Strategi Perlindungan Anak

3
AGENDA STRATEGIS DALAM MAINSTREAMING HAK ANAK* “Keluarga, sebagai kelompok mendasar dari masyarakat dan sebagai lingkungan yang alami bagi pertumbuhan dan kesejahteraan seluruh anggotanya dan khususnya anak-anak, harus diberi perlindungan dan bantuan yang diperlukan, sehingga keluarga mampu mengemban tanggung jawabnya di dalam masyarakat. Dan karena ketidak matangan jasmani dan mental anak, anak memerlukan pengamanan dan pemeliharaan khusus, termasuk perlindungan hukum yang layak, sebelum dan sesudah kelahiran” (Konsideran Konvensi Tentang Hak-Hak Anak) Anak juga manusia dan sudah selayaknya mereka diperlakukan dengan lebih manusiawi dan dijamin hak-haknya terpenuhi. Konvensi Hak anak merupakan sebuah turunan dari Hak Asasi manusia yang berlaku secara universal. Namun demikian seringkali mereka terpinggirkan karena dianggap belum layak mendapatkan perlakuan seperti orang dewasa. Terlepas dari segala kekurangan mereka, sebagai manusia mereka mempunyai hak-hak yang tidak bisa dinafikkan begitu saja. Mengingat peran strategis mereka (sebagai generasi penerus) maka amat penting bagi kita untuk memberikan perhatian lebih pada mereka, maka pemenuhan Hak Anak menjadi sesuatu yang amat penting guna menjamin perkembangan dan keberlangsungan mereka. Permasalahan mendasar pada pemenuhan hak anak adalah belum terpahaminya hak anak secara menyeluruh (komprehensif) pada tiap strata masyarakat. Hal ini menimbulkan banyak persoalan anak terabaikan dan tidak tertangani dengan selayaknya. Sedikitnya organisasi kemasyarakan yang mempunyai konsen di anak dan kurangnya perhatian pemerintah merupakan sebuah indikator yang mudah terlihat. Selain itu faktor kemiskinan masyarakat menjadi sebuah tantangan dalam mainstreaming hak anak. Berdasarkan hal diatas maka ada beberapa poin yang harus menjadi perhatian pada upaya mainstreaming hak anak yaitu : 1. Upaya peningkatan pemahaman masyarakat terhadap hal anak secara menyeluruh juga pada tingkat pengambil kebijakan (pemerintah). 2. Mobilisasi sumber daya guna memaksimalkan gerakan mainstreaming hak anak. 3. Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan anak. Peningkatan pemahaman dan kesadaran terhadap hak anak dilakukan guna menumbuhkan gerakan sosial dan moral dalam upaya mainstreaming hak anak. Upaya ini dilakukan dengan melakukan kampanye dan membumikan hak anak melalui kearifan dan keunggulan lokal sehingga hak anak bukan lagi menjadi sesuatu yang asing. Dengan semikian maka akan timbul sebuah paradigma (cara pandang) baru tentang mainstreaming hak anak. Selain itu perlu ada upaya untuk melakukan dekonstruksi pada pola perilaku dan sikap masyarakat terhadap anak. Selama ini upaya mainstreaming hak anak seringkali dilakukan secara parsial tanpa menyentuh sisi-sisi lain yang terkait dengan hal itu. Bahwa permasalahan anak tidak hanya akan

description

Strategi perlindungan anak

Transcript of Strategi Perlindungan Anak

Page 1: Strategi Perlindungan Anak

AGENDA STRATEGIS DALAM MAINSTREAMING HAK ANAK*

“Keluarga, sebagai kelompok mendasar dari masyarakat dan sebagai lingkungan yang alami bagi pertumbuhan dan kesejahteraan seluruh anggotanya dan khususnya anak-anak, harus diberi perlindungan dan bantuan yang diperlukan, sehingga keluarga mampu mengemban

tanggung jawabnya di dalam masyarakat. Dan karena ketidak matangan jasmani dan mental anak, anak memerlukan pengamanan dan pemeliharaan khusus, termasuk perlindungan hukum

yang layak, sebelum dan sesudah kelahiran”

(Konsideran Konvensi Tentang Hak-Hak Anak)

Anak juga manusia dan sudah selayaknya mereka diperlakukan dengan lebih manusiawi

dan dijamin hak-haknya terpenuhi. Konvensi Hak anak merupakan sebuah turunan dari Hak

Asasi manusia yang berlaku secara universal. Namun demikian seringkali mereka terpinggirkan

karena dianggap belum layak mendapatkan perlakuan seperti orang dewasa. Terlepas dari segala

kekurangan mereka, sebagai manusia mereka mempunyai hak-hak yang tidak bisa dinafikkan

begitu saja. Mengingat peran strategis mereka (sebagai generasi penerus) maka amat penting bagi

kita untuk memberikan perhatian lebih pada mereka, maka pemenuhan Hak Anak menjadi

sesuatu yang amat penting guna menjamin perkembangan dan keberlangsungan mereka.

Permasalahan mendasar pada pemenuhan hak anak adalah belum terpahaminya hak

anak secara menyeluruh (komprehensif) pada tiap strata masyarakat. Hal ini menimbulkan

banyak persoalan anak terabaikan dan tidak tertangani dengan selayaknya. Sedikitnya organisasi

kemasyarakan yang mempunyai konsen di anak dan kurangnya perhatian pemerintah merupakan

sebuah indikator yang mudah terlihat. Selain itu faktor kemiskinan masyarakat menjadi sebuah

tantangan dalam mainstreaming hak anak.

Berdasarkan hal diatas maka ada beberapa poin yang harus menjadi perhatian pada

upaya mainstreaming hak anak yaitu :

1. Upaya peningkatan pemahaman masyarakat terhadap hal anak secara menyeluruh

juga pada tingkat pengambil kebijakan (pemerintah).

2. Mobilisasi sumber daya guna memaksimalkan gerakan mainstreaming hak anak.

3. Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan

anak.

Peningkatan pemahaman dan kesadaran terhadap hak anak dilakukan guna

menumbuhkan gerakan sosial dan moral dalam upaya mainstreaming hak anak. Upaya ini

dilakukan dengan melakukan kampanye dan membumikan hak anak melalui kearifan dan

keunggulan lokal sehingga hak anak bukan lagi menjadi sesuatu yang asing. Dengan semikian

maka akan timbul sebuah paradigma (cara pandang) baru tentang mainstreaming hak anak. Selain

itu perlu ada upaya untuk melakukan dekonstruksi pada pola perilaku dan sikap masyarakat

terhadap anak.

Selama ini upaya mainstreaming hak anak seringkali dilakukan secara parsial tanpa

menyentuh sisi-sisi lain yang terkait dengan hal itu. Bahwa permasalahan anak tidak hanya akan

Page 2: Strategi Perlindungan Anak

selesai dengan penerbitan Undang-undang Perlindungan Anak atau PERDA Perlindungan Anak.

Yang paling mendasar adalah bagaimana Hak anak menjadi Fokus dari keseluruhan stake holder.

Belajar dari pengalaman maka perlu sebuah strategi jitu untuk membuat mainstreaming hak anak

menjadi sebuah gerakan bersama.

Metode pendekatan mainstreaming hak anak selama ini seringkali menempatkan NGO

sebagai oposan pemerintah (pengambil kebijakan) dan anak sebagai objek kerja. Hal ini

seringkali menjadi halangan dari upaya mainstreaming hak anak. Membangun habungan yang

sinergis, baik antar NGO, CSO maupun Pemerintah dipandang lebih bisa mengakomodir

kepentingan bersama. Penyadaran dan membangun kesepehaman pada kondisi-kondisi Riil yang

dihadapi dan Resiko-resiko yang bakal diterima bila hak anak tidak terpenuhi perlu dilakukan.

Untuk itu harus ada pembagian peran yang proporsional dan sinergis pada tiap-tiap sumber daya

yang ada. Pembangunan komitmen bersama merupakan agenda yang harus segera dilakukan.

Dengan demikian maka diharapkan semua sumberdaya (resources) dapat berkontribusi pada

mainstreaming hak anak.

Peningkatan peran anak dalam mainstreaming hak anak perlu dilakukan guna

memberikan pembelajaran pada anak. Kerja-kerja yang dilakukan selama ini seringkali

menempatkan anak tak lebih sebagai objek, belum memperlihatkan anak sebagai subjek.

Pemberian kesempatan yang lebih besar pada anak untuk dapat berperan dalam pengambilan

kebijakan dan mengadvokasi hak-hak mereka perlu dilakukan. Bukan lagi sekedar bekerja untuk

anak namun lebih pada bagaimana bekerja bersama anak.

Upaya-upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat harus dipandang sebagai aspek

pendukung penting dalam mainstreaming hak anak. Bukan hanya pada peningkatan ekonomi

namun juga pada peningkatan kemampuan keluarga untuk dapat mengemban tanggung jawab dan

memberikan perlindungan pada anak-anak mereka. Kemiskinan lebih disebabkan oleh struktur

yang diciptakan negara yang mempersempit dan membatasi akses masayarakat pada layanan-

layanan publik (politik, ekonomi, sosial,budaya). Ketidakmampuan masyarakat untuk mengakses

layanan-layanan ini menyebabkan masyarakat terpinggirkan dalam setiap aspek kehidupan.

Untuk itu maka upaya-upaya harus dilakukan dalam rangka membuka dan memperluas akses

masyarakat pada layanan-layanan publik dengan langkah-langkah pemberdayaan serta

meningkatan kapasitas masyarakat dengan memberikan pendidikan dalam politik, ekonomi,

sosial dan budaya dengan membangun kesadaran kritis pada masyarakat.

Dari uraian-uraian diatas maka ada beberapa Agenda Strategis yang akan dilaksanakan

dalam upaya mainstreaming haka anak yaitu :

Pembumian Issue Hak Anak dengan melalui :

1. Kampanye penyadaran pada semua lapisan (anak, masyarakat, pemerintahan)

tentang hak anak berpijak pada kearifan dan keunggulan lokal.

2. Peningkatan pemahaman tentang KHA pada seluruh stake holder (NGO, CBO,

Pemerintah) agar stake holder lebih sensitif dan responsif pada Hak anak.

Page 3: Strategi Perlindungan Anak

Mobilisasi sumber daya untuk membangun sinergisitas gerakan dan advokasi.hal ini

dilakukan melalui :

1. Pembangunan jejaring yang Efektif antar NGO berlandaskan komitmen bersama

pada mainstreaming hak anak.

2. Pembagian peran secara proporsional pada masing-masing stake holder dalam

mainstreaming hak anak.

Peningkatan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat dengan :

1. Pendidikan dan pembangunan kesadaran kritis masyarkat dengan pemberdayaan

maupun melalui media.

2. Peningkatan dan perluasan akses layanan masyarakat, terutama ekonomi,

pendidikan dan kesehatan.

Peningkatan kapasitas lembaga dan anak melalui :

1. Pelatihan-pelatihan organisasi dan manajemen bagi lembaga dan organisasi anak

2. Workshop dan pelatihan advokasi hak anak

3. Pelatihan-pelatihan analisa sosial , metode penelitian serta assessment

Peningkatan partisipasi anak melalui :

1. Pembentukan organisasi-organisasi anak sebagai sarana partisipasi dan media

belajar dan berkreasi.

2. Penyiapan dan penguatan mekanisme partisipasi anak dalam proses pengambilan

kebijakan.

Dari beberapa Agenda strategis tersebut diharapkan nantinya mainstreaming hak anak

dapat terwujud. Penekannya adalah pada adanya sebuah gerakan sosial yang berasal dari

kesadaran yang menyeluruh dari setiap unsur tentang pentingnya pemenuhan hak anak. Selain itu

diharapkan ada perubahan pola perilaku dan sikap dari seluruh lapisan masyarakat dan seluruh

stake holder untuk lebih sensitif dan responsif terhadap hak anak. Pendekatan baru dengan

melalui kearifan budaya dan keunggulan lokal serta penggunaan media diharapkan akan

mempercepat proses pembumian issue-issue anak.

Ponorogo, 4 Oktober 2006 Choiri Askolani

* Disarikan dari proses dan hasil Workshop dan Pelatihan ”Kepemimpinan dan Manajemen yang berbasis pada Hak

Asasi Manusia dan Hak Anak” Hotel Puri Artha, Yogyakarta 26-29 September 2006