Stimulasi Suhu

1
Stimulasi Suhu Perubahan kenaikan temperaturl tubuh berpengaruh terhadap nilai ambang kejang dan eksitabilitas neural, karena kenaikan suhu tubuh berpengaruh pada kanal ion dan metabolism seluler serta produksi ATP. Setia kenaikan suhu tubuh satu derajat celcius akan meningkatkan metabolism karbohidrat 10-15%, sehingga dengan adanya peningkatan suhu akan mengakibatkan peningkatan kebutuhan glukosa dan oksigen. Pada demam tinggi akan dapat mengakibatkan hipoksi jaringan termasuk jaringan otak. Pada keadaan metabolism di siklus Kreb normal, satu molekul glukosa akan menghasilkan 38 ATP, sedangkan pada keadaan hipoksia jarringan metabolism berjalan anaerob, satu molekul glukosa hanya akan menghasilkan 2 ATP, sehingga pada keadaan hipoksia akan kekurangan energy, hal ini akan mengganggu fungsi normal pompa Na+ dan reuptake asam glutamate oleh sel glia. Kedua hal tersebut mengakibatkan masuknya ion Na+ ke dalam sel meningkat dan timbunan asam glutamate ekstrasel. Timbunan asam glutamate ekstrasel akan mengakibatkan peningkatan permeabilitas membrane sel terhadap ion Na+ sehingga semakin meningkatkan masuknya masuknya ion Na+ ke dalam sel. Masuknya ion Na+ ke dalam sel dipermudah dengan adanya kenaikan suhu sebab akan meningkatkan mobilitas dan benturan ion terhadap membrane sel. Perubahan konsentrasi ion Na+ intrasel dan ekstrasel tersebut akan mengakibatkan perubahan potensial membrane sel neuron sehingga membrane sel dalam keadaan depolarisasi.

description

Suhu

Transcript of Stimulasi Suhu

Page 1: Stimulasi Suhu

Stimulasi Suhu

Perubahan kenaikan temperaturl tubuh berpengaruh terhadap nilai ambang kejang dan

eksitabilitas neural, karena kenaikan suhu tubuh berpengaruh pada kanal ion dan metabolism

seluler serta produksi ATP. Setia kenaikan suhu tubuh satu derajat celcius akan meningkatkan

metabolism karbohidrat 10-15%, sehingga dengan adanya peningkatan suhu akan mengakibatkan

peningkatan kebutuhan glukosa dan oksigen. Pada demam tinggi akan dapat mengakibatkan

hipoksi jaringan termasuk jaringan otak. Pada keadaan metabolism di siklus Kreb normal, satu

molekul glukosa akan menghasilkan 38 ATP, sedangkan pada keadaan hipoksia jarringan

metabolism berjalan anaerob, satu molekul glukosa hanya akan menghasilkan 2 ATP, sehingga

pada keadaan hipoksia akan kekurangan energy, hal ini akan mengganggu fungsi normal pompa

Na+ dan reuptake asam glutamate oleh sel glia. Kedua hal tersebut mengakibatkan masuknya ion

Na+ ke dalam sel meningkat dan timbunan asam glutamate ekstrasel. Timbunan asam glutamate

ekstrasel akan mengakibatkan peningkatan permeabilitas membrane sel terhadap ion Na+

sehingga semakin meningkatkan masuknya masuknya ion Na+ ke dalam sel. Masuknya ion Na+

ke dalam sel dipermudah dengan adanya kenaikan suhu sebab akan meningkatkan mobilitas dan

benturan ion terhadap membrane sel. Perubahan konsentrasi ion Na+ intrasel dan ekstrasel

tersebut akan mengakibatkan perubahan potensial membrane sel neuron sehingga membrane sel

dalam keadaan depolarisasi.