Abdul Azis Rahmnsyah P2700213006
-
Upload
feno-mena-ahhad -
Category
Documents
-
view
41 -
download
12
description
Transcript of Abdul Azis Rahmnsyah P2700213006
kebijakan dan menejemen teknik
Operational Details On Pursuing The Operation Strategy
PROGRAM PASCASARJANA JURUSAN ELEKTRO
OLEH :
ABDUL AZIS RAHMANSYAH P2700213006
DAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1. Latar Belakang.......................................................................................................1
2. Rumusan Masalah..................................................................................................2
3. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
4. Batasan Masalah.....................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI...........................................................................................3
a. Strategi operasi.......................................................................................................3
b. Strategi operasi manajemen proses pengembangan................................................3
c. Sejarah Singkat Strategi Operasi............................................................................6
d. Strategi Operasi Sarana Menambah Nilai untuk Nasabah......................................7
e. Tren Mempengaruhi Operasi Strategi Keputusan...................................................8
f. Prioritas persaingan..............................................................................................10
g. Intensive Strategies (Strategi Intensif ).................................................................13
BAB III PEMBAHASAN...............................................................................................16
a. Visi Perusahaan :..................................................................................................16
b. Misi Perusahaan :.................................................................................................16
c. Ditinjau berdasarkan 5 vorce model :...................................................................16
d. Ditinjau dari segi lingkungan internal dan eksternal.............................................18
e. Ditinjau dari segi strategi pemasaran....................................................................22
BAB IV KESIMPULAN.................................................................................................25
i
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perusahaan saat ini telah menjadi salah satu sendi utama dalam kehidupan
di masyarakat, hal ini tidak lepas dari eksistensi perusahaan tersebut yaitu menjadi
salah satu pusat kegiatan manusia yang berguna untuk memenuhi kebutuhan
kehidupannya. Selain itu juga perusahaan sebagai salah satu sumber pendapatan
negara melalui berbagai jenis pajak, sebagai salah satu wadah penyalur tenaga
kerja, dan yang terpenting adalah perusahaan sebagai wadah guna penanaman
modal baik penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing. Jadi
dengan hal-hal yang disampaikan di atas sangat terlihat jelas eksistensi dan
peranan perusahaan di dalam masyarakat yang sangat besar.
Banyak pengertian mengenai perusahaan, salah satunya adalah meliputi
seluruh kegiatan dalam industri baik jasa maupun barang, termasuk distribusinya,
meliputi perdagangan dan lain sebagainya, yang diselengarakan oleh suatu badan
usaha atau perorangan. Lain lagi dari sudut ekonomi pengertian perusahaan
dikategorikan sebagai lembaga yang bertugas memperoduksi dan
mendistribusikan barang dan jasa ekonomi secara efisien sehingga dapat
menghasilkan keuntungan agar meningkatan pertumbuhan ekonomi. Kegiatan
yang dimaksud di atas harus dijalankan secara terus-menerus, terang-terangan,
dan mencari keuntungan.
Perusahaan hanya dapat hidup, tumbuh dan berkembang apabila
memperoleh dukungan dari masyarakat, karena pada dasarnya masyarakatlah
yang merupakan pemasok utama kebutuhan perusahaan dan sekaligus sebagai
pemakai produk perusahaan. Dengan demikian keberadaan dan keberlangsungan
kehidupan perusahaan sangat tergantung dan ditentukan oleh sikap masyarakat
terhadap institusi atau lembaga yang bersangkutan. Jadi bisa dikatakan di dalam
aktifitasnya, tata kerja, maupun hasil kerja perusahaan selalu akan memberikan
akibat sampingan dalam tata kehidupan masyarakat sekelilingnya atau lebih luas.
1
2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, penulis mengemukakan permasalahan
sebagai berikut “Menjelaskan Detail operasi dalam strategi mengejar strategi
operasi?”
3. Tujuan Penulisan
Memberi gambaran umum tentang membuat strategi operasi yang baik
dalam suatu perusahaan dengan mengambil sampel penelitian pada industri HP
(Handphone) GSM merek “Strawberry”
4. Batasan Masalah
a) Bagaimana dalam penentuan strategi operasi.
b) Prioritas apa saja yang menjadi acuan dalam persaingan.
c) Menghubungkan antara strategi operasi dan para konsumen atau nasabah.
d) Pengaruh strategi operasi.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Strategi operasi
Strategi operasi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk
menggunakan sumber daya utama perusahaan untuk tingkat tinggi kompatibilitas
antara sumber daya dan strategi perusahaan jangka panjang perusahaan. Strategi
Operasi alamat pertanyaan yang sangat luas tentang bagaimana sumber daya
utama harus dikonfigurasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan.
Beberapa masalah jangka panjang utama dibahas dalam strategi operasi meliputi
• Seberapa besar kita membuat fasilitas kami?
• Apa jenis proses kita install untuk membuat produk atau menyediakan jasa?
• Apa yang akan rantai pasokan kami terlihat seperti?
• Apa yang akan menjadi sifat tenaga kerja kita?
• Bagaimana kita memastikan kualitas?
b. Strategi operasi manajemen proses pengembangan
Strategi bisnis tergantung pada kebutuhan pasar ( seperti keinginan pelanggan dan
kriteria sukses di pasaran ) , lingkungan ( seperti persaingan , kemajuan
teknologi , dan peraturan pemerintah ) dan kompetensi organisasi ( seperti
kemampuan inti , budaya, dan kekuatan dan kelemahan ) . Setiap SBU juga
mungkin memiliki visi dan misinya sendiri .
3
Untuk tidak hanya bertahan hidup tetapi juga untuk makmur di pasar sangat
kompetitif saat ini , sebuah SBU perlu memiliki strategi yang berhasil . Dalam
situasi seperti ini, Michael Porter, seorang profesor di Harvard Business School
dan mungkin otoritas terkemuka saat ini pada strategi kompetitif , percaya bahwa
ada tiga strategi generik untuk berhasil dalam industri : kepemimpinan biaya ,
diferensiasi , dan segmentasi pasar . Kepemimpinan biaya menyiratkan bahwa
perusahaan memiliki kemampuan untuk berhasil underprice kompetisi .
Diferensiasi mengacu pada cara di mana sebuah organisasi membedakan produk
dan layanan dari kompetisi . Sebagai contoh sebuah perusahaan dapat
menawarkan produk-produk berkualitas tinggi atau jasa dibandingkan
pesaingnya . Segmentasi pasar mengacu pada fokus produk atau layanan yang
menawarkan pada segmen di pasar . Contoh fokus di industri hotel akan berbasis
di Toronto Four Seasons Hotel , yang berfokus pada akhir mewah dari bisnis
penginapan . Porter percaya bahwa untuk menjadi sukses , perusahaan harus trade
off di antara tiga . Dengan kata lain, sebuah perusahaan " tidak bisa menjadi
segalanya bagi semua orang . " Ahli lain pada strategi , seperti Henry Mintzberg
dari McGill University, termasuk kepemimpinan biaya sebagai bentuk diferensiasi
.
Strategi fungsional ( misalnya , operasi , pemasaran , sumber daya manusia ) yang
dikembangkan untuk mendukung atau sejalan dengan strategi bisnis yang mapan .
Sebagai contoh, Ethan Allen , pengecer yang mengikuti strategi bisnis penyediaan
furniture berkualitas tinggi , tidak dapat mengejar strategi operasi mencapai biaya
rendah dengan pengadaan kulit yang tidak berkualitas tinggi , maupun strategi
sumber daya manusia tidak memberikan pelatihan .
Sebuah perusahaan atau SBU saing mengacu pada posisi relatif di pasar dalam hal
bagaimana bersaing dengan perusahaan lain dalam industri . Strategi Operasi
mengacu pada bagaimana fungsi manajemen operasi berkontribusi terhadap
kemampuan perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif di pasar itu .
Strategi Operasi dikembangkan dari prioritas kompetitif suatu organisasi , yang
meliputi ( a) biaya rendah, ( b ) kualitas tinggi , ( c ) pengiriman cepat , ( d )
fleksibilitas , dan ( e ) layanan . Strategi operasi juga tergantung pada pesanan
4
kualifikasi dan pemenang , yang berhubungan dengan persyaratan untuk sukses di
pasar .
Kemampuan inti adalah sarana yang prioritas kompetitif tercapai . Akibatnya ,
kemampuan inti harus menyelaraskan langsung dengan prioritas kompetitif .
Misalnya kemampuan inti mungkin berhubungan dengan penelitian dan inovasi ,
seperti kemampuan untuk merancang dan membawa produk ke pasar dengan
cepat seperti dalam kasus dari Intel , Nortel , atau Sony , atau manajemen rantai
pasokan yang efektif seperti dalam kasus Wal - Mart .
Keputusan strategi operasi dapat dibagi menjadi dua kategori utama : elemen
struktur yang terdiri dari lokasi fasilitas , kapasitas , integrasi vertikal , dan pilihan
proses ( semua dianggap jangka panjang atau " strategis " di alam ) dan elemen
infrastruktur yang terdiri dari tenaga kerja ( dalam hal ukuran dan keterampilan ) ,
masalah kualitas , pengadaan , proses pembangunan newproduct , perencanaan
dan pengendalian , dan struktur organisasi (semua yang sering dipandang sebagai
" taktis " karena mereka dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat ) . Sketsa
pembukaan pada Dofasco menyoroti beberapa masalah ini . Keputusan ini harus
konsisten dengan keputusan strategis dari fungsi-fungsi lain seperti dalam contoh
Ethan Allen .
Dalam mengembangkan strategi operasi, manajemen juga perlu faktor lain yang
menjadi pertimbangan . Ini termasuk ( a) tingkat teknologi yang sedang atau akan
tersedia , ( b ) tingkat keterampilan yang dibutuhkan para pekerja , dan ( c )
tingkat integrasi vertikal , dalam hal sejauh mana pemasok luar digunakan .
TIPE PLANNINGFRAME WAKTU
KHAS MASALAH
STRATEGILONG
RANGEUkuran Plant, lokasi, jenis proses
SiasatIntermediate
rangeUkuran tenaga kerja, kebutuhan bahan
Perencanaan dan Pengendalian
Short rangePenjadwalan harian pekerja, pekerjaan, dan peralatan; manajemen proses, manajemen
persediaan
Seperti ditunjukkan dalam tabel di atas , strategi operasi mendukung strategi
jangka panjang yang dikembangkan di tingkat SBU . Orang mungkin mengatakan
5
bahwa keputusan pada fokus tingkat SBU untuk menjadi efektif , yaitu, "
melakukan hal yang benar . " Keputusan ini kadang-kadang disebut sebagai
perencanaan strategis . Dampak keputusan strategis keputusan jarak menengah ,
sering disebut sebagai perencanaan taktis , yang berfokus pada menjadi efisien ,
yaitu "melakukan hal yang benar . " Di sini penekanannya adalah pada saat materi
harus disampaikan , ketika produk harus dibuat untuk memenuhi permintaan
terbaik , dan apa ukuran tenaga kerja seharusnya. Akhirnya , kita memiliki
perencanaan dan pengendalian , yang berkaitan dengan prosedur sehari- hari
untuk melakukan pekerjaan , termasuk penjadwalan , manajemen persediaan , dan
manajemen.
c. Sejarah Singkat Strategi Operasi
Pada periode setelah Perang Dunia II, strategi perusahaan di Amerika Utara
biasanya dikembangkan oleh fungsi pemasaran dan keuangan dalam perusahaan.
Dengan permintaan yang tinggi untuk produk konsumen yang telah dibangun
selama bertahun-tahun perang, perusahaan bisa menjual hampir segala sesuatu
yang mereka dibuat dengan harga yang relatif tinggi. Selain itu, ada kompetisi
internasional sangat sedikit. Mereka bahkan tidak bisa memuaskan pasar mereka
sendiri, apalagi ekspor global. Persaingan industri utama ke Amerika Utara pada
waktu itu, Eropa, hancur oleh perang.
Dalam lingkungan bisnis yang ada pada saat itu, manufaktur atau operasi
fungsi ditugaskan tanggung jawab memproduksi jumlah besar produk standar
dengan biaya minimum, terlepas dari tujuan keseluruhan perusahaan. Untuk
mencapai hal ini, fungsi operasi difokuskan pada memperoleh murah, tenaga kerja
tidak terampil dan menginstal sangat otomatis fasilitas perakitan-jenis.
Dengan tidak adanya persaingan global dan permintaan yang tinggi terus,
peran manajemen operasi (yaitu, untuk meminimalkan biaya) tetap tidak berubah
sepanjang 1950-an dan awal 1960-an. Pada akhir 1960-an, bagaimanapun, Wick
Skinner dari Harvard Business School, yang sering disebut sebagai kakek dari
strategi operasi, mengakui kelemahan ini antara produsen AS. Dia menyarankan
bahwa perusahaan mengembangkan strategi operasi yang akan melengkapi
strategi pemasaran dan keuangan yang ada. Dalam salah satu artikel awal pada
6
subjek, Skinner disebut manufaktur sebagai missing link dalam strategi
perusahaan.
Kerja berikutnya di daerah ini oleh para peneliti di Harvard Business School,
termasuk Abernathy, Clark, Hayes, dan Wheelwright, terus menekankan
pentingnya menggunakan kekuatan fasilitas manufaktur perusahaan dan orang-
orang sebagai senjata kompetitif di pasar, serta mengambil pandangan jangka
panjang tentang bagaimana untuk menempatkan mereka.
d. Strategi Operasi Sarana Menambah Nilai untuk Nasabah
Seberapa sering kita mendengar ungkapan "pelanggan menginginkan nilai
uang mereka"? Sayangnya, dari sudut seorang manajer pandang, itu tidak mudah.
Pelanggan menginginkan lebih dari nilai uang mereka, dan semakin mereka
terima untuk uang mereka, semakin banyak nilai yang mereka lihat dalam barang
dan jasa yang mereka beli.
Dalam menentukan nilai suatu produk, baik itu barang atau jasa, pelanggan
mempertimbangkan semua manfaat yang diperoleh dari produk dan
membandingkannya dengan semua biaya produk tersebut. Jika, menurut pendapat
pelanggan, manfaat melebihi biaya, maka pelanggan melihat nilai dalam produk.
Semakin banyak manfaat melebihi biaya, nilai lebih produk menyediakan.
Bila rasio ini> 1, pelanggan menganggap nilai, semakin besar jumlah, nilai
lebih. Bila rasio ini adalah <1, pelanggan merasa mereka telah membayar lebih
untuk produk, bahwa mereka telah "merobek", dan sangat tidak mungkin untuk
membeli produk itu lagi di masa depan. Cara lain untuk melihat ini adalah :
Perceived customer value = Total benefits − Total costs
Ketika perbedaan antara manfaat dan biaya adalah positif, pelanggan
menganggap nilai, ketika itu adalah negatif, mereka percaya bahwa mereka telah
membayar lebih untuk produk.
Salah satu tujuan dalam pengembangan strategi operasi, oleh karena itu, harus
untuk memaksimalkan nilai tambah bagi barang dan jasa yang disediakan oleh
perusahaan
7
e. Tren Mempengaruhi Operasi Strategi Keputusan
Dua tren utama yang memiliki dampak signifikan peran strategi operasi dalam
suatu organisasi merupakan kecenderungan meningkatnya globalisasi bisnis dan
kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi.
Globalisasi
Seperti yang kita lihat pada bab pertama , dunia dengan cepat menjadi sebuah
desa global, disebabkan sebagian besar oleh teknologi. Akibatnya, persaingan
di sebagian besar industri telah meningkat secara signifikan dalam beberapa
tahun terakhir, dan ini kecenderungan hiper - kompetisi diperkirakan akan
terus berlanjut. Pada saat yang sama, globalisasi memberikan peluang baru
bagi perusahaan dalam bentuk baru, pasar yang sebelumnya belum
dimanfaatkan , untuk produk mereka serta sumber-sumber baru untuk bahan
baku dan komponen dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Gerakan ini menuju ekonomi dunia tunggal telah terjadi karena beberapa
alasan , termasuk ( a) kemajuan berkelanjutan dalam teknologi informasi yang
memfasilitasi transfer data yang cepat melintasi jarak yang luas , ( b ) tren
yang berkembang untuk hambatan perdagangan lebih rendah sebagaimana
dibuktikan oleh NAFTA dan formasi Uni Eropa , ( c ) kecenderungan biaya
transportasi yang lebih rendah , dan ( d ) munculnya pasar pertumbuhan tinggi
dengan margin keuntungan yang tinggi terkait di negara-negara industri baru (
NIC ) . Ini pasar baru dapat dibandingkan dengan pasar jenuh dan margin
keuntungan menyusut yang sedang dialami di negara-negara lebih
berkembang . Misalnya, Jack Smith , mantan ketua General Motors ,
memperkirakan pertumbuhan pasar Asia, terutama China , menjadi kunci
untuk masa depan perusahaan. China memiliki tingkat pertumbuhan
kendaraan penumpang dari 56 persen pada tahun 2002. penjualan kendaraan
baru di Kanada pada tahun 2002, dalam perbandingan, meningkat sebesar 8,5
persen.8
8
Sebagai akibat dari globalisasi bisnis ini , manajer harus memperluas visi
mereka di luar perbatasan nasional mereka sendiri ketika mengembangkan
strategi operasi . Ini termasuk lokasi pabrik di Asia Tenggara karena tingkat
tenaga kerja yang rendah , atau pembentukan call center di Irlandia karena
kombinasi tenaga kerja murah, tenaga kerja terdidik , dan infrastruktur
teknologi yang diperlukan yang ada .
Selain keputusan strategi struktural , seperti di mana untuk mencari pabrik
baru , masalah infrastruktur juga harus dievaluasi ketika mencari untuk
memperluas strategi operasi perusahaan secara global . Di sini tingkat
pendidikan tenaga kerja , bahasa , dan dampak dari undang-undang dan adat
istiadat setempat harus dipertimbangkan . Sebagai contoh, daya tarik utama
untuk mencari di Irlandia adalah tenaga kerja berpendidikan tinggi . Sebagai
ilustrasi lain , karyawan di Jerman dapat bekerja sampai 70 jam dalam
beberapa minggu tanpa dibayar lembur , dan kemudian bekerja sesedikit 30
jam atau kurang dalam beberapa pekan lain , asalkan total jam kerja selama
periode waktu tertentu ( seperti sebagai 6 atau 12 bulan ) memenuhi disepakati
jumlah .
Teknologi
Stan Davis dan Chris Meyer, dalam buku mereka yang berjudul Blur ,
mengidentifikasi tiga faktor yang secara signifikan mempengaruhi cara di
mana bisnis yang sedang dilakukan : ( a) konektivitas , ( b ) kecepatan , dan
( c ) tdk dpt dipahami. Mereka menunjukkan bahwa kombinasi dari ketiganya
yang menyebabkan perubahan terjadi dalam bisnis pada tingkat sehingga
manajer hanya bisa melihat bisnis hari ini sebagai kabur , maka judul buku .
Ketiga faktor yang langsung berhubungan dengan kemajuan teknologi .
Konektivitas mengacu pada fakta bahwa hampir semua orang sekarang
terhubung secara elektronik , baik melalui e -mail , internet , telepon , atau
faks . Pada saat yang sama , perusahaan dengan jaringan yang terhubung ini ,
dalam banyak kasus , menyediakan layanan yang sekarang tersedia 24/7 ( 24
jam sehari , tujuh hari seminggu ) di tempat jam lebih tradisional dari
sembilan sampai lima , Senin sampai Jumat . Contoh di sini termasuk layanan
9
perbankan , transaksi bursa , dan pemesanan tiket pesawat dan hotel . Sebagai
hasil dari konektivitas ini , informasi yang dikirim dalam hitungan detik atau
menit , bukan jam atau hari ( atau bahkan minggu) , yang merupakan norma
sebelumnya . Kombinasi konektivitas dan kecepatan menunjukkan bahwa
perusahaan sekarang berfokus pada aspek intangible dari bisnis mereka untuk
mendapatkan keuntungan kompetitif di pasar , yang diterjemahkan ke dalam
memberikan layanan yang lebih baik dan lebih inovatif .
Seperti yang akan kita lihat segera , teknologi telah juga secara dramatis
mempengaruhi salah satu konsep dasar dalam strategi operasi : yang membuat
trade-off antara prioritas . Dengan kemajuan teknologi , manajer tidak lagi
harus membuat murni trade-off antara prioritas kompetitif seperti dulu .
Sebaliknya , teknologi saat ini memungkinkan perusahaan untuk bersaing
pada beberapa prioritas secara bersamaan , sehingga bergeser ke kurva kinerja
yang unggul ( yang dijelaskan kemudian dalam bab ini ) .
f. Prioritas persaingan
Kunci untuk mengembangkan strategi operasi yang efektif terletak pada
pemahaman bagaimana menciptakan atau menambah nilai bagi pelanggan.
Secara khusus, ada nilai tambah melalui prioritas kompetitif atau prioritas
yang dipilih untuk mendukung strategi yang diberikan.
Skinner dan lain-lain pada awalnya mengidentifikasi empat prioritas
kompetitif dasar. Ini adalah biaya, kualitas, pengiriman, dan fleksibilitas.
Keempat prioritas menerjemahkan langsung ke karakteristik yang digunakan
untuk menggambarkan berbagai proses dengan mana perusahaan dapat
memberikan nilai tambah pada produk yang disediakan. Ada sekarang ada
kompetitif kelima prioritas-service-dan itu adalah cara utama di mana
perusahaan mulai membedakan diri pada 1990-an.
COST(BIAYA)
Dalam setiap industri, biasanya ada segmen pasar yang membeli secara
ketat atas dasar biaya rendah. Untuk sukses bersaing di ceruk ini,
perusahaan harus selalu, karena itu, menjadi produser murah. Tapi, seperti
10
disebutkan sebelumnya, bahkan melakukan hal ini tidak selalu menjamin
profitabilitas dan kesuksesan.
Produk yang dijual secara ketat atas dasar biaya biasanya komoditas
seperti. (Contoh komoditas termasuk tepung, minyak bumi, dan gula.)
Dengan kata lain, pelanggan tidak dapat dengan mudah membedakan
produk yang dibuat oleh satu perusahaan dari orang-orang lain. Akibatnya,
pelanggan menggunakan biaya sebagai penentu utama dalam melakukan
pembelian.
Namun, segmen ini dari pasar sering sangat besar dan banyak perusahaan
yang terpikat oleh potensi keuntungan yang signifikan, yang berhubungan
dengan volume unit besar
produk. Akibatnya, persaingan di segmen ini sangat sengit-dan begitu pula
tingkat kegagalan. Setelah semua, hanya ada satu produsen murah, dan
perusahaan yang biasanya menetapkan harga jual di pasar. Sebagai contoh,
Zellers, sebuah unit dari Teluk Hudson menekan sejak Wal-Mart
memasuki Kanada pada tahun 1994. Diperkirakan bahwa pada penjualan
per basis meter persegi (ukuran kunci efisiensi retail), Zellers tertinggal
jauh di belakang Wal-Mart. Jadi Zellers harus meningkatkan efisiensi atau
membedakan dirinya dari Wal-Mart untuk bertahan hidup.
QUALITY (kualitas)
Kualitas dapat dibagi menjadi dua kategori : kualitas produk dan kualitas
proses . Tingkat kualitas dalam desain suatu produk akan berbeda-beda
untuk pasar tertentu yang bertujuan untuk melayani . Jelas, yang pertama
dua - roda sepeda anak adalah dari kualitas yang berbeda secara signifikan
dari sepeda dari pengendara sepeda kelas dunia . Penggunaan sheetmetal
tebal dan penerapan mantel ekstra cat adalah beberapa karakteristik
kualitas produk yang membedakan Mercedes - Benz dari Hyundai . Salah
satu keuntungan dari menawarkan produk-produk berkualitas tinggi adalah
bahwa mereka perintah harga yang lebih tinggi di pasar .
Tujuan dalam membangun " tingkat yang tepat " kualitas produk adalah
fokus pada kebutuhan pelanggan . Produk overdesigned dengan kualitas
11
terlalu banyak akan dipandang sebagai mahal . Produk Underdesigned , di
sisi lain , akan kehilangan pelanggan untuk produk yang harganya sedikit
lebih tetapi dirasakan oleh pelanggan sebagai menawarkan manfaat yang
jauh lebih besar .
Kualitas proses sangat penting dalam setiap segmen pasar . Terlepas dari
apakah produk ini pertama roda dua anak atau sepeda untuk pengendara
sepeda internasional , atau apakah itu adalah Mercedes - Benz atau
Hyundai , pelanggan ingin produk tanpa cacat . Dengan demikian , tujuan
kualitas proses untuk menghasilkan produk yang bebas dari kesalahan .
DELIVERY(pengiriman)
Ceruk pasar lain menganggap kecepatan pengiriman menjadi faktor
penting dalam keputusan pembelian nya . Di sini , kemampuan perusahaan
untuk menyediakan pengiriman yang konsisten dan cepat memungkinkan
untuk menetapkan harga premium untuk produk-produknya . George Stalk
Jr , dari Boston Consulting Group , telah menunjukkan bahwa baik
keuntungan dan pangsa pasar secara langsung terkait dengan kecepatan
yang perusahaan dapat memberikan produk-produknya relatif terhadap
kompetisi . Selain pengiriman cepat , keandalan pengiriman juga penting .
Dengan kata lain, produk harus dikirim ke pelanggan dengan varians
minimum dalam waktu pengiriman .
FLEXIBILITY(keluwesan)
Dari perspektif strategis , dalam hal bagaimana sebuah perusahaan
bersaing , fleksibilitas terdiri dari dua dimensi , baik yang berhubungan
langsung dengan bagaimana proses perusahaan yang dirancang . Salah
satu elemen dari fleksibilitas adalah kemampuan perusahaan untuk
menawarkan pelanggannya berbagai macam produk . Fleksibilitas terbesar
sepanjang dimensi ini dicapai ketika setiap produk disesuaikan untuk
memenuhi kebutuhan spesifik setiap pelanggan individu . Hal ini sering
disebut sebagai kustomisasi massal . Contoh perusahaan yang telah
mencapai tingkat fleksibilitas termasuk Dell Komputer dan Sepeda
Perusahaan Industri Nasional di Jepang .
12
Dimensi lain dari fleksibilitas adalah seberapa cepat sebuah perusahaan
dapat mengubah fasilitas produksi untuk menghasilkan lini produk baru.
Dimensi ini semakin penting, karena siklus hidup produk menjadi lebih
pendek dan lebih pendek. Sony memberikan contoh yang baik di sini
dengan kemampuannya untuk cepat menghasilkan model-model baru dari
Walkman. Karena memiliki gelar ini fleksibilitas yang tinggi changeover,
Sony mampu dengan mudah menggantikan model Walkman baru untuk
model-model yang tidak laku.
SERVICE(layanan)
Dengan siklus hidup produk menjadi lebih pendek dan lebih pendek ,
produk yang sebenarnya sendiri cenderung cepat mirip dengan perusahaan
lain . Akibatnya , produk ini sering dipandang sebagai komoditas dimana
harga adalah penentu utama dalam memutuskan mana yang akan dibeli .
Sebuah contoh yang baik dari hal ini adalah komputer pribadi ( PC )
industri . Hari ini , perbedaan dalam produk yang ditawarkan antara
produsen PC yang berbeda relatif tidak signifikan , sehingga harga adalah
kriteria seleksi utama .
Untuk mendapatkan keuntungan dalam lingkungan yang kompetitif ,
perusahaan sekarang menyediakan " nilai tambah " layanan . Hal ini
berlaku bagi perusahaan-perusahaan yang menyediakan barang dan jasa .
Alasannya sederhana . Seperti Sandra Vandermerwe katakan, "Kekuatan
pasar dalam layanan , karena nilai tersebut dalam hasil . " ( Contoh-contoh
spesifik tentang bagaimana produsen menggunakan jasa sebagai
keunggulan kompetitif disajikan kemudian dalam bab ini . )
Sebagai contoh, Fairmont Hotels and Resorts , jaringan hotel mewah yang
memiliki hotel dan resort di seluruh Kanada dari St John , Newfoundland
ke Victoria , British Columbia , memiliki operator menjawab bebas pulsa
nomor reservasi nya . Sementara sistem pesan suara berbasis menu biaya
lebih efisien , manajemen tahu bahwa pelanggan berpenghasilan tinggi
lebih memilih operator manusia . The Fairmont Vancouver Airport Hotel
bahkan memiliki Air Canada boarding pass kios di lobi nya . Penumpang
13
penerbangan ke tujuan Amerika Utara tanpa check-in bagasi dapat
memperoleh boarding pass dari kios tersebut , sehingga menghindari
menunggu dalam antrean di bandara.
g. Intensive Strategies (Strategi Intensif )
Strategi ini disebut strategi intensif karena mensyaratkan berbagai upaya
yang intensif untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan produk
yang ada. Strategi intensif dibagi menjadi tiga, yaitu :
Market Penetration
Strategi ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pangsa pasar untuk
produk atau layanan yang ada saat ini dalam pasar melalui upaya – upaya
pemasaran yang lebih besar . Strategi ini umum diterapkan baik sendiri
maupun sebagai kombinasi dengan strategi lainnya . Bentuk strategi ini
antara lain : meningkatkan jumlah tenaga penjualan, peningkatan
pembelanjaan iklan, penawaran barang – barang promosi secara besar –
besaran atau peningkatan upaya – upaya publisitas lainnya.
Contoh : Promosi intensif dari AXIS atau XL yang iklannya banyak dan
menarik, penambahan sales di berbagai event untuk menjual produk dan
usaha McDonald untuk memberikan berbagai cineramata untuk anak –
anak .
Market development
Strategi ini dilakukan perusahaan sebagai upaya untuk mengenalkan
produk atau layanan yang ada kepada wilayah geografis yang baru .
Strategi ini juga bisa dalam bentuk memasarkan produk lama dengan
sedikit memodifikasi agar lebih menarik dan membuka cabang di kota atau
negara baru untuk memperluas jangkauan produk . Globalisasi dan iklim
perkembangan pasar internasional semakin kondusif untuk strategi ini .
Hal ini dibutuhkan karena tidak jarang persaingan yang sedemikian ketat
pada suatu pasar tertentu menyebabkan pengalihan kepada pasar yang baru
14
sehinga dapat tersingkir dari arena bisnisnya. Namun demikian, perlu
dicermati bahwa pada wilayah – wilayah tertentu, masuknya para pemain
baru menimbulkan pergeseran keseimbangan bisnis yang ada. Tidak
jarang para pemain besar akan mengalami tantangan dari pemain lokal dan
begiti juga sebaliknya.
Contoh : Matahari dan Giant membuka gerai baru ke daerah baru dan
Indosat yang membuka gerai baru untuk menjangkau daerah baru .
Product development
Strategi ini meliputi modifikasi cukup besar atas produk lama atau
penciptaan produk baru yang masih berkaitan yang dapat dipasarkan
kepada pelanggan lama melalui saluran yang sudah ada . Strategi
pengembangan produk digunakan untuk memperpanjang daur hidup
produk yang sudah ada ataupun untuk mempertahankan reputasi atau
merek favorit .
Contoh : Rinso mengembangkan berbagai variant nya , Sunsilk dengan
formula yang seakan – akan diciptakan oleh penata rambut profesional
padahal sama saja dan ponsel yang muncul dengan tipe baru padahal rata –
rata hanya modifikasi sedikit dari tipe sebelumnya
15
BAB III
PEMBAHASAN
a. Visi Perusahaan :
“To become number one selfphone in the world”.
b. Misi Perusahaan :
Mengoptimalkan nilai perusahaan.
Membangun SDM yang berkompeten dan memiliki nilai-nilai positif,
integritas, kreativitas serta bermartabat.
Memperluas produk-produk yang bernilai tambah.
Mengembangkan usaha baru berbasis kompetensi di seluruh dunia.
Ponsel merek “Strawberry” menghargai nilai individu, proses belajar yang terus-
menerus, pencapaian kesuksesan dan kepuasan pelanggan. Setiap karyawan
Strawberry bertanggung jawab untuk memegang nilai-nilai ini di tempat kerja,
hubungan dengan karyawan lainnya, keterlibatan dalam kegiatan perusahaan,
kesehatan, keselamatan dan kepedulian lingkungan dalam komunitas perusahaan.
Ponsel Strawberry menawarkan bermacam-macam ponsel yang sangat
kompetitif untuk segmen pasar yang luas, dan mengembangkan ponsel untuk
semua standar penting dan segmen pasar di lebih dari 130 negara. Merupakan
tanggung jawab dari bisnis ponsel utama Strawberry, berbasis pada GSM saja.
Ponsel berfokus pada fitur yang kaya, ponsel yang ditargetkan untuk pasar global.
c. Ditinjau berdasarkan 5 vorce model :
1. Ancaman pendatang baru
Pendatang baru atau pesaing memang sangat banyak sekali, hampir ribuan
bahkan puluhan ribu ada merk HP yang sekarang ini beredar
dimasyarakat, misalnya seperti blueberry yang namanya hampir mirip
dengan strawberry, dan masih banyak lagi, tapi itu semua dapat diatasi
karena brand strawberry sudah sangat memegang nama dikalangan
masyarakat karena tujuan dari ponsel ini sendiri adalah untuk menjadi
kontributor yang baik dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial
dimanapun kami berada. Misalnya dalam pengambilan inisiatif dalam
komunitas perusahaan berdasarkan nilai dasar perusahaan. Strawberry juga
16
mengusahakan kerjasama komunitas dalam jangka waktu lama pada
tingkatan lokal dan regional, yang bertujuan untuk membantu karyawan
agar lebih pro-aktif dalam keterlibatan komunitas dan kesetiakawanan.
2. Ancaman dari produk dan jasa pengganti
Ancaman yang satu ini memang cukup mempengaruhi penjualan dari
produk strawberry, karena buyers atau konsumen mungkin lebih memilih
untuk tidak memakai ponsel,atau menggunakan telepon rumah, atau
memakai CDMA , karena memang lebih murah dibanding handphone
strawberry.
untuk menghadapi ancaman dari pemilihan konsumen, perusahaan ini
mempunyai solusi perusahaan, yaitu menyediakan bermacam-macam terminal
dan solusi konektivitas mobile tanpa batas pada arsitektur mobilitas end-to-end,
khusus untuk membantu bisnis dan institusi worldwide meningkatkan
performansi mereka melalui mobilitas yang ditingkatkan. Solusi end-to-end
menawarkan bermacam-macam perangkat mobile yang dioptimalkan untuk bisnis
pada front end, sampai portfolio gateway yang dioptimalkan untuk bisnis mobile
pada back end meliputi: email nirkabel dan internet, mobilitas aplikasi,
perlindungan pesan, jaringan privat virtual, firewall, dan perlindungan dari
gangguan. semua solusi perusahaan ini yang membuat perusahaan ponsel khusus
GSM ini yakin bahwa memang konsumen akan memilih produk ini.
3. Daya tawar dari pembeli
Strawberry telah mengaktifkan struktur organisasi globalnya untuk
memperkuat fokus pada pemusatan, pasar mobilitas baru dan
perkembangan. Untuk mencari daerah bisnis baru dalam era Mobilitas
selain terus mengembangkan kepemimpinannya dalam komunikasi suara
mobile, ponsel GSM Strawberry mempunyai empat grup bisnis untuk
menemukan dinamika unik dari setiap bisnis. Sehingga daya tawar
pembeli itu cukup tinggi karena sudah melihat tekhnologinya sudah sangat
canggih.
17
4. Daya tawar supplier
Supplier menawarkan banyak sekali teknologi yang canggih dari
handphone khusus GSM ini, dan menghadirkan multimedia mobile untuk
pelanggan dalam bentuk perangkat mobile lanjutan dan aplikasi. Produk-
produknya mempunyai fitur dan fungsionalitas seperti imaging, game,
musik, media dan bermacam-macam konten menarik, seperti perangkat
tambahan mobile dan solusi yang inovatif.
5. Persaingan diantara pemain yang sudah ada
Hal ini hampir sama pada 5 vorce model nomor satu, karena ancaman
pendatang baru juga cukup membuat daya saing semakin tinggi, dan ada
juga persaingan diantara pemain yang sudah ada, misalnya handphone
merek-merek cina, yang cukup mengambil peran di mata konsumen,
sehingga membuat telepon genggam strawberry ini cukup waspada dan
tetap percaya diri untuk masuk di pasaran.
d. Ditinjau dari segi lingkungan internal dan eksternal
Secara umum, lingkungan perusahaan dapat dikategorikan ke dalam dua
bagian besar, yakni lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan.
Lingkungan eksternal sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar lagi
yakni lingkungan yang sifatnya umum dan lingkungan industry.
Perubahan yang begitu cepat yang terjadi dalam lingkungan bisnis,
menuntut setiap pelaku bisnis selalu memberikan perhatian dan respon terhadap
lingkungannya, yang kemudian merumuskan strategi agar mampu mengantisipasi
perubahan dan pencapaian tujuan perusahaan. Didasari atas pentingnya
perumusan strategi, proses perumusan strategi merupakan suatu rangkaian
kegiatan untuk menemukan strategi yang tepat bagi perusahaan. Rangkaian
kegiatan yang diperlukan meliputi analisis lingkungan perusahaan ponsel
Strawberry ini, baik lingkungan internal maupun lingkungan ekstrnal untuk
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dapat
18
memperlancar ataupun menghambat perkembangan industry ponsel ini.
Lingkungan bisnis yang dihadapi oleh industry ponsel ini semakin bergejolak
(turbulent), terutama sejak terjadinya krisis perekonomian dan perubahan
pemerintahan berikut gejolak sosial di dalam negeri pada tahun 1997 . Apalagi
dengan kondisi internal kebanyakan perusahaan yang memburuk dan bangkrutnya
sebagian perusahaan, perhatian terhadap pengaruh dan dampak faktor-faktor
lingkungan eksternal perusahaan yang bersifat makro menjadi sangat penting.
Dalam menguasai pasar di Indonesia, pastilah Industri handphone
strawberry ini mempunyai beberapa faktor yang mendukung. Di antaranya adalah
faktor lingkungan internal pemasaran.
o Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di
dalam organisasi tersebut dan secara formal memiliki implikasi yang
langsung dan khusus pada perusahaan. Perusahaan sendiri sesuai
konsep masa kini merupakan kumpulan dari berbagai macam sumber
daya, kapabilitas dan kompetensi yang selanjutnya bisa digunakan
untuk membentuk market position tertentu. Dengan demikian analisis
lingkungan internal akan meliputi analisis mengenai sumber daya
manusia, kapabilitas dan kompetensi inti yang dimiliki oleh
perusahaan. Masing-masing komponen dari analisis lingkungan
internal sebagai berikut:
1. Sumber Daya (Resources)
a. Tangible, merupakan sumber daya yang terlihat atau berwujud
dalam data keuangan dan mudah sekali diidentifikasi dan
dievaluasi. Contohnya: Sumber daya Finansial dalam indsutri
ponsel strawberry ini: Kapasitas kredit perusahaannya.
Kemampuan menghasilkan dana internal, dan
sebagainya.Sumber daya Fisik : Kecanggihan mesin pabrik
ponsel ini membuat ponsel yang sangat canggih dan mutunya
terjamin. Lokasi pabrik atau lokasi usaha, dan
sebagainya.Sumber daya Manusia yang menciptakan mesin
19
ponsel strawberry ini : Pengalaman, loyalitas, pelatihan,
komitmen, dan sebagainya.Sumber daya Organisasional :
Sistem perencanaan, koordinasi, pengendalian, dan
sebagainya.
b. Intangible, merupakan sumber daya yang tidak terlihat pada
neraca keuangan perusahaan insdustri ponsel strawberry ini,
misalnya teknologi handphone ini sendiri, inovasi produk
ponsel selanjutnya dan reputasi (performance).
Contohnya:Sumber daya Teknologi yang canggih sehingga
mampu menciptakan handphone yang canggih pula:
Persediaan teknologi: paten, merek dagang “Strawberry”, hak
cipta, dan sebagainya, Sumber daya untuk Inovasi: Kegiatan
riset, kreativitas, dan sebagainya,Reputasi (performance):
Merek, persepsi kualitas, hubungan baik dengan pemasok, dan
sebagainya
c. Human Resources Perusahaan industry ponsel strawberry ini
menilai sumber daya manusia atau karyawannya berdasarkan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang untuk
selanjutnya dikembangkan juga penilaian terhadap
kemampuan para karyawan untuk bekerja sama secara lebih
efektif untuk menciptakan produk yang lebih canggih.
2. Kapabilitas (Capability)
a. Pendekatan Fungsional, merupakan penentu kapabilitas
perusahaan secara relative terhadap fungsi-fungsi utama
perusahaan ponsel ini antara lain: pemasaran atau daya beli
ponsel itu sendiri, penjualan dan distribusi , keuangan dan
akuntansi, sumber daya manusia yang bermutu, produksi serta
organisasi secara umum.
b. Pendekatan Rantai Nilai (Value Chain), kapabilitas yang
didasarkan pada serangkaian kegiatan yang berurutan yang
merupakan sekumpulan aktivitas nilai (value activities) yang
20
dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan,
mengirim dan mendukung produk dan jasa agar penjualan
ponsel strawberry ini meningkat
3. Kompetensi Inti (Core Competence)
Ada dua pengertian mengenai kompetensi, yakni kompetensi
individual dan kompetensi organisasi. Kompetensi individu
meliputi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills) dan
kemampuan (abilities) yang dimiliki seseorang dalam industry
ponsel ini. Sedangkan kompetensi organisasi merupakan tindakan
kolektif dari karakteristik kompetensi individu dalam tingkatan
organisasi.. Karateristik individu meliputi pengetahuan teknis dan
keterampilan (technical knowledge and skills) dan keterampilan
kinerja, serta kompetensi penyumbang individu (performance skills
and competencies of individual contributors). Ada tiga parameter
yang dapat diterapkan untuk mengidentifikasi kompetensi inti
dalam perusahaan sebagai berikut:
Pertama, apakah kompetensi inti memberikan akses potensial
kepada berbagai macam pasar. Sebagai contoh, perusahaan yang
memiliki kompetensi ini dalam sistem layar monitor
memungkinkan perusahaan tersebut menekuni bisnis
seperti:,ponsel strawberry ini,
Kedua, apakah kompetensi inti dapat memberikan kontribusi
signifikan pada kegunaan yang diterima pelanggan. Sebagai
contoh, kompetensi handphone strawberry ini dalam mendesain
dan membuat mesin yang lebih canggih dari jenis handphone lain
dan memberikan nilai yang tinggi bagi pelanggannya yang
implikasinya membuat pelanggan enggan beralih kepada produsen
lain.
Ketiga, apakah kompetensi inti yang dimiliki perusahaan ponsel ini
membuat pesaing mengalami kesulitan untuk meniru (imitasi). Jika
dihubungkan dengan kapabilitas, maka seluruh kompetensi inti
21
merupakan kapabilitas dan sebaliknya tidak semua kapabilitas
merupakan kompetensi inti. Hanya kapabilitas yang mempunyai
kriteria tertentu yang dapat dikategorikan sebagian komptensi inti.
Kemampuan atau kapabilitas merupakan kompetensi inti jika
memenuhi empat kriteria, yakni:
o Kemampuan yang Bernilai (Valuable Capabilities), yakni
kemampuan yang memungkinkan perusahaan dapat
memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman eksternal.
o Kemampuan yang Langka (Rare Capabilities), yakni
kemampuan yang hanya dimiliki oleh sangat sedikit pesaing,
baik pesaing saat ini maupun pesaing yang akan datang.
o Kemampuan yang Tidak Dapat Ditiru Secara Sempurna
(Imperfectly Imitable Capabilities), yakni kemampuan yang
tidak mudah dikembangkan oleh perusahaan lain.
o Kemampuan yang Tidak Dapat Diganti (Nonsubstitutable
Capabilities), yakni kemampuan yang sukar untuk digantikan.
Hal terpenting yang perlu dipahami bahwa kompetensi tidak harus dan tidak boleh
dijadikan penghambat untuk berubah apabila sebuah perusahaan lain, selain
ponsel strawberry ini memang memerlukannya. Jika kompetensi inti yang lama
berubah sejalan dengan globalisasi, perusahaan pun harus menemukan kompetensi
yang baru. Karena jika tidak melakukan perubahan, dikuatirkan perusahaan
tersebut akan mengalami kemunduran (competitive disadvantage). Hal ini
dilakukan dengan mempertahankan dan menopang kompetensi inti yang telah ada
dan secara simultan mengembangkan dan membentangkan apresiasi ke depan
untuk menemukan dan menghasilkan kompetensi inti yang baru.
e. Ditinjau dari segi strategi pemasaran
Tujuan pemasaran dari industry ponsel ini adalah mengenal dan
memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk ponsel strawberry ini
cocok dengan pelanggan dan dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran
menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana
membuat produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran produk ponsel ini
22
terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang
strategi pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir,
melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
strategi pemasaran industry onsel Strawberry ini adalah :
(1) faktor mikro, yaitu :
- perantara pemasaran dalam industri ponsel ini terjamin.
- pemasok yang sudah berlangganan dan cocok dengan mutu produk
ponsel ini.
- pesaing produk ponsel lain seperti banyaknya jenis merek handphone
yang beredar di pasaran dan,
- daya beli masyarakat yang harus ditinjau agar tidak beralih ke merek
handphone lainnya.
(2) faktor makro, yaitu :
- demografi/ekonomi, yaitu keadaa kurs rupiah dan keadaan ekonomi di
masyarakat menentukan pengendalian strategi pemasaran produk
ponsel ini.
- keadaan politik/hukum yang juga mempengaruhi strategi hingga ke
penjualan ponsel strawberry ini.
- teknologi/fisik, yaitu mutu teknologi dan fisik handphone strawberry
ini memang harus benar-benar bersaing dengan ponsel lain, agar minat
masyarakat tinggi untuk membeli ponsel ini.
- sosial/budaya, yaitu keadaan masyarakat, pergaulan, dan budaya juga
cukup mempengaruhi penjualan dari produk ini.
Sedangkan strategi dan kiat pemasaran ponsel produk ponsel ini yaitu dari
sudut pendangan penjual (4 P) : adalah tempat yang strategis (place) untuk tempat
menjual agar daya beli masyarakat terhadap handphone ini meningkat, produk
yang bermutu (product), harga yang kompetitif dan bersaing terhadap produk
lain (price) dan promosi yang gencar (promotion)
23
Sedangkan dari sudut pandang pelanggan (4 C) adalah kebutuhan dan
keinginan pelanggan (customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to the
customer), kenyamanan (convenience) dan komunikasi (comunication).
Tujuan akhir dan konsep, kiat dan strategi pemasaran industri ponsel
strawberry ini adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (“total Customer
Statisfaction”). Kepuasan pelanggan sepenuhnya bukan berarti memberikan
kepada apa yang menurut kita keinginan dari mereka, tetapi apa yang
sesungguhnya mereka inginkan serta kapan dan bagaimana mereka inginkan. Atau
secara singkat adalah memenuhi kebutuhan pelanggan. Ada hubungan erat antara
mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan serta keuntungan industri. Mutu
yang lebih tinggi menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, sekaligus
mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih rendah
Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan
apa yang diinginkan oleh konsumen. Mengetahui apa saja yang diinginkan oleh
konsumen yang berkenaan dengan produk, kinerja serta kualitas adalah tahap
pertama yang sangat penting dari kegiatan pemasaran. Yang akhirnya pemasaran
memiliki tujuan yaitu :
a. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan
dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk
yang dihasilkan.
b. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang
berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi
berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk,
promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen,
sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
c. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk
cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
24
BAB IV
KESIMPULAN
a. Strategi operasi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk
menggunakan sumber daya utama perusahaan untuk tingkat tinggi
kompatibilitas antara sumber daya dan strategi perusahaan jangka panjang
perusahaan.
b. Manajemen strategi pada intinya adalah memilih alternatif strategi yang
terbaik bagi organisasi / perusahaan dalam segala hal untuk mendukung
gerak usaha perusahaan.
c. Proritas persaingan : Cost, Quality, Delivery, Flexibility, Service
d. Tren Mempengaruhi Operasi Strategi Keputusan ada 2 yakni globalisasi
dan teknologi
25