STEP 7

8
STEP 7 LATAR BELAKANG PELAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA Sejak 1978 ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memulai programnya “Health for All in 2000”, pelayanan kesehatan primer menjadi salah satu hal yang utama dalam pengembangan perencanaan pemerintah. Program tersebut menitikberatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif. Pada Januari 1995 Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Dokter Keluarga Dunia yaitu World Organization of National Colleges, Academies and Academic Associatons of General Practitioner or Family Physician (WONCA) telah merumuskan sebuah visi global dan rencana tindakan (action plan) untuk meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat yang tertuang dalam tulisan“Making Medical Practice and Education More Relevant to People’s Needs: The Role of Family Doctor”. Dalam acara pembukaan Temu Ilmiah Akbar Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran (TIA-KPPIK) 2002 di Jakarta, Menteri Kesehatan, Achmad Sujudi, menyatakan bahwa visi dan misi kurikulum pendidikan dokter di Indonesia sepatutnya diarahkan untuk menghasilkan dokter keluarga, tidak lagi dokter komunitas atau dokter Puskesmas seperti sekarang. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 916/Menkes/Per/VIII/1997 tentang Pelayanan Dokter Umum yang diarahkan menjadi pelayanan dokter keluarga. Ilmu Kedokteran Keluarga kemudian masuk dalam Kurikulum Inti Pendidikan Dokter di Indonesia (KIPDI II) pada tahun 1993, yang merupakan bagian dari Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kesehatan Masyarakat. Untuk Indonesia, manfaat pelayanan kedokteran keluarga tidak hanya untuk mengendalikan biaya dan atau meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, akan tetapi juga dalam rangka turut mengatasi paling tidak 3(tiga) masalah pokok pelayanan kesehatan lainnya yakni : 1. Pendayagunaan dokter pasca PTT

description

step 7 bagus

Transcript of STEP 7

STEP 7

LATAR BELAKANG PELAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA

Sejak 1978 ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memulai programnya Health for All in 2000, pelayanan kesehatan primer menjadi salah satu hal yang utama dalam pengembangan perencanaan pemerintah. Program tersebut menitikberatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif.Pada Januari 1995 Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Dokter Keluarga Dunia yaituWorld Organization of National Colleges, Academies and Academic Associatons of General Practitioner or Family Physician(WONCA) telah merumuskan sebuah visi global dan rencana tindakan (action plan) untuk meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat yang tertuang dalam tulisanMaking Medical Practice and Education More Relevant to Peoples Needs: The Role of Family Doctor.Dalam acara pembukaan Temu Ilmiah Akbar Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran (TIA-KPPIK) 2002 di Jakarta, Menteri Kesehatan, Achmad Sujudi, menyatakan bahwa visi dan misi kurikulum pendidikan dokter di Indonesia sepatutnya diarahkan untuk menghasilkan dokter keluarga, tidak lagi dokter komunitas atau dokter Puskesmas seperti sekarang. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 916/Menkes/Per/VIII/1997 tentang Pelayanan Dokter Umum yang diarahkan menjadi pelayanan dokter keluarga.Ilmu Kedokteran Keluarga kemudian masuk dalam Kurikulum Inti Pendidikan Dokter di Indonesia (KIPDI II) pada tahun 1993, yang merupakan bagian dari Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kesehatan Masyarakat.Untuk Indonesia, manfaat pelayanan kedokteran keluarga tidak hanya untuk mengendalikan biaya dan atau meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, akan tetapi juga dalam rangka turut mengatasi paling tidak 3(tiga) masalah pokok pelayanan kesehatan lainnya yakni :1. Pendayagunaan dokter pasca PTT2. Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat3. Menghadapi era globalisasi

DEFINISI DOKTER KELUARGA

Definisi kedokteran keluarga (PB IDI 1983) adalah ilmu kedokteran yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yang orientasinya untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada kesatuan individu, keluarga, masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya. Pelayanan kesehatan tingkat pertama dikenal sebagaiprimary health care, yang mencangkup tujuh pelayanan (Muhyidin, 1996) :1.Promosi kesehatan2.KIA3.KB4.Gizi5.Kesehatan lingkungan6.Pengendalian penyakit menular7.Pengobatan dasar

TUJUAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA

Tujuan pelayanan dokter keluarga mencakup bidang yang amat luas sekali. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam (Azwar, 1995) :1.Tujuan UmumTujuan umum pelayanan dokter keluarga adalah sama dengan tujuan pelayanan kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada umumnya, yakni terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.2.Tujuan KhususSedangkan tujuan khusus pelayanan dokter keluarga dapat dibedakan atas dua macam :a.Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif. Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan dokter keluarga memang lebih efektif. Ini disebabkan karena dalam menangani suatu masalah kesehatan, perhatian tidak hanya ditujukan pada keluhan yang disampaikan saja, tetapi pada pasien sebagai manusia seutuhnya, dan bahkan sebagai bagian dari anggota keluarga dengan lingkungannya masing-masing. Dengan diperhatikannya berbagai faktor yang seperti ini, maka pengelolaan suatu masalah kesehatan akan dapat dilakukan secara sempurna dan karena itu penyelesaian suatu masalah kesehatan akan dapat pula diharapkan lebih memuaskan.b.Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien. Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan dokter keluarga juga lebih mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit serta diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Dengan diutamakannya pelayanan pencegahan penyakit, maka berarti angka jatuh sakit akan menurun, yang apabila dapat dipertahankan, pada gilirannya akan berperan besar dalam menurunkan biaya kesehatan. Hal yang sama juga ditemukan pada pelayanan yang menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Karena salah satu keuntungan dari pelayanan yang seperti ini ialah dapat dihindarkannya tindakan dan atau pemeriksaan kedokteran yang berulang-ulang, yang besar peranannya dalam mencegah penghamburan dana kesehatan yang jumlahnya telah diketahui selalu bersifat terbatas.

MANFAAT PELAYANAN DOKTER KELUARGA

Apabila pelayanan dokter keluarga dapat diselenggarakan dengan baik, akan banyak manfaat yang diperoleh. Manfaat yang dimaksud antara lain adalah (Cambridge Research Institute, 1976) :1. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan.2. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin kesinambungan pelayanan kesehatan.3. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan terarah, terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini.4. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan berbagai masalah lainnya.5. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan, maka segala keterangan tentang keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan dan ataupun keterangan keadaan sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yang sedang dihadapi.6. Akan dapat diperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit, termasuk faktor sosial dan psikologis.7. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tata cara yang lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan meringankan biaya kesehatan.8. Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan kedokteran canggih yang memberatkan biaya kesehatan.

FUNGSI DOKTER KELUARGA

Dokter keluarga memiliki 5 fungsi yang dimiliki, yaitu (Azrul Azwar, dkk. 2004) :a.Care Provider(Penyelenggara Pelayanan Kesehatan)Yang mempertimbangkan pasien secara holistik sebagai seorang individu dan sebagai bagian integral (tak terpisahkan) dari keluarga, komunitas, lingkungannya, dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, komprehensif, kontinu, dan personal dalam jangka waktu panjang dalam wujud hubungan profesional dokter-pasien yang saling menghargai dan mempercayai.Juga sebagai pelayanan komprehensif yang manusiawi namun tetap dapat dapat diaudit dan dipertangungjawabkanb.Comunicator(Penghubung atau Penyampai Pesan)Yang mampu memperkenalkan pola hidup sehat melalui penjelasan yang efektif sehingga memberdayakan pasien dan keluarganya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatannya sendiriserta memicu perubahan cara berpikir menuju sehat dan mandiri kepada pasien dan komunitasnyac.Decision Maker(Pembuat Keputusan)Yang melakukan pemeriksaan pasien, pengobatan, dan pemanfaatan teknologi kedokteran berdasarkan kaidah ilmiah yang mapan dengan mempertimbangkan harapan pasien, nilai etika,cost effectivenessuntuk kepentingan pasien sepenuhnyadan membuat keputusan klinis yang ilmiah dan empatikd.ManagerYang dapat berkerja secara harmonis dengan individu dan organisasi di dalam maupun di luar sistem kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan pasien dan komunitasnya berdasarkan data kesehatan yang ada. Menjadi dokter yang cakap memimpin klinik, sehat, sejahtera, dan bijaksanae.Community Leader(Pemimpin Masyarakat)Yang memperoleh kepercayaan dari komunitas pasien yang dilayaninya, menyearahkan kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya, memberikan nasihat kepada kelompok penduduk dan melakukan kegaiatan atas nama masyarakatdan menjadi panutan masyarakat

TUGAS DOKTER KELUARGA

Selain fungsi, ada pula tugas dokter keluarga, yaitu :a.Mendiagnosis dan memberikan pelayanan aktif saat sehat dan sakitb.Melayani individu dan keluarganyac.Membina dan mengikut sertakan keluarga dalam upaya penanganan penyakitd.Menangani penyakit akut dan kronike.Merujuk ke dokter spesialis

Kewajiban dokter keluarga :a.Menjunjung tinggi profesionalismeb.Menerapkan prinsip kedokteran keluarga dalam praktekc.Bekerja dalam tim kesehatand.Menjadi sumber daya kesehatane.Melakukan riset untuk pengembangan layanan primer

KOMPETENSI DOKTER KELUARGAKompetensi dokter keluarga yang tercantum dalam Standar Kompetensi Dokter Keluarga yang disusun oleh Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia tahun 2006 adalah (Danasari, 2008) :a. Keterampilan komunikasi efektifb. Keterampilan klinik dasarc. Keterampilan menerapkan dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluargad. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik, berkesinambungan, terkoordinir dan bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primere. Memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasif. Mawas diri dan pengembangan diri atau belajar sepanjang hayatg. Etika moral dan profesionalisme dalam praktek

PERBEDAAN DOKTER PRAKTEK UMUM DAN DOKTER KELUARGA

Tabel ini menjelaskan tentang perbedaan antara dokter praktek umum dengan dokter keluarga (Qomariah, 2000) :

DOKTER PRAKTEK UMUMDOKTER KELUARGA

Cakupan PelayananTerbatasLebih Luas

Sifat PelayananSesuai KeluhanMenyeluruh, Paripurna, bukan sekedar yang dikeluhkan

Cara PelayananKasus per kasus dengan pengamatan sesaatKasus per kasus dengan berkesinambungan sepanjang hayat

Jenis PelayananLebih kuratif hanya untuk penyakit tertentuLebih kearah pencegahan, tanpa mengabaikan pengobatan dan rehabilitasi

Peran keluargaKurang dipertimbangkanLebih diperhatikan dan dilibatkan

Promotif dan pencegahanTidak jadi perhatianJadi perhatian utama

Hubungan dokter-pasienDokter pasienDokter pasien teman sejawat dan konsultan

Awal pelayananSecara individualSecara individual sebagai bagian dari keluarga komunitas dan lingkungan

KESIMPULAN

Secara singkat dapat didefinisikan sebagai dokter yang berprofesikhusus sebagai dokter praktik umum yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat primer dengan menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga. Penjabaran tersebut adalah sebagai berikut:1. Berprofesi khusus karena dididik secara khusus untuk mencapai standar kompetensi tertentu1. Dokter praktik umum, yaitu dokter yang dalam praktiknya menampung semua masalah yang dimiliki pasien tanpa memandang jenis kelamin, status sosial, jenis penyakit, golongan usia, ataupun sistem organ.1. Pelayanan kesehatan tingkat primer ujung tombak pelayanan kesehatan tempat kontak pertama dengan pasien untuk selanjutnya menyelesaikan semua masalah sedini dan sedapat mungkin atau mengkoordinasikan tindak lanjut yang diperlukan pasien.1. Prinsip-prinsip kedokteran keluarga, adalah pelayanan yang komprehensif, kontinyu, koordinatif (kolaboratif), mengutamakan pencegahan, menimbang keluarga dan komunitasnya.