Peran Vitamin d3 Dalam Terapi Herniasi Diskus Lumbalis-Aspek

download Peran Vitamin d3 Dalam Terapi Herniasi Diskus Lumbalis-Aspek

of 21

description

neuro

Transcript of Peran Vitamin d3 Dalam Terapi Herniasi Diskus Lumbalis-Aspek

Peran vitamin d3 dalam terapi herniasi diskus lumbalis-aspek nyeri dan sensorik:protokol penelitian untuk penelitian terkontrol acak Mahsa Sedighi (1 *) and Ali Haghnegahdar (2) 1) Department of Neurosurgery, Shiraz Medical School, Shiraz University of Medical Sciences, PO Box 71345-1536, Shiraz, Iran

Peran vitamin D3 dalam terapi herniasi diskus lumbalis-aspek nyeri dan sensorik:protokol penelitian untuk penelitian terkontrol acakMahsa Sedighi (1 *) and Ali Haghnegahdar (2)1) Department of Neurosurgery, Shiraz Medical School, Shiraz University of Medical Sciences, PO Box 71345-1536, Shiraz, Iran

PEMBIMBING : DR.NH.MERCY LTSp.SPENYUSUN : SHELLY PURNAMA HUTABARAT1Abstrak Reseptor vitamin D telah diidentifikasi di sumsum tulang belakang, radiks nervus, ganglia radiks dorsal dan sel glia, dan asosiasi polimorfisme genetiknya pada perkembangan degenerasi dan herniasi diskus lumbalis telah dicatat Herniasi diskus lumbalis adalah proses yang melibatkan sel-sel imun dan inflamasi dan proses yang merupakan target untuk tindakan regulasi imun dari vitamin D sebagai hormon neurosteroid. Metode/desainPenelitian klinis acakTerkontrol- plaseboDouble-blind. Populasi penelitian mencakup 380 kasus dengan herniasi diskus lumbalis yang dibuktikan dengan pemeriksaan fisik dan konfirmasi oleh MRI.INTERVENSIPasien dalam kelompok intervensi akan menerima injeksi intramuskular dosis tunggal 300.000 IU vitamin D3 (1 ml).KRITERIA INKLUSISingle-levelLDHTidak ada patologi tulang belakang yang terjadi bersamaan atau sebelumnya ada (Misalnya, spondylolysis, spondylolisthesis, infeksi,tumor, fraktur)Durasi nyeri discogenic kurang dari 8 minggu dari onset evaluasi dokterKepatuhan pada protokol penelitianPenelitian laboratorium normal yang tidak merupakan kontraindikasi dari injeksi vitamin D3

KRITERIA EKSKLUSISuplementasi harian lebih dari 800 IU vitamin D3Level kalsium serum di atas 10,5 mg/dlHiperkalsiuria (rasio kalsium/kreatinin spot urin di atas 0,4)Limfoma, sarkoidosis, tuberkulosis (TB), hiperparatiroidisme, penyakit celiac atau sindrom malabsorpsiRiwayat batu ginjalRiwayat nyeri punggung inflamasiGangguan tes fungsi ginjal (tingkat filtrasi glomerulus kurang dari 30 ml/menit/1,73 m2) Gangguan tes fungsi hatiNilai-nilai fosfor serum, alkali fosfatase, dan hormon paratiroid abnormal Gula darah puasa di atas 126 mg/dl

Latar BelakangTerapi medis adalah langkah pertama dalam terapi untuk lumbar disc herniation (LDH), kecuali untuk pasien yang memerlukan dekompresi bedah segeraObat yang digunakan dalam terapi nyeri LDH dan defisit sensorik : relaksan otot, analgesik, kortikosteroid, antidepresan dan antiepileptik.

Vitamin D adalah hormon secosteroid yang memiliki banyak fungsi tulang dan nonskeletal. Selain aksi klasiknya pada metabolisme tulang dan osteoporosis, hubungan dan perannya dalam kaitannya dengan penyakit lainnya seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit kardiovaskuler, multiple sclerosis,dll...Beberapa informasi yang mendasari penelitian :Vitamin D telah disebut sebuah hormon neurosteroid, mengingat peran protektifnya terhadap neurotoksisitas dan jalur detoksifikasi dan juga reseptornyapada berbagai bagian berbeda dari sistem saraf pusat. Reseptor Vitamin D ada pada corda spinalis, radiks nervus, ganglia radiks dorsal dan sel glial. Polimorfisme gen reseptor Vitamin D memiliki peran dalam pengembangan degenerasi dan herniasi diskus lumbalis Diskus sebagian besar terdiri dari jaringan avaskular dengan sensitivitas yang besar untuk suplai nutrisional

Vitamin D memiliki sifat regulatorik imun yang dapat men-downregulasi sitokin proinflamasi dan upregulasidari sitokin anti-inflamasi Vitamin D memiliki sifat yang mempertahankan terhadap cedera sel yang disebabkan melalui radikal bebas, reactive oxygen species, glutathione dan glutamat Vitamin D memiliki peran dalam rasa nyeri dengan men-downregulasi sitokin inflamasi yang menghasilkan rasa nyeri secara langsung,dengan merangsang pelepasan mediator nyeri,dengan meng-upregulasi sitokin anti-inflamasi untuk membantu tubuh memerangi inflamasi, dengan perannya dalam menghilangkan metabolit toksik atau dengan meningkatkan pool antioksidan. Peran dari reseptor vitamin D pada otot skelet dan dampaknya pada kekuatan dan fungsi otot telah diidentifikasi

Penelitian tentang perubahan yang terjadi pada LDH telah dilakukan : Kontribusi dari sitokin inflamasi dalam patogenesis LDH telah banyak dibahas dalam literatur. Hernia nucleus pulposus, baik dengan sifat-sifat imunogenik sendiri atau dengan menginduksi sebuah respon imunologis pada radiks nervus, ganglia radiks dorsal dan otot disekitarnya, adalah titik awal untuk kaskade dari inflamasi yang dimulai melalui aktivasi sel imun ,infiltrasi dan pelepasan sitokinNyeri neuropatik melibatkan aktivasi neuron, sel-sel glial dan sistem imun. Ganglia radiks dorsal memainkan peran penting dalam LDH, tidak hanya oleh efek dari sitokin inflamasi yang dilepaskan tetapi juga dengan secara aktif memperkuat inflamasi dengan memproduksi sitokin proinflamasi dan mediator nyeri yang mempengaruhi persepsi nyeri dan nosisepsi. Di antara zat-zat ini adalah faktor neurotropik yang diturunkan dari otak.

Faktor lainnya adalah faktor neurotropik yang diturunkan dari sel glial (glial cell-derived neurotrophic factor/GDNF).Telah terbukti bahwa GDNF mengurangi situasi nyeri neuropatik. Menariknya, vitamin D mempengaruhi nyeri neuropatik dengan secara langsung menekan oksida nitrat yang dapat diinduksi yang diekspresikan dalam sel glial atau dengan mempengaruhi zat lain, seperti spesies oksigen reaktif atau glutamat.3. Penelitian detail dari sitokin inflamasi dan mediator nyeri yang berikutnya dilepaskan pada LDH telah menunjukkan bahwa ada pergeseran ke arah aktivitas sel T-helper tipe 14. Vitamin D mengurangi jumlah dan fungsi sel T-helper tipe 1 5. Perubahan otot yang berhubungan dengan nyeri punggung telah dipelajari. Penelitian telah menunjukkan bagaimana otot dipengaruhi oleh LDH.PENILAIAN LABORATORIUMWawancara pra-intervensi berbasis klinik dan pemeriksaan fisik akan meliputi hal berikut :McGill Pain QuestionnaireSkala analog visual (visual analogue scale/VAS)Pemeriksaan fisik untuk mendeteksi defisit sensorik.

RANDOMISASIPasien akan dikategorikan atas dasar level serum 25-hidroksi vitamin D3 mereka dibagi ke dalam tiga kelompok:Kelompok 1: Level 25-hidroksi vitamin D3 optimum (32-50 ng/ml)Kelompok 2: Level 25-hidroksi vitamin D3 defisien (kurang dari 10 ng/ml)Kelompok 3: Level 25-hidroksi vitamin D3 insufisien (kurang dari 32 ng/ml)

Masing-masing kelompok akan dirandomisasi, berdasarkan pada nomor yang dihasilkan komputer secara acak, menjadi dua kelompok untuk menerima injeksi intramuskular 300.000 IU vitamin D3 (1 ml) atau air distilasi saja (1 ml). Semua pasien akan diresepkan dengan kapsul Meloxicam 15 mg perhari. Populasi penelitian akan diperingatkan secara lisan dan tertulis tentang potensi efek samping yang berat dari vitamin D3 (mual, muntah, nyeri perut, rasa logam, kesulitan bernapas). Mereka harus memiliki akses ke terapi gawat darurat apabila efek samping terjadiPenelitian ini akan berlangsung 15 hari. Setelah injeksi vitamin D3, pasien akan dihubungi melalui telepon setiap 3 hari untuk menilai efek sensorik dan nyeri dari vitamin D3 dengan McGill Pain Questionnaire dan VAS (total lima kali). Peserta akandisediakan VAS sehingga mereka dapat melihat skala dan melaporkan beratnya rasa nyeri mereka selama wawancara dengan teleponDISKUSIAtas dasar sifat inflamasi dari herniasi diskus dan efek imunomodulator dari vitamin D, serta adanya reseptor vitamin D pada berbagai bagian dari area yang terpengaruh dalam proses herniasi, kami mengusulkan sebuah peran baru untuk vitamin D dalam terapi nyeri discogenic dan defisit sensorik yang terkait dengan patologi ini. Kami berhipotesis bahwa vitamin D3 memainkan sebuah peran dalam mengurangi beratnya nyeri discogenic dan vitamin D3 dapat memperbaiki defisit sensorik yang terkait discogenic.

TUJUAN UMUM Pengaruh vitamin D3 pada nyeri discogenicPengaruh vitamin D3 pada defisit sensorik discogenicPengaruh level 25-hidroksi vitamin D3 post-terapi pada rasa nyeri dan beratnya defisit sensorikMenentukan level cut-off dari 25-hidroksi vitamin D3 yang efisien dalam memperbaiki rasa nyeri dan defisit sensorik

TUJUAN APLIKATIFMengusulkan vitamin D3 sebagai bagian dari terapi medis untuk LDHMeningkatkan kualitas hidup pasien LDHMengurangi beban ekonomi dan kesehatan dari LDH

TERIMA KASIH