Karil Joko Mulyo

download Karil Joko Mulyo

of 23

description

kARIL unIVERSITAS TERBUKA

Transcript of Karil Joko Mulyo

KARYA ILMIAHPERBAIKAN PEMBELAJARANMELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE DEMOSTRASI DAN MEDIA NYATA PADA SISWA KELAS IV SDN PLANTUNGAN SEMESTER 1 TAHUN 2013/2014

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahPemantapan Kemampuan Profesional (PKP) PDGK 4501Progam Strata 1 PGSD Universitas Terbuka (UT)

DISUSUN OLEH

NAMA : JOKO MULYO NIM : 819733939EMAIL : MASA UJIAN : 2013.2

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SEMARANGUNIVERSITAS TERBUKAPOKJAR JEPON2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE DEMOSTRASI DAN MEDIA NYATA PADA SISWA KELAS IV SDN PLANTUNGAN TAHUN 2013/2014

OLEH

JOKO MULYONIM : 819733939

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui penerapan metode demonstrasi dan media nyata dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA bagi siswa kelas IV SDN Plantungan Kecamatan Blora Kabupaten Blora tahun 2013/2014.Metode penelitian ini yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Plantungan Kecamatan Blora Kabupaten Blora Tahun 2013/2014 sebanyak 16 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Analisis data menggunakan analisis diskriptif komperatif dengan membandingkan kondisi awal dengan hasil yang dicapai setiap siklus dan analisis deskriptif kualitatif hasil observasi dengan membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan II.Dengan menggunakan metode demonstrasi dan media nyata dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA bagi siswa kelas IV SDN Plantungan Kecamatan Blora Kabupaten Blora tahun 2013/2014. Hasil tes IPA pada kondisi awal adalah 43,75 dan pada siklus II menjadi 84,38. Sedangkan sebanyak 12 anak telah medapat nilai diatas 75 dan 4 anak belum mencapai nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) karena belum mendapat nilai diatas 75. Dari hasil tindakan dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dan media nyata dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA.

Kata Kunci : Metode Demonstrasi, Media Nyata, Keaktifan Belajar, dan Hasil Belajar

I. PendahuluanA. Latar Belakang Masalah Pembelajaran di sekolah dapat berhasil sebagai proses pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dimaksud misalnya guru, siswa, kurikulum, lingkungan sekolah dan lain-lain. Namun dari faktor-faktor itu, guru dan siswa merupakan faktor terpenting. Pendidikan merupakan serangkaian peristiwa yang kompleks yang melibatkan beberapa komponen antara lain tujuan, peserta didik, pendidik, isi/bahan, cara/metode dan situasi/lingkungan. Hudaunn antar ke enam faktor itu berkaitan satu sama lain dan saling berhudaunn dalam suatu aktifitas satu pendidikan (Hadikusumo, 1995:36) Kondisi awal siswa kelas IV pada semester I Tahun pelajaran 2013/2014 sebelum diadakan penelitian, ketika mereka mengikuti mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mereka sudah beranggapan kalau mata pelajaran IPA materi Struktur dan fungsi bagian tumbuhan sangat sulit ini dibuktikan pada saat guru mengajar materi Struktur dan fungsi bagian tumbuhan tentang struktur daun siswa banyak yang pasif, saat guru bertanya anak-anak banyak yang diam dan saat guru menyuruh siswa untuk maju ke depan mengerjakan soal diantara 6 anak hanya 1 anak yang dapat mengerjakan soal tersebut. Selain itu saat guru melaksanakan ulangan harian pada materi tersebut nilai rata-rata nilai ulangan harian sangat rendah yaitu 43,75, dari nilai tersebut jadi guru bisa menyimpulkan kalau hasil belajar IPA materi Struktur dan fungsi bagian tumbuhan sangat rendah karena nilai tersebut di bawah KKM yaitu 75.Kondisi awal guru saat mengajar pelajaran IPA materi Struktur dan fungsi bagian tumbuhan belum menggunakan alat peraga, guru hanya menjelaskan dengan metode ceramah sementara siswa hanya duduk dan mendengarkan penjelasan guru, padahal saat ini guru dituntut untuk mengembangakan pembelajaran yang membangkitkan keaktifan belajar siswa.Di harapkan dari penelitian ini keaktifan dan hasil belajar siswa meningkat, keaktifan belajar siswa perlu ditingkatkan agar pada saat guru mengajar dan memberi pertanyaan kepada siswa, siswa diharapkan menjawab dan apabila guru menyuruh siswa mengerjakan soal di papan tulis semua siswa yang maju ke depan dapat mengerjakan dan pada saat diadakan diskusi semua siswa aktif mengerjakan tugas dalam diskusi kelompok. Selain itu hasil belajar siswa diharapkan dapat meningkat dengan nilai rata-rata ulangan harian di atas KKM. Dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil ulangan harian bukan tidak mungkin juga akan meningkatkan nilai rata-rata nilai Ujian Nasional mata pelajaran IPA. Dari pokok permasalahan tersebut diatas dapat diambil kesimpulan penyebab timbulnya nilai siswa yang rendah disebabkan oleh penerapan metode pembelajaran yang kurang tepat. Maka diperlukan strategi pembelajaran yang baru. Yang lebih menarik perhatian siswa. Salah satunya dengan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).Dari uraian di atas dapat di lihat bahwa keaktifan belajar siswa masih sangat rendah dibuktikan dengan saat peneliti memberi pertanyaan tidak ada siswa yang menjawab dan pada saat peneliti menunjuk siswa maju ke depan dari 6 anak hanya 1 anak yang dapat mengerjakan soal tentang Struktur dan fungsi bagian tumbuhan padahal harapan dari peneliti siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan aktif dibuktikan pada saat peneliti memberikan pertanyaan siswa menjawab dengan tepat dan siswa dapat mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti. Hasil belajar siswa yang sangat rendah dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian masih di bawah KKM diharapkan nilai rata-rata hasil ulangan harian IPA dapat melebihi KKM. Selain itu masalah yang adalah pada peneliti adalah tidak menggunakan metode demonstrasi di harapkan peneliti dalam mengajar selalu menggunakan alat peraga dan menggunakan metode yang tepat.Pemecahan masalah yang diperlukan hasil belajar siswa dapat meningkat harus dilakukan dengan dua tindakan. Tindakan pertama peneliti menggunakan metode demonstrasi di depan kelas dan tindakan yang kedua adalah peneliti menggunakan metode demonstrasi dalam kelompok. Tindakan tersebut dilakukan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan.

1. Identifikasi masalahIdentifikasi masalah dapat diuraikan sebagai berikut :a. Hasil belajar IPA siswa rendah.b. Guru belum menggunakan metode dan model pembelajaran yang tepat.c. Guru belum menggunakan media pembelajaran.d. Siswa kurang memahami konsep.e. Siswa kurang terlibat dalam pembelajaran.

2. Analisis MasalahSejalan dengan identifikasi masalah tersebut, selanjutnya guru sebagai peneliti dengan supervisor 2 selaku pengamat, menganalisis hasil pembelajaran dengan cara merefleksi diri atas tindakan yang dilakukan selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Berdasarkan hasil diskusi dengan supervisor 2 selaku pengamat dapat dianalisis masalah dalam proses pembelajaran antara lain sebagai berikut :a. Apakah yang menyebabkan hasil belajar IPA siswa rendah?b. Apakah guru belum menggunakan metode dan model pembelajaran yang tepat?c. Apakah guru belum menggunakan media pembelajaran?d. Apakah siswa kurang memahami konsep?e. Apakah siswa kurang terlibat dalam pembelajaran?

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan MasalahBerdasarkan hasil identifikasi dan analisis masalah peneliti akan melakukan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan hasil belajar IPA siswa dalam materi Struktur dan fungsi bagian tumbuhan melalui metode demonstrasi yang dituangkan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

B. Rumusan MasalahDari penelitian yang telah dilakukan dapat di simpulkan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut :1. Apakah melalui penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan bagi siswa kelas IV SDN Plantungan Kecamatan Blora Kabupaten Blora pada semester I tahun pelajaran 2013/2014?2. Apakah melalui penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan bagi siswa kelas IV SDN Plantungan Kecamatan Blora Kabupaten Blora pada semester I tahun pelajaran 2013/2014?

C. Tujuan PenelitianDalam penelitian ini terdapat dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Dapat diuraikan seperti di bawah ini :1. Untuk meningkatkat aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan melalui metode demonstrasi.2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA pada materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan melalui metode demonstrasi.

D. Manfaat Penelitian1. Manfaat Bagi Siswaa. Membantu meningkatkan keaktifan siswa pada materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan melalui metode demonstrasib. Membantu meningkatkan hasil belajar IPA pada materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan melalui metode demonstrasi2. Manfaat bagi penelitia. Menambah wawasan peneliti dalam meningkatkan profesinya sebagai tenaga guru yang profesional3. Manfaat Bagi Teman Sejawat :a. Dapat digunakan sebagai acuan dalam mendesiminasikan peningkatan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran4. Manfaat Bagi Sekolah :a. Dapat meningkatkan nilai siswa sehingga nilai Ujian Nasionalpun dapat meningkat.b. Dapat meningkatkan potensi siswa sehingga dapat menjadi siswa yang berprestasi.5. Manfaat Bagi Perpustakaan Sekolaha. Dapat menambah koleksi bacaan di perpustakaan.

II. Kajian PustakaA. Metode demonstrasi1. Pengertian Metode demonstrasiMenurut Syaiful Bahri Djamarah, (2000:2) metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Menurut Syaiful (2008:210) metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajran yang merupakan suatu gerakan-gerakan, suatu proses maupunhal-hal yang bersifat rutin. Dengan metode demonstrasi ini anak berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamatai segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan.2. Tujuan Metode DemonstrasiTujuan pengajaran dengan menggunakan metode demonstrasi adalah untuk memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara pencapaiannya dengan kemudahan untuk dipahamioleh siswa dalam pengajaran kelas. Metode demonstrasi mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan.3. Manfaat Metode demonstrasi dalam PembelajaranManfaat psikologis dari metode demonstrasi adalah :a. Perhatian siswa lebih dipusatkanb. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang dipelajaric. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:211) kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :Kelebihan metode demonstrasi :a. Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal-hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Disamping itu perhatian siswapun lebih dipusatkan kepada proses pembelajaran dan tidak kepada lainnya.b. Dapat membimbing siswa kea rah berpikir yang sama dalam satu saluranpikiran yang sama.c. Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam jangka waktu yang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi demngan waktu yang pendek.Kekurangan metode demonstrasia. Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhanbenda atau peristiwa yang didemonstrasikan kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak terkontrol.b. Untuk mengadakan demonstrasi digunakan alat-alat yang khusus, kadang-kadang alat itu susah didapat. Demonstrasi merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati secara seksama.c. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di kelas.4. Langkah-langkah Penggunaan Metode demonstrasi dalam PembelajaranLangkah-langkah penggunaan metode demonstrasi :a. PersiapanSelain menyiapkan metode demonstrasi yang akan digunakan guru harus benar-benar memahami pembelajaran dan memiliki berbagai macam strategi yang mungkin yang akan ditempuh siswa dalam menyelesaikannya.b. PembukaanPada bagian ini siswa diperkenalkan dengan metode demonstrasi, kemudian siswa diminta untuk mencermati metode demonstrasi tersebut dengan cara mereka sendiri.c. Proses pembelajaran dengan metode demonstrasi yaitu : Penerapan metode demonstrasi dengan cara menampilkan daun didepan kelas kemudian menyebutkan bagian-bagian daun bersama-sama dan tanya jawab mengenai fungsi daun. d. PenutupSetelah mencapai kesepakatan tentang strategi dalam mengerjakan LKSnya dikelas, siswa diajak menarik kesimpulan dari pelajaran saat itu pada kahir pembelajaran siswa harus mengerjakan soal evaluasi yang lain menuju tingkat kesuksesan dan keaktifan siswa.

B. Keaktifan Belajar Siswa1. Pengertian Keaktifan Belajar SiswaHasil belajar IPA dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah keaktifan siswa. Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya giat bekerja, giat berusaha, mampu bereaksi dan beraksi, sedangkan arti kata keaktifan adalah kesibukan atau kegiatan menurut Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja (2004:36). Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti giat (bekerja, berusaha) sedangkan keaktifan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kegiatan atau kesibukan. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Aktivitas belajar adalah yang bersifat fisik maupun mental yaitu berbuat dan berpikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Sudirman (2001:98).Sedangkan menurut Rohani (2004:6-7) belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktifitas baik aktifitas fisik maupun psikis. Aktifitas fisik ialah siswa giat-aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain, bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa yang memiliki aktifitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran. Saat siswa aktif jasmaninya dengan sendirinya ia juga aktif jiwanya, begitu juga sebaliknya. Keaktifan belajar menurut Sudjana (2001:72) ada beberapa arti yaitu turut serta dalam tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya.

2. Kriteria siswa belajar aktifKeaktifan belajar IPA adalah keaktifan belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPA di kelas. Siswa dikatakan aktif apabila diberi pertanyaan langsung menjawab dan apabila disuruh maju didepan kelas siswa terlihat antusias dan mengerjakan soal dengan tepat.

C. Hasil Belajar1. Pengertian Hasil BelajarBelajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993:13) berasal dari kata ajar yang artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut), sedangkan belajar mempunyai arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu : membaca. Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu (Nana Syaodih Sukmadinata, 2005:14).Menurut Hayardin dalam buku Sudjana (dalam Sanjaya : 2011) mengemukakan bahawa pengertian hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Menurut Soedjarto (dalam Abidin : 2012) bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh murid dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai tujuan pendidikan.Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian hasil belajar adalah perubahan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik murid setelah mengikuti kegiatan belajar sesuai dengan tujuan pendidikan.Macam-macam hasil belajar : a) kognitif adalah hasil belajar yang berupa aspek kognitif meliputi pengamatan/perceptual, hafalan, pengertian/pemahaman, aplikasi/penggunaan, analisis, sintesis serta evaluasi. b) afektif adalah hasil belajar yang meliputi penerimaan, penghargaan, sambutan, internalisasi / pendalaman, karakteristik / penghayatan. c) psikomotorik.

2. Manfaat Hasil BelajarHasil belajar merupakan hal yang dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar (1999 : 250-251).Hasil belajar IPA siswa merupakan suatu indikator proses pembelajaran IPA. Sudjana (2003:3) menyatakan bahwa :Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang timbul misalnya dari tidak tahu menjadi tahu. Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari atau dengan kata lain bukan karena kebetulan. Tingkat pencapaian hasil belajar oleh siswa disebut hasil belajar.

3. Materi Struktur dan Fungsi Bagian TumbuhanDaun tumbuh dari batang tumbuhan, biasanya daun berwarna hijau karena mengandung klorofil. Klorofil berperan dalam proses pembuatan makanan.Berdasarkan kelengkapannya daun dibedakan menjadi 2 yaitu :a. Daun lengkapContoh : daun pisangDaun lengkap terdiri dari : tulang daun, helai daun, tangkai daun, pelepah daun.b. Daun tidak lengkapContoh : daun manggaDaun tidak lengkap hanya terdiri dari tangkai dan helai daun sajaBerdasarkan bentuknya daun dibagi menjadi 4 macam :a. MenyiripTulang daunnya tersusun seperti sirip ikanContoh : daun manggab. MelengkungTulang daunnya berbentuk seperti garis lengkungContoh : daun sirihc. MenjariTulang daunnya berbentuk seperti jari-jari tangan manusiaContoh : daun ketela pohond. SejajarTulang daunnya berbentuk seperti gari-garis sejajarContoh : daun jagungSusunan daun tanaman dapat dibedakan menjadi dua :a. Daun tunggalPada satu tangkai hanya terdapat salu helai daunContoh : daun jambu bijib. Daun majemukPada satu helai terdapat beberapa helai daunContoh : daun kelapaFungsi Daun :a. Sebagai tempat pembuatan makanan (fotosintesis)b. Sebagai tempat bernapasc. Sebagai tempat berlangsungnya proses penguapan. III.Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran.A. Subjek, Tempat, dan Waktu serta pihak yang membantu penelitian1. Subjek PenelitianSubyek penelitian ini terdiri dari siswa kelas IV SDN Plantungan Kecamatan Blora Kabupaten Blora dengan jumlah 16 siswa terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Bila dilihat dari jarak rumah siswa yang kurang dari 1 km ada 90% dan yang lebih dari 1 km ada 10% siswa. Bila dilihat dari mata pencaharian orang tua siswa yang bermata pencaharian sebagai petani ada 100%.2. Tempat PenelitianTempat penelitian ini disesuaikan dengan tempat peneliti mengajar. Yaitu di SDN Plantungan Kecamatan Blora Kabupaten Blora, di SDN Plantungan terdapat 6 kelas yaitu kelas I sampai dengan kelas IV dan penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Plantungan pada semester I tahun pelajaran 2013/2014.3. Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan sebanyak 2 (dua) siklus pada saat proses belajar mengajar sesuai dengan jadwal pelajaran dan dalam 1 (satu) siklusnya dilaksanakan selama 70 menit (2 x 35 menit). Adapun waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini :

4.Pihak Yang Membantu PenelitianSelama pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang berlangsung dalam pembelajaran pra siklus, siklus I dan siklus II peneliti dibantu oleh beberapa pihak sebagai berikut :a. Bapak Drs. Winarso, M.Pd selaku supervisor 1, sebagai pembimbing penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )b. Bapak Suwarno, S.Pd, selaku Kepala SDN Plantungan, sebagai pengamat proses pembelajaran, serta c. Bapak dan Ibu Guru SDN Plantungan yang telah membantu dalam kelancaran penelitian ini.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran1. Perbaikan Pembelajaran Siklus Ia. Perencanaan1) Menentukan kompetensi dasar (KD) pada kurikulum. 2) Menentukan alat peraga dan materi yang sesuai dengan kompetensi dasar. 3) Membuat rencana perbaikan pembelajaran (RPP). 4) Merencanakan evaluasi

b. Pelaksanaan Tindakan 1). Kegiatan awal a) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan dengan metode demonstrasib) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok, masing-masing 5 siswa.c) Siswa mendiskusikan lembar kerja siswa bersama kelompoknya.d) Setelah didiskusi, kembali ke kelompok asal dan melaporkan hasilnyae) Guru memotivasi anak untuk menyampaikan hasil diskusi secara mendetailf) Guru memberikan tes formatif untuk dikerjakan siswa secara individug) Guru memberikan penghargaan kepada siswa / kelompok yang nilainya paling baik.h) Guru membimbing siswa menyimpulkan materi tentang struktur dan fungsi bagian tumbuhan. Pada proses pembelajaran pembelajaran awal mata pelajaran IPA dengan materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan, hasil belajar IPA siswa yang dicapai masih rendah. Banyak hal yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang. Hal ini membuat peneliti ingin memperbaikinya pada siklus I, dan jika masih diperlukan juga akan dilanjutkan ke siklus berikutnyaSiklus II dilakukan apabila ketuntasan belajar siswa belum sesuai dengan yang diharapkan, yakni mencapai 75 %. Siklus II diawali dengan melakukan perbaikan-perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I, kemudian dilakukan implementasi yang sama dengan perbaikan-perbaikan yang telah direncanakan.c. Pengamatan/pengumpulan data/instrumenDalam proses pengamatan, supervisor 2 yang bertindak sebagai pengamat secara langsung mengamati jalannya proses perbaikan pembelajaran. Pengamatan dilakukan secara mendetail dari awal sampai akhir pembelajaran. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, dilakukan pengumpulan data oleh pengamat yang diperoleh dari observasi.

2. Siklus IIa. Perencanaan1) Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus II 2) Instrumen penelitian meliputi : a) Lembar pengamatan guru dan siswa b) Lembar pengamatan kerjasama siswa dalam pembelajaran c) Lembar daftar nilai siswa 3) Analisis Nilai Formatif untuk siklus IId. Pelaksanaan Tindakan 1) Kegiatan Pra Kegiatan Awal ( 5 menit)a) Mengucapkan salamb) Berdoac) Mengabsen siswa

2) Kegiatan Awal (10 menit)Apersepsi : bertanya jawab tentang bagian-bagian tumbuhan yang telah dipelajari sebelumnya seperti akar, batang dan daun.

3) Kegiatan Inti (40 menit)a) siswa memperhatikan penjelasan guru tentang bagian-bagian daun dan fungsinya yang didemonstrasikan di depan kelas.b) Siswa dapat menjelaskan bagian-bagian daun.c) Siswa dapat menyebutkan fungsi dari bagian-bagian daun.d) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang fungsi daun pada tumbuhanElaborasia) Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian daun pada daun yang dibawanya.b) Siswa menggambar daun serta bagian-bagiannya dengan bimbingan guruc) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok d) Setiap kelompok di beri lembar kerja siswae) Siswa berdiskusi dengan temannya untuk mengerjakan LKS yang telah dibagikanKonfirmasia) Siswa bersama guru membahas LKSb) Siswa bersama guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahamic) Siswa bersama guru meluruskan kesalahpahaman tentang hal-hal yang slaha pada siswa, memberi penguatan kepada siswa, serta member pujian kepada siswa tentang jika siswa tersebut menjawab pertanyaan dengan tepat.3. Kegiatan Akhir (15 menit)a) Memberikan kesimpulan tentang bagian-bagian daun dan fungsinya serta memberikan bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya.b) Melaksanakan evaluasic) Guru memberikan nilaid) Tindak lanjut : perbaikan dan pengayaanc. Pengamatan/pengumpulan data/instrumen1) ObservasiPengamatan perilaku siswa dilakukan oleh guru sebagai peneliti selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan siswa. Hasil pengamatan tersebut dapat dipakai sebagai acuan untuk menentukan keberhasilan penelitian. Pengamatan meliputi kerjasama siswa pada saat mengerjakan lembar kerja siswa, berdiskusi dan tanya jawab.Pengamatan perilaku guru dan siswa selama proses pembelajaran dilakukan oleh pengamat menggunakan lembar observasi. Dari data ini dapat teramati perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan jelas. 2) Tes Formatif

Hasil tes tertulis yang diberikan guru digunakan sebagai dasar untuk mengukur kemampuan hasil belajar siswa. Tes formatif terdiri atas soal pilihan ganda, isian dan uraian dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Nilai yang 75 dinyatakan telah berhasil mencapai standar ketuntasan belajar (tuntas) dan nilai yang < 75 dinyatakan belum mencapai standar ketuntasan belajar (belum tuntas). Untuk menambah dan membantu meningkatkan kemampuan siswa guru memberikan tugas baik dalam bentuk PR maupun dalam bentuk tugas lain.d. RefleksiGuru belum maksimal dalam pengelolaan kelas, hanya beberapa siswa yang dilibatkan dalam proses belajar sehingga sebagian siswa asyik berbicara sendiri. Berdasarkan hasil refleksi peneliti tersebut dan saran dari pengamat maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus II melalui proses perbaikan pembelajaran.

C.Teknik Analisis DataAnalisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif untuk memberikan gambaran tentang proses pembelajaran berlangsung baik dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan maupun refleksi. Sedangkan analisis deskriptif kuantitatif untuk membandingkan hasil belajar IPA siswa pada pembelajaran awal, siklus I dan siklus II dalam menentukan struktur dan fungsi bagian tumbuhan melalui penggunaan metode demonstrasi.

IV. Hasil PenelitianA. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran1. Deskripsi Hasil Pembelajaran Pra SiklusDengan adanya hasil test formatif tersebut, peneliti jadi mengetahui apa yang harus diperbaiki dalam pembelajaran selanjutnya. Dari 16 siswa, baru 2 siswa yang tuntas atau hanya 12,5% dan yang belum tuntas sebanyak 14 siswa atau 87,5% dengan rata- rata 43,75. Itu merupakan suatu tantangan bagi peneliti untuk bisa lebih meningkatkan lagi kreatifitasnya dalam proses pembelajaran.Maka peneliti akan mengadakan rencana perbaikan pembelajaran siklus I melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )2. Deskripsi Hasil Pembelajaran Siklus I Hasil refleksi guru pada siklus I melalui penggunaan metode demonstrasi pada kelompok besar ternyata bisa memberikan perubahan yang positif bagi prestasi siswa sehingga, hasil belajar siswa mengalami perubahan menjadi lebih meningkat. Dari 16 siswa, ada 6 siswa (37,5% ) yang tuntas dan siswa yang belum tuntas ada 9 siswa ( 62,5%). Hal ini menunjukkan usaha guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran mendapatkan perubahan hasil yang positif, walaupun kenaikannya belum optimal. Maka peneliti akan mengadakan rencana perbaikan pembelajaran siklus 2 melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). 3. Deskripsi Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus IIa. Perencanaan Tindakan Keberhasilan Untuk meneliti kinerja guru dalam proses pembelajaran, perlu diadakan refleksi untuk menentukan tindakan guru selanjutnya. Guru juga dapat memperhatikan saran dan komentar dari pengamatan yang merupakan gambaran dari pembelajaran secara keseluruhan. Hasil refleksi guru pada siklus II keaktifan siswa dalam pembelajaran sudah jauh lebih baik, terlihat dengan antusiasnya siswa dalam diskusi kelompok dan tanya jawab. Hal ini berpengaruh pada hasil belajar IPA siswa yang mengalami peningkatan yang signifikan, walaupun persentasenya tidak mencapai 100 %. Jumlah siswa yang telah tuntas ada 12 siswa ( 75 % ) dan 4 siswa ( 25 % ) dinyatakan belum tuntas.B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran1. Pembelajaran AwalPada Pembelajaran Awal ini bisa dikatakan pembelajaran masih belum berhasil karena dari 16 siswa yang tuntas hanya 2 siswa (12,5%) dan yang belum tuntas 14 siswa (87,5%) dengan rata-rata 43,75 Hal ini terjadi karena materi yang dijelaskan kurang lengkap. Materi yang ada belum sepenuhnya dipahami oleh siswa. Siswa masih banyak yang ramai serta tidak menggunakan media. Jadi pembelajaran ini belum berhasil. Materi yang ada belum dijelaskan secara rinci satu per satu, contoh yang ada belum lengkap. Siswa kebanyakan masih kesulitan mengerjakan soal tentang materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan. Semua materi IPA tidak akan bisa dikuasai oleh siswa jika mereka belum menghafal struktur dan fungsi bagian tumbuhan. Mereka juga tidak serius untuk mendengarkan pelajaran. Selain itu metode yang digunakan juga masih bersifat monoton belum menggunakan metode yang bisa menarik siswa dalam mengikuti pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan. 2. Siklus Ia. Hasil pengamatan tingkah laku siswa selama proses KBM berlangsung menunjukkan bahwa ada peningkatan terhadap sikap dan perilaku siswa belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari penurunan persentase tingkah laku menyimpang dalam pembelajaran.b. Hasil pengamatan terhadap perilaku guru dan siswa menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan mengajar guru tetapi belum signifikan. Hal ini dapat dilihat dari persentase jumlah jawaban ya yang belum mencapai 100 %. Guru masih kesulitan dalam menerapkan penggunaan metode demonstrasi pada pelajaran IPA terutama pengelolaan waktu yang belum efektif , selain itu siswa juga masih dalam taraf penyesuaian dengan penggunaan metode pembelajaran yang baru sehingga siswa kurang maksimal dalam memahami materi pembelajaran selain itu guru juga hanya mendemonstrasikan di depan kelas jadi siswa kurang memahami apa yang dimaksud oleh guru.c. Hasil evaluasi dari tes formatif menunjukkan perubahan yang cukup meningkat. Jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas mengalami peningkatan dibandingkan pada pembelajaran awal. Hal ini dapat dilihat pada persentase ketuntasan belajar yang dicapai siswa dan rata rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 65 yaitu 6 siswa atau 37,5% siswa tuntas yang nilainya lebih dari 75 dan 10 siswa atau 62,5% siswa yang nilainya kurang dari 75. Meskipun sudah menunjukkan peningkatan, namun hasil tersebut belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh guru. 3. Siklus IIa. Hasil pengamatan terhadap tingkah laku siswa selama proses KBM berlangsung menunjukkan terjadi peningkatan terhadap sikap dan tingkah laku siswa yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari penurunan persentase tingkah laku menyimpang pada siklus II yang semakin menurun hanya ada 2 siswa yang membuat kegaduhan.b. Hasil pengamatan terhadap tingkah laku guru dan siswa menunjukkan bahwa ada peningkatan kualitas mengajar guru. Hal ini dapat dilihat dari persentase jumlah jawaban ya yang hampir mencapai 100 %. Pada siklus II guru sudah bisa mengelola kelas dengan baik sehingga tercipta keaktifan siswa.c. Hasil evaluasi dari tes formatif menunjukkan peningkatan yang signifikan . Nilai rata rata kelas pada siklus II sebesar 84,38. Hasil tersebut tidak terlepas dari usaha guru dalam memperbaiki tingkah laku dalam pembelajaran untuk menunjang keberhasilan perbaikan pembelajaran antara lain penggunaan alat peraga, gaya mengajar guru maupun langkah langkah menerapkan penggunaan metode yang tepat.Peningkatan hasil belajar siswa yang semakin meningkat dari siklus I sampai siklus II membuktikan bahwa melalui penggunaan metode demonstrasi pada pelajaran IPA ternyata mampu meningkatkan hasil belajar IPA siswa dan peneliti memutuskan untuk berhenti melakukan penelitian ini.V. Simpulan dan Saran Tindak LanjutA. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA, terbukti dapat membantu meningkatkan hasil belajar IPA siswa dalam menghafal struktur dan fungsi bagian tumbuhan kelas IV Semester I SDN Plantungan Kecamatan Blora Kabupaten Blora.Dengan demikian dapat dijelaskan secara rinci kesimpulan akhir dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai berikut :1. Penggunaan metode demonstrasi ternyata dapat menarik perhatian siswa pada proses pembelajaran dan memupuk kerjasama siswa dalam berdiskusi kelompok di dalam kelas sehingga siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran.2. Penggunaan metode demonstrasi dapat membangkitkan keingintahuan siswa terhadap IPA sehingga siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar dan berpikir.3. Melalui penggunaan metode demonstrasi dapat membantu meningkatkan hasil belajar IPA siswa dalam menghafal struktur dan fungsi bagian tumbuhan kelas IV SDN Plantungan sebagai berikut yaitu:a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran baik secara individu maupun kelompok, sehingga siswa dapat menghayati dan memahami inti materi pelajaran. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan dengan cukup baik.b. Guru selalu memberi dukungan moral dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa takut untuk bertanya, rajin berlatih dan membaca, sehingga daya ingat dan pemahaman siswa semakin tinggi. Hasil belajar siswa meningkat dari sangat kurang (nilai rata-rata 43,75) sebelum perbaikan pembelajaran, pada perbaikan siklus I menjadi baik (nilai rata-rata 65) pada siklus II menjadi lebih baik lagi (nilai rata-rata 84,38).Kemampuan, ketrampilan dan kreativitas guru dalam menerapkan langkah langkah penggunaan metode demonstrasi merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran IPA.B. Saran Tindak Lanjut1. Kepada GuruBerdasarkan simpulan tersebut di atas ada beberapa hal yang diperoleh seorang guru untuk meningkatkan pembelajaran, maka peneliti menyampaikan kepada rekan-rekan guru dalam pembelajaran IPA, khususnya dalam pembelajaran menentukan struktur dan fungsi bagian tumbuhan agar siswa mencapai hasil belajar yang baik adalah sebagai berikut :a) Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa tidak merasa tertekan dan jenuh.b) Memberikan apersepsi yang menarik melalui tanya jawab interaktif.c) Melibatkan siswa secara maksimal dalam diskusi dan tugas untuk menemukan konsep yang dipelajari.d) Mengaktifkan siswa melalui tanya jawab.e) Mengaktifkan siswa dalam latihan mengerjakan lembar kerja soal secara kelompok.f) Penggunaan bahasa yang mudah dipahami anak.g) Penggunaan model pembelajaran / metode yang sesuai materi.h) Guru sekolah dasar, hendaknya lebih aktif dan kreatif dalam mengkaji suatu upaya untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa guna meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya mata pelajaran IPAi) Guru hendaknya lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan berpikir dalam memecahkan suatu materi pembelajaran.j) Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkat keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. k) Guru hendaknya melibatkan siswa dalam pembelajaran.2. Kepada Siswaa. Agar siswa dapat menyadari arti pentingnya alat peraga untuk meningkatkan hasil belajarnya.b. Siswa diharapkan dalam mengikuti pembelajaran selalu mengikuti dengan sungguh-sungguh agar memperoleh hasil belajar yang memuaskan. c. Siswa diharapkan selalu memperhatikan setiap perintah dan petunjuk guru dalam pembelajaran supaya mendapatkan nilai yang maksimal.

3. Peneliti LainAgar peneliti lain termotivasi untuk mengadakan penelitian sejenis dengan obyek / subyek berbeda dan pada pembelajaran yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Grafika.Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Sinar GrafikaDimyati & Mujiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda karya.Wardhani IGAK, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas TerbukaAnggoro M.Toha, dkk. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.Hasil Belajar. Sumber : www.uin-alauddin .ac.id/download. Diakses 1 Oktober 2013.Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.