SPO Triase

2
Akreditasi Puskesmas dan Klinik .12/13 Pedoman Dokumen. Puskesmas Berbah TRIASE SOP No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Berbah drg. Dwi Prastowo S 19630326 200003 1 002 Terbitan :01 No. Revisi : 0 Tgl. Mulai Berlaku : Halaman : 1- 1 1. Penge rtian Memilah dan menentukan derajat kegawatan penderita. 2. Tujua n Sebagai acuan menentukan prioritas dan tempat pelayanan medik penderita. 3. Kebij akan Mendahulukan penderita yang lebih gawat bukan yang datang dahulu. 4. Refer ensi 5. Prose dur 1. Penderita datang diterima petugas / paramedis UGD 2. 2. in form concern (penandatangan persetujuan tindakan) oleh keluarga pasien. 3. 3. Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya. Oleh paramedis yang terlatih / dokter. 4. 4. Penderita dibedakan menurut kegawatnnya dengan memberi kode huruf : 5. a. P III adalah penderita tidak gawat dan tidak darurat. 6. Misalnya : Penderita Common Cold, penderita rawat jalan, abses, luka robek, 7. b. P II adalah penderita yang kegawat daruratan masih tidak urgent 8. Misalnya : Penderita Thipoid, Hipertensi,DM, 9. c. P I adalah penderita gawat darurat (pasien dengan kondisi mengancam) 10. Misalnya : Penderita stroke trombosis, luka bakar, Appendic acuta, KLL , CVA, MIA, asma bronchial dll 11. 12. 5. Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna : P I-PII-PIII. 13. 6. Pada waktu jam kerja penderita dengan prioritas PIII dikirim ke BP / rawat jalan 6. Distr Tim Muti

description

Triase

Transcript of SPO Triase

Disetujui oleh:

Akreditasi Puskesmas dan Klinik .12/13Pedoman Dokumen.

Puskesmas BerbahTRIASE

SOPNo. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Berbahdrg. Dwi Prastowo S19630326 200003 1 002

Terbitan :01

No. Revisi : 0

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman : 1- 1

1. PengertianMemilah dan menentukan derajat kegawatan penderita.

2. TujuanSebagai acuan menentukan prioritas dan tempat pelayanan medik penderita.

3. KebijakanMendahulukan penderita yang lebih gawat bukan yang datang dahulu.

4. Referensi

5. Prosedur1. Penderita datang diterima petugas / paramedis UGD

2. 2. in form concern (penandatangan persetujuan tindakan) oleh keluarga pasien.

3. 3. Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya. Oleh paramedis yang terlatih / dokter.

4. 4. Penderita dibedakan menurut kegawatnnya dengan memberi kode huruf :

5. a. P III adalah penderita tidak gawat dan tidak darurat.

6. Misalnya : Penderita Common Cold, penderita rawat jalan, abses, luka robek,

7. b. P II adalah penderita yang kegawat daruratan masih tidak urgent

8. Misalnya : Penderita Thipoid, Hipertensi,DM,

9. c. P I adalah penderita gawat darurat (pasien dengan kondisi mengancam)

10. Misalnya : Penderita stroke trombosis, luka bakar, Appendic acuta, KLL , CVA, MIA, asma bronchial dll

11. 5. Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna : P I-PII-PIII.

12. 6. Pada waktu jam kerja penderita dengan prioritas PIII dikirim ke BP / rawat jalan

6. DistribusiTim Muti

7. Dokumen Terkait