Studi Kelayakan Usaha Pupuk Organik Cair (Kasus Pt Mulyo Tani Salatiga-jawa Tengah)

80
STUDI KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK CAIR (KASUS PT MULYO TANI SALATIGA-JAWA TENGAH) Oleh: Windi Widiastuti H24104093 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Transcript of Studi Kelayakan Usaha Pupuk Organik Cair (Kasus Pt Mulyo Tani Salatiga-jawa Tengah)

  • STUDI KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK CAIR

    (KASUS PT MULYO TANI SALATIGA-JAWA TENGAH)

    Oleh:

    Windi Widiastuti

    H24104093

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2008

  • ABSTRAK

    Windi Widiastuti. H24104093. Studi Kelayakan Usaha Pupuk Organik Cair (Studi Kasus PT Mulyo Tani di Salatiga). Di bawah bimbingan Abdul Kohar Irwanto.

    Negara Indonesia terkenal dengan sebutannya sebagai negara agraris. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian yaitu sebesar 71,33% atau 52,36 juta hektar (BPS 2005-2006). Sektor pertanian mempunyai peran langsung dan tidak langsung dalam perekonomian negara Indonesia. Peran langsung sektor pertanian adalah melalui pembentukan PDB, penyediaan sumber devisa melalui ekspor, penyediaan pangan dan bahan baku industri, pengentasan kemiskinan, penyediaan lapangan kerja dan perbaikan pendapatan masyarakat. Sekitar 40-50 persen tenaga kerja Indonesia memiliki mata pencaharian di sektor pertanian (BPS, 2006). Kemampuan sektor pertanian dalam mendukung perekonomian negara tidak terlepas dari hasil produktivitasnya. Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara menambahkan suatu input yang sering disebut dengan pupuk. Pupuk yang sering digunakan oleh petani adalah pupuk kimia yaitu urea, NPK, ZA, dan SP-36. Pupuk kimia ini memang terbukti meningkatkan produktivitas pertanian.

    Meskipun memberikan peningkatan pada produktivitas pertanian, namun pemakaian pupuk kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu harga pupuk kimia juga semakin mahal dan sering terjadi kelangkaan pupuk kimia. Hal ini mendorong berdirinya PT Mulyo Tani untuk memproduksi pupuk organik. Pupuk organik ini bertujuan untuk mensubtitusi pemakaian pupuk kimia dan untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pemakaian pupuk kimia secara berkelanjutan.

    Dalam suatu usaha baik dalam skala kecil, sedang maupun besar, diperlukan suatu analisis kelayakan. Studi kelayakan usaha berguna untuk mengetahui gambaran perusahaan dimasa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha produksi pupuk organik cair pada PT Mulyo Tani dari aspek pasar, aspek teknik, aspek manajemen, aspek sumber daya manusia, aspek dampak usaha dan aspek keuangan.

    Metode yang digunakan adalah dengan menghitung jumlah NPV, IRR, Net B/C, PBP dan BEP. Proses penghitungan dilakukan dengan menggunakan model komputer studi kelayakan usaha dengan bantuan microsoft excel.

    Dari hasil perhitungan, hasil yang diperoleh adalah NPV = Rp. 2.159.141, IRR = 14%, Net B/C = 3,12, BEP = 8,7 tahun, PBP = 1,2 tahun. Dari hasil perhitungan finansial tersebut maka PT Mulyo Tani layak untuk dijalankan.

    Dari segi aspek pemasaran PT Mulyo Tani memiliki peluang di sektor perikanan dan pertanian dengan peluang pasar sebagai berikut: 1. Pertanian sawah di Salatiga membutuhkan pupuk organik sebanyak 210 liter

    per hektar sawah. Luas sawah di Salatiga adalah 790 Ha, sehingga total kebutuhan pupuk organik adalah 165.900 liter.

    2. Perikanan di Salatiga membutuhkan pupuk organik sebesar 7.784 liter per tahun, peluang pasar yang terbesar terletak pada desa Sidorejo. Di desa ini ada 8200 m kolam perikanan dan membutuhkan pupuk organik terbanyak yaitu sebesar 5.904 liter.

  • PT Mulyo Tani tidak hanya memiliki segmen pasar untuk pertanian tetapi juga untuk perikanan.

    Dari segi aspek teknik PT Mulyo Tani masih menggunakan alat dan mesin yang sangat sederhana. Kapasitas maksimal produksi adalah sebesar 210.000 liter pertahun. Kebutuhan bahan baku diperoleh dari pasar tradisional sekitar untuk bahan yang terdiri dari sayur, buah dan kacang-kacangan. Sedangkan bahan baku seperti sisa pencernaan hewan diperoleh dari rumah potong hewan. Jalur distribusi produk adalah dimulai dari pabrik yang kemudian dipasarkan oleh para distributor dan akan berakhir di petani melewati KUD atau kepala kelompok tani.

    Dari aspek manajemen, PT Mulyo Tani dipimpin oleh seorang pemilikyang dibantu oleh seorang manajer dalam mengawasi kegiatan operasional setiap hari. Manajer membawahi tiga asisten manajer bidang pemasaran, produksi, dan administrasi. PT Mulyo Tani memiliki buruh harian sebanyak 12 orang, yang terdiri dari penyiapan bahan, pengolahan, pengemasan, pengepakan, dan pergudangan.

    Dari segi sumber daya manusia, PT Mulyo Tani memiliki sistem kerja satu shift dengan lima hari kerja dalam satu minggu dan lama jam kerja setiap hari adalah tujuh jam, dimulai pada pukul 08.00-16.00. PT Mulyo Tani juga mengadakan pelatihan bagi karyawannya. Namun pelatihan yang diberikan terbatas pada beberapa bagian saja. Pelatihan hanya diberikan pada karyawan bagian pencampuran, fermentasi dan pengadukan. Hal ini dikarenakan pada bagian-bagian inilah yang akan menentukan kualitas produk, sehingga pada bagian ini diperlukan karyawan-karyawan yang terlatih.

    Dari aspek lingkungan hidup, produksi pupuk organik cair ini tidak menimbulkan dampak berbahaya atau polusi dalam proses pengolahannya. Bahan-bahan yang dipakai semua bersifat alamiah yang kaya akan vitamin. Energi yang digunakan pun hanya energi listrik sehingga tidak menimbulkan asap yang akan menyebabkan polusi udara. Hasil residu yang diperoleh dari hasil penyaringan juga masih dapat digunakan sebagai pupuk organik padat. Sehingga secara keseluruhan tidak ada bahan yang terbuang atau tersisa dalam proses.

  • STUDI KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK CAIR

    (KASUS PT MULYO TANI SALATIGA-JAWA TENGAH)

    SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Manajemen

    Institut Pertanian Bogor

    Oleh

    Windi Widiastuti

    H24104093

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2008

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

  • FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    STUDI KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK CAIR

    (KASUS PT MULYO TANI DI SALATIGA-JAWA TENGAH)

    SKRIPSI

    Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    SARJANA EKONOMI

    pada Departemen Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Manajemen

    Institut Pertanian Bogor

    Oleh

    Windi Widiastuti

    H24104093

    Menyetujui, Juni 2008

    Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto Msc.

    Dosen Pembimbing

    Mengetahui,

    Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc

    Ketua Departemen

    Tanggal Ujian: 27 Mei 2008 Tanggal Lulus:

  • RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan di Bogor 13 Februari 1986. penulis merupakan anak

    ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Suwarno dan Dewi Ratna Ningsih.

    Penulis memulai pendidikannya di SD Negeri Kedunghalang III pada tahun

    1992. kemudian pada tahun 1998 penulis melanjutkan pendidikannya di SMP

    Negeri 5 Bogor. Pada tahun 2001 penulis melanjutkan ke SMA Negeri 2 Bogor

    lulus pada tahun 2004, dan pada tahun yang sama di terima di Institut Pertanian

    Bogor melalui jalur Ujian Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI).

  • KATA PENGANTAR

    Segala puji senantiasa dipanjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah

    memberikan Kasih dan SayangNya kepada penulis, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk

    memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas

    Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

    Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara moril

    maupun materil. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Kedua orang tuaku tercinta, yang telah memberikan segalanya baik moril

    maupun materi. Terima kasih atas doa yang telah kalian berikan.

    2. Nenekku tercinta atas segala doa dan restunya.

    3. Kakak ku tercinta : Mbak Endi, Mbak Heni, A Yadi, A Ensa yang sudah

    memberikan motivasinya. Adikku tersayang Rini terima kasih atas

    dukungannya.

    4. Keponakan ku tercinta: Bagus Arya Wiratanu dan Kireina Zahra Yasmaini.

    5. Paklik dan Bulik tercinta ( Paklik Sikom dan Bulik Pani, Paklik Karli dan

    Bulik Kun, Paklik Dori dan Bulik Sri).

    6. Terima kasih untuk keluarga Besar Desa Ngaglik yang sudah memberikan doa

    dan restunya pada penulis.

    7. Adik-adik Sepupuku Tersayang: Ferli, Via, Dendra, Wulan, Dani, dan Sugeng.

    8. Bapak Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto MSc. Sebagai dosen pembimbing yang

    telah sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    9. Bapak Ir. Budi Purwanto ME yang telah bersedia menguji dan memberikan

    banyak masukan kepada penulis.

    10. Ibu Farida Ratnadewi SE. MM. yang telah bersedia meluangkan waktunya

    untuk menguji penulis.

    11. Bapak Eko Rudi Cahyadi, S.Hut, MM, yang telah bersedia menjadi moderator

    pada ujian seminar penulis.

    12. Bapak Mulyadi SE. selaku pemilik PT Mulyo Tani yang telah bersedia

    menjadi tempat penelitian penulis.

  • 13. Staff dan karyawan PT Mulyo Tani.

    14. Terima kasih untuk Kelompok Tani Desa Candi Sari yang telah banyak

    membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

    15. Seluruh staff pengajar dan karyawan di Departemen Manajemen.

    16. Teman-teman di Departemen Manajemen angkatan 41 ( khusus untuk Bilqis,

    Ayu, Gita, Annisa, Fifi, Iqoh).

    17. Terima kasih untuk teman satu bimbingan (Rika, Erna, Gitri, Dini, Angga dan

    Dase)

    18. Terima kasih untuk Adit teman baikku, atas bantuannya selama ini, atas

    dukungannya, masukannya, motivasinya, yang selalu ada baik senang ataupun

    susah. Dan untuk mas Yudha atas bantuannya selama penulis melaksanakan

    penelitian.

    19. Adik-adik angkatan yang telah hadir pada seminar penulis.

    20. Semua pihak yang telah membantu dan mendoakan serta memberikan

    restunya pada penulis dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak bisa penulis

    sebutkan satu per satu.

    Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

    pihak.

    Bogor, Juni 2008

    Penulis

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    ABSTRAK

    RIWAYAT HIDUP................... iii

    KATA PENGANTAR. iv

    DAFTAR ISI. v

    TABEL. . .......... vii

    DAFTAR GAMBAR................................... viii

    DAFTAR LAMPIRAN........... ix

    I. PENDAHULUAN............ 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah.. 3 1.3. Tujuan Penelitian... 3 1.4. Manfaat penelitian..... 4

    II. TINJAUAN PUSTAKA............... 5 2.1. Pengertian Pertanian Organik....... 5

    2.1.1. Lembaga Sertifikasi................................................................ 5 2.1.2. Prinsip Pertanian Organik....................................................... 6 2.1.3. Unsur Pertanian Organik........................................................ 6

    2.2. Pengertian Pupuk .................. 6 2.3. Pengertian Organik.................... 9 2.4. Peranan Bahan Organik Bagi Tanah ............ 9 2.5. Pengaruh Bahan Organik Pada Sifat Fisika Tanah... 10 2.6. Pengaruh Bahan Organik Pada Sifat Kimia Tanah.. 10 2.7. Macam-macam Bahan Organik 11

    2.7.1. Pupuk Padat... 11 2.7.2. Pupuk Cair. 14

    2.8. Kriteria Pupuk Organik 15 2.9. Kelebihan Pupuk Organik........ 15

    III. Metode Penelitian.... 16 3.1. Kerangka Penelitian.... 16 3.2. Metode Penelitian.... 16

    3.2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................ 16 3.2.2. Jenis dan Sumber Data......................................................... 16 3.2.3. Penelitian Terdahulu............................................................ 18

    3.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data 19 3.4. Asumsi-Asumsi... 21 3.5. Aspek Non Finansial....................................................................... 22

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 29 4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian................... 29

    4.1.1. Gambaran Umum Jawa Tengah........................................... 29

  • 4.1.2. Gambaran Umum Kota Salatiga................................................. 30 4.1.3. Gambaran Umum PT Mulyo Tani................................................ 31

    4.2. Aspek Pasar dan Pemasaran............. 33 4.2.1. Bentuk Pasar.. 33 4.2.2. Proyeksi Pasar 33 4.2.3. Ekspor dan Impor Pupuk Lanjutan.... 34 4.2.4. Segmentasi, Target, dan Posisi....... 36 4.2.5. Bauran Pemasaran.......... 38

    4.3. Aspek Teknik dan Teknologi.. 43 4.3.1. Pemilihan dan Perencanaan Produk.. 43 4.3.2. Rencana Aliran Bahan Baku. 43 4.3.3. Tahap Proses Produksi.......... 44 4.3.4. Pemilihan Teknologi. 44 4.3.5. Perencanaan Tata Letak 44 4.3.6. Perencanaan Kapasitas.. 45

    4.4. Aspek Manajemen. 46 4.4.1. Struktur Organisasi 46 4.4.2. Deskripsi Pekerjaan.. 48

    4.5. Aspek Sumber Daya Manusia. 49 4.6. Aspek Dampak Usaha............. 51 4.7. Aspek Keuangan......... 52

    4.7.1. Kebutuhan Modal dan Identifikasi Biaya...................................... 52 4.7.2. Arus Biaya..................................................................................... 52 4.7.3. Kriteria Kelayakan Keuangan....................................................... 54 4.7.4. Rekapitulasi Aspek Keuangan....................................................... 56

    4.8. Analisis Kepekaan.................................................................................. 56 4.8.1. Perubahan Pada Harga Bahan Baku.............................................. 56 4.8.2. Peningkatan Biaya Tenaga Kerja................................................... 57 4.8.3. Peningkatan Harga Bahan Bakar Minyak....................................... 58 4.8.4. Peningkatan Kapasitas Produksi..................................................... 58 4.8.5. Penambahan Tenaga Kerja Pemasaran........................................... 59 4.8.6. Penambahan Mesin Pendingin......................................................... 60 4.8.7. Rekapitulasi Aspek Finansial dan Analisa Kepekaan..................... 60

    KESIMPULAN DAN SARAN.. 63

    1. Kesimpulan.... 63

    2. Saran.............. 63 DAFTAR PUSTAKA............ 64

    LAMPIRAN..................................................... 65

  • DAFTAR TABEL

    No Halaman

    1. Luas Lahan Kritis di Pulau Jawa...... 2

    2. Sumber Penghasilan Penduduk Jawa Tengah. 29

    3. PDRB Kota Salatiga.... 31

    4. Luas dan Kebutuhan Pupuk Organi Untuk Budi daya Ikan Tawar. 34

    5. Volume Ekspor Pupuk Organik.. 35

    6. Volume Impor Pupuk Organik.... 35

    7. Daftar Perusahaan Pupuk Organik....... 37

    8. Aplikasi Pupuk PT Mulyo Tani....... 39

    9. Rincian Penggunaan Tanah............ 45

    10. Deskripsi Pekerjaan....... 47

    11. Spesifikasi Pekerjaan... 50

    12. Biaya Investasi.... 53

    13. Biaya Bahan Baku...... 53

    14. Biaya Tenaga Kerja.... 54

    15. Biaya Lain-lain.... 54

    16. Rekapitulasi Skenario Dasar Aspek Finansial. 56

    17. Kepekaan Bahan Baku.............56

    18. Kepekaan Biaya Tenaga Kerja..................... 57

    19. Peningkatan Harga Bahan Bakar Minyak................................................ 59

    20. Kepekaan Kapasitas..... 60

    21. Penambahan Tenaga Pemasaran.. 61

    22. Penambahan Mesin Pendingin. 61

    23. Rekapitulasi Perbandingan Aspek Finansial dan Analisis Kepekaan...61

  • DAFTAR GAMBAR

    No. Halaman

    1. Bagan Tahapan Penelitian Studi Kelayakan Usaha.................................... 17

    2. Alur Distribusi Produk.................................................................................41

  • DAFTAR LAMPIRAN

    No Halaman 1. Struktur Organisasi 64

    2. Tahapan Penghitungan Aspek Keuangan.. 65

    3. Proses Produksi. 66

    4. Daftar Pesaing........................................................................................... 67

    5. Rencana Kebutuhan Fisik Usaha.. 70

    6. Daftar Indeks Harga.. 71

    7. Rencana Anggaran Biaya.. 72

    8. Perhitungan Biaya Penyusutan.. 73

    9. Perhitungan NPV Pada Kondisi Normal 74

    10. Perhitungan IRR Pada Kondisi Normal 75

    11. Perhitungan BEP dan PBP Pada Kondisi Normal..... 76

    12. Perhitungan NPV Saat BBM Naik 30% .. 77

    13. Perhitungan IRR Saat BBM Naik 30% 78

    14. Perhitungan BEP dan PBP Saat BBM Naik 30%................................ 79

    15. Perhitungan NPV Saat Biaya Tenaga Kerja Naik 15% .. 80

    16. Perhitungan IRR Saat Biaya Tenaga Kerja Naik 15%........................ 81

    17. Perhitungan BEP dan PBP Saat Biaya Tenaga Kerja Naik 15%........ 82

    18. Perhitungan NPV Saat Bahan Baku Naik 10% ............. 83

    19. Perhitungan IRR Saat Bahan Baku Naik 10%................................... 84

    20. Perhitungan BEP dan PBP Saat Bahan Baku Naik 10%................... 85

    21. Perhitungan NPV Saat Kapasitas Naik 10% .................. 86

    22. Perhitungan IRR Saat Kapasitas Naik 10%........................................... 87

    23. Perhitungan BEP dan PBP Saat Kapasitas Naik 10%.......................... 88

    24. Perhitungan NPV Saat Tenaga Kerja Pemasaran Bertambah.... 89

    25. Perhitungan IRR Saat Tenaga Kerja Pemasar Bertambah................. 90

    26. Perhitungan BEP dan PBP Saat Tenaga Kerja Pemasar Bertambah... 91

    27. Perhitungan NPV Saat Penambahan Mesin Pendingin............. 92

    28. Perhitungan IRR Saat Penambahan Mesin Pendingin........................ 93

  • 29. Perhitungan BEP dan PBP Saat Penambahan Mesin Pendingin.................. 94

  • I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik tahun 2006, bahwa

    luas lahan pertanian di Indonesia adalah sebesar 71,33 persen atau mencapai

    52,36 juta hektar dari luas lahan di Indonesia, maka dari itu Indonesia

    terkenal dengan sebutan negara agraris. Sektor pertanian mempunyai peran

    langsung dan tidak langsung dalam perekonomian negara Indinesia. Peran

    langsung sektor pertanian adalah melalui pembentukan PDB, penyediaan

    sumber devisa melalui ekspor, penyediaan pangan dan bahan baku industri,

    pengentasan kemiskinan, penyediaan lapangan kerja dan perbaikan

    pendapatan masyarakat. Sekitar 40-50 persen tenaga kerja Indonesia

    memiliki mata pencaharian di sektor pertanian (BPS, 2006). Kemampuan

    sektor pertanian dalam mendukung perekonomian negara tidak terlepas dari

    hasil produktivitasnya. Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara

    menambahkan suatu input yang sering disebut dengan pupuk. Pupuk yang

    sering digunakan oleh petani adalah urea, NPK, ZA, dan SP-36. Dalam

    rangka memenuhi kebutuhan pupuk di dalam negeri, pemerintah telah

    membangun lima perusahaan pupuk kimia yaitu:

    1. PT Pupuk Iskandar Muda di Nangroe Aceh Darusalam.

    2. PT Pupuk Sriwijaya di Sumatera Selatan.

    3. PT Pupuk Kujang di Jawa Barat.

    4. PT Pupuk Petrokimia Gresik di Jawa Timur.

    5. PT Pupuk Kalimantan Timur Tbk. di Kalimantan Timur.

    Meskipun memberikan peningkatan pada produktivitas pertanian,

    namun pemakaian pupuk kimia ternyata memberikan dampak negatif

    terhadap lingkungan. Dampak pada lingkungan adalah tanah menjadi

    mampat, keras, pecah-pecah dan hilangnya keanekaragaman hayati tanah.

    Berikut adalah daftar lahan kritis berdasarkan provinsi dan tingkat

    kekritisan:

  • Tabel 1. Luas Lahan Kritis di Pulau Jawa Berdasarkan Provinsi dan tingkat

    Kekritisannya (Ha)

    Provinsi Sangat Kritis Kritis Agak Kritis Jumlah DKI Jakarta - - - - Jawa Barat - - - - Jawa Tengah 9.340 147.581 665.320 822.241DI Yogyakarta 18.552 153.985 339.941 512.478Jawa Timur 104.273 247.551 357.948 709.772Banten - - - -

    Sumber: Departemen Kehutanan, Statitik Kehutanan Indonesia 2005

    Untuk mengatasi dampak negatif penggunaan pupuk kimia, maka

    pemerintah melakukan pengembangan pertanian organik dan menjadikan

    pertanian organik sebagai salah satu program kerja Departemen Pertanian

    pada tahun 2007. Program ini bertujuan memulihkan kesuburan tanah,

    meningkatkan produktivitas dan melestarikan lingkungan. Dengan adanya

    program tersebut maka para petani mulai melakukan pertanian semi organik,

    yaitu dengan menggunakan pupuk kimia yang dicampur pupuk organik.

    Pertanian organik mutlak memerlukan pupuk organik. Maka hal ini akan

    mengurangi konsumsi petani terhadap pupuk kimia dan pendapatan pada

    BUMN pupuk kimia akan berkurang. Oleh karena itu untuk mengantisipasi

    kerugian yang dialami oleh BUMN pupuk kimia tersebut, pemerintah

    mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

    76/Permentan/O.T.140/12/2007 tertanggal 28 Desember 2007 empat BUMN

    pupuk yang ditugasi memproduksi pupuk organik yaitu PT Pupuk

    Petrokimia Gresik sebesar 300.000 ton, PT Pupuk Kalimantan Timur

    sebesar 25.000 ton, PT Pupuk Sriwijaya dan PT Pupuk Kujang sebesar

    10.000 ton (ANTARA News) untuk menyediakan pupuk organik bagi

    masyarakat.

    Hal ini tentu saja menjadi peluang besar bagi PT Mulyo Tani untuk

    melakukan usaha di bidang pupuk organik karena para petani akan mulai

    beralih ke pupuk organik sesuai program pemerintah. Pupuk yang

    diproduksi oleh perusahaan tersebut adalah pupuk organik cair. Pupuk ini

    bertujuan untuk mengurangi dampak negatif pupuk kimia, dengan cara

    mencampur penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organik. Selain itu

  • usaha produksi pupuk organik tersebut juga adalah untuk mendukung

    program pemerintah Go Organik 2010 yaitu mencanangkan pertanian

    organik dengan menarik pupuk kimia dari pasar.

    Dalam suatu usaha baik dalam skala kecil maupun besar sebaiknya

    memiliki studi kelayakan usaha. Studi kelayakan usaha diperlukan melihat

    sebuah gambaran mengenai layak atau tidak layaknya suatu usaha yang akan

    dijalankan maupun yang sedang dijalankan.

    1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan penjelasan diatas, dengan adanya program pemerintah

    untuk mengembangkan pertanian organik, maka para petani kini mulai

    beralih dari pertanian dengan pupuk kimia menjadi pertanian semi organik

    yang menggabungkan pupuk kimia dan pupuk organik, membuka peluang

    bagi PT Mulyo Tani untuk melakukan usaha di bidang pupuk organik.

    Meskipun memiliki peluang yang besar, PT Mulyo Tani ingin mengetahui

    kelayakan usahanya. Oleh karena itu penulis merumuskan masalah penelitian

    ini sebagai berikut:

    1. Apakah usaha pupuk organik PT Mulyo Tani layak atau tidak layak untuk

    dijalankan dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan

    teknologis, aspek manajemen, aspek dampak usaha dan aspek keuangan?

    2. Bagaimanakah tingkat kepekaan (sensitifitas) kelayakan perusahaan

    terhadap perubahan yang terjadi dilihat dari aspek keuangan?

    1.3. Tujuan Penelitian

    PT Mulyo Tani ingin melakukan suatu studi tentang kelayakan

    usahanya adalah dengan tujuan sebagai berikut:

    1. Menganalisis kelayakan usaha (layak atau tidak layak) pupuk organik cair

    PT Mulyo Tani dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan

    teknologis, aspek manajemen, aspek dampak usaha dan aspek keuangan.

    2. Menganalisis tingkat kepekaan (sensitifitas) kondisi kelayakan usaha jika

    terjadi perubahan-perubahan.

  • 1.4. Manfaat Penelitian

    Hasil dari studi kelayakan usaha yang dilakukan diharapkan dapat

    memberikan manfaat sebagai berikut:

    1. Bagi perusahaan yang telah diteliti, semoga penelitian ini dapat bermanfaat

    sebagai masukan bagi perusahaan, dapat memberikan gambaran usaha

    perusahaan dan kelanjutan usahanya.

    2. PT Mulyo Tani dapat memiliki mitra usaha untuk menambah modal usaha.

    3. Studi ini merupakan penerapan dari dari ilmu yang telah didapat selama

    perkuliahan sehingga dapat menambah wawasan penulis dalam suatu

    bidang usaha.

  • II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Pengertian Pertanian Organik Menurut IFOAM (International Federation of Organik Agriculture

    Movements) pertanian organik adalah sistem pertanian yang holistik yang

    mendukung dan mempercepat biodiversiti, siklus biologi dan aktivitas

    biologi tanah. Dengan kata lain pertanian organik, adalah sistem produksi

    pertanian yang holistik dan terpadu, dengan cara mengoptimalkan kesehatan

    dan produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga menghasilkan

    pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan.

    Lahan yang dapat dijadikan lahan pertanian organik adalah lahan

    yang bebas dari cemaran bahan agrokimia dari pupuk dan pestisida.

    Terdapat dua pilihan lahan: (1) lahan pertanian yang baru dibuka, atau (2)

    lahan pertanian intensif yang dikonversi untuk lahan pertanian organik.

    Dalam pertanian organik sesuai dengan standar yang ditetapkan secara

    umum adalah mengikuti aturan sebagai berikut:

    1. Menghindari benih/bibit hasil rekayasa genetika. Sebaiknya benih

    berasal dari kebun pertanian organik,

    2. Menghindari penggunaan pupuk kimia sintetis, zat pengatur tumbuh,

    pestisida. Pengendalian hama dilakukan dengan cara mekanis, biologis

    dan rotasi tanaman,

    3. Peningkatan kesuburan tanah dilakukan secara alami melalui

    penambahan pupuk organik, sisa tanaman, pupuk alam, dan rotasi

    dengan tanaman legum.

    4. Penanganan pasca panen dan pengawetan bahan pangan menggunakan

    cara-cara yang alami.

    2.1.1. Lembaga Sertifikasi Pertanian Organik

    Beberapa lembaga standarisasi pertanian organik adalah sebagai

    berikut:

    1. Standar Internasional

    Standar IFOAM. Standar dasar untuk produk organik dan prosesnya

  • dari IFOAM sejak 1980.

    The Codex Alimentarius Standar yang disusun dengan penyesuaian

    standar IFOAM dengan beberapa standar dan aturan lain.

    2. Nasional dan regional

    3. Standar di setiap negara

    SNI untuk standarisasi pertanian organik di Indonesia, SNI

    merupakan dasar bagi lembaga sertifikasi yang nanti harus di

    akreditasi oleh Departemen Pertanian melalui PSA (Pusat

    Standarisasi dan Akreditasi). SNI Sistem pangan organik disusun

    dengan mengadopsi seluruh materi dalam dokumen standar GL 32

    1999, yaitu Guidelines for the production, processing, labeling

    and marketing of organikally produced foods dan dimodifikasi

    sesuai dengan kondisi Indonesia.

    2.1.2. Prinsip Pertanian Organik Menurut IFOAM pertanian memiliki empat prinsip yang

    harus dilaksanakan yaitu:

    1. Kesehatan

    2. Ekologi

    3. Keadilan

    4. Perlindungan

    2.1.3. Unsur Pertanian Organik

    IFOAM mengungkapkan bahwa pertanian organik memiliki

    unsur-unsur sebagai berikut:

    1. Sumber daya lahan yang bebas bahan kimia.

    2. Benih yang alami non rekayasa genetik.

    3. Pemupukan dilakukan secara organik tanpa kimia.

    4. Pengendalian hama tanpa penggunaan pestisida.

    5. Pola tanam.

    2.2. Pengertian Pupuk

    Pupuk organik menurut surat keputusan menteri pertanian nomor 505

    tahun 2006, adalah bahan kimia atau organisme yang berperan dalam

  • penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak

    langsung.

    Pupuk dapat dibedakan menjadi dua yaitu pupuk buatan dan pupuk

    organik. Pupuk alam adalah pupuk yang langsung di dapat dari alam

    misalnya posfat alam dan pupuk organik (pupuk kompos dan pupuk

    kandang). Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat di pabrik dengan jenis

    dan kadar unsur haranya sengaja ditambahkan dalam pupuk tersebut dalam

    jumlah tertentu. Manfaat pupuk dibagi menjadi dua yaitu:

    1. Berkaitan dengan sifat fisika tanah

    Manfaat pupuk dalam hal ini adalah memperbaiki struktur tanah dari

    padat menjadi gembur. Pemberian pupuk organik terutama dapat

    memperbaiki struktur tanah dengan menyediakan ruang pada tanah

    untuk udara dan air. Manfaat lain adalah mengurangi erosi pada

    permukaan tanah berfungsi sebagai penutup tanah dan memperkuat

    struktur tanah di bagian permukaan sehingga tanah tidak mudah tergerus

    air.

    2. Berkaitan dengan kimia

    Menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman untuk membantu

    mencegah terjadinya kehilangan unsur hara seperti N, P, K yang sifatnya

    sangat mudah hilang karena penguapan. Pupuk yang berkaitan dengan

    kimia dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah:

    1. Berdasarkan cara pemberian:

    1. Pupuk akar.

    Pupuk akar adalah pupuk yang cara pemberiannya dilakukan

    melalui akar atau tanah, baik dengan cara disiram atau ditanam di

    dekat lubang akar .

    2. Pupuk daun

    Pupuk daun adalah pupuk yang diberikan melalui stomata daun

    dengan cara di semprotkan pada daun.

    3.Berdasarkan komponen utama penyusunnya:

    1. Pupuk organik.

  • Pupuk yang bahan bakunya berasal dari sisa makhluk hidup yang

    telah mengalami proses pembusukan oleh mikroorganisme

    pengurai sehingga warna, rupa, tekstur, dan kadar airnya tidak

    serupa lagi dengan aslinya.

    2. Pupuk anorganik.

    Pupuk yang bahan bakunya berasal dari bahan mineral, senyawa

    kimia yang telah diubah melalui proses produksi sehingga

    menjadi bentuk senyawa kimia yang dapat diserap tanaman.

    3. Berdasarkan bentuk.

    1. Pupuk Padat.

    Pupuk yang teksturnya padat seperti butiran, serbuk, tablet dan

    kapsul.

    2. Pupuk Cair

    Pupuk yang bentuknya cair biasanya dibedakan atas

    kekentalannya dan konsentrasinya.

    4. Berdasarkan aplikasi pupuk di bagi menjadi dua yaitu padat dan cair.

    1. Aplikasi Pupuk Padat:

    1. Ditebarkan langsung ke permukaan tanah.

    2. Ditaburkan ke dalam larikan/barisan antar tanaman.

    3. Ditempatkan dalam lubang.

    4. Dicampur merata dengan tanah pada lahan olah.

    5. Dibenamkan dalam lubang dekat perakaran.

    6. Ditanam dalam larikan disebelah lubang tanam.

    7. Dikocorkan didekat batang tanaman.

    8. Dicampurkan dengan tanah penutup lubang tanam.

    2. Aplikasi Pupuk Cair

    Aplikasi pada pupuk cair biasa dilakukan dengan cara

    disemprotkan pada daun atau disiramkan langsung pada tanaman.

    Pupuk cair memang sangat mudah dalam menggunakannya,

    namun aplikasi ini sebaiknya tidak dilakukan pada saat hujan

    atau terik matahari karena larutan pupuk akan cepat menguap dan

    hilang.

  • 2.3. Pengertian Organik Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui,

    didaur ulang atau dirombak oleh bakteri-bakteri tanah, menjadi unsur yang

    dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Bahan

    organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang

    yang sebagian telah mengalami pelapukan (situsHijau.co.id 2002).

    Sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akar,

    batang, ranting, daun, dan buah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan

    melalui proses fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun

    utama dari bahan organik tersebut. Unsur karbon ini berada dalam bentuk

    senyawa-senyawa polisakarida, seperti selulosa, hemiselulosa, pati, dan

    bahan- bahan pektin dan lignin. Selain itu nitrogen merupakan unsur yang

    paling banyak terakumulasi dalam bahan organik karena merupakan unsur

    yang penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses perombakan

    bahan organik tanah. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan

    akan terangkut ke lapisan bawah serta diinkorporasikan dengan tanah.

    Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus

    menggunakan bahan organik tanaman setelah itu barulah menyumbangkan

    pula bahan organik. Bahan organik tanah selain dapat berasal dari jaringan

    asli juga dapat berasal dari bagian batuan.

    2.4. Peranan Bahan Organik Bagi Tanah Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan tanah.

    Peranan bahan organik bagi tanah berkaitan dengan perubahan sifat-sifat

    tanah, yaitu sifat fisik, biologis, dan sifat kimia tanah. Melalui penambahan

    bahan organik, tanah yang tadinya berstruktur berat menjadi berstruktur

    remah yang relatif lebih ringan. Pergerakan air secara vertikal atau infiltrasi

    dapat diperbaiki dan tanah dapat menyerap air lebih cepat sehingga aliran

    permukaan dan erosi dapat diperkecil. Demikian pula dengan aerasi tanah

    yang menjadi lebih baik karena ruang pori tanah (porositas) bertambah.

    Bahan organik umumnya ditemukan dipermukaan tanah. Jumlahnya

    tidak besar, hanya sekitar 3-5% tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah

    besar sekali. Sekitar setengah dari kapasitas tukar kation berasal dari bahan

  • organik. Ia merupakan sumber hara tanaman. Disamping itu bahan organik

    adalah sumber energi bagi sebagian besar organisme tanah. Dalam

    memainkan peranan tersebut bahan organik sangat ditentukan oleh sumber

    dan susunannya, oleh karena kelancaran dekomposisinya, serta hasil dari

    dekomposisi itu sendiri (situsHijau 2002).

    2.5. Pengaruh Bahan Organik Pada Sifat Fisika Tanah

    Pengaruh bahan organik pada sifat fisika tanah yaitu untuk

    meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air. Air tanah

    mempengaruhi mikroorganisme tanah dan tanaman di atasnya. Kadar air

    optimal bagi tanaman dan mikroorganisme adalah 0,5 bar/ atmosfer.

    selain itu warna tanah menjadi coklat hingga hitam. Hal ini dapat

    meningkatkan penyerapan energi radiasi matahari yang kemudian

    mempengaruhi suhu tanah. Bahan organik juga dapat merangsang granulasi

    agregat menurunkan plastisitas, kohesi dan sifat buruk lainnya dari liat.

    2.6. Pengaruh Bahan Organik pada Sifat Kimia Tanah Peranan bahan organik terhadap perbaikan sifat kimia tanah tidak

    berkaitan dengan dekomposisi bahan organik, karena pada proses ini terjadi

    perubahan terhadap komposisi kimia bahan organik dari senyawa yang

    kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Proses yang terjadi dalam

    dekomposisi yaitu perombakan sisa tanaman atau hewan oleh

    miroorganisme tanah atau enzim-enzim lainnya, peningkatan biomassa

    organisme, dan akumulasi serta pelepasan akhir. Akumulasi residu tanaman

    dan hewan sebagai bahan organik dalam tanah antara lain terdiri dari

    karbohidrat, lignin, tanin, lemak, minyak, lilin, resin, senyawa N, pigmen

    dan mineral, sehingga hal ini dapat menambahkan unsur-unsur hara dalam

    tanah.

    2.7.Macam-Macam Bahan Organik

    Bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah, biasanya berupa

    pupuk. Pupuk merupakan bahan alami maupun buatan yang ditambahkan

    pada tanah supaya kesuburan tanah dapat meningkat. Pupuk organik adalah

    pupuk yang berasal dari alam yaitu dari sisa-sisa organisme hidup baik sisa

  • tanaman maupun sisa hewan yang mengandung unsur-unsur hara baik

    makro maupun mikro yang yang dibutuhkan oleh tumbuhan supaya dapat

    tumbuh dengan subur. Pupuk organik terbuat dari bahan yang dapat

    diperbaharui, didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi

    unsur-usur yang dapat digunakan oleh tanaman, tanpa mencemari tanah dan

    air.

    Pupuk organik dapat berupa pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk cair

    biasanya berupa saringan dari pupuk padat. Pupuk cair ini dimaksudkan agar

    penggunannya lebih mudah, tidak mengandung kotoran, dan sekaligus

    menjaga kelembaban tanah. Pupuk padat dapat berupa pupuk hijau, pupuk

    serasah, kompos, maupun pupuk kandang.

    2.7.1. Pupuk Padat

    A. Pupuk Hijau

    Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman

    yang dibenamkan ke dalam tanah. Jenis tanaman yang banyak

    digunakan adalah dari familia Leguminoceae atau kacang-

    kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis

    tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya

    serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang

    membantu mengikat nitrogen dari udara.

    Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain :

    1. Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta

    infiltrasi air

    2. Mencegah adanya erosi.

    3. Dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang

    berasal dari tanah dan gulma.

    4. Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau

    untuk suplai pupuk inorganik.

    Namun, pupuk hijau juga memiliki kekurangan yaitu :

    1. Tanaman hijau dapat sebagai kendala dalam waktu, tenaga,

    lahan, dan air pada pola tanam yang menggunakan rotasi

  • dengan tanaman legume dapat mengundang hama ataupun

    penyakit.

    2.Dapat menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok

    dalam hal air dan hara pada pola pertanaman tumpang sari.

    B. Pupuk Seresah

    Pupuk seresah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau

    komponen tanaman yang sudah tidak terpakai. Misalnya jerami

    kering, bonggol jerami, rumput tebasan, tongkol jagung, dan lain-

    lain. Pupuk seresah sering disebut pupuk penutup tanah karena

    pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu ditutupkan pada

    permukaan tanah di sekitar tanaman (mulsa). Peranan pupuk ini

    diantaranya adalah:

    1. Dapat menjaga kelembaban tanah, mengurangi penguapan,

    penghematan pengairan

    2. Mencegah erosi, permukaan tanah yang tertutup mulsa tidak

    mudah larut dan terbawa air.

    3. Menghambat adanya pencucian unsur hara oleh air dan aliran

    permukaan.

    4. Menghambat pertumbuhan gulma.

    5. Menjaga tekstur tanah tetap remah.

    6. Menghindari kontaminasi penyakit akibat percikan air hujan.

    7. Memperlancar kegiatan jasad renik tanah sehingga membantu

    menyuburkan tanah dan sumber humus.

    C. Pupuk Kompos

    Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang

    telah mengalami pelapukan, seperti jerami, alang-alang, sekam

    padi, dan lain-lain termasuk kotoran hewan. Sebenarnya pupuk

    hijau dan seresah dapat dikatakan sebgai pupuk kompos. Tetapi

    sekarang sudah banyak spesifikasi mengenai kompos. Biasanya

    orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik

    yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang dapat

    diperbaharui yang tidak tercmpur logam dan plastik. Hal ini juga

  • diharapkan dapat menanggulangi adanya timbunan sampah yang

    menggunung serta megurangi polusi dan pencemaran di

    perkotaan.

    D. Pupuk Kandang

    Para petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk

    kandang sebagai pupuk karena biayanya yang murah, mudah

    pengerjaannya, begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman.

    Penggunaan pupuk ini merupakan penggabungan pertanian dan

    peternakan yang sekaligus merupakan syarat mutlak bagi konsep

    pertanian organik.

    Pupuk kandang mempunyai keuntungan sifat yang lebih

    baik daripada pupuk organik lainnya apalagi dari pupuk

    anorganik, yaitu

    1. Pupuk kandang merupakan humus banyak mengandung

    unsur-unsur organik yang dibutuhkan di dalam tanah. Oleh

    karena itu dapat mempertahankan struktur tanah sehingga

    mudah diolah dan banyak mengandung oksigen. Penambahan

    pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan poduksi

    pertanian. Hal ini disebakan tanah lebih banyak menahan air

    lebih banyak sehingga unsur hara akan terlarut dan lebih

    mudah diserap oleh bulu akar.

    2. Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang

    sangat penting unuk pertumbuhan dan perkembangan

    tanaman. Unsur mikro yang tidak terdapat pada pupuk

    lainnya bisa disediakan oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn,

    Co, Br, dan lain-lain.

    3. Pupuk kandang banyak mengandung mikrooganisme yang

    dapat membantu pembentukan humus di dalam tanah dan

    mensintesa senyawa tertentu yang berguna bagi tanaman,

    sehingga pupuk kandang merupakan suatu pupuk yang sangat

    diperlukan bagi tanah dan tanaman dan keberadaannya dalam

    tanah tidak dapat digantikan oleh pupuk lain.

  • E. Pupuk Guano

    Guano merupakan deposit atau sedimen yang terdiri dari

    kotoran binatang, terutama kotoran burung laut dan kelelawar

    yang telah mengalami pengaruh alam dalam waktu relatif lama

    dan telah mengalami perubahan-perubahan. Unsur hara yang

    terdapat didalamnya adalah N dan P dan ada juga guano yang

    mengandung unsur kalium (K).

    2.7.2. Pupuk Cair

    Pupuk oganik tidak hanya berbentuk padat tetapi juga

    berbentuk cair seperti pupuk anorganik. Pupuk cair lebih mudah

    dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah

    terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga

    manfaatnya lebih cepat terasa.

    Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan

    melakukan perendaman terlebih dahulu dan hanya diambil cairannya.

    Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa proses, air rendaman

    sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair.

    Penggunaan pupuk cair dapat memudahkan dan menghemat

    tenaga. Keuntungan pupuk cair antara lain :

    1. Pengerjaan pemupukan akan lebih cepat.

    2. Penggunaanya sekaligus melakukan perlakuan penyiraman

    sehingga dapat menjaga kelembaban tanah

    3. Aplikasinya bersama pestisida organik berfungsi sebagai

    pencegah dan pemberantas penggangu tanaman.

    4. Jenis tanaman pupuk hijau yang sering digunakan untuk

    pembuatan pupuk cair misalnya daun johar, gamal, dan

    lamtorogung (Harjono, 2000).

    2.8. Kriteria Pupuk Organik

    Saat ini jaminan mutu sangat penting bagi konsumen, sehingga setiap

    produk harus memiliki suatu standar tertentu agar layak untuk dipasarkan.

    Standar yang ditetapkan untuk produk pupuk organik adalah sebagai berikut:

  • 1. Nilai minimum untuk nitrogen paling tidak 1%-3%; kandungan pospat

    sebanyak 1,5%-3%; kalium sebanyak 1%-1,5%.

    2. Kandungan total bahan organik minimal 20%.

    3. Nisbah C/N antara 10/1-15/1.

    4. Tingkat keasaman antara 6,5-7,5.

    5. Bebas dari patogen dan kandungan logam berbahaya.

    2.9. Kelebihan Pupuk Organik Kelebihan yang diberikan oleh pupuk organik adalah sebagai berikut:

    1. Mampu memperbaiki struktur tanah yang rusak akibat dari pemakaian

    pupuk kimia.

    2. Mengubah struktur tanah menjadi lebih baik sehingga pertumbuhan akar

    tanaman menjadi lebih baik.

    3. Meningkatkan daya serap dan daya pegang tanah terhadap air sehingga

    tersedia cadangan air bagi tanaman.

    4. Memperbaiki kehidupan organisme tanah.

  • III. METODOLOGI PENELITIAN

    3.1. Kerangka Pemikiran

    Studi kelayakan usaha merupakan gambaran suatu usaha yang sedang

    dijalankan ataupun yang akan dijalankan. Studi kelayakan juga dapat menjadi

    pedoman bagi suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya. Studi kelayakan

    usaha dimulai dengan mengumpulkan data-data yang relevan dan kemudian data-

    data tersebut dianalisis aspek keuangan dan aspek non keuangannya. Aspek non

    keuangan meliputi aspek pasar, aspek teknik, aspek manajemen, aspek sumber

    daya manusia, dan aspek dampak usaha.

    Aspek keuangan akan menganalisis tentang biaya-biaya yang akan

    dikeluarkan, biaya yang dibutuhkan dan rencana kebutuhan fisik usaha. Tahapan

    penghitungan aspek finansial akan diuraikan pada Gambar 1 pada halaman 17.

    Jika hasil dari studi kelayakan ini adalah PT Mulyo Tani layak untuk dijalankan

    maka usaha produksi pupuk organik ini akan dijalankan. Namun jika hasil dari

    studi ini adalah perusahaan tidak layak untuk dijalankan maka akan diadakan

    pengumpulan data ulang.

    3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di PT Mulyo Tani jalan Soekarno Hatta

    Salatiga KM 3 Salatiga. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari

    sampai April 2008.

    3.2.2. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

    dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari

    sumber utama sedangkan data sekunder adalah data yang tidal

    langsung diperoleh dari sumber utama yaitu data tertulis dari

    perusahaan, buku, dan penelitian terdahulu.

  • Input Data

    Proses Analisa Kelayakan Usaha Pupuk Organik Cair

    Aspek Finansial:

    1. NPV

    2. Net B/C

    3. Gross B/c

    4. IRR

    5. PBP

    6. BEP

    7. PR

    Aspek Non Finansial:

    1. Pasar dan pemasaran

    2. Teknik dan teknologi

    3. Manajemen

    4. Sumber daya manusia

    5. Dampak usaha

    Tidak Layak

    Layak Layak Implementasi

    Evaluasi, Pengawasan dan Pengendalian

    Tidak Layak

    Pengumpulan data

    Hasil

    Studi Kelayakan Usaha Pupuk Organik cair

    PT Mulyo Tani

    Produksi Pupuk Organik Cair

    Gambar 1. Bagan Tahapan Penelitian Studi Kelayakan Usaha Pupuk Organik

    Cair

  • 3.2.3. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai referensi data

    adalah skripsi dari R. Rinrin Chaerunnisa SD dengan judul Studi

    Kelayakan Pendirian Usaha Penggilingan Gabah di Desa

    Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

    Penelitian terdahulu ini, menjelaskan tentang kelayakan suatu

    usaha penggilingan gabah yang akan didirikan di desa Cikarawang.

    Studi kelayakan ini meliputi studi kelayakan aspek finansial dan

    aspek non finansial. Kelayakan aspek non finansial terdiri dari aspek

    pemasaran, aspek teknologis, aspek manajemen, dan aspek dampak

    usaha. Sedangkan aspek finansial dengan menghitung NPV, IRR,

    BEP dan PBP. Hasil dari studi kelayakan penggilingan gabah ini

    adalah layak baik dari segi finansial maupun non finansial.

    Persamaan penelitian studi kelayakan penggilingan gabah

    dengan studi kelayakan pupuk organik cair adalah kriteria penilaian

    dari segi aspek finansial dan aspek non finansialnya. Sedangkan

    perbedaannya adalah pada penelitian terdahulu menggunakan metode

    PAR dan PRA, pada penelitian penulis tidak menggunakan metode

    tersebut.

    Selain penelitian diatas, penelitian terdahulu yang juga

    dijadikan referensi adalah penelitian dari Aditya Novian Perdana

    dengan judul skripsi Analisis Kelayakan Usaha Secara Partisipatif

    pada Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Gurame (Studi Kasus

    Kelompok Tani Tirta Maju Desa Situgede).

    Penelitian ini menjelaskan tentang sektor perikanan yang

    sedang berkembang di Bogor yang merupakan salah satu daerah

    penghasil ikan di Indonesia. Berdasarkan suatu kegiatan partisipatif,

    diketahui bahwa kelompok tani Tirta Maju bermaksud untuk

    mengembangkan budidaya ikan tawar di daerahnya yaitu di

    Situgede.

    Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian penulis

    adalah kriteria yang digunakan dalam menentukan kelayakan usaha

  • yaitu dari aspek non finansial dan aspek finansial. Aspek non

    finansial adalah aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan

    aspek lingkungan.

    Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian penulis

    adalah, pada penelitian Aditya digunakan metode Focus Group

    Discussion (FGD). Sedangkan pada penelitian penulis tidak

    menggunakan metode tersebut.

    3.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan bantuan microsoft excel.

    Penghitungan aspek keuangan akan dihitung dengan rumus sebagai berikut:

    1. Net Present Value (NVP)

    IOk

    ACFNPVt

    n

    t

    t +==1 )1( keterangan:

    ACF = Arus kas tahunan setelah pajak pada periode t.

    k = Tingkat diskonto yang tepat (%).

    IO = Pengeluaran kas awal (Rp).

    n = Usia usaha yang diharapkan (tahun).

    NPV 0,0 usaha dikatakan layak.

    NPV 0,0 usaha dikatakan tidak layak.

    ..(1)

    2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)

    Net B/C = t

    n

    t

    i

    CtBt

    )1(1

    +

    = (untuk Bt- Ct > 0)

    = +

    nt

    tiCtBt

    1 )1( (untuk Bt Ct < 0)

    Keterangan:

    Bt = Penerimaan pada tahun ke t, (Rp).

    Ct = Biaya pada tahun ke t (Rp).

    i = Tingkat discount rate (%).

    n = Umur proyek (tahun)

    Atau

    ..(2)

  • Net B/C = Jumlah NPV yang positif

    Jumlah NPV yang negatif

    Net B/C >1, maka usaha dikatakan layak.

    Net B/C < 1, maka usaha dikatakan tidak layak.

    3. Payback Period (PBP)

    1. PBP (GB) (tahun) = (Tp-1) + ( TIi - GBi;p -1) /GBp..(4) Keterangan:

    Tp-1 : Tahun sebelum PBP.

    p : Tahun dimana penerimaan kotor melebihi total investasi.

    TI : Total present value investasi (Rp).

    GBi;p-1 : Jumlah present value pada tahun sebelum penerimaan kotor

    melebihi total investasi (Rp).

    GBp : Jumlah present value penerimaan kotor pada tahun ke-p saat

    melebihi total investasi pada tahun ke-I (Rp).

    2. PBP (NB) (Tahun) = (Tp-1) + ( TIi - NBi;p -1) / NBp.(5) Keterangan:

    Tp-1 : Tahun sebelum PBP.

    p : Tahun dimana penerimaan bersih melebihi total investasi.

    TI : Total present value investasi (Rp).

    NBi;p-1 : Jumlah present value pada tahun sebelum penerimaan bersih

    ke-p (Rp).

    NBp : Jumlah present value penerimaan bersih pada tahun ke-p saat

    melebihi total investasi pada tahun ke-p (Rp).

    4. Break Event Point (BEP)

    1. BEP Seluruh Periode Tahun Analisa

    BEP = (Tp-1) + ( TCi - GBi;p-1) / GBp..(6) Keterangan:

    p : Tahun dimana penerimaan kotor (GB) lebih besar dari

    total biaya.

    Tp-1 : Tahun sebelum penerimaan kotor melebihi total biaya.

    .(3)

  • GBp : Present value penerimaan kotor saat melebihi total biaya

    pada tahun ke p (Rp).

    GBi;p-1 : Jumlah present value penerimaan kotor saat melebihi total

    biaya pada tahun sebelumnya (Rp).

    TCi : Jumlah present value total biaya (Rp).

    2. BEP Dalam Setiap Tahun Analisa

    BEP(Q) = Biaya Tetap

    Harga/unit Biaya Variabel/unit

    BEP(Rp) = Harga Tetap

    1- (Biaya Variabel / Total Penerimaan Satu Tahun)

    5. Profitability Ratio (PR)

    PR = GBi - Omi Ti

    Keterangan:

    GBi = Jumlah present value pendapatan kotor (Rp).

    OMi = Jumlah present value biaya operasional dan biaya perawatan (Rp).

    TIi = Total present value Investasi (Rp).

    ..(9)

    .(7)

    .(8)

    6. Internal Rate of Return (IRR)

    IRR (%) = r1 + (NPV1-NPV2)) * (r2-r1)(10)

    Keterangan:

    r1 : Tingkat suku bunga pinjaman per tahun (%).

    r2 : Tingkat suku bunga per tahun (%).

    NPV1 : NPV pada tingkat r1 (Rp).

    NPV2 : NPV pada tingkat r2 (Rp).

    IRR > dari rate of return maka usaha layak di jalankan.

    3.4. Asumsi Studi kelayakan ini dilakukan atas dasar asumsi sebagai berikut:

    1. Tahun periode analisa ditetapkan selama 10 tahun terhitung dari 2007-2016.

    2. Penentuan harga menggunakan harga tahun 2007.

  • 3. Tingkat suku bunga menggunakan tingkat suku bunga Bank Rakyat Indonesia

    2008 sebesar 12 %.

    4. Pajak dihitung 10%.

    5. Biaya penyusutan dihitung 10%.

    6. Harga bahan baku naik sebesar setiap tahun sebesar 6% akibat adanya inflasi.

    7. Upah karyawan naik setiap tahun sebesar 10%

    8. Perubahan yang dihitung dalam analisis kepekaan adalah harga bahan baku,

    biaya tenaga kerja, dan kenaikan BBM,perubahan kapasitas.

    9. Dalam analisis kepekaan diperhitungkan harga bahan baku naik 10%.

    10. Dalam analisis kepekaan biaya tenaga kerja naik menjadi 15%.

    11. Dalam analisis kepekaan kapasitas naik 10% dimulai pada tahun kedua.

    12. Dalam analisis kepekaan menganalisis terjadinya kenaikan harga bahan bakar

    minyak sebesar 30% setiap 2 tahun.

    13. Harga jual diasumsikan menggunakan harga jual Rp. 25.000.

    3.5. Aspek Non Finansial Selain aspek finansial, kriteria dari studi kelayak usaha adalah aspek

    non finansial. Aspek non finansial terdiri dari:

    1. Aspek Pasar

    2. Aspek Teknis

    3. Aspek Manajemen

    4. Aspek Sumber Daya

    5. Aspek Lingkungan Hidup

    3.5.1.Studi Kelayakan Aspek Pasar dan Pemasaran

    3.5.2.

    Menurut Husein Umar, aspek pemasaran bertujuan untuk

    mengetahui berapa luas pasar, pertumbuhan, permintaan, market

    share dari produk bersangkutan, kondisi persaingan antar produsen

    dan siklus hidup produk. Aspek pasar berkaitan dengan pemasaran

    yaitu kegiatan yang bertujuan menjual barang atau jasa yang

    diproduksi ke pasar. Aspek pemasaran bertanggung jawab dalam

    menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan dari

    aspek ini yang utama adalah dalam hal:

  • 1. Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.

    2. Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal

    sikap, perilaku, serta kepuasan mereka atas produk.

    3. Menentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran yang

    akan dilaksanakan.

    3.5.2.1. Pasar Menurut Stanton, pasar adalah sekumpulan orang-

    orang yang memiliki keinginan untuk puas, memiliki uang

    untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakan

    uangnya. Faktor-faktor yang dapat menunjang terbentuknya

    pasar adalah sekumpulan orang dengan segala keinginannya,

    daya beli, serta tingkah laku dalam pembeliannya.

    3.5.1.2. Permintaan

    Permintaan dapat diartikan jumlah barang yang

    dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan untuk

    membeli pada berbagai tingkat harga. Permintaan di bagi

    menjadi dua yaitu:

    1. Permintaan Efektif

    Permintaan efektif adalah permintaan yang didukung

    oleh kekuatan tenaga pembeli.

    2. Permintaan Potensial

    Permintaan yang didasarkan pada kebutuhan

    konsumen saja.

    Hukum permintaan menyatakan semakin rendah

    harga dari suatu barang, maka semakin banyak permintaan

    terhadap barang tersebut; sebaliknya semakin tinggi harga

    barang, maka semakin sedikit permintaan terhadap barang

    tersebut.

    3.5.1.3. Penawaran

    Penawaran adalah berbagai kuantitas barang yang

    ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat harga. Penawaran

  • juga diartikan sebagai jumlah komoditi yang akan dijual

    oleh perusahaan. Hukum penawaran adalah semakin tinggi

    harga suatu barang, maka akan semakin tinggi jumlah

    barang yang ditawarkan; semakin rendah harga suatu

    barang , maka akan semakin rendah jumlah barang yang

    ditawarkan.

    3.5.1.4. Bentuk Pasar

    Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen dan

    konsumen. Dari sisi penjual pasar dapat dibedakan

    menjadi:

    1. Pasar Persaingan Sempurna.

    Persaingan sempurna dapat diartikan sebagai struktur

    pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan

    pembeli, dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat

    mempengaruhi keadaan di pasar.

    2. Pasar Monopoli.

    Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana

    hanya terdapat satu penjual saja, dan produsen ini

    menghasilkan barang yang unik yang tidak mempunyai

    barang pengganti atau subtitusi.

    3. Pasar Oligopoli

    Oligopoli dibagi menjadi dua yaitu oligopoli dimana

    para produsen bersepakat untuk melakukan tindakan

    bersama dalam menentukan harga dan tingkat produksi

    dan yang kedua adalah pasar oligopoli yang tidak

    melakukan kesepakatan.

    4. Pasar Persaingan Monopolistik

    Pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar

    dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan

    barang yang berbeda corak.

    Dilihat dari sisi konsumen, pasar dapat dibedakan sebagai

    berikut:

  • 1. Pasar Konsumen.

    Pasar ini merupakan pasar untuk barang dan jasa yang

    dibeli atau disewa oleh perorangan atau keluarga dalam

    rangka penggunaan pribadi (tidak untuk dibisniskan).

    2. Pasar Industri.

    Pasar ini adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli

    atau disewa oleh perorangan atau organisasi untuk

    digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baik

    untuk dijual maupun disewakan.

    3. Pasar Penjual Kembali.

    Suatu pasar yang terdiri dari perorangan atau organisasi

    yang biasa disebut para pedagang menengah yang

    terdiri dari dealer, distributor, grosir, dan agen

    4. Pasar Pemerintah

    Pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang

    membeli atau menyewa barang atau jasa untuk

    menjalankan tugas-tugas pemerintah.

    3.5.1.5. Pemasaran

    Menurut Stanton (1995) pemasaran meliputi

    keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-

    kegiatan usaha yang bertujuan merencanakan, menentukan

    harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan

    barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan

    pembeli baik yang aktual ataupun yang potensial.

    3.5.1.6. Segmentasi Pasar

    Pasar terdiri dari banyak sekali konsumen dengan

    keinginan yang berbeda-beda maka dari itu harus ditentukan

    segmentasi pasar. Segmentasi dapat diidentifikasi melalui

    beberapa aspek sebagai berikut:

    1. Aspek geografis seperti: bangsa, negara, propinsi, dan

    kabupaten.

    2. Aspek demografis: usia, jenis kelamin dan pendapatan.

  • 3. Aspek psikografis seperti: kelas sosial, gaya hidup, dan

    kepribadian.

    3.5.1.7. Posisi dan Sasaran Pasar

    Tiga faktor yang mempengaruhi penetapan pasar sasaran

    adalah:

    1. Ukuran dan pertumbuhan segmen.

    2. Kemenarikan struktural segmen.

    3. Sasaran dan sumber daya.

    3.5.1.8. Perilaku dan Kepuasan Konsumen

    Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung

    terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan

    menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan

    yang mendahului dan menyusuli tindakan ini

    (FX.Budiyanto).

    Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa

    seseorang yang muncul setelah membandingkan antara

    kinerja yang dipikirkan dengan kinerja yang dihasilkan. Jika

    kinerja berada dibawah harapan maka pelanggan tidak puas

    namun jika kinerja berada diatas yang diharapkan maka

    konsumen dikatakan puas.

    3.5.1.9. Bauran Pemasaran

    Bauran pemasaran adalah seperangkat alat

    pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus

    mencapai tujuan pemasarannya di pasar yang menjadi

    sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari 4P yaitu product

    (produk), price (harga), place (tempat), promotion

    (promosi).

    3.6. Aspek Teknik dan Teknologi Studi pada aspek ini adalah untuk memberikan gambaran

    apakah secara teknis dan pilihan teknologi, usaha tersebut dapat

    dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik pada saat

  • pembangunan proyek atau operasional secara rutin. Pokok bahasan

    dari studi ini adalah sebagai berikut:

    1. Pemilihan strategi produksi.

    2. Pemilihan dan perencanaan produk.

    3. Rencana kualitas.

    4. Pemilihan teknologi.

    5. Rencana kapasitas produksi.

    6. Perencanaan letak pabrik.

    7. Perencanaan tata letak.

    8. Perencanaan jumlah produksi.

    9. Manajemen persediaan.

    10. Pengawasan kualitas produk.

    3.7. Aspek Manajemen

    Studi ini bertujuan untuk mengetahui layak atau tidak suatu perusahaan

    dalam membangun proyek bisnis dan mengimplementasikan bisnis secara

    rutin dilihat dari aspek manajemen. Komponen yang akan dikaji adalah

    sebagai berikut:

    1. Pembangunan Bisnis

    1) Perencanaan kegiatan, waktu, SDM, keuangan, dan produk.

    2) Pengorganisasian, termasuk struktur, bentuk, dan prestasi organisasi.

    3) Penggerakkan, termasuk kepemimpinan.

    4) Pengendalian, termasuk penentuan sistem pengendalian yang efektif.

    2. Implementasi Bisnis

    2) Perencanaan, termasuk perihal kegiatan, waktu, SDM, keuangan, dan

    produk.

    3) Pengorganisasian, termasuk struktur, bentuk, dan prestasi organisasi.

    4) Penggerakkan, termasuk kepemimpinan.

    5) Pengendalian, termasuk penentuan sistem pengendalian yang efektif.

    3.8. Analisis Kelayakan Sumber Daya Manusia

    Aspek ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam pembangunan

    dan implementasi bisnis layak atau tidak layak dilihat dari ketersediaan

    sumber daya manusianya. Komponen yang akan dianalisis adalah:

  • 1. Perencanaan SDM.

    2. Analisis pekerjaan.

    3. Rekrutment dan seleksi.

    4. Produktivitas.

    5. Pelatihan dan pengembangan.

    6. Kompensasi.

    7. Kesehatan dan keselamatan kerja.

    8. Pemberhentian

    3.9. Analisis Dampak Usaha

    Analisis ini menjelaskan tentang rencana perusahaan dalam menjaga

    lingkungan sekitar agar tidak rusak karena proses produksi dari bisnis

    tersebut. Bisnis ini dapat dikatakan layak apabila proses produksi ramah

    lingkungan, tidak menimbulkan pencemaran baik udara, air, tanah dan suara.

  • IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian 4.1.1. Provinsi Jawa Tengah

    Sebagian besar penduduk di Jawa Tengah bermata

    pencaharian sebagai petani. Hal ini terlihat dari sumber penghasilan

    penduduknya. Sumber penghasilan utama penduduk di Jawa Tengah

    adalah sebagai berikut:

    Tabel 2. Sumber Penghasilan Utama Penduduk Jawa Tengah (BPS 2006)

    No Penghasilan Banyaknya Desa 1 Pertanian 7358 2 Perdagangan 463 3 Jasa 269 4 Industri 347 5 Pertambangan 12 6 Lainnya 119

    Jawa Tengah memiliki 29 kabupaten dan 6 kota yaitu:

    1. Cilacap

    2. Banyumas

    3. Purbalingga

    4. Banjar Negara

    5. Kebuman

    6. Purworejo

    7. Wonosobo

    8. Magelang

    9. Boyolali

    10. Klaten

    11. Sukoharjo

    12. Wonogiri

    13. Karanganyar

    14. Sragen

    15. Grobogan

    16. Blora

    17. Rembang

    18. Pati

    19. Kudus

    20. Jepara

    21. Demak

    22. Semarang

    23. Temanggung

    24. Kendal

    25. Batang

    26. Pekalongan

    27. Pemalang

    28. Tegal

    29. Brebes

  • Kota di Jawa Tengah adalah sebagai berikut:

    1. Magelang

    2. Surakarta

    3. Salatiga

    4. Semarang

    5. Pekalongan

    6. Tegal.

    4.1.2. Kota Salatiga

    Pada tanggal 24 Juli 750 Masehi, Salatiga diberikan status

    otonom oleh Raja Bhanu yang bertahta saat itu. Hak otonom ini

    diberikan sebagai hadiah karena warga Salatiga dianggap telah

    menjaga dan merawat tempat ibadah agama hindu serta dianggap

    berjasa dalam perkembangan agama hindu di Salatiga.

    Salatiga merupakan tempat yang istimewa, berada di

    ketinggian 450-825 m diatas permukaan laut. Secara astronomi

    Salatiga terletak antara 110.27.5681 - 110.32.4,64 BT dan

    007.17 - 007.17.23 LS. Secara morfologis Salatiga berada di

    kaki Gunung Merbabu, Gajah Mungkur, Telomoyo dan Payung

    Rong. Batas kota Salatiga adalah sebagai berikut:

    1. Utara dibatasi oleh :

    1. Kecamatan Pabelan : Desa Pabelan dan desa Pejaten

    2. Kecamatan Tuntang: Desa Kesongo dan Desa Watu Agung

    2. Timur dibatasi oleh :

    1. Desa Ujung-ujung, Desa Sukoharjo, Desa Glawan.

    2. Desa Bener, dan Desa Tegal Waton.

    3. Selatan dibatasi oleh:

    1. Desa Sumagawe, Desa Samirono, Desa Jetak.

    2. Desa Patemon, Desa Karang Duren.

    4. Barat dibatasi oleh:

    1. Candirejo, Jombor, Sraten, Gedongan.

    2. Polobogo

  • Sektor utama dalam perekonomian di daerah Salatiga adalah

    sektor industri. Hal ini terlihat dari pendapatan domestik regionalnya

    atau PDRB. PDRB kota Salatiga adalah sebagai berikut:

    Tabel 3. PDRB kota Salatiga tahun 2004

    Tahun 2004 Rupiah (juta)

    Pertanian 61,768 Pertambangan 6,111 Industri Pengolahan 196,509 Listrik dan Air Bersih 47,285 Bangunan 49,923 Perdagangan, Hotel, Restoran 173,307 Angkutan/Komunikasi 209,703 Bank/Keu/Perum 73,383 Jasa 160,610 Total 978,599

    Sektor industri sebagai sektor utama perekonomian di Salatiga

    disebabkan oleh letaknya yang sangat strategis. Letak Kota Salatiga

    yaitu berada di persimpangan menuju Semarang, Surakarta dan

    Yogyakarta yang merupakan pusat dari Jawa Tengah. Sehingga

    aliran barang produksi dan aliran bahan baku menjadi lancar.

    4.1.3. Gambaran Umum Perusahaan

    PT Mulyo Tani merupakan suatu perusahaan pupuk organik

    cair yang baru saja didirikan. Perusahaan ini didirikan pada bulan

    April 2007 oleh Bapak Mulyadi SE. Latar belakang berdirinya PT

    Mulyo Tani adalah untuk menyediakan pupuk organik cair di daerah

    Jawa Tengah.

    PT Mulyo Tani adalah perusahaan yang memproduksi pupuk

    organik cair. Pupuk yang diproduksi adalah jenis pupuk akar dan

    pupuk daun. Pupuk cair ini dihasilkan dari hasil fermentasi

    tumbuhan, buah-buahan dan hasil metabolisme dari hewan.

    Perusahaan ini akan didirikan di Salatiga dan beralamat di

    Jalan Soekarno-hatta Salatiga.Tujuan didirikannya perusahaan pupuk

    ini adalah untuk menyediakan pupuk organik cair bagi para petani di

  • daerah Jawa Tengah dan meningkatkan pendapatan penduduk di

    Kota Salatiga.

    PT Mulyo Tani memiliki visi, misi dan nilai-nilai perusahaan

    yang harus dijalankan oleh para karyawan agar tujuan perusahaan

    dapat tercapai. Visi merupakan pernyataan keinginan perusahaan di

    masa depan. Visi dari PT Mulyo Tani adalah PT Mulyo Tani

    menyediakan dan menciptakan pupuk organik cair berkualitas dan

    bertaraf internasional.

    PT Mulyo tani memiliki misi sebagai langkah untuk

    mencapai visi yang telah di tetapkan. Misi dari PT Mulyo Tani

    adalah:

    1. Menciptakan produk yang berkualitas dengan harga terjangkau.

    2. Memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen.

    3. Melakukan sertifikasi produk ke Lemabga Sertifikasi Indonesia

    SNI.

    Nilai-nilai perusahaan yang dipakai oleh PT Mulyo Tani

    adalah Adol Bener. Adol bener dalam bahasa Indonesia adalah

    menjual secara benar. PT Mulyo Tani selalu mengutamakan

    kejujuran dalam menjual maupun dalam memproduksi produknya.

    Menjual benar dalam kata lain adalah tidak boleh ada satu produk

    apapun yang diproduksi oleh PT Mulyo Tani yang akan merugikan

    bagi konsumennya.

    4.2. Analisis Kelayakan Usaha Pupuk Organik

    Analisis kelayakan usaha pupuk organik cair PT Mulyo Tani di

    Salatiga yang dikaji melalui aspek pasar dan pemasaran, aspek teknologi,

    aspek manajemen, aspek sumber daya manusia, aspek keuangan dan aspek

    dampak usaha. Aspek-aspek ini akan menentukan dan akan menjelaskan

    apakah usaha ini layak atau tidak untuk dijalankan.

    4.2.1. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran

    Dalam melakukan sebuah usaha diperlukan pengetahuan

    mengenai aspek pasar dari produk yang dihasilkan serta tidak

    mengenyampingkan persaingan diantara perusahaan yang semakin

  • tajam. Oleh karena itu aspek ini selalu menjadi perhatian utama para

    investor.

    Selain itu aspek ini juga dapat menjelaskan dan memperkirakan

    kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan, kesulitan yang akan

    dihadapi, peluang serta ancaman pesaing yang akan membahayakan

    posisi perusahaan. Dengan menganalisis aspek ini maka perusahaan

    dapat mengantisipasi segala kemungkinan baik yang menguntungkan

    ataupun merugikan perusahaan.

    4.2.2. Bentuk Pasar Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen dan juga dari sisi

    konsumen. Dilihat dari sisi produsen Produk PT Mulyo Tani memilih

    pasar hampir persaingan sempurna karena dalam kenyataan tidak

    terdapat pasar persaingan sempurna. Perusahaan pupuk organik

    dapat didirikan oleh siapapun dan sudah banyak dijalankan dari yang

    bersifat sederhana hingga yang sudah dibuat secara modern.

    Aktivitas persaingan juga tidak terlalu mencolok karena

    konsumen berhak memilih produk pupuk yang mereka inginkan

    sesuai dengan kehendaknya. Sedangkan jika dilihat dari segi

    konsumen PT Mulyo Tani tidak membatasi konsumennya. Hal ini

    dikarenakan pupuk dapat digunakan oleh berbagai kalangan dari

    perorangan yang hanya digunakan untuk kegiatan pribadi bukan

    mata pencaharian, perkebunan, pertanian hingga Reseller.

    4.2.3. Proyeksi Pasar Sasaran pasar dari PT Mulyo Tani adalah sektor pertanian,

    perikanan dan peternakan. Peluang pasar dari sektor-sektor tersebut

    adalah sebagai berikut:

    1. Pertanian

    Luas lahan lahan sawah di Salatiga adalah 790 Ha. Kebutuhan

    pupuk urea untuk per hektar adalah 300 kg. Penduduk di

    Salatiga sudah mulai melakukan pertanian semi organik dengan

    cara mencampur pupuk kimia dengan pupuk organik. Sehingga

    kebutuhan urea per hektar adalah 150 kg, maka PT Mulyo Tani

  • memiliki peluang pupuk organik sebesar 210 liter pupuk organik

    per hektar. Kebutuhan total pupuk organik untuk Kota Salatiga

    adalah 165.900 liter ( 210 x 790 ha) untuk setiap musim tanam.

    Berdasarkan perhitungan tersebut PT Mulyo Tani masih belum

    dapat memenuhi kebutuhan pupuk organik cair di Kota Salatiga.

    2. Perikanan

    Di kota Salatiga terdapat empat kelurahan yang melakukan

    budidaya ikan tawar. Empat kelurahan tersebut adalah

    Argomulyo, Tingkir, Sidomukti, dan Sidorejo. Peluang pasar

    dari empat kelurahan tersebut adalah sebagai berikut:

    Tabel 4. Luas dan Kebutuhan Pupuk Organik untuk Budidaya Ikan tawar

    Kelurahan Luas (m) Kebutuhan (L/minggu)

    Kebutuhan (L/tahun)

    Argomulyo 430 6,45 310 Tingkir 1850 27,75 1.332 Sidomukti 330 4,95 238 Sidorejo 8200 123 5.904 Total Kebutuhan di Salatiga 7.784

    Dilihat dari data diatas bahwa, kebutuhan pupuk organik di

    Kota Salatiga sebagai suplemen perikanan adalah sebesar 7.784

    liter dalam satu tahun. Kebutuhan ini masih dapat dicukupi oleh

    PT Mulyo Tani yang memproduksi pupuk organik sebanyak

    52.000 liter untuk sektor perikanan dan mengalami surplus

    sebesar 44.126 liter.

    4.2.4. Ekspor dan Impor Pupuk Lanjutan (Suplementary Fertilizer)

    Suplementari Fertilizer adalah pupuk sejenis pupuk organik

    yang di produksi oleh PT Mulyo Tani, yang fungsinya sebagai

    tambahan nutrisi.

    1. Ekspor

    Ekspor terbanyak yang dilakukan adalah ke negara Jepang pada

    setiap tahunnya. Ekspor paling sedikit dilakukan ke negara Timor

    Timur dan hanya dilakukan pada tahun 2005 saja. Data ekspor

    selengkapnya dapat dilihat di tabel 5.

  • Tabel 5. Data Ekspor Pupuk Organik Lanjutan tahun 2005 2007 (Kg/US$)

    2005 2006 2007 Negara

    Berat Nilai Berat Nilai Berat Nilai

    Jepang 385.000 42.939 281.049 60.426 127.957 21.490

    Malaysia 4.166 444

    Amerika 15.000 1.485 22.000 7.700

    Timor timur 49 52

    Spanyol 19.460 26.240 56.340 79.360

    Singapura 5.800 49.358

    Cina 20.010 6.603

    Belgia 4.000 90.400

    Jumlah 414.475 119.033

    356.389 231.671

    169.967 35.793

    Sumber: Departemen Industri

    2. Impor

    Impor pupuk ke Indonesia terbanyak berasal dari Negara Taiwan,

    Amerika dan Singapura. Sedangkan impor terkecil adalah berasal

    dari Negara India. Data selengkapnya dapat dilihat di tabel 6.

    Tabel 6. Data Impor Pupuk Organik Lanjutan Tahun 2005-2007 (Kg/US$)

    2005 2006 2007 Negara

    Berat Nilai Berat Nilai Berat Nilai

    Cina 941 2.273 96.042 13.697

    Amerika 4.155 63.687 11.785 96.249 9.478 153.277

    Thailand 142.009 35.769

    Taiwan 34.594 12.565 19.063 7.397 35.371 13.362

    Malaysia 400 921 18.741 26.072 67.113 100.887

    Singapura 7.500 8.884 102 100 3.400 3.314

    Australia 567 2.347 24.649 30.834 15.093 21.333

    India 2 133

    Italia 5.203 16.001

    Jumlah 47.216 88.404 75.281 162.925 373.711 357.773

  • 4.2.5. Segmentasi, Target dan Posisi

    Perusahaan harus mengetahui dengan sangat teliti dimana akan

    memasarkan dan menawarkan produknya. Pasar memiliki sifat

    yang sangat heterogen, oleh karena itu perusahaan harus melakukan

    segmentasi yang bertujuan untuk memudahkan perusahaan untuk

    memasuki pasar. Dengan melakukan segmentasi maka pasar yang

    bersifat heterogen akan menjadi lebih homogen.

    Setelah melakukan segmentasi untuk memudahkan memasuki

    pasar, maka sasaran yang dituju harus jelas. Hal ini dilakukan

    karena perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas untuk dapat

    memenuhi kebutuhan pasar.

    Meskipun bentuk pasar ini adalah persaingan sempurna dimana

    tidak ada persaingan yang terlalu mencolok, namun bukan berarti

    tidak ada persaingan dalam melakukan usaha ini. Oleh karena itu

    perusahaan harus melakukan positioning produk, agar produk

    berbeda dengan pesaing.

    A. Segmentasi Segmentasi dari pupuk cair organik yang diproduksi oleh

    PT Mulyo Tani adalah sebagai berikut:

    1. Pertanian

    2. Perkebunan

    3. Perikanan

    4. Peternakan

    B. Target Pasar Target utama PT Mulyo Tani adalah Jawa Tengah, sebagai

    langkah awal untuk mewujudkan target tersebut PT Mulyo

    Tani melakukan promosi dan kerja sama dengan petani sayur

    dan buah di desa Candi Sari, Ampel Kabupaten Boyolali dan

    desa Ngaglik, Sambi Kabupaten Boyolali. Desa Candi Sari

    merupakan pemasok sayur dan buah di daerah jawa tengah

    sedangkan Ngaglik merupakan desa yang penduduknya

    sebagian besar merupakan petani padi dan beternak sapi.

  • C. Posisi Pasar Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, maka

    setiap perusahaan harus memiliki keunggulan untuk

    membedakan produknya di pasar. Perbedaan itu akan

    menentukan posisi produk di pasar. Posisi produk yang ingin

    diciptakan oleh PT Mulyo Tani adalah pupuk dengan harga

    yang terjangkau oleh semua kalangan, hemat dalam pemakaian

    dan sangat ramah lingkungan.

    D. Persaingan di Lingkungan Industri Semakin maraknya program Go Organik pemerintah saat

    ini, membuat persaingan di dalam usaha produksi pupuk

    organik menjadi semakin tinggi. Hal ini terlihat dari semakin

    banyaknya perusahaan yang bergerak dalam memproduksi

    pupuk organik baik padat maupun cair. Di Indonesia terdapat

    69 perusahaan pupuk organik baik pupuk organik padat

    maupun pupuk organik cair. Daftar 9 nama perusahaan pesaing

    dapat dilihat di tabel 7 dan data selengkapnya dapat dilihat di

    lampiran.

    Tabel 7. Daftar Perusahaan Pupuk Organik tahun 2000-2008

    No Nama Perusahaan

    Lokasi Produk

    1 Agus Jawa Timur Pupuk Dolomit 2 UD Alam Perkasa DI Yogyakarta Pupuk Organik

    Guano Pospat 3 CV Barokah ZA Jawa Timur Pupuk Dolomit

    4 PT. Berseling Cipta Persada

    Semarang Pupuk Pospat

    5 CV Cipta Yasa Banten Pupuk Zeolit

    6 PT. Dieng Jaya Semarang Cassing soil/tanah gambut

  • Lanjutan Tabel 7.

    7 PT. Janur Renda Mandiri

    Jawa Barat Plantomin/Conditioner Soil

    8 PT Jaya Tani Sumatera Utara Pupuk Kompos

    9 CV Lintas Utama Jawa Timur Pupuk Organik

    Sumber: Pusat Data dan Informasi Departemen Industri

    Perusahaan diatas adalah 9 (sembilan) dari 65 (enam

    puluh lima) daftar perusahaan yang memproduksi pupuk

    organik atau pupuk alami. PT Mulyo Tani memiliki peluang

    usaha yang sangat besar. Berdasarkan data yang resmi tercatat

    bahwa belum ada perusahaan pupuk organik lain yang berdiri

    di Salatiga. Sehingga PT Mulyo Tani jauh dari persaingan, dan

    pesaing terdekat PT Mulyo Tani berada di Semarang

    4.2.6. Bauran Pemasaran

    1. Kebijakan Produk Produk yang akan diproduksi adalah jenis pupuk cair

    organik. Pupuk cair organik yang diproduksi di bagi menjadi dua

    jenis yaitu:

    1. Power sebagai pupuk daun

    2. Strength sebagai pupuk akar

    Perbedaan jenis ini hanya terdapat pada bahan baku yang

    digunakan. Power sebagai pupuk daun dibuat dari bahan sayuran,

    buah-buahan dan kacang-kacangan tanpa menggunakan sisa

    pencernaan hewan. Sedangkan jenis Strength adalah campuran

    dari bahan sayuran, buah, kacang-kacangan dan sisa pencernaan

    hewan.

    Pupuk ini diguanakan sebagai pupuk lanjutan yang

    berfungsi sebagai tambahan nutrisi. Produk pupuk organik cair

    ini diproduksi dari bahan-bahan yang alami, berasal dari ekstrak

    buah, tumbuhan, sayuran, kacang-kacangan dan hasil

    metabolisme dari hewan ternak. Sayuran, tumbuhan, buah, kang-

  • kacangan dan hasil sisa pencernaan hewan tersebut dicampur

    menjadi satu dan diberi bakteri pengurai. Setelah dicampur maka

    akan terjadi proses fermentasi atau pembusukan.

    Setelah melalui proses pembuatan dan fermentasi produk

    tersebut diistirahatkan dengan tujuan untuk menghilangkan gas

    yang dihasilkan dari proses fermentasi. Setelah gas tersebut

    hilang maka produk siap untuk di kemas.

    Pupuk ini mengandung senyawa asam amino, enzim,

    vitamin, penambat N. pospat dan penghasil fitohormon. Fungsi

    penggunaan pupuk ini adalah sebagai berikut:

    1. Pupuk lanjutan.

    2. Nutrisi tambahan untuk memperkokoh tumbuh dan tegaknya

    tanaman.

    3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

    4. Menekan dan mencegah serangan hama dan penyakit.

    5. Penumbuh plankton dan menetralisir bahan kimia berbahaya

    pada kolam atau tambak.

    6. Mempercepat pematangan buah dengan warna seragam.

    7. Meningkatkan proses fotosintesis.

    Aplikasi atau penggunaan dari pupuk ini juga sangat

    mudah dan lebih hemat. Cara penggunaannya hanya dengan

    mencampur dengan air. Aplikasi pupuk organik tersebut adalah

    sebagai berikut:

    Tabel 8. Aplikasi Pupuk Organik

    Jenis Tanaman Interval Dosis Aturan Pakai Palawija dan sayuran

    7 hari 1-2 cc/liter Di semprot /disiram

    Pembibitan 2 hari 1-2 cc/liter Di semprot /disiram Tanaman hias 14 hari 1-2 cc/liter Di semprot /disiram Tanaman buah 8 hari 1-2 cc/liter Disiram pada akar 0,5-5

    liter air Ternak 3 hari 1-2 cc/kg Dicampur pada pakan

    Perikanan 7 hari 15 cc/m 3 Dituangkan dalam kolam

  • 2. Kebijakan Harga

    Penetapan harga jual berfungsi untuk mengetahui tingkat

    pendapatan yang akan diperoleh oleh perusahaan, selain itu harga

    juga akan mempengaruhi keinginan konsumen untuk

    menggunakan produk yang dipasarkan. PT Mulyo Tani akan

    menetapkan harga yang tidak berbeda jauh dengan pesaingnya

    yaitu sebesar Rp. 25.000. Namun penetapan harag yang tidak

    berbeda jauh ini tidak berarti mengesampingkan biaya yang

    dikeluarkan oleh perusahaan dalam memproduksi pupuk tersebut.

    Dengan kata lain harga jual dapat pula berubah sesuai dengan

    biaya bahan baku. Karena proses pembuatan pupuk ini sangat

    bergantung pada harga bahan bakunya.

    Penetapan harga jual juga memperhitungkan biaya proses

    produksi yang dikeluarkan. Biaya proses produksi dapat dilihat di

    dalam skedul harga pokok produksi di bawah ini:

    PT Mulyo Tani Skedul Harga Pokok Produksi

    Untuk tahun yang berakhir pada Desember 2007

    Bahan Baku Langsung:

    Persediaan awal, 1 April 2007 -

    Pembelian bahan baku langsung 1.155.656.250 +

    Biaya bahan baku tersedia untuk digunakan 1.155.656.250

    Persediaan akhir, 31 Desember 2007 115.565.625 -

    Bahan baku langsung digunakan 1.040.090.625

    Tenaga kerja langsung 189.000.000

    Biaya manufaktur tidak langsung:

    Perlengkapan 31.515.000

    Peralatan 63.247.000

    Penyusutan bangunan 10.286.000

    Penyusutan peralatan 6.020.000

    Lain-lain 5.313.000 +

    Biaya manufaktur tidak langsung total 116.381.000

    Harga pokok produksi 1.345.471.625

  • 3. Kebijakan Promosi

    Promosi adalah suatu kegiatan yang sangat penting dalam

    pemasaran. Hal ini disebabkan tanpa promosi maka masyarakat tidak

    akan mengenal produk dengan baik. Promosi juga dapat memudahkan

    pelaksanaan penjualan. Promosi yang utama yang dilakukan oleh PT

    Mulyo Tani adalah dengan memberikan contoh produk secara gratis

    pada beberapa petani di Desa Candi Sari Ampel Kabupaten Boyolali

    dan Desa Ngaglik Sambi Kabupaten Boyolali.

    Langkah promosi dengan memberikan contoh secara gratis ini

    diambil dengan alasan para petani jarang sekali mempercayai iklan

    sebelum terbukti kebenarannya. Dengan memberikan produk secara

    cuma-cuma tersebut, diharapkan dapat mendorong minat petani untuk

    mencoba sehingga mereka akan tahu manfaat yang akan dihasilkan

    oleh produk tersebut. Dan di sisi lain, jika terjadi sesuatu yang tidak

    mereka inginkan, mereka tetap tidak mengalami kerugian secara

    materi.

    4. Kebijakan Distribusi

    Jalur distribusi pasar pupuk organik cair ini hingga sampai ke

    petani adalah sebagai berikut:

    Petani Distributor Pabrik

    Gambar 2. Alur Distribusi Pupuk

    Produk pupuk organik cair setelah diproduksi di pabrik, akan

    disalurkan ke distributor pupuk. Distributor pupuk ini merupakan

    kepala kelompok dari suatu kelompok petani, saat ini distributor pupuk

    PT Mulyo Tani adalah Kelompok Tani Padat Karya Desa Candi Sari

    Dan Kelompok Tani Ngaglik Desa Ngaglik.

    5. Kekuatan, Peluang, Kelamahan dan Kekuatan

    A. Kekuatan Setiap produk harus memiliki kekuatan atau ciri khas yang berbeda

    dengan produk sejenis yang lain. Hal ini menyebabkan analisis

  • mengenai kekuatan produk sangat penting. Selain itu analisis inipun

    dapat dijadikan pedoman oleh perusahaan untuk dalam menjalankan

    usahanya. Kekuatan yang telah dimiliki oleh PT Mulyo Tani adalah

    sebagai berikut:

    1. PT Mulyo Tani telah memiliki pasar yang jelas dan dekat dengan

    pasar sehingga dapat segera mengetahui perubahan pasar, lebih

    komunikatif dan dapat lebih cepat menangkap informasi.

    2. PT Mulyo Tani memberikan layanan purna jual yang sangat baik

    dan dengan harga produk yang terjangkau segala kalangan.

    3. Pupuk organik ini sangat mudah digunakan dan hemat.

    4. PT Mulyo Tani tidak memiliki pesaing di daerah Salatiga.

    B. Kelemahan

    Meskipun PT Mulyo Tani memiliki kekuatan yang akan cukup

    menunjang keberhasilan usahanya. Tetapi bukan berarti mengabaikan

    segala kelemahan yang dimiliki. Kelemahan yang dimiliki oleh PT

    Mulyo Tani adalah kurangnya tenaga ahli pemasaran untuk

    memasarkan produknya.

    C. Peluang

    Analisis peluang merupakan analisis untuk melihat kesempatan

    yang ada dalam menjalankan usaha pupuk organik tersebut.

    Identifikasi peluang usaha pupuk organik ini adalah sebagai berikut:

    1. Peluang pasar untuk sektor perikanan terbesar adalah di kelurahan

    Sidorejo, dan terkecil adalah di kelurahan Sidomukti.

    2. Peluang pasar untuk sektor pertanian adalah di Kabupaten

    Purworejo Jawa Tengah. Di kabupaten ini terdapat 471 desa yang

    melakukan pertanian (BPS 2006).

    D. Ancaman Analisis ancaman merupakan analisis untuk melihat dan

    mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat usaha.

    Ancaman-ancaman tersebut adalah banyak munculnya para

    pesaing baru dan semakin kuatnya perusahaan yang terdahulu.

  • 4.3. Aspek Teknik dan Teknologi

    4.3.1. Pemilihan dan Perencanaan Produk

    Pembuatan pupuk organik cair ini memerlukan bahan

    baku sebagai berikut:

    1. MTB1

    2. MTB2

    3. MTS1

    4. MTS2

    5. MTR1

    6. MTR2

    7. MTH1

    8. MTH2

    9. MTH3

    10. MTH4

  • Bahan-bahan diatas merupakan sayuran, buah-buahan,

    kacang-kacangan dan sisa pencernaan hewan. MTB1 dan

    MTB2 merupakan buah-buahan yang dihancurkan. MTS1 dan

    MTS 2 merupakan jenis sayuran, MTR1 Dan MTR2

    merupakan tumbuhan, MTH1, MTH2, MTH3, MTH4

    merupakan sisa pencernaan hewan. Bahan baku tersebut

    masing-masing dihancurkan dan dicampur merata kecuali

    MTH1 dan MTH2. Setelah dicampur didiamkan selama satu

    minggu, kemudian campurkan MTH1 dan MTH2. setelah

    didiamkan satu minggu maka bahan-bahan tersebut akan

    menghasilkan gas. Gas tersebut kemudian dihilangkan dan

    campuran tersebut disaring. Setelah proses penyaringan maka

    pupuk organik sudah siap untuk di kemas.

    4.3.2. Rencana Aliran Bahan Baku Kebutuhan bahan baku akan dipenuhi dengan bekerja

    sama dengan para pedagang di pasar dan rumah pemotongan

    hewan. Penyediaan bahan baku MTH4 untuk pupuk ini masih

    dilakukan setiap akan melakukan proses produksi. Hal ini

    dikarenakan MTH4 yang akan digunakan dalam proses

    produksi harus dalam keadaan segar. Penyediaan MTB1,

    MTS2, MTR2 dan MTS1 adalah untuk satu minggu proses

    produksi. Hal ini dikarenakan PT Mulyo Tani belum memiliki

    pendingin sehingga bahan-bahan tersebut hanya dapat bertahan

    satu minggu . penyediaan bahan baku dilakukan pada setiap

    akhir pekan. Proses alur produksi dapat dilihat pada lampiran 3.

    Bahan baku di dapat dari Pasar Jetis, Pasar Blauran, Pasar

    Raya 1 dan Pasar Raya 2. Sedangkan untuk sisa pencernaan

    hewan di dapat dari rumah potong hewan baik di Salatiga

    maupun dari luar Salatiga. Rumah potong hewan menurut data

    BPS 2006 terbanyak berada di kabupaten Banyumas yaitu

    terdapat 10 rumah potong hewan. Lokasi terdekat sebagai

    sumber bahan baku adalah di Surakarta dan semarang.

  • 4.3.3. Tahap Proses Produksi Pupuk Organik Cair Bahan-bahan untuk membuat pupuk organik cair

    tersebut di dapat dari para supplier yang berbeda, agar tidak

    terjadi keterlambatan dan kesalahan dalam pengiriman PT

    Mulyo Tani menyediakan bagian khusus untuk menjadwal

    pengiriman bahan baku yaitu bagian pengadaan bahan. Proses

    pembuatan pupuk tersebut dimulai dengan penghancuran

    seluruh bahan dan kemudian dijadikan satu, yang selanjutnya

    akan masuk pada tahap fermentasi. Selama proses pembuatan,

    ekstrak pupuk tersebut harus diaduk setiap hari untuk

    menghindari timbulnya larva. Setelah gas hasil dari fermentasi

    hilang maka produk pupuk tersebut dapat langsung dikemas.

    4.3.4. Pemilihan Teknologi

    Proses pembuatan pupuk organik ini sangat sederhana

    sehingga tidak diperlukan mesin yang canggih. Produksi ini

    hanya membutuhkan blender dan mesin pengaduk dengan

    ukuran 12 mm dengan daya 1200 watt.

    4.3.5. Perencanaan Tata Letak Pabrik

    Pembangunan pabrik pupuk tersebut di Salatiga

    didirikan diatas tanah seluas 800 . Tanah tersebut terdiri

    dari bangunan kantor, pabrik dan gudang. Secara keseluruhan

    penggunaan tanah ter