Tak Stimulasi Sensoris

14
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK TAK STIMULASI SENSORIS: MENDENGARKAN MUSIK A. LATAR BELAKANG MASALAH Aktivitas kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai relasi atau hubungan satu dengan yang lain saling terkait dan dapat bersama-sama mengikuti norma yang sama. TherapiAktivitas Kelompok (TAK) merupakan kegiatan yang diberikan kelompok klien dengan maksud memberi therapi bagi anggotanya. Dimana setiap individu berkesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan respon social. Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi tempat lansia melatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang adaptif. Jenis terapi aktivitas kelompok pada lansia salah satunya adalah dengan stimulasi sensori (musik). Musik dapat berfungsi sebagai ungkapan perhatian, baik bagi para pendengar yang mendengarkan maupun bagi pemusik yang menggubahnya. Kualitas dari musik yang memiliki andil terhadap fungsi-fungsi dalam pengungkapan

Transcript of Tak Stimulasi Sensoris

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK TAK STIMULASI SENSORIS: MENDENGARKAN MUSIK

A. LATAR BELAKANG MASALAHAktivitas kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai relasi atau hubungan satu dengan yang lain saling terkait dan dapat bersama-sama mengikuti norma yang sama. TherapiAktivitas Kelompok (TAK) merupakan kegiatan yang diberikan kelompok klien dengan maksud memberi therapi bagi anggotanya. Dimana setiap individu berkesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan respon social. Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi tempat lansia melatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang adaptif. Jenis terapi aktivitas kelompok pada lansia salah satunya adalah dengan stimulasi sensori (musik). Musik dapat berfungsi sebagai ungkapan perhatian, baik bagi para pendengar yang mendengarkan maupun bagi pemusik yang menggubahnya. Kualitas dari musik yang memiliki andil terhadap fungsi-fungsi dalam pengungkapan perhatian terletak pada struktur dan urutan matematis yang dimiliki. Peran sertanya nampak dalam suatu pengalaman musikal, seperti menyanyi, dapat menghasilkan integrasi pribadi yang mempersatukan tubuh, pikiran, dan roh. Musik dapat memberikan pengalaman di dalam struktur, Musik memberikan pengalaman dalam mengorganisasi diri, dan musik merupakan kesempatan untuk pertemuan kelompok di mana individu telah mengesampingkan kepentingannya demi kepentingan kelompok.

B. TUJUAN 1. Tujuan UmumKlien dapat menyebutkan jati diri dihadapan klien lain dan berespon terhadap musik.2. Tujuan KususTujuan kusus terapi aktivitas kelompok dengan stimulasi sensori suara music adalah:a. Klien mampu mengenali musik yang didengarb. Klien mampu memberi respon terhadap musikc. Klien mampu menceritakan perasaannya setelah mendengar musik

C. LANDASAN TEORITerapi aktivitas kelompok: stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua panca indra (sensori) agar dapat memberi respon yang adekuat. Maksudnya adalah menstimualsi sensori pada klien yang mengalami kemunduran sensoris. Tujuannya meningkatkan kemampuan sensori, memusatkan perhatian, kesegaran jasmani, dan mengekspresikan perasaan. Aktivitas stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap penglihatan, pendengaran dan lain-lain spereti gambar, video, tarian dan nyanyian (Keliat,2004).

D. KLIENKarakteristi klien yang akan mengikuti terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah lansia yang berusia 60 tahun ke atas, berjenis kelamin sama, dengan jumah 5 sampai 7 orang per-kelompok terapi.

E. DAFTAR PESERTA TAKNoNamaUmurTanggal masuk pantiAlamat

1.Ny. DS74 tahun05-07-2010Jl. Pengambangan BJM timur

2.Ny. SK95 tahun21-01- 2009Jl. Teluk Tiram BJM barat

3.Ny. AS65 tahun15-10-2014Marabahan

4.Ny. IS80 tahun12-11-2014Kotabaru

5.Ny. SF75 tahun07-04-2009Trantang Barito Kuala

6.Ny. SA85 tahun29-03-2014Jl. Martapura Lama

7.Ny. IR64 tahun12-05-2012Jl.Rambai Tengah BJB

F. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATANKegiatan terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori: mendengarkan musik telah dilaksanakan selama 1 hari, yaitu pada:Hari : Kamis, 18 Desember 2014Jam : 08.00-08.30 WITATAK stimulasi sensori : mendengarkan musik yang dilaksanakan selama 30 menitTempat kegiatan : Wisma Anyelir

G. SETTING1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran2. Ruangan nyaman dan tenang3. Setting tempat

Keterangan: : Terapis : Co terapis : klien : fasilitator : Observer

H. STRUKTUR PELAKSANA Adapun tim terapis yang akan terlibat meliputi terapis, co terapis, fasilitator, dan observer.1. Terapis : Sari Dewi Intan KumalaTugas:a. Menyusun rencana TAKb. Mengarahkan kelompok mencapai tujuanc. Membuka acara dan memperkenalkan diri dan anggota tim terapid. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukane. Menetapkan dan menjelaskan aturan permainanf. Memotivasi anggota kelompok untuk mengemukakan pendapat dan memberi umpan balikg. Sebagai role modelh. Sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau mendominasi2. Co terapis : Farida RaudahTugas:a. Mengatur leader mengatur anggota kelompok3. Observer : Indah Dwi AstutiTugas :a. Mengobservasi respon klienb. Mengamati dan mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien (jumlah anggota yang hadir, yang terlambat, daftar hadir, yang memberi ide, dan pendapat, topik diskusi, respon verbal dan non verbal)c. Memberi umpan balik pada kelompok d. Mengindentifikasi strategi yang digunakan terapise. Memprediksi respon anggota kelompok4. Fasilitator Eko Anugrah Kahayanto Puput Angraeni Helma Rasyida Alpianor Nor Ella DayaniTugas:a. Membantu terapis memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasib. Mempertahankan kehadiran anggota kelompok

I. ALAT Alat yang digunakan antara lain: Spidol Laptop Lembar evaluasi dan dokumentasi

J. METODEAdapun metode yang digunakan pada terapi aktivitas ini adalah diskusi dan sharing presepsi.

K. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN1. Fase Persiapana. Membuat kontrak dengan klienb. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan2. Fase Orientasia. Salam terapeutikSalam dan terapis pada klienb. Evaluasi/ validasiMenyakan perasaan klien saat inic. Kontrak 1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mendengarkan musik 2) Terapis menjelaskan aturan main berikut:a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada terapisb) Lama kegiatan 30 menitc) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir3. Fase Kerjaa. Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri dimulai dari terapis secara berurutanb. Setiap seorang klien selesai memperkenalkan diri terapis mengajak semua klien untuk bertepuk tanganc. Terapis dan klien memakai papan namad. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau berjoget sesuai irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta untuk menceritakan isi lagu dan perasaan klien setelah mendengarkan lague. Terapis memutar lagu, klien mendengakan, boleh sambil berjoget atau tepuk tangan. Musik yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respon klien terhadap musik.f. Secara bergiliran klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya sampai semua klien mendapat gilirang. Terapis memberikan pujian, setiap kali selesai menceritakan perasaannya dan mengajak klien lain bertepuk tangan.4. Fase Terminasia. Evaluasi 1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompokb. Tindak lanjutTerapis menganjurkan klien untuk mendengarkan musik yang disukai dan bermakna dalam kehidupannya.

L. LAPORAN HASIL KEGIATAN 1. Inputa. Kondisi lingkungan tennag, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatanb. Klien dan terapis duduk bersama membentuk lingkaranc. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatand. Alat yang digunakan baike. Terapis, co terapis, fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya2. Prosesa. Terapis dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhirb. Terapis mampu memimpin acarac. Co terapis membantu mengkoordinasi seluruh kegiatand. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatane. Fasilitator membantu terapis melaksanakan kegiatan dan bertanggungjawab dalam antisipasi masalahf. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompokg. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir3. Hasila. Diharapkan 85 % dari kelompok mampu:1) Mengenali musik yang didengar2) Memberi respon terhadap musik3) Menceritakan perasaannya setelah mendengar musikb. Peserta yang mengikuti kegiatan 95 %

TAK (TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK)STIMULASI SENSORIS MENDENGARKAN MUSIK

Aspek yang dinilaiNama Klien

Ny DSNy SKNy ASNy ISNy SFNy SANy IR

Mengikuti kegiatan dari awal samapi akhir-

Memberi respon (ikut bernyanyi/menari/berjoget/menggerakkan tangan-kaki-dagu sesuai irama)-

Memberi pendapat tentang musik yang didengar-

Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu-

Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa TAK yang dilakukan dinyatakan berhasil dimana sebesar 95 % klien mampu melakukan dengan baikCatatan : Ny. IR tidak mengikuti kegiatan TAK karena mengikuti senam lansia

DAFTAR PUSTAKA

1. Keliat, BA. 2004. Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

LAMPIRANDokumentasi TAK Stimulus Sensoris Mendengarkan Musik