step 1-5

13
Skenario 6 GANGREN RADIK GIGI POSTERIOR Pasien perempuan usia 7 tahun datang ke RSGM UNEJ mengeluh gigi 74 dan 75 sakit jika digunakan untuk makan, sehingga pasien mengunyah makanan di sebelah kanan. Hasil pemeriksaan klinis gigi 74 dan 75 gangren radik. Pada foto rontgenologi benih gigi 34, 35 masih tertutup tulang alveolar. Gigi anterior rahang bawah berdesakan dan gigi molar permanen pertama kanan dan kiri telah erupsi dengan sempurna. Dokter menyarankan untuk dilakukan pencabutan gigi 74 dan 75 karena gigi tersebut tidak dapat dirawat dan dianjurkan untuk menggunakan gigi tiruan sehingga dapat mengembalikan pengunyahan.

description

1

Transcript of step 1-5

Skenario 6GANGREN RADIK GIGI POSTERIORPasien perempuan usia 7 tahun datang ke RSGM UNEJ mengeluh gigi 74 dan 75 sakit jika digunakan untuk makan, sehingga pasien mengunyah makanan di sebelah kanan. Hasil pemeriksaan klinis gigi 74 dan 75 gangren radik. Pada foto rontgenologi benih gigi 34, 35 masih tertutup tulang alveolar. Gigi anterior rahang bawah berdesakan dan gigi molar permanen pertama kanan dan kiri telah erupsi dengan sempurna. Dokter menyarankan untuk dilakukan pencabutan gigi 74 dan 75 karena gigi tersebut tidak dapat dirawat dan dianjurkan untuk menggunakan gigi tiruan sehingga dapat mengembalikan pengunyahan.

STEP 1-STEP 21. Apa saja akibat yang dapat timbul jika pasien mengunyah satu sisi ?2. Mengapa dokter gigi lebih memilih gigi tiruan anak sebagai perawatan pada pasien dengan kasus skenario ?3. Gigi tiruan apakah yang cocok dengan kasus skenario ?4. Hal-hal apa sajakah yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan gigi tiruan anak ?5. Bagaimana cara mengkoreksi kasus berdesakan anterior pada skenario serta apakah ada hubungan dengan perawatan gigi tiruan anak ?STEP 31. Akibat yang dapat timbul apabila pasien hanya mengunyah satu sisi diantaranya : Penimbunan plak, debris serta kalkulusDapat timbul penimbunan plak, debris serta kalkulus pada regio gigi yang tidak digunakan pengunyahan. Pada saat kita mengunyah dapat merangsang self cleansing pada rongga mulut yang disebabkan karena gesekan antara gigi dengan makanan serta adanya saliva yang terangsang apabila saat mengunyah. Hal ini membuktikan bahwa apabila pasien hanya mengunyah satu sisi saja, akibatnya self cleansing hanya akan terdapat pada regio gigi yang dilakukan pengunyahan. Pada regio yang tidak digunakan untuk mengunyah akan menyebabkan proses self cleansing tidak sebaik regio gigi yang digunakan untuk mengunyah. Oleh karena itu, peluang timbulnya plak, debris hingga mengakibatkan kalkulus sangat besar pada regio gigi yang tidak digunakan untuk mengunyah.

Trauma Temporo Mandibular JoinKetika kita mengunyah hanya satu sisi saja, selain dapt menimbulkan plak pada regio gigi yang tidak digunakan untuk mengunyah juga dapat menimbulkan trauma pada TMJ sisi yang digunakan untuk mengunyah. Trauma tidak akan terjadi apabila beban kunyah berada pada kedua sisi rahang. Mengunyah satu sisi mengakibatkan beban yang di dapat saat mengunyah hanya pada satu sisi saja. Hal ini menyebabkan beban yang seharusnya diterima oleh kedua sisi rahang hanya diterima satu sisi saja sehingga dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan beban berlebih pada satu sisi rahang. Beban berlebih inilah yang nantinya akan mengakibatkan trauma pada TMJ regio yang digunakan untuk mengunyah.

2. Alasan dokter gigi lebih memilih perawatan gigi tiruan anak diantaranya adalah : Untuk mempertahankan jaringanKetika kita melakukan tindakan ekstraksi pada pasien dapat meninggalkan keadaan berupa soket gigi. Soket gigi merupakan tempat dimana akar gigi berada. Apabila kita melakukan ekstraksi maka soket yang awalnya ditempati akar akan menyisakan lubang pada rahang pasien. Dengan dibantu adanya gigi tiruan sebagai pengganti gigi yang hilang maka soket tadi akan tertutup serta dengan adanya gigi tiruan mengakibatkan kontak dengan udara bebas tidak terjadi. Oleh karena itu tubuh dapat meregeneralisasi dengan cepat tanpa adanya infeksi akibat kontaminasi dengan udara luar sehingga jaringan tetap terjaga Mencegah akumulasi plak, debris, dan kalkulusAkumulasi plak, debris maupun kalkulus dapat dengan mudah terjadi pada regio gigi yang tidak digunakan untuk mengunyah. Dengan adanya gigi tiruan pengganti, pasien dapat kembali menggunakan kedua sisi rahangnya untuk mengunyah sehingga pada kedua sisi rahang tercapai self cleansing dengan baik. Oleh karena itu plak, debris dan kalkulus dapat tercegah secara dini akibat adanya gigi tiruan tersebut. Mencegah ekstrusi gigi antagonisEkstrusi gigi terjadi apabila gigi tidak ada kontak dengan gigi antagonisnya baik karena maloklusi, sisa akar maupun pasca pencabutan. Pada skenario kondisi gigi sudah sisa akar serta indikasi pencabutan. Apabila gigi yang telah dicabut tidak segera digantikan oleh gigi tiruan dapat mengakibatkan lost contact pada gigi antagonisnya sehingga ekstrusi gigi dapat terjadi. Oleh karena itu dengan adanya gigi tiruan, lost contact tidak akan terjadi dan ekstrusi dapat dicegah. Mencegah gigi sebelah menyebelah migrasi/tippingPada usia muda, pertumbuhan rahang masih berlangsung yang mengakibatkan posisi gigipun berubah menyesuaikan dengan rahangnya. Ketika gigi sudah dicabut maka akan terdapat tempat kosong antara gigi-gigi tersebut. Tempat yang kosong sangat memungkinkan gigi-gigi sebelahnya untuk migrasi/tipping. Dengan adanya gigi tiruan dapat membantu untuk mengisi tempat yang kosong akibat ekstraksi sebelumnya. Hal ini mengakibatkan gigi-gigi sebelahnya tidak ada tempat kosong untuk gigi bergerak sehingga migrasi dan tipping dapat dicegah. Memperbaiki fungsi kunyahKehilangan gigi pada satu sisi rahang mengakibatkan seseorang lebih nyaman mengunyah pada satu sisi yang giginya masih lengkap. Mengunyah satu sisi bukan merupakan kebiasaan yang baik karena beban kunyah tidak akan tersalurkan pada kedua sisi rahang yang nantinya mengakibatkan beban berlebih dan trauma pada satu sisi rahang yang digunakan untuk mengunyah. Penggantian dini gigi dengan gigi tiruan merupakan hal yang tepat untuk mengubah kebiasaan pasien mengunyah dua sisi kembali sehingga fungsi kunyah pasien dapat kembali diperbaiki.

3. Gigi tiruan yang cocok pada skenario yaitu :Gigi tiruan sebagian lepasan karena ditinjau dari pemeriksaan pada pasien dimana masih terdapat benih gigi permanen pasien yang masih jauh untuk erupsi serta dapat ditinjau dari kekooperatifan pasien. Semakin kooperatif pasien maka keberhasilan penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan semakin tinggi dikarenakan butuh pembersihan yang terus menerus pada gigi tiruan tersebut.4. Hal yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan, penggunaan maupun pemilihan gigi tiruan pada anak diantaranya adalah : Usia Gigi tiruan anak dapat digunakan pada pasien diatas umur 2,5 tahun. Apabila masih dibawah umur 2,5 tahun tidak diperbolehkan penggunaan gigi tiruan pada pasien karena gigi tiruan harus sering dipasang dan dilepas untuk dibersihkan. Hal ini tidak memungkinkan dilakukan pada pasien berumur 2,5 tahun kebawah. Pada skenario umur pasien sudah 7 tahun yang menandakan bahwa pasien sudah dapat lebih mudah diberitahukan instruksi pasang lepas gigi tiruannya sendiri. Kooperatifan anak dan orang tuaPada penggunaan gigi tiruan anak sangat dibutuhkan kekooperatifan dari anak maupun orang tua dikarenakan penggunaan gigi tiruan harus sering dipasang lepas untuk dibersihkan. Apabila anak dan orang tua tidak kooperatif dapat mengakibatkan penumpukan plak pada gigi tiruan tersebut dikarenakan anak maupun orang tua malas untuk membersihkannya berulang-ulang. Gigi tiruan harus mudah dipasang, dilepas dan dibersihkanSelain kekooperatifan pasien yang dibutuhkan pada penggunaan gigi tiruan juga harus dipertimbangkan dari gigi tiruannya sendiri yang harus mudah dipasang, dilepas serta dibersihkan. Akan terasa percuma apabila pasien sudah kooperatif tetapi gigi tiruannya sendiri tidak mendukung keberhasilan penggunaannya sendiri. Pemilihan sendok cetak dan bahan cetak Hal yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan gigi tiruan pada anak salah satunya yaitu pada tahapan pembuatan model studi dan kerja. Pada pembuatan tersebut harus benar-benar dipilih ukuran sendok cetak yang tepat untuk anak serta bahan yang tepat agar anak tetap merasa nyaman dan tidak merasa mual saat tahapan cetak. Apabila anak tetap merasa mual maka mengantisipasinya dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan mengalihkan perhatian dari anak tersebut agar perasaan mualnya teralihkan. Pertumbuhan dan perkembangan rahangPada saat usia perkembangan, pembuatan gigi tiruan harus juga memperhatikan seberapa cepat dan besar pertumbuhan dan perkembangan dari lengkung rahang pasien. Apabila kita tidak memikirkan atau mempertimbangkan hal tersebut nantinya akan timbul efek tidak nyaman pada saat penggunaan gigi tiruan tersebut.5. Cara mengoreksi gigi anterior yang berdesakan pada pasien serta hubungannya dengan penggunaan gigi tiruan sebagai perawatan yaitu:Pada skenario, hanya beberapa data yang di dapatkan dari pemeriksaannya. Untuk mengoreksi gigi yang berdesakan harus mengetahui mulai dari diskrepansi, letak benih, diameter benih maupun usia pasien. Apabila hanya sedikit informasi saja yang di dapatkan maka tidak dapat menentukan hal apa yang harus dilakukan untuk mengoreksi gigi yang berdesakan. Gigi tiruan yang dipakai hanyalah berfungsi sebagai penutup tempat yang kosong dari gigi yang telah di ekstraksi. Oleh karena itu tidak ada hubungan antara pemakaian gigi tiruan dengan mengoreksi gigi anterior yang berdesakan dikarenakan kurangnya data pemeriksaannya.

STEP 4MAPPING INDIKATOR KEBERHASILANGIGI TIRUAN ANAKDESAIN GIGI TIRUAN ANAKFUNGSI GIGI TIRUAN ANAKJENIS GIGI TIRUAN ANAKINDIKASI & KONTRAINDIKASIEKSTRAKSIUSIA 7 TAHUNGANGREN RADIKPEMERIKSAANTANGGAL PREMATUR

STEP 5LOMahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan :1. Akibat dari tanggal prematur pada gigi sulung2. Indikasi dan kontraindikasi pemakaian gigi tiruan pada anak3. Jenis dan fungsi gigi tiruan pada anak4. Desain gigi tiruan pada anak5. Indikasi keberhasilan keperawatan gigi tiruan pada anak