Spondilosis Lumbalis

6
SPONDILOSIS LUMBALIS A. PENGERTIAN Spondilo berasal dari bahasa Yunani yang berarti tulang belakang. Spondilosis lumbalis dapat diartikan perubahan pada sendi tulang belakang dengan ciri khas bertambahnya degenerasi discus intervertebralis yang diikuti perubahan pada tulang dan jaringan lunak. Spondilosi lumbalis juga dapat diartikan pertumbuhan berlebihan dari tulang (osteofit), yang terutama terletak di aspek anterior, lateral, dan kadang-kadang posterior dari tepi superior dan inferior vertebra centralis (corpus). Jadi dapat disimpulkan, sponsylosis adalah kondisi dimana telah terjadi degenerasi pada sendi intervertebral yaitu antara diskus dan corpus vertebra . B. PATOFISOLOGI Diskus intervertebralis mengalami kehilangan cairan dan elastisitas seiring dengan usia, sehingga terjadi retakan dan fisura. Ligamen-ligamen di sekitarnya juga kehilangan elastisitasnya dan membentuk traction spurs. Diskus menjadi kolaps sebagai akibat dari inkompetensi biomekanikal, menyebabkan anulus bulging keluar.

Transcript of Spondilosis Lumbalis

SPONDILOSIS LUMBALIS

A. PENGERTIANSpondilo berasal dari bahasa Yunani yang berarti tulang belakang. Spondilosis lumbalis dapat diartikan perubahan pada sendi tulang belakang dengan ciri khas bertambahnya degenerasi discus intervertebralis yang diikuti perubahan pada tulang dan jaringan lunak. Spondilosi lumbalis juga dapat diartikan pertumbuhan berlebihan dari tulang (osteofit), yang terutama terletak di aspek anterior, lateral, dan kadang-kadang posterior dari tepi superior dan inferior vertebra centralis (corpus). Jadi dapat disimpulkan, sponsylosis adalah kondisi dimana telah terjadi degenerasi pada sendi intervertebral yaitu antara diskus dan corpus vertebra .B. PATOFISOLOGI Diskus intervertebralis mengalami kehilangan cairan dan elastisitas seiring dengan usia, sehingga terjadi retakan dan fisura. Ligamen-ligamen di sekitarnya juga kehilangan elastisitasnya dan membentuk traction spurs. Diskus menjadi kolaps sebagai akibat dari inkompetensi biomekanikal, menyebabkan anulus bulging keluar. Seiring dengan penyempitan ruang diskus, anulus mengalami bulging, dan facet (permukaan sendi) saling menumpuk Pada saat annulus mengalami bulging, irisan melintang dari kanalis menyempit. Efek ini dapat diperberat dengan adanya hipertrofi dari facet joints (posterior) dan ligamentum flavum, yang menjadi semakin tebal seiring dengan usia. Ekstensi leher menyebabkan ligamentum untuk melipat ke dalam, mengurangi diameter anteroposterior (AP) dari kanalis spinalis.2 Osteofit-osteofit ini menstabilkan corpus vertebra yang berdekatan dengan tingkat dimana terjadi degenerasi diskus dan meningkatkan weight-bearing surface dari vertebral endplates. Akibatnya adalah penurunan dari gaya tekan pada masing-masing struktur ini. C. PEMERIKSAAN RADIOLOGIS Foto X-ray PolosFoto X-ray polos dengan arah anteroposterior, lateral dan oblique berguna untuk menunjukkan lumbalisasi atau sakralisasi, menentukan bentuk foramina intervertebralis dan facet joint, menunjukkan spondilosis, spondiloarthrosis, retrolistesis, spondilolisis, dan spondilolistesis. Stenosis spinalis centralis atau stenosis recessus lateralis tidak dapat ditentukan dengan metode ini. CT scanBeberapa ahli menganggap CT scan adalah gold standar untuk pencitraan vertebra lumbaliss, terutama untuk spondilosis dan penyakit lain pada diskus. Pada CT scan, herniasi diskus dan cekungancekungan akibat spondilosis terlihat jelas dan dapat diketahui hubungan kelainankelainan tersebut dengan serat saraf maupun medulla spinalis. Irisan yang terbuat tipis (1,5 sampal 2 mm) dengan resolusi tinggi cocok untuk pasien dengan radikulopati lumbaliss, karena teknik ini dapat memperlihatkan spur formation pada bagian lateral tulang serta stenosis foramina. CT yang dilakukan setelah kontras intrathekal juga dapat menunjukkan anatomi tulang belakang serta medulla spinalis secara detil. MRIMRI dapat menunjukkan batasbatas jaringan lunak dan penekanan diskus. Selain itu dapat juga ditentukan perubahan intensitas sinyal dari medula spinalis sehingga dapat diketahui seberapa besar / parahnya kerusakan medulla spinalis. Sinyal terang pada medula spinalis pada tempat terjadinya penekanan adalah tanda bahwa prognosisnya lebih buruk. Selain itu adanya atrofi yang berat pada medulla spinalis juga mengarah pada prognosis yang buruk. Dengan diperkenalkannya pencitraan gradientecho yang menggunakan sudut yang terbatas sehingga terjadi kontras yang tinggi antara cairan serebrospinal yang hiperintens dan medula spinalis, jaringan lunak intraspinal, struktur tulang yanng hipointens telah meningkatkan sensitivitas MRI dalam mendeteksi adanya gangguan kanalis neuralis akibat pembentukan osteofit atau hemiasi nukleus pulposus. D. PERANAN FISIOTERAPITujuan tindakan fisioterapi pada kondisi ini yaitu untuk meredakan nyeri, mengembalikan gerakan, penguatan otot, dan edukasi postur. Adapun intervensi yang bias digunakan dalam kondisi ini, adalah sebagai berikut: Heat , heat pad dapat menolong untuk meredakan nyeri yang terjadi pada saat penguluran otot yang spasme. Ultrasound, sangat berguna untuk mengobati thickening yang terjadi pada otot erector spinae dan quadratus lumborum dan pada ligamen (sacrotuberus dan saroiliac) Corsets, bisa digunakan pada nyeri akut Relaxation, dalam bermacam-macam posisi dan juga pada saat istirahat, maupun bekerja. Dengan memperhatikan posisi yang nyaman dan support. Posture education, deformitas pada postur membutuhkan latihan pada keseluruhan alignment tubuh. Mobilizations, digunakan untuk stiffness pada segment lumbar spine, sacroiliac joint dan hip joint. Soft tissue technique, pasif stretching pada struktur yang ketat sangat diperlukan, friction dan kneading penting untuk mengembalikan mobilitas supraspinous ligament, quadratus lumborum, erector spinae dan glutei. Traction, traksi osilasi untuk mengurangi tekanan pada akar saraf tetapi harus dipastikan bahwa otot paravertebral telah rileks dan telah terulur. Hydrotherapy, untuk relaksasi total dan mengurangi spasme otot. Biasanya berguna bagi pasien yang takut untuk menggerakkan spine setelah nyeri yang hebat. Movement, hold relax bisa diterapkan untuk memperoleh gerakan fleksi. Bersamaan dengan mobilitas, pasien melakukan latihan penguatan untuk otot lumbar dan otot hip. Advice , Tidur diatas kasur yang keras dapat menolong pasien yang memiliki masalah sakit punggung dan saat bangun, kecuali pada pasien yang nyeri nya bertambah parah pada gerakan ekstensi. Jika pasien biasanya tidur dalam keadaan miring, sebaiknya menggunakan kasur yang lembut.