Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

42
Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan : Akuntansi NPM : 0641031020 No. HP : 085669908222 Email : [email protected] Pembimbing 1 : R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CPA. Pembimbing 2 : Ninuk Dewi K., S.E., M.Si. Abstrak ANALISIS KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENTUK USAHA KERJASAMA OPERASI BERDASARKAN PSAK NO.39 DAN PSAK NO.12 OLEH BUDI SIH MULYO Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pencatatan akuntansi dan perpajakan usaha kerjasama operasi dalam bentuk Pengendalian Bersama Aset (PBA); Pengendalian Bersama Operasi (PBO); Bangun, Serah, Kelola (Build, Transfer, and Operate) BTO; Bangun, Kelola, Serah (Build, Operate, and Transfer) BOT. PSAK No.39 dan PSAK No.12 adalah dua pernyataan yang secara khusus menjadi pedoman guna pencatatan akuntansi bentuk usaha kerjasama operasi. SE-09/PJ.04/2007 tentang “penegasan atas pelaksanaan pemeriksaan dalam rangka penghapusan NPWP/pencabutan PKP” pada bagian 3 huruf (b) ditegaskan bahwa Kerjasama Operasi atau Joint Operations yang telah berakhir masa kerjasama operasinya akan dilakukan pemeriksaan rutin, sebelum menghapus NPWP milikinya, maka Kerjasama Operasi (KSO) atau Joint Operations (JO) harus memahami aspek perpajakan yang menjadi kewajiban mereka dan mempersiapkan diri dalam menghadapi pemeriksaan rutin, sehingga tidak merugikan Negara dan para pemilik persekutuan.

Transcript of Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

Page 1: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

Nama : Budi Sih MulyoProgram Studi : S-1 Non RegulerJurusan : AkuntansiNPM : 0641031020No. HP : 085669908222Email : [email protected] 1 : R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CPA. Pembimbing 2 : Ninuk Dewi K., S.E., M.Si.

Abstrak

ANALISIS KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENTUK USAHA KERJASAMA OPERASI BERDASARKAN PSAK NO.39 DAN PSAK NO.12

OLEHBUDI SIH MULYO

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pencatatan akuntansi dan perpajakan usaha kerjasama operasi dalam bentuk Pengendalian Bersama Aset (PBA); Pengendalian Bersama Operasi (PBO); Bangun, Serah, Kelola (Build, Transfer, and Operate) BTO; Bangun, Kelola, Serah (Build, Operate, and Transfer) BOT.

PSAK No.39 dan PSAK No.12 adalah dua pernyataan yang secara khusus menjadi pedoman guna pencatatan akuntansi bentuk usaha kerjasama operasi. SE-09/PJ.04/2007 tentang “penegasan atas pelaksanaan pemeriksaan dalam rangka penghapusan NPWP/pencabutan PKP” pada bagian 3 huruf (b) ditegaskan bahwa Kerjasama Operasi atau Joint Operations yang telah berakhir masa kerjasama operasinya akan dilakukan pemeriksaan rutin, sebelum menghapus NPWP milikinya, maka Kerjasama Operasi (KSO) atau Joint Operations (JO) harus memahami aspek perpajakan yang menjadi kewajiban mereka dan mempersiapkan diri dalam menghadapi pemeriksaan rutin, sehingga tidak merugikan Negara dan para pemilik persekutuan.

Perlakuan perpajakan pada KSO/JO hanya dipandang dari segi pengadministrasian dokumen-dokumen perpajakan tanpa membedakan bentuk usaha kerjasama operasi. Kewajiban perpajakan KSO/JO sebagai pemotong dan pemungut pajak penghasilan serta PPN telah ditegaskan dalam peraturan-peraturan perpajakan. KSO/JO tidak dapat menerima bukti potong pajak penghasilan sehingga bukti potong yang diterimanya diberikan kepada para partisipan/Venture. Pajak penghasilan atas usaha KSO/JO tidak dilakukan penghitungan dan pelaporan dalam SPT Tahunan melainkan menjadi penghasilan para partisipan/Venture dan dihitung serta dilaporkan atas penghasilan tersebut, sebagai kewajiban para partisipan/Venture.

Kata Kunci : Pengendalian Bersama Aset ;PBA ; Pengendalian Bersama Operasi PBO ; Bangun Serah Kelola; BKO ; Build Transfer and Operate ; BTO; Bangun Kelola Serah BKO ; Build Operate and Transfer ; BOT

Page 2: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

Abstract

ANALYSIS OF TAX LIABILITY FOR BUSINESS PARTNERSHIP OPERATING UNDER PSAK No.39 and PSAK No.12

ByBUDI SIH MULYO

This study aims to analyze accounting records and tax co-operation effort in the form of Joint Assets Control; Control of Joint Operations; Build, Transfer, and Operate (BTO): Build , Operate, and Transfer (BOT).

PSAK 39 and PSAK 12 are two statements that specifically serve as guidelines for the accounting records form joint venture operations. SE-09/PJ.04/2007 about the "confirmation of the implementation of the elimination of examinations in order to Tax Identity Number (TIN) revocation" in section 3 letter (b) stated that the Operating Partnership or Joint Operations which has ended the joint operations will be carried out routine checks, before removing TIN possessed, Joint Operations (JO) must understand the taxation aspects of their obligations and prepare itself for the routine inspection, so as not to harm the State and the owner.

Tax on JO only in terms of administrating the tax documents regardless of their form of joint venture operations. Tax liabilities JO as a cutter and collector of income tax and VAT have been confirmed in tax regulations. JO can not accept the evidence of the income tax cut, so the piece of evidence given to the participants/venture. Income tax on business JO, is not calculated and reported of the Annual Financial Tax Report , but as income of the participant/venture, it will be calculated and reported as the obligations of the participants/venture.

Key word: Joint Assets Control; Control of Joint Operations; Build, Transfer, and Operate (BTO): Build , Operate, and Transfer (BOT)

Page 3: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia bisnis selalu ditandai oleh keinginan untuk melakukan investasi pada usaha

yang menguntungkan dengan risiko yang kecil. Keinginan dunia bisnis untuk

melakukan investasi seringkali melebihi kemampuan satu entitas usaha untuk

menyediakan dana. Seorang pengusaha yang memiliki peluang investasi, tetapi

tidak memiliki dana atau aset yang cukup, akan berusaha mengajak mitra usaha

untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan membentuk Kerjasama Operasi

(KSO).

Dalam dunia bisnis juga sering terjadi sebuah keadaan yang mengharuskan

seorang pengusaha atau suatu perusahaan untuk bekerjasama dalam sebuah siklus

bisnis agar profesionalisme dan spesialisasi pekerjaan yang dimiliki oleh masing-

masing pengusaha atau perusahaan dapat digabungkan guna memenuhi kebutuhan

pasar yang kompleks dan kompetitif yang bertujuan keuntungan yang lebih

maksimal dalam persaingan pasar.

Kebanyakan para pengusaha hanya melihat segi keuntungan dan peluang tanpa

memperhatikan aspek-aspek perpajakan yang akan timbul dari keputusan yang

diambilnya tersebut. Perpajakan tidak akan terlepas dari proses administrasi dan

pencatatan pada suatu aktivitas usaha.

1.1.1 Kerjasama Operasi Dari Segi Pencatatan Akuntansi

PSAK No. 39 telah menandai adanya perhatian pada bentuk usaha yang

terdiri lebih dari satu orang atau satu institusi yang melakukan suatu

kerjasama dalam melakukan pekerjaan dan hanya terbatas pada sebuah

proyek (project) untuk jangka waktu tertentu.

PSAK No. 39 (revisi 2009), Kerja Sama Operasi (KSO) atau Joint

Operation (JO) adalah suatu bentuk kerjasama usaha yang dilakukan untuk

jenis pekerjaan dan dalam batas waktu tertentu yang telah disepakati. Sifat

KSO pada umumnya temporer atau sementara. Seandainya pelaksanaan

Page 4: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

suatu pekerjaan tertentu dalam jangka waktu tertentu tadi telah selesai,

KSO tersebut dibubarkan. Pembagian keuntungan didasarkan atas

pembagian sesuai perjanjian antar anggota KSO.

Dalam PSAK No. 39 bentuk-bentuk KSO berkembang dengan berbagai

variasi, tetapi bisa dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

- KSO dengan entitas hukum yang terpisah (separate legal entity) dari

entitas hukum para partisipan KSO, dan

- KSO tanpa pembentukan entitas hukum yang terpisah, yang termasuk

Pengendalian Bersama Operasi (PBO) dan Pengendalian Bersama

Aset (PBA) diatur sesuai dengan PSAK No. 12 tentang Pelaporan

Keuangan mengenai Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Operasi

dan Aset.

Dengan demikian PSAK No.39 dan PSAK No.12 adalah dua pernyataan

yang secara khusus menjadi pedoman guna pencatatan akuntansi bentuk

usaha kerjasama operasi.

1.1.2 Kerjasama Operasi Dari Segi Perpajakan

KSO berdasar ketentuan pasal 1 angka 13 UU nomor 18/2000 dan pasal 2

ayat (2) PP nomor 143/2000 adalah termasuk dalam pengertian bentuk

badan lainnya. Berdasar ketentuan pasal 1 angka 2 UU nomor 16/2000,

bentuk badan lainnya adalah termasuk dalam pengertian WP Badan.

Namun KSO tidak termasuk sebagai Subyek Pajak Penghasilan, karena

penghasilan yang diterima oleh KSO pada dasarnya adalah penghasilan

para anggota yang besarnya ditentukan sesuai dengan perjanjian

pembentukan KSO.

Page 5: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kerjasama Operasi (KSO), Joint Operation (JO) dan Joint

Ventrure

Kerja Sama Operasi (KSO) adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih di

mana masing-masing sepakat untuk melakukan suatu usaha bersama dengan

menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki dan secara bersama

menanggung risiko usaha tersebut.

Menurut Syahrul (2009) Devinisi Joint Venture (Usaha Patungan) adalah

perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk bekerjasama dalam suatu

proyek. Sering kali suatu usaha patungan dibentuk apabila perusahaan

dengan teknologi perlengkapan ingin menciptakan produk atau jasa yang

mengambil manfaat dari kekuatan pesertanya. Suatu usaha petungan, yang

biasanya terbatas pada suatu proyek saja, berbeda dari persekutuan yang

menjadi landasan untuk bekerja sama dalam banyak proyek.

Pernyataan Setandar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 12, menyatakan

bahwa

Joint venture adalah perjanjian kontraktual antara dua atau lebih pihak untuk

melaksanakan kegiatan ekonomi yang dikendalikan bersama.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, Joint Venture, Kerjasama Operasi

(KSO) dan

Joint Operation (JO) masing-masing memiliki kesamaan arti yaitu

perjanjian antara

dua pihak atau lebih di mana masing-masing sepakat untuk melakukan suatu

usaha

bersama.

Page 6: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

Pengertian Joint Operation (JO) kaitannya dengan perpajakan dijelaskan

dalam Surat Dirjen Pajak No. S-823/PJ./2002. Dalam surat tersebut

ditegaskan bahwa Joint

Operation (JO) merupakan kerjasama operasi dua badan atau lebih yang

sifatnya sementara hanya untuk melaksanakan suatu proyek tertentu sampai

proyek tersebut selesai dikerjakan, dengan demikian maka kerjasama

operasi juga disebut Joint Operation (JO) dalam perpajakan. Dalam

beberapa surat-surat penegasan yang diterbitkan oleh Dirjen Pajak, istilah

Joint Operation (JO) seringkali dipertukarkan dengan istilah Konsorsium.

2.2. Kerjasama Operasi (KSO) dalam PSAK No.39

Kerja Sama Operasi (KSO) diatur secara khusus dalam Pernyataan Setandar

Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 39, berikut adalah pernyataan-pernyataan

dalam PSAK No.39.

2.2.1 Pengertian Kerjasama Operasi (KSO)

Kerjasama Operasi (KSO) dalam PSAK No.39 adalah perjanjian antara

dua pihak atau lebih di mana masing-masing sepakat untuk melakukan

suatu usaha bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha

yang dimiliki dan secara bersama menanggung risiko usaha tersebut.

2.2.2 Aset Kerja Sama Operasi

PSAK No.39 telah mengungkapkan mengenai Pengakuan dan

pengukuran pembangunan aset kerja sama operasi antara lain :

- Aset yang diserahkan pemilik aset untuk diusahakan dalam

perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) harus dicatat oleh pemilik

aset sebagai aset KSO sebesar biaya perolehannya.

- Dana yang ditanamkan pemilik aset dalam KSO dicatat sebagai

penyertaan KSO. Di sisi lain investor mencatat dana yang diterima

ini dalam penyertaan KSO oleh pemilik aset sebagai kewajiban.

Page 7: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

2.2.3 Pengoperasian Aset Kerja Sama Operasi

Pengakuan dan pengukuran pengoperasian aset kerja sama operasi

dalam PSAK No.39 antara lain :

Aset KSO yang dibangun dengan didanai oleh investor harus dicatat

oleh pihak yang mengelola aset KSO tersebut, dalam hal yang

mengelola adalah salah satu dari investor atau pemilik aset. (PSAK

No.39, Paragraf 20)

Aset KSO harus dicatat sebesar biaya perolehannya, atau biaya

pembangunan yang tercantum di perjanjian KSO, atau sebesar nilai

wajar, dipilih yang paling objektif atau paling berdaya uji. (PSAK

No.39, Paragraf 22)

Investor mencatat penyerahan aset KSO kepada pemilik aset di akhir

masa konsesi dengan menghapus seluruh akun yang timbul berkaitan

dengan KSO yang bersangkutan. Pemilik aset pada sisi lain, mencatat

penyerahan ini sebagai aset dengan mengkredit penghasilan KSO

apabila memiliki kepastian tentang adanya manfaat ekonomi dari aset

tersebut atau mengkredit penghasilan tangguhan (Deferred Income)

apabila tidak memiliki kepastian yang cukup tentang manfaat ekonomi

dari aset tersebut. (PSAK No.39, Paragraf 25)

Bila investor melakukan penyerahan aset KSO kepada pemilik aset

untuk dioperasikan pada saat aset KSO selesai dibangun, penyerahan ini

harus dicatat sebagai hak bagi pendapatan atau penghasilan KSO.

Penerimaan kas atau hak atas pendapatan/penghasilan secara periodik

dari bagi hasil atau bagi pendapatan atau bentuk lain yang timbul dari

KSO ini diakui sebagai pendapatan KSO. (PSAK No.39, Paragraf 26)

Dari transaksi pada paragraf 26, pemilik aset mencatat penyerahan

tersebut dalam akun aset KSO dengan mengkredit akun kewajiban

jangka panjang KSO. Pembayaran periodik kepada investor karena

Page 8: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

adanya perjanjian KSO ini dicatat sebagai pelunasan utang beserta

bunga dan beban atau penghasilan KSO. (PSAK No.39, Paragraf 27)

Penghitungan bunga untuk transaksi yang termuat dalam paragraf 26

dan 27 adalah dengan mengacu pada tingkat bunga normal dikalikan

dengan sisa kewajiban atau sisa piutang bagi investor. Selisis antara

bneban bunga (atau bagi investor) dari jumlah yang dibayarkan (atau

diterima investor) dimasukkan sebagai penghasilan atau beban KSO.

(PSAK No.39, Paragraf 28)

Aset KSO disusutkan oleh pihak yang membukukan aset KSO dalam

neracanya, yaitu mengelola KSO. Kemungkinan besar adalah bahwa

umur ekonomi aset ini melampaui masa konsesi yang diterima investor.

Apabila investor adalah juga pengelola KSO, masa penyusutan yang

diperkenankan untuk aset KSO maksimal sampai berakhir masa

konsesi. Apabila pengelola KSO adalah pemilik aset, masa penyusutan

adalah selama umur ekonomi aset yang bersangkutan, dan tidak dibatasi

oleh masa konsesi.

Aset KSO harus disusutkan secara sisitematis oleh pengelola KSO

selama umur ekonominya. Untuk investor, masa penyusutan tidak boleh

lebih panjang dari masa konsesi KSO. (PSAK No.39, Paragraf 30)

Hak bagi pendapatan atau hasil diamortisasi oleh investor. (PSAK

No.39, Paragraf 31)

2.2.4 Pengungkapan Hal Lain dalam PSAK No.39

PSAK No.39 juga secara khusus mengatur mengenai hal-hal yang perlu

diungkapkan dalam Perjanjian Kerjasama Operasi, sebagai berikut :

2.2.4.1 Perjanjian Kerjasama Operasi secara umum

Sehubungan dengan perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO),

pengungkapan berikut ini harus dibuat:

Page 9: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

(a) Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian KSO;

(b) Hak dan kewajiban dari masing-masing partisipan KSO

berkenaan dengan perjanjian KSO;

(c) Ketentuan tentang perubahan perjanjian KSO, bila ada.

(PSAK No.39, Paragraf 32)

2.2.4.2 Perjanjian Kerjasama Operasi sehubungan dengan aset

tetap

Sehubungan dengan pengungkapan yang lazim untuk aset

tetap, pengungkapan berikut harus dibuat untuk aset Kerja

Sama Operasi (KSO):

(a) Klasifikasi aset yang membentuk aset KSO;

(b) Penentuan biaya perolehan aset KSO;

(c) Penentuan depresiasi atau amortisasi aset KSO.

(PSAK No.39, Paragraf 33)

2.2.4.3 Perjanjian Kerjasama Operasi sehubungan dengan bagi

pendapatan/hasil

Sehubungan dengan perjanjian bagi pendapatan/hasil KSO,

pengungkapan berikut ini harus dibuat:

(a) Penghitungan atau penentuan hak bagi pendapatan/hasil

KSO;

(b) Penentuan amortisasi hak bagi pendapatan/hasil KSO;

(c) Penghitungan (tambahan) beban atau penghasilan KSO

yang timbul dari pembayaran bagi pendapatan/hasil KSO.

(PSAK No.39, Paragraf 34)

2.3. Usaha Kerjasama dalam PSAK No.12 (Joint Venture)

Pernyataan Setandar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 12 bertujuan

mengatur akuntansi untuk bagian partisipasi (interest) pada joint venture, dan

pelaporan aset, kewajiban, pendapatan, dan beban dalam laporan keuangan

para venturer dan investor.

Page 10: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

2.3.1 Pengertian Joint Venture (Usaha Patungan)

Joint venture adalah perjanjian kontraktual antara dua atau lebih pihak

untuk melaksanakan kegiatan ekonomi yang dikendalikan bersama.

Pengendalian Bersama (joint control) adalah pengendalian bersama

oleh para venturer atas suatu kegiatan usaha yang didasarkan pada

perjanjian kontraktual.

Pengendalian (control) adalah wewenang (power) untuk mengatur dan

menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari suatu kegiatan usaha

dengan tujuan mendapat manfaat dari kegiatan tersebut.

Venturer adalah salah satu pihak dalam joint venture yang tidak ikut

melakukan pengendalian bersama terhadap joint venture tersebut.

2.3.2 Ruang Lingkup Pernyataan Setandar Akuntansi Keuangan (PSAK)

No.12

Pernyataan Setandar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.12 mengatur:

(a) Perlakuan akuntansi atas bagian partisipasi (interest) pada

pengendalian bersama operasi (PBO) dan pelaporan pendapatan

bersama.

(b) Perlakuan akuntansi atas bagian partisipasi (interest) pada

pengendalian bersama aset (PBA) dan pelaporan aset, kewajiban,

beban, dan pendapatan bersama.

Pernyataan Setandar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.12 tidak

mengatur perlakuan akuntansi atas bagian partisipasi (interest) pada

pengendalian bersama entitas hukum (jointly controlled entities)

Page 11: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan penulis untuk mendapatkan data adalah

dengan studi kepustakaan.

3.1.1 Hasil Studi Kepustakaan

Berdasarkan teori dan konsep yang terdapat pada bab II maka studi

kepustakaan yang telah dilakukan penulis menghasilkan kesimpulan

sebagai berikut :

a. PSAK No.39 dan PSAK No.12, keduanya membahas secara

khusus mengenai bentuk usaha bersama / Joint Operation dengan

tidak melakukan pembentukan badan hukum baru.

b. Usaha Bersama dengan Beberapa Pihak Memiliki Kendali dapat

berbentuk Pengendalian Bersama Operasi (PBO) atau Pengendalian

Bersama Aset (PBA). (diatur dengan PSAK No.12)

Usaha Kerjasama / Joint Operation

(bukan badan Hukum tersendiri)

Hanya Satu Pihak Memiliki Kendali terhadap Usaha tersebut

Beberapa Pihak Memiliki Kendali terhadap Usaha tersebut.

PSAK No.39

PSAK No.12

Usaha Kerjasama / Joint Operation

Perusahaan I

Perusahaan II

Membentuk Badan Hukum atas kerjasama tersebut (separate legal entity)

Tidak Membentuk Badan Hukum atas kerjasama tersebut

PSAK Umum

PSAK No.39 atau

No.12

Page 12: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

c. Usaha Bersama dengan hanya satu pihak yang memiliki kendali

dapat berbentuk bentuk bangun, kelola, serah (Build, Operate, and

Transfer/BOT); atau bentuk bangun, serah, kelola (Build, Transfer,

and Operate/BTO). Kedua bentuk usaha tersebut dapat

dikombinasikan dengan Perjanjian Bagi Hasil (PBH) atau

Perjanjian Bagi Pendapatan (PBP). (diatur dengan PSAK No.39)

d. Dari uraian di atas penulis mencoba untuk mengelompokan bentuk

usaha kerjasama menjadi beberapa bentuk antara lain :

a. Bentuk Pengendalian Bersama Operasi (PBO)

b. Bentuk Pengendalian Bersama Aset (PBA)

c. Bentuk Bangun, Kelola, Serah (Build, Operate, and

Transfer/BOT);

d. Bentuk Bangun, Serah, Kelola (Build, Transfer, and Operate/BTO).

e. Dalam kacamata perpajakan Joint Operation (JO) / Kerjasama

Operasi (KSO) PSAK No.39 dan Joint Venture PSAK No.12 hanya

dipandang dari segi legalitas dan pengadministrasian bentuk usaha

tersebut, legalitas dan pengadministrasian disini bukan berarti

JO/KSO mendirikan badan hukum tersendiri, melainkan JO/KSO

memiliki perjanjian legal (Agreement) dalam pembentukannya dan

memiliki administrasi secara terpisah dari para pemilik/partisipan

ditandai dengan adanya Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

KSO/JO, berdasarkan hal tersebut maka joint operation (JO) dapat

Page 13: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

terbagi menjadi dua tipe yaitu Administrative dan Non-

Administrative JO.

a. Administrative JO

Tipe JO ini sering juga disebut sebagai Kerja Sama Operasi

(KSO) di mana kontrak dengan pihak pemberi kerja atau Project

Owner ditandatangani atas nama JO. Dalam hal ini JO dianggap

seolah-olah merupakan entitas tersendiri terpisah dari

perusahaan para anggotanya. Tanggungjawab pekerjaan

terhadap pemilik proyek berada pada entitas JO, bukan pada

masing-masing anggota JO. Masalah pembagian modal kerja

atau pembiayaan proyek, pengadaan peralatan, tenaga kerja,

biaya bersama (joint cost) serta pembagian hasil (profit sharing)

sehubungan dengan pelaksanaan proyek didasarkan pada porsi

pekerjaan (scope of work) masing-masing yang disepakati dalam

sebuah Joint Operation Agreement.

b. Non-Administrative JO

JO dengan tipe ini dalam prakteknya di kalangan pengusaha jasa

konstruksi sering disebut sebagai Konsorsium di mana kontrak

dengan pihak Project Owner dibuat langsung atas nama masing-

masing perusahaan anggota. Dalam hal ini JO hanya bersifat

Page 14: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

sebagai alat koordinasi. Tanggung jawab pekerjaan terhadap

Project Owner berada pada masing-masing anggota.

Page 15: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

4. PEMBAHASAN

4.1. PEMBAHASAN

1. Pada Saat Pendirian Kerjasama Operasi (KSO) / Joint Venture (JO)

Ketika sebuah Kerjasama Operasi (KSO) / Joint Venture (JO) selanjutnya

dalam sekripsi ini disingkat KSO/JO. Masing-masing partisipan harus

memahami kewenangan, tanggungjawab dan bagian reward yang

diperoleh dalam kerjasama operasi ini dan menuangkannya dalam sebuah

perikatan yang menjadi dasar hukum, atas dasar perikatan tersebut

KSO/JO dapat mendaftarkan diri di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

tempatnya melakukan kegiatan usaha guna memperoleh Nomor Pokok

Wajib Pajak (NPWP) dan surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)

sebagai dasar pemotongan dan pemungutan pajak yang menjadi

kewajibannya sebagai warga negara. Adapun persyaratan memperoleh

NPWP dan surat pengukuhan PKP sama dengan pendaftaran untuk Wajib

Pajak Badan seperti yang diatur dalam SE-65/PJ./2008 dan SE-59/PJ/2007,

yaitu Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia, atau

paspor ditambah surat pernyataan tempat tinggal/domisili dari yang

bersangkutan bagi orang asing (bentuk formulir sebagaimana dalam angka

VII Lampiran I PER-160/PJ./2007). dari salah seorang pengurus Joint

Operation.

Pada awal berdirinya KSO/JO belum memiliki sumberdaya atau modal

sehingga para partisipan/Venture sering menyuntikan dana untuk

operasional KSO/JO, dalm hal ini KSO/JO dapat mencatat sebagai ekuitas

atau kewajiban, maka jurnal yang dipergunakan KSO/JO berkenaan

dengan transaksi tersebut adalah :

Kas xxxx

Hutang/Investasi Venture 1 xxxxHutang/Investasi Venture 2 xxxx

Page 16: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

Dalam hal para partisipan/Venture menyerahkan material/bahan baku yang

dibutuhkan oleh KSO/JO, jurnal untuk merekam transaksi keuangan

tersebut adalah sebagai berikut :

Bahan baku/Persediaan/Material xxxxHutang/Investasi Venture 1 xxxxHutang/Investasi Venture 2 xxxx

KSO/JO pastinya akan mengeluarkan biaya-biaya berkenaan dengan

pembentukan dan operasional sementaranya, maka KSO/JO perlu

mencatat pengeluaran-pengeluaran yang dibayar oleh para

partisipan/Venture. Jurnal sebagai pencatat transaksi tersebut adalah

sebagai berikut :

Biaya Operasional xxxxHutang/Investasi Venture 1 xxxxHutang/Investasi Venture 2 xxxx

2. Transaksi-Transaksi yang Sering Terjadi Dalam Kegiatan Usaha

a. Pemotongan Pajak Penghasilan oleh lawan transaksi KSO/JO

Sebagaimana dijelaskan pada bab-bab sebelumnya bahwa

penghasilan KSO/JO dikenakan pajak penghasilan langsung pada

partisipan/Venture sehingga KSO/JO tidak ada kewajiban dalam

menghitung PPh Badan, namun dalam bertransaksi dengan Wajib

Pajak lain, muncul keharusan bagi lawan transaksi KSO/JO untuk

memotong/memungut pajak penghasilan berkenaan dengan transaksi

penggunaan jasa/barang milik KSO/JO tersebut.

Berkaitan dengan hal diatas, telah diatur mekanisme pemecahan

bukti potong namun jika lawan transaksi terlanjur membuat bukti

potong NPWP dan atas nama KSO/JO maka bukti potong tersebut

dapat dimintakan pemindah bukuan ke Kantor Pelayanan Pajak

tempat KSO/JO terdaftar. Hal ini juga berlaku untuk bukti potong

Page 17: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

PPh Final seperti PPh Pasal 4 (2) seperti yang disampaikan dalam

SE-80/PJ/2009.

Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas, maka jurnal yang

dipergunakan untuk mencatat atas bukti potong yang diberikan

kepada para partisipan/Venture adalah sebagai berikut :

Jurnal mencatat adanya pendapatan oleh KSO/JO :

Piutang Usaha xxxxPendapatan xxxx

Jurnal untuk mencatat pelunasan piutang oleh konsumen:

Kas/Bank xxxxUang Muka PPh 23 xxxx

Piutang Usaha xxxx

Jurnal untuk mencatat penyerahan bukti potong oleh KSO/JO kepada partisipan/Venture :

Piutang partisipan/Venture xxxxUang Muka PPh 23 xxxx

Piutang partisipan/Venture nantinya sebagai pengurang uang tunai

bagi hasil yang akan dibayarkan kepada venture, dengan kata lain

venture telah menerima bagiannya dimuka, bukan berupa uang tunai

melainkan kredit pajak PPh 23 yang akan digunakannya sebagai

pengurang pajak penghasilan venture tersebut.

b. Kewajiban Pajak Pemotongan Penghasilan Pasal 21

Pada aktivitas operasionalnya KSO/JO dapat dipastikan

menggunakan tenaga kerja baik sebagai karyawan, tenaga ahli atau

tenaga tidak tetap lainnya yang merupakan Wajib Pajak Orang

Pribadi, sehingga KSO/JO wajib memotong pajak penghasilan

mereka dan mencatatnya kedalam perkiraan hutang pajak, seperti

telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa atas penghasilan

Page 18: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

karyawan, perusahaan wajib melakukan pemotongan pajak

penghasilan pasal 21 dan menyetorkan ke negara melalui bank-bank

persepsi atau kantor pos sebelum tanggal 10 bulan berikutnya dan

melaporkan atas penghasilan dan pemotongan tersebut pada SPT

Masa PPh 21 formulir 1721 sebelum tanggal 20 di bulan berikutnya.

Sebagai gambaran pencatatan transaksi pembayaran gaji dan

pembayar PPh pasal 21, maka KSO/JO mencatat dengan jurnal-

jurnal antara lain sebagai berikut :

Jurnal KSO/JO saat membayar penghasilan karyawannya adalah sebagai berikut :

Biaya Gaji/Upah Rp. xxxx Kas/Bank Rp. xxxx Hutang Pajak (PPh 21) Rp. xxxx

Jurnal KSO/JO saat membayar PPh pasal 21 ke Negara adalah sebagai berikut :

Hutang Pajak (PPh 21) Rp. xxxxKas/Bank Rp. xxxx

c. Kewajiban Pajak Penghasilan Pasal 23

KSO/JO sebagai pengguna jasa dan sewa dari rekanan dan mitranya

diwajibkan memotong penghasilan rekanan dan mitranya atas jasa

dan sewa yang dipergunakan KSO/JO, KSO/JO mencatat dalam

perkiraan hutang pajak atas pemotongan PPh pasal 23 tersebut dan

menyerahkan bukti pemotongan PPh pasal 23 kepada rekanan/mitra

selanjutnya menyetorkan uang pemotongan ke Negara melalui bank

persepsi atau ke kantor pos sebelum tanggal 15 bulan berikutnya dan

melaporkan pemotongan PPh pasal 23 tersebut ke Kantor Pelayanan

Pajak (KPP) tempat KSO/JO terdaftar menggunakan formulir Surat

Pemberitahuan (SPT) Masa PPh pasal 23 sebelum tanggal 20 di

bulan berikutnya. Adapun jurnal pencatatan transaksi tersebut antara

lain sebagai berikut :

Page 19: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

Jurnal KSO/JO saat membayar penghasilan rekanan atau mitranya adalah sebagai berikut :

Biaya Subkontraktor/ Biaya Alat/Kendaraan Rp. xxxx Kas/Bank Rp. xxxx

Hutang Pajak (PPh 23) Rp. xxxx

Jurnal KSO/JO saat membayar PPh pasal 23 ke Negara adalah sebagai berikut :

Hutang Pajak (PPh 23) Rp. xxxx Kas/Bank Rp. xxxx

Setelah pemaparan pencatatan dan pengakuan perpajakan KSO/JO secara umum,

berikut adalah penjelasan dan analisa transaksi KSO/JO secara khusus yang telah

dikelompokan di atas.

4.1.1. Pengendalian Bersama Operasi (PBO) (PSAK No.12)

Pengendalian Bersama Operasi (PBO) adalah sebuah usaha bersama dimana

dua atau lebih Venture bergabung guna sebuah kegiatan operasi, usaha

kerjasam ini ditandai dengan beberapa pihak memiliki kendali.

Berikut adalah ilustrasi sebuah kegiatan Pengendalian Bersama Operasi

(PBO).

Dalam aktivitas operasionalnya bentuk usaha Kerjasama Operasi

Pengendalian Bersama Operasi (PBO) selanjutnya dalam skripsi ini

disingkat dengan KSO-PBO, masing-masing Venture mengambil bagian

dalam operasi yang mereka jalankan bersama, dapat digambarkan sebagai

berikut :

Venture 1

Venture 2

Venture 3

Produksi/Proses pertama

Produksi/Proses kedua

Penjualan

Rp

Rp

Rp

Rp

Page 20: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

Telah dijelaskan pada bab 2 perihal pelaporan keuangan Joint Venture,

bahwa KSO-PBO yang memiliki jumlah material dan penyelesaian proyek

dalam jangka panjang, maka laporan keuangan tersendiri untuk Joint

Venture ini wajib disusun, kontribusi masing-masing para Venture kepada

KSO-PBO harus tampil di neraca KSO-PBO. Besaran dan spesifikasi dari

masing-masing pengerjaan yang ditangani oleh para Venture haruslah

tertuang dalam perjanjian awal dan jika terdapat perubahan dan modivikasi

hendaknya tertuang juga dalam sebuah perubahan kontrak perubahan

perjanjian.

KSO-PBO hanya menggunakan sumberdaya dan keahlian para

partisipan/Venture sehingga pada KSO/JO jenis ini tidak ada aset para

anggota partisipan yang diserahkan pada KSO/JO, para partispan/Venture

hanya mengerjakan yang merupakan bagiannya saja, sesuai dengan

kesepakatan dalam perjanjian, nilai yang menjadi bagiannya tersebut

barulah dicatat oleh KSO/JO PBO, catatan khusus yang harus dilakukan

oleh KSO-PBO.

1. Pada Saat Partisipan/ventur Menyerahkan Hasil Pekerjaannya Pada KSO/JO PBO :

Dalam hal pekerjaan yang dilakukan partisipan/Venture merupakan objek

pajak penghasilan pasal 23 (PPh 23) dan merupakan barang/jasa kena

pajak (PPN) maka jurnal dari transaksi penyerahan dari

partisipan/Venture kepada KSO/JO PBO adalah sebagai berikut :

Persediaan1/Proyek Tahap 1 (Aset) Rp. xxxxPPN (Masukan) Rp. xxxx

Hutang Venture 1 Rp. xxxxHutang PPh Pasal 23 Rp. xxxx

2. Pada Saat Penyerahan Barang/Jasa KSO/JO Pada Konsumen Akhir

Page 21: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

Barang/Pekerjaan yang dilakukan oleh KSO/JO jika objek pajak

penghasilan pasal 23 (PPh 23) dan merupakan barang/jasa kena pajak

(PPN) maka jurnal dari transaksi penyerahan dari KSO/JO PBO kepada

konsumen akhir adalah sebagai berikut :

Kas/Piutang Usaha Rp. xxxxUang Muka PPh Pasal 23 Rp. xxxx

Persediaan/Proyek (Aset) Rp. xxxxPPN (Keluaran) Rp. xxxxLaba KSO/JO Rp. xxxx

Seperti telah diulas bahwa KSO/JO tidak dapat memanfaatkan bukti

potong PPh 23 atas transaksinya dengan konsumen, sehingga bukti

potong diberikan kepada partisipan seperti mekanisme yang telah

dipaparkan pada bab 2, maka jurnal untuk mencatat transaksi penyerahan

bukti potong tersebut adalah sebagai berikut :

Piutang partisipan/Venture Rp. xxxxUang Muka PPh 23 Rp. xxxx

3. Pada Saat Akhir KSO/JO PBO dan Pembagian Keuntungan

Pada saat berakhirnya KSO/JO PBO maka kewajiban pada masing-

masing partisipan dan kewajiban-kewajiban terhadap pihak lain harus

diselesaikan, demikian juga piutang-piutang kepada partisipan,

sehingga jurnalnya adalah sebagai berikut :

Laba KSO/JO Rp. xxxxHutang Partisipan/Venture Rp. xxxx

Piutang partisipan/Venture Rp. xxxxKas/Bank Rp. xxxx

Page 22: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

4.1.2. Pengendalian Bersama Aset (PBA) (PSAK No.12)

Pengendalian Bersama Aset (PBA) adalah sebuah usaha bersama dimana

dua atau lebih Venture bergabung dalam kepemilikan aset, usaha kerjasama

ini ditandai dengan beberapa pihak memiliki kendali atas aset bersama

tersebut.

Dalam aktivitas operasionalnya bentuk usaha Kerjasama Operasi

Pengendalian Bersama Aset (PBA) selanjutnya dalam skripsi ini disingkat

dengan KSO-PBA, masing-masing Venture mengambil bagian dalam

pembentukan aset yang akan mereka jalankan bersama, dapat digambarkan

sebagai berikut :

1. Pada Saat Pembentukan Pengendalian Bersama Aset (PBA)

Pada saat pembentukan atau pembangunan aset bersama hendaknya para

partisipan terlebih dahulu melakukan kesepakatan tentang besaran dan

cakupan investasi pada aktiva tersebut.

Adapun jurnal yang diperguanakan untuk mencatat perolehan aset dari

masing-

masing partisipan/Venture adalah sebagai berikut :

Venture 1

Venture 2

Venture 3

ASET BERSAMA

Manfaat (Rp)

Rp

Rp

Rp

Page 23: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

Aset KSO-PBA Rp. xxxxPartisipan/Venture 1 (Equitas) Rp. xxxxPartisipan/Venture 2 (Equitas) Rp. xxxxPartisipan/Venture 3(Equitas) Rp. xxxx

Pada saat pembangunan aset KSO-PBA jika berupa bangunan yang

diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 39/PMK.03/2010

tentang PPN Membangun sendiri maka diwaktu pembangunannya PPN

Membangun sendiri tersebut merupakan penambah dari harga perolehan

aset tersebut. Adapun jurnal yang diperguanakan untuk mencatat PPN

Membangun sendiri yang dibayarkan oleh masing-masing

partisipan/Venture adalah sebagai berikut :

Aset KSO-PBA Rp. xxxxPartisipan/Venture1 (Equitas)-PPN Membangun sendiri Rp. xxxx

2. Transaksi pengguanaan aset oleh masing-masing partisipan/Venture KSO-PBA

Dalam skripsi ini telah di jelaskan bahwa bentuk kerjasama dalam

skripsi ini adalah KSO/JO yang memiliki administrasi dan pencatatan

tersendiri sehubungan dengan perpajakan, dengan demikian transaksi

dengan para partisipan/Venture harus dicatat dan dilakukan pemotongan

terhadap perpajakannya, maka jurnal untuk mencatat penggunaan aset

KSO/JO-PBA ini dapat dicatat sebagai berikut :

Piutang Partisipan/Venture1 Rp. xxxxPPN (Keluaran)(Hutang) Rp. xxxxPendapatan KSO/JO Rp. xxxx

Pada transaksi di atas para partisipan/Venture harus membayar kepada

KSO/JO-PBA kewajiban PPN atas transaksi penggunaan aset bersama

tersebut dan mengkreditkannya dalam laporan SPT Masa PPN para

partisipan/Venture. Maka jurnalnya adalah sebagai berikut :

Page 24: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

Kas/Bank Rp. xxxxPiutang Partisipan/Venture1 Rp. xxxx

Pada saat KSO/JO-PBA menyetorkan PPN ke Negara dan melaporkan

penyerahan barang/jasa kena pajak kepada partisipan/Venture, maka

jurnalnya adalah sebagai berikut :

PPN (Hutang) Rp. xxxxKas/Bank Rp. xxxx

4.1.3. Kerjasama Bersama Bentuk Bangun, Kelola, Serah (Build, Operate, and Transfer / BOT) (PSAK No.36)

Sebagaimana telah diketahui pada bab-bab sebelumnya bahwa Kerjasama

bersama bentuk Bangun, Kelola, Serah (BKS) Build, Operate, and

Transfer / BOT selanjutnya dalam skripsi ini akan disingkat menjadi

KSO/JO-BOT adalah KSO/JO dimana aset dikelola oleh investor yang

mendanai pembangunannya sampai berakhir masa konsesi. Di akhir masa

konsesi investor akan menyerahkan aset KSO dan pengendaliannya kepada

pemilik asset.

Jika dalam pelaksanaannya KSO/JO-BOT ini terdaftar menjadi wajib pajak

yang artinya terpisah dari para investor maupun pemilik aset maka KSO/JO-

BOT wajib dilakukannya pengadministrasian dan pencatatan.

1. Pada Saat Pembentukan Kerjasama Bersama Bentuk Bangun, Kelola, Serah (Build, Operate, and Transfer / BOT)

Pada saat pembetukan KSO/JO bentuk ini, terdapat aset yang diserahkan

oleh pemilik aset kepada KSO/JO untuk dibangun, maka jurnalnya

adalah sebagai berikut:

Tanah/Aset Rp. xxxxEquitas Rp. xxxx

Page 25: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

2. Pada Saat Pembangunan dan Pembentukan aset KSO/JO

Pada saat pembangunan, pembelian matrial dan pembayaran upah

pekerja termasuk pembayaran PPN Membangun sendiri, jurnal sebagai

pencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

Bangunan/Aset Rp. xxxxEquitas Rp. xxxx

Pada saat pembangunan telah selesai dan KSO/JO-BOT beroperasi

selama masa konsesi, pembelian matrial dan pembayaran biaya-biaya

termasuk PPN, dilakukan sebagaimana perusahaan pada umumnya

seperti dijelaskan di awal bab ini, dalam hal ini dilakukan juga

penyusutan pada aset yang dipergunakan oleh KSO/JO-BOT.

3. Pada Saat Bagi Hasil BOT

Pada saat masa konsesi dan KSO/JO-BOT menyerahkan bagi hasil

KSO/JO-BOT kepada pemilik aset dan investor sebagaimana pada

perjanjian yang telah dibuat diawal pembentukan KSO/JO, jurnal sebagai

pencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

Equitas Rp. xxxxKas (Aset) Rp. xxxx

4. Pada Saat Berakhirnya BOT

Pada saat berakhirnya masa konsesi dan KSO/JO-BOT menyerahkan

kembali seluruh aset KSO/JO-BOT kepada pemilik aset sebagaimana

pada perjanjian yang telah dibuat diawal pembentukan KSO/JO, jurnal

sebagai pencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

Equitas Rp. xxxxBangunan/Aset Rp. xxxxTanah/Aset

Page 26: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

4.1.4. Kerjasama Bersama Bentuk Bangun, Serah, Kelola (Build, Transfer, and Operate / BTO) (PSAK No.36)

Kerjasama bersama Bangun, Serah, Kelola (Build, Transfer, and Operate /

BTO) selanjutnya dalam skripsi ini akan disingkat menjadi KSO/JO-BTO

adalah KSO/JO dimana investor mendanai pembangunan aset KSO sampai

siap dioperasikan, aset tersebut diserahkan kepada pemillik aset untuk

dikelola.

Terdapat perbedaan yang jelas antara KSO/JO BTO dengan KSO/JO BOT

dalam hal pengendalian signifikan atas operasional KSO/JO, dimana pada

KSO/JO BTO kendali dimiliki oleh pemilik aset sedangkan pada KSO/JO

BOT kendali dimiliki oleh investor, seperti juga telah diuraikan pula pada

bab 3. Dengan demikian terdapat kesamaan pencatatan pada operasional

KSO/JO bentuk ini dengan KSO/JO BOT.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa PSAK

36 dan PSAK 12 mengelompokan KSO kedalam empat macam bentuk, yaitu :

a. Pengendalian Bersama Operasi (PBO) (PSAK No.12)

b. Pengendalian Bersama Aset (PBA) (PSAK No.12)

c. Bangun, Kelola, Serah (Build, Operate, and Transfer/BOT) (PSAK No.39)

d. Bangun, Serah, Kelola (Build, Transfer, and Operate/BTO) (PSAK No.39)

Masing-masing bentuk usaha kerjasama memiliki pencatatan akuntansi yang

beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan KSO/JO.

Perlakuan perpajakan pada KSO/JO hanya dipandang dari segi

pengadministrasian dokumen-dokumen perpajakan tanpa membedakan bentuk

usaha kerjasama operasi. Kewajiban perpajakan KSO/JO sebagai pemotong dan

pemungut pajak penghasilan serta PPN telah ditegaskan dalam peraturan-

peraturan perpajakan. KSO/JO tidak dapat menerima bukti potong pajak

Page 27: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

penghasilan sehingga bukti potong yang diterimanya diberikan kepada para

partisipan/Venture. Pajak penghasilan atas usaha KSO/JO tidak dilakukan

penghitungan dan pelaporan dalam SPT Tahunan melainkan menjadi penghasilan

para partisipan/Venture dan dihitung serta dilaporkan atas penghasilan tersebut,

sebagai kewajiban para partisipan/Venture.

5.2 Saran

Untuk menghindari sanksi baik denda maupun sanksi administrasi perpajak yang

lain, sebaiknya Kerjasama Operasi (KSO) atau Joint Operation (JO) melakukan

pencatatan dengan benar serta memperhatikan, meneliti dan menyimpan dengan

baik dokumen-dokumen perpajakan, agar saat pemeriksaan pajak berkenaan

penghapusan NPWP yang disertai dengan proses restitusi PPN, dapat berjalan

lancar dan cepat.

Penelitian ini mengacu pada Pernyataan Standar Akuntuansi Keuangan (PSAK)

revisi 2009, sebelum dicabutnya PSAK No.39 per 1 Januari 2012, maka

dibutuhkan penyesuaian untuk penelitian selanjutnya dengan mengacu pada

PSAK yang terbaru dan PSAK ETAP.

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Peberbit Salemba Empat.

Ilyas, Wirawan B. 2007. Pajak Penghasilan; Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Ilyas, Wirawan B. 2007. Panduan Komprehensif dan Praktis Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah; Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-525/PJ./2001 tentang Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak Dalam Rangka Perjanjian Kerja Sama Operasi

Muljono, Joko. 2009. Tax Planning Menyiasati pajak dengan bijak. Peberbit Andi,Yogyakarta

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 39/PMK.03/2010 tentang Batasan dan Tata Cara Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Atas Kegiatan Membangun Sendiri

Page 28: Nama : Budi Sih Mulyo Program Studi : S-1 Non Reguler Jurusan ...

Pohan, Chairil Anwar. 2009. Aspek Pajak Joint Operation dan Kepastian Hukumnya. Indonesian Tax Review. Penerbit SMARTaxes Publishing member of Lembaga Manajemen Formasi.

Staff UI. http://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/03/psak-12bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersama.pdf. Bahan Ajar. Diakses tanggal 6 oktober 2011 pukul 14.15

Staff.ui.ac.id/internal/0606050075/material/PAK-Pertemuan7.ppt. Bahan Ajar. diakses tanggal 2 Juli 2012 pukul 22.11

Surat Dirjen Pajak No. S-323/PJ.42/1989 tentang Joint OperationSurat Dirjen Pajak No.SE-65/PJ./2008 tentang Penyampaian Peraturan Direktur

Jenderal Pajak Nomor 44/PJ/2008 Tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Perubahan Data Dan Pemindahan Wajib Pajak dan/atau Pengusaha Kena Pajak

Surat Dirjen Pajak SE-59/PJ/2007 tentang Penyampaian Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-160/PJ./2007 Tentang Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-161/PJ/2001 Tentang Jangka Waktu Pendaftaran Dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, Serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Perpajakan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai