STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA...

141
i STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: Azis Ariyanto NIM. 1060 4610 1602 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Transcript of STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA...

Page 1: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

i

STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA

STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH

DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

Azis Ariyanto

NIM. 1060 4610 1602

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 2: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

ii

STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA

STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH

DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

Azis Ariyanto

NIM. 1060 4610 1602

Pembimbing

Dr. Hasanuddin, M.Ag NIP. 196103041955031001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 3: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

iii

Page 4: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 April 2011 M

21 Jumadil Ula 1432 H

Penulis

Page 5: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

v

حوـي الر تسـن اللـ

MOTTO

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,

binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Al-Imraan 3:14)

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah.” (HR.

Muslim)

“Bukanlah suatu aib jika kamu gagal dalam suatu usaha, yang merupakan aib adalah jika kamu tidak bangkit dari kegagalan itu”.(Ali Bin Abi Thalib)

د وي هي اللة الWaktu itu lebih mahal daripada emas.

“Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar. Tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar”.

“(In this life we cannot always do great things. But we can do small things with great love)”. (Penulis).

“Satu menit mendengar lebih baik dari pada satu jam berbicara.” (Penulis)

PERSEMBAHAN

1) Kedua orangtuaku, yang telah membesarkan dan mendidik dengan cinta,

kesabaran

dan pengorbanannya.

2) Adikku, Salwa Marwariyanti, yang selalu memberikan semangat dan

dukungan pada setiap langkahku.

3) Kekasihku Rischa Astuty Handayani, yang dengan kesabaran memberikan

semangat dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi

Page 6: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

vi

ABSTRACT

Pawnshop is a Business Entity or Non-Bank Financial Institutions are

functioning to provide financing in the form of credit disbursements to the public, in

addition to conventional mortgage there are also Islamic pawnshops that provide

mortgage financing on the basis of the sharia law with no element of riba. Pledge of

sharia (Ar-Rahn) is a contract debts by making goods that have value as collateral so

that the person concerned can take the debt. Ar-Rahn payment system proved able to

attract the public in obtaining financing with a fast process, practical and reassuring,

either pawn in pegadain sharia many benefits that can be accepted by the customer.

But in reality, there is still little understanding of the community and employers about

the mortgage products issued by non-bank financial institutions this. So the minimal

number of customers who apply for finance companies. In this case the Islamic

pawnshop loan funds only gives credence to its customers by 90% - 95% of the

estimates, whereas the conventional pawnshops estimation according to various

customer groups. The most prominent difference between Islamic and conventional

mortgage is from the calculations, so we will not hesitate to selecting and using

Islamic mortgage products.

Unlike ordinary mortgage products. In the pledge gold, gold objects that are

mortgaged. As has been widely known that gold has a value which tends to rise

against the currency exchange rate, this is certainly very different from the other lien

objects tend to decrease the exchange rate against foreign currencies over time. The

advantages are similar, such as land, only physical gold can be brought anywhere,

while the land certificate is only a letter that could carry. This is what a difference

this mortgage product with a regular mortgage product. By looking at the advantages

of gold islamic mortgage products, the Islamic Financial Institutions today many

open mortgage products in the gold business transaction is also beneficial because in

addition to his business also was relatively small risk because Islamic gold pawn has

the potential significant business development in recent years. It was triggered by the

increasing price of gold compared with paper currency in recent years. The increase

was due to the price of gold has intrinsic value that is more stable and inflation-

resistant than paper currency such as dollars or U.S. dollars.

This research approach using Empirical Legal namely a method or

procedures used to solve the problem by first examining the existing secondary data

and then proceed with a study of the primary data in the field. The data used are

primary data that is data obtained directly from the field by using questionnaires or

interviews, as well as secondary data obtained by literature study method. Analysis of

the data used is a qualitative analysis drawing conclusions deductively. Based on the

research, can know how the operational mechanism of gold lien Rahn Islamic

products, and the reasons why I Count good rahn product release.

Keywords: Gold Pledge Sharia, Estimated Gold, Goods guarantees.

Page 7: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

vii

ABSTRAK

Pegadaian merupakan Badan Usaha atau Lembaga Keuangan Bukan Bank

yang berfungsi memberikan pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana kredit

kepada masyarakat, selain pegadaian konvensional ada juga pegadaian syariah yang

memberikan pembiayaan atas dasar hukum gadai secara syariah tanpa unsur riba.

Gadai syariah (Ar-Rahn) adalah suatu akad utang piutang dengan menjadikan

barang yang mempunyai nilai sebagai jaminan sehingga orang yang bersangkutan

dapat mengambil utang. Sistem pembayaran Ar-Rahn ini ternyata mampu menarik

masyarakat dalam memperoleh pembiayaan dengan proses yang cepat, praktis dan

menentramkan, baik menggadaikan di pegadain syariah banyak manfaat yang dapat

diterima oleh nasabah yang bersangkutan. Namun kenyataannya, masih sedikit sekali

pemahaman masyarakat dan pengusaha mengenai produk pegadaian yang

dikeluarkan oleh pihak lembaga keuangan bukan bank ini. Sehingga minimnya

jumlah nasabah yang mengajukan permohonan pembiayaan tersebut. Dalam hal ini

pada pegadaian syariah hanya memberikan kepercayaan pinjaman dana kepada

nasabahnya sebesar 90% - 95% dari taksiran, sedangkan pada pegadaian

konvensional taksirannya bermacam-macam sesuai golongan nasabah. Perbedaan

yang paling menonjol antara pegadaian syariah dan konvensional adalah dari

perhitungannya, sehingga kita tidak akan ragu-ragu lagi untuk memilih dan

menggunakan produk gadai syariah.

Berbeda dengan produk gadai biasa. Dalam gadai emas, objek yang

digadaikan adalah emas. Seperti yang telah banyak diketahui bahwa emas memiliki

nilai yang cenderung naik tukar terhadap mata uang, hal ini tentu sangat berbeda

dengan objek gadai yang lain yang cenderung mengalami penurunan nilai tukar

terhadap mata uang seiring dengan berjalannya waktu. Kelebihan ini serupa seperti

tanah, hanya saja emas bisa dibawa fisiknya ke mana-mana, sementara tanah hanya

surat sertifikatnya saja yang bisa dibawa-bawa. Hal inilah yang menjadi perbedaan

produk gadai ini dengan produk gadai biasa. Dengan melihat kelebihan dari produk

gadai emas syariah tersebut, maka Lembaga Keuangan Syariah sekarang ini banyak

membuka produk gadai emas dalam traksaksi bisnisnya karena disamping usahanya

juga menguntungkan juga resikonya pun relatif kecil dikarenakan gadai emas

syariah memiliki potensi pengembangan bisnis yang cukup signifikan pada tahun

belakangan ini. Hal itu dipicu terus meningkatnya harga emas dibanding mata uang

kertas dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan harga itu disebabkan karena

emas memiliki nilai instrinsik yang lebih stabil dan tahan inflasi dibandingkan mata

uang kertas seperti rupiah atau dolar AS.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan Yuridis Empiris yaitu suatu cara

atau prosedur yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan terlebih dahulu

meneliti data sekunder yang ada kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap

data primer di lapangan. Data yang dipergunakan adalah data primer yaitu data

yang diperoleh langsung dari lapangan dengan menggunakan kuisioner atau

wawancara, serta data sekunder yang diperoleh dengan metode studi pustaka.

Page 8: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

viii

Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif yang penarikan

kesimpulannya secara deduktif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui

perbandingan mekanisme operasional produk Rahn gadai emas pada Bank Jabar

Banten Syariah dan UPCS Lebak Bulus I, strategi pengembangan usaha serta

alasannya mengapa dikeluarkannya produk rahn.

Kata Kunci : Gadai Emas Syariah, Taksiran Emas, Barang jaminan.

Page 9: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

ix

KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Allah SWT, dan didorong oleh keinginan yang luhur,

Alhamdulillah penulis telah dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

“STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA STRATEGI

PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN

SYARIAH”, sebagai suatu syarat untuk mendapatkan derajat sarjana S-1 pada

Program Studi Muamalat Jurusan Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Selama proses penulisan skripsi ini sejak penyusunan rancangan penelitian, studi

kepustakaan, pengumpulan data di lapangan serta pengolahan hasil penelitian sampai

terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan

baik sumbangan pemikiran maupun tenaga yang tak ternilai harganya dari berbagai

pihak. Untuk itu pada kesempatan ini perkenakanlah penulis dengan segala

kerendahan hati dan penuh keikhlasan untuk menyampaikan rasa terima kasih yang

tulus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H, M.A, M.M., sebagai Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang selalu memberikan motivasi kepada seluruh mahasiswa di Fakultas

Syariah dan Hukum, baik semasa perkuliahan berlangsung, ataupun pada saat

penyelesaian tugas akhir.

Page 10: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

x

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.A., sebagai Ketua Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam)

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang selalu memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk selalu giat

dalam mengikuti perkuliahan.

3. Bapak Dr. Hasanudin, M.Ag., sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah

sangat banyak meluangkan waktu dan pikirannya, dan perhatian membantu

penulis dalam memberikan pengarahan dan petunjuk tata cara penulisan skripsi.

4. Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH sebagai Pembimbing Akademik

yang juga senantiasa mengingatkan dan mengarahkan penulis semasa mengikuti

perkuliahan hingga akhirnya menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Segenap pihak Perum Pegadaian Syariah Pusat dan UPCS Lebak Bulus I yang

telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dan wawancara serta banyak

membantu dalam pembuatan skripsi ini khusunya kepada Bapak Rudy Kurniawan

dan Mba Yuki Lengkana yang telah banyak membantu penulis dalam

melaksanakan penelitian di Perum Pegadaian Syariah UPCS Lebak Bulus I.

6. Orang Tua ku Tercinta Bapak H. Aep Yunardih & Ibu Ai Maemunah, Adiku

Salwa Marwariyanti, dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan kasih

sayang serta doa restunya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Kekasihku Rischa Astuty Handayani, yang dengan kesabaran memberikan

semangat dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini

Penulis hanya mampu berharap semoga bantuan yang telah diberikan dalam

bentuk apapun dapat menjadi amal baik yang diterima disisi Allah SWT. Semoga

Page 11: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

xi

skripsi yang sederhana dan masih jauh dari sempurna ini bermanfaat bagi penulis dan

semua pihak. Penulis sangat mengharapkan masukan berupa saran dan kritik dari

pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini di masa mendatang.

Jakarta, 25 April 2011 M

21 Jumadil Ula 1432 H

Penulis

Page 12: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI .............................. ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASYAH ............... iii

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

ABSTRACT ...................................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL, GAMBAR DAN LAMPIRAN ....................................... x

BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................. 4

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ...................................... 5

D. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 7

E. Kerangka Teori ............................................................................... 10

F. Metode Penelitian ........................................................................... 13

G. Sistematika Penulisan .................................................................... 18

BAB II : LANDASAN TEORITIS ................................................................ 19

A. Konsep Gadai Emas Syariah............................................................. 19

1. Pengertian Rahn Emas ............................................................. 19

Page 13: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

xiii

2. Dasar Hukum Rahn Emas ........................................................ 22

3. Rukun dan Syarat Syah Rahn Emas ......................................... 25

4. Fungsi dan Tujuan Rahn Emas ................................................. 28

5. Manfaat Gadai Emas Syariah ................................................... 29

6. Pendapat Ahli Hukum tentang Manfaat Barang Gadai Syariah 30

7. Persamaan dan Perbedaan Rahn dengan Gadai Konvensional .. 34

B. Pengertian Taksiran Nilai Emas ..................................................... 38

C. Pengertian Lelang ........................................................................... 39

BAB III : PERBANDINGAN APLIKASI AKAD GADAI EMAS PADA BANK

DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH ...................................... 45

A. Akad Gadai Emas yang digunakan pada Perbankan Syariah ......... 45

B. Akad Gadai Emas yang digunakan pada Pegadaian Syariah ......... 49

C. Persamaan dan Perbedaan akad yang digunakan pada kedua Lembaga

............................................................................................... 57

BAB IV : PEMBAHASAN DAN ANALISIS APLIKASI GADAI EMAS

SERTA STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA BANK

DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH .................................... 59

A. Penerbitan Gadai Emas Syariah ..................................................... 59

B. Mekanisme dan Prosedur Gadai Emas pada Bank Syariah ............ 62

C. Mekanisme dan Prosedur Gadai Emas pada Pegadaian Syariah ..... 66

D. Perbandingan Mekanisme Operasional Gadai Emas pada Bank

Page 14: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

xiv

Syariah dan Pegadaian Syariah ...................................................... 81

E. Prospek dan Strategi Pengembangan Gadai Emas Syariah ............ 96

BAB V : PENUTUP ................................................................................... 101

Kesimpulan .................................................................................. 101

Saran ............................................................................................ 107

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 108

LAMPIRAN ................................................................................................... 109

Page 15: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

xv

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 : Persamaan dan Perbedaan antara Rahn dengan Gadai

Konvensional ............................................................................. 36

TABEL 2.2 : Perbedaan teknis Pegadaian Syariah – Pegadaian Konvensional 37

TABEL 2.3 : Perbandingan perhitungan pegadaian syariah dengan pegadaian

Konvensional ............................................................................ 37

TABEL 4.1 : Penggolongan Pinjaman di Pegadaian Syariah .......................... 79

TABEL 4.2 : Tarif Ijarah .................................................................................. 80

TABEL 4.3 : Tarif Biaya Administrasi dan Surat Hilang di Pegadaian Syariah 81

TABEL 4.4 : Perbadingan Umum gadai emas pada BJB Syariah dan UPCS

Lebak Bulus ..................................................................................... 88

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 4.1 : Skema Akad Gadai Emas pada Bank Jabar Banten Syariah ... 65

GAMBAR 4.2 : Skema Akad Gadai Emas pada UPCS Lebak Bulus I ........... 67

GAMBAR 4.3 : Skema Tata Cara Memperoleh Pinjaman ............................. 70

GAMBAR 4.4 : Skema Tata Cara Pelunasan Pinjaman .................................. 71

DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil Wawancara.

2. Surat Keterangan Wawancara.

3. Surat Keterangan Izin Penelitian.

4. Fatwa MUI Mengenai Rahn dan Rahn Emas.

5. Skema Pemberian Pinjaman Gadai Emas Syariah.

6. Skema Pelunasan Pinjaman Gadai Emas Syariah.

7. Plafon Tarif Ijarah dan Biaya Administrasi Gadai Emas Syariah.

8. Produk Gadai Syariah.

Page 16: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ajaran Islam yang mengandung unsur Syari‟ah berisikan hal-hal yang mengatur

hubungan manusia dan pencipta (hablu min Allah) dan hubungan sesama manusia

(hablu min Nas) yang dikenal dengan Muamalah Islam. Di antara amalan Muamalah

tersebut melingkupi aktivitas perekonomian seperti, perdagangan, pinjamam-

meminjam, gadaian barang dan aktifitas ekonomi lainnya.

Kebutuhan masyarakat akan uang tunai terkadang menjadi kebutuhan yang

segera pada waktu-waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan yang sangat

mendesak yang mencakupi kebutuhan primer, sekunder maupun pelengkap demi

keberlangsungan hidup. Namun demikian, kebutuhan tersebut adakala tidak

diimbangi dengan ketersediaannya uang tunai yang dimiliki. Maka solusi untuk

mengatasi hal tersebut masyarakat akan mendatangi lembaga keuangan atau

individu-individu yang bisa menalangi dengan perjanjian ada barang yang

diserahkan sebagai jaminan seperti Perbankan dan Pegadaian.

Kehadiran lembaga pegadaian dan Perbankan di Indonsia bukanlah hal yang

asing lagi. Bahkan lembaga ini menjadi sangat populer dikalangan masyarakat

(khususnya Jakarta), ketika menjelang lebaran tiba. Sudah merupakan tradisi bagi

pemudik di ibu kota untuk menggadaikan barang berharga mereka menjelang bulan

Page 17: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

2

syawal. Dengan menitipkan emas, kendaraan bermotor atau barang berharga lainnya

sebagai jaminan atas uang yang dipinjam, keinginan untuk bertemu sanak saudara

dikampung dengan kerinduan yang sangat pun terobati.

Bukan tanpa alasan karena disaat ongkos dan harga kebutuhan untuk oleh-oleh

yang semakin menggila yang tidak lagi dapat diatasi oleh gaji maupun pendapatan

selama di Jakarta, maka pegadaian merupakan alternatif yang dapat menjawab

tersebut. Sekilas lembaga ini memang terlihat sangat membantu. Dan tentu saja

dengan menyuarakan motto “ mengatasi masalah tanpa masalah”-nya, lembaga ini

berhasil menafsir dan mencitrakan dirinya di mata masyarakat sangat baik. Akan

tetapi, disadari atau tidak ternyata dalam prakteknya lembaga ini belum dapat terlepas

dari persoalan. Dengan berkaca mata pada syariat islam, ketika perjanjian gadai

ditunaikan terdapat unsur-unsur yang dilarang syariat. Hal ini dapat terlihat dari

praktek gadai itu sendiri yang menentukan adanya bunga gadai, yang mana

pembayarannya dilakukan setiap 15 hari sekali. Bukan hanya riba, ketidak jelasan

(gharar), dan qimar juga ikut serta menghiasi aktifitas lembaga ini. Yang secara jelas

terdapat kencenderungan merugikan salah satu pihak. Memang hal ini tidaklah terlalu

diperhatikan oleh masyarakat. Tetapi, ketika mereka terjebak dengan bunga yang

membengkak serta ketidak sanggupan uintuk membayar, maka di sinilah masalah

letak permasalahan itu muncul.

Saat ini, bisnis gadai emas syariah terus berkembang pesat. Di Indonesia, bisnis

ini bertahun-tahun dijalankan oleh Perum Pegadaian. Selain itu, bisnis ini juga

dijalankan oleh beberapa bank syariah. Hal itu karena gadai emas syariah memiliki

Page 18: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

3

potensi pengembangan bisnis cukup signifikan pada tahun belakangan ini. Hal itu

dipicu terus meningkatnya harga emas dibanding mata uang kertas dalam beberapa

tahun terakhir. Peningkatan harga itu disebabkan karena emas memiliki nilai

instrinsik yang lebih stabil dan tahan inflasi dibandingkan mata uang kertas seperti

rupiah atau dolar AS, Apalagi setelah dikeluarkannya Fatwa DSN NO: 26/DSN-

MUI/III/2002 Tentang RAHN EMAS,1 Sehingga masyarakat lebih tertarik

menggadaikan barang jaminannya berupa Emas karena nilai ekonomisnya yang

sangat tinggi dari pada barang elektronik dan kendaraan yang terkadang bisa jatuh

nilai ekonomisnya disebabkan oleh fakto-faktor ekonomis lainnya.

Dengan melihat dasar itulah, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian,

memberikan gambaran apa dan bagaimana Praktek Produk Rahn (Gadai Emas

Syariah) serta cara strategi pengembangan yang digunakan pada Bank Syariah

(BSM) dan Perum Pegadaian Syariah (UPCS Lebak Bulus I), sehingga penulis

tertarik mengambil judul ”STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS

SYARIAH SERTA STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH

DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH”.

1 Himpunan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tentang Ekonomi Syariah

Page 19: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

4

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian skripsi ini tidak meluas serta menjaga

kemungkinan penyimpangan dalam penelitian skripsi ini, maka dalam penulisan

ini, penulis memfokuskan dan membatasi pembahasan hanya dalam ruang

lingkup analisis akad yang digunakan pada gadai emas, Mekanisme Operasional

Gadai Emas Syariah, Cara Penaksiran Nilai Gadai Emas, serta Strategi

Pengembangan Gadai Emas Syariah yang dilakukan oleh Bank Syariah (Bank

Jabar Banten Syariah) dengan Perum Pegadaian Syariah (UPCS Lebak Bulus I) .

2. Perumusan Masalah

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut :

a. Akad apa saja yang digunakan oleh Bank Syariah dan Perum Pegadaian

dalam menjalankan bisnis gadai emas syariah ini?

b. Apa alasan dikeluarkannya produk Gadai Emas Syariah ini sehingga

menjadi alternatif gadai bagi masyarakat?

c. Bagaimana mekanisme operasional Gadai Emas Syariah pada Bank Syariah

(Bank Jabar Syariah) dan Perum Pegadaian Syariah (UPCS Lebak Bulus I)?

d. Bagaimana Strategi yang dilakukan oleh Bank Syariah dan Perum

Pegadaian Syariah dalam mengembangkan bisnis Gadai Emas ini?

Page 20: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan adanya semua perumusan masalah diatas, diharapkan adanya suatu

kejelasan yang dijadikan tujuan bagi penulis dalam skripsi ini. Tujuan yang ingin

dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui perbandingan mekanisme dan prosedur Gadai Emas pada

Bank Syariah dan Perum Pegadaian Syariah sebagai alternatif pegadaian

untuk modal kerja serta kebutuhan masyarakat. Sehingga dapat dilihat sejauh

mana Gadai Emas Syariah mampu memberdayakan Perekonomian serta

menutupi kebutuhan Masyarakat.

b. Untuk mengetahui akad apa saja yang digunakan Bank Syariah dan Perum

Pegadaian Syariah dalam menjalankan usaha Gadai Emas.

c. Untuk mengetahui perbandingan cara menghitung taksiran nilai gadai emas,

lelang serta strategi yang dilakukan pada kedua lembaga tersebut.

d. Mensosialisasikan konsep dan mekanisme Gadai Emas Syariah pada Bank

Syariah dan Perum Pegadaian Syariah sehingga diharapkan dapat

meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya muslim untuk menggadaikan

Barang Jaminannya (Emas) pada Lembaga Keuangan Syariah.

e. Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar (S1) Sarjana Ekonomi Islam

di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 21: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

6

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang bisa ditimbulkan dari penelitian ini, penulis ingin

agar penelitian ini bisa memberikan manfaat:

a. Untuk menambah wawasan tingkat pemahaman dan pengetahuan bagi

penulis sendiri khususnya, dan bagi para praktisi maupun akademisi pada

umumnya dalam memahami mekanisme operasional Gadai Emas Syariah

serta strategi pengembangan usaha gadai emas itu sendiri.

b. Sebagai khazanah ilmu pengetahuan untuk menambah referensi terkait

permasalahan gadai khususnya gadai emas syariah.

c. Mampu membandingkan antara gadai dengan Rahn.

d. Menjadi masukan dan saran bagi para praktisi, akademisi dalam

penelitian selanjutnya sehingga bisa menjadi perbandingan bagi penelitian

yang lain.

D. Tinjauan Kajian Terdahulu

Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumber

kepustakaan, penulis menyimpulkan bahwa apa yang menjadi masalah pokok

penelitian ini tampaknya sangat penting.

Adapun kajian pustaka dalam penelitian ini dengan melihat beberapa penelitian

skripsi:

1. Atef Misbahudin, Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008

Page 22: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

7

“Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas (Rahn) pada BPRS PNM Al-

Ma‟soem dalam meningkatkan pendapatan Bank”. Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif analisis yaitu mendeskripsikan sesuatu pada

satuan analisis secara utuh sebagai satuan yang integrasi. Dalam penelitian ini

menghasilkan bahwasannya BPRS Al-Ma‟soem menerapkan strategi

segmenting, targeting dan positioning dengan mengembangkan marketing mix.

Produk perbankan syariah yang ditawarkan oleh BPRS ini dengan

menggunakan akad ijarah. Dimana Pihak bank akan menaksir suatu barang

jaminan berupa emas dengan harga yang standar yang berlaku di pasaran

dengan nilai taksiran itu bank bisa memberikan pembiayaan sebesar 80% dari

nilai taksiran agunan.

2. Nuraeni, Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2004

“Konsep dan Aplikasi Gadai Emas pada Bank Syariah (Study Kasus pada

PT. Bank Danamon Syariah)”. Metode yang digunakan oleh penulis adalah

Kualitatif dengan desain penelitiannya deskriptif-Analisis yaitu kegiatan

penelitian yang dilakukan dengan dengan menguraikan dan menjelaskan

berbagai permasalahan gadai emas syariah pada bank danamon syariah

meliputi; barang jaminan yang dibawa nasabah akan ditaksir oleh spesialis

gadai untuk mengetahui besar pinjaman dan biaya penitipan yang ditanggung

nasabah. Biaya penitipan didasarkan pada nilai taksir marhun, yaitu 2,2%

Page 23: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

8

perbulan sebagai antisipasi terhadap resiko kerusakan dan kehilangan atas

barang yang digadaikan.

3. Susan Diyani, Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2004

“Peranan Media Promosi Dalam Meningkatkan Brand Awareness Public

Produk Gadai Emas Syariah (Study Kasus Bank Danamon Syariah)”.

Metode yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode

Pengumpulan Data yaitu dengan teknik Riset Kepustakaan, Riset Lapangan

serta Analisis Data. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwasannya

Aplikasi media promosi gadai emas pada Bank Danamon Syariah

menggunakan dua media promosi yaitu media Above The Line seperti promosi

melalui jalur media koran, radio, spanduk, televisi, brosur dan Below The Line

(BTL) yaitu promosi melalui jalur non media seperti Promosi ke lokasi pusat

keramaian, kemudian media yang paling banyak diakses dan dijadikan sumber

pengetahuan oleh responden tentang gadai emas di Bank Danamon Syariah

adalah “koran” sebesar 33%, “spanduk” 30%, “radio” 19%, “brosur” sebesar

18%.

4. Faridatun Sa‟adah, Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008

“Strategi Pemasaran Produk Gadai Syariah Dalam Upaya Menarik Minat

Nasabah pada Pegadaian Syariah Dewi Sartika”. Metode yang digunakan

oleh penulis dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan penelitian

Page 24: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

9

kualitatif-deskriptif melalui penelitian pustaka (library research) dan penelitian

lapangan (flied research). Dari penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa strategi pemasaran yang dilakukan oleh pegadaian syariah cabang Dewi

Sartika meliputi empat variable dalam bauran pemasaran yaitu: Pertama

strategi produk dengan cara pengembangan produk menjadi ARRUM (ar-Rahn

Untuk Usaha Mikro Kecil) dan pengoptimalan taksiran, Kedua strategi harga

dengan memotong tarif Ijarah Rp.85 menjadi Rp.80 setiap Rp.10.000 nilai

taksiran, Ketiga dengan strategi distribusi, yaitu dilakukan dengan cara

membuka unit pelayanan cabang kecil agar mudah dijangkau oleh para

nasabah, Keempat dengan strategi Promosi, yaitu dilakukan dengan cara

periklanan berupa brosur, spanduk, souvenir.

Sedangkan dalam penelitian skripsi ini membahas tentang ”Studi Komparasi

Aplikasi Gadai Emas serta Strategi Pengembangan pada Bank Syariah dan

Perum Pegadaian Syariah. Yang mana dalam hal ini membahas mengenai

perbandingan mekanisme, prosedur, serta strategi pengembangan usaha gadai emas

yang dilakukan oleh Bank Syariah dan Perum Pegadaian Syariah sebagai Lembaga

Keuangan Syariah. Kemudian yang membedakan skripsi ini dengan yang

terdahulu yaitu dari sisi pembahasannya yang mana penulis mencoba meneliti

perbandingan apilikasi produk rahn khusus rahn emas dengan strategi

pengembangannya saja disertai alasan dikeluarkannya rahn emas kemudian

penelitiannya dilakukan pada lembaga keuangan syariah yang mana dalam hal ini

Page 25: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

10

bisa dijadikan rujukan sebagai perbandingan antara aplikasi rahn di bank dengan

lembaga keuangan syariah non bank (Pegadaian Syariah).

E. Kerangka Teori

Gadai dalam bahasa Arab disebut Rahn. Rahn menurut bahasa adalah

Jaminan Hutang, gadaian2, seperti juga dinamai Al-Habsu, artinya penahanan.

Sebagaimana kita ketahui dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal

1150 yang berbunyi:

Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang

bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau seorang lain atas

namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk

mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada orang-

orang untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk

menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus

didahulukan.3

Berdasarkan Hukum Islam, Pegadaian merupakan suatu tanggungan atas

utang yang dilakukan apabila pengutang gagal menunaikan kewajibannya dan

semua barang yang pantas sebagai barang dagangan dapat dijadikan jaminan.4

2 A.W. Munawir, Kamus Al-Munawir, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), Ed. II, h. 542

3 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, penerjemah R. Subekti dan R. Tjitrosudibio,

(Jakarta: Pradnya Paramita, 1976), Cet VIII, Ps.1150. 4 Muhammad Muslehuddin, Sistem Perbankan Dalam Islam, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004)

Cet. III h. 88.

Page 26: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

11

Sistem Gadai Syariah adalah sistem penyaluran pinjaman secara gadai yang

didasarkan pada penerapan prinsip syariah islam dalam transaksi ekonomi, yaitu

menghindari transaksi pinjam meminjam uang yang mengandung unsur riba.5

Prinsip-prinsip dasar hukum syariah dari gadai itu sendiri dapat dilihat surat

Al-Baqarah ayat 283, dimana ayat tersebut memperbolehkan adanya praktek

gadai.

Artinya: jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai)

sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang

tanggungan yang dipegang (QS. Albaqarah : 283).

Dalam menggadaikan barang (Emas) di pegadaian syariah harus memenuhi

ketentuan-ketentuan sebagai berikut:6

Barang yang tidak boleh dijual tidak boleh digadaikan.

Tidak sah menggadaikan barang rampasan atau barang yang dipinjam.

Gadai tidak sah apabila utangnya belum pasti.

Seandainya ada orang yang menggadaikan barang namun barang tersebut

belum diterima oleh pegadaian, maka orang tersebut boleh

membatalkannya.

Jika barang gadaian tersebut sudah diterima oleh pegadaian, maka akad

rahn telah resmi dan tidak dapat dibatalkan.

5 Perum Pegadaian, Keputusan Direksi Perum Pegadaian tentang Pemberlakuan Manual

Operasi Unit Layanan Gadai Syariah , Kep. Dirut Perum Pegadaian No. 06.A/UL.3.00.22.3/2003,

Pasal 1 Ayat (1).

6 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: EKONISIA, 2008) ,

hal. 143.

Page 27: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

12

Gadai Emas syariah adalah penggadaian atau penyerahan hak penguasaan

secara fisik atas harta/barang berharga (berupa emas) dari nasabah (arrahin)

kepada Pegadaian Syariah (al-murtahin) untuk dikelola dengan prinsip ar-Rahnu

yaitu sebagai jaminan (al-Marhun) atas peminjam (al-marhun bih) yang diberikan

kepada nasabah/peminjaman tersebut.

Jadi, Kesimpulannya bahwa Rahn Emas Syariah adalah Menahan Barang

jaminan berupa barang berharga (emas) milik si peminjam (rahin) , baik yang

bersifat materi atau manfaat tertentu, sebagai jaminan atas pinjaman yang

diterimanya. Barang yang diterima tersebut memiliki nilai Ekonomis, sehingga

pihak yang menahan (murtahin) memperoleh jaminan untuk mengambil kembali

seluruh atau sebagian hutangnya dari barang gadai tersebut apabila pihak yang

menggadaikannya tidak dapat membayar hutang tepat pada waktunya.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah paduan dari penelitian kepustakaan dan penelitian

lapangan, karena diawali dengan telaah bahan pustaka dan literatur. Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam bentuk desain deskriptif dan

metode pegumpulan data dengan cara observasi. Deskriptif menurut

pengertiannya adalah:7

7 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 2002), h.18-19.

Page 28: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

13

Penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (penulisan : gambaran)

mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Dalam pengertian ini penelitian

deskriptif menggunakan data dasar deskriptif semata, tidak perlu mencari atau

menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, atau

mendapatkan makna dan implikasi. Pendapat lainnya mengatakan bahwa ”metode

deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung

pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari gejala tertentu”8.

2. Pendekatan Penelitian

Adapun tipe atau pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

berupa penelitian langsung pada Bank Jabar Banten Syariah dan Perum

Pegadaian Syariah (UPCS Lebak Bulus I) dalam rangka mengetahui mekanisme,

serta strategi pengembangan usaha Gadai Emas Syariah. Penelitian ini juga

menggunakan pendekatan dokumen (content analisys) yaitu melakukan

pengumpulan data dan informasi melalui arsip dan dokumen.

3. Jenis Data dan Sumber Data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan jenis data yaitu data

kualitatif berupa kata-kata atau gambar bukan angka-angka, kalaupun ada angka-

angka sifatnya hanya sebagai penunjang9. Serta menggunakan dua sumber data

yaitu :

8 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali Press ,

2004), h. 22. 9 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2002). h. 51.

Page 29: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

14

a. Sumber Data Primer

Merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara dengan pihak Bank

Syariah dan Perum Pegadaian Syariah (UPCS Cabang Lebak Bulus I) yang

kompeten dan ahli mengenai mekanisme serta taksiran Gadai Emas Syariah

b. Sumber Data Sekunder

Merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Data yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan

seperti buku-buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi

penulisan skripsi ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan ini, maka teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah :

A. Arsip Dokumen

Yaitu bahan tertulis yang sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai

sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data

dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalakan atau

bisa juga disebut penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan

mempelajari data-data atau bahan-bahan dari berbagai daftar kesusastraan

yang ada. Dengan cara membaca, mempelajari, mencatat, dan merangkum

teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah pokok pembahasan melalui

buku-buku, skripsi terdahulu, majalah, surat kabar, artikel, buletin, brosur,

Page 30: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

15

internet dan media lainnya yang berhubungan dengan pembahasan penelitian

ini.

B. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya

langsung dengan responden. Dalam wawancara terdapat proses interaksi

antara pewawancara dengan responden. Dalam hal ini penulis melakukan

peninjauan langsung ke lokasi yaitu pada Bank Syariah dan Perum Pegadaian

Syariah (UPCS Lebak Bulus I) yang mengeluarkan Produk Rahn (Gadai

Emas Syariah), Penulis menggunakan teknik wawancara atau interview ini

dengan narasumber yang cakap dan berkompeten pada bidangnya untuk

memberikan keterangan dari masalah yang sedang dibahas.10

C. Observasi (penelitian lapangan)

Secara mudah observasi sering disebut juga sebagai metode pengamatan.

Ringkasnya metode observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara

melakukan pengamatan secara cermat dan sistematik. Dalam hal ini penulis

mengamati secara lansung analisis mekanisme operasional gadai emas serta

strategi pengembangan usaha gadai emas tersebut pada Bank Syariah dan

Perum Pegadaian Syariah (UPCS Lebak Bulus I).

10

Sugiono, Metodologi Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 130.

Page 31: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

16

5. Teknik Pengolahan Data

a. Seleksi Data : setelah memperoleh data dan bahan-bahan baik melalui library

research maupun field research, lalu data diperiksa kembali satu persatu agar

tidak terjadi kekeliruan.

b. Klasifikasi Data : setelah data diperiksa lalu diklasifikasikan dalam bentuk dan

jenis tertentu, kemudian diambil suatu kesimpulan.

6. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif yang

bersifat deskriptif-analitis, yakni penelitian yang menggambarkan data dan

informasi yang berlandaskan fakta-fakta yang diperoleh dilapangan mengenai

perbandingan mekanisme, serta strategi pengembangan usaha Gadai Emas

Syariah yang dijadikan sebagai alternatif pegadaian Syariah dan proses

mendapatkan uang secara cepat yang kemudian akan digunakan untuk modal

kerja dan kebutuhan masyarakat pada Bank Jabar Banten Syariah dan Perum

Pegadaian Syariah (UPCS Lebak Bulus I).

7. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan

“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2007”.

Page 32: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

17

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah

sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Kajian

Terdahulu, Kerangka Teori, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan.

BAB II Tijauan Teoritis Gadai Emas Syariah, bab ini membahas tentang

pengertian, landasan hukum, Syarat sah dan rukun, manfaat dan ketentuan

dalam pegadaian syariah pada barang jaminan emas, Pendapat Ahli

Hukum Islam tentang Manfaat Barang Gadai Syariah, perbedaan Rahn

dengan pegadaian konvensional dan Barang Jatuh Tempo, Peran

Pegadaian Syariah terhadap Pemberdayaan Masyarakat serta

Berakhirnya Akad Gadai Syariah (Rahn).

BAB III Perbadingan akad yang digunakan pada gadai emas di Bank Jabar

Banten Syariah dan Pegadaian Syariah UPCS Lebak Bulus I, bab ini

membahas sekilas tentang akad yang digunakan oleh Bank Jabar Banten

Syariah dan UPCS Lebak Bulus I dalam menjalankan usaha gadai emas .

BAB IV Perbandingan Mekanisme Gadai Emas Syariah dan Strategi

Pengembangan Usaha pada Bank Syariah dan Perum Pegadaian

Syariah, merupakan bagian pembahasan mengenai perbandingan

Page 33: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

18

mekanisme dan prosedur Gadai Emas Syariah pada BJB Syariah dan

Perum Pegadaian Syariah (UPCS Lebak Bulus I), mulai dari hal yang

melatarbelakangi penerbitan gadai emas, strategi pengembangan usaha

dan Analisis (SWOT) pada kedua lembaga keuangan syariah tersebut,

serta cara penaksiran nilai gadai emas syariah.

BAB V Penutup

Merupakan bagian terakhir penulisan yang akan menunjukkan pokok-

pokok penting dari keseluruhan pembahasan ini. Bagian ini menunjukkan

jawaban ringkas dari permasalahan yang dibahas pada bagian

permasalahan di atas yang berisi kesimpulan dan saran.

Page 34: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Gadai Emas

1. Pengertian Gadai Emas Syariah

Transaksi gadai dalam fiqih islam disebut Ar-rahn. Ar-rahn adalah suatu jenis

perjanjian untuk menahan suatu barang sebagai tanggungan utang.11

Pengertian ar-rahn

dalam bahasa Arab adalah ats-tsubut wa ad-dawam (الثثخ الدام),12 yang berarti

“tetap” dan “kekal”.

Pengertian tersebut merupakan yang tercakup dalam kata kata al-hasbu, yang berarti

menahan. Kata ini merupakan makna yang bersifat materiil. Karena itu, secara bahasa

kata ar-rahn berarti “menjadikan suatu barang yang bersifat materi sebagai pengikat

utang”.13

Secara etimologi rahn (gadai) bermakna tetap dan berkesinambungan, sebagaimana

juga yang digunakan untuk makna kata al-hasbu “menahan”. Penggunaan yang pertama

seperti ungkapan ni‟matun râhinah “nikmat yang kekal”.

Adapun menurut terminologi Islam, rahn sebagaimana didefinisikan oleh para ulama

adalah menjadikan barang yang berharga menurut tinjauan syariat sebagaimana jaminan

11

Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 1. 12

Abdurrahman Al-Jaziri, Al-Fiqh „ala Al-Madzahib Al-Arba‟ah, (Beirut: Dar Al-fikr, 1996), h.

249.

Page 35: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

20

utang, sekiranya pembayaran utang atau sebagian bisa diambil dari benda yang

digadaikan tersebut.14

Rahn juga dapat diartikan menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai

jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang tersebut memiliki nilai ekonomis.

Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil

kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Sedangkan dalam pengertian istilah adalah

akad atau perjanjian utang piutang dengan menjadikan marhun sebagai

kepercayaan/penguat marhun bih dan murtahin berhak menjual/melelang barang yang

digadaikan itu pada saat ia menuntut haknya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa

rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai.15

Pengertian gadai yang terungkap dalam pasal 1150 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu

barng bergerak, karena itu makna gadai dalam bahasa hukum perundang undangan

disebut sebagai barang jaminan, agunan, dan rungguhan.16

Sedangkan pengertian gadai

(rahn) dalam hukum Islam (Syara) adalah:

قة بدين بيث يكن خد ين او لك ال جعل عي لا قيمة ف نظر الشرع وثي ب ع و ن ك العي

14

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunah Jilid.3, (Jakarta: Al-I‟tishom, 2008), h. 248. 15

Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim,

2008), h.187. 16

Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 2.

Page 36: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

21

Menjadikan suatu barang yang mempunyai nilai harta dalam pandangan syara

sebagai jaminan hutang, yang memungkinkan untuk mengambil seluruh atau sebagian

hutang dari barang tersebut.17

Gadai Emas syariah adalah penggadaian atau penyerahan hak penguasaan

secara fisik atas harta/barang berharga (berupa emas) dari nasabah (arrahin) kepada

Bank/Pegadaian (al-murtahin) untuk dikelola dengan prinsip ar-Rahnu yaitu sebagai

jaminan (al-Marhun) atas peminjam (al-marhunbih) yang diberikan kepada

nasabah/peminjaman tersebut.

Pembiayaan gadai emas syariah adalah produk pembiayaan dimana lembaga

keuangan syariah (Pegadaian Syariah) memberikan fasilitas pinjaman kepada nasabah

dengan jaminan berupa emas dengan mengikuti prinsip gadai syariah, emas tersebut

ditempatkan dalam penguasaan dan pemeliharaan pegadaian syariah dan atas

pemeliharaan tersebut pegadaian syariah mengenakan biaya sewa atas dasar prinsip

Ijarah.18

17

Sayyid Sabiq, Al-fiqh As Sunnah, (Beirut: Dar Al-Fikr), h. 187. 18

Materi Rukmana-Bank Jabar Syariah.

Page 37: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

22

2. Landasan Hukum dari Gadai syariah yaitu:

Al-Qur’an

Artinya: jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang

kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang

tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian

kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu

menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah.

dan janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan

Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang

yang berdosa hatinya dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(QS: Al-Baqarah: 283)

Al-Hadist

اشت رى طعا ا ن ي هو ي إل جل ورىنو رعا ص ى ال و ع يو وس م ن النب (رواه خبارى و س م) ن حديد

Artinya : Bahwa Nabi Saw membeli makanan dari seorang Yahudi yang dibayar secara

tangguh (dengan cara berhutang), lalu Nabi Saw menggadaikan baju besinya

(HR: Bukhari dan Muslim).

Hadist dari Anas bin Malik ra. Yang diriwayatkan oleh Ibn Majah yang berbunyi:

ث نا نصر بن ع ي اله مي نس حدث نا ىشام بن ق تا ة عن ، حدرا ي نة رعا عند ي هو ي بامل لقد رىن رسول اا :قال رواه )خد لى و نو سعي

(ابن ا جةTelah meriwayatkan kepada kami Nash bin Ali Al-Jahdhami, ayahku telah

meriwayatkan kepadaku, meriwayatkan kepada kami Hisyam bin Qatadah dari

Page 38: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

23

Anas berkata: sungguh Rasulullah SAW. Menggadaikan baju besinya kepada

seorang yahudi di Madinah dan menukarkannya dengan gandum untuk

keluarganya.19

(HR. Ibn Majah)

Hadist Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, yang berbunyi:

ث نا مد بن قا ل خ رنا ع داا بن ار خ رنا عن الشعب عن ريا حد ر بن قتو إ ا ان رىونا ول الدر قال رسول اا الظهر ي : ىري رة قال

(رواه ال خاري)ي ي ر ويشرب الن قتو ان رىونا وع ي ال اإ ن قتو ب ويشرب Telah diriwayatkan kepada kami Muhammad bin Muqatil, mengabarkan kepada

kami Abdullah bin Mubarak, mengabarkan kepada kami Zakariya dari Sya‟bi

dari Abi Hurairah, dari Muhammad SAW. Bahwasannya beliau bersabda:

kendaraan dapat digunakan dan hewan ternak dapat pula diambil manfaatnya

apabila digadaikan. Pegadai wajib memberikan nafkah dan penerima gadai

boleh mendapatkan manfaatnya.20

(HR. Al-Bukhari)

Hadist Riwayat Abu Hurairah ra, yang berbunyi:

لي غ ق الرىن لصاح و لو غنمو وع يو غر و : قال رسول اا : ىري رة عن (رواه الشا فعي والدار القطين)

Barang gadai tidak boleh disembunyikan dari pemilik yang menggadaikan,

baginya resiko dan hasilnya. (HR. Asy-Syafi‟i dan Ad-Daruquthni)

Ijtihad Ulama

Perjanjian gadai yang diajarkan dalam al-Qur‟an dan al-Hadist itu dalam

pengembangan selanjutnya dilakukan oleh para Fuqaha dengan jalan Ijtihad, dengan

kesepakatan para ulama bahwa gadai diperbolehkan dan para ulama tidak pernah

19

Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 7. 20

Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 7.

Page 39: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

24

mempertentangkan kebolehannya demikian juga dengan landasan hukumnya. Namun

demikian perlu dilakukan pengkajian ulang yang lebih mendalam bagaimana seharusnya

penggadaian menurut landasan hukumnya.

Jumhur ulama menyepakati kebolehan status hukum gadai. Hal dimaksud,

berdasarkan pada kisah Nabi Muhammad saw, yang menggadaikan baju besinya untuk

mendapatkan makanan dari seorang Yahudi. Para ulama juga mengambil indikasi dari

contoh Nabi Muhammad saw tersebut, ketika beliau beralih dari yang biasanya

bertransaksi kepada para sahabat yang kaya kepada seorang, Yahudi, bahwa hal itu tidak

lebih sebagai sikap Nabi Muhammad saw. yang tidak mau memberatkan para sahabat

yang biasanya enggan mengambil ganti ataupun harga yang diberikan oleh Nabi

Muhammad saw kepada mereka.

Fatwa DSN

a) Fatwa Dewan Syariah Nasional No : 25/DSN-MUI/III/2002 mengenai Rahn.

b) Fatwa DSN no 26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn Emas.

c) Fatwa Dewan Syariah Nasional – MUI No: 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Ijarah.

d) Fatwa Dewan Syariah Nasional – MUI No: 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Wakalah.

e) Fatwa Dewan Syariah Nasional – MUI No: 43/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Ganti rugi.21

21

Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, ( Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 8.

Page 40: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

25

3. Rukun&Syarat Sah Gadai Syariah

Sebelum dilakukan Rahn, terlebih dahulu dilakukan akad. Akad ini menurut

Mustafa az-Zarqa22

adalah ikatan secara hokum yang dilakukan oleh kedua belah pihak

atau beberapa pihak yang berkeinginan untuk mengikatkan diri. Kehendak pihak yang

mengikatkan diri itu sifatnya tersembunyi dalam hati. Karena itu, untuk menyatakan

bagaimana keinginan masing-masing diungkapkan dalam suatu akad.

Ulama Fiqih berbeda pendapat dalam menetapkan rukun rahn. Menurut Jumhur

Ulama, rukun rahn itu ada 4 (empat), yaitu:

a) Shigat (lafadz ijab dan qabul);

b) Orang yang berakad (rahin dan murtahin);

c) Harta yang dijadikan marhun; dan

d) Utang (marhun bih).

Ulama Hanafiyah berpendapat, rukun rahn itu hanya ijab (pernyataan menyerahkan

barang sebagai jaminan pemilik barang) dan qabul (pernyataan kesediaan memberi utang

dan menerima barang jaminan itu). Menurut ulama Hanafiyah, agar lebih sempurna dan

mengikat akad rahn, maka diperlukan qabdh (penguasaan barang) oleh penerima gadai

(Murtahin). Adapun rahin, murtahin, marhun, dan marhun bih itu bukan termasuk

syarat-syarat rahn, bukan rukunnya hanya sebagai pendukung akad saja.23

22

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2003), h. 102-103. 23

Nasrun Haroen, Fiqih Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), hal. 254.

Page 41: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

26

Sedangkan syarat rahn, ulama Fiqh mengemukakannya sesuai dengan rukun rahn itu

sendiri, yaitu:24

1) Syarat yang terikat dengan orang yang berkad, adalah cakap bertindak hukum

(baligh dan berakal). Ulama Hanafiyah hanya mensyaratkan cukup berakal saja.

Karenanya, anak kecil yang mumayyiz (dapat membedakan antara yang baik dan

buruk) boleh melakukan akad rahn, dengan syarat mendapatkan persetujuan dari

walinya.

2) Syarat sight (lafadz). Ulama Hanafiyah mengatakan dalam satu akad itu tidak

boleh dikaitkan dengan syarat tertentu atau dengan masa yang akan datang,

karena akd rahn itu sama dengan akad jual-beli.

3) Syarat marhun bih adalah:

a) Merupakan hak yang wajib dikembalikan kepada murtahin;

b) Marhun bih itu boleh dilunasi dengan marhun tersebut;

c) Marhun bih itu jelas atau tetap dan tertentu.

4) Syarat marhun, menurut pakar fiqh adalah:

a) Marhun itu boleh dijual dan nilainya seimbang dengan marhun bih;

b) Marhun itu bernilai harta dan boleh dimanfaatkan (halal);

c) Marhun itu jelas dan tertentu;

d) Marhun itu milik sah rahin;

e) Marhun itu tidak terikat dengan hak orang lain;

24

Sasli Rais, Pegadaian Syariah (Konsep dan Sistem Operasional), (Jakarta: UI PRESS, 2006),

h. 43.

Page 42: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

27

f) Marhun itu merupakan harta yang utuh, tidak bertebaran dalam beberapa

tempat; dan

g) Marhun itu boleh diserahkan, baik materinya maupun manfaatnya.

Dewan Syari‟ah Nasional membuat fatwa tersendiri mengenai rahn emas ini, yaitu

dalam Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional No. 26/DSN-MUI/III/2002. Secara prinsip,

ketentuan rahn emas juga berlaku ketentuan rahn yang diatur dalam Fatwa DSN No.

25/DSN-MUI/II/2002. Namun, ada sedikit ketentuan khusus mengenai rahn ini, sebagai

berikut:25

1. Ongkos dan biaya penyimpanan barang (marhun) ditanggung oleh penggadai

(rahin).

2. Ongkos tersebut besarnya didasarkan pada pengeluaran yang nyata-nyata

diperlukan.

3. Biaya penyimpanan barang (marhun) dilakukan berdasarkan akad ijarah.

4. Fungsi dan Tujuan Gadai Emas Syariah

Dalam al-Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 283 dijelaskan bahwa gadai pada

hakikatnya merupakan salah satu bentuk dari konsep muamalah, dimana sikap tolong

menolong dan sikap amanah saling ditonjolkan. Begitu juga dalam hadist Rasulullah

SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah, disana nampak sikap menolong antara

25

Brosur Gadai Emas Pada Bank Riau Syari‟ah Cabang Pekanbaru.

Page 43: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

28

Rasulullah dengan Yahudi saat Rasulullah menggadaikan baju besinya kepada orang

yahudi tersebut.

Maka pada dasarnya, hakikat dan fungsi dari Gadai dalam Islam adalah semata-

mata untuk memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan dengan bentuk

marhun sebagai jaminan, dan bukan untuk kepentingan komersial dengan mengambil

keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa menghiraukan kemampuan orang lain.26

akan

tetapi pada prakteknya rahn tersebut berfungsi bukan untuk sekedar tolong menolong,

melainkan berfungsi sebagai jaminan atau utang piutang (Qard).

Produk rahn disediakan untuk membantu nasabah dalam pembiayaan kegiatan

multiguna. Rahn sebagai produk pinjaman, berarti pegadaian syariah hanya memperoleh

imbalan atas biaya administrasi, penyimpanan, pemeliharaan, dan asuransi marhun, maka

produk rahn ini biasanya digunakan bagi keperluan fungsi sosial-konsumtif, seperti

kebutuhan hidup, pendidikan dan kesehatan.27

Sedangkan rahn sebagai produk

pembiayaan, berarti pegadaian syariah mengeluarkan dana kepada nasabah.

Sifat usaha pegadaian pada prinsipnya menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan

masyarakat umum dan sekaligus menumpuk keuntungan berdasarkan prinsip

pengelolaan yang baik. Oleh karena itu, adanya pegadaian bertujuan sebagai berikut:28

26

Sasli Rais, Pegadaian Syariah (konsep dan Sistem Opersional), (Jakarta: UI-PRESS, 2006),

h. 42. 27

Yadi Janwari dan H.A. Djajuli, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2002), h. 82. 28

Andri Sumitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2010), h. 394.

Page 44: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

29

1) Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan

program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada

umumnya melaui penyaluran uang pembiayaan atau pinjaman atas dasar

hukum gadai.

2) Pencegahan praktek ijon, pegadaian gelap, dan pinjaman tidak wajar

lainnya.

3) Pemanfaatan gadai bebas bunga pada gadai syariah memiliki efek jarring

pengaman social karena masyarakat yang membutuhkan dana mendesak

tidak lagi dijerat pinjaman atau pembiayaan berbasis bunga.

4) Membantu orang-orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat

mudah dan proses cepat.

5. Manfaat Gadai Emas Syariah

Adapun manfaat gadai itu sendiri antara lain:29

1) Bagi Nasabah; tersedianya dana dengan prosedur yang relative lebih sederhana

dan dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan pembiayaan atau kredit

perbankan, disamping itu nasabang juga mendapat manfaat penaksiran nilai

suatu barang bergerak secara professional serta mendapatkan fasilitas penitipan

barang bergerak yang aman dan dapat dipercaya.

2) Bagi Perusahaan Pegadaian; penghasilan yang bersumber dari sewa modal

yang dibayarkan oleh peminjam dana, penghasilan yang bersumber dari ongkos

29

Andri Sumitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2010) , h. 395.

Page 45: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

30

yang dibayarkan oleh nasabah memperoleh jasa tertentu. Bagi Bank Syariah

yang mengeluarkan produk gadai syariah dapat mendapat keuntungan dari

pembebanan biaya administrasi dan biaya sewa tempat penyimpanan emas.

6. Pendapat Ahli Hukum Islam tentang Manfaat Barang Gadai Syariah

Pada dasarnya, marhun tidak boleh diambil manfaatnya, baik oleh rahin maupun

murtahin, kecuali apabila mendapat izin masing-masing pihak yang bersangkutan. Hak

murtahin hanya sebatas menahan dan tidak berhak menggunakan atau mengambil

hasilnya terkecuali apabila kedua rahin dan murtahin ada kesepakatan satu sama lainnya.

Adapun mengenai boleh atau tidaknya marhun diambil manfaatnya, beberapa

ulama berbeda pendapat. Namun menurut Syafi‟I dari beberapa pendapat ulama yang

tergabung dalam 4 madzhab tersebut yaitu Malikiyyah, Syafi‟iyyah, Hambaliyyah, dan

Hanafiyyah, sebenarnya ada titik temu, inti dari kesamaan pendapat 4 madzhab tersebut

terletak pada pemanfaatan marhun tersebut sudah mendapatkan izin dari pihak rahin

maupun murtahin, maka pemanfaatan marhun diperbolehkan.30

1. Pendapat Ulama Syafi’iyyah

Imam Syafi‟iyyah mengatakan bahwa manfaat dari marhun adalah hak bagi rahin,

tidak ada sesuatupun dari marhun bagi murtahin. Menurut ulama Syafi‟i bahwa rahinlah

yang mempunyai hak atas marhun, meskipun marhun itu ada di bawah kekuasaan

30

Sasli Rais, Pegadaian Syariah (Konsep dan Sistem Operasional), (Jakarta: UI Press, 2006),

hal.53.

Page 46: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

31

murtahin. Kekuasaannya tidak akan hilang kecuali ketika mengambil manfaat atas

marhun tersebut. Alasan yang digunakan ulama syafi‟iyyah adalah sebagai berikut:

Dalam hadist Rasullah Saw, yang artinya:

“Dari Abu Hurairah ra. berkata bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: “Barang

jaminan itu dapat ditunggangi dan diperah”.

Berdasarkan hadist diatas, menurut ulama Syaf‟iyah bahwa barang gadai (marhun)

hanya sebagai jaminan atau kepercayaan atas penerima gadai (murtahin), sedangkan

kepemilikan tetap ada pada rahin. Dengan demikian, manfaat atau hasil dari barang yang

digadaikan adalah milik rahin. Pengurangan terhadap nilai atau harga dari barang gadai

tidak diperbolehkan kecuali atas izin pemilik barang gadai.

2. Pendapat Ulama Malikiyyah

Mahzab Maliki berpendapat, gadai wajib dengan akad orang yang menggadaikan

(rahn) dipaksakan untuk menyerahkan borg (jaminan) untuk dipegangkan oleh yang

memegang gadaian (murtahin). Jika borg sudah berada di tangan pemegang gadaian

(murtahin) orang yang menggadaikan (rahin) mempunyai hak memanfaatkan, berbeda

dengan pendapat Imam Asy-Syafi‟i yang mengatakan, hak memanfaatkan berlaku

selama tidak merugikan/membahayakan pemegang gadaian.

Murtahin hanya dapat memanfaatkan barang gadai atas izin pemilik barang gadai

dengan beberapa syarat:31

31

Sasli Rais, Pegadaian Syariah Konsep dan Sistem Operasional. (Jakarta: UIP, 2006), h.54.

Page 47: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

32

Hutang disebabkan karena jual beli (Ba‟i), bukan karena mengutangkan (Qardh).

Hal ini dapat terjadi seperti orang menjual barang dengan tangguh, kemudian

orang tersebut meminta gadai dengan suatu barang sesuai dengan hutangnya

maka hal ini diperbolehkan.

Pihak murtahin mensyaratkan bahwa manfaat dari marhun adalah untuknya.

Jangka waktu mengambil manfaat yang telah disyaratkan harus ditentukan,

apabila tidak ditentukan batas waktunya, maka menjadi batal.

Landasan hukumnya adalah hadist Nabi Muhammad Saw. Yang artinya:

“Dari Umar bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: “Hewan sesorang tidak

boleh diperas tanpa seizin pemilinya”.(HR.Bukhari)

3. Pendapat Ulama Hanabillah

Menurut ulama Hanabilah syarat bagi murtahin untuk mengambil barang gadai yang

bukan berupa hewan adalah:32

a) Ada izin dari pemilik barang (rahin).

b) Adanya gadai bukan sebab menghutangkan.

Apabila barang gadai berupa hewan yang tidak dapat diperah dan tidak dapat

ditunggangi, maka boleh menjadikannya sebagai khadam. Tetapi apabila barang gadai

berupa rumah, sawah, kebun, dan lain sebagainya maka tidak boleh mengambil

manfaatnya. Dalil yang mendasar yang membolehkan murtahin mengambil manfaat dari

32

Sasli Rais, Pegadaian Syariah Konsep dan Sistem Operasional. (Jakarta: UIP, 2006), hal.

56.

Page 48: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

33

barang gadai (marhun) yang dapat ditunggangi adalah hadist Nabi Saw yang artinya:

“Barang gadai (marhun dikendarai)oleh sebab nafkahnya apabila ia digadaikan dan

susunya diminum, dengan nafkahnya abapila digadaikan dan atas yang mengendarai

dan meminum susunya wajib nafkahnya”. (HR.Bukhari)

4. Pendapat Ulama Hanafiyyah

Menurut ulama Hanafiyah, tidak ada perbedaan antara pemnafaatan barang gadai

yang mengakibatkan kurangnya harga atau tidak, alasannya adalah hadist Nabi Saw yang

artinya:

Abu Shalih dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi Saw. bersabda: “Barang

Jaminan utang dapat ditunggangi dan diperah, serta atas dasar menunggangi dan

memerah susunya, wajib menafkahi”.

Menurut ulama Hanafiyah, sesuai dengan fungsi dari barang gadai (marhun) sebagai

barang jaminan dan kepercayaan bagi penerima gadai (murtahin) dikuasai oleh penerima

gadai (murtahin). Apabila barang tersebut tidak dimanfaatkan oleh penerima gadai

(murtahin), maka berarti menghilangkan manfaat dari barang tersebut, padahal barang

tersebut memerlukan biaya untuk pemeliharaan. Hal tersebut dapat mendatangkan

mudharat bagi kedua belah pihak, terutama bagi pemberi gadai (Rahin). Hanapi

menambahkan, bahwa pegadai boleh memanfaatkan barang gadaian itu atas seizin

pemiliknya.33

33

Sasli Rais, Pegadaian Syariah Konsep dan Sistem Operasional. (Jakarta: UIP, 2006), hal. 59.

Page 49: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

34

7. Persamaan dan Perbedaan antara Rahn dengan Gadai Konvensional

a) Persamaan

Hak gadai atas pinjaman uang

Adanya agunan sebagai jaminan utang.

Tidak boleh mengambil manfaat barang yang digadaikan.

Biaya barang yang digadaikan ditanggung oleh para pemberi gadai.

Apabila batas waktu pinjaman uang habis barang yang digadaikan boleh

dijual atau dilelang.

b) Perbedaan

Gadai menurut hukum perdata disamping berprinsip tolong menolong

juga menarik keuntungan dengan cara menarik bunga atau sewa modal

sedangkan Rahn dalam hukum Islam dilakukan secara sukarela atas dasar

tolong menolong tanpa mencari keuntungan.

Dalam hukum perdata hak gadai hanya berlaku pada benda yang bergerak

sedangkan pada Rahn berlaku pada seluruh benda baik yang bergerak

maupun yang tidak bergerak.

Adanya istilah bunga (memungut biaya dalam bentuk bunga yang bersifat

akumulatif dan berlipat ganda) sedangkan pada rahn tidak ada istilah

bunga (biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan dan penaksiran).

Singkatnya biaya gadai syariah lebih kecil dan hanya sekali dikenakan.

Page 50: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

35

Dalam hukum perdata gadai dilaksanakan melalui suatu lembaga yang

ada di Indonesia disebut Perum Pegadaian sedangkan pada Rahn menurut

hukum Islam dapat dilaksanakan tanpa melalui suatu lembaga

.Menarik bunga 10%-14% untuk jangka waktu 4 bulan, plus asuransi

sebesar 0,5% dari jumlah pinjaman. Jangka waktu 4 bulan itu bisa terus

diperpanjang, selama nasabah mampu membayar bunga sedangkan pada

Hanya memungut biaya (termasuk asuransi barang) sesuai dengan

golongan tarif yang telah ditentukan oleh Perum Pegadaian Syariah untuk

jangka waktu 4 bulan. Bila lewat 4 bulan nasabah tak mampu menebus

barangnya, masa gadai bisa diperpanjang dua periode. Jadi. Total waktu

maksimalnya 6 bulan. ”Tidak ada tambahan pungutan biaya untuk

perpanjangan waktu. Tapi, jika melewati masa 6 bulan, pihak pegadaian

akan langsung mengek-sekusi barang gadai.34

.

34

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Edisi 3, (Yogyakarta: Ekonisia UII,

2008), h. 174.

Page 51: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

36

Tabel 2.1

Persamaan Perbedaan

a) Hak atas pinjaman uang.

b) Adanya agunan sebagai jaminan

uang

c) Tidak boleh mengambil manfaat

barang yang digadaikan.

d) Biaya yang digadaikan ditnggung

oleh para pemberi gadai.

e) Apabila batas waktu pinjaman

uang habis barang yang digadaikan

boleh dijual atau dilelang.

a) Rahn dalam hukum islam

dilakukan secara suka rela atas

dasar tolong menolong tanpa

mencari keuntungan sedangkan

gadai menurut hukum perdata

disamping berprinsip tolong

menolong juga menarik

keuntungan dengan cara menarik

sewa modal atau bunga.

b) Dalam hukum perdata hak gadai

hanya berlaku p-ada benda yang

bergerak sedangkan dalam hokum

islam rahn berlaku pada seluruh

benda, baik harus yang bergerak

maupun yang tidak bergerak.

c) Dalam rahn tidak ada istilah bunga.

d) Gadai menurut perdata

dilaksanakan melalui suatu

lembaga yang di Indonesia disebut

Perum Pegadaian, rahn menurut

Islam dapat dilaksanakan tanpa

melalui suatu lembaga.

Page 52: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

37

Tabel. 2.2

Perbedaan teknis Pegadaian Syariah – Pegadaian Konvensional

Pegadaian Syariah Pegadaian Konvensional

1) Biaya administrasi menurut

ketetapan berdasarkan golongan

barang.

2) Jasa simpanan berdasarkan

taksiran.

1) Biaya administrasi menurut

prosentase berdasarkan golongan

barang.

2) Sewa modal berdasarkan uang

pinjaman.

Table. 2.3

Perbandingan perhitungan pegadaian syariah dengan pegadaian konvensional

Pegadaian Syariah Pegadaian Konvensional

Misalnya taksiran harga barang 5.500.000 Misalnya taksiran harga barang 5.500.000

Uang pijaman yang diterima : 91% X 5.500.000 : 5.005.000

Biaya administrasi golongan C3: 25.000

Jasa titipan 10 Hari, 5.500.000 : 10.000 X Rp. 79 X 10 : 10.

Uang pijaman yang diterima : 91% X 5.500.000 : 4.880.000.

Biaya administrasi golongan C: 1% X 4.880.000 : 25.000.

Sewa modal 15 hari : 1,3% X 4.880.000 : 79.300.

B. Pengertian Taksiran Emas

Nilai taksiran adalah perkiraan harga jual yang ditetapkan pihak pemilik dana.

Biasanya untuk emas batangan, nilai tersebut berkisar sekitar 95% dari harga perolehan

emas tersebut dari Antam. Dana pinjaman yang kita terima tersebut dibebankan sebuah

kewajiban, yaitu biaya gadai yang besarnya 1,7 setiap bulan atau tergantung dari

Page 53: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

38

kebijakan lembaga tersebut mengeluarkan besarnya beban biaya dengan masa pinjaman

selama 4 bulan dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan.35

Pegadaian memberikan jasa penaksiran atas nilai suatu barang, bagi masyarakat

yang ingin menaksir guna mengetahui kualitas barang. Barang ya ng ditaksir, meliputi

semua barang yang bergerak, berapa nilai riil barang berharga miliknya, misalnya emas,

berlian, intan, perak dan barang bernilai lainnya. Hal ini berguna bagi masyrakat yang

ingin menjual barang tersebut, ataupun hanya sekedar ingin mengetahui jumlah

kekayaannya. Atas jasa penaksiran yang diberikan Perum Pegadaian memperoleh

pendapatan dari pemilik barang berupa ongkos penaksiran.36

Jasa Taksiran adalah suatu layanan kepada masyarakat yang peduli akan harga atau

nilai harta benda miliknya. Dengan biaya yang relatif ringan, masyarakat dapat mengetahui

dengan pasti tentang nilai atau kualitas suatu barang miliknya setelah lebih dulu diperiksa

dan ditaksir oleh juru taksir berpengalaman. Kepastian nilai atau kualitas suatu barang.

Misalnya kualitas emas atau batu permata, dapat memberikan rasa aman dan rasa lebih

pasti bahwa barang tersebut benar-benar mempunyai nilai investasi yang tinggi.37

C. Pengertian Lelang

Berdasarkan Kep. Menteri Keuangan RI No. 337/KMK. 01/2000 Bab. I, Ps. 1.

yang dimaksud dengan lelang adalah penjualan barang yang dilakukan di muka

umum termasuk melalui media elektronik dengan cara penawaran lisan dengan harga

35

Joko Salim, Jangan Investasi Emas, (Jakarta: Visi Media, 2010), h. 57. 36

Sasli Rais. Pegadaian Syariah (Konsep dan Sistem Operasional). (Jakarta: UI Press, 2006), h.

134. 37

Brosur Perum Pegadaian 2007.

Page 54: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

39

yang semakin meningkat atau harga yang semakin menurun dan atau dengan penawaran

harga secara tertulis yang didahului dengan usaha mengumpulkan para peminat.38

Pengertian di muka umum menyangkut masyarakat luas maka umumnya

pemerintah ikut campur dalam urusan lelang dan memungut pajak atau bea lelang.

Aturan lelang harus dilaksanakan di muka juru lelang yang telah ditunjuk baik

melalui pemerintah maupun badan-badan tertentu. Lebih jelasnya lelang menurut

pengertian di atas adalah suatu bentuk penjualan barang di depan umum kepada

penawar tertinggi. Lelang dapat berupa penawaran barang tertentu kepada penawar

yang padamulanya membuka lelang dengan harga rendah, kemudian semakin naik

sampai akhirnya diberikan kepada calon pembeli dengan harga tertinggi,

sebagaimana lelang ala Belanda (Dutch Auction) dan disebut (lelang naik) yang biasa di

lakukan di pegadaian konvensional. Lelang juga dapat berupa penawaran barang,

yang pada mulanya membuka lelang dengan harga tinggi, kemudian semakin turun

sampai akhirnya diberikan kepada calon pembeli dengan tawaran tertinggi yang

disepakati penjual, dan biasanya ditandai dengan ketukan (disebut lelang turun) yang

selanjutnya dijadikan pola lelang di pegadaian syariah. Harga penawaran pertama

(harga tinggi) disebut sebagai Harga Penawaran Lelang (HPL): bisa berupa Harga Pasar

Pusat (HPP), Harga Pasar Daerah (HPD) dan Harga Pasar Setempat dengan

memperhitungkan kualitas/kondisi barang, daya tarik (model dan kekhasan serta

animo pembeli pada marhun lelang tersebut pada saat lelang.

38

Sibarani, Jurnal Hukum Nasional No.2, III, 2001.

Page 55: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

40

Penjualan marhun adalah upaya pengembalian uang pinjaman (Marhun Bih)

beserta jasa simpan, yang tidak dilunasi sampai batas waktu yang ditentukan. Usaha ini

dilakukan dengan menjual marhun tersebut kepada umum dengan harga yang dianggap

wajar oleh ULGS.39

Di dalam Al-Qur‟an tidak ada aturan pasti yang mengatur tentang lelang,

begitu juga dengan hadits. Berdasarkan definisi lelang, dapat disamakan

(diqiyaskan) dengan jual beli di mana ada pihak penjual dan pembeli. Di mana

pegadaian dalam hal ini sebagai pihak penjual dan masyarakat yang hadir dalam

pelelangan tersebut sebagai pihak pembeli Jual beli termaktub dalam Q.S Al Baqarah

275 dan 282.40

Ketentuan Umum Fatwa DSN yang memuat tentang lelang/penjualan

marhun yakni Fatwa DSN No: 25/DSN-MUI/2002 bagian kedua butir 5 yaitu:

Apabila telah jatuh tempo, Murtahin (Pegadaian Syariah) harus

memperingatkan Rahin (nasabah) untuk segera melunasi hutangnya;

Apabila Rahin tetap tidak dapat melunasi hutangnya, maka Marhun dijual paksa

/ dieksekusi melalui lelang sesuai syariah;

Hasil penjualan Marhun digunakan untuk melunasi hutang , biaya

pemeliharaan dan penyimpanan (Jasa simpan-pen) yang belum dibayar serta

biaya penjualan (Bea Lelang Pembeli, Bea Lelang Penjual dan Dana Sosial );

39

A. Aila Rezannia, “ANALISIS PELELANGAN BENDA JAMINAN GADAI PADA

PEGADAIAN SYARIAH CABANG MLATI, SLEMAN, JOGJAKARTA “, (Skripsi S1 JURUSAN

EKONOMI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN), SURAKARTA,

2006), h. 28-30. 40

Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur‟an dan Terjemahannya,( Semarang, CV Toha

Putra , 1989), hal. 69-70.

Page 56: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

41

Kelebuhan hasil penjualan menjadi milik Rahin dan kekurangannya menjadi

kewajiban Rahin.41

Hukum Lelang

Di dalam literatur fiqih, lelang dikenal dengan istilah muzayadah. Muzayadah sendiri

berasal dari kata ziyadah yang artinya bertambah. Muzayadah berarti saling menambahi.

Maksudnya, orang-orang saling menambahi harga tawar atas suatu barang. Dan

sebagaimana kita tahu, dalam prakteknya dalam sebuah penjualan lelang, penjual

menawarkan barang di kepada beberapa calon pembeli. Kemudianpara calon pembeli itu

saling mengajukan harga yang mereka inginkan. Sehingga terjadilah semacam saling

tawar dengan suatu harga.

Penjual nanti akan menentukan siapa yang memang, dalam arti yang berhak menjadi

pembeli. Biasanya pembeli yang ditetapkan adalah yang berani mengajukan harga

tertinggi. Lalu terjadi akad dan pembeli tersebut mengambil barang dari penjual. Ada

pendapat ulama yang membolehkan hukum lelang, tapi ada juga yang memakruhkannya.

Hal itu karena memang ada beberapa sumber hukum yang berbeda. Ada hadits yang

membolehkannya dan ada yang tidak membolehkannya.

I. Yang Membolehkan

Yang membolehkan lelang ini adalah jumhur (mayoritas ulama). Dasarnya adalah

apa yang dilakukan langsung oleh Rasulullah SAW di masa beliau hidup. Ternyata

41

Tim Penulis DSN-MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional ,( Jakarta PT.Intermasa.ed.

2, , 2003), hal 155-159.

Page 57: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

42

beliau juga melakukan transaksi lelang dalam kehidupannya. Di antara hadits yang

membolehkannya antara lain :

رك سلن سأل فقال لك ف ت عل صلى للا صار جاء إلى الث عي س تي هالك ى رجلا هي ال

وا وا ال فأذا ت الواء ال ائر ت دح شرب ف ثسط تعض ء ال تلى حلس لثس تعض ش

ي فقال رجل ا آخلوا تدرن ن ال هي شرري ل سلن تد عل صلى للا فأخلوا رسل للا

ي رو خل الد ي فأعطاوا إا ل اا ال رجل ا آخلوا تدرو ي ذ ال هي زد على درن هر

صاري فأعطاوا ال

Dari Anas bin Malik ra bahwa ada seorang lelaki Anshar yang datang menemui

Nabi saw dan dia meminta sesuatu kepada Nabi saw. Nabi saw bertanya

kepadanya,”Apakah di rumahmu tidak ada sesuatu?” Lelaki itu menjawab,”Ada.

Dua potong kain, yang satu dikenakan dan yang lain untuk alas duduk, serta cangkir

untuk meminum air.” Nabi saw berkata,”Kalau begitu, bawalah kedua barang itu

kepadaku.” Lelaki itu datang membawanya. Nabi saw bertanya, ”Siapa yang mau

membeli barang ini?” Salah seorang sahabat beliau menjawab,”Saya mau

membelinya dengan harga satu dirham.” Nabi saw bertanya lagi,”Ada yang mau

membelinya dengan harga lebih mahal?” Nabi saw menawarkannya hingga dua

atau tiga kali. Tiba-tiba salah seorang sahabat beliau berkata,”Aku mau

membelinya dengan harga dua dirham.” Maka Nabi saw memberikan dua barang

itu kepadanya dan beliau mengambil uang dua dirham itu dan memberikannya

kepada lelaki Anshar tersebut… (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa`i, dan at-

Tirmidzi).

Hadits ini menjadi dasar hukum dibolehkannya lelang dalam syariah Islam. Lantaran

Nabi SAW sendiri mempraktekkannya. Sehingga tidak ada alasan untuk

mengharamkannya. Kebolehan transaksi lelang ini dikomentari oleh Ibnu Qudamah

Page 58: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

43

sebagai sesuatu yang sudah sampai ke level ijma` (tanpa ada yang menentang) di

kalangan ulama.

II. Yang Memakruhkan

Namun ternyata ada juga ulama yang memakruhkan transaksi lelang. Di antaranya

Ibrahim an-Nakha`i. Beliau memakruhkan jual beli lelang, lantaran ada dalil hadits dari

Sufyan bin Wahab bahwa dia berkata,

سوعد رسل للا صلى للا عل سلن ى عي تع الوزادج

Aku mendengar Rasulullah saw melarang jual beli lelang. (HR Al-Bazzar).

Sedangkan Ibnu Sirin, Al-Hasan Al-Basri, Al-Auza`i, Ishaq bin Rahawaih,

memakruhkannya juga, bila yang dilelang itu bukan rampasan perang atau harta warisan.

Maksudnya, kalau harta rampasan perang atau warisan itu hukumnya boleh. Sedangkan

selain keduanya, hukumnya tidak boleh atau makruh. Dasarnya adalah hadits berikut ini :

وا ع للا ع حد حرى لر إال الغائن : عي اتي عور رض سلن ى ثع حدكن على ت عل صلى للا ى رسل للا

اري الو

Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAw melarang seseorang di antara kalian

membeli sesuatu yang sedang dibeli oleh saudaranya hingga dia meninggalkannya,

kecuali rampasan perang dan waris.

Sayangnya, banyak yang mengkritik bahwa kedua hadits di atas kurang kuat. Dalam

hadits yang pertama terdapat perawi bernama Ibnu Luhai‟ah dan dia adalah seorang rawi

yang lemah (dha`if). Sedangkan hadits yang kedua, Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan

hadits itu dhaif. Untuk itu, menurut jumhur ulama, kesimpulannya masalah lelang ini

dibolehkan, asalkan memang benar-benar seperti yang terjadi di masa Rasulullah SAW.

Page 59: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

44

Artinya, lelang ini tidak bercampur dengan penipuan, atau bercampur dengan trik-trik

yang memang dilarang.

Page 60: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

45

BAB III

PERBANDINGAN AKAD GADAI EMAS PADA BANK DAN PEGADAIAN

SYARIAH

A. Akad Perjanjian Transaksi Gadai emas pada Bank Syari’ah.

Untuk mempermudah mekanisme perjanjian gadai antara rahin (pemberi

gadai) dan murtahin ( penerima gadai), maka dapat menggunakan tiga akad perjanjian

Masing-masing akad yang disetujui oleh kedua belah pihak, terdapat dalam pernyataan

perjanjian gadai emas Bank Syari‟ah, yaitu:

Akad Qard al-Hasan

Akad Qard al-Hasan adalah akad pinjam-meminjam uang yang harus dibayar

atau ditagih kembali sebesar jumlah pokok pinjaman tanpa memperjanjikan imbalan

apapun dari penerima pinjaman kepada pemberi pinjaman. Bank atau Muqarid adalah

pihak yang memberikan sejumla uang sebagai pinjaman kepada nasabah. Sedangkan

nasabah atau Muqtarid adalah penerima pinjaman atas sejumlah uang yang harus

dikembalikan kepada Bank secara sekaligus pada saat jatuh tempo.

Akad ini biasanya dilakukan pada nasabah yang ingin menggadaikan barangnya untuk

Page 61: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

46

tujuan konsumtif. Untuk itu, nasabah (rahin) dikenakan biaya berupa upah kepada pihak

pegadaian (murtahin) karena telah menjaga dan merawat bagang gadaian (marhun).42

Sebenarnya, dalam akad Qard al-Hasan tidak diperbolehkan memungut biaya

kecuali biaya administrasi. Namun demikian, ketentuan untuk biaya administrasi pada

pinjaman dengan cara harus dinyatakan dalam nominal, bukan persentase,

Sifatnya harus jelas, nyata dan pasti serta terbatas pad hal-hal yang mutlak diperlukan

dalam kontrak.

Mekanisme pelaksanaan pelaksanaan akad Qard al-Hasan pada Bank Syariah yaitu:

a) Barang gadai berupa barang yang tidak dapat dimanfaatkan, kecuali dengan jalan

menjualnya dan berupa barang bergerak saja seperti emas;

b) Tidak ada pembagian bagi hasil, karena akad ini sosial.

Akad Qard yang tercantum pada surat perjanjian BJB Syariah pasal 1 yang

berbunyi:”Murtahin dengan ini memberikan pembiayaan kepada rahin dan rahin

mengaku telah menerima pembiayaan dan berhutang kepada murtahin sebesar Rp.

xxx.xxx,-

Akad Ijarah

Akad Ijarah ini dilakukan apabila nasabah sebelumnya telah mengadakan

perjanjian dengan pihak bank yang mana nasabah bertindak sebagai pemberi gadai dan

bank bertindak sebagai penerima gadai. Apabila nasabah telah menyetujui menyewa

42

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari‟ah, Edisi II, (Jakarta: Ekonisia, 2004), h.

145.

Page 62: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

47

obyek sewa sebagai tempat penyimpanan barang jaminan dari yang menyewakan yakni

pihak bank.

Menurut etimologi, kata ijarah berarti ( menjual manfaat) Ijarah merupakan

salah satu bentuk kegiatan muamalah dalam memenuhi kebutuhan manusia. Seperti

halnya sewa-menyewa, kontrak atau menjual jasa. Ijarah secara umum adalah

kepemilikan jasa dari seorang ajir (orang yang dikontrak tenaganya) oleh musta‟jir

(orang yang mengontrak tenaga), serta transaksi terhadap jasa tetapi dengan disertai

imbalan ( kompensasi).

Menurut Muhammad Syafi‟i Antonio, ijarah adalah akad pemindahan hak guna

atas barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan kepindahan

kepemilikan barang itu sendiri, jadi ijarah atau sewa menurut Syafi‟i Antonio adalah

suatu perjanjian sewa barang (uang) yang mana dalam masa tunggu penyewa

mendapatkan imbalan.

Secara terminologi, ada beberapa definisi ijarah yang dikemukakan oleh para

ulama fiqih. Diantaranya adalah:

a) Ulama Hanafiyah mendefinisikan ijarah adalah:

“Akad atas suatu kemanfaatan dengan pengganti”

b) Ulama Syafi‟iyah mendefinisikan ijarah dengan:

”Akad atas suatu kemanfaatan yang mengandung maksud tertentu dan mubah,

serta menerima pengganti atau kebolehan dengan pengganti tertentu”

c) Ulama Malikiyah dan Hanabilah mendefinisikannya dengan:

Page 63: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

48

”Menjadikan milik suatu kemanfaatan yang mubah dalam waktu tertentu dengan

pengganti”

Dari sekian banyak definisi yang telah disebutkan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwasanya ijarah adalah akad atas manfaat yang diperbolehkan

penggunaannya. Akad ijarah (jasa penyimpanan emas), yang tercantum juga pada surat

perjanjian gadai emas BNI Syari‟ah pasal 4, yang berbunyi: “Rahin setuju untuk

menyimpan marhun pada pasal 3 akad ini pada tempat penyimpanan yang dimiliki

murtahin dengan ketentuan rahin membayar biaya pemeliharaan dan penyimpanan

(ujrah) sebesar Rp.xx.xxx,- per hari yang berlaku sejak akad ini ditanda tangani dan

dipungut pada saat jatuh tempo hutang/pembiayaan.

Akad Rahn

Akad Rahn yang dimaksud adalah menahan harta milik si peminjam sebagai

jaminan atas pinjaman yang diterimanya, pihak yang menahan memperoleh jaminan

untuk mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Dengan akad ini Pihak

Bank menahan barang bergerak sebagai jaminan atas utang nasabah.

Akad rahn, yang tercantum pada surat perjanjian gadai emas BNI Syari‟ah pasal

3, yang berbunyi: “Guna menjamin pelunasan hutang yang diberikan murtahin kepada

rahin, maka Rahin dengan ini mengikatkan diri untuk menyerahkan barang jaminan

(marhun) dengan prinsip Ar-Rahn (Gadai) kepada murtahin berupa; (misal: sebuah

kalung seberat xxgram dengan nilai taksiran sejumlah Rp.xxx.xxx).

Page 64: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

49

B. Akad Perjanjian Transaksi Gadai Emas pada Pegadaian Syariah

Dalam gadai emas syariah yang dilakukan oleh lembaga pegadaian syariah dalam

menjalankan operasionalnya minimal harus dapat menutupi seluruh biaya

operasionalnya. Namun Islam mengajarkan untuk menjungjung tinggi nilai-nilai

kemaslahatan agar terhindar dari riba, dengan demikian manusia akan terhindar dari

ketidakadilan dan kedhaliman. Karenanya dalam akad gadai emas ini Islam

menganjurkan supaya kedua belah pihak ntidak ada yang merasa dirugikan.

Dalam mekanisme operasionalnya gadai syariah sendiri dapat dilakukan dengan

menggunakan 6 akad. Keenam akad itu, tergantung pada tujuan pemanfaatan marhun

bih. Keenam akad tersebut adalah Qard Al-Hasan, akad Ijarah, Akad Rahn, Akad

Mudharabah, Akad ba‟I Muqayyadah, dan akad Musyarakah Amwal Al-Inan.43

1. Tujuan Konsumsi

Berdasarkan pemanfaatan marhun bih untuk yang sifatnya konsumtif, Pegadaian

Syariah tidak dapat memungut tambahan biaya atau diluar biaya yang jelas terjadi seperti

hanya biaya administrasi dan biaya perawatan serta tempat sewa, karenanya gadai yang

bersifat sosial ini, akad yang biasa digunakan adalah akad Qardhul Hasan dan Akad

Ijarah.

a) Akad Qardhul Al-Hasan

43

Sasli Rais, Pegadaian Syariah (Konsep dan Sistem Operasional), (Jakarta: UI Press, 2005), h.

73.

Page 65: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

50

Akad Qardh Al-Hasan adalah suatu akad yang dibuat oleh pihak pegadaian

syariah dengan pihak penerima gadai dalam transaksi gadai emas yang bertujuan untuk

mendapatkan uang tunai yang diperuntukan untuk tujuan konsumtif. Hal ini dimaksud,

pemberi gadai hanya dikenakan biaya berupa upah/fee dari penerima gadai, pada

prinsipnya tidak boleh pembebanan biaya selain biaya administrasi.

Namun, ketentuan biaya administrasi dimaksud harus berdasarkan cara:

Biaya administrasi harus dinyatakan dalam nominal, bukan presentase;

Biaya administrasi harus bersifat jelas, nyata, dan pasti serta terbatas pada

hal mutlak yang diperlukan dalam akad atau kontrak. Selain itu

mempunyai mekanisme dalam bentuk sebagaimana berikut:

(a) Harta benda yang digadaikan oleh rahin berupa barang yang tidak dapat

dimanfaatkan, kecuali dengan jalan menjualnya setelah mendapat

persetujuan dari pemilik.

(b) Tidak ada pembagian keuntungan bagi hasil.

Oleh karena itu akad ini tetap diperkenankan menerima fee dari rahin sebagai

pengganti biaya administrasi , sebagai contoh dapat diungkapkan: Ahmad membutuhkan

uang tunai sebesar Rp. 10.000.000,00 untuk membeli kursi tamu dirumahnya. Karena itu

Ahmad mengajukan permohonan ke kantor pegadaian syariah dengan membawa agunan

berupa emas 100 gram. Berdasarkan jumlah dana permohonan, pihak pegadaian

menaksir harga emas serta biaya titipannya selama tiga bulan sehingga Ahmad menerima

jumlah uang yang dibutuhkan, namun pada awal ahmad meminjam pinjaman maka ia

Page 66: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

51

harus membayar biaya taksiran agunan dan biaya sewa tempat penitipan emas 100 gram

tersebut.44

b) Akad Ijarah

Akad Ijarah adalah akad yang objeknya merupakan penukaran manfaat harta

benda pada masa tertentu, yaitu pemilik manfaat dengan imbalan sama dengan seseorang

menjual manfaat barangnya. Dalam akad ini ada kebolehan untuk menggunakan manfaat

atau jasa dengan sesuatu penggantian berupa kompensasi.

Dalam akad dimaksud, murtahin, dapat menyewakan tempat penyimpanan

barang (deposit box) kepada nasabahnya. Barang titipan dapat berupa harta benda yang

dapat menghasilkan manfaat atau tidak menghasilkan manfaat. Pemilik yang

menyewakan disebut muajir (pegadaian), sedangkan nasabah disebut muajir dan sesuatu

yang dapat diambil manfaatnya disebut majur, sementara kompensasi atau imbalan jasa

disebut ajran atau ujrah.

Pelaksanaan akad ijarah tersebut berarti nasabah memberikan fee kepada pihak

pegadaian ketika masa kontrak berakhir dan murtahin mengembalikan marhun kepada

rahin. Karena itu, untuk menghindari terjadinya ribadalam transaksi ijarah maka

pengenaan biaya jasa barang simpanan nasabah harus memenuhi persyaratan yaitu:

a) Harus dinyatakan dalam nominal, dan bukan berdasarkan presentase;

b) Sifatnya harus nyata, jelas dan pasti serta terbatas pada hal-hal yang mutlak

diperlukan untuk terjadinya transaksi ijarah;

c) Tidak terdapat tambahan yang tidak tercantum dalam akad.

44

Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 97.

Page 67: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

52

2. Tujuan Produktif

Pemilik modal harus berupaya memproduktifkan modalnya, dan bagi yang tidak

mampu menjalankan usahanya, maka islam menyediakan bisnis alternatif dengan sistem

bagi hasil. Dalam gadai syariah maka dapat diterapkan 4 skim akad yaitu: akad rahn,

akad mudharabah, akad ba‟I muqayyadah, dan akad musyarakah amwal al-inan.

a) Akad Rahn

Dalam akad rahn ini, selama rahin memberikan izin, maka murtahin dapat

memanfaatkan marhun, yang diserahkan rahin untuk memperoleh pendapatan (laba) dari

usahanya, namun bukan berarti memperoleh mengambil seluruh hasil dari marhun

tersebut, karena marhun tersebut bukan miliknya secara keseluruhan. Apabila

menggunakan akad Rahn dimaksud rahin hanya berkewajiban mengembalikan modal

pinjaman dan menggunakan transaksi berdasarkan prinsip biaya administrasi. Untuk

menghindari praktek riba maka pengenaan biaya administrasi padapinjaman dengan cara

sebagaimana berikut:

Biaya administrasi harus dinyatakan dalam nominal, bukan presentase;

Biaya administrasi harus bersifat jelas, nyata, dan pasti serta terbatas pada

hal mutlak yang diperlukan dalam akad atau kontrak.45

Sebenarnya ada yang menggunakan akad ini untuk kebutuhan konsumtif juga

akan tetapi kalau misalnya nasabah meminjam pinjaman untuk tujuan konsomtif maka

45

Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 69.

Page 68: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

53

nasabah cukup membaya biaya administrasinya dan biaya tempat sewanya saja tanpa

harus ada bagi hasil yang dibagikan, namun apabila nasabah yang meminjam pinjaman

yang digunakan untuk tujuan produktif maka, murtahin harus membagi laba kepada rahin

sesuai kesepakatan yang telah dibuat yang telah dibuat oleh kedua belah pihak.

Begitu juga dengan rahin, apabila rahin telah mendapat izin dari murtahin untuk

mengambil manfaat marhun, maka rahin juga boleh mengambil manfaat dari marhun

tersebut dan harus dibagi pendapatannya dengan murtahin. Karena marhun berada

dibawah kekuasaannya. Ketentuan ini dapat dijalankan pada semua marhun yang dapat

dimanfaatkan dan ada labanya, sedangkan berkenaan dengan siapa yangberhak marhun

adalah disesuaikan kesepakatan pada saat akad terjadi. Dalam hal ini antara rahin dan

murtahin diberikan kebebasan untuk menentukan mengenai siapa yang sebaiknya

mengelola marhun tersebut. Mengenai porsi bagi hasil yang akan diberikan tergantung

pada akadnya pula, namun sebaiknya bagi yang mengelola marhun tersebut harus

mendapatkan porsi yang lebih besar, karena dia telah bertanggung jawab dalam

pengelolaan marhun tersebut, dengan demikian kedua belah pihak tidak ada yang merasa

dirugikan.

b) Akad Mudharabah

Akad mudharabah adalah suatu akad yang dilakukan oleh pihak pemberi gadai

dengan pihak penerima gadai. Rahin atau orang yang menggadaikan harta bendanya

sebagai jaminan untuk menambah modal usahanya atau pembiayaan produktif. Akad

dimaksud, pihak pemberi gadai akan memberikan bagi hasil berdasarkan keuntungan

Page 69: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

54

yang telah diperoleh kepada penerima gadai sesuai dengan kesepakatan, sampai modal

yang dipinjamnya dilunasi.

Apabila harta benda yang digadaikan itu dapat dimanfaatkan oleh penerima

gadai, maka dapat diadakan kesepakatan baru mengenai pemanfaatan harta benda

gadaian berdasarkan akad yang dapat disesuaikan dengan jenis harta benda gadaian.

Namun jika pemilik harta benda itu tidak berniat memanfaatkan harta benda dimaksud,

penerima gadai tidak dapat dikelola dan diambil manfaatnya dari barang itu dan tidak

ada hasil yang diberikan kepada pihak pemberi gadai. Selain itu, perlu diungkapkan

bahwa akad mudharabah mempunyai ketentuan sebagaimana berikut:

Jenis barang dalam akad mudharabah dimaksud adalah semua jenis

barang yang bisa dimanfaatkan baik barang yang bergerak yang memiliki

nilai ekonomis dan juga barang yang tidak bergerak seperti tanah, ruamah

dan bangunan;

Keuntungan yang dibagikan kepada pemilik barang gadai adalah

keuntugan sesudah dikurangi biaya pengelolaan.

Sementara ketentuan presentase nisbah bagi hasil sesuai dengan kesepakatan

antara rahin dan murtahin. Selain hal yang dimaksud, dapat juga berarti bahwa pihak

pemberi gadaian memberikan hasil keuntungan kepada pihak penerima gadai bila

pinjaman uang tunai yang dimaksud dijadikan modal usaha.

c) Akad Ba‟I Muqayyadah

Page 70: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

55

Akad Ba‟I Muqayyadah adalah akad yang dilakukan oleh pemilik sah harta

benda barang gadaian dengan pengelola barang gadai agar harta benda dimaksud,

mempunyai manfaat yang prroduktif. Misalnya pembelian peralatan untuk modal kerja.

Untuk memperoleh dana pinjaman nasabah harrus menyerahkan harta benda yang

memiliki nilai ekonomis sebagai jaminan berupa barang-barang yang dapat dimanfaatkan

oleh penerima gadai, baik oleh rahin maupun murtahin. Dalam ha ini nasabah dapat

member keuntungan berupa mark up atas barang yang dibelikan oleh murtahin atau

pihak penerima gadai dapat memberikan barang yang dibutuhkan oleh nasabah dengan

akad jual beli sehingga murtahin dapat mengambil keuntungan berupa margin dari

penjualan barang tersebut sesuai kesepakatan antara kedua belah pihak. Sebagi contoh

dapat diungkapkan, Hasan membutuhkan pabrik penggiling padi. Maka Hasan

mengajukan permohonan ke kantor pegadaian agar dapat dibelikan pabrik yang

dimakasud berdasarkan permohonan Hasan maka pihak pegadaian syariah membelikan

kebutuhan hasan berupa pabrik penggiling padi. Apabila harga penggiling beras

dimaksud Rp. 15.000.000 maka pihak pegadaian syariah menjual kepada Hasan Rp.

17.500. 000 berdasarkan kesepakatan sehingga pihak pegadaian syariah mendapatkan

keuntungan Rp. 2.500.000.46

d) Akad Musyarakah Amwal Al-„inan.

Akad Musyarakah Amwal Al-„inan adalah suatu transaksi dalam bentuk

perserikatan antara dua belah pihak atau lebih yang disponsori oleh pegadaian syariah

46

Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 101.

Page 71: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

56

untuk berbagi hasil, berbagi kontribusi, berbagi kepemilikan, dan berbagi resiko dalam

sebuah usaha. Pola musyarakah dimaksud, mendorong terjadinya investasi bersama

antara pihak yang mempunyai modal minimum tetapi mempunyai kemampuan yang

memadai untuk berusaha, dengan pihak yang mempunyai modal besar tetapi belum bias

memanfaatkan secara optimal. Karena itu pihak pegadaian syariah hal ini memperoleh

laba dari usahanya dalam menghimpun dana, yaitu melalui akad musyarakah yang

diakadkan adalah dana dan kerja yang dapat dikelola sesuai dengan kesepakatan pada

saat terjadinya akad hingga batas waktu yang telah ditentukan atau disepakati oleh kedua

belah pihak. Pada dasarnya ketentuan bagi hasil pada akad musyarakah ini adalah

keuntungan yang diperoleh dari usaha dimaksud, sesudah dikeluarkan biaya pengelolaan.

Namun presentase pembagian antara murtahin dengan para pemodal disesuaikan dengan

kesepakatan ketika terjadi akad kerjasama.

C. Persamaan dan Perbandingan Akad yang digunakan dalam Gadai Emas

pada Bank dan Pegadaian Syariah.

Setelah dijelaskan akad apa saja yang digunakan bank dan pegadaian syariah dalam

menjalankan usaha gadai emas syariah ini maka, dapat kita perhatikan persamaan dan

perbedaan akad yang digunakan oleh kedua lembaga keuangan tersebut yaitu:

Persamaan, akad yang digunakan oleh Bank dan Pegadaian Syariah itu akad

Qard al-Hasan, akad Ijarah dan Rahn. Dimana kedua lembaga tersebut menggunakan

akad akad tersebut dikarenakan akad tersebut saling berkaitan satu sama lainnya dalan

mekanisme gadai emas pada Bank dan Pegadaian Syariah dimana dalm prakteknya tidak

Page 72: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

57

adanya pungutan biaya atau tambahan biaya selain dari biaya administrasi dan juga biaya

tempat sewa barang seperti biaya asuransi dan biaya perawatan. Namun, ketentuan biaya

administrasi dimaksud harus berdasarkan cara:

Biaya administrasi harus dinyatakan dalam nominal, bukan presentase;

Biaya administrasi harus bersifat jelas, nyata, dan pasti serta terbatas pada

hal mutlak yang diperlukan dalam akad atau kontrak. Selain itu

mempunyai mekanisme dalam bentuk sebagaimana berikut:

a) Harta benda yang digadaikan oleh rahin berupa barang yang tidak dapat

dimanfaatkan, kecuali dengan jalan menjualnya setelah mendapat

persetujuan dari pemilik.

b) Tidak ada pembagian keuntungan bagi hasil.

Perbedaan, setelah kita membandingkan persamaan akad yang digunakan oleh

kedua lembaga keuangan tersebut maka selanjutnya dapat kita bandingkan perbedaan

akad yang digunakan oleh kedua lembaga tersebut yaitu pada bank syariah akad yang

digunakan dalam gadai eamas ini diantara akad Qardh Al-Hasan, akad Ijarah, dan juga

akad Rahn begitupun Pegadaian Syariah akan tetapi, yang membedakan diantara

keduanya yaitu di Pegadaian Syariah akad yang digunakan lebih berpariatif tergantung

dari kebutuhan nasabah atau peminjamnya apakah digunakan untuk kebutuhan konsumtif

atau digunakan untuk kebutuhan produktif seperti modal untuk kerja, akad yang

digunakan oleh pegadaian syariah dalam mekanisme gadai emas diantaranya:

Apabila nasabah menggunakan pinjaman tersebut untuk kebutuhan konsumtif

maka, akad yang digunakan akad Qardh al-Hasan, akad Ijarah dan akad Rahn yang

mana pada akad ini tidak adanya tambahan biaya selain biaya administrasi dan biaya

Page 73: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

58

tempat sewa serta tidak adanya keuntungan yang harus dibagikan. Sedangkan apabila

nasabah yang menggunakan pinjamannya untuk kebutuhan produktif maka akad yang

digunakan yaitu akad Rahn, akad Mudharabah, akad Ba‟I Muqayyadah dan Musyarakah

Amwal Al-„inan dimana pada akad ini selain adanya biaya administrasi dan juga adanya

keuntungan yang harus dibagikan sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak

pada waktu awal akad itu terjadi (kontrak) sehingga tidak yang merasa dirugikan satu

sama lainnya.

Page 74: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

59

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Penerbitan Gadai Emas Pada Bank dan Pegadaian Syariah

Produk gadai emas syariah ini merupakan produk pengembangan dari produk gadai

biasa. Sejak 2007, produk ini mulai hadir sebagai produk unggulan dalam perbankan

syariah. Meskipun sudah dikatakan syariah, produk ini, mungkin karena masih bisa

dikatakan baru, belum memiliki fatwa dari Dewan Syariah Nasional (DSN) tentang

kehalalannya. Namun, tak perlu khawatir, pengembangan produk ini tentunya tidak lepas

dari pengawasan Dewan Pengawas Syariah (DPS) di tiap Lembaga Keuangan syariah.

Jadi, bisa dikatakan produk ini aman dan boleh dikatakan halal. Yang pasti, bebas riba.

Berbeda dengan produk gadai biasa. Dalam gadai emas, objek yang digadaikan

adalah emas. Seperti yang telah banyak diketahui bahwa emas memiliki nilai yang

cenderung naik tukar terhadap mata uang, hal ini tentu sangat berbeda dengan objek

gadai yang lain yang cenderung mengalami penurunan nilai tukar terhadap mata uang

seiring dengan berjalannya waktu. Kelebihan ini serupa seperti tanah, hanya saja emas

bisa dibawa fisiknya ke mana-mana, sementara tanah hanya surat sertifikatnya saja yang

bisa dibawa-bawa. Hal inilah yang menjadi perbedaan produk gadai ini dengan produk

gadai biasa.

Page 75: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

60

Faktor yang mendorong Perum Pegadaian untuk meluncurkan Produk Rahn

(Gadai Emas Syariah) ini tak lepas dari respon masyarakat terhadap sistem syariah yang

semakin meningkat, sistem syariah ini banyak diminati karena terbukti bisa bertahan dari

badai krisis moneter. Selain itu, dengan tidak adanya sistem bunga maka tidak ada lagi

keraguan untuk memilih produk rahn gadai emas syariah ini. Diantara alasan mengapa

perum pegadaian syariah mengeluarkan produk gadai emas syariah yaitu:

1) Telah dikeluarkannya undang undang serta fatwa yang menghalalkan praktek

gadai emas;

2) Adanya dukungan dan keinginan yang sangat tinggi dari masyarakat Islam yang

ingin bertransaksi secara islami tanpa adanya unsur riba, gharar, dan maysir;

3) Persaingan usaha dimana perum pegadaian harus mampu menjawab tantangan

supaya tidak ditinggalkan oleh para nasabah.

4) Produk gadai emas syariah sangat prospek banyak keunggulan dan keuntungan

dalam perkembangan usahanya, diantaranya karena nilai emas yang antikrisis

dan anti inflasi.47

Kelebihan Produk Gadai Emas Syariah

1) Antikrisis dan Anti-Inflasi

Emas, seperti yang sudah dibahas, adalah objek yang antikrisis dan inflasi. Tidak

heran jika orang akan menyebut ini sebagai investasi. Karena bisa saja ketika emas itu

ditebus, nilai tukar emas terhadap mata uang sudah meningkat akibat inflasi. Akibatnya,

47

Wawancara pribadi dengan Yuki Lengkana.

Page 76: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

61

nilai emas yang kini ada di tangan kita menjadi lebih tinggi dibandingkan waktu emas itu

digadai. Dengan adanya produk rahn emas ini dapat meningkatkan barang bergerak anda,

perhiasan serta emas kesayangan kita pun tetap menjadi milik kita tanpa harus merasa

kehilangan dan kitapun tidak akan mengalami kerugian selisih beli baru dan jual.

2) Biaya Gadai

Biaya gadai hanya dikenakan satu kali dengan persentase tertentu, tergantung

kebijakan Pegadaian. Biaya ini meliputi biaya administrasi dan biaya penyimpanan.

Sedangkan pada Bank Jabar Banten Syariah yang melatarbelakangi alasan

dikeluarkan gadai emas ini adalah:

Ada kesepakatan “universal” bahwa emas adalah logam mulia yang

dipersepsikan bernilai di seluruh dunia.

Memiliki nilai yang tidak berubah hingga sekarang (tahan inflasi).

Emas memiliki manfaat emosional untuk dinikmati keindahannya.

Simbol status pada kultur masyarakat Indonesia.

Komoditi yang tidak terpengaruh fluktuasi pasar.

Dengan melihat kelebihan dari produk gadai emas syariah tersebut, maka Lembaga

Keuangan Syariah sekarang ini banyak membuka produk gadai emas dalam traksaksi

bisnisnya karena disamping usahanya juga menguntungkan juga resikonya pun relatif

kecil dikarenakan gadai emas syariah memiliki potensi pengembangan bisnis yang cukup

Page 77: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

62

signifikan pada tahun belakangan ini. Hal itu dipicu terus meningkatnya harga emas

dibanding mata uang kertas dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan harga itu

disebabkan karena emas memiliki nilai instrinsik yang lebih stabil dan tahan inflasi

dibandingkan mata uang kertas seperti rupiah atau dolar AS, Apalagi setelah

dikeluarkannya Fatwa DSN NO: 26/DSN-MUI/III/2002 Tentang RAHN EMAS.

Sehingga masyarakat lebih tertarik menggadaikan barang jaminannya berupa emas

karena nilai ekonomisnya yang sangat tinggi dari pada barang elektronik dan kendaraan

yang terkadang bisa jatuh nilai ekonomisnya disebabkan oleh fakto-faktor ekonomis

lainnya.48

B. Mekanisme Gadai Emas pada Bank Jabar Banten Syariah

Mekanisme gadai syariah atau pinjaman gadai emas pada bank Jabar Banten

Syariah adalah berasal dari modal sendiri dan didasarkan pada tiga akad. Diantaranya

yaitu, akad (1) Qardh, yaitu pinjaman tanpa kelebihan dari pinjaman tersebut. (2) Rahn,

yaitu menahan harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang

diterimannya. (3) Ijarah, yaitu akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui

pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barangnya

sendiri.

Salah satu syarat nasabah mendapatkan pinjaman multiguna tersebut adalah

dengan menyertakan agunan berupa emas, perhiasan atau barang lainnya misalnya coin

emas dan perhiasan lainnya yang terbuat dari emas minimal seharga Rp. 1.000,000,- atau

48

Mahdi, “Produk Gadai Emas Syariah”, artikel diakses pada tanggal 18 Oktober 2010 dari

http://www. Qavad.wordpress.com/04/04/2010/Produk Gadai Emas Syariah. Html.

Page 78: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

63

seberat 4 gram 16 karat emas. Kemudian nasabah tersebut melampirkan kartu

identitasnya yang berupa KTP/SIM. Selanjutnya nasabah membuka rekening pada bank

Jabar Banten Syariah dengan saldo minimum Rp. 50.000,- namun hal ini tidak terlalu

diwajibkan.49

Setelah syarat tersebut terpenuhi oleh nasabah maka barang agunan (emas) yang

dibawa nasabah akan ditaksir oleh penaksir dengan menggunakan tes uji. Yaitu memakai

jarum uji emas dan metode berat jenis. Kemudian penaksir memberkan nilai taksiran dari

harga emas tersebut. Nasabah berhak mendapatkan pinjaman maksimal sebesar 85%

(untuk coin emas dan perhiasan) dan 90% (untuk emas batangan) dari nilai taksiran barang

emas. Kemudian nasabah cukup membayar biaya relatif murah sebesar Rp. 3.750,- / gram

per bulan yang dibayar diawal akad. Atau sama dengan beban biaya ujrah sebesar 1.2%.50

Dana pinjaman atau utang (marhun bih) umumnya diberikan dengan cara tunai atau

langsung. Namun dengan ketentuan jika marhun bih dibawah Rp. 5.000.000,-, maka

dana tersebut dapat diambil secara lansung atau tunai dan bisa juga melalui

pemindahbukuan. Sesuai dengan akad yang tengah berlansung. Sedangkan marhun bih

diatas Rp. 5.000.000,-, maka dana tersebut wajib dilakukan dengan cara

pemindahbukuan dengan alas an keamanan.

Masa pinjaman maksimal selama 1 bulan dan dapat diperpanjang sesuai dengan akad,

bila pada saat jatuh tempo ditambah masa tenggang selama 7 hari nasabah tidak dapat

49

Annisa Auditasari, Aplikasi Akad Rahn pada BJB Syariah dan BNI 46 Syariah, (Skripsi S1

Ekonomi Islam 2010), hal. 52. 50

Annisa Auditasari, Aplikasi Akad Rahn pada BJB Syariah dan BNI 46 Syariah, (Skripsi S1

Ekonomi Islam 2010), hal. 52.

Page 79: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

64

melunasi pinjamannya, maka nasabah dapat melakukan perpanjangan sebelum melewati

masa tenggang dengan membayar kembali biaya sewa penyimpanan barang emas, atau

bersama sama Bank Jabar Banten Syariah barang jaminan emas milik nasabah dapat dijual

dan hasilnya digunakan untuk melunasi kewajibannya kepada Bank Jabar Banten Syariah.

Bila hasil penjualan tersebut lebih tinggi dari jumlah kewajiban nasabah maka kelebihan

tersebut menjadi milik nasabah, sedangkan bila hasil penjualan barang emas lebih kecil dari

jumlah kewajiban, maka tetap menjadi hutang nasabah kepada Bank Jabar Banten Syariah.

Terdapat juga masa tenggang waktu yaitu sebesar Rp. 1.000,-/gram/15 hari.

Barang gadai (marhun) selama perjanjian berlangsung statusnya hanya disimpan

saja dan tidak dimanfaatkan oleh pihak manapun. Emas tersebut disimpan didalam

hasanah atau lemari besi yang anti api dengan menggunakan CCTV dan juga

menggunakan 2 kunci yang dipegang oleh 2 orang pula. Serta di lindungi oleh asuransi

guna meminimalisir resiko yang akan terjadi.51

Contoh Kasus

Bapak Zaki menggadaikan emas batangannya seberat 100 gram 24 karat selama

2 bulan. Kemudian harga pasaran emas pada waktu itu sebesar Rp. 350.000,-, maka

pelunasannya adalah sebagaimana berikut:

Diketahui:

Gadai emas : 100 gram (24 karat)

Harga pasaran emas : Rp. 350.000,-

Taksiran pembiayaan : 100 gram x Rp. 350.000,- x 24/24 karat

: Rp. 35. 000.000,-

51

Annisa Auditasari, Aplikasi Akad Rahn pada BJB Syariah dan BNI 46 Syariah, (Skripsi S1

Ekonomi Islam 2010), hal. 53.

Page 80: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

65

Max. Pinjaman emas 24 karat 90% : Rp. 35.000.000,- x 90%

: Rp. 31.500.000,-

Biaya ijarah perhari per gram : Rp. 3.750,-

Biaya penitipan atau ujrah : 100 gram x Rp. 3.750,- x 2 bulan

: Rp. 750.000,-

Maka biaya ujrahnya selama 2 bulan adalah sebesar Rp. 750.000,- dan dibayar

lansung pada saat awal transaksi. Disertai dengan biaya materai sebesar Rp. 6.000,-.

Secara umum, penerapan akad rahn emas pada perbankan syariah dapat digambarkan

sebagaimana berikut: Gambar 4.1 Skema Gadai Emas Pada BJB

1.Permohonan Pembiayaan

2.Akad Pembiayaan

3.Hutang dan Mark Up

Titipan/gadai pembiayaan

C. Mekanisme Gadai Emas pada Perum Pegadaian Syariah

1. Mekanisme dan prosedur gadai emas

Mekanisme operasional gadai syariah sangat penting untuk diperhatikan, karena

jangan sampai operasional gadai syariah tidak efektif dan efisien. Mekanisme operasional

gadai syariah haruslah tidak menyulitkan calon nasabah yang akan meminjam uang atau

akan melakukan akad hutang-piutang. Akad yang dijalankan, termasuk jasa dan produk

Marhun bih

pembiayaan

Murtahin

Bank

Rahin

Nasabah

Marhun

Jaminan

Page 81: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

66

yang dijual juga harus selalu berlandaskan syariah (al-Qur‟an, al-Hadist, dan Ijma Ulama),

dengan tidak melakukan kegiatan usaha yang mengadung unsur riba‟, maisir, dan gharar.

Oleh karena itu, pengawasanya harus melekat, baik internal terutama keberadaan

Dewan Pengawas Syariah (DPS) sebagai penanggung jawab yang berhubungan dengan

aturan syariahnya dan eksternal maupun eksternal Pegadaian syariah, yaitu masyarakat

muslim utamanya, serta yang tidak kalah pentingnya adanya perasaan selalu

mendapatkan pengawasan dari yang membuat aturan syariah itu sendiri, yaitu Allah Swt.

Transaksi yang digunakan oleh pegadaian syariah sendiri dalam mekanisme

operasional gadai emas dapat dilakukan dengan menggunakan transaksi dua akad, yaitu

akad Rahn dan akad Ijarah. Penjelasan rinci mengenai kedua akad yang dimaksud,

tertera pada lembar belakang SBR (Surat Bukti Rahn), sehingga dengan demikian setiap

nasabah (rahin) dapat memahami apa yang hendak dilakukan. Meskipun secara konsep

kedua akad yang dimaksud sesungguhnya mempunyai perbedaan. Namun, dalam teknis

pelaksanaannya nasabah tidak perlu mengadakan akad dua kali. Sebab, satu lembar SBR

yang ditandatangani oleh nasabah sudah mencakup kedua akad tersebut.52

52

Rudy Kurniawan, Materi Praktikum LKS Pegadaian Syariah, 14 April 2010 (UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta,2010), h. 25.

Page 82: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

67

Gambar 4.2 Skema Transaksi Gadai Emas Syariah

Penjelasan

1) Nasabah mendatangi kantor pegadaian syariah untuk meminta fasilitas

pembiayaan dengan membawa marhun yang tidak dapat

dimanfaatkan/dikelola yang akan diserahkan kepada murtahin.

2) Murtahin melakukan pemeriksaan termasuk menaksir harga barang yang

diberikan oleh nasabah sebagai jaminan atas hutangnya.

3) Setelah semua persyaratan terpenuhi, maka murtahin dan rahin akan

melakukan akad.

4) Setelah akad dilakukan, maka murtahin akan memberikan sejumlah marhun

bih (pinjaman) yang diinginkan dimana jumlahnya disesuaikan dengan nilai

taksiran barang (dibawah nilai jaminan).

5) Sebagai pengganti biaya administrasi dan biaya perawatan, maka pada saat

melunasi pinjaman, maka nasabah akan memberikan sejumlah ongkos

kepada pegadaian syariah.53

Apabila menggunakan akad rahn yang dimaksud, rahin hanya berkewajiban

mengembalikan modal pinjaman dan menggunakan transaksi berdasarkan prinsip biaya

53

Rudy Kurniawan, Materi Praktikum LKS Pegadaian Syariah, 14 April 2010 (UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta,2010), h. 12.

Page 83: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

68

administrasi, untuk menghindari praktik riba, maka pengenaan biaya administrasi pada

pinjaman dengan cara sebagai berikut:

a. Harus dinyatakan dalam nominal, bukan presentase.

b. Sifatnya harus nyata, jelas, pasti, serta terbatas pada hal-hal yang mutlak

diperlukan untuk terjadinya kontrak.

Kategori marhun dalam akad yang dimaksud adalah berupa barang-barang yang

tidak dapat dimanfaatkan atau dikelola, kecuali dengan cara menjualnya. Karena berupa

barang bergerak saja, seperti emas, barang elektronik, dan barang lainnya. Selain itu,

tidak ada bagi hasil yang harus dibagikan, sebab akad ini hanya akad yang berfungsi

sosial. Namun, dalam akad ini mengharuskan sejumlah ongkos yang harus dibayar oleh

pihak rahin kepada murtahin sebagai pengganti biaya administrasi yang dikeluarkan oleh

pihak murtahin.

Tata cara pelaksanaan gadai emas yang dilakukan oleh UPCS Lebak Bulus yaitu

sebagaimana berikut:

a) Prosedur Memperoleh Pinjaman (Marhun Bih)

Untuk memperoleh pinjaman uang (marhun bih) dikantor pegadaian syariah maka

seorang nasabah (rahin) harus menyanggupi syarat-syarat yang telah ditentukan

sebagaimana berikut:

1) Memperlihatkan KTP atau kartu identitas lainnya yang masih berlaku;

2) Membawa barang gadai (marhun) berupa emas yang memenuhi syarat atau

barang bergerak;

3) Kepemilikan barang merupakan milik pribadi;

Page 84: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

69

4) Adanya surat kuasa dari pemilik barang apabila dikuasakan dengan disertai

materai dan KTP asli pemilik barang;

5) Menandatangani akad rahn dan akad ijarah dalam Surat Bukti Rahn (SBR).

b) Tata cara pelaksanaan pencairan pinjaman (Marhun Bih) dikantor pegadaian

syariah adalah sebagaimana berikut:

1) Calon nasabah (rahin) mengisi formulir permintaan pinjaman (FPP) dan

menandatanganinya;

2) Calon nasabah (rahin) mendatangi loket penaksir dan menyerahkan barang

gadaian (emas) untuk ditaksir nilainya;

3) Calon nasabah menandatangani Surat Bukti Rahn (SBR) dengan menyetujui

akad rahn dan akad ijarah, kemudian calon nasabah menuju

loket kasir untuk menerima pencairan pinjaman (Marhun Bih).

Gambar 4.3 Skema Tata Cara Memperoleh Pinjaman

4. Permohonan dan Penyerahan

Barang bergerak

Nasabah

5. Informasi penetapan jumlah

pinjaman

Penaksir barang

6. Pencairan marhun bih

Pencairan uang pinjaman Kasir

Page 85: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

70

Keterangan:

1) Nasabah langsung datang ke murtahin (dalam hal ini penaksir) dan menyerahkan

emas yang akan digadaikan/dijaminkan dengan menunjukan bukti identitas diri,

seperti KTP, Paspor, atau keterangan identitas lainnya, atau surat kuasa jika

pemilik barang tidak bisa datang dan menguasakannya kepada orang lain;

2) Barang jaminan akan diteliti kualitasnya oleh penaksir untuk ditaksir dan

ditetapkan harganya. Setelah taksiran didapatkan maka ditetapkan jumlah uang

pinjaman oleh penaksir dimana jumlah uang pinjaman lebih kecil dari harga

pasar nilai barang (emas). Hal ini merupakan cara pegadaian untuk

meminimalisir kerugian yang dapat terjadi dikemudian hari. Pada tahap ini pula,

nasabah (rahin) akan menandatangani dua akad, yaitu akad rahn dan akad ijarah;

3) Selanjutnya, uang pinjaman (marhun bih) dapat diambil oleh nasabah di bagian

kasir, setelah mendapat potongan biaya administrasi dan biaya ijarah

(pinjaman).54

c) Prosedur Pelunasan Kredit Gadai Emas Syariah

Proses pelunasan uang pinjaman (marhun bih) dan pengambilan barang gadaian

(emas) di kantor pegadaian syariah adalah sebagai berikut:

1) Setiap saat uang pinjaman dapat dilunasi tanpa harus menunggu habisnya jangka

waktu akad (jatuh tempo);

2) Proses pengembalian pinjaman (marhun bih) sampai penerimaan kembali barang

gadaian/pinjaman, tidak dikenakan biaya apa-apa, kecuali membayar jasa

simpanan sesuai tarif yang berlaku. Prosedur pelunasan uang pinjaman dapat

dilihat pada skema dibawah ini.

Gambar 4.4 Skema Tata Cara Pelunasan Pinjaman

54

Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta:Sinar Grafika, 2008), h. 74-75.

Page 86: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

71

1. Pelunasan Pinjaman

Nasabah 2. Informasi

Pelunasan pinjaman Kasir

3. pengambilan barang Petugas penyimpan marhu

Keterangan:

1) Nasabah mendatangi langsung ke murtahin (dalam hal ini kasir) dengan

membawa SBR (Surat Bukti Rahn);

2) Barang gadaian (emas) akan dikeluarkan oleh petugas gudang;

3) Barang gadaian (emas) dikembalikan kepada nasabah (rahin).

d) Pelunasan Uang Pinjaman (Marhun Bih)

Surat bukti pada pegadaian syariah disebut surat bukti rahn, dimana pada surat bukti

rahn tersebut tertera nama rahin, alamat, profesi rahin, tujuan pinjaman, golongan,

tanggal akad, jatuh tempo, tanggal lelang. Dari tanggal akad ke tanggal jatuh tempo,

jangka waktunya adalah 4 bulan atau selama 4 bulan nasabah tersebut bisa menebus atau

melakukan pelunasan. Dimana pelunasan tersebut sebesar uang pinjaman (UP) + Ijaroh

(jasa simpan). Ijaroh tersebut terhitung per 10 hari dari akad kredit, jika lama pinjaman

selam 25 hari berarti pelunasannya sebesar uang pinjaman (UP) + (Ijaroh x 3).55

Tindakan yang dilakukan pegadaian syariah jika nasabah tidak bisa melunasi sesuai pada

waktunya:

55

Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta:Sinar Grafika, 2008), h. 76-78.

Page 87: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

72

Biasanya nasabah tersebut akan dihubungi oleh pihak pegadaian sebagai

pemberitahuan karena waktu sudah hampir mendekati jatuh tempo, jika nasabah tersebut

tidak datang juga, maka sesuai dengan perjanjian pada Surat Bukti Rahn barang tersebut

akan dilelang sesuai dengan tanggal lelang yang tertera pada Surat Buktu Rahn.

e) Sistem Perpanjangan dan Pelelangan Gadai Emas pada Pegadaian Syariah.

Rahin dapat memilih cara pelunasan sekaligus atau dengan cara cicilan, sehingga

memudahkan dan tidak memberatkan. Jika masa 4 bulan habis dan rahin belum dapat

melunasi, maka dengan mengajukan permohonan, serta menyelesaikan biayanya, maka

jangka waktu pinjaman dapat diperpanjang 4 bulan lagi, dan seterusnya dilakukan

penjualan atau pelelangan. Lelang sebagai upaya eksekusi terhadap barang jaminan juga

dilakukan di Pegadaian Syariah. Lelang merupakan upaya terakhir yang dilakukan oleh

Kantor Cabang Pegadaian Syariah apabila ada nasabahnya yang wanprestasi. Sebelum

lelang akan dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:

1) Memberikan peringatan secara lisan melalui telpon;

2) Memberikan surat peringatan secara tertulis;

3) Pendekatan persuasif atau kekeluargaan dengan jalan meminta nasabah datang ke

Kantor Cabang Pegadaian Syariah atau pihak Pegadaian Syariah akan

mendatangi rumah nasabah untuk melakukan negosiasi dalam rangka mencari

solusi dari masalah wanprestasi nasabah, antara lain dengan jalan:

Gadai ulang;

Penambahan plafon;

Mengangsur;

Page 88: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

73

Menjual sendiri obyek jaminan;

Penjualan obyek jaminan dilakukan oleh pihak pegadaian denganmelalui

proses lelang

Lelang akan dilaksanakan apabila sampai batas waktu yang telah ditetapkan

penerima gadai (rahin) masih tidak dapat melunasi uang pinjamannya, maka akan

dilakukan proses lelang. Adapun proses pelelangan barang jaminan adalah sebagai mana

berikut:

1) Satu minggu sebelum pelelangan, diberitahukan kepada nasabah yang barangnya

akan dilelang;

2) Ditetapkan harga emas pegadaian pada saat pelelangan, dengan margin

ditetapkan sesuai dengan besarnya plafon untuk pembeli;

3) Sudah ada standar harga minimum untuk pelelangan. Agar tidak terjadi

kecurangan diantara para pembeli sehingga akan merugikan pihak pegadaian;

4) Hasil pelelangan akan digunakan untuk biaya penjualan 1% dari harga jual, biaya

pinjaman 4 bulan, dan sisanya akan dikembalikan ke nasabah;

5) Sisa kelebihan yang tidak diambil selama 1 tahun, akan diserahkan ke baitul maal

yang terakriditasi.56

Sistem perpanjangan dan pelelangan barang jaminan baik pegadaian syariah maupun

pegadaian konvensional pada dasarnya hampir sama. Berikut akan dijelaskan sistem

perpanjangan dan pelelangan barang jaminan.

56

Sasli Rais, Pegadaian Syariah Konsep dan Sistem Operasional, (Jakarta: UI Press, 2005),

h. 158.

Page 89: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

74

Uang kelebihan = Harga lelang – Uang pinjaman – Jasa simpanan –

Biaya lelang penjualan

1) Sistem perpanjangan pada pegadaian syariah yaitu jika nasabah tersebut belum

bisa melunasi, maka ia bisa membayar Ijarohnya saja sebesar 10 hari x 12, karena

lamanya jatuh tempo adalah 4 bulan + dengan biaya administrasi setelah nasabah

membayar perpanjangan maka oleh pegadaian dibuatkan surat baru dengan

tanggal akad terhitung dari saat ia membayar biaya ijaroh tersebut dan jatuh

temponyapun adalah 4 bulan ke depan. Biasanya oleh pegadaian barang akan

ditaksir kembali, jika taksirann naik, nasabah bisa menambah uang pinjamannya.

Biasanya pegadaian akan menyarankan untuk menambah uang pinjamannya dan

tambahan itu akan dipotong untuk biaya Ijaroh dan administrasi, jika ada selisih

nasabah tersebut akan menerima sisanya.

2) Sistem pelelangan yaitu barang akan dijual kepada umum dengan harga sesuai

dengan harga pasar saat itu. Setelah barang tersebut terjual, maka hasilnya akan

dipotong biaya lelang. Uang kelebihan = Harga lelang – Uang pinjaman – Jasa

simpanan – Biaya lelang penjualan.

Pegadaian syariah dalam menentukan besarnya jumlah pinjaman, maka barang

jaminan perlu ditaksir terlebih dahulu. Untuk menaksir nilai jaminan yang dijamin, maka

perum pegadaian memiliki ahli taksir yang dengan cepat menaksir, berapa nilai rill

barang jaminan tersebut. Biasanya nilai taksiran lebih rendah dari nilai pasar. Hal ini

Page 90: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

75

dimaksudkan apabila terjadi kemacetan terhadap pembayaran pinjaman, maka dengan

mudah pihak pegadaian melelang jaminan yang diberikan nasabah dibawah harga pasar.

Disamping itu, pegadaian juga memiliki timbangan, serta alat ukur tertentu,

misalnya untuk mengukur karat emas atau gram emas. Tujuan akhir dari taksiran itu

adalah untuk menentukan besarnya jumlah pinjaman yang dapat diberikan. Besarnya

jaminan diperoleh dari 91%-95% dari nilai taksiran. Semakin besar nilai taksiran barang,

maka semakin besar pula pinjaman yang akan diperoleh.57

2. Prosedur Penaksiran Barang Jaminan

Penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai mensyarakatkan adanya penyerahan

barang bergerak sebagai jaminan hutang pada loket yang telah ditentukan pegadaian.

Besar kecilnya pinjaman yang diberikan kepada nasabah, tergantung nilai taksiran barang

setelah petugas penaksir menilai barang tersebut. Petugas penaksir sebaiknya orang yang

sudah memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam melakukan penaksiran barang

yang akan digadaikan, pada dasarnya pedoman penaksiran barang telah ditentukan

pegadaian agar penaksiran atas suatu barang dapat sesuai dengan nilaibarang yang

sebenarnya dan sama di semua kantor cabang pegadaian syariah.58

57

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), h. 250. 58

www. Zanikhan, “Rahn (Gadai Syariah)”, artikel diakses pada tanggal 2 november 2010 dari

http://zanikhan.multiply.com/journal/item/3326.

Page 91: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

76

Adapun pedoman penaksiran barang gadai menurut Y.Sri Sigit Susilo dibagi

menjadi 2 kategori, yaitu barang kantong dan barang gudang.59

Sedangkan lebih jelasnya

adalah:

1) Barang Kantong

a) Emas

Petugas penaksir melihat harga pasar pusat yang telah berlaku dan standar

taksiran logam yang telah ditetapkan oleh pegadaian syariah pusat. Harga

pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan dengan

perkembangan harga yang sedang terjadi;

Petugas penaksir melakukan uji karatase dan berat;

Petugas penaksir menentukan nilai taksiran.

b) Permata

Petugas penaksir melihat standar taksiran permata yang telah ditetapkan

oleh kantor pusat. Standar ini selalu disesuaikan dengan perkembangan

pasar permata yang ada;

Petugas penaksir melakukan pengujian kualitas dan berat permata;

Petugas penaksir menentukan nilai taksiran.

2) Barang Gudang

Barang gudang yang dimaksud disini adalah mobil, motor, mesin, barang elektronik,

tekstil dan lainnya.

Prosedur Penaksiran Marhun

Jenis akad ijarah, marhun hanya meliputi semua jenis barang bergerak. Besar

kecilnya jumlah fee yang diberikan kepada murtahin, tergantung nilai taksir

barang setelah petugas penaksir menilai marhun tersebut. Petugas penaksir

59

Sri Sigit Susilo dan Totok Budi, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, cetakan pertama, (Jakarta:

Salemba empat, 2000), h. 183-184.

Page 92: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

77

sebaiknya orang yang sudah memiliki keahlian dan pengalamn khusus dalam

melakukan penaksiran marhun, sedangkan lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

Petugas penaksir melihat harga pasar pusat yang telah berlaku (standar

harga yang berlaku);

Petugas penaksir melihat harga pasar setempat dari barang. Harga

pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan dengan

perkembangan harga yang terjadi;

Petugas penaksir melakukan pengujian kualitas marhun;

Petugas penaksir menentukan nilai taksiran.60

3. Penggolongan Marhun Bih dan Besarnya Tarif

a) Penggolongan Marhun Bih

Besarnya jumlah uang pinjaman yang disalurkan sangat dipengaruhi golongan

marhun yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan direksi Perum Pegadaian. Pinjaman

yang diberikan digolongkan berdasarkan tingkat tarif simpanan, bukan sewa modal

maupun jangka waktu pinjaman. Dimana prosentase marhun bih sebesar plafon marhun

bih dari taksiran. Minium uang marhun bih per surat bukti rahin (SBR) adalah Rp.

20.000 dengan pembagian plafon uang pinjaman sebagaimana berikut:

60

Sasli Rais, Pegadaian Syariah Konsep dan Sistem Operasional, (Jakarta: UI Press, 2005), h. 83-

86.

Page 93: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

78

Tabel 4.2

Penggolongan Pinjaman di Pegadaian Syariah

Sumber : Brosur Perum Pegadaian tentang Pegadaian Syariah.

Dari tabel diatas, maka jika rahin ingin meminjam dana sebesar rp. 10.000.000, maka

Rahin tersebut termasuk kedalam golongan Marhun Bih (MB) yang C3 dan harus

membayar biaya administrasi per SBR Rp. 25.000.

b ) Besarnya Tarif

Tarif Biaya Administrasi

Biaya administrasi murah dan tidak memberatkan atas transaksi marhun bih

ditetapkan sebesar Rp. 50 untuk setiap kelipatan marhun bih Rp. 5.000, untuk semua

golongan marhun bih. Terhadap hasil hitungan biaya administrasi ini, dilakukan

pembulatan ke Rp. 100 terdekat; Rp. 1 – Rp. 50 dianggap sama dengan 0, diatas Rp 50 -

Golongan

Marhun Bih

Plafon Marhun Bih Biaya Administrasi

(pembulatan)

A

B

C1

C2

C3

C4

D1

D2

20.000 – 150.000

151.000 – 500.000

501.000 – 1.000.000

1.005.000 – 5.000.000

5.010.000 – 10.000.000

10.050.000 – 20.000.000

20.100.000 – 50.000.000

50.100.000 – 200.000.000

1.000

3.000

8.000

15.000

25.000

40.000

60.000

100.000

Page 94: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

79

Rp. 100 dibulatkan ke Rp. 100. Biaya administrasi dikenakan hanya sekali pada saat

akad.61

Tarif Jasa Simpanan Ijarah (Ijarah)

Adapun tarif jasa simpanan untuk marhun untung barang kantong seperti

emas/berlian, marhun jenis perhiasan yang ditebus, dikenakan tarif jasa simpanan sebesar

dengan plafon tarif ijarah itu sendiri per 10 hari masa penyimpanan untuk setiap kelipatan

taksiran marhun emas sebesar Rp. 10.000. satu hari masa penyimpanan dihitung sama

dengan 10 hari.

Tabel 4.3 TARIF IJARAH

GOLONGAN TARIF TAKSIRAN

A 45 95%

B 73 92%

C 79 91%

D 62 93%

Tarif Ijarah meliputi biaya pemeliharaan tempat dan pemeliharaan marhun serta

asuransi.

Ijarah = Taksiran x sesuai gol tarif ijarah (Rp.) x Jangka waktu

10.000 10 hari

Simulasi Perhitungan Ijarah

Nasabah memiliki 1 keping emas seberat 25 gram dengan kadar 99,99% (asumsi

per gram emas 99,99%=Rp.300.000,-) maka:

Taksiran : = 25gram x Rp.300.000,-

= Rp.7.500.000,-

61

Sasli Rais, Pegadaian Syariah Konsep dan Sistem Operasional, (Jakarta:UI Press, 2006), h. 154-

155.

Page 95: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

80

Uang Pinjaman = sesuai presentase gol taksiran (91%) x Rp.7.500.000

= Rp. 6.825.000

Ijarah/10hari = Rp. 7.500.000,- x sesuai gol tarif ijarah (Rp.79) x 10

Rp. 10.000 10

= Rp. 59.250,-

Biaya Administrasi = Rp. 25.000,- (Golongan C3)

Jika nasabah menitipkan barangnya selama 26 hari, Ijarah ditetapkan dengan

menghitung biaya per 10 hari X tarif, maka besar Ijarah yang harus dibayar adalah Rp.

177.750,- (Rp. 59.250,- X 3). Ijarah yang dibayar hanya selama masa penitipan, dan

dibayarkan pada saat nasabah melunasi atau memperpanjang dengan akad baru.

Tabel 4.4

Tarif Biaya Administrasi dan Surat Hilang di Pegadaian Syariah

Golongan Marhun Bih Biaya Surat Hilang

A 1.000

B 2.000

C 3.000

D 4.000

Sumber : Brosur Pegadaian tentang Pegadaian Syariah

Dalam penaksiran nilai barang gadai, pegadaian syariah harus menghindari hasil

penaksiran merugikan nasabah atau pegadaian syariah itu sendiri. Oleh karena itu,

pegadaian syariah dituntut memiliki petugas penaksir yang memiliki kriteria:

I. Memiliki pengetahuan mengenai jenis barang gadai yang sesuai dengan syariah

ataupun barang gadai yang tidak sesuai dengansyariah;

Page 96: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

81

II. Mampu memberikan penaksiran secara akurat atas nilai barang gadai

sehingga tidak merugikan satu di antara dua belah pihak;

III. Memiliki sarana dan prasarana penunjang dalam memperoleh keakuratan

penilaian barang gadai, seperti alat untuk menguji berlian atau emas dan lain

sebagainya.62

D. Analisis Komparasi dari Segi Konsep dan Aplikasi Gadai Emas pada Bank

Jabar Banten Syariah&Pegadaian Syariah (UPCS Lebak Bulus I).

Berdasarkan data yang telah diperoleh mengenai prosedural dan mekanisme gadai

emas dari kedua lembaga keuangan tersebut, terdapat beberapa hal yang membedakan

secara aplikatif antara Bank Jabar Banten Syariah dengan UPCS Lebak Bulus I yang

berpedoman pada ketentuan fatwa DSN No. 26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn emas.

Berikut penjabaran hasil analisis komparatif pada kedua Lembaga Keuangan Syariah

tersebut:

1. Pemenuhan Rukun

a) Rahin (yang menggadaikan)

Bank Jabar Banten Syariah Cabang Bandung:

Masyarakat umum, tetapi target segmentasi pasarnya adalah pedagang

kecil. Sebanyak 60%-70% nasabah gadai emas adalah pedagang kecil

atau usaha kecil menengah (UKM). Dan sisanya adalah masyarakat yang

62

A. Aila Rezannia, “ANALISIS PELELANGAN BENDA JAMINAN GADAI PADA

PEGADAIAN SYARIAH CABANG MLATI, SLEMAN, JOGJAKARTA “, (Skripsi S1 JURUSAN

EKONOMI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN), SURAKARTA,

2006), h. 28.

Page 97: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

82

sedang membutuhkan dana dengan cepat untuk kegiatan pendidikan,

kesehatan, konsumtif dan lain sebagainya.

Pegadaian Syariah (UPCS Lebak Bulus I):

Masyarakat umum, akan tetapi segmentasi pasarnya adalah ibu-ibu rumah

tangga, kelompok pengrajin dan lainnya yang sedang membutuhkan dana

secara cepat dan mendesak.

b) Murtahin (yang menerima gadai)

Bank Jabar Banten Syariah Cabang Banten:

Pihak yang menerima gadaian adalah banknya sendiri yaitu BJB Syariah.

Pegadaian Syariah (UPCS Lebak Bulus I)

Pihak yang menerima gadaian adalah Perum Pegadaian Syariahnnya

sendiri yaitu UPCS Lebak Bulus I.

c) Marhun (Barang yang digadaikan)

Bank Jabar Banten Syariah

Barang yang digadaikan berupa emas batangan dengan nilai pembiayaan

sebesar 90%, dan coin serta perhiasan lainnya dengan nilai pembiayaan

sebesar 85% yang terbuat dari emas minimal sebesar 85% yang terbuat

dari emas minimal seharga Rp. 1.000.000,- atau seberat 4 gram 16 karat.

Pegadaian Syariah (UPCS Lebak Bulus I)

Barang yang digadaikan pada perum pegadaian UPCS lebak Bulus I

berupa emas perhiasan dengan nilai pembiayaan 91% - 95% dari nilai

Page 98: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

83

taksiran sesuai dengan penggolongan marhun bih yang ditelah ditentukan

oleh pihak perum pegadaian syariah pusat.

d) Marhun bih (Utang)

Bank Jabar Banten Syariah

Pada Bank Jabar Banten Syariah marhun bih diberikan dengan cara

pemindah bukuan namun jika penggadai tersebut memiliki rekening tetapi

tidak bisa diambil secara cash ketika akad ijab qabul maka bisa ditransfer

melalui ATM.

Pegadaian Syariah (UPCS Lebak Bulus I)

Pada UPCS Lebak Bulus I marhun bih diberikan secara langsung (tunai)

dan tidak melaui pemindah bukuan karena pada pegadaian syariah tidak

adanya pembukaan rekening tabungan sehinnga tidak bisa ditransfer

melalui ATM.

e) Ijab Qabul

Bank Jabar Banten Syariah

Pada saat akad berlangsung pada Bank Jabar Banten Syariah

menggunakan surat kesepakatan atau perjanjian dibawah tangan yang

bermanterai disertai dengan lampiran-lampiran ketentuan akad gadai

emas tersebut.

Pegadaian Syariah (UPCS Lebak Bulus I)

Sama halnya dengan Shiqat yang dilakukan Bank Jabar Banten Syariah

pada UPCS Lebak Bulus juga menggunakan surat kesepakan dibawah

Page 99: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

84

tangan yang disebut SBR dimana nasabah harus mengisi dua akad yang

ada pada SBR tersebut yaitu akad Rahn dan Ijarah.

2. Ketentuan Biaya

Bank Jabar Banten Syariah

Ketentuan nilai pembiayaan pada Bank Jabar Banten Syariah untuk

produk gadai emas minimal agunan seharga Rp. 1.000.000,- atau seberat

4 gram 16 karat selanjutnya untuk biaya ujrah sebesar Rp.3.750,-/gram

per bulan dan taksiran pinjaman berupa emas batangan sebesar 90% dan

koin serta perhiasan lainnya dengan nilai sebesar 85%. Disertai dengan

biaya materai Rp. 6.000,-dan tidak ada biaya administrasi. Biaya ujrah

dan materai dilunasi setelah akad berlangsung.

Pegadaian Syariah UPCS Lebak Bulus I

Ketentuan niali pembiayaan pada UPCS Lebak Bulus I untuk gadai emas

ini sangat dipengarungi golongan marhun yang telah ditetapkan

berdasarkan ketentuan redaksi perum pegadaian, pinjaman yang diberikan

digolongkan berdasarkan tingkat tariff simpanan dimana prosentase

marhun bih sebesar plafon marhun bih dari taksiran. Minimum uang

marhun bih per surat SBR adalah Rp. 20.000,- dengan pembagian uang

pinjaman sebagaimana sudah dijelaskan pada plafon marhun bih dan

taksiran nilai emas. Kemudian untuk biaya tarif jasa simpanan sebesar

dengan plafon tarif ijarah itu sendiri per 10 hari masa penyimpanan untuk

Page 100: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

85

setiap kelipatan taksiran marhun emas sebesar Rp. 10.000. dimana satu

hari masa penyimpanan dihitung sama dengan 10 hari.

3. Penjualan Barang Gadaian

a) Prosedur Lelang

Bank Jabar Banten Syariah

Barang yang sudah jatuh tempo dan tidak adanya kesepakatan akad baru

maka Bank Jabar Banten Syariah melakukan lelang barang gadaian

dengan bersama sama nasabah. Namun data sampai 2010 belum

menunjukan adanya proses pelelangan.

Perum Pegadaian Syariah (UPCS Lebak Bulus I)

Barang yang sudah jatuh tempo nasabah bisa memperjang pinjaman nya

sampai 4 bulan kedepan dengan membuat akad baru dan biaya

administrasi baru lagi, kemudian apabila nasabah belum sanggup

membayar juga biasanya nasabah akan dihubungi oleh pihak pegadaian

sebagai pemberitahuan karena waktu sudah hamper mendekati jatuh

tempo, jika nasabah tersebut tidak datang juga dan tidak ada komunikasi

lebih lanjut, maka sesuai dengan perjanjian pada Surat Bukti Rahn barang

tersebut akan dilelang sesuai dengan tanggal lelang yang tertera pada

SBR.

b) Pengambilan Biaya dari Hasil Lelang

Bank Jabar Banten Syariah

Page 101: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

86

Hasil dari proses lelang barang gadai pihak Bank Jabar Banten Syariah

hanya mengambil biaya pinjaman dan biaya denda sebesar Rp.

1.000/gram per 15 hari, tidak adanya biaya ujrah karena sudah dibayar

diawal transaksi. Kemudian apabila ada kelebihan dari penjualan barang

gadaian akan dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi biaya

pinjaman dan biaya denda.

Pegadaian Syariah (UPCS Lebak Bulus I)

Sistem pelelangan barang akan dijual kepada umum dengan harga sesuai

dengan harga pasar saat itu. Setelah barang tersebut terjual, maka hasilnya

akan dipotong biaya lelang dan biaya administrasi yang sudah digunakan.

(Uang kelebihannya = harga lelang - Uang pinjaman – Jasa simpanan –

biaya pelelangan). Apabila uang kelebihan pinjaman tidak diambil juga

oleh nasabah, maka uang tersebut akan diseranhkan ke lembaga zakat

yang sudah terakriditasi.

Page 102: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

87

Tabel 4.3 Perbadingan Umum gadai emas pada BJB Syariah dan UPCS Lebak

Bulus I

NO. Ketentuan Umum Bank Jabar Banten Syariah UPCS Lebak Bulus I

1. Pemenuhan Rukun

Rahin(Penggadai)

Murtahin

Marhun

Marhun bih

Shighat Ijab Qabul

Segmentasi pasar:

pedagang kecil (UMKM).

BJB Syariah.

Emas batangan, koin,

perhiasan dan lain sebagainya.

Pemindahbukuan dan tunai.

Menggunakan surat

kesepakatan (Surat Gadai

Bermaterai).

Segmentasi pasar: ibu

ibu rumah tangga.

UPCS Lebak Bulus I.

Emas dan perhiasan.

Tunai pada saat akad.

Menggunakan Surat

Bukti Gadai (SBR).

2. Ketentuan Biaya Emas = Rp. 1.000.000/ seberat

4 gram 16 karat.

Ujrah = sebesar Rp.3.750/

gram per bulan.

Taksiran = emas batangan

sebesar 90%, coin/ perhiasan

lainnya sebesar 85%.

Taksiran = 25 gram x

Rp..harga pasar pada

saat akad.

Uang pinjaman =

Gol taksiran x hasil

taksiran.

Ijarah = Taksiran/Rp.

10.000 x sesuai gol

ijarah x 10/10.

Biaya administrasi =

Sesuai dengan golongan

ijarah.

3. Penjualan Barang

Gadai

Prosedur lelang

Pengambilan biaya

Bank bersama nasabah

menjual emas tersebut.

Biaya pinjaman dan denda,

Apabila tidak adanya

kesepakatan antara

kedua belah pihak maka

barang akan dilelang

secara umum.

Sistem pelelangan pada

Page 103: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

88

dari hasil lelang

kemudian kelebihan lelang

diberikan ke nasabah setelah

dikurangi biaya pinjaman dan

denda.

UPCS Lebak Bulus I

barang akan dijual

kepada umum sesuai

dengan harga pasar pada

saat itu, setelah barang

tersebut dijual maka

hasilnya akan dipotong

biaya lelang. Uang

kelebihan = Harga

lelang – Uang pinjaman

– Jasa simpanan – Biaya

lelang.

Berdasarkan data yang telah diperoleh mengenai proses mekanisme operasional

gadai emas serta lelang barang jaminan di Bank Jabar Banten Syariah dan Perum

Pegadaian UPCS Lebak Bulus I. kemudian dianalisa menurut perspektif syariah, maka

yang perlu diperhatikan dalam menganalisa proses operasional rahn emas serta lelang

yang dilakukan oleh pihak pegadaian dan bank tersebut adalah mengenai rukun, syarat

dan ketentuan umum mengenai rahn (Gadai Syariah), sebagaimana sudah dijelaskan dan

dibahas pada BAB sebelumnya mengenai Landasan Teori.

Gadai emas merupakan produk peminjaman uang tunai dengan memanfaatkan

jaminan atas suatu aset. Hanya dalam hitungan menit para nasabah sudah bisa

mendapatkan uang dengan cukup menyerahkan emas, berlian, yang dimilikinya. Gadai

emas dapat dimanfaatkan oleh nasabah yang membutuhkan dana jangka pendek dan

keperluan yang mendesak. Misalnya, menjelang tahun ajaran baru, hari raya, kebutuhan

modal kerja jangka pendek dan lain sebagainya. Gadai Emas di Bank Syariah dan

Pegadaian Syariah secara umum menggunakan beberapa akad yaitu akad Qardh dalam

Page 104: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

89

rangka Rahn dan akad Ijârah. Akad qardh dalam rangka rahn adalah akad pemberian

pinjaman dari Bank dan Pegadaian untuk nasabah yang disertai dengan penyerahan tugas

agar pihak pegadaian menjaga barang jaminan berupa emas yang diserahkan.

Akad ijârah digunakan untuk menarik ongkos sewa atas tempat penyimpanan

jaminan emas di pegadaian. Akad rahn sendiri dapat didefenisiskan sebagai perjanjian

penyerahan barang untuk menjadi agunan dari fasilitas pembayaran yang diberikan.63

Khusus untuk akad Qardh dalam rangka Rahn, ada juga pegadaian syariah yang

memisahkan penggunaan kedua akad ini, sehingga akad Qardh dan akad Rahn berdiri

sendiri.

Kreativitas pegadaian syariah dalam hal membuat produk baru yang dibutuhkan

pasar tidak hanya memicu perkembangan pegadaian syariah secara signifikan. Di sisi

lain, kreativitas tersebut justru mengundang perdebatan seputar keabsahan dan

kesesuaian hukum dari produk-produk hasil inovasi para ahli ekonomi syariah.

Perdebatan umumnya muncul dari aspek ketidaksesuaian akad-akad syariah yang

digunakan dan asumsi-asumsi yang menganggap bahwa rukun & syarat akad yang

menjadi landasan hukum produk pegadaian syariah telah dibuat sedemikian rupa

sehingga menjadi jalan belakang menuju Ribâ ( back door to interest) yang diharamkan

dalam Islam.

Perdebatan pertama adalah terdapat indikasi bahwa pegadaian syariah

membebankan tarif gadai melebihi dari riil cost yang dikeluarkan untuk operasional &

63

Sutan Remy Sjahdeini.. Perbankan Islam dan Kedudukannya Dalam Tata Hukum Perbankan

Indonesia. (Jakarta: PT. Utama Grafiti. 1999), hal 76.

Page 105: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

90

pemasaran produk tersebut. Dengan maksud lain, parameter tarif gadai sebenarnya bukan

dilihat dari riil cost melainkan ada parameter lain yang dijadikan acuan mengenai tariff

ijarah yang harus disesuaikan berdasarkan kesepakatan, yang paling ekstrem adalah

mengikuti besaran bunga pinjaman pegadaian konvensional. Biaya penyimpanan dan

administrasi hanya sebatas syarat hukum yang dijadikan dasar pengenaan tarif. Alhasil,

muncul opini yang menyatakan bahwa Gadai Emas di Bank dan pegadaian syariah tidak

ada bedanya dengan produk kredit pada bank dan pegadaian konvensional yang berbasis

aset & bunga ( kredit atas dasar aset pribadi / self asset lending ) bahkan relatif lebih

mahal.

Merujuk pada Fatwa DSN MUI nomor 26/DSN-MUI/III/2002

tentang Rahn Emas pada putusan nomor 3 dinyatakan :

“ Ongkos sebagaimana dimaksud ayat 2 (ongkos yang ditanggung penggadai) besarnya

didasarkan pada pengeluaran yang nyata-nyata diperlukan”

Berdasarkan pada ketetapan di atas, artinya bilamana tarif gadai yang telah

ditetapkan oleh pegadaian syariah tidak termasuk dalam kategori pengeluaran yang

nyata-nyata diperlukan atau bisa dikatakan rekayasa maka secara tidak langsung dapat

dikatakan bahwa pegadaian syariah telah melakukan usaha yang mendekati

celah ribâ. Oleh sebab itu, agar hal tersebut tidak terjadi, kita sebagai akademisi harus

melakukan kajian secara mendalam mengenai indikator-indikator yang menjadi

parameter penentuan besaran tarif gadai. Baik dari biaya tenaga kerja, biaya sewa tempat

penyimpanan, biaya promosi produk, dan lain sebagainya.

Page 106: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

91

Selanjutnya, perdebatan kedua mengarah pada kombinasi akad yang digunakan

untuk produk tersebut. Secara umum, seluruh bank syariah menggunakan 3 (tiga) akad

dalam produk Gadai Emas di pegadaian syariah, yaitu rahn, qardh & ijârah.

Kombinasi pertama adalah antara akad rahn, akad qardh dan akad ijarâh.

Perdebatan yang muncul adalah dalam konteks penggabungan akad qardh dan akad

ijarâh. Penggabungan kedua akad tersebut menyebabkan muncul opini di kalangan

akademisi dan pemerhati ekonomi syariah, bahwa pegadaian syariah telah melakukan

kekeliruan karena telah menggabungkan akad yang berbentuk hutang piutang dalam hal

ini akad qardh dengan akad ijârah atas sewa tempat penyimpanan emas. Kelompok yang

mengkritisi, berargumen bahwa dalam produk Gadai Emas Syariah dengan kombinasi

akad tersebut bisa menjerumuskan pegadaian syariah pada ribâ. Kombinasi akad qardh

dan ijârah menyebabkan terkaitnya jumlah pinjaman dengan besaran tarif gadai yang

dikenakan kepada nasabah. Dalam hal ini pegadaian syariah secara tidak langsung telah

mengambil tambahan keuntungan dari perjanjian utang piutang walaupun keuntungan

tersebut diperoleh dari akad sewa yang secara hukum boleh digunakan. Artinya,

pegadaian syariah sama saja telah mengambil ribâ. Sebagaimana terdapat dalam

khazanah kaidah fiqhiyyah , yaitu :

رتا فعحا ف كل رض جر ه

Page 107: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

92

“ Setiap pinjaman (utang-piutang) yang mendatangkan tambahan atasnya maka

(tambahan ) itulah ribâ”.64

Kombinasi kedua adalah antara akad rahn dan ijarâh. Akad rahn pada prinsipnya

adalah hutang dengan jaminan yang termasuk dalam akad bersifat tabarru‟, sedangkan

akad ijârah secara bahasa sama seperti jual beli (baca : ba‟i manfaah al-ayn), dalam hal

ini telah terjadi transfer kepemilikan hak pakai. Penggabungan antara akad jual beli dan

hutang-piutang dilarang berdasarkan hadits Rasullullah SAW :65

عي اتی ررج عي التی ص م ا ى عي تع سلف

"Dari Abu Hurairah, Rasulullah melarang jual beli yang digabung dengan pinjaman".{

HR. Ahmad}

Argumentasi lain tentang kombinasi akad adalah pegadaian syariah telah

melakukan kekeliruan karena menjadikan akad qardh sebagai sebagai salah satu landasan

akad dalam produk Gadai Emas Syariah. Faktanya dalam fatwa DSN-MUI nomor

26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn Emas, tidak ada ketetapan dari DSN-MUI yang

mengindikasikan penggunaan akad selain akad ijârah dan akad rahn dalam konteks

Gadai Emas. Lantas bagaimana sebenarnya cara yang baik untuk menilai suatu produk

perbankan syariah apakah telah sesuai hukum Islam atau pun tidak, apakah terjerumus ke

dalam ribâ ataupun tidak ?

64

Wahbah Al-Zuhaili.. Al-fiqh al-islâmi wa adillatuhu. (Damaskus : Dâr Fikr al-Mu‟asir. Juz 6,

2004). hal 4208. 65

Wahbah Al-Zuhaili. 2004. Al-fiqh al-islâmi wa adillatuhu. Damaskus : Dâr Fikr al-Mu‟asir. Juz

5 hal 3837 pada bahsan bentuk-bentuk ijârah ;ijârah „alâ manâfi‟i, iii Wahbah Al-Zuhaili. 2002. Al-

fiqh al-mu‟âmalat al-mâliyah al-mu‟âshiroh. Damaskus : Dâr Fikr al-Mu‟asir. hal 72.

Page 108: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

93

Menurut Bapak Hasanudin, Sekretaris DSN-MUI / 2010 dan selaku dosen

pembimbing saya dalam makalahnya yang berjudul Multi Akad Dalam Transaksi

Syariah Kontemporer Pada Lembaga Keuangan Syariah Di Indonesia : Konsep dan

Ketentuan (Dhawâbith) dalam Perspektif Fiqh, salah satu parameter untuk menilai suatu

produk apakah telah memenuhi prinsip syariah atau tidak adalah dengan memperhatikan

akad-akad dan berbagai ketentuannya yang digunakan dalam produk

tersebut.66

Kemudian untuk setiap multi akad yang mengantarkan pada yang haram,

seperti ribâ , hukumnya haram, meskipun akad-akad yang membangunnya adalah boleh.

Penghimpunan beberapa akad yang hukum asalnya boleh namun membawanya kepada

yang dilarang menyebabkan hukumnya menjadi dilarang. 67

Islam tidak membatasi

manusia secara sempit dalam urusan muamalahnya. Islam adalah agama yang memberi

kemudahan bagi hambanya. Ajaran Islam memberi peluang kepada manusia untuk

melakukan inovasi khususnya dalam bidang muamalah agar memudahkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Berangkat dari pemikiran di atas, bahwa analisa kesesuaian hukum seharusnya

tidak boleh kaku dengan hanya memperhatikan faktor internal, yaitu akad-akad syariah

saja tanpa melihat faktor eksternal lain yang juga memberikan pengaruh terhadap aplikasi

produk syariah di lapangan. Faktor eksternal yang juga harus menjadi perhatian adalah

berbagai ketentuan positif yang berlaku dan bersifat mengikat bagi bisnis Lembaga

66

Hasanudin. Multi Akad Dalam Transaksi Syariah Kontemporer Pada Lembaga Keuangan

Syariah di Indonesia. Ciputat. (28 Mei 2009). hal 1. 67

Hasanudin. Multi Akad Dalam Transaksi Syariah Kontemporer Pada Lembaga Keuangan

Syariah di Indonesia. Ciputat. (2009, Mei 28). hal 22.

Page 109: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

94

Keuangan Syariah, seperti Peraturan-peraturan terkait gadai, Pedoman Akuntansi

Syariah, dll, aspek keuangan meliputi sistem akuntansi, perhitungan keuntungan serta

faktor kebutuhan masyarakat terhadap jasa keuangan dan lain sebagainya.

Dalam hal perdebatan mengenai multi akad, bahwa tidak semua penggabungan

antara akad bersifat tabarru‟ dan akad bersifat tijârah dilarang sebagaimana yang terjadi

dalam Produk Gadai Emas Syariah pada Bank Jabar Banten Syariah dan UPCS Lebak

Bulus I yang menggabungkan akad qardh dan akad ijârah dan atau akad rahn dan

akad ijârah. Dengan menghilangkan faktor-faktor yang dapat menjerumuskan pada

praktik ribâ, gharar dan hal lain yang dilarang syariah, maka kombinasi akad tersebut

dapat dibolehkan.

“Bahwa keharaman multi akad pada dasarnya disebabkan oleh tiga hal; dilarang

agama atau karena dapat menimbulkan ketidakpastian (gharar) dan ketidakjelasan

(jahâlah), menjerumuskan ke praktik riba, dan multi akad yang menimbulkan akibat

hukum yang bertentangan pada objek yang sama”.68

Dengan demikian proses operasional gadai emas syariah di Bank Jabar Banten

Syariah Perum Pegadaian UPCS Lebak Bulus I telah memenuhi rukun, syarat dan

ketentuan umum Gadai Syariah serta sesuai dengan kaidah fiqh yang telah ada, tetapi

masih banyak yang harus diperbaiki dan ditinjau kembali berdasarkan fatwa dan

ketentuan yang ada supaya pegadaian syariah tidak dianggap sama dengan produk

pegadaian konvensional. Kemudian dalam mekanisme operasionalnya janganlah

68

Hasanudin. Multi Akad Dalam Transaksi Syariah Kontemporer Pada Lembaga Keuangan

Syariah di Indonesia. Ciputat. (2009, Mei 28). hal 24.

Page 110: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

95

melakukan usaha yang mendekati celah riba seperti indikator-indikator yang menjadi

parameter penentuan besaran tarif gadai. baik dari biaya tenaga kerja, biaya sewa tempat

penyimpanan, biaya promosi produk, dan lain sebagainya.

E. Strategi Pengembangan Gadai Emas Syariah dalam Persaingan Bisnis

Global

Dalam menghadapi persaingan yang ketat dan tuntutan konsumen yang semakin

kritis, maka perlu ditanya lagi seberapa jauh gadai syariah mengelola usahanya secara

profesional, dengan bisnis oriented, tanpa harus meninggalkan ciri khusus dan misinya,

yaitu pengeluaran uang pinjaman atas dasar hukum gadai syariah dengan sasaran utama

masyarakat golongan ekonomi lemah.

Oleh karena itu, untuk melancarakan dan mewujudkannya, maka diperlukan

penyusunan strategi Pegadaian syariah dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, yang sangat tergantung pada faktor lingkungan internal dan eksternal yang

mempengaruhi organisasi Pegadaian Syariah. Secara umum, arah strategi pengembangan

usaha kedepan, diarahkan ke dalam bentuk kegiatan pokok sebagai berikut :

1) Usaha untuk membentuk lembaga pegadaian syariah terus dilakukan sebagai

usaha untuk mensosialisasikan praktek ekonomi syariah di masyarakat menengah

ke bawah yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pendanaan. Maka perlu

kerjasama dari berbagai pihak untuk menentukan langkah-langkah dalam

pembentukan lembaga pegadaian syariah yang lebih baik.

2) Masyarakat akan lebih memilih pegadaian dibanding bank di saat mereka

membutuhkan dana karena prosedur untuk mendapatkan dana relatif lebih mudah

Page 111: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

96

dibanding dengan meminjam dana langsung ke bank. Maka cukup alasan bagi

pegadaian syariah untuk eksis di tengah-tengah masyarakat yang mermbutuhkan

bantuan.

3) Pegadaian syariah bukan pesaing yang mengakibatkan kerugian bagi lembaga

keuangan syariah lainnya, dan bukan menjadi alasan untuk menghambat

berdirinya pegadaian syariah. Dengan keberadaan pegadaian syariah malah akan

menambah pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkan dana dengan mudah,

selain itu hal ini akan meningkatkan tersosialisasikannya lembaga keuangan

syariah.

4) Pemerintah perlu untuk mengakomodir keberadaan pegadaian syariah ini dengan

membuat peraturan pemeritah atau UU pegadaian Syariah. Atau memberikan

alternatif keberadaan biro pegadaian syariah dalam Perum Pegadaian Syariah.

5) Mengoptimalkan produk yang sudah ada dengan lebih profesional.

6) Mempertahankan surplus pegadaian syariah dan terus berupaya

meningkatkannya.

7) Memasarkan produk baru yang menguntungkan.

8) Meningkatkan modernisasi dan penanganan sarana dan prasarana

9) Membuat posisi keuangan yang likuid dan solvabel.

10) Meningkatkan komposisi barang gadai (marhun).

Page 112: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

97

11) Ekstensifikasi transaksi yang digunakan harus disesuaikan dengan penggunaan

dana dan lain-lain.69

Sedangkan strategi yang digunakan Bank Jabar Banten Syariah dalam menjalankan

usaha gadai emas yaitu dengan Aplikasi media promosi gadai emas pada Bank Jabar

Banten Syariah menggunakan dua media promosi yaitu media Above The Line seperti

promosi melalui jalur media koran, radio, spanduk, televisi, brosur dan Below The Line

(BTL) yaitu promosi melalui jalur non media seperti Promosi ke lokasi pusat keramaian,

kemudian media yang paling banyak diakses dan dijadikan sumber pengetahuan oleh

responden tentang gadai emas di Bank Jabar Banten Syariah adalah “koran” sebesar 33%,

“spanduk” 30%, “radio” 19%, “brosur” sebesar 18%.

Analisis SWOT Gadai Emas

Dengan analisa SWOT, maka dapat didefinisikan berbagai faktor yang secara

sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan (lembaga gadai syariah). Analisis ini

berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan peluang

(Oppourtunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknes),

dan ancaman (Threath). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan (lembaga gadai syariah).

Dengan demikian strategic planer harus menganalisis faktor- faktor strategis perusahaan

(SWOT) dalam kondisi yang ada saat ini.70

69

Tony Ronald, “Analisis Konsumen Kota Malang terhadap Jasa Kredit Gadai Perum

Pegadaian Kantor Daerah Malang”, (Tesis program Pascasarjana UI, Magister Managemen, UI, 2001),

h. 3 70

Freddy Rangkuty, Analisis SWOT Teknik Membedah kasus bisnis: Reorientasi Konsep

Perencanaan Strategis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002), h. 18-19

Page 113: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

98

Berdasarkan analisa SWOT, dapat dilihat kelebihan maupun kekurangan gadai

emas syariah apabila dibandingkan gadai konvensional. Hasil analisa SWOT tersebut

adalah sebagai berikut:

1) Kekuatan (Strength) gadai emas syariah, bersumber dari:

a) Dukungan umat islam yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia;

b) Dukungan lembaga keuangan Islam di seluruh dunia;

c) Pemberian pinjaman lunak qardhul hasan dan pinjaman/pembiayaan

mudharabah dan ba‟i al-muqayadah dengan sistem bagi hasil pada gadai

syariah sangat sesuai dengan kebutuhan pembangunan.

2) Kelemahan (Weakness) gadai emas syariah, adalah:

a) Berprasangka baik kepada semua nasabahnya dan berasumsi bahwa semua

orang yang terlibat dalam perjanjian bagi hasil adalah jujur, yang mana ini

akan menjadi bumerang bagi lembaga pegadaian syariah sehingga ini

menjadi sasaran empuk bagi nasabah yang beriktikad tidak baik;

b) Memerlukan metode perhitungan yang rumit, apabila digunakan bagi hasil

terutama dalam menghitung biaya yang dibolehkan dan pembagian laba

untuk nasabah-nasabah kecil, sedangkan juklak dan juknis masih belum

sempurna;

c) Karena menggunakan konsep yang berlandaskan syariah, maka pegadaian

syariah lebih banyak memerlukan tenaga-tenaga profesional yang handal,

bukan hanya mengerti operasional gadai syariah, namun juga mengerti

Page 114: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

99

tentang aturan Islamnya itu sendiri yang hal ini masih minim dimiliki oleh

pegadaian syariah;

d) Keterbatasan murtahin yang dapat dijadikan jaminan;

e) Memerlukan adanya seperangkat peraturan dalam pelaksanaannya untuk

pembinaan dan pengawasannya.

3) Peluang (Oppourtunity dan Keunggulan) gadai emas syariah, adalah:

a) Munculnya berbagai lembaga bisnis syariah (lembaga keuangan syariah);

b) Sangat profitable karena memiliki margin keuntungan yang relative tinggi;

c) Resiko sangat kecil, jika dikelola dengan benar;

d) Adanya peluang ekonomi bagi berkembangnya pegadaian syariah karena

mayoritas penduduk Indonesia adalah Islam.

4) Ancaman (Threath) gadai emas syariah, adalah:

a) Dianggap adanya fanatisme agama karena berlabel Syariah;

b) Susahnya menghilangkan mekanisme “Bunga” yang sudah mengakar dan

menguntungkan bagi sebagian kecil golongan umat Islam.71

71

Muhammad dan Solikhul Hadi, Pegadaian Syariah: Suatu Alternatif Konstruksi Sistem

Pegadaian Nasional, Edisi 1, (Jakarta: Salemba Diniyah, 2003), hlm. 47-48.

Page 115: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

100

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penulis pada bab sebelumnya, maka

dapat ditarik beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Pembiayaan gadai emas syariah adalah produk pembiayaan dimana lembaga

keuangan syariah (Pegadaian Syariah) memberikan fasilitas pinjaman kepada

nasabah dengan jaminan berupa emas dengan mengikuti prinsip gadai syariah,

emas tersebut ditempatkan dalam penguasaan dan pemeliharaan pegadaian

syariah dan atas pemeliharaan tersebut pegadaian syariah mengenakan biaya

sewa atas dasar prinsip Ijarah.

2. Mekanisme akad Rahn (Gadai Emas Syariah), Nasabah (Rahin) mendapat

pembiayaan / pinjaman (qard) pada akad ini nasabah dibebani biaya administrasi

untuk menutup cost proses pencairannya. (fee penakasiran barang, penganti

ATK, dll) kemudian sebagai jaminannya, nasabah menyerahkan barang bergerak

berupa emas dan selanjutnya Pegadaian menyimpan dan merawatnya di tempat

yang telah disediakan oleh Bank/Pegadaian. Akibat yang timbul dari proses

penyimpanan adalah timbulnya biaya-biaya yang meliputi nilai investasi tempat

penyimpanan, biaya perawatan dan keseluruhan proses kegiatannya. Atas dasar

ini dibenarkan bagi Bank dan Pegadaian mengenakan biaya sewa (biaya ijarah)

Page 116: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

101

kepada nasabah sesuai jumlah yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Operasional pegadaian syariah menggambarkan hubungan di antara nasabah dan

pegadaian. Adapun teknis operasional pegadaian syariah adalah sebagai berikut:

Nasabah mendatangi kantor pegadaian/bank syariah untuk mengajukan

pembiayaan atau akad Rahn dengan cara mengisi formulir permohonan akad

Rahn dengan membawa barang jaminan.

Nasabah menjaminkan barang kepada pegadaian syariah untuk mandapatkan

pembiayaan. Kemudian pegadaian menaksir barang jaminan untuk dijadikan

dasar dalam memberikan pembiayaan.

Bank/Pegadaian syariah dan nasabah menyetujui akad gadai. Akad ini

mengenai berbagai hal, seperti kesepakatan biaya gadaian, jatuh tempo gadai

dan sebagainya.

Bank/Pegadaian syariah menerima biaya gadai, seperti biaya penitipan, biaya

pemeliharaan ,penjagaan dan biaya penaksiran yang dibayar pada awal

transaksi oleh nasabah.

Nasabah menebus barang yang digadaikan setelah jatuh tempo dan apa bila

tidak mampu membayar bisa memperpanjang kembali pinjaman selama 4

bulan akan tetapi apabila masih juga dikemudian hari belum mampu

membayar maka barang jaminan akan dilelang.

3. Perhitungan Taksiran pada UPCS Lebak Bulus I yaitu:

Simulasi Tarif Ijarah : Nasabah memiliki 1 keping emas seberat 25 gram dengan

kadar 99,99% (asumsi per gram emas 99,99%=Rp.300.000,-) maka:

Taksiran : = 25gram x Rp.300.000,-

Rp.7.500.000,-

Uang Pinjaman = sesuai gol presentase taksiran (91%) x Rp.7.500.000

Rp. 6.825.000

Ijarah/10hari = Rp. 7.500.000,- x sesuai gol tarif ijarah(Rp.79) x 10

Page 117: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

102

Rp. 10.000 10

Biaya Administrasi = Rp. 25.000,-

Tarif Ijarah meliputi biaya pemeliharaan tempat dan pemeliharaan marhun serta

asuransi.

Ijarah = Taksiran x sesuai gol tarif Ijarah (Rp.) x Jangka waktu

10.000 10 hari

Sedangkan taksiran biaya pada Bank Jabar Banten Syariah adalah sebagi berikut:

Diketahui:

Gadai emas : 100 gram (24 karat)

Harga pasaran emas : Rp. 350.000,-

Taksiran pembiayaan : 100 gram x Rp. 350.000,- x 24/24 karat

: Rp. 35. 000.000,-

Max. Pinjaman emas 24 karat 90% : Rp. 35.000.000,- x 90%

: Rp. 31.500.000,-

Biaya ijarah perhari per gram : Rp. 3.750,-

Biaya penitipan atau ujrah : 100 gram x Rp. 3.750,- x 2 bulan

: Rp. 750.000,-

Maka biaya ujrahnya selama 2 bulan adalah sebesar Rp. 750.000,- dan dibayar

lansung pada saat awal transaksi. Disertai dengan biaya materai sebesar Rp.

6.000,-.

4. Keunggulan Produk Gadai Emas Syariah Yaitu:

1. Antikrisis dan Anti-Inflasi

Emas, seperti yang sudah kita ketahui, adalah objek yang antikrisis

dan inflasi. Tidak heran jika orang akan menyebut ini sebagai

investasi. Karena bisa saja ketika emas itu ditebus, nilai tukar emas

terhadap mata uang sudah meningkat akibat inflasi. Akibatnya, nilai

emas yang kini ada di tangan Kita menjadi lebih tinggi

dibandingkan waktu emas itu digadai. Peningkatan harga itu

disebabkan karena emas memiliki nilai instrinsik yang lebih stabil

Page 118: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

103

dan tahan inflasi dibandingkan mata uang kertas seperti rupiah atau

dolar AS, Sehingga masyarakat lebih tertarik menggadaikan barang

jaminannya berupa emas karena nilai ekonomisnya yang sangat

tinggi dari pada barang elektronik dan kendaraan yang terkadang

bisa jatuh nilai ekonomisnya disebabkan oleh fakto-faktor

ekonomis lainnya. Dengan adanya produk rahn emas ini dapat

meningkatkan barang bergerak anda, perhiasan serta emas

kesayangan kita pun tetap menjadi milik kita tanpa harus merasa

kehilangan dan kitapun tidak akan mengalami kerugian selisih beli

baru dan jual.

2. Biaya Gadai

Biaya gadai hanya dikenakan satu kali dengan persentase tertentu,

tergantung kebijakan Pegadaian. Biaya ini meliputi biaya

administrasi dan biaya penyimpanan.

Sedangkan pada Bank Jabar Banten Syariah yang melatarbelakangi alasan

dikeluarkan gadai emas ini adalah:

Ada kesepakatan “universal” bahwa emas adalah logam mulia yang

dipersepsikan bernilai di seluruh dunia.

Memiliki nilai yang tidak berubah hingga sekarang (tahan inflasi).

Emas memiliki manfaat emosional untuk dinikmati keindahannya.

Simbol status pada kultur masyarakat Indonesia.

Komoditi yang tidak terpengaruh fluktuasi pasar.

5. Adapun kendala serta strategi pengembangan gadai emas yang dilakukan oleh

pegadaian syariah diantaranya:

Kendala Pengembangan:

Page 119: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

104

Pegadaian syariah relatif baru sebagai suatu sistem keuangan

Masyarakat kurang familiar dengan produk rahn dilembaga

keuangan syariah

Kebijakan Pemerintah tentang gadai syariah belum akomodatif

terhadap keberadaan pegadaian syariah

Pegadaian kurang popular

Strategi Pengembangan:

Banyak mensosialisasikan kepada masyarakat

Pemerintah perlu mengakomodir keberadaan keberadaan

pegadaian syariah dengan membuat peraturan pemerintah atau

undang-undang pegadaian syariah

6. Berdasarkan analisa SWOT, dapat dilihat kelebihan maupun kekurangan gadai syariah

apabila dibandingkan pegadaian konvensional. Hasil analisa SWOT tersebut adalah

sebagai berikut:

I. Kekuatan (Strength) gadai syariah, bersumber dari:

d) Dukungan umat islam yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia;

e) Dukungan lembaga keuangan Islam di seluruh dunia;

f) Pemberian pinjaman lunak qardhul hasan dan pinjaman/pembiayaan

mudharabah dan ba‟i al-muqayadah dengan sistem bagi hasil pada gadai

syariah sangat sesuai dengan kebutuhan pembangunan.

II. Kelemahan (Weakness) gadai syariah, adalah:

Page 120: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

105

a) Berprasangka baik kepada semua nasabahnya dan berasumsi bahwa semua orang

yang terlibat dalam perjanjian bagi hasil adalah jujur, yang mana ini akan

menjadi bumerang bagi lembaga pegadaian syariah;

b) Memerlukan metode perhitungan yang rumit, apabila digunakan bagi hasil

terutama dalam menghitung biaya yang dibolehkan dan pembagian laba untuk

nasabah-nasabah kecil, sedangkan juklak dan juknis masih belum sempurna;

c) Karena menggunakan konsep yang berlandaskan syariah, maka pegadaian

syariah lebih banyak memerlukan tenaga-tenaga profesional yang handal, bukan

hanya mengerti operasional gadai syariah, namun juga mengerti tentang aturan

Islamnya itu sendiri yang hal ini masih minim dimiliki oleh pegadaian syariah;

d) Keterbatasan murtahin yang dapat dijadikan jaminan;

e) Memerlukan adanya seperangkat peraturan dalam pelaksanaannya untuk

pembinaan dan pengawasannya.

III. Peluang (Oppourtunity) gadai syariah, adalah:

a) Munculnya berbagai lembaga bisnis syariah (lembaga keuangan syariah);

b) Adanya peluang ekonomi bagi berkembangnya pegadaian syariah dengan potensi

pasar yang besar didukung oleh mayoritas penduduk Indonesia Islam.

IV. Ancaman (Threath) gadai syariah, adalah:

a) Dianggap adanya fanatisme agama;

b) Susahnya menghilangkan mekanisme “Bunga” yang sudah mengakar dan

menguntungkan bagi sebagian kecil golongan umat Islam.

Page 121: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

106

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dari kajian dan pembahasan ini maka, ada beberapa

yang perlu penulis sarankan yaitu sebagai berikut:

Diadakannya label SNI pada logam Emas yang ada di Indonesia sehingga

kepercayaan masyarakat meningkat terhadap standar emas asli di Indonesia juga

untuk mengurangi penipuan emas palsu.

Perlu diintensifkan pembahasan sistem operasional gadai emas syariah, baik

dalam seminar, simposium, lokakarya maupun pendidikan di sekolah dan

pesantren.

harus melakukan kajian secara mendalam mengenai indikator-indikator yang

menjadi parameter penentuan besaran tarif gadai. Baik dari biaya tenaga kerja,

biaya sewa tempat penyimpanan, biaya promosi produk, dan lain sebagainya

sehingga tidak timbul opini masyarakat bahwa pegadaian syariah sama dengan

pegadaian konvensional yang melakukan praktek bunga.

Page 122: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

107

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku, Majalah dan Brosur.

Anshari, Abdul Ghofur. Gadai syariah di Indonesia : konsep, Implementasi dan

Institusionalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006.

Antonio, Muhammad Syafi‟i. Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum. Jakarta:

Tazkia Institute, 1999.

-------. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

Arthesa, Ade dan Handiman, Edia. Bank dan Lembaga Keuangan bukan Bank.

Jakarta: PT. INDEKS Kelompok Gramedia, 2004.

Ascarya. Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Danim, Sudarwan. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : CV. Pustaka Setia,

2002.

Fatmawati, Sri Subagyo. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta:

STIE YKPN Yogyakarta, 2005.

Hamid, Abdul dan Rodoni, Ahmad. Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Zikrul

Hakim, 2008.

Haroen, Nasrun. Fiqih Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007.

Hasan, M. Ali. Berbagai macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah) Cet. 2.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Himpunan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tentang Ekonomi Syariah.

Page 123: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

108

Janwari, Yadi dan H.A. Djajuli. “Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat”, Edisi

1, Cetakan Pertama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002

Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Cet. 2. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2006.

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Rajawali Press, 2010.

Lewis, Mervin K, Latifa M. Al-Qoud. Perbankan Syari‟ah, Prinsip, Praktek

Prospek, Terjemahan Burhan Wirasubrata. Jakarta: Serambi Ilmu

Semesta, 2001.

Mas‟adi, Ghufron. Fiqih Muamalah Kontekstual. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2002.

Muhammad, Hadi, Solikhul. Pegadaian Syariah: Suatu Alternatif Konstruksi

Sistem Pegadaian Nasional, Edisi 1. Jakarta: Salemba Diniyah, 2003.

Rais, Sasli. Pegadaian Syariah (Konsep dan Sistem Operasional). Jakarta: UI

Press, 2006.

Rangkuty, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah kasus bisnis: Reorientasi

Konsep Perencanaan Strategis, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2002.

Rudy Kurniawan, Materi Praktikum LKS Pegadaian Syariah, 14 April 2010, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta,2010.

Sabiq, Sayyid. Fiqih Sunah Jilid. 3. Jakarta: Al-I‟tishom, 2008.

Salim, Joko. Jangan Investasi Emas, Jakarta: Visi Media, 2010.

Page 124: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

109

Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2010.

Siamat, Dahlan. Manajeman Lembaga Keuangan, Edisi 2, Jakarta: Lembaga FE-

UI, 2001.

Sigit Susilo, Sri. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, cetakan pertama,

(Jakarta:Salemba empat, 2000)

Silvanita. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Surabaya: Glora Aksara Pratama,

2009.

Sjah Deini, Sultan Remy. Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum

Perbankan Indonesia. Jakarta: Grafiti, 2007.

Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: EKONISIA,

2008.

Sugiono. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2007.

Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian, , Jakarta: Rajawali Press, 2002.

Syafei, Racmat. Fidh Muamalah, Cetakan III. Bandung: Pustaka Setia, 2006.

Tanuwidjaja, William. Cerdas Investasi Emas. Yogyakarta: Media Pressindo,

2009.

Umar, Husein. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: Rajawali

Press, 2004.

B. Media Intenet.

http://zanikhan.multiply.com/journal/item/3326.

Page 125: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

110

http://www.investasi-emas.info/index.php?mod=index&act=faq.

http://www.Qavad.wordpress.com/04/04/2010/Produk Gadai Emas Syariah.Html.

http://www.scribd.com/doc/6429241/Manajemen-Pegadaian-Konvensional-

vsSyariah.

http://www.pegadaian.co.id.

http://www.sribd.com/doc/25043098/pegadaiansyariah.

C. Peraturan Perundang-Undangan.

Pemerintah Pemerintah No.10 tahun 1990.

Peraturan Pemerintah No. 103 tahun 2000.

Fatwa Dewan Syariah No. 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn.

Fatwa Dewan Syariah No. 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn Emas.

Fatwa Dewan Syariah Nasional – MUI No: 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Ijarah.

Fatwa Dewan Syariah Nasional – MUI No: 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Wakalah.

Fatwa Dewan Syariah Nasional – MUI No: 43/DSN-MUI/IV/2000 tentang Ganti

rugi.

Page 126: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

111

Page 127: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

112

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Assalamu‟alaikum Wr. Wb

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa:

Nama : Azis Ariyanto

No. Pokok : 106046101602

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas : Syariah dan Hukum

Jurusan : Perbankan Syariah (Muamalat)

Judul Skripsi : Studi Komparasi Aplikasi Gadai Emas Syariah Serta Stategi

Pengembangan pada Bank Syariah dan Perum Pegadaian

Syariah

Bahwasannya yang bersangkutan benar telah melakukan wawancara yang diperlukan

untuk keperluan skripsi yang dilakukan di PT. Bank Jabar Banten Syariah Bandung

Tanggal 3 Januari 2011.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb

Bandung, 7 Februari 2011

Page 128: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

113

HASIL WAWANCARA

NAMA : Bapak Endang Komarudin

JABATAN : Micro Finance Group Rahn Manager

WAKTU WAWANCARA : 7 Februari 2011 (09.00-10.00)

TEMPAT WAWANCARA : Bank Jabar Banten Syariah Bandung

Jl. Teuku Umar No.08 Bandung

1. Apa yang dimaksud dengan gadai emas syariah itu?

Jawab : gadai emas syariah adalah produk fasilitas pinjaman dari bank yang

diberikan kepada nasabah dengan jaminan atas emas dan kemudian bank

memberikan fasiliatas yang terkait dengan dengan nasabah gadai.

2. Apa saja alasan serta tujuan dikeluarkannya produk rahn (gadai emas syariah)

pada Bank Jabar Banten Syariah?

Jawab : pada Bank Jabar Banten Syariah yang melatar belakangi alasan

dikeluarkan gadai emas ini adalah:

Ada kesepakatan “universal” bahwa emas adalah logam mulia yang

dipersepsikan bernilai di seluruh dunia.

Memiliki nilai yang tidak berubah hingga sekarang (tahan inflasi).

Emas memiliki manfaat emosional untuk dinikmati keindahannya.

Simbol status pada kultur masyarakat Indonesia.

Komoditi yang tidak terpengaruh fluktuasi pasar.

Karena masyarakat Jabar umumnya berinvestasi dengan emas dan sekitar

40% masyarakatnya juga menabung emas.

Dari sisi bisnis nilai emas kebal dengan inflasi yang mengakibatkan harga

emas tersebut semakin naik.

Page 129: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

114

Dari sisi resiko bank akan aman karena liquiditas aman.

Tujuannya sendiri yaitu membantu pemerintah dalam meningkatkan pedagang kecil

(UMKM) dalam pembiayaannya supaya lebih mandiri dan sejahtera.

3. Akad apa saja yang dipakai dalam praktek gadai emas syariah pada BJB

Syariah?

Jawab : Untuk mempermudah mekanisme perjanjian gadai antara rahin

(pemberi gadai) dan murtahin ( penerima gadai), maka dapat menggunakan

tiga akad perjanjian Masing-masing akad yang disetujui oleh kedua belah

pihak, terdapat dalam pernyataan perjanjian gadai emas Bank Syari‟ah, yaitu:

Akad Qard, Akad Ijarah, Akad Rahn.

4. Bagaimana mekanisme operasional gadai emas pada Bank BJB Syariah?

Jawab : Mekanisme gadai syariah atau pinjaman gadai emas pada bank

Jabar Banten Syariah adalah berasal dari modal sendiri dan didasarkan pada

tiga akad. Diantaranya yaitu, akad (1) Qardh, yaitu pinjaman tanpa kelebihan

dari pinjaman tersebut. (2) Rahn, yaitu menahan harta milik si peminjam

sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimannya. (3) Ijarah, yaitu akad

pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa,

tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barangnya sendiri. Salah

satu syarat nasabah mendapatkan pinjaman multiguna tersebut adalah

dengan menyertakan agunan berupa emas, perhiasan atau barang lainnya

misalnya coin emas dan perhiasan lainnya yang terbuat dari emas minimal

seharga Rp. 1.000,000,- atau seberat 4 gram 16 karat emas. Kemudian

nasabah tersebut melampirkan kartu identitasnya yang berupa KTP/SIM.

Selanjutnya nasabah membuka rekening pada bank Jabar Banten Syariah

dengan saldo minimum Rp. 50.000,- namun hal ini tidak terlalu diwajibkan,

Setelah syarat tersebut terpenuhi oleh nasabah maka barang agunan (emas)

Page 130: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

115

yang dibawa nasabah akan ditaksir oleh penaksir dengan menggunakan tes uji.

Yaitu memakai jarum uji emas dan metode berat jenis.Kemudian penaksir

memberkan nilai taksiran dari harga emas tersebut.Nasabah berhak

mendapatkan pinjaman maksimal sebesar 85% (untuk coin emas dan

perhiasan) dan 90% (untuk emas batangan) dari nilai taksiran barang emas.

Kemudian nasabah cukup membayar biaya relatif murah sebesar Rp. 3.750,- /

gram per bulan yang dibayar diawal akad. Atau sama dengan beban biaya

ujrah sebesar 1.2%. Dana pinjaman atau utang (marhun bih) umumnya

diberikan dengan cara tunai atau langsung. Namun dengan ketentuan jika

marhun bihdibawah Rp. 5.000.000,-, maka dana tersebut dapat diambil

secara lansung atau tunai dan bisa juga melalui pemindahbukuan. Sesuai

dengan akad yang tengah berlansung. Sedangkan marhun bihdiatas Rp.

5.000.000,-, maka dana tersebut wajib dilakukan dengan cara

pemindahbukuan dengan alasan keamanan.

5. Strategi apa saja yang digunakan Bank BJB Syariah dalam mengembangkan

produk gadai emas ini?

Jawab : strategi yang digunakan Bank Jabar Banten Syariah dalam

menjalankan usaha gadai emas yaitu dengan Aplikasi media promosi gadai

emas pada Bank Jabar Banten Syariah menggunakan dua media promosi yaitu

media Above The Line seperti promosi melalui jalur media koran, radio,

spanduk, televisi, brosur dan Below The Line (BTL) yaitu promosi melalui

jalur non media seperti Promosi ke lokasi pusat keramaian, kemudian media

yang paling banyak diakses dan dijadikan sumber pengetahuan oleh responden

tentang gadai emas di Bank Jabar Banten Syariah adalah “koran” sebesar 33%,

“spanduk” 30%, “radio” 19%, “brosur” sebesar 18%.

6. Apakah dalam operasionalnya produk gadai emas ini telah sesuai dengan fatwa

Dewan Syariah Nasional (DSN)?

Page 131: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

116

Jawab : proses operasional gadai emas syariah di Bank Jabar Banten

Syariah telah memenuhi rukun, syarat dan ketentuan umum Gadai Syariah

serta sesuai dengan kaidah fiqh yang telah ada, tetapi masih banyak yang

harus diperbaiki dan ditinjau kembali berdasarkan fatwa dan ketentuan yang

ada supaya pegadaian syariah tidak dianggap sama dengan produk pegadaian

konvensional.

Page 132: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

117

Surat Keterangan Wawancara

Yang bertandatangan dibawah ini

Nama : Yuki Lengkana

Jabatan : Juru Taksir

Instansi : UPCS Lebak Bulus I

Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:

Nama : Azis Ariyanto

NIM : 106046101602

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Jl. Pelabuan II Rt.02/02 Sindangsari Lembursitu

Sukabumi

Telah mewawancarai saya untuk mendapatkan data-data untuk penulisan

skripsinya yang berjudul Studi Komparasi Alikasi Gadai Emas serta Strategi

Pengembangan pada Bank dan Pegadaian Syariah. Demikianlah surat ini dibuat,

agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 22 Februari 2011

Yang mewawancarai Yang diwawancarai

(Azis Ariyanto) (Yuki Lengkana

Page 133: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

118

HASIL WAWANCARA

1. Apa saja alasan serta tujuan dikeluarkannya produk rahn (gadai emas syariah)

sehingga menjadi alternatif gadai bagi masyarakat disaat kebutuhan mendesak?

Jawab: Faktor yang mendorong Perum Pegadaian untuk meluncurkan Produk

Rahn (Gadai Emas Syariah) ini tak lepas dari respon masyarakat

terhadap sistem syariah yang semakin meningkat, sistem syariah ini

banyak diminati karena terbukti bisa bertahan dari badai krisis moneter.

Diantara alasan mengapa perum pegadaian syariah mengeluarkan

produk gadai emas syariah yaitu:

1) Telah dikeluarkannya undang undang serta fatwa yang menghalalkan

praktek gadai emas;

2) Adanya dukungan dan keinginan yang sangat tinggi dari masyarakat

Islam yang ingin bertransaksi secara islami tanpa adanya unsur riba,

gharar, dan maysir;

3) Persaingan usaha dimana perum pegadaian harus mampu menjawab

tantangan supaya tidak ditinggalkan oleh para nasabah.

4) Produk gadai emas syariah sangat prospek banyak keunggulan dan

keuntungan dalam perkembangan usahanya, diantaranya karena nilai

emas yang antikrisis dan anti inflasi.

Tujuannya sendiri sudah jelas yaitu membantu negara dalam membiayai

masyarakat ekonomi menengah kebawah untuk djadikan modal usaha

ataupun kebutuhan sehari harinya dengan proses yang sangat cepat dan

ringan.

2. Bagaimana mekanisme operasional Produk Rahn (Gadai Emas Syariah)

pada Perum Pegadaian Syariah?

Page 134: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

119

Jawab: Melalui akad Rahn, Nasabah (Rahin) mendapat pembiayaan /

pinjaman (qard) pada akad ini nasabah dibebani biaya administrasi

untuk menutup cost proses pencairannya. (fee penakasiran barang,

penganti ATK, dll) kemudian sebagai jaminannya, nasabah

menyerahkan barang bergerak dan selanjutnya Pegadaian menyimpan

dan merawatnya di tempat yang telah disediakan oleh Pegadaian.

Akibat yang timbul dari proses penyimpanan adalah timbulnya biaya-

biaya yang meliputi nilai investasi tempat penyimpanan, biaya

perawatan dan keseluruhan proses kegiatannya. Atas dasar ini

dibenarkan bagi Pegadaian mengenakan biaya sewa (biaya ijarah)

kepada nasabah sesuai jumlah yang disepakati oleh kedua belah

pihak. Kemudian Nasabah menebus barang yang digadaikan setelah jatuh

tempo, apabila melebihi batas waktu (jatuh tempo) nasabah belum mampu

bayar maka barang jaminan akan dilelang.

3. Bagaimana cara menghitung taksiran nilai gadai emas syariah pada Perum

Pegadaian Syariah?

Jawab: Nasabah memiliki 1 keping emas seberat 25 gram dengan kadar

99,99% (asumsi per gram emas 99,99%=Rp.300.000,-) maka:

Taksiran : = 25gram x Rp.300.000,-

Rp.7.500.000,-

Uang Pinjaman = Sesuai gol presentase taksiran xRp.7.500.000

Rp. 6.750.000

Ijarah/10hari = Rp. 7.500.000,- x Sesuai gol tarif Ijarah x 10

Rp. 10.000 10

Biaya Administrasi = Rp. 25.000,-

Tarif Ijarah meliputi biaya pemeliharaan tempat dan pemeliharaan marhun serta

asuransi.

Page 135: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

120

Ijarah = Taksiran x sesuai gol tarif Ijarah (Rp.) x Jangka waktu

10.000 10 hari

4. Apa keunggulan produk gadai emas syariah dibandingkan dengan produk

gadai lainnya?

Jawab: Keunggulan Produk Gadai Emas Syariah

1. Antikrisis dan Anti-Inflasi

Emas, seperti yang sudah kita ketahui, adalah objek yang

antikrisis dan inflasi. Tidak heran jika orang akan menyebut ini

sebagai investasi. Karena bisa saja ketika emas itu ditebus, nilai

tukar emas terhadap mata uang sudah meningkat akibat inflasi.

Akibatnya, nilai emas yang kini ada di tangan Kita menjadi lebih

tinggi dibandingkan waktu emas itu digadai. Peningkatan harga

itu disebabkan karena emas memiliki nilai instrinsik yang lebih

stabil dan tahan inflasi dibandingkan mata uang kertas seperti

rupiah atau dolar AS, Sehingga masyarakat lebih tertarik

menggadaikan barang jaminannya berupa emas karena nilai

ekonomisnya yang sangat tinggi dari pada barang elektronik dan

kendaraan yang terkadang bisa jatuh nilai ekonomisnya

disebabkan oleh fakto-faktor ekonomis lainnya

2. Dengan adanya produk rahn emas ini dapat meningkatkan

barang bergerak anda, perhiasan serta emas kesayangan kita pun

tetap menjadi milik kita tanpa harus merasa kehilangan dan

kitapun tidak akan mengalami kerugian selisih beli baru dan

jual.

Page 136: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

121

3. Biaya Gadai

Biaya gadai hanya dikenakan satu kali dengan persentase

tertentu, tergantung kebijakan Pegadaian. Biaya ini meliputi

biaya administrasi dan biaya penyimpanan.

5. Bagaimana proses pelelangan gadai emas syariah yang dilakukan oleh

Pegadaian Syariah?

Jawab: Adapun proses pelelangan barang jaminan (Emas) adalah

sebagai mana berikut:

1. Satu minggu sebelum pelelangan, diberitahukan kepada nasabah

yang barangnya akan dilelang;

2. Ditetapkan harga emas pegadaian pada saat pelelangan, dengan

margin 2% untuk pembeli;

3. Harga penawaran yang naik oleh banyak orang tidak

diperbolehkan, sehingga akan merugikan nasabah karena

dikhawatirkan pembeli bersepakat untuk menurunkan harga

pelelangan. Oleh karena itu pihak pegadaian melakukan

pelelangan terbatas, hanya memilih beberapa pembeli (3-4

orang);

4. Hasil pelelangan akan digunakan untuk biaya penjualan 1% dari

harga jual, biaya pinjaman 4 bulan, dan sisanya akan

dikembalikan ke nasabah;

5. Sisa kelebihan yang tidak diambil selama 1 tahun, akan

diserahkan ke baitul maal yang terakriditasi

6. Bagaimana Potensi dan peluang Produk Rahn (Gadai Emas Syariah) itu

sendiri dalam memberdayakan perekonomian masyarakat?

Jawab: Adapun potensi dan peluang gadai emas syariah yaitu:

Page 137: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

122

Potensi Pasar yang sangat besar dengan mayoritas penduduk

Islam,

Tidak memerlukan investasi yang besar,

Sangat profitable karena memiliki margin keuntungan yang

relative tinggi

Kemungkinan macet sangat kecil

Proses pencairan sangat mudah dan cepat

Seluruh lapisan masyarakat dapat memanfaatkan produk Rahn

Resiko sangat kecil, jika dikelola dengan benar.

7. Apa kendala serta prospek strategi pengembangan Gadai Emas Syariah dalam

membiayai kebutuhan masyarakat pada masa sekarang ini?

Jawab: adapun kendala serta strategi pengembangan gadai emas yang

dilakukan oleh pegadaian syariah diantaranya:

Kendala Pengembangan:

Pegadaian syariah relatif baru sebagai suatu sistem keuangan

Masyarakat kurang familiar dengan produk rahn dilembaga

keuangan syariah

Kebijakan Pemerintah tentang gadai syariah belum akomodatif

terhadap keberadaan pegadaian syariah

Kurangnya tenaga professional di bidang ini.

Sulitnya memberikan pemahaman masyarakat tentang bahaya

bunga dan riba.

Masih adanya anggapan masyarakat bahwa pegadaian syari‟ah

hanya diperuntukan bagi umat Islam.

Dianggap adanya fanatisme agama.

Susah untuk menghilangkan mekanisme bunga yang sudah

mengakar dan menguntungkan bagi sebagian kecil golongan.

Belum banyaknya ketersediaan unit-unit pegadaian syari‟ah.

Page 138: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

123

Strategi Pengembangan:

Banyak mensosialisasikan kepada masyarakat;

Pemerintah perlu mengakomodir keberadaan keberadaan

pegadaian syariah dengan membuat peraturan pemerintah atau

undang-undang pegadaian syariah;

Melaksanakan program pemasaran secara terintegrasi yang

melibatkan setiap pihak dan event dalam Perum Pegadaian.

Melaksanakan program pemasaran secara terencana dan

terukur dengan konsep yang dirumuskan secara tepat serta

pelaksanaannya yang dirancang secara teliti.

Melaksanakan program pemasaran yang dapat membangun

image Perum Pegadaian sebagai entitas yang kompeten.

Melaksanakan dan memperkuat program undian-undian

nasabah berhadiah menarik.

Membuka Cabang/Unit Pelayanan Cabang Syariah (UPCS)

pada daerah-daerah yang potensial.

8. Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan proses gadai emas syariah pada

Pegadaian dibandingkan dengan Perbankan syariah?

Jawab: Pegadaian sebagai lembaga perkreditan milik pemerintah, tentunya

mempunyai kelebihan maupun kekurangan dibandingkan dengan

bank. Adapun kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:

1) Persyaratan ringan dan mudah;

2) Prosedurnya sederhana;

3) Tidak perlu membuka rekening seperti tabungan, deposito, ataupun

giro;

4) Suatu saat uang dibutuhkan, saat itu juga uang dapat diperoleh;

5) Keanekaragaman barang yang dapat dijadikan jaminan;

Page 139: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

124

6) Angsuran ringan karena tidak ditentukan besarnya, sehingga dapat

diangsur sesuai kemampuan;

7) Memperoleh tenggang waktu pelunasan dua minggu setelah jatuh

tempo tanpa dibebani bunga (masa tunggu lelang).

Adapun kelemahan pegadaian yaitu:

1) Harus ada jaminan berupa barang yang bergerak yang mempunyai

nilai;

2) Barang bergerak yang digadaikan harus diserahkan ke pegadaian,

sehingga barang tersebut tidak dapat dimanfaatkan selama

digadaikan;

3) Jenis barang gadai yang dapat diberikan masih terbatas.

9. Akad apa saja yang dipakai dalam praktek gadai emas syariah?

Jawab: Sebenarnya akad yang dipakai dalam mekanisme operasional

gadai syariah itu dapat dilakukan dengan menggunakan 6 akad

yaitu, akad qardhul hasan, akad ijarah, akad rahn, akad bagi

hasil, akad mudharabah, akad musyarakad amwal al-„inan, akan

tetapi kebanyakan akad yang digunakan pada gadai emas syariah

ada dua akad yaitu akad Ijarah dan akad Rahn.

Lebak Bulus, 22 Februari 2011

Yang Mewawancarai Yang Diwawancarai

(Azis Ariyanto) (Yuki Lengkana)

Page 140: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

125

Tarif Ijarah dan Biaya Administrasi Gadai Syariah (Rahn)

Tarif Diskon Ijarah

Persentase Pinjaman dari

Taksiran (%)

Diskon

(%)

Tarif Ijarah Setelah Diskon (Rp)

Emas/Perhiasan

Barang Gudang

Mobil/Motor

<15% 0 1% 15 - 19 81 15 16 17 20 - 24 76 19 20 22 25 - 29 71 23 25 26 30 - 34 66 27 28 31 35 - 39 61 31 33 35 40 - 44 56 35 37 40 45 - 49 50 40 43 45 50 - 54 44 45 48 50 55 - 59 38 50 53 56 60 - 64 32 54 58 61 65 - 69 26 59 63 67 70 - 74 20 64 68 72 75 - 79 14 69 73 77 80 - 84 7 74 79 84 85 - 90 0 80 85 90

Golongan

UP Min

UP Max

Pembulatan UP

Pembulatan

Ijarah

Tarif Ijarah

Biaya Adm.

Gadai

Biaya Adm.

Surat

Hilang

Taksiran

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp. Rp.

A 20,0

00 150,000

1,000

45 1,000 1,000 95%

B 151,000

500,000

1,000

100

73 3,000 2,000

92% C

1

501,000

1,000,000

1,000

100

79 8,000 3,000

91% C

2

1

1

1,005,000

5,000,000

5,000

100

79 15,000 3,000

91% C

3

5,010,000

10,000,000

10,000

100

79 25,000 3,000

91% C

4

10,050,000

20,000,000

50,000

100

79 40,000 3,000

91% D

1

20,100,000

50,000,000

100,000

100

62 60,000 4,000

93% D

2

50,100,000

200,000,000

100,000

100

62 100,000 4,000

93%

Page 141: STUDI KOMPARASI APLIKASI GADAI EMAS SERTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5707/1/AZIS... · STRATEGI PENGEMBANGAN PADA BANK SYARIAH DAN PERUM PEGADAIAN SYARIAH

126