Sudah Bukan Rahasia Umum Di Negara Ini Sosok Pegawai Negeri Sipil Selalu Tidak Terlepas Dari Sorotan...

3
Sudah bukan rahasia umum di Negara ini sosok Pegawai Negeri Sipil selalu tidak terlepas dari sorotan publik terutama dalah hal pencitraan. Masih tertanamnya image negatif terhadap citra PNS di masyarakat tidak terlepas dari peran PNS yang belum diimbangi oleh profesionalisme, dan citra diri positif dalam melakukan pelayanan publik. Sosok Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur aparatur penyelenggara negara, dimana fungsi utamanya adalah dalam rangka memberikan pelayanan terhadap masyarakat secara prima, sudah seharusnya mempunyai kompetensi bukan saja dari aspek profesionalisme, namun yang paling penting seorang Pegawai Negeri Sipil harus mempunyai citra diri yang positif di mata masyarakat, sehingga kepercayaan publik sebagai objek yang dilayani akan menciptakan hubungan timbal balik yang positif. Faktor kejujuran dan tanggung jawab dari figur PNS mutlak harus ditanamkan sejak dini, profesionalisme tidak akan berarti apa-apa tanpa diimbangi oleh aspek moralitas dalam hal ini kejujuran dan tanggungjawab dari pribadi seorang PNS yang notabene mempunyai tugas dan kewajiban dalam memberikan pelayanan secara prima terhadap masyarakat sehingga tata kelola penyelenggaran negara akan berjalan dengan baik. Perilaku PNS selalu diidentikkan dengan penyelewengan dari kewenangan seorang pelayan masyarakat. PNS merupakan barometer perilaku pemerintah sebagai pelayan masyarakat. Untuk mengembalikan peran PNS sebagai pelayan masyarakat maka perlu pembenahan perilaku yang benar dari sosok PNS sebagai aparatur negara. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah bahwa kebanyakan PNS selama ini tidak berperan aktif dalam pemenuhan pelayanan kepada masyarakat, sehingga banyak menimbulkan tindakan yang merugikan masyarakat, misalnya melakukan “penyimpangan” dari segala bidang pelayanan terhadap masyarakat. Dari mulai penggelembungkan pembiayaan administrasi tingkat kelurahan sampai menduduki jabatan di instansi pemerintah, yang pada kenyataannya hak masyarakat terabaikan. Peran integritas di dalam diri PNS adalah sebagai pengawal moral, bertindak dan berperilaku dalam melayani masyarakat. Integritas sebagai acuan untuk melahirkan sebuah sikap perilaku manusia yang sudah dianggap sempurna baik secara mental maupun spiritual, karena itu integritas sudah melekat pada pribadi orang-orang yang arif dan bijaksana yang dalam kehidupan sehari-hari mampu menjadi sosok manusia panutan, sebagai tuntunan, bukan tontonan. Perilaku integritas sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia yang sedang berbenah diri melalui good governance dan clean government. Kemajuan suatu bangsa salah satunya ditentukan oleh kemampuan aparatur birokrasi dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk memberikan pelayan publik kepada masyarakatsecara professional, jujur dan bertanggungjawab . Apabila publik dapat terlayani dengan baik oleh aparatur birokrasi, maka dengan sendirinya aparatur birokrasi mampu menempatkan posisi dan kedudukannya yaitu sebagai civil servant ataupublic service. Kondisi ini akan berdampak pada kinerja dari aparatur birokrasi yang sesuai dengan harapan masyarakat, pada akhirnya akan timbul kepercayaan (trust) kepada aparatur birokrasi tersebut. Hal inilah yang akan mewujudkan negara yang maju dalam hal pelayanan kepada warganya dan melahirkan pada terwujudnya birokrasi yang bersih, akuntabel dan transparan. Untuk itu keberadaan aparatur birokrasi (PNS) menjadi penting apabila birokrasi mampu mendukung terwujudnya kesejahteraan umum melalui fungsi dan perannya sebagai pelayan masyarakat. Tugas inilah yang menjadi tanggungjawab aparatur birokrasi. Selain itu pula keberadaan PNS menjadi kata kunci dari keberlangsungan suatu negara terutama dalam pelayanan publik. Peran besar yang diemban oleh PNS inilah yang menjadikan PNS dibutuhkan oleh masyarakat dan memiliki kedudukan strategis dalam kehidupan bernegara dan

description

MAKALAH

Transcript of Sudah Bukan Rahasia Umum Di Negara Ini Sosok Pegawai Negeri Sipil Selalu Tidak Terlepas Dari Sorotan...

Sudah bukan rahasia umum di Negara ini sosok Pegawai Negeri Sipil selalu tidak terlepas dari sorotan publik terutama dalah hal

pencitraan. Masih tertanamnya image negatif terhadap citra PNS di masyarakat tidak terlepas dari peran PNS yang belum

diimbangi oleh profesionalisme, dan citra diri positif dalam melakukan pelayanan publik.

Sosok Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur aparatur penyelenggara negara, dimana fungsi utamanya adalah dalam rangka

memberikan pelayanan terhadap masyarakat secara prima, sudah seharusnya mempunyai kompetensi bukan saja dari aspek

profesionalisme, namun yang paling penting seorang Pegawai Negeri Sipil harus mempunyai citra diri yang positif di mata

masyarakat, sehingga kepercayaan publik sebagai objek yang dilayani akan menciptakan hubungan timbal balik yang positif.

Faktor kejujuran dan tanggung jawab dari figur PNS mutlak harus ditanamkan sejak dini, profesionalisme tidak akan berarti apa-apa

tanpa diimbangi oleh aspek moralitas dalam hal ini kejujuran dan tanggungjawab dari pribadi seorang PNS yang notabene

mempunyai tugas dan kewajiban dalam memberikan pelayanan secara prima terhadap masyarakat sehingga tata kelola

penyelenggaran negara akan berjalan dengan baik.

Perilaku PNS selalu diidentikkan dengan penyelewengan dari kewenangan seorang pelayan masyarakat. PNS merupakan

barometer perilaku pemerintah sebagai pelayan masyarakat. Untuk mengembalikan peran PNS sebagai pelayan masyarakat maka

perlu pembenahan perilaku yang benar dari sosok PNS sebagai aparatur negara.

Permasalahan yang terjadi saat ini adalah bahwa kebanyakan PNS selama ini tidak berperan aktif dalam pemenuhan pelayanan

kepada masyarakat, sehingga banyak menimbulkan tindakan yang merugikan masyarakat, misalnya melakukan “penyimpangan”

dari segala bidang pelayanan terhadap masyarakat. Dari mulai penggelembungkan pembiayaan administrasi tingkat kelurahan

sampai menduduki jabatan di instansi pemerintah, yang pada kenyataannya hak masyarakat terabaikan. Peran integritas di dalam

diri PNS adalah sebagai pengawal moral, bertindak dan berperilaku dalam melayani masyarakat. Integritas sebagai acuan untuk

melahirkan sebuah sikap perilaku manusia yang sudah dianggap sempurna baik secara mental maupun spiritual, karena itu

integritas sudah melekat pada pribadi orang-orang yang arif dan bijaksana yang dalam kehidupan sehari-hari mampu menjadi

sosok manusia panutan, sebagai tuntunan, bukan tontonan. Perilaku integritas sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia

yang sedang berbenah diri melalui good governance dan clean government.

Kemajuan suatu bangsa salah satunya ditentukan oleh kemampuan aparatur birokrasi dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil dalam

menjalankan tugas dan fungsinya untuk memberikan pelayan publik kepada masyarakatsecara professional, jujur dan

bertanggungjawab . Apabila publik dapat terlayani dengan baik oleh aparatur birokrasi, maka dengan sendirinya aparatur birokrasi

mampu menempatkan posisi dan kedudukannya yaitu sebagai civil servant ataupublic service. 

Kondisi ini akan berdampak pada kinerja dari aparatur birokrasi yang sesuai dengan harapan masyarakat, pada akhirnya akan

timbul kepercayaan (trust)  kepada aparatur birokrasi tersebut. Hal inilah yang akan mewujudkan negara yang maju dalam hal

pelayanan kepada warganya dan melahirkan pada terwujudnya birokrasi yang bersih, akuntabel dan transparan. Untuk itu

keberadaan aparatur birokrasi (PNS) menjadi penting apabila birokrasi mampu mendukung terwujudnya kesejahteraan umum

melalui fungsi dan perannya sebagai pelayan masyarakat. Tugas inilah yang menjadi tanggungjawab aparatur birokrasi. Selain itu

pula keberadaan PNS menjadi kata kunci dari keberlangsungan suatu negara terutama dalam pelayanan publik. Peran besar yang

diemban oleh PNS inilah yang menjadikan PNS dibutuhkan oleh masyarakat dan memiliki kedudukan strategis dalam kehidupan

bernegara dan bermasyarakat. Selain itu PNS juga menjadi simbol berlangsungnya sistem dan identitas dari kepemerintahan

apakah berjalan dengan baik dan bersih ataukah sebaliknya, itu semua tidak lepas dari peran dan fungsi dari PNS. Dimensi

strategis ini yang setidaknya menjadikan keberadaan PNS menjadi suatu pembicaraan yang tidak lepas dari berbagai persoalan

yang melingkupinya. Begitu banyak persoalan yang menjadi kajian menarik: apa dan bagaimana PNS dari aspek kinerjanya, etika

moralitas, tingkat kesejahteraan, jenjang karier, reward and punisment-nya, pembinaan dan pengawasan, maupun dimensi-dimensi

lain yang menjadikan PNS menjadi wacana yang senantiasa menarik untuk dibicarakan di Indonesia. Kondisi PNS dijaman

reformasi seperti sekarang ini, sudah sedikit mengalami perubahan terutama dari aspek peningkatan kesejahteraan.

Konsep diri dalam hal ini berkaitan dengan konsep diri seorang PNS, yang terdiri dari :

Diri Ideal (self ideal),

Citra diri (self image) dan

Harga diri (self esteem).

 Self Ideal (diri Ideal)Diri yang ideal dari seorang figur PNS ditentukan sebagian besar arah hidupnya. Diri yang ideal menentukan arah perkembangan

diri dan pertumbuhan karakter serta kepribadian. Diri yang ideal merupakan gabungan dari semua kualitas serta ciri kepribadian

orang yang sangat dikagumi meliputi kejujuran, tanggungjawab, keberanian, cinta kasih, ketabahan, ketekunan, kesabaran,

integritas, dan masih banyak karakter lainnya. Semua ini akan membentuk diri anda yang ideal atau visi dari orang terbaik yang

ingin anda tiru.

Self Image (Citra Diri)Citra diri adalah cara anda melihat anda sendiri dan berpikir mengenai diri anda pada waktu sekrang ini. Citra diri ini sering juga

disebut image atau gengsi. Anda akan senantiasa melihat kedalam cermin ini untuk mengetahui bagaimana anda harus bertindak

dalam suatu keadaan tertentu.

Self Esteem (Harga Diri)Self Esteem (harga diri) adalah seberapa suka anda terhadap diri anda sendiri, semakin anda menyukai diri anda, menerima diri

anda dan hormat kepada diri anda sendiri sebagai seseorang yang berharga dan bermakna, maka anda akan semakin bersikap

positif dan merasa bahagia. Harga diri anda akan menentukan semangat antusiasme dan motiasi diri, harga diri anda andalah

penentu prestasi anda dan keberhasilan anda.

LANGKAH MEMBANGUN DIRIUntuk menjadi seorang PNS yang mempunyai citra diri yang jujur danbertanggung jawab, maka seorang PNS harus bisa menjadi

diri sendiri yang sesungguhnya, harus mengembangkan kekuatan keyakinan yang ada pada dirinya sendiri, dan berhenti

membandingkan-bandingkan diri sendiri dengan orang lain, apalagi selalu mengikuti pendapat orang yang tidak sesuai dengan

keadaan diri kita. Dalam membentuk citra diri kita sering terjebak dalam sebuah topeng citra diri, maka seorang PNS yang

mempunyai citra diri yang positif senantiasa akan berusaha menjadi diri sendiri sehingga apapun kondisinya dia akan selalu optimis

dan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. Berikut ini adalah beberapa langkah dalam rangka membangun diri yang positif,

antara lain :

1. Berusaha jujur dan berani menerima tanggung jawab. Rasa tanggung jawab akan mendorong seseorang untuk tampil

“sempurna” tanpapeduli pada hambatan apapun yang menghadangnya.

2. Kedua, kembangkan nilai positif. Jalan menuju kepercayaan diri akan semakin cepat manakala kita mengembangkan nilai-

nilai positif pada dirisendiri.

3. Ketiga, bacalah potensi diri. Segeralah lacak, gali, dan eksplorasipotensi sukses yang ada pada diri kita. Karena bisa jadi

sangat banyak potensi yang kita miliki tanpa kita sadari.

4. Berani mengambil risiko. Keberanian dalam mengambil risiko inipenting, sebab daripada menyerah pada rasa takut

alangkah lebih baik belajar mengambil risiko yang masuk akal.

5. Kelima, tolaklah saran negatif. Bisa jadi, tidak semua orang di sekitar kita memberikan dorongan, dukungan, dan bersikap

positif pada kita. Sebagian dari orang yang ada di sekitar kita mungkin berpikiran negatif. Hal inilah yang tak jarang malah

melunturkan rasa percaya diri kita dengan mempertanyakan kemampuan, pengalaman, dan aspirasi-aspirasi kita.

6. Keenam, ikuti saran positif. Rasa percaya diri merupakan sifat “menular”. Artinya, jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang

memiliki cara pandang positif, bersemangat, optimis, dan bertanggungjawab, maka kita memiliki kecenderungan untuk meniru

sifat tersebut.

7. Ketujuh, jadikan keresahan sebagai kawan. Banyak peristiwa atau saat-saat dalam kehidupan yang dapat membuat kita

mengalami rasa cemas atau gelisah. Akibatnya, kita mengalami krisis percaya diri. Saat itulah kita harus mulai mengingatkan

diri sendiri bahwa rasa cemas dan gelisah merupakan kawan. Tingkatkan energi, tajamkan kecerdasan, tinggikan

kewaspadaan, dan kembangkan pancaindera.

8. Perkokoh ibadah dan doa, karena doa dan ibadah dapat mengundang pertolongan Tuhan YM Kuasa. Semakin kokoh

ibadah kita, shalat kita, makin kuat doa-doa kita, dan keyakinan kita dengan pertolongan Tuhan, maka itu bisa meningkatkan

percaya diri