STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS RADIO PRAMBORS …
Transcript of STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS RADIO PRAMBORS …
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
SKRIPSI
STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS RADIO PRAMBORS 102,2 FM JAKARTA DALAM
MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PENDENGAR
DIAJUKAN OLEH:
NAMA : ANNISA YULITA
NIM : 2015 – 41 – 006
KONSENTRASI : HUBUNGAN MASYARAKAT
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Mencapai
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Program Studi Ilmu Komunikasi
Jakarta
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa, yang
senantiasa memberikan berkah dan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Marketing Public Relations
Radio Prambors 102,2 FM Jakarta dalam Mempertahankan Loyalitas
Pendegar”.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir yang merupakan syarat
kelulusan untuk mendapat gelar strata 1 (S1) di Universitas Prof. Dr. Moestopo
(Beragama), Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Hubungan Masyarakat. Peneliti
menjabarkan latar belakang, langkah-langkah, tujuan, , kendala, maupun solusi
dalam kegiatan strategi marketing public relations Radio Prambors Jakarta.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati semoga skripsi ini dapat
berguna bagi semua pihak yang memerlukannya. Peneliti bersedia menerima
kritik dan saran, guna melengkapi skripsi ini agar menjadi lebih baik.
Jakarta, 12 Agustus 2019
Peneliti
Annisa Yulita
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kepada Allah Yang Maha Esa atas segala berkah dan
karunia-Nya, sehingga peneliti diberi kelancaran dan kemudahan dalam
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini tidak akan selesai berkat motivasi,
bimbingan, dan doa kepada peneliti selama menimba ilmu di Universitas Prof.
Dr. Moestopo (Beragama).
Dengan kerendahan hati,peneliti ingin mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua saya, Bapak Erfan Wilmar dan Ibu Erni Kartini
beserta kakak saya Amsa Mustaqim, dan keluarga besar saya yang
sudah memberikan doa, kasih sayang, dan dukungan penuh kepada
saya selama ini.
2. Prof. Dr. Dr. Dr. Rudy Harjanto, S.Ikom., M.M., M.Sn., selaku Rektor
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).
3. Dr. Prasetya Prayoga Santoso MM, selaku Dekan Universitas Prof.
Dr. Moestopo (Beragama).
4. Wahyudi M. Praptopo, Dr. S.IP. M.Si., selaku Ketua Program Studi
FIKOM Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).
5. Drs. M. Muminto Arief M. Ikom., selaku Kepala Konsentrasi Humas
FIKOM Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).
iii
6. Dr. Natalina Nilamsari, M. Si selaku Pembimbing I yang sudah
memberikan arahan dan motivasi serta memberitahu pengetahuan-
pengetahuan yang baru dalam penelitian skripsi.
7. Drs. YS. Gunadi, MM selaku Pembimbing II atas segala waktu,
arahan, pengetahuan, dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi.
8. Seluruh dosen beserta staf pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) atas semua dedikasi
untuk mendidik dan memberikan bekal dengan ilmu yang berguna.
9. Tante Nina, Mbak Yola, Mas Jabbar, Mas Awan dan seluruh staf
Radio Prambors Jakarta yang sudah menerima dan membimbing
saya selama penelitian.
10. Untuk sahabat-sahabat dari SMA, yaitu: Sani dan Destria yang sudah
memberikan semangat dan doa selama saya kuliah.
11. Untuk sahabat-sahabat di kampus, yaitu: Tasya, Novi, Ode, Deska,
Asri, Fika, Edo, Wichak, Mizi, dan Alya, yang sudah menemani dan
mendengarkan setiap keluhan dan curhatan di kala suka maupun
duka selama 4 tahun ini. Semoga kalian sukses selalu.
12. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Camilla, yang
selalu memberikan bimbingan, arahan, nasihat, dan selalu ada untuk
membantu saya selama proses pengerjaan penelitian ini. Semoga
keberkahan selalu melimpah kepadamu.
iv
13. Teman-teman LPM Diamma, khususnya angkatan 17, 18, 19, yang
telah memberikan dukungan penuh dan hiburan dalam setiap
waktunya..
14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah
memberikan dorongan, bantuan, dan kerja samanya.
Akhir kata, peneliti berharap semoga penelitian ini dapat memberi
manfaat dan berguna bagi para pembaca. Oleh karena itu, peneliti menerima
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnakan skripsi ini.
Jakarta, 12 Agustus 2019
Peneliti
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR ORISINALITAS SKRIPSI
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. … i
UCAPAN TERIMA KASIH ……………………………………………….… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….… v
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. ix
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………...…. x
ABSTRAK ……………………………………………………………….....… xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………….….……... 1
1.2 Fokus Penelitian …………………………….………........ 9
1.3 Pertanyaan Penelitian …………………………………… 10
1.4 Tujuan Penelitian ………………………………….……… 10
1.5 Signifikansi Penelitian
1.5.1 Signifikansi Teoritis ……………………………….… 11
1.5.2 Signifikansi Praktis ………………………………….. 11
vi
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP, DAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka …………………………………………. ….. 12
2.2 Kerangka Konseptual Penelitian danTeori
2.2.1 Definisi dan Tahapan Strategi ………………….. 21
2.2.2 Komunikasi Pemasaran……………………......... 23
2.2.3 Public Relations…………………………………... 26
2.2.3.1 Definisi Public Relations ………………. 26
2.2.3.2 Ruang Lingkup Public Relations…… ..... 27
2.2.3.3 Fungsi Public Relations….…………. …. 29
2.2.4 Marketing Public Relations……………………...... 31
2.2.4.1 Peranan Marketing Public Relations….. 32
2.2.4.2 Kegiatan Marketing Public Relations….. 35
2.2.4.3 Taktik Marketing Public Relations……… 36
2.2.4.4 Keterkaitan Public Relations dengan
Marketing Public Relations…………….. 37
2.2.5 Loyalitas Pelanggan...…………………………..… 40
2.2.6 Model Four Step of Public Relations……………... 42
2.3 Bagan Alur Pikir ………………………………….………... 46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian ……………………………............... 47
vii
3.1.1 Jenis Paradigma…………………………………… 48
3.2 Pendekatan Penelitian……………………………………. 49
3.3 Format Penelitian ……………….…………..……………. 52
3.4 Metode Penelitian……………… .………………………... 54
3.5 Subjek dan Objek Penelitian ……………………...……… 55
3.5.1 Subjek………………………………………………. 55
3.5.2 Objek………………………………………………... 56
3.6 Teknik Pengumpulan Data ………………………….…… 57
3.7 Teknik Keabsahan Data …………………………………... 59
3.8 Teknik Analisis Data……………………………………….. 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian……………………………….. 63
4.1.1 Sejarah Radio Prambors…………………...……... 63
4.1.2 Visi dan Misi Radio Prambors ………………..….. 64
4.1.3 Logo Radio Prambors…………….……………….. 65
4.1.4 Program Siaran Radio Prambors………………… 66
4.1.5 Struktur Organisasi Radio Prambors…………….. 70
4.2 Deskripsi Subjek Penelitian ……………………………... 72
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ……………………………. … 74
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ……………………….....… 101
viii
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ………………………………………………….. 108
5.2 Saran ……………………………………………………. … 109
5.3 Saran bagi Peneliti Selanjutnya ……………………... … 110
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kajian Pustaka………………….. ………………………… 15
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Penetrasi Media dari Survei Nielsen Indonesia
2017………………………………………………………… 4
Gambar 12.1 Macam-macam Teknik Pengumpulan Data…………… 57
Gambar 4.1 Logo Radio Prambors…………………. ……………….. 65
Gambar 4.2 Salah Satu Program Kuis Radio Prambors Jakarta…… 79
Gambar 4.3 Antusiasme Kawula Muda di Event Youth Fest 2019… 82
Gambar 4.4 Publikasi Radio Prambors Terkait Acara Youth
Fest 2019…...……........................................................... 88
Gambar 4.5 Publikasi Radio Prambors Terkait Acara Kumpul
Kamu (Kumpul Kawula Muda)………………………….. 89
Gambar 4.6 Kegiatan CSR Radio Prambors Jakarta………………… 97
xi
ABSTRAK
Nama : Annisa Yulita
NIM : 2015-41-006
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Konsentrasi : Hubungan Masyarakat
JudulSkripsi : Strategi Marketing Public Relations Radio Prambors 102,2 FM Jakarta dalam Mempertahankan Loyalitas Pendengar
Jumlah Bab : 5 Bab + 110 Halaman
Bibliografi : 42 buku, 5 website, 4 jurnal
Pembimbing 1 : Dr. Natalina Nilamsari, M.Si
Pembimbing 2 : Drs. YS. Gunadi, MM
Seiring dengan perkembangan zaman, eksistensi industri penyiaran radio hampir tersingkir oleh industri pertelevisian dan media baru dan hal itu dirasakan oleh Radio Prambors Jakarta. Radio Prambors Jakarta melakukan banyak upaya untuk tetap mempertahankan loyalitas para pendengarnya dan tetap menjadi trend center di dunia penyiaran radio. Oleh karena itu, Radio Prambors Jakarta melakukan upaya semaksimal mungkin dalam mengimplementasikan strategi Marketing Public Relations.
Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis strategi Marketing Public Relations Radio Prambors Jakarta dalam mempertahankan loyalitas para pendengar, serta mendeskripsikan dukungan dan kendala yang dialami oleh Radio Prambors Jakarta dalam Marketing Public Relations. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan jenis paradigma konstruktivisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam, dokumentasi dan sumber data sekunder lainnya dalam pustaka.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa peran Marketing Public Relations yang dilakukan Radio Prambors Jakarta dalam mempertahankan loyalitas pendengar, dengan melalui pull strategy yaitu publikasi dan menyelenggarakan event, push strategy yaitu dengan memberikan promo kepada para pendengar, dan pass strategy yang dilakukan yaitu memenuhi keinginan dari para pendengar, melaksanakan kegiatan CSR dan kegiatan yang mengikutsertakan
xii
para komunitas. Dalam pelaksanaan Marketing Public Relations terdapat hambatan yang dialami yaitu koordinasi antar divisi, budget dan masalah tempat penyelenggaraan event. Selain hambatan, adanya dukungan yang didapat yaitu dukungan dari beberapa pihak, karena Radio Prambors Jakarta menjalin hubungan baik dengan pemerintah, media, para pendengar, dan label musik. Dalam mendukung kelangsungan Marketing Public Relations, Radio Prambors Jakarta melakukan empat tahapan yang dilakukan Public Relations, di antaranya research, planning and programming, action and communication, dan evaluating.
Kata kunci : Marketing, Public Relations, Loyalitas, Strategi dan Taktik
xiii
ABSTRACT
Name : Annisa Yulita
NIM : 2015-41-006
Faculty : Communication Studies
Concentration : Public Relation
Tittle : Prambors Radio Marketing Public Relations Strategy
102.2 FM Jakarta in Maintaining Listener Loyalty
Number of Pages : V Chapter & 110 pages
Biblography : 42 books, 5 internet references, 4 journal
Tutor 1 : Dr. Natalina Nilamsari, M.Si
Tutor 2 : Drs. YS. Gunadi, MM
Along with the times, the existence of the radio broadcasting industry has almost been knocked out by the television industry and new media and that was felt by Radio Prambors Jakarta. Radio Prambors Jakarta has made many efforts to maintain the loyalty of its listeners and remain a trend center in the world of radio broadcasting. Therefore, Radio Prambors Jakarta makes every effort to implement the Marketing Public Relations strategy.
The purpose of this study is to analyze the marketing strategy of Radio Prambors Jakarta Public Relations in maintaining the loyalty of listeners, and to describe the support and constraints experienced by Radio Prambors Jakarta in Marketing Public Relations. This study uses a qualitative research approach, with a type of constructivism paradigm. The method used in this research is based on case studies. Data collection techniques using in-depth interviews, documentation and other secondary data sources in the library.
The results of this study stated that the role of Marketing Public Relations conducted by Radio Prambors Jakarta in maintaining listener loyalty, through pull strategy that is publication and organizing events, push strategy is by giving promos to listeners, and the pass strategy is to fulfill the desires of the listeners , carrying out CSR activities and activities that involve the community. In the implementation of Marketing Public Relations there are obstacles that are experienced, namely coordination between divisions, budgets and issues where the event is organized. In addition to obstacles, there is support that is obtained
xiv
from the support of several parties, because Radio Prambors Jakarta has a good relationship with the government, media, listeners, and music labels. In supporting the continuity of Marketing Public Relations, Radio Prambors Jakarta carries out four stages by Public Relations, including research, planning and programming, action and communication, and evaluating.
Keywords: Marketing, Public Relations, Loyalty, Strategy and Tactics
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan salah satu hal yang penting untuk menjalin
hubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Istilah komunikasi atau
dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin
communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama di sini maksudnya adalah sama makna. Definisi komunikasi
menurut Lasswell yang dikutip oleh Effendy dalam bukunya Ilmu
Komunikasi: Teori dan Praktek yaitu “Komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media
yang menimbulkan efek tertentu.”
Komunikasi merupakan cara yang dilakukan manusia untuk
menyampaikan keinginannya dan mengetahui keinginan orang lain.
Beragam profesi dilakukan dengan kegiatan komunikasi. Salah satu
profesi yang melakukan kegiatan komunikasi berkelanjutan yaitu Public
Relations atau biasa disingkat dengan PR. Setiap perusahaan atau
organisasi membutuhkan divisi PR, guna mencapai tujuan dari visi dan
misi perusahaan tersebut. PR merupakan jembatan bagi perusahaan
untuk berinteraksi atau berhubungan langsung dengan publik internal
2
(karyawan, pemegang saham, dan sebagainya), maupun publik eksternal
perusahaan (pers, pemerintah, masyarakat sekitar, konsumen, maupun
umum).
Menurut Scott M. Cutlip, Aleen H. Center dan Glen M. Broom (2000),
dalam bukunya Effective Public Relations definisi PR, yakni “Public
Relations is the management function which evaluate public attitudes,
identifies the policies and procedures of an individual or an organization
with the public interest, and plans and executes a program of action to
earn public understanding an acceptances.”
Public Relations sebagai fungsi manajemen untuk mengevaluasi apa
yang dibutuhkan dan diinginkan publik, merencanakan serta
melaksanakan program untuk membentuk pengertian publik terhadap
perusahaan. Tujuan aktivitas PR yang dijalankan organisasi atau
perusahaan adalah membangun pemahaman publik terhadap organisasi,
sehingga dapat terbangun hubungan yang baik antara organisasi dengan
publiknya dan terpelihara pula citra organisasi tersebut. (Iriantara,
2004:45)
Keberadaan PR saat ini, bagaikan panca indera yang sangat
dibutuhkan oleh setiap perusahaan maupun organisasi. PR berfungsi
melihat dan mendengar apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh
konsumen, dengan melakukan research. Dalam melakukan research, PR
berkomunikasi langsung dengan publik perusahaan. Sehingga dapat
3
menjalin hubungan yang harmonis dengan publik dan membentuk
reputasi yang baik bagi perusahaan.
Seperti halnya Radio Prambors 102,2 FM Jakarta, yang juga
membutuhkan praktisi PR untuk menjalani fungsi manajemen dan
mempertahankan eksistensinya di mata masyarakat. Radio bertujuan
untuk memberikan hiburan, menyampaikan pesan atau informasi serta
pendidikan bagi para pendengarnya. Hal tersebut juga dilakukan oleh
Radio Prambors, dengan melalui berbagai macam programnya. Masa
kejayaan radio di Indonesia yaitu pada era ’80 hingga ’90-an. Pada
zaman itu televisi belum menyebar luas di negeri ini. Belum lagi, harga
televisi yang mahal kala itu membuat televisi menjadi barang mewah.
Sehingga sebagian masyarakat di Indonesia pun tetap memilih radio
sebagai wadah untuk mencari hiburan dan informasi.1
Namun dilihat dari fenomena yang terjadi saat ini, keberadaan radio
hampir digeser oleh industri pertelevisian dan media baru. Survei Nielsen
Consumer Media View (Survei Nielsen Indonesia 2017) menyebutkan
bahwa penetrasi radio masih menempati urutan keempat dibanding jenis
media lain. Televisi menjadi media utama bagi masyarakat Indonesia
dengan penetrasinya mencapai 96 persen, media luar ruang dengan
penetrasi 53 persen, internet 44 persen, dan di posisi keempat media
radio 37 persen. Adapun penetrasi media koran hanya 7 persen serta
majalah dan tabloid 3 persen.
1https://setara.net/nasib-radio-di-indonesia/
4
Gambar 1.1
Sumber : dailysocial.id
Adapun survei Nielsen Radio Audience Measurement pada kuartal
ketiga 2016 menemukan bahwa 57 persen dari total pendengar radio
berasal dari Generasi Z dan Millenials. Sebanyak empat dari sepuluh
orang pendengar radio mendengarkan radio melalui perangkat yang lebih
personal, yaitu mobile phone. Angka penetrasi mingguan tersebut
menunjukkan radio masih didengarkan oleh sekitar 20 juta orang
konsumen di Indonesia. Para pendengar radio di 11 kota di Indonesia
yang disurvei Nielsen ini setidaknya menghabiskan rata-rata waktu 139
menit per hari.2
Salah satu bentuk hiburan yang disiarkan oleh stasiun radio yaitu
memutarkan berbagai macam jenis lagu, baik lagu lawas maupun lagu-
lagu yang terbaru. Namun dengan kecanggihan teknologi saat ini,
masyarakat dapat mendengarkan lagu dengan menggunakan telepon
2http://www.kpi.go.id/index.php/id/umum/38-dalam-negeri/34249-radio-tetap-eksis-di-era-internet
5
genggamnya masing-masing. Beragam aplikasi musik berbasis online
yang ditawarkan kepada masyarakat, seperti Soundcloud, JOOX Music,
Spotify Music, dan sebagainya. Sehingga, tidak sedikit pendengar setia
radio beralih dengan menggunakan aplikasi tersebut untuk mendapatkan
hiburan yang diinginkannya.
Meskipun begitu, sejak tahun 1971 hingga saat ini, Prambors terbukti
mampu bertahan di tengah-tengah maraknya para kompetitor. Salah satu
kompetitor dari Radio Prambors yaitu radio Gen FM. Gen FM merupakan
radio anak muda dengan segmentasi pendengarnya berusia antara 18-35
tahun. Lagu-lagu yang diputar pun merupakan lagu-lagu hits yang dipilih
pendengar berdasarkan riset yang dilakukan, hanya lagu yang dipilih
diatas 50% yang bisa naik. Sekitar 70% lagu hits Indonesia dan 30% lagu
hits Western.3
Salah satu upaya yang dilakukan Prambors untuk menghadapi
persaingan dalam dunia bisnis, yaitu dengan memberikan kemudahan
kepada para pendengarnya dalam memperkenalkan dan
memperdengarkan program-programnya. Prambors dapat diakses
melalui internet, baik melalui situs resmi Prambors
(www.pramborsfm.com), Youtube ataupun melalui berbagai macam
media sosial anak muda seperti Twitter dan Facebook. Target
audienceradio Prambors yaitu kalangan anak muda, yang berusia 18
hingga 24 tahun. Stasiun radio yang memanggil pendengarnya dengan
3https://www.briteindonesia.com/index.php/component/content/article/99-from-radio/153-gen-fm?Itemid=435
6
Kawula Muda ini, menggunakan format musik Contemporary Hits Radio
(CHR) dan menyajikan konten serta penyiar yang menarik perhatian para
pendengarnya.
Selain di Jakarta, Prambors tersebar di delapan kota lain, di antaranya
Bandung, Makassar, Medan, Semarang, Solo, Surabaya, Yogyakarta
serta Manado. Prambors juga menyajikan berbagai macam program
untuk menarik perhatian para pendengarnya. Program tersebut,
diantaranya:
1. Program pagi bersama Desta & Gina In The Morning with Kenny
(DGITM). Dibawakan pada hari Senin-Jumat, pukul 06.00-10.00
WIB.
2. Program sore hari yaitu Sunset Trip (Senang-Senang Terus di
Prambors). Dibawakan pada hari Senin-Jumat, pukul 14.00 WIB.
3. Selanjutnya, ada DJ Show yang merupakan program pada siang
hari. Dibawakan pada hari Senin-Jumat, pukul 10.00 WIB.
4. Pada malam hari, Kawula Muda akan disajikan program Night
Shift. Dibawakan pada hari Senin-Jumat, pukul 20.00 WIB.
5. Program pada waktu weekend yaitu Prambors Weekend Vibes,
dibawakan pada hari Sabtu-Minggu.
Setiap perusahaan membutuhkan praktisi Public Relations dalam
memperkenalkan visi dan misi perusahaan kepada publik. Selain itu
dalam menjaga kelangsungan usaha dan mengahadapi peningkatan para
kompetitor, setiap perusahaan dituntut untuk melakukan perkembangan
7
dan perbaikan berkelanjutan terhadap aktivitas perusahaan untuk
meningkatkan kinerja dari manajemen perusahaan. Pemasaran juga
memiliki peranan penting dalam lajunya perusahaan. Setiap perusahaan
memiliki strategi khusus dalam memasarkan produknya. Dalam menjalani
fungsi manajemennya, PR juga berperan penting untuk memasarkan
produk dari suatu perusahaan. Sama halnya dengan Radio Prambors,
yang memiliki strategi pemasaran khusus untuk memasarkan program-
programnya kepada para pendengar.
PR tidak hanya berperan dalam peningkatan pemasaran, akan tetapi
juga menjadi konsultan, penasihat, dan penerjemah bagi
manajemen.Setiap perusahaan perlu menggunakan teknik PR, untuk
meningkatkan pembelian produk yang ditawarkan kepada konsumen dan
mengatasinya dengan melakukan kegiatan promosi. Kegiatan PR dalam
dunia pemasaran disebut dengan Marketing Public Relations (MPR).
Secara umum pengertian MPR merupakan suatu proses perencanaan,
pelaksanaan, dan pengevaluasian program-program yang dapat
merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui
pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-
kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas
perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan,
perhatian dan kepentingan bagi para konsumennya. (Ruslan, 2014:245)
Radio Prambors melakukan beragam kegiatan yang memperkenalkan
program-programnya, untuk mendapatkan perhatian para pendengar.
8
Salah satu yang membuat Radio Prambors berbeda dari stasiun radio
yang lainnya,yaitu program unggulannya “Super Duper Mendadak Hits”.
Program ini yaitu pembagian tiket konser untuk para pendengar setia dari
Prambors. Syarat untuk mendapatkan dua tiket konser yang berbeda
untuk setiap orang tersebut, yaitu para pendengar diharuskan
mendengarkan siaran Prambors.
Tidak hanya itu, untuk mendekatkan diri dengan para pendengarnya,
Prambors mengadakan acara SUNMORIDE (Sunday Morning Ride) pada
9 Oktober 2018 lalu. Kegiatan rutin tersebut merupakan konvoi
mengendarai motor keliling kota, bersama beberapa komunitas dan
penyiar Prambors. Hal tersebut dilakukan dalam memperingati Hari
BatikNasional.4 Kedua kegiatan tersebut merupakan bentuk strategi untuk
menciptakan serta mempertahankan loyalitas pendengar Radio
Prambors. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin meneliti dan
mengetahui strategi Marketing Public Relations yang dilakukan radio
Prambors 102,2 FM Jakarta dalam mempertahankan loyalitas
pendengarnya.
Kegiatan MPR sebagai perwujudan dari strategi Public Relations yang
telah ditetapkan sebelumnya, terdiri dari tiga taktik. Strategi yang pertama
yaitu pull strategy (menarik), di mana Praktisi PR memiliki potensi dalam
menerapkan suatu taktik untuk menarik perhatian publik dengan berbagai
cara, guna mengupayakan tercapainya tujuan perusahaan serta
4https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/0k8YGAPK-peringati-hari-batik-prambors-gelar-sunmoride-part-iv
9
peningkatan penjualan baik barang ataupun jasa. Kedua yaitu push
strategy (mendorong), Strategi dorongan berfungsi untuk merangsang
konsumen untuk membeli produk, jadi bermacam-macam pelayanan
yang menarik keuntungan, hadiah, dan sebagainya. Upaya dengan
menerapkan taktik mendorong atau merangsang peningkatan jumlah
pembelian, sehingga dapat meningkatkan angka penjualan. Sedangkan
yang terakhir yaitu pass strategy (memengaruhi), Sebagai upaya
memengaruhi atau menciptakan opini publik menguntungkan melalui
berbagai kegiatan, partisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan tanggung
jawab sosial serta kepedulian masalah yang berkaitan dengan kondisi
dan lingkungannya. (Ruslan, 2010:246)
Target dan tujuan yang hendak dicapai dalam strategi MPR harus
sejalan dengan bagian pemasaran dan tujuan pemasaran, misalnya
melalui upaya untuk memuaskan bagi pihak pelanggannya. Untuk
mendapatkan kepuasan pelanggan tersebut terlebih dahulu dibutuhkan
suatu kepercayaan melalui pembinaan dan pemeliharaan, agar
komsumen tetap loyal dan tidak berpaling kepada para kompetitor.
(Ruslan, 2014:257)
1.2 Fokus Penelitian
Setiap melakukan penelitian perlu fokus terhadap masalah yang akan
diteliti, sehingga dapat memecahkan jawaban dari suatu masalah yang
terjadi. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti menggunakan
penelitian kualitatif.
10
Pada penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih
didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari
situasi sosial (lapangan). Fokus yang sebenarnya dalam penelitian
kualitatif diperoleh setelah peneliti melakukan grand tour observation dan
grand tour question atau disebut dengan penjelajahan umum yang
nantinya memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih pada
tahap permukaan tentang situasi sosial. (Sugiyono, 2011:209)
Penulis fokus terhadap penelitian srategi Marketing Public Relations
yang dilakukan oleh radio Prambors 102,2 FM Jakarta dalam
mempertahankan loyalitas pendengar, yang segmentasi konsumennya
kalangan anak muda berusia 18 hingga 24 tahun.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian di atas, penulis memiliki rasa
keingintahuan terhadap eksistensi yang diperoleh oleh radio Prambors
102,2 FM Jakarta sampai sekarang. Perumusan masalah dalam
penelitian ini, yaitu bagaimana strategi Marketing Public Relations Radio
Prambors 102,2 FM Jakarta dalam mempertahankan loyalitas pendengar,
serta apa saja pendukung dan kendala yang dialami dalam Marketing
Public Relations?
1.4 Tujuan penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang ingin diteliti, penulis memiliki
tujuan untuk menjawab permasalahan penelitian tersebut:
11
1. Menganalisis strategi Marketing Public Relations radio Prambors
102,2 FM Jakarta dalam mempertahankan loyalitas pendengar.
2. Mendeskripsikan pendukung dan kendala yang dialami oleh radio
Prambors 102,2 FM Jakarta dalam Marketing Public Relations.
1.5 Signifikansi Penelitian
1.5.1. Signifikansi Teoritis
Penerapan teori dan konsep yang berhubungan dengan
peran Public Relations,dalam membuat strategi untuk menarik
perhatian publik kepada perusahaan dan mempertahankan
loyalitas pendengar. Berdasarkan penelitian ini, diharapkan dapat
memberi manfaat akademis terhadap pengetahuan mengenai
strategi komunikasi, Public Relations, dan Marketing Public
Relations, serta menghasilkan suatu kajian yang dapat
memberikan sebuah peran fungsional bagi perkembangan ilmu
Public Relations itu sendiri.
1.5.2. Signifikansi Praktis
Tujuan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
evaluasi terhadap praktisi Public Relations dalam melaksakan
kegiatan Marketing Public Relations, guna menarik perhatian serta
dapat mempertahankan loyalitas para konsumen, melalui program-
program serta inovasi-inovasi tebaru yang berhubungan langsung
dengan para konsumennya.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA,
KERANGKA KONSEP & TEORI
2.1 Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis
Kajian pustaka bertujuan untuk menginformasikan tinjauan
penelitian terdahulu, yang memiliki keterkaitan masalah yang diteliti
dengan penelitian sejenis yang telah ada, baik kesamaan konsep, teori,
maupun model. Kemudian, bertujuan sebagai perbandingan antara hasil
penelitian yang telah dilakukan.
Penelitian sebelumnya berjudul “Strategi Marketing Public
Relations Swiss Bell Hotel Borneo Samarinda Dalam Meningkatkan
Jumlah Pelanggan”, diteliti pada tahun 2016 oleh Widayawati yang
merupakan mahasiswi dari Universitas Mulawarman Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik. Penelitian ini membahas mengenai strategi marketing
public relations melalui perencanan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi,
dan dimix 7P secara keseluruhan Swiss Bell Hotel Borneo Samarinda.
Hasil penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ini, yaitu Swiss
Bell-Hotel Borneo Samarinda melakukan beberapa strategi yang dapat
meningkatkan jumlah pelanggan yaitu melalui perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan dengan meliputi unsur 4 P dan dimix
13
melalui product, price, promotion, place, partisipan dan proses, Phiyscal
Evidance. Strategi yang dilakukan Swiss-Bell Hotel Borneo Samarinda
ternyata dalam pencapaiannya dalam meningkatkan jumlah pelanggan
dapat dikatakan cukup berhasil dan baik untuk contoh hotel lain, ini
terbukti dengan jumlah tingkat huniannya dalam setiap tahun meningkat.
Penelitian selanjutnya yaitu berjudul “Peran Marketing Public
Relations Dalam Customer Loyalty Program Kerjasama Operasi Terminal
Petikemas Koja Untuk Mempertahankan Loyalitas Pelanggan”, diteliti
pada tahun 2019 oleh Dhiah Ayu Rahmah dan Salman Naning yang
merupakan mahasiswi dari Universitas Kalbis Fakultas Industri Kreatif.
Fokus masalah dalam penelitian ini menitikberatkan pada proses
perencanaan dan program kinerja, serta strategi dan taktik dalam
Customer Loyalty Program KSO TPK Koja melalui pengumpulan data
sedalam-dalamnya untuk mempertahankan loyalitas pelanggan. Teori
yang digunakan adalah Model Four Step Cutlip & Center dan tiga taktik
Marketing Public Relations (Three Ways Strategy), selain itu metode yang
digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Kemudian, hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa peran marketing public relations melalui
Customer Loyalty Program KSO TPK Koja berusaha menciptakan
keintiman atau kedekatan antara KSO TPK Koja dengan shipping line,
dan citra positif dari shipping line kepada KSO TPK Koja.
Kemudian, penelitian yang lainya berjudul “Implementasi Strategi
Marketing Public Relations Dalam Pengelolaan Citra Merek”, diteliti pada
14
tahun 2014 oleh Septika Khairunnisa Almira dan Suharyanti yang
merupakan mahasiswi dari Universitas Bakrie. Fokus masalah dalam
penelitian ini menitikberatkan pada gambaran terhadap strategi Marketing
Public Relations (MPR) yang dilaksanakan oleh Bank Rakyat Indonesia
(Bank BRI) dalam periode tahun 2013 di wilayah DKI Jakarta untuk
mengelola brand image produk tabungan BRI Junio. Teori yang
digunakan adalah 7 konsep kegiatan Marketing Public Relations dan The
Excellence Theory, selain itu metode yang digunakan adalah metode
penelitian kualitatif. Kemudian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
event besar untuk tabungan BRI Junio yaitu Junio Cycle Fest dan Junior
Basketball League (JrBL) yang dilaksanakan tersebut berhasil menaikkan
jumlah akuisisi dan awareness audiens.
Terakhir yaitu penelitian yang berjudul Strategi ‘Marketing Public
Relations’ Perguruan Tinggi Islam Swasta: Peluang dan Tantangan di Era
MEA, diteliti pada tahun 2017 oleh Tresna Wiwitan dan Neni Yulianita
yang merupakan mahasiswi dari Universitas Islam Bandung Studi Ilmu
Komunikasi. Fokus masalah dalam penelitian ini menitikberatkan pada
mengkaji, menganalisis perencanaan Marketing PR dan peluang serta
tantangan Marketing PR di era MEA. Teori yang digunakan adalah Teori
Manajemen Relasi (Ledingham) dan Analisis SWOT. Kemudian, Hasil
Penelitian adalah (1) Dalam menyusun perencanaan Marketing PR,
Humas harus melakukan manajemen relasi dengan siswa, guru/sekolah,
orangtua, wartawan dan stakeholders melalui komunikasi yang
15
berkesinambungan; (2) Peluang dan tantangan startegi Marketing PR
dalam analisis SWOT dapat dilihat dari aspek: (a) Strategi Strengths-
Oppurtunities, yaitu mempertahankan dan memperkuat nilai Islam dalam
kegiatan Marketing PR; (b) Strategi Weaknesses-Oppurtunities, yaitu
mengedukasi publik internal tentang konsep Public Relations dan
Marketing PR; (c) Strategi Strengths-Treats, artinya di era MEA ini PTIS
harus meningkatkan kerjasama dengan stakeholders di dalam maupun
luar negeri; dan (d) Strategi Weaknesses-Treats adalah meningkatkan
kualitas akademik dosen dan mahasiswa, serta mutu pelayanan prima
bagi publik internal dan eksternal.
Tabel 2.1
Kajian Pustaka
No.
Sumber Penelitian
Teori/Model
yang digunakan
Metode
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Widayawati. 2016.
Strategi Marketing
Public Relations
Swiss Bell Hotel
Borneo Samarinda
Teori yang
digunakan
adalah model
AIDDA dan
Marketing Mix
Metode
Kualitatif
Swiss Bell-Hotel
Borneo Samarinda
melakukan beberapa
strategi yang dapat
meningkatkan jumlah
16
Dalam
Meningkatkan
Jumlah Pelanggan.
eJournal Ilmu
Komunikasi Volume
4, Nomor 3, 2016:
510-519.
7P pelanggan yaitu
melalui perencanaan,
pelaksanaan, dan
pengawasan dengan
meliputi unsur 4 P dan
dimix melalui product,
price, promotion,
place, partisipan dan
proses, Phiyscal
Evidance. Strategi
yang dilakukan Swiss-
Bell Hotel borneo
Samarinda ternyata
dalam pencapaiannya
dalam meningkatkan
jumlah pelanggan
dapat dikatakan
cukup berhasil dan
baik untuk contoh
hotel lain, ini terbukti
dengan jumlah tingkat
huniannya dalam
setiap tahun
17
meningkat.
2 Rahmah, Dhiah
Ayu, dkk. 2019.
Peran Marketing
Public Relations
Dalam Customer
Loyalty Program
Kerjasama
Operasi Terminal
Petikemas Koja
Untuk
Mempertahankan
Loyalitas
Pelanggan.
Kalbisocio,Volume
6 No. 1 Februari
2019: 39-47.
Teori yang
digunakan
adalah Model
Four Step
Cutlip &
Center dan
tiga taktik
Marketing
Public
Relations
(Three Ways
Strategy)
Penelitian
Kualitatif
Peran marketing
public relations
melalui Customer
Loyalty Program KSO
TPK Koja berusaha
menciptakan
keintiman atau
kedekatan antara
KSO TPK Koja
dengan
shipping line, dan citra
positif dari shipping
line kepada KSO TPK
Koja.
3 Almira, Septika
Khairunnisa, dkk.
2014. Implementasi
Strategi Marketing
Public Relations
Dalam Pengelolaan
Teori yang
digunakan
adalah 7
konsep
kegiatan
Marketing
Penelitian
Kualitatif
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
event besar untuk
tabungan BRI Junio
yaitu Junio
Cycle Fest dan Junior
18
Citra Merek.
Journal
Communication
Spectrum, Vol. 4
No. 1 Februari
2014 – Juli 2014
Public
Relations dan
The Excellence
Theory
Basketball League
(JrBL) yang
dilaksanakan tersebut
berhasil menaikkan
jumlah akuisisi dan
awareness audiens.
4 Wiwitan, Tresna,
dkk. 2017. Strategi
‘Marketing Public
Relations’
Perguruan Tinggi
Islam Swasta:
Peluang dan
Tantangan di Era
MEA. MediaTor,
Vol 10 (1), Juni
2017, 1-10.
Teori yang
digunakan
adalah Teori
Manajemen
Relasi
(Ledingham)
dan Analisis
SWOT.
Penelitian
Kualitatif
Hasil Penelitian, (1)
Dalam menyusun
perencanaan
Marketing PR, Humas
harus melakukan
manajemen relasi
dengan siswa,
guru/sekolah,
orangtua, wartawan
dan stakeholders
melalui komunikasi
yang
berkesinambungan;
(2) Peluang dan
tantangan startegi
Marketing PR dalam
analisis SWOT dapat
19
dilihat dari aspek: (a)
Strategi Strengths-
Oppurtunities, yaitu
mempertahankan dan
memperkuat nilai
Islam dalam kegiatan
Marketing PR; (b)
Strategi Weaknesses-
Oppurtunities, yaitu
mengedukasi publik
internal tentang
konsep Public
Relations dan
Marketing PR; (c)
Strategi Strengths-
Treats, artinya di era
MEA ini PTIS harus
meningkatkan
kerjasama dengan
stakeholders di dalam
maupun luar negeri;
dan (d) Strategi
Weaknesses-Treats
20
adalah meningkatkan
kualitas akademik
dosen dan
mahasiswa, serta
mutu pelayanan prima
bagi publik internal
dan eksternal.
5 Annisa Yulita.
2019. Strategi
Marketing Public
Relations Radio
Prambors 102,2 FM
Jakarta dalam
Mempertahankan
Loyalitas
Pendengar
Teori yang
digunakan
adalah Model
Four Step
Cutlip & Center
dan 3 Taktik
Marketing
Public
Relations
(Three Ways
Strategy)
Penelitian
Kualitatif
21
2.2 Kerangka Konseptual Penelitian dan Teori
2.2.1 Definisi dan Tahapan Strategi
Setiap perusahaan maupun organisasi pasti memiliki visi dan
misi, serta tujuan yang berbeda-beda. Dalam mencapai tujuan
tersebut, tentunya perusahaan memiliki berbagai macam strategi.
Pengertian strategi ada beberapa macam, sebagaimana dikemukakan
oleh para ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Menurut
Marrus, seperti yang dikutip oleh Sukristono (1995), strategi
didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut
dapat dicapai.
Selain itu, menurut Thompson yang dikutip oleh Sandra Oliver
(2006:2) dalam bukunya Strategi Public Relations mendefinisikan
strategi sebagai berikut.
“Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada
strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi
kompetitif untuk masing-masing aktivitas.Sementara itu, strategi
fungsional mendorong secara langsung strategi kompetitif.”
Sedangkan menurut Robbins (1990), mendefinisikan strategi:
“The determination of the basic long-term goals and objectives of
an enterprise, and the adoption of course of action and the
allocation of resources necessary for carrying out this goals”
(Penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan
arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan). (Morrisan, 2010:152)
22
Strategi juga melakukan berbagai tahapan dalam prosesnya,
secara garis besar menurut David memulai tiga tahapan, di
antaranya:
a. Perumusan Strategi Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan dilakukan. Perumusan tersebut mencakup pengembangan tujuan, peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari dan melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan juga ditemukan dalam strategi.
b. Implementasi Kegiatan Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut. Tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dalam pelaksanaanannya, jika tidak maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya yang ditetapkan melalui penetapan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang dijalankan budaya perusahaan dan organisasi.
c. Evaluasi Strategi Tahap akhir dari strategi adalah evaluasi implementasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang dapat dicapai diukur untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. (David, 2002:3)
Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
strategi adalah faktor yang paling penting dalam melaksanakan suatu
program. Strategi merupakan langkah awal dalam upaya
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam suatu perusahaan. Jika
23
suatu strategi dilakukan dengan tepat sasaran, maka tujuan dari
perusahaan tersebut akan tercapai.
2.2.2 Komunikasi Pemasaran
Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”)
berasal dari bahasa latin, “communicates” atau communication atau
communicare yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.
Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu
pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.
(Riswandi, 2009:1)
Menurut Lasswell cara yang terbaik untuk menggambarkan
bahwa komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut: Who Says What, In Which Channel, To Whom, With What
Effect? (Siapa, Mengatakan Apa, Dengan Saluran Apa, Kepada
Siapa, Dengan Efek Apa?). Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik
Laswell merupakan unsur-unsur proses komunikasi yang meliputi
komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. (Mulyana, 2005:62)
Pengertian pemasaran menurut AMA (The American Marketing
Association) yang anggotanya terdiri atas sejumlah besar profesional
pemasaran di Amerika Serikat dan Kanada, mendefinisikan
pemasaran sebagai berikut.
“The process of planning and executing the conception, pricing,
promotion and distribution of ideas, goods and services to create
exchanges that satisfy individual and organizational goals.”
(Pemasaran yaitu proses sosial yang di dalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
24
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai degan pihak lain).
(Laksana, 2008:4)
Lebih lanjut Kotler juga mengemukakan definisi operasional
marketing sebagai berikut.
“Marketing is the business task of: (1) selecting attractive target
markets; (2) designing customer-oriented products and services
and (3) developing effective distribution and communication
programs with the aim of producing high consumer purchase and
satisfaction and high company attainment of its objectives.”
Jadi, menurut Sulaksana (2003:23) dalam bukunya Intergrated
Marketing Communication, komunikasi pemasaran didefinisikan
sebagai proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa
yang hendak ditawarkannya (offering) pada pasar sasaran.
Sedangkan menurut De Lozier (1994) yang dikutip oleh Alifahmi
dalam bukunya Sinergi Komunikasi Pemasaran: Integrasi Iklan, Public
Relations dan Promosi, komunikasi pemasaran adalah proses
penyampaian dan perpaduan stimuli kepada kepada target pasar
yang bertujuan untuk menimbulkan respon dan minat akan produk
serta membangun saluran untuk menerima, menginterpretasikan dan
melakukan tindakan terhadap pesan dari pasar dengan maksud
menyesuaikan ide perusahaan saat ini dan mengidentifikasi peluang
baru dalam berkomunikasi. Komunikasi adalah aspek penting dalam
keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran.
(Alifahmi, 2005:14)
25
Kriyantono (2008:60) dalam bukunya PR Writing: Teknik
Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat mengatakan,
pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi, penentuan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang
dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan konsumen
dan mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, elemen
pemasaran berkaitan dengan bauran pemasaran sebagai berikut.
1. Product, berkaitan dengan menjaga kualitas produk termasuk kemasan. Produk dapat berupa barang maupun jasa.
2. Price, berkaitan dengan penetapan kebijakan harga yang sesuai dengan kualitas produk yang dihasilkan.
3. Place, berkaitan dengan saluran distribusi produk termasuk pemasok, agen maupun grosir.
4. Promotion, berkaitan dengan strategi untuk mempromosikan produk yang dihasilkan kepada konsumen. Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan pesan-pesan tentang produk, harga dan saluran distribusi. Oleh karena itu dapat disebut sebagai komunikasi pemasaran. Jenisnya antara lain periklanan, promosi penjualan, dan personal selling.
Berdasarkan pendapat di atas, setiap perusahaan melakukan
kegiatan komunikasi untuk memasarkan produknya, yaitu dengan
cara memperkenalkan dan menginformasikan kepada masyarakat
mengenai manfaat dan keunggulan produk dibandingkan dengan
para kompetitor yang lain. Kegiatan komunikasi tersebut bertujuan
untuk memengaruhi masyarakat, baik memengaruhi kognitif, afektif
dan konatifnya. Sehingga dengan begitu, masyarakat mulai tertarik
dan ingin membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Kegiatan komunikasi pemasaran juga dilakukan oleh praktisi Public
26
Relations (PR). Praktisi PR memiliki peran yang besar dalam
berhubungan langsung dengan masyarakat, untuk menginformasikan
dan memperkenalkan produk suatu perusahaan.
2.2.3 Public Relations
2.2.3.1 Definisi Public Relations
DeFleur dan Dennis (1998:297) mengutip Scott Cutlip dan Allan
Center dalam mendefinisikan public relations sebagai “…upaya
terencana guna memengaruhi opini publik melalui karakter yang baik
dan kinerja yang bertanggung jawab, yang didasarkan pada
komunikasi dua arah yang memuaskan kedua belah pihak.”Kedua ahli
komunikasi itu pun mengutip definisi pelopor profesi public relations
Bernays, yang menyatakan bahwa public relations merupakan
“Sebuah profesi yang berkenaan dengan relasi-relasi sebuah unit
dengan publik atau publik-publiknya yang merupakan relasi yang
menjadi dasar berlangsungnya kehidupan.”
Menurut Harlow dalam bukunya “Effective Public Relations”,
Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas yang membantu
pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling
pengertian, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dan
masyarakatnya yang terlibat dalam masalah manajemen, membantu
manajemen untuk selalu mendapatkan informasi dan merespon
pendapat umum, mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab
manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu
27
manajemen mengikuti dan memanfaatkan perubahan dengan efektif,
berfungsi sebagai sistem peringatan awal untuk membantu antisipasi
kecenderungan dan menggunakan riset serta komunikasi yang masuk
akal dan etis sebagai sasaran utamanya. Tampak bahwa definisi
tersebut terdapat aspek penting dalam public relations yaitu
komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan
kerjasama antara organisasi dengan publik. Selain itu, yang lebih
ditekankan dalam definisi tersebut adalah komunikasi yang masuk
akal dan etis sebagai sasaran kegiatannya. (Nova, 2011:44)
Dengan demikin, pengertian public relations secara umum yaitu
fungsi manajamen yang bertujuan untuk membentuk pemahaman dan
opini publik terhadap organisasi. Sehingga dapat terjalin hubungan
yang baik antara organisasi dengan publiknya, lalu menumbuhkan
citra dan reputasi organisasi yang baik.
2.2.3.2 Ruang Lingkup Public Relations
Public Relations Menurut Cutlip Center dan Broom dalam
bukunya Effective Public Relations perkembangan muktahir humas
mencakup tujuh kegiatan, yaitu publisitas, pemasaran, public affairs,
manajemen isu, lobi, dan hubungan investor.
1. Publisitas Publisitas adalah informasi yang berasal dari sumber luar yang digunakan media massa karena informasi itu memiliki nilai berita.
2. Pemasaran Bagian pemasaran bertugas untuk melakukan promosi dan distribusi produk yang karena itu bagian pemasaran membutuhkan fungsi humas untuk melaksanakan hal ini karena biasanya orang
28
humas lebih mengetahui bagaimana menulis untuk media massa dan mengetahui bagaimana menangani wartawan daripada orang pemasaran.
3. Public Affairs Public affairs dapat didefinisikan sebagai bidang khusus Public Relations yang membangun dan mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal agar dapat memengaruhi kebijakan publik.
4. Manajemen Isu Manajemen isu merupakan upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat kecenderungan isu atau opini publik yang muncul di tengah masyarakat dalam upaya organisasi atau perusahaan untuk memberikan tanggapan atau respon yang sebaik-baiknya.
5. Lobi Lobi merupakan bidang khusus humas yang membangun dan memelihara hubungan dengan pemerintah utamanya untuk tujuan memengaruhi peraturan dan perundang-undangan.
6. Hubungan Investor Hubungan investor merupakan bidang khusus dari humas korporat yang membangun dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan pemegang saham dan pihak lainnya dalam masyarakat untuk memaksimalkan nilai pasar. (Morissan, 2010:14-31) Sedangkan Ruslan (2010:22-23) menjabarkan ruang lingkup tugas
Public Relations dalam sebuah organisasi/lembaga antara lain
meliputi aktivitas sebagai berikut.
1. Membina hubungan ke dalam (publik internal) Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang PR harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.
2. Membina hubungan ke luar (publik eksternal) Publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilnya.
Menurut Effendy (2006:107) publik sasaran dari kegiatan humas
terbagi menjadi dua jenis kelompok besar, yakni publik intern dan
publik ekstern. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
29
1. Hubungan dengan publik intern Publik intern sebagai sasaran humas terdiri atas orang-orang yang bergiat di dalam organisasi (perusahaan, instansi, lembaga, badan, dan sebagainya) dan yang secara fungsional mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu.
2. Hubungan dengan publik ekstern Publik ekstern sebagai sasaran kegiatan humas terdiri atas orang-orang atau anggota-anggota masyarakat di luar organisasi, baik yang ada kaitannya dengan organisasi maupun yang diharapkan atau diduga ada kaitannya dengan organisasi.
Ruang lingkup Public Relations dalam menjalankan tugas-tugasnya
beragam. PR menjalin hubungan dengan publiknya, baik itu publik
internal maupun publik eksternal. Praktisi PR melakukan kegiatan
publisitas yang berisikan informasi yang berkaitan dengan suatu
perusahaan atau organisasi. Kegiatan tersebut sekaligus untuk
menjalin hubungan dengan pihak media atau wartawan, dalam
menyebarkan informasi tersebut. Tidak hanya itu, praktisi PR perlu
membangun hubungan dengan masyarakat, pemerintah, maupun
komunitas-komunitas melalui berbagai event yang diadakan oleh
perusahaan atau organisasi.
2.2.3.3 Fungsi Public Relations
Menurut Maria (2002:31) yang dikutip oleh Kadar Nurjaman dan
Khaerul Umam dalam bukunya Komunikasi dan Public Relations,
“Public Relations merupakan satu bagian dari satu napas yang sama
dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya
dengan tepat dan benar serta mampu mengomunikasikannya
sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian
30
yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut.” Berikut ini
sekadar memberikan gambaran tentang fungsi public relations, yaitu
sebagai berikut.
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas yang bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Sementara fungsi Public Relations menurut Cutlip dan Center,
Canfield yang dikutip oleh Ruslan sebagai berikut.
1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/ organisasi).
2. Membina hubungan harmonis kedalam (internal relations) maupun keluar (external relations).
3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya.
4. Melayani publik sebaik mungkin dan memberikan advice (nasehat) kepada pimpinan organisasi dengan tidak mengabaikan kepentingan umum.
5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus informasi, publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. (Ruslan, 2002:19)
Dalam suatu perusahaan, Public Relations berperan penting
dalam membentuk citra dan reputasi. Berbagai macam fungsi dan
31
peran yang PR miliki demi tercapainya tujuan dari suatu perusahaan.
PR juga dikatakan sebagai jembatan, serta berperan penting
membangun hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan
publiknya.
2.2.4 Marketing Public Relations
Marketing Public Relations dapat didefinisikan lebih tepat
dibandingkan dengan konsep PR yang lebih besar karena
relevansinya dengan pemasaran. Marketing Public Relations
khususnya untuk membantu organisasi memenuhi tujuan
pemasarannya.
Menurut L. Harris, pencetus pertama konsep Marketing Public
Relationsdalam bukunya berjudul The Marketer's Guide to Public
Relations(1993) dengan konsepsinya sebagai berikut:
“Marketing Public Relations is the process of planning and
evaluating programs, that encourage purchase and customer
through credible communication of information on impression that
identify companies and their products with the needs concern of
customer.”
Sedangkan menurut Depari, istilah Marketing Public Relations
merujuk pada suatu kegiatan pemasaran produk atau jasa yang
memanfaatkan aktivitas humas. Umumnya dilakukan dengan cara-
cara mengiklankan produk dan jasa yang ditawarkan kepada
konsumen melalui media massa dengan tujuan meningkatkan
penjualan. Suatu kegiatan humas, harus direncanakan untuk
32
menciptakan, mengembangkan, menjaga, maupun mempertahankan
citra dari sebuah organisasi atau lembaga. Ini mencerminkan self-
selling, karena yang ingin dicapai adalah hal-hal positif dari korporasi
dan citra produk tidak dapat dipindahkan, melainkan saling berkaitan
dan memengaruhi (Anggoro, 2005:255).
Praktisi Public Relations (PR) berperan besar dalam
melangsungkan kegiatan pemasaran dari suatu perusahaan. PR
mendekatkan diri kepada masyarakat atau konsumen perusahaan,
dengan mengiklankan serta melakukan promosi yang ditawarkan
melalui media massa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan
dari penjualan produk perusahaan. Tidak hanya itu, PR juga berperan
dalam mempertahankan citra dan reputasi perusahaan, sehingga
dapat membentuk loyalitas dari para konsumen.
2.2.4.1 Peranan Marketing Public Relations
Canfield mendifinisikan bahwa public relations adalah falsafah dan
fungsi manajemen yang diekspresikan melalui kebijaksanaan dan
kegiatan-kegiatan untuk melayani kepentingan publik, melakukan
kegiatan komunikasi bagi publiknya untuk menciptakan pengertian
dan goodwill dari publiknya (Yulianita, 2005:30).
Atas dasar landasan adanya saling pengertian tersebut diharapkan
selanjutnya adalah dapat mencapai tujuan yang spesifik yakni dari
kegiatan komunikasi public relations melangkah pada adanya image
yang positif sehingga tercipta kerjasama yang harmonis di antara
33
kedua belah pihak, baik dari publik terhadap organisasi maupun dari
organisasi terhadap publiknya, sehingga dari hal ini diharapkan
keberhasilan untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan
dapat tercapai.
Biasanya, manajer pemasaran dan humas tidak selalu sepakat.
Manajer pemasaran lebih berorientasi laba, sementara praktisi humas
melihat fungsi utamanya adalah menyiapkan dan menyebarkan
komunikasi. Perbedaan ini dijembatani oleh penerapan MPR yang
secara langsung mendukung promosi perusahaan atau produk serta
pembentukan citra. Jadi, MPR sebagai mana PR keuangan dan PR
masyarakat, lebih berfungsi untuk mendukung program pemasaran,
sehingga kegiatan-kegiatan MPR harus menjadi bagian atau
dipadukan dengan program pemasaran (Sulaksana, 2007:125).
Disaat efektifitas iklan massa dirasa makin menurun, belakangan
pemasar lebih memalingkan perhatiannya kepada MPR. Mereka
menyadari bahwa MPR sangat efektif dalam membangun brand
awareness dan brand knowledge, baik untuk produk lama maupun
baru. MPR sangat efektif untuk berinteraksi dengan masyarakat
setempat dan menjangkau kelompok atau etnis tertentu. MPR juga
lebih efektif dari segi biaya ketimbang iklan (Sulaksana, 2007:129).
Menurut Kotler dalam buku Manajemen Public Relations dan
Media Komunikasi, Ruslan (2010:254). Ada beberapa peranan
34
Marketing Public Relations dalam upaya mencapai tujuan utama
organisasi atau perusahaan dalam berkompetisi, secara garis besar:
1. Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk atau jasa yang tengah diluncurkan itu.
2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat (benefit) atas produk yang ditawarkan atau digunakan.
3. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor (advertorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu produk atau jasa.
4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya.
5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi keluhan-keluhan dan lain sebagainya demi terciptanya kepuasan pihak pelanggan.
6. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaligus merencanakan perubahan pada produk yang lama.
7. Mengkomunikasikan terus-menerus melalui media public relations tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan lingkungan hidup, agar tercapai publikasi yang positif di mata publik.
8. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk dan jasa, baik segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen atau pelanggannya.
9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang mungkin akan muncul di masa mendatang, misalnya terjadinya krisis kepercayaan, menurunnya citra perusahaan hingga resiko terjadinya krisis manajemen, krisis multidimensional dan lain sebagainya.
Dari sumber yang sama ada enam peranan Marketing Public
Relations (2006:552):
1. Membantu dalam peluncuran produk baru. 2. Membantu dalam reposisi produk lama. 3. Membangun ketertarikan dalam kategori produk. 4. Memengaruhi kelompok sasaran tertentu. 5. Membantu melindungi produk yang telah mengalami
masalah publik.
35
6. Membangun citra perusahaan dengan cara mencerminkan hal baik atau positif mengenai produknya.
Marketing Public Relations sangat berperan penting dalam suatu
perusahaan untuk menumbuhkembangkan perusahaan yang lebih
baik. Selain itu, MPR membantu perusahaan dalam meningkatkan
keuntungan dari produk yang dihasilkan, baik melalui promosi dan
program yang lainnya.
2.2.4.2 Kegiatan Marketing Public Relations
Terdapat tujuh cara yang penting untuk menjadi tolak ukur dalam
kegiatan Marketing Public Relations menurut Kotler dan Keller (2006:
p. 553), sebagai berikut.
1. Publications (Terbitan) Perusahaan mempercayakan perluasan produk berdasarkan dari publikasi materi untuk memengaruhi dan menarik pembeli yang dituju. Yang termasuk di dalamnya membuat laporan tahunan, brosur, artikel, koran perusahaan, majalah dan materi audiovisual.
2. Identity Media (Identitas Media) Perusahaan perlu membuat identitas yang bisa dikenal oleh masyarakat dengan mudah. Misalnya: logo perusahaan, alat-alat tulis, brosur, tanda, formulir perusahaan, kartu nama, bangunan, seragam dan peraturan pakaian.
3. Events (Acara) Perusahaan bisa menarik perhatian mengenai produk baru ataupun kegiatan perusahaan dengan cara mengadakan acara khusus seperti wawancara, seminar, kompetisi, kontes dan ulang tahun agar dapat menjangkau masyarakat luas.
4. News (Berita) Salah satu dari tugas utamanya Public Relations adalah untuk membuat ataupun menemukan acara yang sesuai dengan perusahaan, produknya, orang-orangnya atau pegawainya, dan membuat media tertarik untuk memuat berita press release dan hadir dalam konferensi pers.
36
5. Speeches (Pidato) Semakin tinggi kebutuhan perusahaan untuk dapat menjawab setiap keperluan masyarakat dengan menjawab pertanyaan dari media atau memberikan pengarahan di asosiasi penjualan atau pertemuan penjualan yang bertujuan untuk membicarakan, dan hal ini dapat membangun citra perusahaan.
6. Public-Service Activities (Kegiatan Layanan Masyarakat) Perusahaan dapat membangun image yang positif dengan cara menyumbang uang dan waktu dalam hal-hal yang positif.
7. Sponsorship Perusahaan dapat memasarkan barang mereka dengan mensponsori acara olahraga atau acara kebudayaan yang bermanfaat bagi kelangsungan perusahaannya.
2.2.4.3 Taktik Marketing Public Relations (Three Ways Strategy)
Dari konsep Marketing Public Relations secara garis besarnya
terdapat tiga taktik (Three Ways Strategy) sebagai perwujudan
kegiatan Marketing Public Relations menurut Rosady Ruslan
(2010:246) agar dapat melaksanakan program dalam mencapai tujuan
(goals), sebagai berikut.
1) Pull Strategy (Menarik) Praktisi Public Relations memiliki potensi dalam menerapkan suatu taktik untuk menarik perhatian publik dengan berbagai cara, guna mengupayakan tercapainya tujuan perusahaan serta peningkatan penjualan baik barang ataupun jasa.
2) Push Strategy (Mendorong) Strategi dorongan berfungsi untuk merangsang konsumen untuk membeli produk, jadi bermacam-macam pelayanan yang menarik keuntungan, hadiah, dan sebagainya. Upaya dengan menerapkan taktik mendorong atau merangsang peningkatan jumlah pembelian, sehingga dapat meningkatkan angka penjualan.
3) Pass Strategy (Memengaruhi) Sebagai upaya memengaruhi atau menciptakan opini publik menguntungkan melalui berbagai kegiatan, partisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan tanggung jawab sosial serta
37
kepedulian masalah yang berkaitan dengan kondisi dan lingkungannya.
Setiap perusahaan memiliki taktik atau strategi tersendiri dalam
melaksanakan kegiatan Marketing Public Relations, guna mencapai
tujuan dan mendapatkan keuntungan dari pemasaran dan penjualan
produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Perusahaan perlu
menginformasikan kepada konsumen mengenai kelebihan dan
manfaat produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Adanya
pengetahuan konsumen terhadap produk perusahaan, menimbulkan
keinginan konsumen untuk mengetahui lebih dalam akan hal itu.
Kemudian untuk mempertahankan rasa keingintahuan para
konsumen, perlu adanya dorongan untuk konsumen membeli produk
yang ditawarkan, dengan melakukan kegiatan promosi melalui peran
praktisi Public Relations. Setelah melakukan berbagai strategi
tersebut, dapat menimbulkan opini publik terhadap perusahaan.
Sehingga dapat membentuk maupun mempertahankan citra dan
reputasi perusahaan.
2.2.4.4 Keterkaitan Public Relations dengan Marketing Public
Relations
Menurut Soemirat dan Elvinaro (2007:99), idealnya bahwa antara
public relations dan marketing itu secara struktural sama-sama
memiliki department (divisi) sendiri-sendiri. Tetapi secara fungsional
kedua departemen bersatu untuk mencapai tujuan perusahaan.
38
Meskipun antara public relations dan marketing secara filosofis
berbeda. Public Relations bertujuan untuk membangun citra,
sedangkan marketing bertujuan menjual produk (product selling)
kepada target pasar. Perpaduan antara dua elemen penting
organisasi ini melahirkan konsep “Marketing Public Relations”.
(Kriyantono, 2008:57)
Menurut Ardianto (2009:120-121) dalam bukunya Public Relations
Praktis, masuknya bidang Public Relations ke dalam marketing,
karena peningkatan kebutuhan dan minat konsumen, harga semakin
kompetitif, perlu memperluas distribusi dan banyaknya promosi dari
produk/jasa sejenis. Berubahnya cara marketing dengan memasukkan
Public Relations ke dalamnya disebabkan oleh:
1. Adanya sikap kritis konsumen dan ketatnya pengawasan pemerintah.
2. Penarikan berbagai produk selalu menghiasi berita utama di media massa.
3. Adanya kesan negatif konsumen kepada setiap produk yang ditawarkan.
4. Perlunya pemasangan iklan dengan muatan yang mencerminkan kebutuhan sosial dan tanggung jawab produsen.
5. Seringkali bermunculan berbagai isu produk dan perusahaan. 6. Masalah citra perusahaan dan produk yang selalu harus
dipelihara dan ditingkatkan.
Anggoro (2000:242) dalam bukunya Teori dan Profesi
Kehumasan mengatakan, humas dan pemasaran sesungguhnya
mencakup keseluruhan proses perencanaan, implementasi dan
evaluasi program-program komunikasi pemasaran sebagai
‘penghubung’ perusahaan dengan konsumen serta masyarakat luas,
39
sekaligus sebagai bagian dari strategi pemasaran dan strategi
perusahaan secara keseluruhan.
Terdapat tiga pendekatan strategis yang harus dilakukan
terhadap humas dan pemasaran. Pertama, kedua fungsi itu harus
diletakkan sebagai bagian dari keutuhan kelangsungan usaha. Kedua,
kegiatannya difokuskan untuk meningkatkan upaya awareness dan
meningkatkan pembelian produk/jasa yang ditawarkan. Dan ketiga,
orientasinya harus difokuskan untuk menciptakan kepuasan
konsumen dan dimanfaatkan guna membentuk long term customer
relationship. (Anggoro, 2000:243)
Dalam melaksanakan kegiatan marketing, yang paling utama
praktisi PR lakukan yaitu mencari tahu apa yang diinginkan dan
dibutuhkan publik terhadap perusahaan dan produk yang dihasilkan,
dengan melalui kegiatan research. Kemudian, praktisi PR
merencanakan dan membuat program yang dapat berhubungan
langsung dengan publiknya, seperti membuat event yang bertujuan
mempromosikan produk perusahaan. Sehingga publik akan tertarik
dengan produk yang ditawarkan. Tugas PR selanjutnya yaitu
memastikan bahwa tujuan dalam pembuatan program tersebut,
tersampaikan dengan baik kepada publik. Sehingga dapat membentuk
opini publik yang baik, serta dapat membentuk citra dan reputasi
perusahaan yang positif. Langkah terakhir yang dilakukan oleh praktisi
PR yaitu melakukan evaluasi terhadap program yang dibuat tersebut,
40
apakah tujuan dari perusahaan sudah tercapai atau bahkan
sebaliknya.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, peran public relations
penting dalam kegiatan marketing dalam suatu perusahaan. Praktisi
public relations berperan dalam menginformasikan segala macam
yang berkaitan dengan produk perusahaan kepada konsumen. Dalam
menginformasikan produk, praktisi PR melakukan kegiatan publikasi.
Publikasi tersebut bertujuan untuk memengaruhi dan menarik
perhatian target konsumen. Tidak hanya itu, PR juga bertugas dalam
menyelenggarakan event yang berhubungan langsung dengan para
konsumennya. Tujuan dalam penyelenggaraan event tersebut
sekaligus mencari tahu keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap
perusahaan dan produk yang ditawarkan.
2.2.5 Loyalitas Pelanggan
Dalam bukunya Tjiptono, Prinsip & Dinamika Pemasaran
(2000:105), sebagaimana diketahui bahwa tujuan dari suatu bisnis
adalah untuk menciptakan para pelanggan merasa puas. Terciptanya
kepuasan dapat memberikan beberapa manfaat, di antaranya
hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi
harmonis, sehingga memberikan dasar yang baik bagi pembelian
ulang dan terciptanya kesetiaan terhadap merek serta membuat suatu
rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang
menguntungkan bagi perusahaan.
41
Menurut Hasan (2008:84) yang dikutip oleh Suryati dalam
bukunya Manajemen Pemasaran: Suatu Strategi dalam Meningkatkan
Loyalitas Pelanggan mengatakan bahwa loyalitas pelanggan
merupakan kebiasaan perilaku pengulangan pembelian, keterkaitan
dan keterlibatan yang tinggi pada pilihannya dan bercirikan dengan
pencarian informasi eksternal dan evaluasi alternatif.
Loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai orang yang membeli
khususnya yang membeli secara teratur dan berulang-berulang.
Pelanggan merupakan seseorang yang secara terus-menerus dan
berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan
keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu
jasa dan membayar produk atau jasa tersebut. (Suryati, 2015:93)
Menurut Griffin (2002:22) terdapat empat jenis loyalitas yang
berbeda:
1. Tanpa Loyalitas Konsumen memiliki berbagai alasan untuk tidak mengembangkan loyalitas terhadap produk atau jasa tertentu. Secara umum, perusahaan harus menghindari para pembeli jenis ini, karena mereka tidak akan pernah menjadi pelanggan yang loyal, mereka hanya memberikan sedikit kontribusi terhadap keuangan perusahaan.
2. Loyalitas yang Lemah Ketertarikan yang lemah digabungkan dengan pembelian berulang yang tinggi menghasilkan loyalitas yang lemah (inertia loyalty). Konsumen ini membeli karena kebiasaan. Pembeli jenis ini merasakan tingkat ketidakpuasan yang nyata.
3. Loyalitas Tersembunyi Tingkat preferensi yang relatif tinggi digabungkan dengan tingkat pembelian yang rendah, menunjukkan loyalitas tersembunyi (latent loyalty). Bila pelanggan memiliki loyalitas
42
yang tersembunyi, maka akan menentukan pembelian berulang adalah pengaruh situasi dan bukan pengaruh sikap.
4. Loyalitas Premium Loyalitas premium adalah jenis loyalitas yang paling sering dapat ditingkatkan yang terjadi bila ada tingkat keterkaitan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang juga tinggi. Ini merupakan jenis loyalitas yang lebih disukai untuk semua konsumen di setiap perusahaan. (Suryati, 2015:93-94)
Loyalitas terbentuk atas kepercayaan dan kepuasan para
konsumen terhadap perusahaan, maupun produk yang dihasilkan oleh
perusahaan itu sendiri. Perusahaan berusaha memberikan gagasan
kepada pikiran kosumen bahwa produk yang ditawarkan lebih unggul
dibandingkan dengan yang lainnya, sehingga terdapat ikatan
emosional. Pelanggan dikatakan loyal apabila, melakukan pembelian
secara terus-menerus dan berulang-ulang.
2.2.6 Model Four Step of Public Relations
Menurut Cutlip & Center yang dikutip oleh Yulianita dalam
bukunya Dasar-Dasar Public Relations (2007:121), ada empat
tahapan proses Public Relations. Proses tersebut bersifat dinamis,
sehingga setiap unsur yang ada pun berkesinambungan. Empat
tahapan tersebut antara lain:
1. Penelitian (Research)
Seorang praktisi Public Relations harus mengenal gejala dan
penyebab permasalahan. Oleh sebab itu, praktisi Public Relations
perlu melibatkan dirinya dalam penelitian dan penelitian
pengumpulan fakta. Public Relations perlu mengamati dan
43
membaca mengenai pengertian, opini, sikap, dan perilaku orang-
orang yang berkepentingan dan terpengaruhi oleh tindakan
perusahaan. “What’s happening now?” merupakan kata-kata yang
menjelaskan tahap ini.
2. Perencanaan dan Pemograman (Planning and Programming)
Tahap ini sangat menentukan suksesnya pekerjaan humas secara
keseluruhan, oleh karena itu dalam melakukan kegiatan planning
perlu diperhatikan secara matang. Dalam penyusunan planning ini
harus berpijak pada data yang telah diperoleh melalui tahapan
research (penelitian), di mana seorang praktisi humas telah
menemukan penyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap
dengan langkah pemecahan atau pencegahannya dan data
tersebut harus apa adanya. Tahap ini akan memberikan jawaban
atas pertanyaan “Apa yang harus kita lakukan, katakan dan
mengapa (alasannya)?” (What should we do and say and why?)
3. Aksi dan Komunikasi (Action and Communicating)
Merupakan tahapan pelaksanaan atau tahap action dari kegiatan
humas atau Public Relations sesuai dengan fakta dan data yang
telah dirumuskan dalam bentuk perencanaan. Dalam hal ini,
seorang praktisi Public Relations dalam melakukan kegiatan
komunikasi sebaiknya mengacu dan sesuai dengan perencanaan.
Tahapan ini melaksanakan “Bagaimana dan kapan kita bertindak
44
dan mengatakan hal tersebut?” (How and when, do we do and say
it?).
4. Evaluasi Program (Evaluating)
Tahap terakhir Public Relations dalam melakukan suatu evaluasi
terhadap apa yang telah dilakukan dari tahap pertama dan tahap-
tahap berikutnya. Di sini humas mengetahui apakah
pelaksanaannya berdasarkan rencana atau tidak dan apakah perlu
dirubah atau tidak, apa yang harus dievaluasi. Dalam hal ini, tujuan
utama dari penilaian ialah untuk mengetahui apakah kegiatan
humas benar-benar dilaksanakan menurut rencana berdasarkan
hasil penelitian atau tidak, penilaian penting untuk mengetahui
sampai di mana kelancaran kegiatan humas yang telah
berlangsung “Bagaimana kita telah melakukannya?” (How did we
do?)
Peran PR dalam suatu perusahaan ataupun organisasi begitu
penting. PR membantu dalam mencapai visi dan misi dari suatu
perusahaan. Untuk melaksanakan kegiatan PR dengan baik, maka
diperlukan proses. Mengingat, kegiatan PR tidak hanya
mementingkan hasil akhir, namun juga cara yang ditempuh untuk
memperoleh hasil akhir tersebut. Praktisi PR dalam melaksanakan
tugas-tugasnya selalu dimulai dan diakhiri dengan penelitian.
Praktisi PR harus memiliki kepekaan terhadap masalah yang
terjadi dengan cara mengidentifikasi masalah, merencanakan
45
program untuk menyelesaikan masalah tersebut, kemudian
mengaplikasikan dan mengkomunikasikannya serta melakukan
evaluasi dan penelitian apakah langkah yang diambil sudah tepat
atau tidak.
46
Mengembangkan
Teori:
1. Model 4 Step
2. Strategi
Marketing
Public
Relations
Pemilihan Kasus:
Strategi Marketing
Public Relations
Radio Prambors
102,2 FM Jakarta
dalam
Mempertahankan
Loyalitas Pendengar
Desain Pemilihan
Data :
1. Narasumber
Divisi Marketing
2. Narasumber
Divisi Public
Relations
a. Pengumpulan Data
dan Analisis:
1. Wawancara
Mendalam
2. Dokumentasi
3. Studi
Kepustakaan
b. Teknik Analisis
Data Kualitatif
Miles dan
Huberman:
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
3. Penarikan
Kesimpulan
Laporan Hasil
Penelitian
2.3 Bagan Alur Pikir
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian
Penelitian merupakan cara untuk mendapatkan jawaban dari
suatu permasalahan yang terjadi. Metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci
yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan
kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada
ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional
berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang
masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris
berarti cara-cara yang dilakukan oleh indera manusia, sehingga
orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang
digunakan. Sedangkan sistematis artinya proses yang digunakan
dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis. (Sugiyono, 2008:2)
Sedangkan paradigma menurut Moleong (2013:49) dalam
bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Kualitatif merupakan
pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan
hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku
48
yang di dalamnya ada konteks khusus atau dimensi waktu).
Kemudian, menurut Salim (2006:63) dalam bukunya Teori dan
Paradigma Penelitian Sosial mengatakan, paradigma dapat diartikan
sebagai perangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang
menuntun seseorang dalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari.
3.1.1 Jenis Paradigma
Jenis-jenis paradigma terbagi menjadi empat, antara lain
Postivisme, Post-positivisme, Teori Kritis dan Konstruktivisme.
Perbedaan paradigma dari keempat paradigma tersebut dapat dilihat
dari cara pandang masing-masing terhadap realitas yang digunakan
dan cara yang ditempuh untuk melakukan pengembangan penemuan
ilmu pengetahuan, khususnya pada tiga aspek yang ada di
dalamnya, yakni aspek-aspek ontologis, epistemologis dan
metodologis.
Keempat paradigma tersebut memiliki tampilan yang sangat
berbeda. Paradigma positivis yang disebut juga conventional
positivism menghadapi tiga kelompok paradigma, yaitu post-
postivisme, teori kritis dan konstruktivisme. (Salim, 2006:72)
Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan paradigma
konstruktivisme. Paradigma ini hampir merupakan antithesis
(pertentangan) terhadap paham yang menempatkan pengamatan
dan objektivitasnya dalam menemukan suatu realitas atas ilmu
pengetahuan. Secara ontologis, aliran ini menyatakan bahwa realitas
49
itu ada dalam beragam bentuk konstruksi mental yang didasarkan
pada pengalaman sosial, bersifat lokal dan spesifik, serta tergantung
pada pihak yang melakukannya. Atas dasar filosofi ini, aliran ini
menyatakan bahwa hubungan epistimologis antara pengamat dan
objek merupakan satu kesatuan, subjektif dan merupakan hasil
perpaduan interaksi di antara keduanya. (Salim, 2006:71)
Alasan peneliti meggunakan paradigma ini, karena dalam
perumusan masalah peneliti ingin mengatahui strategi Marketing
Public Relations yang dilakukan oleh Radio Prambors Jakarta dalam
mempertahankan loyalitas pendengarnya. Dengan begitu peneliti
pertama-tama harus mengidentifikasi kebenaran dari beberapa
orang, kemudian membandingkan pendapat dari orang-orang
tersebut. Hal itu bertujuan agar mendapat hasil akhir dari suatu
kebenaran dan telah disepakati bersama. Dengan demikian,
kebenaran tersebut bersifat relatif, subjektif, dan spesifik mengenai
hal-hal tertentu.
3.2 Pendekatan Penelitian
Secara umum pendekatan penelitian yang terkenal dibagi
menjadi dua, yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dalam
melakukan penelitian, peneliti menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif. Pengertian metode penelitian kualitiatif menurut Sugiyono
(2015:1) dalam bukunya Memahami Penelitian Kualitatif adalah
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
50
yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.
Metode penelitian kualitatif ini sering disebut metode penelitian
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang
alamiah (natural setting); disebut juga sebagai metode etnographi,
karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk
penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode
kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat
kualitatif. (Sugiyono, 2015:1)
Berdasarkan karakteristik menurut Bogdan and Biklen (2006)
itu:
1. Dilakukan dalam kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya
adalah eksperimen), peneliti langsung ke sumber data dan
peneliti adalah instrumen kunci. Kondisi alamiah adalah kondisi
sebagaimana adanya, peneliti tidak melakukan perlakuan-
perlakuan yang dapat memengaruhi keilmiahan obyek yang
diteliti.
2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang
terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak
menekankan pada angka. Data yang terkumpul setelah
51
dianalisis selanjutnya dideskripsikan sehingga mudah dipahami
orang lain.
3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada
produk atau outcome. Peneliti kualitatif lebih memfokuskan
pada penelitian yang bersifat proses, seperti interaksi antar
manusia dalam suatu komunitas, proses pelaksanaan kerja,
perkembangan suatu gejala atau peradaban.
4. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif.
Peneliti kualitatif menganalisis data berdasarkan data yang
diperoleh dari lapangan secara berulang-ulang, dianalisis
sehingga akan menghasilkan temuan yang dapat disusun
dalam tema tertentu.
5. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data di balik
yang teramati). Penelitian kualitatif lebih menekankan untuk
memahami makna secara mendalam dari suatu gejala. Makna
adalah data yang sesungguhnya di balik data yang tampak,
makna adalah interpretasi dari suatu data yang tampak.
(Sugiyono, 2017:7)
Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena
dengan sedalam-dalamnya. Riset inti tidak mengutamakan besarnya
populasi atau sampling, bahkan menggunakan populasi yang sangat
terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa
menjelaskan fenomena yang diteliti maka tidak perlu mencari
52
sampling lainya. Di sini yang lebih ditekankan adalah persoalan
kedalam (kualitas) data, bukan banyaknya (kuantitas) data
(Kriyantono,2009:51).
Dalam pemilihan pendekatan penelitian kualitatif ini, penulis
diharapkan dapat memberikan pemahaman dan memaknai secara
mendalam mengenai strategi Radio Prambors Jakarta dalam
mempertahankan loyalitas para pendengar melalui marketing public
relations, serta menganalisis kendala atau hambatan dan pendukung
yang dialami saat melaksanakan marketing public relations. Hal
tersebut didukung dengan menggunakan berbagai macam teknik
pengumpulan data, salah satunya melalui wawancara. Sehingga,
penelitian ini akan menghasilkan jawaban yang lebih subjektif,
mendalam, dan lebih merinci.
3.3 Format Penelitian
Penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan
dalam penelitian deskriptif adalah berupa kata-kata, gambar, dan
bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan
metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan
berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.
Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data
untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. (Moleong,
2011:11)
53
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dimana
bertujuan untuk membuat deskriptif secara sistematis, faktual, akurat
tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Periset
sudah mempunyai konsep (biasanya satu konsep) dan kerangka
konseptual. Melalui kerangka konseptual (landasan teori), periset
melakukan operasional konsep yang akan menghasilkan variabel
beserta indikatornya. Riset ini untuk menggambarkan realitas yang
sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan atar variabel
(Kriyantono, 2012:69).
Penelitian deskriptif kualitatif diuraikan dengan kata-kata
menurut pendapat responden, apa adanya sesuai dengan
pertanyaan penelitiannya, kemudian dianalisis pula dengan kata-kata
apa yang melatarbelakangi responden berperilaku (berpikir,
perperasaan, dan bertindak) seperti itu tidak seperti lainnya,
direduksi, ditriangulasi, disimpulkan (diberi makna oleh peneliti), dan
diverifikasi (dikonsultasikan kembali kepada responden dan teman
sejawat). Minimal ada tiga hal yang digambarkan dalam penelitian
kualitatif, yaitu karakteristik pelaku, kegiatan atau kejadian-kejadian
yang terjadi selama penelitian, dan keadaan lingkungan atau
karakteristik tempat penelitian berlangsung. (Usman,dkk., 2011:130)
Berdasarkan pendapat di atas, dalam penelitian ini penulis
akan mendeskripsikan strategi dan kegiatan Marketing Public
Relations yang dilakukan oleh radio Prambors Jakarta dalam
54
mempertahankan loyalitas para pendengarnya. Tidak hanya itu,
penulis akan mendeskripsikan dukungan dan kendala yang dialami
oleh radio Prambors Jakarta dalam melaksanakan Marketing Public
Relations. Untuk mendapatkan hasil dari penelitan tersebut, penulis
akan mengumpulkan berbagai data, baik berupa gambar maupun
kata-kata.
3.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
studi kasus. Menurut Salim (2006:118-120) dalam bukunya Teori dan
Paradigma Penelitian Sosial, studi kasus dapat diartikan sebagai
metode atau strategi penelitian dan sekaligus hasil suatu penelitian
pada kasus tertentu. Studi kasus lebih dipahami sebagai pendekatan
untuk mempelajari, menerangkan, atau menginterpretasi suatu
‘kasus’ dalam konteksnya yang alamiah tanpa adanya intervensi
pihak luar.
Studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok
pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila
peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-
peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya
terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks
kehidupan nyata. (Yin, 2014:1)
Alasan penulis menggunakan metode studi kasus, karena
ingin mendalami segala hal yang berkaitan dengan strategi dan
55
implementasi dari Radio Prambors Jakarta dalam melakukan
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Marketing Public
Relations. Tujuan dalam penelitian ini ingin mengetahui dampak
implementasi Marketing Public Relations tersebut terhadap loyalitas
pendengar Radio Pramors Jakarta. Dengan menggunakan metode
penelitian ini, peneliti mengeksplor dan mendeksripsikan apa saja
strategi yang dilakukan, serta dukungan dan kendala yang didapat
oleh radio Prambors Jakarta dalam mengaplikasikan kegiatan-
kegiatan Marketing Public Relations.
3.5 Subjek dan Objek Penelitian
Penulis menentukan subjek dan objek dalam penelitian
kualitatif ini. Penentuan subjek dan objek adalah sebagai pendukung
penulis melaksanakan penelitian.
3.1.1 Subjek
Dalam melaksanakan penelitian, penulis perlu memilih dan
memanfaatkan informan. Informan adalah orang yang dimanfaatkan
untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar
penelitian. Jadi, ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang
latar penelitian. Ia berkewajiban secara sukarela menjadi anggota tim
penelitian walaupun hanya bersifat informal. Sebagai anggota tim
dengan kebaikannya dan dengan kesuka-relaannya ia dapat
memberikan pandangan dari segi orang dalam tentang nilai-nilai,
56
sikap, bangunan, proses, dan kebudayaan yang menjadi latar
penelitian tersebut. (Moleong, 2011:132)
Subjek penelitian menurut Amin (1986) yang dikutip oleh Idrus
dalam bukunya Metode Penelitian Ilmu Sosial, merupakan seseorang
atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh keterangan,
sedangkan Suharsimi Arikunto (1989) memberi batasan subjek
penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel
penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan. Dalam sebuah
penelitian, subjek penelitian memiliki peran yang sangat strategis
karena pada subjek penelitian, itulah data tentang variabel yang
penelitian akan diamati. (Idrus, 2009:91)
Subjek yang dipilih untuk data utama dalam penelitian ini,
dipilih berdasakan orang-orang tertentu karena dianggap kredibel
dan memang terjun secara langsung dalam kegiatan. Adapun
subjeknya adalah Jabbar Avian sebagai Public Relations dan Brand
Promotion, serta Kurniawan Dwi Prasetyo sebagai Assistant Manager
Marketing Radio Prambors Jakarta.
3.5.2 Objek
Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti.
Sugiyono (2012:16) menjelaskan bahwa objek penelitian adalah
suatu atribut dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Objek dalam penelitian ini adalah
57
implementasi Marketing Public Relations Radio Prambors 102,2 FM
Jakarta dalam mempertahankan loyalitas pendengar.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2012:224) dalam bukunya Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D mengatakan, teknik pengumpulan
data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, makna peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer
merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya
lewat orang lain atau lewat dokumen.
Gambar 12.1 Macam-macam Teknik Pengumpulan Data
Macam teknik
pengumpulan data
Observasi
Wawancara
Dokumentasi
Triangulasi/
gabungan
58
Berdasarkan bagan di atas, dapat dijelaskan bahwa sumber
data terbagi menjadi dua yaitu sumber primer dan sumber sekunder.
Sumber primer yang digunakan oleh penulis di antaranya yaitu
wawancara mendalam dan dokumentasi. Sedangkan sumber data
sekunder yaitu berasal dari studi kepustakaan.
1. Sumber Primer a. Wawancara Mendalam (In-Depth Interview)
Wawancara mendalam adalah suatu teknik dalam penelitian kualitatif, di mana seorang responden atau kelompok responden mengkomunikasikan bahan-bahan dan mendorong untuk diskusikan secara bebas. (Ardianto, 2010:61)
Penulis menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan sumber data dalam memenuhi bahan penelitian. Wawancara yang dilakukan yaitu bersifat terstruktur.
b. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. (Sugiyono,2012:240)
2. Sumber Sekunder Sumber sekunder penelitian yaitu studi kepustakaan. Pengumpulan data dan teori dalam penelitian yang dikumpulkan melalui buku-buku referensi, jurnal ilmiah, media massa, leaflet, bahan-bahan publikasi yang ada di perpustakaan sebagai penunjang penelitian dan juga data berupa rekaman atau catatan yang terdapat pada lokasi penelitian. (Sugiyono, 2014:309-326)
59
3.7 Teknik Keabsahan Data
Menurut Moleong (2011:320) dalam bukunya Metode
Penelitian Kualitatif, yang dimaksud dengan keabsahan data adalah
bahwa setiap keadaan harus memenuhi:
1) Mendemonstrasikan nilai yang benar; 2) Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan 3) Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang
konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya.
Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik
pemeriksaan kepercayaan, dalam penelitian ini digunakan teknik
pemeriksaan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data
itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah
pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin (1978) yang dikutip
oleh Moleong membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik
pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode,
penyidik, dan teori.
1) Triangulasi Sumber
Membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan
suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif. Yang penting di sini
ialah bisa mengetahui adanya alasan-alasan terjadinya
perbedaan-perbedaan tersebut. (Patton, 1987:331)
2) Triangulasi Metode
Menurut Patton (1987:329) terdapat dua strategi, antara
lain:
60
a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil
penelitian beberapa teknik pengumpulan data
b. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber
data dengan metode yang sama.
3) Triangulasi Penyidik
Memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk
keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.
Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi
kemelencengan dalam pengumpulan data.
4) Triangulasi Teori
Menurut Lincoln dan Guba (1981:307), berdasarkan
anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat
kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Di pihak lain,
Patton (1987:327) berpendapat lain, yaitu bahwa hal itu
dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penjelasan
banding (rival explanation). (Moleong:330-331)
Pada penelitian ini, penulis menggunakan triangulasi sumber.
Penulis mewawancarai sumber lain, guna menghasilkan sudut
pandang yang berbeda. Sumber dalam penelitian ini yaitu para
pendengar Radio Prambors Jakarta. Adanya perbedaan sudut
pandang dari berbagai sumber yang diwawancarai, akan
memberikan perbandingan di antara para informan. Guna
melengkapi keabsahan data, maka penelitian ini juga menggunakan
triangulasi penyidik. Triangulasi penyidik ini dipilih dengan
memanfaatkan sumber dari seorang pakar. Penulis memilih seorang
pakar yaitu Alfonso Harrison, S. Sos., M. Si.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan
61
data dalam periode tertentu. Menurut Miles dan Huberman yang
dikutip oleh Sugiyono (2015:91), mengemukakan bahwa aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data
display, conclusion drawing atau verification.
1. Reduksi Data (Data Reduction) Mereduksi data bisa diartikan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan temanya. Dengan mereduksi data akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya.
2. Penyajian Data (Data Display) Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori. Menurut Miles dan Huberman yang paling penting digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks bersifat naratif.
3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing atau Verification) Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis mengawali dengan
mengumpulkan data dari berbagai sumber. Tentunya banyak data
yang diperoleh untuk mendukung hasil dari penelitian, maka dari
itu penulis perlu mencatat secara teliti dan rinci. Setelah itu penulis
melakukan reduksi data, dengan memilih data yang penting untuk
dijadikan sumber data penelitian. Dengan demikian, data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya.
62
Setelah melakukan reduksi data, penulis mendisplaykan data.
Langkah yang dilakukan penulis yaitu menjabarkan data dengan
menggambarkannya dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Hal
tersebut akan mempermudah penulis untuk memahami apa yang
terjadi, merencanakan langkah selanjutnya berdasarkan apa yang
telah dipahami tersebut.
Langkah terakhir yang dilakukan oleh penulis adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif
mungkin akan menjawab perumusan masalah dari penelitian
penulis, hal tersebut dapat bersifat konsisten dan bahkan dapat
bersifat sementara. Sesuai dengan penelitian kualitatif, hasil dari
penelitian dapat berubah dan berkembang sesuai peristiwa yang
terjadi dan berbagai macam data yang didapat oleh penulis.
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek
4.1.2 Sejarah Radio Prambors
Prambors merupakan radio yang dirintis oleh sekelompok anak muda,
yang hanya dapat diperdengarkan di kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Beberapa anggota dari Prambors tersebut yaitu Imran Amir, Mursid
Rustam, Malik Sjafei dan Bambang Wahyudi, serta Tri Tunggal. Nama
lengkap Pambors adalah Prambors Rasisonia, yang merupakan
singkatan dari Prambanan, Mendut, Borobudur, dan Sekitarnya
(Prambors) dan Radio Siaran Sosial Niaga (Rasisonia).
Pada tahun 1970, nama radio tersebut dibentuk menjadi PT Radio
Prambors Broadcasting Service. Alasan dibentuknya nama tersebut,
karena pemerintah mengeluarkan aturan baru, bahwa setiap radio
berbadan hukum harus berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau
perkumpulan. Namun, di era 80-an namanya diubah menjadi PT Radio
Prambors. Sejak tahun 1971, Prambors semakin yakin dengan
segmentasi para pendengarnya yaitu kalangan muda. Sampai saat ini
segmentasi pendengar Prambors yaitu dari usia 18 hingga 24 tahun.
Stasiun radio yang memanggil pendengarnya dengan “Kawula
Muda” ini, menggunakan format musik Contemporary Hits Radio (CHR)
64
dan menyajikan konten serta penyiar dan bintang tamu yang menarik
perhatian para pendengarnya. Tidak hanya dapat didengarkan di
kawasan Jakarta saja, radio Prambors juga tersebar di delapan kota, di
antaranya Prambors Bandung 98.4 FM, Prambors Makassar 98.4 FM,
Prambors Medan 97.5 FM, Prambors Semarang 102 FM, Prambors
Solo 99.2 FM, Prambors Surabaya 89.3 FM, Prambors Yogyakarta 95.8
FM serta Prambors Manado 103.6 FM. Stasiun radio yang
memperdengarkan 80% musik Internasional dan 20% musik lokal ini
pun memiliki tagline, yaitu “Indonesia #1 Hit Music Station”. Selain itu,
Prambors tidak hanya dapat didengarkan melalui frekuensi radio,
program siarannya juga dapat diakses secara streaming melalui
website (www.pramborsfm.com), aplikasi serta youtube
(PramborsRadio).
4.1.2 Visi dan Misi Radio Prambors
Visi :
1. Menciptakan dan menjaga identitas sebagai stasiun radio untuk
generasi muda.
2. Meningkatkan nilai-nilai dari penyiaran radio di Indonesia, yang
dimulai dari Jakarta.
65
Misi :
1. Menjadi stasiun radio nomor satu di kalangan anak muda dan di
delapan kota lainnya.
2. Menjadi panutan untuk anak muda di Jakarta dan di delapan kota
lainnya.
3. Menjaga gaya dan trend di kalangan anak muda.
4.1.3 Logo Radio Prambors
Meskipun usianya terbilang sangat tua dalam dunia penyiaran radio,
Prambors memiliki identitas yang melekat di benak para pendengarnya
yaitu logo yang dimilikinya.Logo tersebut berbentuk wajah seorang
wanita yang memiliki rambut keriting.Orang-orang biasa menyebut
wanita tersebut adalah ‘Si Jabrik’.
Gambar 4.1
66
Pada awalnya, logo dari stasiun radio tersebut hanya bertuliskan
‘Prambors’ dalam bentuk stiker dan itu bersifat sementara. Namun
seiring berjalannya waktu dan Radio Prambors harus menjadi sebuah
badan usaha, hal itu membuat Prambors harus menetapkan logo
dantidak berubah. Logo tersebut terinspirasi dari salah satu album
kelompok musik asal Belanda yang bernama The Ekseption.Gambar
tersebut lalu dimodifikasi oleh salah satu mantan penyiar Prambors
yang bernama Wimi, sehingga terlihat berbeda.
Sekitar tahun 1969 logo ‘Si Jabrik’ dipergunakan.Logo tersebut juga
memiliki arti penting, yaitu ‘Si Jabrik’ yang memiliki rambut keriting
menginterpretasikan bahwa segala aktivitas Prambors berkelanjutan
dan pertumbuhan yang tidak terbatas. Sedangkan bentuk mata tersebut
memperlihatkan ketajaman, fokus, optimis, dan berpikir ke depan.
Kemudian lingkaran hitam menggambarkan bahwa Prambors
merupakan sebuah komunitas anak muda urban Indonesia yang aktif
dan memiliki pengetahuan global atau wawasan yang luas. Selanjutnya
tulisan Prambors yang berwarna hitam mempresentasikan penyajian
musik, info, dan program kepada para pendengar. Lalu yang terakhir
latar belakang berwarna kuning merupakan lambang dari Prambors
yang muda dan kreatif.
4.1.3 Program Siaran Radio Prambors
Radio Prambors menyiarkan beberapa program siaran untuk Kawula
Muda, di antaranya:
67
1. Desta and Gina in the Morning with Kenny
Program ini dibawakan oleh penyiar yang terkenal yaitu Desta dan
Gina, mereka juga ditemani oleh Kenny.Program ini disiarkan pada
setiap hari Senin - Jumat, pukul 6 – 10 pagi. Menurut survei yang
dilakukan oleh Prambors, program ini merupakan siaran pagi yang
paling lucu di Jakarta. Terdapat beberapa konten pada program pagi
ini, di antaranya:
a. Iseng Ah, merupakan konten saat Desta dan Gina ngerjain
orang dari berbagai profesi.
b. Beringas (Berita Ringan dan Panas), di mana Desta dan Gina
memparodikan kisah selebritis.
c. Dugong, merupakan kisah lucu si Dudung dan si Dongdong
yang tidak pernah akur.
d. Sapa Mantan, konten di mana Desta dan Gina menantang
Kawula Muda untuk menghubungi mantannya.
e. Rejojum (Rekomendasi Jomblo Jumat), di sini Prambors akan
mempromosikan Kawula Muda yang Jomblo di siaran on air.
f. Pak Badak, pada konten ini Desta akan memberikan fakta-fakta
tentang kepribadian Kawula Muda berdasarkan zodiak mereka.
2. Sunset Trip
Ini merupakan program sore hari, yang dibawakan oleh dua penyiar,
yaitu Ilham dan Julio. Program yang berlangsung dari pukul 4 sore
hingga 8 malam ini memiliki berbagai konten, di antaranya:
68
a. Fakta Cemen Mr. Lessman. Pada konten ini Mr. Lessman
merupakan guru kocak yang akan memberikan fakta dan tips
tidak berfaedah atau tidak bermanfaat.
b. Nanya Mulu, berisi tentang tantangan jawab pertanyaan pakai
pertanyaan.
c. Sori, merupakan konten yang berisi tentang menciptakan
sound efek sendiri dari mulut Kawula Muda.
3. Night Sift
Program Night Sift berlangsung pada pukul 8 hingga 12 malam.
Dua penyiar yang bernama Genus dan Mario yang membawakan
program ini pada malam hari, dengan perbincangan ringan dan
charts paling update di #Trending20, lagu terbaru dan paling update
di #NIGHTSIFT. Terdapat beberapa konten dalam program ini
diantaranya:
a. Listening Party, merupakan konten yang berisi tentang
celebrate launching album musisi favorit Kawula Muda.
b. Interview, konten yang berisi tentang obrolan penyiar Prambors
dengan berbagai musisi nasional dan internasional.
c. Night Scratch, konten yang memutarkan mixtape dari DJ-DJ
ternama eksklusif.
d. Feature Segment on Apps, di sini Mario dan Genus berbincang
seru bersama para musisi Indonesia dan ditayangkan live di
aplikasi favorit Kawula Muda.
69
e. History, menyiarkan info apa yang terjadi di dunia musik setiap
bulannya.
f. Fresh Friday, di sini Prambors akan memutarkan lagu yang
baru rilis pertama kali di dunia setiap hari Jumat.
4. DJ Show
Program ini disiarkan pada hari Senin hingga Jumat, pada pukul 10
pagi sampai 4 sore.
5. Prambors Throwback dan Throwback Quiz
Program ini disiarkan pada hari Kamis, pada pukul 9 pagi hingga 5
sore. Prambors akan memutarkan throwback hits dari era tahun
2000 sampai 2013 dan para pendengar juga dapat request lagu
throwback favoritnya. Selain itu Kawula Muda dapat mengikuti kuis
Prambors Throwback berhadiah.
6. Weekend Vibes
Program ini hanya disiarkan di Jakarta, Medan dan Solo. Para
penyiar akan menemani weekend Kawula Muda pada hari Sabtu
pukul 1 siang hingga 4 sore dan hari Minggu pada pukul 8 hingga 12
malam.
7. Asia Pop 40
Penyiar Dom Lau akan memutarkan charts 40 lagu paling hits di
Asia, pada hari Sabtu pukul 6 hingga 9 pagi dan hari Minggu pukul 5
sore hingga 8 malam.
70
8. America Top 40
Penyiar Ryan Seacrest akan memutarkan 40 lagu yang menjadi top
charts dunia. Program ini hanya disiarkan di kota Jakarta, pada hari
Sabtu pukul 4 sore hingga 8 malam dan hari Minggu pada pukul 6
hingga 10 pagi.
4.1.4 Struktur Organisasi Radio Prambors
a. Struktur Organisasi Keseluruhan
71
b. Struktur Organisasi Divisi Public Relations dalam
Promotion
Tugas Divisi Public Relations :
1) Merencanakan penempatan media (kemitraan) dan implemetasi.
tugas serta rencana PR (mingguan, bulanan, dan tahunan).
2) Melaksanakan penempatan media (kemitraan).
3) Membuat nilai PR merek meningkat.
c. Sturktur Organisasi Divisi Marketing
Operation
Director
Head of Media
& Public
Relations
Media & Public
Relations
Officer
Brand Promotion
Prambors
Asst. Mgr.
Promotion
Brand
Promotion
Video
Editor
Graphic
Designer
72
Tugas Divisi Marketing:
1) Merencanakan kegiatan pemasaran (mingguan, bulanan, dan
tahunan).
2) Melaksanakan kegiatan pemasaran dan setelah itu membuat
laporan (mingguan, bulanan, dan tahunan).
4.2 Deskripsi Subjek Penelitian
Pada bagian ini, peneliti akan menguraikan pihak-pihak yang
dijadikan sebagai narasumber untuk menunjang penelitian. Narasumber
atau informan dalam penelitian kualitatif yaitu informan penelitian yang
memahami informasi tentang objek penelitian. Informan harus memiliki
kriteria yang sesuai, agar informasi yang didapatkan menjadi
pendukung untuk penelitian ini.
Menurut Spradley, informan harus memiliki beberapa kriteria yang
harus dipertimbangkan, yaitu:
1. Subjek yang telah lama intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau medan aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian dan ini biasanya ditandai oleh kemampuan memberikan informasi di luar kepala tentang sesuatu yang dinyatakan.
2. Subjek terikat secara penuh serta aktif pada lingkungan dan kegiatan yang menjadi sasaran penelitian.
3. Subjek mempunyai cukup banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai informasi.
4. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau dikemas terlebih dahulu dan mereka relatif masih lugu dalam memberikan informasi.5
5Moleong, Lexi J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. hal. 165.
73
Informan yang dipilih oleh peneliti sudah sesuai dengan kriteria,
karena memahami keseluruhan masalah terkait dengan objek
penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua narasumber
untuk dijadikan sebagai informan. Dalam penelitian ini peneliti memilih
informan berdasarkan status dan peran informan yang secara langsung
terlibat dalam pelaksanaan peran strategi Marketing Public Relations
Radio Prambors Jakarta dalam mempertahankan loyalitas pendengar.
Namun, Radio Prambors Jakarta sendiri tidak memiliki divisi khusus
Marketing Public Relations. Oleh karena itu, peneliti memilih
narasumber yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan Marketing
Public Relations.
Narasumber pertama yaitu Kurniawan Dwi Prasetyo selaku
Assistant Manager Marketing and Promotion Radio Prambors Jakarta.
Tugas yang beliau emban yaitu merencanakan kegiatan pemasaran
(mingguan, bulanan, tahunan), melaksanakan kegiatan pemasaran dan
membuat laporan, serta eksekusi kegiatan pemasaran dengan baik,
dan membuat laporan secara tepat waktu. Beliau juga dipilih sebagai
ketua pelaksana acara konser musik besar bernama Youth Fest 2019
dan untuk pertama kalinya diadakan oleh Radio Prambors.
Narasumber kedua adalah Jabbar Avian selaku PR and Brand
Promotion Radio Prambors Jakarta. Beliau sudah dua tahun bergabung
di Radio Prambors Jakarta. Sedangkan tugas-tugas yang dilaksanakan
oleh Jabbar Avian adalah merencanakan penempatan media dan
74
implementasi tugas-tugas PR, melaksanakan penempatan media dan
membuat laporan mengenai tugas yang dilakukan PR.
Dapat dikatakan dua narasumber yang telah dijabarkan diatas telah
memenuhi kriteria sebagai narasumber, karena memiliki kredibilitas dan
dapat bertanggung jawab atas informasi yang mereka berikan. Baik
Kurniawan Dwi Prasetyo maupun Jabbar Avian merupakan informan
yang saling berhubungan dan aktif dalam melaksanakan Marketing
Public Relations di Radio Prambors Jakarta.
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian
Setelah melakukan wawancara mendalam, langkah selanjutnya
yang dilakukan yaitu menganalisis data. Peneliti telah mengumpulkan
dan menyusun berbagai data, sebagai pendukung hasil penelitian. Data
yang dikumpulkan yaitu hasil wawancara mendalam, dokumentasi dan
sumber sekunder yaitu studi kepustakaan.
Wawancara yang telah dilaksanakan oleh peneliti bertempat di
kantor Radio Prambors Jakarta. Peneliti akan menjabarkan hasil
wawancara terhadap Kurniawan Dwi Prasetyo selaku Assistant
Manager Marketing and Promotion dan Jabbar Avian selaku PR dan
Brand Promotion Radio Prambors, yang berkaitan dengan tujuan
penelitian ini yaitu Strategi Marketing Public Relations Radio Prambors
102,2 FM Jakarta dalam Mempertahankan Loyalitas Pendengar. Dalam
mendukung strategi Marketing Public Relations (pull strategy, push
75
strategy, dan pass strategy), PR Radio Prambors Jakarta melakukan
empat tahapan proses Public Relations terlebih dahulu.
1. Model Four Step of Public Relations
Sebelum melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan
Marketing Public Relations, Radio Prambors Jakarta
menjalankan model empat tahapan dalam Public Relations yang
dicetuskan oleh Cutlip and Center. Empat tahapan tersebut, di
antaranya research (penelitian), planning and programming
(perencanaan dan pemograman), action and communicating
(aksi dan komunikasi), dan evaluating (evaluasi). Keempat
tahapan tersebut merupakan langkah yang mendukung
berlangsungnya pelaksanaan strategi Marketing Public
Relations.
a. Research (Penelitian)
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, Radio Prambors
Jakarta merasa khawatir dan terancam atas eksistensinya di
tengah-tengah para kompetitor, terutama terhadap bentuk-betuk
new media yang kian marak dan berkembang. Untuk
menghadapi hal tersebut PR Radio Prambors Jakarta melakukan
penelitian dan mengumpulkan fakta-fakta dari penyebab masalah
tersebut, melalui kegiatan penelitain dan survei. Berikut
76
penjelasan dari PR dan Brand Promotion Radio Prambors
Jakarta, Jabbar Avian.
“Pastinya kalau dari sisi PR sendiri kita mencari pokok permasalahannya apa. Lalu mencari tahu bagaimana solusinya. Kita mencari tahu dengan melakukan penelitian dan survei, penelitian tersebut juga didukung oleh divisi R&D (Research & Development). kita berusaha mencari tahu dan menanggulangi masalah yang dapat menimbulkan rasa kekecewaan para pendengar.” Divisi R&D (Research & Development) merupakan fasilitas
untuk mendukung PR dalam melakukan penelitian atau survei
tersebut. Kemudian dalam menghadapi maraknya para
kompetitor, Radio Prambors Jakarta melakukan berbagai strategi
marketing public relations untuk mempertahankan eksistensi
serta loyalitas para pendengarnya yang biasa disebut dengan
Kawula Muda.
Selain mengetahui apa penyebab dari tergesernya eksistensi
industri penyiaran radio, Radio Prambors Jakarta mencari tahu
bagaimana cara menanggulangi dan mengantisipasi masalah
tersebut. Penanggulangan dan antisipasi masalah tersebut
dilakukan dengan cara mengetahui apa yang dibutuhkan dan
diinginkan para Kawula Muda saat ini.
Jabbar Avian menerangkan, cara Prambors mengetahui
keinginan dan kebutuhan dari para pendengar yaitu dengan
melemparkan topik kepada mereka. Radio Prambors Jakarta
kerap kali membuat program kuis dalam program on air nya dan
77
memberikan hadiah kepada para Kawula Muda yang dapat
menjawab kuis tersebut. Hal itu merupakan bentuk strategi untuk
menarik perhatian para Kawula Muda.
“Nah biasanya kita tuh selalu melempar topik kan, setiap mau ngadain kuis atau apa. Kita tuh juga harus mengenali dulu, apa sih yang disukai oleh Kawula Muda.” Jabbar menambahkan bahwa pendengar itu harus dilayani
dengan melakukan pemantauan apa yang sedang disukai oleh
kawula muda saat ini, melalui pemanfaatan social media.
“Pendengar itu ibaratnya, yang harus kita layani. Kita pantau juga dari social media kan, apa nih yang disukai sama anak-anak muda zaman sekarang, seperti event music. Kita selalu melakukan survei-survei yang menurut mereka (pendengar) menarik.” Langkah dalam pelaksanaan penelitian dilakukan dengan
melibatkan PR untuk mengumpulkan fakta-fakta, serta
mengamati pengertian dan opini yang dimiliki oleh para
pendengar terhdap Radio Prambors Jakarta. Setelah melakukan
penelitian dan survei, langkah selanjutnya dapat dilaksankan,
yaitu tahapan merancang suatu program.
b. Planning and Programming (Perencanaan dan
Pemograman)
Tahap ini adalah langkah selanjutnya yang dilakukan oleh
Radio Prambors Jakarta, setelah melakukan penelitian dalam
mengumpulkan fakta-fakta. Langkah perencanaan dan
pemograman dapat menunjang kesuksesan atau tidaknya suatu
78
acara atau strategi Marketing Public Relations yang dilakukan
oleh stasiun radio tersebut. Jabbar Avian menjelaskan bahwa
dalam proses perencanaan PR Radio Prambors Jakarta
melakukan diskusi terlebih dahulu dengan divisi program dan
yang lainnya.
“Secara perencanaan kan kita pasti diskusi. Kalau di sini, divisi program dan PR diskusi untuk membuat program. Kita juga ada yang namanya story art. Jadi story art itu kita seperti semacam cerita yang akhirnya kita akan me-treat Kawula Muda.” Berdasarkan penjelasan di atas, divisi PR dan program
membuat story art dalam proses perencanaan dan pemograman
tersebut. Story art merupakan daftar rencana kegiatan atau
program yang sudah atau akan dilaksanakan oleh Radio
Prambors Jakarta. Jabbar Avian kemudian menjelaskan, usai
membuat perencanaan, Radio Prambors Jakarta melaksanakan
program-program yang bertujuan untuk mempertahankan
loyalitas para Kawula Muda, baik melalui on air maupun off air.
“Dengan membuat program-program yang dapat menarik perhatian para pendengar. Misalnya acara on air seperti kuis, sedangkan acara off air yaitu Kumpul Kamu (Kumpul Kawula Muda), SUNMORIDE, dan yang baru kemarin dilaksanakan yaitu event konser musik Youth Fest 2019.” Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Radio Prambors
Jakarta sering kali mengadakan kuis, salah satu program kuis
tersebut yaitu “Ikutan Tes Kuping di DGITM”. Para Kawula Muda
yang menjadi pemenang akan diberikan hadiah, yaitu
79
mendapatkan uang cash sebesar 500 ribu rupiah. Hal itu
dilakukan bertujuan untuk menarik perhatian serta
mempertahankan loyalitas para Kawula Muda terhadap program
siaran Radio Prambors Jakarta.
Gambar 4.2
Program kuis Radio Prambors Jakarta
Selain program on air nya, Radio Prambors Jakarta
melakukan kegiatan off air nya, antara lain Kumpul Kamu
(Kumpul Kawula Muda). Kumpul Kamu merupakan program
sharing session dan workshop yang mendatangkan beberapa
narasumber. Kegiatan tersebut betujuan untuk mendekatkan diri,
serta memberikan pengetahuan dan pengalaman baru kepada
para Kawula Muda. Salah satu tema yang diangkat dalam acara
80
Kumpul Kamu tersebut yaitu “Belajar Bisnis Kuliner”. Acara yang
diselenggarakan pada 21 Juni 2019 tersebut, mendatangkan
beberapa narasumber, di antaranya Paquita Genuschka (Owner
of Bahsan), Kenny Djafar (Owner of Siomay Tante Tenny), dan
Wilson Tjandra (Founder and CEO of Burgushi).
c. Action and Communicating (Aksi dan Komunikasi)
Setelah melakukan perencanaan dan pemograman, Radio
Prambors Jakarta melakukan eksekusi dan mengomunikasikan
kegiatan serta program yang akan dilaksanakan oleh stasiun
radio tersebut. Jabbar menjelaskan, peran PR dalam mendukung
keberlangsungan program yang telah direncanakan, dengan
melakukan publikasi, salah satunya yaitu pembuatan press
release. Kemudian PR memanfaatkan siaran on air dan media
sosialnya untuk memperkenalkan program yang akan
dilaksanakan oleh Radio Prambors Jakarta.
“Di sini PR melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut dengan membantu dalam hal pembuatan press release, mengadakan press conference dan menyebar jaring kerja sama untuk mendukung program-program tersebut. Selain itu kita mengkomunikasikan program-program tersebut melalui on air dan media sosial.”
PR Prambors melakukan publikasi dan menjalin kerja sama
dengan media-media untuk menyebarluaskan informasi
mengenai program atau event yang akan diselenggarakan.
Dengan begitu para pendengar mengetahui dan memiliki
81
keinginan untuk ikut serta dalam event yang diselenggarakan
tersebut. Komunikasi merupakan salah satu bentuk dukungan
dalam keberhasilan suatu program yang diselenggarakan oleh
Radio Prambors Jakarta.
d. Evaluating (Evaluasi)
Tahap terakhir setelah eksekusi yaitu melakukan evaluasi.
Tujuan Radio Prambors Jakata melakukan evaluasi yaitu untuk
mengetahui keberhasilan atau tidaknya program yang telah
dilaksanakan. Jabbar Avian mengatakan setiap minggunya,
Radio Prambors Jakarta mengadakan evaluasi. Menurutnya,
evaluasi dilakukan sebagai pembelajaran untuk ke depannya
untuk menjadi lebih baik.
“Ya pastinya, kita kan ada meeting setiap minggu. Setiap ada event dan di luar ada event pun kita meeting setiap minggu kita melakukan evaluasi, misalnya apa yang kurang, perlunya apa dan segala macam. Jadi, pastinya kita melakukan evaluasi itu sih, menjadi pelajaran agar kedepannya lebih baik lagi.” Evaluasi merupakan langkah untuk menentukan tolak ukur
keberhasilan dari suatu acara.Strategi Marketing Public Relations
yang dilakukan Prambors terbukti dapat mempertahankan
loyalitas para pendengar. Hal itu terlihat dari antusiasme Kawula
Muda dalam mengikuti event yang diselenggarakan oleh Radio
Prambors Jakarta. Hal itu tersebut diungkapkan oleh PR
Prambors Jabbar Avian.
82
“Kalau event nya ramai, itu dikatakan sukses dan engagement nya menarik semua itu adalah kepuasan. Misalkan kita bikin event dan yang datang banyak banget, itu sudah menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan kita.”
Sumber: Kompas.com
Antusiasme Kawula Muda di Event Youth Fest 2019.
Gambar 4.3
83
Berdasarkan ungkapan dari Jabbar, hal itu terbukti bahwa
antusiasme Kawula Muda sangat besar dalam menghadiri dan
mengikuti event Youth Fest yang diselenggarakan oleh Radio
Prambors Jakarta. Terdapat puluhan ribu Kawula Muda yang
hadir dalam acara tersebut.Itu salah satu pembuktian bahwa
strategi Prambors dalam menyelenggarakan event dapat
mempertahankan loyalitas para pendengarnya.
Empat tahapan proses Public Relations, yang meliputi
research; planning and programming; action and communication;
dan evaluating yang dilakukan oleh Radio Prambors Jakarta
dalam mendukung pelaksanaan kegiatan atau program yang
direncanakan tersebut sudah tepat, karena dapat meminimalisir
ketidakefektifan suatu program atau event. Hal itu diungkapkan
oleh salah seorang Pakar Ilmu Komunikasi Alfonso Harrison.
“Kalau secara konseptual dan teoritis, jelas tepat. Karena dalam sebuah eventapa pun harus melakukan hal tadi. Itu kan sebenarnya empat tahap managerial. Ketidakefektifan suatu program itu bisa diminimalisir atau bisa dihindari.” Empat tahapan Public Relations tersebut merupakan salah
satu upaya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan dari Radio
Prambors Jakarta. Dalam melaksanakan keempat tahapan
tersebut, membantu Radio Prambors Jakarta dalam mengetahui
permasalahan yang terjadi, cara mengatasi dan mengantisipasi
84
masalah tersebut, dan memperbaiki langkah yang dilakukan agar
ke depannya menjadi lebih baik.
2. Three Ways Strategy (Taktik Strategi Marketing Public
Relations)
Dalam upaya mempertahankan loyalitas pendengar, Radio
Prambors 102,2 FM Jakarta melaksanakan taktik strategi
Marketing Public Relations (three ways strategy). Ketiga strategi
tersebut, antara lain pull strategy (strategi menarik), push
strategy (strategi mendorong) dan pass strategy (strategi
memengaruhi). Berikut penjabaran hasil wawancara peneliti
dengan narasumber.
a. Pull Strategy (Strategi Menarik)
Strategi pertama yang dilakukan oleh Radio Prambors
Jakarta yaitu pull strategy (strategi menarik). Pull strategy
merupakan kegiatan komunikasi yang memberikan informasi,
untuk menciptakan kesan yang positif. Strategi ini dipilih oleh
Radio Prambors Jakarta dengan tujuan untuk menarik perhatian
para pendengar terhadap Prambors, khususnya Kawula Muda.
Prambors memiliki tiga senjata untuk mendukung upayanya
dalam menarik perhatian Kawula Muda, yang meliputi on air, off,
air dan digital. Berikut penjelasan dari Kurniawan Dwi Prasetyo
85
atau biasa dipanggil Awan selaku Assistant Manager Marketing
and Promotion Radio Prambors Jakarta:
“Basic nya itu kalau radio kita punya tiga senjata, ada on air, off air dan digital. Jadi kalau ngomongin promo, radio itu sekarang tuh mungkin orang perlu di-reminder terus.Cara kita memperkenalkan dan mepromosikan adalah yang pertama kita manfaatin digital. Sekarang ini digital udah maju banget dan udah keren banget. Perannya radio itu menggandeng digital untuk mempromosikan radio. Jadi, Prambors punya instagram, twitter, facebook, line, youtube dan semuanya kita pakai.”
On air merupakan salah satu kegiatan utama yang
dilakukan oleh Radio Prambors Jakarta. Program-program
siaran yang disajikan dengan menarik membuat para Kawula
Muda tetap berkeinginan untuk selalu mendengarkan siaran
radio tersebut. Jabbar Avian mengatakan, salah satu program
siaran yang diunggulkan dan banyak diperdengarkan oleh para
Kawula Muda yaiitu program pagi, yaitu Desta and Gina in The
Morning (DGITM). Pernyataan tersebut didukung oleh salah satu
pendengar setia dari Radio Prambors Jakarta, Shafa.
“Program siaran yang aku suka yaitu Desta and Gina in The Morning dan Sunset Trip.”
Pengemasan program yang unik dan menarik, dengan
menyuguhkan penyiar yang lucu dan menyenangkan, membuat
para Kawula Muda tidak pernah merasa bosan, sehingga setia
terhadap program tersebut. Hal itu merupakan daya tarik dari
Radio Prambors Jakarta.
86
Kemudian tidak hanya program siaran unggulannya, Radio
Prambors Jakarta juga memanfaatkan digital atau media sosial
untuk memperkenalkan program yang dilaksanakan. Media
sosial tersebut meliputi, Instagram, Twitter, Line dan sebagainya.
Selain memanfaatkan digital dan on air, Radio Prambors
Jakarta juga melakukan off air. Off air yang dimaksud
merupakan event-event yang diselenggarakan oleh Radio
Prambors Jakarta. Hal tersebut dilakukan betujuan untuk
menarik perhatian para pendengarnya yang biasa disebut
dengan Kawula Muda itu.
“Lalu, kita punya off air. Off air itu event paling jelasnya ya. Di situ kita biasanya memperkenalkan penyiar-penyiar kita melalui MC. Jadi penyiar di sini didorong untuk keluar, untuk event, untuk menjadi MC.”
Menurut penjelasan dari Awan bahwa dengan
mengikutsertakan para penyiar Prambors menjadi MC dalam
sebuah acara, selain bertujuan memperkenalkan para penyiar,
hal itu juga bertujuan memberikan kesempatan kepada Kawula
Muda untuk bertemu dan berinteraksi langsung dengan penyiar
idolanya. Tentu kita ketahui, Prambors merupakan salah satu
stasiun radio yang terbilang cukup tua, namun ia melakukan
beberapa strategi untuk selalu mengingatkan para pendengar
akan brand Prambors itu sendiri. Tiga senjata yang sudah
dijelaskan tersebut adalah suatu upaya Prambors dalam menarik
perhatian para pendengar, untuk selalu mendengarkan dan
87
mengikuti program-program dari Prambors. Hal itu merupakan
konsep yang tepat. Interpretasi tersebut diungkapkan oleh salah
seorang Pakar Ilmu Komunikasi Alfonso Harrison.
“Kalau misalnya dibilang tepat atau enggak, saya rasa itu justru sangat tepat. Karena itu harus terintegrasi, antara program yang sifatnya on air dan off air. Apalagi sekarang udah zamannya digitalisasi. Jadi, tentunya akan dipadukan dengan effort yang sifatnya online.” 6 Strategi yang dilakukan tersebut tidak lepas dari peran
seorang PR yang mendukung tercapainya tujuan dari Radio
Prambors Jakarta. Dalam mendukung pelaksanaan Marketing
Public Relations, Awan menambahkan bahwa peran PR cukup
besar dalam berlangsungnya kegiatan tersebut, yang bertujuan
untuk menarik perhatian para pendengar.
“Peran PR penting banget. Karena salah satu tools PR itu event-event, kayak nobar (nonton bareng), press conference. Yang paling penting perannya, kemarin kita mengadakan event besar yang dinamakan Youth Fest. Nah PR sangat membantu di situ. Mereka membantu untuk membuat yang namanya press release.”
PR berperan dalam merencanakan dan mengeksekusi event
yang diselenggarakan oleh Radio Prambors, salah satu event
tersebut yaitu Youth Fest 2019. Youth Fest merupakan konser
musik yang bertemakan Karaoke Land, dengan tagline “The
Biggest Karaoke Land Indonesia”. Acara Youth Fest ini
6Hasil wawancara dengan Pakar Ilmu Komunikasi sekaligus praktisi di salah satu universitas swasta di Jakarta, pada 26 Juli 2019.
88
diselenggarakan pada 29 Juni 2019, di Bintaro Jaya Xchange
Mall (Bintaro Xchange Park).
Dalam mempromosikan dan memperkenalkan event
tersebut, PR Radio Prambors Jakarta membuat press release
yang merupakan salah satu bentuk publikasi. Awan juga
mengatakan, tidak hanya membuat press release, PR juga
membuat undangan media untuk melakukan peliputan saat
berlangsungnya acara Youth Fest 2019 dan kemudian dikemas
serta dinaikkan oleh media-media yang diajak kerjasama dengan
Prambors.
Instagram/youth.festid
Publikasi Radio Prambors Terkait Acara Youth Fest 2019.
Gambar 4.4
89
Kegiatan publikasi tersebut bertujuan untuk mempermudah
dalam memberikan informasi dan mempromosikan program
yang dilaksanakan oleh Prambors kepada para Kawula Muda.
Salah satu pendengar setia Radio Prambors Isyraqi Khairy
Siregar yang juga pernah mengikuti kegitan Kumpul Kamu
(Kumpul Kawula Muda) dan Youth Fest, mengatakan bahwa ia
mengetahui program-program tersebut melalui siaran on air dan
social media.
“Pernah, mengikuti Kumpul Kamu dan Youth Fest. Saya mengetahui program itu lewat siaran radio dan juga dari social media Prambors Radio.”
Instagram/Prambors
Publikasi Radio Pambors Terkait Acara Kumpul
Kamu (Kumpul Kawula Muda).
Gambar 4.5
90
Selain Isyraqi, Shafa seorang pelajar yang juga sebagai
pendengar Prambors tertarik untuk mengikuti event dari
Prambors. Kegiatan Prambors yang ia ketahui ialah Youth Fest
dan Skulprize. Shafa mengetahui kegiatan tersebut melalui
publikasi yang dilakukan Prambors di media sosial.
”Yang aku tau itu event nya ada Youth Fest dan Skulprize. Kebetulan banget, sekitar tiga minggu yang lalu aku baru pertama kali nonton Youth Fest.Aku awalnya tau dari instagramnya Prambors.”
Berdasarkan kesimpulan yang didapat, pull strategy yang
dilakukan Prambors dalam menarik perhatian para pendengar,
khususnya Kawula Muda yaitu dengan menyelenggarakan event.
Kemudian strategi dalam mempromosikan program dan event
nya yaitu melalui publikasi dengan memanfaatkan media sosial
yang dimiliki, di antaranya Instagram, Youtube, dan Twitter.
Publikasi tersebut bertujuan untuk memperkenalkan dan
memberikan informasi kepada Kawula Muda.
b. Push Strategy (Strategi Mendorong)
Strategi kedua yang dilakukan oleh Radio Prambors Jakarta
adalah push strategy (strategi mendorong). Push strategy
merupakan upaya mendorong dalam pemasaran, agar
menciptakan kepuasan dari para pelanggan. Strategi ini
merupakan cara yang digunakan Radio Prambors dalam
mendorong para pendengar untuk tetap setia terhadap
91
Prambors. Dalam mendorong hal tersebut, Prambors menyajikan
apa yang pendengar inginkan. Hal itu diakui oleh Assistant
Manager Marketing and Promotion Radio Prambors Jakarta.
”Sebenarnya caranya adalah kita selalu menyajikan apa yang pendengar mau. Kita melihat dari listeners side namanya. Jadi kita selalu menyajikan konten, musik, event itu berdasarkan apa yang pendengar mau. Biasanya kita ngadain riset dulu tuh, survei kecil-kecilan.” Upaya yang dilakukan Prambors dengan menyajikan musik,
konten dan suatu event yang diinginkan oleh Kawula Muda,
dapat menunjang para Kawula Muda untuk tetap setia dan terus
mendengarkan program siaran Radio Prambors Jakarta. Hal itu
terlihat dari ungkapan salah satu pendengar Radio Prambors
Jakarta Isyraqi, yang sudah lama menjadi pendengar setia
stasiun radio tersebut. Ia juga mengungkapkan alasan
ketertarikannya terhadap Radio Prambors Jakarta. Berikut
penjelasan dari pria yang berusia 23 tahun itu.
“Sejak zaman awal kuliah sudah menjadi pendengar Prambors. Saya memilih mendengarkan Prambors karena tertarik dengan program-program yang disiarkan dan playlist lagunya selalu seru dan kekinian.”
Ungkapan diatas membuktikan bahwa salah satu strategi
yang dilakukan Prambors tersebut dapat mempertahankan
loyalitas pendengar. Kemudian, Awan menjelaskan cara
mengetahui apa yang pendengar inginkan dan butuhkan,
Prambors melakukan survei melalui media sosial, antara lain
twitter polling, instagram polling dan sebagainya.
92
“Sekarang kan kita punya twitter polling, instagram polling dan di sini juga ada divisi R&D (Research & Development). Misalkan seperti acara kemarin itu tentang Youth Fest, sebelum itu kita ada survei dulu.”
Awan menjelaskan bahwa divisi R&D merupakan fasilitas
untuk mendukung dalam melakukan penelitian atau survei
tersebut. Radio Prambors sadar akan pentingnya melakukan
survei dalam mengetahui keinginan dan kebutuhan para
pendengarnya. Di samping untuk mempertahankan loyalitas
pendengar, itu merupakan upaya untuk mengembangkan
bisnisnya. Hal ini diperkuat oleh pendapat dari Pakar Ilmu
Komunikasi Alfonso Harrison.
“Menurut saya berarti dia adalah satu perusahaan bisnis dalam industri penyiaran yang sadar betul mengenai artinya research dan development dalam mengembangkan bisnis. Karena banyak perusahaan itu yang komersil menganggap hal itu tidak penting adanya R&D, makanya dia kuat dengan segmentasi yang tepat dan jelas. Segmentasi dan positioning yang jelas, itu semua berasal dari R&D yang kuat. Jadi tanggapan saya, mereka sangat baik dalam hal ini.”
Tidak hanya itu, Prambors juga melakukan strategi lain
dalam mendorong Kawula Muda untuk mempertahankan
loyalitasnya. Strategi tesebut berkaitan dengan mempromosikan
salah satu event Youth Fest, Prambors memberikan hadiah
kepada para pendengarnya, jika mereka melakukan email blast.
Hadiah tersebut berupa pemberian saldo gopay secara gratis
sebesar 150 ribu atau 200 ribu.
93
“Mereka ngeblast email, kita kasih hadiah misalnya gopay 150 ribu atau 200 ribu itu untuk ya mancing/mentrigger. Artis siapa yang mau diundang, tempatnya di mana, harga tiketnya berapa sih, gitu-gitu itu semua ada risetnya.”
Menurut keterangan di atas,email blast merupakan salah
satu cara untuk mendukung dalam proses survei yang dilakukan
Radio Prambors Jakarta kepada Kawula Muda. Strategi dan
taktik yang dipilih Radio Prambors dalam mempromosikan
programnya itu, diharapkan dapat memberikan kepuasan
terhadap para pendengar, sehingga dapat mendorong mereka
untuk loyal terhadap Prambors. Pemberian hadiah saldo gopay
tersebut adalah suatu upaya untuk mendorong hal tersebut,
karena pendengar akan merasa senang seperti mendapatkan
rewards dari Prambors.
Tidak hanya memberikan promo saldo gopay gratis, untuk
dapat mendekatkan diri dengan para pendengar dan memberi
kepuasan terhadap mereka, Prambors memberikan kesempatan
kepada mereka untuk berkunjung ke studionya. Hal tersebut juga
dilakukan dalam mendukung keberhasilan dari push strategy
yang dilakukan oleh Radio Prambors Jakarta. Penjelasan itu
diungkapkan oleh PR dan Brand Promotion Radio Prambors
Jakarta Jabbar Avian.
”Kadang juga para pendengar melakukan kunjungan ke sini, visit dari kampus, dari sekolah.Itu lah yang membuat mereka jadi senang.”
94
Meskipun jarang mendapatkan rewards secara langsung,
Isyraqi yang juga berprofesi sebagai karyawan swasta, merasa
senang pernah mendapatkan kesempatan berkunjung ke studio
Radio Prambors Jakarta, untuk melihat proses on air mereka.
Berikut ungkapan dari salah satu pendengar Radio Prambors
tersebut.
“Rewards dalam bentuk hadiah langsung mungkin jarang, tetapi bisa berkunjung ke studionya saja untuk melihat proses on air sudah menyenangkan.” Langkah dalam memberikan promosi dalam bentuk
pembagian saldo gopay secara gratis, mengetahui keinginan dan
kebutuhan para pendengar melalui survei terlebih dahulu, serta
memberi kesempatan para pendengar untuk melihat proses on
air secara langsung, merupakan strategi dan taktik yang
dilakukan Radio Prambors Jakarta dalam mendorong pendengar
untuk tetap loyal terhadap stasiun radio tersebut. Itu merupakan
upaya dalam hal mendorong para pendengar untuk tetap terus
mengikuti dan mendengarkan program-program yang disiarkan
oleh Radio Prambors Jakarta.
c. Pass Strategy (Strategi Memengaruhi)
Strategi ketiga yang dilakukan Radio Prambors Jakarta
adalah pass strategy (strategi memengaruhi), yang berfungsi
untuk memengaruhi para pendengar dengan memunculkan opini
95
publik terhadap program-program Radio Prambors itu sendiri.
Dalam hal ini Prambors mengakui bahwa enam tahun ke
belakang, mereka tidak melakukan upaya apa pun untuk
membentuk opini publik. Mereka hanya berupaya untuk tetap
menjadi trend center. Berikut penjelasan Awan, Assistant
Manager Marketing and Promotion Radio Prambors Jakarta.
“Sebenarnya citra positif dan opini publik terhadap Prambors dari dulu sudah terbentuk. Radio sekarang itu ibaratnya menjadi secondary media. Orang yang mendengar radio itu, ga bener-bener serius pantengin. Prambors cuma butuh tempat untuk membuktikan kalau Prambors masih jadi trend center, that’s why itu udah dibuktikan dalam acara Youth Fest kemarin. Nah dalam membentuk opini, selama enam tahun ke belakang ini kita gak membentuk opini, karena opini itu sudah terbentuk.” Akan tetapi, Radio Prambors Jakarta secara tidak langsung
melakukan kegiatan yang menunjang terbentuknya opini publik
terhadap mereka. Salah satu kegiatan tersebut yaitu
SUNMORIDE (Sunday Morning Ride). SUNMORIDE merupakan
kegiatan rutin yang mengikutsertakan beberapa komunitas dalam
melakukan konvoi keliling kota menggunakan motor, bersama
para penyiar Radio Prambors. Kegiatan lainnya yaitu Kumpul
Kamu (Kumpul Kawula Muda). Berikut penjelasan PR dan Brand
Promotion Radio Prambors Jakarta mengenai kegiatan tersebut.
“Sering, namanya SUNMORIDE (Sunday Morning Ride). Kemudian Kumpul Kamu (Kumpul Kawula Muda) juga bersama komunitas juga dan itu semacam sharing session. Yang bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut adalah brand promotion dan PR.”
96
Kegiatan SUNMORIDE yang terakhir dilaksanakan pada 14
Oktober 2018 lalu, dengan tema peringatan Hari Batik Nasional.
Sehingga para komuinitas sekaligus penyiar Radio Prambors
Jakarta konvoi menggunakan pakaian batik. Selain itu kegiatan
rutinitas lainnya yaitu Kumpul Kamu (Kumpul Kawula Muda).
Jabbar menambahkan bahwa dalam hal ini PR dan Brand
Promotion bekerja sama untuk melakukan persiapan kegiatan-
kegiatan tersebut.
“PR membuat perjanjian, membuat dealing, membuat konsep dengan anak program dan eksekutor konsep tersebut adalah brand promotion.” Menurut penjelasan di atas, PR memiliki peran dalam
melakukan dealing dengan partnership, seperti dengan media-
media dan sponsorship. Kemudian yang melaksanakan kegiatan
tersebut yaitu dibantu oleh divisi brand promotion. Selain
menyelenggarakan kedua kegiatan tersebut, Radio Prambors
Jakarta melakukan kegiatan CSR yang menggandeng komunitas
SUNMORIDE. Hal itu diungkapkan oleh Jabbar Avian.
“Oh pernah.Jadi SUNMORIDE itu kita ada temanya, yang terakhir itu hari batik. Itu diadakan serentak di empat kota, Prambors Bandung, Surabaya, Medan, dan Jakarta. Kemudian kita yang sebelumnya itu ke BSD. Jadi ada komunitas yang mengayomi anak yatim dan nama kegiatan tersebut adalah Sabtu Baik. Nah kita bekerja sama dengan komunitas tersebut. Komunitas anak motor bekerja sama dengan komunitas Sabtu Baik. Nah itu kita memberikan makanan untuk mereka dan memberikan hiburan juga.
97
Gambar 4.6
Sumber: Instagram/Sabtubaik
Kegiatan CSR Radio Prambors Jakarta
Sabtu Baik merupakan komunitas yang mengayomi anak-
anak yatim piatu, dengan memberikan bantuan kepada mereka.
Kegiatan CSR tersebut dilaksanakan pada 16 September 2018,
di Taman Kota 2 BSD bersama anak-anak panti asuhan Al-
Mawwadah. Aktivitas CSR yang mengikusertakan beberapa
komunitas tersebut, merupakan strategi yang dilakukan Radio
Prambors Jakarta untuk mempertahankan posisinya menjadi
trend center, sekaligus secara tidak langsung dapat membentuk
98
opini publik terhadap stasiun radio tersebut dan itu merupakan
hal yang tepat. Pendapat ini diperkuat oleh Pakar Ilmu
Komunikasi Alfonso Harrison.
“Saya rasa itu tepat, karena itulah program off air nya, salah satunya kan yang dinamakan community event. Jadi dia mengumpulkan pendengar setianya dalam sebuah kegiatan di luar siaran, walaupun akhirnya disiarkan juga. Itulah rangkaian dari integrasi Marketing PR nya dia, dari yang program on air nya maupun program off air nya. Nah itu yang harus dipertahankan, loyalitas secara terus-menerus.” Akan tetapi, Alfonso Harrison membambahkan bahwa strategi
tersebut meskipun tepat dalam membentuk opini publik, namun
jika dikatakan efektif, itu tidak 100%. Berikut pendapat dari Pakar
Ilmu Komunikasi tersebut.
“Untuk membentuk opini publik secara imagenya, saya melihatnya dibilang efektif itu tidak 100%, karena biar bagaimana pun yang namanya media penyiaran itu image utamanya dari program on air nya. Namun image Prambors ini sudah cukup kuat, hanya bagaimana mempertahankannya saja.”
Strategi yang dilakukan Prambors dalam memengaruhi opini
publik serta dapat menguntungkan Radio Prambors Jakarta,
dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang sudah
dipaparkan di atas harus dilakukan secara rutin dan terus-
menerus, agar image positif yang sudah tertanam di benak para
pedengar tetap ada. Dengan begitu, Kawula Muda tetap
mempertahankan loyalitasnya terhadap Radio Prambors Jakarta.
99
3. Kendala dan Pendukung Marketing Public Relations Radio
Prambors Jakarta
Pihak Radio Prambors Jakarta mengakui adanya kendala dan
dukungan yang dialami dalam menjalankan strategi Marketing
Public Relations. Hal itu diungkapkan oleh Kurniawan Dwi
Prasetyo selaku Assistant Manager Marketing and Promotion
dan Jabbar Avian selaku PR dan Brand Promotion Radio
Prambors Jakarta, saat diwawancarai oleh peneliti. Berikut
penjabaran yang mereka sampaikan.
a. Kendala dalam Marketing Public Relations Radio
Prambors Jakarta
Awan mengatakan bahwa terdapat beberapa kendala yang
dialami saat meimplementasikan kegiatan Marketing Public
Relations, terutama dalam kegiatan Youth Fest yang sudah
dijelaskan di atas.
“Kendala yang paling utama yaitu koordinasi, koordinasi antar divisi gitu. Kendala budget juga, seminimal mungkin kita menggunakan yang namanya full barter. Terus kendalanya juga masalah tempat sih.”
Dalam mengantsipasi kendala budget, Prambors
mengutamakan sistem full barter dalam kerja sama nya. Full
barter yang dimaksud adalah melakukan pertukaran jasa,
misalnya Prambors mempromosikan suatu brand yang diajak
kerja sama melaui siaran programnya. Selain itu, Radio
Prambors Jakarta memiliki cara lain untuk mengatasi dan
100
mengantisipasi kendala tersebut, dengan menerima insight dari
pihak luar dan adanya rasa saling percaya satu sama lain.
“Cara ngantisipasinya itu kita harus punya insight dari orang lain sih, itu penting. Dengan begitu wawasan kita terbuka lebar. Si Prambors ini memiliki meeting rutin gitu untuk acara Youth Fest kemarin, kadang-kadang kita ngundang orang luar buat kasih insight. Nah kalau hambatan dalam koordinasi, cara antisipasinya ya saling percaya.”
Meskipun Radio Prambors Jakarta mengalami beberapa
kendala dalam eksekusi kegiatan-kegiatan yang sudah
disebutkan di atas, mereka memiliki cara untuk mengatasi dan
mengantisipasinya. Selain menumbuhkan rasa kepercayaan
antar divisi dan anggota, mereka menerima segala masukan dan
pendapat dari beberapa pihak. Sehingga ke depannya dapat
menjadi dukungan untuk mereka dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan tersebut.
b. Pendukung dalam Marketing Public Relations Radio
Prambors Jakarta
Selain adanya beberapa hambatan yang dialami Radio
Prambors Jakarta, Awan menambahkan bahwa terdapat pula
faktor pendukung dalam melaksanakan Marketing Public
Relations tersebut.
“Faktor yang mendukung ketika Prambors akan mengadakan sesuatu adalah beruntungnya kita sudah jadi radio tua, sudah 48 tahun. Kalau ngomongin Prambors dari dulu juga sudah terkenal. Faktor pendukungya sekarang kita punya aset-aset pendukung, Instagram followersnya banyak, Line temannya banyak, Youtube subscriberskita punya 80ribu paling banyak juga itu di radio. Kita punya aset-aset yang udah ada.
101
Ditambah lagi kita punya penyiar-penyiar yang artis, kita dekat dengan pemerintah, kita punya jalur khusus lah dan dekat dengan pemerintahan, kita dekat dengan label, kita menjalin hubungan dengan baik.”
Namun, faktor pertama yang menjadi pendukung dalam
keberhasilan Maketing Public Relations yaitu Prambors menjalin
hubungan baik dengan semua pihak. Berikut penjelasan dari
Assistant Manager Marketing and Promotion Radio Prambors
Jakarta itu.
“Faktor pendukung yang pertama adalah gimana kita menjalin hubungan baik dengan semuanya. Jadi, itu yang membuat ketika kita punya sesuatu gampang, eh gue mau adain ini nih, artis lo siapa yang mau main di gue. Terus kita juga dekat dengan media partner, media-media. Faktornya kita didukung banyak pihak.” Menjalin hubungan baik dengan beberapa pihak, yang
meliputi lembaga pemerintah, label musik, media, dan Kawula
Muda merupakan salah satu upaya Radio Prambors Jakarta
yang sekaligus menjadi pendukung utama dalam
keberlangsungan Marketing Public Relations.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka peneliti menghubungkan
antara fokus masalah yang diangkat dengan hasil pengamatan yang
dilakukan di Radio Prambors Jakarta. Peneliti mengamati semua
strategi dan kegiatan yang berlandaskan teori dan konsep yang telah
dipilih dan digunakan, yaitu Tiga Strategi Marketing Public Relation
102
(Three Ways Strategy) dan Model Empat Tahapan dalam Proses Public
Relations (Four Step of Public Relations).
Radio Prambors Jakarta menerapkan Tiga Taktik atau Strategi
Marketing Public Relations (Three Ways Strategy), di antaranya pull
strategy (strategi menarik), push strategy (strategi mendorong), dan
pass strategy (strategi memengaruhi). Ketiga strategi tersebut dilakukan
bertujuan untuk meciptakan opini publik yang dapat merangsang para
pendengar dalam mempertahankan loyalitas mereka terhadap Radio
Prambors Jakarta.
Pull strategy yang dilakukan oleh Radio Prambors Jakarta adalah
dalam menarik perhatian para pendengar terhadap program-program
stasiun radio tersebut, dengan menggunakan tiga senjata andalan
mereka. Tiga senjata tersebut, di antaranya on air, off air, dan digital.
Hal itu diakui oleh Assistant Manager Marketing and Promotion Radio
Prambors Jakarta. On air merupakan kegiatan utama yang Radio
Prambors Jakarta lakukan, karena merupakan industri media penyiaran.
Sedangkan off air yang dimaksud adalah pelaksanaan event-event
yang diselenggarakan oleh Prambors. Di samping itu, Radio Prambors
Jakarta menggandeng digital untuk dimanfaatkan sebagai pendukung
antara kegiatan on air dan off air nya. Hal itu sangat sesuai dengan
perkembangan teknologi saat ini, yang bahkan disebut sebagai
massanya era digital. Prambors memanfaatkan digital dalam melakukan
103
publikasinya. Digital tersebut berupa media sosial yang Prambors miliki,
seperti Instagram, Twitter, dan Line.
Tidak hanya menggunakan digital, publikasi tersebut juga berbentuk
press release yang dibuat oleh Public Relations. Kemudian, press
release tersebut diolah menjadi suatu artikel berita oleh media-media
yang bekerja sama dengan Radio Prambors. Publikasi tersebut
bertujuan untuk mempromosikan dan memberikan informasi kepada
para pendengar mengenai program-program yang diselenggarakan
oleh Prambors. Beberapa contoh kegiatan yang dipromosikan melalui
bentuk publikasi tersebut yaitu konser musik Youth Fest dan Kumpul
Kamu (Kumpul Kawula Muda). Youth Fest merupakan salah satu
special event yang diselenggarakan oleh Radio Prambors Jakarta.
Youth Fest merupakan konser musik yang baru pertama kalinya
diselenggarakan oleh stasiun radio yang memanggil para
pendengarnya Kawula Muda itu.
Strategi selanjutnya yang digunakan oleh Radio Prambors Jakarta
adalah push strategy. Push strategy yang dilakukan Prambors pertama
yaitu mencari tahu dan mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan
para pendengar saat ini. Untuk mengatahui apa yang para pendengar
mau, Prambors mengadakan survei melalui media sosial, seperti twitter
polling, instagram polling dan sebagainya. Hal itu adalah langkah yang
mudah untuk dilakukan, sekaligus berinteraksi dengan para pendengar.
Selain itu, Prambors melakukan promosi kepada para pendengar
104
dengan membagikan saldo gopay secara gratis dengan jumlah 150
atau 200 ribu. Hadiah tersebut bisa didapatkan, jika para pendengar
melakukan blast email terkait dengan acara Youth Fest, seperti
menjawab dan melakukan voting siapa artis yang ingin diundang, di
mana lokasinya diselenggarakan dan sebagainya. Tidak hanya itu,
dalam upaya medekatkan diri dengan Kawula Muda, Prambors
memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkunjung ke Radio
Prambors Jakarta, melihat proses on air secara langsung.
Strategi lain yang digunakan oleh Radio Prambors Jakarta adalah
pass strategy. Strategi ini dilakukan untuk memengaruhi opini publik
yang menguntungkan bagi perusahaan.Assistant Manager Marketing
and Promotion Radio Prambors Jakarta Kurniawan Dwi Prasetyo
mengakui, citra positif dan opini publik terhadap Prambors sudah
terbentuk dari dulu, karena memang usia stasiun radio ini terbilang
cukup tua. Prambors hanya butuh ruang untuk tetap menjadi trend
center di dunia penyiaran radio. Di samping itu, secara tidak langsung
Prambors memang melakukan kegiatan yang dapat memengaruhi opini
publik terhadap mereka. Kegiatan tersebut yaitu SUNMORIDE (Sunday
Morning Ride). SUNMORIDE merupakan kegiatan yang diadakan Radio
Prambors dengan mengikutsertakan berbagai komunitas. Kegiatan ini
dilakukan dengan konvoi keliling kota menggunakan motor, bersama
para penyiar Radio Prambors. Kegiatan selanjutnya yaitu Kumpul Kamu
(Kumpul Kawula Muda) yang merupakan bentuk kegiatan sharing
105
session. Tidak hanya itu, Radio Prambors Jakarta juga melakukan
kegiatan CSR dengan menggandeng komunitas SUNMORIDE. Pada
kegiatan tersebut, Prambors dan komunitas tersebut memberi bantuan
dan hiburan kepada para anak yatim yang diayomi oleh suatu
komunitas juga dan kegiatan tersebut dinamakan Sabtu Baik.
Dalam suatu strategi Marketing Public Relations tentunya terdapat
suatu kendala, dari tiap perusahaan, begitu pun dengan Radio
Prambors Jakarta.Saat pelaksanaan event Youth Fest, Radio Prambors
mengalami beberapa hambatan atau kendala. Kendala yang utama
adalah koordinasi antar divisi, kemudian budget dan mengenai lokasi
diselenggarakannya acara. Meskipun Prambors mengalami kendala
tersebut, mereka memiliki cara untuk mengatasi dan
mengantisipasinya. Cara tersebut yaitu dengan menerima insight dari
pihak lain, sehingga dapat memperluas wawasan. Kemudian terkait
dengan koordinasi, Prambors mengantisipasinya dengan rasa
kepercayaan satu sama lain antar divisi dan anggota. Sedangkan untuk
masalah budget, Prambors mengatasi dengan memaksimalkan sistem
full barter terhadap partner. Tidak hanya kendala, terdapat pula faktor
pendukung yang dialami oleh Radio Prambors Jakarta. Faktor
pendukung yang pertama adalah cara menjalin hubungan baik dengan
semua pihak, seperti pemerintah, pihak label dan terutama dengan
media-media yang diajak kerja sama dengan Prambors. Kemudian
Prambors memiliki banyak followers di Instagram, banyak teman di
106
Line, serta memiliki 80 ribu subscribers di Youtube. Selain itu, Prambors
memiliki penyiar-penyiar artis yang memang sudah dikenal oleh banyak
orang.
Dalam mendukung keberhasilan dari strategi Marketing Public
Relations yang dilakukan oleh Radio Prambors Jakarta, mereka
melakukan empat tahapan dalam proses Public Relations. Empat
tahapan tersebut yaitu research (penelitian), planning and programming
(perencanaan dan pemograman), action and communicating (aksi dan
komunikasi), serta evaluating (evaluasi).
Tahap pertama yang dilakukan oleh Radio Prambors Jakarta yaitu
research (penelitian), dengan melakukan penelitian dan riset terhadap
apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh para pendengar. Prambors
juga memiliki divisi R&D (Research & Development) dalam medukung
pelasksanaan penelitian dan riset. Prambors juga memanfaatkan media
sosial sebagai wadah untuk melakukan survei apa yang disukai oleh
para pendengar saat ini.
Tahapan selanjutnya yaitu planning and programming (perencanaan
dan pemograman). Diskusi adalah salah satu proses perencanaan
dalam pembuatan program yang dilakukan oleh Radio Prambors
Jakarta. Langkah ini dilakukan sebelum dilaksanakannya kegiatan-
kegiatan Prambors seperti Youth Fest, Kumpul Kamu, SUNMORIDE,
kuis dan sebagainya.
107
Tahapan yang ketiga yaitu action and communicating (aksi dan
komunikasi). PR Prambors membuat publikasi dan menjalin kerja sama
dengan media-media, untuk menyebarluaskan informasi kepada para
pendengar mengenai program atau event yang akan diselenggarakan.
Tidak hanya itu, dalam mempertahankan loyalitas para pendengar,
Prambors berkomunikasi dan berinteraksi dengan Kawula Muda melalui
media sosial. Hal tersebut juga merupakan bentuk upaya Prambors
mendekatkan diri dengan para pendengar.
Tahap terakhir yang dilakukan oleh Radio Prambors Jakarta dengan
evaluating (evaluasi), guna mengetahui berhasil atau tidaknya program
yang sudah dilaksanakan. Evaluasi tersebut dilakukan secara rutin tiap
minggunya oleh Prambors. Menurut PR Radio Prambors Jakarta
Jabbar Avian, evaluasi dilaksanakan dengan tujuan untuk sebagai
pembelajaran kedepannya menjadi lebih baik. Tolak ukur keberhasilan
dari Radio Prambors Jakarta dalam menyelenggarakan event nya yaitu
Youth Fest 2019, terlihat dari banyaknya Kawula Muda yang hadir.
Terdapat puluhan ribu Kawula Muda yang mengikuti event tersebut. Hal
itu merupakan bentuk pencapaian yang diinginkan oleh Radio Prambors
Jakarta dan membuktikan dengan pelaksanaan beberapa strategi
Marketing Public Relations yang dilakukan dapat mempertahankan
loyalitas Kawula Muda.
108
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil temuan penelitian yang diperoleh melalui
wawancara mendalam terhadap narasumber serta hasil
pembahasan, maka peneliti menyimpulkan bahwa strategi yang
dilakukan Radio Prambors Jakarta dalam mempertahankan
loyalitas pendengar adalah dengan menggunakan Three Ways
Strategy dan model Four Step of Public Relations. Berikut
penjabaran penarikan hasil temuan dari penelitian ini:
1. Three Ways Strategy yang paling kuat yang dilakukan Radio
Prambors Jakarta adalah pull strategy (strategi menarik) yang
diimplementasikan melalui kegiatan Marketing Public Relations
meliputi publikasi dan event (acara). Kemudian, Push strategy
yang dilakukan dengan melakukan promosi yaitu memberikan
saldo gopay gratis kepada para pendengar yang beruntung.
Sedangkan Pass strategy yang merupakan strategi ketiga dari
Three Ways Strategy, yaitu menjalankan kegiatan CSR dan
kegiatan yang mengikutsertakan para komunitas.
109
2. Dalam melaksanakan strategi Marketing Public Relations,
terdapat hambatan serta dukungan yang dialami oleh Radio
Prambors Jakarta. Hambatan tersebut di antaranya koordinasi
antar divisi, kendala budget dan masalah tempat
penyelenggaraan event. Selain itu, terdapat hal yang
mendukung pelaksanaan Marketing Pubic Relations, yaitu
Radio Prambors Jakarta mendapat dukungan dari berbagai
pihak. Dukungan tersebut didapat karena mereka menjalin
hubungan baik dengan beberapa pihak, seperti partnership,
media, label musik, pemerintah, dan terutama Kawula Muda.
3. Radio Prambors Jakarta melakukan model four step Public
Relations dalam mendukung pelaksanaan strategi Marketing
Public Relations, di antaranya research, planning and
programming, action and communicating, dan evaluating.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil temuan dilapangan serta analisis yang
dilakukan terhadap strategi Marketing Public Relations yang di
implementasikan Three Ways Strategy Marketing Public Relations
maka peneliti memberikan saran yang ditujukan untuk pihak Radio
Prambors Jakarta. Berikut beberapa saran yang ditujukan kepada
Radio Prambors Jakarta :
110
1. Prambors perlu meningkatkan push strategy nya dengan
membuat promo-promo yang lain yang dapat mendorong para
pendengar untuk tetap setia terhadap Radio Prambors Jakarta.
2. Selain itu pula perlu fokus terhadap pass strategy, karena untuk
membentuk opini dan mempertahankan citra dari suatu
perusahaan, kegiatan yang mendukung tersebut harus
dilakukan secara berkelanjutan dan terus-menerus. Sehingga,
loyalitas dari para pendengar dapat dipertahankan.
3. Radio Prambors Jakarta perlu mencari banyak informasi dan
melakukan perbandingan terhadap para kompetitor dalam
proses penelitian atau research. Sehingga dapat membuat
inovasi terbaru dan menjadi lebih unggul dari para kompetitor.
5.3 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya
1. Peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya,
disarankan untuk mencari dan membaca referensi lain lebih
banyak lagi, serta melakukan observasi lebih mendalam dan
secara luas sehingga hasil penelitian selanjutnya akan semakin
baik serta memperoleh ilmu pengetahuan yang baru.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
rujukan bagi peneliti selanjutnya, yakni dalam program studi
ilmu komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Alifahmi, Hifni. 2005. Sinergi Komunikasi Pemasaran: Integrasi Iklan, Public
Relations, dan Promosi. Jakarta: Quantum.
Anggoro, Linggar. 2005. Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
-------------------------. 2000. Teori & Profesi Kehumasan. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Ardianto, Elvinaro. 2009. Public Relations Praktis. Edisi Pertama. Jakarta:
Widya Padjajaran
Cutlip, Scott M., et al. 2000. Effective Public Relations. New Jersey: Prentice
Hall.
David, Fred. 2002. Manajemen Strategis Konsep. Edisi Ketujuh. Jakarta: PT
Prenhallindo.
Effendy, Onong Uchjana. 2006. Hubungan Masyarakat: Suatu Studi
Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
---------------------------------------. 2017. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.
Bandung: Remaja Rodakarya.
Harris, Thomas L. 1993. The Marketer’s Guide To Public Relations. New York:
John Wiley & Sons.
Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif
dan Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Iriantara, Yosal. 2004. Manajemen Strategis Public Relations. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jakarta: PT
Indeks Gramedia.
Kriyantono. Rachmat. 2008. PR Writing: Teknik Produksi Media Public
Relations dan Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana
----------------------------.2009. Teknis Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh
Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi
Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Prenada Media Group.
--------------------------. 2012. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:
Kencana.
Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran: Pendekatan Praktis.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Moleong, Lexi J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
----------------------. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Rosdakarya.
Morissan. 2010. Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas
Profesional. Jakarta: Kencana.
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Nova, Firsan. 2011. Crisis Public Relations: Bagaimana PR Menangani Krisis
Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Nurjaman, Kadar dan Khaerul Umam. 2012. Komunikasi & Public Relation.
Bandung: CV Pustaka Setia.
Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ruslan, Rosady. 2002. Kiat dan Strategi Public Relations. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
-----------------------. 2006. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
----------------------. 2010. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.
Jakarta: Rajawali Pers.
----------------------. 2014. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.
Cetakan Kedua Belas. Jakarta: Rajawali Pers.
Salim. Agus. 2006. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yoyakarta: Tiara
Wacana
Sukristono. 1995. Perencanaan Strategis Bank. Jakarta: Institut Bankir
Indonesia.
Soemirat, Soleh dan Ardianto Elvinaro. 2007. Dasar-Dasar Public Relations.
Bandung: Rosdakarya.
Sulaksana. Uyung. 2003. Integrated Marketing Communications. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung; Alfabeta.
--------------. 2011. Metode Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
--------------. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantiatatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
--------------. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantiatatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
-------------. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantiatatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
--------------.2017. Metode Penelitian Kualitatif Edisi ke-3. Bandung: Alfabeta
Suryati, Lili. 2015. Manajemen Pemasaran: Suatu Strategi dalam
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan. Yogyakarta: Deepublish.
Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa Edisi Kedua. Yogyakarta: ANDI.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2011. Metode Penelitian Sosial.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Yin, Robert K. 2014. Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta: Rajawali Pers.
Yulianita, Nenny. 2005. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Pusat
Penerbitan Universitas (P2U).
Jurnal:
Widayawati. 2016. Strategi Marketing Public Relations Swiss Bell Hotel
Borneo Samarinda Dalam Meningkatkan Jumlah Pelanggan. eJournal Ilmu
Komunikasi Volume 4, Nomor 3, 2016: 510-519.
Rahmah, Dhiah Ayu, dkk. 2019. Peran Marketing Public Relations Dalam
Customer Loyalty Program Kerjasama Operasi Terminal Petikemas Koja
Untuk Mempertahankan Loyalitas Pelanggan. Kalbisocio,Volume 6 No. 1
Februari 2019: 39-47.
Almira, Septika Khairunnisa, dkk. 2014. Implementasi Strategi Marketing
Public Relations Dalam Pengelolaan Citra Merek. Journal Communication
Spectrum, Vol. 4 No. 1 Februari 2014 – Juli 2014
Wiwitan, Tresna, dkk. 2017. Strategi ‘Marketing Public Relations’ Perguruan
Tinggi Islam Swasta: Peluang dan Tantangan di Era MEA. MediaTor, Vol
10 (1), Juni 2017, 1-10.
Internet:
https://setara.net/nasib-radio-di-indonesia/ diakses pada tanggal 30 April
2019, pukul 11:05 WIB
http://www.kpi.go.id/index.php/id/umum/38-dalam-negeri/34249-radio-tetap-
eksis-di-era-internet diakses pada tanggal 30 April 2019, pukul 12:00 WIB.
https://www.briteindonesia.com/index.php/component/content/article/99-from-
radio/153-gen-fm?Itemid=435 diakses pada tanggal 1 Mei 2019, pada pukul
09:00 WIB.
https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/0k8YGAPK-peringati-hari-batik-
prambors-gelar-sunmoride-part-iv diakses pada tanggal 1 Mei 2019, pada
pukul 10:00 WIB.
https://biz.kompas.com/read/2019/07/02/154202828/sebanyak-10000-
kawula-muda-berkaraoke-bersama-di-youth-fest-2019?page=all diakses
pada tanggal 5 Agustus 2019, pukul 21:21 WIB
SURAT PERNYATAAN
(145-1278-060819)
Tanggal : 6 Agustus 2019
Kepada : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Dari : Prambors Radio Jakarta
Tembusan : Public Relation
Perihal : Penelitian Skripsi
Dengan Hormat,
Radio Prambors Jakarta menyatakan adanya penelitian skripsi dari
mahasiswi komunikasi bernama Annisa Yulita pada tanggal 15 Juli 2019.
Wawancara dilakukan dengan Kurniawan Dwi Prasetyo selaku Assistant
Manager Marketing and Promotion dan Jabbar Avian selaku PR dan Brand
Promotion.
Demikian surat pernyataan ini disampaikan untuk diketahui dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
Terimakasih,
Jabbar Avian
PR Radio Prambors Jakarta
TRANSKRIP WAWACARA NARASUMBER
Kurniawan Dwi Prasetyo
Assistant Manager Marketing and Promotion
12 Juli 2019
N : Okay nama saya adalah Kurniawan Dwi Prasetyo, biasa dipanggil Awan.
Di sini saya sebagai assistant manager marketing and promotion dari
Radio Prambors.
P : Untuk di Prambors ini, seberapa besar peran PR dalam kegiatan
marketing public relations nya?
N : Peran PR penting banget. Karena salah satu tools PR itu event-event,
kayak nobar, press conference. Yang paling penting perannya, kemarin
kita mengadakan event besar yang dinamakan Youth Fest. Nah PR
sangat membantu di situ. Mereka membantu untuk membuat yang
namanya press release. Karena di prambors ini, mengadakan kerja sama
tiap tahunan dengan media-media, sama kumparan, brilio, dan lain-lain.
Nah di sini prambors memposisikan diri sebagai anak SMA lagi, yang
nyari-nyari media partner lagi. Nah setelah itu press release yang dibuat,
dinaikkan di media-media yang diajak kerja sama. Press release itu
terbagi menjadi pre promo, promo dan post promo. Pre promo katakanlah
adalah masa-masa teasernya. Lalu, sebulan atau dua bulan kemudian
tim PR nyebar press release lagi, di situ baru tuh lengkap formasinya,
menjelaskan ada 18 artis dengan temanya the biggest karaoke land in
Indonesia. Pas lengkap ini kita menyebutnya adalah di bagian promonya.
Nah pas di hari H nya ada yang namanya undangan media. Itu tim PR
pasti ngajak2 media untuk liputan acara tersebut. setelah hari H, selesai
semuanya, kontennya sudah diliput nah PR membuat dan mengirim lagi
press release terkait kegiatan Youth Fest dan dinaikan ke media-media.
Itu peran PR yang hal besar ya, kalau hal-hal yang kecil kayak dulu PR di
sini pernah membuat news letter. News letter tersebut mengenai kegiatan
apa saja yang dilaksanakan. Hal kecil yang lainnya yaitu menginfokan
event prambors di email blast.
P : Bagaimana cara prambors menarik perhatian para pendengar terhadap
program siaran prambors, baik program baru maupun yang sudah ada?
N : Basic nya itu kalau radio kita punya tiga senjata, ada on air, off air dan
digital. Jadi kalau ngomongin promo, radio itu sekarang tuh mungkin
orang perlu di reminder terus. Cara kita memperkenalkan dan
mepromosikan adalah yang pertama kita manfaatin digital. Sekarang ini
digital udah maju banget dan udah keren banget. Perannya radio itu
menggandeng digital untuk mempromosikan radio. Jadi, Prambors punya
instagram, twitter, facebook, line, youtube dan semuanya kita pakai. Jadi
setiap harinya kalau ngomongin program pagi, kita ada daily content.
Daily content ini, setiap mereka siaran mereka membuat video untuk di
publish di sosial media. Misalnya kita ada penyiar baru, itu di
promosiinnya ke all platform sosial media. Kalau memang ditanya apa
yang kita manfaatin? Ya digital, gitu. Sebenernya digital itu kita gandeng.
Namun adanya spotify dan yang lainnya jujur sebenarnya itu ancaman
buat Pambors, buat radio. Namun ketika kita bisa menggandeng si
spotify, kita jadinya temenan gitu. Spotify punya podcast dan radio pun
punya rekaman, sekarang itu radio2 juga punya podcast. Lalu, kita punya
off air. Off air itu event paling jelasnya ya. Di situ kita biasanya
memperkenalkan penyiar2 kita melalui MC. Jadi penyiar di sini didorong
untuk keluar, untuk event, untuk menjadi MC.
P : Bagaimana cara prambors mendorong para pendengar untuk tetap setia
tehadap prambors?
N : Sebenarnya caranya adalah kita selalu menyajikan apa yang pendengar
mau. Kita melihat dari listeners side namanya. jadi kita selalu menyajikan
konten, musik, event itu berdasarkan apa yang pendengar mau.
Biasanya kita ngadain riset dulu tuh, survey kecil-kecilan. Sekarang kan
kita punya twitter polling, instagram polling dan di sini juga ada divisi R&D
(Research & Development). Misalkan seperti acara kemarin itu tentang
Youth Fest, sebelum itu dibuat kita ada survei dulu. Mereka ngeblast
email, kita kasih hadiah misalnya gopay 150 ribu atau 200 ribu itu untuk
ya mancing/mentrigger. Artis siapa yang mau diundang, tempatnya di
mana, harga tiketnya berapa sih, gitu-gitu itu semua ada risetnya. Ya
Alhamdulillah kita tetep jadi trend center selama 48 tahun dan kuncinya
ya ikuti perkembangan zaman dan ikut yangi audiens mau.
P : Bagaimana upaya Prambors dalam memengaruhi atau menciptakan opini
publik yang menguntungkan?
N : Sebenarnya citra positif dan opini publik terhadap Pramabors dari dulu
sudah terbentuk. Radio sekarang itu ibaratnya menjadi secondary media.
Orang yang mendengar radio itu, ga benar-benar serius pantengin.
Prambors cuma butuh tempat untuk membuktikan kalau Prambors masih
jadi trend center, that’s why itu udah dibuktikan dalam acara Youth Fest
kemarin. Nah dalam membentuk opini, selama 6 tahun ke belakang ini
kita gak membentuk opini, karena opini itu sudah terbentuk.
P : Bagaiamana tahapan dalam penyusunan kegiatan atau program
marketing public relations?
N : Kita tetap bagi tahapan itu menjadi empat. Kita ada riset, desain, kita ada
eksekusi , dan evaluasi. Contohnya event youth fest ya, yang pertama itu
kita survei ke khalayak, pendengar dan ke internal pun bagaimana. Nah
setelah itu jadilah proposal dan itu kita serahkan ke tim sales, untuk
jualan mencari sponsor. Kemudian PR juga akan mencari media partner.
Kemudian kita eksekusi di hari H. setelah event selesai, kita melakukan
evaluasi.
P : Kendala atau hambatan apa saja yang dialami saat
mengimplementasikan kegiatan atau program tersebut?
N : Kendala yang paling utama yaitu koordinasi, koordinasi antar divisi gitu.
Kendala budget juga, seminimal mungkin kita menggunakan yang
namanya full barter. Terus kendalanya juga masalah tempat sih.
P : Nah cara mengantisipasi hambatan-hambatan tersebut bagaimana mas?
N : Cara ngantisipasinya itu kita harus punya insight dari orang lain sih, itu
penting. Dengan begitu wawasan kita terbuka lebar. Si prambors ini
memiliki meeting rutin gitu untuk acara Youth Fest kemarin, kadang-
kadang kita ngundang orang luar buat kasih insight. Nah kalau hambatan
dalam koordinasi, cara antisipasinya ya saling percaya.
P : Faktor apa yang menjadi pendukung dalam mengimplementasikan
kegiatan atau progam tersebut?
N : Faktor yang mendukung ketika prambors akan mengadakan sesuatu
adalah beruntungnya kita sudah jadi radio tua, sudah 48 tahun. Kalau
ngomongin prambors dari dulu juga sudah terkenal. Faktor pendukunya
sekarang kita punya aset-aset pendukung, instagram followernya banyak,
line temannya banyak, youtube subscriber kita punya 80 ribu, paling
banyak juga itu di radio. Kita punya aset-aset yang udah ada. Ditambah
lagi kita punya penyiar-penyiar yang artis, kita dekat dengan pemerintah,
kita punya jalur khusus lah dan dekat dengan pemerintahan, kita dekat
dengan label, kita menjalin hubungan dengan baik. Faktor pendukung
yang pertama adalah gimana kita menjalin hubungan baik dengan
semuanya. Jadi, itu yang membuat ketika kita punya sesuatu gampang.
Terus kita juga dekat dengan media partner, media-media. Faktornya kita
didukung banyak pihak.
Keterangan :
P : Peneliti
N : Narasumber
Bersama Assistant Manager Marketing and Promotion Radio Prambors
Jakarta, Kurniawan Dwi Prasetyo
TRANSKRIP WAWANCARA NARASUMBER
Jabbar Avian
PR Prambors dan Brand Promotion
11 Juli 2019
N : Halo perkenalkan nama saya Jabbar, sebagai PR di Prambors Radio
dan saya di sini sudah dua tahun. Sebenarnya saya juga megang Delta
dan Bahana juga, mereka satu group.
P : Bagaimana cara Prambors menghadapi persaingan di tengah-tengah
maraknya para kompetitor, terutama industry pertelevisian dan new
media?
N : Jadi gini, sebenarnya Prambors itu kan menggunakan AC Nielsen dan
kita ada yang namanya monitoring ke radio sebelah juga. Pastinya
kalau dari sisi PR sendiri, kita mencari pokok permasalahannya apa.
Lalu mencari tahu bagaimana solusinya. Kita mencari tahu dengan
melakukan penelitian dan survey, penelitian tersebut juga dibantu oleh
divisi R&D (Research & Development). Kita berusaha mencari tahu dan
menanggulangi masalah yang dapat menimbulkan rasa kekecewaan
para pendengar.
P : Bagaimana cara prambors mengetahui apa yang diinginkan dan
dibutuhkan oleh para pendengar?
N : Nah biasanya kita tuh selalu melempar topik kan, setiap mau ngadain
kuis atau apa. Kita tuh juga harus mengenali dulu, apa sih yang disukai
oleh kawula muda. Kayak dulu Prambors gak pernah nyetel yang
namanya musik Korea tuh ga pernah. Tapi, ketika Korea itu menjadi
booming, tentunya kita kan ga mungkin lah stuck di situ aja. Kita kan
harus mengikuti zaman, seiring musik juga berkembang kita juga harus
mengikuti perkembangan itu dan akhirnya musik Korea menjadi masuk
juga ke Prambors. Pendengar itu ibaratnya, yang harus kita layani. Kita
pantau juga dari social media kan, apa nih yang disukai sama anak-
anak muda zaman sekarang, seperti event music. Kita selalu
melakukan survei-survei yang menurut mereka (pendengar) menarik.
P : Seberapa besar peran PR Prambors dalam melakukan kegiatan
marketing public relations dalam memperkenalkan program-
programnya?
N : PR di sini perannya cukup besar ya. PR kan punya tujuan untuk
memperkenalkan product kita agar diketahui oleh banyak orang secara
luas. Bagaimana nih supaya orang tuh tau product kita, nah itu lah
peran PR dibutuhkan. Ya pastinya, misalkan kita ada event off air, kita
buatlah press release. Terus dari situ, apa sih yang disupport lagi oleh
PR, kita mencari kerja sama seperti media partner dan sistemnya full
barter. Misalnya kita ada event off air kumpul kamu. Kumpul kamu itu
adalah kumpulan kawula muda. Itu biasanya diadakannya tuh belum
ada timeline nya, cuman setahun bisa lebih dari lima kali. Itu menjadi
rutinitas kita dan tiap tahun itu pasti ada. Nah, dari situ kita bagaimana
nih si event ini berjalan lancar. Akhirnya, kita lah bekerja sama dengan
restoran misalnya, kita pakai sistem full barter. Mereka mensupport kita
di event off air tersebut. kita pun mensupport restoran tersebut untuk
promo di prambors, berupa sosial media, berupa youtube juga atau
apapun.
P : Nah kegiatan PR selain event-event itu, apa lagi?
N : Kita juga membuat publikasi, press release kan termasuk publikasi juga
gitu kan. Kalau di sini, PR support event, kita juga support hadiah kuis
dan kita juga membuat itu diketahui banyak orang.
P : Bagaimana proses perencanaan yang dilakukan PR dalam mengatasi
dan memecahkan masalah yang dijelaskan mas tadi?
N : Secara perencanaan kan kita pasti diskusi. Kalau di sini, divisi program
dan PR diskusi untuk membuat program. Kita juga ada yang namanya
story art. Jadi story art itu kita seperti semacam cerita yang akhirnya
kita akan me-treat Kawula Muda. Kita juga berupaya untuk menjadi
trend center, agar para Kawula Muda tetap setia terhadap Prambors.
Hal itu dilakukan dengan membuat program-program yang dapat
menarik perhatian para pendengar. Misalnya acara on air seperti kuis,
sedangkan acara off air yaitu Kumpul Kamu (Kumpul Kawula Muda),
SUNMORIDE, dan yang baru kemarin dilaksanakan yaitu event konser
musik Youth Fest 2019.
P : Bagaimana mengimplementasikan dan mengkomunikasikan program-
program terutama strategi MPR Prambors dalam memasarkan
program-programnya?
N : Di sini PR melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut dengan membantu
dalam hal pembuatan press release, mengadakan press conference
dan menyebar jaring kerja sama untuk mendukung program-program
tersebut. Selain itu kita mengkomunikasikan program-program tersebut
melalui on air dan media sosial.
P : Apakah prambors pernah mengadakan event dengan suatu komunitas?
N : Sering, namanya SUNMORIDE (Sunday Morning Ride). Kemudian
Kumpul Kamu (Kumpul Kawula Muda) juga bersama komunitas juga
dan itu semacam sharing session. Yang bertanggung jawab dalam
kegiatan tersebut adalah brand promotion dan PR. PR membuat
perjanjian, membuat dealing, membuat konsep dengan anak program
dan eksekutor konsep tersebut adalah brand promotion.
P : Bagaimana tolak ukur keberhasilan program Prambors dalam
melaksanakan kegiatan tersebut?
N : Kalau event nya ramai, itu dikatakan sukses dan engagement nya
menarik semua, itu adalah kepuasan. Misalkan kita bikin event dan
yang datang banyak banget, itu sudah menjadi salah satu tolak ukur
keberhasilan kita. Kalau menurut Prambors seperti itu ya.
P : Apakah prambors dalam kegiatan-kegiatan tersebut melakukan
evaluasi?
N : Ya pastinya, kita kan ada meeting setiap minggu. Setiap ada event dan
di luar ada event pun kita meeting setiap minggu kita melakukan
evaluasi, misalnya apa yang kurang, perlunya apa dan segala macam.
Jadi, pastinya kita melakukan evaluasi itu sih, menjadi pelajaran agar
kedepannya lebih baik lagi.
P : Apakah ada salah satu kegiatan besar prambors yang baru-baru ini
dilaksanakan?
N : Oh salah satunya youth fest. Itu konser musik dan itu sponsor juga
banyak yang masuk. Alhamdulillah event tersebut sukses juga, mereka
senang dan mereka ingin repeat order lah ibaratnya.
P : Bagaimana cara prambors memperkenalkan program Youth Fest
kepada para pendengarnya?
N : Pertama kali kita mengadakan press conference. Dari situ lah, setelah
kita press conference kita naik promo di on air, sosmed dan kita
gencarin itu semua.
P : Oh seperti itu. Nah kalau dari PR Prambors sendiri pernah
mengadakan kegiatan layanan masyarakat?
N : Oh pernah. Jadi SUNMORIDE itu kita ada temanya, yang terakhir itu
hari batik. Itu diadakan serentak di empat kota, Prambors Bandung,
Surabaya, Medan, dan Jakarta. Kemudian kita yang sebelumnya itu ke
BSD. Jadi ada komunitas yang mengayomi anak yatim dan nama
kegiatan tersebut adalah sabtu baik. Nah kita bekerja sama dengan
komunitas tersebut. komunitas anak motor bekerja sama dengan
komunitas Sabtu Baik. Nah itu kita memberikan makanan untuk mereka
dan memberikan hiburan juga.
Keterangan:
P : Peneliti
N : Narasumber
Bersama PR Prambors dan Brand Promotion Radio Prambors Jakarta,
Jabbar Avian
TRANSKRIP WAWANCARA NARASUMBER
Isyraqi Khairy Siregar (Karyawan Swasta, 23 Tahun)
Pendengar
P : Bisa tolong sebutkan nama lengkap, usia dan profesi anda?
N : Nama saya Isyraqi Khairy Siregar. Umur saya 23 tahun dan profesi saya
sebagai karyawan swasta.
P : Sejak kapan anda menjadi pendengar Radio Prambors?
N : Sejak zaman awal kuliah sudah menjadi pendengar Prambors.
P : Pada pukul berapa biasanya anda mendengarkan Prambors?
N : Pada saat ini intens mendengarkan di malam hari yaitu pukul 8 malam.
P : Program apa yang paling disukai dari Prambors?
N : DGITM with Kenny dan Night Shift.
P : Apa yang membuat anda memilih untuk mendengar Radio Prambors?
N : Saya memilih mendengarkan Prambors karena tertarik dengan program-
program yang disiarkan dan playlist lagunya selalu seru dan kekinian.
P : Program atau event Prambors apa saja yang anda ketahui, baik yang
sudah ada atau yang terbaru?
N : Event Prambors yang saya tahu itu ada kumpul kamu dan youth fest.
P : Pernahkah anda mengikuti program dan event tersebut, lalu bagaimana
anda mengetahui Prambors mengadakan event atau program tersebut?
N : Pernah, mengikuti Kumpul Kamu dan Youth Fest. Saya mengetahui
program itu lewat siaran radio dan juga dari social media Prambors
Radio.
P : Selama ini bagaimana interaksi dan komunikasi pihak Prambors kepada
para pendengar? Apakah cukup memuaskan atau kurang memuaskan?
N : Interaksi Prambors dengan pendengar sangat memuaskan. Karena
Prambors juga saat ini agak concern itu membuat event off air, guna
mendekatkan pendengar dengan penyiar idolanya.
P : Apakah anda mendapat rewards dari Prambors atas loyalitas anda
terhadap Prambors?
N : Rewards dalam bentuk hadiah langsung mungkin jarang, tetapi bisa
berkunjung ke studionya saja untuk melihat proses on air sudah
menyenangkan.
P : Kalau menurut anda sebagai pendengar, apa yang diinginkan dan
diharapkan terhadap Prambors ke depannya?
N : Bisa selalu number 1 hits music station, selalu memberikan referensi
music terbaik dan yang pasti selalu ada event-event kece agar
pendengar lebih dekat lagi dengan penyiar idolanya.
Keterangan:
P : Peneliti
N : Narasumber
Bersama salah satu pendengar setia Radio Prambors Jakarta, Isyraqi
Khairy Siregar
TRANSKRIP WAWANCARA NARASUMBER
Shafa
Pendengar Prambors (Pelajar, 17 tahun)
P : Pertama-tama bisa perkenalkan nama kamu siapa dan usianya
berapa?
N : Hallo.. nama aku Shafa, usia aku 17 tahun.
P : Okay. Pertanyaan pertama yaa.. Sejak kapan kamu menjadi pendengar
Radio Prambors?
N : Kalau ditanya sejak kapan, rada bingung sih jawabnya. Karena dari kecil
emang sudah suka dengerin masuk di radio. Cuman, pas awal SMP
mulai tertarik dengerin Radio Prambors.
P : Oh gitu.. Nah biasanya pada pukul berapa kamu dengerin siaran radio
Prambors dan berapa lama?
N : Dulu, aku itu masuk sekolahnya siang. Jadi, kalau dengerin radio
biasanya pagi. Tapi, sekarang sudah masuk sekolah pagi. Jadi,
dengerinnya sore, kalau enggak malam. Kurang lebih 20 menit.
P : Lalu, program Prambors yang paling kamu sukai apa?
N : Desta&Gina in the morning dong…Sunset trip juga.
P : Apa yang membuat kamu tertarik untuk mendengarkan radio Prambors?
N : Lagu-lagunya itu kekinian banget, dan kadanglagunya itu sesuai dengan
mood aku..
P : Haha anak muda banget yaa..
N : Udah pasti. Walaupun penyiarnya udah rada tua, tapi yang dengerin
kawula muda banget hehe…
P : Nah kan Prambors sering mengadakan event dan beberapa program.
Ada yang kamu ketahui gak dari event dan program tersebut?
N : Yang aku tau itu event nya ada Youth Fest dan Skulprize. Kebetulan
banget, sekitar tiga minggu yang lalu aku baru pertama kali nonton Youth
Fest.
P : Kamu tahu Prambors mengadakan Youth Fest dari mana?
N : Aku awalnya tau dari instagramnya Prambors.
P : Okay. Selanjutnya ya… Menurut kamu nih sebagai pendengar.
Bagaimana interaksi dan komunikasi yang dilakukan pihak Prambors
dalam melayani para pendengar? Apakah cukup memuaskan atau
kurang menurut kamu?
N : Menurut aku sih royal ya mereka, asik, terus juga fair, ramah. Ya cukup
memuaskanlah.
P : Menurut kamu mereka terbilang responsif atau enggak?
N : Kalau dibilang responsif atau tidak, yang pasti mereka merespons sih.
Walaupun yang mereka respons tidak banyak, namun buat aku mereka
responsif banget.
P : Okay, yang terakhir nih. Sebagai pendengar, apa yang diharapkan dan
diinginkan terhadap Prambors ke depannya?
N : Yang diharapkan dari Prambors, tetap dapat memutarkan lagu-lagu
Indonesia dan lagu-lagu kekinian. Ditunggu event-event selanjutnya dan
yang pasti maju terus musik Indonesia.
Keterangan:
P : Peneliti
N : Narasumber
Percakapan dengan Shafa melalui DM Instagram
TRANSKRIP WAWANCARA NARASUMBER
Alfonso Harrison, S.Sos., M.Si
Pakar Ilmu Komunikasi
26 Juli 2019
P : Dalam menarik perhatian para pendengar terhadap Prambors, Prambors
menggunakan tiga senjata, di antaranya ada off air (event-event), on air
dan digital. Menurut bapak konsep yang mereka gunakan tepat atau
tidak?
N : Kalau misalnya dibilang tepat atau enggak, saya rasa itu justru sangat
tepat. Karena itu harus terintegrasi, antara program yang sifatnya on air
dan off air. Apalagi sekarang udah zamannya digitalisasi. Jadi, tentunya
akan dipadukan dengan effort yang sifatnya online. Jadi saya rasa itu
integrasi yang sangat tepat. Saya pun tumbuh di era radio itu
berkembang. Hampir semua orang suka musik dan terpapar oleh media
radio. Itu pasti pernah menjadi pendengar setianya radio ini. Menurut
saya dia cerdas dalam memilih segmentasi pedengar. Dia tahu persis
yang mana yang harus dia pegang. Cara dia mengkombinasikan antara
program on air dan off air itu dalam sebuah kerangka big massage itu
yang terintegrasi, bahwa dia radio yang berbasis anak muda atau
milenial.
P : Untuk mengetahui apa yang pendengar mau dan ingingkan terhadap
program-program yang akan dilaksanakan, Prambors mengadakan riset,
seperti melalui twitter polling, instagram polling dan di Prambors juga ada
yang namanya divisi R&D (Research&Development). Hal tersebut
dilakukan guna mendorong para pendengar untuk tetap setia terhadap
Radio Prambors. Bagaimana tanggapan bapak mengenai hal tersebut,
dalam perspektif PR?
N : Menurut saya berarti dia adalah satu perusahaan bisnis dalam industri
penyiaran yang sadar betul mengenai artinya research dan development
dalam mengembangkan bisnis. Karena banyak perusahaan itu yang
komersil menganggap hal itu tidak penting adanya R&D. makanya dia
kuat dengan segmentasi yang tepat dan jelas. Segmentasi dan
positioning yang jelas, itu semua berasal dari R&D yang kuat. Jadi
tanggapan saya, mereka sangat baik dalam hal ini.
P : Selama 6 tahun ke belakang Prambors menyatakan tidak membentuk
opini, karena citra positif dan opini publik terhadap mereka dari dulu
sudah terbentuk. Prambors hanya butuh tempat untuk membuktikan
kalau mereka masih menjadi trend center. Dalam upaya tersebut mereka
melakukan kegiatan CSR dan mengikutsertakan para komunitas, salah
satu programnya yaitu SUNMORIDE (Sunday Morning Ride). Menurut
anda apakah upaya mereka itu tepat untuk mempertahankan opini publik
dan citra positif mereka?
N : Saya rasa itu tepat, karena itulah program off air nya, salah satunya kan
yang dinamakan community event. Jadi dia mengumpulkan pendengar
setianya dalam sebuah kegiatan di luar siaran, walaupun akhirnya
disiarkan juga. Itulah rangaikan dari integrasi Marketing PR nya dia, dari
yang program on air nya maupun program off air nya. Nah itu yang harus
dipertahankan, loyalitas secara terus-menerus. Untuk membentuk opini
publik secara imagenya, saya melihatnya dibilang efektif itu tidak 100%,
karena biar bagaimana pun yang namanya media penyiaran itu image
utamanya dari program on air nya. Namun image Prambors ini sudah
cukup kuat, hanya bagaimana mempertahankannya saja.
P : Menurut bapak idealnya dalam mempromosikan suatu produk atau jasa
dalam mempertahankan loyalitas para konsumen itu seperti apa dan apa
syaratnya?
N : Yang pertama itu yang tadi saya bilang, mengenai program on air nya,
yang dirancang itu seperti apa dan program on air ini harus bisa
memenuhi kebutuhan dan keinginan pendengarnya. Nah itu yang
membuat orang jadi loyal. Yang kedua, yang dapat mempertahankan
loyalitas pendegar adalah penyiar-penyiarnya. Penyiar sangat berperan
penting terhadap sebuah radio. Penyiar dapat membangun keakraban
dengan para pendengar. Jadi secara gak langsung penyiar itu adalah PR
nya radio.
P : Prambors dalam pelaksanaan Marketing Public Relations, sudah
melakukan riset, perencanaan dan pemograman, pelaksanaan dan
komunikasi, serta evaluasi terhadap program yang mereka buat. Salah
satu program tersebut yaitu Youth fest, yang merupakan event konser
musik akbar untuk pertama kalinya. Apa menurut anda langkah-langkah
tersebut sudah cukup dan tepat?
N : Kalau secara konseptual dan teoritis, jelas tepat. Karena dalam sebuah
event apa pun harus melakukan hal tadi. Itu kan sebenarnya empat tahap
managerial. Ketidakefektifan suatu program itu bisa diminimalisir atau
bisa dihindari.
Bersama Pakar Ilmu Komunikasi, Alfonso Harrison, S. Sos., M.Si
BIODATA
Nama : Annisa Yulita
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 15 Juli 1997
Alamat : Jl. Pahlawan Gg. Swadaya No.38, Rempoa,
Ciputat Timur-Tangerang Selatan
Agama : Islam
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
SDN Brawijaya, Sukabumi : 2003 - 2007
SDN Cipete Utara 03 Pagi, Jakarta Selatan : 2007 - 2009
SMP Darul Ma’arif : 2009 - 2012
SMA MarsudiriniBekasi : 2012 - 2015
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Jurusan Humas : 2015 - 2019