SPO DNR

5
RSU AMINAH BLITAR Jl. Veteran 39 Blitar DNR ( Do Not Resusitate ) No Dokumen : 6/ YANMED/II/2013 No Revisi : 1 Halaman : 1 / 1 . STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit: 7 Januari 2013 Ditetapkan, Direktur dr. H. M. David Ilahude, MS NRP. 05010001 Pengertian Resusitasi: Intervensi medis yang bertujuan untuk memulihkan aktivitas jantung atau pernapasan, dan yang tercantum di sini: 1. Pacu jantung (penekanan dada) 2. Defibrilasi 3. Assisted ventilasi 4. endotrakeal intubasi 5. Pemberian obat kardiotonik DNR Order : Perintah untuk menahan resusitasi. Sebuah Order DNR dianggap hanya jika satu atau lebih kondisi berikut ada: 1. Terdapat bukti legal baik fotocopi maupun asli yang berisi order DNR. 2. Pasien memakai Medallion /gelang DNR. 3. Untuk pasien yang berada dalam fasilitas perawatan kesehatan berlisensi atau yang sedang ditransfer antara fasilitas kesehatan berlisensi, dokumen yang ditulis dalam catatan permanen medis pasien yang berisi pernyataan "Jangan Resusitasi", "Kode Tidak Resusitasi", ’Do Not Resuscitate (DNR)” atau "Tidak CPR", telah dilihat oleh personil tenaga medis RSU Aminah. Keaslian dokumen ini harus secara verbal didokumentasikan oleh saksi dari fasilitas perawatan kesehatan Tujuan Untuk menetapkan kriteria ketika menentukan kelayakan menahan tindakan

description

do not resuscitate

Transcript of SPO DNR

Page 1: SPO DNR

RSU AMINAH BLITAR

Jl. Veteran 39 Blitar

DNR

( Do Not Resusitate )

No Dokumen :6/ YANMED/II/2013

No Revisi :1

Halaman :1 / 1

.

STANDARPROSEDUR

OPERASIONAL

Tanggal Terbit:7 Januari 2013

Ditetapkan,Direktur

dr. H. M. David Ilahude, MSNRP. 05010001

Pengertian Resusitasi: Intervensi medis yang bertujuan untuk memulihkan aktivitas jantung atau pernapasan, dan yang tercantum di sini:1. Pacu jantung (penekanan dada)2. Defibrilasi3. Assisted ventilasi4. endotrakeal intubasi5. Pemberian obat kardiotonik

DNR Order : Perintah untuk menahan resusitasi. Sebuah Order DNR dianggap hanya jika satu atau lebih kondisi berikut ada:1. Terdapat bukti legal baik fotocopi maupun asli yang berisi order DNR. 2. Pasien memakai Medallion /gelang DNR.3. Untuk pasien yang berada dalam fasilitas perawatan kesehatan berlisensi atau yang sedang ditransfer antara fasilitas kesehatan berlisensi, dokumen yang ditulis dalam catatan permanen medis pasien yang berisi pernyataan "Jangan Resusitasi", "Kode Tidak Resusitasi", ’Do Not Resuscitate (DNR)” atau "Tidak CPR", telah dilihat oleh personil tenaga medis RSU Aminah. Keaslian dokumen ini harus secara verbal didokumentasikan oleh saksi dari fasilitas perawatan kesehatan

Tujuan Untuk menetapkan kriteria ketika menentukan kelayakan menahan tindakan resusitasi yang memenuhi persyaratan perundang-undangan dan hak-hak pasien

Kebijakan Tidak boleh dilakukan resusitasi pada pasien yang mempunyai DNR, kecuali sampai belum dibuktikan dengan keterangan yang jelas dan legal.

Prosedur 1. Semua pasien memerlukan evaluasi medis segera.

2. Semua pasien dengan tanda-tanda vital tidak ada yang tidak "jelas mati," harus diperlakukan dengan tindakan resusitasi, kecuali petugas medis RSU Aminah disajikan dengan Order DNR sebagaimana ditentukan sebelumnya. Tanda jelas mati (triple zero):

Jelas pasien meninggal adalah mereka ditemukan non-

Page 2: SPO DNR

RSU AMINAH BLITAR

Jl. Veteran 39 Blitar

DNR

( Do Not Resusitate )

No Dokumen :6/ YANMED/II/2013

No Revisi :1

Halaman :2 / 1

.

bernapas, pulseless, asystolic, dan memiliki satu atau lebih dari jangka panjang indikasi berikut kematian.

o Dekapitasi

o Rigor Mortis tanpa hypothermia

o Profound dependent lividity

o Decomposition (pembusukan)

o Mummifikasi / putrifikasi

o insenerasi

o pembekuan mayat

3. Identifikasi yang benar dari pasien sangat penting dalam proses ini. Jika tidak mengenakan Medallion DNR, pasien harus positif diidentifikasi sebagai orang yang disebutkan dalam Orde DNR. Hal ini biasanya akan memerlukan baik kehadiran saksi atau band identifikasi.

4. Ketika Order DNR adalah operasi, jika pasien tidak teraba nadi dan apneu, resusitasi akan ditahan atau dihentikan. Pasien menerima perawatan lengkap selain resusitasi (misalnya, untuk obstruksi jalan napas, nyeri, dyspnea, perdarahan, dll)

5. Sebuah Order DNR dianggap batal dan tidak berlaku di bawah salah satu kondisi berikut. Jika ada dari keadaan ini terjadi, pengobatan yang tepat akan terus atau segera dimulai, termasuk resusitasi, jika perlu.

a. Pasien sadar dan menyatakan bahwa ia ingin resusitasi.

b. Ada keberatan atau perselisihan dengan anggota keluarga atau pengasuh.

c. Ada pertanyaan/ perselisihan mengenai keabsahan Order DNR.

6. Petunjuk penting lainnya, seperti informal "Wasiat hidup" atau instruksi tertulis tanpa agen untuk Perawatan Kesehatan, mungkin ditemui. Jika hal ini terjadi, resusitasi harus dimulai, jika ada indikasi.

7. Jika agen perawatan resusitasi tidak dilakukan, petugas medis RSU Aminah harus menginformasikan agen

Page 3: SPO DNR

RSU AMINAH BLITAR

Jl. Veteran 39 Blitar

DNR

( Do Not Resusitate )

No Dokumen :6/ YANMED/II/2013

No Revisi :1

Halaman :3 / 1

.

konsekuensi dari permintaan.

8. Order DNR harus dihormati selama transportasi rujukan. Dalam hal pasien berakhir selama transportasi, berikut harus dipertimbangkan:

a. Kecuali secara khusus meminta, pasien tidak harus dikembalikan ke kediaman pribadi atau fasilitas keperawatan terampil.

b. Lanjutkan ke rumah sakit tujuan atau kembali ke rumah sakit yang berasal jika waktu tidak berlebihan.

c. Jika waktu transportasi akan berlebihan, mengalihkan ke rumah sakit terdekat.

9. Untuk semua kasus ketika seorang pasien dengan Order DNR ditemui, petugas RSU Aminah harus mendokumentasikan berikut pada laporan perawatan pra-rumah sakit mereka:

a. Nama dokter pasien menandatangani Order DNR.

b. Tanggal perintah itu ditandatangani.

c. Jenis DNR Order (DNR Medallion, pra-rumah sakit DNR Form, ditulis urutan bagan fasilitas perawatan kesehatan berlisensi).

d. Nama orang yang mengidentifikasi pasien jika Medallion/ gelang DNR bukanlah dasar keputusan.

Unit Terkait 1. UGD2. Ambulance3. Rawat inap4. ICU5. OK