STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA...

46
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY. W DENGAN POST OPERASI APENDIKTOMI ATAS INDIKASI APENDISITIS AKUT DI RUANG CEMPAKA RS PANTI WALUYO SURAKARTA DISUSUN OLEH : RAFI DEVIA RAHMAN NIM. P.10119 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Transcript of STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA...

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY. W DENGAN

POST OPERASI APENDIKTOMI ATAS INDIKASI

APENDISITIS AKUT DI RUANG CEMPAKA

RS PANTI WALUYO

SURAKARTA

DISUSUN OLEH :

RAFI DEVIA RAHMAN

NIM. P.10119

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY. W DENGAN

POST OPERASI APENDIKTOMI ATAS INDIKASI

APENDISITIS AKUT DI RUANG CEMPAKA

RS PANTI WALUYO

SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

RAFI DEVIA RAHMAN

NIM. P. 10119

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rafi Devia Rahman

NIM : P. 10119

Program Studi : DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT

PADA NY.W DENGAN POST OPERASI

APENDIKTOMI ATAS INDIKASI

APENDISITIS AKUT DIRUANG CEMPAKA

RS PANTIWALUYO SURAKARTA

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, Juni 2013

Yang Membuat Pernyataan

Rafi Devia Rahman

P. 10119

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

iii

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

iv

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrobil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT atas

karunia, nikmat dan hidayah-Nya serta sholawat dan salam kepada Rasulullah

Muhammad SAW, tauladan sejati sampai akhir zaman sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN

KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY. W DENGAN POST OPERASI

APENDIKTOMI ATAS INDIKASI APENDISITIS AKUT DIRUANG

CEMPAKA RS PANTIWALUYO SURAKARTA.”

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang secara langsung

maupun tidak langsung telah membantu hingga tersusunnya Karya Tulis Ilmiah

ini, kepada yang terhormat :

1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta

yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

2. Setiyawan, S.Kep., Ns., selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan

sekaligus dosen pembimbing, yang telah memberikan arahan, masukan serta

motivasi pada karya tulis ini hingga dapat terselesaikan.

3. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns., selaku Sekretaris Ketua Prodi DIII

Keperawatan yang telah memberikan sarana dan prasarana demi terselesainya

Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

vi

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME......................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Tujuan Penulisan .......................................................................... 5

C. Manfaat Penulisan ........................................................................ 6

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien............................................................................... 8

B. Pengkajian .................................................................................... 8

C. Perumusan Masalah Keperawatan ................................................ 12

D. Perencanaan Keperawatan ............................................................ 12

E. Implementasi Keperawatan .......................................................... 13

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

viii

F. Evaluasi Keperawatan .................................................................. 15

BAB III PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. Pembahasan .................................................................................. 18

B. Kesimpulan ................................................................................... 31

Daftar Pustaka

Lampiran

Daftar Riwayat Hidup

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Lampiran 2 Asuhan Keperawatan

Lampiran 3 Format Pendelegasian Pasien

Lampiran 4 Log Book

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Karya Ilmiah

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan

manusia. Petugas kesehatan khususnya perawat dalam hal ini memiliki

tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk

memberikan suatu pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat.

Kesehatan dan gaya hidup dipengaruhi oleh perkembangan zaman. Salah satu

contohnya adalah kurangnya konsumsi makanan berserat dalam menu sehari-

hari, diduga sebagai salah satu penyebab terjadinya masalah kesehatan yaitu

apendisitis (Sulistiyawati, Hasneli, Novayelinda, 2012).

Hasil survey pada tahun 2008 Angka kejadian apendisitis dinegara

maju lebih tinggi dari pada negara berkembang, Amerika menangani 11

kasus/10.000 kasus apendisitis setiap tahun. Menurut data RSPAD Gatot

Subroto, jumlah pasien yang menderita apendisitis di Indonesia adalah sekitar

32% dari jumlah populasi penduduk Indonesia (Sulistyawati, Hasneli,

Novayelinda, 2012).

Apendisitis akut adalah peradangan pada apendiks vermiformis, dan

jarang terjadi pada usia dibawah dua tahun, banyak pada dekade kedua dan

ketiga, tetapi dapat terjadi pada semua usia (Grace, 2006). Apendisitis akut

merupakan infeksi bakteria. Berbagai hal berperan sebagai faktor pencetusnya.

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

2

Sumbatan lumen apendiks merupakan faktor yang diajukan sebagai faktor

pencetus. Penyebab lain yang diduga dapat menimbulkan apendisitis ialah

erosi mukosa apendiks karena parasit E.histolytica. penelitian epidemologi

menunjukkan peran kebiasaan makan makanan rendah serat dan berpengaruh

konstipasi terhadap timbulnya apendisitis. Konstipasi akan menaikkan tekanan

intrasekal, yang berakibat timbulnya sumbatan fungsional apendiks dan

meningkatkan pertumbuhan kuman flora kolon biasa yang mempermudah

timbulnya apendisitis akut (Sjamsuhidajat, 2004).

Menurut Yusrizal (2012) dalam bukunya Mansjoer (2000), keluhan

apendisitis biasanya bermula dari nyeri didaerah umbilikus atau periumbilikus

yang disertai dengan muntah. Dalam 2-12 jam nyeri akan beralih kekuadran

kanan bawah, yang akan menetap dan diperberat bila berjalan. Terdapat juga

keluhan anoreksia, malaise dan demam yang tidak terlalu tinggi. Biasanya

juga terdapat konstipasi, tetapi kadang-kadang juga terjadi diare, mual dan

muntah. Pada permulaan timbulnya penyakit belum ada keluhan abdomen

yang menetap. Namun dalam beberapa jam nyeri abdomen bawah akan

semakin progresif, dan dengan pemeriksaan seksama akan dapat ditunjukkan

satu titik dengan nyeri maksimal. Perkusi ringan pada kuadran kanan bawah

dapat membantu menentukan lokasi nyeri. Nyeri lepas dan spasme biasanya

juga muncul. Bila tanda rovsing, psoas, dan obturator positif, akan semakin

meyakinkan diagnosa klinis.

Bila didiagnosis klinis sudah jelas, tindakan yang paling tepat dan

merupakan satu-satunya pilihan yang baik adalah apendiktomi. Pada

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

3

apendisitis tanpa komplikasi biasanya tidak perlu diberikan antibiotik, kecuali

pada apendisitis gangrenosa atau apendisitis perforate. Penundaan tindak

bedah sambil memberikan antibiotik dapat mengakibatkan abses atau

perforasi. Apendiktomi bisa dilakukan secara terbuka maupun tertutup dengan

cara laparoskopi. Bila apendiktomi terbuka, insisi McBurney paling banyak

dipilih oleh ahli bedah. Pada penderita yang didiagnosisnya tidak jelas

sebaiknya dilakukan observasi dulu. Pemeriksaan laboratorium dan

ultrasonografi bisa dilakukan bila dalam observasi masih terdapat keraguan.

Bila tersedia laparoskop, tindakan laparoskopi didiagnostik pada kasus

meragukan dapat segera menentukan akan dilakukan operasi atau tidak

(Sjamsuhidajat, 2004).

Apendiktomi merupakan pembedahan atau operasi klasik

pengangkatan apendiks. Apendiktomi direncanakan pada infiltrat

periapendikuler tanpa pus yang telah ditenangkan. Sebelumnya pasien diberi

antibiotik kombinasi yang aktif terhadap kuman aerob dan anaerob. Baru

setelah keadaan tenang, yaitu sekitar 6-8 minggu kemudian dilakukan

apendiktomi (Sjamsuhidajat, 2004). Tindakan apendiktomi merupakan peristiwa

kompleks sebagai ancaman potensial atau aktual kepada integritas seseorang baik

biopsikososial spritual yang dapat menimbulkan respon berupa nyeri. Rasa nyeri

tersebut biasanya timbul setelah operasi. Nyeri merupakan sensasi subjektif, rasa

yang tidak nyaman biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau

potensial (Siswati, 2010).

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

4

Nyeri adalah suatu gejala kompleks dengan aspek psikologis

(nosisepsi : deteksi saraf terhadap nyeri) dan psikologis (ansietas, depresi),

dan merupakan konsekuensi pembedahan yang tidak dapat dihindari (Grace,

2006). Nyeri adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri

tersebut dan terjadinya kapan saja seseorang mengatakan bahwa ia merasa

nyeri. Secara umum nyeri dibagi menjadi dua, yaitu nyeri akut dan nyeri

kronik (Potter, 2005).

Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak

menyenangkan dan muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial

atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa International

Association for the Study of Pain; awitan yang tiba-tiba atau lambat dari

intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau

diprediksi dan berlangsung kurang dari enam bulan (Herdman, 2009). Nyeri

akut post operasi apendiktomi adalah suatu reaksi yang kompeks pada

jaringan yang terluka pada proses pembedahan yang dapat menstimulasi

hypersensitivitas pada system syaraf pusat, nyeri ini hanya dapat dirasakan

setelah adanya prosedur operasi. lokasi pembedahan mempunyai efek yang

sangat penting yang hanya dapat dirasakan oleh pasien yang mengalami nyeri

post operasi apendiktomi (Anonim, 2012).

Berdasarkan hasil pengamatan penulis saat melakukan praktek

keperawatan di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta sebagian besar pasien

dengan tindakan pembedahan mengakibatkan munculnya masalah

keperawatan nyeri, penulis menjumpai Ny. W dengan post operasi

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

5

apendiktomi atas indikasi apendisitis akut dengan keluhan nyeri akut

didukung oleh data subyektif “Ny. W mengatakan nyeri di perut kanan bawah

didaerah luka post operasi, dan data obyektif “pasien tampak lemas, merintih

kesakitan”. Nyeri akut merupakan manifestasi yang harus diatasi baik

biologis, psikologis, sosial, kultural, spiritual maupun dampak dari penyakit

yang dialami Ny. W karena nyeri mengganggu hubungan dan kemampuan

individu untuk mempertahankan perawatan dirinya (Nurcahyani, 2009). Jika

nyeri akut tidak dikontrol dapat menyebabkan proses rehabilitasi pasien

tertunda dan hospitalisasi menjadi lama. Hal ini karena pasien memfokuskan

semua perhatiannya pada nyeri yang dirasakan. Ketika pasien merasakan

nyeri, pasien tidak dapat menikmati kehidupannya dengan nyaman

(Nurhafizah dan Erniyati, 2012).

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik melakukan

pengelolaan studi kasus asuhan keperawatan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah

dengan judul “Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Ny. W Dengan Post

Operasi Apendiktomi Atas Indikasi Apendisitis Akut di Ruang Cempaka RS

Panti Waluyo Surakarta”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan kasus nyeri dan mampu menerapkan asuhan keperawatan

dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan pada Ny. W dengan

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

6

post operasi apendiktomi atas indikasi apendisitis akut di ruang Cempaka

RS Panti Waluyo Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. W dengan nyeri post

operasi apendiktomi atas indikasi apendisitis akut.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. W

dengan nyeri post operasi apendiktomi atas indikasi apendisitis akut.

c. Penulis mampu menyusun rencana keperawatan pada Ny. W dengan

nyeri post operasi apendiktomi atas indikasi apendisitis akut.

d. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan pada Ny. W

dengan nyeri post operasi apendiktomi atas indikasi apendisitis akut.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. W dengan nyeri post

operasi apendiktomi atas indikasi apendisitis akut.

f. Penulis mampu menganalisis kondisi nyeri pada Ny. W dengan nyeri

post operasi apendiktomi atas indikasi apendisitis akut.

C. Manfaat Penulisan

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mengharapkan

dapat memberikan manfaat, yaitu:

1. Bagi Penulis

Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman belajar

dibidang ilmu keperawatan.

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

7

2. Bagi Rumah Sakit

Hasil Karya Tulis Ilmiah ini dapat digunakan sebagai tambahan

refrensi yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu kesehatan khususnya

bidang keperawatan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan

nyeri post operasi apendiktomi.

3. Bagi Institusi Pendidikan

a. Menambah refrensi dibidang ilmu kesehatan mengenai asuhan

keperawatan nyeri post operasi apendiktomi.

b. Dapat digunakan sebagai bahan acuan masukan bagi pihak-pihak yang

berkepentingan langsung dalam Karya Tulis Ilmiah untuk tenaga

kesehatan khususnya perawat.

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

8

BAB II

LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien

Pasien bernama Ny. W, beralamat di Krasihan RT. 03 RW. 06 Baki,

Sukoharjo. Usia 31 tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan

pendidikan terakhir SLTA. Ny. W masuk RS Panti Waluyo Surakarta pada

tanggal 25 April 2013 melalui IGD dengan diagnosa medis “Apendisitis

Akut”. Selama dirumah sakit, penanggung jawab dari Ny. W yaitu Ny. J yang

merupakan ibu Ny. W.

B. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 April 2013 jam 15.40 WIB.

Metode yang digunakan autoanamnese dan alloanamnese, didapatkan hasil

pengkajian data riwayat penyakit, Ny. W mengatakan nyeri perut bagian

kanan bawah dirasa sejak kurang lebih satu tahun yang lalu, tidak pernah

berobat sebelumnya karena dikira hanya maag, Ny. W datang ke IGD pada

tanggal 25 April 2013 pukul 10.45 WIB dengan membawa hasil USG pada

tanggal 24 April 2013 pukul 09.20 WIB dari RS Panti Waluyo Surakarta,

Instruksi dr G Sp.pD dengan gambaran apendisitis untuk segera dioperasi, Ny.

W sudah puasa sejak pukul 08.00 WIB. Terapi di IGD infus ringer laktat 20

tetes per menit, injeksi ketorolac 10 mg. Ny. W dilakukan operasi atau

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

9

pembedahan pada tanggal 25 April 2013 pukul 11.25 WIB selesai pukul 13.20

WIB.

Pada saat dilakukan pengkajian diruang Cempaka RS Panti Waluyo

Surakarta tanggal 25 April 2013 pukul 15.40 WIB, Ny. W mengeluh nyeri

perut post operasi, nyeri dirasa timbul saat bergerak, kualitas nyeri perih dan

terasa panas seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 4 (0-10), dan nyeri hilang

timbul, Ny. W tampak lemah.

Pada riwayat yang pernah dialami, Ny. W mengatakan tidak

mempunyai penyakit apendisitis sebelumnya. tidak pernah mengalami

kecelakaan, dirawat di rumah sakit, ataupun menjalani operasi, hanya sakit

biasa seperti demam, pilek, dan batuk. Riwayat kesehatan keluarga, Ny. W

mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit apendisitis, dan

salah satu keluarga yang mempunyai penyakit keturunan yaitu diabetes militus

diderita kakek dan neneknya.

Menurut Gordon, pola kesehatan fungsional terdiri dari 11 yang

terdiri dari : pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan, pola nutrisi dan

eliminasi, pola eliminasi, pola aktivitas dan latihan, pola istirahat tidur, pola

kognitif dan perseptul, pola persepsi dan konsep diri, pola hubungan dan

peran, pola seksualitas dan reproduksi, pola mekanisme koping, dan pola nilai

dan keyakinan.

Pada kasus ini Ny. W mengalami masalah pola eliminasi Buang Air

Kecil (BAK), sebelum sakit BAK ±7 kali sehari, warna kuning, berbau khas.

Selama sakit pasien mengatakan merasakan nyeri luka post operasi sehingga

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

10

belum bisa melakukan toileting secara mandiri, BAK dengan terpasang Dower

Cateter ± 1000 cc per hari, warna kuning, berbau khas.

Pada pola aktivitas dan latihan masalah yang dialami Ny. W yaitu

sebelum sakit mampu melakukan aktivitas harian dengan mandiri. Selama

sakit mengatakan untuk aktivitas, makan, dan berpindah dibantu orang lain,

untuk toileting dibantu dengan alat.

Pada pola perceptual, masalah yang dialami Ny. W yaitu sebelum

sakit pasien mengatakan tidak mengalami gangguan kesadaran, gangguan

pendengaran, ataupun gangguan penglihatan. Selama sakit pasien mengatakan

tidak ada gangguan kesadaran, gangguan pendengaran, ataupun gangguan

penglihatan, pada luka post operasi apendiktomi terasa nyeri, nyeri dirasa saat

bergerak, kualitas nyeri seperti ditusuk-tusuk, diperut kanan bawah kuadran 4,

skala nyeri 4 (0-10), nyeri hilang timbul. Ny. W tampak lemah dan merintih

kesakitan.

Pada pemeriksaan fisik Ny. W composmentis dengan nilai GCS 15

(E₄V₅M₆). Tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 84 kali per menit,

frekuensi pernapasan 20 kali per menit dan suhu 38°C.

Pada pemeriksaan fisik abdomen, dilakukan dengan cara Inspeksi,

Auskultasi, Perkusi, Palpasi (IAPP). Inspeksi meliputi ada luka post operasi

diperut kanan bawah, tertutup kassa, warna kulit sekitar luka tidak kemerahan,

umbilikus bersih. Auskultasi peristaltik usus 5 kali per menit. Suara perut saat

diperkusi tidak terkaji. Pada saat palpasi, terdapat nyeri tekan pada bagian

perut kanan bawah kuadran 4 atau daerah post operasi apendiktomi.

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

11

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada Ny. W. meliputi

pemeriksaan laboratorium, Ultra Sonografi. Hasil dari pemeriksaan

laboratorium tanggal 25 April 2013 pukul 11.00 WIB pre operasi meliputi

Limfosit 14.3% (nilai normal : 22-44); Monosit 10.4% (nilai normal : 0-7);

MCV 75fL (nilai normal : 80-96); MCH 2fL (nilai normal : 28-33); kreatinin

0.59 mg/dl (nilai normal : 0.6-1.1).

Hasil pemeriksaan USG pada tanggal 24 April 2013 jam 09.23 WIB

dilakukan di RS Panti Waluyo Surakarta dengan hasil hepar, vesica felea,

pancreas, kedua ren, lien, vesica urinaria, maupun prostat dalam batas

normal; secara sonografi adanya gambaran adneksitis kanan, small simple

cyst ovarii kiri. Pada region Mc Burney tampak stuktur tubuler blind end non

kompresi, menyongkong gambaran apendisitis.

Tanggal 25 April 2013 pukul 10.25 WIB, Ny. W diberi terapi infus

ringer laktat 20 tetes per menit pada tangan sebelah kiri, dan terpasang DC,

pada tanggal 26 April 2013 pukul 07.40 WIB, mendapat terapi injeksi

taxegram 1gram/12 jam untuk saluran urogenital gonore tidak terkomplikasi

disebabkan neuseria (ISO, 2010). Torasic 10 mg/8 jam untuk terapi somatik

jangka pendek nyeri akut serajad sedang-berat (ISO, 2010). Gastridin 150

mg/12 jam untuk tungkak lambung dan usus dua belas jari (ISO, 2010).

Tanda-tanda vital meliputi tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 84 kali per

menit, pernapasan 20 kali per menit dan suhu 38°C.

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

12

C. Perumusan Masalah

Pada kasus Ny. W dari hasil pengkajian didapatkan data subyektif

“Ny. W mengeluh nyeri perut post operasi, nyeri dirasa timbul saat bergerak,

kualitas nyeri perih dan terasa panas seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 4 (0-

10), nyeri hilang timbul”, dan data obyektif “Ny. W tampak lemah dan

merintih kesakitan, ada luka post operasi diperut kanan bawah, tertutup kassa,

warna kulit sekitar luka tidak kemerahan, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi

84 kali per menit, pernapasan 20 kali per menit dan suhu 38°C. Maka penulis

melakukan analisa data sehingga dapat diangkat masalah keperawatan utama

yaitu nyeri akut. Berdasarkan hasil perumusan masalah tersebut, penulis

menegakkan prioritas diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan

agen cedera fisik (pembedahan apendiktomi).

D. Perencanaan

Rencana tindakan keperawatan yang dilakukan pada Ny. W dengan

tujuan dan kriteria hasil yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan selama

3x24 jam, diharapkan nyeri teratasi dengan kriteria hasil yaitu pasien

mengatakan nyeri berkurang atau hilang dengan skala nyeri 0-3 (0-10), pasien

tampak rileks, dan tanda-tanda vital dalam batas normal (tekanan darah 120/80

mmHg, nadi 60-100 kali per menit, pernapasan 16-24 kali per menit, suhu 36-

37,5°C).

Perencanaan yang dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan

pada Ny. W, antara lain kaji tanda-tanda vital dan kaji ulang intensitas nyeri

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

13

dengan rasional untuk mengetahui sejauh mana tingkat nyeri dan merupakan

indikator secara dini untuk dapat memberikan tindakan selanjutnya, berikan

posisi yang nyaman (semifowler atau supinasi) dengan rasional untuk

meningkatkan kenyamanan pasien, ajarkan tehnik relaksasi (nafas dalam) atau

distraksi (mendengarkan musik, menonton tv, imajinasi pemandangan) dengan

rasional untuk mengurangi nyeri, kolaborasi advice dokter pemberian obat

analgetik dengan rasional untuk mencapai kesembuhan sesuai advice dokter.

E. Implementasi

Pada tanggal 25 April 2013 penulis melakukan beberapa

implementasi yaitu mengkaji tanda-tanda vital pada pukul 15.45 WIB dengan

respon subyektif yaitu Ny. W mengatakan bersedia, dan respon obyektif Ny.

W tampak lemah, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 84 kali per menit,

pernapasan 20 kali per menit dan suhu 38°C; mengkaji karakteristik nyeri

(PQRST) pada pukul 15.55 WIB dengan respon subyektif yaitu Ny. W

mengeluh nyeri perut post operasi, nyeri dirasa saat bergerak, seperti ditusuk-

tusuk, diperut kanan bawah (kuadran 4), skala 4 (0-10), nyeri hilang timbul

dan respon obyektif Ny. W tampak lemah dan merintih kesakitan, terdapat

luka tertutup kassa di luka post operasi, warna kulit sekitar luka tidak

kemerahan, posisi Ny. W supinasi; mengkaji pola aktivitas pukul 16.05 WIB

dengan respon subyektif Ny. W mengatakan lemas, dalam melakukan aktivitas

tidak bisa mandiri dan respon obyektif tampak ADL pasien dibantu keluarga.

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

14

Pada tanggal 26 April 2013 pukul 07.40 WIB, penulis melakukan

beberapa implementasi yaitu: mengkaji tanda-tanda vital dengan respon

subyektif Ny. W bersedia, dan respon obyektif Ny. W tekanan darah 100/70

mmHg, nadi 92 kali permenit, pernapasan 20 kali per menit, suhu 38,5°C;

memberikan terapi injeksi taxegram, torasic, gastridin pukul 08.00 WIB

dengan respon subyektif Ny. W bersedia, dan respon obyektif injeksi yang

diberikan taxegram 2x1 gram, torasic 3x10 mg, gastridin 2x150 mg melalui

intravena; mengkaji karakteristik nyeri (PQRST) pukul 08.45 WIB dengan

respon subyektif yaitu Ny. W mengeluh nyeri perut post operasi, nyeri dirasa

saat bergerak, seperti ditusuk-tusuk, diperutk kanan bawah (kuadran 4), skala

4(0-10), nyeri hilang timbul dan respon obyektif Ny. W tampak lemah dan

merintih kesakitan, terdapat luka tertutup kassa di luka post operasi, warna

kulit sekitar luka tidak kemerahan; memberikan relaksasi (nafas dalam) pukul

09.15 WIB dengan respon subyektif Ny. W bersedia melaksanakan, dan

respon obyektif tampak Ny. W kooperati; memberikan posisi miring kanan

kiri pukul 09.25 WIB dengan respon subyektif Ny. W mengatakan lemas, bisa

miring kanan kiri, skor 2, dan respon obyektif tampak Ny. W kooperatif.

Pada tanggal 27 April 2013 pukul 07.45 WIB, penulis melakukan

beberapa implementasi yaitu: mengkaji tanda-tanda vital dengan respon

subyektif Ny. W bersedia, dan respon obyektif Ny. W tekanan darah 110/80

mmHg, nadi 82 kali permenit, pernapasan 20 kali per menit, suhu 37°C;

mengkaji karakteristik nyeri (PQRST) pukul 07.55 dengan respon subyektif

yaitu Ny. W mengatakan nyeri perut post operasi sudah berkurang, nyeri tidak

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

15

timbul saat bergerak, seperti ditusuk-tusuk, diperuk kanan bawah (kuadran 4),

skala 3(0-10), nyeri hilang timbul dan respon obyektif Ny. W tampak lemah

dan merintih kesakitan, terdapat luka tertutup kassa di luka post operasi, warna

kulit sekitar luka tidak kemerahan; memberikan terapi injeksi taxegram,

torasic, gastridin pukul 08.20 WIB dengan respon subyektif Ny. W bersedia,

dan respon obyektif injeksi yang diberikan taxegram 2x1 gram, torasic 3x10

gram, gastridin 2x150 mg melalui intravena; memberikan relaksasi (nafas

dalam) pukul 09.15 WIB dengan respon subyektif Ny. W bersedia

melaksanakan, dan respon obyektif tampak Ny. W kooperatif; merawat luka

operasi pukul 09.30 WIB dengan respon subyektif Ny. W bersedia dibersihkan

lukanya, dan respon obyektif tidak ada tanda-tanda infeksi atau kemerahan

disekitar luka Ny. W; memberikan mobilisasi duduk pukul 09.45 WIB dengan

respon subyektif Ny. W mengatakan sudah bisa duduk sendiri, tanpa bantuan

keluarga dalam melakukan aktifitas, skor 0, dan respon obyektif tampak Ny.

W kooperatif.

F. Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan selama tiga hari yaitu pada tanggal 25 April

2013, 26 April 2013 dan 27 April 2013 dengan metode SOAP. Pada tanggal

25 April 2013 pukul 16.20 WIB, evaluasi yang diperoleh yaitu Ny. W

mengatakan nyeri perut kanan bawah diluka post operasi, nyeri timbul saat

bergerak, kualitas seperti ditusuk-tusuk, skala 4, nyeri hilang timbul. Ny. W

tampak lemah, merintih, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 84 kali per menit,

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

16

pernapasan 20 kali per menit dan suhu 38°C, terdapat luka tertutup kassa pada

abdomen kanan bawah, warna kulit sekitar luka tidak kemerahan. Masalah

keperawatan nyeri akut belum teratasi, intervensi dilanjutkan meliputi kaji

tanda-tanda vital, kaji karakteristik nyeri, berikan posisi yang nyaman (supine

atau semi-fowler), kolaborasi dengan tim medis lain yaitu pemberian

analgesik.

Pada tanggal 26 April 2013 pukul 11.25 WIB, evaluasi yang

diperoleh Ny. W mengatakan nyeri perut kanan bawah diluka post operasi,

nyeri dirasa saat bergerak, kualitas seperti ditusuk-tusuk, skala 4, nyeri hilang

timbul. Ny. W tampak lemah, merintih, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 92

kali per menit, pernapasan 20 kali per menit dan suhu 38,5°C, terdapat luka

tertutup kassa pada abdomen kanan bawah, warna kulit sekitar luka tidak

kemerahan. Masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi, intervensi

dilanjutkan meliputi kaji tanda-tanda vital, kaji karakteristik nyeri, berikan

posisi yang nyaman (supine atau semi-fowler), kolaborasi dengan tim medis

lain yaitu pemberian analgesik.

Pada tanggal 27 April 2013 pukul 11.45 WIB, evaluasi yang

diperoleh Ny. W mengatakan nyeri perut kanan bawah diluka post operasi

sudah berkurang, nyeri sudah tidak timbul saat bergerak, kualitas nyeri seperti

ditusuk-tusuk, skala 3, nyeri hilang timbul. Ny. W tampak lemah, merintih,

tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 82 kali per menit, pernapasan 20 kali per

menit dan suhu 37°C, terdapat luka tertutup kassa pada abdomen kanan

bawah, warna kulit sekitar luka tidak kemerahan. Masalah keperawatan nyeri

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

17

akut belum teratasi, intervensi dilanjutkan meliputi kaji tanda-tanda vital, kaji

karakteristik nyeri, berikan posisi yang nyaman (supine atau semi-fowler),

kolaborasi dengan tim medis lain yaitu pemberian analgesik.

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

18

BAB III

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. Pembahasan

Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan teori dan

tindakan proses asuhan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 25-27 April

2013 di ruang Cempaka RS. Panti Waluyo Surakarta. Pembahasan tentang

proses asuhan keperawatan ini meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,

rencana tindakan keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi.

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama di dalam

memberikan asuhan keperawatan. Perawat harus mengumpulkan data

tentang status kesehatan pasien secara sistematis, menyeluruh, akurat,

singkat, dan berkesinambungan. Kebenaran data sangat penting dalam

merumuskan diagnosa keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan,

serta melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah

klien. Pengumpulan data ini juga harus dapat menggambarkan status

kesehatan klien dan kekuatan masalah-masalah yang dialami oleh klien

(Hutahaean, 2010).

Sumber data didapatkan dari pasien, keluarga, atau orang yang

terkait, anggota tim kesehatan, rekam medis, dan catatan lainnya

(Hutahaean, 2010).

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

19

Menurut Sjamsuhidajat (2004), manifestasi apendisitis akut

didasari oleh radang mendadak umbai cacing yang memberikan tanda

setempat, disertai maupun todak disertai rangsangan peritoneum lokal.

Gejalanya nyeri samar-samar dan tumpul yang merupakan nyeri visceral

didaerah epigastrium di sekitar umbilicus, keluhan ini sering disertai mual

dan kadang muntah, nafsu makan menurun. Dalam beberapa jam nyeri

akan berpindah ke kanan bawah ke titik McBurney. Pada kasus Ny. W

mengatakan nyeri perut bagian kanan bawah dirasa sejak kurang lebih satu

tahun yang lalu sebelum dirawat di rumah sakit, Pada saat melakukan

pengkajian, penulis tidak mengkaji apakah Ny. W sebelum pembedahan

apendektomi mengeluh demam, mual, muntah, maupun hilangnya nafsu

makan. Ini merupakan kekurangan penulis saat melakukan pengkajian.

Kunci diagnosis biasanya terletak pada anamnesis yang khas seperti diatas

tersebut (Sjamsuhidajat, 2004), tetapi pada kasus Ny. W dengan hasil

gambaran ultrasonografi bisa meningkatkan akurasi diagnosis.

Meskipun pemeriksaan dilakukan dengan cermat dan teliti,

diagnosis klinis apendisitis akut masih mungkin salah pada sekitar 15-20%

kasus. Kesalahan diagnosis lebih sering terjadi pada perempuan

dibandingkan dengan lelaki mengingat pada perempuan, terutama yang

masih muda sering timbul gangguan yang menyerupai apendisitis akut.

Keluhan itu berasal dari genetalia interna karena ovulasi, menstruasi,

radang di pelvis, atau gangguan ginekologi lainnya. Untuk menurunkan

angka kesalahan diagnosis apendisitis akut, bila diagnosis meragukan,

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

20

sebaiknya penderita diobservasi di rumah sakit dengan frekuensi setiap 1-

2jam. Ultrasonografi dapat meningkatkan akurasi diagnostik

(Sjamsuhidajat, 2004). Pada Ny. W pemeriksaan USG pada tanggal 24

April 2013 jam 09.23 WIB dilakukan di RS Panti Waluyo Surakarta

dengan hasil hepar, vesica felea, pancreas, kedua ren, lien, vesica urinaria,

maupun prostat dalam batas normal; secara sonografi adanya ganbaran

adneksitis kanan, small simple cyst ovarii kiri. Pada region Mc Burney

tampak stuktur tubuler blind end non kompresi, menyongkong gambaran

apendisitis.

Menurut Sjamsuhidajat (2004), diagnosis apendisitis akut baru

dapat ditegakkan jika semua syarat terpenuhi yaitu riwayat nyeri perut

kanan bawah yang lebih dari dua minggu, terbukti terjadi radang akut

apendiks baik secara makroskopik maupun mikroskopik, dan keluhan

menghilang pasca apendiktomi. Bila diagnosis klinis sudah jelas, tindakan

paling tepat dan merupakan satu-satunya pilihan yang baik adalah

apendektomi.

Berdasarkan tanda dan gejala serta hasil pemeriksaan penunjang

yang menyebukan instruksi dr G Sp.PD dengan gambaran apendisitis untuk

segera dioperasi, Ny. W dilakukan operasi atau pembedahan pada tanggal

25 April 2013 pukul 11.25 WIB selesai pukul 13.20 WIB.

Apendiktomi merupakan pembedahan atau operasi klasik

pengangkatan apendiks. Apendiktomi direncanakan pada infiltrat

periapendikuler tanpa pus yang telah ditenangkan. Sebelumnya pasien

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

21

diberi antibiotik kombinasi yang aktif terhadap kuman aerob dan anaerob.

Baru setelah keadaan tenang, yaitu sekitar 6-8 minggu kemudian dilakukan

apendiktomi (Sjamsuhidajat, 2004). Tindakan apendiktomi merupakan

peristiwa kompleks sebagai ancaman potensial atau aktual kepada integritas

seseorang baik biopsikososial spritual yang dapat menimbulkan respon berupa

nyeri. Rasa nyeri tersebut biasanya timbul setelah operasi. Nyeri merupakan

sensasi subjektif, rasa yang tidak nyaman biasanya berkaitan dengan

kerusakan jaringan aktual atau potensial (Siswati, 2010). Pada pengkajian Ny.

W didapatkan nyeri secara teori termasuk dalam kategori nyeri akut. Hal ini

disebabkan oleh karena nyeri akut terjadi setelah terjadinya cedera akut,

penyakit, atau intervensi bedah dan memiliki awitan yang cepat dengan

intensitas yang bervariatif (ringan sampai berat) dan berlangsung untuk

waktu singkat (Prasetyo, 2010).

Pada pola kognitif dan perceptual dijelaskan bahwa pasien dengan

pembedahan abdomen terutama apendiktomi, pada umumnya tidak

mengalami gangguan pendengaran, penglihatan, maupun pembau.

Biasanya pada pola kognitif dan perceptual muncul adanya nyeri dengan

menggunakan metode Provocate, Quality, Region, Severe, Time (PQRST)

(Potter, 2005). Provocate (P) merupakan penyabab terjadinya nyeri dari

penderita. Kasus pada Ny. W nyeri yang dirasakan setelah pembedahan

apendiktomi adalah nyeri dirasa saat bergerak. Pada tindakan pembedahan

abdomen atau apendiktomi merupakan penyebab terjadinya nyeri karena

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

22

adanya trauma atau insisi pembedahan, karena saat bergerak bisa memicu

atau faktor terjadinya nyeri.

Quality (Q) merupakan kualitas nyeri yang diungkapkan secara

subyektif oleh pasien (Potter, 2005). Ny. W mengatakan kualitas nyeri

seperti ditusuk-tusuk. Kualitas nyeri pada pasien pembedahan biasanya

terasa panas dan tertusuk-tusuk karena adanya insisi. Region (R)

merupakan area dimana nyeri dirasakan. Ny. W merasakan nyeri di perut

kanan bawah kuadran 4. Pada pembedahan abdomen, nyeri dirasakan pada

letak anatomi yang mengalami tindakan pembedahan. Severe (S)

merupakan parameter dari tingkatan nyeri dimana pada insisi abdomen. Ny.

W mengatakan skala nyeri 4, nyeri akan terasa sedang setelah pembedahan

dan akan berkurang dalam beberapa waktu yang didukung dengan

pemberian analgesik. Pengukuran skala nyeri terdiri dari Verbal

Description Scale (VSD), Numerical Rating Scale (NRS), dan Visual

Analog Scale (VAS). Pada kasus Ny. W, penulis mengkategorikan skala

nyeri kedalam data subyektif karena penulis menggunakan skala nyeri

numerik dimana hasil dari skala numerik merupakan apa yang diungkapkan

oleh pasien. Time (T) merupakan waktu saat nyeri muncul. Ny. W

mengatakan nyeri hilang timbul. Pada post-apendiktomi nyeri akan terasa

terus-menerus setelah efek anestesi menghilang kemudian akan berkurang

secara periodik (Potter, 2005).

Pada pengkajian fisik abdomen, perawat memerlukan pengkajian

fisik dan neurologis berdasarkan riwayat nyeri klien. Daerah yang sangat

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

23

nyeri harus diperiksa untuk melihat apakah palpasi atau manipulasi pada

daerah tersebut meningkatkan sensasi nyeri. Selama melakukan

pemeriksaan umum, perawat memperhatikan adanya petunjuk-petunjuk

yang mengindikasikan nyeri (Potter, 2005). Pada pemeriksaan fisik

abdomen, dilakukan dengan cara Inspeksi, Auskultasi, Perkusi, Palpasi

(IAPP). Inspeksi meliputi ada luka post operasi diperut kanan bawah,

tertutup kassa, warna kulit sekitar luka tidak kemerahan, umbilikus bersih.

Hal ini terjadi karena pada tanggal 25 April 2013 pukul 11.25 WIB pasien

dilakukan pembedahan apendiksitis sehingga menimbulkan luka insisi

pembedahan. Auskultasi peristaltik usus 5 kali per menit. Suara perut saat

diperkusi tidak terkaji. Pada saat palpasi, terdapat nyeri tekan pada bagian

perut kanan bawah (kuadran 4) atau daerah post operasi apendiktomi,

karena luka insisi post operasi apendisitis itulah yang menyebabkan nyeri

dimana secara anatomis luka apendisitis pada kuadran kanan bawah

(Sjamsuhidajat, 2004).

Hasil dari pemeriksaan penunjang laboratorium tanggal 24 April

2013 pukul 09.23 WIB meliputi Limfosit 14.3% (nilai normal : 22-44);

Monosit 10.4% (nilai normal : 0-7); MCV 75fL(nilai normal : 80-96);

MCH 2fL (nilai normal : 28-33); kreatinin 0.59 mg/dl (nilai normal : 0.6-

1.1). Hasil pemeriksaan USG dengan hasil hepar, vesica felea, pancreas,

kedua ren, lien, vesica urinaria, maupun prostat dalam batas normal;

secara sonografi adanya ganbaran adneksitis kanan, small simple cyst

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

24

ovarii kiri. Pada region Mc Burney tampak stuktur tubuler blind end non

kompresi, menyongkong gambaran apendisitis.

Terapi yang diberikan pada Ny. W pada tanggal 26 April 2013

pukul 08.00 WIB adalah terapi injeksi taxegram 1gram/12 jam untuk

saluran urogenital gonore tidak terkomplikasi disebabkan neuseria. Pada

kasus Ny. W diberikan antibiotik karena luka operasi dapat kemungkinan

terjadi infeksi luka post operasi. Injeksi torasic 10 mg/8 jam untuk terapi

somatik jangka pendek nyeri akut serajad sedang-berat. Injeksi gastridin

150mg/12 jam untuk tungkak lambung dan usus dua belas jari, pada kasus

Ny. W gastridin untuk mencegah mual efek anestesi post operasi (ISO,

2010).

2. Diagnosa Keperawatan

Menurut Hutahaean (2010) dalam bukunya Nanda (1990) diagnosa

keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga, atau

masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan

yang aktual atau potensial. Diagnosa keperawatan merupakan dasar dalam

penyusunan rencana tindakan asuhan keperawatan.

Diagnosa keperawatan yang muncul adalah nyeri akut berhubungan

dengan agen cedera fisik (pembedahan apendiktomi). Pada kasus Ny. W

ditemukan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik

(pembedahan apendiktomi). Hal ini sesuai teori bahwa sesuai dengan

refrensi yang menyatakan bahwa nyeri akut post operasi apendiktomi

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

25

adalah suatu reaksi yang kompeks pada jaringan yang terluka pada proses

pembedahan yang dapat menstimulasi hypersensitivitas pada system syaraf

pusat, nyeri ini hanya dapat dirasakan setelah adanya prosedur operasi.

lokasi pembedahan mempunyai efek yang sangat penting yang hanya dapat

dirasakan oleh pasien yang mengalami nyeri post operasi apendiktomi

(Anonim, 2012).

Nyeri akut pada kasus Ny. W diprioritaskan penulis hal ini

disebabkan oleh karena jika nyeri akut tidak dikontrol dapat menyebabkan

proses rehabilitasi pasien tertunda dan hospitalisasi menjadi lama. Hal ini

karena pasien memfokuskan semua perhatiannya pada nyeri yang

dirasakan. Ketika pasien merasakan nyeri, pasien tidak dapat menikmati

kehidupannya dengan nyaman (Nurhafizah dan Erniyati, 2012). Hal ini

didukung dengan hasil pengkajian pada tanggal 25 April 2013 pukul 15.40

WIB didapatkan hasil data subyektif “Ny. W mengeluh nyeri perut post

operasi, nyeri dirasa timbul saat bergerak, kualitas nyeri perih dan terasa

panas seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 4 (0-10), Ny. W tampak lemah dan

nyeri hilang timbul”, dan data obyektif “Ny. W tampak lemah dan merintih

kesakitan, ada luka post operasi diperut kanan bawah, tertutup kassa, warna

kulit sekitar luka tidak kemerahan, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 84

kali per menit, pernapasan 20 kali per menit dan suhu 38°C.

Etiologi dari diagnosa keperawatan adalah agen cedera fisik dari

pembedahan (NANDA, 2009) hal ini didasarkan dari hasil pengkajian data

subyektif “Ny. W mengeluh nyeri perut post operasi, nyeri dirasa timbul

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

26

saat bergerak, kualitas nyeri perih dan terasa panas seperti ditusuk-tusuk,

skala nyeri 4 (0-10), Ny. W tampak lemah dan nyeri hilang timbul”, dan

data obyektif “Ny. W tampak lemah dan merintih kesakitan, ada luka post

operasi diperut kanan bawah, tertutup kassa, warna kulit sekitar luka tidak

kemerahan, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 84 kali per menit,

pernapasan 20 kali per menit dan suhu 38°C, karena ketika bagian tubuh

terluka oleh tekanan, potongan, sayatan, dingin atau kekurangan oksigen

pada sel, maka bagian tubuh yang terluka akan mengeluarkan berbagai

macam substansi intraseluler dilepaskan keluar ekstraseluler maka akan

mengiritasi nosiseptor.

3. Rencana dan Tindakan Keperawatan

Perencanaan adalah bagian dari tahap proses keperawatan yang

meliputi tujuan perawatan, penetapan kriteria hasil, penetapan rencana

tindakan yang akan diberikan kepada klien untuk memecahkan masalah

yang dialami klien serta rasional dari masing-masing rencana tindakan

yang akan diberikan kepada klien (Hutahaean, 2010).

Intervensi keperawatan disesuaikan dengan kondisi klien dan

fasilitas yang ada, sehingga rencana tindakan dapat diselesaikan dengan

SMART yaitu S (specific) dimana tujuan harus spesifik dan tidak

menimbulkan arti ganda, M (measurable) dimana tujuan keperawatan harus

dapat diukur, khususnya tentang perilaku pasien : dapat dilihat, didengar,

diraba, dirasakan, dan dibau. A (achievable) dimana harus dapat dicapai, R

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

27

(reasonable) dimana tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah, T (time) mempunyai batasan waktu yang jelas (Nursalam, 2008:81).

Rencana tindakan keperawatan yang dilakukan pada Ny. W dengan

tujuan dan kriteria hasil yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 3x24 jam karena penulis melaksanakan praktek selama 3 hari dan

sudah termasuk pengkajian dan memberikan asuhan keperawatan kepada

pasien. Namun, menurut teori yang ada masalah nyeri tidak dapat diatasi

dalam waktu singkat dan perlu penanganan terlebih dahulu karena nyeri

post operasi dapat menjadi faktor penting yang mempengaruhi persepsi

pasien tentang perkembangan dan kesembuhannya, selama 3x24 jam

diharapkan nyeri teratasi dengan kriteria hasil yaitu pasien mengatakan

nyeri berkurang atau hilang dengan skala nyeri 0-3 (0-10) karena menurut

keparahan nyeri skala tersebut adalah landasan nyeri yang paling ringan

jadi harapannya penulis dapat memberikan asuhan keperawatan dengan

hasil tersebut, pasien tampak rileks, dan tanda-tanda vital dalam batas

normal (tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 60-100 kali per menit,

pernapasan 16-24 kali per menit, suhu 36-37,5°C).

Rencana keperawatan yang dilakukan oleh penulis berdasarkan

NIC (Nursing Intervension Clasification) dan NOC (Nursing Outcome

Clasification) pada Ny. W antara lain yaitu, kaji tanda-tanda vital untuk

mendeteksi adanya perubahan system tubuh (Hidayat, 2004), dan kaji ulang

intensitas nyeri yang bertujuan indikator tunggal yang paling dapat

dipercaya tentang keberadaan dan intensitas nyeri dan apapun yang

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

28

berhubungan dengan ketidaknyamanan, pengkajian ini membantu untuk

mengatasi nyeri (Potter, 2005). Berikan posisi yang nyaman, memberikan

rencana tindakan keperawatan yaitu berikan posisi yang nyaman (supine

atau semi-fowler) dengan rasional agar pasien rileks dan membantu

mengurangi rasa nyeri. Posisi ini dipilih karena penulis belum mengetahui

keadaan pasien. Selain itu, setelah pembedahan pasien mungkin

dibaringkan dalam berbagai posisi untuk meningkatkan rasa nyaman dan

menghilangkan nyeri (Brunner & Suddarth, 2002).

Ajarkan tehnik relaksasi (nafas dalam) atau distraksi

(mendengarkan musik, menonton tv, imajinasi pemandangan), dengan

memberikan relaksasi (nafas dalam). Relaksasi adalah suatu tindakan untuk

membebaskan mental dan fisik dari ketegangan dan stress, sehingga dapat

meningkatkan toleransi terhadap nyeri. Saat pasien melakukan relaksasi

pernafasan dalam dengan diafragma dengan teratur, perawat melokalisasi

daerah yang mengalami ketegangan otot, merasakannya, menegangkan otot

tersebut, kemudian mengendorkan dengan sepenuhnya dengan

merelaksasikan otot (Prasetyo, 2010). Kolaborasi advice dokter pemberian

obat analgetik dengan rasional untuk mencapai kesembuhan sesuai advice

dokter.

Pada kasus Ny. W, penulis melakukan rencana tindakan

keperawatan selama 3x24 jam karena penulis melaksanakan praktek

selama 3 hari dan sudah termasuk pengkajian dan memberikan asuhan

keperawatan kepada pasien. Namun, menurut teori yang ada masalah nyeri

Page 39: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

29

tidak dapat diatasi dalam waktu singkat dan perlu penanganan terlebih

dahulu karena nyeri post operasi dapat menjadi faktor penting yang

mempengaruhi persepsi pasien tentang perkembangan dan kesembuhannya.

Lebih tinggi nyeri yang dirasakan pasien, maka makin rendah harapan

sembuh menurut pasien berdasarkan sifat subyektif nyeri, sulit

mendapatkan hubungan langsung antara intensitas nyeri dengan tingkat

komplikasi post operasi secara fisik dan psikologis (Anonim, 2012).

4. Implementasi

Menurut Nursalam (2008) dalam Iyer et al (1996 ) implementasi

adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk mencapai tujuan yang

spesifik. Tahap implementasi dimulai setelah rencana intervensi disusun

dan ditunjukkan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai yang

diharapkan. Oleh karena itu rencana intervensi yang spesifik dilaksanakan

untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah klien.

Implementasi pada Ny. W, dapat dilakukan penulis sesuai rencana

tindakan keperawatan yang ada. Saat melakukan tindakan keperawatan,

penulis tidak mengalami kesulitan karena pasien kooperatif. Ada beberapa

tindakan keperawatan yang dilakukan penulis diluar rencana tindakan

keperawatan antara lain memberikan mobilisasi dini posisi miring kanan

kiri dan duduk, memberikan mobilisasi dini yang bertujuan untuk

mempercepat pemulihan dan mencegah terjadinya komplikasi pasca bedah,

karena tirah baring lama seperti terjadinya dekubitus, kekakuan atau

Page 40: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

30

penegangan otot-otot di seluruh tubuh, gangguan sirkulasi darah, gangguan

pernafasan, dan gangguan peristaltik maupun berkemih (Sulistyawati,

Hasneli, dan Novayalenda, 2012).

Merawat luka operasi, melihat kebutuhan perawatan luka dilakukan

penulis karena luka operasi dapat menyebabkan infeksi dimana infeksi

dapat berkembang menjadi selulitis, abses, dan sepsis karena adanya

pathogen yang berkembangbiak sehingga menyebabkan nyeri

(Sjamsuhidajat, 2005). Mengkaji pola aktivitas, karena pasien merasa

sangat kesakitan saat bergerak pasca efek anestesi operasi tersebut hilang,

sehingga pasien merasa takut untuk beraktivitas (Sulistyawati, Hasneli, dan

Novayalenda, 2012).

5. Evaluasi

Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan dan

merupakan tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang

menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan

pelaksanaannya sudah berhasi dicapai (Hutahaean, 2010).

Evaluasi pada Ny. W dilakukan dengan metode SOAP. Pada

evaluasi tanggal 25 April pukul 16.20 WIB -26 April 2013 pukul 11.25

WIB, evaluasi yang diperoleh Ny. W mengatakan nyeri perut kanan bawah

diluka post operasi, nyeri timbul saat bergerak, kualitas seperti ditusuk-

tusuk, skala 4, nyeri hilang timbul. Ny. W tampak lemah, merintih, tekanan

darah 100/70 mmHg, nadi 84 kali per menit, pernapasan 20 kali per menit

Page 41: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

31

dan suhu 38°C, terdapat luka tertutup kassa pada abdomen kanan bawah,

warna kulit sekitar luka tidak kemerahan. Masalah keperawatan nyeri akut

belum teratasi, intervensi dilanjutkan meliputi kaji tanda-tanda vital, kaji

karakteristik nyeri, berikan posisi yang nyaman (supine atau semi-fowler),

kolaborasi dengan tim medis lain yaitu pemberian analgesik. Pengelolaan,

penulis belum mampu mengatasi masalah keperawatan nyeri akut karena

masa penyembuhan pasien masih memerlukan waktu dan karena

keterbatasan waktu penulis tidak dapat mengobservasi pasien selama 24

jam sehingga rencana tindakan keperawatan dilanjutkan pada hari ketiga

kelolaan.

Pada tanggal 27 April 2013 atau hari ke tiga post-operasi.

Sedangkan pada evaluasi hari ketiga pengelolaan, pasien mengatakan

masih merasakan nyeri walaupun skala nyeri berkurang. Ini menandakan

adanya masalah keperawatan nyeri akut tidak teratasi oleh karena belum

sesuai dengan kriteria hasil yang telah ditetapkan oleh penulis sehingga

intervensi perlu dilanjutkan. Penulis belum mampu mengatasi masalah

nyeri akut secara sempurna atau dengan skala 0 pada batasan waktu 3X24

jam dan melanjutkan rencana tindakan keperawatan post-operasi

apendiktomi melalui pendelegasian asuhan keperawatan.

Page 42: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

32

A. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Pada pengkajian, pasien merupakan post-operasi apendiktomi atas

indikasi apendisitis akut dan didapatkan data subyektif “Ny. W

mengeluh nyeri perut post operasi, nyeri dirasa timbul saat bergerak,

kualitas nyeri perih dan terasa panas seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri

4 (0-10), nyeri hilang timbul”, dan data obyektif “Ny. W tampak

lemah dan merintih kesakitan, ada luka post operasi diperut kanan

bawah, tertutup kassa, warna kulit sekitar luka tidak kemerahan,

tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 84 kali per menit, pernapasan 20

kali per menit dan suhu 38°C.

b. Diagnosa keperawatan yang muncul yaitu nyeri akut berhubungan

dengan agen cedera fisik (pembedahan apendiktomi). Nyeri merupakan

sensasi subjektif, rasa yang tidak nyaman biasanya berkaitan dengan

kerusakan jaringan aktual atau potensial (Siswati, 2010).

c. Rencana tindakan keperawatan yang diberikan untuk mengatasi nyeri

yaitu kaji tanda-tanda vital dan kaji ulang intensitas nyeri dengan

rasional untuk mengetahui sejauh mana tingkat nyeri dan merupakan

indikator secara dini untuk dapat memberikan tindakan selanjutnya,

berikan posisi yang nyaman dengan rasional untuk meningkatkan

kenyamanan pasien, ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam) atau

distraksi (mendengarkan musik, menonton tv, imajinasi pemandangan)

Page 43: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

33

dengan rasional untuk mengurangi nyeri, kolaborasi advice dokter

pemberian obat analgetik dengan rasional untuk mencapai kesembuhan

sesuai advice dokter.

d. Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengurangi nyeri pada

Ny. W adalah kaji tanda-tanda vital dan kaji ulang intensitas nyeri

dengan rasional untuk mengetahui sejauh mana tingkat nyeri dan

merupakan indikator secara dini untuk dapat memberikan tindakan

selanjutnya, berikan posisi yang nyaman dengan rasional untuk

meningkatkan kenyamanan pasien, ajarkan tehnik relaksasi nafas

dalam) atau distraksi (mendengarkan musik, menonton tv, imajinasi

pemandangan) dengan rasional untuk mengurangi nyeri, kolaborasi

advice dokter pemberian obat analgetik dengan rasional untuk

mencapai kesembuhan sesuai advice dokter.

e. Evaluasi menggunakan metode SOAP. Masalah nyeri belum teratasi

secara maksimal (skala 0-3) atau masalah teratasi sebagian dan

intervensi dihentikan karena pasien dinyatakan boleh pulang atau

diperbolehkan rawat jalan oleh dokter yang merawat.

f. Analisa nyeri pada Ny. W yaitu Ny. W mengeluh nyeri perut post

operasi, nyeri dirasa timbul saat bergerak, kualitas nyeri perih dan

terasa panas seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 4 (0-10), dan nyeri

hilang timbul, Ny. W tampak lemah. sehingga setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 2 hari, Ny. W mengatakan nyeri perut

kanan bawah diluka post operasi sudah berkurangi, skala 3, kualitas

Page 44: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

34

nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri timbul saat bergerak. Ny. W tampak

lemah, merintih, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 82 kali per menit,

pernapasan 20 kali per menit dan suhu 37°C, terdapat luka tertutup

pada abdomen kanan bawah.

2. Saran

Berdasarkan adanya uraian diatas maka penulis memberikan saran sebagai

berikut:

a. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan institusi pelayanan kesehatan dapat meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan sesuai Standart Operasional Prosedur (SOP) di

berbagai rumah sakit.

b. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan tenaga kesehatan menyadari pentingnya penerapan asuhan

keperawatan yang konsisten dan sesuai dengan teori dalam

memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, sehingga pasien akan

mendapatkan perawatan yang holistik dan komprehensif.

c. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang

berkualitas dan professional, guna terciptanya perawat-perawat yang

profesional, terampil, cekatan dan handal dalam memberikan asuhan

keperawatan.

Page 45: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Landasan Teori.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24501/4/Chapter II.pdf

Diakses tanggal 1 Mei 2013

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta:

EGC

Grace, Price A dan Borley, Neil A. 2006. At a Glance Ilmu Bedah; Edisi 3,

Jakarta: Erlangga

Herdman, T. heather. (2010), Diagnosa Keperawatan: definisi dan klasifikasi

2009-2011. alih bahasa, Made sumarwati, Dwi Widiarti, Estu Tiar.

EGC,Jakarta.

Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.

Jakarta: EGC

Hutahaean, Serri.2010. Konsep dan Dokumentasi Proses Keperawatan.Jakarta:

Tran Info Media.

ISO.2010. ISO Indonesia. Jakarta: PT. ISFI

Nurcahyani, Novi.2009. Asuhan Keperawatan Klien Tn. A Dengan Post

Apendiktomi Di Ruang Umar RS Roemani Muhammadiyah Semarang.

http://digilib.unimus.ac.id. Diakses tanggal 30 April 2013

Nurhafizah & Erniyati.2012. Strategi Koping dan Intensitas Nyeri Pasien Post

Operasi Di Ruang Rindu B2A RSUP H. Adam Malik Medan.

http://portalgaruda.org/download_article.php%3Farticle%3D59022.

Diakses tanggal 1 Mei 2013

Nursalam.2008. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.

Jakarta: Salemba Medika

Potter & Perry.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep Proses dan

Praktik. Jakarta: EGC

Prasetyo, Nian Sigit.2010. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Jakarta: Graha

Ilmu

Siswati, Sri. 2011. Pengaruh Masase Kulit Terhadap Penurunan Rasa Nyeri Pada

Pasien Post Apendiktomi Di Rindu B2 RSUP H. Adam Malik Medan 2010.

Page 46: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-rafideviar... · merupakan infeksi bakteria. ... apendisitis biasanya bermula

http://www.umnaw.com/.../12.%20Hj.Sri%20Siswati,%20SST,%20S.Pdf. Diakses tanggal 30 April 2013

Sjamsuhidajat, R dan Wim de Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC

Sulistiyawati, Hasneli, Y dan Novayelinda, R. (2012), Efektivitas Mobilisasi Dini

Terhadap Penyembuhan Luka Post Operasi Apendisitis.

http://Repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/1895/1/MANUSKRIP_

3.Pdf. Diakses tanggal 29 April 2013.

Yusrizal. 2012. Pengaruh Tehnik Relaksasi Nafas Dalam dan Masase Terhadap

Penurunan Skala Nyeri pada pasien pasca apendiktomi di Ruangan

Bedah RSUD DR. M. Zein Painan Thun 2012.

http://repository.unand.ac.id/17872/1/YUSRIZAL.pdf. Diakses tanggal 30

April 2013