step 1-5
-
Upload
erma-permata-braga-saputraa -
Category
Documents
-
view
221 -
download
1
description
Transcript of step 1-5
7
BAB I
ISI
Skenario
Perut buncitSeorang laki-laki usia 50 tahun dating ke praktek dokter umum dengan keluhan perut buncit sejak satu bulan yang lalu. Keluhan ini disertai mual dan perut terasa penuh. Keluhan dirasakan semakin berat. Pasien mengaku pernah muntah darah. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 82x/menit, frekuensi pernafasan 24x/menit, temperatur suhu 37,6C. Pada pemeriksaan fisik abdomen, tampak caput medusa, pekak sisi (+), pekak alih (+) dan hepar sulit teraba. Pada pemeriksaan ekstremitas tampak white nail.I. Klarifikasi Istilah
1. Caput medusa: Pelebaran pada vena kulit disekitar umbilicus, biasanya pada pasien sirosis hepatis dan penyumbatan vena porta.2. White nail
: Kuku putih, dapat disebabkan oleh jamur, keracunan arsen, atau pada pasien dengan penyakit hepar.3. Pekak sisi
: Suatu pemeriksaan yang dilakukan pada pemeriksaan abdomen untuk memeriksa tanda-tanda asites; dinyatakan (+)
jika terdapat bunyi pekak pada sisi kanan dan kiri abdomen pada saat diperkusi.4. Pekak alih
: Pemeriksaan yang digunakan untuk menentukan adanya penumpukan cairan di peritoneum, misalnya pada pasien asites; dinyatakan (+) jika terdapat bunyi pekak saat pasien diperkusi dalam posisi berbaring miring.II. Rumusan Daftar Masalah
1. Apa saja etiologi perut buncit?
2. Bagaimana mekanisme mual dan perut terasa penuh?
3. Apakah hubungan perut buncit dengan muntah darah?
4. Mengapa pada pemeriksaan fisik ditemukan caput medusa dan hepar sulit teraba serta terjadi white nail?
5. Mengapa didapatkan pekak sisi dan pekak alih?
6. Bagaimanakah penegakan diagnosis pada kasus?
7. Bagaimanakah penatalaksanaannya?III. Analisis Masalah
1. Penyebab
:
Sirosis hati
Pola hidup: Penimbunan lemak pada fascia scamper, alkohol
Hormone: Kortisol (Metabolisme KH dan Protein) disimpan di hati
Penyakit: Sirosis, Ileus, Asites, Hepatitis, Cacingan
Perut buncit:
Hepar rusak vena porta tersumbat cairan keluar ke peritoneum
(normal tekanan vena porta 3-7mmHg)
Parasit cacing menyumbat di lumen jejenum
(Ascaris lumbricoides)
Makan banyak peningkatan lemak pada fascia scamper
Konsumsi alkohol peradangan hepar nekrosis vasodilatasi vena porta penimbunan cairan di peritoneum asites Alkohol sitokrom p450 hanya bekerja untuk alkohol toksik-toksik yang lain tidak dapat dibersihkan di hepar kerusakan hepatosit dan sel stelata pembentukan matriks ekstraseluler dan proses degenerasi membentuk jaringan kolagen fibrosis sirosis: asites, pembentukan pirau sistemik, splenomegaly komgestif, enselopati hepatica2. Mekanisme mual dan perut terasa penuh
Perangsangan nervus vagus medulla oblongata (mual) Hipokampus Amigdala (fight or fligh) prefrontal Neurotransmitter: simpatis dan parasimpatis. parasimpatis peningkatan CTZ Mual
Perut terisi cairan Terasa penuh
Lesi pada perbatasan duodenum dan jejenum (Mual)
Peningkatan garam dan air Cairan pada rongga abdomen Terasa penuh
3. Hubungan perut buncit dengan muntah darah
Varises esofagus
Tukak lambung dan duodenal Kelainan esofagus
Kelainan lambung
Kelainan darah4. Mekanisme caput medusa, hepar sulit teraba, white nail
Caput medusa: pelebaran vena porta hipertensi portal
Muntah darah: pelebaran vena porta hipertensi portal varises esofagus muntah darah
Hepar sulit teraba: adanya cairan, pengecilan hepar
White nail
: Hipoalbumin
5. Pekak alih dan pekak sisi
Pekak alih
: Karena adanya cairan dan gaya gravitasi
Pekak sisi
: Karena adanya gelombang cairan
6. Penegakan diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Diferential diagnosis: Sirosis hepatis, Hepatitis, Ascariasis, Gagal jantung kongestif
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis kerja
7. Penatalaksanaan
Mual
: Domperidon, Metoklopramid
Muntah darah : Preparat fe, transfuse
Asites
: Antidiuretik, kontra indikasi: Hipotensi
IV. Sistematika Masalah
1. Penyebab
:
Sirosis hati
Pola hidup: Penimbunan lemak pada fascia scamper, alkohol
Hormone: Kortisol (Metabolisme KH dan Protein) disimpan di hati
Penyakit: Sirosis, Ileus, Asites, Hepatitis, Cacingan (SB)
Asites: Sirosis, GJK, Nefrosis, Keganasan. Mekanisme (SB)
Hipertensi vena porta (SB)
2. Mekanisme mual dan perut terasa penuh Penghantar impuls (SB)
3. Cukup jelas
4. Cukup jelas
5. Cukup jelas
6. Penegakan diagnosis
Anamnesis
ID: laki-laki, 52 tahun KU: Perut buncit RPS: 1 bulan, disertai mual dan perut terasa penuh, pernah muntah darahPemeriksaan fisik
Keadaan umum : sakit Kesadaran
: compos mentis
Vital sign
: Tekanan darah 120/80 mmHg, Respirasi 24x/menit, Nadi 82x/menit, Suhu 37,2 derajat
Inspeksi
: Tampak caput medusa, bentuk abdomen cembung
Auskultasi
: Bising usus menghilang
Perkusi
: Pekak sisi, Pekak alih, Hepatomegali
Palpasi
: Hepar tidak teraba
Ekstremitas
: White nail
Pemeriksaan penunjang
SGOT SGPT
ALT
GGT
Albumin fosfatase
Darah rutin
USG abdomen
Differential diagnosis
Sirosis
Hepatitis
GJK
Nefrosis
Ca. hepar
V. Sasaran Belajar
1. Asites
2. Sirosis hati (gambaran perubahan histopatologi dan fungsi hepar)
3. Hipertensi porta (mekanisme dan manifestasi klinis)
4. Penegakan diagnosis
5. Penatalaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
Bickley, L.S. 2009. BATES Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Ed 8. Jakarta: EGC
Hadi, S. 2002. Gastroenterologi. Bandung: PT.Alumni.
Mansjoer, A dkk. 2005. Kapita Selekta Kedokteran Ed 3 Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius.
Isselbacher, K.J dkk. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Harrison Vol 1. Jakarta: EGC. 1999.
Price, S.A dan Wilson, L.M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Vol 1 Ed 6. Jakarta: EGC.
Sudoyo A.W, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Ed V. Jakarta: Interna Publishing.