Proposal Kb

38
GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK DI KLINIK LESTARI ASIH BULAN JUNI 2012-JUNI 2013 NAMA : DESI HANDAYANI NIM : 101110160 1

Transcript of Proposal Kb

Page 1: Proposal Kb

GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR

TERHADAP ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK DI KLINIK

LESTARI ASIH BULAN JUNI 2012-JUNI 2013

NAMA : DESI HANDAYANI

NIM : 101110160

PROGAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES WIDYA DHARMA HUSADA

TAHUN 2013

1

Page 2: Proposal Kb

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat

limpahan rahmat- Nyalah, telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga

penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini pada Program DIII

Kebidanan STIKES Widya Dharma Husada dengan judul “GAMBARAN

PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT

KONTRASEPSI KB SUNTIK DI KLINIK LESTARI ASIH BULAN JUNI 2012-

JUNI 2013”.

Penyusunan Proposal Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai kendala

namun berkat dan dorongan dari berbagai pihak, baik moral maupun material

sehingga sedikit demi sedikit kendala tesebut dapat diatasi dengan baik. Oleh

karena itu, penulis menghaturkan terima kasih sebanyak- banyaknya kepada Ibu

Tiarlin Lavida R SST yang dengan ikhlas telah meluangkan waktu, tenaga dan

pikirannya dalam membimbing penulis guna penyempurnaan dalam

menyelesaikan Proposal Penelitian ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT memberikan pahala yang

setimpal atas bantuan dan jasa- jasanya dan proposal ini dapat bemamfaat bagi

penulis dan rekan- rekan mahasiswa.

Tangerang, 19Juni 2013

Penulis

2

Page 3: Proposal Kb

3

i

Page 4: Proposal Kb

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah..........................................................................1

B.   Rumusan Masalah....................................................................................2

C.   Tujuan Penelitian.....................................................................................2

D.   Manfaat Penalitian...................................................................................3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A.   Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur...................................................4

B.   Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan....................................................5

C.   Tinjauan Konsep keluarga Berencana......................................................5

D.   Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi....................................................6

E.   Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik..........................................7

BAB IIl. METODE PENELITIAN

A.   Jenis Penelitian .....................................................................................13

B.   Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................13

C.   Populasi dan Sampel..............................................................................13

D.   Metode Pengumpulan Data....................................................................14

E.   Pengelolaan dan Penyajian Data............................................................15

F.    Etika Penelitian Data.............................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

4ii

Page 5: Proposal Kb

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis

masalah. Masalah utamanya yaitu ledakan jumlah penduduk yang beberapa tahun

terakhir ini sulit terkontrol. Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa

jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 237,6 juta jiwa. Jumlah ini

menunjukkan bahwa penduduk Indonesia menempati peringkat ke empat di dunia

setelah China, India, dan Amerika Serikat (RS, 2011). Untuk mampu merenda

keluarga bahagia, perlu berbagi peran dengan adil suami istri, berusaha mengatasi

krisis keluarga dan mengkukuhkan integritas keluarga (Mustakim, 2012 : 48)

Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan

dengan Program Keluarga Berencana. (Handayani S, 2010 : 29) Sasaran program

KB di bagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan tidak langsung, tergantung dari

usaha yang ingin di capai. Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur

(PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara

penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak

lansungnya adalah pelaksana dan pengolah KB, dengan tujuan menurunkan

tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam

rangka mencapai keluarga yang berkualitas, dan keluarga sejahtera.

Berbagai usaha di bidang gerakan KB sebagai salah satu kegiatan pokok

pembangunan keluarga sejahtera telah dilakukan baik oleh pemerintah, maupun

swasta maupun masyarakat sendiri. Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan

5

Page 6: Proposal Kb

yang berumur antara 20- 35 tahun dimana pasangan laki- laki dan perempuan

sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah

berfungsi dengan baik.

Dari data yang diperoleh pada Klinik Lestari Asih jumlah Pasangan Usia

Subur yaitu pada bulan Juni 2012-Juni 2013 tercatat sebanyak 1.125

PUS.Berdasarkan uaraian latar belakang tersebut diatas dengan tingginya angka

akseptor pemakai suntik, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang

Gambaran Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Alat Kontrasepsi KB

Suntik d Klinik Lestari Asih Tangerang.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dirumuskan

masalah sebagai berikut :

1.   Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi KB

Suntik?

2.   Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap kelebihan dan

kekurangan alat kontrasepsi KB Suntik ?

C. Tujuan Penelitian

1.    Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat

kontrasepsi KB Suntik .

6

Page 7: Proposal Kb

2.    Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang pengertian

kontrasepsi KB Suntik.

b. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan

kontrasepsi KB Suntik.

c. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang kontra indikasi

kontrasepsi KB Suntik.

D. Manfaat Penelitian

1.  Manfaat Program

Sebagai salah satu sumber informasi bagi petugas kesehatan terutama bagi

penentu kebijakan dan pelaksanaa program baik instansi Departemen

Kesehatan maupun pihak di Klinik Lestari Asih Tangerang

2.  Manfaat Ilmiah

Sebagai sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan

sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya.

3.  Manfaat Institusi

Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pengelola institusi terutama dalam

mengembangkan ilmu kebidanan.

4.  Manfaat Penulis

Sebagai pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan dan

menambah wawasan tentang keluarga berencana.

7

Page 8: Proposal Kb

 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur

1.    Pengertian PUS

Pasangan usia subur (PUS) adalah berkisar antara usia 20-45 tahun

dimana pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam

segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada

masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan

kesehatan reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode

keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat

diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas

generasi yang akan datang.

2.    Masalah dan Kebutuhan yang Dialami Pasangan Usia Subur (PUS)

Dalam menjalani kehidupan berkeluarga, PUS sangat mudah dalam

memperoleh keturunan dikarenakan keadan kedua pasangan tersebut normal,

hal inilah yang menjadi masalah bagi PUS yaitu perlunya pengaturan

fertilitas (kesuburan), perawatan kehamilan dan persalinan aman. Dalam

penyelesaian masalah tersebut diperlukan tindakan dari tenaga kesehatan

dalam penyampaian penggunaan alat kontrasepsi rasional untuk menekan

angka kelahiran dan mengatur kesuburan dari pasangan tersebut. Maka dari

itu, petugas kesehatan harus memberikan penyuluhan yang benar dan

dimengerti masyarakat luas

8

Page 9: Proposal Kb

B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab

pertanyaaan “what” misalnya air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2012 : 1)

Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan

seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang,

maka semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu (Sulistyawati A, 2009 :

104)

C.   Tinjauan Konsep Keluarga Berencana

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak

yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa

cara atau alternatif untuk mencegah ataupun  menunda kehamilan. Cara-cara

tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan

keluarga. Berdasarkan penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak

direncanakan setiap tahunnya di Amerika Serikat, separuh dari kehamilan yang

tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan tersebut tidak menggunakan alat

pencegah kehamilan dan setengahnya lagi tidak tepat dalam penggunaannya.

Gerakan keluarga berencana menekankan pentingnya untuk

merencanakan jumlah, interval, dan jenis kelamin dalam lingkungan keluarga,

yang dapat ditunjang oleh kemampuan sosial, ekonomi, keamanan, dan

ketahanan dalam keluarga (Manuaba I.B.G,2001 : 718).

9

Page 10: Proposal Kb

D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi

1. Pengertian Kontrasepsi

a.  Kontrasepsi adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk

pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk

seksual (Saifuddin, 2010 : U-46)

b. Kontrasepsi adalah suatu cara, obat, dan alat untuk mencegah atau

menjarangkan kehamilan (Priyanto A, 2009 : 114).

2. Macam metode atau cara kontrasepsi

a.    Metode Kontrasepsi Sederhana

1). Tanpa alat atau obat, antara lain :

a). Metode kalender ( pantang berkala)

b). Metode lendir serviks

c). Metode suhu basal

d). Coitus interuptus ( senggama terputus)

e). Metode simpto- Termal

2). Dengan alat atau obat, antara lain :

a). Mekanisme ( barrier)

b). Kondom

c). Introvagina wanita antara lain : diagfragma, spons dan kap serviks.

d). Kimiawi dengan spermisid, antara lain : vaginal cream, vaginal

foam, vaginal jelly, vagina suppositoria, vaginal tablet.

10

Page 11: Proposal Kb

b Metode Kontrasepsi Efektif (MKE)

1). Kontrasepsi Hormonal

a). KB pil, antara lain : Pil Oral Kombinasi (POK), Mini Pil, Morning

After

b). KB Suntik : Depo Provera, Cyclofem, Norigest

2). Implant/ AKBK

3). Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)

c. Metode Kotrasepsi Mantap

1). Metode Operatif Pria (MOP/ Vasektomi)

2). Metode Operatif Wanita (MOW/ TUbektomi)

Sumber : ( Hartanto H, 2004 : 42- 43).

3. Tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi adalah :

a. Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan

keluarga kecil dan sejahterah melalui pengendalian kelahiran dan

pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.

b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang

bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga (Handayani S,

2010:29).

Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik

1. Pengertian Kontrasepsi Suntikan

Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara kontrasepsi yang berdaya

kerja panjang ( lama), yang tidak membutuhkan pemekaian setiap hari

11

Page 12: Proposal Kb

atau setiap akan bersenggama, tetapi tetap reversible (Hartanto H, 2004 :

163 ).

2. Macam – macam Kontrasepsi Suntik

a. Depoprovera yang mengandung progesterone sebanyak 150 mg

dalambentuk partikel kecil, pemberian suntikan setiap 12 minggu

b. Cyclofem yang mengandung progesterone sebanyak 50 mg dan

estrogen, disuntikkan setiap bulan

c. Norigest merupakan turun testosterone, di suntikkan setiap 8 minggu

( Manuaba I. B. G, 2009 : 241)

Menurut (Saifuddin AB, 2006 : MK-42) terdapat dua jenis kontrasepsi suntik

KB, yaitu kontrasepsi suntikkan progesteron dan kontrasepsi kombinasi,

dengan profil umum sebagai berikut :

1. Kontrasepsi Suntikkan Progestin

Kontrasepsi suntikksn progestin adalah alat kontrasepsi berupa cairan

yang berisi hanya progesterone di suntikkan kedalam tubuh wanita

secara periodik (BPPUK, 2002).

a. Jenis- jenis kontrasepsi yang mengandung progestin, yaitu :

1) Depo Medroxyprogesteron asetat (DMPA), yang mengandung

150 DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik

intramuscular (di dalam bokong).

2) Depo Norittesteron enatat (depo Norisetat), yang mengandung

200 mg Noristendron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan

cara disuntik IM.

12

Page 13: Proposal Kb

b. Cara Kerja

1) Mencegah ovulasi

2) Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan

penetrasi sperma.

3) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi.

4) Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

c. Efektivitas

Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi,

dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan/ tahun, asal penyuntikkan

di lakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.

d. Keuntungan

1) Sangat efektif

2) Pencegahan kehamilan jangka panjang

3) Tidak berpengaruh pada hubungan suami- istri

4) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI

5) Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun  sampai

perimenopause .

6) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara

7) Mencegah radang panggul

8) Sedikit efek samping

13

Page 14: Proposal Kb

e. Keterbatasan

1. Sering ditemukan gangguan haid, seperti

a. Siklus haid yang memendek atau memanjang

b. Perdarahan yang banyak atau sedikit

c. Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)

· Tidak haid sama sekali

2. Klien tergantung pada sarana pelayanan kesehatan

3. Tidak dapat di hentikan sewaktu- waktu sebelum disuntik berikut

4. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian

f. Indikasi Kontrasepsi suntikan progestin

1. Usia reproduksi

2. Nullipara dan yang telah memiliki anak

3. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi

4. Setelah melahirkan

5. Setelah abortus

g. Kontra indikasi kontrasepsi suntikan progestin

1. Hamil atau di curigai hamil

2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.

3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorhoe.

4. menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

h. Waktu pemberian kontrasepsi suntikan progestin

1. Setiap saat selama siklus haid, dan ibu tidak hamil

2. Mulai hari 1 sampai 7 siklus haid.

14

Page 15: Proposal Kb

3. Untuk ibu post partum dapat diberikan pada hari 3- 5, dan sesudah air susu

ibu (ASI terbentuk).

2. Kontrasepsi Suntikan Kombinasi

a. Jenis suntikan kombinasi, adalah :

1) 25 mg Depo Medrosiprogesteron asetat dan 5 mg estrodiol spionat yang

diberikan injeksi IM sebulan sekali (Cyclofem)

2) 50 mg norentindron enantat dan 5 mg estradiol valeret yang  diberikan

injeksi IM sebulan sekali.

b. Cara kerja

1) Menekan ovulasi

2) Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma

terganggu.

3) Menghambat transprtasi gamet oleh tuba.

4) Efektifitas

5) Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama

penggunaan.

c. Keuntungan kontrasepsi

1) Resiko terhadap kesehatan kecil

2) Tidak mempenharuhi hubungan suami istri

3) Tidak di perlukan pemeriksaan dalam

4) Pencegahan kehamilan jangka panjang

d. Keterbatasaan

1) Terjadinya pola haid tidak teratur.

15

Page 16: Proposal Kb

2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan , dan keluhan seperti ini akan

hilang setelah suntik kedua atau ketiga.

3) Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan.

4) Penambahan berat badan

e. Indikasi kontrasepsi suntikan kombinasi

1) Usia reproduksi

2) Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan

3) Pasca melahirkan dan tidak menyusui

4) Anemia

f. Kontra indikasi suntikan kombinasi

1) Hamil atau di duga hamil

2) Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan

3) Penyakit hati akut (virus hepatitis)

4) Usia > 35 tahun yang merokok Keganasan payudara

5) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migran.

g. Waktu pemberian kontrasepsi suntikan kombinasi

1) Suntik di berikan dalam waktu 7 hari siklus haid

2) Pasca persalinan 6 bulan serta belum haid dan tidak hamil

3) Pasca keguguran

16

Page 17: Proposal Kb

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitian hanya

menggambarkan keadaan objek, tidak ada maksud untuk menggeneralisasi

hasilnya. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah- langkah

pengumpualan data, klasifikasi, pengelolaan pembuatan kesimpulan dan laporan

tentang alat kontrsepsi KB Suntik pada pasangan usia subur (Sulistyaningsih,

2011 : 8).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1.    Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Lestari Asih Tangerang.

2.    Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2012-Juni 2013.

C. Populasi dan Sampel

1.    Populasi

Populasi adalah sekelompok orang atau objek dengan satu karakteristik

umum yang dapat di observasi (Sulistyaningsih, 2011 : 64). Semua akseptor

KB di Klinik Lestari Asih Tangerang.

2.    Sampel

Sampel adalah subset yang di cuplik dari populasi, yang akan diamati dan di

ukur oleh peneliti (Sulistyaningsih, 2011 : 65). Sehubungan dengan

17

Page 18: Proposal Kb

keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki, saya mengambil sampel dalam

penelitian ini adalah semua akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi

suntik sebanyak 113 orang pada Klinik Lestari Asih Tangerang bulan Juni

2012- Juni 2013.

D. Cara pengumpulan Data

1. Pengumpulan data

Alat ukur yang di dalam peneltian ini adalah kuesioner. Kuesioner

adalah suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan

daftar pertanyaan kepada responden untu di jawabnya ( Sulistyaningsih, 2011 :

122).

Jenis data yang di kumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder.

Data primer meliputi pengetahuan, sikap, tentang penggunaan alat kontrasepsi

Kb suntik , semua data tesebut diatas diperoleh dari hasil pengisian kuesioner,

sedangkan data sekunder yaitu data penunjang dari data primer.

2.    Data yang dikumpulkan adalah :

a. Primer

Data primer adalah data yang di ambil secara langsung dari responden

menggunakan kuesioner dengan metode angket. Data primer dalam penelitian

ini adalah pengetahuan pasangan usia subur terhadap KB Suntik.

b. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer yang di

peroleh dari instansi terkait berupa : pencacatan dan pelaporan cakupan

pasangan usia subur di Klinik Lestari Asih Tangerang.

18

Page 19: Proposal Kb

E. Langkah Pengolahan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument

pengumpulan data berupa alat ukur kuesioner yang di buat khusus oleh peneliti

sendiri dengan berpedoman pada perpustakaan yang ada. Setelah data terkumpul

dari lembar kuesioner yang ada maka dilakukan pengolahan data.

1. Pengolahan data tersebut dengan tahap- tahap sebagai berikut :

a. Editing

Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan

memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan

kseragaman data.

b. Koding

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban

atau data perlu disederhanakan yaitu dengan simbol- simbol tertentu,

untuk setiap jawaban (pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan

memberi nomor halaman, daftar pertanyaan, nomor variabel, nama

variabel, dan kode.

c. Tabulasi data

Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data

kedalam satu tabel menurut sifat- sifat yang di miliki yang mana sesuai

dengan tujuan peneltian ini dalam hal I I dipakai tabel untuk penganalisaan

data.

19

Page 20: Proposal Kb

2. Analisa Data

Analisa data yang di gunakan dalam penelitian ini deskriptif adalah

dengan menggunakan presentasi dengan rumus distribusi frekuensi

sebagai berikut :

P = f x 100% n

Keterangan :

P : Presentase yang di cari

f : Frekuensi atau variabel yang di teliti

n : Jumlah sampel

F.  Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi STIKES Widya

Dharma Husada yang tembusannya di sampaikan ke pemilik Klinik Lestari Asih

Tangerang. Setelah mendapat persetujuan barulah melakukan penelitian dengan

menekankan masalah etika yang meliputi :

1) Infoment Consent

Infoment consent atau lembar persetujuan di berikan kepada subyek

yang akan di teliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang

dilakukan dan dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah

pengumpulan data. Jika pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang alat

kontrasepsi diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan

tersebut. Jika pasangan usia subur (PUS) menolak untuk di teliti maka peneliti

tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak- haknya.

20

Page 21: Proposal Kb

2) Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasian pasanag usia subur (PUS), peneliti tidak

mencatumkan nama koresponden pada lembar pengumpulan data, cukup

dengan memberi nomor pada masing- masing lembar tersebut.

3) Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi pasangan usia subur (PUS) di jamin oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan

sebagai hasil riset.

21

Page 22: Proposal Kb

KUESIONER PENELTIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP

ALAT KONTRASEPSI DI KLINIK LESTARI ASIH TANGERANG

Identitas Responden

No. Responden :

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Alamat :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada setiap jawaban.

A.   Pertanyaan tentang pengertian alat kontrasepsi KB suntik

1. Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi ?

a.    Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan

b.    Kontrasepsi adalah upaya untuk menghentikan kehamilan

c. Kontrasepsi adalah upaya untuk menggugurkan kehamilan

2. Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi KB suntik ?

a.  Cairan yang disuntikkan untuk menggugurkan kehamilan

b.    Cairan yang disuntikkan untuk menghentikan kehamilan

c. Cairan yang disuntikkan kedalam tubuh wanita untuk mencegah

kehamilan

d.    Tidak tahu

22

Page 23: Proposal Kb

3. Yang tidak termasuk jenis kontrasepsi KB suntik adalah ?

a.    Kontrsepsi suntikkan progesteron dan kombinasi

b.    Kontrasepsi estrogen

c.    Kontrasepsi Pil KB

d.    Tidak tahu

4.  Apakah anda mengetahui cara kerja alat kontrasepsi KB suntik ?

a.    Mencegah haid

b.    Mencegah ovulasi ( pembuahan )

c.    Meningkatkan kesuburan

d.    Tidak tahu

B.   Pertanyaan tentang tujuan alat kontrasepsi Kb suntik

1.    Apa tujuan kontrasepsi KB suntik /

a.    Menjaga kesehatan anak

b.    Meningkatkan kesuburan

c.    Mencegah kehamilan

d.    Tidak tahu

2.    Apa keuntungan kontrasepi KB suntik ?

a.    Pencegahan kehamilan jangka panjang

b.    Pencegah kehamilan jangka pendek

c.    Pencegah terjadinya haid

d.    Tidak tahu

23

Page 24: Proposal Kb

3.    Apa kerugian kontrasepsi KB suntik ?

a.    Sering ditemukan pusing

b.    Sering ditemukan gangguan haid

c.    Terjadi gangguan pola tidur

d.    Tidak tahu

4.    Kapan waktu pemberian kontrasepsi KB suntik ?

a.    Setiap saat selama siklus haid

b.    Selama masa kehamilan

c.    Saat usia memasuki masa subur

d.    Tidak tahu

C.   Pertanyaan tentang kontra isndikasi alat kontrasepsi KB suntik

1.    Apa kontra indikasi kontrasepsi KB suntik ?

a.    Hamil atau di duga hamil

b.    Melahirkan

c.    Tidaak tahu

2.    Apakah ibu menyusui dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?

a.    Dapat

b.    Tidak dapat

c.    Tidak tahu

24

Page 25: Proposal Kb

3.   Apakah ibu dengan penyakit hepatitis dapat menggunakan alat kontrasepsi

KB suntik ?

a.    Dapat

b.    Tidak dapat

c.    Tidak tahu

4.  Apakah ibu yang mengalami anemia dapat menggunakan alat kontrasepsi KB

suntik ?

a.    Dapat

b.    Tidak dapat

c.    Tidak tahu

25

Page 26: Proposal Kb

DAFTAR PUSTAKA

Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC

Handayani S, 2010. Buku Ajar Pelayana Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihama

Hartanto H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, Anggota Ikapi

Manuaba I. B. G, 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC

Manuaba I. B. G, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC

Mustakim, 2012. Cakrawala KB, Kependudukan dan Pemberdayaan Keluarga. Jakarta : Referensi

Notoatmodjo S, 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Saifuddin, 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirhardjo

Saifuddin, 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Priyanto A, 2009. Komunikasi Konseling : Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan untuk Perawat dan Bidan. Jakarta : Salemba Medika

Sulistyaningsih, 2012. Metodelogi Penelitian Kebidanan Kebidanan Kuantatif-Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu

Sulistyawati A, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika

Http ://www. geogle com/search?q=artikel pasangan usia subur & ie , di akses tanggal 17 Mei 2013.

Http ://www. posyandu.org/pngertian-kb.html, diakses tanggal 17 Mei 2013.

26