Kuliah Statistik Terapan 2013

download Kuliah Statistik Terapan 2013

of 105

description

kuliahhh

Transcript of Kuliah Statistik Terapan 2013

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    1/1051

    KULIAH STATISTIK

    TERAPAN2013

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    2/1052

    What do you think about statistic ?

    Statistic is easy ----- yes/no Statistic is difficult ---- yes/ no

    Statistic is very difficult--- yes/no

    Statistic made you nervous --- yes/no

    Statistic is very useful to make decision of research---yes / no

    All research need statistic --- yes/no

    There is no statistic in Qualitative research --- yes/no

    Quantitative research need statistic ---- yes/no There are not something in the world without statistic

    --yes/no

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    3/1053

    What is the crucial problem of

    statistics?

    Now, a complex computation can be solved bycomputer , so don t worry with statistics

    The crucial problem is, how to choosestatistical tehnique.

    Remember that statistics is only a tools.

    Dont cut the cake by a saw, but use a stainlesssteel knife

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    4/1054

    SUMBER BACAAN Budiono.2004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta:

    Sebelas Maret University Press.

    Guilford, J.P. and Fruchter, B. 1978. FundamentalStatistics in Psychology and Education. Tokyo:McGraw-Hill Kokhagusa Ltd.

    Kerlinger, F. N. And Pedhazur, E. J. 1973. MultipleRegression in Behavioral Research.New York: Holt

    Rinehart and Winston Inc. Roscoe, J.T. 1969. Fundamental Research Statistic

    For The Behavioral Sciences. New York: Holt Rinehartand Winston Inc

    Tuckman, B.W. Conducting Educational Research.

    New York: Harcourt Brace Javanovich, Inc. Sudjana. 1992. Metode Statistika. Bandung; Tarsito Sudjana, 2003, Teknik Analisis Korelasi dan Regresi.

    Bandung: Tarsito

    Wright, R.L.D. 1976. Understanding Statistics. NewYork: Haecourt Brace Javanovich Inc.

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    5/1055

    Langkah-langkah penelitian

    Perumusan Masalah

    Penyusunan Kerangka Berpikir

    Perumusan Hipotesis Pengujian Hipotesis

    Penarikan kesimpulanApakah setiap penelitian harus

    menggunakan statistik ?

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    6/1056

    Apakah statistika itu?

    Statistik sebagai disiplin akademik memberikanprosedur ilmiah untuk pengumpulan,pengorganisasian, peringkasan danpenganalisaan informasi-informasi kuantitatif.

    Statistik hanyalah alat bantu. Kita harus pandai-pandai memilih alat bantu yangsesuai.

    Kapan statistik digunakan ? Jika menghadapi data yang komplek Jika ingin melakukan generalisasi (meneliti

    sedikit kesimpulannya untuk yang banyak)

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    7/1057

    Dalam bidang apa saja statistik digunakan ? Behavioral Sciences (education, psychology,

    sociology)

    Bidang yang lain (Chemistry, biology, agriculture,physics, economic, medicine, dll.

    Guru ingin menarik kesimpulan manakah metodepengajaran yang lebih unggul dari beberapa metode

    Psikolog ingin menentukan ketepatanpengukurannya tentang kecenderungan tertentu

    Sosiolog ingin meyakinkan tentang peristiwa-

    peristiwa anti sosial.

    Ahli medis ingin menentukan obat yang palingefektif

    Ahli pertanian ingin mengetahui pupuk yang palingefektif untuk jenis tanaman tertentu

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    8/105

    Statistik Deskriptif Mempelajari cara penyusunan dan penyajian data

    yang dikumpulkan. Teknik ini memungkinkan kitauntuk menggambarkan dengan tepat suatukumpulan informasi kuantitatif, menyajikannyadalam bentuk yang lebih ringkas dan menyenangkandaripada kumpulan data aslinya, memfasilitasi kitayang ingin mengkomunikasikan dan memberikaninterpretasi secara rapi daripada menyajikannyadalam bentuk data yang tak terorganisir.

    Sebagai contoh skore hasil suatu tes terhadapsejumlah besar siswa dapat diringkaskan denganmenunjukkan rata-rata, distribusi frekuensi, grafikdistribusi tersebut.

    Termasuk dalam statistik deskriptif a.l. rata-rata,simpangan baku, median dsb.

    8

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    9/105

    Statistik Inference(inferensial)/Statistik induktif

    Mempelajari tata cara penarikan kesimpulan mengenaipopulasi berdasarkan data yang ada pada sampel. Teknik ini memungkinkan peneliti untuk

    menggambarkan kesimpulan dan generalisasi darisampel ke populasi, dari individu-individu yang

    berpartisipasi langsung dalam penelitian kepadaindividu-individu yang tidak terlibat langsung dalampenelitian. Yang ingin diteliti sebenarnya populasi,namun karena berbagai alasan maka yang ditelitisampel.

    Statistik inferencetelah digambarkan sebagai acollection of tools for making the possible decisions inthe face of uncertainty

    Termasuk di sini a.l. Uji t, anava, regresi dan korelasi

    sederhana, regresi dan korelasi multiple, anacova dananalisis multivariat9

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    10/105

    Apakah Variabel itu ?

    Diartikan sebagai konstruk atau sifat-sifat yagditeliti.

    Sesuatu yang menggolongkan anggota ke dalambeberapa golongan.

    Sesuatu yang memiliki beberapa nilai. Jika hanyamemilki satu nilai maka disebut konstanta.

    Traits, which are capable of variation from personto person a called variable

    Ada dua golongan besar: variabel kualitatif (jeniskelamin, anak minum asi dan tak minum asi, kidaldan tidak kidal, kawin tak kawin) and variabelkuantitatif (IQ, EQ, Keingintahuan, memori,prestasi belajar, kelancaran berbahasa inggris)

    10

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    11/105

    Variabel dapat digolongkan menjadidiskrit dan kontinuVariabel deskrit: hanya ada satu nilai, tidak

    fraksional, datanya diperoleh dengan mencacah.Contohjenis kelamin, afiliasi politik, jumlah anakdalam kelas, agama. Data yangmenggambarkan variabel deskrit disebut datadeskrit.

    Variabel kontinu: dapat mempunyai nilaifraksional, diperoleh melalui suatu pengukuran.Contoh: tinggi badan, kecakapan berbicara, IQ.Hasil pengukuran var. Kontinu kadangdinyatakan dalam angka bulat, IQ seseorang =115, sebenarnya antara 114.5 s/d 115.5.

    11

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    12/105

    Adakah kaitan deskrit-kontinu dankualitatif-kuantitatif?Variabel kontinu selalu kuantitatif

    Variabel deskrit dapat berbentuk kualitatif(afiliasi politik, agama, ) atau berbentuk

    kuantitatif (jumlah siswa dalam kelas, jumlahsiswa yang lulus EBTA)

    Variabel kontinu kadang-kadang dinyatakandalam deskrit, contoh: IQ dikelompokkan

    menjadi gifted, normal dan retarded; kreativitasdikelompokkan menjadi tinggi, sedang, rendah;motivasi berprestasi dikelompokkan menjaditinggi dan rendah

    12

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    13/105

    Skala pengukuranSkala nominal:

    skala pengukuran paling rendah, menggolongkanhasil pengamatan ke dalam kategori. Contoh: jeniskelamin (laki-laki dan perempuan), mahasiswa danbukan mahasiswa; suatu populasi guru SMA dapatdigolongkan menjadi guru matematik, guru IPA dsb.

    Skala noninal sifatnya deskrit dan kualitatif.

    13

    Skala ordinal: skala yang mempunyai dua karakteristik yaitu 1)

    dapat dilakukan klasifikasi pengamatan dan 2) dapatdilakukan pengurutan.

    Skala ini sering disebut juga rank order

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    14/105

    Contoh variabel yang skalanya ordinal:rankingdalam memainkan piano. Seorang musisi profesional

    dapat menyusun ranking terhadap 3 orang pemainpiano walaupun tidak dapat menjelaskan seberapalebih baik satu dengan yang lain. Contoh lain:tingkat pendidikan dosen, pangkat dan golongan

    pegawai negeri. Skala ordinal mungkin deskrit , contoh variabel

    tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, PT), ataukontinu, contoh ranking guru atas dasar besarnyakontribusi terhadap profesinya( kurang, cukup, baik,sangat baik).

    Teknik statistik yang disusun untuk skala nominal

    dan ordinal disebut statistik nonparametrik.14

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    15/105

    Skala interval: skala ini mempunyai karakteristik 1) dapat

    dilakukan klasifikasi pengamatan, 2) dapat

    dilakukan pengurutan pengamatan, 3) terdapat-nya satuan pengukuran. Skala interval benar-benar kuantitatif. Tidak ada hasil pengukuran yang berskala interval

    yang hasilnya benar-benar 0. Contoh skala intervaladalah IQ, tidak ada orang yang IQ nya = 0.Orang dengan IQ= 100 tidak dapat diartikankemampuannya 2 kali orang yang mempunyai IQ=50.

    Sebagian besar tes psikologi hasil pengukurannyaberskala interval, seperti achivement motivation,spatial ability, numerical ability, curiousity,creativity, attitude toward matematic dll.

    15

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    16/105

    Skala rasio:

    Skala ini mempunyai semua sifat skala interval

    ditambah satu sifat adanya pengukuran yangnilainya zero.

    Contoh: tinggi, berat badan, umur, besarnya kuatarus, besarnya tahanan listrik.

    Teknik statistik yang dikembangkan untuk datayang skalanya interval dan rasio disebut statistikparametrik.

    16

    Soal:Golongkan hasil pengukuran variabel berikut kedalam jenis skala: prestasi belajar statistik,

    kemampuan memahami bacaan, SQ, perilaku sehat.

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    17/105

    Statistik inferensial

    Secara umum hanya ada dua, yaitu uji beda danuji hubungan. Contoh Uji beda: studi komparasi, studi

    efektivitas, studi pengaruh.

    Contoh uji hubungan: studi korelasi, studihubungan, studi sumbangan, studi kontribusi. Hampir semua teknik statistik dalam penelitian

    kuantitatif dapat dikelompokkan ke dalam keduauji tersebut.

    Bagaimana memilih teknik statistik yang sesuai?Untuk uji rataan lihat Budiono, hal 151. Roscoe,hal 159-283, Tuckman, hal 254-257

    17

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    18/105

    Menentukan taraf signifikansi ()

    Sebagian besar behavioral research dilakukandengan taraf signifikansi 0.05 dan 0.01. Untukexploratory research digunakan taraf signifikansi0.10 dan 0.20. Dalam pengujian obat digunakan

    taraf signifikansi yang sangat kecil, misal 0.0001.Demikian juga pengujian atas ketepatan stirpesawat terbang digunakan yang sangat kecil.

    Bila kita mengambil taraf signifikansi 5 % artinyakita sudah mengantisipasi bahwa kita akan 5 kalimenolak hipotesis yang sebenarnya benar dari 100kali pengujian

    Apa yang mendasari pemilihan angka tarafsignifikansi tersebut?

    18

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    19/105

    Uji t dan Uji Z

    Uji t digunakan bila berhadapan denganpengujian dua rataan, yang simpanganbaku populasinya tak diketahui.

    Uji Z digunakan bila berhadapan denganpengujian dua rataan, yang simpanganbaku populasinya diketahui.

    Dalam kedua uji tersebut ada uji duapihak dan uji satu pihak (pihak kanan ataupihak kiri)

    19

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    20/105

    Pengujian kesamaan dua rataan (Uji dua pihak)

    Ho: 1 = 2

    H1: 1 2

    Kedua populasi

    normal,1=2=dandiketahui

    Uji Z

    Daerah penerimaan

    Z(1-)

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    21/105

    Pengujian perbedaan dua rataan (Uji satu pihak)

    Ho: 1 2

    H1: 1 > 2

    Kedua populasi

    normal,1=2=dandiketahui

    Uji Z

    Daerah penerimaan

    Z< Z(1- )

    Ho: 1 2H1: 1 > 2

    Kedua populasinormal,

    1=2=dantak diketahui

    Uji tDaerah penerimaan

    t< t (1- )

    Ho: 1 2

    H1: 1 > 2

    Kedua populasinormal,

    1 2 dan

    tak diketahui

    Uji t , DaerahpenerimaanLihatsudjana 1982:235,

    Budiono, 2004:15921

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    22/105

    Sampel besar (>30) pakai uji t apauji Z

    Ada yg berpendapat bahwa untuk sampel besardiasumsikan simpangan baku sampel mewakilisimpangan baku populasi, maka digunakan uji Z.

    22

    Apakah rumus untuk uji t bagiindependent samples dan relatedsamples berbeda?

    Rumusnya berbeda, namun persyaratannya sama,

    yaitu populasi-populasi harus normal.

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    23/105

    Contoh penelitian denganindependent samples

    Seorang guru mendesain dua metode mengajardan ingin mengetahui mana yang lebih efektif,diambil dua kelas yang berbeda untuk penerapankedua metode tersebut, kemudian mengetes

    hasilnya dengan instrumen yang sama. Seorang dosen ingin melihat apakah hasil belajar

    statistika mahasiswa prodi matematika berbedadengan mahasiswa prodi fisika. PBM dan intrumentesnya sama.

    Seorang guru ingin mengetahui mana pendekatanbelajar yang lebih baik antara yang langsungmelihat lingkungan dengan yang hanya melihatrekaman lingkungan untuk materi pencemaran

    lingkungan23

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    24/105

    Contoh penelitian dengan relatedsamples

    Seorang guru telah menyelesaikan pokok bahasantertentu, dia tidak puas lalu menambah materidalam bentuk media interaktif dalam komputer,kemudian mengetes hasilnya dengan instrumen

    yang sama. Seorang dosen ingin melihat apakah ada

    peningkatan kemampuan penalaran formal padasekelompok siswa setelah diberi pelatihan berpikirabstrak. Intrumen tes penalaran formal yangdigunakan sama.

    Seorang guru ingin mengetahui pengaruhpemutaran film tentang penerapan berbagaibioteknologi terhadap perubahan sikap siswa

    terhadap pelajaran biologi.24

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    25/105

    Uji normalitas populasi sebagaisyarat uji t

    Dengan chi kwadrat(lihat Budiono, 2004:168-170;sudjana 1982:189).

    Cara ini digunakan untuk data yang berupa distribusi

    frekuensi. Buat tabel kerja untuk menghitung rataandan simpangan baku.

    Buat tabel kerja untuk menghitung frekuensiharapan.

    Hitung harga 2.

    Lihat daerah penerimaan (Tabel)

    Jika 2 (obsevasi/ hitung)> 2 tabel berarti populasiberdistribusi normal.

    25

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    26/105

    26

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    27/105

    27

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    28/105

    28

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    29/105

    29

    D t d Lilli f (lih t B di 2004

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    30/105

    Dengan metode Lilliefors(lihat Budiono, 2004:170-172; sudjana 1982:450).

    Digunakan untuk data yang tidak berbentuk

    distribusi frekuensi. Buat tabel untuk mencari L maks.

    Hitung (angka baku, zi) untuk masing-masing nilai

    Hitung peluang F(zi) dgn rumus F(zi)=(0.5 luasuntuk harga ziyang bersangkutan-untuk z negatif).Jika z positif, maka F(zi)=(0.5 + luas untuk harga zi

    Hitung S(zi) dengan rumus S(zi) = banyaknyacacah nilai dibagi n

    Hitung harga F(zi) S(zi), lihat hargamaksimumnya (inilah harga L maks hitung/observasi. Cocokkan dengan harga L tabel

    Jika L hitung> L , nmaka populasi berdist. normal30

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    31/105

    Example of t testA reseacher is studying the effects of two different

    methods of instruction. Two random samples of

    size ten each are chosen from available student.The achievement test is given at the end ofexperiment .

    Sample A: 1, 2, 3, 4, 4,5, 5, 8, 9, 9 (nA= 10,MA= 5, SSA=72. Sample B: 4, 6, 7, 7, 8, 8, 9,

    10, 10, 11 (nB= 10, MB=8, SSB= 40. = 0.05, df= 18

    Reject Ho, t-2.101, t 2.101 tobs= 2.67

    So, method of B is better than method of A.31

    SS1= Xi2(Xi)2/N

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    32/105

    Contoh lain(lihat Budiono 2004: 156) tentangperbandingan. met. mengajar lama dengan met. baru.

    Lihat tabel 12.2. yg berisi banyaknya sampel, rataan

    dan deviasi baku. Ho: 12(met. baru tidak lebih baik dari met. lama)

    H1: 12(met. baru lebih baik dari met. lama)

    Kriteria: tolak H0jika Z obs> Z tabel

    = 0.01--Z (0,5 )--Z (0.49) = 2.327 (dicari daritabel 3 hal 312 Budiono, 2004)yang ada untuk angka 0.4898 ---Z = 2.32

    untuk angka 0.4901 ---Z = 2.33untuk angka 0.49 --Z = ?

    Untuk angka 0.49 Z = 2.33 (0.0001/0.0003)x 0.01= 2.33 0.00333 = 2.32667, dibulatkan menjadi2.327

    32

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    33/105

    Z obs (Z (hitung) = 2.491 (lihat perhitungan)

    Harga Z obs> Z tabel , berarti Hoditolak Jadi metode baru lebih baik dari metode lama.

    Contoh lain( lihat Budiono,2004 hal 156-158)

    Ingin menunjukkan apakah siswa pria dan wanitaberbeda kemampuannya dalam matematika.

    Diasumsikan populasi-populasi normal, variansi-variansinya sama tetapi besarnya tak diketahui.

    Uji yang digunakan : Uji t dua pihak

    Kriteria: tolak Hojika t obs< t tabelatau t obs> t tabel

    (ttabel

    adalah t(, (n1 + n2 -2)

    ) 33

    C t h l i ( lih t B di 2004 h l 160 161)

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    34/105

    Contoh lain( lihat Budiono , 2004: hal 160-161) Contoh ini merupakan contoh untuk related sample.

    Peneliti ingin mengetahui apakah suatu stimulan dapat

    meningkatkan tekanan darah. Sejumlah responden diambil, diukur tekanan darahnya

    sebelum diberi stimulan dan sesudah diberi stimulan.

    Uji t yang digunakan : Uji t satu pihak

    Kriteria : tolak Hojika t obs> t tabel

    t tabeladalah t , (n - 1)

    Contoh uji ini dapat diterapkan misalnya untukmengetahui apakah pengajaran remidial dapat

    menaikkan hasil belajar, tapi sebaiknya gunakan

    kelompok kontrol yang tak diremidiasi.34

    Contoh lain ( lih t R 1969 h l 172 173) t k

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    35/105

    Contoh lain( lihat Roscoe, 1969 hal 172-173) untukrelated sample.

    Dua metode diterapkan pada anak cacat mental,

    dilihat pengaruhnya terhadap kemampuanmemecahkan masalah sederhana. Peneliti menyusundua kelompok berpasangan dengan karakteristik yangsama.

    Uji yang digunakan : Uji t dua pihak (Ho: metode A

    tidak berbeda dengan metode B)

    kriteria : tolak Hojika t obst tabel , (n - 1)

    Dari perhitungan disimpulkan bahwa perbedaan

    pengaruh dua metode tersebut tidak signifikan.35

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    36/105

    Contoh lain( lihat Sudjana, 1982: hal 235-237)

    Ada dugaan bahwa pemuda yang suka berenang rata-

    rata lebih tinggi dari yang bukan perenang. Diambilsampel 15 pemuda yang suka berenang dan 20 yangtak suka berenang .

    Uji yang digunakan : Uji t satu pihak (Ho

    : pemuda

    perenang lebih tinggi daripada bukan perenang )

    kriteria : tolak Hojika t obs>t tabel (1-) , (n1+n2 - 2)

    Dari perhitungan disimpulkan bahwa pemudaperenang lebih tinggi dari pemuda yang bukan

    perenang.36

    S l l T t k t k ik li i t ti tik

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    37/105

    Soal-soal: Tentukan teknik analisis statistikyang sesuai

    1. Seorang guru mengembangkan cara praktikum IPAdengan menggunakan alat-alat sederhana dan bahanbahan yang ada disekitarnya. Cara ini diharapkandapat menggantikan praktikum yang sudah biasa

    dilakukan dengan hasil yang sama baiknya.2. Seorang guru matematik menerapkan dua metode

    baru untuk pokok bahasan tertentu, setelah selesaidilakukan tes. Salah satu metode yang digunakandiharapkan lebih unggul dari yang lain.

    3. Seorang peneliti ingin mengetahui apakahkemampuan belajar biologi antara siswa dan siswi

    SMA berbeda.37

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    38/105

    4. Seorang peneliti ingin menguji apakah prestasi belajaKimia semester 1 untuk siswa-siswa yang diseleksilewat PMDK lebih baik daripada yang diseleksi lewatUMPTN

    5. Seorang guru menambah materi pelajaran denganmenaruhnya dalam Web di komputer sekolah. Diaingin mengetahui apakah siswa yang lebih seringmengunjungi web nya akan memperoleh prestasi

    belajar yang lebih baik.6. Dua orang guru dilatih dengan suatu metode baru,

    kemudian keduanya mengajar di dua kelas yangberbeda dengan materi yang sama. Selanjutnya

    Kepala sekolah melihat hasil belajar siswa untukmengetahui mana guru yang lebih menguasaimetode baru tersebut . Contoh hitungan lihat Roscoe.1969: 86-87

    38

    A (A li i V i i)

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    39/105

    39

    Anava (Analisis Variansi)Anova (Analysis of Variance)

    Teknik analisis ini digunakan jika berhadapan denganpengujian kesamaan beberapa rataan (lebih dari dua).Untuk menguji dua rataan cukup dengan uji t. Namundemikian Anava dapat juga digunakan untuk mengujidua rataan.

    Teknik ini dapat digunakan untuk melihat pengaruhsatu variabel bebas terhadap suatu variabel terikat.Teknik analisis disini disebui Anava satu jalan (oneway classification). Disebut juga the simple analysis ofvariance. (Variabel bebas terdiri dari beberapakategori ).

    Contoh peneliti ingin mengetahui apakah adapengaruh waktu belajar (pagi, siang dan sore)terhadap prestasi belajar.

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    40/105

    40

    Data prestasi belajar

    Teknik ini dapat digunakan untuk melihat pengaruhdua variabel bebas terhadap suatu variabel terikat.Teknik anava untuk ini disebut Anava dua jalan (twoway analysis of Variance). Jika masing-masing variabelbebas terdiri dari dua dan tiga kategori, maka disebut

    Anava dua jalan 2 x 3.Contoh: Studi pengaruh penggunaan metodekooperatif (Jigsaw dan STAD) dan keingintahuan(tinggi, sedang, rendah) terhadap prestasi belajar

    fisika Siswa SMA kelas X

    Pagi Siang Sore

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    41/105

    41

    Data prestasi belajar

    Teknik ini dapat digunakan untuk melihat pengaruhtiga variabel bebas terhadap suatu variabel terikat.

    Teknik anava untuk ini disebut Anava tiga jalan (Threeway analysis of Variance). Jika masing-masing variabelbebas terdiri dari dua kategori, maka disebut Anavatiga jalan 2 x 2 x 2.

    Metode

    koopereatif

    Jigsaw STAD

    Keingin-

    tahuan

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    42/105

    42

    Contoh: Studi pengaruh penggunaan metodekooperatif (Jigsaw dan STAD) , jenis kelamin (laki-laki,perempuan) dan keingintahuan (tinggi, sedang,rendah) terhadap prestasi belajar fisika Siswa SMAkelas X

    Anava tidak hanya terbatas tiga jalan tetapi dapat

    lebih banyak lagi

    Metode koopreatif

    Jigsaw STADJenis kelamin Pria Wanita Pria Wanita

    Keingin-

    tahuan

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    43/105

    43

    Persyaratan Analisis variansi Setiap sampel diambil secara random dari

    populasinya.

    Masing-masing populasi saling independen danmasing-masing data amatan saling independen

    dalam satu kelompoknyaJika ingin melihat pengaruh waktu mengajar(pagi,siang dan sore), maka harus dijaga agar tidak adasaling mempengaruhi antara siswa yang diajar pagi,siang dan sore. Data amatan hasil belajar harusdiperoleh masing-masing siswa secara independen,bukan saling mencontek.

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    44/105

    44

    Setiap populasi berdistribusi normal

    Dalam konteks analisis variansi, masing-masingkelompok merupakan sampel dari populasinyasendiri-sendiri. Uji normalitas dilakukan terhadapmasing-masing kelompok data (sel).

    Populasi-populasi mempunyai variansi yang sama.

    (diuji dengan uji homogenitas varians). Ujihomogenitas varians dilakukan dengan uji BartLet.Contoh uji homogenitas varians dapat dilihat padaBudiono, 2004 hal 175-178

    Untuk Anava dua jalan dan seterusnya, dikenalistilah interaksi. Pengertian interaksi (profil efekbersama akan dijelaskan dengan contoh penelitian.

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    45/105

    45

    Contoh Anava satu jalanContohuntuk sel sama, Lihat Budiyono, 2004:

    hal 193.Ada 5 obat sakit kepala (A, B, C , D dan E),

    diberikan kepada lima kelompok yang berbeda(tentu saja lima kelompok ini harus setara). Lamawaktu hilangnya rasa sakit dicatat dalam tabel13.5.

    Notasi-notasi: T = total skore dari masing-masingkelompok. G= jumlah skore total (grand total).JKA= jumlah kuadrat amatan (Treatment sum of

    square atau sum of square for column mean).JKG= jumlah kuadrat galat (error sum of square) Ho : 1= 2 = 3 = 4

    H1 : paling sedikit ada satu rataan yang tidak

    sama

    Cara menghitung lihat hal 194

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    46/105

    46

    Cara menghitung lihat hal 194.

    Diperoleh Fobs= 6.90, sedangkan F 0.05, 4, 20= 2.87

    sehingga Ho ditolak, artinya keempat obat tersebut

    tidak memberi efek yang sama.

    Contohuntuk sel tak sama, Lihat Budiono, 2004: hal198-200.

    Ada 3 metode pembelajaran (A, B dan C) ingindiketahui perbedaan efeknya terhadap hasil belajar

    Cara menghitung, lihat hal 199. perhatikan angkadan notasi dalam tabel 13.9 dan tabel 13.10

    Diperoleh Fobs= 8.49, sedangkan F 0.05, 2, 12= 3.89,sehingga Ho ditolak, artinya ketiga metode tidak

    memberikan efek yang sama, atau metode mengajar

    berpengaruh terhadap hasil belajar

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    47/105

    47

    Uji lanjut pasca anava Jika dari pengujian diperoleh bahwa ada efek

    perlakuan, maka dilanjutkan untuk mencari manayang paling baik, apakah ada yang sama, digunakanuji Scheffe. Uji ini menggunakan tabel F. Uji lain dapatdigunakan seperti uji Dunnett yang menggunakan

    tabel t. Contoh pengujian (lihat Budiono, 2004; hal 204,

    Tampak dari uji Scheffe bahwa bahan belajar A samabaiknya dengan bahan belajar C, bahan belajar B

    sama baiknya dengan bahan belajar C, tetapi bahanbelajar A lebih baik dari bahan belajar B.

    Contoh uji lanjut Anava dengan Dunnet dapat dilihatRoscoe , 1969: 239-242)

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    48/105

    48

    Anava dua jalanLihat Budiono, 2004: 215-220.

    Seorang peneliti ingin melihat manakah diantaratiga strategi pembelajaran (A, B dan C) yangpaling efektif, dilihat dari rataan prestasibelajarnya.

    Peneliti juga ingin melihat apakah rataan prestasibelajar siswa (pria atau wanita) yang lebih baik.

    Peneliti juga sekaligus ingin melihat apakahterdapat perbedaan rataan prestasi belajar siswa(pria atau wanita) pada masing-masing strategipembelajaran. Dalam hal ini peneliti berhadapandengan anava dua jalan (3 x 2)

    Perhatikan notasi dan tahap perhitungannya

    K I t k i d l A

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    49/105

    Konsep Interaksi dalam Anava

    Dari penerapan 3 strategi pembelajaran, rataan

    hasil belajar siswa pria dan wanita dapatdigambarkan dalam bentuk profil sbb:

    Tampak bahwa rataan hasil belajar wanitaselalu lebih tinggi daripada pria baik denganstrategi A, B maupun C.

    49

    8.3

    6.7

    5.35.0

    2.3

    A B C

    Wanita

    Pria

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    50/105

    Profil tersebut dapat untuk menduga ada tidaknyainteraksi antara variabel independet strategipembelajaran dengan variabel independen jeniskelamin. Jika tidak berpotongan maka diduga tidakada interaksi. Jika berpotongan mungkin adainteraksi, namun demikian yang dipegang tetap

    hasil pengujian.

    50

    Score

    Normal

    motivational

    Hyper

    motivational

    Complex

    Skill

    Simple

    Skill

    Apakah gambar di

    samping ini

    menunjukkan

    adanya interaksiantara pemberian

    motivasi dengan

    jenis skill terhadap

    prestasi olah raga

    C t h l i li i d j l (lih t

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    51/105

    51

    Contoh lainanalisis anava dua jalan (lihatRoscoe, 1969: 251.

    Seorang psikhiatri melakukan terapi dengan Drugdan dengan Electroshock. Tingkat kesembuhandinyatakan dengan skor 0, 1, 2,3 dan 4. Datapenelitian dicatat dalam tabel berikut:

    Hasil menunjukkan bahwa: tak ada interaksiantara drug dan electroshock, drugtak memberipengaruh yang signifikan, electroshockmemberi

    pengaruh yang signifikan.

    Drug No drug

    Electroshock 2, 3, 3, 4 1, 2, 2, 3

    No shock 0, 1, 2, 3 0, 1, 1, 2

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    52/105

    52

    Metode A Metode B

    Nilai Smt

    seblmnya

    frek dipilih Nilai Smt

    seblmnya

    frek dipilih

    9 3 org 2 org 9 4 org 2 org

    8 10 org 8 org 8 9 org 8 org

    7 15 13 7 14 13

    6

    Rata-2 Rata-2

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    53/105

    53

    Anacova (Analysis of covariance) Keberhasilan peneliti dalam membandingkan

    beberapa perlakuan sangat bergantungbagaimana peneliti mengontrol penelitiannya.

    Pengontrolan dilakukan terhadap variabel-variabelyang diperkirakan akan mempengaruhi hasil

    perlakuan. Pengontrolan dapat dilakukan dengan mengatur

    desain penelitian, seperti menyamakanmenyamakan subyek-subyek penelitian atas dasar

    NEM, nilai cawu sebelumnya, IQ dll.Anacova adalah teknik pengontrolan non

    eksperimen, atau disebut pengontrolan secarastatistik.

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    54/105

    54

    Seorang peneliti ingin membandingkan dua metodepembelajaran di SMA. Dia yakin bahwa materi yangakan dipelajari sangat terkait dengan pemahaman

    IPA di SMP (yang diwakili nilai NEM), oleh karena itupeneliti menempatkan NEM sebagai kovarian.

    Nilai NEM dibiarkan apa adanya tanpa digolongkantinggi rendah, dimasukkan dalam perhitungan. Jika

    NEM dijadikan pengontrol tetapi digolongkanmenjadi tinggi rendah, maka peneliti menggunakandesain Anava.

    Dengan memasukkan NEM sebagai kovariandiharapkan perbedaan hasil benar-benar karenaperbedaan metode pembelajaran, bukan karenapengaruh pengetahuan IPA di SMP (NEM).

    Contoh Anacova lihat Roscoe 1969: hal 254 263

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    55/105

    55

    Contoh Anacovalihat Roscoe, 1969: hal 254-263

    Y adalah skore hasil belajar dan X adalah skorevariabel pengontrol (misal NEM

    Ho : dua rata-rata populasi sama bila pengaruhvariabel x dikontrol.

    Dengan rumus-rumus yang ada, diperoleh F obs =

    22.6, sedangkan F , (k1), (n-k-1) -F 0.05, 1, 9=5.12. Jadi tolak Ho. Artinya rataan kelompok 2 yangsudah disesuaikan (adjusted mean) lebih besardaripada rataan kelompok 1.

    Jika penelitian ini tak dikontrol dengan nilai X, dihitungdengan simple analysis of variancemaka harga F obs= 0.6 Jadi rataan kelompok 2 tidak lebih baik dari

    rataan kelompok 1

    Korelasi

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    56/105

    56

    Korelasi Jika peneliti memasangkan dua hasil pengamatan

    terhadap suatu obyek, maka peneliti berhadapan

    dengan masalah korelasi. Seorang penelitimengukur IQ dan prestasi belajar siswanya. DataIQ dan Prestasi belajar dipasangkan kemudiandihitung koefisien korelasinya.

    Ada beberapa macam cara menghitung korelasibergantung pada jenis datanya.

    Korelasi menunjukkan derajat hubungan duavariabel. Besarnya korelasi dinyatakan sebagai

    koefisien korelasi. Harga koef. Korelasi: dari 1 s/d + 1 Harga +1

    menunjukan hubungan positif sempurna. Harga 0menunjukan tidak ada hubungan. Lihat Roscoe 73-75)

    1. Pearson Product Moment Correation :

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    57/105

    57

    Rumus-rumus

    Dari perhitungan diperoleh r = 0.85

    Koefisien korelasi ini menunjukkan bahwaharga X makin tinggi maka harga Y makinkecil.

    Rumus ini digunakan untuk data interval.

    X Y

    2334555

    788

    8785453

    532

    SS =

    Sum ofSquare

    SP =

    Sum ofProduct

    Interpretasi koef Korelasi product moment:

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    58/105

    58

    Interpretasi koef. Korelasi product moment: Biasanya harga koef. korelasi antara 0.30 s/d

    0.70 dikatakan korelasi moderat, di bawah 0.30dikatakan korelasi rendah, di atas 0.70 dikatakantinggi. Pernyataan tersebut tidak benar, sebabkoef. korelasi adalah fungsi dari ukuran sampel.

    Mana yang lebih baik korelasinya antara koef.Korelasi tinggi tetapi sampelnya sedikit dengankoef. Korelasi rendah tetapi sampelnya banyak.

    Cara yang benar untuk menilai koef. Korelasi

    yang benar adalah dengan menguji signifikantidaknya harga r, atau melihat harga krtitik rproduct moment.

    KOfisien Determinasi: dinyatakan dengan r2

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    59/105

    59

    KOfisien Determinasi:-dinyatakan dengan r2

    Jika diperoleh koef. Korelasi antara IQ dengan prestasibelajar sebesar 0.50 artinya 25 prosen variasi skoreprestasi belajar disumbang oleh IQ. Sumbangan 75prosen diberikan oleh variabel-bariabel lain.

    2. Sperman Rank Correlation CoefficientKorelasi ini digunakan untuk dua data yang berskalaordinal. Data diurutkan atas dasar ranking.

    rs =6 di

    2

    --------N3- N

    di = perbedaan ranking padadua variabel untuk masing-masing individu.

    Contoh penggunaan korelasi Spearman Rank:

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    60/105

    60

    Contoh penggunaan korelasi Spearman Rank:hubungan antara tingkat kecantikan dengankemampuan bekerjasama; hubungan antara sifat

    toleransi dengan tingkat kesadaran terhadap hakazazi.

    Contoh hitungan lihat Roscoe, 1969: hal 82-83.

    3. Point Biserial Correlation CoefficientKorelasi ini digunakan untuk dua data, yang satukontinyu dan yang satu lagi dikotomi. Data dikotomi

    diasumsikan diskrit. Contoh hitungan lihat Roscoe, 85

    rphi =

    M1M0----------- pqx

    Contoh dikotomi: succesful

    or unseccessful, graduates

    or ungraduates, kawin atau

    tidak kawin

    4 Phi Coefficient

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    61/105

    61

    4. Phi Coefficient.

    Korelasi ini digunakan untuk dua data, yang kedua-duanya dikotomi. Contoh hitungan lihat Roscoe. 1969:86-87

    5. Biserial Coefficient Correlation

    Korelasi ini digunakan untuk dua data, keduanya

    kontinyu namun yang satu diperlakukan dikotomi.Contoh hitungan lihat Roscoe. 1969: 87-88

    Masih ada korelasi lain seperti tetrachoric correlationcoefficient , contingensi coefficient.

    =

    bc - ad------------------------------

    (a+b)(c+d)(a+c)(b+d)

    Data apa yang harus dikumpulkan apa

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    62/105

    62

    Data apa yang harus dikumpulkan, apainstrumennya dan apa teknik analisis datanya?

    1. Hubungan antara sikap terhadap mata pelajaran IPAdengan perilaku sehat siswa SMP ...

    2. Hubungan antara performanceguru dengan prestasibelajar siswanya di Kodya ...

    3. Hubungan antara lama waktu menghafal anatomitubuh dalam bahasa latin dengan prestasi belajaranatomi

    4. Hubungan antara tingkat penalaran formal dengankemampuan problem solving

    5. Hubungan antara latar belakang pekerjaan orangtua (swasta , negeri) dengan tingkat keberanian

    memilih pekerjaan beresiko tinggi

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    63/105

    63

    REGRESI DAN

    KORELASI

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    64/105

    64

    Pengertian Regresi dan Korelasi

    Regresi menunjukkan bentuk hubungan antara

    variabel bebas dan variabel terikat. Bentuk

    hubungan bisa linear, kuadratik atau lainnya.

    Bentuk hubungan dinyatakan dalam bentukpersamaan regresi (contoh Y = a + bx, Y = bo

    +b1X1 + b2X2+b3X3+ .. )

    Korelasi menunjukkan besarnya hubungan

    antara variabel bebas dengan variabel terikat.Besarnya hubungan dinyatakan dengan

    koefisien korelasi (contoh ryx= 0.80, RY.12= 0.6)

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    65/105

    65

    sehat

    sakit

    Kadar besi

    PADA SAAT KADAR BESI RENDAH ORANGTIDAK SEHAT (KEKURANGAN

    ZAT BESI,

    PADA SAAT BESI CUKUP ORANG SEHAT,

    PADA SAAT KELEBIHAN KADAR BESI ORANG SAKIT(KERACUNAN)

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    66/105

    66

    Regresi dan korelasi sederhana

    Jika kita hanya memperhatikan hubunganantara satu variabel bebas dengan satu variabelterikat maka kita berbicara tentang regresi dankorelasi sederhana.

    Variabel sering disebut juga peubah. Variabelterikat disebut juga variabel respon atau variabeltergantung, sedang variabel bebas disebut jugavariabel prediktor atau variabel pendahulu.

    Regresi (bentuk hubungan) antara dua variabelbisa berbentuk linear atau non linear. Regresisederhana yang biasa dibicarakan adalahregresi linear sederhana.

    REGRESI LINEAR SEDERHANA Y ATAS X

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    67/105

    67

    REGRESI LINEAR SEDERHANA Y ATAS X

    Jika variabel bebas dilambangkan dengan X dan

    variabel terikat dilambangkan denga Y, maka regresilinear sederhana Y atas X dituliskan:

    Y = a + bX

    Persamaan regresi ini diperoleh dari data

    pengamatan, yaitu pasangan data Xidengan Yi

    Jika pasangan data Xidan Yididgambarkan dalam

    bentuk grafik, Y sebagai sumbu tegak, X sebagai

    sumbu datar, maka akan tampak kumpulan titik-titik.

    Sehingga grafik ini sering disebut diagram pencar.

    ^

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    68/105

    68

    Selanjutnya akan dibicarakan regresi linear saja.Y = a + bX

    Bagaimana menghitung a dan b dapat digunakan

    rumus berikut:

    ^

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    69/105

    69

    Rumus

    Tabel yang diperlukan untuk menghitung a dan b

    Contoh: lihat Sudjana Teknik Analisis Regresi

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    70/105

    70

    Contoh: lihat Sudjana, Teknik Analisis Regresidan Korelasi, 2003, hal 10-15.

    Diperoleh = 8.24 + 0.68 Xa = 8.24 disebut konstanta regresi

    b = 0.68 disebut bobot regresi, yang

    menyebabkan apakah garis regresi sejajarsumbu atau miring tajam atau landai.

    Jika populasi mempunyai bentuk regresi :

    = + X maka dapat ditaksir dari b,

    sXdengan rumus bobot regresi = b ----

    sy

    ^Y

    Y

    D i t b l1 3 d t dihit

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    71/105

    71

    Dari tabel1.3. dapat dihitung

    sX = 3.3639 dansy= 2.6193

    Sehingga 3.3639= 0.68 --------- = 0.8757

    2.6193Dapat dihitung dengan cara lain (lihat hal 15)

    Selanjutnya perlu di cek apakah data-data tabel 1.3

    memang mendukung bahwa bentuk regresinya linear

    dan koefisien arahnya berarti.

    Uji linearitas regresi dan uji keberartian

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    72/105

    72

    j g j

    regresi

    Susunlah data seperti tabel 1.5. hal 16, contohriil di hal 21.

    Gunakan rumus-rumus di hal 17. Contoh riil dihal 20 dan 22.

    Susunlah hasil hitungan seperti tabel 1.8hal 22.Perhatikan baris ke 3 dalam tabel, F = 91.14(hitung), sedang F tabel (1,28) = 4.20, jadi Hoditolak artinya koef regresi berarti.

    Perhatikan baris ke 4 dalam tabel F = 0,44(hitung), sedang F tabel (10,18) = 2.41. Jadi Hoditerima artinya regresi linear.

    Persyaratan-persyaratan untuk

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    73/105

    73

    Persyaratan-persyaratan untuk

    Korelasi dan Regresi

    1. Linearitas regresi2. Keberartian regresi / koefisien arah regresi

    Syarat lain:

    a. Sampel diambil secara acakb. Untuk setiap kelompok harga prediktor X yang

    diberikan, respon-respon Y independen danberdistribusi normal

    c. Untuk setiap kelompok X yang diketahui,varians 2y.xsama.

    d. Galat taksiran (Y - )berdistribusi normaldengan rata-rata sama dengan nol.

    ^Y

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    74/105

    74

    Regresi dengan prediktor data kategori

    Contoh ingin memprediksi lama waktumenunggu memberikan respon setelah diberi

    pertanyaan diprediksi dari jenis kelamin. Lihat

    Sudjana hal 38-39.

    Siswa laki-laki diberi kode X= 1, siswa

    perempuan diberi kode X = 0.

    Dari tabel 1.10hal 39 diperoleh a= 56.57 dan b

    = 9.35. Rumus yang digunakan sama.

    = 56.57 9.35 X^Y

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    75/105

    75

    Korelasi dalam regresi linear sederhana

    Korelasi hanya dihitung setelah regresi terujilinear dan berarti.

    Ada beberapa rumus untuk menghitung harga

    koefisien korelasi (r).

    ( Y )2r2= 1 --------------------

    ( Y )2

    ^Y

    ( Y )2 ( Y )2r2= -----------------------------------------

    (Y )2

    Y

    Y

    Y

    ^Y

    JK(TD) JK(S)

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    76/105

    76

    Dari data dalam tabel 1.3. dihitung harga koefkorelasi menggunakan rumus yang terakhir

    diperoleh r = + 0.8759.

    JK(TD) JK(S)r2 = -------------------------

    JK(TD)

    n XY (X)(Y)r2= ---------------------------------------------

    { n X2

    (x)2

    } {n Y2

    (Y)2

    }

    Pengujian Koefisien Korelasi

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    77/105

    77

    Pengujian Koefisien Korelasi

    Koefisien korelasi juga harus diuji keberartiannya.

    Rumus : r (n 2)t = -----------------

    1 r2Jika diperoleh r = 0.8759 (atau dibulatkan 0.88) maka

    0.88 (30 2)t = ---------------------- = 9.80.

    1 (0.88)2

    t tabel untuk =0.05 dan dk = 28 adalah 2.05.Dengan demikian hipotesis nol r = 0 ditolak,Kesimpulan : koef. korelasi berarti.

    Penafsiran koefisien korelasi

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    78/105

    78

    Penafsiran koefisien korelasi

    Penafsiran dilakukan apabila telah dilakukan

    pengujian keberartian regresi dan koef. korelasi.Jika regresi Y (prestasi belajar) atas X (motivasi)adalah = 8.24 + 0.68 X dan harga koefisienkorelasinya adalah r = 0.8759 , maka apa arti koef.

    korelasi tersebut ?Koef. korelasi dikuadratkan diperoleh koefisiendeterminasi sebesar 0,7674.

    Jadi r = 0.8749 artinya sebesar 76.74 % variasiyang terjadi dalam kecenderungan berprestasi (Y)terjelaskan oleh motivasi (X) melalui regresi

    = 8.24 + 0.68 X^Y

    ^Y

    G S G

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    79/105

    79

    REGRESI LINEAR GANDA

    Jika beberapa variabel bebas dihubungkan dengansatu variabel terikat, maka kita menggunakanregresi ganda. Persamaan regresinya ditulis:

    = bo+ b1x1 + b2x2 ..bkXk

    Untuk dua variabel bebas, harga bo, b1, b2 :bo = b1 + b2

    (x22) (x1y)((x1x2)(x2y)b1= -----------------------------------------------

    (x12) (x22) (x1x2) 2(x12) (x2y)((x1x2)(x1y)

    b2= -----------------------------------------------(x12) (x22) (x1x2) 2

    ^Y

    _Y

    _X2

    _X1

    Dengan ketentuan:

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    80/105

    80

    y2 = Y2

    x2= X2

    xi

    y = (XiY)

    x i xy= XiXj

    Contoh perhitungan lihat tabel III.3 hal 73 ,

    gunakan persamaan III.(7) hal 76 dan hal 78.

    (X)2

    -------n

    (Xi) (Y)-------------

    n

    (Xi) (Xj)

    -------------n

    (Y)2

    -------

    n

    UJI KELINEARAN REGRESI LINEAR GANDA

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    81/105

    81

    Gunakan rumus-rumus di hal 91.

    JK (Reg) = b1 x1

    y b2 x2

    y .. bk xk

    y

    JK (S) = (Y )2 atau JK (S) = y2 JK(Reg)JK(Reg)/k

    Uji keberartian regresi F = -----------------JK(S)/(n-k-1)

    Jika Fhitung> F tabel, maka regresi berarti.

    Dari perhit. hal 92, diperoleh: JK(Reg) = 348.73 dan

    JK(S) = 54.74. Karena k = 2 dan n = 30, maka diperoleh:

    348.73/2F = ------------ = 86.00 F (2,27; 0.05)= 3.35.

    54.74/27F hittung > F tabel, jadi Regresi = 24.70+ 0.343X1+0.270 X2berarti (artinya dapat digunakan untuk membuat

    kesimpulan mengenai pertautan antara Y dengan X1dab X2

    ^Y

    ^Y

    PENAFSIRAN REGRESI LINEAR GANDA

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    82/105

    82

    Ambil contoh regresi Y (prestasi belajar) atas X1

    (Ujian masuk) dan X2

    (Kecerdasan).Jika Y dibahas secara serempak dengan prestasi

    kerja, X1skor tes masuk mengenai kemampuan

    teoritis dan X2skor masuk menganai ketrampilan.

    Karena regresi berarti maka prestasi kerja dapat

    diramalkan dari skor X1dan X2. Untuk X1= 90 dan

    X2= 55, maka diperoleh = 21.02

    Jadi kelompok pegawai yang pada saat masuk

    memperoleh skor X1= 90 dan X2= 55 diharapkan

    akan memperoleh skor prestasi kerja = 21.02.

    ^Y

    ^Y

    REGRESI LINEAR GANDA DENGAN PEUBAH

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    83/105

    83

    BONEKA

    Lihat Tabel III.4 hal 100. Gaya kepemipinan (Y) ditinjau

    dari sifat otoriter (X1), dogmatisme (X2) bagipemimpin-pemimpin yang berasal dari kelas sosialtinggi dan menengah. Kelas sosial tinggi diberi sandiX3= 1, dan kelas sosial menengahdiberi sandi X3= 0.

    Dari perhitungan-perhitungan di hal.99 diperoleh:

    = 5.19 + 0.37 X1+ 0.49 X2 0.60 X3.

    Jika regresi itu berarti, maka kita dapat meramalkan skor

    gaya kepemimpinan atas dasar skor sifat otoriter dandogmatismenya serta asal golongan sosialnya.

    Lihat hal 101. jelaskan maksud tabel di halamantersebut.

    ^Y

    UJI KEBERARTIAN KOEFISIEN KORELASI

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    84/105

    84

    GANDA

    Rumus: R2

    /kF = --------------------------(1R2)/(n k 1)

    Kriteria : Fhitung> F tabel, koefisien korelasi berarti.

    Untuk contoh R= 0.9297, n = 30, k =2 diperoleh F =85.98 (hal 108-109), koefisien korelasi berarti.

    Jika harga R dikuadratkan diperoleh R2= 0.8642.

    Dari sini dapat dibuat kesimpulan bahwa 86 %variasi yang terjadi pada Y (prestasi kerja)dapatdijelaskan oleh X1(skor tes teori) dan X2(skor tesketrampilan), melalui regresi = 24.70 + 0.343X1+

    0.270X2

    ^Y

    KORELASI PARSIL DAN SEMI PARSIL

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    85/105

    85

    Hubungan peubah bebas X1, X2, ..Xkdenganpeubah terikat Y yang sudah dipelajari adalah

    regresi dan korelasi ganda.

    Bila dalam hubungan ini hanya dipelajari hubungan Y

    dengan salah satu X dan X lainnya tetap atau

    dikontrol maka hubungan ini disebut korelasi parsil.Contoh: korelasi antara hasil ujian masuk (X1) dan

    skor kecerdasan (X2) dengan Prestasi belajar (Y).

    Jika Prestasi belajar (Y) hanya ditinjau dari hasil tes

    masuk saja (X1) dan dalam hal ini X2(kecerdasan)

    dikontrol. Dikontrol artinya dihilangkan pengaruhnya,

    dengan cara hanya mengambil yang memiliki IQ

    tertentu, misal yang IQ nya 100.

    Bila selama proses belajar terjadi , kecerdasan(X2)

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    86/105

    86

    p j j , ( )diyakini berpengaruh terhadap prestasi belajar (Y),tetapi tidak berpengaruh terhadap hasil tes masuk

    maka tinjauan terhadap Y atas X1di sini adalahkorelasi semi parsil. Kecerdasan (X2) di sini bersifattetap terhadap (X1) tetapi berubah terhadapprestasi belajar (Y).

    Rumus koef. Korelasi parsil:ry1 ry2r12

    ry1.2 = -----------------------

    (1 r2y2)(1 r 212)

    ry2 ry1r12ry2.1 = -----------------------

    (1 r2

    y1)(1r212)

    Jika rumus ini diterapkan ke data III.3 hal 73,

    diperoleh ry1.2 = 0.8201 dan ry2.1 = 0.5882

    Uji keberartian kof. Korelasi parsil dan semi parsil hal

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    87/105

    87

    Rumus koef, korelasi semi parsil hal 132 dan 133:ry1 ry2r12r1(y.2) = -----------------

    (1 r2y2)

    ry2 ry1r12r2(y.1) = --------------

    (1 r2y1)

    Uj ebe a a o o e as pa s da se pa s a

    130:ry1.2n 3 ry2.1 n 3

    t = ------------------- t = ------------------ 1 r2y1.2 1 r2y2.1

    Dari perhit. Hal 131, diperoleh t = 7.45 dan t = 3.78.

    Harga t tabel untuk dk = 27 dan = 0.05 adalah 2.05Jadi t hitung > t tabel, berarti koef korelasi parsilkeduanya tak dapat diabaikan.

    ANALISIS JALUR

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    88/105

    88

    Korelasi dan regresi yang telah dipelajari tidakmembicarakan hubungan kausal.

    Tidak ada teknik statistik yang dapat digunakanuntuk menjelaskan arah hubungan kausal.

    Analisis jalur tidak digunakan untuk menentukanmana variabel penyebabnya.

    Analisis jalur digunakan untuk mencek modelkausal yang sudah disusun oleh peneliti atas dasarteori-teori yang telah dipelajarinya.

    Jika data konsisten dengan model yang diusulkanbukan berarti teori telah dibuktikan, namunhanyalah bahwa data tersebut bersifat mendukungmodel yang diturunkan dari teori-teori yangdigunakan.

    DIAGRAM JALUR

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    89/105

    89

    Secara grafis sangat membantu untuk melukiskan

    pola hubungan kausal antara peubah.Peubah eksogenus: peubah yang variabilitasnya

    diasumsikan terjadi oleh karena penyebab-

    penyebab di luar model kausal. Konsekwensinya

    penentuan peubah eksogenus tidak termasuk

    dalam model, tidak ada maksud peneliti untuk

    menjelaskan hubungan antara peubah eksogenus.

    Peubah endogenus: peubah yang variasinyaterjelaskan oleh variabel eksogenus atau variabel

    endogenus lainnya dalam sistem.

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    90/105

    90

    X1 dan X2 merupakan peubah eksogenus Korelasi

    antara kedua eksogenus ini dilukiskan oleh busur

    beranak panah pada kedua ujungnya. Busur demikian

    memberi petunjuk bahwa peneliti tidak membayangkan

    peubah yang satu disebabkan atau penyebab peubah

    lain.

    Peubah-peubah X3 dan X4 adalah peubah

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    91/105

    91

    Peubah peubah X3 dan X4 adalah peubah

    endogenus. Jalur berupa garis beranak panah tunggal

    pada ujungnya. Kedua jalur yang ditarik dari X1 dan

    X2 kepada X3 menyatakan bahwa X3 merupakan

    peubah tak bebas bagi peubah-peubah X1 dan X2

    Sementara itu peubah X3 bersama-sama dengan

    peubah X1dan X2, nampak pula menjadi peubahbebas bagi peubah X4.

    Model dalam diagram jalur di atas disebut model

    rekursif; artinya adalah bahwa arus kausal dalam

    model bersifat eka-arah. Dikatakan dengan cara lain,berarti bahwa pada saat yang sama sebuah peubah

    tidak dapat menjadi penyebab bagi dan akibat dari

    peubah lain

    Ada peubah residual, R1 dan R2 untuk

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    92/105

    92

    menunjukkan peubah-peubah yang tidak

    masuk dalam model.

    Asumsi-asumsi dalam analisis jalur:

    Hubungan antara peubah-peubah dalam

    model adalah linear, aditif dan kausal

    Peubah-peubah residual dalam model tidak

    berkorelasi dengan peubah-peubah yang

    mendahuluinya

    Dalam sistem hanya terjadi arus kausal

    searah

    Peubah-peubah diukur dalam skala interval.

    Koefisien jalur:

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    93/105

    93

    Koefisien jalur menunjukkan akibat langsung

    dari sebuah peubah yang diambil sebagai

    penyebab terhadap peubah lain yang diambilsebagai akibat.

    Koef. Jalur disimbulkan Pij, dalam pengertian i

    menyatakan peubah tak bebas (terikat) dan j

    menyatakan peubah bebas. P32artinya

    koefisien jalur dari X2ke X3.

    Koefien jalur dihitung dari harga-harga koef.

    Korelasi yang diketahui dari variabel-variabelyang dipelajari dan model yang disusun oleh

    peneliti

    Contoh: Lihat sudjana Teknik Analisis ..2003:304.

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    94/105

    94

    Misalkan elah dihitung koef korelasi r12= 0.50 . r23=

    0.50 , r 13= 0.25 , sehingga dapat dibuat matrik

    korelasi sbb: X1 X2 X3X1 1 0.50 0.25

    X2 1 0.50

    X3 1

    Seorang peneliti menyusun suatu model sbb:

    X2 X3

    X1

    P21

    P31

    P32

    R

    Dari model dapat disusun persamaan-persamaan:

    r12 = P21

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    95/105

    95

    r12= P21

    r13= P31+ P32r12

    r23= P32+ P31r12

    Jika harga-harga koef. Korelasi dimasukkan,

    diperoleh P21= 0.50 ; P31= 0 ; P32= 0.50 , karena

    P31= 0 , jalur langsung dari X1ke X3dapatdihilangkan sehingga diperoleh modelmodel yang

    lebih sederhana sbb:

    X2X

    3

    X1Gb.XIII.4P21

    P32

    Dalam model ini tampak bahwa tidak ada efeklangsung dari X1ke X3. Apakah dengan model ini

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    96/105

    96

    telah dihasilkan matriks korelasi yang samadengan: X1 X2 X3

    X1 1 0.50 0.25

    X2 1 0.50

    X3 1

    Dari model yang baru kita buat persamaan:

    r12= P21 r13= P32r12 r23= P32+ P31r12

    Dengan memasukkan koef jalur kita peroleh: r12=

    0.50 : r13= (0.50)(0.50) = 0.25 ; r 23= 0.50. Semua

    korelasi ini menghasilkan matrik yang sama

    dengan Jadi model sederhana tersebut

    didukung oleh data.

    R

    R

    Adakah model lain yang bisa menjadi tandingan

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    97/105

    97

    model yang sudah diambil?

    X2X3

    X1

    P32

    P21

    Dari model XIII.5 tampak bahwa X2merupakan

    penyebab baik bagi X2maupun X3. Dari model ini

    dapat dibuat persamaan:r12= P21 r13= P32r12 r23= P32

    Jika harga-harga koef. Jalur dimasukkan maka r12=

    0.5 ; r13 = (0.5)(0.5) = 0.25; r23 = 0.5

    Gb. XIII.5

    Koefisien korelasi tersebut menghasilkan

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    98/105

    98

    matriks yang sama dengan model sebelumnya.

    Mana model yang akan dipilih?

    Jika dua model atau lebih semuanya didukung

    oleh data, maka pilihan dikembalikan kepada

    teori-teori yang digunakan untuk menyusun

    model tersebut. Sudah tentu peneliti akanmemilih model yang menurut keyakinannya

    paling sesuai dengan teori yang dianutnya.

    Contoh selanjutnya lihat hal 307-311.

    Mann-Whitney U-Test

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    99/105

    y(Contoh Statistik Non Parametrik)

    Tes ini merupakan analisis non parametrik sebagaialternatif dari t test untuk dua sampel independen.

    Data untuk tes ini minimal ordinal.

    Data tidak berdistribusi normal dan variannya tidakhomogen.

    Sangat berguna untuk sampel kecil yang padaumumnya persyaratan normal dan homogen sulitterpenuhi.

    Pengukuran terhadap dua sampel harusmenggunakan instrumen yang sama.

    Contoh penggunaan Mann-Whitney U-Test:

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    100/105

    Dua sampel dari suatu polulasi tikus diberi perlakuanmasing-masing diet A dan diet B.

    Data pertambahan berat yang diperoleh Sampel A:1, 2, 3, 4, 4, 5, 5, 8, 9, 9 ; sampel B: 4, 6, 7, 7, 8, 8,9, 10, 10, 11. Data ini tidak berdistribusi normal danvariannya tidak homogen

    Perhitungan lihat Roscoe,hal 177-179

    Perhatikan penulisan ranking (all rank), 5a, 5b, 5c ---karena ada 3 buah angka 4. sedangkan 7.5a dan

    7.5 b karena ada dua buah angka 5.Kriteria; tolak Ho jika U hitung U tabel.Kesimpulan : Data menyarankan bahwa diet Bmenunjukkan pertambahan berat yang lebih besar

    daripada diet A,

    Wilcoxon Mathed-pairs SignRank

    T t

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    101/105

    TestTes ini digunakan untuk dua sampel berpasangan,

    normalitas distribusi dan homogenitas varians takterpenuhi. Cara ini merupaka alternatif untuk t-tesdata berpasangan atau related sample

    Contoh lihatRoscoe hal 183.

    Penelitian menyimpulkan bahwa tak ada perbedaanyang signifikan hasil perlakuan dua metode.Kesimpulan ini sesuai dengan analisis mengunakanuji t (bila data berdistribusi normal dan homogen)

    Mana analisis yang sesuai sebenarnya harus diujidulu normalitas distribusi data dan homogenitasvariannya lebih dulu. Jika tidak berdistribusi normaldan variannya tak homogen maka tidak bisa

    menggunakan uji t.

    Chi-square Tests of Independence.

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    102/105

    Tes ini digunakan untuk menguji apakah dua

    data nominal (atau yang levelnya lebih tinggi)

    mempunyai hubungan (tidak independent).

    Contoh lihat Roscoe hal 199-200. Apakah

    respon terhadap pertanyaan tentang hakekat

    Tuhan berhubungan dengan jenis kelamin.

    Angka 18, 40 dst adalah jumlah responden yang

    memberi respon 1, 2 dst.

    Kesimpulan ada hubungan antara jenis kelamin

    dengan respon yang diberikan terhadap

    pertanyaan. Wanita lebih percaya terhadap

    Tuhan daripada laki-laki.

    Kolmogorov-Smirnov Two Sample Test

    ( t ti tik t ik)

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    103/105

    (statistik non parametrik)Tes ini digunakan untuk dua sampel independen

    Lebih sesuai dari chi square bila digunakan untuk

    sampel yang lebih kecil.

    Contoh lihat Roscoe hal 216-217Cf = cumulative frequency, Kp = perbedaan cf yang

    paling besar.

    Kesimpulan: terima Ho.Tak ada perbedaan yangsignifikan pemberian diet A dan diet B., sedangkan

    t-test dan Mann-whitney u-tes memberikan

    perbedaan yang signifikan (untuk data yang sama).

    Kruskal-Wallis one way analysis of

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    104/105

    variance

    Tes ini digunakanjika berhadapan dengan ujibeda rerata beberapa sampel, dimana syarat-

    berdistribusi normal dan varian homogen tak

    terpenuhi dan lebih dari dua perlakuan.Data minimal ordinal.

    Banyaknya sampel tiap kelompok perlakuan jika

    kurang dari 5 maka tes ini unsatisfactory

    Contoh lihat Wright, hal 445.

    Pelakuan terhadap ke 5 kelompok tersebut tidak

    berbeda hasilnya.

  • 5/19/2018 Kuliah Statistik Terapan 2013

    105/105