Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak di Dusun Kepetingan ...

12
STUDI PERENCANAAN TEKNIS IRIGASI TAMBAK DI DUSUN KEPETINGAN KABUPATEN SIDOARJO Oksa Ega Hermawan 1 , Rini Wahyu Sayekti 2 , Prima Hadi Wicaksono 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2 Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 1 [email protected] ABSTRAK Tambak merupakan salah satu potensi unggulan di sektor perikanan dan kelautan Kabupaten Sidoarjo, namun pada Dusun Kepetingan produksi kolam tambak masih kurang maksimal. Hal ini di sebabkan karena beberapa hal antara lain bentuk kolam tambak yang masih tidak beraturan dan system jaringan irigasi tambak yang masih merupakan sistem irigasi tradisional. Maka dari itu dalam studi ini direncanakanlah sistem tambak dari tambak tradisional menjadi sistem tambak semi teknis. Studi ini difokuskan pada upaya perhitungan pola operasi pintu dengan melihat kebutuhan air tiap bulannya yang disesuaikan dengan ketinggian pasang surut. Untuk mengetahui kebutuhan air irigasi dan perencanaan irigasi tambak hal hal yang dilakukan antara lain melakukan uji data hujan, perhitungan evapotranspirasi, kebutuhan air tambak, merencanakan tinggi tanggul dan mengatur pola operasi pintu. Dalam studi ini diperoleh Kebutuhan air irigasi maksimum tambak di Dusun Kepetingan Kabupaten Sidoarjo sebesar 0,278 m 3 /dt/ha. Elevasi dasar Kolam tambak direncanakan +1,5 m, elevasi dasar caren +1.3 m dan elevasi tanggul berada pada +4,83 m. Awal tanam pertama dimulai pada bulan Agustus untuk penebaran bibit udang dan bandeng. Panen pada bulan Januari dan awal tanam ke dua dimulai pada bulan Februari dan panen pada bulan Juli. Kata Kunci: Tambak, Irigasi ABSTRACT Pond is one of the excellent potential in fisheries and marine sectors in Sidoarjo regency, but in Kepetingan Village pond production is still less than the maximum. This is caused by several things, like pond shape thast still irregular and pond irrigation network system which is still a traditional irrigation system. Therefore in this study is planned pond system of traditional into semi-technical system of ponds. This study focused on the calculation of the operating pattern of the door with a look at the water needs of each month, adjusted by the height of the tides. To determine the need for irrigation water and pond planning the method used is by testing the rain data, the calculation of evapotranspiration, water requirement pond, embankment setting and the pattern for door operation. In this study obtained maximum irrigation water needs of ponds in kepetingan village Sidoarjo regency is 0.278 m3 / dt / ha. Pond bottom elevation planned +1.5 m, the base elevation +1.3 m and embankment elevation is at +4.83 m. The first planting began early in August for shrimp and fish seed stocking. Harvest in January and season twoof planting began in February and harvested in July. Keywords: Ponds, irrigation 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandeng dan udang merupakan produk perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi berorientasi eksport. Tingginya harga bandung dan udang cukup menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak. Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam usaha budidaya tambak secara beramai-ramai membuka lahan baru tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian lingkungan sehingga menimbulkan masalah. Masalah yang menonjol adalah terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar, Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap kelangsungan hidup

Transcript of Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak di Dusun Kepetingan ...

Page 1: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak di Dusun Kepetingan ...

STUDI PERENCANAAN TEKNIS IRIGASI TAMBAK DI DUSUN

KEPETINGAN KABUPATEN SIDOARJO

Oksa Ega Hermawan1, Rini Wahyu Sayekti2, Prima Hadi Wicaksono2 1Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya

2Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya [email protected]

ABSTRAK Tambak merupakan salah satu potensi unggulan di sektor perikanan dan kelautan Kabupaten

Sidoarjo, namun pada Dusun Kepetingan produksi kolam tambak masih kurang maksimal. Hal ini di

sebabkan karena beberapa hal antara lain bentuk kolam tambak yang masih tidak beraturan dan system

jaringan irigasi tambak yang masih merupakan sistem irigasi tradisional. Maka dari itu dalam studi ini

direncanakanlah sistem tambak dari tambak tradisional menjadi sistem tambak semi teknis.

Studi ini difokuskan pada upaya perhitungan pola operasi pintu dengan melihat kebutuhan air tiap

bulannya yang disesuaikan dengan ketinggian pasang surut. Untuk mengetahui kebutuhan air irigasi dan

perencanaan irigasi tambak hal hal yang dilakukan antara lain melakukan uji data hujan, perhitungan

evapotranspirasi, kebutuhan air tambak, merencanakan tinggi tanggul dan mengatur pola operasi pintu.

Dalam studi ini diperoleh Kebutuhan air irigasi maksimum tambak di Dusun Kepetingan

Kabupaten Sidoarjo sebesar 0,278 m3/dt/ha. Elevasi dasar Kolam tambak direncanakan +1,5 m, elevasi

dasar caren +1.3 m dan elevasi tanggul berada pada +4,83 m. Awal tanam pertama dimulai pada bulan

Agustus untuk penebaran bibit udang dan bandeng. Panen pada bulan Januari dan awal tanam ke dua

dimulai pada bulan Februari dan panen pada bulan Juli.

Kata Kunci: Tambak, Irigasi

ABSTRACT Pond is one of the excellent potential in fisheries and marine sectors in Sidoarjo regency, but in

Kepetingan Village pond production is still less than the maximum. This is caused by several things, like

pond shape thast still irregular and pond irrigation network system which is still a traditional irrigation

system. Therefore in this study is planned pond system of traditional into semi-technical system of ponds.

This study focused on the calculation of the operating pattern of the door with a look at the water

needs of each month, adjusted by the height of the tides. To determine the need for irrigation water and

pond planning the method used is by testing the rain data, the calculation of evapotranspiration, water

requirement pond, embankment setting and the pattern for door operation. In this study obtained maximum irrigation water needs of ponds in kepetingan village Sidoarjo

regency is 0.278 m3 / dt / ha. Pond bottom elevation planned +1.5 m, the base elevation +1.3 m and

embankment elevation is at +4.83 m. The first planting began early in August for shrimp and fish seed

stocking. Harvest in January and season twoof planting began in February and harvested in July.

Keywords: Ponds, irrigation

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bandeng dan udang merupakan

produk perikanan yang memiliki nilai

ekonomis tinggi berorientasi

eksport. Tingginya harga bandung dan

udang cukup menarik perhatian para

pengusaha untuk terjun dalam usaha

budidaya tambak. Para pengusaha di

bidang lain yang sebelumnya tidak

pernah terjun dalam usaha budidaya

tambak secara beramai-ramai membuka

lahan baru tanpa memperhitungkan

aturan-aturan yang berkenaan dengan

kelestarian lingkungan sehingga

menimbulkan masalah. Masalah yang

menonjol adalah terjadinya degradasi

lingkungan pesisir akibat dari

pengelolaan yang tidak benar,

Penurunan mutu lingkungan pesisir

akibatnya membawa dampak yang

sangat serius terhadap produktivitas

lahan bahkan sudah sampai pada

ancaman terhadap kelangsungan hidup

Page 2: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak di Dusun Kepetingan ...

kegiatan budidaya

tambak. Permasalahan yang dihadapi

oleh para petambak saat ini sangat

kompleks, antara lain penurunan

produksi yang disebabkan oleh berbagai

penyakit, adanya berbagai pungutan liar

di jalan sampai pada harga pasar yang

tidak stabil.

1.2 Identifikasi Masalah

Potensi tambak merupakan salah

satu potensi unggulan di sektor

perikanan dan kelautan Kabupaten

Sidoarjo. Wilayah tambak terluas

terdapat di Kecamatan Jabon, Sedati dan

Sidoarjo. Dilihat perkembangan sejak

tahun 1998, luas baku tambak di

Kabupaten Sidoarjo tidak mengalami

perubahan hingga tahun 2000. Pada

periode berikutnya, yakni tahun 2001

mengalami penyusutan sebesar 9,30 ha.

Penyusutan tersebut terjadi sebagai

akibat dari perluasan Bandara Juanda.

Meski demikian kondisi tersebut relatif

stabil hingga tahun 2011.

Salah satu daerah yang

berpotensi untuk dikembangkannya

usaha tambak adalah Dusun Kepetingan.

Dengan Luas daerah sekitar 51,75 Ha

serta kondisi tambak yang masih

tergolong tambak sederhana sehingga

hasil panen tambak kurang optimal dan

juga masih terdapat beberapa masalah

lain yang mengakibatkan hasil tambak

kurang maksimal antara lain :

1. Bentuk kolam tambak yang masih

tidak beraturan.

2. Umumnya jaringan irigasi tambak

yang diterapkan adalah jaringan

irigasi tambak sederhana.

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan lebih terarah

maka dalam penyusunan skripsi ini

dibatasi oleh hal-hal berikut ini :

1. Daerah studi adalah Dusun

Kepetingan Kabupaten Sidoarjo.

2. Dalam studi ini komoditi yang di

tinjau adalah bandeng dan udang.

3. Tidak membahas kerusakan

ekosistim perairan umum.

4. Merencanakan sistem jaringan

irigasi tambak dan dimensi saluran

tambak

5. Tidak membahas transportasi

sedimen dalam saluran.

6. Tidak membahas Rencana

Anggaran Biaya (RAB).

1.4 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Berapakah kebutuhan air irigasi

untuk tambak di Dusun Kepetingan?

2. Bagaimanakah perencanaan irigasi

tambak semi teknis di daerah Dusun

Kepetingan?

3. Bagaimanakah proses budidaya pada

tambak di Dusun Kepetingan yang

hasilnya dapat maksimal?

1.5 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari studi

ini, antara lain:

1. Mengetahui perencanaan jaringan

irigasi tambak di Dusun Kepetingan,

Kabupaten Sidoarjo.

2. Mengetahui kebutuhan air irigasi

tambak di Dusun Kepetingan,

Kabupaten Sidoarjo.

3. Mengetahui bagaimana proses

budidaya bandeng dan udang pada

tambak di Dusun Kepetingan

Kabupaten Sidoarjo.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemilihan Lokasi Kolam Tambak

Secara teknis lokasi tambak yang

baik dan benar sangat berpengaruh

terhadap konstruksi tambak yang akan

dibangun serta biaya operasional

pemeliharaan tambak (Kurniawan,

2012). Faktor teknis yang harus

diperhatikan antara lain adalah

1. Elevasi

2. Jenis Tanah

3. Kesuburan Tanah

4. Kualitas Air

2.2 Jenis-Jenis Irigasi Tambak

Ada beberapa jenis irigasi

tambak yang diterapkan di Indonesia

Page 3: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak di Dusun Kepetingan ...

antara lain Irigasi Tambak Tradisional,

Irigasi Tambak Semi Teknis, dan Irigasi

Tambak Teknis. Masing-masing jenis

tambak ini memiliki ciri-ciri tersendiri

yaitu:

2.2.1. Irigasi Tambak Tradsional

Jaringan irigasi sederhana tambak

dibangun di lahan pasang surut,

umumnya berupa rawa-rawa hutan

bakau, atau rawa-rawa pasang surut

bersemak dan rerumputan. Petakan

tambak pada umumnya mempunyai

saluran keliling (caren) yang lebarnya 5

m - 10 m di sepanjang keliling petakan

sebelah dalam. Di bagian tengah juga

dibuat caren dari sudut ke sudut

(diagonal). Kedalaman caren 30 cm - 50

cm lebih dalam dari bagian sekitarnya

yang disebut pelataran. Bagian pelataran

hanya dapat berisi sedalam 30 cm - 40

cm saja. Di tengah petakan dibuat

petakan yang lebih kecil dan dangkal

untuk mengipuk (menyemaikan) nener

(benih ikan bandeng) yang baru datang

selama 1 bulan.

2.2.2. Irigasi Tambak Semi Teknis

Perbedaan satu-satunya antara

jaringan irigasi tradisional dan irigasi

semiteknis adalah pada jaringan irigasi

semiteknis telah mempunyai saluran

pencampur air asin dan air tawar.

2.2.3. Irigasi tambak Teknis

Jaringan irigasi teknis ini

diterapkan untuk usaha budidaya tambak

madya dan budidaya tambak maju.

Adapun ciri-ciri jaringan irigasi teknis,

yaitu :

1. Saluran pembuang dan saluran

pembawa terpisah

2. Saluran pengambil air asin dan

saluran pengambil air tawar terpisah

3. Pencampuran antara air asin dan air

tawar dilakukan di bak pencampur

4. Petak tersier menerima air payau

dalam jumlah yang sudah terukur

Pada jaringan irigasi teknis

tambak hampir semua bangunan

pelengkap dibuat sesuai dengan

kebutuhan. Disamping petakan

pembesaran diperlukan petak

pendederan (tahap pelepasan atau

penyebaran benih) dengan luas antara

500 m2 - 1000 m2. Bangunan pelengkap

lainnya adalah gudang pendingin (cold

storage), kolam tando dan bak

pencampur.

2.3 Siklus Hidup bandeng dan Udang

2.3.1. Siklus Hidup Bandeng

Ikan bandeng memiliki nama latin

Chanos chanos, merupakan ikan

campuran antara air asin dan air tawar

atau payau. Ikan ini dapat hidup sampai

ke pinggiran dan tengah laut kemudian

secara kontinyu akan kembali ke

perairan dangkal atau tepi pantai untuk

bertelur. Telur

Bandeng

dewasa

Bandeng

Muda

Nener

3 hari

4 minggu

6 minggu

Gambar 2.1. Siklus Hidup Ikan Bandeng

2.3.2. Siklus Hidup Udang

Udang dapat ditemukan di hampir

semua "genangan" air yang berukuran

besar baik air tawar, air payau, maupun

air asin pada kedalaman bervariasi, dari

dekat permukaan hingga beberapa ribu

meter di bawah permukaan.

Udang menjadi dewasa dan

bertelur hanya di habitat air laut. Betina

mampu menelurkan 50.000 hingga 1 juta

telur, yang akan menetas setelah 24 jam

menjadi larva (nauplius). Nauplius

kemudian bermetamorfosis memasuki

fase ke-2 yaituzoea (jamak zoeae). Zoea

memakan ganggang liar. Setelah

beberapa hari bermetamorfosis lagi

menjadi mysis (jamak myses). Mysis

memakan ganggang dan zooplankton.

Setelah tiga sampai empat hari kemudian

mereka bermetamorfosis terakhir kali

memasuki tahap pascalarva: udang muda

yang sudah memiliki ciri-ciri hewan

dewasa. Seluruh proses memakan waktu

sekitar 12 hari dari pertama kali menetas.

Page 4: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak di Dusun Kepetingan ...

Pada tahap ini, udang budidaya siap

untuk diperdagangkan, dan disebut

sebagai benur.

1 hari

2 hari

5 hari4 minggu

4 hari

5 minggu

10 minggu

Gambar 2.2. Siklus Hidup Udang

Vannamei

2.4 Analisa Hidrologi

Analisa hidrologi digunakan untuk

mendapatkan besarnya debit banjir

rancangan dan debit andalan.

2.5 Prasarana Jaringan Irigasi

tambak

2.5.1. Saluran

Saluran pada jaringan irigasi

tambak dibedakan berdasarkan

klasifikasi sebagai berikut:

a. Saluran primer adalah saluran

utama dari jaringan irigasi

tambak yang berfungsi untuk

pemberi atau pembuang.

b. Saluran sekunder adalah cabang

utama dari saluran primer yang

berfungsiuntuk pemberi atau

pembuang.

2.5.2. Pintu Air

2.5.2.1. Pintu Sorong

Pintu sorong dipakai untuk

mengatur tinggi air pada saluran irigasi.

Pengaturan tinggi ini ditentukan

berdasarkan debit masuk serta debit

keluar yang diinginkan agar kelebihan

dan kekurangan air dapat diatur. Pintu

sorong dipakai dengan tinggi maksimum

sampai 3 m dan lebar tidak lebih dari 3

m. Pintu tipe ini hanya digunakan untuk

bukaan kecil, karena untuk bukaan yang

lebih besaralat-alat angkatnya akan

terlalu berat untuk menanggulangi gaya

gesekan pada sponeng.

2.5.2.2. Pintu Skot Balok

Dilihat dari segi konstruksi, pintu

skot balok merupakan peralatan yang

sederhana. Balok-balok profil segiempat

berikuran 20 cm x 1 meter ditempatkan

tegak lurus terhadap potongan segiempat

saluran. Kelebihan pintu skot balok

diantaranya konstruksinya yang

sederhana dan kuat serta biaya

operasinya kecil.

2.5.2.3. Polder

Polder adalah suatu daerah

terututup yang tinggi muka airnya diatur

secara buatan (Sawarendro, 2010:91).

Dengan sistem polder, memungkinkan

pengaturan air secara sempurna dengan

adanya tanggul-tanggul dan pintu-pintu

air untuk mengendalikan lahan dari

pengaruh air yang berasal dari luar.

2.6 Pola Tata Tanam Tambak

Polikultur adalah budidaya yang

dilakukan secara tumpang sari dalam

satu petak tambak antara udang bersama

ikan atau jenis budidaya lain yang dapat

hidup berdampingan antara yang satu

dengan yang lain. Dalam budidaya

campuran bandeng dan udang, dapat

dilakukan dua kali pemeliharaan dalam

satu tahun. Pemeliharaan pertama

dimulai pada awal Mei hingga

petengahan September dan

pemeliharaan kedua dimulai pada

pertengahan Oktober hinga akhir

Februari. Lama pemeliharaannya

masing-masing 4-5 bulan.

Pada musim pemeliharaan

pertama, pekerjaan persiapannya

memerlukan waktu cukup panjang, yaitu

mulai awal Maret hingga akhir April.

Sedangkan pemeliharaan kedua,

pekerjaan persiapannya mulai

pertengahan September hingga

pertengahan Oktober. Berikut adalah

gambar contoh pola tata tanam pada

tambak.

2.7 Kebutuhan Air Tambak

Kebutuhan air irigasi tambak per

ha dihitung dengan menggunakan

persamaan:

Page 5: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak di Dusun Kepetingan ...

IR = Vp + E + P - Reff 𝐴

𝑝

Dengan :

IR = kebutuhan air irigasi di

tambak (lt/dt/ha).

Vp = volume air yang diperlukan

untuk pemeliharaan dalam

tambak (lt/dt/ha).

E = evaporasi (lt/dt/ha).

P = perkolasi (lt/dt/ha).

Reff= curah hujan efektif

(lt/dt/ha).

2.8 HEC-RAS

HEC-RAS merupakan program

aplikasi untuk memodelkan aliran di

sungai, River Analysis System (RAS),

yang dibuat oleh Hydrologic

Engineering Center (HEC) yang

merupakan satu divisi di dalam Institute

for Water Resources (IWR), di bawah US

Army Corps of Engineers (USACE).

HEC-RAS merupakan model satu

dimensi aliran permanen maupun tak

permanen (steady and unsteady one-

dimensional flow model).

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kondisi Lokasi Studi

Pada Dusun Kepetingan yang

terletak di Kecamatan Buduran tepatnya

di Desa Sawohan Kabupaten Sidoarjo

Propinsi Jawa Timur, memiliki batas

wilayah sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan

Desa Sawohan

Sebelah selatan berbatasan dengan

Desa Sekardangan dan Desa Pesisir

Bromo

Sebelah timur berbatasan

dengan Selat Madura

Sebelah barat berbatasan dengan

Desa Sekardangan dan Desa

Pucang Anom

3.2 Data Yang Digunakan

Berikut adalah data-data

yangdiperlukan dalam perhitungan dan

analisa studi:

1. Data Curah Hujan

Data curah hujan yang

digunakan pada studi ini

diperoleh dari stasiun sidoarjo di

Desa Pulungan Kecamatan

Sedati Kabupeten Sidoarjo tahun

2001 sd 2013.

2. Data Klimatologi

Data klimatologi yang

digunakan pada studi ini

diperoleh dari Stasiun

meteorologi Juanda di Desa

Sedati Kecamatan Sedati

Kabupaten Sidoarjo tahun 2013.

3. Data Pasang Surut

Data pasang surut

diambil di sungai kepetingan.

4. Data Eksisting Saluran Tambak

3.3 Tahapan Penyelesaian

Dalam penyelesaian studi ini

sehingga dapat mencapai maksud dan

tujuan yang di harapkan, maka tahapan

perhitungan dan analisa yang dilakukan

dalam studi ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Data Hujan

a. Uji Homogenitas dilakukan

dengan menggunakan metode

RAPS (Rescaled Adjusted

Partial Sums).

b. Uji abnormalitas

Uji ini digunakan untuk

mengetahui apakah data

maksimum dan minimum dari

rangkaian data yang ada layak

atau tidak. Uji yang digunakan

adalah uji Inlier-Outlier.

c. Uji Kesesuaian Distribusi

2. Perhitungan evapotranspirasi

Perhitungan evapotranspirasi

menggunakan metode Penman

Modifikasi

3. Perhitungan kebutuhan Air

Tambak

4. Perencanaan tinggi tanggul dan

elevasi dasar tambak

5. Analisa dengan Hec-Ras

Dengan menggunakan program

hec-ras dapat dimodelkan

bagaimana bentuk slauran dan

kolam tambak yang telah

direncanakan.

Page 6: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak di Dusun Kepetingan ...

Data

Tambak

Mulai

Data Curah

Hujan

Data

Pasang

Surut

Data

Klimatologi

Perhitungan

Evapotranspirasi

Kebutuhan Air Irigasi Tambak

Perencanaan Pola Operasi Pintu

Kesimpulan

Selesai

Data

topografi

Memenuhi

Desain Tanggul

Tidak

Ya

Uji Homogenitas

Uji Abnormalitas

Analisa Frekuensi

Elv. Tanggul & Saluran Terhadap

Elv. Muka Air

Uji Kesesuaian

Distribusi

Diterima

Tidak

Perhitungan Curah

Hujan Rancangan

Analisa dengan Hec-ras

Gambar 3.1. Diagram Alir

Pengerjaan Skripsi

4. PEMBAHASAN

4.1 Kebutuhan Air Tambak

Perhitungan kebutuhan air irigasi

tambak untuk Bulan September

sebagai berikut:

1. Evaporasi (E) = 8,977mm/hari

= 1,039 lt/dt/ha

2. Menurut penelitian yang

dilakukan oleh Dinas Pertanian

dan Perkebunan Sidoarjo, 1998,

wilayah timur Sidoarjo (sekitar

pantai) mempunyai jenis tanah

aluvial hidromorf, yang dicirikan

oleh air tanah dangkal. Tanah ini

Page 7: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak di Dusun Kepetingan ...

merupakan hasil endapan muara

sungai, sehingga bertekstur

lempung berlumpur (silty loam)

(Hardaningrum F, dkk, 2005).

Besarnya perkolasi (P) untuk

jenis tanah silty loam adalah 2

mm/hari.

P = 2 mm/hari = 64,8

2= 0,231

lt/dt/ha

3. Curah Hujan Efektif (Reff)

Reff = 0 mm/bln = 0 mm.hari = 0

lt/dt/ha dikarenakan pada bulan

September tidak terjadi hujan.

4. Waktu pengisian Air

Berdasarkan perhitungan

menggunakan skot balok untuk

memenuhi kebutuhan air pada

bulan September pada per Ha

dengan ketinggian 10 cm dalam

kurun waktu jam.

5. Volume air yang diperlukan

untuk pemeliharaan udang dan

bandeng per Ha dengan

kedalaman 10 cm (berdasarkan

pola tata tanam udang dan

bandeng gambar 4.1) dan dengan

waktu pengisian selama 1 jam

sebesar:

Vp = volume m3/1 jam

Vp = 1000 m3/1 jam

Vp = 277,7 lt/dt/ha

6. Kebutuhan air irigasi di tambak

sebesar :

IR = Vp + E + P - Reff

= 277,7 + 1,039 + 0,231

– 0

= 278,97 lt/dt/ha

= 0,278 m3/dt/ha

Tabel 4.1. Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi Tambak

4.2 Pintu Skot Balok

Dengan menggunakan skot balok saat

tinngi air pada kolam tambak sudah

terpenuhi maka saluran akan langsung di

tutup sehingga pemberian air dapat

dibatasi. Berikut adalah perhitungan

debit menggunakan pintu skot balok.

𝑄 = 𝐶𝑑 . 𝐶𝑣 . 2

3 . √

2

3 𝑔 . 𝑏 . ℎ11,5

Dimana:

Cd = koefisien debit

Cv = koefisien kecepatan

datang

g = percepatan gravitasi,

m/s2 (9,8)

b = lebar normal, m

h1 = kedalaman air diatas

skot balok, m

Direncanakan:

Dasar tambak berada pada

elevasi +1,5.

Awal tanam pada Bulan

Agustus.

Karena pada Bulan Agustus

adalah penyiapan lahan

maka kolam tambak masih

belum memerlukan air.

Perhitungan pintu skot balok

dimulai pada bulan

september dikarenakan pada

bulan september kolam

tambak memerlukan air

setinggi 10cm.

No Uraian Satuan Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

1 Evaporasi (E) mm/hari 7.709 8.977 9.474 6.572 6.180 6.396 6.034 6.398 4.689 4.233 3.666 4.657

lt/dt/ha 0.892 1.039 1.097 0.761 0.715 0.740 0.698 0.740 0.543 0.490 0.424 0.539

2 Perkolasi (P) mm/hari 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000

lt/dt/ha 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231 0.231

3 Curah Hujan Effektif (Reff) mm/bln 0.000 0.000 0.000 130.000 57.000 401.000 482.000 467.000 69.000 22.000 21.000 0.000

mm/hari 0.000 0.000 0.000 4.333 1.839 12.935 17.214 15.065 2.300 0.710 0.700 0.000

lt/dt/ha 0.000 0.000 0.000 0.502 0.213 1.497 1.992 1.744 0.266 0.082 0.081 0.000

4 Keb. Air untuk pemeliharaan m3/ha 0.000 1000.000 3000.000 4000.000 5000.000 6000.000 6000.000 3000.000 4000.000 5000.000 6000.000 6000.000

Bandeng dan Udang(V) lt/dt/ha 0.000 277.778 833.333 1111.111 347.222 277.778 277.778 138.889 1111.111 1388.889 1666.667 1666.667

5 Keb. Air Irigasi di Tambak (IR) lt/dt/ha 1.124 279.048 834.661 1111.602 347.956 277.252 276.715 138.117 1111.619 1389.528 1667.241 1667.437

m3/dt/ha 0.001 0.279 0.835 1.112 0.348 0.277 0.277 0.138 1.112 1.390 1.667 1.667

Sumber : Hasil Perhitungan Q

Page 8: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak di Dusun Kepetingan ...

Tinggi skot balok yang

dipasang 0,2 m.

Jumlah skot balok yang

dipasang sebanyak 2 buah.

Nilai Koefisien debit (Cv)

diatas Skot Balok potongan

segi empat = 1 (Kriteria

perencanaan – Bangunan)

Lebar pintu skotbalok

dirancanakan 1m.

Gambar 4.1. Layout Lokasi Studi di Dusun Kapetingan

Gambar 4.2. Pola Tata Tanam Tambak

Page 9: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak di Dusun Kepetingan ...

Tabel 4.2. Tinggi Kebutuhan dan waktu pengisian Air Kolam Tambak perpetak

perbulan

Keterangan:

H : Tinggi kebutuhan Air (cm)

T : Waktu yang diperlukan (jam)

4.3 Kualitas Air

Uji kualitas air di Sungai

Kepetingan dilakukan di dua tempat

yaitu Sungai Kepetingan Hulu ( Dusun

Kepetingan) dan Sungai Kepetingan

Hilir (Dusun Karang Gayam).

Kadar garam untuk pemeliharaan

ikan bandeng berkisar antara 0-35 permil

yang terbaik adalah 5-25 permil (Dinas

Perikanan Daerah Propinsi Daerah

Tingkat I Jawa Timur, Surabaya).

Tebel 4.3. Hasil Uji Kualitas Air di Sungai Kepetingan

No Paramater Satuan Hasil Batas Syarat Spesifikasi Metode Memenuhi Tidak

1 Alkalinitas mg/l 140 >50 Test Kit 0 -

2 NH3 mg/l 0.061 0.05-0.10 IKM/5.4.11/ BPBAP (Spektrofotometrik)

0 -

3 NO2 mg/l 0.249 0.01-0.05 Spektrofotometrik - 0

4 H2S mg/l 0.031 0.011 Spektrofotometrik - 0

5 PO4 mg/l 0.55 0.05-0.50 Spektrofotometrik - 0

6 TOM mg/l 15.168 <55 Titrimetrik - 0

5. KESIMPULAN

Pada studi tentang perencanaan

tambak teknis irigasi tambak di Dusun

Kepetingan Kabupaten Sidoarjo ini

didapat Hasil Sebagai berikut:

H T H T H T H T H T H T H T H T H T H T H T H T

Petak 1 0 0 10 4 30 2 40 2 50 4 60 5 60 5 30 2 40 2 50 7 60 5 60 4

Petak 2 0 0 10 6 30 2 40 3 50 5 60 5 60 7 30 6 40 3 50 9 60 6 60 5

Petak 3 0 0 10 4 30 1 40 1 50 4 60 5 60 5 30 2 40 2 50 7 60 5 60 4

Petak 3a 0 0 10 5 30 2 40 2 50 4 60 5 60 6 30 3 40 2 50 8 60 6 60 5

Petak 4 0 0 10 5 30 2 40 2 50 4 60 5 60 6 30 3 40 2 50 7 60 6 60 5

Petak 5 0 0 10 4 30 2 40 2 50 4 60 5 60 6 30 2 40 2 50 7 60 6 60 5

Petak 6 0 0 10 5 30 1 40 1 50 3 60 4 60 5 30 2 40 2 50 7 60 5 60 5

Petak 6a 0 0 10 4 30 2 40 2 50 4 60 5 60 6 30 3 40 2 50 7 60 6 60 4

Petak 7 0 0 10 4 30 2 40 1 50 4 60 5 60 5 30 2 40 2 50 7 60 5 60 5

Petak 8 0 0 10 5 30 2 40 2 50 4 60 5 60 7 30 4 40 2 50 8 60 6 60 5

Petak 9 0 0 10 5 30 2 40 1 50 3 60 5 60 5 30 2 40 2 50 7 60 5 60 5

Petak 9a 0 0 10 4 30 1 40 1 50 4 60 4 60 5 30 2 40 2 50 7 60 5 60 4

Juni JuliAgustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Meisekunder 1

H T H T H T H T H T H T H T H T H T H T H T H T

Petak 1 0 0 10 4 30 2 40 2 50 4 60 5 60 5 30 2 40 2 50 7 60 5 60 4

Petak 2 0 0 10 6 30 2 40 3 50 5 60 5 60 7 30 6 40 3 50 9 60 6 60 5

Petak 3 0 0 10 4 30 1 40 1 50 4 60 5 60 5 30 2 40 2 50 7 60 5 60 4

Petak 3a 0 0 10 5 30 2 40 2 50 4 60 5 60 6 30 3 40 2 50 8 60 6 60 5

Petak 4 0 0 10 5 30 2 40 2 50 4 60 5 60 6 30 3 40 2 50 7 60 6 60 5

Petak 5 0 0 10 4 30 2 40 2 50 4 60 5 60 6 30 2 40 2 50 7 60 6 60 5

Petak 6 0 0 10 5 30 1 40 1 50 3 60 4 60 5 30 2 40 2 50 7 60 5 60 5

Petak 6a 0 0 10 4 30 2 40 2 50 4 60 5 60 6 30 3 40 2 50 7 60 6 60 4

Petak 7 0 0 10 4 30 2 40 1 50 4 60 5 60 5 30 2 40 2 50 7 60 5 60 5

Petak 8 0 0 10 5 30 2 40 2 50 4 60 5 60 7 30 4 40 2 50 8 60 6 60 5

Petak 9 0 0 10 5 30 2 40 1 50 3 60 5 60 5 30 2 40 2 50 7 60 5 60 5

Petak 9a 0 0 10 4 30 1 40 1 50 4 60 4 60 5 30 2 40 2 50 7 60 5 60 4

Juni JuliAgustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Meisekunder 1

Page 10: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak di Dusun Kepetingan ...

1. Kebutuhan air irigasi maksimum

tambak di Dusun Kepetingan

Kabupaten Sidoarjo sebesar

0,278 m3/dt/ha.

2. a. Sistim perencanaan yang

digunakan adalah sistem irigasi

semi teknis dimana saluran

irigasi dan saluran pembuang

menjadi satu dikarenakan

keterbatasaan lahan tambak serta

posisis lahan tambak yang sangat

dekat sekali dengan

pantai. Elevasi dasar Kolam

tambak direncanakan +1,5 m,

elevasi dasar caren +1.3 m dan

elevasi tamggul berada pada

+4,83 m.

b. Pintu air yang digunakan

adalah pintu air skot balok untuk

di setiap petakan tambak, pintu

ini digunakan untuk mengatur

tinggi muka air yang akan masuk

dan keluar tambak.

c. Pola operasi pintu

dimaksudkan untuk mengatur

kebutuhan air pada kolam

tambak berdasarkan pada tinggi

air perbulannya yang dibutuhkan

untuk perkembangbiakan

komoditi dalam kolam tambak

pada pola tata tanam tambak.

3. Awal tanam pertama dimulai

pada bulan Agustus untuk

penebaran bibit udang dan

bandeng. Panen pada bulan

Januari dan awal tanam ke dua

dimulai pada bulan Februari dan

panen pada bulan Juli.

6. SARAN

Adapun saran-saran yang dapat

diberikan terkait studi akhir ini adalah

sebagai berikut :

1. Pengetahuan tentang pola tata

tanam tambak perlu di

sosialisasikan pada para petani

tambak, diantaranya tentang

pemberian pestisida, pupuk dan

pakan tambahan pada tambak.

2. Perlu adanya pemeliharaan

berkala pada saluran, pintu dan

kolam tambak agar kondisinya

tetap baik.

3. Untuk parameter yang tidak

mamanuhi sayarat batas seperti ,

NH3, NO2, dan H2S dapat di

tangani dengan beberapa cara

antara lain pembuatan Jalon,

pemberian bakteri probiotik,

penerapan polikultur (bandeng,

udang dan rumput laut),

pengeringan tambak serta

pemberian jara antara tebar

hingga panen.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1986. Standar Perencanaan

Irigasi ( Kriteria Perencanaan

03 Bagian Saluran) ..Bandung :

CV Galang Persada.

Anonim. 2010, HEC-RAS River

Analysis System, Hydraulic

Reference Manual, Version 4.1,

January 2010, U. S. Army

Cormps of Engineers, Davis,

CA.

Anonim. 2011. Pedoman Operasi dan

Pemeliharaan Jaringan Irigasi

Tambak. Jakarta: Menteri

Pekerjaan Umum.

Anonim. 2012. Sistem Drainase

Pekotaan. Jakarta: Kementrian

Pekerjaan Umum.

Anonim. 2013. Sidoarjo Dalam Angka.

Sidoarjo: BPS.

Chow, Ven Te., Maidment, D., &

Mays, L. 1988. Applied

Hidrology. Singapore: McGraw-

Hill Book Co.

Page 11: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak di Dusun Kepetingan ...

Chow, Ven Te. 1989. Hidrolika Saluran

Terbuka. Jakarta: Erlangga

Fitria, P & Retnaningsih, Y. 2006.

Penanggulangan Genangan di

Hulu Bendung Kalialang Sungai

Gangsa Tegal, Brebes. Skripsi.

Semarang: Universitas

Diponegoro.

Hardaningrum, F., Taufik ,M., & Muljo

B. 2005. Analisis Genangan Air

Hujan di Kawasan Delta

Dengan Menggunakan

Penginderaan Jauh Dan SIG.

Jurnal dalam Perteman Ilmiah

Tahunan MAPIN XIV.

Gedung Rektorat lt. 3

Kampus Institut Teknologi

Sepuluh Nopember Surabaya, 14

– 15 September 2005.

Hadisusanto, Nugroho. 2010. Aplikasi

Hidrologi. Malang: Jogja

Mediautama

Harto, Sri. 1993. Analisa Hidrologi.

Jakarta: PT Gramedia.

Karunia,Y. 2013. Studi Perencanaan

Tata Air Daerah Irigasi Rawa

Desa Mengkatip Kecamatan

Dusun Hilir Kabupaten Barito

Selatan Provinsi Kalimantan

Tengah. Skripsi tidak

dipublikasikan. Malang:

Universitas Brawijaya.

Montarcih, L. 2010. Hidrologi Praktis.

Bandung: CV Lubuk Agung.

Mudjiman, A. 1983. Budidaya Bandeng

di Tambak. Jakarta: PT Penebar

Swadaya.

Sawarendro. 2010. Sistem Polder &

Tanggul. Yogyakarta: ILWI

Setiawan, H & Sidabutar, J. 2007.

Perencanaan Jaringan Irigasi

Tambak Memanfaatkan Pasang

Surut Air Laut di Kali Tenggang

Kecamatan Genuk Kota

Semarang. Skripsi. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Soemarto, CD. 1987. Hidrologi Teknik.

Surabaya: Usaha Nasional.

Soeseno, Slamet.1987. Budidaya Ikan

dan Udang Dalam Tambak.

Jakarta: PT Gramedia.

Sawarendro. 2010. Sistem Polder &

Tanggul. Yogyakarta: ILWI

Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai.

Yogyakarta: Beta Offset.

Triono. 1987. Studi Perencanaan

Jaringan Irigasi Tambak Udang

di Kecamatan Pamanukan,

Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Skripsi tidak dipublikasikan.

Malang: Universitas Brawijaya.

Wibowo, P., Ch. E. Nirarita, S. Susanti,

D. Padmawinata, Kusmarini,

M.Syarif, Y. Hendriani,

Kusniangsih, L. br. Sinulingga.

1996. Ekosistem Lahan Basah

Indonesia: Buku Panduan untuk

Guru dan Praktisi Pendidikan.

Wetlands International –

Indonesia Programme. Bogor.

Page 12: Studi Perencanaan Teknis Irigasi Tambak di Dusun Kepetingan ...

STUDI PERENCANAAN TEKNIS IRIGASI TAMBAK DI DUSUN

KEPETINGAN KABUPATEN SIDOARJO

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Disusun Oleh :

OKSA EGA HERMAWAN

NIM. 105060404111001-64

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENGAIRAN

MALANG

2015