STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN...

39
i STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA AN. A DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) DI RUANG BAKUNG RS PANTI WALUYO SURAKARTA DI SUSUN OLEH: KRISTINA NOVITA SARI. S NIM. P. 10032 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Transcript of STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN...

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN

JALAN NAFAS PADA AN. A DENGAN INFEKSI SALURAN

PERNAFASAN ATAS (ISPA) DI RUANG BAKUNG

RS PANTI WALUYO SURAKARTA

DI SUSUN OLEH:

KRISTINA NOVITA SARI. S

NIM. P. 10032

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN

JALAN NAFAS PADA AN. A DENGAN INFEKSI SALURAN

PERNAFASAN ATAS (ISPA) DI RUANG BAKUNG

RS PANTI WALUYO SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH :

KRISTINA NOVITA SARI. S

NIM. P. 10032

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

ii

SURAT PERYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kristina Novita Sari. S

NIM : P. 10032

Program Studi : Diploma III Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN

BERSIHAN JALAN NAFAS PADA AN. A

DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

( ISPA ) DI RUANG BAKUNG RS PANTI

WALUYO SURAKARTA.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-

benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan

ketentuan akademik yang berlaku

Surakarta, April 2013

Yang Membuat Peryataan

KRISTINA NOVITA SARI. S

NIM. P. 10032

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kristina Novita Sari. S

NIM : P. 10032

Program Studi : Diploma III Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN

BERSIHAN JALAN NAFAS PADA AN. A

DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

( ISPA ) DI RUANG BAKUNG RS PANTI

WALUYO SURAKARTA.

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/ Tanggal : Jumat / 7 – Juni – 2013

Pembimbing : Noor Fitriyani, S. Kep., Ns. ( ..................... .................... )

NIK. 201187085

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kristina Novita Sari. S

NIM : P. 10032

Program Studi : Diploma III Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN

BERSIHAN JALAN NAFAS PADA AN. A

DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

( ISPA ) DI RUANG BAKUNG RS PANTI

WALUYO SURAKARTA.

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan : Surakarta

Hari / Tanggal : Senin / 10 Juni 2013

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Noor Fitriyani, S. Kep., Ns (…………………….)

NIK: 201187085

Penguji II : Siti Mardiyah, S. Kep.,Ns (…………………….)

NIK: 201183063

Penguji III : Tyas Ardy S., S. Kep.,Ns (…………………….)

NIK: 201185077

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S.Kep. Ns

NIK. 201084050

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN

BERSIHAN JALAN NAFAS PADA AN. A DI RUANG BAKUNG RS. PANTI

WALUYO SURAKARTA.”

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan

dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang

terhormat:

1. Bapak Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program Studi DIII keperawatan

yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII

keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Noor Fitriyani, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai

penguji I yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi

sempurnanya studi kasus ini.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

vi

4. Ibu Siti Mardiyah, S.Kep.,Ns selaku penguji II yang telah memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi

sempurnanya studi kasus ini.

5. Ibu Tyas Ardi S., S.Kep.,Ns selaku penguji III yang telah memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi

sempurnanya studi kasus ini.

6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

7. Kedua orang tuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat

untuk menyelesaikan program pendidikan.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril

dan spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin

Surakarta, April 2013

Penulis

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................... v

DAFTAR ISI .............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ................................................................. 4

C. Manfaat penulisan ............................................................... 5

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien ..................................................................... 6

B. Pengkajian .......................................................................... 6

C. Perumusan Masalah Keperawatan ....................................... 10

D. Perencanaan Keperawatan ................................................... 10

E. Implementasi Keperawatan ................................................. 11

F. Evaluasi Keperawatan ......................................................... 13

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

viii

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ........................................................................ 16

B. Simpulan ............................................................................. 25

C. Saran ................................................................................... 26

Daftar Pustaka

Lampiran

Daftar Riwayat Hidup

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Genogram An. A ........................................................... 8

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

x

LAMPIRAN

Lampiran I Look Book

Lampiran II Format Pendelegasian

Lampiaran III Surat Keterangan Pengambilan Data

Lampiran IV Asuhan Keperawatan

Lampiran V Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran VI Daftar Riwayat Hidup

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Word Health Organitation (WHO) tahun 2003, Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA) adalah merupakan salah satu penyakit penyebab

kematian ke-4 didunia yang diperkirakan sebanyak 15 juta terjadi pada anak

usia di bawah lima tahun setiap tahunnya (Yamin dkk, 2006).

Menurut Departemen Kesehatan (Depkes) tahun 2000, kejadian

penyakit ISPA di Indonesia masih cukup tinggi terutama pada Balita. Sekitar

20% sampai 30% kematian anak Balita disebabkan oleh penyakit ISPA.

Berbagai faktor risiko yang dapat meningkatkan insiden ISPA pada Balita

antara lain: umur < 2 bulan, gizi kurang, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),

tidak mendapat ASI yang cukup, polusi udara, kepadatan tempat tinggal,

imunisasi yang tidak memadai, defisiensi vitamin A, pemberian makanan

tambahan terlalu dini dan ventilasi rumah yang kurang (Prasasti dkk, 2005).

Kasus ISPA di Puskesmas Nanjung Mekar Bandung, merupakan

penyakit yang setiap tahun menempati urutan pertama dari sepuluh pola

penyakit rawat jalan dan mengalami peningkatan (Yamin dkk, 2006).

ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang

disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, maupun riketsia, tanpa

atau disertai radang parenkim paru. ISPA disebabkan oleh virus. Virus yang

menyebabkan ISPA terdapat 10-100 kali lebih banyak didalam mukosa

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

2

2

hidung dari pada mukosa faring ( Alasagaf dan Mukty, 2005). Menurut

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 1999,

Manifestasi klinis ISPA dapat berupa batuk, kesulitan bernafas, sakit

tenggorokan, pilek, demam dan sakit telinga (Nurhidayat dkk, 2008).

ISPA disebabkan oleh lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan ricketsia.

Virus merupakan penyebab tersering infeksi saluran nafas. Pada paparan

pertama virus akan menyebabkan mukosa membengkak dan menghasilkan

banyak lendir, sehingga akan menghambat aliran udara melalui saluran nafas.

Batuk merupakan mekanisme pertahan tubuh untuk mengeluarkan lendir

keluar dari saluran pernafasan. Bakteri dapat berkembang dengan mudah

dalam mukosa yang terserang virus, sehingga hal ini menyebabkan infeksi

sekunder yang akan menyebabkan terbentuknya nanah dan memperburuk

penyakit (Nurhidayat dkk, 2008).

Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari

21%pada tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam

tubuh. Oksigen (O2) merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang

sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Kebutuhan oksigen (O2)

dan pertukaran gas merupakan salah satu kebutuhan dasar paling vital dalam

kehidupan manusia. Pemenuhan kebutuhan oksigen dan pertukaran gas

merupakan kebutuhan dasar manusia secara fisiologis yang sangat penting,

bermanfaat atau diperlukan untuk menjaga homeostasis dan kehidupan itu

sendiri (Saryono dan Widianti, 2010).

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

3

3

Gangguan oksigenasi dapat berupa perubahan pola napas, hipoksia, dan

obstruksi pernapasan. Hal ini bila terjadi pada anak yang mengalami ISPA,

maka perlu ditangani dengan baik dan tepat. Jika ISPA tidak sembuh dalam

satu minggu dan daya tahan tubuh anak sedang menurun, maka ISPA yang

sebelumnya hanya menginfeksi saluran napas atas ini bisa merembet ke

saluran napas bawah, sehingga mengakibatkan gangguan pada sistem

pernafasan. Gangguan pada sistem pernafasan menyebabkan kadar oksigen

atau suplai dalam tubuh (sel) tidak adekut, yang akhirnya berakibat ke

kematian jaringan bahkan dapat mengancam kehidupan (Mubaraq dan

Chayatin, 2005).

Hasil pengkajian di ruang Bakung pada An. A dengan ISPA di Rumah

Sakit (RS) Panti Waluyo Surakarta, didapatkan data subjektif dari Ny. N

mengatakan bahwa An. A kurang lebih 1 minggu mengalami batuk, disertai

dahak yang sulit keluarkan, pilek dan deman. Data objektif, An. A terlihat

batuk disertai dahak yang sulit dikeluarkan pada pemeriksaan paru ditemukan

ekspansi dada simetri dan datar tidak ada penggunaan otot bantu nafas dan

tidak ada retraksi, palpasi vokal fremitus paru kanan dan kiri sama, perkusi

sonor, Auskultasi suara nafas terdapat suara tambahan ronkhi basah dilobus

kanan atas, pernafasan 30x permenit dengan irama irreguler.

Berdasarkan kasus di atas maka penulis tertarik untuk melakukan studi

kasus yang berjudul “Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan

Nafas Pada An. A dengan ISPA di Ruang Bakung Rumah Sakit Panti Waluyo

Surakarta”.

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

4

4

B. Tujuan Penulis

1. Tujuan Umum

Melaporkan kasus ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada An. A

dengan ISPA di RS Panti Waluyo Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian ketidakefektifan bersihan

jalan nafas pada An. A dengan ISPA.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan ketidakefektifan

bersihan jalan nafas pada An.A dengan ISPA.

c. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan Keperawatan

ketidakefektifan jalan nafas pada An. A dengan ISPA.

d. Penulis mampu melakukan implementasi ketidakefektifan bersihan

jalan nafas pada An. A dengan ISPA.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi ketidakefektifan bersihan jalan

nafas pada An. A dengan ISPA.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi ketidakefektifan bersihan jalan

nafas pada An. A dengan ISPA.

C. Manfaat

1. Bagi Penulis

a. Mengetahui informasi serta mampu menerapkan asuhan keperawatan

tentang pemenuhan kebutuhan oksigensi pada pasien ISPA, sehingga

dapat mengembangkan wawasan penulis.

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

5

5

b. Mendorong penulis untuk mengembangkan diri, berpandangan luas,

serta bersikap profesional dalam memberikan asuhan keperawatan

anak khususnya pada pasien ISPA.

2. Bagi Institusi :

a. Rumah Sakit

Dapat memberikan informasi tentang asuhan keperawatan anak

pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan oksigenasi, khususnya

pada pasien ISPA sehingga perawat dapat memberikan asuhan

keperawatan pada pasien dengan lebih optimal serta meningkatkan

ketrampilan dalam memberikan penatalaksanaan yang lebih baik

pada pasien ISPA. Perawat mampu bersikap profesional dalam

memberikan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigenasi

pada pasien ISPA.

b. Institusi Pendidikan

Sebagai informasi kepada mahasiswa tentang asuhan

keperawatan anak pada pasien ISPA, sehingga dapat memberikan

gambaran tentang penatalaksanaan pemenuhan oksigenasi pada

pasien ISPA.

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

6

BAB II

LAPORAN KASUS

Pada bab ini akan disampaikan laporan asuhan keperawatan pada An. A

dengan ISPA yang dilakukan tanggal 22 – 24 April 2013 di ruang Bakung

RS Panti Waluyo Surakarta. Laporan asuhan keperawatan meliputi

pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan

evaluasi.

A. Identitas Klien

Klien dengan inisial An. A, berjenis kelamin laki-laki, umur 9 bulan,

An. A lahir pada tanggal 21-07-2012, beragama Islam, alamat Kartasura.

Penanggung jawab klien adalah Ny. N, umur 43 tahun, pendidikan SI,

pekerjaan guru. Hubungan dengan klien adalah ibu sekaligus informan dan

tinggal 1 rumah dengan klien.

B. Pengkajian

Pengkajian di lakukan pada tanggal 22 April 2013 jam 12.15 WIB,

pada kasus ini diperoleh dengan cara auto anamnesa dan allo anamnesa.

Keluhan utama, ibu pasien mengatakan An. A batuk disertai dahak yang sulit

dikeluarkan. Riwayat kesehatan sekarang ibu pasien mengatakan sejak 1

minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit An. A mengalami batuk

disertai dahak yang sulit dikeluarkan, pilek dan badannya panas. Saat

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

7

7

dilakukan pemeriksaan pernafasan 32x permenit irama nafas tidak teratur

(irreguler) nadi 132x permenit, pemeriksaan diauskultasi terdengar suara

nafas tambahan ronkhi basah di lobus kanan atas. dan dokter mendiagnosa

ISPA dan setelah dari IGD dipindahkan di Ruang Bakung.

Riwayat kesehatan masa lalu: dari pengkajian kehamilan, Ny.N

mengatakan An. A lahir dengan kehamilan cukup bulan, Persalinan dengan

sectio caesaria atas indikasi panggul sempit. Saat lahir kondisi An. A sehat,

dengan BB = 3000 gram. Sebelumnya An. A pernah sakit seperti : demam,

batuk dan pilek, dan tidak mempunyai alergi pada makanan maupun obat –

obatan. Imunisasi yang sudah diberikan Hepatitis, BCG, DPT, Polio, namun

imunisasi campak belum diberikan. Pertumbuhan dan perkembangan An. A

sekarang, berat badan 10 kilogram, panjang badan 63cm, lingkar kepala

46cm, lingkar dada 46cm, lingkar lengan atas 11cm. Kebiasaan khusus An. A

suka mengigit jari dan menghisap jempol.

Riwayat kesehatan keluarga: ibu An. A mengatakan dalam keluarga

tidak ada mempunyai penyakit keturunan seperti: Jantung, DM dan HT. Ayah

pasien mempunyai kebiasaan merokok.

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

8

8

An. A ( umur 9 bulan)

Gambar 2. 1.

Genogram An. A

Keterangan :

: Meninggal

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal serumah

Status nutrisi, An. A dari lahir sampai sekarang diberikan susu formula.

Makanan pendamping ASI diberikan pada An. A mulai usia 6 bulan. Pada

status nutrisi sekarang sebelum sakit An. A makan 3 kali sehari dengan 1/ 2

porsi habis. Menu makanan terdiri dari nasi bubur atau pun biskuit. Minum

air putih 4 sampai 5 gelas perhari sedangkan susu formula diberikan kurang

lebih 3 x @120cc perhari, sedangkan selama sakit keluarga klien mengatakan

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

9

9

klien makan 3 kali sehari dengan 1/ 2 porsi habis. Menu makanan terdiri dari

bubur yang terbuat dari beras, minum 3 sampai 4 gelas perhari dan minim

susu formula 3 x @120cc botol tergantung keinginan ibu dalam memberikan

susu formula pada An A. Untuk status gizi An. A dengan perhitungan Z -

Score, berat badan berdasarkan umur = WAZ = BB – Median

SD upp

=10 – 9 = 1 =1 (gizi normal)

1,00 1,00

Hasil pemeriksaan fisik dan penilaian keadaan umum An. A baik.

Tingkat kesadaran pasien sadar penuh (composmentis) dengan nilai Gaslow

Coma Scale (GCS) = 15 (Eyes4, Motorik5, Verbal6), Pemeriksaan paru:

inspeksi paru pengembangan dada kanan-kiri simetris, palpasi vocal fremitus

kanan kiri sama, saat diperkusi bunyi paru sonor, dan saat diauskultasi

terdengar suara nafas tambahan ronkhi basah di lobus kanan atas. Tanda-

tanda vital pada hasil pemeriksaan suhu tubuh 378

o C, respirasi 30 kali per

menit irama nafas tidak teratur ( irreguler ), denyut nadi 132 kali per menit.

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan hasil pemeriksaan laboratorium

pada tanggal 22 April 2012 didapatkan hasil hemoglobin 10,0 g/dl (N P:12-16

g/dl, Lk: 14-18 g/dl). Hematokrit 31,1 % (N P: 38-47 % Lk : 40-54 %),

basofil 1,5 % ( N 0-1%), neutrofil 18 % ( N 29-72% ), limfosit 369.000 % ( N

360.000-520.000% ), monosit 17,8 % ( N 0-5% ). mch 20 pg (N: 28-31 pg).

Terapi Pengobatan yang diperoleh An. A pada tanggal 22-24 April

2013 yaitu kalfoxime 3 x 200 mg, lameson 3 x 1/5 125 mg, puyer yang berisi

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

10

10

ocuson 0,25 mg dan mucosulvan 0,25 mg, syirup sanmol (jika panas) ½

sendok takar ( 1 sendok takar = 5 ml, 5 ml=120 mg ) dan infus Rl 15 menit

perjam. Pada hari ketiga An. A mendapatkan terapi yaitu, sanmol 3 x 1

sendok takar ( 1 sendok takar = 5 ml, = 125 mg ), dan puyer 3 x 1 bungkus

yang berisi ocuson 0,25 mg dan mucosulvan 0,25 mg. Nebulizer setiap 6 jam

dengan komposisi Ventolin 1,25 mg + Pulmicort 0,6 mg.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan analisa data dengan hasil :

data subyektif : Klien mengeluh batuk disertai dahak yang sulit dikeluarkan.

Data obyektif, klien terlihat batuk berdahak pilek terus menerus, terdapat

suara nafas tambahan ronkhi basah di lobus kanan atas, irama napas tidak

teratur dan frekuensi pernapasan 30 kali permenit, nadi 132x permenit, suhu

37,80C. Hasil analisa data diatas, maka penulis menganalisa diagnosa

keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

obstruksi jalan nafas sebagai prioritas utama.

D. Intervensi Keperawatan

Berdasarkan masalah keperawatan di atas, maka penulis membuat

tujuan dan kriteria hasil berdasarkan kriteria SMART ( Spesifik, Measurable,

Achievable, Reasonable, Time), setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 3x24 jam diharapkan masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas

dapat teratasi, dengan kriteria hasil: batuk klien berkurang dahak keluar

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

11

11

dengan encer, irama reguler dan frekuensi pernafasan dalam rentang normal

(20-30 kali per menit), auskultasi tidak terdengar suara nafas tambahan /

suara nafas bersih.

Intervensi atau rencana tindakan keperawatan yang akan penulis

lakukan, dengan rasional yaitu kaji ulang karakteristik batuk pasien dan

pantau tanda - tanda vital, dengan rasional : tanda-tanda vital merupakan

indikator penting untuk mengetahui perkembangan keadaan klien, rasional :

untuk mengetahui karakteristik batuk, lakukan auskultasi suara nafas pada

bagian dada anterior dan posterio dengan rasional, : untuk mengetahui

adanya bunyi suara tambahan, anjurkan asupan cairan oral atau air hangat ,

rasional: mencukupin kebutuhan cairan dalam tubuh, dan kaloborasi dengan

dokter dalam pemberian terapi bronkidilator, rasional: sebagai substansi anti

bakterial dan sebagai preparat yang menyebabkan dilantasi bronkus.

E. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan atau tindakan keperawatan dilakukan selama

3 hari. Hari pertama pada tanggal 22 April 2013 pada jam 12.30 WIB

memantau status keadaan umum pasien respon subyektif: respon objektif: An

A tidak rewel dan tampak tidur. Mengkaji karakteristik batuk klien respon

subjektif: Ny.N mengatakan An. A batuk, data onjektif: dahak yang sulit

dikeluarkan, frekuensi 30 kali per menit irama nafas tidak teratur, fokal

fremitus sama antara kanan dan kiri, suhu 37,80 C nadi 132x permenit. Pada

jam 12.35 WIB memberikan tindakan nebulizer respon subyektif : keluarga

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

12

12

mengatakan klien batuk, respon obyektif : terdapat suara napas tambahan

ronkhi, di lobus kanan atas dan dahak belum keluar, ventolin ½

dan pulmicort

½ sudah masuk. Pada jam 12.45 WIB menganjurkan keluarga untuk

memberikan klien air putih hangat, respon subyektif : keluarga menyetujui

respon obyektif : klien terlihat minum air putih hangat dibantu keluarga. Pada

jam 13.00 WIB Kolaborasi dengan dokter pemberian obat sesuai indikasi,

respon subyektif : keluarga menyetujui, respon obyektif : klien tampak di

njeksi kalfoxime 3 x 200 mg, lameson 3 x 1/5 125 mg masuk secara intra

vena, puyer yang berisi ocuson 0,25 mg dan mucosulvan 0,25 mg, syirup

sanmol 1sendok takar ( 1 sendok takar = 5 ml, 5 ml=120 mg ) masuk secara

oral.

Tindakan keperawatan pada tanggal 23 April 2013, Pada jam 08.00

WIB memantau status keadaan umum pasien respon subyektif: respon

objektif: An A tidak rewel dan tampak tidur. mengkaji karakteristik batuk

klien respon subjektif: mengatakan An. A batuk, dahak sulit dikeluarkan, dan

pilek frekuensi 28x permenit nadi 122x permenit, fokal fremitus sama antara

kanan dan kiri, irama napas tidak teratur suhu 36,70

C. Pada jam 08.05 WIB

memberikan tindakan nebulizer respon subyektif : keluarga mengatakan

klien masih batuk, respon obyektif : terdapat suara napas tambahan ronkhi, di

lobus kanan atas dan dahak belum keluar, ventolin ½

dan pulmicort ½ sudah

masuk. Pada jam 08.20 WIB menganjurkan keluarga untuk memberikan klien

air putih hangat, respon subyektif : keluarga menyetujui respon obyektif :

klien terlihat minum air putih hangat dibantu keluarga. Pada jam 08.25 WIB

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

13

13

menganjurkan asupan cairan oral atau susu formula, respon subjektif: Ny.N

mengatakan bersedia, data obyektif: An. A terlihat minum banyak.Pada jam

13.00 WIB Kolaborasi dengan dokter pemberian obat sesuai indikasi, respon

subyektif : keluarga menyetujui, respon obyektif : klien diinjeksi kalfoxime 3

x 200 mg, lameson 3 x 1/5 125 mg masuk secara intra vena, puyer yang berisi

ocuson 0,25 mg dan mucosulvan 0,25 mg masuk secara oral.

Tindakan keperawatan pada tanggal 24 April 2013 yaitu pada jam 08.00

WIB memantau status keadaan umum pasien respon subyektif: -, respon

objektif: An A tidak rewel. mengkaji karakteristik batuk klien respon

subjektif: mengatakan An. A batuk, dahak yang sulit dikeluarkan, dan pilek

frekuensi 25 kali per menit, fokal fremitus sama antara kanan dan kiri, irama

napas tidak teratur suhu 36,50 C, nadi 116x permenit. Pada jam 12.35 WIB

memberikan tindakan nebulizer respon subyektif : keluarga mengatakan

klien masih batuk, respon obyektif : terdapat suara napas tambahan ronkhi, di

lobus kanan atas dahak keluar sedikit, konsitensi kental warna kekuningan,

ventolin ½ dan pulmicort

½ sudah masuk. Pada jam 12.45 WIB menganjurkan

keluarga untuk memberikan klien air putih hangat, respon subyektif :

keluarga menyetujui respon obyektif : klien terlihat minum air putih hangat

dibantu keluarga. Pada jam 13.00 WIB Kolaborasi dengan dokter pemberian

obat sesuai indikasi, respon subyektif : keluarga menyetujui, respon obyektif :

klien tampak diinjeksi kalfoxime 3 x 200 mg, lameson 3 x 1/5 125 mg masuk

secara intra vena, puyer yang berisi ocuson 0,25 mg dan mucosulvan 0,25

mg, masuk secara oral.

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

14

14

F. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi yang dilakukan penulis dengan menggunakan metode

Subjektif, Objektif, Analisa, dan Planing (SOAP). Evaluasi hari pertama

tanggal 22 April 2013 jika hasil dari evaluasi respon telah diuraikan pada sub

bab sebelumnya (implementasi). Evaluasi hasil dilakukan sesuai dengan

tujuan dari masing – masing intervensi pada diagnosa keperawatan yang

muncul.

Evalusi pada hari senin tanggal, 22 April 2013, jam 13.00 Wib

didapatkan hasil data Subjektif: Ny. N mengatakan An. A batuk, dahak yang

sulit dikeluarkan, data Objektif: An. A tampak diam, denyut nadi 132 kali per

menit, frekuensi nafas 30 kali permenit irama nafas tidak teratur, fokal

fremitus sama antara kanan dan kiri, ada suara nafas tambahan ronchi basah

di lobus kanan atas, ekspansi (pengembangan dada normal), klien batuk,

disertai dahak belum keluar. Hasil Analisa masalah ketidakefektifan bersihan

jalan nafas belum teratasi. Intervensi yang di lanjutkan monitor vital sign,

lakukan tindakan nebulizer, anjurkan minum air hangat, kolaborasi dengan

dokter pemberian terapi nebulizer.

Evaluasi pada hari selasa tanggal 23 April 2013, jam 13.00 Wib

didapatkan hasil data Subjektif: Ny. N mengatakan An. A batuk, disertai

dahak yang sulit dikeluarkan, dan pilek An. A rileks, data Objektif: tampak

masih batuk, frekuensi nafas 28 kali permenit irama nafas tidak teratur, ada

suara tambahan ronchi basah, ekspansi (pengembangan dada normal), suhu :

36,7 oC, nadi : 122 kali per menit, dahak belum keluar, irama nafas tidak

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

15

15

teratur. dari data Analisa tersebut maka disimpulkan masalah ketidakefektifan

bersihan jalan nafas belum teratasi, intervensi dilanjutkan adalah kaji pola

nafas (frekuensi, irama, suara tambahan), monitor vital sign, lakukan tindakan

nebulizer, kolaborasi dengan dokter pemberian terapi nebulizer.

Evaluasi pada hari rabu tanggal 24 April 2013, jam 13.00 Wib

didapatkan hasil data Subjektif: Ny. N mengatakan An. A tidak menangis,

masih batuk dan pilek, data Objektif: tampak batuk, dan dahak sudah keluar

sedikit, konsitensi kental warna kekuningan, suhu : 36,5o

C, nadi : 116 kali

per menit, fokal fremitus sama antara kanan dan kiri, ada suara tambahan

ronkhi basah, frekuensi nafas 25 kali permenit irama nafas tidak teratur,

ekspansi (pengembangan dada normal), setelah pemberian terapi nebulizer

dahak sedikit keluar, konsitensi kental warna kekuningan. dari data Analisa

tersebut maka disimpulkan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas

teratasi sebagian, intervensi masih dilanjutkan, observasi TTV klien, berikan

tindakan nebulizer, anjurkan minum air putih hangat.

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

16

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan

Pada bab ini penulis akan membahas tentang asuhan keperawatn

ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada An. A dengan ISPA yang dilakukan

pada tanggal 22-24 April 2013 di ruang Bakung RS Panti Waluyo. Asuhan

keperawatan meliputi tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,

implementasi, dan evaluasi. Penulis akan membahas adanya kesesuaian dengan

kesenjagan antara kasus dengan teori dan berfokus pada pemenuhsn kebutuhan

dasar manusia.

1. Pengkajian

Tahap selanjutnya adalah pengkajian. Pengkajian keperawatan adalah

proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang

klien. Pengkajian adalah langkah awal dari tahapan proses keperawatan.

Dalam mengkaji, harus memperhatikan data dasar pasien. Informasi yang

didapat dari klien (sumber data primer), data yang didapat dari orang lain

(data sekunder), catatan kesehatan klien, informasi atau laporan

laboratorium, tes diagnostik, keluarga dan orang yang terdekat atau anggota

tim kesehatan merupakan pengkajian data dasar (Hidayat A, 2003).

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi yang disebabkan

mikroorganisme di struktur saluran napas atas yang tidak berfungsi untuk

pertukaran gas, termasuk rongga hidung, faring dan laring. Penyakit yang

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

17

termasuk dalam ISPA antara lain pilek, faringitis atau radang tenggorok,

laringitis, dan influenza tanpa komplikasi (Corwin, 2009).

Keluhan utama, ibu pasien mengatakan An. A batuk disertai dahak

yang sulit dikeluarkan. Riwayat kesehatan sekarang ibu pasien mengatakan

sejak 1 minggu yang lalu An. A mengalami batuk, disertai dahak yang sulit

dikeluarkan, pilek dan badannya panas, hasil pemeriksaan dari IGD klien

tampak lemas. Nadi 132 kali permenit, suhu 37,8 0C respirasi 32 kali per

menit dengan irama napas tidak teratur.

Hasil pemeriksaan fisik di atas, dapat dilihat bahwa tanda gejala yang

sering dijumpai pada pasien dengan ISPA adalah rinitis, nyeri tenggorokan,

batuk-batuk dengan dahak kuning atau putih kental, nyeri retrosternal dan

konjunctivitis. Suhu badan meningkat antara 4-7 hari, disertai malaise,

mialgia, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah-muntah dan insomnia. Pada

tahap ISPA ada beberapa sindrom yaitu sindrom korisa, sindrom faring,

sindrom faringkonjungtiva, sindrom influenza, sindrom herpangina dan

sindrom laringotrakeobronkitis obstruktif akut. Beberapa sindrom di atas

yang paling sering dijumpai adalah sindroma influensa yang ditandai batuk,

lemah badan, malaise, anoreksia, panas badan, nyeri tenggorok. Penyakit

ISPA pada anak-anak umumnya sama seperti orang dewasa, menyebabkan

inflamasi dan pembengkakan pada saluran pernapasan. Tanda gejala yang

terjadi pada anak-anak akan lebih nyata karena saluran napas lebih sempit

daripada orang dewasa sehingga anak-anak lebih rentan untuk terjadi

sumbatan jalan napas (Alsagaff dan Mukty, 2006).

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

18

Pemeriksaan fisik adalah mengukur tanda-tanda vital dan pengukuran

lainnya. Pemeriksaan serta pemeriksaan semua bagian tubuh. Pemeriksaan

fisik menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi (Potter

dan Perry, 2005 : 159). Hasil pengkajian fisik pada klien didapatkan

Pemeriksaan keadaan umum pasien baik, sadar penuh (composmetis),

tanda-tanda vital nadi 132 kali per menit, suhu 37,80

C pernafasan 30 kali

per menit irama napas tidak teratur, Pada pemerikasaan hidung, simetris,

tidak ada luka, sedikit ada sekret dan pemeriksaan paru : inspeksi paru

pengembangan dada kanan-kiri simetris, palpasi vocal fremitus kanan kiri

sama, saat diperkusi bunyi paru sonor dan saat di auskultasi terdengar suara

nafas tambahan ronkhi basah di lobus kanan atas.

Pasien ISPA akan timbul penyempitan atau tersumbatnya saluran

pernafasan. Semua jenis infeksi mengaktifkan respon imun dan inflamasi,

sehingga terjadi pembengkakan pada jaringan yang terinfeksi. Reaksi

inflamasi menyebabkan peningkatan produksi mukus yang berperan

menimbulkan ISPA, yaitu kongesti sehinga muncul gejala hidung tersumbat,

sputum berlebihan, dan rabas hidung atau pilek (Hartono dan Rahmawati,

2012).

Pada infeksi saluran pernapasan akut terjadi peradangan selaput lendir

sekitar tenggorokan dan terdapat bintik-bintik yang melekat berwarna

kuning atau putih. Hal tersebut mengakibatkan menyempitnya atau

tersumbatnya saluran pernapasan, Sekret yang terakumulasi akan

mengakibatkan sumbatan pada saluran nafas, Tubuh mengkompensasinya

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

19

dengan cara meningkatkan usaha napas, ditandai dengan perubahan

frekuensi dan irama napas (Handayaningsih, 2009).

Pemerikasaan darah hemoglobin 10,0 g/dl (N P:12-16 g/dl, Lk: 14-18

g/dl). Hematokrit 31,1 % (N P: 38-47 % Lk : 40-54 %), basofil 1,5 % ( N 0-

1%), neutrofil 18 % ( N 29-72% , monosit 17,8 % ( N 0-5% ). mch 20 pg

(N: 28-31 pg).

2. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan penulis, dapat

ditegakkan diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas

berhubungan dengan obstruksi jalan nafas. Hal ini ditandai dengan data

subjektif : ibu An. A mengatakan An. A batuk disertai dahak yang sulit

dikeluarkan, data objektif : An. A tampak diam, dan lemas, saat diauskultasi

terdapat suara napas tambahan (ronkhi basah) dilobus kanan atas, batuk

tidak efektif dan pernafasan 30x permenit irama nafas tidak teratur, nadi

132x permenit, suhu tubuh 37,70 C.

Ketidakefektifan bersihan jalan napas adalah ketidakmampuan dalam

membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk menjaga

bersihan jalan napas. Batasan karakteristik dari ketidakefektifan bersihan

jalan napas adalah batuk yang tidak efektif, penurunan bunyi napas, suara

napas tambahan (rales, crakles, ronkhi, wheezing), sputum dalam jumlah

berlebih, sianosis, kesulitan bicara, mata terbuka lebar, perubahan frekuensi

napas, perubahan irama napas, dan gelisah (Nanda, 2010).

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

20

Ketidakefektifan bersihan jalan napas tidak efektif adalah suatu

keadaan ketika individu mengalami suatu ancaman nyata atau potensial

pada status pernapasan karena ketidakmampuannya untuk batuk secara

efektif. Diagnosis ini ditegakkan jika terdapat tanda mayor berupa

ketidakmampuan untuk batuk atau kurangnya batuk atau ketidakmampuan

untuk mengeluarkan sekret dari jalan napas, tanda minor yang mungkin

ditemukan untuk menegakkan diagnosis ini adalah bunyi napas abnormal,

stridor dan perubahan frekuensi irama dan kedalaman napas (Anas Tamsuri,

2004 : 63).

3. Intervensi

Menurut tujuan keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan

suatu tindakan yang dapat diukur berdasarkan kemampuan dan kewenangan

perawat. Penulis dalam menentukan tujuan dan kriteria hasil kasus di atas

didasarkan pada metode SMART. S : Spesifik, tujuan harus spesifik dan

tidak menimbulkan arti ganda. M : Measureble, tujuan keperawatan harus

dapat diukur, khususnya tentang perilaku klien, dapat dilihat, didengar,

diraba, dirasakan dan dibau. A : Achievable, tujuan harus dapat dicapai, R :

Reasonable, tujuan harus dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, T :

Time,mempunyai batasan waktu yang jelas (Nursalam, 2003).

Adapun tujuan dan kriteria yang telah ditetapkan oleh penulis adalah

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan

masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas dapat teratasi, dengan kriteria

hasil; klien menunjukkan pembersihan jalan napas efektif, dahak keluar

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

21

dengan encer, irama teratur dan frekuensi pernafasan dalam rentang normal

(20-30 kali per menit), auskultasi tidak terdengar suara nafas tambahan

ronkhi.

Di dalam teori, permasalahan utama yang terjadi pada pasien dengan

ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Karena keluhan utama yang dirasakan

adalah batuk dan dahak yang sulit dikeluarkan ssehingga harus segera

diatasi agar kebutuhan oksigenasi pasien terpenuhi.

Intervensi adalah rencana keperawatan yang akan penulis rencanakan

kepada klien sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan sehingga kebutuhan

klien dapat terpenuhi. Berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah

dicetuskan maka penulis menyusun intervensi yang telah disesuaikan

dengan NIC, kaji ulang karakteristik batuk pasien dan pantau tanda - tanda

vital, rasional : tanda-tanda vital merupakan indikator penting untuk

mengahui perkembangan suhu klien, rasional : untuk mengetahui

karakteristik batuk, lakukan auskultasi suara nafas pada bagian dada

anterior dan posterior, rasional, : untuk mengetahui adanya bunyi suara

tambahan, anjurkan minum air putih hangat, rasional: mengencerkan dahak,

kaloborasi dengan dokter dalam pemberian bronkidilator, rasional: sebagai

substansi anti bakterial dan sebagai preparat yang menyebabkan dilatasi

bronkus (Wilkinson, 2006).

4. Implementasi

Berdasarkan intervensi yang telah direncanakan, adapun

implementansi yang telah dilakukan pada tanggal 22 – 24 April 2013 adalah

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

22

mengkaji ulang karakteristik batuk pasien dan pantau tanda – tanda vital,

tanda-tanda vital merupakan indikator penting untuk mengetahui

perkembangan suhu dan keadaan klien dan mengatahui jenis batuk klien

(Nanda, 2010).

Implementasi yang ke-2 melakukan auskultasi suara nafas pada

bagian dada anterior dan posterior. Auskultasi suara nafas pada dada, untuk

mengetahui adanya bunyi suara tambahan (Wilkikinson, 2006).

Implementasi ke-3 Menganjurkan keluarga untuk memberikan air

minum yang hangat, Menurut Wong (2008), pemberian minum air hangat

efektif merupakan salah satu untuk menurunkan viskositas sekresi atau

mengencerkan sekret.

Implementasi yang ke-4 memberi terapi bronkodilator sesuai advis

dokter: terapi inhalasi dengan Ventolin dan pulmicort menggunakan

perbandingan 1:1 , melalui nebulizer. Obat oral syirup sanmol 3 x 1 sendok

takar ( 1 sendok takar = 5 ml, = 125 mg ), dan puyer 3 x 1 bungkus.

Terapi inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam

saluran napas melalui penghisapan. Terapi pemberian ini, saat ini makin

berkembang luas dan banyak dipakai pada pengobatan penyakit-penyakit

saluran napas. Berbagai macam obat seperti antibiotik, mukolitik, anti

inflamasi dan bronkodilator sering digunakan pada terapi inhalasi (Yamin

dkk., 2006).

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

23

5. Evaluasi

Dalam tahap evaluasi penulis menggunakan metode SOAP. S:

Subyektif data, O: Obyektif data, A: Analisis atau Assesment dan P:

planning Setelah melalukan implementasi diatas selama 3 hari dari tanggal

22–24 April 2013 didapatkan evaluasi pada tanggal 23 April 2012 masalah

belum teratasi subyektif : keluarga klien mengatakan klien masih batuk

pilek dahak yang sulit dikeluarkan. Obyektif : klien terlihat masih batuk dan

pilek, frekuensi pernapasan 30 kali permenit, irama napas tidak teratur,

dahak belum bisa keluar, analisa: masalah belum teratasi, intervensi

dilanjutkan. Masalah belum teratasi dikarenakan penyakit klien sendiri yang

sudah masuk pada tahap sindroma influensa sehingga menyebabkan

penumpukan sekret yang berat dan mengakibatkan sumbatan jalan napas.

Hal ini di tambah dengan keadaan klien yang masih berumur 9 bulan

sehingga intervensi ajarkan batuk efektif yang berfungsi untuk pengeluaran

sekret tidak dapat dilakukan.

Evaluasi pada tanggal 24 April 2012 masalah ketidakefektifan

bersihan jalan napas teratasi sebagian, yang ditandai dengan, subyektif : Ny.

N mengatakan An. A tidak menangis, masih batuk dan pilek, data Objektif:

tampak masih batuk, dahak keluar sedikit, konsintensi kental warna

kekuningan, suhu : 365 o

C, nadi : 116 kali per menit, fokal fremitus sama

antara kanan dan kiri, ada suara tambahan ronkhi, frekuensi nafas 25 kali

permenit, ekspansi ( pengembangan dada normal ), irama nafas tidak teratur

setelah pemberian terapi dan dahak sedikit keluar, konsitensi kental warna

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

24

kekuningan. Masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagian,

observasi ku pasien dan TTV, berikan tindakan nebulizer dan ajurkan

minum iar putih hangat.

B. Simpulan

Dari uraian bab pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut:

a. Hasil pengkajian yang telah dilakukan penulis pada tanggal 24 April 2013

data subjektif ibu pasien mengatakan keluhan utama yang dirasakan An. A

adalah batuk, disertai dahak dan pilek terus menerus, data objektif frekuensi

pernapasan 25 kali permenit, irama napas tidak teratur, terdapat suara napas

tambahan ronki basah di lobus kanan atas.

b. Diagnosa keperawatan utama pada An. A adalah ketidakefektifan bersihan

jalan napas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas.

c. Intervensi keperawatan : kaji karakteristik batuk, anjurkan minum air putih

hangat, lakukan auskultasi dada anterior dan posterior, kaloborasi dengan

dokter pemberian obat sesuai dengan advis dokter.

d. Tindakan keperawatan pada tanggal 22-24 April 2013 berdasarkan rencana

keperawatan yang telah dibuat, antara lain mengkaji ulang karakteristik

batuk efektif pasien dan memantau tanda – tanda vital, melakukan tindakan

nebulizer mengauskultasi dada anterior dan posterior, menganjurkan

minum air hangat, mengkaloborasi dengan dokter pemberian obat sesuai

dengan advis dokter.

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

25

e. Pada tahap akhir, penulis mengevaluasi kepada pasien setelah tindakan

keperawatan yang dilakukan selama tiga hari. Hasil eveluasi pada tanggal

24 April 2013 yaitu data Subjektif: Ny. N mengatakan An. A tidak

menangis, masih batuk dan pilek, data Objektif: tampak batuk, dan dahak

sudah keluar sedikit, konsitensi kental warna kekuningan, suhu : 365 o

C,

nadi : 116 kali per menit, fokal fremitus sama antara kanan dan kiri, ada

suara tambahan ronkhi basah, frekuensi nafas 25 kali permenit irama nafas

tidak teratur, ekspansi (pengembangan dada normal), setelah pemberian

terapi nebulizer dahak sedikit keluar, konsitensi kental warna kekuningan.

dari data Analisa tersebut maka disimpulkan masalah ketidakefektifan

bersihan jalan nafas teratasi sebagian, intervensi masih dilanjutkan,

observasi TTV klien, berikan tindakan nebulizer, anjurkan minum air putih

hangat.

f. An. A dengan ISPA didapatkan masalah keperawatan ketidakefektifan

bersihan jalan nafas. Selama pengelola asuhan keperawatan 3x24 jam,

masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagian, sehingga

intervensi dilanjutkan.

C. Saran

Dengan memperhatikan kesimpulan di atas, penulis dapat memberi saran

sebagai berikut :

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

26

a. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada pasien lebih optimal dan

meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana dan prasarana yang

merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan dan ketrampilannya dalam melalui praktik klinik dan

pembuatan laporan.

c. Bagi Penulis selanjutnya

Diharapkan penulis dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu lebih

efektif, sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan pada klien secara

optimal.

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

27

DAFTAR PUSTAKA

Alsagaff hood, Mukty Abdul, (2006), Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru, Penerbit

Airlangga University Press, Surabaya.

Anom, dkk. 2006. Deperterminan Sanitasi Rumah Dn Sosial Ekonomi Keluarga

Terhadap Kejadian ISPA Pada Anak Balita Serta Manajemen

Penanggulangannya Di Pukesmas http : //

Jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/Jurnal/10308141146.pdf diakses pada tanggal 30

April 2013

Corwin, Elisabeth J, (2009), Baku Saku Patofisiologi, Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta.

Handayani isti,dkk (2009), Dokumentasi Keperawatan “DAR” Panduan, Konsep,

dan Aplikasi, Penerbit Mitra Cendikia Jogjakarta.

Hartono, Rahmawati, (2012), ISPA Gangguan Pernafasan Pada Anak ,Nuha

Medika: Yogjakarta.

Hidayat A. Aziz Alimul, (2003), Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan.

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Mubara Wahit Iqbal, Chayatin Nurul, (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar

Manusia Teori dan Aplikasi Dalam Praktik, Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta.

Nursalam, (2003), Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Klinik,

Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

Nurhidayah, Fatimah, dkk. 2008. Upaya Keluarga Dalam Pencegahan Dan

perawatan ISPA Di Rumah Pada Balita Di Kecematan Ciawai Kabupaten

Tasimakalaya http : //eprints.up.ac.id/1443/1/6_ Fatimah_Nurhidayah.pdf

Diakses pada tanggal 28 April 2013

Potter Patricia A, Perry Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental

Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4 Volume 1, Penerbit

Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Saryono, dkk 2010. Kebutuhan Dasar Manusia Oksigenasi dalam Suatu Asuhan

Keperawatan, Penerbit Bahtera Buku, Jogjakarta

Sarasvati Kine, (2010), Menjadi Dokter Bagi Anak Anda, Penerbit Bahtera Buku,

Jogjakarta

Page 39: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-kristinano... · Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu ... virus,

28

Tamsuri Anas, (2008), Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Pernafasan.

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Wilkinson Judith M, (2006), Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi

Nic dan Kriteria Hasil Noc, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Wong, Donna L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong Edisi 6 Vol.2.

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Yamin, Susanti dan Sulastri 2006 Kebiasaan Ibu Dalam Pencegahan Primer

Penyakit ISPA Pada Balita Keluarga Non Gakin Di Desa Nanjung Mekar

Wilayah Kerja Pukesmas Nanjung Mekar Kabupaten Bandung. http :

//Journal.unair.ac.id/filler PDF/KESLING-1-2-02. Pdf. Diakses pada

tanggal 30 April 2013.