strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

146
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i STRATEGI PEMBERDAYAAN DALAM PENATAAN PASAR LEGI OLEH DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA SKRIPSI Disusun Oleh : SAT WARSITI D0107018 Disusun Guna Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

Page 1: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

STRATEGI PEMBERDAYAAN DALAM PENATAAN PASAR

LEGI OLEH DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA

SURAKARTA

SKRIPSI

Disusun Oleh :

SAT WARSITI

D0107018

Disusun Guna Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul :

STRATEGI PEMBERDAYAAN DALAM PENATAAN PASAR LEGI

OLEH DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Dra. Sri Yuliani, M.Si

NIP. 19630730199003 2 002

Page 3: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN

Telah Disetujui dan Disahkan Oleh Penguji Skripsi Jurusan Ilmu

Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Pada Hari :

Tanggal :

Panitia Penguji :

1. Drs. Pramono, SU (....................................)

NIP. 19490407198003 1 001 Ketua

2. Drs. Suryatmojo, M.Si (....................................)

NIP. 19530812198601 1 001 Sekretaris

3. Dra. Sri Yuliani, M.Si (..................................)

NIP. 19630730199003 2 002 Penguji

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Drs. Supriyadi SN. SU

Page 4: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

NIP. 19530128 198103 1 001

Page 5: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua”

(Aristoteles)

”Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula. Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan”

(Q.s. Ar Rahman ayat 60 & 61)

”Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) maka bekerja

keraslah(dalam urusan yang lain)”

(Q.S. Al Insyiroh ayat 6 & 7)

”Ilmu hanya akan didapat dengan belajar. Kesabaran dan kemurahan hati hanya akan didapat dengan bersungguh-sungguh.

Barang siapa yang menginginkan kebaikan, akan diberikan kepadanya, dan barang siapa yang menjaga dirinya dari kejelekan,

ia akan dilindungi.”

( Al Hadits Shahihah Al Jami’)

Page 6: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

“Selalu mensyukuri apa yang sudah kita miliki dan diberikan Allah

karena sebenarnya dengan bersyukur Allah akan menambah kenikmatan-

kenikmatan-Nya kepada kita”

(Penulis)

Page 7: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Dengan rasa tulus dan hormat skripsi ini kupersembahkan

untuk :

v Ibu Sarmini yang selalu mencurahkan kasih

sayangnya sepanjang hidupku, memberikan motivasi

dan doa yang tidak pernah henti demi kesuksesanku

dalam meraih mimpi-mimpiku.

v Alm. bapak Darmo Wiyono untuk segala kasih

sayang, motivasi, dan doa yang takkan pernah

hilang.

v Kakakku Tri, Catur, Tatik, dan Tutik yang selalu

memberi dukungan, bimbingan, dan doa.

v Keluarga besar dan sahabat-sahabat yang tidak bisa

ku sebutkan satu per satu yang selalu mendukungku.

Page 8: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi rabbil’aalamiin, segala puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “STRATEGI PEMBERDAYAAN

DALAM PENATAAN PASAR LEGI OLEH DINAS PENGELOLAAN

PASAR KOTA SURAKARTA”. Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah

satu syarat untuk menyelesaikan studi di Progran Studi Administrasi Negara,

Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Penulis menyadari bahwa sejak awal selesainya penulisan skripsi ini tidak

lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima

kasih kepada :

1. Ibu Dra. Sri Yuliani, M.Si selaku pembimbing, atas bimbingannya, arahan,

dan motivasi serta kesabarannya sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini.

2. Bapak Drs. Sudarto, M.Si selaku pembimbing akademis, atas bimbingan

akademis yang telah diberikan selama ini.

3. Bapak Drs. Sudarto, M.Si dan Bapak Agung Priyono, M.Si selaku Ketua dan

Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Drs. Subagiyo, MM selaku kepala Dinas Pengelolaan Pasar, Bapak

Drs. Dwi Wuryanto, MM selaku Kepala Bidang Pengelolaan Pedagang Kaki

Lima, Bapak Didik Anggono HKS, S. Hut selaku Kepala Seksi Penataan Dan

Page 9: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan seluruh Bapak Ibu pegawai di Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan kemudahan di

dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Bambang, SE. MM selaku Kepala Pasar dan Bapak Ibu pegawai Pasar

Legi yang telah memberikan kemudahan di dalam penyusunan skripsi ini.

7. Pedagang dan Pembeli Pasar Legi yang sudah bersedia menjadi informan

dalam penyusunan skripsi ini.

8. Orang tuaku Ibu Sarmini dan alm. Bapak Darmo Wiyono, seluruh keluarga

besar, sahabatku Ripi, Lusi, Wulan, Ike, Linda, Lia dan anak AN 2007 serta

semua pihak yang tidak pernah lelah mendoakan, membantu dan

memotivasiku dalam segala hal terutama proses penyusunan skripsi.

Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu kritik dan saran yang menuju kearah perbaikan skripsi ini akan

penulis perhatikan. Meskipun demikian, penulis berharap agar penelitian ini dapat

dijadikan awal bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan dapat

memberikan manfaat bagi siapa pun yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, Maret 2011

Penulis

Sat Warsiti

DAFTAR ISI

Page 10: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................

HALAMAN MOTTO ......................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................

KATA PENGANTAR .....................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

DAFTAR TABEL ...........................................................................................

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

ABSTRAK ......................................................................................................

ABSTRACT ....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................

B. Rumusan Masalah ...........................................................................

C. Tujuan Penelitian .............................................................................

D. Manfaat Penelitian ...........................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................

A. Landasan Teori ................................................................................

1. Strategi........................................................................................

2. Pemberdayaan.............................................................................

3. Strategi Pemberdayaan................................................................

4. Penataan Pasar.............................................................................

5. Strategi Pemberdayaan Dalam Penataan Pasar Legi Oleh Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta...............................................

B. Kerangka Pemikiran..........................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................

1. Jenis Penelitian..................................................................................

2. Lokasi Penelitian...............................................................................

3. Sumber Data.....................................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

x

xii

xiii

xiv

1

1

10

10

11

13

13

13

22

28

30

34

40

46

46

47

47

Page 11: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

4. Teknik Pengumpulan Data..............................................................

5. Teknik Pengambilan Sampel............................................................

6. Validitas Data...................................................................................

7. Teknik Analisis Data........................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................

A. Deskripsi Lokasi Penelitian...............................................................

1. Dinas Pengelolaan Kota Surakarta...............................................

2. Pasar Legi Kota Surakarta............................................................

B. Pembahasan Tentang Strategi Pemberdayaan Dalam Penataan

Pasar Oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta........................

1. Pemeliharaan Pasar....................................................................

2. Peningkatan Kebersihan Pasar...................................................

3. Peningkatan Keamanan Dan Ketertiban Pasar..........................

4. Peningkatan Fasilitas Pasar.......................................................

5. Pembinaan Pedagang Pasar.......................................................

C. Faktor Pendukung Dan Penghambat.................................................

1. Faktor Pendukung......................................................................

2. Faktor Penghambat....................................................................

BAB V PENUTUP ..........................................................................................

A. Kesimpulan ....................................................................

B. Saran……. .....................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

48

51

51

53

55

55

55

68

76

77

84

92

101

108

118

118

120

125

125

129

DAFTAR TABEL

Page 12: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Halaman

Tabel 1.1 : Banyaknya Kios, Los Dan Pelataran Di Pasar Legi Kota

Surakarta Tahun 2007-2010…………………………………….

Tabel 4.1 : Pendapatan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta Tahun

2006-2010………………………………..………..……..……..

Tabel 4.2 : Jenis Dan Jumlah Prasarana Di Pasar Tradisional Kota

Surakarta………………………………..………..……..……….

Tabel 4.3 : Jumlah Pegawai Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Berdasarkan Jenis Kelamin………………………………..…….

Tabel 4.4 : Jumlah Pegawai Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Berdasarkan Tingkat Pendidikan………………………………..

Tabel 4.5 : Jumlah Pegawai Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Berdasarkan Golongan…………………………………………..

Tabel 4.6 : Jumlah Pegawai Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Berdasarkan Jenis Kepegawaian……………………………..….

Tabel 4.7 : Jumlah Pegawai Pasar Legi Berdasarkan Status Pekerjaan……..

Tabel 4.8 : Jumlah Pegawai Pasar Legi Berdasarkan Jenis Kelamin………..

Tabel 4.9 : Rincian Komposisi Pegawai Pasar Legi Kota Surakarta………...

Tabel 4.10 : Sarana Dan Prasarana Pemberdayaan Dalam Pemeliharaan

Pasar………………………………..………..……..………….....

Tabel 4.11 : Jabatan Dan Susunan Satpam Regu 1 Di Pasar Legi………….....

Tabel 4.12 : Jabatan Dan Susunan Satpam Regu 2 Di Pasar Legi………….....

Tabel 4.13 : Jabatan Dan Susunan Satpam Regu 3 Di Pasar Legi………….....

Tabel 4.14 : Kegiatan Satpam Dalam Meningkatkan Keamanan Dan

Ketertiban Di Pasar Legi Pagi Hari…………..……..…………....

Tabel 4.15 : Kegiatan Satpam Dalam Meningkatkan Keamanan Dan

Ketertiban Di Pasar Legi Malam Hari..……..……….…………...

Tabel 4.16 : Data Fasilitas Di Pasar Legi…………..……..………….....……..

Tabel 4.17 : Perbaikan Sarana Dan Prasarana Dalam Peningkatan Fasilitas

6

64

65

66

66

67

68

72

72

73

79

96

96

96

100

100

103

Page 13: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Pasar…………..……..………….....…………..……..………….

Tabel 4.18 : Matrik Hasil Penelitian Strategi Pemberdayaan Dalam Penataan

Pasar Legi Oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta………

105

116

Page 14: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Skema Kerangka Berpikir……………………………….. 41

Gambar 3.1 : Komponen Dalam Analisis Data (Interactive Model)…… 54

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta …………………………………………………. 63

Gambar 4.2 : Struktur Organisasi Pasar Legi Kota Surakarta…………… 74

Page 15: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRAK SAT WARSITI. D0107018. Strategi Pemberdayaan Dalam Penataan Pasar Legi Oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Skripsi. Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemberdayaan dalam penataan Pasar Legi oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Penataan pasar meliputi pemeliharaan pasar, peningkatan kebersihan pasar, peningkatan keamanan dan ketertiban pasar, peningkatan fasilitas pasar, dan pembinaan pedagang pasar dalam penataan Pasar Legi apakah pelaksanaannya sudah berjalan baik dan sesuai dengan strategi pemberdayaan.

Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif yang dilaksanakan di Pasar Legi Kota Surakarta yang dapat menggambarkan strategi pemberdayaan dalam penataan pasar oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu informan yang mengerti seluk beluk strategi pemberdayaan dalam penataan pasar oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dan arsip-arsip. Dengan teknik sampling bertujuan (purposive sampling), penulis mengumpulkan data dengan wawancara mendalam dan dokumentasi. Dalam hal uji validitas data penulis menggunakan teknik trianggulasi data sehingga informasi dari nara sumber yang satu bisa dibandingkan dengan informasi dari nara sumber yang lain. Sedangkan analisis data dilakukan dengan teknik analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa penataan Pasar Legi oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta secara umum bisa dilaksanakan sesuai dengan strategi pemberdayaan yang sudah ditetapkan dan berhasil. Terdapat tiga tahap dalam strategi pemberdayaan yaitu tahap penyadaran, tahap pengkapasitasan, dan tahap empowerment. Strategi pemberdayaan dalam penataan pasar dilihat dari lima indikator yaitu pemeliharaan pasar, peningkatan kebersihan pasar, peningkatan keamanan dan ketertiban pasar, peningkatan fasilitas pasar, dan pembinaan pedagang pasar. Indikator-indikator yang dinilai kurang lancar dalam pelaksanaan dan mengalami kendala adalah keamanan dan ketertiban pasar serta pembinaan pedagang pasar. Dalam pelaksanaan penataan pasar guna menciptakan pasar yang tertata rapi tidak lepas dari faktor pendukung seperti kerjasama dengan satpol PP, partisipasi pedagang, sarana prasarana yang memadai serta faktor penghambat yaitu kurangnya komunikasi dan kurangnya kesadaran pedagang.

Page 16: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRACT SAT WARSITI. D0107018. The Empowerment Strategy in Pasar Legi Arrangement by the Surakarta City’s Market Management Service. Thesis. Public Administration. Social and Political Sciences Faculty. Sebelas Maret University. 2011.

This research aims to find out the empowerment strategy in Pasar Legi Arrangement by the Surakarta City’s Market Management Service. Market Arrangement includes market maintenance, market cleanliness improvement, market safety and orderliness improvement, market facility improvement, and market trader education in Pasar Legi arrangement, whether or not its implementation has proceeded well and has been consistent with the empowerment strategy.

This study belongs to a descriptive qualitative research taken place in Pasar Legi of Surakarta City describing the empowerment strategy in Pasar Legi Arrangement by the Surakarta City’s Market Management Service. The data sources employed in this research were informant knowledgeable about the specifics of empowerment strategy in market arrangement by the Surakarta City’s Market Management Service and archives. Using purposive sampling technique, the writer collected the data with in-depth interview and documentation method. In the term of data validating test, the writer employed data triangulation technique so that the information from one source can be compared with that from other source. Meanwhile, the data analysis was done using an interactive analysis technique consisting of data reduction, data display and conclusion drawing (verification).

From the result of research, it can be found that the Pasar Legi arrangement by the Surakarta City’s Market Management Service has been generally done consistent with the predetermined empowerment strategy and has been successful. There are three stages of empowerment strategy: awareness, capacitating, and empowerment. The empowerment strategy in market arrangement is viewed from five indicators: market maintenance, market cleanliness improvement, market safety and orderliness improvement, market facility improvement, and market trader education. The indicators considered as less smooth in its implementation and encounter some problems are market safety and orderliness and market trader education. The implementation of market arrangement for creating a neatly ordered market cannot be apart from such supporting factors as cooperation with Satpol PP, trader participation, adequate infrastructures as well as inhibiting factors such as inadequate communication and less awareness among the traders.

Page 17: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

sehari-hari masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya kalangan

menengah ke bawah. Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli

yang berperan penting dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan

perekonomian serta berfungsi menjembatani keinginan produsen dan

konsumen untuk melakukan transaksi jual beli.

Keberadaan pasar modern (mall, swalayan, supermarket) dalam jumlah

banyak di Surakarta merupakan dampak adanya perdagangan bebas (free

trade) yang tidak bisa dihindari dan memberi pengaruh terhadap keberadaan

pasar tradisional. Pasar modern maupun pasar tradisional merupakan salah

satu sentra perekonomian yang peredaran uangnya bisa mencapai jutaan

rupiah setiap harinya. Asumsi masyarakat dengan berbelanja di pasar

modern dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih seperti fasilitas yang

ditawarkan lebih mewah, kebersihan, rasa aman, nyaman, dan bisa dijadikan

tempat rekreasi.

Berbeda dengan pasar modern, pasar tradisional sejatinya memiliki

keunggulan bersaing alamiah yang tidak dimiliki secara langsung oleh pasar

modern. Diantaranya lokasi yang strategis, area penjualan yang luas,

keragaman barang yang lengkap, harga yang rendah, sistem tawar menawar

Page 18: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

yang menunjukkan keakraban antara penjual dan pembeli. Namun selain

memiliki keunggulan yang alamiah, pasar tradisional memiliki berbagai

kelemahan yang telah menjadi karakter dasar yang sulit dirubah. Faktor

desain dan tampilan pasar, atmosfir, tata ruang, tata letak, keragaman dan

kualitas barang, promosi penjualan, jam operasional pasar yang terbatas,

serta optimalisasi pemanfaatan ruang jual merupakan kelemahan terbesar

pasar tradisional dalam menghadapi persaingan dengan pasar modern. Selain

banyak kelemahan yang dimiliki pasar tradisional, tetapi pasar tradisional

juga memiliki kelebihan yang tidak kalah dengan pasar modern. Dalam

kenyataannya meskipun keberadaan pasar modern membawa dampak positif

bagi kemajuan dan pembangunan kota namun belum bisa menggantikan

pasar tradisional termasuk pasar yang ada di Surakarta.

Kondisi pasar tradisional di wilayah Kota Surakarta menjelang lebaran

tahun 2010 cukup memprihatinkan. Meskipun dalam musim lebaran tahun

2010 omsetnya mencapai 7 miliar perhari. Namun sebagian pedagang

mengatakan omsetnya turun, tidak seramai tahun sebelumnya. Bahkan

dibeberapa pasar tradisional pada hari H lebaran banyak pedagang yang

tidak berjualan. Padahal biasanya seminggu menjelang lebaran, pasar

tradisional selalu dibanjiri para pembeli. Para pedagang selalu menyambut

suka cita saat menjelang lebaran, karena apapun dagangan yang dijual akan

laku terjual dengan keuntungan yang berlipat. Namun tahun 2010

kondisinya berbalik 180 derajat. Faktor sepinya pembeli pasar tradisional

memang banyak diantaranya karena kondisi perekonomian nasional secara

Page 19: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

makro lagi lesu sehingga menyebabkan lemahnya daya beli masyarakat dan

menjamurnya pasar modern yang saat ini marak di Kota Surakarta.

(http://sekartanjung.blogspot.com)

Bermunculan pasar modern tersebut menyebabkan warga Surakarta

secara perlahan namun pasti mulai meninggalkan pasar tradisional. Hal ini

bisa dilihat dan saksikan secara langsung bahwa warga Surakarta dalam

menyambut lebaran lebih suka menyerbu pasar modern. Mulai dari

minimarket, supermarket, mall sampai hypermarket. Menurut pengakuan

beberapa pengelola pasar modern, pada masa lebaran tahun 2010 terjadi

kenaikkan penjualan rata-rata di atas 100 persen. Dampak keberadaan pasar

modern bila tidak diatur dan dikendalikan akan mengancam kelangsungan

sektor informal yaitu pasar tradisional dan ribuan pedagang pasar, pedagang

kelontong, buruh gendong, tukang becak, tukang parkir yang merupakan

orang kecil akan kehilangan pekerjaan.

Langkah untuk mengatasi hal diatas, Dinas Pengelolaan Pasar dan

Kepala Pasar melakukan penataan pasar dan pedagang salah satunya di

Pasar Legi dengan tujuan agar pasar tradisional tidak kalah bersaing dengan

pasar modern yang berada disekitarnya. Strategi kebijakan penataan pasar

yang dibuat harus disusun secara terpadu dan disesuaikan dengan visi Kota

Surakarta dan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah). Kebijakan

yang disusun hendaknya mendukung visi kota Surakarta, yaitu mewujudkan

Surakarta sebagai kota budaya yang bertumpu pada aspek perdagangan dan

jasa. Pemerintah Kota Surakarta tidak cukup bila sekedar membatasi

Page 20: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

pertumbuhan dan pertambahan pasar modern. Pemerintah Kota Surakarta

juga perlu mengambil langkah-langkah dan kebijakan strategis untuk

menyelamatkan keberadaan pasar tradisional salah satunya Pasar Legi Kota

Surakarta.

Pasar Legi merupakan pasar tradisional dan pusat perdagangan hasil

bumi terbesar di Jawa Tengah bagian selatan dan salah satu penopang utama

perekonomian Kota Surakarta. Berdasarkan foto-foto yang terpajang di

dinding kantor Pasar Legi, dapat diketahui sejarah pasar Legi. Pasar yang

menghadap ke barat ini pada tahun 1930 masih berupa pasar yang masih

sangat tradisional dimana para pedagang membuka dagangannya di tanah

terbuka dan masih terdiri dari para pedagang oprokan semua. Dibawah

pengelolaan Mangkunegaran, pada tahun 1935 berdiri sebuah bangunan

pasar permanen tersusun dari tembok berwarna putih yang dilihat dari

samping mirip sebuah benteng. Mulai tahun 1935 pasar ini terus

berkembang, namun baru mengalami pemugaran pada tahun 1992 oleh

Pemerintah Kota Surakarta sehingga menjadi wujud Pasar Legi dengan 2

lantai. Meskipun Pasar Legi Kota Surakarta dikenal sebagai pasar hasil

bumi, namun bisa ditemui beberapa pedagang pakaian dan kelontong,

barang-barang hasil pabrik yang berhubungan dengan bumbu, seperti gula

dan vetsin. (http://labucyd.blog.uns. ac.id)

Pasar Legi di Kota Surakarta juga merupakan tempat transit untuk

pasar-pasar lain seperti Pasar Gede, bedanya kalau di Pasar Legi buah-

buahan dan sayuran belum disortir sedangkan di Pasar Gede sudah disortir

Page 21: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

berdasarkan kualitas sehingga harganya lebih mahal daripada di Pasar Legi.

Hasil bumi yang dijual di Pasar Legi tidak hanya berasal dari daerah sekitar

Surakarta saja tetapi juga berasal dari daerah lain seperti Wonogiri, Boyolali,

Purwodadi, dan Klaten. Selain itu juga berasal dari berbagai daerah di luar

karesidenan Surakarta seperti ikan dari Banjarmasin, Bagansiapi-api dan

Nusa Tenggara, sayur dari Kopeng Salatiga, Dieng, garam dari Madura dan

lain-lain.

Sebagian pedagang di Pasar Legi menjual dagangannya dalam jumlah

besar kepada pedagang untuk kulakan, namun kita masih dilayani oleh

beberapa pedagang yang menjual dagangannya secara eceran, dan untuk

mendapatkan barang yang murah harus pandai-pandai menawar. Pasar Legi

resmi dibuka dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB atau selama 12

jam, namun Pasar Legi tidak pernah tidur dan beroperasi selama 24 jam.

Pasar Legi memiliki rutinitas unik, setiap sore pukul 15.00 WIB ketika pasar

didalam bangunan utama mulai berbenah, datanglah para pedagang malam

yang membuka dasaran di bagian luar bangunan utama, ada yang khusus

pedagang malam dan ada juga pedagang yang siang harinya berdagang di

bagian malam bangunan membawa dagangannya ke luar dan berdagang

sampai pagi, sedangkan padagang yang dibagian dalam bangunan pada

malam hari tinggal kurang dari 25 % saja, maka dengan aktivitas yang unik

itu menjadikan Pasar Legi tidak pernah tidur atau buka selama 24 jam.

Berikut ini tabel banyaknya kios, los, dan pelataran di Pasar Legi Kota

Surakarta tahun 2007-2010.

Page 22: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

Tabel 1.1

Banyaknya Kios, Los Dan Pelataran Di Pasar Legi

Kota Surakarta Tahun 2007-2010

Tahun Los Kios Pelataran Jumlah

2007 1545 205 674 2424

2008 1238 181 763 2182

2009 1398 233 710 2341

2010 1425 233 743 2401

Sumber : Kantor Pasar Legi

Berdasarkan tabel jumlah kios, los, dan pelataran diatas maka dapat

diketahui bahwa jumlah pedagang Pasar Legi di Kota Surakarta berjumlah

cukup besar meskipun jumlahnya mengalami penurunan dan kenaikan tiap

tahunnya. Adanya kenaikan jumlah pedagang yang berjualan dipelataran

dikarenakan jumlah pedagang mengalami penambahan salah satunya berasal

dari pedagang yang sudah berumur atau tua. Jadi untuk pedagang baru dan

sudah berusia tua itu biasanya lebih suka menjual dagangannya di pelataran

serta masih belum tingginya tingkat kesadaran dari pedagang. Sedangkan

adanya penurunan jumlah pedagang di pelataran dikarenakan petugas seperti

satpol PP dan satpam sudah melakukan pemberitahuan tentang pentingnya

penataan pedagang di pasar secara gencar dengan menyuruh (mengoprak-

oprak) pedagang yang berjualan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar.

Page 23: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

Pada tahun 2010 Pasar Legi dibagi menjadi 6 blok, memiliki luas 16.640 m2,

terdiri dari 233 kios, 1425 los, dan 743 pedagang oprokan yang berada di

pelataran.

Aktivitas pasar yang buka selama 24 jam menjadikan Pasar Legi dapat

menghasilkan omset 10 milyar/hari, bahkan sampai 15 milyar lebih pada

hari-hari tertentu. Dari omset yang besar tersebut tiap tahunnya Pasar Legi

menyumbangkan pendapatan bagi APBD yang sangat signifikan dan

mencapai milyaran rupiah. Dana tersebut berasal dari retribusi yang ditarik

setiap hari yang besarnya tergantung luas areal berdagang. Maka tidak

mengherankan apabila terdapat banyak sekali bank yang beroperasi di

sekitar bangunan utama Pasar Legi. Dengan banyaknya jumlah pedagang di

pasar tradisional maka semakin besar pula pemasukan bagi Kota Surakarta.

Maka untuk memberdayakan pasar tradisional salah satunya dengan

penataan pasar dan pedagang di Pasar Legi agar tidak kalah bersaing dengan

pasar modern.

Pasar tradisional yang ada di Kota Surakarta memang masih banyak,

salah satunya adalah Pasar Legi. Sebagian pasar tradisional di Kota

Surakarta ada yang telah selesai direnovasi namun masih banyak pula pasar

yang keadaannya masih memprihatinkan. Salah satunya keadaan di dalam

pasarnya masih semrawut. Hal ini disebabkan kurangnya tempat bagi para

pedagang untuk menggelar dagangannya, yang jumlah pedagang dengan

tempat berdagangnya tidak sebanding, masih kurangnya kesadaran dari para

Page 24: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

pedagang yang tidak mau menempati los atau kios tetapi lebih memilih

berjualan di pelataran.

Pada kenyataannya ragam kehidupan di Pasar Legi sedikit banyak juga

menandakan adanya berbagai masalah lain yang timbul sebagai gejala

normal dalam setiap interaksi sosial. Misalnya saja para pedagang pernah

dipusingkan dengan rutinitas matinya lampu setiap 4-5 jam selama kurang

lebih 15 menit. Dengan jumlah yang besar tersebut menimbulkan masalah

lagi seperti sumpeknya pasar setelah adanya penambahan los lagi pada sudut

pertukaran udara yang sempat dikeluhkan para pedagang. Selain itu juga

timbul masalah-masalah lain seperti persaingan antar pedagang. Letak Pasar

Legi yang dekat dengan pasar modern menjadikan para pedagang ada yang

mengeluhkan sepinya pengunjung.

Permasalahan yang lainnya yaitu masih ada beberapa pedagang yang

sulit diatur, mereka suka membantah bila diadakan penataan sehingga

terkesan semrawut. Apalagi ketika pasar sore mulai buka biasanya akan

timbul keruwetan karena perputaran para pedagang dari dalam bangunan

keluar dan datangnya para pedagang baru yang membuka dasaran di bagian

luar pasar. Masih banyaknya jumlah pedagang di Pasar Legi yang berjualan

di pelataran, pinggir-pinggir jalan, dan tidak mau menempati kiosnya

menyebabkan kurang lancarnya arus lalu lintas di kawasan tersebut serta

terlihat pemandangan yang tidak enak. Sehingga untuk mengatasi berbagai

masalah yang ada di Pasar Legi, Kepala Pasar dan Dinas Pengelolaan Pasar

melaksanakan kebijakan penataan pasar begitu pula penataan terhadap

Page 25: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

pedagang. Selain itu untuk pengelolaan pasar, pegawai dan pedagang di

pasar melakukan pemeliharaan dan perawatan bangunan Pasar Legi baik

bangunan lama maupun bangunan baru serta fasilitas seperti talang, atap,

saluran, alat kebersihan serta tempat pembuangan sampah.

Penataan pedagang diperlukan guna menciptakan suatu kondisi pasar

tradisional agar berfungsi dengan baik dan tidak kalah bersaing dengan pasar

modern. Mengacu pada Perda Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta

Nomor 3 Tahun 1993 tentang Pasar dalam memberikan Surat Ijin

Penempatan, Kepala Pasar berpedoman pada ketentuan penyediaan tempat

dan penempatan pedagang sekurang-kurangnya 60% untuk golongan

ekonomi lemah dan sebanyak-banyaknya 40% untuk golongan ekonomi

kuat.

Dinas Pengelolaan Pasar dalam masalah penataan pasar memiliki

peran penting sebagai pengatur masalah penataan, pengelolaan, dan

pengembangan pasar khususnya di Kota Surakarta agar mampu

memaksimalkan kinerja yang berkaitan dengan strategi yang berhubungan

dengan penanganan masalah pasar. Oleh karena itu Pemerintah Kota

Surakarta melalui Dinas Pengelolaan Pasar melakukan penataan pasar dan

pedagang pasar tradisional salah satunya di Pasar Legi. Hal ini bertujuan

untuk menghindari adanya monopoli pasar modern terhadap pasar

tradisional. Dengan semakin diperbaikinya pasar tradisional maka dapat

menimbulkan kompetisi antara pedagang pasar modern dengan pasar

tradisional.

Page 26: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

Dengan adanya kompetisi maka diperlukan suatu strategi. Unsur inti

dalam suatu strategi adalah hubungan yang saling bergantung dengan

pesaing, karena tindakan satu peserta pasar dapat mempengaruhi hasil yang

diperoleh peserta pasar lain. Setiap keputusan yang diambil oleh seorang

pemain pasar harus memperhitungkan tindakan balasan yang akan dilakukan

oleh pemain pasar lainnya. (Robert M. Grant, 1999:15)

Melihat permasalahan tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang “Strategi Pemberdayaan Dalam Penataan

Pasar Legi Oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta.”

B. Rumusan Masalah

Dari uraian tersebut diatas, maka rumusan masalah yang akan diangkat

dalam skripsi ini adalah :

Bagaimana Strategi Pemberdayaan Dalam Penataan Pasar Legi Oleh Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta?

C. Tujuan

Penelitian pada umumnya bertujuan untuk menemukan,

mengembangkan atau menguji suatu kebenaran. Mengembangkan berarti

memperluas dan menggali lebih luas dan lebih dalam sesuatu yang sudah

mudah. Menguji kebenaran dilakukan apa yang ada atau diragukan

kebenarannya.

Page 27: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvii

1. Tujuan Operasional

Mengetahui informasi dan gambaran mengenai strategi pemberdayaan

yang dilakukan Dinas Pengelolaan Pasar dalam Penataan Pasar Legi.

2. Tujuan Fungsional

Untuk mengetahui gambaran dan masukan kepada Dinas Pengelolaan

Pasar serta Pemerintah Kota Surakarta dalam rangka Penataan Pasar

Legi melalui strategi yang diterapkan.

3. Tujuan Individual

Penelitian ini disusun dalam memenuhi persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana pada jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penelitian baik secara teoretik maupun

praktis adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretik

a. Memberi sumbangan pikiran dalam studi ilmu pengetahuan pada

umumnya dan studi Ilmu Administrasi Negara.

b. Memberikan sumbangan yang berarti bagi khasanah keilmuan,

khususnya yang berhubungan dengan manajemen publik bidang

perdagangan sebagai bagian dari subsistem administrasi negara serta

pemahaman baru bagi khususnya masyarakat akademik maupun

masyarakat luas.

Page 28: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxviii

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai informasi dan gambaran mengenai strategi pemberdayaan

yang dilakukan Dinas Pengelolaan Pasar dalam Penataan Pasar Legi

Kota Surakarta.

b. Sebagai bahan sumbangan kepada dinas terkait berupa saran-saran

untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan

strategi penataan pasar.

c. Untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar sarjana pada jurusan

Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Page 29: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxix

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Strategi

Strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:1092)

memiliki beberapa arti yaitu siasat perang, ilmu siasat perang, tempat yang

baik menurut siasat perang, atau dapat pula diartikan sebagai rencana yang

cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Dari pengertian

tersebut diketahui bahwa strategi berkaitan erat dengan peperangan. Namun

sekarang ini, istilah strategi digunakan oleh semua jenis organisasi dan ide-

ide pokok yang terdapat dalam pengertian semula tetap dipertahankan, tetapi

aplikasinya disesuaikan dengan jenis organisasi yang menerapkannya.

Oxford English Dictionary mendefinisikan strategi sebagai “The art of

commander-in-chief: the art of projecting and directing the larger military

movements and operations of a campaign” (Armstrong, 2003: 37). Dari

pengertian ini dapat diketahui bahwa strategi merupakan seni dan tanggung

jawab utama yang terletak pada pucuk pimpinan organisasi.

Stephanie K. Marrus (dalam Husein Umar, 2010:16) mendefinisikan

Strategi merupakan suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak

yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan

suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

Dalam J. Salusu (1996:101) menerangkan bahwa :

Page 30: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxx

“Strategi ialah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan.”

James Brian Quinn ( dalam Grant, 1999:10) mendefinisikan :

“Strategi merupakan suatu bentuk atau rencana yang

mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan, dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh. Strategi yang diformulasikan dengan baik akan membantu penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan. Strategi yang baik disusun berdasarkan kemampuan internal dan kelemahan perusahaan, antisipasi perubahan dalam lingkungan, serta kesatuan pergerakan yang dilakukan oleh mata-mata musuh.”

Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Andrews (dalam

Mudrajad Kuncoro, 2005:1) tentang strategi yaitu pola sasaran, tujuan dan

kebijakan atau rencana umum untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan,

yang dinyatakan dengan mendefinisikan apa bisnis yang dijalankan oleh

perusahaan atau yang seharusnya dijalankan oleh perusahaan.

Sedangkan Armstrong (2003 : 42) merumuskan :

”Strategi adalah mengenai penetapan tujuan (tujuan strategi) dan mengalokasikan/menyesuaikan sumber daya dengan peluang (strategi berbasis sumber daya) sehingga dapat mencapai kesesuaian yang efektif dan penerapan strategi tergantung pada kapabilitas strategi organisasi yang akan memasukkan kemampuan, tidak hanya untuk memformulasikan tujuan strategi tetapi juga untuk mengembangkan dan menerapkan rencana strategi melalui proses manajemen strategi.”

Pendayagunaan semua sumber-sumber yang dimiliki adalah untuk

mencapai tujuan strategi dalam bentuk terciptanya kesejahteraan, keadilan

dan kemakmuran bangsa. Menurut Faulker dan Johnson (dalam Armstrong,

2003: 38) strategi memperhatikan dengan sungguh-sungguh arah jangka

panjang dan cakupan organisasi, juga secara kritis memperhatikan dengan

Page 31: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxi

sungguh-sungguh posisi organisasi itu sendiri dengan memperhatikan

lingkungan dan secara khusus memperhatikan pesaingnya. Strategi

memperhatikan secara sungguh-sungguh pengadaan keunggulan kompetitif,

yang secara ideal berkelanjutan sepanjang waktu, tidak dengan maneuver

teknis, tetapi dengan menggunakan perspektif jangka panjang secara

keseluruhan.

Pendapat Itami (dalam Mudrajad Kuncoro, 2005:1) tentang strategi

yaitu :

“Penentuan kerangka kerja dari aktivitas bisnis perusahaan dan memberikan pedoman untuk mengkoordinasikan aktivitas sehingga perusahaan dapat menyesuaikan dan mempengaruhi lingkungan yang selalu berubah. Strategi mengatakan dengan jelas lingkungan yang diinginkan oleh perusahaan dan jenis organisasi seperti apa yang hendak dijalankan.”

Strategi menurut Mudrajad Kuncoro (2005:2) :

“Strategi berkaitan dengan keputusan “besar” yang dihadapi organisasi dalam melakukan bisnis, yakni suatu keputusan yang menentukan kegagalan dan kesuksesan organisasi. Penekanan pada “pola tujuan” dan “kerangka kerja” menyatakan bahwa strategi berkaitan dengan perilaku yang konsisten, maksudnya ketika suatu strategi telah ditetapkan, maka perusahaan tidak dapat menariknya kembali. Ide bahwa strategi “menetapkan perusahaan macam apa dan bagaimana seharusnya” menyatakan bahwa keputusan strategi yang dibuat perusahaan seharusnya mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan, yang nantinya akan menentukan sukses tidaknya perusahaan dalam lingkungan yang kompetitif.”

Kenichi Ohmae (dalam Robert M.Grant, 1999:10) memaparkan

definisi strategi dalam hubungannya dengan bisnis yaitu mengenai

keunggulan kompetitif. Satu-satunya tujuan dari perencanaan strategis

adalah untuk memungkinkan perusahaan memperoleh seefisien mungkin

keunggulan yang dapat dipertahankan atas saingan mereka. Strategi

Page 32: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxii

korporasi dengan demikian mencerminkan usaha untuk mengubah kekuatan

perusahaan relatif terhadap saingan dengan seefisien mungkin.

Dalam International Journal of Management Review : “From an strategy as practice perspective, strategy has been

defined ‘as situated, socially accomplished activity, while strategizing comprises those action, interactions and negotiations of multiple actors and the situated practices that they draw upon in accomplishing that activity’” (Jarzabkowski, Andreas Paul Spee, 2008:70).

Dari uraian tersebut, strategi didefinisikan sebagai sesuatu yang dalam

keadaan tertentu, secara sosial menyelesaikan kegiatan, sedangkan

strategizing terdiri dari tindakan, interaksi, dan negosiasi beberapa aktor dan

situasi dalam praktek yang membangkitkan mereka dalam menyelesaikan

kegiatan.

Menurut Robert M. Grant (1999:21-23) strategi dapat mengisi 3 tujuan

manajemen yaitu :

1. Strategi sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan

Strategi menentukan suatu pedoman, peraturan, dan kriteria yang dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan. Dengan kata lain strategi dapat digunakan untuk membatasi alternatif keputusan yang akan diambil, dan dapat juga digunakan sebagai petunjuk untuk mengurangi usaha pencarian yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dari suatu masalah

2. Strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi

Strategi tidak hanya dapat digunakan untuk memperoleh konsistensi dalam keputusan yang diambil dalam waktu yang berbeda tetapi untuk organisasi yang kompleks, strategi dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh konsistensi dalam keputusan yang diambil oleh berbagai departemen dan individu yang ada dalam organisasi.

3. Strategi sebagai target

Konsep strategi akan digabungkan dengan visi dan misi untuk menentukan dimana perusahaan akan berada dalam masa yang

Page 33: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiii

akan datang. Penetapan tujuan tidak hanya dilakukan untuk memberikan arah bagi penyusunan strategi, tetapi juga untuk membentuk aspirasi bagi perusahaan. Dengan demikian, strategi juga dapat berperan sebagai target perusahaan.

Menurut Coulter (dalam Kuncoro, 2005:12) Strategi merupakan

sejumlah keputusan dan aksi yang ditujukan untuk mencapai tujuan (goal)

dan menyesuaikan sumber daya organisasi dengan peluang dan tantangan

yang dihadapi dalam lingkungan industrinya. Dengan demikian beberapa

ciri strategi yang utama adalah :

1. Goal Directed Actions yaitu aktivitas yang menunjukkan “apa” yang

diinginkan organisasi dan “bagaimana” mengimplementasikannya;

2. Mempertimbangkan semua kekuatan internal (sumber daya dan

kapabilitas), serta mempertahankan peluang dan tantangan.

Terkait dengan ciri strategi di atas, maka penelitian ini telah memenuhi

dua ciri tersebut, yaitu adanya Goal Directed Actions, yaitu mengenai

penetapan tujuan dan tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan

strategi pemberdayaan dalam penataan pasar yaitu agar pasar tradisional

beserta pedagang dapat tertata dengan baik dan tertib sehingga tidak kalah

bersaing dengan pasar modern. Selain itu, Dinas Pengelolaan Pasar dalam

strategi pemberdayaan dalam penataan pasar mempertimbangkan semua

sumberdaya yang dipunyai serta mempertahankan segala pendukung yang

ada kemudian digunakan untuk mengatasi segala hambatan yang ada.

Rumusan yang komprehensif mengenai strategi oleh Hax dan Majluf

(1991) sebagai berikut : (dalam Salusu, 1996: 100-101)

1. Ialah suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu dan integral;

Page 34: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiv

2. Menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam artian sasaran

jangka panjang, program bertindak, dan prioritas alokasi sumber daya;

3. Menyeleksi bidang yang akan digeluti atau akan digeluti organisasi;

4. Mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama, dengan

memberikan respon yang tepat terhadap peluang dan ancaman dari

lingkungan eksternal organisasi, dan kekuatan serta kelemahannya;

5. Melibatkan semua tingkat hierarki dari organisasi.

Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa strategi menjadi suatu

kerangka yang fundamental tempat suatu organisasi akan mampu

menyatakan kontinuitasnya yang vital, sementara pada saat yang bersamaan

strategi akan memiliki kekuatan untuk menyesuaikan diri terhadap

lingkungan yang selalu berubah.

Beberapa pengertian strategi diatas dapat disimpulkan bahwa stategi

merupakan siasat atau cara yang digunakan untuk menghadapi permasalahan

yang dihadapi guna tercapainya tujuan suatu organisasi dengan

memperhatikan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam suatu

organisasi. Selain itu definisi-definisi strategi di atas mempunyai banyak

kesamaan yaitu mengenai “tujuan jangka panjang” dan kebijakan umum

yang menyiratkan bahwa strategi seharusnya berkaitan dengan keputusan

“besar” yang dihadapi oleh suatu organisasi, yakni suatu keputusan yang

menentukan kegagalan dan keberhasilan suatu organisasi. Jadi dapat

dikatakan bahwa strategi itu penting dipahami oleh setiap eksekutif,

manajer, kepala atau ketua, direktur, pejabat senior dan junior, pejabat

Page 35: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxv

tinggi, menengah dan rendah. Hal ini harus dihayati karena strategi

dilaksanakan setiap orang pada setiap tingkat, bukan hanya oleh pejabat

tingkat tinggi.

Untuk melaksanakan atau mencapai tujuan yang ingin dicapai maka

perlu dipilih strategi yang paling tepat, yang disesuaikan dengan kebutuhan

dan kemampuan organisasi itu sendiri. Tipe-tipe strategi menurut Koteen

(1991) dalam Pengambilan keputusan Strategi yaitu : (dalam Salusu, 1996 :

104-105)

1. Corporate Strategy (Strategi Organisasi)

Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai, dan

inisiatif-inisiatif strategik yang baru. Pembatasan-pembatasan diperlukan

yaitu apa yang dilakukan dan untuk siapa.

2. Program Strategy (Strategi Program)

Strategi ini lebih memberi perhatian pada implikasi-implikasi strategi

dari suatu program tertentu. Apa kira-kira dampaknya apabila suatu

program tertentu dilancarkan atau diperkenalkan, apa dampaknya bagi

sasaran organisasi.

3. Resource Support Strategy (Strategi Pendukung Sumber Daya)

Strategi sumber daya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan

pemanfaatan sumber-sumber daya esensial yang tersedia guna

meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Sumber daya itu dapat berupa

tenaga, keuangan, teknologi, dan sebagainya.

Page 36: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvi

4. Institusional Strategy (Strategi Kelembagaan)

Fokus dari strategi institusional ialah mengembangkan kemampuan

organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif strategi.

Dari beberapa tipe strategi di atas, maka tipe strategi yang diterapkan

oleh Dinas Pengelolaan Pasar dalam penataan pasar adalah tipe Program

Strategy (Strategi Program). Lebih lanjut, karena untuk menata pedagang

dalam penataan pasar lebih memberi perhatian pada strategi dari suatu

program yang akan dilaksanakan serta mengetahui dampak dari program

tersebut apabila dilancarkan/diperkenalkan dan dilaksanakan. Selain itu juga

mengetahui dampaknya bagi sasaran organisasi guna meningkatkan

pemberdayaan pasar tradisional dan penataan pasar. Namun demikian, tiap-

tiap strategi saling menopang sehingga merupakan satu kesatuan kokoh yang

mampu menjadikan organisasi sebagai satu lembaga yang kokoh pula,

mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak menentu.

Untuk menjamin bahwa suatu strategi dapat berhasil, tidak hanya

dipercaya oleh orang lain tetapi juga dapat dilaksanakan, Hatten dan Hatten

(dalam Salusu, 1996:107-109) mengemukakan prinsip-prinsip untuk

mensukseskan strategi, yaitu :

1. Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya. Jangan membuat

strategi yang melawan arus. Ikutlah perkembangan dalam masyarakat,

dalam lingkungan yang memberi peluang untuk bergerak maju.

2. Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi. Tergantung pada

ruang lingkup kegiatannya. Apabila ada banyak strategi yang dibuat

Page 37: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvii

maka strategi yang satu haruslah konsisten dengan strategi yang lain.

Jangan bertentangan atau bertolak belakang. Semua strategi hendaknya

diserasikan satu dengan yang lainnya.

3. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua

sumber daya dan tidak menceraiberaikan satu dengan yang lainnya.

Persaingan tidak sehat antar- berbagai unit kerja dalam suatu organisasi

sering kali mengklaim sumber dayanya, membiarkannya terpisah dari

unit kerja lainnya sehingga kekuatan-kekuatan yang tidak menyatu itu

justru merugikan posisi organisasi.

4. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan

kekuatannya dan tidak pada titik-titk yang justru adalah kelemahannya.

Selain itu, hendaknya juga memanfaatkan kelemahan pesaing dan

membuat langkah-langkah yang tepat untuk menempati posisi kompetitif

yang lebih kuat.

5. Sumber daya adalah sesuatu yang kritis. Mengingat strategi adalah

sesuatu yang mungkin, maka haruslah membuat sesuatu yang layak dan

dapat dilaksanakan.

6. Strategi hendaknya memperhitungkan resiko yang tidak terlalu besar.

Memang setiap strategi mengandung risiko, tetapi haruslah berhati-hati

sehingga tidak menjerumuskan organisasi ke dalam lobang yang besar.

Oleh sebab itu, suatu strategi harus dapat selalu dikontrol.

7. Strategi hendaknya disusun di atas landasan keberhasilan yanng telah

dicapai, jangan menyusun strategi di atas kegagalan.

Page 38: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxviii

8. Tanda-tanda dari suksesnya suatu strategi ditampakkan dengan adanya

dukungan dari pihak-pihak yang terkait, dan terutama dari para

eksekutif, dari semua pimpinan unit kerja dalam organisasi.

2. Pemberdayaan

Pemberdayaan berasal dari bahasa Inggris “empowerment” yang dapat

bermakna “pemberian kekuasaan” karena power bukan sekedar “daya” tapi

juga “kekuasaan”, sehingga kata “daya” tidak saja bermakna “mampu” tapi

juga “mempunyai kuasa” (Wrihatnolo dan Dwijowijoto, 2007:1).

Definisi Pemberdayaan adalah sebuah “proses menjadi”, bukanlah

sebuah “proses instan” pemberdayaan mempunyai tiga tahapan, secara

sederhana dapat digambarkan sebagai berikut : (Wrihatnolo dan

Dwidjowijoto, 2007:2)

1) Penyadaran.

Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi “pencerahan”

dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak

untuk mempunyai “sesuatu”. Program-program yang dapat dilakukan

pada tahap ini misalnya memberikan pengetahuan yang bersifat kognisi,

belief dan healing. Prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti

bahwa mereka perlu (membangun”demand”) diberdayakan, dan proses

pemberdayaan itu dimulai dari diri mereka sendiri.

2) Pengkapasitasan.

Disebut “capacity building” atau memampukan. Untuk diberikan daya

atau kuasa yang bersangkutan harus mampu terlebih dahulu. Misalnya,

Page 39: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxix

sebelum memberikan otonomi daerah, seharusnya daerah-daerah yang

hendak otonomkan diberi program kemampuan atau capacity building

untuk membuat mereka cakap dalam mengelola otonomi yang diberikan.

Proses capacity building terdiri dari tiga jenis, yaitu manusia, organisasi,

dan sistim nilai.

3) Pemberian daya itu sendiri atau “empowerment” dalam makna sempit.

Pada tahap ini, kepada target diberikan daya, kekuasaan, otoritas, atau

peluang. Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah

dimiliki. Pokok gagasanya adalah bahwa proses pemberian daya atau

kekuasaan diberikan sesuai dengan kecakapan penerima

Sama halnya Steven Lukes (1974) mengemukakan bahwa : (dalam

Dave Adamson, 2010:118)

“For empowerment to have occurred an ability to influence all three ‘‘faces of power’’ identified by Lukes must be evident. A simple ability to make decisions, a role in influencing the overall regeneration agenda and an ability for community views to change the ideological assumptions of regeneration professionals would need to be evident.”

Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa dalam pemberdayaan untuk

menjadikan kemampuan mempengaruhi ketiga “bentuk kekuasaan” yang

diidentifikasi oleh Lukes harus jelas. Sebuah kemampuan sederhana dalam

membuat keputusan, peran dalam mempengaruhi semua agenda regenerasi

dan kemampuan pandangan masyarakat untuk merubah asumsi ideologis

dari profesional regenerasi harus jelas.

Pemberdayaan adalah proses yang alamiah, dalam arti kita alami

dalam kehidupan wajar sehari-hari. Meskipun kehidupan itu adalah proses

Page 40: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xl

yang alami, kehidupan pun harus perlu di manajemeni. Jadi pemberdayaan

bukanlah semata-mata konsep politik, melainkan lebih pada suatu konsep

manajemen. Dan sebagai konsep manajemen, pada akhirnya pemberdayaan

harus mempunyai indikator keberhasilan. Indikator tersebut adalah :

(Wrihatnolo dan Dwijowijoto, 2007:10)

1. Akses, artinya target yang diberdayakan pada akhirnya mempunyai

akses akan risorsis yang diperlukan untuk mengembangkan diri.

2. Partisipasi, yang berarti target yang diberdayakan pada akhirnya dapat

berpartisipasi mendayagunakan resources yang diaksesnya.

3. Kontrol, dalam arti target yang diberdayakan pada akhirnya mempunyai

kemampuan mengontrol proses pendayagunaan resources tersebut.

4. Kesetaraan, dalam arti pada tingkat tertentu saat terjadi konflik, target

mempunyai kedudukan sama dengan yang lain dalam hal pemecahan

masalah.

Duncan (dalam Ronald Nangoi, 2004:7) mengemukakan bahwa

Pemberdayaan menyediakan lebih banyak sumberdaya kreatif dari suatu

organisasi. Pemberdayaan mengaktifkan dan memberi energi kepada orang-

orang untuk berusaha secara individu mengejar yang paling baik.

Dasar-dasar pemberdayaan menurut Dubois dan Miley (1977) adalah :

( dalam Wrihatnolo dan Dwijowijoto, 2007 : 116)

1. Pemberdayaan adalah proses kerjasama antara klien dan pelaksana kerja

secara bersama-sama yang bersifat mutual benefit.

Page 41: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xli

2. Proses pemberdayaan memandang sistem klient sebagai komponen dan

kemampuan yang memberikan jalan ke sumber penghasil dan

memberikan kesempatan

3. Klien harus merasa dirinya sebagai agen bebas yang dapat

mempengaruhi.

4. Kompetensi diperoleh atau diperbaiki melalui pengalaman hidup,

pengalaman khusus yang kuat dari pada keadaan yang menyatakan apa

yang dilakukan.

5. Pemberdayaan meliputi jalan ke sumber-sumber penghasilan dan

kapasitas untuk menggunakan sumber-sumber pendapatan tersebut

dengan cara efektif.

6. Proses pemberdayaan adalah masalah yang dinamis, sinergis, pernah

berubah, dan evolousioner yang selalu memiliki banyak solusi.

7. Pemberdayaan adalah pencapaian melalui struktur-struktur parallel dari

perseorangan dan perkembangan masyrakat.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemberdayaan adalah proses

menyeluruh : suatu proses aktif antara motivator, fasilitator, dan kelompok

masyarakat yang perlu diberdayakan melalui peningkatan pengetahuan,

keterampilan, pemberian berbagai kemudahan serta peluang untuk mencapai

akses sistem sumberdaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Proses pemberdayaan hendaknya meliputi :

1. enabeling (menciptakan suasana kondusif)

2. empowering (penguatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat)

Page 42: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlii

3. protecting (perlindungan dari ketidakadilan)

4. supporting (bimbingan dan dukungan)

5. foresting (memelihara kondisi yang kondusif tetap seimbang)

Pelaksanaan pemberdayaan dalam penataan Pasar Legi oleh Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta lebih memusatkan pada tahap strategi

pemberdayaan yang terdiri dari penyadaran, pengkapasitasan, dan

empowerment. Meskipun lebih mengutamakan dan memprioritaskan pada

tahap strategi pemberdayaan tetapi juga tidak lepas dari proses

pemberdayaan yang merupakan bagian dari empowerment. Pemberdayaan

dalam penataan pasar dilakukan dengan penyadaran pedagang akan

pentingnya penataan pasar dengan mempercayakan kepada pedagang dan

masyarakat mampu untuk menciptakan penataan pasar yang baik dengan

memanfaatkan dan menggunakan daya, kekuasaan, dan peluang sebagai

bentuk penyadaran, pengkapasitasan, dan empowerment.

Dalam tahap empowerment, untuk melaksanakan pemberdayaan

melalui proses secara bertahap antara lain untuk menciptakan suasana yang

kondusif di pasar dengan menguatkan kapasitas dan kapabilitas pedagang,

dilakukannya perlindungan pedagang akan ketidakadilan caranya dengan

pemberian dukungan dan bimbingan sehingga akan tercipta kondisi yang

kondusif di sekitar pasar. Jadi dalam hal ini pelaksanaan untuk

memberdayakan pedagang guna penataan pasar lebih dilakukan dengan

menggunakan tahap pemberdayaan secara bertahap dan tidak lepas dari

proses yang ada dalam pemberdayaan.

Page 43: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliii

Prijo (1996) menjelaskan bahwa istilah pemberdayaan sering kali

digunakan dalam konteks kemampuan meningkatkan keadaan ekonomi

individu (dalam Wrihatnolo dan Dwijowijoto, 2007 : 117). Selain itu,

pemberdayaan juga merupakan konsep yang mengandung makna perjuangan

bagi mereka yang terlibat dalam perjuangan tersebut. Dengan demikian,

proses pemberdayaan merupakan tindakan usaha perbaikan atau peningkatan

ekonomi, sosial budaya, politik, dan psikologi baik secara individual

maupun kolektif yang berbeda menurut kelompok etnik dan kelas sosial.

Lebih lanjut Pranarka dan Moeljarto (1996), menguraikan pandangan

mengenai pemberdayaan yaitu : (dalam Wrihatnolo dan Dwijowijoto, 2007 :

118)

1. Pemberdayaan adalah penghancuran kekuasaan (power to nobody)

2. Pemberdayaan adalah pembagian kekuasaan kepada setiap orang (power

to everybody)

3. Pemberdayaan adalah penguatan kepada yang lemah tanpa

menghancurkan yang kuat

Dari berbagai pandangan mengenai pemberdayaan di atas dapat

disimpulkan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses untuk mendorong

masyarakat agar lebih mandiri, karena dengan lebih mandiri dan diberi

kepercayaan masyarakat mampu merencanakan, membangun, dan

memelihara hasil kegiatan mereka sendiri.

Page 44: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliv

3. Strategi Pemberdayaan

Dari definisi-definisi Strategi dan Pemberdayaan di atas, dapat diambil

kesimpulan bahwa Strategi Pemberdayaan adalah mengenai penetapan

tujuan (tujuan strategi yaitu untuk keberdayaan masyarakat) dan

mengalokasikan/menyesuaikan sumber daya dengan peluang (strategi

berbasis sumber daya) sehingga dapat meningkatkan keberdayaan

masyarakat, dan mendorong masyarakat untuk lebih mampu merencanakan,

membangun dan memelihara hasil kegiatan secara mandiri (Wrihatnolo dan

Dwidjowiyoto, 2007:23). Strategi Pemberdayaan diterapkan ke dalam

berbagai program yang menggunakan prinsip dasar bahwa apabila

mempunyai kesempatan untuk mengambil keputusan secara mandiri,

masyarakat akan berbuat yang terbaik bagi diri mereka, keluarga, dan

masyarakatnya.

Ada 3 strategi pemberdayaan yang umum dipakai atau dilaksanakan

yaitu : (Wrihatnolo dan Dwidjowiyoto, 2007:119-120)

1. Pemberdayaan konformis

Pemberdayaan yang hanya berkutat di “daun” dan “ranting”. Karena

struktur sosial, ekonomi, dan politik yang ada sudah dianggap given,

pemberdayaan masyarakat hanya dilihat sebagai upaya meningkatkan

daya adaptasi terhadap struktur yang sudah ada. Bentuk aksi strategi ini

adalah mengubah sikap mental masyarakat yang tidak berdaya dan

pemberian bantuan, baik modal maupun subsidi. Program-program

karitatif dan sinterklas termasuk dalam kategori ini.

Page 45: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlv

2. Pemberdayaan reformis

Pemberdayaan yang hanya berkutat di “batang”. Konsep ini tidak

mempermasalahkan tatanan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang

ada. Persoalannya adalah praktik dilapangan atau pada kebijakan

operasional. Pemberdayaan difokuskan pada upaya peningkatan kinerja

operasional dengan membenahi pola kebijakan, peningkatan kualitas

SDM, penguatan kelembagaan, dan sebagainya.

3. Pemberdayaan struktural

Pemberdayaan yang berkutat di “akar”. Strategi tersebut melihat bahwa

ketidakberdayaan masyarakat disebabkan oleh struktur sosial, politik,

budaya, dan ekonomi yang kurang memberikan peluang bagi kaum yang

lemah. Pemberdayaan harus dilakukan melalui transformasi struktural

secara mendasar dengan meredesign struktur kehidupan yang ada.

Karena sifat revolusionernya, konsep terakhir ini disebut juga critical

paradigm.

Dari tiga Strategi Pemberdayaan di atas, Strategi Pemberdayaan Dinas

Pengelolaan Pasar dalam Penataan Pasar termasuk ke dalam Strategi

Pemberdayaan Reformis. Hal ini dilihat dari praktik dilapangan atau pada

kebijakan operasional. Pemberdayaan difokuskan pada upaya peningkatan

kinerja operasional dengan membenahi pola kebijakan, peningkatan kualitas

SDM, penguatan kelembagaan, dan sebagainya. Jadi pemberdayaan tidak

hanya dengan program-program bantuan dan sinterklas semata.

Page 46: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvi

4. Penataan Pasar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penataan berasal dari kata

“tata” yang berarti aturan (2001:1147). Penataan merupakan hal, cara atau

hasil pekerjaan menata (menata adalah mengatur, menyusun sesuai dengan

aturan dan sistem). Hal ini sepadan dengan kata to manage yang artinya

mengatur. Sedangkan sebagai sebuah proses penataan dapat langsung

diarahkan pada pengertian manajemen.

Di dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun

2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan

dan Toko Modern dijelaskan bahwa :

“Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun dengan sebutan lainnya. Sedangkan pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los, dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.” Dari penjelasan tentang pasar tradisional yang dimaksud dalam

Peraturan Presiden diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pedagang di

pasar tradisional merupakan bagian dari usaha kecil. Usaha kecil merupakan

kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki kedudukan, potensi, dan peran yang

strategis dalam mewujudkan perekonomian nasional yang makin seimbang.

Sehubungan dengan hal tersebut maka usaha kecil perlu diberdayakan agar

mampu memanfaatkan peluang usaha dan menjawab tantangan

perkembangan ekonomi di masa yang akan datang.

Page 47: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvii

Menurut Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 3 Tahun 1993

tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 5

Tahun 1983 tentang Pasar, bahwa pengertian pasar adalah tempat dengan

batas-batas tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sebagai tempat

berkumpul dan bertemunya pedagang / pengusaha dengan pembeli dengan

maksud untuk terwujudnya jual beli yang secara langsung

memperdagangkan barang dan jasa.

Pasar adalah tempat bertemunya pihak penjual dan pihak pembeli

untuk melaksanakan transaksi dimana proses jual beli terbentuk, menurut

kelas mutu pelayanan dapat digolongkan menjadi pasar tradisisonal dan

pasar modern. Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun oleh

pemerintah, swasta, koperasi, atau swadaya masyarakat dengan tempat

usaha berupa toko, kios, los, dan tenda yang dimiliki atau dikelola oleh

pedagang kecil dan menengah, usaha skala kecil dan modal kecil, dengan

proses jual beli melalui tawar menawar. Sedangkan pasar modern adalah

pasar yang dibangun oleh pemerintah, swasta, atau koperasi yang bentuknya

berupa mall, supermarket, department store, dan shopping centre yang

pengelolaannya dilaksanakan secara modern dan mengutamakan pelayanan

kenyamanan berbelanja dengan manajemen berada dalam satu tangan,

bermodal relatif kuat, dan dilengkapi tabel harga yang pasti.

Dari beberapa pengertian pasar diatas dapat disimpulkan bahwa pasar

merupakan tempat berinteraksi antara penjual dan pembeli baik secara

Page 48: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlviii

langsung (bertatap muka) maupun secara tidak langsung untuk melakukan

transaksi guna menentukan tingkat harga suatu barang atau jasa.

Pasar merupakan salah satu tempat untuk usaha kecail. Usaha kecil

merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki kedudukan, potensi, dan

peran yang strategis dalam mewujudkan perekonomian nasional yang makin

seimbang. Sehubungan dengan hal tersebut maka usaha kecil perlu

diberdayakan agar mampu memanfaatkan peluang usaha dan menjawab

tantangan perkembangan ekonomi di masa yang akan datang. Di dalam

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah dijelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan usaha kecil adalah :

“Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.” Adapun tujuan pemberdayaan usaha kecil yang termuat dalam pasal 5

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 adalah :

1) Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,

berkembang, dan berkeadilan

2) Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha kecil

menjadi usaha yang tangguh dan mandiri

3) Meningkatkan peran usaha kecil dalam pembangunan daerah,

penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan

ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan

Page 49: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlix

Pemberdayaan usaha kecil menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2008 dimaksudkan untuk meningkatkan peran usaha kecil dan mikro,

terutama pedagang dalam perekonomian Indonesia. Menurut Undang-

Undang Nomor 20 tahun 2008 bab 1 pasal 1 menyatakan bahwa

pemberdayaan usaha kecil adalah :

“Upaya yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat secara sinergis dalam bentuk pertumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.” Iklim usaha adalah kondisi yang diupayakan pemerintah dan

pemerintah daerah untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah

secara sinergis melalui penetapan berbagai peraturan perundang-undangan

dan kebijakan diberbagai aspek kehidupan ekonomi agar usaha mikro, kecil,

dan menengah memperoleh pemihakan, kepastian, kesempatan,

perlindungan, dan dukungan usaha yang seluas-luasnya (Pasal 1 Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2008). Iklim usaha yang ditumbuhkan pemerintah

dan pemerintah daerah sebagai obyek yang diberdayakan meliputi aspek-

aspek pendanaan, sarana dan prasarana, informasi usaha, kemitraan,

perizinan usaha, kesempatan berusaha, promosi dagang, dan dukungan

kelembagaan (Bab V Pasal 7 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2008). Maksud dari Pemerintah menumbuhkan iklim usaha dan aspek

kesempatan berusaha antara lain melalui kebijaksanaan untuk menentukan

tempat usaha yang meliputi pemberian lokasi di pasar, ruang perkotaan, dan

lokasi yang lainnya.

Page 50: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l

Dengan melihat beberapa konsep diatas maka penataan pasar adalah

upaya yang dilakukan pemerintah maupun pemerintah daerah melalui

penumbuhan iklim usaha, pembinaan, pengembangan, pembiayaan, dan

penataan pedagang agar pasar tradisional mampu menumbuhkan,

memperkuat dirinya menjadi pasar tradisional yang tangguh dan mandiri

serta agar tidak kalah bersaing dengan pasar modern.

5. Strategi Pemberdayaan Dalam Penataan Pasar Legi Oleh Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Jumlah pedagang, kios, los, dan lainnya di pasar semakin banyak dan

berkembang seiring dengan semakin menjamurnya pasar tradisional maupun

pasar modern di Kota Surakarta. Keberadaan para pedagang pasar banyak

memberikan potensi positif dan keuntungan bagi pemerintah Kota Surakarta

khususnya dalam sektor perdagangan. Para pedagang pasar banyak

memberikan sumbangan untuk pembangunan Kota Surakarta melalui

retribusi pasar.

Namun disamping itu keberadaan pedagang dalam penataan pasar

terkadang membawa potensi yang negatif salah satunya yaitu cara mereka

menggelar barang dagangannya. Para pedagang kadang mengabaikan aturan

yang ada mengenai tata cara penempatan pedagang pasar yang berimbas

kurangnya kenyamanan dan kebersihan pasar itu sendiri. Dengan adanya hal

tersebut maka diperlukan suatu penataan pedagang. Tujuan dari menata

pedagang dalam penataan pasar khususnya pasar tradisional adalah agar

tercipta kebersihan, ketertiban, dan keteraturan serta jauh dari kesan kumuh,

Page 51: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

li

yang nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan para pedagang pasar dengan

memanfaatkan tempat usaha yang lebih baik.

Mengingat bahwa keberadaan pedagang dalam penataan pasar

menimbulkan permasalahan dalam hal ini menyangkut potensi positif dan

negatif yang dimiliki maka persoalan pedagang pasar ini juga merupakan

masalah publik yang perlu diambil suatu tindakan dari Kepala Pasar yang

merupakan bagian Dinas Pengelolaan Pasar. Dinas bertanggung jawab

penuh terhadap masalah yang berhubungan dengan pasar perlu mengambil

strategi yang efektif, efisien, komprehensif, dan menyeluruh yang

melibatkan seluruh potensi yang ada, baik instansi pemerintah terkait, warga

masyarakat sebagai konsumen maupun pedagang pasar sendiri dengan

mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada di lapangan.

Langkah tersebut diperlukan menyangkut keberlangsungan kehidupan

pasar dan para pedagang yang ada di dalamnya. Sehingga untuk

menjembatani persoalan tersebut Pemerintah Kota Surakarta menetapkan

kebijakan tentang pasar salah satunya berhubungan dengan tata cara

penempatan pedagang sebagaimana tertuang dalam Perda Kotamadya

Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 3 Tahun 1993.

Secara umum strategi diartikan sebagai suatu cara yang digunakan

untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi merupakan landasan awal sebuah

organisasi dan elemen didalamnya untuk menyusun langkah-langkah dengan

mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, untuk mengetahui

Page 52: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lii

faktor penghambat dan faktor pendukung tersebut diperlukan strategi

pemberdayaan. Faktor hambatan adalah semua faktor yang menghambat

proses pemberdayaan pasar dalam penataan pasar. Faktor penghambat

tersebut diantaranya kurangnya komunikasi antara pegawai Dinas

Pengelolaan Pasar dengan Kepala Pasar Legi serta pedagang dan kurangnya

kesadaran pedagang. Faktor pendukung adalah semua faktor yang

mendukung jalannya proses pemberdayaan dalam penataan pasar yaitu

kerjasama dengan instansi lain seperti kerjasama dengan Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Surakarta dalam penertiban pedagang, partisipasi

pedagang, serta sarana dan prasarana yang memadai.

Pemberdayaan disini merupakan suatu proses untuk mendorong

masyarakat (pedagang) agar lebih mandiri, karena dengan lebih mandiri dan

diberi kepercayaan, maka pedagang mampu merencanakan, membangun,

dan memelihara hasil kegiatan mereka sendiri. Dalam hal ini strategi

pemberdayaan merupakan penetapan tujuan (tujuan strategi yaitu untuk

keberdayaan masyarakat dalam hal ini pedagang) dan mengalokasikan atau

menyesuaikan sumber daya dengan peluang (strategi berbasis sumber daya)

sehingga dapat meningkatkan keberdayaan pedagang, dan mendorong

pedagang untuk lebih mampu merencanakan, membangun dan memelihara

hasil kegiatan secara mandiri serta merasa menjadi bagian dari proses

tersebut. Strategi pemberdayaan juga diartikan sebagai segala keputusan

atau kebijakan yang dilakukan melalui berbagai tindakan untuk

Page 53: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liii

menumbuhkan iklim dan pengembangan usaha di pasar agar usaha tersebut

menjadi kokoh, tangguh dan mandiri.

Menurut Wrihatnolo dan Dwidjowiyoto dalam penjelasan diatas, ada 3

strategi pemberdayaan yang umum dipakai yaitu Pemberdayaan konformis,

pemberdayaan reformis, dan pemberdayaan struktural. Berdasarkan

beberapa strategi itu, maka Strategi Pemberdayaan Dinas Pengelolaan Pasar

dalam Penataan Pasar termasuk ke dalam Strategi Pemberdayaan Reformis.

Hal ini dilihat dari praktek dilapangan atau pada kebijakan operasional.

Pemberdayaan difokuskan pada upaya peningkatan kinerja operasional

dengan membenahi pola kebijakan, peningkatan kualitas SDM, penguatan

kelembagaan, dan sebagainya. Jadi pemberdayaan tidak hanya dengan

program-program bantuan dan sinterklas semata.

Strategi pemberdayaan yang diterapkan Dinas Pengelolaan Pasar,

Kepala Pasar Legi beserta staffnya dalam penataan pasar adalah strategi

pemberdayaan melalui berbagai cara, antara lain pemeliharaan pasar,

peningkatan kebersihan pasar, peningkatan keamanan dan ketertiban pasar,

peningkatan fasilitas pasar serta pembinaan kepada pedagang pasar. Dalam

penataan pasar meliputi tahapan pemberdayaan yaitu tahap penyadaran,

tahap, pengkapasitasan, dan tahap empowerment. Proses pemberdayaan

menurut Wrihatnolo dan Dwijowijoto diantaranya meliputi proses enabeling

(menciptakan suasana kondusif), empowering (penguatan kapasitas dan

kapabilitas masyarakat), protecting (perlindungan dari ketidakadilan),

Page 54: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liv

supporting (bimbingan dan dukungan) dan foresting (memelihara kondisi

yang kondusif tetap seimbang).

Salah satu usaha untuk menciptakan suasana kondusif (enabeling) di

lingkungan Pasar Legi adalah kondisi keamanan dan ketertiban lingkungan

pasar yang baik serta kebersihan yang terjaga. Faktor keamanan, ketertiban

dan kebersihan juga menjadi indikator untuk memelihara kondisi yang

kondusif tetap seimbang (foresting). Hal ini karena, apabila kondisi

keamanan, ketertiban, dan kebersihan pasar tidak seimbang, salah satunya

terjadi kendala maka akan mempengaruhi suasana kondusif di pasar

tersebut.

Untuk indikator supporting (bimbingan dan dukungan) digunakan

untuk menjelaskan proses pembinaan pedagang pasar. Bagaimanakah peran

pegawai Pasar Legi serta paguyuban pedagang Pasar Legi dalam

membimbing atau membina pedagang terkait dengan pentingnya penataan

para pedagang. Selain itu pembinaan dan dukungan ini juga dilakukan

dalam usaha pemberian kesadaran kepada pedagang untuk menciptakan

keamanan, ketertiban, kebersihan, dan pemeliharaan pasar yang baik dan

kondusif. Hal ini sesuai dengan teori dari Wrihatnolo dan Dwidjowijoto,

(2007:2) yang menyatakan bahwa tahap pemberdayaan itu salah satunya

adalah penyadaran.

Berdasarkan Renstra SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Dinas

Pengelolaan Pasar Surakarta Tahun 2010 sampai 2015, kebijakan yang

dirumuskan adalah menumbuhkembangkan dan memberdayakan

Page 55: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lv

perekonomian masyarakat melalui peningkatan pelayanan, sarana dan

prasarana dan fasilitas pasar yang cukup memadai guna menciptakan

kondisi pasar yang bersih, tertib, aman dan nyaman serta mengoptimalkan

kontribusi pasar guna mendukung kelancaran pembangunan pemerintah

daerah. Dari penjelasan diatas maka tujuan akhir dari kebijakan tersebut

adalah untuk menumbuhkembangkan dan memberdayakan perekonomian

masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Prijo

(1996) yang menjelaskan bahwa istilah pemberdayaan sering kali digunakan

dalam konteks kemampuan meningkatkan keadaan ekonomi individu (dalam

Wrihatnolo dan Dwijowijoto, 2007 : 117).

Dengan terciptanya suasana kondusif di lingkungan Pasar Legi

Surakarta maka diharapkan pasar tersebut mampu tumbuh dan berkembang

menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Hal ini sesuai dengan konsep

pemberdayaan usaha kecil menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008

bab 1 pasal 1 yang menyatakan bahwa pemberdayaan dilakukan untuk

menumbuhkan iklim dan pengembangan usaha terhadap usaha mikro, kecil,

dan menengah sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha

yang tangguh dan mandiri. Untuk menumbuhkan iklim dan pengembangan

usaha maka fasilitas ataupun sarana dan prasarana pasar juga harus

memadai. Artinya kelengkapan dan ketersediaan fasilitas pasar harus

disesuaikan dengan kebutuhannya. Dalam peningkatan fasilitas pasar, di

Pasar Legi disediakan sarana dan prasarana kebersihan serta fasilitas pasar.

Page 56: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvi

Strategi pemberdayaan dilakukan untuk menumbuhkan iklim usaha di

Pasar Legi agar kondisi jual beli menjadi kondusif sehingga penataan pasar

termasuk pedagang dapat berjalan dengan baik serta tidak kalah bersaing

dan bagusnya dengan keberadaan pasar modern. Penataan pasar merupakan

usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta untuk

memberdayakan pasar tradisional pada umumnya dan pedagang pasar pada

khususnya dengan memberikan tempat usaha yang layak pakai. Dalam hal

ini Dinas Pengelolaan Pasar menyusun rencana teknis tata letak pedagang.

Selain itu, Dinas Pengelolaan Pasar dan Kepala Pasar Legi dalam

penataan pasar juga menginstruksikan kepada petugas penataan pedagang,

apabila terdapat pedagang yang sengaja tidak mau menuruti instruksi dalam

penataan pedagang maka akan dilakukan sosialisasi secara terus menerus

akan pentingnya dilaksanakannya penataan pedagang kepada para pedagang

di Pasar Legi tersebut. Hal ini dilakukan apabila pedagang tersebut sudah

mendapat surat peringatan dan tetap tidak mau mengikuti proses penataan

pedagang tersebut.

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Berdasarkan teori-teori di atas, untuk memudahkan penelitian ini,

maka peneliti membuat kerangka pemikiran. Kerangka dasar pemikiran

digunakan sebagai dasar suatu landasan dalam pengembangan berbagai

konsep dan teori yang digunakan dalam penelitian ini, serta hubungannya

dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Tujuannya

Page 57: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvii

adalah untuk lebih memudahkan pembaca dan penguji dalam memahami

penelitian mengenai ”Strategi Pemberdayaan Dalam Penataan Pasar Legi

Oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta.”

Selain itu, kerangka pemikiran merupakan landasan berpikir bagi

penulis, yang digunakan sebagai pemandu dan petunjuk arah yang hendak

dituju. Berdasarkan teori yang ada, maka kerangka dasar pemikiran yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Masalah : 1.Banyak berdiri pasar modern

sebagai akibat adanya free trade dan banyaknya masyarakat yang lebih memilih belanja di pasar modern daripada tradisional

2.Jumlah pedagang yang banyak menjadikan pasar tradisional (Pasar Legi) menjadi semrawut

3.Rendahnya tingkat kesadaran pedagang akan pentingnya penataan pedagang

4.Keadaan pasar yang tidak tertata dengan baik dan tidak rapi sehingga menyebabkan kesemrawutan

Strategi Oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta Dalam Penataan Pasar: 1.Pemeliharaan Pasar 2.Peningkatan Kebersihan

Pasar 3.Peningkatan Keamanan

Dan Ketertiban Pasar 4.Peningkatan Fasilitas

Pasar 5.Pembinaan Pedagang

Pasar

Pasar Legi tertata rapi dan

tertib

Faktor Pendukung dan

Penghambat

Tahap Pemberdayaan : Penyadaran,

Pengkapasitasan, dan Empowerment

Page 58: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lviii

Pasar Legi merupakan pasar tradisional dan pusat perdagangan hasil

bumi (seperti sayuran, buah-buahan, bumbu dapur, pakaian dan lain-lain)

terbesar di Jawa Tengah serta salah satu penopang utama perekonomian kota

Surakarta. Pasar Legi secara nyata mampu memberikan pelayanan kepada

masyarakat akan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Tahun 2010 jumlah

pedagang di Pasar Legi Kota Surakarta berjumlah 2403 pedagang.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pasar merupakan satu-satunya lahan

bagi para pedagang yang sudah lama menggantungkan nasibnya untuk

berjualan di pasar. Hasil yang diperoleh dari berdagang juga lumayan besar,

namun ada beberapa masalah diantaranya banyak berdiri pasar modern

sebagai akibat adanya free trade dan banyaknya masyarakat yang lebih

memilih belanja di pasar modern dengan beragam keunggulan yang

ditawarkan dibandingkan di pasar tradisional, jumlah pedagang yang banyak

menjadikan Pasar Legi menjadi semrawut, rendahnya tingkat kesadaran

pedagang akan pentingnya penataan pedagang, tempat parkir yang tidak

tertata dengan baik sehingga menyebabkan kesemrawutan.

Dengan adanya permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penataan

pasar di Pasar Legi Kota Surakarta sehingga dapat menemukan hasil akhir

yang mnguntungkan bagi kedua pihak yaitu bagi pedagang di Pasar Legi

maupun bagi Pemerintah Kota Surakarta. Dinas Pengelolaan Pasar sebagai

perpanjangan tangan dari Pemerintah Kota Surakarta mempunyai wewenang

untuk mengurusi dan bertanggung jawab atas semua permasalahan yang

Page 59: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lix

berhubungan dengan pasar. Sedangkan dalam penelitian ini peneliti

memfokuskan pada salah satu tugas Dinas Pengelolaan Pasar yaitu yang

berhubungan dengan penataan pasar termasuk pedagang di Pasar Legi.

Keberadaan Pasar Legi tentunya juga memberikan sumbangan bagi

pemasukan bagi APBD melalui retribusi pasar yang ditarik setiap hari yang

besarnya tergantung luas areal berdagang. Sebagai salah satu pasar

tradisional yang turut memberi kontribusi bagi penerimaan pendapatan asli

daerah, maka seluruh pegawai Pasar Legi harus berusaha semaksimal

mungkin di dalam memberdayakan pasar tradisional melalui penataan pasar

termasuk pedagang sesuai yang telah ditetapkan oleh Dinas Pengelolaan

Pasar Kota Surakarta.

Untuk meningkatkan kegiatan ekonomi serta jual beli di Pasar Legi

maka diperlukan strategi yang tepat untuk mencapai hasil optimal dalam

penataan pasar. Strategi pemberdayaan dilakukan melalui pemeliharaan

pasar, peningkatan kebersihan pasar, peningkatan keamanan dan ketertiban

pasar, peningkatan fasilitas pasar serta pemberian sosialisasi atau pembinaan

pedagang pasar yang diharapkan dapat berdampak langsung pada

perkembangan pemberdayaan pasar tradisional yaitu Pasar Legi Kota

Surakarta. Pelaksanaan penataan pasar tersebut meliputi beberapa tahapan

pemberdayaan antara lain tahap penyadaran, tahap pengkapasitasan, dan

tahap empowerment.

Proses pemberdayaan menurut Wrihatnolo dan Dwijowijoto meliputi

proses enabeling (menciptakan suasana kondusif), empowering (penguatan

Page 60: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lx

kapasitas dan kapabilitas masyarakat), protecting (perlindungan dari

ketidakadilan), supporting (bimbingan dan dukungan) dan foresting

(memelihara kondisi yang kondusif tetap seimbang). Indikator enabeling di

lingkungan Pasar Legi adalah kondisi keamanan dan ketertiban lingkungan

pasar yang baik serta kebersihan yang terjaga. Faktor keamanan, ketertiban

dan kebersihan juga menjadi indikator foresting. Untuk indikator supporting

digunakan untuk menjelaskan proses pembinaan pedagang pasar. Proses

pembinaan yaitu bagaimanakah peran pegawai serta paguyuban pedagang

Pasar Legi dalam membimbing atau membina pedagang terkait dengan

pentingnya proses penataan pedagang serta usaha sosialisasi kepada

pedagang untuk menciptakan keamanan, ketertiban, kebersihan, dan

pemeliharaan pasar yang baik dan kondusif.

Pelaksanaan strategi pemberdayaan dalam penataan pasar terdapat

faktor penghambat dan faktor pendukungnya. Faktor hambatan adalah

semua faktor yang menghambat proses pemberdayaan pasar dalam penataan

pasar. Faktor penghambat tersebut diantaranya kurangnya komunikasi antara

pegawai Dinas Pengelolaan Pasar dengan Kepala Pasar Legi serta pedagang,

Kurangnya kesadaran pedagang. Faktor pendukung adalah semua faktor

yang mendukung jalannya proses pemberdayaan dalam penataan pasar yaitu

kerjasama dengan instansi lain seperti kerjasama dengan Satpol PP (Satuan

Polisi Pamong Praja) Kota Surakarta dalam penertiban pedagang, partisipasi

pedagang, dan sarana dan prasarana yang memadai.

Page 61: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxi

Strategi pemberdayaan tersebut dilakukan untuk mengembangkan

potensi Pasar Legi Kota Surakarta dan menjadikan pasar lebih teratur dan

tertata dengan baik serta sehingga Pasar Legi dapat berkembang lebih baik

lagi dan tidak kalah bersaing dengan keberadaan pasar modern dengan

berbagai keunggulan yang diberikan, salah satunya pedagang di Pasar Legi

tertata dengan baik dan tertib sehingga tidak kelihatan semrawut.

Page 62: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxii

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan masalah yang diangkat dalam penelitian yang

menekankan pada proses dan makna, maka bentuk penelitian yang

digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan

maksud memberikan gambaran masalah secara sistematis, cermat, rinci dan

mendalam mengenai strategi Pemberdayaan Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta dalam penataan pedagang di Pasar Legi. Menurut H.B Sutopo

(2002: 48) penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna, lebih

memfokuskan pada data kualitas dengan analisis kualitatifnya. Dengan kata

lain penelitian kualitatif lebih mementingkan makna, tidak ditentukan oleh

kuantitasnya, tetapi lebih ditentukan oleh proses terjadinya dan cara

memandang atau perspektifnya.

Bentuk penelitian ini mengupayakan pencarian data yang berupa kata-

kata dalam susunan kalimat atau gambar yang berlanjut pada analisis data

untuk memberikan gambaran yang senyatanya tentang permasalahan yang

ada. Studi deskriptif berupaya untuk memperoleh informasi kualitatif

dengan pendeskripsian yang teliti, lengkap dan akurat dari suatu situasi.

Penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau

keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar

mengungkapkan fakta (fact finding). Hasil penelitian ditekankan pada

memberikan gambaran secara obyektif tentang keadaan sebenarnya dari

Page 63: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiii

obyek yang diselidiki yaitu keadaan penataan pedagang Pasar Legi di Kota

Surakarta.

2. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

dan Pasar Legi dengan pertimbangan sebagai berikut :

1) Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta merupakan instansi atau lembaga

pemerintah yang mempunyai kewenangan resmi dalam penataan pasar

khususnya pasar tradisional.

2) Dinas pengelolaan Pasar Kota Surakarta merupakan dinas yang

bertanggung jawab penuh terhadap berbagai permasalahan yang

berhubungan dengan pasar khususnya masalah penataan pasar sehingga

terwujudnya keteraturan di dalam pasar.

3) Pasar Legi dengan pertimbangan bahwa Pasar Legi merupakan salah satu

pasar tradisional yang melakukan strategi pemberdayaan dalam penataan

pasar meskipun masih banyak ditemukan kendala.

4) Adanya ijin dari pihak-pihak terkait untuk melakukan penelitian di daerah-

daerah tersebut.

3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai pendukung

meliputi:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

lapangan. Sumber data primer adalah sumber data yang dapat

Page 64: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiv

memberikan informasi secara langsung mengenai segala sesuatu yang

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, yang merupakan sejumlah

data, fakta atau keterangan yang diperoleh secara langsung dari pihak-

pihak yang berkaitan langsung dengan masalah yang menjadi obyek.

Data Primer tersebut diperoleh secara langsung melalui wawancara.

b. Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung

melalui arsip, makalah, majalah ilmiah, literatur, peraturan perundang-

undangan, dokumen-dokumen dari pihak terkait, dan buku-buku yang

berkaitan dengan masalah penelitian mengenai penataan pasar di Pasar

Legi Kota Surakarta.

4. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa langkah yang kami lakukan untuk mendapatkan data dalam

penelitian ini, antara lain :

a. Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi

melalui tanya-jawab secara langsung dengan narasumber atau responden

yang diteliti untuk melengkapi data yang diperlukan.

Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih

secara langsung. Maksudnya ialah proses memperoleh data untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab tatap muka antara pewawancara

dengan responden (informan). Pewawancara disebut interviewer

Page 65: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxv

sedangkan orang yang diwawancarai disebut interviewee. Pada umumnya

wawancara dipandu dengan panduan atau pedoman wawancara (Susanto,

2006 : 128).

Dalam Metode Penelitian Sosial (Susanto, 2006 : 130-131)

disebutkan jenis-jenis teknik wawancara ialah sebagai berikut:

1) Wawancara terpimpin (terstruktur). Tanya jawab terarah dan terfokus

untuk mengumpulkan data-data yang relefan saja. Biasanya

menggunakan pedoman wawancara yang memuat hal-hal yang akan

ditanyakan secara terinci, sehubungan dengan pengumpulan informasi

tentang topik penelitiannya.

2) Wawancara tak terpimpin (tidak terstruktur). Wawancara yang tidak

terarah. Peneliti hanya menentukan topik dan tujuan yang ingin

dicapai dari diadakannya wawancara tersebut, pertanyaan akan

berkembang dalam proses wawancara. Kelemahannya ialah tidak

efisien waktu, biaya, dan tenaga. Keuntungannya cocok untuk

penelitian pendahuluan, tidak memerlukan keterampilan bertanya dan

dapat memelihara kewajaan suasana.

Adapun pihak-pihak yang dijadikan responden untuk

diwawancarai :

1) Pegawai Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

2) Kepala Pasar Legi Kota Surakarta

3) Pedagang di Pasar Legi Kota Surakarta

4) Pembeli

Page 66: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvi

b. Studi Kepustakaan.

Teknik pengumpulan data dan informasi yang didasarkan pada

hasil pengamatan pada buku-buku resensi dan literatur yang sesuai

dengan isi penelitian kali ini. Buku-buku yang diperoleh oleh kami

berasal dari perpustakaan dan buku-buku literatur dari para nara sumber.

c. Dokumentasi

Yaitu dilakukan dengan mencatat dan mengambil sumber-

sumber tertulis yang ada, baik berupa dokumen atau arsip. Dokumen

atau arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu

peristiwa atau aktivitas tertentu (H.B. Sutopo, 2002:54). Data yang

diambil merupakan dokumen atau arsip Dinas Pengelolaan Pasar dan

Kantor Pasar Legi yang berhubungan dengan penelitian ini, media massa

serta literatur sebagai pelengkap informasi dalam penelitian.

d. Observasi Lapangan.

Teknik observasi adalah suau proses yang kompleks, suatu proses

yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara

yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan

dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila

responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2008: 145).

Teknik pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan

langsung dilokasi penelitian mengenai kegiatan yang ada dan sedang

Page 67: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvii

berlangsung. Dalam hal ini kami mengamati keadaan kawasan penataan

pedagang di Pasar Legi.

5. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Dalam teknik ini peneliti cenderung untuk memilih

informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara

mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap.

Dalam penelitian kualitatif, cuplikan yang diambil lebih bersifat

selektif. Peneliti mendasarkan pada landasan kaitan teori yang digunakan,

keingintahuan pribadi, karakteristik empiris yang dihadapi dan sebagainya.

Cuplikan tidak digunakan dalam usaha untuk melakukan generalisasi

statistik atau sekedar mewakili populasinya tetapi lebih cenderung mewakili

informasinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam teknik purposive

sampling unsur kedalaman informasi sangat ditekankan, bahkan di dalam

pelaksanaan pengumpulan data, pilihan informan dapat berkembang sesuai

dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data (Patton

dalam H. B Sutopo, 2002 : 56).

6. Validitas Data

Ketepatan dan kemantapan data tidak hanya tergantung dari ketepatan

memilih sumber data dan tehnik pengumpulan data. Data yang berhasil

digali, dikumpulkan dan dicatat, perlu diuji dengan pengembangan dengan

Page 68: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxviii

melakukan validitas data agar membuktikan apakah sesuatu yang diamati

sesuai dengan yang senyatanya. Validitas data merupakan jaminan bagi

kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian (H.B.Sutopo,

2002: 78). Untuk menguji kebenaran dari hasil yang diperoleh maka dalam

penelitian ini dilakukan triangulasi data.

Menurut H.B.Sutopo (2002:79) triangulasi data atau sumber

memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data

yang sejenis. Triangulasi data digunakan untuk mengarahkan peneliti agar

mengumpulkan data dari beragam sumber data yang berbeda untuk

menggali data sejenis sehingga apa yang diperoleh dari sumber data yang

satu dapat lebih teruji kebenarannya bila digali dari sumber data yang

berbeda. Penekanannya pada perbedaan sumber data, bukan pada teknik

pengumpulan data atau yang lain. Cara ini digunakan untuk mengarahkan

peneliti agar dalam pengumpulan data wajib menggunakan beragam sumber

data yang tersedia, artinya data yang sama/sejenis akan lebih mantap

kebenarannya apabila digali dari beberapa sumber yang berbeda. Triangulasi

data digunakan dengan membandingkan antara data yang diperoleh dari

hasil wawancara dengan data yang diperoleh dari hasil observasi dan telaah

arsip, dokumen, dan artikel dari berbagai sumber. Dalam penelitian ini

triangulasi metode dilakukan melalui metode wawancara dengan berbagai

informan baik dari pihak kantor maupun masyarakat, observasi, dan telaah

arsip, dokumen, dan artikel dari berbagai sumber untuk memperoleh data

yang valid.

Page 69: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxix

7. Teknik Analisis Data

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

model interaktif yaitu data yang telah terkumpul akan dianalisisa melalui 3

tahap yaitu:

a. Reduksi Data

Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi

data yang kasar yang dilaksanakan dalam penelitian dan mengatur

sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan.

b. Penyajian Data

Penyajian data ini adalah rangkaian informasi yag digunakan

memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan dengan melihat

penyajian data, peneliti akan lebih mudah memahami apa yang sedang

terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisa/mengambil

tindakan berdasar atas pemahaman yang didapat dari penyajian data

tersebut. Penyajian data ini dirancang guna menggabungkan informasi

yang tersusun dalam bentuk yang perlu dan susah diraih.

c. Penarikan Kesimpulan

Dalam awal pengumpulan data peneliti sudah mulai mengerti hal-

hal yang diteliti, sehingga memudahkan dalam pengambilan kesimpulan

yang longgar tetap terbuka tetapi kesimpulan sudah disediakan mula-mula

belum jelas kemudian menguat menjadi lebih rinci dan mengakar kuat.

(Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2008 : 246-253). Berikut ini

Page 70: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxx

merupakan gambar komponen dalam analisis data ( Interactive Model )

yaitu :

Gambar 3.1

Komponen Dalam Analisis Data (Interactive Model)

(Sumber : Sugiyono, 2008 : 247)

Data collection Data display

Conclusions:drawing/verifying

Data reduction

Page 71: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini, penulis akan melakukan pembahasan terkait dengan hasil

penelitian terhadap Strategi Pemberdayaan Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta Dalam Penataan Pedagang Di Pasar Legi. Melalui penelitian yang telah

dilakukan maka peneliti memperoleh data-data dari berbagai pihak terkait, baik

berupa hasil wawancara, observasi, maupun data-data tertulis lainnya. Adapun

hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Dinas Pengelolaan Pasar merupakan salah satu unsur pelaksana

Pemerintah Daerah Kota Surakarta di bidang pengelolaan pasar.

Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 22 Tahun 2008 tentang penjabaran

tugas pokok, fungsi dan tata kerja, Dinas Pengelolaan Pasar mempunyai

tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengelolaan pasar.

Dalam menyelenggarakan tugas, Dinas Pengelolaan Pasar mempunyai

beberapa fungsi yaitu :

a. Penyelenggaraan kesekretariatan dinas

b. Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan

c. Pengelolaan pendapatan pasar

d. Pengelolaan kebersihan dan pemeliharaan pasar

e. Pengawasan dan pembinaan pedagang pasar dan pedagang kaki lima

Page 72: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxii

f. Pengaturan los dan kios pasar

g. Penyelenggaraan keamanan dan ketertiban pasar, pedagang kaki lima

h. Penyelenggaraan sosialisasi

i. Pembinaan jabatan fungsional

Landasan hukum pelaksanaan tugas Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta meliputi :

1) Undang-Undang No. 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa

Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

2) Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

3) Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Daerah Otonom

4) Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 2000 tentang Pedoman

Organisasi Perangkat Daerah

5) Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 6 Tahun 2001 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta

6) Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta No. 3

Tahun 1993 tentang Pasar

7) Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 8 Tahun 1999 tentang Retribusi

Pasar

Page 73: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiii

8) Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 4 Tahun 2001 tentang Retribusi

Kebersihan atau Persampahan yang diubah menjadi Peraturan Daerah

Kota Surakarta No. 11 Tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan

Persampahan atau Kebersihan

9) Keputusan Walikota Surakarta No. 511.2/085-A/2001 tentang

Penetapan Kelas Pasar dan Taksiran Nilai Tempat Dasaran

10) Keputusan Walikota Surakarta No. 28 Tahun 2001 tentang Pedoman

Uraian Tugas Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

11) Keputusan Walikota Surakarta No. 12 Tahun 2002 tentang

Penetapan Tarif Pengganti Biaya Pembayaran Listrik dan Kompleks

Pasar di Kota Surakarta

12) Surat Keputusan Walikota Surakarta No. 821.2/0277/2002 tentang

Pengangkatan Kepala Pasar di Lingkungan Dinas Pengelolaan Pasar

Kota Surakarta

Selain itu sebagai pelaksana di bidang pengelolaan pasar, Dinas

Pengelolaan Pasar juga mempunyai visi dan misi yang dijabarkan dalam

tujuan dan sasaran yang akan dicapai.

Visi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta :

Terwujudnya citra pasar yang bersih, tertib dan aman bertumpu

pada perekonomian kota.

Misi dari Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta :

1) Meningkatkan kesempatan bekerja dan berusaha

Page 74: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiv

Tujuan : Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada pedagang dan

masyarakat.

Sasaran : Tersedianya lahan usaha bagi pedagang atau pengusaha dalam

meningkatkan kesejahteraannya.

2) Meningkatkan ketertiban dan keamanan pasar

Tujuan : Menciptakan kondisi dan situasi pasar yang bersih, tertib, aman,

dan nyaman bagi pengguna pasar.

Sasaran : Terciptanya situasi dan kondisi pasar yang bersih, tertib, aman,

dan nyaman.

3) Meningkatkan pelayanan kepada pedagang

Tujuan : Menyediakan sarana, prasarana, dan fasilitas pasar yang

memadai.

Sasaran : Tersedianya sarana, prasarana, dan fasilitas pasar yang

memadai.

4) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Tujuan : Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam

rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Sasaran : Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas

dalam penyediaan data yang lebih akurat, tertib dalam

administrasi, pengelolaan retribusi maupun perijinan usaha

perdagangan.

Untuk mewujudkan visi, misi, serta tujuan dan sasaran tersebut, Dinas

Page 75: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxv

Pengelolaan Pasar menetapkan kebijakan dan strategi diantaranya adalah :

Kebijakannya adalah :

Menumbuhkembangkan dan memberdayakan perekonomian

masyarakat melalui peningkatan pelayanan, sarana prasarana dan fasilitas

pasar yang cukup memadai guna menciptakan kondisi pasar yang bersih,

tertib, aman, dan nyaman serta mengoptimalkan kontribusi pasar guna

mendukung kelancaran pembangunan Pemerintah Daerah.

Strateginya yaitu :

1) Meningkatkan pemeliharaan bangunan gedung seluruh pasar

2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas, sarana dan prasarana kebersihan

pasar

3) Meningkatkan fasilitas pasar termasuk pemeliharaan jaringan listrik,

elektrikal dan mekanikal pasar

4) Meningkatkan keamanan dan ketertiban pasar

5) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia

(SDM) dengan penyelenggaraan bimbingan teknis dan pelatihan-

pelatihan

6) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada pedagang dan masyarakat

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dipimpin oleh seorang Kepala

Dinas, dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Walikota Surakarta melalui Sekretaris Daerah Kota Surakarta.

Page 76: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvi

Adapun susunan organisasi Dinas Pengelolaan Pasar terdiri dari :

Kepala Dinas, membawahkan :

1. Sekretariat, membawahkan :

a. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Bidang Pendapatan Pasar, membawahkan :

a. Seksi Pendapatan dan Penetapan

b. Seksi Penagihan dan Penerimaan

c. Seksi Pembukuan

3. Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar, membawahkan :

a. Seksi Peralatan dan Kebersihan

b. Seksi Pemeliharaan Fasilitas Pasar

c. Seksi Pemeliharaan Bangunan Pasar

4. Bidang Pengawasan dan Pembinaan, membawahkan :

a. Seksi Pemberdayaan dan Pembinaan Pedagang

b. Seksi Keamanan dan Penertiban

c. Seksi Pengawasan Pedagang

Page 77: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvii

5. Bidang Pengelolaan Pedagang Kaki Lima, membawahkan :

a. Seksi Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima

b. Seksi Pengendalian Pedagang Kaki Lima

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Sesuai dengan kewenangannya, Dinas Pengelolaan Pasar mengelola 41

pasar tradisional termasuk juga Pasar Legi. Pasar tradisional di Kota

Surakarta terdiri dari :

1. Pasar Kelas I : 9 Pasar

2. Pasar Kelas II : 18 Pasar

3. Pasar Kelas III : 14 Pasar

Masing-masing pasar dikepalai oleh seorang Kepala Pasar. Sesuai

dengan Perda No. 3 Tahun 1993 tentang Pasar, Kepala Pasar adalah petugas

dari Dinas Pengelolaan Pasar yang diserahi tugas mengelola kegiatan pada

suatu pasar tertentu. Kepala Pasar mempunyai tugas pokok sesuai dengan

yang tertuang dalam Surat Keputusan Walikota Solo No. 821.2/0277/2002

tentang Pengangkatan Kepala Pasar di lingkungan Dinas Pengelolaan Pasar

Kota Surakarta sebagai berikut :

1) Bertanggungjawab atas semua jenis penerimaan retribusi pada pasar

yang menjadi wewenangnya dan menyetorkan kepada kas daerah sesuai

dengan ketentuan yang berlaku

Page 78: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxviii

2) Bertanggungjawab atas pekerjaan administrasi pasar yang menjadi tugas

wewenangnya

3) Bertanggungjawab atas kebersihan dan keamanan lingkungan pasar

yang menjadi wewenangnya

4) Bertanggungjawab atas ketertiban dan keamanan dalam pasar yang

menjadi tugas wewenangnya

5) Bertanggungjawab atas pemeliharaan bangunan dan inventaris pada

pasar yang menjadi wewenangnya

6) Mengatur pelaksanaan tugas pegawai atau petugas yang ditempatkan

pada pasar yang menjadi wewenangnya

7) Menyelesaikan masalah-masalah yang ada di pasar yang berkaitan

dengan bidang tugas wewenangnya

8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

9) Melaporkan masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh Kepala

Pasar kepada Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta.

Struktur organisasi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta sebagai

berikut :

Page 79: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxix

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Sumber : Arsip Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Dinas Pengelolaan Pasar merupakan salah satu kontributor terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta. Perkembangan Pendapatan Dinas

SUB BAGIAN PERENCANAAN,EVALUASI, DAN

PELAPORAN

SUB BAGIAN KEUANGAN

SUB BAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

KEPALA

SEKRETARIAT

BIDANG PENDAPATAN

PASAR

BIDANG PENGELOLAAN

PKL

KELOMPOK JABATAN

BIDANG PENGAWASAN

DAN PEMBINAAN

BIDANG KEBERSIHAN DAN PEMELIHARAAN

PASAR

SEKSI PENDAPATAN

DAN PENETAPAN

SEKSI PENAGIHAN

DAN PENERIMAAN

SEKSI PEMBUKUAN

SEKSI PERALATAN DAN KEBERSIHAN

SEKSI PEMELIHARAAN

FASILITAS PASAR

SEKSI PEMELIHARAAN

BANGUNAN PASAR

SEKSI PEMBERDAYAAN DAN

PEMBINAAN

SEKSI KEAMANAN DAN KETERTIBAN

SEKSI PENGAWASAN PEDAGANG

SEKSI PENATAAN DAN

PEMBINAAN

SEKSI PENGENDALIAN

PEDAGANG

Page 80: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxx

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta selama lima tahun dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 4.1

Pendapatan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Tahun 2006 - 2010

TAHUN PENDAPATAN

2006 Rp. 10.833.015.844,00

2007 Rp. 11.439.809.303,00

2008 Rp. 13.094.728.043,00

2009 Rp. 14.713.127.415,00

2010 Rp. 13.406.996.071,00

Sumber : Arsip Dinas Pengelolaan Pasar

Sebagai bentuk pelayanan Dinas Pengelolaan Pasar terhadap publik

dalam hal ini masyarakat pedagang sebagai wujud timbal balik atas peran

serta masyarakat dalam memberi kontribusi terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kota Surakarta maka Dinas Pengelolaan Pasar melaksanakan

program dan kegiatan yang semuanya nanti terwujud pada peningkatan

keamanan, ketertiban, dan kenyamanan pasar-pasar di Kota Surakarta yang

pada akhirnya akan mendukung kesejahteraan pedagang dalam penataan

pasar.

Dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan tersebut, Dinas

Pengelolaan Pasar didukung oleh kekuatan sarana dan personal. Sarana

perdagangan yang dikelola Dinas Pengelolaan Pasar sebanyak 44 pasar.

Untuk memberdayakan pasar-pasar tradisional, Pemerintah Kota Surakarta

selain didukung oleh prasarana tempat juga dilengkapi dengan sarana

bangunan, kendaraan, APAR, hidrant, mebelair, dan fasilitas umum lainnya.

Page 81: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxi

Adapun jenis prasarana yang terdapat dalam pasar-pasar tradisional di Kota

Surakarta dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.2

Jenis Dan Jumlah Prasarana Di Pasar Tradisional

Kota Surakarta

Jenis Prasarana Jumlah Bangunan 44 buah Kendaraan

1) Roda 2 2) Roda 4 3) Truk Sampah

4 buah 4 buah 9 buah

APAR 321 buah Hidrant 59 buah

Sumber : Arsip Dinas Pengelolaan Pasar

Kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipotensikan untuk

mendukung kinerja Dinas Pengelolaan Pasar. Pegawai yang bekerja di Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS),

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dan Tenaga Honorer (THL). Jumlah

keseluruhan pegawai di Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta 352 orang.

Pegawai tersebut diantaranya meliputi Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di

lingkungan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta sampai Januari 2011

jumlahnya sebanyak 336 orang, Calon Pegawai Negeri Sipil jumlahnya 16

orang.

Berikut ini tabel Pegawai Dinas Pengelolaan Pasar baik Pegawai

Negeri Sipil (PNS) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) berdasarkan

jenis kelamin, tingkat pendidikan, golongan, dan jenis kepegawaian dapat

dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.3

Page 82: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxii

Jumlah Pegawai Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011

No Jenis Kelamin Jumlah Pegawai 1. Laki-Laki 312 orang 2. Perempuan 40 orang Total 352 orang

Sumber : Arsip Dinas Pengelolaan Pasar

Dari tabel diatas diketahui pegawai Dinas Pengelolaan Pasar

berdasarkan jenis kelaminnya, pegawai laki-laki dengan jumlah 312 orang.

Sedangkan pegawai perempuan berjumlah 40 orang. Jadi total pegawai yang

bekerja di Dinas Pengelolaan Pasar berjumlah 352 orang.

Tabel 4.4

Jumlah Pegawai Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2011

No. Tingkat Pendidikan Jumlah 1. SD 43 2. SLTP 68 3. SLTA 192 4. D3 6 5. S1 31 6. S2 12 Total 352

Sumber : Arsip Dinas Pengelolaan Pasar

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah pegawai yang bekerja

di Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta totalnya sebesar 352 orang yang

terdiri dari 43 orang dengan pendidikan SD. Tingkat SLTP pegawainya

berjumlah 68 orang. Pegawai dengan tingkat Pendidikan SLTA berjumlah

192 orang. Pegawai yang tingkat pendidikannya D3 jumlahnya 6 orang.

Pegawai dengan tingkat pendidikannya S1 berjumlah 30 orang. Sedangkan

pegawai dengan tingkat pendidikan S2 jumlahnya 12 orang.

Page 83: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiii

Tabel 4.5

Jumlah Pegawai Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Berdasarkan Golongan Tahun 2011

No Golongan PNS CPNS 1. Golongan IA 44 - 2. Golongan IB 7 - 3. Golongan IC 42 2 4. Golongan ID 8 - 5. Golongan IIA 137 13 6. Golongan IIB 17 - 7. Golongan IIC 5 1 8. Golongan IID 3 - 9. Golongan IIIA 8 - 10. Golongan IIIB 35 - 11. Golongan IIIC 10 - 12. Golongan IIID 10 - 13. Golongan IVA 9 - 14. Golongan IVB 1 - Jumlah 336 16

Sumber : Arsip Dinas Pengelolaan Pasar

Dari tabel diatas diketahui jumlah pegawai berdasarkan golongan baik

Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)

yang bekerja di Dinas Pengelolaan Pasar yaitu 336 orang PNS dan 16 orang

CPNS sehingga totalnya berjumlah 352 orang pegawai. Pegawai dengan

golongan IA berjumlah 44 orang, golongan IB 7 orang, golongan IC

berjumlah 44 orang yang terdiri dari 42 orang PNS dan 2 orang CPNS,

golongan ID 8 orang. Untuk golongan IIA berjumlah 150 orang yang terdiri

dari 137 orang PNS dan 13 orang CPNS, golongan IIB 17 orang, golongan

IIC 6 orang terdiri dari 5 orang PNS dan 1 orang CPNS, golongan IID 3

orang. Golongan IIIA 8 orang, golongan IIIB 35 orang, golongan IIIC 10

orang, golongan IIID 10 orang. Sedangkan untuk golongan IVA berjumlah 9

Page 84: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiv

orang dan golongan IVB jumlahnya 1 orang.

Tabel 4.6

Jumlah Pegawai Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Berdasarkan Jenis Kepegawaian

No Jenis Kepegawaian Jumlah Pegawai 1. PNS 336 orang 2. CPNS 16 orang Total 352 orang

Sumber : Arsip Dinas Pengelolaan Pasar

Berdasarkan tabel diatas diketahui pegawai Dinas Pengelolaan Pasar

berdasarkan jenis kepegawaian yaitu 352 orang yang terdiri dari PNS yang

jumlahnya 336 orang dan CPNS sebanyak 16 orang.

2. Pasar Legi Kota Surakarta

Pasar Legi merupakan pusat perdagangan hasil bumi terbesar di Jawa

Tengah dan salah satu penopang utama perekonomian yang terletak di jalan

S. Parman No. 23 Kelurahan Stabelan Kecamatan Banjarsari Surakarta.

Pasar Legi tiap harinya menghasilkan omzet 10 milyar/hari, bahkan sampai

15 milyar lebih pada hari-hari tertentu.

Pasar Legi tidak memiliki cerita resmi tentang sejarah berdirinya.

Namun berdasarkan foto-foto yang terpajang di dinding kantor Pasar Legi

dapat kita tarik perjalananan sejarah Pasar Legi. Pasar yang menghadap ke

Barat ini pada tahun 1930 masih berupa pasar yang masih sangat tradisional

dimana para pedagang membuka dasaran di tanah terbuka atau dengan kata

lain masih terdiri dari para pedagang oprokan semua. Dibawah pengelolaan

Mangkunegaran, pada tahun 1935 berdiri sebuah bangunan pasar permanen

Page 85: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxv

tersusun dari tembok berwarna putih yang bila dilihat dari samping mirip

sebuah benteng.

Pasar Legi mulai terus berkembang, namun baru mengalami

pemugaran pada tahun 1992 oleh pemerintah kota Surakarta sehingga

menjadi wujud pasar Legi dengan 2 lantai. Pasar Legi dibagi menajdi 6 blok,

memiliki luas 16.640 m2, terdiri dari 146 kios, 1016 los, dan 570 pedagang

oprokan yang sebagian besar berasal dari luar kota Solo.

Meskipun dikenal sebagai pasar hasil bumi, namun bisa ditemui

beberapa pedagang pakaian dan kelontong, barang-barang hasil pabrik yang

berhubungan dengan bumbu dapur. Pasar Legi juga merupakan tempat

transit untuk pasar-pasar lain seperti pasar Gede.

Hasil bumi yang dijual di Pasar Legi tidak hanya berasal dari daerah

sekitar Solo saja seperti Wonogiri, Boyolali, Purwodadi, dan Klaten. Namun

juga berasal dari berbagai daersh di luar karesidenan Surakarta. Seperti ikan

dari Banjarmasin, Bagansiapi-api dan Nusa Tenggara, sayur dari Kopeng

Salatiga, Dieng, garam dari Madura dan lain-lain.

Di Pasar Legi sebagian pedagang menjual dagangannya dalam jumlah

besar kepada pedagang untuk belanja/kulakan, namun juga ada beberapa

pedagang yang menjual dagangannya secara eceran. Jadi untuk

mendapatkan barang yang murah kita harus pandai-pandai menawar.

Pasar ini resmi dibuka dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB

atau selama 12 jam, namun dalam kenyataannya pasar ini tidak pernah tidur

Page 86: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvi

atau beroperasi selama 24 jam. Ada rutinitas unik, setiap sore sekitar pukul

15.00 WIB ketika pasar didalam bangunan utama sudah mulai berbenah

kemudian datang para pedagang malam yang membuka dasaran di bagain

luar bangunan utama, ada yang memang khusus pedagang malam tetapi ada

juga pedagang yang siang harinya memang sudah berdagang dan pada

malam harinya membawa dagangannya ke luar dan berdagang sampai pagi,

sedangkan padagang yang dibagian dalam bangunan pada malam hari

tinggal kurang dari 25 % saja. Oleh sebab itu Pasar Legi disebut sebagai

pasar yang tidak pernah tidur.

Dari aktivitas seperti diatas, tiap tahunnya Pasar Legi menyumbangkan

pendapatan bagi APBD yang sangat signifikan dan meningkat. Dana

tersebut berasal dari retribusi yang ditarik setiap hari yang besarnya

tergantung luas areal berdagang.

Visi Pasar Legi :

Terwujudnya Citra Pasar Legi yang bersih, tertib dan aman yang

bertumpu pada perekonomian kota.

Misi Pasar Legi :

a. Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada pedagang dan

pembeli di Pasar Legi serta masyarakat sekitar.

b. Menciptakan kondisi dan situasi pasar yang bersih, tertib, aman, dan

nyaman bagi pengguna Pasar Legi

c. Menyediakan sarana, prasarana, dan fasilitas pasar yang memadai bagi

seluruh pedagang, pembeli, dan petugas Pasar Legi.

Page 87: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvii

d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas Pasar Legi

dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Tugas Pokok Pasar Legi

Pasar Legi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang jual beli kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari

masyarakat.

Fungsi Pasar Legi

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Pasar Legi Surakarta

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyelenggaraan kesekretariatan Pasar Legi Kota Surakarta.

b. Penyusunan rencana program, pengendalian, pelaksanaan, evaluasi,

dan pelaporan khusus bagi Pasar Legi Kota Surakarta.

c. Pengelolaan pendapatan Pasar Legi Surakarta.

d. Pengelolaan kebersihan dan pemeliharaan Pasar Legi Kota Surakarta.

e. Pengawasan dan Pembinaan pedagang Pasar Legi Kota Surakarta.

f. Pengaturan Los, Kios dan Pelataran Pasar Legi Kota Surakarta.

g. Penyelenggaraan Keamanan dan ketertiban Pasar Legi Kota Surakarta.

h. Penyelenggaraan Sosialisasi di Pasar Legi Kota Surakarta.

Pegawai yang bekerja di Pasar Legi secara keseluruhan berjumlah 12

orang, meliputi :

1. Kepala Pasar Legi

2. Staf Tata Usaha

3. Staf Kebersihan Dan Pemeliharaan Pasar

Page 88: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxviii

4. Staf Koordinator Keamanan

5. Staf Koordinator Los/Kios

6. Staf Koordinator Pendapatan

Komposisi pegawai dapat dilihat dari status pekerjaan dan jenis

kelamin. Berdasarkan status pekerjaannya maka komposisi pegawai dapat

dijelaskan sesuai dengan tabel berikut:

Tabel 4.7

Jumlah Pegawai Pasar Legi

Berdasarkan Status Pekerjaan

No Status Pekerjaan Jumlah pegawai 1. PNS 10 Orang 2. OC 1 Orang 3. THL 1 Orang Total 12 Orang

Sumber: Kantor Pasar Legi

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui pegawai Pasar Legi paling

banyak berstatus sebagai PNS dengan jumlah 10 orang. Sedangkan pegawai

yang berstatus outsorsing ada 1 orang dan pegawai yang status pekerjaannya

THL (Tenaga Harian Lepas) ada 1 orang.

Tabel 4.8

Jumlah Pegawai Pasar Legi

Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Pegawai 1. Laki-Laki 9 Orang 2. Perempuan 3 Orang Total 12 Orang

Sumber : Kantor Pasar Legi Kota Surakarta

Dari tabel diatas dapat diketahui pegawai Pasar Legi berdasarkan jenis

kelaminnya paling banyak laki-laki dengan jumlah 9 orang. Sedangkan

Page 89: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxix

pegawai perempuannya berjumlah 3 orang. Lebih jelasnya komposisi

pegawai di Pasar Legi Kota Surakarta baik berdasarkan status pekerjaan

maupun jenis kelamin, dapat dijelaskan berdasarkan tabel dibawah ini:

Tabel 4.9

Rincian Komposisi Pegawai Pasar Legi Kota Surakarta

No.

Nama Jabatan/Tugas

1. Bambang Yunianto, SE. MM Kepala Pasar 2. Sukatmi Staff Tata Usaha 3. Arif Fahrudin Staff Tata Usaha 4. Senen Ndongklo Staff Kebersihan Dan Pemeliharaan Pasar 5. Wahyono Staff Kebersihan Dan Pemeliharaan Pasar 6. Ahmad Mudzakir Staff Kebersihan Dan Pemeliharaan Pasar 7. Muji Hartono Staff Koordinator Keamanan 8. Dedi Purna Priyanto Staff Koordinator Keamanan 9. Sri Sulistyaningsih Staff Koordinator Los/Kios 10. Fajar Misdinar Staff Koordinator Los/Kios 11. Sri Retno Sari Staff Koordinator Pendapatan 12. Ali Muchlison Staff Koordinator Pendapatan Total 12 Orang

Sumber : Kantor Pasar Legi Kota Surakarta

Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui pegawai Pasar Legi

terdiri dari 1 orang Kepala Pasar, 2 orang pegawai sebagai staf tata usaha, 3

orang staf kebersihan dan pemeliharaan pasar, 2 orang pegawai sebagai staf

koordinator keamanan, 2 orang pegawai sebagai staf koordinator los / kios,

dan 2 orang pegawai sebagai staf koordinator pendapatan. Jadi total pegawai

yang bekerja di Pasar Legi Kota Surakarta berjumlah 12 orang pegawai yang

terdiri dari 9 orang pegawai laki-laki dan 3 orang pegawai perempuan.

Struktur organisasi Pasar Legi dapat dijabarkan berdasarkan bagan

berikut :

Gambar 4.2

Page 90: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xc

Struktur Organisasi Pasar Legi Surakarta

Sumber : Kantor Pasar Legi Kota Surakarta

Berdasar bagan diatas, berikut ini tugas yang dilaksanakan oleh

masing-masing pegawai :

Tugas Kepala Pasar sebagai pimpinan puncak di dalam suatu

organisasi antara lain:

a. Melaksanakan tugas rutin harian kepengurusan pasar bersama-sama

dengan staf yang lain

b. Menyelenggarakan rapat-rapat pengurus, rapat teknis yang berkaitan

dengan operasional kepengurusan organisasi

c. Melaporkan aktivitas-aktivitas organisasi pengurus pasar kepada Dinas

Pengelolaan Pasar

d. Bertanggung jawab atas semua kegiatan yang berlangsung di pasar

Tugas dari Staf Tata Usaha di dalam suatu organisasi, diantaranya

meliputi :

a. Mengelola kegiatan tata usaha pasar

Staf Koordinator Keamanan

Staf Koordinator Los /Kios

Kepala Pasar

Staf Tata Usaha

Staf Kebersihan Dan Pemeliharaan

Staf Koordinator Pendapatan

Page 91: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xci

b. Menyelenggarakan kegiatan yang brhubungan dengan tata usaha pasar

c. Menyiapkan agenda yang berkaitan dengan tata usaha sesuai dengan

permintaan Kepala Pasar

Staf Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar di dalam suatu organisasi

memiliki tugas diantaranya :

a. Mengelola semua hal yang berkaitan dengan kebersihan dan

pemeliharaan lingkungan pasar

b. Melaporkan segala hal yang berkaitan dengan kebersihan pasar, seperti

kerusakan pada alat-alat kebersihan pasar.

Staf Koordinator Keamanan di dalam suatu organisasi memiliki

tugas, yaitu :

a. Mengkoordinasi keamanan di pasar

b. Bertanggung jawab atas keamanan pasar dan melaporkan keadaan

sekitar pasar kepada Kepala Pasar atas keamanan pasar

Staf Koordinator Los / Kios di dalam suatu organisasi memiliki

tugas, yaitu :

a. Mengkoordinasi segala sesuatu yang berhubungan dengan los, kios

dan sejenisnya

b. Melaporkan dan membuat laporan yang berkaitan dengan segala hal

yang berkaitan los dan kios

Staf Koordinator Pendapatan di dalam suatu organisasi memiliki

tugas, diantaranya :

a. Merencanakan dan mengelola keuangan organisasi

Page 92: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcii

b. Mengelola, mengadministrasikan dan membuat pertanggungjawaban

atas setiap pengeluaran dan pemasukan organisasi

B. Pembahasan Tentang Strategi Pemberdayaan Dalam Penataan Pasar

Legi Oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Pelaksanaan penataan pasar di Pasar Legi, Dinas Pengelolaan Pasar

Kota Surakarta menggunakan strategi pemberdayaaan. Strategi Pemberdayaan

adalah penetapan tujuan (tujuan strategi yaitu untuk keberdayaan masyarakat)

dan mengalokasikan/menyesuaikan sumber daya dengan peluang (strategi

berbasis sumber daya) sehingga dapat meningkatkan keberdayaan masyarakat,

dan mendorong masyarakat untuk lebih mampu merencanakan, membangun

dan memelihara hasil kegiatan secara mandiri.

Penataan pasar adalah upaya yang dilakukan pemerintah maupun

pemerintah daerah melalui penumbuhan iklim usaha, pembinaan,

pengembangan, pembiayaan, dan penataan pedagang agar pasar tradisional

mampu menumbuhkan, memperkuat dirinya menjadi pasar tradisional yang

tangguh dan mandiri serta agar tidak kalah bersaing dengan pasar modern.

Pemberdayaan maksudnya suatu proses menyeluruh dan aktif antara

motivator, fasilitator, dan kelompok masyarakat yang perlu diberdayakan

melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, pemberian berbagai

kemudahan serta peluang untuk mencapai akses sistem sumber daya dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Page 93: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciii

Dalam pelaksanaan pemberdayaan hendaknya untuk menciptakan

suasana kondusif, penguatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat,

perlindungan dari ketidakadilan, bimbingan dan dukungan, memelihara

keseimbangan dalam kondisi yang kondusif. Pemberdayaan yang dilakukan

di dalam penataan pasar meliputi beberapa tahapan meliputi penyadaran,

pengkapasitasan, dan pemberian daya. Penyadaran adalah tahap memberikan

penyadaran atau pengertian kepada pedagang bahwa mereka harus

diberdayakan. Pengkapasitasan yaitu tahap untuk memberikan kemampuan

atau membuat pedagang merasa mampu untuk melaksanakan proses penataan

pasar. Sedangkan Pemberian daya maksudnya pedagang diberikan daya,

kekuasaan, atau peluang untuk ikut serta di dalam penataan pasar.

Strategi pemberdayaan pasar yang dilaksanakan di Pasar Legi oleh

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta diantaranya pemeliharaan pasar,

peningkatan kebersihan pasar, peningkatan keamanan dan ketertiban pasar,

peningkatan fasilitas pasar, dan pembinaan pedagang pasar. Dengan strategi

tersebut diharapkan penataan pasar salah satunya dengan penataan pedagang

dapat berjalan rapi dan tertib sehingga pasar menjadi kondusif, kualitas

pelayanan kepada pedagang dan masyarakat meningkat. Adapun pembahasan

dari hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pemeliharaan Pasar

Pemeliharaan pasar merupakan salah satu upaya pemberdayaan

yang dilakukan Dinas Pengelolaan Pasar dalam penataan pasar untuk

memelihara sarana, prasarana, dan bangunan yang terdapat di pasar.

Page 94: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciv

Tujuan pemeliharaan pasar yaitu untuk merawat dan memelihara

bangunan, sarana dan prasarana agar terlihat lebih sehat dan bisa

digunakan dalam waktu yang lama. Pemeliharaan pasar disini lebih

ditekankan pada upaya untuk memelihara dan menjaga semua sarana dan

prasarana yang ada di Pasar Legi. Bapak Bambang selaku Kepala Pasar

Legi mengatakan :

“Pemeliharaan pasar salah satu strategi pemberdayaan yang dilakukan untuk menciptakan suasana yang kondusif melalui merawat dan memelihara bangunan, sarana dan prasarana. Pasar Legi ini kan sudah berumur kurang lebih 30 tahun mbak jadi harus ada perawatan dan pemeliharaan terutama bangunan pasarnya. Dengan adanya pemeliharaan pasar diharapkan bangunan pasar menjadi lebih kuat dan sehat sehingga pedagang dan pembelipun akan nyaman untuk datang ke Pasar Legi.” (Wawancara, 31 Januari 2011)

Salah satu pedagang di Pasar Legi Ibu Tutik juga mengatakan :

“Yen dinggo memelihara pasar, liane perbaikan karo perawatan bangunan lawas kui yo wis dibangunke bangunan pasar anyar sing nek etan kae lho mbak karo di lakukan perawatan alat-alat sing ono pasar” (Wawancara, 23 Desember 2010)

Pemeliharaan pasar dilakukan melalui pemberdayaan yang

meliputi menciptakan suasana kondusif dengan cara pedagang dan

berbagai pihak yang terkait menjaga dan merawat bangunan, sarana dan

prasarana di dalam maupun diluar pasar. Penguatan kapasitas dan

kapabilitas masyarakat dalam pemeliharaan pasar melalui aktifnya

pedagang maupun masyarakat di pasar untuk ikut serta dan terjun

langsung di dalam memelihara pasar baik bangunan maupun sarana yang

ada di pasar guna melakukan penataan pasar dengan harapan kapasitas

dan kapabilitas terjaga dan tetap ada. Perlindungan dari ketidakadilan

Page 95: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcv

dalam pemeliharaan pasar melalui pegawai tidak ada pembedaan

perlakuan di dalam menyelesaikan masalah yang terjadi saat dilakukan

pemeliharaan pasar. Berikut ini sarana dan prasarana dalam

pemberdayaan untuk meningkatkan pemeliharaan pasar :

Tabel 4.10

Sarana Dan Prasarana Pemberdayaan Dalam Pemeliharaan Pasar

No Sarana dan Prasarana Kegiatan pemberdayaan dalam Pemeliharaan Pasar

1. Talang Untuk pemeliharaan dan perawatan setiap bulan atau setiap tahun ada penggantian talang. Namun pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan disesuaikan dengan keadaan talang, kalau harus segera diperbaiki maka akan diberdayakan dan diperbaiki

2. Atap Biasanya perawatan atap tiap bulan tapi kadang tiap berapa bulan sekali kadang juga tiap tahun. Hal itu disesuaikan kebutuhan, kalau atap sudah rusak dan tidak layak pakai, atap akan segera diperbaiki dan diganti

3. Saluran-saluran Perbaikan pada saluran yang sudah rusak diutamakan agar saat musim hujan tiba dapat digunakan dengan baik sehingga air dapat mengalir lancar lewat saluran yang ada di pasar

4. Listrik Listrik di Pasar Legi sudah bagus. Hal ini dapat diketahaui dari adanya penggantian dan penambahan daya listrik. Penambahan dan penggantian dilakukan sesuai kebutuhan.

Sumber : Kantor Pasar Legi Kota Surakarta

Pemberdayaan dalam pemeliharaan pasar diberikan bimbingan

dan dukungan untuk memelihara bangunan dan sarana di pasar dalam

penataan pasar sehingga tidak ada kejadian yang tidak diinginkan. Selain

itu untuk melakukan pemeliharaan pasar harus dipelihara keseimbangan

pada kondisi yang kondusif. Dengan adanya kesimbangan itu diharapkan

Page 96: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvi

bangunan dan sarana pasar juga dapat dipelihara dengan baik. Dalam

pemeliharaan pasar yang diutamakan adalah pemberian bimbingan dan

dukungan yang nantinya dengan adanya bimbingan dan dukungan yang

diberikan kepada pedagang diharapkan dapat menciptakan dan

mempermudah pemeliharaan pasar

Pemeliharaan pasar tahap strategi pemberdayaan yang dilakukan

yaitu penyadaran dengan pedagang dan semua pihak di pasar diminta

ikut langsung dalam kerja bakti untuk memelihara bangunan dan sarana

pasar sehingga pedagang sadar bangunan dan kegiatan di pasar

merupakan bagian dan milik semua pihak agar menjadi mandiri dalam

memelihara pasar tanpa harus bergantung pada pihak lain. Bentuk

pengkapasitasan diberikan kepercayaan, dengan setiap hari pedagang

bersedia memelihara sarana, bangunan. Sehingga untuk memelihara

pasar yang baik guna penataan pasar maka semua pihak termasuk

pedagang bersedia dan mampu menjaga dan merawat bangunan dan

sarana pasar yang menunjang pelaksanaan pemeliharaan pasar.

Empowerment terlihat dalam bentuk pedagang memelihara bangunan

dan sarana dengan kemampuan saat senggang dengan daya yang dimiliki

dapat menangkap peluang yang ada untuk memelihara pasar.

Pemeliharaan bangunan pasar baik di dalam dan luar pasar

dilakukan dengan mendahulukan perbaikan terhadap komponen yang

penting dan harus segera diperbaiki. Dengan adanya pemeliharaan

bangunan pasar tersebut diharapkan meskipun umur bangunan sudah

Page 97: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvii

lama tapi masih bisa digunakan sehingga bisa menciptakan kondisi dan

suasana pasar yang lebih menarik dan nyaman dikunjungi. Ibu Har salah

satu pedagang di Pasar Legi mengatakan :

“Adanya perawatan, perbaikan dan dijaganya sarana dan prasarana serta bangunan Pasar Legi yang sudah lama berdiri agar masih bisa digunakan mbak sehingga pedagang dan pembeli nyaman mbak.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Dari penjelasan diatas maka pemeliharaan bangunan yang

dilakukan oleh seluruh pegawai Pasar Legi adalah perbaikan dan

perawatan bangunan pasar baik itu yang ada di dalam maupun luar pasar.

Ibu Laginem yang merupakan pedagang Pasar Legi menuturkan :

“Biasane alat-alat sing ringan koyo talang yen rusak biasane langsung didandani pegawe sing nek pasar mbak ning yen ameh dandani bangunan karo alat sing abot sing butuhke bayaran gede biasane kerjasama karo pihak dhuwur mbak, dadine njaluk bantuanne dinas.” (Wawancara, 23 Desember 2010)

Perbaikan yang sifatnya ringan dan masih bisa diselesaikan pihak

pasar biasanya diselesaikan dengan petugas pasar. Namun untuk

perbaikan yang seperti pemeliharaan dan perbaikan bangunan pasar,

perbaikan los dan kios, perbaikan pagar yang memerlukan biaya banyak

dan pegawai pasar tidak dapat menyelesaikan sendiri biasanya

dilaporkan terlebih dahulu kepada Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta. Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Pengelolaan

Pasar Kota Surakarta kemudian Dinas Pengelolaan Pasar menunjuk

petugas atau kontraktor untuk melakukan perbaikan. Hal senada juga

diungkapkan oleh Kepala Pasar Legi Bapak Bambang :

Page 98: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcviii

“Untuk pemeliharaan bangunan pasar dilakukan pemeliharaan talang, saluran, dan atap yang biasanya petugas mengontrol bangunan yang sudah harus diperbaiki saat menarik retribusi lalu mencatatnya. Perbaikan dan perawatan terhadap sarana yang ringan biasanya kami menyerahkan pada petugas pasar saja mbak dengan pengoptimalan swadaya pedagang, tapi kalau dalam skala besar biasanya kami lapor kepada Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta untuk ditindaklanjuti dengan menunjuk kontraktor dalam perbaikan tersebut.” (Wawancara, 31 Januari 2011)

Dari penjelasan dan wawancara diatas dapat diketahui bahwa

untuk melakukan pemeliharaan bangunan baik dari dalam maupun luar

pasar biasanya dilakukan dengan memperbaiki dan merawat bangunan

dan sarana yang harus segera diperbaiki mengingat bangunan Pasar Legi

sudah lama. Pemeliharaan yang dilakukan terhadap sarana yang

kerusakannya ringan maka akan diserahkan untuk ditindaklanjuti oleh

petugas pasar tetapi kalau dalam perbaikan itu petugas pasar tidak

mampu menyelesaikan maka akan dilaporkan ke Dinas Pengelolaan

Pasar Kota Surakarta untuk mencari kontraktor untuk menyelesaikannya.

Ibu Tin juga mengatakan terkait perbaikan yang dilakukan pegawai

Pasar Legi :

“Biasanya kalau ada pegawai yang lewat minta retribusi, saya langsung lapor bila ada kerusakan atau butuh perawatan mbak kemudian biasanya akan ditindaklanjuti dan diperbaiki bila mungkin untuk diperbaiki”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Untuk pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana,

biasanya pegawai Pasar Legi dibantu petugas yang ditunjuk oleh Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta melakukan peremajaan maupun

perbaikan bagian-bagian yang dianggap perlu. Pemeliharaan dan

Page 99: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcix

perawatan sarana dan prasarana yang dilakukan diantaranya yaitu

perbaikan talang, atap, saluran-saluran yang ada di Pasar Legi.

Pemeliharaan instalasi listrik sudah dilakukan dan masih bagus. Ibu Har

salah satu pedagang di Pasar Legi menuturkan :

“Untuk memelihara sarana dan prasarana dilakukan perbaikan dan perawatan terhadap talang, atap, saluran air. Untuk listriknya disini sudah bagus mbak.” (Wawancara, 23 Desember 2010)

Ibu Tutik salah satu pedagang juga mengatakan hal yang sama :

“Yen listrik sing nek pasar wis apik mbak ning biasane pegawai ngrawat karo dhandani talang lan atap sing wis rusak.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Dalam pemeliharaan pasar biasanya dilakukan pengoptimalan

upaya swadaya pedagang dan pegawai pasar dengan tujuan untuk

mempermudah pemeliharaan yang meliputi perbaikan dan perawatan

terhadap bangunan, sarana dan prasarana. Untuk mengoptimalkan

pemeliharaan itu pertama kali yang dilakukan adalah dengan

mengupayakan swadaya pedagang dan pegawai pasar. Hal senada juga

diungkapkan Bapak Wahyono salah satu staf di Pasar Legi :

“Peningkatan pemeliharaan pasar pertama kali kami melakukan pengoptimalan swadaya pedagang mbak. Swadaya ini dilakukan terlebih dahulu dengan mengontrol apa saja yang rusak. Sehingga kami dapat segera memperbaikinya.” (Wawan cara, 31 Januari 2011)

Ibu Har pedagang bawang merah di Pasar Legi mengungkapkan

hal yang senada :

“Untuk memelihara pasar pegawai melakukan dengan cara mengoptimalkan swadaya kepada pedagang dan mengotrol lalu mencatat apa aja yang harus diperbaiki mbak.”(Wawancara, 23

Page 100: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c

Desember 2010)

2. Peningkatan Kebersihan Pasar

Kebersihan pasar merupakan salah satu faktor penting yang harus

diperhatikan baik pegawai pasar, pedagang dan pihak lainnya untuk

menciptakan kondisi pasar yang nyaman untuk dikunjungi pembeli dan

mendukung penataan pasar. Tujuan peningkatan kebersihan pasar yaitu

untuk memberikan pelayanan yang bagus kepada pembeli dan supaya

tempat berdagang nyaman untuk ditempati pedagang dan dikunjungi

pembeli.

Pemberdayaan dalam peningkatan kebersihan pasar meliputi

menciptakan suasana kondusif melalui selaruh pedagang dan berbagai

pihak yang terkait bersedia menjaga kebersihan pasar dengan alat-alat

kebersihan seperti sapu, susruk, sapu sawang, dan tong sampah sehingga

dapat tercipta kondisi yang kondusif di pasar yang dapat menunjang

pelaksanaan penataan pasar. Penguatan kapasitas dan kapabilitas

masyarakat terlihat dari terjun langsungnya dan ikut sertanya pedagang

maupun masyarakat di pasar untuk meningkatkan dan menjaga

kebersihan di sekitar tempat berjualannya untuk melakukan penataan

pasar yang bertujuan kapasitas dan kapabilitas terjaga dan tetap ada.

Peningkatan kebersihan juga meliputi perlindungan dari

ketidakadilan melalui pegawai di dalam meningkatkan kebersihan pasar

dan menghadapi masalah yang muncul tidak membeda-bedakan antara

pedagang yang satu dengan pihak yang lain. Hal ini dilakukan dengan

Page 101: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ci

tujuan agar tidak ada pikiran bahwa petugas memberikan perlakuan yang

berbeda dalam meningkatkan kebersihan dalam penataan pasar. Selain

itu untuk terlindung dari ketidakadilan maka petugas kebersihan

membersihkan semua tempat di pasar dengan bantuan para pedagang.

Dukungan diberikan pegawai pasar kepada pedagang untuk

menjaga dan meningkatkan kebersihan di sekitar lingkungan pasar,

namun apabila ada kesalahan di dalam meningkatkan kebersihan di pasar

maka akan ada pemberian bimbingan. Keseimbangan pada kondisi yang

kondusif tetap dipelihara. Dengan adanya kesimbangan di pasar melalui

adanya kebersihan yang ditunjukkan pedagang di sekitar los dan kios

pasar diharapkan penataan pasar juga dapat berjalan dengan baik. Peran

penting di dalam peningkatan kebersihan pasar yaitu memelihara kondisi

yang kondusif tetap seimbang. Dengan adanya keseimbangan itu

diharapkan pedagang dapat mempertahankan kebersihan di sekitar pasar.

Menurut Bapak Bambang selaku Kepala Pasar Legi menuturkan :

“Pemberdayaan yang dilakukan di pasar melalui peningkatan kebersihan pasar tujuan yang terpenting yaitu untuk menciptakan kondisi yang kondusif melalui menjaga kebersihan di sekitar pasar mbak.” (Wawancara, 31 Januari 2011)

Ibu Mul pedagang bawang putih juga mengatakan :

“Dengan dijaganya kebersihan pasar ini kan kondisi pasar bisa lebih baik lagi dan kondusif mbak kan kalo bersih banyak pembeli yang dagang mbak.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Peningkatan kebersihan pasar ada tahap strategi pemberdayaan

yang sudah dilakukan yaitu penyadaran dengan setiap hari pedagang ikut

Page 102: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cii

menjaga dan meningkatkan kebersihan pasar di dekat kios maupun los

sebagai hasil kesadaran bahwa kebersihan pasar merupakan tanggung

jawab dan bagian dalam diri semua pihak dengan tujuan untuk

mewujudkan penataan pasar yang baik. Pedagang menggunakan otoritas

untuk ikut membersihkan lingkungan pasar tanpa hanya membebankan

kebersihan pada petugas saja tetapi pada semua pihak yang ada di pasar

sebagai bentuk pengkapasitasan. Saat ada waktu luang pedagang ikut

membersihkan pasar salah satunya dimulai dari pembersihan disekitar

tempat berdagang agar kebersihan pasar terjamin berdasarkan

kesempatan yang diberikan kepada pedagang oleh pegawai sebagai

bentuk empowerment.

Peningkatan kebersihan pasar dengan menjaga kebersihan di

sekitar kios dan los yang dilakukan pedagang dan semua pihak pasar

diharapkan tidak ada sampah yang menumpuk dan bau yang tidak enak

disekitar lingkungan pasar. Bapak Ahmad salah satu pegawai Pasar Legi

mengatakan :

“Peningkatan kebersihan pasar untuk memberikan pelayanan kepada pembeli secara maksimal sehingga pembeli nyaman untuk mengunjungi pasar. Selain itu agar pedagang nyaman dalam menempati tempat yang telah disediakan untuk menggelar dagangannya sehingga pedagang tidak pindah-pindah tempat dan menempati tempat yang tidak semestinya. Jadi penataan pasar juga dapat berjalan lancar.(Wawancara, 31 Januari 2011)

Salah satu pedagang Ibu Suprihatin juga menuturkan hal senada :

“Kondisi pasar kalau bersih maka banyak pembeli yang datang untuk membeli mbak, pedagang juga dapat meningkatkan pelayanannya. Jadi penataan pasar disini juga berjalan baik

Page 103: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ciii

mbak.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Setiap pasar tradisional di Surakarta memiliki petugas kebersihan

yang jumlahnya untuk masing-masing pasar berbeda tergantung luas dan

besarnya pasar. Pasar Legi tergolong pasar kelas 1 dan mempunyai 40

petugas kebersihan pasar yang digaji oleh pemerintah. Ibu Trinem salah

satu penjual di Pasar Legi mengatakan :

“Petugas kebersihan sing kerjo nek Pasar Legi akeh mbak, akehe petugas, pasar dadi resik karo rame mbak.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Bapak Bambang selaku

Kepala Pasar Legi :

“Pegawai Pasar Legi berjumlah 12 orang mbak, tiga diantaranya menjabat sebagai staf kebersihan dan pemeliharaan pasar yaitu Bapak Senen, Bapak Wahyono dan Bapak Ahmad Mudzakir. Untuk petugas kebersihan ada 40 orang mbak. Dengan adanya petugas dan staf kebersihan diharapkan kebersihan pasar dapat ditingkatkan dan tetap terpelihara mbak.(Wawancara, 31 Januari 2011)

Peningkatan kebersihan di Pasar Legi ditunjang dengan adanya

sarana dan prasarana berupa alat-alat kebersihan. Alat-alat kebersihan itu

diantaranya sapu, susruk, sapu sawang, tong sampah. Sampah yang ada

di Pasar Legi seperti plastik makanan atau minuman, kotoran dari sisa-

sisa bumbu dapur dibersihkan setiap hari oleh petugas kebersihan pasar,

kemudian dikumpulkan pada tempat pembuangannya. Sampah-sampah

tersebut akan diambil truk pengangkut sampah dari Dinas Pengelolaan

Pasar Kota Surakarta. Pengambilan sampah-sampah tersebut dilakukan

setiap harinya. Ibu Tutik salah satu pedagang menuturkan :

Page 104: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

civ

“Untuk meningkatkan kebersihan pasar disini disediakan sapu, susruk, sapu sawang, dan tong sampah mbak gunanya untuk mempermudah proses pembersihan sampah yang ada di Pasar Legi. Tong sampah disini fungsinya sebagai tempat penampungan sementara sebelum sampah diangkut truk sampah oleh petugas kebersihan dari Dinas mbak. Sampah yang ada di pasar kita kumpulkan dulu mbak lalu ditaruh di tempat penampungan sementara agar tidak menimbulkan bau yang tidak enak.” (Wawancara, 23 Desember 2010)

Hal senada juga dituturkan Bapak Didik selaku Kepala Seksi

Penataan Dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima :

“Setiap hari sampah yang ada di pasar dikumpulkan di tong sampah mbak yang nantinya akan diambil oleh petugas dari Dinas dengan menggunakan truk besar.”(Wawancara, 2 Februari 2011)

Ibu Laginem salah satu pedagang juga mengatakan :

“Yen sing dingo ngresiki pasar biasane nganggo sapu, susruk, sapu sawang, ekrak, tong sampah mbak.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Selain itu pegawai Pasar Legi juga melakukan penambahan

ataupun penggantian alat-alat kebersihan seperti sapu, susruk, sapu

sawang, ekrak, dan bak sampah kecil. Jadi tidak hanya menggunakan

alat-alat kebersihan yang lama dan itu-itu saja. Berikut ini pernyataan

Bapak Bambang selaku Kepala Pasar Legi :

“Alat-alat kebersihan terdiri dari sapu, susruk, sapu sawang, tong sampah. Kami selalu melakukan penambahan lagi alat tersebut, mengingat sudah ada beberapa alat yang rusak dan tak layak pakai. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar petugas lebih rajin dan lebih optimal. Kadang kalau peralatan yang digunakan untuk membersihkan tidak mendukung maka kerjanya juga nggak maksimal mbak.” (Wawancara, 31 Januari 2011)

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak Senen selaku staf

Page 105: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cv

kebersihan dan pemeliharaan pasar mengatakan:

“Kalau alat-alat yang akan digunakan untuk membersihkan sudah tidak mendukung dan layak lagi maka harus segera diganti mbak. Salah satu contoh ya mbak kalau sapu untuk membersihkan sampah rusak dan tidak segera diganti maka akan mengurangi semangat dalam bekerja dan pekerjaan akan menjadi lama mbak.” (Wawancara, 31 Januari 2011)

Pegawai Pasar Legi juga berupaya untuk menumbuhkan

kesadaran para pedagang agar selalu menjaga kebersihan lingkungan di

sekitar pasar. Pedagang diharapkan kesadarannya untuk menjaga

kebersihan pasar dengan membuang sampah pada tempatnya untuk

menciptakan rasa nyaman diantara pegawai pasar, pedagang, dan yang

terpenting pembeli saat mengunjungi pasar. Pedagang juga harus

menjaga kebersihan kios, los yang ditempati supaya tempat yang

ditempati tersebut menjadi daya tarik pembeli untuk membeli barang

dagangannya sehingga dapat mendatangkan hasil yang semaksimal

mungkin. Dengan adanya kesadaran pedagang akan kebersihan pasar

maka dapat menunjang pelaksanaan penataan pasar dan pedagang dapat

berjalan baik. Berikut penuturan dari Bapak Bambang selaku Kepala

Pasar Legi :

“Untuk melihat keadaan pasar secara langsung saya dan pegawai lain berkeliling pasar melihat kebersihan di pasar mbak, melihat interaksi yang terjadi antara pedagang dengan pembeli serta pegawai pasar. Selain itu saya juga memperingatkan pedagang untuk selalu menjaga kebersihan di pasar agar lingkungan pasar selalu bersih sehingga pembeli banyak yang datang ke Pasar Legi dan merasa nyaman. Jadi dengan berkelilingnya pegawai pasar diharapkan pedagang memiliki kesadaran yang tinggi akan kebersihan.”(Wawancara, 31 Januari 2011)

Page 106: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cvi

Ibu Tin salah satu pedagang di Pasar Legi juga mengungkapkan

pendapatnya :

“Pak Bambang dan pegawai Pasar Legi lainnya biasanya keliling pasar mbak untuk melihat keadaan sekitar pasar. Kalau ada pedagang yang masih membuang sampah sembarangan di sekitar kios dan los langsung diperingatkan. Tapi untuk petugas kebersihan, tiap pagi atau siang hari keliling untuk menyapu dan mengumpulkan sampah dan dimasukkan ke tong sampah yang nantinya akan diangkut truk sampah dari dinas. Kalau dari kami biasanya membiasakan untuk membuang sampah ditempatnya sehingga dapat meringankan pekerjaan petugas.” (Wawancara, 23 Desember 2010)

Untuk pengangkutan sampah di Pasar Legi biasanya pedagang

membuang sampah pada tong sampah yang telah disediakan, setelah itu

sampah-sampah yang ada akan di buang ke tempat pembuangan sampah

yang ukurannya lebih besar. Kemudian sampah-sampah yang ada di

tempat pembuangan sampah itu akan diambil oleh truk dari Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Pegawai dengan truk dari Dinas yang

akan mengangkut dan mengambil sampah dari pasar sehari 2 atau 3 kali

dengan jumlah petugas dalam sekali pengangkutan biasanya sekitar 3

orang. Sekali datang sampah yang ada di pasar bisa diangkut. Petugas

yang mengambil sampah dari Dinas ke pasar datangnya pagi dan sore

tetapi kadang juga pagi, siang, dan sore.

Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat diketahui bahwa

untuk meningkatkan kebersihan pasar maka perlu adanya kesadaran dan

kerjasama diantara pedagang pasar, pegawai dan pembeli. Pedagang,

pegawai dan pembeli memiliki peran penting di dalam menjaga dan

memelihara kebersihan pasar. Dengan adanya kesadaran dan kerjasama

Page 107: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cvii

itu diharapkan kondisi di sekitar pasar menjadi lebih kondusif dan

nyaman untuk proses jual beli dan menunjang terwujudnya penataan

pasar yang baik. Selain itu pembeli merasa lebih nyaman untuk

berbelanja dengan kebersihan pasar yang terjaga.

Kebersihan pasar sangat dibutuhkan oleh pembeli. Hal ini

dikarenakan dengan terjaganya kebersihan maka akan memberi rasa

nyaman ketika melakukan interaksi dengan pedagang. Ibu Ginem salah

satu pembeli menuturkan :

“Saya senang mbak kalau lingkungan disekitar pasar itu bersih. Dengan kebersihan itu kan nantinya barang yang saya beli juga terjamin kebersihannya. Jadi saya nggak takut dan nggak was-was lagi untuk membeli disini.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Berdasarkan pengamatan dan penelitian di lapangan serta

beberapa pernyataan diatas menunjukkan bahwa kondisi kebersihan

pasar tradisional salah satunya Pasar Legi sekarang lebih baik jika

dibandingkan kondisi sebelumnya. Tetapi tidak dapat dipungkiri

meskipun kebersihan di Pasar Legi sudah meningkat namun masih

terdapat kondisi yang belum baik salah satunya masih ada jalan yang

becek saat musim hujan tiba. Pembeli dan pedagang juga menyadari

biasanya pasar tradisional baunya tidak enak, masih adanya sampah yang

berserakan sehingga pedagang dan pembeli juga tidak menuntut banyak

hal kepada pegawai pasar untuk mengurangi bau yang ada dan

kekurangan yang lainnya.

Page 108: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cviii

3. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Pasar

Keamanan dan ketertiban pasar merupakan faktor penting dalam

menunjang keberlangsungan proses jual beli di pasar tradisional.

Pegawai Pasar Legi, Dinas Pengelolaan Pasar, dan seluruh pihak yang

terkait berupaya untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di sekitar

lingkungan pasar. Pemberdayaan dalam peningkatan keamanan dan

ketertiban pasar dianataranya menciptakan suasana kondusif melalui

adanya penjagaan dan peningkatan keamanan dan ketertiban pasar. Ibu

Tutik salah satu pedagang Pasar Legi menuturkan :

“Keamanan dan ketertiban disini ditingkatkan biar pasar lebih aman lagi mbak jadi pembeli kan banyak yang datang dan merasa nyaman untuk berbelanja.”(Wawancara, 23 Desember 2010).

Bapak Bambang selaku Kepala Pasar Legi juga mengatakan :

“Dengan adanya pemberdayaan dalam peningkatan keamanan dan ketertiban dapat memperlancar penataan pasar serta dapat menciptakan suasana aman dan kondusif.” (Wawancara, 31 Januari 2011)

Penguatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat dilakukan

dengan mengikutsertakan dan aktifnya pedagang, pegawai pasar dan

pihak lain di pasar di dalam meningkatkan dan menjaga keamanan dan

ketertiban pasar yang menunjang penataan pasar dengan tujuan tetap

terjaganya kapasitas dan kapabilitas. Perlindungan dari ketidakadilan

terlihat dari tidak adanya pembeda-bedaan di dalam penciptaan kemanan

dan ketertiban pasar dan disamaratakannya penjagaan keamanan baik di

kios, los, maupun pelataran.

Page 109: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cix

Dukungan diberikan kepada pedagang dan pihak lain untuk ikut

serta dalam pemberdayaan guna meningkatkan dan menjaga keamanan

dan ketertiban pasar, dan diberikan bimbingan mengenai peningkatan

keamanan dan ketertiban yang dapat menunjang penataan pasar.

Penciptaan kondisi yang kondusif dengan penjagaan guna meningkatkan

keamanan dan ketertiban di pasar. Dengan adanya keseimbangan itu

diharapkan keamanan dan ketertiban dapat terpelihara dengan baik

begitu pula penataan pasar. Tujuan utama peningkatan keamanan dan

ketertiban yaitu terpeliharanya kondisi yang kondusif tetap seimbang.

Tahapan pemberdayaan dalam peningkatan keamanan dan

ketertiban yang dilakukan yaitu penyadaran dengan bentuk pedagang

sadar dan ikut menjaga pasar agar aman dan tertib setiap harinya untuk

mewujudkan penataan pasar yang baik, dengan pedagang dan pihak-

pihak yang ada di pasar mengerti bahwa tertib dan amannya pasar

merupakan bagian dan milik semua pihak sehingga mereka menjaga

keamanan dan ketertiban. Untuk pengkapasitasan terlihat dari tidak

dibebankan dan dilimpahkannya keamanan dan ketertiban pasar pada

petugas dan satpam saja tetapi juga pada pedagang dengan kemampuan

menjaga situasi pasar sebagai bentuk pengkapasitasan. Sedangkan

empowerment bentuknya berupa saat ada waktu luang, pedagang ikut

melihat situasi sekitar pasar dan ikut menjaga keamanan dan ketertiban

dengan daya dan memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan

keamanan dan ketertiban pasar dalam penataan pasar.

Page 110: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cx

Keamanan pasar mengarah pada suatu kondisi yang aman,

nyaman, dan bebas dari tindakan keributan. Sedangkan ketertiban

mengarah pada suatu keadaan dimana pedagang patuh dan tertib dalam

menaati aturan-aturan yang berlaku di pasar. Penataan pedagang

merupakan salah satu bagian dari ketertiban pasar, maka upaya

penertiban yang dilakukan Dinas Pengelolaan Pasar dan pegawai Pasar

Legi melalui pemberian peringatan bahkan sanksi bagi pedagang yang

tidak mau mengikuti peraturan yang berlaku, melanggar aturan, dan

tetap menggelar dagangannya di tempat yang tidak semestinya. Ibu

Ninik salah satu pembeli menuturkan :

”Keamanan dan ketertiban di Pasar Legi sudah berjalan dengan baik, tidak ada keributan antara pedagang atau pengunjung yang berarti mbak. Terkait ketertiban dan keamanan, pedagang di sini juga mudah diatur karena pedagang yang berjualan disini sudah lama berjualan mbak. Meskipun tidak dapat dipungkiri mbak pasti ada yang pro dan kontra.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Ibu Parmi salah satu pembeli di Pasar Legi juga mengatakan :

”Kalau di Pasar Legi ini menurut saya sudah aman mbak jadi saya tidak was-was dan takut jika belanja disini mbak.” (Wawancara, 23 Desember 2010)

Ibu Har salah satu pedagang di Pasar Legi juga mengatakan :

”Pasar sudah aman dan tertib mbak kan tiap hari terutama pagi dan malam petugas pasar selalu menjaga keamanan dan melakukan penertiban pedagang.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Keamanan di Pasar Legi Kota Surakarta dilakukan untuk

meningkatkan keamanan yang dikelola oleh pihak outsoursing, artinya

keamanan disini merupakan kegiatan yang diselenggarakan dan

Page 111: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxi

bekerjasama dengan satpam. Petugas keamanan yaitu satpam di Pasar

Legi ditunjuk dan berasal dari Dinas. Petugas keamanan bekerja dengan

digaji dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Hal ini

sesuai dengan pernyataan Bapak Joko satpam di Pasar Legi :

”Keamanan di Pasar Legi biasanya petugasnya itu berasal dari Dinas dan digaji oleh Dinas dengan mengambilkan gaji tersebut dari APBD mbak. Untuk keamanan kita bekerjasama dengan satpam, dimana satpam ini dikelola pihak outsoursing.” (Wawancara, 31 Januari 2011)

Sementara itu, untuk meningkatkan keamanan di Pasar Legi

dalam menunjang pelaksanaan pemberdayaan penataan pedagang ada

petugas keamanan yang dibagi menjadi 2 shift, 3 regu dengan 1 regu

terdiri dari 5 orang dan 1 komandan pleton. Peningkatan keamanan dan

ketertiban dilakukan dengan tujuan agar keamanan di Pasar Legi tetap

terjaga selama 24 jam. Berikut Kepala Pasar Legi Bapak Bambang

mengungkapkan :

“Untuk keamanan di Pasar Legi dibagi menjadi 2 shift dan 3 regu, tujuannya agar pasar tetap aman selama 24 jam. Petugas keamanan disini bekerja dengan berkeliling tiap 2 jam sampai 4 jam.”(wawancara, 31 Januari 2011)

Hal senada dikatakan Bapak Joko selaku satpam di Pasar Legi :

“Untuk menjaga keamanan di sini ada 16 orang satpam yang dibagi menjadi 3 regu dan 2 sift mbak. Satu regu itu terdiri dari 5 orang dan satu danton. Sift pertama bekerja sejak pukul 7 pagi sampai 7 malam dan untuk sift kedua bekerja pukul 7 malam sampai 7 pagi mbak.” (Wawancara, 31 Februari 2011)

Berikut ini merupakan susunan satpam di Pasar Legi Kota

berdasarkan regu :

Page 112: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxii

Tabel 4.11

Jabatan Dan Susunan Satpam Regu 1 Di Pasar Legi

No Nama Jabatan 1. Suratman Komandan Pleton (Dan Ton) 2. Ngadiman Komandan Regu (Dan Ru) 3. Kambali Anggota 4. Edi S Anggota 5. Suwarno Anggota 6. Suroso HS Anggota

Sumber : Kantor Pasar Legi

Tabel 4.12

Jabatan Dan Susunan Satpam Regu 2 Di Pasar Legi

No Nama Jabatan 1. Suratman Komandan Pleton (Dan Ton) 2. Slamet H Komandan Regu (Dan Ru) 3. Iswanto Anggota 4. Supangat Anggota 5. Ismunandar Anggota 6. Hartono Anggota

Sumber : Kantor Pasar Legi

Tabel 4.13

Jabatan Dan Susunan Satpam Regu 3 Di Pasar Legi

No Nama Jabatan 1. Suratman Komandan Pleton (Dan Ton) 2. Joko T Komandan Regu (Dan Ru) 3. Ciamik Anggota 4. Suroso HS Anggota 5. Suyoto Anggota 6. Mulyono Anggota

Sumber : Kantor Pasar Legi

Untuk masalah ketertiban di pasar, fokus pegawai Pasar Legi

yaitu usaha untuk membuat pedagang di Pasar Legi Kota Surakarta agar

mematuhi peraturan yang ada, seperti menertibkan pedagang agar

bersedia menempati tempatnya masing-masing menertibkan barang

dagangan pedagang yang semrawut. Sehingga proses penataan pedagang

Page 113: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxiii

dapat berjalan sesuai keinginan semua pihak tanpa adanya pihak yang

merugi dan dirugikan. Hal ini seperti yang diungkapkan Bapak Bambang

selaku Kepala Pasar Legi :

“Penertiban disini dilakukan agar pedagang mematuhi dan taat pada aturan yang ada, dengan pegawai menertibkan pedagang dan dagangannya agar berjualan sesuai tempatnya dan tidak semrawut serta rapi mbak. Karena biasanya dari dinas sering mengadakan kunjungan untuk memantau keadaan pasar. Terus kalau ada pedagang di Pasar Legi yang ngeyel berdagang di tempat yang bukan semestinya biasanya pada waktu pagi-pagi sekali sebelum mereka membuka dagangannya, saya dan staf memindahkan barang-barang dagangannya ke tempat yang semestinya. Hal itu tidak hanya sekali dua kali mbak, tapi hampir setiap hari khususnya kalau pasar rame.”(Wawancara, 31 Januari 2011)

Upaya penertiban pasar selain melibatkan satpam yang ada di

pasar juga ada pihak lain seperti Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja).

Selain itu ada DPU (Dinas Pekerjaan Umum), kelurahan dan kecamatan

setempat. Kepala Pasar dan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

melakukan penertiban berupa ajakan sampai pada pemberian peringatan.

Jika peringatan yang diberikan tidak diindahkan maka sewaktu-waktu

tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu akan dilakukan penertiban

sesuai peraturan yang berlaku. Ibu Tutik salah satu pedagang di Pasar

Legi juga menuturkan :

“Biasane petugas esuk-esuk wis nek plataran sekitar pasar mbak tujuane nertibke pedagang sing ngeyel dodol nek gon sing dudu sak mestine.” (Wawancara, 23 Desember 2010)

Kerjasama dengan Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) yang

ada dibawah pimpinan dan dikelola Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban pasar dilakukan

Page 114: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxiv

apabila masalah yang terjadi di pasar tidak bisa diselesaikan oleh pihak

pasar. Sehingga diharuskan untuk bekerjasama dan minta bantuan dari

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Jumlah anggota Satpol PP di

Dinas Pengelolaan Pasar yaitu 92 orang. Tugas dari Satpol PP

diantaranya menertibkan pedagang yang tetap ngeyel dalam menjual

dagangannya di tempat yang tidak semestinya, menertibkan bangunan

liar dengan cara melakukan pendekatan kelompok kepada pedagang

yang ada di pasar salah satunya dengan memberikan peringatan.

Peringatan yang diberikan oleh Satpol PP jika tidak diindahkan

maka Satpol PP akan melakukan penertiban dengan menyuruh dan

mengoprak-oprak pedagang untuk menempati tempat yang semestinya

sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya

Satpol PP di Kota Surakarta hanya menggunakan peluit dan tidak

menggunakan senjata api. Dari hal itu maka terlihat bahwa dalam

melakukan penertiban pedagang dan bangunan liar tidak harus dengan

menggunakan senjata api tetapi dengan bermodalkan peluit dan

pendekatan saja pemerintah melalui satpol PP dapat melakukan

penertiban guna penataan pasarpun bisa berjalan.

Kemudian untuk masalah ketertiban, pegawai Pasar Legi juga

melakukan penertiban terhadap pedagang oprokan yang dilakukan pada

pagi hari dan pelaksanaannya sudah terjadwal karena sudah dibuatkan

jadwal. Biasanya kegiatan ini dilakukan apabila banyak pedagang yang

mulai tidak tertib dalam menempati tempat berdagang di pasar. Hal ini

Page 115: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxv

sesuai dengan pernyataan yang dikatakan kepala pasar Bapak Bambang :

“Jika terjadi masalah yang tidak dapat diselesaikan pegawai pasar misalnya masalah penertiban pedagang yang menggelar dagangannya di tempat yang tidak semestinya sulit untuk ditertibkan maka kita lapor ke Dinas agar mengirimkan Satpol PP untuk membantu tugas kami mbak, tapi biasanya di Pasar Legi nggak sampai lapor ke Dinas mbak soalnya biasanya pedagang kalau sudah ditegur pegawai pasar dan kepala pasar sudah pada mau menurut. Untuk melakukan penertiban pedagang yang dilakukan pegawai Pasar Legi biasanya disini itu sudah dibuatkan jadwal mbak, sehingga diharapkan dengan adanya jadwal, penataan pasar dalam menata pedagang dapat berjalan dengan lancar dan pedagang menggelar dagangannya sesuai tempatnya.” (Wawancara, 31 Januari 2011)

Hal senada juga dikatakan Bapak Joko salah satu satpam yang

bekerja di Pasar Legi :

“Untuk menata pedagang guna meningkatkan keamanan dan ketertiban disini memang ada jadwal dalam pelaksanaannya mbak baik di pagi maupun malam hari.”(Wawancara, 2 Februari 2011)

Informasi keamanan dan ketertiban di Pasar Legi sudah berjalan

cukup baik meskipun tidak dapat dipungkiri masih adanya satu dua

orang pedagang yang cek-cok mengenai masalah yang ada di pasar.

Untuk masalah kejahatan di Pasar Legi dalam 1 atau 2 tahun terakhir

tidak ada, kalaupun ada hal-hal yang tidak diinginkan seperti

penjambretan atau pencurian biasanya tidak terjadi di sekitar atau dalam

pasar tetapi terjadi di luar lingkungan pasar sehingga tidak menjadi

tanggung jawab petugas pasar. Pasar Legi untuk beberapa tahun ini tidak

ada dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hal itu terjadi karena

siaganya penjagaan yang dilakukan oleh petugas dan pedagang selama

24 jam.

Page 116: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxvi

Berikut ini kegiatan satpam dalam melaksanakan tugasnya untuk

meningkatkan keamanan dan ketertiban di Pasar Legi pagi sampai

malam dan sebaliknya :

Tabel 4.14

Kegiatan Satpam Dalam Meningkatkan Keamanan

Dan Ketertiban Di Pasar Legi Pagi Hari

Jam Kegiatan 07.00 Serah terima tugas piket jaga malam ke pagi 08.00 Patroli keliling untuk menertibkan pedagang dari

luar pasar untuk masuk ke dalam pasar 11.00 Patroli di dalam pasar untuk memantau keadaan

di sekitar dalam pasar 15.30 Mengatur pedagang oprokan 17.30 Patroli ke dalam pasar (menutup pintu pasar dan

menyuruh pedagang yang masih ada di dalam pasar untuk berjualan di luar pasar atau di dalam pasar di kosongkan dan sepi)

19.00 Serah terima tugas piket jaga pagi ke malam Sumber : Kantor Pasar Legi

Tabel 4.15

Kegiatan Satpam Dalam Meningkatkan Keamanan

Dan Ketertiban Di Pasar Legi Malam Hari

Pukul Kegiatan 19.00 Serah terima tugas piket jaga pagi ke malam 20.00 Patroli keliling menertibkan pedagang di sekitar

pasar 23.00 Patroli untuk memantau keadaan di sekitar pasar

terutama luar pasar 01.30 Mengatur pedagang 05.00 Patroli ke luar pasar dan membuka pintu pasar 06.00 Mengatur dan memantau pedagang di sekitar

pasar serta menyuruh pedagang untuk masuk dan membawa barang dagangannya ke dalam pasar

07.00 Serah terima tugas piket jaga malam ke pagi Sumber : Kantor Pasar Legi

Menurut Ibu Har selaku salah satu pedagang di Pasar Legi

Page 117: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxvii

mengenai penertiban yang dilakukan oleh pegawai pasar, juga

mengatakan:

”Pegawai pasar disini setiap pagi biasanya melakukan penertiban pedagang mbak guna menertibkan pedagang. Jadi dengan adanya penertiban itu membuat pedagang berjualan ditempat yang seharusnya mbak.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Upaya peningkatan keamanan selain mendapat respon positif dari

seluruh pegawai pasar, pedagang juga datang dari para pembeli yang

datang membeli barang di Pasar Legi serta mengatakan cukup puas

dengan kondisi keamanan di Pasar Legi. Berkaitan dengan keamanan di

Pasar Legi Kota Surakarta Ibu Parmi salah satu seorang pembeli di Pasar

Legi juga mengatakan :

“Keamanan di Pasar Legi menurut saya sudah cukup baik mbak. Karena disini itu keamanan sudah ditingkatkan dengan adanya petugas pasar yang berkeliling untuk melihat dan menjaga keamanan dan kondisi pasar sehingga tidak ada preman yang berkeliaran di sekitar pasar.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Dari beberapa pernyataan diatas maka dapat diketahui bahwa

upaya peningkatan keamanan dan ketertiban pasar di Pasar Legi Kota

Surakarta yang dilakukan oleh pegawai Pasar Legi sudah baik dan

mendapat tanggapan yang baik pula dari pegawai, pedagang dan pembeli

yang berbelanja di Pasar Legi meskipun tidak dapat dipungkiri masih

ada beberapa kendala yang muncul.

4. Peningkatan Fasilitas Pasar

Fasilitas dan sarana pasar yang memadai menjadi faktor

pendukung dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan sehari-hari serta

Page 118: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...
Page 119: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxx

Perlindungan dari ketidakadilan dalam peningkatan fasilitas pasar

misalnya tidak adanya perbedaan perlakuan dalam menyelesaikan

permasalahan yang muncul saat menjaga, merawat, dan meningkatkan

fasilitas pasar serta memberikan fasilitas yang sama sehingga tidak ada

ketidakadilan yang dirasakan oleh pihak manapun. Dukungan dan

bimbingan diberikan dalam menjaga, merawat dan meningkatkan

fasilitas di sekitar lingkungan pasar. Pemeliharaan keseimbangan pada

kondisi yang kondusif di pasar diharapkan peningkatan fasilitas dalam

penataan pasar juga dapat berjalan dengan baik.

Tahapan strategi pemberdayaan yang dilakukan dalam

peningkatan fasilitas pasar yaitu penyadaran kepada pedagang bahwa

fasilitas pasar milik bersama bukan golongan tertentu saja. Hal ini

dilakukan dengan bentuk ikut sertanya antara pihak pasar bersama

pedagang lainnya melakukan pertemuan dan pembicaraan membahas

tentang fasilitas pasar beserta perbaikan yang harus dilakukan sehingga

pedagang ada kemauan untuk ikut serta merawat, menjaga, dan

menggunakan fasilitas yang ada di pasar setiap harinya dan merasa

diperlukan dalam partisipasinya meningkatkan fasilitas yang ada di pasar

dengan tujuan Pasar Legi agar lebih tertata lebih rapi.

Berdasarkan penelitian pemberdayaan untuk peningkatan fasilitas

pasar di dalam penataan pasar, lebih ditekankan pada usaha menambah

sarana dan prasarana pasar. Berikut tabel perbaikan sarana dan prasarana

dalam penataan pasar sebagai langkah pemberdayaan peningkatan

Page 120: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxi

fasilitas pasar :

Tabel 4.17

Perbaikan Sarana Dan Prasarana Dalam Peningkatan

Fasilitas Pasar

No Tahun Perbaikan Sarana Dan Prasarana 1. 2006 Pembangunan pagar pasar depan 2. 2007 Perbaikan dan pemeliharaan talang 3. 2008 Pembangunan Pasar Legi baru di sebelah timur 4. 2009 Pembangunan kantor dan masjid 5. 2010 Pembangunan pasar gereh

Sumber : Kantor Pasar Legi

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui penambahan sarana

dan prasarana disini guna peningkatan fasilitas pasar diantaranya

membangun pagar pasar depan yang dilaksanakan pada tahun 2006,

perbaikan dan pemeliharaan talang pada tahun 2007, pembangunan

bangunan baru disebelah timur yang sering disebut pasar timur tahun

2008, untuk tahun 2009 dilakukan pembangunan kantor dan masjid

menjadi dua lantai, dan dalam tahun 2010 di bangun pasar gereh.

Hal tersebut dilakukan agar fasilitas yang dimiliki pasar menjadi

komplit dan meningkat. Dengan adanya peningkatan fasilitas tersebut,

maka dapat menjadikan kondisi pasar lebih rapi, bersih, dan nyaman

untuk dikunjungi pembeli, serta pembersihan lokasi pasar akan lebih

mudah dan tidak ruwet. Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak

Bambang selaku Kepala Pasar Legi :

“Peningkatan fasilitas pasar disini yang sudah kami lakukan diantaranya pembangunan pagar pasar depan, pemeliharaan talang, pembangunan pasar timur, kantor dan masjid yang menjadi dua lantai, pasar gereh, serta bertambahnya los dan kios mbak. Adanya peningkatan fasilitas dengan penambahan

Page 121: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxii

sarana dan prasarana diharapkan mempermudah dan menunjang pelaksanaan penataan pasar sehingga lebih mudah dikontrol, dan keadaan pasar tidak semrawut.” (Wawancara, 31 Januari 2011)

Ibu Har salah satu pedagang juga mengatakan hal yang senada :

“Disini sudah dibangun bangunan baru Pasar Legi disebelah timur itu lho mbak, terus pagar depan, pasar gereh, dan perbaikan pada talang untuk meningkatkan fasilitas pasar.” (Wawancara, 23 Desember 2010)

Peningkatan fasilitas dengan dibangunnya sarana dan prasarana

tersebut diharapkan meningkatkan dan memperlancar kegitan jual beli

kebutuhan sehari-hari di Pasar Legi. Peningkatan fasilitas pasar juga

dilakukan dengan penambahan atau penggantian sarana dan prasarana

kebersihan seperti sapu, susruk, sapu sawang, tong sampah, ataupun

ekrak. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ibu Mulyani salah satu

pedagang di Pasar Legi :

“Peningkatan fasilitas pasar juga ditunjang oleh penambahan alat-alat kebersihan mbak seperti sapu, susruk, sapu sawang, tong sampah. Sehingga fasilitas dapat digunakan semaksimal mungkin.” (Wawancara, 23 Desember 2010)

Selain talang dan lainnya, los dan kios menjadi salah satu

fasilitas utama bagi para pedagang dalam menggelar barang

dagangannya karena apabila jumlah los dan kios yang ada di Pasar Legi

terbatas maka akan sulit untuk dilakukannya penataan pasar yang baik

dan rapi serta di dalam menata pedagang. Bapak Didik selaku Kepala

Seksi Penataan Dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima mengatakan :

“Dengan adanya los dan kios yang sesuai dengan jumlah pedagang diharapkan fasilitas yang ada di pasar bisa ditingkatkan sehingga penataan pasar dapat berjalan dengan

Page 122: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxiii

baik dan tertib, pedagang juga tertib di dalam menggelar barang dagangannya.”(Wawancara, 2 Februari 2011)

Selain itu peningkatan fasilitas pasar seperti bertambahnya kios

dan los diharapkan selain meningkatkan proses jual beli juga

memperbaiki kondisi pasar agar menjadi tertata rapi. Sehingga dengan

tertata rapinya pasar diharapkan pembeli akan merasa nyaman untuk

membeli barang di Pasar Legi. Ibu Ning selaku staf koordinasi los/kios

menyatakan :

“Peningkatan fasilitas pasar selain dengan perbaikan talang, membangun pasar timur dan lainnya juga dilakukan melalui penambahan jumlah los dan kios. Sebagaimana dengan meningkatnya jumlah los dan kios diharapkan dapat menunjang dan menciptakan kondisi pasar menjadi lebih baik dan pembeli nyaman dalam mengunjungi Pasar Legi.”(Wawancara, 31 Januari 2011)

Adanya perbedaan jumlah kios dan los dengan jumlah pedagang,

Kepala Pasar dan Dinas Pengelolaan Pasar melakukan kebijakan untuk

merubah luas tempat berdagang. Luas tempat untuk berjualan di Pasar

Legi baik los maupun kios yang lama luasnya bervariasi. Luas los

diantaranya 2 m2, 3 m2 sampai 18 m2. Sedangkan untuk luas kiosnya

juga bermacam-macam dari 9 m2, 12 m2 sampai 40 m2. Dari banyaknya

macam luas kios dan los di Pasar Legi yang lama kemudian dilakukan

pengurangan luas pasar di Pasar Legi yang baru di sebelah timur dengan

luasnya menjadi 3 m2. Hal itu dilakukan agar semua pedagang mendapat

hak yang sama dan penataan pasar berhasil dengan kondisi pasar yang

tertata rapi.

Dengan adanya pengurangan luas tempat berjualan maka dapat

Page 123: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxiv

menambah jumlah los dan kios yang dapat dibangun guna meningkatkan

fasilitas pasar. Sehingga dengan banyaknya los dan kios dapat

menampung pedagang dalam jumlah yang banyak. Bapak Bambang

selaku Kepala Pasar Legi juga mengutarakan :

“Dengan dilakukannya pengurangan luas tempat berjualan dari yang lumayan luas menjadi 3 m2 itu diharapkan kondisi pasar menjadi tertata lebih baik lagi dan tidak terjadi kesemrawutan.” (Wawancara, 31 Januari 2011)

Ibu Tin salah satu pedagang juga mengatakan :

“Pengurangan luas tempat berjualan yang sudah diterapkan di bangunan pasar yang baru ini untuk menata pasar agar tertata rapi sedangkan di pasar yang lama tatanannya juga diatur agar tidak kelihatan semrawut mbak.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Jadi berdasarkan penjelasan diatas peningkatan fasilitas Pasar

Legi dilakukan untuk menunjang kelancaran segala kegiatan yang ada di

pasar. Selain itu, peningkatan fasilitas juga dapat meningkatkan kinerja

dan produktivitas petugas sehingga pekerjaan lebih cepat diselesaikan.

5. Pembinaan Pedagang Pasar

Pemberian pembinaan kepada pedagang merupakan upaya yang

dilakukakan oleh pegawai pasar untuk meningkatkan kualitas Sumber

Daya Manusia pedagang Pasar Legi. Tujuan Pemberian pembinaan yaitu

untuk memperbaiki sikap, pola pikir dan perilaku pedagang akan hak

dan kewajibannya sebagai pedagang. Dalam hal ini, pemberian

pembinaan pedagang dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan

wawasan kepada pedagang akan pentingnya dilakukannya penataan

pedagang guna kelancaran penataan pasar. Jadi pelaksanaan pembinaan

Page 124: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxv

ini bertujuan untuk meyakinkan dan memperkenalkan pedagang

mengenai suatu program. Bapak Didik selaku Kepala Seksi Penataan

Dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima mengatakan :

”Dalam penataan pasar itu penting dilakukannya pembinaan, salah satunya pemberian bimbingan dan dukungan yang merupakan bagian dalam pemberdayaan mbak.”(Wawancara, 2 Februari 2011)

Pemberdayaan dalam pembinaan kepada pedagang pasar meliputi

menciptakan suasana kondusif dengan pedagang dan berbagai pihak

yang terkait bersedia mengikuti pelaksanaan sosialisasi atau pembinaan

yang ada di pasar. Penguatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat yang

berlangsung didalam pembianaan atau sosialisasi melalui mengikut

sertakan pedagang, dan pihak lain di pasar agar mengetahui pentingnya

dilakukan penataan pasar melalui sosialisasi dengan tujuan agar tetap

terjaganya kapasitas dan kapabilitas pedagang dan pegawai pasar.

Dengan adanya pemberdayaan dapat terciptanya perlindungan

dari ketidakadilan dilakukan melalui mengikutsertakan semua pedagang

meskipun dengan perwakilan yang dapat menjadi penyambung lidah

antara keinginan yang satu dengan yang lain serta tidak adanya

pembeda-bedaan di dalam mengatasi masalah yang terjadi di dalam

pemberian pembinaan. Dukungan dan bimbinganpun juga diberikan

kepada pedagang dan pihak lain yang terkait untuk mengikuti pembinaan

mengenai pentingnya penataan pasar.

Penciptaan kondisi yang kondusif agar tetap seimbang dilakukan

dengan semua pedagang mengikuti pembinaan lalu menerapkan ilmu

Page 125: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxvi

yang diterimanya didalam melakukan penataan pasar guna

meningkatkan perannya dalam penataan pasar. Dengan adanya

keseimbangan sebagai hasil dari penerapan pembinaan itu diharapkan

penataan pasar dapat terpelihara dengan baik. Pada dasarnya dalam

proses pembinaan, dilakukan pemberian bimbingan dan dukungan yang

diharapkan penataan pasar dapat terlaksana dengan baik. Menurut Bapak

Bambang selaku Kepala Pasar mengatakan :

“Pemberdayaan dalam pembinaan dipaguyuban itu yang utama adalah pemberian dukungan dan bimbingan kepada pedagang agar pedagang mengetahui pentingnya dilakukan penataan pasar.” (Wawancara, 31 Januari 2011)

Ibu Har salah satu pedagang juga mengatakan :

”Biasanya para pedagang diberikan bimbingan dan dukungan untuk ikut serta dalam kegiatan yang ada di pasar melalui pembinaan itu mbak.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Selain itu dalam pembinaan ada tahapan pemberdayaan yaitu

penyadaran kepada pedagang akan pentingnya dilakukan penataan pasar

yang dapat meningkatkan kondisi pasar menjadi lebih baik. Penyadaran

yang diberikan dimulai dari dalam diri pedagang tersebut dengan bentuk

semua pihak terutama pedagang sadar bahwa paguyuban IKKAPPAGI

termasuk pembinaan milik bersama dan semua orang berhak

mengikutinya. Apabila pedagang sudah memiliki kesadaran yang tinggi

maka penataan pasar juga akan berjalan lancar dan baik. Dengan begitu

pedagang mau dan mampu melaksanakan kewajiban sebagai salah satu

anggota dalam pembinaan serta mengikuti pembinaan setiap minggu

atau bulan yang diadakan sebagai bentuk pengkapasitasan.

Page 126: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxvii

Tahapan terakhir pemberdayaan yang menunjang penataan pasar

yaitu empowerment dalam bentuk diberikannya kesempatan untuk

mengikuti pembinaan tanpa terkecuali melalui perwakilan dengan daya

yang dimiliki dan kepala pasar beserta pihak lain mempercayakan

kepada pedagang bahwa para pedagang mempunyai daya untuk

memaksimalkan kesempatan atau peluang yang diberikan terutama pada

waktu luang. Bapak Didik selaku Kepala Seksi Penataan Dan Pembinaan

Pedagang Kaki Lima mengatakan:

”Pemberdayaan di dalam penataan pasar dilakukan penyadaran kepada pedagang, keyakinan bahwa dilakukannya penataan pasar maka pedagang akan mampu menciptakan kondisi pasar yang lebih baik, serta pemberian daya berupa peluang untuk ikut di dalam penataan pasar mbak.”(2 Februari 2011)

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Kepala Pasar Legi

Bapak Bambang :

”Di dalam proses sosialisasi itu ada tahap penyadaran mbak agar pedagang lebih mengetahui tentang pentingnya penataan pasar, dengan kesadaran itu diharapkan nantinya muncul kemampuan untuk menerima pemberian daya atau peluang yang diberikan Kepala Pasar kepada pedagang.”(31 Januari 2011)

Ibu Tutik selaku pedagang di Pasar Legi mengatakan :

“Pembinaan yang dilakukan oleh pegawai sudah berjalan baik mbak tapi dalam pembinaan itu belum adanya bangunan tetap sebagai tempat dilaksanakannya proses pembinaan mbak.” (Wawancara, 23 Desember 2010)

Ibu Tin salah satu pedagang di Pasar Legi juga mengatakan :

“Pembinaan yang dilakukan pegawai kepada pedagang dilakukan dirumah salah satu pedagang yang merupakan anggota atau perwakilan dalam pembinaan mbak.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Page 127: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxviii

Pembinaan dalam program ini memberitahu dan menerangkan

mengenai pentingnya menata pedagang dalam penataan Pasar Legi.

Pembinaan menjadi proses yang sulit, hal ini karena menyadarkan

pedagang mengenai pentingnya penataan pedagang sangatlah tidak

mudah. Selain itu usaha melakukan pembinaan pedagang melalui

beberapa prosedur dan tahap. Untuk prosedur dan tahap pembinaan

pedagang Bapak Bambang selaku Kepala Pasar Legi juga mengatakan :

“Pembinaan dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan membuka pikiran pedagang akan pentingnya dilakukannya penataan pedagang guna penataan pasar. Dalam pembinaan itu biasanya tidak semua pedagang ikut tapi melalui perwakilan, misalnya itu kelompok pedagang wortel siapa, kentang siapa, lombok siapa, dan sebagainya. Untuk tahap dalam proses pembinaan pedagang di Pasar Legi biasanya gini mbak, awalnya itu kita melihat adanya keluhan dari pedagang, jika ada kemudian paguyuban lapor kepada saya, lalu Kepala Pasar memberikan perintah kepada petugas untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pembinaan, jika tetap belum berhasil kita lapor ke Dinas Pengelolaan Pasar dan bekerja sama dengan Satpol PP.” (Wawancara, 31 Januari 2011)

Ibu Tutik pedagang bawang merah dan sayuran mengatakan:

“Dalam pembinaan itu dilakukan melalui perwakilan mbak jadi nggak semua pedagang ikut.” (Wawancara, 23 Desember 2010)

Bapak Didik selaku Kepala Seksi Penataan Dan Pembinaan

Pedagang Kaki Lima mengatakan :

“Proses menata pedagang dalam penataan pasar meliputi pemberitahuan, pembinaan, penataan dan pendampingan mbak.” (Wawancara, 2 Februari 2011)

Ibu Mulyani salah satu pedagang di Pasar Legi juga mengatakan:

“Kami akan lapor mbak bila ada masalah lalu pegawai akan menindaklanjuti dengan bekerjasama dengan paguyuban lewat pemberian pembinaan.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Page 128: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxix

Setiap pasar tradisional di Surakarta memiliki paguyuban pasar.

Sama halnya di Pasar Legi juga memiliki paguyuban yang masih aktif.

Paguyuban pedagang di Pasar Legi ini menampung segala aspirasi

pedagang serta juga turut berperan dalam pembinaan atau pemberian

sosialisasi kepada pedagang pasar. Paguyuban di Pasar Legi namanya

IKKAPPAGI ( Ikatan Keluarga Pedagang Pasar Legi) yang berperan

dalam menjembatani komunikasi antara pedagang dengan dinas pasar

serta membina rasa kebersamaan dan kekeluargaan diantara sesama

pedagang. Kepala Pasar Legi Bapak Bambang mengatakan :

“Untuk menunjang pelaksanaan pembinaan atau pemberian sosialisasi kepada para pedagang disini saya juga bekerjasama dengan paguyuban yang masih aktif sampai saat ini mbak namanya paguyuban IKKAPPAGI sebagai penyatu lidah antara pedagang dengan pemerintah yang umurnya hampir 30 tahun. Selain dengan paguyuban kami juga bekerja sama dengan satpam dan perwakilan pedagang.” (Wawancara, 31 Januari 2011)

Paguyuban IKKAPPAGI dalam pelaksanaannya dilakukan

dirumah salah satu perwakilan pedagang. Hal ini karena paguyuban

belum memiliki tempat tetap untuk melakukan pembinaan. Namun

paguyuban tersebut telah memberikan sumbangan bagi Pasar Legi.

Menurut Ketua IKKAPPAGI Bapak Nurhadi mengatakan:

“Paguyuban IKKAPPAGI memprakarsai berdirinya sebuah masjid disisi kanan pasar sebelah utara yang di beri nama Masjid Nurul Falah, meskipun dalam pembangunannya mendapat bantuan dana dari berbagai pihak namun pemrakarsa utamanya IKKAPPAGI mbak.” (Wawancara, 1 Februari 2011)

Pembinaan yang dilakukan oleh paguyuban IKKAPPAGI tidak

dilakukan di pasar tetapi bertempat di salah satu rumah pedagang yang

Page 129: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxx

merupakan perwakilan dari pedagang di Pasar Legi. Ibu Ning salah

satu pegawai di Pasar Legi mengatakan :

“Pembinaan dilaksanakan di salah satu rumah perwakilan dari pedagang mbak, soalnya paguyuban belum mempunyai bangunan sebagai tempat tetap untuk pembinaan.”(Wawancara, 2 Februari 2011)

Ibu Har salah satu pedagang di Pasar Legi juga mengatakan :

“Pembinaan dilakukan dirumah pedagang mbak karena tidak ada bangunan pasti di Pasar Legi untuk pembinaan.” (Wawancara, 23 Desember 2010)

Selain melalui paguyuban, para pegawai pasar juga melakukan

penyadaran melalui peringatan langsung kepada pedagang akan

pentingnya penataan pedagang. Dengan sosialisasi tersebut diharapkan

pedagang mengerti, menuruti dan mau melaksanakan proses penataan

pedagang agar berjalan dengan lancar. Berkaitan dengan pembinaan

pedagang Ibu Tin salah satu pedagang Pasar Legi, menyatakan:

“Gini mbak pembinaan biasanya nggak mesti ik mbak kadang 1 minggu sekali tapi kadang 1 bulan sekali dengan perwakilan beberapa orang. Tapi apabila masih ada pedagang yang ngeyel dan tidak menuruti hasil pembinaan biasanya diperingatkan petugas dan kalau masih juga ngeyel akan dipanggil dan diselesaikan oleh Kepala Pasar. Tapi biasanya kalau udah diperingatkan Pak Bambang Kepala Pasar Legi udah nurut mbak.” (23 Desember 2010)

Kondisi pasar tradisional termasuk Pasar Legi yang jauh dari

harapan para pedagang, pembeli, dan semua pihak membuat Dinas

Pengelolaan Pasar selaku pihak yang bertanggung jawab atas semua

masalah yang berkaitan dengan pasar di Kota Surakarta juga

mengadakan pembinaan atau sosialisasi kepada para pedagang di Pasar

Page 130: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxi

Legi. Pembinaan atau penyuluhan ini dilakukan sebagai bentuk perhatian

Dinas Pengelolaan Pasar kepada pedagang untuk menaati peraturan yang

ditetapkan terutama dalam masalah penataan pasar begitu pula mengenai

penataan pedagang dan tempat berjualan untuk menggelar barang

dagangannya. Bapak Didik selaku Kepala Seksi Penataan Dan

Pembinaan Pedagang Kaki Lima Dinas Pengelolaan Pasar mengatakan :

“Pihak kami memang memberitahukan kepada para pedagang di Pasar Legi untuk selalu berjualan di tempat yang sudah ditentukan. Kami juga meyakinkan kepada pedagang pasti lama-kelamaan pembeli juga akan bertambah jika mengingat potensi yang dimiliki Pasar Legi memang besar dan merupakan pasar induk yang buka 24 jam tanpa henti.” (2 Februari 2011)

Ibu Laginem salah satu pedagang juga mengatakan :

“Pembinaan disini tidak hanya dilakukan pegawai pasar mbak kadang dari dinas juga ada yang ikut memberikan pembinaan kepada pedagang.” (Wawancara, 23 Desember 2010)

Dari penjelasan diatas pembinaan di Pasar Legi lebih diupayakan

untuk mengenalkan pentingnya pelaksanaan penataan pasar. Pembinaan

dilakukan secara langsung melalui pertemuan dengan pedagang dan

melalui paguyuban. Pada dasarnya kegiatan pembinaan adalah upaya

untuk menyadarkan pedagang akan pentingnya dilakukannya penataan

pasar dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia pedagang

pasar, sehingga Pasar Legi dapat tertata dengan baik.

Tabel 4. 18

MATRIK HASIL PENELITIAN STRATEGI PEMBERDAYAAN DALAM

PENATAAN PASAR LEGI OLEH DINAS PENGELOLAAN PASAR

Page 131: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxii

KOTA SURAKARTA

N

O

INDIKATOR

KEGIATAN PENGELOLAAN PASAR

YANG SUDAH DILAKSANAKAN

KEGIATAN PENGELOLAAN

PASAR YANG BELUM DAN

SEDANG DILAKSANAKAN

STRATEGI PEMBERDAYAAN

1. Pemeliharaan Pasar

Perbaikan dan perawatan sudah dilakukan terhadap bangunan yang ada di dalam dan luar Pasar Legi Kota Surakarta serta penambahan daya dan pemasangan listrik

Untuk pemeliharaan guna penataan pasar sedang dilakukan perawatan sarana dan prasarana seperti talang, atap, dan saluran-saluran melalui upaya swadaya padagang dan pegawai Pasar Legi secara optimal

Tahap pemberdayaannya yaitu penyadaran dengan bentuk pedagang diminta ikut langsung dalam kerja bakti yang diadakan untuk memelihara bangunan dan sarana pasar sehingga pedagang sadar bangunan dan kegiatan di pasar merupakan bagian dan milik semua pihak agar menjadi mandiri dalam memelihara pasar tanpa bergantung pada pihak lain. Bentuk pengkapasitasan berupa diberikan kepercayaan, dengan setiap hari pedagang bersedia memelihara sarana dan bangunan. Empowerment dengan pedagang memelihara bangunan dan sarana dengan kemampuan saat senggang.

2. Peningkatan Kebersihan Pasar

Terdapat 40 petugas kebersihan dan 3 staf kebersihan di Pasar Legi, Adanya alat-alat yang menunjang peningkatan kebersihan pasar seperti sapu, susruk, sapu sawang, dan tong sampah sebagai tempat penampungan sementara sebelum diangkut atau diambil oleh truk dari petugas Dinas Pengelolaan Pasar, serta sudah adanya penambahan dan penggantian alat kebersihan guna meningkatkan kinerja dan produktivitas petugas kebersihan.

Sedang adanya pengecoran terhadap jalan yang rusak untuk menghindari adanya jalan yang becek saat musim hujan tiba

Tahap strategi pemberdayaan yang dilakukan yaitu penyadaran dengan setiap hari pedagang menjaga dan merawat kebersihan pasar di dekat kios maupun los sebagai hasil kesadaran bahwa kebersihan pasar merupakan tanggung jawab dan bagian dalam diri semua pihak. Pedagang menggunakan otoritas untuk ikut membersihkan lingkungan pasar tanpa hanya membebankan pada petugas saja sebagai bentuk pengkapasitasan. Pada saat ada waktu luang pedagang ikut membersihkan pasar dengan diberikan kesempatan kepada pedagang oleh pegawai sebagai bentuk empowerment.

3. Peningkatan Keamanan Dan

Terdapat 16 petugas keamanan dan 2 staf keamanan yang tetap berjaga

Untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di pasar

Tahapan strategi pemberdayaan yang dilakukan yaitu penyadaran dengan pedagang sadar dan ikut menjaga

Page 132: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxiii

Ketertiban Pasar

selama 24 jam yang dibagi menjadi 2 shift, 3 regu, dan masing-masing regu terdiri dari 1 danton dan 5 orang, sudah adanya penertibkan pedagang untuk menempati tempat beserta yang semestinya agar pasar tidak semrawut, serta adanya kerjasama dengan satpol PP untuk menertibkan pedagang

sedang dilakukan penertiban kepada sebagian pedagang yang belum menempati tempat berjualan yang semestinya dan sedang dilakukan penertiban tukang becak dan tempat parkir.

pasar agar aman dan tertib setiap hari. Tidak membebankan aman dan tertibnya pasar pada petugas saja tetapi juga pada pedagang dengan kemampuan menjaga situasi pasar sebagai bentuk pengkapasitasan. Saat ada waktu, pedagang melihat situasi sekitar pasar dan ikut menjaga keamanan dan ketertiban pasar dengan daya dan memanfaatkan peluang sebagai bentuk empowerment.

4. Peningkatan Fasilitas Pasar

Sudah diibangunnya Pasar Legi yang baru di sebelah timur beserta kios dan los, pagar di depan pasar,pasar gerah, kantor dan masjid serta perbaikan talang yang menunjang penataan pasar, Tersedianya kantor pasar, pos satpam, mushola,bak sampah atau TPS, MCK.

Sedang dilakukan penempatan fasilitas pasar secara merata di Pasar Legi sehingga semua pihak bisa memanfaatkannya dan melakukan perbaikan talang.

Tahapan strategi pemberdayaan yang dilakukan dalam peningkatan fasilitas pasar berupa penyadaran bahwa fasilitas pasar milik bersama bukan golongan tertentu saja dengan bentuk ikut sertanya antara pihak pasar bersama pedagang lainnya guna melakukan pertemuan dan pembicaraan membahas tentang fasilitas pasar beserta perbaikan yang harus dilakukan sehingga pedagang ikut serta merawat, menjaga, dan menggunakan fasilitas yang ada di pasar setiap harinya.

5. Pembinaan Pedagang Pasar

Dilakukannya sosialisasi tentang pentingnya dilakukannya penataan pasar di Pasar Legi melalui penataan pedagang dengan perwakilan serta diberikan penyadaran, pengkapasitasan dan empowerment, Masih aktifnya paguyuban IKKAPPAGI di Pasar Legi sebagai wadah penyambung lidah antara pegawai dengan pemerintah dan menampung segala bentuk aspirasi.

Tidak adanya tempat atau bangunan tetap yang digunakan untuk pembinaan, sehingga biasanya pembinaan dilakukan di rumah salah satu perwakilan pedagang

Tahap pemberdayaan yang dilakukan penyadaran yang diberikan dan dimulai dari dalam diri pedagang dengan semua pihak ikut dan sadar bahwa pembinaan di paguyuban IKKAPPAGI milik bersama dan semua orang berhak mengikuti, jadi pedagang mau dan mampu melaksanakan kewajiban serta mengikuti pembinaan setiap minggu atau bulan sebagai bentuk pengkapasitasan yang nantinya diterapkan dalam penataan pasar dengan menggunakan daya dan kesempatan pada waktu luang untuk mengikuti pembinaan sebagai bentuk empowerment.

C. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

Page 133: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxiv

Dalam pelaksanaan strategi pemberdayaan dalam penataan pasar

terdapat faktor penghambat dan pendukungnya. Faktor hambatan adalah

semua faktor yang menghambat proses pemberdayaan pasar. Faktor

penghambat tersebut diantaranya keterbatasan dana, kurangnya komunikasi

antara pegawai Dinas Pengelolaan Pasar dengan Kepala Pasar Legi serta

pedagang, wewenang yang dimiliki Kepala Pasar Legi terbatas, Kurangnya

kesadaran para pedagang. Faktor pendukung adalah semua faktor yang bisa

mendukung jalannya proses pemberdayaan dalam penataan pasar yaitu

kerjasama yang terjalin dengan pihak lain, seperti kerjasama dengan Satuan

Polisi Pamong Praja Kota Surakarta dalam penertiban pedagang, partisipasi

pedagang, sarana dan prasarana yang memadai.

1. Faktor Pendukung

Faktor pendukung yang muncul di dalam proses pemberdayaan

untuk melakukan penataan pasar meliputi :

1) Kerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja

Pelaksanaan proses pemberdayaan dalam penataan pasar di Pasar

Legi, Kepala Pasar Legi beserta staffnya melakukan kerjasama dengan

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surakarta untuk menertibkan

pedagang dengan tujuan agar pedagang tidak menggelar dagangannya

di tempat yang tidak semestinya dan menaati peraturan di dalam

penataan pedagang di pasar, sehingga pasar dapat tertata dengan rapi

dan tidak semrawut. Bapak Didik selaku Kepala Seksi Penataan dan

Pembinaan Pedagang Kaki Lima mengatakan :

Page 134: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxv

“Untuk memudahkan dalam penataan pasar terutama menata pedagang dan lainnya biasanya melibatkan bantuan Satpol PP mbak.” (Wawancara, 2 Februari 2011)

Kerjasama ini dilakukan untuk mencegah adanya hal-hal yang

tidak diinginkan dan berjaga-jaga apabila pihak pasar mengalami

kesulitan menertibkan dalam pelaksanaan penataan pedagang di pasar.

Sehingga dengan adanya kerjasama dengan Satuan Polisi Pamong

Praja maka pasar menjadi tidak semrawut dan terlihat rapi. Bapak

Bambang selaku Kepala Pasar Legi menuturkan :

“Apabila dalam penataan pasar terjadi kesulitan menertibkan pedagang dan pihak Pasar Legi tidak dapat menyelesaikannya, kami akan melaporkan dan memberitahukan ke Dinas untuk diproses lebih lanjut salah satunya dengan mengirimkan Satpol PP untuk membantu kita mbak. Sejauh ini dari pihak Pasar Legi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam penataan pasar masih bisa menyelesaikannya tanpa harus melibatkan pihak dari Dinas Pengelolaan Pasar.”(Wawancara, 31 Januari 2011)

Salah satu pedagang Ibu Tin juga menuturkan : “Memang mbak saya pernah melihat ada Satpol PP yang membantu pegawai untuk mengatasi masalah kayak nertibke pedagang.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

2) Sarana Dan Prasarana Yang Memadai

Sarana dan prasarana menjadi faktor pendukung di dalam proses

pemberdayaan pelaksanaan penataan pasar serta dalam melaksanakan

kegiatan sehari-hari. Kelengkapan sarana dan prasarana yang ada di

dalam suatu organisasi menunjang dan sangat mempengaruhi

lancarnya kegiatan yang akan dilakukan. Bapak Didik selaku Kepala

Seksi Penataan Dan Pembinaan PKL juga mengatakan :

Page 135: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxvi

“Sarana dan prasarana yang dimiliki pasar itu berguna dalam penataan pasar yang rapi mbak. Dengan adanya fasilitas yang memadai maka pedagang juga akan senang untuk menjaga dan merawatnya sehingga pasar dapat tertata dengan berbagai sarana dan prasarana yang baik pula.”(Wawancara, 2 Februari 2011)

Sehingga untuk menjalankan tugasnya sehari-hari pihak yang

terkait baik dari Pasar Legi maupun Dinas Pengelolaan Pasar

menyediakan berbagai peralatan guna menunjang segala aktivitas yang

hendak dilakukan terutama yang berkaitan dengan penataan pasar.

Selaku Kepala Pasar Legi Bapak Bambang mengungkapkan :

“Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan kegiatan terutama yang berkaitan dengan penataan pedagang kami menyediakan alat-alat kebersihan agar tempat yang digunakan untuk berjualan terlihat lebih bersih. Misalnya sapu, tempat sampah.” (Wawancara, 31 Januari 2011)

Ibu Laginem salah satu pedagang juga mengatakan :

“Kompletnya fasilitas pasar membuat penataan pasar mudah untuk diterapkan dan dijalankan mbak, kan kalo fasilitas sing dibutuhke ono kami kan juga semangat dan tertib saat berjualan.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

2. Faktor Penghambat

Faktor penghambat yang muncul di dalam proses pemberdayaan

untuk melakukan penataan pasar diantaranya :

1) Kurangnya Komunikasi

Kurangnya komunikasi yang intensif dari beberapa pihak yang

terlibat biasanya terjadi karena kesibukan dari masing-masing pihak

yang terkait. Semua pihak sebenarnya melakukan komunikasi untuk

membahas permasalahan yang terjadi di Pasar Legi, namun kadang

pegawai dari Dinas Pengelolaan Pasar yang hendak ditemui justru

Page 136: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxvii

sedang melakukan kunjungan ke pasar-pasar yang ada di Surakarta

dengan tujuan untuk memantau perkembangan dan menyelesaikan

masalah yang terjadi. Bapak Bambang selaku Kepala Pasar Legi juga

mengatakan:

“Kalo untuk memperlancar komunikasi antara pihak Pasar Legi dengan pihak Dinas Pengelolaan Pasar itu, kurang lebih 3 kali dalam 1 minggu itu saya pergi ke Dinas Pengelolaan Pasar mbak dengan tujuan agar lebih intensif dalam melakukan komunikasi dengan pihak terkait untuk membahas masalah yang ada di Pasar Legi.”(Wawancara, 31 Januari 2011)

Berkaitan dengan kurangnya komunikasi antara pihak dari Pasar

Legi dengan Pihak Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta,

sebagaimana diungkapkan oleh Bapak Didik selaku Kepala Seksi

Penataan Dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima :

“Penanganan masalah pasar terutama masalah penataan pedagang yang seharusnya bisa dilakukan dengan cepat menjadi terlambat mbak hal ini dikarenakan kadang laporan dari Kepala Pasar terlambat diterima. Sehingga permasalahan itu tidak dapat terselesaikan dengan waktu singkat dan cepat.” (Wawancara, 2 Februari 2011)

Ibu Mulyani salah satu pedagang di Pasar Legi juga mengatakan :

“Hambatan yang dihadapi dalam penataan pedagang itu kurangnya komunikasi mbak, kadang sebagian pembeli mau lapor tapi nggak berani.” (Wawancara, 23 Desember 2010)

2) Kurangnya Kesadaran Pedagang

Pelaksanaan proses pemberdayaan untuk penataan pasar,

kesadaran pedagang sangat dibutuhkan untuk menunjang kelancaran

Page 137: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxviii

dari kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut. Namun kesadaran yang

ditunjukkan oleh pedagang belum begitu besar. Hal tersebut terlihat

dari adanya protes dari pedagang dan masih adanya pedagang yang

ngeyel berjualan di luar pasar dan pelataran serta adanya pedagang

saling berebutan untuk memperoleh tempat yang strategis.

Hal tersebut dipertegas dengan penuturan Bapak Bambang selaku

Kepala Pasar Legi Kota Surakarta :

”Kesadaran pedagang sangat dibutuhkan mbak apalagi untuk menunjang pelaksanaan penataan pasar, di Pasar Legi sendiri kesadaran yang ditunjukkan oleh pedagang belum begitu besar. Sehingga masih ada pedagang yang tidak menuruti perintah saya dan melaksanakan peraturan yang ada mbak.” (Wawan cara, 31 Januari 2011)

Sama halnya yang diungkapkan oleh Bapak Didik selaku Kepala

Seksi Penataan Dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima :

”Kalau peraturan yang sudah kita buat dan tetapkan tidak diikuti perilaku dari pedagang yang mendukung dan tidak adanya kesadaran untuk melakukannya, kan percuma mbak nggak ada gunanya dan sia-sia, jadi harus ada keikutsertaan yang ditunjukkan pedagang agar proses pemberdayaan untuk melakukan penataan pasar bisa terlaksana sesuai dengan rencana dan tujuan yang ingin dicapai. Namun dalam kenyataannya masih rendah mbak kesadaran pedagang yang ada.” (Wawancara, 2 Februari 2011)

Ibu Tutik pedagang di Pasar Legi juga mengatakan : ”Kami sebenarnya senang mbak bila dapat ikut berpartisipasi dan membantu di dalam menata pasar. Kalau pasar tertata rapi kan nanti pembeli senang dan banyak yang berbelanja disini. Tapi memang belum banyak dan belum semua pedagang mau ikut.” (Wawancara, 23 Desember 2010)

Page 138: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxxxix

Adanya sebagian pedagang yang masih ngeyel menggelar barang

dagangannya di luar pasar menyebabkan adanya protes dari pedagang

yang berjualan di dalam pasar baik di dalam los maupun kios. Protes

dari pedagang, terjadi karena pedagang di Pasar Legi masih bersifat

tradisional dan kurang mengerti akan pentingnya penataan pedagang,

sehingga sebagian dari pedagang kurang memahami dan masih

menggelar dagangannya di luar pasar. Sebagaimana diungkapkan oleh

Bapak Didik selaku Kepala Seksi Penataan Dan Pembinaan Pedagang

Kaki Lima :

“Kalau untuk penataan pasar sudah biasa mbak pasti ada pro dan kontra yang datang dari pedagang.”(Wawancara, 2 Februari 2011

Bambang selaku Kepala Pasar Legi juga menuturkan :

“Kalau di Pasar Legi ini sebagian pedagangnya masih bersifat tradisional mbak, jadi masih banyak pedagang yang kurang sadar dan tidak setuju dan berjualan di luar pasar.”(Wawancara, 31 Januari 2011)

Namun di Pasar Legi protes dari pedagang tidak begitu banyak

terjadi karena antara pegawai Pasar Legi dengan pedagang terjalin

hubungan yang baik dan sebagian besar pedagang di Pasar Legi selalu

menuruti perintah dari pihak atasan.

Kondisi bangunan pasar yang kurang sesuai dengan keinginan

pedagang menyebabkan adanya keinginan untuk berjualan di luar los

dan kios yang telah disediakan. Hal ini dikarenakan banyak yang

berpikiran kalau diluar atau lantai dasar mudah dijangkau daripada di

lantai dua. Berikut penuturan Ibu Tin salah satu pedagang Pasar Legi:

Page 139: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxl

“Gini mbak kalau berjualan di atas banyak nggak lakunya, soalnya pembeli itu mesti lebih memilih untuk belanja di tempat yang lebih dekat dan pembeli males kalau belanjanya harus naik ke atas dalam pasar.”(Wawancara, 23 Desember 2010)

Ibu Ninik salah satu pembeli di Pasar Legi juga mengatakan:

“Lah yen nek neng lantai ngisor barange sing dibutuhke wae ono, lha ngopo kok ndadak nggolek neng lantai dhuwur.Yen ngono tiwasan kesel dewe tho mbak-mbak.” (Wawancara, 23 Desember 2010)

Page 140: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxli

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penataan

pasar terdiri dari tiga tahap strategi pemberdayaan yaitu penyadaran,

pengkapasitasan, dan empowerment. Ketiga tahap strategi pemberdayaan

tersebut diterapkan dan dapat dilihat dari kegiatan penataan pasar yaitu

pemeliharaan pasar, peningkatan kebersihan pasar, peningkatan keamanan dan

ketertiban pasar, peningkatan fasilitas pasar, dan pembinaan pedagang pasar.

Berikut kesimpulan dari lima indikator dalam penelitian :

1. Pemeliharaan Pasar

Pemeliharaan pasar tahapnya yaitu penyadaran dengan pedagang

diminta ikut langsung dalam kerja bakti untuk memelihara bangunan dan

sarana pasar sehingga pedagang sadar bahwa bangunan dan kegiatan di

pasar merupakan bagian dan milik semua pihak agar menjadi mandiri

dalam memelihara pasar tanpa harus bergantung pada pihak lain. Bentuk

pengkapasitasan diberikan kepercayaan, dengan setiap hari pedagang

bersedia memelihara sarana, bangunan. Empowerment dengan pedagang

memelihara bangunan dan sarana dengan kemampuan saat senggang.

Pemeliharaan pasar dalam penataan pasar yang dilakukan sudah baik dan

terlihat dari perbaikan dan perawatan bangunan dan sarana seperti

talang, atap, saluran dan listrik di dalam dan luar pasar melalui upaya

Page 141: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxlii

secara optimal. Pemeliharaan terhadap kerusakan ringan diserahkan oleh

petugas pasar tetapi kalau petugas pasar tidak mampu menyelesaikan

maka akan dilaporkan ke Dinas agar mencari kontraktor untuk

membantu.

2. Peningkatan Kebersihan Pasar

Tahap strategi pemberdayaan yang dilakukan yaitu penyadaran

dengan setiap hari pedagang ikut menjaga kebersihan pasar di dekat kios

maupun los bersama pedagang lain sebagai hasil kesadaran bahwa

kebersihan pasar merupakan tanggung jawab dan bagian dalam diri

semua pihak. Pedagang menggunakan otoritas sesuai kemampuan untuk

ikut membersihkan lingkungan pasar tanpa hanya membebankan pada

petugas saja sebagai bentuk pengkapasitasan. Pada saat ada waktu luang

pedagang membersihkan pasar salah satunya dimulai dari sekitar tempat

berdagangnya dengan diberikan kesempatan kepada pedagang oleh

pegawai sebagai bentuk empowerment. Kebersihan di Pasar Legi sudah

bagus dan meningkat. Hal ini terlihat dari kegiatan yang dilakukan

semua pihak membersihkan lokasi pasar sekitar kios, los dan

penambahan serta penggantian alat-alat seperti sapu, susruk, sapu

sawang, tong sampah yang meningkatkan kinerja dan produktivitas

petugas kebersihan dalam penataan pasar berjalan baik serta nyaman

untuk dikunjungi. Peran pedagang terlihat dari pedagang membuang

sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan sekitar kios dan los.

Page 142: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxliii

3. Peningkatan Keamanan Dan Ketertiban Pasar

Tahapan strategi pemberdayaan yang dilakukan yaitu penyadaran

dengan pedagang sadar dan ikut menjaga pasar agar aman dan tertib

setiap hari. Tidak membebankan aman dan tertibnya pasar pada petugas

saja tetapi juga pada pedagang dengan kemampuan menjaga situasi pasar

sebagai bentuk pengkapasitasan. Saat ada waktu, pedagang melihat

situasi sekitar pasar dan ikut menjaga keamanan dan ketertiban pasar

dengan daya dan memanfaatkan peluang sebagai bentuk empowerment.

Pelaksanaan keamanan dan ketertiban guna penataan pasar sudah

berjalan tetapi masih ada beberapa kendala. Hal ini terlihat dari kondisi

pasar yang aman, nyaman, bebas dari tindakan keributan serta pedagang

patuh dan tertib dalam menaati aturan-aturan yang berlaku di pasar.

Peningkatan keamanan dan ketertiban dilakukan semua pihak yang tetap

berjaga. Kendala yang muncul dalam penertiban dan menjaga keamanan,

pegawai pasar mengalami kesulitan dalam menertibkan pedagang

sehingga akan melaporkan kepada Dinas agar mengirimkan bantuan

melalui Satpol PP.

4. Peningkatan Fasilitas Pasar

Tahapan strategi pemberdayaan dilakukan dengan penyadaran

bahwa fasilitas pasar milik bersama bukan golongan tertentu dengan

bentuk ikut bersama pedagang lainnya guna melakukan pertemuan

membahas tentang fasilitas pasar beserta perbaikan yang harus dilakukan

sehingga pedagang ikut serta merawat, menjaga, dan menggunakan

fasilitas yang ada di pasar setiap harinya. Peningkatan fasilitas pasar

Page 143: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxliv

sudah berjalan dengan baik dan fasilitasnya komplit. Hal ini dapat dilihat

dari dilakukannya dan dibangunnya Pasar Legi baru di sebelah timur

beserta kios dan los, pagar di depan pasar, masjid, kantor, pasar gereh,

dan pemeliharaan talang serta perawatan kantor pasar, pos satpam,

mushola, bak sampah dan mck. Peningkatan fasilitas meningkatkan

kegiatan jual beli kebutuhan sehari-hari dan memperlancar penataan

pasar. Selain itu ada penambahan dan penggantian sarana prasarana yang

rusak untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas petugas di dalam

meningkatkan fasilitas di Pasar Legi.

5. Pembinaan Pedagang Pasar

Tahap pemberdayaannya berupa penyadaran yang diberikan dan

dimulai dari dalam diri pedagang dengan semua pihak ikut dan sadar

bahwa pembinaan di paguyuban IKKAPPAGI milik bersama dan semua

orang berhak mengikutinya. Pedagang mau dan mampu melaksanakan

kewajiban serta mengikuti pembinaan setiap minggu atau bulan sebagai

bentuk pengkapasitasan. Penerapan pengetahuan yang diperoleh melalui

pembinaan guna penataan pasar dengan menggunakan daya saat ada

kesempatan pada waktu luang untuk mengikuti pembinaan yang

diberikan sebagai bentuk empowerment. Dalam hal pembinaan pedagang

belum lancar dan baik serta masih adanya kendala. Kegiatan pembinaan

tentang penataan pasar di paguyuban melalui perwakilan dari pedagang

sebagai wadah penyambung lidah antara masyarakat dengan pemerintah.

Kendala dalam pelaksanaan pembinaan yaitu tidak dapat dilaksanakan di

Page 144: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxlv

tempat yang tetap tetapi masih dirumah salah satu perwakilan pedagang

secara bergantian. Hal ini dikarenakan belum ada dan dibangunnya

tempat yang tetap untuk pembinaan.

Dari indikator diatas dapat dikatakan Strategi Pemberdayaan Dalam

Penataan Pasar Legi Oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta sudah

berjalan dengan baik. Keamanan dan ketertiban pasar serta pembinaan

pedagang pasar dinilai kurang lancar dan ditemukan beberapa kendala. Dalam

penataan pasar tidak lepas dari faktor pendukung seperti kerjasama dengan

satpol PP, partisipasi pedagang, sarana prasarana yang memadai, serta faktor

penghambat seperti kurangnya komunikasi dan kesadaran pedagang

B. Saran

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, maka ada beberapa saran

dalam pelaksanaan penataan Pasar Legi antara lain:

1. Karena kurangnya komunikasi antara pihak terkait baik pedagang,

pegawai pasar, dan pegawai Dinas berarti perlu merubah sikap dari

pihak terkait seperti sering melakukan pembicaraan untuk membahas

masalah yang terjadi di pasar dalam pelaksanaan penataan pasar. Untuk

lebih efektif lagi, dalam melakukan penataan pasar dan menyelesaikan

masalah dilakukan pertemuan dan pembicaraan lebih intensif lagi untuk

mendukung jalannya strategi pemberdayaan dalam penataan pasar salah

satu caranya dengan melakukan pertemuan dan kunjungan tiga kali

dalam seminggu ke Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta untuk

membahas permasalahan yang ada.

Page 145: strategi pemberdayaan dalam penataan pasar legi oleh dinas ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cxlvi

2. Kurangnya partisipasi seperti adanya protes dari para pedagang,

pedagang yang ngeyel dalam menggelar barang dagangan dan pedagang

saling berebutan untuk memperoleh tempat yang strategis. Maka dari

itu Dinas Pengelolaan Pasar dan pegawai Pasar Legi harus

meningkatkan dan mengintensifkan pelaksanaan dan pemberian

pembinaan kepada pedagang melalui peguyuban dan dibangunkannya

bangunan tetap sebagai tempat pembinaan agar pedagang lebih mudah,

sadar dan mengetahui akan pentingnya penataan pasar dan mengikuti

kegiatan pembinaan.

3. Masih ada dan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terutama

berkaitan dengan keamanan dan ketertiban pasar seperti adanya

pencopetan dan pencurian maka satpam harus berjaga-jaga dalam

menjaga keadaan disekitar lingkungan pasar dengan setiap dua atau tiga

jam berkeliling pasar untuk melihat situasi pasar. Sedangkan Satpol PP

tiap satu minggu sekali atau beberapa hari sekali melakukan peringatan

dan penertiban terhadap pedagang yang masih ngeyel berjualan di

pinggir jalan dan belum tertib.