15. budidaya udang di tambak
-
Upload
putra-putra -
Category
Education
-
view
1.183 -
download
21
Transcript of 15. budidaya udang di tambak
Penerapan Best Management Practices (BMP) pada Budidaya
Udang di Tambak(Strategi Meningkatkan Produksi)
Tambak intensif beton
Pengelolaan tambak dengan prinsip Best Management Practice (BMP)harus memenuhi kriteria sebagai berikut :1. Mendapatkan air pasok yang bebas hama
penular dan logam berat yang berbahaya.2. Tambak dapat menampung air dan
mempertahankan kedalaman sesuai yang diinginkan (tidak rembes).
3. Mengeluarkan limbah dengan tingkat sedimen dan bahan organik terlarut yang rendah.
4. Dapat menjaga keseimbangan proses mikrobiologis.
5. Menggunakan bahan kimiawi/obat-obatan yang aman bagi manusia dan lingkungan.
6. Menebar benih yang sehat.
Untuk memenuhi persyaratan di atas maka unit tambak terdiri dari :1. Saluran pengairan (sumber air
pasok).2. Unit tandon (terdiri dari petak
karantina, petak pengendapan, petak biofilter).
3. Petak pemeliharaan.4. Petak pengolahan limbah.
PU PU PU
PT Sungai/laut(Air Payau)
PAS
SS
UPLSPN
Gambar 1. desain dan lay out tambak
Keterangan :
PT = Petak Treatment PAS = Petak air siap pakai berisi ikan omnivora /
herbivora (bandeng-mujair jantan / nila jantan-belanak)
PU = Petak pembesaran udang SS = Saluran sedimentasi SPN = Saluran penyerapan nutrien terlarut (rumput
laut) UPL = Petak pengolahan limbah (oksidasi dan pohon
bakau)
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya udang di tambak.
1. Pemilihan lokasi tambak2. Desain dan konstruksi tambak3. Prosedur operasional tambak
udang (proses produksi)4. Teknik dan pasca panen
1. Pemilihan Lokasi tambak
Bagaimana lokasi tambak udang yang baik?1. Lokasi untuk tempat kegiatan budidaya udang memiliki
sumber air yang dapat mencukupi semua kegiatan budidaya baik sumber air asin maupun sumber air tawar dimana air tersebut bebas pencemaran baik pencemaran logam berat maupun pestisida yang membahayakan.
2. Lokasi untuk tempat kegiatan budidaya udang memiliki tekstur tanah yang tidak porous dengan tingkat kesuburan yang baik.
3. Lokasi untuk tempat kegiatan budidaya udang memiliki saluran pemasukan air yang terpisah dengan saluran pembuangan agar pada kawasan tersebut tercapai keselarasan budidaya.
4. Lokasi untuk tempat kegiatan budidaya udang memiliki zona penyangga lingkungan agar limbah-limbah hasil kegiatan budidaya dapat diperbaiki (diremediasi) secara alami oleh lingkungan sehingga kegiatan budidaya dapat langgeng (berkelanjutan).
5. Lokasi untuk tempat kegiatan budidaya udang harus bebas banjir dan memiliki fasilitas untuk sarana transportasi yang memadai sehingga kegiatan budidaya akan lebih lancar.
Tabel 1. kisaran optimal lahan budidaya
No.
Komponen Kisaran Optimal
123456789
Jenis Tanah pH tanah BO (%)NH-3 (ppm)PO-4 (ppm)Logam beratCemaranCountur tanahBanjir
Liat berpasir / Lempung berpasir5,5 - 8,0
6 - 90,05 - 0,250,2 - 0,35
NihilBebasTebalBebas
123456789101112
SalinitaspH Suhu AlkalinitasBOPO4NH3 (Ammonia)NO2 (Nitrit)NO3 (Nitrat)Rerata beda pasutLogam beratCemaran
15–30 ppt7,5–8,5
28–31,5 0C90–140 ppm< 55 ppm
0,15–0,3 ppm0,03–0,25 ppm
< 0,3 ppm> 0,3 ppm> 80 cm
NihilBebas
Tabel 2. Kisaran optimal air pasok
Gambar 2. Tambak dengan saluran inlet dan outlet terpisah
Gambar 3. Zona penyangga untuk budidaya udang.
2. Desain dan konstruksi tambak
Mengapa konstruksi tambak berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya udang?
Konstruksi tambak berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya udang karena konstruksi tambak secara langsung sangat mempengaruhi kondisi dan kualitas lingkungan budidaya.
Kondisi lingkungan yang dipengaruhi oleh konstruksi tambak?
1. Stabilitas air Stabilitas air sangat dipengaruhi oleh konstruksi tambak. Semakin dalam tambak pada batas tertentu, maka kondisi perairan akan semakin stabil.Pada tambak udang, kedalaman air diharapkan antara 120 – 150 cm. Pada kedalaman ini, suhu air relatif lebih stabil.
2. Kandungan bahan organik Kandungan bahan organik juga sangat dipengaruhi oleh konstruksi tambak. Dasar tambak harus dibuat diatas permukaan air laut pada saat surut terendah. Hal ini agar pada saat pengeluaran air atau pengeringan tambak dapat dilakukan dengan cepat, mudah, murah dan tuntas.
3. Kesuburan air Kesuburan air juga sangat dipengaruhi oleh kedalaman air tambak.
Berikut contoh kesuburan air terkait dengan kedalaman tambak.
Klekap tumbuh baik pada kedalaman air
5 – 40 cm. Lumut tumbuh baik pada kedalaman air
40 – 60 cm Fitoplankton tumbuh baik pada kedalaman air 70 cm atau lebih.
Bagaimana konstruksi tambak yang ideal?1. Mampu menahan air2. Mampu membuang air limbah3. Mampu memelihara kualitas air4. Tambak dapat dikeringkan
dengan mudah dan sempurna.
Petakan tambak udang.
Bentuk petakan : lingkaran, bujur sangkar atau empat persegi panjang (1: 2).
Memiliki sudut tumpul. Sisa lahan dengan petakan tidak beraturan
dapat dimanfaatkan sebagai tandon. Luas ideal 3.000 - 5.000 m2. Dimensi pematang disesuaikan dengan struktur,
tekstur tanah, dan kedalaman air tambak (lebih dari 1.2 m). Lebar atas pematang utama minimal 3,5 m agar memiliki aksesibilitas terhadap kendaraan roda empat.
Dimensi saluran : mempertimbangkan kebutuhan air dan fenomena pasang surut lokal agar tersedia air yang cukup pada kondisi pasang surut minimal.
Peletakan sarana listrik tertata rapi
Bagaimana konstruksi tambak dibuat agar mudah mengeluarkan limbah budidaya? Bentuk tambak yang mudah
mengeluarkan limbah adalah tambak lingkaran atau bujur sangkar dengan sudut melengkung.
Namun pada prinsipnya, proses pengendapan limbah pada salah satu wilayah kecil di tambak (terkonsentrasi) dapat dilakukan dengan manipulasi saluran tengah, kolam tengah di dalam tambak dan yang paling berperan adalah peletakan kincir air tunggal atau berangkai
Gambar 3. Desain tambak ukuran 4000 m2 lingkaran dan bujur sangkar
dan pengaturan kincir 1.5 HP (horse power)
12 -15 m
5-8 m
Gambar 4. Desain tambak dengan luas > 5000 m2
Gambar 5. Desain tambak dengan pendorong limbah ke titik tertentu
Pola dorong satu arah Pola kupu-kupu
Gambar 6. Sistem pengeluaran dengan pipa tegak berlubang di dalam tambak
Gambar 7. Sistem pengeluaran dengan pipa tegak berlubang di dalam tambak
Penampung lumpur di tengah tambak sistem Seafdec. Perlengkapan ini berupa kurungan seluas
5% dari areal kolam, yang berdinding jaring ganda ukuran 10m x 10m x 1,5m dan dipasang di tengah kolam pembesaran
Dengan bantuan kincir berangkai, aliran sirkulasi air bergerak sambil membawa sisa pakan, kotoran udang dan endapan lainnya ke tengah kolam. Udang tertahan jaring hingga tidak ikut masuk bersama air.
Gambar 9. Penampung lumpur ditengah tambak
Penampung lumpur di sudut tambak (sistem Seafdec). Penampung lumpur jenis ini terdiri
dari bahan yang sama, namun dipasang di seluruh sudut kolam.
Sudut-sudut tersebut dianggap titik mati dimana sisa buangan terkumpul.
Biomanipulator ditebar di tempat ini untuk memanfaatkan buanganyang terakumulasi sebagai makanannya.
Gambar 10. Penampung lumpur di sudut tambak
Sistem aerasi Manfaat :1. Aerasi meningkatkan efisiensi produksi udang, karena
mempertahankan kandungan oksigen pada tingkat maksimum.
2. Sirkulasi air tambak oleh sistem aerasi sangat efisien mencegah stratifikasi dan mengurangi akumulasi senyawa-senyawa nitrogen pada dimana lumpur terkumpul.
3. Aerasi dapat mempertahankan suspensi partikel organik dalam air serta membentuk kumpulan bakteri heterotropik yang menjernihkan air dan membentuk proses mineralisasi bahan-bahan organik terlarut.
4. Pada budidaya udang sistem intensif yang menggunakan tambak-tambak bujur sangkar atau persegi panjang dengan luas masing-masing 0,5 – 1,0 ha, disarankan memakai kincir berangkai.
Sistem aerasi dengan kincir berangkai
Pengaturan sistem gerak kincir
Kincir tunggal
Contoh pengaturan letak kincir untuk mengkonsentrasikan limbah budidaya.
Sistem aerasi di dasar tambak.Konstruksi : Sistem aerasi ini menggunakan pipa PVC
diameter 10 mm dan berlubang-lubang kecil yang mengarah ke bawah dan tegak terpasang sepanjang dasar kolam dengan jarak 2 – 10 m satu sama lain.
Pipa-pipa tersebut tersambung ke blower bertenaga 2 hp.
Manfaat : Sistem ini meningkatkan konsentrasi oksigen
terlarut di dasar kolam dan di seluruh badan air.
Sistem aerasi di dasar tambak
MODEL TAMBAK UDANG SISTEM PEMBUANGAN AIR MINIMAL
DAN RESIRKULASI TERTUTUP
Gambar 11. Model tambak udang sistem pembuangan air minimal / resirkulasi tertutup di Stasiun Air Payau AQD, Filippina.
Sekat
Biofilter (kerang, oyster,
rumput laut)
Kolam pembesaranBak saringan
Dengan pompaBiomanipulator(bandeng, belanak, tilapia
Yang toleran terhadapsalinitas
Saluran
PenampungLumpur tengah
PenampungLumpur tengah
Aerator kincir berangkaiPenampung Lumpur di sudut
Biomanipulator.Biomanipulator :
Organisme yang melaksanakan tugas-tugas perubahan biologis.
Contoh : Ikan herbivora : ikan beronang Ikan omnivora : ikan mujair dan
bandeng Ikan plankton feeder : ikan nila dan
belanak Ikan pemakan zooplankton dan udang
kecil : ikan keting, wering/seriding.
Fungsi biomanipulator
Fungsi Biomanipulator :1. membantu mempertahankan
kualitas air kolam dan menimbulkan green water.
2. Ikan usus pendek : kakap putih, kerapu- lendir dan kotoran anti vibriosis
3. Ikan usus panjang belanak, nila dan bandeng probiotik alami
Contoh Reservoir/tandon
Petak pengendapan
Petak pengendapan disebut juga kolam sedimentasi, kolam penampungan buangan atau kolam treatment.Fungsi :menampung air buangan dari petak pembesaran agar zat hara terlarut dan butiran zat padat melayang dapat berkurang seminimal mungkin sebelum dialirkan kembali ke kolam penampungan.
Kolam pengendapan dilengkapi dengan sekat-sekat dan filter biologis.
Contoh filter biologis : oyster, rumput laut (Gracillaria spp) dan
kerang hijau
Contoh tambak udang sistem resirkulasi di Songkhla, Thailand.
Masalah-masalah yang biasa muncul berkaitan dengan konstruksi tambak.1. Pematang bocor2. Dasar tambak porous
Solusi untuk pematang bocor1. Penutupan bocoran pada pematang dapat dilakukan
dengan memasang kasa atau waring ukuran mata jaring (mesh size) 1,0 mm dan atau ijuk (untuk jangka panjang lebih baik)
2. Bila kondisi bocoran begitu berat, disarankan untuk memakai konstruksi lapisan plastik Geotextile, plastik PEBC (Poly Ethylen Biphenil Chloride), bata plesteran, batako, batu kumbung, plengsengan beton, dan pasangan batu.
3. Tolok ukur pekerjaan : Pekerjaan berhasil bila tidak ada lagi bocoran atau maksimum kehilangan air 5%/hari pada bulan pertama dan 2%/hari pada bulan kedua hingga panen.
Solusi untuk dasar tambak yang porous
Perlu dilakukan perbaikan konstruksi dasar tambak sebagai berikut :
1. Dilapisi dengan tanah yang didominasi liat melebihi 50%, sedalam minimal 20 cm.
2. Dilapisi plastik poliethylene 0,2 mm dan diatasnya dilapisi pasir 5 – 10 cm
3. Plester dasar (teknik plester pakai sistem blok)4. Untuk elevasi dasar tambak yang lebih rendah
dari permukaan air laut, maka solusinya dengan cara menimbun dasar tambak atau membuat pematang di saluran keliling yang kedap air.
Biosecurity
Benih udang PL8 – PL12 Warna : warna tubuh transparan, kecoklatan atau
kehitaman, punggung tidak berwarna keputihan atau kemerahan.
b. Gerakan : gerakan berenang aktip, menentang atau menyongsong arus, cenderung mendekat ke arah cahaya (fototaksis positif).
c. Kesehatan dan kondisi tubuh : kondisi tubuh benur yang sehat setelah mencapai ukuran PL 10 organ-organ tubuhnya lengkap, maxilla, mandibulla, antenulla dan ekor membuka, hepato pancreas transparan, usus penuh dan gelap.
d. Responsif terhadap rangsangan : benur akan menjentik menjauh dengan adanya kejutan atau jika wadah sampel benur diketuk, dan akan berenang mendekati sumber cahaya jika ada rangsangan cahaya, serta responsip terhadap pakan yang diberikan
Penyakit udang Jenis penyakit yang menyerang
udang windu adalah penyakit viral, bakterial, parasiter dan faktor abiotika lainnya.
penyakit bercak putih viral adalah White Spots Syndrome Virus (WSSV)
Strategi Meningkatkan Produksi pada Budidaya Perairan Payau dan Laut
Apa itu Produktivitas? Produktivitas adalah jumlah
produksi per luasan lahan per waktu.Contoh :Produktivitas tambak udang di suatu daerah adalah 12 ton/ha/th.
Faktor-faktor Apa Saja yang Berpengaruh Terhadap Peningkatan Produksi?
1. Konstruksi tambak 2. Kualitas benih yang ditebar3. Kualitas lingkungan4. Kualitas pakan5. Manajemen dan teknologi yang
digunakan
Mari kita kaji satu per satu
1. Konstruksi Tambak
Konstruksi tambak berpengaruh terhadap produktivitas karena konstruksi tambak sangat mempengaruhi kondisi lingkungan budidaya.
Berikut contoh kesuburan air berkaitan dengan kedalaman tambak.
Klekap tumbuh baik pada kedalaman air
5 – 40 cm.Lumut tumbuh baik pada kedalaman air
40 – 60 cmFitoplankton tumbuh baik pada kedalaman air 70 cm atau lebih.
2. Kualitas Benih yang Ditebar
Kualitas benih berpengaruh terhadap peningkatan produksi karena benih memiliki potensi, kondisi dan sifat yang berbeda dimana hal ini nantinya akan sangat berpengaruh terhadap produksi yang dihasilkan.( Inner condition ).
Bagaimana Ciri-ciri benih berkualitas? Benih berasal dari induk yang
baik yaitu memiliki pertumbuhan yang cepat.
Benih bebas dari penyakit (SPF) Benih tidak berasal dari
perkawinan inbreeding Benih tidak dalam kondisi stress Benih telah mendapat vaksinasi Benih berukuran seragam
Apa yang harus diperhatikan agar kita bisa mendapat benih berkualitas prima? Perhatikan fasilitas yang ada
pada hatchery apakah memenuhi syarat untuk pembenihan atau tidak?
Perhatikan cara packing pada saat akan ditransportasikan.
Hati-hati pada saat penebaran, lakukan aklimatisasi dengan benar.
3. Kualitas Lingkungan Budidaya
Kualitas lingkungan budidaya sangat berpengaruh terhadap produksi karena kualitas lingkungan berpengaruh secara langsung terhadap proses fisiologis kultivan yang dibudidayakan. Pengaruh ini dimulai dari awal kehidupan sampai akhir (kematian/panen).
Parameter kualitas air apa saja yang terpenting?
O2 terlarut Salinitas Suhu pH
Pengaruh konsentrasi O2 terlarut pada budidaya ikan/udang
Fluktuasi pH harian pada budidaya ikan di kolam.
4. Kualitas Pakan
Kualitas pakan sangat penting artinya bagi peningkatan produksi karena pada dasarnya produksi sangat berkaitan dengan pertumbuhan dan pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan.
Bagaimana pakan berpengaruh terhadap kehidupan ikan?
Sebagaimana halnya pada hewan-hewan lain yang bersifat heterotrof, ikan membutuhkan energi baik untuk proses perawatan tubuh (maintenance), maupun untuk aktivitas fisik, tumbuh dan berreproduksi. Energi yang dibutuhkan untuk kegiatan-kegiatan tersebut berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Bagaimana rumus (konsep) keseimbangan energi pada ikan?Rumus keseimbangan energi pada ikan :
Ec = Ef + Eu + Em + EgEc = Energi yang dikonsumsiEf = Energi yang terbuang lewat
fesesEu = Energi yang terbuang lewat
ekskresi nitrogenEm = Energi untuk metabolismeEg = Energi yang digunakan untuk
pertumbuhan
Energi untuk pertumbuhanTabel 1. Pengaruh suhu air terhadap penggunaan energi
pakan 38 % protein dan 9 % lemak (Cho dan Dslinger, 1980)
Suhu air 7,5 10 15 20
Energi yg diretensi (%)
44 49 53 58
Kj/gN yg dikonsumsi
50 34 27 38
Maintenance kj/g BB/hari
18 37 61 56
Tabel 2. Pengaruh kadar protein dan lemak dalam pakan terhadap retensi energi (Cho et al., 1982) dalam Affandi dan Tang (2002).
Protein 34 34 55
Lemak 13 22 13Retensi Energi 53 63 54
5. Manajemen dan teknologi. Manajemen dan teknologi sangat
besar pengaruhnya terhadap peningkatan produksi pada budidaya perairan payau dan laut karena dengan manajemen yang baik dan penggunaan teknologi akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses budidaya.
Pembahasan tentang managemen disini berkaitan dengan pengelolaan SDM pada suatu perusahaan contoh pertambakan ikan/udang.
Bagaimana manajemen yang baik itu? Inti dari managemen adalah
keseimbangan. Usahakan segala sesuatu
senantiasa berada dalam keseimbangan (kebijaksanaan).
Bawahan hormat pada atasan dan atasan menyayangi bawahan.
ISU GLOBAL Untuk mendapatkan tujuan budidaya udang yang
berkesinambungan , keamanan pangan, ramah lingkungan dan tanggung jawab sosial. (Menjawab isu global) Maka pembudidaya udang harus melakukan GAP (Good Aquaculture Practices), atau CBIB (Cara Berbudidaya Ikan yang Baik) dimana merupakan syarat minimum yang diperlukan dalam budidaya udang. Dengan cara :
1. Pendekatan sanitasi (Hygenis)2. Tidak menggunakan antibiotik terlarang dalam budidaya
udang3. Mengikuti Prinsip Budidaya Udang Yang Bertanggung
Jawab.
TUNTUTAN PASAR INTERNASIONAL
UNI EROPA JEPANG AMERIKA
BEBAS : ANTIBIOTIK, LOGAM BERAT,BAHAN CELUP, SUBSTANSI ANTIBAKTERI,HORMON, PESTISIDA, ANTHELMINTICSDAN MICOTOXIN
+ Bio-Terrorism Act
TUNTUTAN PASAR GLOBAL
JAMINAN MUTU (QUALITY ACCURANCE) KEAMANAN PANGAN (FOOD SAFETY) TRACEABILITY (KETERTELUSURAN)
− CARA BERBUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB)− PENERAPAN SANITASI (SANITARY)
KELAYAKAN DASARBUDIDAYA
SERTIFIKASI WAJIBRANTAI PRODUKSI- PERBENIHAN- PERTAMBAKAN
PEMBINAANPENGAWASAN
DKP
PERG TINGGIMAISCIKUIMPN
CBIB / GAP Pemilihan lokasi yang sesuai
– Kualitas air sumber dan tanah Tata Letak dan Konstruksi Manajemen Budidaya
Manajemen AirPersiapan Petakan TambakPemilihan, Pemilahan dan Penebaran BenurPakan dan Manajemen PakanPenggunaan Obat-obatan dan Bahan KimiaManajemen Kesehatan Udang dan LingkunganBiosecurityManajemen limbah cair (Effluent) dan limbah padatManajemen Pasca PanenRecord Keeping