STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk...

161
1 1 STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM MELALUI MANAJEMEN PEMBIAYAAN (Studi Kasus pada MI Negeri Ambarawa Kab. Semarang) Oleh: LULUK ARYANI ISUSILANINGTYAS NIM MI.13.010 Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk Gelar Magister Pendidikan Islam PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

Transcript of STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk...

Page 1: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

1

1

STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA

PENDIDIKAN ISLAM MELALUI MANAJEMEN

PEMBIAYAAN (Studi Kasus pada MI Negeri Ambarawa

Kab. Semarang)

Oleh:

LULUK ARYANI ISUSILANINGTYAS

NIM MI.13.010

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk

Gelar Magister Pendidikan Islam

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

Page 2: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

2

STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA

PENDIDIKAN ISLAM MELALUI MANAJEMEN

PEMBIAYAAN (Studi Kasus pada MI Negeri Ambarawa

Kab. Semarang)

Oleh:

LULUK ARYANI ISUSILANINGTYAS

NIM MI.13.010

Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana

Institut Agama Islam Negeri Salatiga

Sebagai pelengkap persyaratan untuk

Gelar Magister Pendidikan Islam

Salatiga, 31 Agustus 2015

Dr. Anton Bawono, SE, M.Si.

NIP. 197403202003121001

Page 3: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

3

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS

Nama : Luluk Aryani Isusilaningtyas

NIM : MI.13.010

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Tanggal Ujian : 10 September 2015

Judul Tesis : Strategi Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan

Islam melalui Manajemen Pembiayaan (studi kasus

pada MI Negeri Ambarawa. Kab Semarang)

Panitia Munaqosah Tesis

1. Ketua Penguji : Dr. Zakiyuddin Baiddhawy, M.Ag.

2. Sekretaris :Dr. Phil. Asfa Widiyanto,M.A

3. Penguji I : Dr. H. Muh. Saerozi, M. Ag

4. Penguji II :Dr. Winarno, M.Pd.

5. Penguji III : Dr. Anton Bawono, M.Si.

Page 4: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

4

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

”Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini hasil karya saya sendiri

dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan tanpa

pengakuan bahan bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis orang

lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijazah pada

Institut Agama Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”

Salatiga, September 2015

Yang menyatakan,

Luluk Aryani Isusilaningtyas

Page 5: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

5

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Apabila suatu urusan diserahkan pada bukan ahlinya,

Maka tunggu saat kehancurannya ( HR Bukhari)

PERSEMBAHAN

Bapak dan ibuku tercinta,

Bryan, Brenda, Fawwaz buah hatiku tersayang.

Suamiku tercinta,

MI Negeri Ambarawa

Page 6: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

6

KATA PENGANTAR

بسم ميحرلا نمحرلا هللا

Puji syukur Alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan taufik hidayah, rahmat dan karunia-Nya, sehingga tesis ini

dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan Tesis ini sebagai salah satu syarat

akademik, untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam (M.PdI) pada

Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Proses penulisan tesis tidak lepas masukan dan dorongan dari berbagai

pihak yang tidak dapat disebut satu per satu dalam bagian ini. Oleh karena itu

secara khusus pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan terima kasih kepada

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, selaku rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Zakiyuddin Badawy, selaku direktur PPs IAIN Salatiga

3. Bapak Dr. Anton Bawono, selaku pembimbing yang telah meluangkan

waktu, tenaga, pikirannya dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaannya

telah memberikan bimbingan, pengarahan, motivasi sehingga penulis

dapat menyelesaikan tesis ini.

4. Semua dosen PPs. yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis

hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan S2 ini;

5. Bapak Drs. Amin Murtadlo, selaku Kepala MI Negeri Ambarawa yang

memberikan waktu kepada penulis, untuk melakukan penelitian guna

menyelesaikan tesis ini.

Page 7: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

7

6. Bapak Ibu guru MI Negeri Ambarawa Kecamatan Ambarawa Kabupaten

Semarang yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya. Rekan-

rekan yang telah membantu penulis hingga terselesaikannya tesis ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat-

Nya bagi semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tesis ini dan semoga

tesis ini dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan.

Salatiga, September 2015

Penulis

Page 8: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

8

ABSTRAK

Judul tesis : Strategi Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan Islam melalui

Manajemen Pembiayaan (studi kasus pada MI Negeri Ambarawa)

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan strategi peningkatan mutu lembaga

pendidikan Islam melalui manajemen pembiayaan pada MI Negeri Ambarawa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan latar alamiah sebagai

sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

pertanyaan serta tujaan penelitian, peneliti menggunakan teknik pengumpulan

data meliputi observasi, wawancara mendalam dan kajian dokumen. Untuk

mengungkapkan makna perilaku para informan penclitian telah mewawancarai

kepala madrasah, wakil kepala madrasah, para guru, komite sekolah, dan siswa.

Untuk analisis digunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman

(1992) yang terdiri dari kegiatan reduksi data, pemaparan data, dan penarikan

kesimpulan. Hasil penelitian setelah dilakukan analisis dan triangulasi data, adalah

sebagai berikut: Pertama: Stratcgi manajemen pembiayaan pendidikan dalam

peningkatan mutu guru, yaitu menekankan pada profesionalisme dan disiplin,

serta komitmen tugas untuk meningkatkan mutu sekolah. Kedua: Stratcgi

manajemen pembiayaan pcndidikan dalam upaya pembinaan siswa dilakukan

melalui pembinaan dibidang seni, oleh raga, keagamaan, pramuka, bahasa Inggris,

dan kepribadian. Keempat: Stratcgi manajemen pembiayaan pendidikan dalam

bidang sarana dan prasarana dilakukan dengan memperbanyak sumber

pembiayaan, menjalankan program peningkatan mutu untuk mendukung sarana

dan prasarana serta kesejahteraan guru.

Kata kunci: Strategi, mutu, pembiayaan

Page 9: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

9

ABSTRACT

Title : The Strategic of Improved Education Islamic Institution of Learning

Quality through Management of Budgeting of the MIN Ambarawa

This research is aimed to describe The Strategic of Improved Education of

Learning Quality through Management of Budgeting of the MIN Ambarawa.The

researcher used the qualitative approach with natural setting as the data resources.

In this research, the writer did an observation and depth-interview and

documentation study to get the data with suitable with the focus and the question

of the research purpose. To investigate the behavior meaning of the informan of

this research include; vice headmaster, teacher, school committee, and student.

used the data analysis Miles and Huberman (1992) model with insist of

data reduction, data display and conclusion. This finding of this research were

four: First, The strategic of improved education for the teacher quality

development is emphasizing in the professionalism and discipline and task

commitment for increasing the school quality. Second, The strategic of

management education budgeting to the creativity of the student through

creativity in art, sport, religius activities, language skill, and personality.Third,

The strategic of management education budgeting in financial, facilities and

infrastructure by raising the funding source from constribution of educational

funding, operational budgeting, local government budgeting and funding quality

management to drive the program of quality development in supporting facilities

and infratructure and teachers prosperity.

Key words : Strategic, Quality, Budgeting

Page 10: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

10

Page 11: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................i

HALAMAN LOGO STAIN ......................................................................................ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING .......................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN .........................................................iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...........................................v

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................................vi

HALAMAN ABSTRAK .........................................................................................viii

HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................... x

HALAMAN DAFTAR TABEL DAN GRAFIK .................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................1

B. Identifikasi Masalah..............................................................................3

C. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah…….................................3

D. Signifikansi Penelitian..........................................................................4

E. Tinjauan Pustaka................................................................................ .. 5

F. Sistematika Penulisan ........................................................................21

BAB II Landasan Teori…………………………................................................... 23

A. Strategi Peningkatan Mutu...................................................................23

B. Indikator Mutu Pemdidikan………………………………………….29

C. Standar Mutu Pendidikan…………………………………………….30

D. Manajemen Pembiayaan……………………………………………..37

1.Jenis Pembiayaan……………………………………………...41

2. Sumber Pembiayaan…………………………………………..42

3.Ruang Lingkup Manajemen Pembiayaan……………………..43

Page 12: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

12

DAFTAR BAGAN, TABEL DAN GRAFIK

BAGAN

BAGAN 3.1: Teknik Analisa Data 70

TABEL

TABEL 4.1: Sumbangan Komite 82

TABEL 4.2: Nilai Akriditasi 98

TABEL 4.3: Jadwal KBM 101

TABEL 4.4: Jadwal Ekstrakulikuler 104

TABEL 4.5: Sarana Prasarana 116

GRAFIK

GRAFIK 4.1: Kontribusi Dana 87

GRAFIK 4.2: Alokasi Dana Bantuan 91

GRAFIK 4.3: Jumlah Pendaftar dan yang diterima 100

GRAFIK 4.4: Nilai Siswa 102

GRAFIK 4.5: Prestasi Non Akademik 105

GRAFIK 4.6: Pertumbuhan Pendidikan Guru 107

Page 13: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

13

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa.1 Pendidikan adalah bagian

tak terpisahkan dalam kehidupan setiap orang. Pendidikan mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dalam meningkatkan kualitas manusia

Indonesia, pemerintah bukanlah suatu sistem yang lepas dengan pihak swasta

dan masyarakat. Hubungan yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk

meningkatkan mutu pendidikan.2

Pendidikan diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia yang

berkualitas. Konkretnya, pendidikan itu harus mampu menyiapkan tenaga

yang terampil. Sementara itu, saat ini pendidikan nasional dihadapkan

kepada masalah antara lain peningkatan kualitas, pemerataaan kesempatan,

keterbatasan anggaran dan belum terpenuhi sumber daya dari masyarakat

secara profesional sesuai dengan prinsip pendidikan sebagai tanggung jawab

bersama antara pemerintah, masyarakat dan orang tua.3

1 Undang undang Sisdiknas No 20 tahun 2003

2 Nanang Fatah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya,

2000, 77. 3 Nanang Fatah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan…., 78.

Page 14: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

14

Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang

peran penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Peningkatan kualitas pendidikan merupakan proses yang terintegrasi dengan

proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Menyadari

pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka

pemerintah bersama kalangan swasta terus berupaya mewujudkan amanat

melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas antara

lain melalui pembiayaan, pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem

evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi

ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Tetapi pada

kenyataannya upaya pemerintah belum cukup berarti dalam meningkatkan

kualitas pendidikan.

Ada dua faktor yang menyebabkan mutu pendidikan selama ini kurang

berhasil. Pertama strategi pembangunan pendidikan selama ini lebih bersifat

input oriented. Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi bahwa

bilamana semua input pendidikan telah dipenuhi, maka secara otomatis

lembaga pendidikan akan menghasilkan output yang bermutu. Ternyata

strategi input-output yang diperkenalkan oleh teori education production

function tidak berfungsi sepenuhnya di lembaga pendidikan melainkan hanya

terjadi dalam institusi ekonomi.4

Kedua, pengelolaan pendidikan selama ini lebih bersifat macro-oriented.

Akibatnya, banyak faktor yang diproyeksikan di tingkat makro dan tidak 4 Hendyat Soetopo, Pendidikan dan Pembelajaran, (Cet: I Malang, UMM Malang, 2005), 94-96.

Page 15: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

15

berjalan sebagaimana mestinya di tingkat mikro (madrasah), sehingga hal ini

memberikan pemahaman bahwa pembangunan pendidikan bukan hanya

terfokus pada penyediaan faktor input pendidikan tetapi juga harus lebih

memperhatikan faktor proses pendidikan. Input pendidikan merupakan hal

yang mutlak harus ada dalam batas tertentu tetapi tidak menjadi jaminan

dapat secara otomatis meningkatkan mutu pendidikan (school resources are

necessary but not sufficient condition to improve student achievement).

Disamping itu mengingat sekolah sebagai unit pelaksana pendidikan formal

terdepan dengan berbagai keragaman potensi anak didik yang memerlukan

layanan pendidikan yang beragam, kondisi lingkungan yang berbeda, maka

sekolah harus dinamis dan kreatif dalam melaksanakan perannya

mengupayakan peningkatan mutu pendidikan, agar mutu tetap terjaga dan

proses peningkatan mutu tetap terkontrol, maka harus ada standar yang diatur

dan disepakati secara nasional untuk dijadikan indikator evaluasi keberhasilan

peningkatan mutu tersebut. Pemikiran ini mendorong munculnya pendekatan

baru, yakni pengelolaan peningkatan mutu pendidikan di masa mendatang

harus berbasis sekolah sebagai institusi paling depan dalam kegiatan

pendidikan. Pendekatan ini, kemudian dikenal dengan manajemen

peningkatan mutu pendidikan.

Konsep yang menawarkan kerjasama sekolah, masyarakat dan pemerintah

berkembang didasarkan kepada suatu keinginan pemberian kemandirian

kepada sekolah untuk ikut terlibat secara aktif dan dinamis dalam rangka

proses peningkatan mutu pendidikan melalui pengelolaan sumber daya

Page 16: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

16

sekolah yang ada. Sekolah harus mampu menangkap esensi kebijakan makro

pendidikan serta memahami kondisi lingkunganya dan memformulasikannya

ke dalam kebijakan mikro dalam program prioritas dilaksanakan dan

dievaluasi oleh sekolah yang bersangkutan sesuai dengan visi dan misinya.

Sekolah harus menentukan target mutu untuk tahun berikutnya.

Realitas Pendidikan Islam saat ini bisa dibilang telah mengalami masa

intellectual deadlock.5 Diantara indikasinya adalah minimnya upaya

pembaharuan, dan kalau ada kalah cepat dengan perubahan sosial, politik dan

kemajuan iptek. Kedua, praktek pendidikan Islam sejauh ini masih

memelihara warisan lama dan tidak banyak melakukan pemikiran kreatif,

inovatif dan kritis terhadap isu-isu aktual. Ketiga, model pembelajaran

pendidikan Islam menekankan pendekatan intelektualisme-verbalistik dan

menegasikan pentingnya interaksi edukatif dan komunikasi humanistik

antara guru-murid. Keempat, orientasi pendidikan Islam menitikberatkan

pada pembentukan hamba Allah dan tidak seimbang dengan pencapaian

karakter manusia muslim sebagai khalifatu fi al-ardi. 6

Lembaga pendidikan Islam memiliki tanggung jawab dalam mewujudkan

cita-cita mencerdaskan kehidupan dan membentuk kepribadian bangsa yang

berbudi luhur serta mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas

sehingga mampu berkompetisi dalam persaingan dunia global. Untuk

mencapainya dengan meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan kualitas

5 Abd. Rachman Assegaf, Membangun Format Pendidikan Islam di Era Globalisasi,

dalam Imam Machali dan Mustofa, Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi, Yogyakarta: Ar

Ruzz Media, Cet. 2, 2004, 1. 6 Abd Rachnan Assegaf, Membangun Pendidikan Islam di Era Globalisasi, 8-9.

Page 17: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

17

pendidikan bukanlah tugas ringan karena mencakup berbagai persoalan yang

kompleks, yang menyangkut perencanaan, pendanaan, maupun efisiensi dan

efektifitas penyelenggaraan sistem sekolah.7

Lembaga pendidikan Islam mengemban tugas penting, yakni bagaimana

mengembangkan kualitas sumber daya manusia agar umat Islam dapat

berperan aktif dan tetap survive di era globalisasi. Dalam konteks ini

Indonesia sering mendapat kritik, karena dianggap masih tertinggal dalam

melakukan pengembangan kualitas manusianya. Padahal dari segi kuantitas

Indonesia memiliki sumber daya manusia melimpah yang mayoritas beragama

Islam. Mengapa pengembangan kualitas sumber daya manusia menjadi sangat

penting dan begitu urgen. Hal ini tak bisa dipungkiri mengingat abad XXI

sebagai era globalisasi dikenal dengan situasinya yang penuh dengan

persaingan (hypercompetitive situation). John Naisbitt dan Patricia Aburdene

sebagaimana dikutip A. Malik Fadjar, pernah mengatakan bahwa terobosan

paling menggairahkan dari abad XXI bukan karena teknologi, melainkan

karena konsep yang luas tentang apa artinya manusia itu. Pengembangan

kualitas SDM bukan persoalan yang gampang dan sederhana, karena

membutuhkan pemahaman yang mendalam dan luas pada tingkat

pembentukan konsep dasar tentang manusia serta perhitungan yang matang

dalam penyiapan institusi dan pembiayaan.8 Paradigma pembangunan yang

berorientasi pada keunggulan komparatif dengan lebih mengandalkan sumber

7 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah ,Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, 20.

8 A. Malik Fadjar, Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta: Fajar Dunia, 1999,

Cet.I, 156.

Page 18: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

18

daya alam dan tenaga kerja yang murah, saat ini mulai mengalami pergeseran

menuju pembangunan yang lebih menekankan keunggulan kompetitif. Dalam

paradigma baru ini, kualitas SDM, penguasaan teknologi tinggi dan

peningkatan peran masyarakat memperoleh perhatian.9

Upaya meningkatkan mutu pendidikan merupakan prioritas dalam

pelaksanaan pembangunan pendidikan nasional di samping prioritas yang

lainnya, yaitu penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, pendidikan

untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan peningkatan

relevansi melalui kebijaksanaan keterkaitan dan kesepadanan.

Untuk mencapai peningkatan mutu yang sesuai dengan keinginan

berbagai pihak salah satu faktor utama sangat berkaitan erat dengan

masalah pembiayaan. Jadi, pembahasan masalah sumberdaya pendidikan,

sarana dan prasarana itu tidak lepas dari masalah pembiayaan. Dalam

hubungan ini, semakin besar jumlah biaya pendidikan itu akan lebih

dimungkinkan untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu,

apabila kita ingin meningkatkan mutu maka dana pendidikan itu haruslah

berlipat ganda. Singkatnya, faktor biaya pendidikan adalah penting dan

strategis dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu

pendidikan bukanlah tugas ringan karena mencakup berbagai persoalan yang

menyangkut tentang perencanaan, pendanaan, efisiensi dan efektifitas

penyelenggaraan sistem sekolah.10

9A. Malik Fadjar, Reorientasi Pendidikan Islam,….15. 10

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, …, 20.

Page 19: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

19

Penyelenggara pendidikan diharapkan mampu mengalokasikan

pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu upaya peningkatan

mutu pendidikan perlu didukung kemampuan manajerial kepemimpinan.

Hendaknya pengelola berupaya untuk mengatur sumber keuangan, secara

efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan secara

optimal. Dalam penyelenggaraan kegiatan Pendidikan, manajemen

pembiayaan pendidikan merupakan potensi yang sangat urgen, merupakan

bagian tidak terpisahkan dalam kajian manajamen Pendidikan.11

Komponen

pembiayaan pada sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan

terlaksananya kegiatan pendidikan dalam hal ini proses belajar mengajar.

Setiap kegiatan pendidikan akan terlaksana jika manajemen pembiayaan

pendidikan baik. Komponen pembiayaan akan menunjang tercapainya tujuan

pendidikan. Pengucuran anggaran yang lancar dari pemerintah, akan

berpengaruh terhadap kelancaran penyelanggaraan pendidikan. Pemerintah

telah mengatur standar pembiayaan, agar pembiayaan berjalan dengan baik

dan lancar. Hal ini temaktub dalam Undang Undang No 20 Tahun 2003 ,

yang berisi bagaimana seharusnya sekolah melakukan manajemen terhadap

anggaran pendidikan yang telah di anggarkan oleh pemerintah melalui APBN.

Sementara itu pada pasal 49 menyatakan alokasi dana pendidikan minimal

20% dari APBN dan APBD.12

Pengelolaan keuangan secara umum

sebenarnya telah dilakukan dengan baik oleh semua sekolah. Hanya kadar

substansi pelaksanaannya yang beragam antara sekolah yang satu dengan yang

11

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah…. ,25. 12

Armida,” Model Pembiayaan di Indonesia”, Media Akademika, Volume 26, Nomor 1, Januari 2011, 5.

Page 20: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

20

lain. Adanya keberagaman ini dipengaruhi oleh status sekolah, sumber daya

manusia, lokasi serta jumlah siswa .13

Dari beberapa deskripsi tersebut dapat ditarik suatu konklusi bahwa

manajemen pembiayaan pendidikan berfungsi melancarkan berbagai kegiatan

yang berhubungan dengan penyelenggaraan pendidikan. Manajemen

pembiayaan pendidikan yang memadai sangat menentukan pencapaian tujuan

pendidikan. Pendidikan dengan sedikit dana dapat berlangsung, tetapi

pendidikan yang bermutu membutuhkan dana cukup besar. Oleh sebab itu

ada beberapa alasan pentingnya manajemen pembiayaan pendidikan dalam

mencapai kualitas layanan pendidikan antara lain: Manajemen pembiayaan

pendidikan sangat membantu pengelolaan sumber keuangan organisasi

pendidikan dalam menciptakan mekanisme pengendalian yang tepat bagi

pengambilan keputusan keuangan yang transparan, akuntabel, dan efektif.

Pelaksanaan MBS yang memberikan kewenangan kepada sekolah untuk

mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai dengan keperluan

sekolah karena pada umumnya dunia pendidikan di hadapkan pada

keterbatasan dana.14

Biaya merupakan salah satu unsur yang sangat penting

dalam penyelenggaraan pendidikan. Penentuan biaya akan mempengaruhi

tingkat efisiensi dan efektifitas kegiatan didalam suatu organisasi.15

jika suatu

kegiatan dilaksanakan dengan biaya yang relatif rendah tetapi dapat

13

Thomas,” Faktor faktor Penentu Kualitas Pendidikan Sekolah umum di Jakarta”,

hlm 7 diunduh 3 Januari 2015 pukul 17.00 14

E Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, …, 48. 15

Matin, Manajemen Pembiayaan Pendidikan, Jakarta: Rajagrafindo, 2014, 1.

Page 21: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

21

menghasilkan produk yang berkualitas tinggi maka hal ini dapat dikatakan

bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan secara efisien dan efektif.

Dari paparan di atas tampak jelas bahwa manajemen keuangan merupakan

satu hal penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu

peneliti ingin menggali informasi dan temuan hasil penelitian yang berkenaan

dengan manajemen keuangan yang efektif dalam meningkatkan mutu

pendidikan di MI Negeri Ambarawa. Madrasah merupakan ujung tombak

pendidikan dasar, Madrasah memegang kunci utama dalam pendidikan dasar.

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Ambarawa adalah satu satunya Madrasah

Ibtidaiyah negeri di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, yang

menyelenggarakan pendidikan sejak tahun 1965 dengan NSM.111133220097,

kepemilikan tanah hak milik , luas seluruh bangunan 1108 m2, waktu belajar,

pagi hari, status gedung milik negara, sifat gedung permanen, luas tanah, 4349

m2 Alamat sekolah jalan Sugiopranata, Panjang, Ambarawa Telp. (0298)

594845 Ambarawa 50612, Adapun profil Madrasah Ibtidaiyah Negeri

Ambarawa adalah sebagai berikut :

Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Negeri Anbarawa

Kabupaten : Ambarawa

Propinsi : Jawa Tengah

a. Kepala Sekolah

1) Nama : Drs. Amin Murtadlo.

2) Pendidikan Terakhir : S1 ( sedang menempuh S2)

Page 22: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

22

3) Jurusan : PAI

b. Tamatan

Tamatan yang dihasilkan lulus 100%, siswa yang melanjutkan 100%,

ke berbagai SMPN dan MTSN yang ada di seputar Ambarawa.

c. Angka mengulang siswa

Jumlah siswa mengulang pada MI Negeri Ambarawa tahun 2009

sebanyak 8 anak, tahun 2010 sebanyak 7 anak, tahun 2011 sebanyak 4

anak, tahun 2012 sebanyak 3 anak tahun 2013 sebanyak 1 anak tahun

2014 tidak ada yang mengulang.

d. Kondisi siswa yang diterima pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri

Ambarawa dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang signifikan.

e. Kondisi Guru, S2 7 orang , S1 13 orang

f. Jumlah siswa dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan pada

tahun 2014/2015 sebanyak 464 anak.

g. Jumlah ruang belajar siswa sebanyak 14 ruang.

h. Pengurus Komite Sekolah

Pengurus komite sebanyak 8 orang, terdiri dari unsur tokoh

pendidikan, tokoh masyarakat, orang tua murid, pengusaha, ulama dan

unsur masyarakat.

MI Negeri Ambarawa terletak sangat strategis di kota Ambarawa dan

memiliki sarana prasarana yang memadai. MI Negeri ambarawa memiliki

jumlah siswa terbanyak se Kab. Semarang. Sehingga MI Negeri

Ambarawa ini mempunyai tanggung jawab untuk mencapai tujuan yang

Page 23: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

23

diharapkan oleh masyarakat yaitu siswa lulusannya dapat diterima di

MTs Negeri. Pelaksanaan proses pendidikan di MI Negeri Ambarawa

melibatkan 20 guru. Banyaknya guru yang berlatar belakang pendidikan

S2 dan S1 ini dinilai oleh kepala sekolah sebagai kenyataan yang

menggembirakan. Adapun upaya kepala madrasah dalam meningkatkan

mutu pendidikan diwujudkan dalam pembinaan profesionalisme guru

dalam melaksanakan KBM melalui kemampuannnya dalam mengelola

kelas, pembentukan kelompok diskusi, peningkatan pelayanan

Musyawarah, pengadaan bahan-bahan kepustakaan untuk guru dan siswa.

B. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang di atas maka penelitian ini di batasi

untuk meneliti materi materi yang ada dalam bentuk rumusan masalah

yang menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini. Adapun rumusan

masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah strategi perencanaan peningkatan mutu lembaga

pendidikan Islam melalui manajemen pembiayaan pendidikan di

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Ambarawa?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembiayaan pendidikan di Madrasah

Ibtidaiyah Negeri Ambarawa tahun ?

3. Bagaimanakah Implikasi peningkatan mutu lembaga pendidikan

Islam dengan manajemen pembiayaan di Madrasah Ibtidaiyah

Negeri Ambarawa ?

C. Signifikasi Masalah

Page 24: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

24

Mengacu pada rumusan di atas maka penelitian ini memiliki tujuan

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui strategi perencanaan pembiayaan pendidikan di

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Ambarawa

2. Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen pembiayaan pendidikan di

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Ambarawa

3. Untuk mengetahui Implikasi peningkatan mutu lembaga pendidikan Islam

dengan manajemen pembiayaan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Ambarawa

Setelah melakukan penelitian yang sesuai prosedur penelitian, maka

diharapkan penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

a. Manfaat Teoretis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk

mendalami dan mengembangkan konsep atau teori tentang

manajemen pembiayaan pendidikan dan bahan acuan bagi para

peneliti berikutnya, terutama yang berminat meneliti tentang hal-

hal yang berhubungan dengan penganggaran, pengalokasian,

pengawasan, dan pembiayaan pendidikan. Memberikan kontribusi

keilmuan bagi ilmu pendidikan terutama mengenai konsep

implementasi manajemen keuangan di lembaga pendidikan Islam

tingkat dasar.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi madrasah

khususnya yang berkaitan dengan manajemen pembiayaan

Page 25: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

25

pendidikan, pemanfaatan dana secara efisien dan

mengalokasikannya secara tepat sesuai dengan skala prioritas

sehingga mendukung kinerja yang efektif. Selain itu, penelitian ini

juga diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang manajemen

pembiayaan pendidikan bagi pengelola satuan pendidikan dan

pembuat kebijakan, pengelola madrasah mengelola dana

pendidikan secara efisien dan efektif dan pemerintah pusat dan

daerah meningkatkan anggaran pendidikan untuk madrasah negeri

maupun madrasah swasta guna peningkatan mutu pendidikan.

D. Kajian Pustaka

Penelitian ini terinspirasi dari pemikiran penelitian sebelumnya yaitu

penelitian Budi, melakukan penelitian dengan judul Manajemen

Pembiayaan Pendidikan Pada Sekolah Dasar yang Efektif (Studi Multi

Kasus Sekolah Dasar Panglima Sudirman, Sekolah Dasar Abdul Rahman,

dan Sekolah Dasar Welirang di Kota Batu) menjelaskan tentang

pelaksanaan manajemen pembiayaan pendidikan melalui program BOS ,

sekolah sangat terbantu.16

Andrian, Arkanudin, Gusti Suryansyah Judul penelitian Implementasi

Pengembangan Manajemen Berbasis Sekolah di SMKN 1 Kab. Sintang.

Hasil penelitiannya adalah Implementasi pengembangan Manajemen

Berbasis Sekolah (MBS) melalui keterlibatan Komite Sekolah di SMKN 1

16

Budi. Manajemen Pembiayaan Pendidikan Pada Sekolah Dasar yang Efektif (Studi

Multi Kasus Sekolah Dasar Panglima Sudirman, Sekolah Dasar Abdul Rahman, dan

Sekolah Dasar Welirang di Kota Batu). Disertasi, Program Studi Manajemen Pendidikan,

Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang, 2011.

Page 26: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

26

Kabupaten Sintang belum terlaksana dengan maksimal. Kondisi ini terlihat

dari belum sepenuhnya Komite Sekolah berperan aktif dalam upaya

peningkatan mutu sekolah.17

Hasbi, judul penelitian,” Peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah

Dalam Sistem Pendidikan Nasional di kota Palopo Tahun 2011-2012

metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan

penelitian lapangan dengan pendekatan historis, sosiologis dan holistik-

integratif, metode: observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) mutu pendidikan madrasah di

Kota Palopo sudah memenuhi standar nasional pendidikan (2) implentasi

peningkatan mutu pendidikan madrasah dan upaya mengatasi

hambatannya MTsN dan MAN Palopo telah memenuhi Standar Nasional

Pendidikan18

Sabar Budi Raharjo judul penelitian,” Evaluasi Trend Kualitas

Pendidikan di Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, setiap

satuan pendidikan memberi tanggapan yang positif dan layak untuk

menerapkan standar nasional pendidikan. Kualitas lulusan dan persentase

lulusan cenderung naik. Jumlah sekolah yang terakreditasi yang terbanyak

adalah nilai B. Variabel standar isi, ketenagaan, sarana dan prasarana,

pembiayaan, pengelolaan, penilaian, mempunyai hubungan yang positif

17

Andrian, Arkanudin, Gusti Suryansyah, ” Implementasi Pengembangan Manajemen

Berbasis Sekolah di SMKN 1 Kab Sintang”, Jurnal Tesis PMIS-UNTAN-PSIAN, 2013.

18Hasbi,” Peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah Dalam Sistem Pendidikan

Nasional di kota Palopo Tahun 2011-2012 “, Jurnal Diskursus Islam Volume 1 Nomor

3, Desember 2013.

Page 27: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

27

yang besarnya bervariasi terhadap variabel standar proses dan komptensi

lulusan. Kualitas pelayanan untuk SD mencapai 87,4%, SMP 82,6%,19

Marus Suti judul penelitian “Strategi peningkatan mutu diera otonomi

pendidikan” menyatakan bahwa upaya yang dilakukan dalam

meningkatan kualitas pendidikan dengan meningkatan kapasitas

kelembagaan, penerapan aspek efisiensi internal, penerapan aspek

eksternal pendidikan merealisasikan dan memperhatikan pendekatan

dalam peningkatan mutu pendidikan.20

Sri Suratno Judul penelitian “Manajemen Pembiayaan Pendidikan

(Studi Kasus di SD Islam Unggulan Bazra Sragen Tahun Ajaran

2005/2006) Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen yang

diterapkan di SD Islam Unggulan Bazra Sragen sudah sesuai dengan

fungsi dan manajemen pembiayaan pendidikan dalam ruang lingkup

administrasi pendidikan.21

Ichsani Judul penelitian “Transparansi Manajemen Keuangan (Studi

di Pondok Pesantren Salaf dan Modern Masyithoh di Desa Bolo,

Wonosegoro, Boyolali Tahun Ajaran 2008/2009)”, Hasil penelitian

menunjukkan bahwa manajemen keuangan di pondok pesantren ini sudah

transparan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek yang mengarah

19

Sabar Budi Harjo” Evaluasi Trend Kualitas Pendidikan di Indonesia” , Jurnal

Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 16, Nomor 2, 2012. 20

Marus Suti,” Strategi peningkatan mutu diera otonomi pendidikan “, Jurnal

Medtek, volume 3, Nomor 2, Oktober 2011. 21

Sri Suratno,” Manajemen Pembiayaan Pendidikan, Studi Kasus di SD Islam

Unggulan Bazra Sragen “, Tesis, STAIN Surakarta, 2005.

Page 28: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

28

kepada perwujudan transparansi meliputi penyusunan anggaran,

pembukuan keuangan, evaluasi keuangan dan pertanggungjawaban.22

Andre menyatakan bahwa tidak semua lembaga pendidikan yang

mahal memiliki fasilitas pendidikan serba bagus menjadi jaminan bahwa

lembaga tersebut baik. Tetapi lembaga pendidikan yang baik mempunyai

manajemen pembiayaan pendidikan yang baik dan fasilitas pendidikan

juga baik. Akan menjadi sesuatu yang paradoksal ketika berbicara mutu

tanpa didukung dana yang cukup. Mereka menyatakan bahwa kebutuhan

program pendidikan dihitung berdasarkan teori ekonomi pendidikan yang

rasional. Selama kondisi keuangan sekolah belum memadai sulit

diharapkan terjadinya perubahan dalam mutu. Salah satu komponen dalam

MBS adalah siswa dan staf harus dijamin kesejahteraan dan disediakan

kegiatan untuk pengembangan diri.23

Ba’haqi, Nazir, Zahra. Manajemen Pembiayaan pendidikan pada

SMKN di Kab. Aceh Besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

manajemen pembiayaan pendidikan merupakan komponen yang sangat

penting dalam penyelenggaraan pendidikan dan proses pendidikan tidak

dapat berjalan tanpa pembiayan.24

22

Ichsani,” Transparansi Manajemen Keuangan, Studi di Pondok Pesantren Salaf

dan Modern Masyithoh di Desa Bolo, Wonosegoro, Boyolali”, Tesis, STAIN Surakarta,

2008. 23

Adre ,” Analisis Kebijakan Berbasis Sekolah”, Jurnal Pendidikan jilid 14,

Nomor 2, Juli 2005. 24

Ba’haqi, Nazir, Zahra, “Manajemen Pembiayaan pendidikan pada SMKN di

Kab. Aceh Besar”, Jurnal Administrasi Pendidikan Program Pasca Sarjana Syiah Kuala,

Volume 1, Nomor 1, 2012.

Page 29: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

29

Sri Haryati, Pengembangan Model Manajemen Pembiayaan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)

di Kota Magelang, Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMP RSBI di

Kota Magelang telah melaksanakan manajemen pembiayaan pendidikan

berbasis kinerja melalui empat tahap yaitu: perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Penelitian ini

juga menemukan pola manajemen pembiayaan di satuan pendidikan yang

berupa SOP Manajemen Pembiayaan Pendidikan dan model penghitungan

unit cost per siswa per tahun per satuan pendidikan. Kedua model tersebut

telah diujicoba dan terbukti efektif.25

Thomas Suyatno,” Faktor Faktor

Penentu Kualitas Pendidikan SMU di Jakarta”. Hasil penelitian Kualitas

sekolah dapat ditingkatkan melalui perbaikan dan peningkatan manajemen

pembiayaan pendidikan dan peningkatan integritas kepala sekolah dan

lingkungan sekolah.

Susilawaty, Cut Zahri, Khairuddin,” MBS dalam pengelolaan

pembiayaan sekolah di SDN 4 Kota Banda Aceh”. Hasil penelitiannya,

Penerapan MBS merupakan salah usaha untuk meningkatkan mutu

pendidikan secara efektif dan produktif. Pengelolaan manajemen

pembiayaan pendidikan yang baik akan memperlancar proses

pembelajaran sehingga akan meningkatkan mutu pendidikan.

25

Sri Haryati,” Pengembangan Model Manajemen Pembiayaan Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Kota Magelang”,

Journal of Economic Education 1, 2012.

Page 30: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

30

Penelitian Ida AES yang berjudul Analisis Biaya Pendidkan dan

Dampaknya Terhadap Kualitas Proses Pembelajaran dan Aspirasi

Pendidikan Siswa (Studi Tentang Persepsi Para Siswa SMA Dwijendra

Denpasar Tahun Pelajaran 2011/2012 berisi tentang (1) rata-rata biaya

yang dikeluarkan siswa (2) terdapat korelasi yang signifikan antara

manajemen pembiayaan pendidikan dengan kualitas proses pembelajaran

(3) terdapat korelasi yang signifikan antara manajemen pembiayaan

pendidikan terhadap aspirasi pendidikan (4) terdapat korelasi antara

manajemen pembiayaan pendidikan secara simultan dengan kualitas

proses pembelajaran dan aspirasi pendidikan siswa. Dapat disimpulkan

bahwa, manajemen pembiayaan pendidikan memiliki korelasi yang

signifikan dengan mutu proses pembelajaran dan aspirasi pendidikan 26

HM. Sukardi dkk. dalam penelitiannya tentang “ pola pembiayaan

SMK Negeri dan Swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta” menemukan

bahwa sumber pembiayaan terbesar untuk SMK Negeri berasal dari

pemerintah (pusat dan daerah), sedangkan untuk SMK swasta berasal dari

orang tua siswa. Sumbangan yang berasal dari masyarakat, dunia usaha

dan industri serta pemanfaatan potensi melalui unit produksi baik untuk

SMK Negeri maupun SMK Swasta secara umum belum menghasilkan

sumbangan dana yang berarti. Di samping itu ditemukan juga bahwa

26

Ida AES,” Analisis Biaya Pendidkan dan Dampaknya Terhadap Kualitas Proses

Pembelajaran dan Aspirasi Pendidikan Siswa (Studi Tentang Persepsi Para Siswa SMA

Dwijendra Denpasar Tahun Pelajaran 2011/2012) Tesis, Program Studi Administrasi

Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja: 2012.

Page 31: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

31

semua SMK merasakan hambatan manajemen pembiayaan pendidikan

berupa keterlambatan siswa orang tua dalam melunasi iurannya. 27

Dari penelitian tersebut tampak bahwa belum ada perubahan yang

berarti dalam orientasi manajemen pembiayaan pendidikan. SMK negeri

pada umumnya masih mengandalkan dana dari pemerintah sedangkan

SMK Swasta pada umumnya sangat bergantung pada orangtua siswa.

penelitian tersebut juga menemukan dana yang berasal dari masyarakat,

dunia usaha dan unit produksi masih rendah. Hal ini mengindikasikan

belum mampunya SMK dalam menggali sumber dana alternative dari

masyarakat, dunia usaha/industri serta pemanfaatan potensi yang dimiliki.

Meskipun demikian terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa

belum tentu manajemen pembiyaan pendidikan dapat meningkatkan mutu

pendidikan, Dedy Achmad Kurniady menyatakan bahwa manajemen

pembiayaan pendidikan tidak berdasarkan pada perencanaan yang dibuat

karena keterbatasan dana yang dimiliki , pembiayaan berdasarkan pada

hal hal yang urgen saja dan berdasarkan pada pengalaman pengalaman

tahun lalu, sehingga hal ini berpengaruh pada penurunan mutu

pendidikan.28

Wagiran, “Peluang dan tantangan pembiayaan pendidikan menengah

kejuruan dalam era otonomi daerah dan penerapan manajemen

27

Sukardi, dkk,” Pola Pembiayaan Siswa SMK Negeri dan Swasta di DIY “,

Laporan Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta, 2004. 28

Armida, “Sistem Anggaran Pendidikan (Studi Tentang Sistem Penganggaran

Pendidikan dan Efektivitas Penggunaan Biaya Pendidikan serta Dampaknya Terhadap

Peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah Aliyah di Kota Jambi)”, Jurnal Penelitian

Pendidikan Volume 12, No 1, 1 April 2011.

Page 32: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

32

peningkatan mutu berbasis sekolah “ Penerapan otonomi daerah serta

manajemen berbasis sekolah, belum berpengaruh banyak pada orientasi

manajemen pembiayaan pendidikan. Production Based Education serta

optimalisasi pengelolaan unit produksi yang dapat dikembangkan sekolah

merupakan salah satu upaya untuk mendukung manajemen pembiayaan

pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan.29

David Wijaya menemukan Sistem manajemen pembiayaan

pendidikan merupakan bagian dari manajemen berbasis sekolah serta

merupakan salah satu alat penentu terwujudnya mutu pendidikan.

Pendidikan yang mahal bukan berarti secara otomatis dapat menunjukkan

mutu pendidikan yang tinggi, karena tinggi rendahnya biaya pendidikan

yang dikeluarkan ditentukan oleh manajemen pembiayaan pendidikan.

Oleh karena itu, setiap sekolah seharusnya menerapkan manajemen

pembiayaan pendidikan berbasis akuntansi yang sesuai dengan standar

akuntansi dan keuangan yang berlaku secara umum serta sistem

manajemen pembiayaan pendidikan yang berbasis peningkatan mutu

pendidikan. 30

.

Dari telaah beberapa hasil penelitian di atas maka ditemukan

inkonsistensi hasil penelitian manajemen pembiyaan pendidikan dan

meningkatkan mutu pendidikan.

29

Wagiran,” Peluang dan tantangan pembiayaan pendidikan menengah kejuruan

dalam era otonomi daerah dan penerapan manajemen peningkatan mutu berbasis

sekolah”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Volume 15, Nomor 2, 2

Oktober 2006. 30

David Wijaya, Implikasi Manajemen keuangan Sekolah terhadap kualitas

pendidikan “, Jurnal Pendidikan Penabur, Nomor 13, Desember 2009.

Page 33: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

33

Penelitian-Penelitian di atas lebih menitikberatkan pada masalah

manajemen pembiayaan atau keuangan serta trasparansi manajemen

pembiayaan saja, belum menyentuh pada tataran implikasinya terhadap

peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam di lembaga bersangkutan.

Maka dari itu peneliti sangat tertarik untuk meneliti manajemen keuangan

dalam kaitannya dengan perencanaan keuangan, penggunaan keuangan,

dan implikasinyan manajemen pembiayaan pendidikan dalam

meningkatkan mutu pendidikan di MIN Ambarawa .

E. Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan tesis ini dibagi menjadi enam bab, yaitu:

Bab I: Pendahuluan, membahas tentang: Latar belakang masalah, fokus

penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian. Kajian pustaka, membahas

tentang: Konsep manajemen keuangan, mutu pendidikan, serta hasil penelitian

terdahulu dan sistematika penulisan.

Bab II: Landasan teori : membahas tentang strategi peningkatan mutu

lembaga pendidikan Islam, manajemen pembiayaan pendidikan, implikasi

manajemen pembiayaan pendidikan dengan mutu lembaga pendidikan Islam.

Bab III: Metode yang digunakan untuk memaparkan data dan temuan

penelitian tentang strategi peningkatan mutu lembaga pendidikan Islam

melalui Manajemen pembiayaan.

Bab IV: Pembahasan, mencakup: Visi, misi madrasah, strategi Peningkatan

mutu, Perencanaan keuangan, penggunaan keuangan, dan implikasinya dalam

meningkatkan mutu pendidikan di MIN Ambarawa serta analisis.

Page 34: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

34

Bab V: Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran

BAB II

Landasan Teori

A. Strategi Peningkatkan Mutu Pendidikan Islam

1. Pengertian Peningkatan Mutu

Strategi berarti rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk

mencapai sasaran yang khusus.31

Dulu strategi digunakan dalam kegiatan

berperang, tetapi istilah ini kemudian dapat diterapkan dalam berbagai

lingkup kehidupan diartikan sebagai rencana yang cermat mengenai

31 Kamus besar bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,

Jakarta: Balai Pustaka, 2001. 708

Page 35: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

35

kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Peningkatan memiliki kata dasar

tingkat ditambahi imbuhan pe-an sehingga menjadi peningkatan yang

berupa kata benda dengan arti proses, cara, perbuatan meningkatkan

sesuatu.32

Selanjutnya mutu adalah baik buruk suatu keadaan.

Mutu

mengandung makna derajat (tingkat) keunggulan suatu produk (hasil

kerja) baik berupa barang maupun jasa, baik yang tangible maupun yang

intangible. Beberapa konsep mutu yang diutarakan oleh Abdul Hadis, dan

Nurhayati, dalam Manajemen Mutu Pendidikan menurut para ahli yaitu:

1) Menurut Juran , mutu produk ialah kecocokan penggunaan produk

(fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

Kecocokan pengguna produk tersebut didasarkan atas lima ciri utama

yaitu (1) teknologi; yaitu kekuatan; (2) psikologis, yaitu rasa atau

status; (3) waktu, yaitu kehandalan; (4) kontraktual, yaitu ada

jaminan; (5) etika, yaitu sopan santun.

2) Menurut Crosby mutu ialah conformance to requirement, yaitu sesuai

dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki

mutu apabila sesuai dengan standar atau kriteria mutu yang telah

ditentukan, standar mutu meliputi bahan baku, proses produksi, dan

produk jadi .

3) Menurut Deming mutu ialah kesesuaian kebutuhan pasar atau

konsumen. Perusahaan yang bermutu ialah perusahaan yang

menguasai pangsa pasar karena hasil produksinya sesuai dengan

32 Kamus besar bahasa Indonesia, …… 677

Page 36: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

36

kebutuhan konsumen, sehingga menimbulkan kepuasan bagi

konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka mereka akan setia

dalam membeli produk perusahaan baik berupa barang maupun jasa.

4) Menurut Feigenbaum mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya

(full customer satisfication). Suatu produk dianggap bermutu apabila

memberikan kepuasan kepada konsumen, yaitu sesuai dengan

harapan konsumen atas produk yang dihasilkan.

5) Garvi dan Davis menyatakan mutu ialah suatu kondisi yang

berhubungan dengan produk, tenaga kerja, proses dan tugas serta

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.33

Dari beberapa konsep mutu yang diutarakan oleh para ahli, maka

penulis mengambil kesimpulan bahwa mutu merupakan suatu ukuran yang

berhubungan dengan kepuasan pelanggan terhadap sebuah produk.

Menurut Sallis dalam Thomas mengatakan bahwa mutu dapat diartikan

sebagai derajat kepuasan luar biasa yang di terima oleh pelanggan sesuai

dengan kebutuhan dan keinginannya.34

Menurut Marus Suti, mutu dapat

dilihat dari dua sisi yaitu segi normatif dan segi diskriptif. Dalam arti

normatif mutu berdasarkan pertimbangan instrinsik, mutu pendidikan

merupakan produk pendidikan yakni manusia yang terdidik sesuai standar

ideal. Sedangkan secara ekstrinsik, pendidikan merupakan instrument

33

Hadis, Abdul & Nurhayati, Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: Penerbit

AlfaBeta, 2010,84-85

34 Thomas, Partono. ” Faktor Determinan Produktivitas Sekolah”, Jurnal Penelitian

dan Evaluasi Pendidikan Tahun 17, Nomor 1, 2013, 3

Page 37: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

37

untuk mendidik tenaga kerja yang terlatih. Dalam arti deskriptif, mutu

ditentukan berdasarkan keadaan senyatanya misalnya hasil tes.35

Dengan demikian, penulis simpulkan bahwa mutu pendidikan

adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan secara efektif

dan efisien untuk melahirkan keunggulan akademis dan ekstra kulikuler

pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan

atau menyelesaikan pembelajaran tertentu. Mutu dalam konteks "hasil

pendidikan" mengacu pada prestasi yang dicapai sekolah pada kurun

waktu tertentu. Prestasi yang dicapai dapat berupa hasil tes kemampuan

akademis (misalnya ulangan umum, UN atau UAMBN). Dapat pula

prestasi di bidang lain seperti prestasi di suatu cabang olah raga,seni atau

keterampilan. Bahkan prestasi sekolah dapat berupa kondisi yang tidak

dapat dipegang (intangible) seperti suasana disiplin, keakraban,saling

menghormati, kebersihan, dsb.

Achmad mengemukakan bahwa, mutu pendidikan di sekolah dapat

diartikan sebagai kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara

operasional dan efesien terhadap komponen yang berkaitan dengan

sekolah, sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap norma atau standar

yang berlaku.36

Apapun yang dilakukan harus berpatokan pada aturan dan

standar. Ada banyak pendapat mengenai kriteria mutu pendidikan. Mutu

pendidikan menurut standar nasional pendidikan adalah pendidikan yang

35

Marus Suti, Strategi Peningkatan Mutu di Era Otonomi Daerah, Jurnal MEDTEK,

Volume 3, Nomor 2, Oktober 2011,5 36

Dedy,Achmad, Pengelolaan Pembiayaan Sekolah Dasar di Bandung, Jurnal

Penelitian Pendidikan Vol.12. No I, April 2011, 5.

Page 38: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

38

menghasilkan lulusan sesuai dengan harapan masyarakat, baik dalam

kualitas pribadi, moral pengetahuan maupun kompetensi kerja.

Mutu merupakan sebuah konsep yang kontradiktif sebab di satu sisi

mutu dapat diartikan sebagai konsep yang absolut dan di sisi lain bisa

diartikan konsep yang relatif. Sebagai konsep yang absolut, mutu

dipahami sebagai dasar penilaian untuk kebaikan dan kebenaran yang

memungkinkan standar tinggi dan tidak dapat diungguli. Sedangkan mutu

yang bersifat relatif ialah mutu dapat dinilai terus kelanjutannya, mutu

merupakan produk konseptual yaitu apa yang dianggap sekarang bermutu

belum tentu besok bisa dianggap bermutu sehingga perlu adanya perbaikan

terus menerus. Secara terminologi mutu telah didefinisikan secara

beragam, Edward Dening mendefinisikan mutu sebagai “ kesesuaian

dengan kebutuhan pasar”, dari definisi ini, Armand V. Feigenbaun

mengatakan ukuran relatif dari suatu produk atas jasa sesuai dengan

standar mutu desain. Mutu desain meliputi spesifikasi produk dan mutu

kesesuaian, yaitu seberapa jauh suatu produk telah memenuhi persyaratan

yang telah ditetapkan. Dengan berbagai pengertian mutu tersebut maka

manajemen mutu berarti sebagai keseluruhan metode untuk mengatur

mutu dalam suatu organisasi yang meliputi produk, jasa, kinerja, proses

dan sumber daya manusia. Manajemen mutu menggabungkan trilogi mutu,

yaitu perencanaan mutu, pengendalian mutu, dan perbaikan mutu.37

37

Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan (konsep, prinsip dan

aplikasi dalam mengelola sekolah dan madrasah ), 320-321.

Page 39: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

39

Dengan demikian dapat simpulkan bahwa mutu pendidikan bukan

ditentukan dari lembaga penyelenggara pendidikan tetapi mutu pendidikan

adalah spesifikasi yang dikehendaki dan kesesuaian dengan apa yang

menjadi pandangan serta harapan masyarakat, dengan mengoptimalkan

keseluruhan penunjang mutu pendidikan, yaitu input, proses, sehingga

akan menghasilkan kualitas output mutu pendidikan yang tinggi. Indikator

sekolah bermutu dari perspektif service provider adalah sekolah sebagai

lembaga pendidikan harus memenuhi indikator produk sebagai berikut:

a. Sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan atau confoormance to

specification.

b. Sesuai dengan penggunaan atau finess for purpose or use.

c. Produk tanpa cacat atau zero defect.

d. Sekali benar dan seterusnya atau right First every time .

Dalam konteks pendidikan nasional maka ke empat indikator mutu

tersebut di atur dalam SNP sesuai dengan UU No 32 Tahun 2013 yaitu:

standar isi, standar kompetensi lulusan, standaar proses, standar

pembiayaan, staandar pengelolaan, standar sarana prasarana, standar

penilaian pendidikan. Sedangkan indikator mutu pendidikan menurut

spesifikasi costemer ialah.

a) kepuasan pelanggan bila produk dan jasa memenuhi harapan

pelanggan.

b) Setia kepada pelanggan bila produk dan jasa memenuhi harapan.

Page 40: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

40

Pelanggan sesuai dengan konsep bahwa pendidikan adalah layanan

jasa maka indikator kepuasan pengguna dapat dilihat dari penampilan,

respons, handal, keyakinan, empati. Indikator peningkatan mutu

pendidikan di sekolah dilihat pada setiap komponen pendidikan antara

lain: mutu lulusan, kualitas guru, kepala sekolah, staf sekolah, proses

pembelajaran sarana dan prasarana, pengelolaan sekolah, implementasi

kurikulum, sistem penilaian, dan komponen lainya. Ini berarti melalui

pengawasan harus terlihat dampaknya terhadap kinerja sekolah dalam

meningkatkan mutu pendidikan. Pengawas sekolah harus menjadi bagian

intergral dalam meningkatkan mutu pendidikan agar bersama guru, kepala

sekolah, staf sekolah dan lain sebagainya berkolaborasi membina dan

mengembangkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan

seoptimal mungkin sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.38

B. Indikator Mutu Pendidikan

Indikator atau kriteria yang dapat dijadikan tolak ukur mutu

pendidikan yaitu hasil akhir pendidikan misalnya tes tertulis, anakdot,

skala sikap.39

Dalam konteks pendidikan, indikator mutu berpedoman

pada konteks hasil pendidikan yang mengacu pada prestasi yang dicapai

oleh sekolah pada kurun waktu tertentu. Sedangkan prestasi yang dicapai

dapat berupa hasil tes kemampuan akademik atau prestasi non akademik.

Faktor Faktor yang mempengaruhi peningkatan mutu.

38

Undang-undang Standar Nasional Pendidikan (SNP), Peraturan Menteri No 19

Tahun 2011 39

Nurhasan, Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia, Kurikulum untuk Abad

21;Indikator cara mengukur dan faktor faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan,Sindo:

Bandung, 1994,390.

Page 41: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

41

Dalam peningkatan mutu pendidikan dipengaruhi oleh input dan

faktor proses manajemen pendidikan. Input pendidikan adalah segala

sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya

proses. Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena

dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Input pendidikan terdiri dari

seluruh sumber daya sekolah menurut Subagio terdiri dari man, money,

policy.40

Dari pengertian diatas maka input pendidikan merupakan faktor

yang mempengaruhi mutu dapat berupa

1. Sumber daya manusia sebagai pengelola sekolah terdiri dari :

a) Kepala Sekolah merupakan guru yang mendapat tugas tambahan

sebagai kepala.

b) Guru merupakan adalah pendidik professional yang tugas

utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan dan

melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

c) Tenaga kependidikan.

2. Sarana prasarana

Sarana prasarana pendidikan merupakan media belajar atau alat bantu

yang pada hakikatnya akan lebih mengefektifkan komunikasi dan

interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran.41

3. Kesiswaan

40

Subagio Atmodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia, Ardadizya Jaya: Jakarta,

2002, 22. 41

Oemar Hamalik, Evaluasi Kurikulum, Remaja Rosdakarya: Bandung, 22,

1990.

Page 42: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

42

Siswa sebagai peserta didik merupakan salah satu input yang turut

menentukan keberhasilan proses pendidikan. Penerimaan siswa

berdasarkan pada criteria yang jelas transpran dan akuntabel.

4. Pembiayaan

Salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan

mutu dan kesesuaian pendidikan adalah pembiayaan pendidikan yang

memadai. Sekolah harus memiliki dana yang cukup untuk

menyelenggarakan pendidikan. Oleh karena itu pembiayaan harus

dikelola secara transparan.

C. Standar Mutu Pendidikan

Secara nasional standar mutu pendidikan merujuk pada Undang

Udang Sistem Pendidikan Nasional no 32 tahun 2013 meliputi:

Standar Kompetensi Lulusan

Standar ini merupakan kulifikasi kemampuan lulusan yang berkaitan

dengan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Standar Kompetensi Lulusan

digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan Peserta

Didik dari satuan pendidikan. Sebagaimana yang tercantum pada pasal 26

bahwa Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar

bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut.

Standar Isi

Page 43: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

43

Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan

tingkat Kompetensi untuk mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan

jenis pendidikan tertentu. Sebagaimana yang tercantum pada pasal 5

bahwa Standar Isi mencakup kriteria: a. ruang lingkup materi; dan tingkat

Kompetensi. Ruang lingkup materi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a berlaku untuk satuan pendidikan. Tingkat Kompetensi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berlaku untuk Peserta Didik

pada setiap tingkat kelas. Standar Isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

Sedangkan ruang lingkup materi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

ayat (2) dirumuskan berdasarkan kriteria: a.muatan wajib yang ditetapkan

dalam ketentuan peraturan perundang-undangan; b.konsep keilmuan; dan

c.karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan.

Standar Proses

Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk

mencapai standar kompetensi lulusan. Sebagaimana yang tercantum pada

pasal 19 bahwa Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis Peserta

Didik. Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses

Page 44: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

44

Pembelajaran, pelaksanaan proses Pembelajaran, penilaian hasil

Pembelajaran, dan pengawasan proses Pembelajaran untuk terlaksananya

proses Pembelajaran yang efektif dan efisien.

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar ini merupakan standar nasional tentang kriteria pendidikan

prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental serta pendidikan dalam

jabatan dari tenaga guru dan tanaga kependidikan lainnya. Pendidik harus

memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,

sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan

tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh

seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat

keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau

sarjana (S1) sertifikat profesi guru untuk SD/MI

Standar Sarana dan Prasarana

Standar ini merupakan kriteria minimal tentang ruang belajar,

perpustakaan, tempat olahraga, tempat ibadah, tempat bermain dan

rekreasi, laboratorium, bengkel kerja, sumber belajar lainnya yang

diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran. Dalam standar ini

termasuk pula penggunaan teknologi informasi dan komunika. Setiap

satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan

pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan

Page 45: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

45

habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang

proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjut. Setiap satuan

pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,

ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,

ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit

produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat

beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang

diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan.

Standar Pengelolaan

Standar ini meliputi perencanaan pendidikan, pelaksanaan dan

pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,

pengelolaan pendidikan di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan pada

tingkat nasional. tujuan dari standar ini ialah meningkatkan efisiensi dan

efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan satuan pendidikan

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen

berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan,

partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Pemerintah menyusun rencana

kerja tahunan bidang pendidikan dengan memprioritaskan program.

Standar Pembiayaan

Standar ini merupakan standar nasional yang berkaitan dengan

komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan selama satu

tahun.Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi,

Page 46: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

46

dan biaya personal. Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,

pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya

personal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya pendidikan

yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses

pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan

pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. gaji pendidik

dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji,

b. bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan c biaya operasi

pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,

pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi,

pajak, asuransi, dan lain sebagainya.Standar biaya operasi satuan

pendidikan ditetapkan dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan

BSNP.

Standar Penilaian Pendidikan

Standar ini merupakan standar nasional penilaian pendidikan tentang

mekanisme, prosedur, instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Penilaian yang dimaksud di sini adalah penilaian pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah yang meliputi: penilaian hasil belajar oleh pendidik,

penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dan penilaian hasil belajar

oleh pemerintah.

Delapan standar nasional pada akhirnya akan bermuara pada suatu

tujuan untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka

Page 47: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

47

mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat.Pemerintah mewajibkan setiap satuan pendidikan,

baik formal maupun nonformal untuk melakukan penjaminan mutu

pendidikan yang dilakukan secara bertahap, sistematis dan terencana serta

memiliki target dan kerangka waktu yang jelas agar dapat memenuhi atau

bahkan melampaui standar nasional pendidikan.

Sebuah sistem pendidikan meniscayakan adanya sebuah evaluasi

guna mengontrol kinerja suatu satuan pendidikan, sehingga dengan adanya

fungsi kontrol tersebut tingkat efektivitas, produktivitas, berhasil dan

gagalnya sistem pendidikan dapat dipantau. Sebagaiman tercantum dalam

bab XII pasal 78 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.

Di samping ikut serta dalam proses evaluasi kinerja pendidikan, pemerintah

juga berwenang dalam melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan

pendidikan. Yang dimaksud akreditasi di sini adalah kegiatan penilaian

kelayakan program dan atau satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang

telah ditetapkan. Akreditasi oleh pemerintah ini dilaksanakan oleh BAN-

S/M (pada jenjang pendidikan dasar dan menengah),

2). Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Page 48: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

48

Dalam Islam, istilah pendidikan diyakini berasal dari bahasa Arab

yaitu tarbiyah yang berbeda dengan kata ta’lîm yang berarti pengajaran

atau teaching dalam bahasa Inggris. Kedua istilah (tarbiyah dan ta’lîm)

berbeda pula dengan istilah ta’dzîb yang berarti pembentukan tindakan

atau tata krama yang sasarannya manusia.42

Walaupun belum ada

kesepakatan di antara para ahli, dalam kajian ini yang dimaksud

pendidikan Islam adalah al-tarbiyah, istilah bahasa Arab yang menurut

penulis dapat meliputi kedua istilah di atas.

Hal yang sama dikemukakan oleh Azyumardi Azra bahwa

pendidikan dengan seluruh totalitasnya dalam konteks Islam inhern dalam

konotasi istilah tarbiyah, ta’lîm dan ta’dzîb yang harus dipahami secara

bersama-sama.43

Dari pemaparan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa

pendidikan Islam berarti usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

sarana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan negara sesuai

dengan ajaran Islam.44

Rumusan ini sesuai dengan pendapat Endang

Saefudin Anshari yang dikutip Azra bahwa pendidikan Islam adalah

42

Rusli Karim, Pendidikan Islam antara Fakta dan Cita, Yogyakarta:Tiara

Wacana,1991, 67 43

Rusli Karim, Pendidikan Islam antara Fakta dan Cita , ….,67 44

Imam Barnadib, Sistem Pendidikan Nasional Menurut Konsep Islam dalam

”Islam dan Pendidikan Nasional,”Jakarta: Lembaga Penelitian IAIN, 1983, 135-136

Page 49: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

49

proses bimbingan oleh pendidik terhadap perkembangan fisik dan psikis

siswa dengan bahan materi dan metoda tertentu dengan alat perlengkapan

yang ada ke arah terciptanya pribadi tertentu sesuai dengan ajaran Islam.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa kita perlu melakukan kajian

terhadap rencana yang terkait dengan kualitas untuk upaya memberikan

bimbingan kepada peserta didik yang sesuai dengan ajaran Islam.

D. Manajemen Pembiayaan

Manajemen berasal dari bahasa latin yaitu dari kata asal kata

manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata

itu digabungkan menjadi kata kerja managere yang artinya menangani.

Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja

to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang

melakukan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.45

Menurut Marry

Parker Follet mengemukakan definisi manajemen sebagai berikut: “the art

of getting things done through people” artinya manajemen sebagai seni

untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang orang.46

Manajemen adalah kegiatan yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian, dan pengendalian.47

Sedangkan pengertian manajemen

menurut Henry L. Sisk pada buku Principles of Management

mengemukakan definisi manajemen sebagai berikut: “Management is the

45

Husaini Usman, Manajemen: teori praktik dan riset pendidikan, Jakarta: Bumi

Aksara, 2008, cet 2, 4. 46

Husaini Usman, Manajemen: teori praktik dan riset pendidikan, 3. 47

Kamus besar bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan

Nasional, Jakarta: Balai Pustaka, 2001. 408

Page 50: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

50

coordination of all resources throughthe processes of planning,

organizing, directing, and controlling in order to attain stated objectives48

.

Manajemen berupa mengkoordinasikan semua sumber daya melalui proses

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan kontrol guna mencapai

tujuan secara obyektif.

Menurut Sergiovanni, Barlingome, Coonbs dan Thurton

mendefinisikan manajemen sebagai “process of working with and through

others to accomplish organizational goals efficiently”. Yaitu proses kerja

dengan dan melalui (memberdayakan) orang lain untuk mencapai tujuan

organisasi secara efisien. Oleh karena itu, definisinya merupakan proses

terdiri atas kegiatan dalam upaya mencapai tujuan kerjasama

(administrasi) secara efisien pengertian tersebut sesuai dengan pendapat

Gorton yang menegaskan bahwa manajemen merupakan metode yang

digunakan administrator untuk melakukan tugas-tugas tertentu atau

mencapai tujuan tertentu.49

Manajemen adalah suatu istilah yang sulit didefinisikan secara

tepat ada sejumlah teori yang diajukan bersama dengan sangat banyak

deskripsi berdasarkan observasi karena sulitnya maka batas-batas

manajemen pendidikan tidak jelas.50

48

Henry L. Sisk, Principles of Management Brighton England: South-Western

Publishing Company, 1969, 10 49

Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar: dari

Sentralisasi Menuju Desentralisasi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006, cet 2, 39. 50

Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2006, 16-17.

Page 51: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

51

Dari pendapat para ahli manajemen di atas penulis menyimpulkan

bahwa manajemen adalah suatu tindakan yang terdiri perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian untuk mencapai tujuan.

Dalam pengertian sehari-hari istilah pembiayaan berasal dari kata finance

dikaitkan dengan usaha memperoleh modal untuk membiayai aktifitas

yang dilakukan. Namun pengertian keuangan itu diperluas, dalam arti

bukan hanya sebagai usaha pengumpulan modal, melainkan mencakup

dimensi penggunaan modal. Perluasan pengertian itu sebagai akibat

kesadaran bahwa modal merupakan faktor produksi yang langka sehingga

perlu dipakai sebaik mungkin.51

Pengertian lain pembiayaan pendidikan

adalah sejumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai

keperluan penyelenggaraan pendidikan yang mencakup gaji guru,

peningkatan profesionalisme guru, pengadaan sarana ruang belajar siswa,

perbaikan ruang, pengadaan peralatan, kegiatan ekstra kurikuler siswa dan

pengadaan buku pelajaran.52

Dari definisi di atas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa

manajemen pembiayaan pendidikan adalah serangkaian aktivitas yang

mengatur keuangan madrasah mulai dari perencanaan, pembukuan,

pembelanjaan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan madrasah

dengan pengendalian atas fungsi manajemen untuk mewujudkan tujuan

organisasi. Berikut pandangan Islam tentang pertanggungjawaban. Firman

Allah SWT dalam Surat Al-zalzalah ayat 7- 8:

51

Harbangan Siagian, Administrasi Pendidikan ,Semarang, Setya wacana,

1989,130. 52

Nanang Fatah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan,… 64.

Page 52: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

52

Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya

Dia akan melihat (balasan)nya (7) dan Barangsiapa yang mengerjakan

kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya .53

Dalam pandangan agama Islam, segala sesuatu harus dilakukan

secara rapi, benar, tertib dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan

baik, sesuatu tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Hal ini merupakan

prinsip utama dalam ajaran Islam yang sesuai dengan unsur-unsur

manajemen. Berikut ini dapat kita lihat mengenai manajemen dan

kewajiban untuk bertanggung jawab. Firman Allah SWT.

Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.

(QS. Al-Mudasir: 38.54

a. Sumber Pembiayaan Madrasah

Pada tingkat sekolah, biaya pendidikan diperoleh dari subsidi

pemerintah pusat dan pemerintah Sejauh tercatat dalam rencana anggaran

pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS), sebagian besar biaya

pendidikan di tingkat sekolah berasal dari pemerintah pusat, sedangkan

sekolah swasta berasal dari para siswa atau yayasan.

53

Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahnya, Semarang: Al-Waah, 1989,

1087. 54

Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahnya, …992.

Page 53: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

53

Sumbangan dapat diberikan secara insedental guna menutup sebagian

kecil kebutuhan rutin sedang bantuan dapat diberikan berdasarkan jumlah

murid, serta subsidi diberikan untuk menutup semua pengeluaran rutin

sekolah.55

Jadi pendapatan madrasah selain bersumber berasal dari orang

tua siswa juga bersumber dari pemerintah, bantuan luar negeri dan

sumbangan sukarela.

b. Ruang Lingkup Manajemen Pembiayaan Madrasah

Manajemen pembiayaan pendidikan berbasis madrasah merupakan

bagian dari kegiatan pembiayaan pendidikan yang secara keseluruhan

menuntut kemampuan madrasah untuk merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi serta mempertanggungjawabkannya secara efektif dan

transparan. Dari berbagai hasil kajian konseptual dapat dideskripsikan

bahwa manajemen pembiayaan pendidikan berbasis madrasah mencakup

tiga kegiatan pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan

pertanggungjawaban. Berdasarkan penjelasan dari konsep manajemen

pembiayaan di lembaga pendidikan formal dapat melalui tahapan-tahapan

sebagai berikut:

Penganggaran (budgeting)

Penganggaran adalah suatu proses pengambilan keputusan untuk

mengatur pemakaian sumber daya pada masa yang akan datang.56

Anggaran sering kali dimaknai sebagai suatu rencana, namun dalam

bidang manajemen pembiayaan di lembaga pendidikan sering disebut

55

Harbangan Siagian,….133. 56

Matin, Manajemen Pembiayaan Pendidikan konsep dan aplikasinya, Jakarta:

Rajagrafindo Persada, 2014, 4.

Page 54: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

54

dengan RAPBM. Ada dua bagian dalam penganggaran, yaitu perkiraan

pendapatan dan pengeluaran. Perkiraan dan penyajian pendapatan harus

dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat direalisasikan.57

Biaya

pendidikan pada umumnya diartikan sebagai pengeluaran sejumlah uang

untuk membiayai pendidikan.

Investasi dalam pendidikan diperlukan untuk merespon kebutuhan

ekonomi tenaga kerja menurut jenis pendidikan. Investasi merupakan

pengorbanan sejumlah nilai tertentu saat ini untuk memperoleh nilai

(pengembalian) mendatang yang tentunya dengan harapan lebih besar dari

nilai saat ini.58

Biaya investasi sekolah meliputi biaya penyediaan sarana

dan prasarana serta biaya pengembangan sumber daya manusia. Sementara

itu, biaya personal meliputi segala macam pembiayaan yang harus

dikeluarkan oleh siswa sekolah, antara lain SPP (tuition fee) dan biaya

praktikum, agar dapat mengikuti pembelajaran secara teratur dan

berkelanjutan.

Adapun biaya operasional sekolah menurut Peraturan Pemerintah

Nomor 32 Tahun 2013 Pasal 62 meliputi biaya investasi, biaya operasional

dan biaya personal. Biaya investasi meliputi penyediaan sarana prasarana,

pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Sedangkan

biaya operasional mencakup tiga komponen, yaitu: (1) gaji pendidik dan

tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji; dan

(2) bahan atau peralatan pendidikan habis pakai (boardmarker/kapur,

57

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Madrasah,…. 47-48. 58

Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan,… 39.

Page 55: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

55

penghapus, tinta, kertas tik dan sebagainya); (3) dan biaya operasional

pendidikan tidak langsung yakni biaya pemeliharaan sarana dan prasarana,

uang lembur, transportasi, air, jasa, daya listrik, telekomunikasi, asuransi

dan sebagainya.59

Penerimaan biaya pendidikan di sekolah H. M. Levin

dalam Armida menyatakan adalah school revenue refer to the financial

receipts of school for supporting their operations. Such revenues can be

derived from taxation, tuition charges, and student fees as well as from

contributions and income from the provisions of goods and services.60

Kaitannya dalam penyusunan anggaran adalah harus menerapkan

prinsip anggaran berimbang, artinya rencana pendapatan dan pengeluaran

harus berimbang diupayakan tidak terjadi anggaran pendapatan minus.

Dengan anggaran berimbang maka kehidupan sekolah akan menjadi

efektif dan efisien dalam hal keuangan, sehingga sentralisasi pengelolaan

keuangan perlu difokuskan pada bendaharawan sekolah, dalam rangka

untuk mempermudah pertanggungjawaban keuangan.

Penulis menyimpulkan bahwa anggaran ialah suatu rencana yang

berisi jumlah uang yang dimiliki untuk membiayai kegiatan proses

pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Adapun

Pengembangan Rencana Anggaran Belanja Madrasah (RAPBM) Proses

59

Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Sinar Grafik. 60

Armida, “Sistem Anggaran Pendidikan (Studi Tentang Sistem Penganggaran

Pendidikan dan Efektivitas Penggunaan Biaya Pendidikan serta Dampaknya Terhadap

Peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah Aliyah di Kota Jambi)”, Jurnal Penelitian

Pendidikan Volume 12, Nomor 1, 1 April 2011,5.

Page 56: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

56

pengembangan RAPBM pada umumnya menempuh langkah pendekatan

dengan prosedur sebagai berikut:

1) Pada tingkat kelompok kerja yang dibentuk madrasah yang

terdiri para pembantu kepala madrasah memiliki tugas antara

lain melakukan identifikasi kebutuhan biaya selanjutnya

diklasifikasikan dan dilakukan perhitungan sesuai dengan

kebutuhan.

2) Pada tingkat kerjasama dengan komite madrasah dengan

kelompok kerja yang telah terbentuk perlu diadakan rapat

pengurus dan rapat anggota dalam mengembangkan kegiatan

yang harus dilakukan sehubungan dengan pengembangan

RAPBM.

3) Sosialisasi dan legalitas setelah RAPBM dibicarakan dengan

komite madrasah selanjutnya disosialisasikan kepada berbagai

pihak. pada tahap sosialisasi dan legalitas ini kelompok kerja

melakukan konsultasi dan laporan pada pihak pengawas, serta

mengajukan usulan RAPBM kepada Kanwil Departemen

Agama untuk mendapat pertimbangan dan pengesahan.61

c. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembiayaan pendidikan berbasis madrasah dalam

garis besarnya dapat dikelompokkan ke dalam dua kegiatan yakni

penerimaan pengeluaran dan penggunaan.

61

Departemen Agama, Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah, Bandung:

Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Sekolah, 2003,116-119.

Page 57: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

57

1) Penerimaan

Penerimaan keuangan sekolah dari sumber dana perlu

dibukukan berdasarkan prosedur pengelolaan yang disepakati, baik

berupa konsep teoritis maupun peraturan pemerintah. Prosedur

pembukuan penerimaan keuangan sekolah di lingkungan Departemen

Pendidikan Nasional, tampaknya menganut pola panduan antara

pengaturan pemerintah pusat dan sekolah. Artinya terdapat beberapa

anggaran yang telah ditetapkan oleh peraturan pemerintah yang intinya

pihak sekolah tidak boleh menyimpang dari petunjuk penggunaan atau

pengeluarannya, dan sekolah hanya sebagai pelaksana pengguna dalam

tingkat makro kelembagaan.

Namun demikian, sesuai dengan semangat otonomi daerah dan

desentralisasi pendidikan dengan pengembangan konsep manajemen

berbasis sekolah, maka sekolah memiliki kewenangan dan keleluasaan

yang cukup lebar dalam kaitannya dengan manajemen keuangan untuk

mencapai efektifitas pencapaian tujuan sekolah. Pada umumnya disetiap

sekolah telah ditetapkan bendahara sesuai dengan peran dan fungsinya.

Untuk uang yang harus dipertanggungjawabkan (UYHD),

ditunjuk bendahara oleh pihak berwenang dan sebagai atasan

langsungnya adalah kepala sekolah. Uang yang dibukukan merupakan

aliran masuk dan keluar setelah mendapat perintah dari atasan langsung.

Sedangkan uang yang diterima dari masyarakat, ditunjuk bendahara lain

dengan sepengetahuan dan kesepakatan pihak komite sekolah ditunjuk

Page 58: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

58

dari anggota sesuai dengan persetujuan musyawarah. Berkaitan dengan

aliran keuangan yang berasal dari masyarakat, sekolah dalam hal ini

pengguna harus mendapat persetujuan komite sekolah.

2) Pengeluaran

Pengeluaran sekolah berhubungan dengan pembayaran keuangan

sekolah untuk pembelian sumber atau input dari proses sekolah seperti

tenaga administrasi, guru, bahan-bahan perlengkapan dan fasilitas.

Dalam manajemen keuangan sekolah, pengeluaran keuangan harus

dibukukan sesuai dengan pola yang telah ditetapkan oleh peraturan.

Beberapa hal yang harus dijadikan patokan bendahara dalam

pertanggungjawaban pembukuan, meliputi format buku kas harian, dan

format laporan daya serap penggunaan anggaran serta beban pajak.

Aliran pengeluaran keuangan harus dicatat sesuai dengan waktu

serta peruntukannya. Untuk mengefektifkan pembuatan perencanaan

keuangan sekolah, maka yang sangat bertanggung jawab sebagai

pelaksana adalah kepala sekolah. Kepala sekolah harus mampu

mengembangkan sejumlah dimensi pembuatan administratif.

3) Evaluasi dan Pertanggungjawaban

Evaluasi adalah aktivitas melakukan pengukuran untuk menilai

perkembangan keberhasiln pelaksanaan rencana dan program

berdasarkan kriteria tertentu.62

Dengan tujuan untuk menilai tingkat

keberhasialn pelaksanaan rencana dan program pendidikan, menetapkan

62

Matin, Manajemen Pembiayaan Pendidikan konsep dan aplikasinya, 205.

Page 59: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

59

kriteria sebagai dasar pengambilan kebijaksanaan, menyempurnakan

rencana dan program tahunan serta melaksanakan perbaikan

pelaksanaan kegiatan dan menilai tingkat efisiensi dan efektifitas dalam

mencapai tujuan pendidikan.

Besarnya peranan manajemen keuangan dalam kegiatan

pendidikan dan pengajaran di sebuah lembaga pendidikan dijalankan

oleh bagian yang menangani khusus manajemen keuangan, atau

setidaknya ada orang yang khusus ditunjuk dalam melaksanakan

manajemen keuangan. Sedangkan pertanggungjawaban keuangan

sekolah dalam bentuk laporan bulanan dan triwulan kepada: a) Kepala

Kanwil Departemen Agama. b) Kepala Badan Administrasi Keuangan

Daerah (BAKD) c) Kantor Departemen Agama Setempat.

Pertanggungjawaban dalam bentuk pelaporan setiap bulan kepada pihak

yang di tetapkan sesuai dengan format dan ketetapan waktu.63

Dengan demikian penulis simpulkan bahwa pelaksanaan

manajemen keuangan di madrasah akan berjalan dengan lancar bila

pengelolaan keuangan ditangani oleh seseorang yang mengerti betul

cara pengelolaan keuangan sekolah dan mempunyai pengetahuan.

d. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Agar pelaksanaan program PKPS-BBM dan masyarakat

memahami program BOS dengan benar, maka dalam bab ini akan

diuraikan tentang definisi tentang progrram BOS.

63

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah,…., 201-206.

Page 60: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

60

1) Pengertian Dana BOS

Menurut peraturan MENDIKNAS Nomor 69 Tahun 2009, standar

biaya operasi non personalia adalah standar biaya yang diperlukan

untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (satu)

tahun sebagai bagian dari SNP. Dalam buku teknis pelaksanaan dana

BOS pada madrasah swasta tahun anggaran 2011. Pengertian BOS

ialah program pemerintah yang pada dasarnya adalah penyediaan

pendanaan biaya operasional non personalia bagi satuan pendidikan

dasar sebagai pelaksana program wajib belajar 9 tahun. Dengan

demikian hakikat program BOS ialah untuk meringankan beban

masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka penuntasan

wajib belajar 9 tahun yang berkualitas tinggi. Melalui program BOS,

maka setiap pengelola program pendidikan harus memperhatikan hal-

hal sebagai berikut:

a) BOS harus menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses dan

mutu pendidikan dasar 9 tahun yang berkualitas.

b) Melalui BOS tidak boleh ada siswa miskin putus sekolah karena

tidak mampu membayar iuran.

c) Anak lulusan sekolah setingkat MI, harus diupayakan

kelangsungan pendidikannya ke tingkat MTs/setara.

d) Kepala madrasah penanggungjawab dan mengajak siswa MI yang

akan lulus dan berpotensi melanjutkan sekolah ke jenjang yang

lebih tinggi demikian pula bila teridentifikasi ada anak putus

Page 61: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

61

sekolah yang masih berminat melanjutkan agar diajak kembali ke

bangku sekolah.

e) Kepala sekolah dalam mengelola dana BOS harus transparan dan

akuntabel dan BOS tidak menghalangi peserta didik, orang tua

siswa, memberikan

sumbangan sukarela yang tidak mengikat

kepada madrasah, tetapi hal itu harus diputuskan bersama dengan

komite madrasah dan orang tua siswa.

2) Tujuan dan Sasaran Dana BOS

Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban

masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka program

belajar 9 tahun yang bermutu, secara khusus program BOS bertujuan :

a) Menggratiskan seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar

dan beban biaya operasional sekolah.

b) Menggratiskan sekolah SD/MI dan SMP negeri terhadap biaya

operasional sekolah, kecuali pada rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI) dan Bertaraf Internasional (SBI).

c) Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa di

sekolah swasta.64

Sasaran BOS ialah “semua sekolah SD/MI dan

SMP, termasuk Sekolah Pertama Terbuka (SMPT) dan Tempat

Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang diselenggarakan oleh

masyarakat baik negeri maupun swasta di seluruh propinsi di

64

Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan,…., 191-192.

Page 62: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

62

Indonesia sedangkan program kejar paket A dan B tidak mendapat

bantuan dana BOS karena sudah dibiayai oleh pemerintah”.

3) Landasan Hukum Dana BOS

Dalam pelaksanaan program BOS baik sekolah negeri dan swasta

di seluruh Indonesia yang menerima dana BOS harus mengetahui

peraturan Undang-undang yang berkaitan, di antaranya :

a) Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Dasar 1945.

b) Undang-undang Dasar No 17 Tahun 1965 tentang pembentukan

badan pemeriksa keuangan.

c) Undang-undang No 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara.

d) Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional.

e) Undang-undang No 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan

negara.Undang-undang No 14 Tahun 2004 tentang pemeriksaan

pengelolaan dan tanggungjawab keuangan Negara.

f) Undang-undang NO 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah.

Bila melihat perundang-undangan di atas, bahwa pemerintah

benar-benar serius dalam menggarap program BOS yang tujuan

untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan

pendidikan dan untuk penuntasan wajib belajar sembilan tahun

yang berkualitas tinggi supaya berjalan sesuai dengan tujuan dan

tetap sasaran.

4) Penggunaan Dana BOS

Page 63: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

63

Penggunaan dana BOS di sekolah harus didasarkan pada

kesepakatan dan keputusan bersama antara tim manajemen BOS

sekolah, dewan guru dan komite sekolah yang harus didaftar sebagai

salah satu sumber penerimaan dalam RKAS/RAPBS, di samping dana

yang diperoleh dari Pemda atau sumber lain yang sah yang diterima

oleh sekolah. Dana BOS digunakan untuk membiayai

kegiatankegiatan berikut:

a) Pembiayaan kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu

biaya pendaftaran, pengadaan formulir, administrasi pendaftaran,

dan pendaftaran ulang.

b) Pembelian buku referensi untuk dikoleksi diperpustakakan,

pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, olahraga, kesenian,

karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja, dan untuk

honor tambahan di luar jam pelajaran dalam arti honor les biaya

transportasi, dan akomodasi guru/siswa dalam rangka mengikuti

lomba.

c) Pembiayaan ulangan harian, umum, ujian sekolah, dan laporan

hasil belajar siswa (misalnya untuk foto copy, honor koreksi ujian

dan honor dalam rangka penyusunan rapor siswa).

d) Pembelian bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis atau

spidol, pensil, kertas, bahan praktikum buku-buku siswa, buku

inventaris, langganan koran, majalah pendidikan, minuman dan

makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari.

Page 64: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

64

e) Pembiayaan perawatan sekolah yaitu pengecatan, perbaikan semua

gedung sekolah, dan perbaikan fasilitas sekolah.

f) Pembiayaan honorarium bulanan guru honorer dan tenaga

kependidikan honorer, untuk sekolah SD diperbolehkan untuk

membayar honor tenaga honorer yang membantu administrasi

BOS.

g) Pengembangan profesi keguruan sepeti pelatihan dan pemberian

bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi

masalah biaya transpor dari dan ke sekolah. Jika dinilai lebih

ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana

yang akan menjadi barang inventaris sekolah. 65

5) Pengawasan dan Sangsi Dana BOS

Pengawasan dana BOS adalah kegiatan yang bertujuan untuk

mengurangi masalah yang berhubungan dengan penyalahgunaan

wewenang dan pemborosan keuangan negara. Pengawasan dana BOS

meliputi pengawasan melekat, fungsional, dan masyarakat. untuk

lebih jelasnya peneliti akan bahas satu-persatu yaitu:

a) Pengawasan melekat. Pengawasan melekat adalah pengawasan

yang dilakukan oleh pimpinan instansi kepada bawahannya.

b) Pengawasan fungsional internal. Instansi pengawasan fungsional

yang melakukan pengawasan fungsional yang melakukan

pengawasan program BOS secara internal adalah inspektorat

65

Depdiknas dan Kemenag, Buku Panduan BOS dan BOS buku, 2014, 4-5

Page 65: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

65

jenderal Depdiknas serta badan pengawasan daerah (Bawasda)

provinsi dan kabupaten atau kota, instansi tersebut bertanggung

jawab untuk melakukan audit sesuai dengan kebutuhan lembaga

tersebut atau permintaan instansi yang akan diaudit.

c) Pengawasan eksternal. Instansi. Pengawas eksternal yang

melakukan pengawasan program BOS adalah badan pengawas

keuangan (BPKP) instansi ini bertanggung jawab untuk melakukan

audit sesuai dengan kebutuhan lembaga tersebut atau permintaan

instansi yang akan diaudit.66

Sangsi penyalahgunaan dana BOS

sangatlah fatal karena pemerintah bertindak tegas dalam hal ini,

pemblokiran sementara bantuan pendidikan yang bersumber dari

APBN pada tahun berikutnya kepada Kabupaten atau Kota dan,

bila mana terbukti pelanggaran tersebut dilakukan. Secara sengaja

dan tersistem untuk memperoleh keuntungan pribnadi, kelompok

atau golongan.67

Dengan adanya yang sangsi yang tegas dari

pemerintah diharapkan sekolah penerima dana BOS tidak

menyalah gunakan dana untuk kepentingan lain.

E. Implikasi Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan Islam Melalui

Manajemen Pembiayaan

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan Islam, maka memerlukan

partisipasi aktif dan dinamis dari orang tua, siswa, guru dan staf lainnya

66

Depdiknas dan Kemenag, Buku Panduan BOS dan BOS buku, 2014, 7 67

Mulyono, MA. komsep penbiayaan pendidikan, 202-205.

Page 66: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

66

termasuk institusi yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan Islam.

Pada hakekatnya tujuan institusi pendidikan adalah untuk menciptakan dan

mempertahankan kepuasan para pelanggan dan dalam Total Quality

Management (TQM) kepuasan pelanggan ditentukan oleh stakeholder

lembaga pendidikan tersebut. Oleh karena hanya dengan memahmi proses

dan kepuasan pelanggan maka organisasi dapat menyadari dan menghargai

kualitas. Semua usaha / manajemen dalam TQM harus diarahkan pada

suatu tujuan utama, yaitu kepuasan pelanggan, apa yang dilakukan

manajemen tidak ada gunanya bila tidak melahirkan kepuasan pelanggan.

Upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya pendidikan dasar

merupakan bagian penting dalam peningkatan kualitas sumber daya

manusia. Pendidikan dituntut agar dapat mengembangkan setiap warga

yang siap memasuki era globalisasi yang penuh tantangan menghasilkan

manusia dan masyarakat indonesia yang maju dan mandiri dan tanggap

terhadap perkembangan zaman. Dalam hubungan ini berbagai program

pendidikan yang mengacu kepada tema pemerataan dan peningkatan mutu

pendidikan terus dilakukan, meskipun sampai saat ini masih banyak

permasalahan dan tantangan yang perlu mendapat perhatian. 68

Keinginan

masyarakat terhadap pendidikan yang bermutu merupakan tantangan bagi

sekolah. Keberhasilan sekolah membentuk opini yang positif masyarakat

bahwa proses dan hasil pembelajaran di sekolah itu bermutu merupakan

indikasi bahwa sekolah itu telah berhasil memuaskan pelanggannya.

68

Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2000,92-93

Page 67: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

67

Dalam kenyataannya tidak semua sekolah dapat menyelenggarakan

pendidikan bermutu. Sekolah yang melakukan proses yang bermutu akan

memuaskan orang tua peserta didik. Sebaliknya semua sekolah melakukan

hal yang sama sehingga bukan orang tua saja yang terpuaskan, tetapi juga

akan meningkatkan jumlah siswa berprestasi sehingga memudahkan

mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Sekolah

bermutu adalah sekolah yang dapat mencapai tujuan dan dapat memuaskan

seluruh masyarakat yang memanfaatkan jasa sekolah itu.69

Oleh karena itu

sekolah perlu memperhatikan 3 komponen penentu keberhasilan sekolah

dalam meningkatkan mutu pendidikan yang membutuhkan perhatian

pengalokasian dana antara lain:

a) Siswa

Siswa merupakan klien utama yang harus dilayani, karena siswa harus

dilibatkan secara aktif dan tepat, tidak hanya di dalam pembelajaran

melainkan juga kegiatan sekolah. Wahana yang paling tepat untuk

melibatkan para siswa adalah kegiatan-kegiatan diluar kurikuler atau

kegiatan ekstra kurikuler.70

Kegiatan ekstra kurikuler juga membutuhkan

dana, untuk itu diperlukan anggaran tersendiri agar kegiatan ini dapat

berjalan dengan baik demi perbaikan mutu sekolah tersebut

b) Guru

69

Suti,Marus.” Strategi peningkatan mutu diera otonomi pendidikan “. Jurnal

Medtek, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2011 70

Mulyono,” Mewujudkan Madrasah Unggul”, vol 11, No 1, Juli,2009

Page 68: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

68

Guru merupakan bagian integral dari keberadaan sumberdaya manusia

yang mempunyai peranan strategis dalam kehidupan suatu sekolah. Oleh

sebab itu agar tugas pembinaan bagi para guru oleh kepala sekolah dapat

dilaksanakan secara efektif maka ruang lingkup atau dimensi-dimensi

kepegawaian perlu dipahami oleh setiap kepala sekolah.71

Adanya

keseragaman dalam pola penggajian guru menjadi salah satu syarat untuk

memacu peningkatan mutu proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah

sebagaimana yang digagas dalam konsep MBS, tentu saja kesejahteraan

tidak identik dengan kesejahteraan finansial. Standar gaji, tunjangan

fungsional dan kesejahteraan material lain yang di perjuangkan guru-guru

adalah realitas.72

c) Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana Madrasah Sarana pendidikan adalah segala

sesuatu yang meliputi peralatan dan perlengkapan yang langsung

digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, seperti meja, kursi, alat

peraga, buku pelajaran. Sedangkan prasarana ialah semua komponen yang

secara tidak langsung menunjang jalannya proses belajar mengajar di

sebuah lembaga pendidikan seperti jalan menuju sekolah, halaman

sekolah, dan tata tertib sekolah. Pengelolaan sarana dan prasarana

pendidikan adalah kegiatan merencanakan kebutuhan, pengadaan

investasi, penyimpanan, pemeliharaan, penggunaan dan penghapusan

71

Mulyono,” Mewujudkan Madrasah Unggul”, vol 11, No 1, Juli,2009 72

Suti,Marus.” Strategi peningkatan mutu diera otonomi pendidikan “. Jurnal Medtek,

Volume 3, Nomor 2, Oktober 2011.

Page 69: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

69

hingga penataan halaman, bangunan, perlengkapan dan perabot madrasah

secara tepat guna dan tepat sasaran.

Peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar hanya akan terjadi

secara efektif bila mana dikelola dengan manajemen yang tepat. Selama

ini peningkatan mutu pendidikan cenderung melalui manajemen

sentralistik. Begitu banyak program peningkatan mutu pendidikan sekolah

dasar ditetapkan dan diupayakan secara sentralistik oleh pemerintah pusat.

dan beragam program pelatihan guru dilaksanakan secara terpusat dalam

rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dasar.73

Keinginan

masyarakat terhadap pendidikan yang bermutu merupakan tantangan bagi

pihak penyelenggara pendidikan.

Mutu tidak akan habis-habisnya dibicarakan dan dituntut oleh

masyarakat. Kepuasan pelanggan pendidikan merupakan salah satu tujuan

yang ingin dicapai melalui penerapan MBS.74

Efektifitas pembiayaan

sebagai salah satu alat ukur efisiensi, program kegiatan tidak hanya

dihitung berdasarkan biaya tetapi juga waktu, dan amat penting

menyeleksi penggunaan dan operasional, pemeliharaan dan biaya-biaya

lain yang mengarah pada pemborosan. Implikasi manajemen pembiayaan

dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan adanya pengalokasian

dana pada faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran yang

memerlukan anggaran dalam dalam meningkatkan mutu pendidikan.

73 Ibrahim Bafada, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara

2006, 35. 74

Amiruddin Siahaan,dkk, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah, 121.

Page 70: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

70

Dengan adanya anggaran dana yang di alokasikan untuk proses

pembelajaran diharapkan dapat menunjang semua kegiatan yang di

madrasah tersebut demi peningkatan mutu pendidikan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan kajian dan pusat perhatian dari penelitian ini yang berusaha

untuk mengetahui strategi peningkatan mutu pendidikan Islam melalui

manajemen pembiayaan di madrasah ibtidaiyah negeri Ambarawa, maka jenis

penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif, yaitu suatu

penelitian yang bertujuan melaksanakan studi yang mendalam mengenai sesuatu

unit sosial sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisir dengan baik dan

lengkap mengenai unit sosial .75

Menurut Judith Preissle dalam Pupu Saeful Rahmat menyatakan bahwa :

Quantitative research is a loosely defined category of research designs or models,

all of which elicit verbal, visual,tactile,alfactory, and gustatory data in the formof

descriptive narratives like field notes, recording, or other transcriptions from

audio and videotape and other written records and pictures or films.76

Menurut

75

Syarifuddin Azwar, Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka, 1999, 8. 76

Pupu saeful Rahmad,” Penelitian Kualitatif”,Equilibrium, Vol.5,No.9, Januari-Juni

2009,2.

Page 71: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

71

Bogdan dan Biklen dalam Pupu Saeful Rahmad yang dimaksud dengan penelitian

kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang yang diamati. 77

Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang

mendalam tentang ucapan, tulisan, dan perilaku yang diamati dari suatu individu,

kelompok, masyarakat, organisasi dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji

dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistik. Penelitian deskriptif

menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu.

Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif karena data yang dianalisis tidak untuk

menerima atau menolak hipotesis (jika ada), melainkan hasil analisis itu berupa

deskriptif dari gejala-gejala yang diamati.78

Jenis penelitian ini mempunyai ciri-

ciri antara lain setting yang aktual, peneliti adalah instrumen kunci, data bersifat

deskriptif, menekankan kepada proses, analisis datanya bersifat induktif, dan

pemaknaan (meaning) setiap peristiwa merupakan perhatian yang esensial dalam

penelitian kualitatif.

B. Subjek Penelitian

Sumber data penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh.79

Sumber

data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, dengan

harapan dapat memberikan informasi dan keterangan yang memadai sesuai

dengan aspek kajian yang dirumuskan. Selebihnya adalah data tambahan guna

77

Pupu saeful Rahmad,” Penelitian Kualitatif”,3. 78

Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2001,15. 79

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Asdi

Mahasatya,2006,129.

Page 72: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

72

melengkapi dan mendukung sumber data utama yang digunakan yaitu sumber

data tambahan, seperti dokumen dan lain-lain.

Dalam penelitian kualitatif, narasumber adalah orang yang menjadi

sumber informasi. Nara sumber melibatkan orang yang berperan sebagai orang

kunci (key person) atau orang yang berkompeten yaitu kepala sekolah sebagai

pemimpin di sekolah yang bertanggungjawab terhadap semua kegiatan yang ada

di sekolah, bendahara, komite sekolah, guru, karyawan, siswa dan wali murid.

Dasar pemilihan nara sumber adalah adanya pertimbangan untuk memberikan

informasi guna menjawab permasalahan-permasalahan penelitian. Pemilihan

informan atau key person ini dilakukan secara purposif atau sesuai dengan tujuan

fokus permasalahan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan

data.80

Data dalam penelitian ini dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Data Rincian Data

80

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:CV.Alfabeta,2010, cetakan ke-9, 23.

Page 73: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

73

Strategi Peningkatan Mutu

Pendidikan Islam

1. Penggunaan pembiayaan untuk siswa

2. Penggunaan pembiayaan untuk sarana

prasarana yang menunjang pendidikan Islam.

3.Penggunaan pembiayaan untung pengembangan

dan tunjangan profesi guru

PelaksanaanManajemen

Pembiayaan

1. Perencanaan RAPBM

2. Pelaksanaan RAPBM

3. Pengawasan RAPBM

1) Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara Tanya

jawab yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan tujuan penyelidikan.81

Wawancara merupakan alat rechecking terhadap informasi yang diperoleh

sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawacara mendalam.

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah, Guru, karyawan, komite, siswa,

wali siswa MIN Ambarawa. Hal-hal yang akan ditanyakan dalam wawancara ini

antara lain: (a) strategi peningkatan mutu pendidikan (b) perencanaan pembiayaan

(c) pelaksanaan manajemen pembiayaan (d) pengawasan pembiayaan

81

Sutrisno Hadi, Metode Research II, Yogyakarta: Andi Offset, 2000, 136.

Page 74: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

74

2) Observasi

Bentuk yang digunakan adalah observasi langsung sering juga disebut

observasi partisipatif yaitu metode pengumpulan data yang digunakan untuk

menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana

observer terlibat dalam keseharian responden.82

Peneliti berperan aktif dalam

lokasi studi, sehingga benar-benar terlibat dalam kegiatan yang ditelitinya.

Peneliti mengamati secara langsung, baik secara formal maupun informal.

Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran data mengenai peningkatan

mutu pendidikan melalui manajemen pembiayaan yang dilaksanakan di madrasah.

Kegiatan pengamatan dilakukan dengan tiga tahap yaitu: (a) pengamatan

deskriptif, yaitu pengamatan untuk mengeksplorasi data secara umum;(b)

pengamatan terfokus, yaitu pengamatan untuk menunjang analisis; (c)

pengamatan terseleksi, yaitu pengamatan untuk menunjang komponen. Peneliti

mengambil beberapa kegiatan secara detail sehingga kegiatan tersebut patut

dijadikan contoh meskipun masih mengandung beberapa kelemahan.

Observasi yang dilakukan peneliti di MIN Ambarawa bertujuan untuk

mengetahui kondisi riil yang ada di lapangan serta untuk mengetahui aktivitas

peningkatan mutu melalui manajemen pembiayaan. Observasi tersebut meliputi

kegiatan pengamatan terhadap: (a) strategi peningkatan mutu pendidikan yang

meliputi proses belajar mengajar, kegiatan ekstrakulikuler; (b) pengalokasian

pembiayaan (c) Pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.

3) Dokumen

82

Pupu saeful Rahmad,” Penelitian Kualitatif”,3

Page 75: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

75

Dokumen sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mencari sumber data

karena dokumen dapat dipergunakan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk

meramalkan. Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui

peningggalan tertulis, seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat,

dalil, atau hukum, dan lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.83

Studi

dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih

yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dokumen analisis,

dimana peneliti mendapatkan data berupa draft tentang RAPBM.

Analisis dokumen untuk perencanaan manajemen pembiayaan meliputi:

(a) notulen rapat yang membahas perencanaan agenda kegiatan tahunan,

(b)RAPBM, (c)buku inven-tarisasi, (d) Laporan bulanan, jurnal pengeluaran dan

pemasukan, buku besar, Kas dll (e) buku kegiatan madrasah

D. Teknik Analisis Data

Data yang berhasil dikumpulkan, dianalisis dengan menggunakan model

analisis interkatif yaitu: (1) reduksi data; (2) penyajian data; dan (3) penarikan

kesimpulan atau verifikasi (Miles dan Huberman dalam Sugiyono.84

1) Reduksi Data

Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak

perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

83

Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam,Jakarta: Radar Jaya Offset, 1998, 305. 84

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, 337.

Page 76: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

76

yang jelas dan memper-mudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya 85

Dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang diperoleh peneliti

di MI Negeri Ambarawa tentang strategi peningkatan mutu dan manajemen

pembiayaan, kemudian data tersebut dipilah-pilah sesuai dengan fokus penelitian

dan di reduksi untuk menghasilkan data-data yang penting. Data yang telah

terkumpul tersebut kemudian divalidasi oleh bendahara madrasah.

2) Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian ini juga dimaksudkan untuk menemukan

suatu makna dari data-data yang telah diperoleh, kemudian disusun secara

sistematis, dari bentuk informasi yang kompleks menjadi sederhana namun

selektif. Data yang diperoleh dari penelitian kualitatif dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori flowchart dan sejenisnya. Yang

sering menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks bersifat naratif 86

.

Data yang telah direduksi tersebut kemudian disajikan dalam bentuk teks

narasi. Namun sebelum disajikan data tersebut divalidasi oleh bendahara

madrasah. Selain itu data juga dapat disajikan dalam bentuk skema, tabel ataupun

gambar. Tujuannya adalah untuk memudahkan orang yang membacanya.

3) Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan/verifikasi dilakukan setelah analisis data. Selama

pengumpulan data dan setelah pengumpulan data selesai dilakukan analisis data

85

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan,247. 86

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan,249.

Page 77: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

77

untuk menarik suatu simpulan, sehingga dapat menggambarkan suatu pola tentang

peristiwa yang terjadi. Analisis data yang terus-menerus dilakukan mempunyai

implikasi terhadap pengurangan dan atau penambahan data yang dibutuhkan.

Miles dan Huberman dalam Sugiyono menyatakan langkah ketiga dalam

analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.87

Dari reduksi

data dan penyajian data inilah selanjutnya apabila kesimpulan dan verifikasi pada

awal telah didukung oleh bukti-bukti valid dan konsisten, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian

kualitatif diharapkan merupakan temuan baru yang sebelumnya pernah ada.

Teknik Analisa data Bagan 3.1

87

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, 252

Page 78: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

78

Sumber: Miles dan Huberman 88

E. Validitas Data

Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan triangulasi.

Triangulasi dalam penelitian ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai

sumber dengan berbagai cara, dalam berbagai waktu. Hal ini dimaksudkan

pengecekan data bisa didatangkan dari bendahara madrasah, komite madrasah,

guru dan beberapa karyawannya serta siswa dan wali siswa. Untuk memperoleh

data yang akurat, melalui wawancara dengan mereka, atau observasi lapangan

yang kemudian dapat ditarik sebagai simpulan data.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi dengan

sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian

kualitatif. Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan antara lain:

88

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan,20

Teknik Analisa

Pengumpulan Data

Penarikan

Kesimpulan

Reduksi Data

Penyajian Data

Page 79: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

79

1. Membandingkan data hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tentang

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan mutu pendidikan melalui

manajemen pembiayaan dengan data hasil wawancara yang dilakukan

terhadap kepala sekolah kemudian divalidasi oleh bendahara;

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang

dikatakan secara pribadi;

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan

apa yang dilihat peneliti pada saat melakukan observasi;

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan orang;

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Page 80: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

80

A. Setting Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MI Negeri Ambarawa yang beralamat di Jln.

Mgr. Soegiyopranata No. 225 Ambarawa dengan nomor statistik sekolah

111332210001 dan NPSN 20320564. MI Negeri Ambarawa berdiri sejak tanggal

11 Juli 1991 dengan akte pendirian nomor 137 tahun 1992. Proses kegiatan

belajar mengajar dilaksanakan di pagi hari. MI Negeri Ambarawa dibangun di

atas tanah seluas 4.349m2 dengan jumlah guru dan karyawan 24 orang.

Visi MI Negeri Ambarawa adalah terwujudnya Madrasah yang unggul,

religius, disiplin, dan peduli lingkungan. Untuk mewujudkan misi tersebut, di

dukung dengan adanya visi sekolah yaitu:

a. Mewujudkan kebiasaan positif yang berlandaskan nilai-nilai Islam;

b. Mempersiapkan manusia yang shaleh akrom;

c. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan bermutu

dengan pendekatan PAIKEM guna mewujudkan peserta didik yang

berkwalitas;

d. Memotivasi dan melaksanakan pembinaan kompetisi bidang akademik

dan non akademik;

e. Mewujudkan kesadaran berperilaku disiplin bagi warga madrasah.89

MI Negeri Ambarawa didukung oleh tenaga pendidik dan kependidikan

yang kompeten di bidangnya. Tenaga pendidik dan terdiri dari kepala sekolah, 13

guru kelas, guru penjaskes, enam guru mata pelajaran, satu tenaga administrasi,

satu security dan dua penjaga malam.

Sebagai sekolah yang belum lama berdiri, MI Negeri Ambarawa memiliki

kondisi sarana dan prasarana yang masih bagus. MI Negeri Ambarawa memiliki

13 ruang kelas dengan ukuran 7 x 8 m, satu ruang kepala madrasah, satu ruang

89

Observasi dan dokumentasi Rencana Kerja Tahunan kepala Madrasah

Page 81: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

81

perpustakaan, ruang guru, satu kantin, ruang komputer, ruang gudang, halaman

upacara, lapangan sepak bola, serta sarana internet.

B. Hasil Penelitian

1. Strategi Peningkatkan Mutu Lembaga Pendidikan Islam

Strategi peningkatan mutu pendidikan khususnya pendidikan di Madrasah

Ibtidaiyah Negeri Ambarawa merupakan faktor terpenting dalam meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Dengan kata lain madrasah di tuntut untuk dapat

menghasilkan anak didik yang maju dan tanggap terhadap perkembangan zaman.

Untuk itu madrasah perlu mengelola komponen pendidikan secara optimal agar

dalam proses pembelajaran berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan.

Mutu pendidikan menurut SNP adalah pendidikan yang menghasilkan

lulusan yang sesuai dengan harapan masyarakat baik dalam kualitas pribadi,

moral, pengetahuan, maupun kompetensi kerja menjadi syarat mutlak dalam

kehidupan masyarakat global yang terus berkembang saat ini. Mutu Pendidikan di

di MI Negeri Ambarawa diukur dengan criteria yang berdasarkan SNP yang

meliputi Standar isi, standar proses, standar kompetensi kelulusan, standar

pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan,

standar pembiayaan dan standar penilaian.

Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui tentang strategi

peningkatan mutu pendidikan di MI Negeri Ambarawa dengan kepala madrasah.

Berikut ini petikan wawancaranya.

Sekolah kami juga melakukan strategi peningkatan mutu pendidikan.

Strategi tersebut kami lakukan agar peningkatan mutu di sekolah dapat

tercapai dengan baik sehingga memudahkan dalam pencapaian tujuan

Page 82: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

82

pendidikan. Selain itu, dilakukannya strategi peningkatan mutu juga untuk

mengetahui sejauh mana hasil mutu pendidikan yang dicapai.90

Pernyataan di atas dibenarkan oleh wakil kepala bagian Kurikulum yang

menyatakan sebagai berikut.

Strategi peningkatan mutu pendidikan kami lakukan untuk mempermudah

dalam pencapaian mutu pendidikan di sekolah kami. Dengan melakukan

strategi ini kami akan lebih, mudah mengetahui dan membenahi

kekurangan kekurangan yang ada.91

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

strategi peningkatan mutu pendidikan di MI Negeri Ambarawa adalah

untuk memudahkan madrasah menganalisis kekurangan dalam proses

peningkatan mutu. Dalam mendiagnosis kebutuhan, MI Negeri

Ambarawa sangat memperhatikan kebutuhan peserta didik, disamping

memperhatikan kebutuhan peserta didik diagnosis juga tidak boleh keluar

dari visi misi madrasah sebagai model lembaga pendidikan Islam dan

relevansinya terhadap kebutuhan masyarakat serta kebijakan pemerintah

tentang KTSP. Dalam mengatur strategi peningkatan mutu pendidikan di

madrasah. kepala madrasah dibantu oleh wakil kepala kurikulum berikut

wawancara peneliti dengan kepala madrasah.

Dalam menentukan perencanaan peningkatan mutu pendidikan

pada sekolah, kami mengundang komite madrasah, Mapenda, wali

murid dan semua unsur yang terkait agar memberikan saran untuk

peningkatan mutu pendidikan.92

Pernyataan tersebut divalidasi oleh wakil kepala kurikulum

90

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 91

Wakil kepala Kurikulum, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 92

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

Page 83: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

83

Kami selalu melibatkan semua stakeholder, baik itu dari Mapenda,

UPT Dinas Pendidikan, guru, wali murid, komite madrasah untuk

membicarakan strategi peningkatan mutu pendidikan madrasah.93

MI negeri Ambarawa dalam mengatur strategi peningkatan mutu

pendidikan selalu melibatkan berbagai pihak baik itu UPTD Pendidikan,

Mapenda, komite, guru dan karyawan serta wali murid. Peneliti

melakukan wawancara dengan wakil kepala kurikulum untuk mengetahui

pendekatan yang digunakan dalam strategi peningkatan mutu pendidikan

di MI Negeri Ambarawa. Berikut ini petikan wawancaranya

Pendekatan yang kami lakukan untuk peningkatan mutu

pendidikan yaitu pertama, kami selalu memperbaiki mutu secara

terus menerus, menentukan standar yang akan dicapai,

menanamkan tentang pentingnya meningkatkan mutu pendidikan,

kami selalu menjalin hubungan baik dengan para wali siswa karena

mereka adalah patner kami hal ini kami lakukan untuk memenuhi

kebutuhan konsumen.94

Peryataan di atas divalidasi oleh kepala MI Negeri Ambarawa tentang

pendekatan strategi peningkatan mutu pendidikan oleh kepala madrasah.

Kami senantiasa melakukan berbagai hal diantaranya : a) perbaikan

dan peningkatan mutu secara terus menerus, yang disesuaikan

dengan kebutuhan para pelanggan kami, b) Menentukan standar

mutu materi kurikulum, evaluasi, standar mutu proses

pembelajaran, yang nantinya diharapkan dapat maksimal dalam

proses produksi dan dapat melahirkan produk yang menguasai

standar mutu pendidikan, c) merubah cara pandang agar lebih

menghargai mutu, saya berusaha membangun kesadaran guru,

siswa, wali siswa, staf dan semua unsur yang terkait akan

pentingnya mempertahankan dan meningkatkan mutu

pembelajaran, baik mutu hasil maupun mutu proses, d) perubahan

93

Waka Kurikulum, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

94

Wakil kepala Kurikulum, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

Page 84: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

84

organisasi, jika visi misi serta tujuan lembaga berubah atau

mengalami perkembangan maka otomatis terjadi perubahan

struktur organisasi. Hal ini menyangkut perubahan kewenangan

tugas dan tanggungjawab, e) mempertahankan hubungan dengan

pelanggan.95

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat kami simpulkan bahwa

MIN Ambarawa selalu berusaha menggandeng semua steakholder untuk

membicarakan strategi peningkatan mutu pendidikan dengan melakukan

berbagai pendekatan agar dapat tercapai mutu pendidikan yang telah

ditentukan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan madrasah untuk

mencapai tujuan dalam meningkatkan mutu pendidikan madrasah :

Untuk peningkatan mutu pendidikan kami membentuk tim

peningkatan mutu di MI Negeri Ambarawa. Tugas dari tim ini

ialah mengawasi proses pengembangan mutu di MI Negeri

Ambarawa.96

Peryataan di atas divalidasi oleh kepala MI Negeri Ambarawa tentang

peningkatan mutu pendidikan oleh wakil kepala kurikulum.

Sebenarnya semua kegiatan yang ada di sekolah yang

bertanggungjawab adalah saya, tetapi dalam pelaksanaannya saya

dibantu oleh para bapak dan ibu guru. Seperti peningkatan mutu

pendidikan, maka yang membantu adalah tim peningkatan mutu

yang dikoordinir oleh wakil kepala kurikulum. Tugas dari tim

peningkatan mutu ini ialah mengawasi proses pengembangan di MI

Negeri Ambarawa, mengusulkan pemecahan masalah di MI Negeri

Ambarawa, dan mengusulkan perubahan kurikulum sesuai dengan

perkembangan zaman misalnya memberi tambahan kursus

komputer, mengembangkan sumber daya manusia, dan

mengembangkan profesionalisme guru. 97

95

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 96

Wakil kepala Kurikulum , Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 97

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

Page 85: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

85

Agar mutu dapat tercapai sesuai dengan target yang telah

ditentukan maka kerjasama tim sangat efektif dilakukan, semua pihak ikut

terlibat dalam peningkatan mutu MI Negeri Ambarawa, baik buruknya

mutu pendidikan menjadi tanggungjawab bersama. Mutu pendidikan di

MI Negeri Ambarawa dilaksanakan sesuai dengan standar SNP berikut

wawancara dengan kepala madrasah:

Kriteria yang kami patok dalam meningkatkan mutu pendidikan

kami sesuaikan dengan standar SNP .

Hal ini juga di validitas oleh wakil kurikulum.

Untuk kriteria mutu kami sesuaikan dengan standar SNP yang

meliputi standar isi, standar proses, stndar kompetensi lulusan,

standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana

prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar

penilaiaan.

MI Negeri Ambarawa telah menetapkan 8 standar untuk mengukur

tingkat pencapaian mutu pendidikannya. Hal ini sesuai dengan standar

yang ditetapkan SNP. Sehingga madrasah perlu membuat terobosan untuk

peningkatan mutu Berikut ini pernyataan kepala madrasah.

Untuk peningkatan mutu, madrasah membuat langkah langkah

antara lain: melakukan evaluasi diri yang dilakukan setiap kali

rapat, merumuskan visi, misi dan tujuan madrasah.98

Hal senada juga diungkapkan oleh wakil kepala kurikulum

Adapun langkah langkah yang ditempuh madrasah dalam

meningkatkan mutu pendidikan antara lain: melakukan Evaluasi

diri, merumuskan visi dan misi serta tujuan madrasah yang sesuai

dengan perkembangan dan tuntutan jaman.99

98

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 99

Wakil kepala Kurikulum, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

Page 86: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

86

Evaluasi diri bertujuan untuk perbaikan madrasah kedepannya

dalam perbaikan mutu madrasah. Evaluasi ini dilaksanakan setiap

diadakan rapat untuk mengetahui kendala apa yang terjadi dalam

komponen ketenagaan, sarana dan prasarana, pembiayaan serta program-

progam madrasah lainnya untuk mendapatkan solusi dari kendala tersebut.

Kedua Merumuskan visi, misi dan tujuan Madrasah hal ini di harapkan

sesuai dengan visi dan misi pendidikan di MI Negeri Ambarawa yaitu

mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang shaleh akrom yaitu

manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa,

berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani

dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung

jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Untuk itu dalam perumusan visi,

misi dan tujuan ini di MI Negeri Ambarawa melibatkan semua komponen

madrasah. Berikut pernyataan kepala madrasah:

Yang pertama kami lakukan adalah melakukan rapat kerja yaitu

membahas tentang Perencanaan untuk satu tahun kedepan.

Rencana ini berupa RAPBM yaitu pengalokasian dana untuk

program-program kegiatan dalam upaya peningkatan mutu di

madrasah sesuai dengan visi misi yang ada di madrasah. 100

Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Bendahara

Hal yang pertama kami lakukan adalaha membuat perencanaan

untuk satu tahun kedepan. Rencana ini berupa RAPBM yang kita

sesuaikan dengan target yang jelas yakni adanya pengalokasian

dana untuk program kegiatan dalam upaya peningkatan mutu di

madrasah sesuai dengan visi misi madrasah. 101

100

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 101

Bendahara, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

Page 87: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

87

Perencanaan dibuat untuk memudahkan madrasah dalam membuat

terobosan guna peningkatan mutu. Perencanaan ini dibuat di awal tahun

dan dibahas dalam rapat perencanaan yang dipimpin oleh kepala

madrasah dan dihadiri semua staf madrasah. Dalam rapat tersebut

membahas tentang perencanaan anggaran RAPBM guna peningkatan

mutu dalam satu tahun ke depan dibahas dan dianggarkan serta dibuat

skala prioritas. Adapun program yang dicanangkan MI Negeri Ambarawa

berikut wawancara dengan kepala madrasah:

Program yang kami buat untuk peningkatan mutu antara lain

peningkatan kualitas guru, peningkatan prestasi siswa baik

akademik ataupun non akademik serta peningkatan sarana

prasarana.

Adapun Program yang dicanangkan MI negeri Ambarawa

meliputi:a. Peningkatan kualitas guru melalui pelatihan, seminar,

workshop, b. Peningkatan prestasi akademik melalui bimbingan belajar

dan prestasi non akademik melalui kegiatan ekstrakulikuler, c.

Peningkatan sarana prasana yang menunjang kegiatan belajar mengajar.

Dalam pelaksanaan peningkatan mutu kepala madrasah dibantu berbagai

pihak Berikut pernyataan kepala madrasah

Saya di bantu tim peningkatan mutu yang selalu memonitoring

semua kegiatan yang ada di MI Negeri Ambarawa ini, kami

melakukan rapat setiap sebulan sekali. Hal ini kami lakukan untuk

mengetahui bagaimana pelaksanaan semua kegiatan yang berjalan

di MI Negeri Ambarawa.102

Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh wakil kepala kurikulum Di MI Negeri Ambarawa ini selalu melakukan rapat rutin sebulan

sekali untuk membicarakan tentang hal hal yang berhubungan

102

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

Page 88: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

88

dengan peningkatan mutu pendidikan, apakah sudah berjalan

dengan baik atau belum, dan mana yang perlu kita benahi.103

Untuk mengetahui dan mengontrol pelaksanaan kegiatan

peningkatan mutu, kepala madrasah dibantu tim peningkatan mutu

memonitoring semua kegiatan di madrasah kemudian dibicarakan pada

rapat bulanan. Sedangkan evaluasi yang menyangkut pengelolaan semua

bidang pendidikan yang menunjang peningkatan mutu dilaporkan kepada

kepala madrasah. Berikut pernyataan kepala madrasah

Evaluasi belajar siswa dapat diukur melalui kehadiran siswa dalam

mengikuti pelajaran serta hasil belajar siswa dari nilai ulangan

harian, ulangan tengah semester, nilai semester dan nilai rapot.104

Untuk evaluasi belajar diukur melalui kehadiran siswa dalam

mengikuti pelajaran, ekstrakulikuler di madrasah, hafalan siswa, penilaian

akhlak mulia siswa dan rapor. Laporan semua bidang dilaporkan setiap

tahunnya kepada kepala madrasah. Berikut wawancara peneliti dengan

wakil kepala kurikulum

Laporan semua kegiatan di madrasah di lakukan di akhir tahun

pelajaran, dalam hal ini masyarakat akan merasa terpuaskan jika

madrasah dapat melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu.

Mutu dapat dilihat jika di madrasah tersebut peserta didiknya telah

mengalami perubahan baik sikap, perilaku, maupun bertambahnya

pengetahuan dan ketrampilan peserta didik yang bersekolah di

madrasah ini.105

Adapun pernyataan kepala madrasah adalah sebagai berikut;

Pelaporan semua kegiatan di madrasah dilakukan di akhir tahun

pelajaran, dengan harapan masyarakat akan merasa terpuaskan

terhadap proses pembelajaran yang bermutu. Mutu dapat dilihat

103

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 104

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 105

Wakil kepala kurikulum, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

Page 89: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

89

jika di madrasah tersebut peserta didiknya telah mengalami

perubahan baik sikap, perilaku, maupun bertambahnya

pengetahuan dan ketrampilan peserta. Namun semua itu tidak dapat

terlepas dari pembiayaan madrasah dalam mengalokasikan biaya

pendidikan terhadap kebutuhan peningkatan mutu pendidikan.106

Semua kegiatan di MI Negeri Ambarawa akan dilaporkan dan

dipertanggungjawabkan pada setiap akhir pembelajaran dan semua pihak

atas amanah yang diberikan madrasah. Dengan harapan agar mutu

madrasah dapat terpantau dan diukur tingkat keberhasilannya. Sedangkan

faktor pendukung peningkatan mutu lembaga pendidikan meliputi tenaga

pendidik yang berlatarbelakang SI, Madrasah memiliki program yang

jelas, lingkungan madrasah yang kondusif. Sedangkan faktor penghambat

meliputi: Masih rendah tingkat kedisplinan guru dan ketersedian dana

madrasah yang masih terbatas. 107

2. Manajemen Pembiayaan di MI Negeri Ambarawa

Biaya pendidikan yang ada di MI Negeri Ambarawa adalah berupa

biaya operasional yaitu biaya yang dikeluarkan oleh madrasah yang

secara langsung menunjang penyelenggaraan pendidikan. Biaya

operasional di madrasah digunakan untuk memenuhi pengeluaran rutin

madrasah dan pengeluaran non rutin madrasah meliputi pemeliharaan

sarana dan prasarana, pengadaan inventarisasi madrasah, rekening listrik

dan telepon, pajak serta kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler.

Sumber keuangan dan pembiayaan pada madrasah secara garis

besar dapat dikelompokkan atas beberapa sumber yaitu (1) pemerintah

106

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

107

Observasi, 20 Mei 2015

Page 90: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

90

baik pemerintah pusat melalui APBN melalui Dana Isian Pelaksanaan

Anggaran (DIPA), pemerintah daerah melalui APBD bidang pendidikan,

(2) orang tua, (3) dana masyarakat, (4) usaha ekonomi madrasah, (4)

sumber lain yang tidak mengikat.108

a. Perencanaan Keuangan Madrasah

1) Jenis Keuangan madrasah

Jenis keuangan madrasah yang dirancang dan direncanakan oleh

MI Negeri Ambarawa adalah terhadap biaya operasional. Berikut petikan

wawancara peneliti denga kepala madrasah.

Biaya operasional dimadrasah ini digunakan untuk memenuhi

pengeluaran rutin madrasah contohnya gaji, perlengkapan KBM,

listrik, telepon, air dan lain lain.109

Pernyataan ini divalidasi oleh bendahara

Biaya operasional dimadrasah ini dikeluarkan untuk memenuhi

pengeluaran rutin madrasah yaitu gaji guru dan karyawan baik

tetap maupun tidak tetap, perlengkapan belajar mengajar, listrik,

telepon, air dan lain lain seperti kegiatan ekstrakulikuler dan

kegiatan lainnya.110

2) Sumber Keuangan Madrasah

Sebelum merencanakan proses RAPBM kepala madrasah harus

memperhatikan sumber dana yang ada di madrasah. Sebagaimana

pernyataan kepala madrasah

Sumber dana madrasah kami berasal dari DIPA, dan BOSDA.111

Hal senada juga dinyatakan oleh bendahara

Pedoman Pembiayaan dalam Armida,” Sistem Anggaran Pendidikan “, Jurnal

Penelitian Pendidikan Volume 13 Nomor 2, Oktober 2012. 109

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 110

Bendahara, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 111

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

Page 91: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

91

Untuk memenuhi kebutuhan keuangan madrasah, kami

mendapatkan dana dari DIPA yang berasal dari APBN dan

BOSDA yang berasal dari APBD.112

Sumber keuangan madrasah berasal dari pemerintah berupa DIPA

diperoleh satu tahun sekali yaitu pada awal periode tahun anggaran yang

jatuh pada bulan Januari- Pebruari. Pendapatan digunakan untuk

memenuhi pengeluaran operasional meliputi tunjangan, gaji, biaya

pengembangan guru dan tenaga kependidikan, kegiatan pembelajaran,

kegiatan kesiswaan, barang habis pakai, kegiatan rapat, perjalanan dinas,

penggandaan soal ulangan atau ujian, daya dan jasa serta biaya tak terduga

lainnya.

MI Negeri Ambarawa merupakan lembaga pendidikan formal,

yang terpercaya dalam menjalankan kegiatan pendidikan memerlukan

perencanaan yang matang sebagai salah satu usaha mencapai tujuan

pendidikan, untuk itu MI Negeri Ambarawa melakukan perencanaan

dalam berbagai hal salah satunya dalam bidang pembiayaan sebagaimana

petikan wawancara peneliti dengan kepala madrasah

Perencanaan dalam pembiayaan selalu kami lakukan dengan

mempertimbangkan berbagai hal diantaranya data data yang kami

peroleh sebagai dasar pertimbangan agar pembiayaan tepat sasaran

efisien dan efektif.113

Hal senada juga diungkapkan oleh bendahara sekolah

Dalam perencanaan keuangan MI Negeri Ambarawa dibawah

pimpinan kepala madrasah melakukan perencanaan manajemen

pembiayan madrasah dengan memperhatikan berbagai hal data dan

informasi yang telah kami kumpulkan kemudian dikaji.114

112

Bendahara, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 113

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 114

Bendahara, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

Page 92: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

92

Perencanaan merupakan suatu proses penentuan tujuan yang

hendak dicapai dan menetapkan sumber dana yang diperlukan untuk

mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin. Hal senada sesuai

dengan wawancara kepala madrasah dengan peneliti

Dalam kegiatan perencanaan keuangan madrasah, MI Negeri

Ambarawa melakukan tiga kegiatan yaitu perumusan tujuan yang

akan dicapai, memilih program untuk mencapai tujuan, identifikasi

dan pengerahan sumber daya yang ada.115

Pertama dilakukan adalah merumuskan tujuan yang ingin dicapai

berdasarkan visi misi pendidikan di MI Negeri Ambarawa. Kedua

Memilih program yang akan dilakukan setahun kedepan berpedoman pada

tujuan yang hendak dicapai dengan memperhatikan perkiraan besarnya

sumber dana yang diperoleh dan sumber daya lainnya, serta sumber daya

manusia yang ada. Ketiga identifikasi dan pengerahan sumber daya yang

ada yaitu dengan cara mengumpulkan data dan informasi dari berbagai

pihak, yang kemudian diolah oleh kepala madrasah dan tim perencana.

Berikut petikan wawancara peneliti dengan kepala madrasah

Dalam menggali data dan informasi yang akurat kami melakukan

berbagai cara diantaranya yang pertama mempelajari masalah,

pengenalan personal, menganalisa terhadap berbagai kemungkinan

dan terakhir adalah penyusunan RAPBM.116

Hal tersebut divalidasi oleh bendahara

Agar kami memperoleh data yang akurat ma\[ka kami perlu

melakukan berbagai pendekatan antara lain pengenalan masalah

yang dihadapi madrasah, pengenalan personal yang akan

melaksanakan perencanaan baik secara kualitatif dan kuantitatif,

pengenalan terhadap berbagai kemungkinan baik secara ekonomis,

115

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 116

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

Page 93: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

93

sosial dan budaya yang timbul akibat dari perencanaan, dan

penyusunan RAPBM.117

Pendekatan yang dilakukan terhadap berbagai hal di atas oleh

madrasah digunakan untuk menyusun perencanaan yang diharapkan

mampu memenuhi kebutuhan setahun mendatang sehingga tercapai tujuan

yang telah ditetapkan. Berikut wawancara dengan kepala madrasah;

MI Negeri Ambarawa dalam melakukan perencanaan terhadap

keuangan madrasah mencakup dua hal yaitu penyusunan anggaran

dan pengembangan RAPBM.118

Anggaran di MI Negeri Ambarawa merupakan rencana pemasukan

dan pengeluaran yang digunakan sebagai pedoman melaksanakan kegiatan

lembaga dalam kurun waktu satu tahun kedepan. Oleh karena itu dalam

anggaran madrasah terdapat gambaran kebutuhan kegiatan yang akan

dilaksanakan. Di MI Negeri Ambarawa anggaran difungsikan sebagai

penaksir kebutuhan biaya yang diperlukan dan rincian kegiatan yang akan

dilaksanakan, sebagai penaksir berisi perkiraan pendapatan dari berbagai

jenis penerimaan dan pengeluaran untuk berbagai kebutuhan madrasah.

Selain itu anggaran berfungsi sebagai alat otoritas dalam mengeluarkan

dana sesuai dengan perencanaan. Adapun sebagai alat efisiensi, anggaran

untuk mengetahui ada tidaknya pemborosan dan juga sebagai pengendali

anggaran.berikut petikan wawancara dengan kepala madrasah

Penyusunan anggaran merupakan proses negosiasi antara saya

selaku KPA dan guru guru dalam menentukkan besarnya alokasi

biaya dan sebagai alat untuk menentukkan skala prioritas. 119

Hal tersebut divalidasi oleh bendahara

117

Bendahara, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 118

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 119

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

Page 94: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

94

Penyusunan anggaran merupakan proses negosiasi antara KPA

dengan bendahara dan para wakil kepala dalam menentukkan

besarnya alokasi biaya yang akan digunakan untuk segala macam

kegiatan yang akan dilakukan di madrasah setahun ke depan.120

Dalam penyusunan anggaran, KPA dibantu para wakil kepala

melakukan musyawarah besarnya alokasi biaya yang dibutuhkan dalam

melaksanakan program yang akan disusun dalam RKAM. Dalam

keuangan madrasah anggaran terdiri dari penerimaan dan pengeluaran. 121

Sumber penerimaan merupakan dana yang diterima oleh lembaga

pendidikan dari berbagai sumber yaitu pemerintah pusat, pemerintah

daerah dan komite. Sedangkan pengeluaran biasanya dijabarkan dalam

pengeluaran langsung, pengeluaran tidak langsung dan pengeluaran

lainnya. Di MI Negeri Ambarawa anggaran terdiri dari rencana

penerimaan dan pengeluaran.122

a) Penerimaan

MI Negeri Ambarawa memperoleh dana dari DIPA dari

pemerintah pusat dan BOSDA berasal dari APBD. Dana yang diterima

tersebut digunakan untuk membiayai segala keperluan dan kebutuahan

madrasah untuk peningkatan mutu pendidikan. Adapun ilustrasi dana

yang diterima adalah sebagai berikut :

120

Bendahara, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 121

Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesioanal, Bandung: Remaja

Rosdakarya,2005, cet ke-5, 149. 122

Dokumentasi Pemasukan dan Rencana Pengeluaran MI Negeri Ambarawa

Page 95: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

95

Gambar 4.1. Grafik Penerimaan dana MI Negeri Ambarawa 2009-2014.123

Pembiayaan di MI Negeri Ambarawa di dominasi oleh DIPA yaitu sebesar

99% dan 1% dari BOSDA. BOS diberikan pemerintah nominalnya berdasarkan

kuantitas siswa yang ada pada lembaga pendidikan, jika kuantitas siswanya

banyak maka dana BOS yang diterima tentu juga banyak tetapi sebaliknya jika

jumlah siswanya sedikit maka dana BOS yang diterima juga sedikit.

b) Pengeluaran

Pengeluaran di MI Negeri Ambarawa berupa pengeluaran untuk

pembangunan yang berupa penambahan buku perpustakaan, dana untuk anggaran

rutin berupa pengeluaran untuk gaji guru dan karyawan, perlengkapan belajar

mengajar, listrik, telepon, air, untuk kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan

peringatan hari besar nasional atau Islam. Langkah penyusunan anggaran MI

Negeri Ambarawa dan pendekatan partisipasif dalam penyusunan anggaran adalah

sebagai berikut:

Dalam penyusunan anggaran terdapat tiga langkah yang kami lakukan

yaitu perencanaan pendidikan, perencanaan pengeluaran untuk berbagai

123

Dokumentasi Pemasukan dan REncana Pengeluaran MI Negeri Ambarawa

99%

1%

KONTRIBUSI DANA

DIPA

BOSDA

Page 96: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

96

program dan perencanaan pendapatan. Mengenai pendapatan untuk setiap

tahunnya MI Negeri Ambarawa mengandalkan pendapatan dari

pemerintah, guna membiayai kegiatan dan kebutuhan yang mendukung

kegiatan madrasah. 124

Kepala madrasah menggunakan pendekatan partisipatif dalam penyusunan

anggaran dengan cara mengidentifikasi kebutuhan untuk melaksanakan program

madrasah dan menetapkan skala prioritas, berikut wawancara dengan kepala

madrasah

Saya selalu dibantu oleh para waka, komite dan semua guru dan staf dalam

menyusun rencana pembiayaan. 125

MI Negeri Ambarawa melakukan proses perencanaan yang dilakukan

pada tahun ajaran baru dan melibatkan wali murid dan komite madrasah. Sebelum

RAPBM dibuat, dari pihak madrasah memberikan surat pemberitahuan kepada

wali murid agar hadir dalam proses pembuatan RAPBM. Perencanaan sebagai

suatu proses Pencapaian tujuan seefektik dan seefisien mungkin. Dibawah

pimpinan kepala madrasah melakukan proses perencanaan dengan memperhatikan

berbagai hal melalui data dan informasi yang dikumpulkan dari berbagai pihak.

Pihak yang paling berpengaruh adalah wali murid, masyarakat agar visi yang

diemban madrasah dapat terwujud. Data tersebut akan dikaji dan pada akhirnya

akan disusun sebagai bahan masukan dalam penyusunan RAPBM. Dalam proses

penyusunan RAPBM MI Negeri Ambarawa melakukan empat kegiatan yaitu:

a) Merencanakan anggaran. MIN Ambarawa dalam merencanakan

anggara pendidikan yang ingin dicapai dibuat berdasarkan visi dan misi

124

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 125

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

Page 97: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

97

madrasah. Sehingga madrasah memperhitungkan dengan matang agar

penggunaan dana sesuai dengan kebutuhan .

b) Mempersiapkan anggaran. Dalam mempersiapkan anggaran yang akan

dilakukan dalam setahun kedepan. MIN Ambarawa berpedoman pada

tujuan yang ingin dicapai dengan memperhatikan perkiraan besarnya

sumber dana yang diperoleh serta pengalokasian untuk program yang

dijalankan.

c) Mengelola pelaksanaan anggaran yaitu mempersiapkan pembukuan,

melakukan pembelanjaan, membuat bukti transaksi, membuat

perhitungan anggaran dalam berbagai program, serta membuat laporan

pertanggungjawaban keuangan. agar nantinya laporan ini dapat

disampaikan ke masyarakat. Identifikasi dilaksanakan dengan cara

mengumpulkan data dan informasi dari berbagai pihak yang kemudian

diolah bendahara dan dipertanggungjawabkan kepada kepala madrasah,

komite dan wali murid. Hal ini penting guna kelancaran dan kesuksesan

dalam pelaksanaan suatu rencana.

d) Menilai pelaksanaan anggaran. Proses menilai memerlukan masukan

dari wali murid dan komite madrasah. Agar penilaian anggaran dalam

setiap kegiatan yang memerlukan biaya lebih efektif dan efisien.126

Kegiatan di atas dilakukan oleh madrasah untuk menyusun

perencanaan yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan sekarang

maupun yang akan datang dan dalam proses penyusunan RAPBM, kepala

madrasah dibantu wakilnya dan para guru untuk melakukan perundingan

dengan wali murid. Perundingan tersebut digunakan untuk menentukkan

besar kecilnya alokasi biaya yang dibutuhkan dalam melaksanakan

program program yang akan disusun yang pada akhirnya akan menjadi

RAPBM. Dalam proses perencanaan, perkiraan pendapatan dan

pengeluaran kemudian dituangkan dalam RAPBM. Setelah rencana

disusun dengan baik maka pada proses selanjutnya adalah

mengembangkan rencana tersebut. Dalam proses pengembangan RAPBM

di MI Negeri Ambarawa meliputi beberapa tahap sebagai berikut :

a) Pada tingkat kelompok kerja yang terdiri dari para pembantu

kepala madrasah melakukan identifikasi terhadap kebutuah

126

Wawancara dengan kepala madrasah pada tanggal 22 Juli 2015

Page 98: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

98

kebutuhan biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan

penggaran untuk program madrasah ke depan.

b) Pada tingkat komite madrasah. Setelah semua kebutuhan

teridentifikasi kelompok kerja bersama komite sekolah

mengadakan rapat membahas RAPBM yang sudah dibentuk.

c) Sosialisasi dan legalitas. Pada tahap ini pihak madrasah

mengadakan rapat dengan wali murid untuk merundingkan

besarnya biaya untuk membiayai semua program yang telah

direncanakan dalam RAPBM sehingga wali murid juga merasa

memiliki dan bertanggungjawab akan program yang telah

direncanakan madrasah. Setelah semua pihak mengetahui akan

semua program madrasah maka tahap terakhir adalah

pengesahan.127

b. Pelaksanaan Keuangan Madrasah

Setelah perencanaan keuangan madrasah selesai dan disetujui oleh

semua pihak yang terlibat, maka langkah selanjutnya dalam manajemen

adalah pelaksanaan terhadap perencanaan yang telah dibuat. Dalam

pelaksanaan keuangan madrasah melakukan dua jenis kegiatan yaitu

penerimaan terhadap dana pendidikan dan pengeluaran untuk berbagai

kebutuhan. Dalam pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran diadakan

pemisahan antara keduanya yaitu penerimaan dilakukan oleh bendahara II dan

pengeluaran oleh bendahara I.128

a) Penerimaan dana pendidikan

Penerimaan dana pendidikan di MI Negeri Ambarawa ditentukan oleh

besarnya dana yang diterima madrasah dari sumber dana. Adapun dana yang

diterima madrasah adalah sebagai berikut:

127

Buku Notulen Rapat MI Negeri Ambarawa 15 Juni 2015 128

Observasi di MI Negeri Ambarawa pada tanggal 15 Juni 2015

Page 99: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

99

Gambar 4.2. Grafik alokasi dana MI Negeri Ambarawa.129

Dari Grafik diatas diketahui bahwa kucuran dana yang diterima di MI

Negeri Ambarawa tiap tahunnnya mengalami kenaikan sekitar 10% tentu hal ini

sangat membantu MI Negeri Ambarawa dalam pembiayaan untuk meningkatkan

mutu pendidikan. Pendapatan dari pemerintah diperoleh pada setiap tahun sekali

yaitu pada awal periode tahun anggaran yaitu bulan Januari- Februari.

Untuk menghindari penyalahgunaan keuangan maka saya meminta

bendahara II untuk mencatat keuangan kemudian direkap dan saya bisa

memonitornya. 130

Hal senada juga diungkapkan oleh bendahara II

Saya setiap hari mencatat sirkulasi keuangan kemudian saya rekap dan

saya laporkan ke kepala madrasah agar beliau dapat mengontrolnya 131

Dalam melaksanakan penerimaan ini, MI Negeri Ambarawa membuat

pembukuan yang berdasarkan prosedur pengelolaan yang telah ditetapkan kepala

madrasah. Dalam buku penerimaan dana madrasah dibuat oleh bendahara II yang

berisi semua dana yang masuk dicatat dalam dalam buku harian. Buku ini berisi

129

Buku Panduan DIPA Kemenag 130

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 131

Bendahara, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

-

500,000,000

1,000,000,000

1,500,000,000

2,000,000,000

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Trand Alokasi Dana Bantuan

DANA

Page 100: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

100

nama penyetor, kelas, guna membayar dan jumlah uang yang disetorkan. Uang

yang masuk dalam buku harian. Setiap uang yang masuk kemudia direkap. 132

b) Pengeluaran dana pendidikan

Dalam pelaksanaan keuangan, MI Negeri Ambarawa mempercayakan

pengelolaan pengeluaran dana pendidikan kepada bendahara I. Dalam prakteknya

pengeluaran dana digunakan untuk pengeluaran dana langsung yang terdiri dari

gaji, tunjangan guru dan tenaga kependidikan, kegiatan pembelajaran, ATK,

perjalanan dinas, penggandaan soal, daya dan jasa serta biaya tak terduga lainnya.

Sedangkan biaya tidak langsung meliputi pemeliharaan dan pengembangan sarana

prasarana.133

berikut petikan wawancara dengan kepala madrasah

Bendahara II bertugas mencairkan dana untuk berbagai kegiatan di MI

Negeri Ambarawa ini tentunya harus sesuai dengan prosedur yang telah

kami tetapkan.134

Hal tersebut juga divalidasi oleh kepala madrasah berikut wawancara peneliti

dengan bendahara

Tugas saya adalah mengeluarkan dana demi kelancaran kegiatan belajar

mengajar di MI Negeri Ambarawa tentunya dengan prosedur yang telah

kami sepakati. Adapun proses pengeluaran dana di MI Negeri Ambarawa

adalah sebagai berikut ini: a. Setiap permintaan pengeluaran dana harus

ditulis dalam lembar permintaan atau dibuat proposal kegiatan, b. Yang

mengajukan permintaan pengeluaran dana mengajukan lembar permintaan

tersebut ke kepala madrasah untuk mendapatkan persetujuan pengeluaran

dana. Kepala madrasah akan menelitinya dan akan menandatangani

apabila disetujui atau menolaknya. Persetujuan kepala madrasah ini berarti

adanya perintah pengeluaran dana kepada bendahara madrasah, c. Setelah

kepala madrasah menyetujuinya maka penanggungjawab kegiatan

mengajukannya kepada bendahara. Bendahara akan mengecek dan

132

Observasi di MI Negeri Ambarawa pada tanggal 12 Juni 2015 133

Dokumentasi RKAM MI Negeri Ambarawa tahun 2014/2015 134

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

Page 101: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

101

menelitinya, d. Setelah diteliti dan sudah ditandatangani kepala madrasah ,

maka bendahara akan mengeluarkan dana untuk keperluan belanja

madrasah.135

Tahapan di atas guna pengendalian dan pengawasan terhadap dana yang

dikeluarkan sehingga pada akhirnya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.

Dalam manajemen pembiayaan madrasah, pelaksanaan keuangan madrasah juga

dilakukan pembukuan guna untuk mencatat semua permintaan pengeluaran dana

secara kronologis pada setiap transaksi. Berikut wawancara dengan bendahara I

Selain mencatat setiap pengeluaran saya juga membuat laporan keuangan

baik itu bulanan ataupun pertangggungjawaban pada akhir tahun.136

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi

tentang kondisi keuangan, kinerja dan arus kas untuk membuat keputusan

ekonomi dan laporan keuangan, juga menunjukkan satu pertanggungjawaban

pihak manajemen keuangan terhadap internal maupun eksternal madrasah.

Laporan bulanan digunakan sebagai pembanding pendapatan dan pengeluaran.

Laporan yang dibuat oleh bendahara kemudian diserahkan kepada KPA dengan

tujuan agar KPA mengetahui kondisi keuangan dan dapat membandingkan

pengeluaran untuk setiap tahunnya. Selain itu juga sebagai bentuk laporan

pertanggungjawaban untuk mendapat pengesahan.

c) Pemeriksaan anggaran

Pemeriksaan anggaran dilakukan baik internal maupun eksternal. Internal

dilakukan oleh kepala madrasah dan eksternal dilakukan oleh komite madrasah.

Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat kebijakan pengeluaran terhadap

135

Bendahara, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 10 Juni 2015 136

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 10 Juni 2015

Page 102: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

102

kebutuhan untuk melaksanakan program madrasah dan kebutuhan penunjang

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di madrasah yang bertujuan untuk

peningkatan mutu.

d) Pemeriksaan Kas

Pemeriksaan kas ini bertujuan untuk menguji kebenaran data dengan

kenyataan uang yang ada, apabila ada selisih uang maka bendahara harus dapat

menjelaskan keadaan keuangan yang sebenarnya tanpa ditutup tutupi berikut

petikan wawancara dengan kepala madrasah;

Pemeriksaan ini kami lakukan dengan mencocokkan catatan dana

bendahara II yaitu dana yang diterima madrasah dengan catatan yang

dibuat oleh bendahara I yaitu pengeluaran dana. Apakah sudah singkron

atau belum.137

Hal senada juga diungkapkan dengan komite

Saya selaku komite hanya ingin mensinkronkan data penerimaan dan

pengeluaran MI Negeri Ambarawa apakah sudah balance.138

Pemeriksaan ini biasanya dilakukan dalam waktu dan tempat yang terpisah

atau mereka melakukan pemeriksaan sendiri sendiri. hasil pemeriksaan kas ini

akan dapat diketahui adanya kebocoran keuangan atau tidak.

a. Pemeriksaan barang

Pemeriksaan barang dilakukan terhadap kekayaan madrasah. Pemeriksaan

ini bertujuan menilai layak tidaknya barang yang dibeli, yang pada akhirnya akan

mempengaruhi penentuan pembelian barang berikutnya. Berikut wawancara

dengan kepala madrasah

137

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 3 Juni 2015 138

Komite, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 3 Juni 2015

Page 103: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

103

Pemeriksaan ini kami lakukan untuk menilai kelayakan barang yang dibeli

sebagai tolak ukur pembelian barang berikutnya.dan untuk mengetahui

perlu menambah barang atau tidak.139

Selain pemeriksaan terhadap ketiga hal di atas kepala madrasah dan

komite juga melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap laporan

pertanggungjawaban keuangan yang dibuat bendahara baik bulanan atau tahunan.

Pemeriksaan ini dilakukan guna mengetahui pemasukan dan pengeluaran pada

akhir tahun sebagai kumpulan dari beberapa bulan selama satu tahun anggaran.

3. Implikasi Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan Islam Melalui

Manajemen Pembiayaan

Upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya pendidikan di MI Negeri

Ambarawa merupakan faktor terpenting dalam meningkatkan kualitas sumber

daya manusia. Dengan kata lain madrasah dituntut untuk dapat menghasilkan anak

didik yang maju dan tanggap terhadap perkembangan zaman. Untuk itu madrasah

perlu mengelola komponen pendidikan secara optimal agar dalam proses

pembelajaran berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan. Mutu dapat dilihat

jika di madrasah tersebut peserta didiknya telah mengalami perubahan baik sikap,

perilaku, maupun bertambahnya pengetahuan dan ketrampilan peserta didik yang

bersekolah di madrasah tersebut. Semua itu tidak dapat terlepas dari pembiayaan

madrasah dalam mengalokasikan biaya pendidikan terhadap kebutuhan

peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu MI Negeri Ambarawa sangat

139

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

Page 104: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

104

memperhatikan tiga komponen penentu keberhasilan madrasah dalam

meningkatkan mutu pendidikan yang membutuhkan pengalokasian dana.

a. Akriditasi

Program akriditasi sekolah/madrasah yang di laksanakan oleh Badan

Akriditasi Propinsi secara bertahap mendorong sekolah/madrasah untuk

melengkapi tuntutan dan mutu kinerja sesuai dengan 8 (delapan) SNP.

Pengembangan Sekolah Rintisan Mandiri, Sekolah Standar Nasional, dan Sekolah

Bertaraf Internasional menunjukkan orientasi pada penguatan program

penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan. Berikut petikan wawancara dengan

kepala madrasah:

Akriditasi kami dilakukan pada tahun 2009 dan mendapat nilai B, dan

Kebetulan MI Negeri Ambarawa ini juga habis melaksanakan akriditasi

pada bulan Juni 2014 dan Alhamdulillah kami mendapat nilai A.140

Hal senada juga diungkapkan oleh wakil kepala kurikulum

Pada bulan Juni 2014 madrasah kami melaksanakan akriditasi, dan

kebetulan madrasah kami masuk putaran pertama untuk wilayah

kecamatan Ambarawa, dan Alhamdulillah kami mendapat nilai A.141

Hal senada juga diperkuat oleh komite MIN Ambarawa

Alhamdulillah MI Negeri Ambarawa pada bulan Juni 2014 yang lalu telah

diakriditasi oleh Badan Akriditasi Propinsi.142

MI Negeri Ambarawa di akriditasi pada tahun 2009 dan terakhir pada tahun 2014

dengan hasil sebagai berikut:

140

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 141

Waka kurikulum, wawancara, MI Negeri Ambarawa, 20 mei 2015 142

Komite, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 23 Mei 2015

Page 105: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

105

Tabel 4.2 Nilai Akriditasi MI Negeri Ambarawa

No Tahun Akriditasi Nilai

1 2009 B

2 2014 A

Dengan melihat tabel di atas penulis menyimpulkan bahwa MI Negeri

Ambarawa dalam nilai akriditasinya mengalami peningkatan yaitu dari nilai yang

diperoleh pada tahun 2009 mendapat nilai B dan tahun 2014 mendapat nilai A

tentukan berdampak pula pada peningkatan mutu yang dicapai. Hal ini karena

berkat kerja keras yang kompak antara berbagai pihak baik siswa, guru, karyawan,

komite, maupun wali siswa dan tentunya juga yang tak kalah penting adalah

karena meningkatnya pembiayaan. Pembiayaan memegang peran yang sangat

penting dalam terlaksananya akriditasi di MI Negeri Ambarawa.

b. Siswa

Siswa merupakan input terpenting bagi lembaga pendidikan yang

diperlukan untuk berlangsungnya KBM. Tanpa sumber daya manusia yang

memadai, proses KBM tidak akan tercapai, siswa memegang peran penting dalam

lembaga pendidikan dan penerimaan siswa baru merupakan ujung tombaknya.

Berikut petikan wawancara dengan panitia PPDB

Siswa yang ada di MIN Ambarawa berasal dari RA dan TK seputar

wilayah kecamatan Ambarawa, kecamatan jambu, kecamatan Banyubiru,

kecamatan Bawen, Sumowono dan Bandungan, dan Alhamdulillah

madrasah kami cukup diminati untuk wilayah seputar Ambarawa dan

untuk ini kami tidak memungut dana dari calon siswa baru.143

Hal ini senada dengan pernyataan kepala madrasah

143

Ketua PPDB, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 6 April 2015

Page 106: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

106

Siswa kami berasal baik RA atau TK yang berada diwilayah seputar kota

Ambarawa. Dalam penerimaan siswa baru MIN Ambarawa semuanya

didanai oleh BOS tanpa adanya pungutan apapun. 144

Hal tersebut juga divalidasi oleh bendahara

Dalam penerimaan siswa baru MIN Ambarawa semuanya didanai oleh

BOS mulai dari pengadaan formulir pendaftaran, pemasangan spanduk

semua didanai BOS tanpa adanya pungutan apapun.145

Dalam proses penerimaan siswa baru semuanya didanai oleh madrasah

tanpa memungut kepada calon siswa baru, MI Negeri Ambarawa ini cukup

diminati oleh masyarakat seputar kota Ambarawa hal ini terbukti dengan jumlah

pendaftar yang masuk . Adapun jumlah siswa pendaftar di MIN Ambarawa dari

tahun ke tahun selalu meningkat, hal ini dapat terlihat dari tabel di bawah ini:146

Gambar 4.3. Grafik Pendaftar dan diterima di MI Negeri Ambarawa

Di lihat dari grafik di atas dari tahun ke tahun terlihat bahwa MI

Negeri Ambarawa semakin diminati masyarakat seputar kota Ambarawa,

hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah pendaftar tentunya

ini merupakan hal yang positif sehingga MI Negeri Ambarawa

144

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 6 April 2015 145

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 6 April 2015 146

Observasi Buku Pedoman Akademik

102 110 115 117 122 132 150

96 96 102 78

90 90 110

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Trand jumlah pendaftar & Yg di terima

Jumlah pendaftar Jumlah yang diterima

Page 107: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

107

mengalami pertumbuhan yang terus meningkat. Hanya sayangnya pada

tahun 2012 hanya dapat menampung dua kelas besar karena keterbatasan

ruang kelas tentunya hal ini sangat disayangkan. Hal ini sesuai dengan

wawancara peneliti dengan kepala madrasah

Dari tahun 2009 hingga saat ini kami berusaha untuk selalu

menampung tiga kelas namun sangat disayangkan sekali pada

tahun 2012 kami hanya bisa menerima dua kelas itu terjadi karena

keterbatasan ruang kelas.147

Pada tahun 2012 di MI Negeri Ambarawa ruang kelasnya telah

terisi penuh sedangkan pada tahun tersebut anak yang kelas VI yang lulus

juga dua kelas sehingga hal ini berpengaruh terhadap penerimaan siswa

barunya. Adapun jadwal kegiatan yang ditawarkan di MI Negeri

Ambarawa dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.3 Jadwal KBM MI Negeri Ambarawa

Hari Waktu Kelas Kegiatan

Senin- Kamis 07.00-07.15 I-VI Hafalan surah pendek

07.15- 11.00 I-II KBM

07.15-12.30 III-VI KBM

12.30 III-VI Salat Dzuhur

Jumat 07.00-07.30 I-VI Senam bersama

07.30- 10 40 I-VI KBM

Sabtu 07.30- 09.30 I-VI KBM

147

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

Page 108: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

108

Dari tabel di atas dapat terlihat kurikulum MIN Ambarawa sangat

padat dan syarat dengan berbagai kegiatan keagamaan. Dengan muatan

kurikulum yang seperti ini membutuhkan waktu pembelajaran yang cukup

banyak. Sebagaimana yang diungkapkan oleh kepala madrasah

Kami berusaha menggabungkan antara mata pelajaran umum dan

pelajaran agama, dan hal ini yang menjadi daya tarik kami dimata

masyarakat Ambarawa.148

Hal yang sama disampaikan oleh wakil kepala kurikulum

Untuk kurikulum kami, merupakan perpaduan antara ilmu umum

dengan ilmu agama dan hal ini merupakan crri khas madrasah.149

Salah satu daya tarik MI Negeri Ambarawa adalah adanya mata

pelajaran pendidikan agama Islam yang lebih rinci. Dengan pelajaran

yang lebih banyak maka MI Negeri Ambarawa menggunakan waktu

pembelajaran yang lebih banyak. Adapun prestasi akademik MI Negeri

Ambarawa dalam kurun waktu 2009 – 2015 adalah sebagai berikut: 150

Gambar Grafik 4.4 Daftar Nilai Siswa

148 Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

149 Waka Kurikulum, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

150 Observasi Rencana Kerja Tahunan

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Nilai Rata rata UN 6.89 7.03 7.01 7.00 7.12 7.00

Nilai Rata-Rata UAM 6.99 7.50 7.70 8.10 8.6 8.63

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

Axi

s Ti

tle

Trand nilai siswa

Page 109: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

109

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa di MIN Ambarawa nilai yang

diperoleh antara pelajaran umum dengan nilai pelajaran agama ternyata

lebih tinggi pelajaran agamanya. Jadi tingkat keberhasilan siswa lebih

tinggi pada pelajaran agama hal ini terbukti dengan nilai yang diperoleh

setiap tahunnya. Jika dilihat tingkat pertumbuhannya baik nilai UN

ataupun UAM tiap tahun mengalami peningkatan sehingga hal ini terbukti

bahwa seiring dengan meningkatnya pembiayaan terbukti meningkatkan

mutu pendidikan.

Selain prestasi akademik siswa juga diberi kesempatan untuk

menyalurkan potensinya, dalam kegiatan ekstrakulikuler. Berikut petikan

wawancara dengan kepala madrasah

MI Negeri Ambarawa berusaha mengembangkan potensi, bakat

dan minat siswa melalui berbagai ekstrakulikuler yang mampu

kami sediakan dengan tujuan siswa dapat berekspresi dan

mengapresiasikan dirinya 151

Hal tersebut juga divalidasi oleh guru penanggungjawab ekstrakulikuler

Siswa siswi MIN Ambarawa dalam menyalurkan bakat dan

minatnya kami tampung dalam kegiatan ekstrakulikuler yang kami

laksanakan seusai KBM. Para siswa dapat memilih kegiatan

ekstrakuliler sesuai dengan bakatnya.152

Program pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

sesuai dengan bakat dan minat peserta didik. Dalam mendukung

terwujudnya keberhasilan program kurikuler para siswa lebih ditekankan

kepada kemampuan intelektual yang mengacu kepada kemampuan

151

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 27 Juli 2015 152

Penanggungjawab Ekstrakulikuler, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 27 Juli 2015

Page 110: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

110

berpikir secara rasional, sistematik, analitik dan metodik sedangkan

program pembinaan kesiswaan melalui ekstra kurikuler untuk

mempertajam pemahaman terhadap keterkaitan mata pelajaran. Dengan

ekstrakulikuler para siswa dibina ke arah pemahaman, kesetiaan dan

pengamalan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, watak, dan kepribadian bangsa, berbudi pekerti luhur,

kesadaran berbangsa dan bernegara, ketrampilan dan kemandirian,

olahraga dan kesehatan, serta persepsi, apresiasi, dan kreasi seni. Berikut

ini tabel kegiatan ekstrakulikuler sebagai berikut:

Tabel 4.4 Jadwal Ekstrakulikuler MI Negeri Ambarawa

Jenis

Ekstrakulikuler

Hari Kelas Waktu

Pramuka Selasa III-V 13.00-15.00

Seni Tari Kamis III-V 13.00 – 15.00

Rebana Rabu III-V 13.00 – 1500

Komputer Selasa VI 13.00 – 15.00

Komputer Kamis IV-V 13.00- 17.00

Melukis Kamis I-V 13.00- 17.00

Badminton Rabu I-V 13.00- 17.00

Renang Kamis I-VI 13.00- 17.00

Matematika, IPA Jumat I-VI 13.00-16.00

Qiro’ah Jumat I-VI 13.00- 15.00

Drumband Sabtu IV-V 11.00- 14.00

Page 111: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

111

Kegiatan ekstrakulikuler terdiri dari ekstrakulikuler wajib yaitu

pramuka, bagi siswa kelas III –V dan ekstrakulikuler pilihan dengan

pelaksanaan sesuai jadwal. Selain itu terdapat organisasi QNS (Qismun

Nasat al Arabi Ladza Tholibat) yang artinya kelompok kegiatan bahasa

Arab. Dalam kegiatan ini peserta didik diwajibkan menggunakan bahasa

Arab pada hari yang telah ditentukan. Peserta didik diberikan Mufradat

untuk dihafalkan dan akan disetorkan kepada guru. Selain itu ada Vocab

Game yaitu suatu kegiatan yang memadukan antara permainan dan bahasa

Inggris. Kegiatan ekstrakulikuler di MI Negeri Ambarawa ini telah

mendapat alokasi dana yang telah tercantum dalam RAPBM. Jika dalam

pelaksanaan ekstrakulikuler kekurangan dana maka penanggung jawab

kegiatan dapat mengajukan proposal kepada pihak madrasah. 153

Adapun

prestasi siswa di MI Negeri Ambarawa sebagai berikut:154

Gambar 4.5. Grafik Prestasi Non Akademik Siswa MI Negeri Ambarawa

153

Observasi di MI Negeri Ambarawa pada tanggal 12 Mei 2015 154

Buku Kegiatan MI negeri Ambarawa

2009 2010 2011 2012 2013 2014

#REF! 1

Kecamatan 7 4 3 4 2 4

Kabupaten 1 4 5 4 5 2

Propinsi 2

012345678

Axi

s Ti

tle

Page 112: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

112

Dari grafik di atas terlihat bahwa prestasi non akademik siswa MI

Negeri Ambarawa dari tahun ke tahun mengalami peningkatan hal ini

terbukti dari tahun ke tahun prestasinya semakin naik. Pada tahun 2014

siswa di MI Negeri Ambarawa menjadi juara di tingkat propinsi. Hal ini

terbukti bahwa pembiayaan dapat meningkatkan mutu.

Selain kegiatan pembelajaran di kelas dan ekstrakurikuler di MI

Negeri Ambarawa juga melaksanakan pembelajaran diluar sekolah seperti

yang disampaikan kepala madrasah

Kami mengadakan PLS untuk mata pelajaran tertentu seperti

kemarin kelas IV mengadakan PLS ke candi Borobudur, Palagan

Ambarawa dengan tujuan agar anak dapat belajar langsung.155

Hal senada juga dikatakan bendahara sekolah

Kami selalu mendukung siswa untuk mengadakan PLS agar siswa

dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Dan kegiatan

PLS ini murni didanai dari madrasah.156

Dari pernyataan di atas penulis simpulkan bahwa selain

pembelajaran didalam kelas MI Negeri Ambarawa juga melaksanakan

pembelajarn di luar kelas. Pembelajaran diluar kelas dilaksanakan dengan

tujuan agar anak mendapat pengalaman langsung sehingga diharapkan

dengan pembelajaran secara langsung siswa akan lebih mudah

memahaminya, dan menguasai pelajaran yang disampaikan guru hal ini

merupakan salah satu usaha dalam rangka peningkatan mutu di madrasah.

155

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015 156

Bendahara, MI Negeri Ambarawa, 18 Mei 2015

Page 113: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

113

c. Guru

Guru merupakan sumber daya manusia yang mempunyai peranan

penting yang menjadi media penunjang pembelajaran siswa. Berikut

petikan wawancara peneliti dengan kepala madrasah

Saya memberi kesempatan pada guru di MI Negeri dalam

pengembangan dirinya, mereka ada yang mendapat beasiswa dari

kemenag dan ada yang mandiri untk melanjutkan studinya.157

Hal tersebut juga dikuatkan oleh wakil kepala kurikulum

Kami memang memberi kesempatan seluas luasnya untuk para

guru secara bergantian untuk melakukan pengembangan diri

dengan catatan tidak menganggu KBM di MI Negeri Ambarawa.158

Mutu siswa tergantung dari bagaimana peranan guru dalam

menyampaikan pembelajaran kepada siswanya agar dapat meningkatkan

mutu pendidikan. Selain itu pendidikan yang telah ditempuh oleh guru

juga mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan. Berikut ini tabel data

pendidik dan tenaga kependidikan 2009-2015159

Gambar 4.6. Grafik Perkembangan Pendidikan Guru MI NegeriAmbarawa

157

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 8 Juni 2015 158

Waka, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 8 Juni 2015 159

Laporan Bulanan, MI Negeri, Ambarawa, 3 Juni 2015

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

DII 2 1

DIII 1 1 1 1

SI 11 13 16 17 20 18

S2 2

05

10152025

Axi

s Ti

tle

Pertumbuhan by Jurusan

Page 114: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

114

Dari grafik di atas terlihat bahwa guru MI Negeri Ambarawa selalu

berusaha mengembangkan diri, hal ini terbukti pada tahun 2009 masih ada

dua guru yang berpendidikan DII dan satu orang yang berpendidikan DIII,

namun dalam perkembangannya semua guru berpendidikan SI dan dua

orang berpendidikan S2 serta lima orang lainnya sedang menempuh

pendidikan S2 hal ini dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme.

Guru di MI NegeriAmbarawa mendapatkan bantuan dari Kemenag yaitu

peningkatan profesionalisme guru berupa adanya pelatihan, Diklat,

Workshop, diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru dalam proses

belajar mengajar dan juga madrasah memberikan kesempatan untuk

melanjutkan kuliah selama tidak mengganggu tugasnya sebagai guru.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan, guru sebagai faktor

terpenting yang menunjang pendidikan dalam mencerdaskan peserta didik,

guru di MI Negeri Ambarawa mendapat pelatihan, diklat,workshop selain

itu juga guru di MI Negeri Ambarawa mendapat peningkatan

kesejahteraan diantaranya peningkatan material berupa gaji beserta

tunjangan, peningkatan non material dan peningkatan prestasi kerja.

Dengan adanya peningkatan kesejahteraan ini dimaksudkan agar dapat

meningkatkan profesionalisme kerja guru. Peningkatan kesejahteraan ini

bertujuan untuk mengacu peningkatan mutu dalam proses pendidikan dan

pembelajaran sehingga guru dapat berlomba-lomba dalam meningkatkan

kinerja mengajarnya dan secara bersamaan akan berimplikasi pada kualitas

siswa dalam peningkatan mutu pendidikan.

Page 115: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

115

d. Sarana dan prasarana

Peningkatan mutu pendidikan dipengaruhi oleh salah satunya

adalah sarana dan prasarana. Oleh karena itu madrasah perlu mengelola

sarana dan prasarana dengan sebaik-baiknya sebagai penunjang

pelaksanaan pembelajaran. MI Negeri Ambarawa melakukan manajemen

sarana dan prasarana pendidikan dengan tujuan agar menciptakan sekolah

atau madrasah yang bersih, rapi, indah, sehingga menyenangkan bagi

warga madrasah. Ketersedian sarana dan prasarana yang memadai baik

secara kualitas maupun kuantitas dan relevan dengan kepentingan dan

kebutuhan pendidikan. Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui

tentang pelaksanaan manajemen sarana prasarana pendidikan di MI Negeri

Ambarawa dengan kepala sekolah. Berikut ini petikan wawancaranya.

Sekolah kami juga melakukan manajemen sarana dan prasarana

pendidikan. Manajemen tersebut kami lakukan agar sarana dan

prasarana yang ada di sekolah dapat dikelola dengan baik sehingga

memudahkan dalam pemakaiannya. Selain itu, dilakukannya

manajemen juga bertujuan untuk mengetahui kondisi dari sarana

dan prasarana tersebut apakah masih bisa digunakan atau tidak.160

Pernyataan di atas dibenarkan oleh wakil kepala sarana prasarana

yang menyatakan sebagai berikut.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan di MI Negeri

Ambarawa memberikan manfaat bagi semua anggota sekolah. Hal

itu saya rasakan ketika saya sebagai waka sarana prasarana.

Dengan melakukan manajemen sarana dan prasarana tersebut saya

merasa lebih mudah untuk mengaturnya serta mengetahui sarana

prasarana apa saja yang harus diperbaiki atau diganti.161

160

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 16 Juni 2015 161

Wakil kepala Sarpras, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 16 Juni 2015

Page 116: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

116

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa tujuan

dilakukannya manajemen sarana dan prasarana di MI Negeri Ambarawa

adalah untuk memudahkan guru dalam pemeliharaan dan pemanfaatan

sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Peneliti melakukan wawancara

dengan wakil kepala sarana prasarana untuk mengetahui pelaksanaan

manajemen sarana prasarana di MI Negeri Ambarawa. Berikut ini petikan

wawancaranya.

Sebagaimana yang telah saya sampaikan sebelumnya bahwa semua

sarana dan prasarana pembelajaran juga dalam pengawasan saya.

Kalau yang bertanggung jawab sebenarnya adalah kepala sekolah

tapi yang melaksanakannya adalah para guru.162

Pernyataan di atas divalidasi oleh kepala sekolah MI Negeri

Ambarawa tentang pelaksanaan manajemen sarana prasarana

pembelajaran oleh wakil kepala sarana prasarana.

Sebenarnya semua kegiatan yang ada di sekolah yang

bertanggungjawab adalah saya, tetapi dalam pelaksanaannya saya

dibantu oleh para bapak dan ibu guru. Seperti manajemen sarana

dan prasarana pembelajaran, maka yang membantu adalah waka

sarana prasarana.163

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa di MI

Negeri Ambarawa melaksanakan manajemen sarana prasarana

pembelajaran yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pergerakan

dan pengawasan. Perencanaan perlengkapan pendidikan merupakan suatu

proses memikirkan dan menetapkan program pengadaan fasilitas sekolah,

162

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 16 Juni 2015 163

Waka Sarpras, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 16 Juni 2015

Page 117: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

117

baik yang berbentuk sarana maupun prasarana pendidikan di masa yang

akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan yang ingin dicapai

dengan perencanaan pengadaan perlengkapan atau fasilitas tersebut adalah

untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan. Perencanaan sarana dan

prasarana pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah dan guru.

Di MI Negeri Ambarawa, perencanaan sarana dan prasarana

pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah dan guru dengan melakukan

analisis terhadap kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran. Kegiatan

perencanaan dilakukan untuk mengetahui apa saja yang perlu dipersiapkan

oleh sekolah untuk memenuhi sarana prasarana pembelajaran. Peneliti

melakukan wawancara dengan kepala sekolah untuk mengetahui

perencanaan manajemen sarana dan prasarana.

Yang perlu untuk direncanakan dalam pengelolaan sarpras di MI

Negeri Ambarawa antara lain: (a) Mengidentifikasi segala

keperluan sarpras yang dibutuhkan, (b) Melakukan penghitungan,

pendataan, dan penilaian kondisi barang secara fisik dengan

menggunakan formulir laporan opnam fisik, (c) Melakukan

evaluasi untuk menentukan jumlah barang yang masih baik, rusak

dan kemungkinan barang –barang yang tidak ditemukan, dan (d)

Berdasarkan hasil opname fisik tersebut, tim membuat laporan

hasil opname fisik barang. 164

Pernyataan di atas dibenarkan oleh wakil kepala sarana prasarana

yang menyatakan sebagai berikut.

Menurut pendapat saya, hal yang perlu untuk direncanakan dalam

pengelolaan sarana prasarana di MI Negeri Ambarawa antara lain:

(a) Mengidentifikasi segala keperluan sarpras yang dibutuhkan,(b)

Melakukan penghitungan, pen-dataan, dan penilaian kondisi barang

164

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 15 Juni 2015

Page 118: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

118

secara fisik dengan menggunakan formulir laporan opnam fisik, (c)

Melakukan evaluasi untuk menentukan jumlah barang yang masih

baik, rusak dan kemungkinan barang – barang yang tidak ditemu-

kan, dan (d) Berdasarkan hasil opname fisik tersebut, tim membuat

laporan hasil opname fisik barang.165

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa perencanaan

sarana dan prasarana di MI Negeri Ambarawa dilakukan melalui beberapa tahap

antara lain mengidentikasi keperluan sarana dan prasarana, melakukan pendataan,

melakukan evaluasi dan membuat laporan.

Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa

kegiatan perencanaan manajemen sarana dan prasarana di sekolah melibatkan

kepala sekolah, bendahara dan guru yang bersangkutan. Dalam kegiatan

perencanaan manajemen sarana prasarana, keterlibatan kepala sekolah adalah

sebagai pemimpin di sekolah, keterlibatan bendahara sebagai orang yang

mengelola keuangan sekolah, dan guru yang akan menggunakan sarana dan

prasarana pembelajaran.

Kegiatan perencanaan dalam manajemen sarana dan prasarana bertujuan

untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem

perencanaan dan pengadaan secara hati-hati dan saksama, sehingga madrasah

memiliki sarana dan prasarana yang baik sesuai dengan kebutuhan dana yang

efisien. Selain itu juga bertujuan untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan

prasarana pendidikan secara teliti dan tepat, sehingga keberadaan sarana dan

prasarana tersebut akan selalu dalam keadaan siap pakai.

165

Waka Sarpras, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 15 Juni 2015

Page 119: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

119

Peneliti melakukan wawancara wakil kepala sarana prasarana untuk

mengetahui tujuan dilakukannya perencanaan dalam manajemen sarana dan

prasarana. Berikut ini petikan wawancaranya.

Tujuan diadakanya perencanaan sarpras antara lain:

a. demi tercapainya tertib administrasi pengelolaan barang milik negara

yang dalam hal ini adalah sarpras;

b. untuk penghematan keuangan sekolah/negara;

c. mempermudah penghitungan sarpras;

d. mempermudah pengawasan dan penyelamatan sarpras.166

Pernyataan di atas dibenarkan oleh kepala sekolah MI Negeri Ambarawa

yang menyatakan sebagai berikut:

Tujuan kami mengadakan perencanaan sarpras pendidikan jasmani antara

lain (a) demi tercapainya tertib administrasi pengelolaan barang milik

negara, (b) untuk penghematan keuangan sekolah/negara, (c)

mempermudah penghitungan sarpras, dan (d) mempermudah pengawasan

dan penyelamatan sarpras.167

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa kegiatan

perencanaan dilakukan oleh kepala sekolah, bendahara waka sarana prasarana.

Tujuannya adalah:(a) demi tercapainya tertib administrasi pengelolaan barang

milik negara yang dalam hal ini adalah sarpras; (b) untuk penghematan keuangan

sekolah/Negara; (c) mempermudah penghitungan sarpras; dan (d) mempermudah

pengawasan dan penyelamatan sarpras.

Perencanaan manajemen sarana prasarana di MI Negeri Ambarawa

dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis kebutuhan sarana dan prasarana sekolah

serta perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana sekolah. Berikut ini adalah

166

Wakil kepala Sarpras, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 15 Juni 2015

167

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 15 Juni 2015

Page 120: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

120

petikan wawancara peneliti dengan wakil kepala sarana prasarana di MI Negeri

Ambarawa tentang analisa kebutuhan sarana dan prasarana.

Dalam tahap perencanaan sarana dan prasarana kami melakukan analisis

terlebih dahulu terhadap kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan

sekolah. Setelah dianalisis kemudian hasilnya akan dibahas dalam rapat

dengan kepala sekolah dan bendahara.168

Pernyataan wakil kepala sarana prasarana di atas dibenarkan oleh kepala sekolah

MI Negeri Ambarawa yang menyatakan sebagai berikut:

Dalam kegiatan manajemen sarana dan prasarana pembelajaran di MI

Negeri Ambarawa memang diawali dengan melakukan analisa terhadap

kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran, apa yang perlu dibeli

sekolah untuk mendukung proses pembelajaran. Setelah hasil analisis

kebutuhan diperoleh kemudian akan dibahas dalam rapat dengan

bendahara dan guru untuk mengetahui besarnya dana yang dimiliki

sekolah untuk membeli sarana dan prasarana tersebut. Sehingga apabila

ada sarana dan prasarana yang belum begitu penting dapat di tunda

terlebih dahulu.169

Tahapan selanjutnya adalah dengan melakukan perencanaan dan

pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran. Setelah hasil analisis kebutuhan

sarana dan prasarana pembelajaran dibahas dalam rapat, kemudian dilakukan

perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran. Perencanaan dan

pengadaan sarana prasarana pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil analisis

kebutuhan yang telah dilakukan.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah MI Negeri

Ambarawa dapat diketahui bahwa perencanaan dan pengadaan sarana dan

prasarana dilakukan berdasarkan pada keutamaan. Sarana dan prasarana yang

168

Wakil kepala, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 15 Juni 2015 169

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Juni 2015

Page 121: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

121

akan dibeli harus disesuaikan dengan kebutuhan yang paling utama. Berikut ini

petikan wawancara peneliti dengan kepala sekolah MI Negeri Ambarawa.

Setelah dilakukan analisa terhadap kebutuhan sarana prasarana

pembelajaran, kemudian akan dibuat perencanaan terhadap pengadaan

sarana prasarana tersebut. Proses pengadaan sarana prasarana

pembelajaran berdasarkan pada kebutuhan sekolah. Sekolah membuat

rangking untuk kebutuhan sarana prasarana tersebut. Artinya pengadaan

sarana prasarana pembelajaran berdasarkan pada keutaman sarana.170

Pernyataan di atas dibenarkan oleh wakil kepala sarana prasarana MI

Negeri Ambarawa yang menyatakan sebagai berikut.

Tahap selanjutnya adalah perencanaan dan pengadaan sarana dan

prasarana pembelajaran. Kegiatan perencanaan yang kami lakukan

berdasarkan pada pada hasil analisis kebutuhan. Pengadaan sarana di

dasarkan pada kebutuhan sekolah. Jadi yang paling dianggap urgen akan

dibeli terlebih dahulu. Kurang lebihnya seperti itu.171

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa kegiatan

perencanaan manajemen sarana dan prasarana di MI Negeri Ambarawa dilakukan

oleh kepala sekolah, wakil kepala bagian sarana dan prasarana dan bendahara

sekolah. Kegiatan perencanaan dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis

kebutuhan sarana dan prasarana serta perencanaan dan pengadaan sarana dan

prasarana. Analisis dilakukan untuk mengetahui kebutuhan sarana prasarana serta

sebagai dasar pembuatan perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana yang

akan dimiliki sekolah. Adapun sarana prasarana yang dimiliki MIN Ambarawa

Berikut ini tabel perkembangan sarana prasarana yang dimiliki MIN Ambarawa

dari tahun 2009 – 2015 sebagai berikut:

170

Kepala Madrasah, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Juni 2015 171

Waka Sarpras, Wawancara, MI Negeri Ambarawa, 18 Juni 2015

Page 122: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

122

Tabel 4.5. Sarana Prasarana MI Negeri Ambarawa

No Nama 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah

1 Gedung Sekolah 7 10 14 14

2 Kamar Kecil 6 9 15 15

3 Rak penyimpanan 1 3 8 9 9

4 Lemari kayu 13 20 25 25

5 White Board 2 16 16

6 CD Pembelajaran 2 7 11 18 26 26

7 Laptop 1 2 4 4

8 LCD 1 2 2

9 Printer 1 2 3 5 5

10 Bola kaki 1 3 4 5 7 7

11 Atlas 1 11 27 47 47

12 Angklung 10 10

13 Drumband 35 35

14 Kit IPA 3 4 7

15 Buku Pelajaran 2630 3469 5543 8825 8876 8876

16 Buku Cerita 300 800 1402 1402

17 Meja computer 2 7 14 14

18 Kursi guru 13 23 28 30 30

19 Meja guru 13 23 28 30 30

20 Kursi kayu siswa 252 302 342 402 422 472 472

21 Meja kayu siswa 239 25 40 60 20 25 409

Dengan adanya sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat

menunjang proses belajar mengajar. Untuk itu sarana dan prasarana yang ada di

MI Negeri Ambarawa perlu mendapat perhatian pengalokasian dana. Dan untuk

pengelolaan sarana dan prasarana di MI Negeri Ambarawa telah tersusun dalam

perencanaan RAPBM. Selama perkembangannya MI Negeri selalu diupayakan

menambah sarana dan prasarana jumlah siswa Selain itu madrasah juga setiap

tahunnya mengalokasikan anggaran dana untuk perbaikan sarana dan prasarana

yang tercantum dalam RAPBM.

Page 123: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

123

B. Analisis

1. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan

Pengertian mutu pendidikan itu dapat dilihat dari dua sisi yaitu segi

normatif dan segi deskriptif. Dalam arti normatif, mutu ditentukan berdasarkan

pertimbangan intrinsik dan ekstrinsik. Berdasarkan kriteria intrinsik, mutu

pendidikan merupakan produk pendidikan yakni manusia yang terdidik sesuai

standar ideal. Sedangkan berdasarkan ekstrinsik, pendidikan merupakan instrumen

untuk mendidik tenaga kerja yang terlatih. Adapun dalam arti deskriptif, mutu

ditentukan berdasarkan kenyataan misalnya hasil tes.172

Dengan demikian, mutu

pendidikan adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan secara

efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan akademis dan ekstrakulikuler

pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau

menyelesaikan pembelajaran tertentu.

Komponen yang terkait dengan mutu pendidikan adalah pertama kesiapan

dan motivasi siswa. Kedua, kemampuan guru profesional dan kerjasama dalam

organisasi sekolah. Ketiga, kurikulum meliputi relevansi isi dan operasional

proses pembelajarannya. Keempat sarana prasarana meliputi kecukupan dan

keefektifan dalam mendukung proses pembelajaran. Kelima, partisipasi

masyarakat dalam pengembangan program pendidikan sekolah.

Pendekatan yang perlu diperhatikan dalam peningkatan mutu pendidikan

yaitu pertama, perbaikan secara terus menerus. Konsep ini mengandung

pengertian bahwa pihak pengelola senantiasa melakukan berbagai perbaikan dan

172

Marus Suti, Strategi Peningkatan Mutu di era Otonomi, Jurnal Medtek, Vol 3, nomor 2,

Oktober, 2011

Page 124: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

124

peningkatan secara terus menerus untuk menjamin semua komponen

penyelenggaraan pendidikan telah mencapai standar mutu yang telah ditetapkan.

Konsep ini senantiasa memperbaharui proses pendidikan berdasarkan kebutuhan

dan tuntutan pelanggan. Jika tuntutan dan kebutuhan pelanggan berubah, maka

pihak pengelola institusi pendidikan. Standar mutu pendidikan misalnya dapat

berupa pemilikan atau akuisisi kemampuan dasar pada masing masing bidang

pembelajaran, dan sesuai jenjang pendidikan yang ditempuh.

Kedua pihak manajemen juga harus menentukan standar mutu materi

kurikulum dan standar evaluasi yang akan dijadikan sebagai alat untuk mencapai

standar kemampuan dasar. Standar mutu proses pembelajaran harus diterapkan

dalam arti manajemen perlu menetapkan standar mutu proses pembelajaran yang

diharapkan dapat berdaya guna untuk mengoptimalkan proses produksi dan untuk

melahirkan produk yang sesuai yaitu yang menguasai standar mutu pendidikan

berupa penguasaan standar kemampuan dasar. Pembelajaran yang dimaksud

sekurang kurangnya memenuhi karakteristik, menggunakan pendekatan

pembelajaran aktif, kooperatif, kolaboratif, konstruktif dan pembelajaran tuntas.

Ketiga, perubahan kultur. Konsep ini bertujuan membentuk budaya

organisasi yang menghargai mutu dan menjadikan mutu sebagai orientasi semua

komponen organisasi. Jika manajemen ini ditetapkan di institusi pendidikan,

maka kepala madrasah harus membangun kesadaran semua pihak yang

berkepentingan baik itu guru, siswa atau wali murid akan pentingnya

meningkatkan dan mempertahankan mutu pendidikan baik mutu hasil maupun

mutu proses. Keempat, perubahan organisasi, jika visi,misi dan tujuan organisasi

Page 125: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

125

berubah atau mengalami perkembangan maka sangat dimungkinkan terjadinya

perubahan organisasi. Perubahan organisasi disini adalah perubahan struktur

organisasi sehingga menyangkut perubahan tugas dan wewenang masing masing

personalnya. Kelima, mempertahankan hubungan dengan wali siswa karena

lembaga pendidikan menghendaki agar para pelanggannya merasa puas. Sehingga

diperlukan hubungan dan kerjasama yang baik antar kedua belah pihak.

Komunikasi harus selalu dijalin, wali siswa diperkenankan mengunjungi dan

mengamati serta melakukan penilaian dan memberikan masukan demi

peningkatan mutu pendidikan di madrasah.Mutu pendidikan di MI negeri

Ambarawa dapat diukur berdasarkan realitas hasil penelitian dengan kriteria yang

berdasarkan SNP adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Standar Mutu Pendidikan.

NO Standar Mutu

Pendidikan

Normativ Pendukung Penghambat Implikasi

1 Standar Isi

MIN

Ambarawa

telah

memenuhi

kriteria SNP

yang meliputi

kerangka dasar

dan struktur

kurikulum,

beban belajar,

KTSP, dan

kalender

akademik

Proses

pembelajaran

dan evaluasi

hasil

pembelajaran

menuntut

peserta didik

untuk lebih banyak

penguasaan

materinya

sehingga

memerlukan

waktu

pembelajaran

lebih lama.

Pengembangan

kurikulum

pada madrasah

yang berciri

khusus yaitu

pelajaran

agama lebih

rinci.

Materi

pembelajaran

yang padat

dengan jam

pelajaran

yang banyak

menjadi

beban berat

bagi peserta

didik.

Karena luas

cakupan materi

kurikulumnya

sehingga

Pendidik

dituntut agar

lebih kreatif

dan intensif

serta siswa

dituntut untuk

meluangkan

banyak waktu

belajar.Sehingga

memerlukan

pembiyaan yang

lebih banyak

2 Standar Proses Interaksi Mendorong

Page 126: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

126

Sesuai data

secara

administrasi

MI Negeri

Ambarawa

telah

memenuhi

standar proses

pembelajaran,

demikian pula

dilihat dari

kesiapan

tenaga

pengajar dalam

proses

pembelajaran

telah sesuai

dengan format

SNP.

pembelajaran

memerlukan

stimulus

respon untuk

mengembang

kan dan

menguasai

materi

pembelajaran

.

siswa agar

lebih

menguasai

materi

pembelajaran

3 Standar

Kompetensi

kompetensi

lulusan sudah

terpenuhi

Prestasi non

akademik di

tingkat

propinsi

masih sangat

kurang,

sedangkan

prestasi

akademiknya

baik

Jumlah peserta

didik yang

banyak

Peningkatan

prestasi

memerlukan

pembiayaan

banyak

4 Standar

pendidik dan

tenaga

kependidikan

(kompetensi

pedagogik,

komptensi

professional,

komptensi

sosial, dan

kepribadian)

Minimnya

pendidik

mendapat

seminar,

pelatihan dan

workshop

Semua guru

berpendidikan

SI.

Guru kurang

mengikuti

seminar,

workshop

Untu k

meningkatan

profesionalisme

guru dibutuhkan

pembiayaan

yang cukup

Page 127: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

127

5 Standar sarana

prasarana

Aspek sarana

prasarana

pendidikan

sudah baik

Masih perlu

banyak

perhatian

baik dari segi

pengadaan

yang sesuai

dengan

standar

pendidikan.

Keadaan

Sarana

prasarana

cukup

mendukung

proses KBM

Keterbatasan

ruang kelas

yang dimiliki

Untuk

peningkatan

sarana prasarana

dibutuhkan

pembiayaan

yang cukup

besar.

6 Standar

pengelolaan

sudah

terpenuhi

pelaksanaann

ya belum

efektif dan

efisien

Kreaatif dan

inovatif

mampu

bersaing

Kurang

disiplin guru

dan lemahnya

pengawasan

7 Standar

pembiayaan

perlu adanya

kecermatan

dalam memilih

program

peningkatan

mutu

Memilih

program

peningkatan

mutu

Terbatasnya

dana

Untuk

peningkatan

mutu

memerlukan

pembiayaan

yang besar.

8 Standar

penilaian

sudah berjalan

sesuai dengan

SNP

Standar

penilaian

yang

dilakukan

sudah

memenuhi

ketentuan

standar

penilaian

2. Pelaksanaan Pembiayaan di MI Negeri Ambarawa

a. Perencanaan Keuangan Madrasah

Perencanaan sebagai suatu proses penentuan tujuan atau sasaran yang

hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk

Page 128: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

128

mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin juga dipraktekkan oleh MI

Negeri Ambarawa. Dalam perencanaan keuangan madrasah, MI Negeri

Ambarawa dibawah pimpinan kepala madrasah melakukan perencanaan dengan

memperhatikan berbagai pihak yang kemudian dikaji dan pada akhirnya nanti

disusun sebagai bahan masukan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran

Madrasah( RKAM).

Perencanaan pembiayaan di madrasah sebagian besar masuk dalam

penyusunan RAPBM yang disusun secara efektif dan efisien. Hal ini sejalan

dengan yang diungkapkan Fattah bahwa dalam penyusunan anggaran adalah

bagaimana memanfaatkan dana secara efisien, mengalokasikan secara tepat,

sesuai dengan skala prioritas.173

Itulah sebabnya dalam prosedur penyusunan

anggaran memerlukan tahapan yang sistematik sebagaiamana tercantm dalam

undang undang No 20 tahun 2003 pasal 48 bahwa pengelolaan dana pendidikan

berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas

publik.174

MI Negeri Ambarawa dalam menyusun rencana anggaran dan belanja

madrasah (RAPBM) pada prakteknya selalu dilakukan dengan musyawarah yang

dihadiri kepala madrasah, guru, karyawan, dan komite.

Hal ini dilakukan agar ketika proses pembelajaran dimulai, segala sesuatu

kegiatan yang berkaitan dengan proses pembelajaran dapat dilaksanakan

semaksimal mungkin. Ini sejalan dengan yang diungkapkan Harjanto dalam

susilawaty bahwa perencanaan adalah proses mempersiapkan kegiatan kegiatan

173

Nanag Fatah, Ekonomi dan pembangunan, 2007,26 174

Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional.

Page 129: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

129

secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.175

Sementara itu proses penyusunan perencanaan pembiayaan, madrasah telah

sepenuhnya melakukan kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam perencanaan

pembiayaan madrasah sebagaimana yang diungkapkan Mulyasa bahwa dalam

perencanaan pembiayaan madrasah mencakup dua kegiatan yaitu penyusunan dan

pengembangan RAPBS.176

Dalam pelaksanaannya mereka melakukan perencanaan pendidikan,

pengeluaran dan pendapatan, selain itu mereka juga berusaha melakukan

pendekatan partisipatif terhadap masyarakat madrasah.177

MI Negeri Ambarawa

dalam penyusunan anggaran juga menganut prinsip pembagian wewenang.

Pelaksanaan pembiayaan dilakukan oleh bendahara madrasah hal ini sesuai

dengan yang diungkapkan Fattah bahwa anggaran harus disusun berdasarkan

prinsip prinsip pembagian wewenang dan tanggungjawab yang jelas dalam

manajemen organisasi, adanya sistem akuntansi yang memadai, adanya penelitian

dan analisis untuk menilai kinerja organisasi, adanya dukungan dari pelaksana.178

Dalam pelaksanaan musyawarah, kepala sekolah dan para wakilnya

melakukan tiga perencanaan yaitu:

a. Perencanaan pendidikan kepala madrasah dan para wakinya melakukan

kajian terhadap program program yang ingin dicapai dalam satu tahun

kedepan. Progaram program yang direncanakan harus berdasarkan visi,

misi dan memperhatikan keadaan madrasah serta kemungkinan yang

terjadi pada tahun tahun berikutnya. Hal ini penting karena perencanaan

yang tidak berdasarkan visi misi akan menjadikan program yang

175

Baihaqi, Manajemen Pembiyaan pada SMKN Aceh Besar, Jurnal Administrasi

Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Volume1, No.2, November 2012, 40 176

Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah yang Profesioal, , 2007,56 177

Wawancara dengan Kepala madrasah pada tanggal 20 Juli 2015 178

Nanang Fatah, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah dan Dewan Sekolah,Bandung;

Pustaka Bai Quraisy, 2007, 26.

Page 130: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

130

disusun tidak sesuai dengan yang diinginkan madrasah. Sedangkan

apabila program yang disusun tidak berdasarkan pada keadaan yang

sebenarnya terjadi pada madrasah, maka akan membuat perencanaan

tidak dapat dilaksanakan dengan baik karena tidak mendapat dukungan

dari sumber daya madrasah. Adapun perencanaan yang tidak

memperkirakan masa yang akan datang akan berakibat tidak akan

mendapat dukungan pada tahun tahun berikutnya

b. Perencanaan pengeluaran. Perencanaan yang dilakukan kepala

madrasah dan para wakilnya pada tahap selanjutnya adalah perencanaan

pengeluaran untuk membiayai kebutuhan kebutuhan madrasah dalam

melaksanakan program programnya. Perencanaan pengeluaran di MI

Negeri Ambarawa ini berdasarkan pada kemungkinan kemampuan

madrasah, sedangkan kemampuan keuangan madrasah tergantung pada

penerimaan dan pengeluaran yang masuk pada tahun anggaran.

c. Perencanaan pendapatan, kepala madrasah dan para wakilnya

merencanakan penerimaan dan pengeluaran yang mungkin masuk ke

madrasah melalui berbagai segi dalam satu tahun anggaran. Pendaptan

madrasah digunakan utuk memenuhi kebutuhan dan program yang

disusun madrasah.

Perencanaan terhadap tiga hal di atas yang dilakukan oleh MI Negeri

Ambarawa sudah sesuai dengan teori, sehingga menunjukkan bahwa madrasah

ini sudah tergolong cukup baik dalam manajemen. Pada data penelitian yang

telah dipaparkan sebelumnya bahwa selain menyusun RKAM juga selalu

melakukan pengembangnnya. Dalam pengembangan rencana kegiatan dan

anggaran MI Negeri Ambarawa menggunakan tiga langkah pendekatan yaitu

kelompok kerja, kerjasama dan komite.

Hal ini dilakukan dengan memperhatikan sumber daya yang ada di

madrasah, menampung semua aspirasi dan mendapat persetujuan dari pihak

yang bersangkutan.179

Perencanaan yang dibuat oleh madrasah yang

memperhatikan pengembangan rencana anggaran dan pendapatan dan belanja

179

Wawancara dengan kepala madrasah pada tanggal 12 Juli 2015

Page 131: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

131

madrasah seperti yang dilakukan MI Negeri Ambarawa akan melahirkan

perencanaan yang baik diantaranya yaitu:

a. Perencanaan yang dibuat harus memperhatikan dan berdasarkan pada

sumber daya yang ada di madrasah. Dengan pengembangan RKAM

pada tingkat kelompok kerja maka perencanaan yang dibuat akan

lebih bagus karena sesuai dengan kondisi di madrasah.

b. Perencanaan yang dibuat merupakan perencanaan yang dapat

menampung aspirasi. Melalui pengembangan RKAM pada tingkat

kerjasama dengan komite madrasah, maka perencanaan akan sesuai

dengan keinginan berbagai pihak. Perencanaan yang dibuat

merupakan perencanaan yang mendapat persetujuan dari berbagai

pihak. Melalui pengembangan RKAM dengan sosialitas dan legalitas,

maka perencanaan yang dibuat diakui keberadaannya oleh berbagai

pihak.

Dari uraian di atas maka penulis simpulkan bahwa perencanaan keuangan

di MI Negeri Ambarawa sudah berjalan baik dan teratur.

b. Pelaksanaan Keuangan Madrasah

Pelaksanaan pembiayaan di MI Negeri Ambarawa dilakukan oleh

bendahara, hal ini sejalan dengan mulyasa bahwa sekolah dapat menetapkan

bendahara sesuai dengan peran dan fungsinya.180

Untuk uang yang harus

dipertanggungjawabkan ditunjuk bendahara oleh kepala madrasah . Kegiatan

pelaksanaan pembiayaan di MI Negeri Ambarawa disesuaikan dengan

pendapatan yang diperoleh ini sejalan yang dikatakan Bafadal bahwa

pelaksanaan anggaran dalam setiap personel sekolah adalah semua

penggunaan dana yang tersedia harus disesuaikan dengan rencana anggaran

yang telah disusun lembaga.181

Pelaksanaan keuangan di MI Negeri

Ambarawa dibagi dalam dua kegiatan yaitu penerimaan dan pengeluaran dana

180

Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah yang Profesioal, Bandung , , 2007,69

181

Bafadal , Pengelolaan Keuangan Sekolah, Jakarta; Bumi Aksara, 2008, 54

Page 132: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

132

pendidikan. Pemisahan kegiatan penerimaan dan pengeluaran dapat

memberikan manfaat antara lain:

a. Mempermudah pembukuan, dengan pemisahan ini akan memudahkan

bendahara penerimaan dan pengeluaran dalam melaksanakan tugasnya

yaitu dalam penerimaan maupun pengeluaran uang.

b. Memudahkan dalam pengawasan dan pemeriksaan. Pengawasan dan

pemeriksaan dalam melihat aliran dana di MI Negeri Ambarawa lebih

mudah dilakukan dengan adanya pemisahan dana penerimaan dan

pengeluaran.

Dengan adanya pemisahan antara dana penerimaan dan pengeluaran maka

akan memudahkan berbagai pihak yang berkepentingan untuk melihat aliran dana

di MI Negeri Ambarawa. Penerimaan dana pendidikan ditentukan oleh besarnya

dana yang diterima lembaga dari setiap sumber dana Dalam Undang Undang No

20 tahun 2003 pasal 46 disebutkan bahwa pendanaan pendidikan di Indonesia

menjadi tanggngjawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.182

Di MI

Negeri Ambarawa dana diperoleh dari pemerintah dan komite. Pemerintah

merupakan penyandang dana tetap yang dikelola madrasah untuk memenuhi

kebutuhannya. Dalam penerimaan dana pendidikan MI Negeri Ambarawa telah

menunjuk bendahara II untuk membuat pembukuan antara lain:

a. Buku harian.

Buku ini berisi nama penyetor, kelas guna membayar dan jumlah yang

disetorkan serta waktu penyetorannya. Disini dapat dilihat format bukunya

sederhana dan mudah dipahami. Format seperti ini memudahkan madrasah

dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan. Apalagi jika ada

kronologi kejadiannya akan lebih memudahkan dalam menggali informasi.

182

Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional, Mulyono,Mewujudkan keunggulan madrasah,

vol 2, No 1, 2009

Page 133: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

133

b. Buku Rekap

Buku ini berisi kumpulan catatan harian, dari buku ini dapat diketahui

jumlah dana yang masuk serta dapat diketahui keadaan dana yang ada di

MI Negeri Ambarawa. Dan dapat dibandingkan dengan dana yang ada di

bendahara umum, sehingga dana yang masuk dapat dikontrol.

c. Buku Setor

Di MI Negeri Ambarawa, buku ini digunakan bendahara madrasah untuk

mencatat penyetoran dana yang telah dilakukan kepada bendahara. Dari

buku ini menjadi bukti setoran dana yang telah dilakukan kepada

bendahara. Dari buku ini menjadi bukti setoran dana yang telah dilakukan

bendahara madrasah kepada ke kepala madrasah agar setiap dana yang

masuk dapat dikontrol.

Pembukuan terhadap penerimaan di MI Negeri Ambarawa

dilakukan dalam format sederhana dan mudah dimengerti sehingga

berbagai pihak yang berkepentingan dapat memahaminya. Dalam

pelaksanaan keuangan di MI Negeri Ambarawa dalam kegiatan

pengeluaran dilakukan oleh bendahara I yang menangani pengeluaran

dana pendidikan di madrasah.

Dalam pelaksanaan pembiayan di madrasah subjek penelitian,

laporan pelaksanaan pembiayaan disusun dengan baik sebagai bahan

pertanggungjawaban. Ini sesuai dengan Bafadal bahwa semua keuangan

harus dilengkapi dengan kwitansi pengeluaran, semua penggunaan dana

harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang

Page 134: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

134

undangan yang berlaku dalam rangka mempermudah pengawasan dan

pertanggungjawaban, semua penggunaan dana harus dibukukan secara

seksama dan berkesinambungan melalui proses pembukuan yang

berlaku.183

Langkah langkah pengeluaran dana adalah sebagai berikut:

pengajuan permintaan yang ditulis dalam lembar permintaan pengeluaran

dana kepada kepala madrasah; setelah mendapat persetujuan kemudian

bendahara madrasah mengecek keabsahan lembar permintaan tersebut

yakni sudah disetujui oleh kepala madrasah atau belum; setelah diketahui

keabsahannya maka dilakukan pengajuan permintaan pengeluaran dana

kepada bendahara; bendahara madrasah memberikan kepada yang

bersangkutan untuk meminta pengeluaran dana agar dapat dibelanjakan

sesuai dengan kebutuhan yang diajukan.

Melakukan analisis dan pengambilan keputusan merupakan tugas

fungsional bagian keuangan untuk melaksanakan tugas itu maka

bendahara harus berpatokan pada rencana anggaran yang tepat,

mengestimasi secara tepat nilai nominal sumber keuangan, mencermati

tentang pengaruh waktu dan ketidakpastian, memperhitungkan efisiensi

pengaruh waktu, memperhitungkan efisiensi pengeluaran secara cermat.184

Pembiayaan madrasah berasal dari pemerintah pusat, dan daerah yang

bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan bagi kepentingan

pendidikan, orang tua atau siswa dan masyarakat. Keuangan dan

183

Bafadal , Pengelolaan Keuangan Sekolah, Jakarta; Bumi Aksara, 2008,61 184

Baihaqi, Manajemen Pembiayaan Pendidikan pada SMKN di Aceh Besar, Jurnal

Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas SyiaH Kuala Volume1, No.2, November 2012,

43

Page 135: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

135

pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan bagian yang

tak terpisahkan dalam pendidikan. oleh karena itu madrasah selalu

merencanakan anggaran dengan matang untuk kelancaran proses belajar

mengajar. Biaya madrasah terdiri dari biaya rutin dan biaya operasional,

biaya rutin selalu lancar dikeluarkan dari tahun ke tahun seperti gaji

pegawai sedangkan biaya operasional dikeluarkan sekolah untuk perbaikan

dan rehab gedung serta fasilitas dan alat alat pengajaran.

Pengeluaran dana di MI Negeri Ambarawa melalui beberapa tahap

yang melibatkan penanggungjawab atau yang mengajukan permintaan

pengeluaran, bendahara madrasah bagian pengeluaran dan kepala

madrasah. Prosedur ini biasa dikatakan panjang dan lama, namun dana ini

agar dapat dipertanggungjawabkan penggunaanya dengan baik, sehingga

berbagai pihak yang berkepentingan akan dapat mengetahui penggunaan

dana yang ada apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan.

Dalam pembukuan pengeluaran di MI Negeri Ambarawa dilakukan

secara kronologis pada setiap transaksi yang dilakukan dalam setiap bulan,

yaitu sesuai dengan urutan tanggal transaksi pada bulan tersebut.185

Hal

ini dimaksudkan untuk mempermudah pembukuannya. Pengeluaran dana

yang dilakukan setelah ditulis secara kronologis kemudian dicatat dalam

buku catatan pengeluaran menurut jenis pengeluaran, yaitu seperti

kebutuhan guru, pembelian perlengkapan belajar mengajar yang kemudian

data pengeluaran tersebut dimasukkan dalam laporan bulanan kepala

185

Dokumentasi RKAM MI Negeri Ambarawa tahun 2014

Page 136: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

136

madrasah, dari sini dapat dimengerti bahwa pembukuan yang dilakukan

untuk memudahkan pengawasan, pemeriksaan dan pertanggungjawaban

yakni melalui pembukuan atau pencatatan pengeluaran harian dan bulanan

yang kemudian dituangkan dalam laporan harian, bulanan, tahunan.

Selain itu pembukuan pengeluaran dicatat berdasarkan jenis

pengeluaran akan memudahkan bagi pengawas dan pemeriksa untuk

mengetahui besarnya pengeluaran untuk berbagai jenis kebutuhan

madrasah, sehingga pengeluaran dapat dikontrol sesuai dengan yang telah

direncanakan.

Dari uraian di atas penulis dapat simpulkan bawa pelaksanaan

keuangan madrasah di MI Negeri Ambarawa sudah berjalan baik dan perlu

dipertahankan dan ditingkatan kinerjanya. Pembiayaan di MI Negeri

Ambarawa sudah dikelola secara professional oleh tenaga pendidik dan

kependidikan baik dari segi perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian

yang melibatkan peran komite madrasah. MI Negeri Ambarawa sebagai

salah satu madrasah yang disukai banyak kalangan di seputar kota

Ambarawa dan memiliki reputasi yang bagus dalam pandangan

masyarakat itu sendiri. Dalam rangka peningkatan pelayanan, fasilitas dan

kegiatan ekstra pendukung lainnya, maka madrasah harus memiliki

sumber alternatif lainnya tidak hanya menunggu dana dari pemerintah.

c. Evaluasi

Evaluasi sebagai salah satu langkah dalam tahapan manajemen MI

Negeri Ambarawa difungsikan sebagai langkah dalam mengontrol

Page 137: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

137

perencanaan dan pelaksanaan keuangan madrasah. Evaluasi yang

dilakukan adalah dengan pengawasan dan pemeriksaan. Pengawasan

dilakukan terhadap barang barang dan pelaksanaan keuangan madrasah.

Sedangkan pemeriksaan dilakuakan terhadap anggaran, kas dan barang.

Pemeriksaan terhadap anggaran di MI Negeri Ambarawa dapat

dimanfaatkan untuk mengetahui kebijakan yang dilakukan madrsah dalam

melakukan perencanaan penerimaan dan pengeluaran sehingga dari sini

pihak pihak yang berkepentingan dapat melakukan pengontrolan terhadap

penerimaan dan pengeluaran dari hal hal yang tidak berguna maka dengan

pemeriksaan terhadap anggaran ini akan menghindarkan dari anggaran

yang tidak perlu dan tidak bermanfaat.

Sedangkan pemeriksaan terhadap kas bertujuan untuk menguji

kebenaran jumlah dana yang ada dengan membandingkan jumlah dana

yang seharusnya ada dengan dana yang ada melalui catatan. Di MI Negeri

Ambarawa pemeriksaan terhadap kas dilakukan oleh kepala madrasah dan

komite madrasah dengan melihat catatan dana yang masuk yang dipegang

oleh bendahara II untuk mengetahui jumlah dana yang diterima madrasah

dan terhadap catatan dana yang sudah dikeluarkan dan mengtahui jumlah

dana yang masih ada.

Pemeriksaan yang dilakukan ini akan dapat mengontrol

pengeluaran berikutnya, yang berarti bahwa pengeluaran berikutnya harus

memperhatikn pengeluaran yang sudah dilakukan, sehingga tidak terjadi

pengeluaran yang tidak sesuai dengan perencanaan. Adapun pemeriksaan

Page 138: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

138

terhadap barang yang dilakukan di madrasah terhadap jenis, jumlah dan

fungsi merupakan pemeriksaan yang baik dan sesuai dengan teori

pemeriksaan terhadap barang yang tercantum dalam bab sebelumnya.

Dari keterangan tersebut diketahui bahwa evaluasi yang dilakukan

oleh MI Negeri Ambarawa sudah tergolong baik, hal ini dapat dilihat

seperti dari pemeriksaan yang dilakukan yakni sudah sesuai teori yang

tercantum dalam bab 2 yaitu terhadap anggaran, kas dan barang. Selain itu

evaluasi juga dilakukan dengan memeriksa laporan pertanggungjawaban

yang dilakukan oleh bendahara dan madrasah juga telah melibatkan

masyarakat dan orang tua siswa yang bergabung dalam komite madrasah

dalam kegiatan pemeriksaan dan pengawasan. Hal ini diperlukan karena

pendapatan yang diterima madrasah berasal dari mereka, dan sebagai

salah satu bentuk menjadikan mereka merasa memiliki dan

bertanggungjawab terhadap madrasah ini.

Dalam pertanggungjawabannya, MI Negeri Ambarawa melakukan

pertanggungjawaban ke dalam dan keluar. Pertanggungjawaban ke dalam

dilakukan oleh dua pihak yaitu pertama bendahara selaku pelaksana

pembiayaan pendidikan di madrasah melaporkan kepada kepala madrasah

selaku pimpinan. Kedua dilakukan kepala madrasah selaku pimpinan

pelaksanaan keuangan madrasah di MI Negeri Ambarawa kepada komite

madrasah. Adapun pertanggungjawaban keluar dilakukan dengan

menyediakan informasi tentang pendapatan dan penggunaan dana yang

diperoleh kepada wali siswa. Data tersebut menunjukkan bahwa MI

Page 139: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

139

Negeri Ambarawa melakukan pertanggungjawaban dengan baik, sehingga

perlu dipertahankan. Informasi yang disediakan untuk oang tua merupakan

bentuk pertanggungjawaban, tinggal wali siswa peduli atau tidak dengan

hal ini. Kepedulian ini ini perlu dipupuk dalam rangaka mengikutsertakan

orang tua dalam program pengelolaan madrasah. Evaluasi di madrasah ini

juga dilakukan dengan memeriksa pelaksanaan pembukuan keuangan yang

dilakukan oleh bendahara. Ini menunjukkan bahwa bukan hanya mengenai

dana saja yang diperiksa namun juga dalam pembukuan keuangan yang

dilakukan oleh bendahara. Ini menunjukkan bahwa bukan hanya mengenai

dana saja yang diperiksa, namun juga dalam pembukuannya. Dalam

pemeriksaan di MI Negeri Ambarawa ini dilakukan dengan menilai

pembukuan yang dibuat dengan indikator yang dinilai adalah mengenai

kerapian, keteraturan dan kelengkapan serta kesesuain anggaran. Keempat

hal tersebut jika dilakuakan maka pembukuan diangap baik. Ini

menunjukkan bahwa madrasah menyiapkan diri bukan hanya dalam

mengelola dana saja, namun juga dalam pembukuannya.

1. Implikasi peningkatan mutu melalui manajemen pembiayaan

Upaya meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Madrasah

merupakan bagian penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

manusia. Adanya sumber daya manusia yang unggul dipengaruhi pula oleh

faktor yang menunjang pembelajaran di madrasah. Faktor tersebut berupa

guru yang profesional, sarana dan prasarana yang memadai, juga

penunjang pembelajaran siswa berupa kegiatan ekstrakulikuler. Semua itu

Page 140: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

140

tidak akan terpenuhi jika tidak adanya biaya yang mencukupi kebutuhan

kebutuhan untuk meningkatkan mutu pendidikan di madrasah. Maka dari

itu biaya perlu dikelola dengan sebaik-baiknya demi kelancaran dan

peningkatan mutu di madrasah. Pengelolaan pembiayaan di MI Negeri

Ambarawa dikelola langsung oleh kepala madrasah dibantu oleh

bendahara, sehingga kepala madrasah mengetahui pengeluaran dan

penerimaan keuangan secara langsung. Selain itu kepala madrasah

bertugas pelaksana bagaimana meningkatkan mutu pendidikan yaitu

dengan mengkoordinir kegiatan-kegiatan demi berlangsungnnya

peningkatan mutu pendidikan melalui pembiayaan yang telah diatur dalam

RAPBM. Manajemen pembiayaan dalam meningkatkan mutu pendidikan

di madrasah perlu memperhatikan tiga komponen penentu keberhasilan

madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan yang membutuhkan

perhatian pengalokasian dana antara lain:

a. Siswa

Dalam usaha peningkatan mutu pendidikan siswa merupakan

sumber daya terpenting dalam proses pembelajaran dan juga kegiatan

sekolah. Wahana yang paling tepat untuk melibatkan para siswa adalah

kegiatan-kegiatan diluar kurikuler atau ekstrakurikuler.186

Semakin

banyak kegiatan yang di ikuti siswa maka akan menambah pengetahuan

dan keterampilan yang dimiliki siswa. ekstrakurikuler ini bertujuan untuk

mempertajam pemahaman terhadap keterkaitan dengan mata pelajaran

186 Wahyu Sumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Yogyakarta: Rajawali Pers,

2008), hlm 239.

Page 141: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

141

kurikuler. Para siswa dibina kearah mantapnya pemahaman, kesetiaan dan

pengalaman nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, watak dan kepribadian bangsa, budi pekerti luhur, kesadaran

berbangsa dan bernegara, keterampilan dan kemandirian, olahraga dan

kesehatan serta persepsi, apersepsi dan kreasi seni.187

Ekstra kurikuler

yang ada di MI Negeri Ambarawa dilaksanakan sesuai jadwal yang telah

ditentukan pada awal tahunnya oleh penanggungjawab yang mengatur

semua kegiatan ekstrakurikuler.

Ekstrakurikuler yang ada di MI Negeri Ambarawa antara lain

pramuka, rebana, melukis, badminton, komputer, seni baca Al Quran. Juga

ada organisasi QNS yang khusus mengkoordinir kegiatan ekstra kurikuler

kebahasa Arab. Di MI Negeri Ambarawa memang yang diutamakan agar

siswa-siswinya dapat berbahasa Arab dengan lancar. Selain kursus bahasa

Arab juga ada kursus bahasa Inggris dalam kegiatannya kursus bahasa

Inggris terdapat Vocab Game yaitu kegiatan yang memadukan permainan

dan berbahasa Inggris. Kegiatan ini dimaksudkan agar siswa dapat belajar

bahasa Inggris dengan bermain dalam menggunakan bahasa Inggris.

Semua siswa di MI Negeri Ambarawa di wajibkan mengikuti

ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler ini menjadi penting dalam

meningkatkan mutu pendidikan di karenakan kegiatan estrakurikuler

menunjang pembelajaran dan juga meningkatkan keterampilan yang

dimiliki peserta didik. Mengingat begitu pentingnya ekstrakurikuler dalam

187 Wahyu Sumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Yogyakarta: Rajawali Pers, 2008,

239.h 241-242

Page 142: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

142

meningkatkan kualitas siswa, untuk itu pengelola madrasah memberikan

anggaran kegiatan untuk menunjang tercapainya proses kegiatan agar

berjalan dengan lancar. Tanpa adanya pengalokasian dana yang cukup

pelaksanaan kegiatan tidak akan berjalan dengan lancar. Maka dari itu

kegiatan ekstraklurikuler yang ada di MI Negeri Ambarawa ini telah

mendapat pengalokasian dana yang telah tercantum dalam RAPBM.

b. Guru

Guru merupakan salah satu faktor yang mepengaruhi kualitas

siswa. guru mempunyai peranan penting menjadi media dalam proses

pembelajaran siswa. Mutu siswa tergantung bagaimana peran guru dalam

memberikan pembelajaran yang tepat kepada siswanya. Selain itu jenjang

pendidikan yang telah ditempuh oleh guru juga mempengaruhi

peningkatan mutu pendidikan. Di MI Negeri Ambarawa semua guru

berpendidikan sarjana, dan banyak diantara mereka yang melanjutkan ke

S2. Untuk meningkatkan profesionalisme guru di MI Negeri Ambarawa

mendapatkan bantuan dari KEMENAG yaitu peningkatan profesionalisme

guru dengan adanya program kualifikasi peningkatan profesionalisme

mutu guru dan adanya pelatihan, diklat, workshop diharapkan dapat

meningkatkan kualitas guru dalam proses belajar mengajar dan juga

madrasah memberikan kesempatan para guru untuk melanjutkan kuliah

dan membekali para guru kursus bahasa Inggris dan kursus bahasa Arab.

Selama dalam pelaksanaannya tidak mengganggu tugasnya sebagai guru.

Page 143: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

143

Dalam peningkatan mutu pendidikan, guru sebagai faktor

terpenting dalam penunjang pendidikan untuk mencerdaskan peserta didik,

guru di MI Negeri Ambarawa mendapatkan pelatihan, selain itu juga guru

mendapatkan peningkatan kesejahteraan dalam upaya membangkitkan

gairah guru dalam meningkatkan kinerja pengajarannya. Dengan adanya

peningkatan kinerja ini dimaksudkan akan dapat meningkatkan

profesionalisme kerja guru. Peningkatan kesejahteraan ini bertujuan untuk

mengacu peningkatan mutu dalam proses pendidikan dan pembelajaran

sehingga guru dapat berlomba-lomba dalam meningkatkan kinerja

mengajarnya dan secara bersamaan akan berimplikasi pada kualitas dalam

peningkatan mutu pendidikan.

c.Sarana dan prasarana

Faktor yang mempengaruhi peningkatan mutu proses pembelajaran

salah satunya adalah sarana dan prasarana pendidikan. Agar sarana

prasarana pendidikan dapat terus berdaya guna aktif dalam proses

pembelajaran pihak madrasah harus terus melakukan perkembangan dan

penambahan sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan

perkembangan zaman, yang semakin canggih dan teknologi semakin

berkembang terutama dalam bidang pendidikan. Pendidikan sekarang ini

terutama proses pembelajaran memerlukan sarana dan prasarana

pendidikan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran dan untuk

mengoptimalkan kreatifitas siswa. Sarana dan prasarana pendidikan yang

canggih serta mengikuti kemajuan zaman adalah harapan dan keinginan

Page 144: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

144

setiap madrasah untuk mewujudkan harapan dan keinginan tersebut, pihak

madrasah haruslah mempunyai dana yang cukup banyak dalam

pengelolaan sarana dan prasarana madrasah. Madrasah perlu mengelola

sarana dan prasarana dengan sebaik baiknya sebagai penunjang

pelaksanaan proses pembelajaran.

Dengan adanya sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat

menunjang proses belajar dan mengajar. Dalam proses pembelajaran

sarana dan prasarana sangat membantu siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran, membantu memudahkan belajar bagi siswa. untuk dapat

menarik perhatian siswa lebih besar dan menarik minat murid dalam

belajar, untuk itu sarana dan prasarana yang ada di MI Negeri Ambarawa

perlu mendapat perhatian pengelolaan pengalokasian dan untuk

mendapatkan sarana dan prasarana yang baik sehingga dapat menunjang

proses pembelajaran siswa. Pengalokasian dana untuk pengelolaan sarana

dan prasarana di MI Negeri Ambarawa telah tercantum dalam perencanaan

RAPBM.

Agar pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dapat

mempengaruhi mutu proses pembelajaran perlu partisipasi aktif dari guru

dan murid, serta perlunya dukungan dari kepala madrasah untuk

mewujudkannya. Sarana dan prasarana pendidikan yang sudah ada perlu

dimaksimalkan penggunaannya karena dengan demikian sarana dan

prasarana tersebut akan terus berdaya guna aktif terhadap proses

pembelajaran.

Page 145: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

145

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang strategi peningkatan mutu melalui

manajemen pembiayaan (studi kasus pada MI Negeri Ambarawa) dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Strategi yang dilakukan MI Negeri Ambarawa untuk meningkatkan mutu

pendidikan adalah dengan membentuk tim peningkatan mutu yang

bertugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi mutu pendidikan di

MI Negeri ambarawa. Penyelenggaraan pendidikan yang berdasarkan SNP

dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan bertujuan

menjamin mutu pendidikan nasional. MI Negeri Ambarawa telah

memenuhi SNP. Pencapaian ini di dukung berbagai faktor diantaranya

yaitu peserta didik, kurikulum dan sarana prasarana sedangkan faktor

penghambatnya adalah sistem penilaian pendidikan yang hanya fokus pada

hasil pembelajaran dan kurang memperhatikan penilaian proses

pembelajaran.

Implementasi peningkatan mutu pendidikan dan upaya mengatasi

hambatan berdasarkan SNP meliputi kerangka dasar dan struktur

kurikulum, beban mengajar dan kalender pendidikan telah dijabarkan dan

diimplementasikan dalam proses pembelajaran sesuai dengan SNP.

Pengelolaan system Manajemen yang baik akan mendukung proses

pembelajaran yang baik dan menghasilkan peningkatan mutu pendidikan.

Page 146: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

146

2. Pelaksanaan manajemen pembiayaan pendidikan di MI Negeri

Ambarawa dalam proses perencanaan pembiayaan telah melibatkan

partisipasi aktif dari semua pihak hal ini dilakukan untuk mengurangi

beban biaya dalam penyelenggaraan pendidikan. Penggunaan anggaran

pembiayaan pendidikan yang telah sesuai dengan program pembiayaan

yang telah ditetapkan merupakan faktor kunci terlaksana proses

pendidikan di madrasah. MI Negeri Ambarawa cenderung lebih

memprioritas kebutuhan yang menunjang peningkatan mutu pendidikan

agar pembiayaan dapat berjalan efektif dan efisien. Dalam pembiayaan MI

Negeri Ambarawa cenderung menunggu kucuran dana dari pemerintah

saja. Pelaksanaan keuangan madrasah di MI Negeri Ambarawa sudah

berjalan baik dan perlu dipertahankan dan ditingkatan kinerjanya.

Pembiayaan di MI Negeri Ambarawa sudah dikelola secara professional.

Berdasarkan hasil analisis mutu pendidikan pendidikan berkorelasi

positif dan signifikan dengan manajemen pembiayaan dimana dengan

manajemen pembiayaan madrasah mampu merencanakan hal hal yang

menunjang peningkatan mutu misalnya dengan pembiayaan yang handal

akan menunjang pengadaan sarana prasarana yang menunjang

pembelajaran, pengembangan diri guru serta prestasi akademik dan non

akademik siswa.

Dengan demikian manajemen pembiayaan memegang peranan

yang sangat vital dalam meningkatkan mutu pendidikan di MI Negeri

Ambarawa.

Page 147: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

147

B. Saran

1. Disarankan kepada kepala MI negeri Ambarawa agar terus berupaya

mengoptimalkan peningkatan mutu melalui manajemen pembiayaan.

Upaya ini ditempuh dengan penyusunan program pembiayaan tetap

menganut asas efektifitas dan efisiensi, guna tercapainya program yang

telah ditetapkan.

2. Diharapkan kepada kepala madrasah sebagai kuasa pengguna anggaran

dapat lebih meningkatkan kerjasama yang harmonis dengan bendahara

dalam proses pengeluaran biaya agar memperoleh persepsi dan memiliki

komitmen yang sama untuk meningkatkan mutu pendidikan di MI Negeri

Ambarawa.

3. Diharapkan kepada pihak-pihak yang terkait lebih meningkatkan upaya

pembinaan pengawasan dalam pengelolaan biaya pendidikan di MI Negeri

Ambarawa agar tidak terjadi penyelewengan dana.

Page 148: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

148

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Hadis & Nurhayati. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: AlfaBeta,

2010.

Andrian, Arkanudin, Gusti Suryansyah. “Implementasi Pengembangan Manajemen

Berbasis Sekolah di SMKN 1 Kab. Sintang”, Jurnal Tesis PMIS-UNTAN-PSIAN

2013.

Achmad, Dedy. “Pengelolaan Pembiayaan Sekolah Dasar di Bandung”, Jurnal Penelitian

Pendidikan Vol.12. No I, April 2011.

Ahmadi, Rulam. Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif, Malang: Universitas

Negeri Malang Press, 2005.

Armida. “Sistem Anggaran Pendidikan (Studi Tentang Sistem Penganggaran Pendidikan

dan Efektivitas Penggunaan Biaya Pendidikan serta Dampaknya Terhadap

Peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah Aliyah di Kota Jambi)”, Jurnal

Penelitian Pendidikan Volume 12, Nomor 1, 1 April 2011.

Atmodiwiryo, Soebagio. Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: Ardadizya Jaya,

2000.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka

Cipta, 2006.

Page 149: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

149

Ba’haqi, Nazir, Zahra. “Manajemen Pembiayaan pendidikan pada SMKN di Kab.

Aceh Besar”,Jurnal Administrasi Pendidikan Program Pasca Sarjana

Syiah Kuala, Volume 1, Nomor 1, 2012.

Bafadal, Ibrahim. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar: dari Sentralisasi

Menuju Desentralisasi, Jakarta: PT Bumi Aksara, cet 2, 2006.

Budi Santoso. Manajemen Pembiayaan Pendidikan Pada Sekolah Dasar yang

Efektif (Studi Multi Kasus Sekolah Dasar Panglima Sudirman, Sekolah

Dasar Abdul Rahman, dan Sekolah Dasar Welirang di Kota Batu).

Disertasi, Program Studi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana

Universitas Negeri Malang, 2011.

Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif;Pemahaman Filosofis dan

Metode Logis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, Jakarta: Rajawali

Pers ,2010.

Barnadib.Imam. Sistem Pendidikan Nasional Menurut Konsep Islam dalam

”Islam dan Pendidikan Nasional, Jakarta: Lembaga Penelitian IAIN, 1983.

Depdiknas dan Kemenag, Buku Panduan BOS dan BOS buku, 2014.

E Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakrya, 2005.

Fatah, Nanang. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2000.

Harsono. Pengelolaan Biaya Pendidikan, STAIN Surakarta, 2007.

Harjo.Budi, Sabar. ” Evaluasi Trend Kualitas Pendidikan di Indonesia” , Jurnal

Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Tahun 16, Nomor 2, 2012.

Page 150: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

150

Hasbi. Peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah Dalam Sistem Pendidikan Nasional di

kota Palopo Tahun 2011-2012, Jurnal Diskursus Islam, Volume 1 Nomor 3,

Desember 2013 penilaian pendidikan STAIN Datuk Sulaiman Palopo.

Hadi,Sutrisno. Metode Research II, Yogyakarta: Andi Offset, 2000.

Haryati, Sri.” Pengembangan Model Manajemen Pembiayaan Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Kota

Magelang”, Journal of Economic Education 1, Nomor 1, 2012.

Hamalik, Oemar. Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006.

Ichsani, Transparansi Manajemen Keuangan, Studi di Pondok Pesantren Salaf dan

Modern Masyithoh di Desa Bolo, Wonosegoro, Boyolali, Tesis, STAIN

Surakarta, 2008.

Ida ,” Analisis Biaya Pendidkan dan Dampaknya Terhadap Kualitas Proses

Pembelajaran dan Aspirasi Pendidikan Siswa (Studi Tentang Persepsi Para

Siswa SMA Dwijendra Denpasar Tahun Pelajaran 2011/2012), Tesis,

Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Program Studi Administrasi

Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

2012.

Kamus besar bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,

Jakarta: Balai Pustaka, 2001.

Page 151: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

151

Karim, Rusli. Pendidikan Islam antara Fakta dan Cita, Yogyakarta:Tiara Wacana,1991.

Kristianty, Theresia.” Peningkatan Mutu Pendidikan Terpadu Cara Deming”, Jurnal

Pendidikan Penabur, Nomor 04, Juli 2005.

Langgulung, Hasan. Asas-Asas Pendidikan Islam,Jakarta: Radar Jaya Offset, 1998.

Mulyono,” Mewujudkan Madrasah Unggul”, vol 11, No 1, Juli,2009.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2000.

Matin. Manajemen Pembiayaan Pendidikan konsep dan aplikasinya, Jakarta:

Rajagrafindo Persada, 2014.

Resep , Adre KP. ”Analisis Kebijakan Berbasis Sekolah”, Jurnal Pendidikan jilid

14, Nomor 2, Juli 2005.

Saeful, Pupu, Rahmad,” Penelitian Kualitatif”, Equilibrium, Vol. 5, No.9,

Januari-Juni 2009.

Subana dan Sudrajat. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia,

2001.

Suti, Marus.” Strategi peningkatan mutu diera otonomi pendidikan “. Jurnal

Medtek, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2011.

Syarifuddin, Azwar. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka, 1999.

Sukmadinata, Nana S. Metode Penelitian Pendidikan ,Bandung: Rosdakarya, 2009.

Page 152: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

152

Sukardi, dkk, Pola Pembiayaan Siswa SMK Negeri dan Swasta di DIY, Laporan

Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta, 2004.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2001.

Suratno, Sri. Manajemen Pembiayaan Pendidikan, Studi Kasus di SD Islam Unggulan

Bazra Sragen, Tesis, STAIN Surakarta 2005.

Sisk. Henry L, Principles of Management , Brighton England: South-Western Publishing.

Tanzeh, Ahmad. Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta: Teras, 2009.

Thomas, Partono. ” Faktor Determinan Produkt Sekolah”, JurnalPenelitian dan Evaluasi

Pendidikan , Tahun 17, Nomor 1, 2013.

Undang-undang Standar Nasional Pendidikan (SNP), Peraturan Menteri No 19

Tahun 2005.

Usman, Husaini. Manajemen: teori praktik dan riset pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

cet 2, 2008.

Wagiran,” Peluang dan tantangan pembiayaan pendidikan menengah kejuruan dalam era

otonomi daerah dan penerapan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah”,

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Volume 15, Nomor 2

Oktober 2006.

Wijaya, David. Implikasi Manajemen keuangan Sekolah terhadap kualitas

pendidikan “, Jurnal Pendidikan Penabur, Nomor 13 Desember 2009.

Page 153: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

153

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Daftar Pustaka

LAMPIRAN 2

Daftar Riwayat Hidup

LAMPIRAN 3

Daftar Jumlah Siswa Pendaftar dan yang diterima di MI Negeri Ambarawa

LAMPIRAN 4

Daftar Nilai UN dan UAM

LAMPIRAN 5

Daftar Perkembangan Pendidikan Pendidik di MI Negeri Ambarawa

LAMPIRAN 6

Daftar Perkembangan tenaga kependidikan di MI Negeri Ambarawa

LAMPIRAN 7

Daftar Prestasi Non Akademik

LAMPIRAN 8

Pedoman wawancara

LAMPIRAN 9

Surat Keterangan Benar-Benar Mengadakan Penelitian

Page 154: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

154

Daftar Jumlah Siswa Pendaftar dan yang diterima di MI

Negeri Ambarawa

No Tahun Jumlah pendaftar Jumlah yang diterima

1 2009 102 96

2 2010 110 96

3 2011 115 102

4 2012 117 78

5 2013 122 90

6 2014 132 90

7 2015 150 110

Daftar Nilai UN dan UAM

MI Negeri Ambarawa

NO Tahun Nilai Rata rata UN Nilai Rata-Rata UAM

1 2009 6.89 6,99

2 2010 7,03 7,50

3 2011 7,01 7.70

4 2012 7,00 8,10

5 2013 7,12 8,60

6 2014 7,00 8,63

7 2015 7,00 8,65

Page 155: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

155

Daftar Perkembangan Pendidikan Pendidik

MI Negeri Ambarawa

No Tahun DII DIII SI S2

1 2009 2 1 11

2 2010 1 1 13

3 2011 1 16

4 2012 1 17

5 2013 20

6 2014 18 2

Daftar Perkembangan Tenaga Kependidikan

MI Negeri Ambarawa

NO Tahun SMP SMA DII SI

1 2009 1 1

2 2010 1 1

3 2011 1 1

4 2012 1 2

5 2013 1 2 1 1

6 2014 1 2 1 1

Page 156: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

156

Daftar Prestasi Non Akademik

MI Negeri Ambarawa

No Jenis Lomba Tahun Peringkat

1 Lomba melukis 2009 Juara I tingkat kecamatan

2 Lomba lari 2009 Juara I tingkat Kecamatan

3 Lomba Tartil 2009 Juara II tingkat Kecamatan

4 Lomba Qiro’ah 2009 Juara II tingkat Kecamatan

5 Lomba Tilawah 2009 Juara II tingkat Kabupaten

6 Lomba Aksioma 2009 Juara IV tingkat Kecamatan

7 Lomba siswa berprestasi 2009 Juara II tingkat Kecamatan

8 Lomba OSN 2009 Juara I tingkat Kecamatan

9 Lomba melukis 2010 Juara I kecamatan

10 Lomba lari 2010 Juara III tingkat Kabupaten

11 Lomba Tartil 2010 Juara II tingkat Kabupaten

12 Lomba Qiro’ah 2010 Juara II tingkat Kecamatan

13 Lomba Tilawah 2010 Juara II tingkat Kabupaten

14 Lomba Aksioma 2010 Juara IV tingkat Kabupaten

15 Lomba siswa berprestasi 2010 Juara II tingkat Kecamatan

16 Lomba OSN 2010 Juara I tingkat Kecamatan

17 Lomba lari 2011 Juara III tingkat Kabupaten

18 Lomba Tartil 2011 Juara II tingkat Kabupaten

19 Lomba Qiro’ah 2011 Juara II tingkat Kecamatan

20 Lomba Tilawah 2011 Juara II tingkat Kabupaten

Page 157: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

157

21 Lomba Aksioma 2011 Juara IV tingkat Kabupaten

22 Lomba siswa berprestasi 2011 Juara III tingkat Kecamatan

23 Lomba OSN 2011 Juara II tingkat Kecamatan

24 Lomba lari 2011 Juara III tingkat Kabupaten

25 Lomba Tartil 2012 Juara II tingkat Kabupaten

26 Lomba Qiro’ah 2012 Juara II tingkat Kecamatan

27 Lomba Tilawah 2012 Juara II tingkat Kabupaten

28 Lomba Aksioma 2012 Juara IV tingkat Kabupaten

29 Lomba siswa berprestasi 2012 Juara II tingkat Kecamatan

30 Lomba OSN 2012 Juara I tingkat Kecamatan

31 LCC 2012 Juara III tingkat Kecamatan

32 Lomba lari 2013 Juara III tingkat Kabupaten

33 Lomba Tartil 2013 Juara II tingkat Kabupaten

34 Lomba Qiro’ah 2013 Juara II tingkat Kecamatan

35 Lomba Tilawah 2013 Juara II tingkat Kabupaten

36 Lomba Aksioma 2013 Juara IV tingkat Kabupaten

37 Lomba Mewarnai 2013 Juara I tingkat Kabupaten

38 Lomba siswa berprestasi 2013 Juara II tingkat Kecamatan

39 Lomba OSN 2013 Juara I tingkat Kecamatan

40 Lomba Tartil 2014 Juara II tingkat Propinsi

41 Lomba Qiro’ah 2014 Juara II tingkat Propinsi

42 Lomba Tilawah 2014 Juara II tingkat Kabupaten

Page 158: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

158

43 Lomba Aksioma 2014 Juara IV tingkat Kabupaten

44 Lomba siswa berprestasi 2014 Juara II tingkat Kecamatan

45 Lomba OSN 2014 Juara I tingkat Kecamatan

46 Lomba LCC 2014 Juara II tingkat Kecamatan

47 Lomba Lari 2014 Juara I tingkat Kecamatan

Tabel Sarana Prasarana

MI Negeri Ambarawa

No Nama 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumla

h

1 Luas Tanah 5000

M

4349M 4349

M

2 Gedung Sekolah 7 10 14 14

3 R kepala sekolah 1 1

4 R Guru 1 1

5 R Perpustakaan 1 1

6 R UKS 1 1

7 R Ibadah 1 1

8 Gudang 2 2

9 Kamar Kecil 6 9 15 15

10 Halaman Upacara 1 1

11 Taman Sekolah 1 1

`1

2

Kebun Sekolah 1 1

13 Lapangan Olah

Raga

2 2

14 Scanner 1 1

15 Rak penyimpanan 1 3 8 9 9

16 Lemari kayu 13 20 25 25

17 Filling Cabinet

besi

1 1 2

18 Filling Cabinet

kayu

7 7

19 Buffet 5 5

20 Papan nama 14 14

Page 159: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

159

21 White Board 2 16 16

22 Peta 25 25

23 Globe 3 3

24 Mesin Absen 1 1

25 Tempat tidur

UKS

1 1

26 Kasur 1 1

27 Jam 14 14

28 Kipas Angin 1 1

29 Tape Recorder 2 2

30 Speaker 1 1

31 CD Pembelajaran 2 7 11 18 26 26

32 CD Keagamaan 6 6

33 Wireless 1 1

34 Megaphone 1 1

35 Timbangan

Barang

1 1

36 Timbangan Orang 1 1

37 Gambar Presiden 18 18

38 Tiang bendera 1 1

39 Gordin 15 15

40 Kabel Roll 4 4

41 Compact

DiscPlay

1 1

42 Kompas 4 4

43 Telefon 2 2

44 Computer 15 15

45 Laptop 1 2 4 4

46 LCD 1 2 2

47 Printer 1 2 3 5 5

48 Lempar cakram 2 2

49 Tolak peluru 2 2

50 Tenis meja 1 1

51 Volly 3 3

52 Alat Badminton 16 16

53 Bola kaki 1 3 4 5 7 7

54 Atlas 1 11 27 47 47

55 Angklung 10 10

56 Pianika 14 14

57 Drumband 35 35

58 Kit IPA 3 4 7

59 Wayang 9 9

60 Buku Pelajaran 2630 839 514 325 796 5104

61 Buku Cerita 300 800 1402 1402

62 Tangga 1 1

Page 160: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

160

Alumunium

63 Meja computer 2 7 14 14

64 Audio 1 1

65 Gerobak 1 1

66 Kursi guru 13 23 28 30 30

67 Meja guru 13 23 28 30 30

68 Kursi kayu siswa 252 302 342 402 422 472 472

69 Meja kayu siswa 239 25 40 60 20 25 409

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama lengkap : Luluk Aryani Isusilaningtyas

2. Tempat, Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 31 Mei 1976

3. Alamat Rumah : Desa Gogodalem Barat

Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang

B. Riwayat Pendidikan

1. MI Panjang Lulus tahun 1988

2. MTSN Salatiga Lulus tahun 1991

3. SMA Sudirman Ambarawa Lulus tahun 1994

4. IAIN Walisongo Lulus tahun 2013

Page 161: STRATEGI PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/614/1/Luluk Aryani... · sumber datanya. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus dan

161