Struktur Bidang Print

8
3.4. APLIKASI METODE GRAFIS STRUKTUR BIDANG 3.4.1. Menentukan Kemirinan Semu a. Data Perma!a"a#an 1 Suatu $i%an P&RS %enan ke%u%ukan N 4' ' E(3' ' ) tentukan $e!ar kemirinan !emu *an %iukur +a%a ara# N ,- ' E $.Pr/!e%ur Penam$aran Met/%e Gra0i! Gam$ar 1 1. Buat +r/*ek!i #/ri /nta" $i%an P&RS +a%a ke%a"aman - 2m) *aitu %enan mem$uat %ua uru! *an !e"i!i# tinin*a # %en $e!ar kemirinan 3' ' . -. Gam$ar +r/*ek!i #/ri /nta" ari! %enan ara# N ,- ' E !e#ina mem/t/n uru! *an "e$i# ren%a# %i titik & ari! O&5. 3. Buat ari! !e+an an - 2m me"a"ui & %an teak "uru! ter#a%a+ ari! O&. 4. 6u$unkan O %an P) maka !u%ut PO& a%a"a# kemirinan !emu) *aitu !e$e!ar -1 ' .

description

Struktur Bidang Print

Transcript of Struktur Bidang Print

3.4. APLIKASI METODE GRAFIS STRUKTUR BIDANG3.4.1. Menentukan Kemiringan Semua. Data Permasalahan 1Suatu bidang PQRS dengan kedudukan N 400E/300, tentukan besar kemiringan semu yang diukur pada arah N 820E!b. Prosedur Penggambaran Metode Grafis Gambar 11. Buat proyeksi horizontal bidang PQRS pada kedalaman 2 cm, yaitu dengan membuat dua jurus yang selisih tingginya h dengan besar kemiringan 300.2. Gambar proyeksi horizontal garis dengan arah N 820E sehingga memotong jurus yang lebih rendah di titik Q (garis OQ).3. Buat garis sepanjang 2 cm melalui Q dan tegak lurus terhadap garis OQ.4. Hubungkan O dan P, maka sudut POQ adalah kemiringan semu, yaitu sebesar 210.

6.3. ALAT DAN BAHANa. AlatAlat-alat yang digunakan pada praktikum geologi struktur ini adalah :1. Clipboard.2. Pensil mekanik.3. Penggaris.4. Busur.5. Milipen.6. Pensil warna.7. Kalkulatorb. BahanBahan yang digunakan pada praktikum geologi struktur ini adalah kertas kuarto (A4) dan lembar kerja.

6.4. APLIKASI METODE GRAFIS KETEBALAN DAN KEDALAMAN6.4.1. Menentukan Tebal dan Kedalamana. Data Permasalahan 1Diketahi kedudukan singkapan batubara N 450E/300, lebar singkapan pada arah pemboran 2 meter dengan skala 1 : 2500 dibuat titik pemboran pada arah N 1700E dengan jarak 100 meter. Hitung tebal dan kedalaman batubara pada titik bor tersebut !b. Prosedur Penggambaran Metode Grafis Gambar 11. Gambarkan kedudukan batubara N 450E/300.2. Plotkan lubang bor (titik A) dengan jarak 100 meter sesuai skala (4 cm pada gambar) pada arah N 1790E.3. Tarik garis tegak lurus dip direction (titik B) ke titik A.4. Dari titik B tadi tarik garis kedalaman hingga memotong titik C.5. Ukur panjang BC yang merupakan kedalaman lapisan batubara yaitu 1,9 cm.6. Dari titik A tarik garis tegak lurus sepanjang BC (garis kedalaman) 1,9 cm hingga ke titik D.7. Besarnya apparent dip adalah sudut AOD, yaitu 250.8. Untuk menentukan ketebalan dan kedalaman lapisan batubara pada lubang bor gambarkan penampang vertikal (skala bebas) dan gunakan perhitungan secara geometris.Lihat AODAD

Tan =

OA

AD= OA x tan AD= 100 x tan 250AD= 100 x 0,466AD= 46,60 meterAD= d1d1= 46,60 meter Lihat AEFAE

Tan =

EF

AE= EF x tan AE= 102 x tan 250AE= 102 x 0,466AE= 47,53 meterAE= d2d2= 47,53 meter Sehingga, t = d2 d1t = 47,53 46,60t = 0,93 meter

c. Data Permasalahan 2Diketahi kedudukan singkapan batubara N 420E/250, lebar singkapan pada arah pemboran 3 meter dengan skala 1 : 6000 dibuat titik pemboran pada arah N 800W dengan jarak 150 meter. Hitung tebal dan kedalaman batubara pada titik bor tersebut !d. Prosedur Penggambaran Metode Grafis Gambar 21. Gambarkan kedudukan batubara N 420E/250.2. Plotkan lubang bor (titik F) dengan jarak 150 meter sesuai skala pada arah N 800W.3. Tarik garis tegak lurus dip direction (titik K) ke titik F.4. Dari titik K tadi tarik garis kedalaman hingga memotong titik M.5. Ukur panjang KM yang merupakan kedalaman lapisan batubara.6. Dari titik F tarik garis tegak lurus sepanjang KM (garis kedalaman) hingga ke titik R.7. Besarnya apparent dip adalah sudut ROF, yaitu 220.8. Untuk menentukan ketebalan dan kedalaman lapisan batubara pada lubang bor gambarkan penampang vertikal (skala bebas) dan gunakan perhitungan secara geometris.

Lihat FORFO

Tan =

OR

FO= OR x tan FO= 150 x tan 220FO= 150 x 0,404FO= 60,60 meterFO= d1d1= 60,60 meter

Lihat FTSFT

Tan =

TS

FT= TS x tan FT= 153 x tan 220FT= 153 x 0,404FT= 61,81 meterFT= d2d2= 61,81 meter

Sehingga, t = d2 d1t = 61,81 60,60t = 1,21 meter

6.4.2. Menghitung Tebal dan Kedalaman dari Sebuah Datae. Data Permasalahan 3Dari data traves diketahui :StasiunAzimuthSlopeJarak (meter)Keterangan

1 - 2N 1250E-5020Pada stasiun 2 ditemukan batubara N 2150E/400

1 - 3N 3050E+5025Pada stasiun 3 dilakukanpemboran.

Tentukan ketebalan dan kedalaman pada stasiun 3 dengan skala 1 : 1000 !f. Prosedur Penggambaran Metode Grafis Gambar 31. Gambarkan stasiun 2 pada arah N 1250E dan stasiun 3 pada arah N3150E.2. Ubah jarak stasiun 1-2 dan stasiun 1-3 dalam satuan cm.3. Dari titik O tentukan stasiun 2 dengan jarak 2 cm ke arah N 1250E dan stasiun 3 dengan jarak 2,5 cm ke arah N 3050E. Titik O merupakan stasiun 1.4. Dari stasiun 1 buat arah N 2150E/400 tempat ditemukannya batubara.5. Buat garis sejajar pada stasiun 2 dan tentukan Dip pada strike stasiun 2 tersebut.6. Buat garis tegak lurus dari stasiun 1 hingga memotong garis dip stasiun 2.7. Untuk mencari tebal dan kedalaman pada gambar penampang vertikal, tambahkan garis bantu sementara sejajar jarak datar yang memotong di stasiun 2. Sehingga didapat 2 bidang kedalaman.8. Tentukan sudut di stasiun 2 pada bidang ketebalan, yaitu 450.9. Tentukan sudut di stasiun 2 pada 2 bidang kedalaman.10. Bidang kedalaman 1, yaitu 50 dan bidang kedalaman 2, yaitu 400.Lihat segitiga siku-siku yang terbentuk pada bidang ketebalan, ABC.AB

Cos =

AC

AB= AC x Cos AB= 2 x Cos 450AB= 2 x 0,707AB= 1,414 meterAB= t Maka:t = 1,414 meter

Lihat segitiga bidang kedalaman (bidang 1 dan bidang 2), DAE dan EAF. Cari panjang garis EA, EA merupakan w pada perhitungan kedalaman.Untuk DAEDA= jarak stasiun 1-3 + jarak stasiun 1-2DA= 25 + 20DA= 45 meter EA

Cos =

DA

EA= DA x Cos EA= 45 x Cos 50EA= 45 x 0,996EA= 44,82 meterEA= wMaka:w= 44,82 meterSehingga:d= d1 + d2d= (w x tan ) + (w x tan )d= w x (tan + tan )d= 44,82 x (tan 50 + tan 400)d= 44,82 x (0,087 + 0,839)d= 44,82 x 0,926d= 41,50332 meterd= 41,50 meter