Subbab 3 - Perbedaan Individual

10
Subbab 3 - Perbedaan Individual Setiap manusia berbeda dengan manusia lainnya, baik secara fisik, genetik, mental, atau cara pikir. Tidak ada manusia yang sama persis dengan manusia lainnya. Secara fisik, perbedaan tersebut terjadi karena pengaruh gen yang bersifat unik, yaitu berbeda untuk setiap manusia, dan juga karena lingkungan. Walaupun dua orang berada di lingkungan yang sama persis, dampak dari lingkungan terhadap fisik kedua orang itu akan berbeda. Begitu juga dengan mental dan cara pikir. Tidak ada manusia yang mengalami pengalaman yang sama persis, sehingga perasaan dan cara pikir manusia tentu akan berbeda. Perbedaan-perbedaan ini seharusnya menjadi sumber sinergi. Namun tidak jarang perbedaan justru membawa manusia terhadap konflik. Manusia adalah makhluk sosial, dimana setiap manusia pasti membutuhkan manusia yang lain dan akan berinteraksi antar satu sama lain. Karena adanya perbedaan, untuk mencapai interaksi yang baik, akan lebih baik apabila kedua individu saling memahami diri sendiri dan satu sama lain. Untuk memahami diri sendiri adalah memahami ciri-ciri kepribadian diri yang memengaruhi sikap, kecenderungan, dan perilaku diri. Memahami diri sendiri juga dapat meningkatkan kualitas

description

subbab

Transcript of Subbab 3 - Perbedaan Individual

Page 1: Subbab 3 - Perbedaan Individual

Subbab 3 - Perbedaan Individual

Setiap manusia berbeda dengan manusia lainnya, baik secara fisik, genetik, mental, atau

cara pikir. Tidak ada manusia yang sama persis dengan manusia lainnya. Secara fisik,

perbedaan tersebut terjadi karena pengaruh gen yang bersifat unik, yaitu berbeda untuk

setiap manusia, dan juga karena lingkungan. Walaupun dua orang berada di lingkungan

yang sama persis, dampak dari lingkungan terhadap fisik kedua orang itu akan berbeda.

Begitu juga dengan mental dan cara pikir. Tidak ada manusia yang mengalami pengalaman

yang sama persis, sehingga perasaan dan cara pikir manusia tentu akan berbeda. Perbedaan-

perbedaan ini seharusnya menjadi sumber sinergi. Namun tidak jarang perbedaan justru

membawa manusia terhadap konflik.

Manusia adalah makhluk sosial, dimana setiap manusia pasti membutuhkan manusia yang

lain dan akan berinteraksi antar satu sama lain. Karena adanya perbedaan, untuk mencapai

interaksi yang baik, akan lebih baik apabila kedua individu saling memahami diri sendiri

dan satu sama lain. Untuk memahami diri sendiri adalah memahami ciri-ciri kepribadian

diri yang memengaruhi sikap, kecenderungan, dan perilaku diri. Memahami diri sendiri

juga dapat meningkatkan kualitas kemanusiaan diri. Dalam memahami kepribadian,

terbentuk teori kepribadian Myers-Briggs.

Teori kepribadian Myers-Briggs yang disebut Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah

teori buatan sepasang psikolog, ibu dan anak, yaitu Katherine Briggs dan Isabella Myers

Briggs yang merupakakan teori hasil kembangan teori kepribadian Carl Jung. MBTI

mengidentifikasi dan mengategorisasi kecenderungan perilaku individu dalam empat

dimensi, yaitu:

1. (E) Ekstraversion / (I) Introversion

2. (S) Sensing / (N) Intuition

3. (T) Thinking / (F) Feeling

4. (J) Judging / (P) Perceiving

Page 2: Subbab 3 - Perbedaan Individual

Konsep keempat dimensi ini adalah seseorang akan dikategorikan di antara kedua kategori

pada keempat dimensi tersebut. Kategori didasari dari kecenderungan yang dimiliki

individu tersebut. Dari pengategorian tersebut, jumlah kecenderungan kepribadian

berdasarkan MBTI ini adalah 16 jenis kepribadian. Jenis-jenis kepribadian ini hanya

merupakan kecenderungan kategori kepribadian, yang berarti dalam suatu kategori, setiap

individu di dalamnya tetap unik, namun memiliki beberapa kesamaan.

Untuk mengetahui jenis kepribadian kita, kita dapat mengikuti tes MBTI yang akan

diinterpretasikan oleh profesional atau, jika kita sudah memahami keempat dimensi

tersebut, kita dapat menginstrospeksi diri dan mengategorikan diri dalam keempat dimensi

tersebut.

3.1. Empat Dimensi Tipe Kepribadian

(E) Ekstraversion .......................................|...........................................(I) Introversion

(S) Sensing.................................................|............................................ (N) Intuition

(T) Thinking...............................................|.................................................(F) Feeling

(J) Judging.................................................|.............................................(P) Perceiving

Untuk menentukan tipe kepribadian seseorang, seseorang diidentifikasi kecenderungan

kepribadiannya pada setiap dimensi dari keempat dimensi di atas. Tidak ada individu yang

terkategorikan ke dalam kedua tipe pada satu dimensi. Melalui penjelasan dari setiap

dimensi, kita dapat menentukan kecenderungan tipe diri kita. Tidak semua ciri harus

terpenuhi, cukup pilih tipe yang paling cocok ciri-cirinya dengan kita. Berikut adalah

penjelasan mengenai keempat dimensi tersebut:

3.1.1. (E) Ekstraversion / (I) Introversion

Dimensi ini membicarakan mengenai kecenderungan individu dalam berinteraksi dengan

dunia luar dan sumber energi bagi individu tersebut.

Page 3: Subbab 3 - Perbedaan Individual

Individu yang terkategori dalam ekstravert diidentifikasi sebagai individu yang lebih

tertarik dengan objek di luar dirinya terutama dengan individu lain. Mereka cenderung

lebih semangat jika berada di kelompok atau keramaian. Mereka dapat bekerja sendiri,

namun hal itu akan menguras energinya. Untuk mengembalikan energinya, mereka

cenderung memilih untuk berkumpul dengan orang lain. Hasil kerja mereka lebih optimal

jika dalam kelompok. Ciri-ciri individu ekstravert yang dapat kita lihat adalah mereka

cenderung senang menjadi pusat perhatian, langsung bertindak, berpikir dengan bersuara,

lebih banyak bicara dibanding mendengar, mudah ditebak, terbuka, memberi respon dengan

cepat, menyukai pembicaraan yang meluas, dan berkomunikasi dengan antusias.

Untuk individu yang intravert, individu ini lebih tertarik melakukan kegiatan-kegiatannya

sendiri dalam ketenangan. Kemampuan kerjanya sama baik dengan individu dalam kategori

lain, namun akan lebih optimal jika bekerja sendiri dibanding dengan bekerja kelompok.

Terbalik dari ekstrovert, untuk mengembalikan energi atau semangatnya, mereka memilih

untuk menyendiri dan melakukan aktivitasnya sendirian. Ciri-ciri individy intravert yang

dapat kita lihat adalah mereka cenderung menghindari menjadi pusat perhatian, banyak

berpikir sebelum bertindak, berpikir tanpa suara, lebih banyak mendengarkan daripada

berbicara, sulit ditebak, tertutup, banyak berpikir sehingga respon tidak langsung, menyukai

pembicaraan yang mendalam, dan antusiasme disimpan sendiri.

3.1.2. (S) Sensing / (N) Intuition

Dimensi ini membicarakan mengenai jenis informasi yang paling mudah dicerna oleh suatu

individu dan cara pendekatan informasi yang digunakan individu. Seseorang yang

cenderung masuk ke tipe sensing adalah seseorang yang mudah mengolah atau mendapat

informasi dan fakta-fakta dengan pancaindera mereka namun sulit mencari makna di balik

fakta-fakta tersebut. Sedangkan seseorang yang masuk ke tipe sensing adalah seseorang

yang mudah langsung menerima fakta-fakta namun terkadang kurang jeli jika menerima

dengan pancainderanya. Ciri-ciri orang berkepribadian sensing yang dapat terlihat adalah

memercayai hal yang konkret, teratur/terorientasi, menghargai realisme dan akal sehat,

senang mengasah kemampuan yang sudah ada, dan tidak langsung menerima semua ide-ide

Page 4: Subbab 3 - Perbedaan Individual

baru. Sedangkan ciri-ciri orang berkepribadian intuition adalah memercayai inspirasi,

figuratif, menghargai imajinasi dan inovasi, dan menyukai ide-ide baru.

3.1.3. (T) Thinking / (F) Feeling

Dimensi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan. Seorang "thinker" cenderung

mengambil keputusan dengan berpikir kritis berdasarkan aturan-aturan, risiko, dan banyak

hal lainnya yang penuh perhitungan. Sedangkan "feelers" cenderung mengambil keputusan

berdasarkan perasaan diri sendiri, perasaan orang lain, dan dampaknya terhadap orang lain.

Ciri-ciri orang berkepribadian thinker adalah melakukan analisis objektif terhadap sesuatu,

menghargai aturan atau sistem yang ada, cenderung kritis, dan terkadang tampak tidak

berperasaan karena cenderung menganggap kebenaran lebih penting daripada cara

penyampaiannya. Sedangkan ciri-ciri orang berkepribadian feeler adalah terkadang

subjektif dalam menganalisis sesuatu, menghargai empati dan harmoni, suka

menyenangkan hati orang lain, terkadang terlihat emosional dan lemah karena cenderung

berpikir bahwa cara penyampaian kebenaran itu penting.

3.1.4. (J) Judging / (P) Perceiving

Dimensi ini berkaitan dengan gaya hidup. Seseorang yang masuk ke kategori judger

cenderung lebih menyukai hidup yang teratur dan terkendali. Sedangkan seseorang yang

masuk ke kategori perceiver cenderung lebih menyukai hidup yang spontan dan

menyesuaikan diri dengan keadaan dibanding mengendalikan keadaan tersebut. Ciri-ciri

judger adalah senang apabila sudah membuat keputusan, memiliki etika kerja untuk bekerja

lalu bermain, menetapkan sasaran dan berusaha mencapai, dan menganggap waktu sebagai

sumber daya yang serius. Sedangkan ciri-ciri perceiver adalah senang meninggalkan pilihan

terbuka, bermain dulu lalu bekerja, mengganti-ganti sasaran, berorientasi pada proyek dan

cenderung melihat waktu sebagai sumber daya yang dapat diperbaharui.

3.2. Temperamen

Page 5: Subbab 3 - Perbedaan Individual

Temperamen, menurut David Keirsey, merupakan sebuah pola dari perilaku karakteristik

yang merefleksikan kecenderungan-kecenderungan alamiah dari individu, dalam hal ini,

temperamen dapat dilihat dari gabungan keempat dimensi yang telah dijelaskan.

Temperamen memengaruhi cara individu melihat sesuatu, keyakinannya, tindakannya

maupun perasaannya. Temperamen merupakan bawaan, bukan sesuatu yang dipelajari. Dari

keempat dimensi di atas, terbentuk 16 kombinasi dimensi, yaitu ESTJ, ISTJ, ESFJ, ISFJ,

ESTP, ISTP, ESFP, ISFP, ENFJ, INFJ, ENFP, INFP, ENTJ, INTJ, ENTP, dan INTP.

Dari keenam 16 tipe kombinasi dimensi di atas, David Keirsey (Tieger dan Barron-Tieger,

2001) berhasil mengelompokkan tipe-tipe dari Myers-Briggs ke dalam empat temperamen

yang berbeda berdasarkan dua dimensi dasar manusia yang didasari oleh komunikasi

(concrete or abstract) dan aksi (cooperators or utilitarian), yaitu:

Guardians/Tradisionalists (SJ): ESTJ ISTJ ESFJ ISFJ

Artisans/Experiencers (SP): ESTP ISTP ESFP ISFP

Idealists (NF): ENFJ INFJ ENFP INFP

Rationals/Conceptualizers (NT): ENTJ INTJ ENTP INTP

Komunikasi yang concrete adalah tipe sensor, dan komunikasi yang abstract adalah tipe

intuitif. Sedangkan yang termasuk cooperator adalah judger dan feeler, dan yang termasuk

utilitarian adalah perceiver dan thinker.

3.2.1 Guardians/Tradisionalists (Concrete Cooperators) = Sensing Judger

Pribadi sensing judger banyak membicarakan tentang tanggung jawabnya dan

pekerjaannya, tentang hal-hal yang mereka rawat dan lindungi, dan merupakan pribadi

yang taat akan aturan, menaati hukum, dan menghargai hak orang lain. Mereka pekerja

keras, penolong, dan dapat diandalkan. Mereka juga setia, pemimpin yang baik, dan

bertanggung jawab.

Page 6: Subbab 3 - Perbedaan Individual

3.2.2 Artisans/Experiencers (Concrete Utilitarian) = Sensing Perceiver

Tipe ini merupakan tipe individu yang responsif dan spontan. Moto mereka adalah "Makan,

minum, dan bergembiralah!". Fokus mereka adalah masa kini. Mereka cenderung menyukai

kehidupan yang spontan dibanding dengan yang teratur atau terstruktur. Mereka cenderung

pragmatis, mudah menyesuaikan diri, dan easy-going.

3.2.3 Idealists (Abstract Cooperator) = Intuitive Feeler

Orang-orang yang masuk dalam tipe idealis adalah orang kooperatif dalam mengejar tujuan

mereka. Moto mereka adalah "Jujurlah pada diri sendiri". Mereka mencari kebenaran yang

mendalam, dan sering mengekspresikan diri dalam metafora. Mereka berfokus pada masa

depan, mereka antusias pada kemungkinan yang ada, dan mereka terus berupaya untuk

memperbarui diri. Mereka juga cenderung tidak dapat ditebak, dan emosional.

3.2.4 Rationals/Conceptualizers (Abstract Utilitarian) = Intuitive Thinker

Tipe ini merupakan tipe yang intelektual dan kompeten. Moto tipe ini adalah "Unggullah

dalam segala sesuatu". Dari antara keempat temperamen, tipe ini adalah tipe yang paling

mandiri. Mereka penuh dengan rasa ingin tahu, memahami kompleksitas, dan melihat

berbagai kemungkinan.