STATISTIK TERAPAN

download STATISTIK TERAPAN

of 76

Transcript of STATISTIK TERAPAN

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    1/76

    STATISTIK TERAPAN

    MUH. DARMAWAN BASOKA

    081 514 035

    1

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    2/76

    Peranan Statistika

    Dalam kehidupan sehari-hari.

    Seperti : Tiap bulan habis Rp.50.000

    untuk keperluan rumah tangga.Dalam dunia penelitian atau riset

    2

    Apakah setiap penelitian harus

    menggunakan statistik ?

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    3/76

    Apakah statistika itu?

    Statistika merupakan pengetahuan yangmemberikan prosedur ilmiah untukpengumpulan, pengorganisasian, peringkasan,penganalisaan berdasarkan kumpulan data dan

    penganalisaan yang dilakukan. Statistik hanyalah alat bantu. Kita harus pandai-

    pandai memilih alat bantu yang sesuai.

    3

    Kapan statistik digunakan ? Jika menghadapi data yang komplek Jika ingin melakukan generalisasi (meneliti

    sedikit kesimpulannya untuk yang banyak)

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    4/76

    Dalam bidang apa saja statistik digunakan? Ilmu Perilaku (pendidikan, psikologi, sosiologi)

    Bidang yang lain (kimia, biologi, pertanian, fisika,ekonomi, kedokteran, dll.

    4

    Guru ingin menarik kesimpulan manakah metodepengajaran yang lebih unggul dari beberapa metode

    Psikolog ingin menentukan ketepatanpengukurannya tentang kecenderungan tertentu

    Sosiolog ingin meyakinkan tentang peristiwa-peristiwa anti sosial.

    Ahli medis ingin menentukan obat yang palingefektif

    Ahli pertanian ingin mengetahui pupuk yang palingefektif untuk jenis tanaman tertentu

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    5/76

    Statistik Deskriptif Mempelajari cara penyusunan dan penyajian data

    yang dikumpulkan. Teknik ini memungkinkan kitauntuk menggambarkan dengan tepat suatukumpulan informasi kuantitatif, menyajikannyadalam bentuk yang lebih ringkas dan menyenangkandaripada kumpulan data aslinya, memfasilitasi kitayang ingin mengkomunikasikan dan memberikaninterpretasi secara rapi daripada menyajikannyadalam bentuk data yang tak terorganisir.

    Sebagai contoh skore hasil suatu tes terhadapsejumlah besar siswa dapat diringkaskan denganmenunjukkan rata-rata, distribusi frekuensi, grafikdistribusi tersebut.

    Termasuk dalam statistik deskriptif a.l. rata-rata,simpangan baku, median dsb.5

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    6/76

    Statistik Inference(inferensial)/Statistik induktif

    Mempelajari tata cara penarikan kesimpulan mengenaipopulasi berdasarkan data yang ada pada sampel. Teknik ini memungkinkan peneliti untuk

    menggambarkan kesimpulan dan generalisasi darisampel ke populasi, dari individu-individu yang

    berpartisipasi langsung dalam penelitian kepadaindividu-individu yang tidak terlibat langsung dalampenelitian. Yang ingin diteliti sebenarnya populasi,namun karena berbagai alasan maka yang ditelitisampel.

    Statistik inferencetelah digambarkan sebagai acollection of tools for making the possible decisions inthe face of uncertainty

    Termasuk di sini a.l. Uji t, anava, regresi dan korelasi

    sederhana, regresi dan korelasi multiple, anacova dananalisis multivariat6

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    7/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    8/76

    Variabel dapat digolongkan menjadidiskrit dan kontinuVariabel deskrit: hanya ada satu nilai, tidak

    fraksional, datanya diperoleh dengan mencacah.Contohjenis kelamin, afiliasi politik, jumlah anakdalam kelas, agama. Data yangmenggambarkan variabel deskrit disebut datadeskrit.

    Variabel kontinu: dapat mempunyai nilaifraksional, diperoleh melalui suatu pengukuran.Contoh: tinggi badan, kecakapan berbicara, IQ.Hasil pengukuran var. Kontinu kadangdinyatakan dalam angka bulat, IQ seseorang =115, sebenarnya antara 114.5 s/d 115.5.

    8

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    9/76

    Adakah kaitan deskrit-kontinu dankualitatif-kuantitatif?Variabel kontinu selalu kuantitatif

    Variabel deskrit dapat berbentuk kualitatif(afiliasi politik, agama, ) atau berbentuk

    kuantitatif (jumlah siswa dalam kelas, jumlahsiswa yang lulus EBTA)

    Variabel kontinu kadang-kadang dinyatakandalam deskrit, contoh: IQ dikelompokkan

    menjadi gifted, normal dan retarded; kreativitasdikelompokkan menjadi tinggi, sedang, rendah;motivasi berprestasi dikelompokkan menjaditinggi dan rendah

    9

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    10/76

    Skala pengukuranSkala nominal:

    skala pengukuran paling rendah, menggolongkanhasil pengamatan ke dalam kategori. Contoh: jeniskelamin (laki-laki dan perempuan), mahasiswa danbukan mahasiswa; suatu populasi guru SMA dapatdigolongkan menjadi guru matematik, guru IPA dsb.

    Skala noninal sifatnya deskrit dan kualitatif.

    10

    Skala ordinal: skala yang mempunyai dua karakteristik yaitu 1)

    dapat dilakukan klasifikasi pengamatan dan 2) dapatdilakukan pengurutan.

    Skala ini sering disebut juga rank order

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    11/76

    Contoh variabel yang skalanya ordinal:rankingdalam memainkan piano. Seorang musisi profesional

    dapat menyusun ranking terhadap 3 orang pemainpiano walaupun tidak dapat menjelaskan seberapalebih baik satu dengan yang lain. Contoh lain:tingkat pendidikan dosen, pangkat dan golongan

    pegawai negeri. Skala ordinal mungkin deskrit , contoh variabel

    tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, PT), ataukontinu, contoh ranking guru atas dasar besarnyakontribusi terhadap profesinya( kurang, cukup, baik,sangat baik).

    Teknik statistik yang disusun untuk skala nominal

    dan ordinal disebut statistik nonparametrik.11

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    12/76

    Skala interval: skala ini mempunyai karakteristik 1) dapat

    dilakukan klasifikasi pengamatan, 2) dapat

    dilakukan pengurutan pengamatan, 3) terdapat-nya satuan pengukuran. Skala interval benar-benar kuantitatif. Tidak ada hasil pengukuran yang berskala interval

    yang hasilnya benar-benar 0. Contoh skala intervaladalah IQ, tidak ada orang yang IQ nya = 0.Orang dengan IQ= 100 tidak dapat diartikankemampuannya 2 kali orang yang mempunyai IQ=50.

    Sebagian besar tes psikologi hasil pengukurannyaberskala interval, seperti achivement motivation,spatial ability, numerical ability, curiousity,creativity, attitude toward matematic dll.

    12

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    13/76

    Skala rasio:

    Skala ini mempunyai semua sifat skala interval

    ditambah satu sifat adanya pengukuran yangnilainya zero.

    Contoh: tinggi, berat badan, umur, besarnya kuatarus, besarnya tahanan listrik.

    Teknik statistik yang dikembangkan untuk datayang skalanya interval dan rasio disebut statistikparametrik.

    13

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    14/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    15/76

    Populasi dan Sampel

    Populasi adalah himpunan individu atauobyek yang benyaknya terbatas atau tidakterbatas.

    Misalnya jumlah pepohonan dalam suatukawasan hutan

    sampel adalah sebagian dari obyek atau

    individu-individu yang mewakili suatupopulasi.

    15

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    16/76

    Menentukan taraf signifikansi ()

    Sebagian besar behavioral research dilakukandengan taraf signifikansi 0.05 dan 0.01. Untukexploratory research digunakan taraf signifikansi0.10 dan 0.20. Dalam pengujian obat digunakan

    taraf signifikansi yang sangat kecil, misal 0.0001.Demikian juga pengujian atas ketepatan stirpesawat terbang digunakan yang sangat kecil.

    Bila kita mengambil taraf signifikansi 5 % artinyakita sudah mengantisipasi bahwa kita akan 5 kalimenolak hipotesis yang sebenarnya benar dari 100kali pengujian

    Apa yang mendasari pemilihan angka tarafsignifikansi tersebut?

    16

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    17/76

    Uji t dan Uji Z

    Uji t digunakan bila berhadapan denganpengujian dua rataan, yang simpanganbaku populasinya tak diketahui.

    Uji Z digunakan bila berhadapan denganpengujian dua rataan, yang simpanganbaku populasinya diketahui.

    Dalam kedua uji tersebut ada uji duapihak dan uji satu pihak (pihak kanan ataupihak kiri)

    17

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    18/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    19/76

    Pengujian perbedaan dua rataan (Uji satu pihak)

    Ho: 1 2

    H1: 1 > 2

    Kedua populasi

    normal,1=2=dandiketahui

    Uji Z

    Daerah penerimaan

    Z< Z(1- )

    Ho: 1 2H1: 1 > 2

    Kedua populasinormal,

    1=2=dantak diketahui

    Uji tDaerah penerimaan

    t< t (1- )

    Ho: 1 2

    H1: 1 > 2

    Kedua populasinormal,

    1 2 dan

    tak diketahui

    Uji t , Daerahpenerimaan

    19

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    20/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    21/76

    Contoh penelitian denganindependent samples

    Seorang guru mendesain dua metode mengajardan ingin mengetahui mana yang lebih efektif,diambil dua kelas yang berbeda untuk penerapankedua metode tersebut, kemudian mengetes

    hasilnya dengan instrumen yang sama. Seorang dosen ingin melihat apakah hasil belajar

    statistika mahasiswa prodi matematika berbedadengan mahasiswa prodi fisika. PBM dan intrumentesnya sama.

    Seorang guru ingin mengetahui mana pendekatanbelajar yang lebih baik antara yang langsungmelihat lingkungan dengan yang hanya melihatrekaman lingkungan untuk materi pencemaran

    lingkungan21

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    22/76

    Contoh penelitian dengan relatedsamples

    Seorang guru telah menyelesaikan pokok bahasantertentu, dia tidak puas lalu menambah materidalam bentuk media interaktif dalam komputer,kemudian mengetes hasilnya dengan instrumen

    yang sama. Seorang dosen ingin melihat apakah ada

    peningkatan kemampuan penalaran formal padasekelompok siswa setelah diberi pelatihan berpikirabstrak. Intrumen tes penalaran formal yangdigunakan sama.

    Seorang guru ingin mengetahui pengaruhpemutaran film tentang penerapan berbagaibioteknologi terhadap perubahan sikap siswa

    terhadap pelajaran biologi.22

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    23/76

    Uji normalitas populasi sebagaisyarat uji t

    Dengan chi kwadrat.

    Cara ini digunakan untuk data yang berupa distribusifrekuensi. Buat tabel kerja untuk menghitung rataan

    dan simpangan baku. Buat tabel kerja untuk menghitung frekuensi

    harapan.

    Hitung harga 2. Lihat daerah penerimaan

    Jika 2 (obsevasi/ hitung)> 2 tabel berarti populasiberdistribusi normal.

    23

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    24/76

    Dengan metode Lilliefors

    Digunakan untuk data yang tidak berbentukdistribusi frekuensi.

    Buat tabel untuk mencari L maks. Hitung (angka baku, zi) untuk masing-masing nilai

    Hitung peluang F(zi) dgn rumus F(zi)=(0.5 luasuntuk harga ziyang bersangkutan-untuk z negatif).Jika z positif, maka F(zi)=(0.5 + luas untuk harga zi

    Hitung S(zi) dengan rumus S(zi) = banyaknyacacah nilai dibagi n

    Hitung harga F(zi) S(zi), lihat hargamaksimumnya (inilah harga L maks hitung/observasi. Cocokkan dengan harga L tabel

    Jika L hitung> L , nmaka populasi berdist. normal24

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    25/76

    Anava (Analisis Variansi)Anova (Analysis of Variance)

    Teknik analisis ini digunakan jika berhadapan denganpengujian kesamaan beberapa rataan (lebih dari dua).Untuk menguji dua rataan cukup dengan uji t. Namundemikian Anava dapat juga digunakan untuk mengujidua rataan.

    Teknik ini dapat digunakan untuk melihat pengaruhsatu variabel bebas terhadap suatu variabel terikat.Teknik analisis disini disebui Anava satu jalan (oneway classification). Disebut juga the simple analysis ofvariance. (Variabel bebas terdiri dari beberapakategori ).

    Contoh peneliti ingin mengetahui apakah ada

    pengaruh waktu belajar (pagi, siang dan sore)terhadap prestasi belajar.25

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    26/76

    Data prestasi belajar

    Teknik ini dapat digunakan untuk melihat pengaruhdua variabel bebas terhadap suatu variabel terikat.Teknik anava untuk ini disebut Anava dua jalan (twoway analysis of Variance). Jika masing-masing variabelbebas terdiri dari dua dan tiga kategori, maka disebut

    Anava dua jalan 2 x 3.Contoh: Studi pengaruh penggunaan metodekooperatif (Jigsaw dan STAD) dan keingintahuan(tinggi, sedang, rendah) terhadap prestasi belajar

    fisika Siswa SMA kelas X26

    Pagi Siang Sore

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    27/76

    Data prestasi belajar

    Teknik ini dapat digunakan untuk melihat pengaruhtiga variabel bebas terhadap suatu variabel terikat.

    Teknik anava untuk ini disebut Anava tiga jalan (Threeway analysis of Variance). Jika masing-masing variabelbebas terdiri dari dua kategori, maka disebut Anavatiga jalan 2 x 2 x 2. 27

    Metode

    koopereatif

    Jigsaw STAD

    Keingin-

    tahuan

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    28/76

    Contoh: Studi pengaruh penggunaan metodekooperatif (Jigsaw dan STAD) , jenis kelamin (laki-laki,

    perempuan) dan keingintahuan (tinggi, sedang,rendah) terhadap prestasi belajar fisika Siswa SMAkelas X

    Anava tidak hanya terbatas tiga jalan tetapi dapat

    lebih banyak lagi28

    Metode koopreatif

    Jigsaw STADJenis kelamin Pria Wanita Pria Wanita

    Keingin-

    tahuan

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    29/76

    Persyaratan Analisis variansi

    Setiap sampel diambil secara random daripopulasinya.

    Masing-masing populasi saling independen danmasing-masing data amatan saling independen

    dalam satu kelompoknyaJika ingin melihat pengaruh waktu mengajar(pagi,siang dan sore), maka harus dijaga agar tidak adasaling mempengaruhi antara siswa yang diajar pagi,siang dan sore. Data amatan hasil belajar harusdiperoleh masing-masing siswa secara independen,bukan saling mencontek.

    29

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    30/76

    Setiap populasi berdistribusi normal

    Dalam konteks analisis variansi, masing-masing

    kelompok merupakan sampel dari populasinyasendiri-sendiri. Uji normalitas dilakukan terhadapmasing-masing kelompok data (sel).

    Populasi-populasi mempunyai variansi yang sama.

    (diuji dengan uji homogenitas varians). Ujihomogenitas varians dilakukan dengan uji BartLet.

    Untuk Anava dua jalan dan seterusnya, dikenalistilah interaksi. Pengertian interaksi (profil efekbersama akan dijelaskan dengan contoh penelitian.

    30

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    31/76

    Uji lanjut pasca anava Jika dari pengujian diperoleh bahwa ada efek

    perlakuan, maka dilanjutkan untuk mencari manayang paling baik, apakah ada yang sama, digunakanuji Scheffe. Uji ini menggunakan tabel F. Uji lain dapatdigunakan seperti uji Dunnett yang menggunakan

    tabel t.

    31

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    32/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    33/76

    Profil tersebut dapat untuk menduga ada tidaknyainteraksi antara variabel independet strategipembelajaran dengan variabel independen jeniskelamin. Jika tidak berpotongan maka diduga tidakada interaksi. Jika berpotongan mungkin adainteraksi, namun demikian yang dipegang tetap

    hasil pengujian.

    33

    Score

    Normal

    motivational

    Hyper

    motivational

    Complex

    Skill

    Simple

    Skill

    Apakah gambar di

    samping ini

    menunjukkan

    adanya interaksi

    antara pemberian

    motivasi dengan

    jenis skill terhadap

    prestasi olah raga

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    34/76

    Anacova (Analysis of covariance) Keberhasilan peneliti dalam membandingkan

    beberapa perlakuan sangat bergantungbagaimana peneliti mengontrol penelitiannya.

    Pengontrolan dilakukan terhadap variabel-variabelyang diperkirakan akan mempengaruhi hasil

    perlakuan. Pengontrolan dapat dilakukan dengan mengatur

    desain penelitian, seperti menyamakanmenyamakan subyek-subyek penelitian atas dasar

    NEM, nilai cawu sebelumnya, IQ dll.Anacova adalah teknik pengontrolan non

    eksperimen, atau disebut pengontrolan secarastatistik.

    34

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    35/76

    Seorang peneliti ingin membandingkan dua metodepembelajaran di SMA. Dia yakin bahwa materi yangakan dipelajari sangat terkait dengan pemahamanIPA di SMP (yang diwakili nilai NEM), oleh karena itupeneliti menempatkan NEM sebagai kovarian.

    Nilai NEM dibiarkan apa adanya tanpa digolongkantinggi rendah, dimasukkan dalam perhitungan. JikaNEM dijadikan pengontrol tetapi digolongkanmenjadi tinggi rendah, maka peneliti menggunakandesain Anava.

    Dengan memasukkan NEM sebagai kovariandiharapkan perbedaan hasil benar-benar karenaperbedaan metode pembelajaran, bukan karenapengaruh pengetahuan IPA di SMP (NEM).

    35

    Korelasi

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    36/76

    36

    Korelasi Jika peneliti memasangkan dua hasil pengamatan

    terhadap suatu obyek, maka peneliti berhadapan

    dengan masalah korelasi. Seorang penelitimengukur IQ dan prestasi belajar siswanya. DataIQ dan Prestasi belajar dipasangkan kemudiandihitung koefisien korelasinya.

    Ada beberapa macam cara menghitung korelasibergantung pada jenis datanya.

    Korelasi menunjukkan derajat hubungan duavariabel. Besarnya korelasi dinyatakan sebagaikoefisien korelasi.

    Harga koef. Korelasi: dari 1 s/d + 1 Harga +1menunjukan hubungan positif sempurna. Harga 0menunjukan tidak ada hubungan.

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    37/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    38/76

    38

    Interpretasi koef. Korelasi product moment: Biasanya harga koef. korelasi antara 0.30 s/d

    0.70 dikatakan korelasi moderat, di bawah 0.30dikatakan korelasi rendah, di atas 0.70 dikatakantinggi. Pernyataan tersebut tidak benar, sebabkoef. korelasi adalah fungsi dari ukuran sampel.

    Mana yang lebih baik korelasinya antara koef.Korelasi tinggi tetapi sampelnya sedikit dengankoef. Korelasi rendah tetapi sampelnya banyak.

    Cara yang benar untuk menilai koef. Korelasiyang benar adalah dengan menguji signifikantidaknya harga r, atau melihat harga krtitik rproduct moment.

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    39/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    40/76

    40

    Contoh penggunaan korelasi Spearman Rank:hubungan antara tingkat kecantikan dengankemampuan bekerjasama; hubungan antara sifat

    toleransi dengan tingkat kesadaran terhadap hakazazi.

    3. Point Biserial Correlation Coefficient

    Korelasi ini digunakan untuk dua data, yang satukontinyu dan yang satu lagi dikotomi. Data dikotomidiasumsikan diskrit. Contoh hitungan lihat Roscoe, 85

    rphi =

    M1M0----------- pqx

    Contoh dikotomi: succesful

    or unseccessful, graduates

    or ungraduates, kawin atau

    tidak kawin

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    41/76

    41

    4. Phi Coefficient.

    Korelasi ini digunakan untuk dua data, yang kedua-duanya dikotomi. Contoh hitungan lihat Roscoe. 1969:86-87

    5. Biserial Coefficient Correlation

    Korelasi ini digunakan untuk dua data, keduanya

    kontinyu namun yang satu diperlakukan dikotomi.Contoh hitungan lihat Roscoe. 1969: 87-88

    Masih ada korelasi lain seperti tetrachoric correlationcoefficient , contingensi coefficient.

    =

    bc - ad------------------------------

    (a+b)(c+d)(a+c)(b+d)

    D t h dik lk

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    42/76

    42

    Data apa yang harus dikumpulkan, apainstrumennya dan apa teknik analisis datanya?

    1. Hubungan antara sikap terhadap mata pelajaran IPAdengan perilaku sehat siswa SMP ...

    2. Hubungan antara performanceguru dengan prestasibelajar siswanya di Kodya ...

    3. Hubungan antara lama waktu menghafal anatomitubuh dalam bahasa latin dengan prestasi belajaranatomi

    4. Hubungan antara tingkat penalaran formal dengankemampuan problem solving

    5. Hubungan antara latar belakang pekerjaan orangtua (swasta , negeri) dengan tingkat keberanian

    memilih pekerjaan beresiko tinggi

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    43/76

    43

    REGRESI DAN

    KORELASI

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    44/76

    44

    Pengertian Regresi dan Korelasi

    Regresi menunjukkan bentuk hubungan antara

    variabel bebas dan variabel terikat. Bentuk

    hubungan bisa linear, kuadratik atau lainnya.

    Bentuk hubungan dinyatakan dalam bentukpersamaan regresi (contoh Y = a + bx, Y = bo

    +b1X1 + b2X2+b3X3+ .. )

    Korelasi menunjukkan besarnya hubungan

    antara variabel bebas dengan variabel terikat.Besarnya hubungan dinyatakan dengan

    koefisien korelasi (contoh ryx= 0.80, RY.12= 0.6)

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    45/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    46/76

    46

    Regresi dan korelasi sederhana

    Jika kita hanya memperhatikan hubunganantara satu variabel bebas dengan satu variabelterikat maka kita berbicara tentang regresi dankorelasi sederhana.

    Variabel sering disebut juga peubah. Variabelterikat disebut juga variabel respon atau variabeltergantung, sedang variabel bebas disebut jugavariabel prediktor atau variabel pendahulu.

    Regresi (bentuk hubungan) antara dua variabelbisa berbentuk linear atau non linear. Regresisederhana yang biasa dibicarakan adalahregresi linear sederhana.

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    47/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    48/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    49/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    50/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    51/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    52/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    53/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    54/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    55/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    56/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    57/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    58/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    59/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    60/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    61/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    62/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    63/76

    63

    Peubah-peubah X3 dan X4 adalah peubah

    endogenus. Jalur berupa garis beranak panah tunggal

    pada ujungnya. Kedua jalur yang ditarik dari X1 dan

    X2 kepada X3 menyatakan bahwa X3 merupakan

    peubah tak bebas bagi peubah-peubah X1 dan X2

    Sementara itu peubah X3 bersama-sama dengan

    peubah X1dan X2, nampak pula menjadi peubahbebas bagi peubah X4.

    Model dalam diagram jalur di atas disebut model

    rekursif; artinya adalah bahwa arus kausal dalam

    model bersifat eka-arah. Dikatakan dengan cara lain,berarti bahwa pada saat yang sama sebuah peubah

    tidak dapat menjadi penyebab bagi dan akibat dari

    peubah lain

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    64/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    65/76

    Contoh:

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    66/76

    66

    Misalkan elah dihitung koef korelasi r12= 0.50 . r23=

    0.50 , r 13= 0.25 , sehingga dapat dibuat matrik

    korelasi sbb: X1 X2 X3X1 1 0.50 0.25

    X2 1 0.50

    X3 1

    Contoh:

    Seorang peneliti menyusun suatu model sbb:

    X2 X3

    X1

    P21

    P31

    P32

    R

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    67/76Dalam model ini tampak bahwa tidak ada efeklangsung dari X ke X Apakah dengan model ini

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    68/76

    68

    langsung dari X1ke X3. Apakah dengan model initelah dihasilkan matriks korelasi yang samadengan: X1 X2 X3

    X1 1 0.50 0.25

    X2 1 0.50

    X3 1

    Dari model yang baru kita buat persamaan:

    r12= P21 r13= P32r12 r23= P32+ P31r12

    Dengan memasukkan koef jalur kita peroleh: r12

    =

    0.50 : r13= (0.50)(0.50) = 0.25 ; r 23= 0.50. Semua

    korelasi ini menghasilkan matrik yang sama

    dengan Jadi model sederhana tersebut

    didukung oleh data.

    R

    R

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    69/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    70/76

    Mann Whitney U Test

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    71/76

    Mann-Whitney U-Test

    Tes ini merupakan analisis non parametrik sebagaialternatif dari t test untuk dua sampel independen.

    Data untuk tes ini minimal ordinal.

    Data tidak berdistribusi normal dan variannya tidakhomogen.

    Sangat berguna untuk sampel kecil yang padaumumnya persyaratan normal dan homogen sulit

    terpenuhi.Pengukuran terhadap dua sampel harusmenggunakan instrumen yang sama.

    Wilcoxon Mathed-pairs SignRank

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    72/76

    p g

    TestTes ini digunakan untuk dua sampel berpasangan,

    normalitas distribusi dan homogenitas varians takterpenuhi. Cara ini merupaka alternatif untuk t-tesdata berpasangan atau related sample

    Contoh sudjana 2005 hal 450.

    Penelitian menyimpulkan bahwa tak ada perbedaanyang signifikan hasil perlakuan dua metode.Kesimpulan ini sesuai dengan analisis mengunakanuji t (bila data berdistribusi normal dan homogen)

    Mana analisis yang sesuai sebenarnya harus diujidulu normalitas distribusi data dan homogenitasvariannya lebih dulu. Jika tidak berdistribusi normaldan variannya tak homogen maka tidak bisa

    menggunakan uji t.

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    73/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    74/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    75/76

  • 5/27/2018 STATISTIK TERAPAN

    76/76