Status KB

4
Pendahuluan Dalam tiga dasawarsa terakhir, pencapain KB di Indonesia dianggap berhasil di tingkat internasional. Hal ini terlihat dari penurunan angka fertilitas total (TFR, Total Fertility Ratio) dari 5,6 pada tahun 1971 menjadi 2,6 pada tahun 1997. Artinya, pada tahun 1971 rata- rata anak yang dimiliki perempuan di Indonesia selama masa reproduksi sekitar 6 orang, turun separuh menjadi sekitar 3 orang pada tahun 1997. Demikian juga dengan pencapaian cakupan peserta KB aktif dengan berbagai metode baik tradisional maupun modern meningkat dari 57,4% pada tahun 1997 menjadi 60,3% pada tahun 2001-2003. Dilihat dari jenis metode kontrasepsi yang banyak dipilih/paling popular adalah suntuk 27,8% ; pil 13,2% ; alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) 6,2% dan pengguna metode kontrasepsi operasi wanita (MOW atau sterilisasi) sekitar 3,7%. Akan tetapi, tingkat penggunaan kontrasepsi pria masih sangat rendah (sterilisasi pria 0,4% dan kondom 0,9%). Walaupun data SKDI 2002-2003 menunjukkan keberhasilan program KB, dari sumber yang sama terungkap bahwa perempuan berstatus kawin yang tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran berikutnya tetapi tidak menggunakan cara kontrasepsi (unmet need) masih cukup tinggi yaitu 8,6%. Penyebab masih tingginya angka ini antara lain karena kualitas informasi dan pelayanan KB serta missed opportunity pelayanan KB paska persalinan. Demikian pula dengan proporsi Tingkat Putus Pemakaian Kontrasepsi masih sekitar 7,2%. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak terjadi kehamilan yang perlu dihindari dan masih banyaknya pasangan yang memiliki kesadaran yang mantap untuk ber-KB. Hal lain yang masih memprihatinkan adalah masih tingginya angka ibu hamil dengan kondisi “4 Terlalu” yaiutu sebsar 62,7%. Hal inilah yang menjadi prioritas program KB agar kedepan dapat menurunkan angka ibu hamil dengan kondisi “4 Terlalu”. Karena apabila tidak bisa ditekan, maka akan berkontribusi besar dalam meningkatnya angka kematian ibu. Indikator Pelayanan KB di Puskesmas Kediri Program pelayanan KB termasuk dalam upaya kesehatan wajib di Pusekesmas Kediri yang tergabung dalam Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana.

description

ewrww

Transcript of Status KB

Page 1: Status KB

Pendahuluan

Dalam tiga dasawarsa terakhir, pencapain KB di Indonesia dianggap berhasil di tingkat internasional. Hal ini terlihat dari penurunan angka fertilitas total (TFR, Total Fertility Ratio) dari 5,6 pada tahun 1971 menjadi 2,6 pada tahun 1997. Artinya, pada tahun 1971 rata-rata anak yang dimiliki perempuan di Indonesia selama masa reproduksi sekitar 6 orang, turun separuh menjadi sekitar 3 orang pada tahun 1997. Demikian juga dengan pencapaian cakupan peserta KB aktif dengan berbagai metode baik tradisional maupun modern meningkat dari 57,4% pada tahun 1997 menjadi 60,3% pada tahun 2001-2003.

Dilihat dari jenis metode kontrasepsi yang banyak dipilih/paling popular adalah suntuk 27,8% ; pil 13,2% ; alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) 6,2% dan pengguna metode kontrasepsi operasi wanita (MOW atau sterilisasi) sekitar 3,7%. Akan tetapi, tingkat penggunaan kontrasepsi pria masih sangat rendah (sterilisasi pria 0,4% dan kondom 0,9%).

Walaupun data SKDI 2002-2003 menunjukkan keberhasilan program KB, dari sumber yang sama terungkap bahwa perempuan berstatus kawin yang tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran berikutnya tetapi tidak menggunakan cara kontrasepsi (unmet need) masih cukup tinggi yaitu 8,6%. Penyebab masih tingginya angka ini antara lain karena kualitas informasi dan pelayanan KB serta missed opportunity pelayanan KB paska persalinan. Demikian pula dengan proporsi Tingkat Putus Pemakaian Kontrasepsi masih sekitar 7,2%. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak terjadi kehamilan yang perlu dihindari dan masih banyaknya pasangan yang memiliki kesadaran yang mantap untuk ber-KB. Hal lain yang masih memprihatinkan adalah masih tingginya angka ibu hamil dengan kondisi “4 Terlalu” yaiutu sebsar 62,7%. Hal inilah yang menjadi prioritas program KB agar kedepan dapat menurunkan angka ibu hamil dengan kondisi “4 Terlalu”. Karena apabila tidak bisa ditekan, maka akan berkontribusi besar dalam meningkatnya angka kematian ibu.

Indikator Pelayanan KB di Puskesmas Kediri

Program pelayanan KB termasuk dalam upaya kesehatan wajib di Pusekesmas Kediri yang tergabung dalam Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana.

Berikut ini beberapa indicator pelayanan yang diterapkan oleh Puskesmas Kediri untuk digunakanan dalam menggambarkan kinerja dan kualitas pelayanan KB. Indikator ini merupakan ketetapakn dari Depkes yang dapat dilakukan penambahan/pengurangan indicator sesuai kebutuhan.

Indikator Pelayanan KBTenaga Sarana dan Prasarana Cakupan Pelayanan

1. Dokter Umum terlatih standarisasi KB di fasilitas pelayanan KB

2. Jumlah bidan terlatih standarisasi KB di fasilitas pelayanan KB

3. Jumlah bidan di desa

1. Ketersediaan peralatan pelayanan KB (IUD Kit, implant kit, dll)

2. Ketersediaan BHP (Bahan Habis Pakai)

3. Ketersedeiaan alokon untuk Keluarga Miskin

1, Persentase Peserta KB aktif(CPR)2. Persentase Peserta KB baru3. Persentase Komplikasi4. Persentase Kegagalan5. Persentase Drop Out6. Persentase PUS Miskin ber-KB

Page 2: Status KB

yang terlatih standarisasi KB (Polindes/Poskesdes)

(GAKIN)4. Ketersediaan alokokn

untuk Non Gakin

7. Persentase 4T ber-KB8. Persentase PUS dengan atau penyakit kronis ber-KB9. Persentase ibu paska bersalin/abourtus ber-KB

Target

Penetapan jumlah akseptor yang menjadi sasaran pelayanan KB di Puskesmas Kediri sesuai dengan data target yang ditetapkan oleh BKKBN.

Berikut ini adalah target yang ditetapkan pada tahun 2014.

1. PPM Akseptor KB Baru per Desa Kecamatan Kediri

NO DESA JUMLAH PUS

JUMLAH PUS UNMEET NEED

PPM PERMIK KONTRASEPSIJUMLAH PPM

IUD MOW MOP IMPL STK PIL K

1 Kediri 1.683 340 41 5 0 41 213 56 5 3612 Montong

Are995 207 30 4 0 29 105 15 4 187

3 Jagaraga 1.005 251 31 4 2 24 110 24 5 2004 Gelogor 1.487 370 51 4 0 35 68 21 7 1865 Ombe Baru 1.542 419 30 4 0 24 101 62 4 2256 Kediri

Selatan1.010 192 30 3 0 31 88 27 3 182

2. PPM Akseptor KB Aktif per Desa Kecamatan Kediri

NO DESA JUMLAH PUS (Proyeksi)

PPM PERMIK KONTRASEPSIJUMLAH PPM %

IUD MOW MOP IMPL STK PIL K1 Kediri 1.683 150 24 2 224 525 311 21 1.257 74,692 Montong

Are995 33 3 1 235 237 15197 12 718 72,16

3 Jagaraga 1.005 39 9 3 121 398 24221 11 802 79,804 Gelogor 1.487 85 9 2 159 343 243 18 859 57,775 Ombe

Baru1.542 36 11 0 76 272 195 9 599 38,85

6 Kediri Selatan

1.010 98 15 0 145 239 177 12 686 67,92

Page 3: Status KB

Taerget pencapaian yang ditetapkan oleh Puskesmas Kediri berdasarkan data tersebet adalah 100% utnuk jumlah akseptor KB baru, dan 75% untuk akseptor KB aktif.

Hasil

Berikut ini adalah hasil pencapaian pelayanan KB sepanjang Januari- Desember 2014.

NO DESA JUMLAH PUS (Proyeksi)

PPM PERMIK KONTRASEPSIJUMLAH PPM %

IUD MOW MOP IMPL STK PIL K1 Kediri 1.683 150 24 2 224 525 311 21 1.257 74,692 Montong

Are995 33 3 1 235 237 15197 12 718 72,16

3 Jagaraga 1.005 39 9 3 121 398 24221 11 802 79,804 Gelogor 1.487 85 9 2 159 343 243 18 859 57,775 Ombe

Baru1.542 36 11 0 76 272 195 9 599 38,85

6 Kediri Selatan

1.010 98 15 0 145 239 177 12 686 67,92