Status Responsi Oma
-
Upload
euis-komalasari -
Category
Documents
-
view
85 -
download
9
Transcript of Status Responsi Oma
STATUS RESPONSI OTOLOGI
Otitis Media Akut Stadium Hiperemis Sinistra
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Bagian Ilmu Penyakit THT
Disusun oleh :
Catur Agustianto 4151101025
Yanty Whira Lestari 4151101037
Maryam Jamilah 41091034
Pembimbing :
dr. Asti K. M.Kes, Sp.THT
BAGIAN ILMU PENYAKIT THT
RS DUSTIRA- FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI
CIMAHI
2011
STATUS PASIEN
I. KETERANGAN UMUM
Nama : Ny. Engkay
Umur : 34 tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Alamat : Pussen Armed
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tgl. periksa : 20 Oktober 2010
II. ANAMNESIS
Autoanamnesis
Keluhan utama : Nyeri telinga kiri
Anamnesis Khusus :
Sejak 2 hari yang lalu, pasien mengeluh telinga kirinya nyeri, terasa penuh
dan pendengaran telinga kirinya menjadi berkurang.
Dua hari yang lalu, pasien mengeluh keluar cairan dari telinga kiri yang
berwarna putih, jernih, cair, sedikit-sedikit, tidak berbau dan tanpa disertai darah.
Keluhan tersebut tanpa disertai panas badan. Keluhan dirasakan tidak
berkurang setelah cairan keluar dari telinga pasien.
Keluhan didahului adanya batuk tidak berdahak sejak 1 minggu yang lalu,
keluhan tidak disertai dengan nyeri tenggorokan. Pasien hanya minum obat batuk
yang dibelinya di warung yaitu OBH.
Pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini.
Pasien sering mengorek-ngorek telinganya menggunakan cotton bud.
Keluhan tidak disertai bengkak dan nyeri di belakang telinga.
Keluhan tidak disertai mulut mencong dan tidak bisa menutup mata
sebelah.
Keluhan tidak disertai nyeri kepala, nyeri di belakang mata dan
penglihatan ganda.
Keluhan tidak disertai pusing berputar atau berjalan sempoyongan.
Keluhan tidak disertai muntah, kejang dan penurunan kesadaran.
Keluhan panas badan yang naik turun disertai menggigil tidak ada.
Riwayat pernah mengalami benturan atau pukulan di daerah telinga kiri
tidak ada.
Riwayat sering bersin, hidung tersumbat, gatal dan sering beringus yang
berhubungan dengan debu dan cuaca dingin tidak ada.
Riwayat alergi obat tidak ada.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
Keadaan umum :
Kesadaran : Composmentis
Kesan sakit : Sakit ringan
Tanda vital : T : 120/70 mmHg
N : 80x/menit (reguler, equal, isi cukup)
R : 22 x/menit
S : 37,2 oC
BB : 47 kg
TB : 150 cm
Kepala : Simetris
Mata : Konjungtiva tidak anemis
Sklera tidak ikterik
THT : Lihat Status Lokalis
Mulut : Lihat Status Lokalis
Leher : Lihat Status Lokalis
Toraks : Bentuk dan gerak simetris
Cor : Bunyi jantung I & II murni, reguler
Pulmo : VBS kanan = kiri, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Abdomen : Datar, lembut, BU (+) normal, NT (-)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba, ruang traube kosong
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : Tidak ada kelainan
Neurologis : Reflek fisiologis : +/+
Reflek patologis : -/-
Status Lokalis
TELINGA
Bagian KelainanAuris
Dextra Sinistra
Preaurikula
Kelainan
kongenital
- -
Radang dan tumor - -
Trauma - -
Aurikula
Kelainan
kongenital
- -
Radang dan tumor - -
Trauma - -
Retroaurikula
Edema - -
Hiperemis - -
Nyeri tekan - -
Sikatriks - -
Fistula - -
Fluktuasi - -
Canalis
Acustikus
Externa
Kelainan
kongenital
- -
Kulit Tenang Tenang
Sekret- (+) putih jernih, cair,
bau (-), darah (-)
Serumen + +
Edema - -
Jaringan granulasi - -
Massa - -
Cholesteatoma - -
Membrana
Timpani
Warna Putih keabuan Hiperemis
Intak + +
Refleks cahaya + +
Cavum
Timpani
Sulit dinilai Sulit dinilai
Tes Pendengaran Auris
Dextra Sinistra
Tes suara
(Jarak 1 meter)
Mendengar dan
mengulang kata
dengan bisikan
Mendengar dan
mengulang kata
dengan suara normal
Tes Rinne + -
Tes Weber - Lateralisasi (+)
Tes Schwabach Sesuai dengan
pemeriksa
Memanjang
HIDUNG
PemeriksaanNasal
Dextra Sinistra
Keadaan luar Bentuk dan ukuranDalam batas
normal
Dalam batas
normal
Rhinoskopi
Anterior
Mukosa Tenang Tenang
Sekret - -
Krusta - -
Concha inferior Eutropi Eutropi
Septum Tidak berdeviasi
Polip/tumor - -
Pasase udara + +
Rhinoskopi
Posterior
Mukosa
Sulit dinilai
Koana
Sekret
Adenoid
Torus tubarius
Fossa rosenmuler
TRANSILUMINASI : 4 4
4 4
MULUT DAN OROFARING
Mulut
Mukosa Tenang
Lidah Gerakan normal ke segala arah
Palatum molle Tenang, simetris
Gigi geligi V IV III II I I II III IV V
V IV III II I I II III IV V
Uvula Simetris
Halitosis -
Tonsil
Mukosa Tenang
Besar T1- T1
Kripta Tidak melebar
Detritus -/-
Perlengketan -/-
Faring Mukosa Tenang
Granula -
Post nasal drip -
Laring
(laringoskop indirek)
Keterangan :1. Epiglotis2. Kartilago
aritenoid3. Plika vestibularis4. Plika vokalis5. Plika
ariepiglotika6. Rima glotis
Epiglotis
Tidak dilakukan pemeriksaan
Kartilago aritenoid
Plika ariepiglotis
Plika vestibularis
Plika vokalis
Rima glotis
Cincin trachea
MAKSILOFACIAL
Bentuk : simetris
Parese N. Cranialis : tidak ada
LEHER
Kelenjar getah bening : tidak teraba
Massa : tidak ada
IV. RESUME
Anamnesis :
Seorang wanita berusia 34 tahun datang ke poliklinik THT RS Dustira
dengan keluhan utama otalgia sinistra. Pada autoanamnesis lanjut didapatkan :
Sejak 2 hari yang lalu, pasien mengeluh otalgia sinistra, terasa penuh dan
hearing loss sinistra (+).
Dua hari yang lalu, pasien mengeluh otorrhoe yang berwarna putih, jernih,
cair, sedikit-sedikit, bau (-) dan darah (-).
Keluhan tersebut tanpa disertai febris. Keluhan dirasakan tidak berkurang
setelah otorrhoe.
Keluhan didahului adanya batuk tidak berdahak sejak 1 minggu yang lalu,
keluhan tidak disertai odinofagi. Pasien hanya minum obat batuk yang dibelinya
di warung yaitu OBH.
Pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini.
Pasien sering mengorek-ngorek telinganya menggunakan cotton bud.
Gejala komplikasi mastoiditis, parese N. Facialis, labirinitis, meningitis,
sinus trombophlebitis lateralis tidak ada.
Riwayat trauma di daerah telinga tidak ada.
Riwayat rhinitis alergika tidak ada.
Riwayat tonsilofaringtis tidak ada.
Riwayat alergi obat-obatan tertentu tidak ada.
Pemeriksaan Fisik didapatkan :
Status Generalis : dalam batas normal
Status Lokalis :
Auricula sinistra : dalam batas normal
Auricula dekstra : dalam batas normal
CAE
Kulit : tenang
Sekret : serosa (+), bau (-), darah (-)
Membran Timpani : intak/intak
Warna : tenang, hiperemis
Refleks cahaya : +/+
Tes Pendengaran : Kesan Tuli Konduktif Auris Sinistra derajat ringan
Hidung : Mukosa tenang +/+, sekret -/-, concha eutrofi +/+,
septum deviasi -, polip/tumor : tidak ada, pasase udara
+/+
Nasofaring – Orofaring : Tonsil T1 – T1 tenang, kripta tidak melebar, detritus
-/-, perlengketan -/-, faring mukosa tenang, granul (-)
Maksilofacial : Simetris, parese N.cranialis (-)
Leher : KGB tidak teraba, massa (-)
V. DIAGNOSIS KERJA
Otitis Media Akut Stadium Hiperemis Auris Sinistra
VI. USUL PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Lab darah : Leukosit, Hitung Jenis
Kultur dan tes resistensi apus sekret telinga
VII. PENATALAKSANAAN
UMUM :
Menjaga agar telinga pasien tidak kemasukan air.
Menjaga kebersihan atau higiene mulut, hidung dan telinga.
Kontrol berobat teratur.
Sebaiknya jangan membersihkan telinga sendiri, terutama dengan alat yang
keras.
KHUSUS :
Amoksisilin + asam klavulanat 3 x 625 mg (80-100mg/kgBB) selama 7 hari
Pseudoefedrin HCl 60 mg 3 x 1 tab.
VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
DISKUSI KASUS
Pada kasus ini penderita di diagnosa Otitis Media Akut Stadium Hiperemis Auris
Sinistra berdasarkan
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri telinga kiri.
Dari keluhan utama didapatkan bahwa penderita datang berobat karena pasien
mengeluh telinga kirinya nyeri, terasa penuh dan pendengaran telinga kirinya
berkurang. Keluhan disertai keluar cairan dari telinga kiri. Hal ini sesuai dengan
gejala Otitis Media Akut.
Keluhan tersebut disertai panas badan.
Menandakan bahwa infeksi ini bersifat akut.
Keluhan dirasakan tidak berkurang setelah cairan keluar dari telinga pasien.
Menandakan bahwa Otitis Media Akut Stadium Hiperemis
.
Keluhan didahului adanya batuk tidak berdahak. Pasien hanya meminum obat
batuk yang dibelinya di warung yaitu OBH
Gejala tersebut menandakan pasien menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA) dan tidak diobati secara adekuat.
Pasien baru pertama kali mengeluhkan keluhan seperti ini.
Untuk menyikirkan menyingkirkan infeksi kronik.
Pasien sering mengorek-ngorek telinganya menggunakan cotton bud.
Pemakaian cotton bud sebagai faktor resiko terjadinya otitis media.
Keluhan tidak diisertai dengan bengkak dan nyeri di belakang telinga
Gejala-gejala tersebut ditanyakan untuk mengetahui apakah sudah terjadi
komplikasi berupa mastoiditis.
Keluhan tidak disertai dengan muka mencong dan mata sulit ditutup
Gejala-gejala tersebut ditanyakan untuk mengetahui apakah sudah terjadi
komplikasi berupa gangguan nervus facialis. Nervus Facialis dapat terkena oleh
penyebaran oleh infeksi langsung ke kanalis Fasialis pada otitis media akut
Keluhan tidak disertai nyeri kepala, nyeri di belakang mata dan penglihatan
ganda.
Gejala-gejala tersebut ditanyakan untuk mengetahui apakah sudah terjadi
komplikasi berupa sinusitis.
Keluhan tidak disertai dengan pusing berputar atau jalan sempoyongan
Gejala-gejala tersebut ditanyakan untuk mengetahui apakah sudah terjadi
komplikasi berupa Labirinitis.
Keluhan tidak disertai dengan muntah, nyeri kepala, kejang-kejang dan
penurunan kesadaran
Gejala-gejala tersebut ditanyakan untuk mengetahui apakah sudah terjadi
komplikasi berupa meningitis.
Keluhan panas badan naik turun disertai menggigil tidak ada
Gejala-gejala tersebut ditanyakan untuk mengetahui apakah sudah terjadi
tromboflebitis sinus lateralis karena penyebaran penyakitnya.
Keluhan tidak didahului dengan trauma seperti terpukul atau terbentur pada
daerah telinga kanan sebelumnya.
Riwayat trauma sebagai predisposisi terjadinya OMA tidak ada.
Riwayat sering bersin, hidung tersumbat, gatal dan sering beringus yang
berhubungan dengan debu dan cuaca dingin tidak ada. Riwayat sakit amandel
tidak ada.
Rinitis alergi dan tonsilitis sebagai faktor resiko terjadinya otitis media.
Riwayat alergi obat-obatan tertentu tidak ada.
Riwayat alergi obat ditanyakan untuk kepentingan dalam pemberian terapi.
PEMERIKSAAN FISIK
Pada auris sinistra didapatkan :
CAE
Kulit : tenang
Sekret : serosa (+), bau (-), darah (-)
Membran Timpani
Warna : hiperemis
Intak : +/+
Refleks cahaya : +
Pada stadium hiperemis tampak membran timpani belum mengalami ruptur
sehingga sekret yang terbentuk masih bersifat eksudatif yang serosa.
USUL PEMERIKSAAN
Usul Pemeriksaan laboratorium darah dimaksudkan untuk memastikan
bahwa infeksi telah berlangsung akut atau kronis.
Usul pemeriksaan kultur dan tes resistensi dari apus sekret telinga
dimaksudkan untuk mengetahui jenis kuman penyebab otitis media secara pasti,
agar pemberian antibiotik lebih tepat sasaran.
TERAPI
Amoksisilin + asam klavulanat 3 x 625 mg (80-100mg/kgBB) selama 10
hari.
Pada otitis media akut harus diberikan antibiotik yang adekuat. Dimana
amoksisilin merupakan drugs of choice. Sedangkan asam klavulanat bertujuan
untuk menghindari terjadinya resistensi antibiotik karena asam klavulanat
berfungsi untuk inaktivasi kandungan enzim β-laktamase yang dihasilkan bakteri.
Semua pengobatan perlu sedikitnya diberikan selama 10-14 hari.
Pseudoefedrin HCl 60 mg 3 x 1 tab. Pseudoefedrin diberikan sebagai
dekongestan.
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
karena tanda vital baik dan belum ada tanda - tanda komplikasi.
Quo ad functionam : ad bonam
karena belum terjadi perforasi pada membran timpani.