SRI Organik

25
SRI (System of Rice Intensification) ORGANIK Oleh: Endang Warih Minarni

Transcript of SRI Organik

Page 1: SRI Organik

BUDIDAYA PADISRI (System of Rice Intensification) ORGANIK

Oleh:Endang Warih Minarni

Page 2: SRI Organik

LATAR BELAKANG• Budidaya padi sawah pertimbangan ekonomi: irigasi buatan Dampak pupuk/bahan kimia buatan negatif bibit tanaman buatan

Dampak negatif: - Pembakaran jerami mjd gas CO2 Efek- Perendaman jerami mjd gas metana Rumah - Pembasahan pupuk mjd gas N2O Kaca- Penggunaan pestisida kimia

Pemanasan setara 3,6 M ton CO2/thn global

Perusakan lahan & hilangnya daya tahan tanaman

Page 3: SRI Organik

SRI: Peningkatan produktivitas padi dari 4 – 5 ton/ha menjadi 8 – 12 ton/ha surplus beras 10 juta ton/thn

• SRI Indonesia: awal diterapkan di Jawa Barat• Landasan pengembangan:1.Menanam bibit padi muda berumur 7 hari. 2.Menghilangkan genangan air sawah.3.Mengganti konsep pemupukan dengan konsep

baru, yaitu melengkapi setiap tanaman dengan bioreaktornya

Page 4: SRI Organik

1. Menanam bibit padi muda berumur 7

hari. Masih membawa keping biji bekal makanannya.Membuat tanaman padi memiliki banyak anakan.Ditanam secara dangkal.Ditanam tunggal (satu bibit untuk satu titik tanaman) Berjarak renggang ( di atas 30 cm)Jumlah bibit yang diperlukan akan turun drastis dari 70 -90

kg/ha menjadi 3 – 5 kg mengacu model phyllochrone dr Katayama yg menunjukkan

bahwa pd hari ke-12 tanaman padi mengeluarkan tunas pertamanya yg menjadi sumber 2/3 dari jumlah total anakan sehingga penanaman bibit padi yang telah berumur 24 hari atau hampir sebulan seperti yang dilakukan saat ini akan merusak atau menghilangkan tumbuhnya tunas awal.

Page 5: SRI Organik

2. Menghilangkan genangan air sawah

• Padi bukan tanaman air.• Padi tidak dilengkapi snorkel seperti layaknya tanaman

air.• Dengan adanya genangan air, kebutuhan udara untuk

akar akan dipenuhi dari daun dg mengubah pipa kapiler yang biasa membawa cairan dari akar ke daun menjadi ruang yang lebih besar untuk membawa udara dari daun ke akar sehingga fungsi akar tinggal ¼ - ½ nya saja,• Siklus hidup makhluk kecil di dalam tanah akan sangat

terganggu sehingga ketersediaan makanan serta hadirnya predator untuk menjaga keseimbangan hayati akan sangat berkurang bahkan hilang.

Page 6: SRI Organik

3. Mengganti konsep pemupukan dengan konsep baru, yaitu melengkapi setiap tanaman dengan bioreaktornya

• Caranya dengan menggunakan bahan organik kompos sebagai generator siklus ruang dan mikroorganisme lokal (MOL) sebagai generator siklus kehidupan yang akhirnya menjadi siklus nutrisi yang sangat andal.• Dalam 24 musim tanam padi berturut-turut tanpa

menggunakan pupuk dan bahan kimia buatan apapun, bahkan tanaman padinya masih mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas produknya dengan sangat berarti dan berkelanjutan.

Page 7: SRI Organik

Perbedaan pd hari ke-40 tanaman padi dalam pot:

• Konvensional3 bibit = 45 anakanDaun menguning

(kurang nutrisi).Tiga bioreaktor,

kurang sempurna karena keterbatasan ruang, berakibat kurangnya ketersediaan nutrisi.

SRI:1 bibit = 43 anakanDaun masih berwarna hijauTerbentuk satu bioreaktor, sehingga terbentuk secara sempurnaPeningkatan produksi 3 -4 kali lipat

Page 8: SRI Organik

KEUNGGULAN SRI ORGANIK:

1. Merupakan usaha tani ramah lingkungan dan berkelanjutan.2. Menghemat penggunaan air irigasi sampai dengan 40%.3. Produksi tinggi hingga di atas rata-rata nasional (sekitar 7,44

ton GKG/ha)4. Mendaur ulang limbah.5. Memperbaiki kesuburan tanah.6. Produk sehat dan bebas residu kimia.7. Harga beras di atas harga pasar.8. Berbasis kearifan dan potensi lokal.9. Memotivasi kemandirian petani dan terlepas dari monopoli

pihak lain.10. Lebih tahan terhadap hama dan penyakit.

Page 9: SRI Organik

PERSIAPAN LAHAN1. Penataan sistem aliran air Sisa pemasukan air ke sawah, terutama yang berasal dari

sawah yang belum menggunakan metode SRI Organik Indonesia, terlebih dahulu harus ditampung dalam suatu kolam yang dilengkapi dengan saringan hayati seperti eceng gondok untuk menyaring residu bahan kimia atau logam berat terlarut.

Biasanya selokan pemasok air untuk persawahan berada lebih tinggi dari permukaan sawah karena semula dirancang untuk menggenangi sawah.

Dalam metode SRI Organik keadaan ini kurang menguntungkan karena bila terjadi kebocoran selokan maka air akan menggenangi sawah yang harusnya tertuuskan (terdraenase).

Page 10: SRI Organik

PERSIAPAN LAHAN Caranya dengan menanami pinggir selokan dengan

tanaman akar wangi (vetiver) dan menambah sistem selokan dalam sawah untuk memudahkan distribusi air sekaligus untuk penuusannya (drainase)

Lokasi selokan pengatur ini bisa memanfaatkan lokasi jajar legowo, yaitu cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan tanaman kemudian diselingi oleh satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan.

Sebenarnya penerapan SRI Organik tidak memerlukan jajar legowo karena jarak tanam yang digunakan sudah cukup jarag (30, 40, 50 cm)

Page 11: SRI Organik

2. Penetapan bagian sawah yang terhindar dari genangan

. Menetapkan bagian dari sawah yang terhindar dari genangan

Bagian tersebut dijadikan sebagai lokasi untuk pengomposan

Dapat juga digunakan untuk tempat tumbuhnya tambahan biomassa dan tempat tinggalnya predator.

Diharapkan dapat berpengaruh baik dalam pemeliharaan kestabilan iklim mikro bagian sawah tersebut.

Page 12: SRI Organik

3. Pengelolaan tanah

Pengolahan tanah mengutamakan penggunaan bahan organik kompos dengan dosis 5 – 7 ton/ha.

Kompos adalah bahan organik yang telah lapuk, yang merupakan tanah dengan struktur remah berasal dari berbagai jenis bahan organik (kotoran hewan, hijauan, sisa-sisa tanaman, limbah organik) yang sengaja difermentasi dengan memanfaatkan peran mikroorganisme dan dilangsungkan pd suhu tertentu.

Kompos diberikan pada saat seminggu sebelum bibit padi di tanam dan pada pengolahan tanah kedua atau saat perataan (ketika kondisi air di petakan macak-macak/lembab)

Page 13: SRI Organik

• Fungsi kompos:

1. Memperbaiki kondisi fisik tanah.2. Mendorong berbagai kehidupan di dalam

tanah, seperti cacing dan untuk berkembangnya mikroorganisme.

3. Memperbaiki kondisi kimia tanah yakni memperbaiki pH (derajat keasaman) tanah dan mampu menyediakan nutrisi bagi tanaman.

Page 14: SRI Organik

• Untuk menjamin agar bekas rumpun padi lama tidak tertinggal sehingga menjadi tempat persembunyian berbagai sumber hama atau penyakit maka perlu dilakukan penyemprotan dengan larutan MOL (Mikroorganisme lokal) dekomposer ke tanah yang baru dibajak.

Page 15: SRI Organik

Persiapan Benih

1. Seleksi Benih Benih yang sehat dan bermutu memiliki ciri bernas dan penuh berisi.Pengujian benih dilakukan melalui perendaman benih dalam larutan air yang dicampur garam. Sebelumnya masukkan telur mentah (telur ayam atau telur itik) ke dalam larutan tersebut. Kalau telur sudah mengapung ke atas maka larutan tersebut sudah dapat digunakan untuk menguji benih.

Page 16: SRI Organik

Persiapan Benih

Benih dimasukkan ke dalam larutan garam.Benih yang mengapung merupakan benih yang

jelek maka dapat dibuang, benih yang tenggelam merupakan benih yang sehat dan bagus, diambil lalu dicuci dan siap disemaikan.

Varietas yang digunakan: varietas lokal dan varietas unggul baru.

Page 17: SRI Organik

2. Persemaian benih

Memerlukan benih sekitar 3 -5 kg/ha.Pesemaian bisa dilakukan di atas

nampan/baki/besek.Media tanam lebih banyak komposnya

dan benih ditabur jarang.Benih yang disemaikan akan dipindah dan

ditanam muda, yaitu pada usia 5 – 7 hari saat masih berbentuk kecambah lengkap dengan keping bijinya dan biasanya berukuran 7 cm.

Page 18: SRI Organik

Tujuan penanaman benih dalam usia muda:Memberi kesempatan pada tanaman untuk beranak lebih

banyak dan keluar anakan lebih dini.Mempercepat umur panen.Memperpanjang umur padi saat vegetatif sehingga

mempengaruhi jumlah anakan dan kualitas bulir padi.Benih harus dipindahkan ke sawah sebelum hari-12, yaitu

pada umur 7 -10 hari.Pada hari ke-12 tanaman padi akan mengeluarkan tunas

pertama yang akan menjadi awal dari 2/3 potensi total anakannya.

Kalau dipindah setelah hari ke-12, seringkali pertumbuhan tunas awal terganggu/rusak sehingga jumlah anakan yang akan dihasilkan tanaman ini tidak akan lebih dari 1/3 anakannya.

Page 19: SRI Organik

Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman

A. Penanaman:Umur benih muda : 7 -10 hariBenih ditanam tunggal, satu tanaman untuk satu titik tanam.Benih ditanam dangkal.Akar diletakkan horizontal seperti membentuk huruf LJarak tanam lebar, tidak kurang dari 30 cm x 30 cm.

Page 20: SRI Organik

B. Pemeliharaan Tanaman

1. Penyulaman:- dilakukan pd saat penyiangan pertama/kedua- memindahkan tanaman lengkap dg tanahnya tujuan: pertumb. tan penyulam sama dg tan lainnya.- saat penanaman dilebihkan 1 – 2 % utk penyulaman.

2. Penyiangan:- dilakukan 4 kali: 10,20,30,40 hst- tujuan: menjaga ketersediaan oksigen di dalam tanah, - - memperbaiki pasokan udara dalam tanah, membantu

tanah agar tetap gembur, dan mengembalikan biomassa gulma sbg nutrisi bagi tanaman padi.- Hilang satu penyiangan akan setara dengan kehilangan produksi 1 – 2 ton/ha- Selesai penyiangan semprot dg MOL.

Page 21: SRI Organik

3. Pengelolaan Air:

Air tdk menggenang, tetapi hanya dalam parit petakan.

Air menggenang pd saat penyiangan agar lunak & mudah.

Selanjutnya kondisi tanah dlm petakan lembap.Kondisi lembap sgt ditentukan oleh banyaknya

BO Kompos dlm tanah yang memberi banyak bekas potongan kapiler tanaman sbg ruang mikro penyimpan air dan menjamin lancarnya pasokan udara.

Page 22: SRI Organik

4. Pengendalian hama dan penyakit tanaman

Pengalaman lapangan menunjukka bahwa tanaman yg ditanam dg metode SRI Organik, hampir selalu ada yg bisa dipanen,tidak sampai puso.

Hal ini terjadi krn adanya sistem daya tahan tanaman yg berjalan:

1.Banyaknya anakan yg terkendali oleh satu bioreaktor.

2.Adanya antibodi yg dihasilkan oleh keberadaan siklus mikroorganisme dan mesoorganisme yg beragam dlm bioreaktor tanaman.

Page 23: SRI Organik

5. Pemupukan

• Tdk menggunakan pupuk dan bahan kimia sintetis, krn senyawa aktif dr bahan sintetis tersebut bisa dg mudah mengikat senyawa alami yg dikeluarkan tanaman yg justru dilepaskan tanaman agar bisa berinteraksi dengan siklus kehidupan dlm bioreaktor tanaman secara efektif.

• Dg terikatnya senyawa komunikator, informasi dr tanaman ke bioreaktornya akan berjalan sendiri.

• Akibatnya sinergi antara tanaman dg bioreaktornya terputus dan akan berjalan sendiri-sendiri.

• Akhirnya, akan menghambat dan menurunkan produktivitas tanaman.

• Penyemprotan MOL berguna untuk memelihara kehidupan mikroorganisme dalam bioreaktor yg akan sepenuhnya mengambil alih fungsi dan kebutuhan pemupukan.

Page 24: SRI Organik

6. Pemantauan saat penyerbukan dan penetapan hari panen• Ketepatan waktu panen sgt menentukan kualitas bulir padi

dan rendemen giling yg baik.• Waktu yg tepat : 90- 95% padi sdh bernas• Umur panen 30 – 35 hari setelah berbunga merata, atau 135 –

145 hst.• Kadar air bulir padi di musim kemarau 22 – 23%, musim hujan

24 – 26 %.• Kehilangan pd saat pemanenan rata-rata 9,5%.• Saat yg paling tepat utk dijadikan acuan waktu adalah waktu

penyerbukan yg biasanya terjadi siang hari hanya dlm waktu 1 – 2 jam sebelum tengah hari.

• Bila pd saat penyerbukan terjadi perubahan temperatur (penurunan temperatur 1°C, krn turun hujan), dpt menyebabkan berkurangnya bulir padi yg terisi.

Page 25: SRI Organik

Panen• Harus dilakukan pada waktu dan peralatan yg tepat utk

menghindari kehilangan hasil yg tinggi dan mutu hasil yg rendah.

• Alat yg digunakan disesuaikan dg varieta tanaman padi yg ditanam.

• Ani-ani untuk padi lokal yg berpostur tinggi• Sabit/sabit bergerigi digunakan untuk memotong padi varietas

padi yg berpostur pendek.• Sabit bergerigi dpt menekan kehilangan hasil 3%.