STATISTIKA SPEARMAN.docx
-
Upload
brihaspaty-bhuana -
Category
Documents
-
view
114 -
download
0
description
Transcript of STATISTIKA SPEARMAN.docx
UJI STATISTIK KORELASI SPEARMAN
PaperDisusun untuk memenuhi tugas perkuliahan Statistik pendidikan Diploma III Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi Bali
Oleh Kelompok II:
Dewi Wijaksari (01011036)I Wayan Dody Nuadha (01011037)Ni Wayan Suartini (01011041)Nindya Devi Kartika (01011045)Heni Mega Puspita (01011054)I Putu Wahyu Perdana (01011059)
I Gusti Agung Brihaspaty Buana (01011062)I Ketut Juniantara (01011064)
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
BALI (ATRO BALI)
2013
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................. i
PEMBAHASAN............................................................................................ 11. Pengertian Uji Korelasi.............................................................................. 1 A. Signifikan Korelasi …………………………………………………... 2 B. Koefisien Korelasi................................................................................. 32. Uji Korelasii Spearman.............................................................................. 43. Kasus.......................................................................................................... 44. Simpulan..................................................................................................... 9
i
PEMBAHASAN
1. Pengertian Uji Korelasi
Korelasi merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada atau
tidaknya hubungan serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih. Analisis
korelasi adalah bagian dari pengujian asosiatif, dimana dari uji dapat diketahui
kekuatan, signifikansi dan arah hubungan antara dua variabel tersebut. Analisis
korelasi ada 2 (dua) kategori, yaitu :
1. Bivariat
Bivariat dibatasi pada analisis korelasi yang mengkaji hubungan antara dua
variabel saja.
2. Partial
Partial digunakan untuk mengkaji hubungan linier antara dua variabel dengan
melakukan kontrol terhadap satu atau lebih variabel tambahan (variabel
kontrol).
Berdasarkan jenis datanya uji korelasi dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Korelasi product moment Pearson (Korelasi Pearson)
Untuk mengukur korelasi pada data interval rasio dan berdistribusi
normal.
2. Korelasi peringkat Spearman (Rank Spearman) dan Kendall Tau-b
Untuk mengukur korelasi pada data interval rasio yang tidak berdistribusi
normal atau ordinal.
1
Arah hubungan yang akan diuji dengan analisis korelasi dapat dikategorikan 3
(tiga) pola :
1. Hubungan positif (pola searah atau koef 0 s/d 1)
2. Hubungan negatif (pola kebalikan arah atau koef 0 s/d -1)
3. Tidak ada pola arah hubungan (koef 0)
Berikut merupakan tabel pemilihan hipotesis korelatif :
A. Signifikansi Korelasi
Nilai r atau koefisien korelasi yang telah diperoleh pada hasil analisis korelasi
masih perlu diuji signifikansinya dengan 2 (dua) cara :
a. Nilai Probabilitas
2
Apabila suatu korelasi memiliki nilai probailitas kurang dari 0,05 atau p-value
< 0,05, maka hubungan korelasi tersebut signifikan.
b. Nilai t
Mengkonsultasikan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Apabila nilai t hitung > t
tabel, maka nilai r hasil analisis korelasi signifikan.
B. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah besaran yang dapat menunjukkan kekuatan
hubungan antara dua variabel dan dapat diketahui berdasarkan nilai r hasil
analisis korelasi. Selanjutnya besarnya r diinterpretasikan untuk memperkirakan
kekuatan hubungan korelasi. Koefisien korelasi memiliki tiga ketentuan penting,
yaitu :
a. Koefisien korelasi dapat bernilai positif atau negatif, tetapi tanda positif
atau negatif hanya menunjukkan arah hubungan bukan kekuatan
hubungan.
b. Range koefisien korelasi dimulai 0 sampai 1 atau dinotasikan -1 r
1.
c. Nilai koefisien korelasi dapat diinterpretasikan secara simetris.
Panduan Interpretasi hasil Uji Hipotesis berdasar kekuatan korelasi, nilai p dan arah korelasi
N0. PARAMETER NILAI INTERPRETASI1. Kekuatan Korelasi (r) 0 < r < 0,25
0,25 r < 0,5 0,5 r < 0,75 r ³ 0,75 r = 0
Korelasi Sangat LemahKorelasi LemahKorelasi KuatKorelasi Sangat KuatTidak Ada Korelasi
3
r = 1 / - 1 Korelasi Sempurna2. Nilai p P < 0,05
P ³ 0,05
Ada korelasi yang bermakna/signifikan antara dua variabel yg diuji.
Tidak ada korelasi yang bermakna/signifikan antara dua variabel yg diuji.
3. Arah Korelasi + (positif)– (negatif)
SearahBerlawanan Arah
Atau penulis lain seperti D. A Vaus menginterprestasikan sebagai berikut :
2. Uji Korelasi Spearman
Statistik ini juga sering disebut spearman Rho yang digunakan untuk
mengukur hubungan antara dua variabel di mana kedua variabel berbentuk
peringkat (rank) atau kedua variabel berskala ordinal. Uji Spearman ini
merupakan uji aternatif dari uji Pearson jika syarat uji Pearson tidak dapat
dipenuhi.
4
3. Kasus
Pada pengujian korelasi Spearman ini, contoh kasusnya adalah sebagai
berikut:
Contoh : Instalasi Raiologi ingin mengetahui hubungan antara jam lembur dan
prestasi dari radiografer. Untuk itu dilakukan pendataan jam lembur radiografer
dan prestasi yang dihasilkan. Dan didapat data sebagai berikut :
NO
JAM KERJA TAMBAHA
N
PRESTASI KERJA
1 1 1
2 2 1.6
3 3 2
4 5 3.7
5 3 2.7
6 4 2.1
7 3 2
8 3 2.4
9 2 3.1
10 2 3.1
11 5 1.4
12 4 2.9
13 7 4
14 6 4.9
15 3 3.8
16 9 7.9
17 4 3.5
18 4 3.5
19 2 2
20 3 3
Langkah – langkah melakukan uji Korelasi Spearman adalah sebagai berikut :
5
1. Masukkan data di atas pada SPSS.
2. Karena pada contoh kasus ini menggunakan variabel yang keduanya
numerik, maka kami melakukan uji normalitas untuk memastikan normalitas
data kami. Uji normalitas dilakukan dengan mengklik Analyze Descriptive
Statistics Explore
2. Lakukan uji normalitas seperti biasa dan lihat hasilnya
6
4. Kemudian lakukan pengujian Spearman dengan cara klik menu Analyze
Correlate Bivariate
5. Pada kotak dialog yang muncul masukkan variabel jam_lembur dan
skor_prestasi pada kotak Variables. Pastikan pilihan Spearman aktif.
7
6. Klik OK untuk melakukan analisa Ada tidaknya korelasi dapat dilihat dari
nilai probabilitas yang tercantum pada baris Sig. Untuk korelasi, syarat ada
tidaknya korelasi adalah sebagai berikut :
8
Apabila probabilitas > 0.05 maka tidak ada korelasi.
Apabila probabilitas < 0.05 maka antar variabel terdapat korelasi.
Pada contoh di atas nilai probabilitas yang dihasilkan adalah 0.007.
Maka jam lembur dan skor prestasi mempunyai korelasi (0.00 < 0.05).
Hubungan sebab akibat ditunjukkan dengan tanda positif atau negatif dari
koefisien korelasi. Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa koefisien korelasi
antara jam kerja tambahan dan skor prestasi adalah 0.587, tanda positif, yang
artinya korelasinya searah, hal ini berarti semakin tinggi jam kerja tambahan
maka skor prestasi juga semakin meningkat. Korelasinya kuat karena
koefisien korelasinya 0,587 (0,5 r < 0,75).
4. Simpulan
Uji statistika korelasi Spearman merupakan salah satu metode
pengujian hipotesis non-parametrik untuk melihat ada atau tidaknya
hubungan serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih, kekuatan,
signifikansi, dan arah hubungan antara dua variabel tersebut. Jenis variabel
pada pengujian Spearman dapat berubah ordinal dan numerik atau
keduanya berupa data numerik.
9