Stroke Hemoragik
-
Upload
fridistha-hamaldhani -
Category
Documents
-
view
218 -
download
3
description
Transcript of Stroke Hemoragik
Fridistha Hamaldhani
0861050074
Definisi Stroke
Menurut definisi WHO, stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global) dan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular.
Definisi Stroke HemoragikStroke hemoragik adalah stroke yang terjadi apabila lesi vaskular intraserebrum mengalami ruptur sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang subaraknoid atau langsung ke dalam jaringan otak
Etiologi Stroke Hemoragik Perdarahan intraserebral primer (hipertensif). Ruptur kantung aneurisma. Ruptur malformasi arteri dan vena. Trauma. Kelainan perdarahan seperti leukemia, anemia aplastik,
ITP, gangguan fungsi hati, komplikasi obat trombolitik atau anti koagulan, hipofibrinogenemia, dan hemofilia.
Perdarahan primer atau sekunder dari tumor otak. Septik embolisme, miotik aneurisma. Penyakit inflamasi pada arteri dan vena. Amiloidosis arteri. Obat vasopressor, kokain, herpes simpleks ensefalitis,
diseksi arteri vertebral, dan acute necrotizing haemorhagic encephalitis
Faktor Resiko Stroke Hemoragik Umur. Jenis kelamin. Ras dan etnis. Riwayat keluarga. Gaya hidup: merokok, diet, alkohol, penyalahgunaan
obat, dan jarang olahraga. Penyakit jantung dan vaskular: prior stroke, prior
heart attack, hipertensi, hiperkolestrolimia, coronary artery disease, atrial fibrillattion, structural heart problem, carotid artery disease and peripheral artery disease.
Obesitas dan sindrom metabolik. Faktor resiko lainnya: migrain, sickle cell disease,
kehamilan, penggunaan NSAIDs.
Patogenesis Stroke Hemoragik Perdarahan Intraserebral
Pecahnya pembuluh darah otak karena lemahnya arteri
Perdarahan Subaraknoid
Pecahnya aneurisma atau pecahnya malformasi pembuluh darah
Patofisiologi Stroke Hemoragik Penghentian total aliran darah ke otak
menyebabkan hilangnya kesadaran dalam waktu 15-20 detik dan kerusakan otak yang irreversibel terjadi setelah tujuh hingga sepuluh menit.
Gejala Klinis Tingkat kesadaran yang berubah Defisit neurologis fokal Jika Cerebellum terlibat :
› Resiko herniasi dan kompresi batang otak› ekstremitas ataksia, › vertigo atau tinitus, › mual dan muntah, › hemiparesis atau quadriparesis, › hemisensori, › gerakan mata yang mengakibatkan kelainan diplopia
atau nistagmus,› kelemahan orofaringeal atau disfagia, › wajah ipsilateral dan kontralateral tubuh.
Gejala Klinis Tingkat kesadaran yang berubah Defisit neurologis fokal Jika Cerebellum terlibat :
› Resiko herniasi dan kompresi batang otak› ekstremitas ataksia, › vertigo atau tinnitus, › mual dan muntah, › hemiparesis atau quadriparesis, › hemisensori, › gerakan mata yang mengakibatkan kelainan diplopia
atau nistagmus,› kelemahan orofaringeal atau disfagia, › wajah ipsilateral dan kontralateral tubuh.[2]
Gejala Perdarahan intra serebral Sakit kepala Kelemahan dan kelumpuhan Hilang sensasi dan mati rasa Kehilangan kesadaran
Gejala Perdarahan Subaraknoid Sakit Kepala tiba-tiba yang parah Muntah dan nyeri pinggang Kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi
tubuh Kesulitan menggunakan bahasa Kehilangan sensasi pada satu sisi tubuh Hidrocephalus Vasospasme
Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang Stroke Hemoragik Diagnosis ditegakkan berdasarkan
riwayat dan keluhan utama pasien. Beberapa gejala yang mengarah
kepada diagnosis stroke yaitu: hemiparesis, gangguan sensorik satu sisi tubuh, hemianopia atau buta mendadak, diplopia, vertigo, afasia, disfagia, disartria, ataksia, kejang atau penurunan kesadaran yang terjadi secara mendadak.
Skor Diagnosis Stroke menurut Prof Djoenaidi Widjaja
Bila skor menurut Prof. Djoenaidi Widjaja ini menunjukkan hasil:>20 stroke hemoragik<20 stroke non hemoragik
Siriraj Hospital Score Versi orisinal:
= (0.80 x kesadaran) + (0.66 x muntah) + (0.33 x sakit kepala) + (0.33x tekanan darah diastolik) – (0.99 x atheromal) – 3.71.
Versi disederhanakan:
= (2.5 x kesadaran) + (2 x muntah) + ( 2 x sakit kepala) + (0.1 x tekanan darah diastolik) – (3 x atheroma) – 12.
› Kesadaran:
Sadar = 0; mengantuk, stupor = 1; semikoma, koma = 2› Muntah: tidak = 0 ; ya = 1› Sakit kepala dalam 2 jam: tidak = 0 ; ya = 1› Tanda-tanda ateroma: tidak ada = 0 ; 1 atau lebih tanda ateroma = 1
(anamnesis diabetes; angina; klaudikasio intermitten)
Pembacaan:Skor > 1 : Perdarahan otak
< -1: Infark otakSensivitas : Untuk perdarahan: 89.3%.
Untuk infark: 93.2%.Ketepatan diagnostic : 90.3%.
Algoritma Stroke Gajah Mada
Penderita Stroke AkutPenurunan kesadaranSakit KepalaRefleks patologi
Ketiganya atau 2 dari ketiganya ada stroke hemoragik
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (+) stroke infark
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium: hitung darah lengkap,
profil pembekuan darah lengkap, profil pembekuan darah, kadar elektrolit, dan kadar serum glukosa.
CT scan brain non kontras membedakan stroke hemoragik dan stroke iskemik.
MRI untuk mengidentifikasi stroke lebih cepat.
EKG untuk memonitor aktivitas jantung.
Penatalaksanaan Stroke Hemoragik Tujuan terapi:
Mengatasi penyebab dari stroke hemoragik jadi, terapi diberikan sesuai dengan penyebabnya.
Mengatasi perdarahan.
Terapi Non Farmakologi
Kendalikan tekanan darah tinggi. Mengurangi asupan kolesterol dan
lemak jenuh. Tidak merokok. Kontrol diabetes dan berat badan. Olahraga teratur dan mengurangi stress.
Terapi farmakologi Vitamin K Asam traneksamat
Indikasi: profilaksis dan pengobatan perdarahan yang disebabkan fibrinolisis yang berlebihan.
Dosis:oral 1-1,5 gr 2 – 4 kali sehari. Injeksi intravena 0,5-1 gr 3 kali sehari. Dosis infus kontinyu 25-50 mg per kb setiap hari
Calsium channel blocker (nimodipin)Indikasi: Ca channel blocker dengan aktivitas
serebrovaskuler prefensial. Ditandai dengan efek dilatasi dan menurunkan tekanan darah pada serebrovaskuler.
Dosis: PO 60 mg/4jam selama 21 hari.
Terapi suportif: infuse manitolIndikasi: menurunkan tekanan intrakranial
yang tinggi karena edema serebral.Dosis, lama, dan cara pemberian: 1,5-2
gr/kg dosis IV dalam 15, 20, atau 25% larutan selama 30-60 menit.
Pemberian neuroprotektor.
Tindakan bedah
Mempertimbangkan usia dan letak perdarahan yaitu pada pasien yang kondisinya kian memburuk dengan perdarah serebelum berdiameter > 3 cm3, hidrosefalus akut akibat perdarahan intraventrikel atau serebelum, dilakukan VP-shunting, dan perdarahan lobar >60 mL dengan tanda peningkatan tekanan intrakranial akut dan ancaman herniasi.
IDENTITAS PASIEN Nama: Ny.S Umur: 49 tahun Alamat: Kp. Jati RT004 RW002 Jatimulya
Tambun Selatan Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga Agama: Islam Suku: Jawa
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Keluhan Utama: Lemah separuh badan kiri Pasien datang dengan keluhan lemah separuh
badan kiri sejak 1 hari SMRS. Munculnya tiba-tiba pada saat pasien tidak melakukan aktivitas. Selain itu, pasien juga mengeluh sakit kepala. Rasa sakit kepalanya seperti ditusuk-tusuk di seluruh bagian kepala. Tidak berubah dalam posisi apapun. Pasien menyangkal adanya penurunan kesadaran, kejang, mual, dan muntah yang menyemprot. Pasien menyangkal pernah mengalami trauma pada kepalanya.
Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien memiliki riwayat hipertensi namun tidak terkontrol. Pasien belum pernah mengalami serangan stroke sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada anggota keluarga yang mengeluh seperti keluhan pasien.
Riwayat Kebiasaan Pribadi: Pasien jarang berolahraga, tidak merokok, dan minum minuman beralkohol.
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum: Tampak sakit sedang TD: 210/110mmHg,Frekuensi Nadi: 88
kali/menit Kesadaran: Composmentis Frekuensi Napas: 18 kali/menit Suhu: 36,40C GCS: E4V5M6 Pemeriksaan Neurologis:Rangsang Meningen: Kaku kuduk: (-),
Brudzinski I: (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Nervus Cranialis:
-N III, N IV, N VI: Pupil Isokor, Ø 3mm/3mm, RCL: +/+, RCTL: +/+
-N VII: Sulcus Naso Labialis mendatar di kiri
-N XII: lidah deviasi ke kiri
PEMERIKSAAN FISIK
Motorik: Ekstremitas superior:5/3
Ekstremitas inferior: 5/3 Refleks Fisiologis: Biseps: +/+, Triseps: +/+ Refleks Patologis: Babinski: -/+. Chaddock:
-/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium Hb: 15 g/dlLeukosit: 11.300/mmLED: 16 mm/jamBasofil: 0%Eosinofil: 1%Batang: 2%Segmen: 86%Limfosit: 9%Monosit: 2%Eritrosit: 4,8 juta/mm3Ht: 39,9 %Trombosit: 343 ribu/mm3
SGOT: 17 U/L
SGPT: 19 U/L
GDS: 142 mg/dl
Ureum: 34 mg/dl
Kreatinin: 1,7 mg/dl
Natrium: 148 mEq
Kalium: 4,3 mEq
Klorida: 111 mEq
PEMERIKSAAN PENUNJANG Radiologi
CT Brain tanpa kontras
Kesan:Perdarahan intraparenkim dengan peri fokal edema
di lobus parieto temporal kanan.
Volume perdarahan 10,23 cc
DIAGNOSA Diagnosa Klinis: hemiparese sinistra, parese
N VII sinistra, parese N XII sinistra. Diagnosa Topis: lobus parietotemporal
dextra. Diagnosa Etiologi: stroke hemoragik,
hipertensi grade 2.
PENATALAKSANAAN
IVFD: Ringer laktat + Neurosanbe per 12 jam
Injeksi : Ondansetron 2 x 8 mg
Cefotaxime 2 x 1 gr
Citicolin 2 x 500 mg Oral: Amlodipin 1 x 10 mg
Pembahasan Berdasarkan anamnesis, pasien mengalami lemah separuh
badan sebelah kiri disertai dengan nyeri pada kepalanya, tanpa penurunan kesadaran.
Pada pemeriksaan fisik, nilai GCS pasien E4M6V5 dengan kualitas kesadaran composmentis. Pada pemeriksaan nervus kranialis, ditemukan parese N VII dan N XII sinistra. Pada pemeriksaan refleks patologis, ditemukan Babinki (+) di sinistra. Pada pemeriksaan derajat motorik, ditemukan hemiparesis sinistra.
Berdasarkan skor Djoenaidi, total skor pasien ini adalah 29, maka pasien ini tergolong stroke hemoragik.
Berdasarkan Siriraj Skor, pasien ini terdapat perdarahan otak. Total skor pasien: 1.
Berdasarkan algoritma Skor Gajah Mada, pasien ini memiliki keluhan nyeri kepala dan terdapat refleks patologis yang berarti pasien ini didiagnosa stroke hemoragik.
Untuk penatalaksanaan yang diberikan belum sesuai karena belum ada pemberian dari Vit K, asam traneksamat, dan manitol.
Kesimpulan
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang serta kualitas kesadaran, pasien didiagnosa stroke hemoragik.