spm paru

31
HAEMAPTOE Definisi Hemoptoe atau batuk darah adalah ekspretorasi darah atau mucus yang berdarah. Dahak berdarah yang dibatukkan berasal dari saluran pernapasan bagian bawah, dimana yang bersangkutan mengalami beban mental, gelisah dan ketakutan sehingga penderita menambah batuknya Peradangan - Tuberkulosa - Bronkiektasis - Abses paru - Pneumonia Neoplasma - Karsinoma paru - adenoma Lain-lain - Tromboemboli paru-infark paru - Hemmoragic diatese - Hipertensi pulmonal primer di sebabkan oleh tuberkulosa paru Anamnesa Darah dibatukkan dengan rasa panas Darah berbuih bercampur udara Darah segar berwarna merah muda Anemia

Transcript of spm paru

HAEMAPTOE

DefinisiHemoptoe atau batuk darah adalah ekspretorasi darah atau mucus yang berdarah. Dahak berdarah yang dibatukkan berasal dari saluran pernapasan bagian bawah, dimana yang bersangkutan mengalami beban mental, gelisah dan ketakutan sehingga penderita menambah batuknya

Peradangan

Tuberkulosa

Bronkiektasis

Abses paru

Pneumonia

Neoplasma

Karsinoma paru

adenoma

Lain-lain

Tromboemboli paru-infark paru

Hemmoragic diatese

Hipertensi pulmonal primer di sebabkan oleh tuberkulosa paru

Anamnesa Darah dibatukkan dengan rasa panas

Darah berbuih bercampur udara

Darah segar berwarna merah muda

Anemia

Pemeriksaan FisikUntuk mengetahui perkiraan penyebabnya

Pemeriksaan Penunjang Laboratorium

Darah tepi dapat membatu memperkirakan beratnya perdarahan dan perlu tidaknya dilakukan tranfusi darah

Masa perdarahan dan pembekuan Radiology roentgen thorak AP : untuk memperoleh gambaran lebih jelas penyebab yang mendasarinya

Komplikasi Asfiksia

Pneumonia aspirasi

Atelektasis

Anemia yang berat

Syok hemorogik

Terapi/Petalaksanaan Rawat inap untuk observasi dan evaluasi lebih lanjut perdarahannya dan keadaan umum, vital sign

Istirahat total, penderita diminta tenang

Penderita ditidurkan trendelenburg kearah sisi yang sakit sambil dilakukan penghisapan

Jalan nafas tetap terbuka bila perlu pasang endotracheal tube

Infuse dan tranfusi atas indikasi

Obat-obat hemostatik : asam traneksamat, karbamazokrom, vit K, vit C

Bila pasien gelisah diberi obat dengan efek sedative ringan, batuk yang berlebihan dan merangsang timbulnya perdarahan yang lebih banyak harus diberikan obat penekan batuk, yang dianjurkan adalah codein sulfat tiap 3 4 jam

Tranfusi darah diberikan bila Ht turun dibawah 25-30 Hb dibawah 10 gr% dan perdarahan masih berlangsung

Perdarahan yang massif (600-1.00 cc/24 jam) dan mengancam jiwa memerlukan usaha yang agresif invasive berupa bronkoskopi atau operasi cito bila :

Batuk batuk darah > 600 cc/24 jam dan dalam pengamatan tidak berhenti

Bila batuk < 600 cc/24 jam tetapi lebih dari 250 cc/24 jam, hb < 10g% dan berlangsung terus

Batuk darah < 600 cc/24 jam tetapi dalam observasi selama 48 jam perdarahan tidak berhenti

Out put

Batuk darah yang profus dan bergumpal prognosanya jelek

Lama Prawatan

1-3 minggu tergantung perdarahan yang terjadiTUBERKULOSIS PARU (TB PARU/KP)DefinisiTuberkulosa paru adalah penyakit infeksi paru yang bersifat kronis yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosa.Anamnesa atuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum

Malaise; gejala flu

Batuk darah

Demam derajat rendah

Kadang-kadang disertai nyeri dada

Pemeriksaan Fisik Tanda-tanda infiltrate (redup, bronchial, ronchi basah, dll)

Tanda-tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum

Secret di saluran napas dan ronki

Suara napas amforik karena adanya kavitas yang berhubungan langsung dengan bronchus

Pemeriksaan Penunjang Laboratorium

Darah rutin (LED meningkat limfositosis)

Sputum BTA

Tes PAP (peroksidase anti perioksidase), tes uji serologi

Tes mantoux/tuberkulin

Radiology roentgen thorak PA dan lateral

Gamabran foto thoraz yang menunjang diagnosis paru yaitu :

Bayangan lesi terletak di lapangan atas paru atau segmen apical lobus bawah

Bayangan berawan (patcy) atau bercak (nodular)

Adanya kavitas tunggal atau ganda

Kelainan bilateral terutama di lapangan atas paru

Adanya kalsifikasi

Bayangan menetap pada foto tulang beberapa minggu kemudian

Bayangan milier

Terapi

Rawat jalan

Kriteria rawat inap

Batuk darah hebat

Sesak hebat

Diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP)

Medikamentosa : OAT

Masa Perawatan

2-3 minggu ASMA BRONCHIALEDefinisiAsma bronciale adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa peningkatan reaktivitas trachea dan bronchus terhadap berbagai rangsangan sehingga terjadi penyempitan umum saluran nafas, yang dapat dihilangkan oleh pengaruh obat-obatan

Klasifikasi Asma Bronchiale :

Asam bronchiale tipe non atopi (intrinsik)

Asma bronchiale tipe atopi (ekstrinsik)

Asma bronchiale campuran (mixed)

Diagnosa banding :

Asma kardiale

Peumothoraks

TB paru

Ekstrinsik alergi alveoliti

Anamnesa Nafas berbunyi/bising mengi (wheezing) yang terdengar dengan atau tanpa stetoskop

Batuk produktif, sering pada malam hari

Sesak

Nafas atau dada seperti tertetkan

Gejala bersifat paroksismal, yaitu membaik pada siang hari dan memburuk pada malam hari

Riwayat penyakit keluarga; riwayat adanya alegi

Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : compos mentis : cemas/gelisah; panic; berkeringat

Tekanan darah meningkat; nadi meningkat

Pulsus paradoksus; penurunan tekanan darah sistolik lebih dari 10mmHg pada waktu inspirasi

Frekuensi pernapasan meningkat

Sianosis

Hipertropi otot-otot Bantu pernafasan

Paru : ekspirium yang memanjang ; wheezing

Pemeriksaan Penunjang Laboratorium

Darah rutin (eosionofil drah meningkat > 250/mm3)

Sputum (eosinofil, spiral crushman, kristal charocot-leyden)

Analisa gas darah pada status asmatikus

Radiology roentgen tidak ada tanda-tanda yang khas

Faal paru : menurunnya FEVI

Uji kulit : untuk menunjukkan adanya alergi

Uji provokasi bronkus : dengan inhalasi histamine, asetilkolin, alergen

Terapi

Tujuan terapi asma adalah :

Menyembuhkan dan mengendalikan gejala asma

Mencegah kekambuhan

Mengupayakan fungsi paru senormal mungkin serta mempertahankannya

Mengupayakan aktivitas harian pada tingkat normal termasuk melakukan latihan

Menghindari efek samping obat asma

Mencegah obstruksi jalan nafas ireversibel

Pengobatan nonmedikamentosa

Waktu serangan :

Pemberian oksigen

Pemberian cairan

Drainase postural

Menghindari paparan alergen

Diluar serangan :

Pendidikan

Imunoterapi/desensitisasi

Pelayanan/control emosi

Pengobatan medika mentosa

Waktu serangan :

Bronkodilator :

Golongan adrenergic : adrenalis 0,3 cc

Golongan methylcantine : aminophyllin 5-10 cc/5-10 menit

Golongan antikolinergik : SA

Antihistamin

Kortikosteroid

Antibiotika

Ekspektoran

Diluar serangan :

Disodium chromoglycate (DSCG)

katotifen

Komplikasi

Emfisema

Kor pulmonale

Pneumothoraks

Status asmatikus

Gagal nafas

Infeksi, pneumonia

Lama Perawatan

Beberapa hari s.d 1 mingguBRONKITIS AKUT

DefinisiBronchitis akut adalah radang akut pada saluran nafas bagian bawah (bronkus)

Etiologi :

Infeksi virus, bakteri, jamur

Alergi : asma

Bahan kimia : susu, asap rokok, dll

Kriteria DiagnosaA. Anamnesis Sering didahului infeksi saluran nafas atas

Gejala : batuk kering (awal), pilek, nyeri substernal, kemudian batuk berdahak

B. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum baik

Didapatkan ronkhi kering atau kasar pada auskultasi paru

C. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium : darah rutin : lekositosis ringan atau normal

Radiology rontgen

Terapi Rawat jalan / rawat inap

Istirahat

Medikamentosa : antibiotik; simptomatik (antipiretik, obat batuk)

Roborantia

Diagnosis Banding Alergi

TB paru

Sinusitis, tonsilitis, adenoiditis

Benda asing

Kelainan bawaan

Komplikasi Otitis media

Sinusitis

Pneumonia

Lama Perawatan

1 mingguPENATALAKSANAAN PNEUMONIADefinisiPneumonia adalah infeksi akut pada parenkim paru dimana asinus terisi dengan cariran radang dengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel radang ke dinding alveoli dan rongga interstisium yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau parasit.

Kriteria DiagnosaAnamnesis

Panas badan sampai menggigil

Didahului oleh batuk berdahak berwarna hijau sampai merah dan purulen, pilek

Sesak nafas kadang-kadang ada nafas cuping hidung

Sianosis

Kadang-kadang nyeri dada

Pemeriksaan Fisik

Retraksi intercosta

Dada yang sakit tertinggal

Palpasi : stem fremitus meningkat disisi yang sakit

Perkusi : redup

Auskultasi : nafas bronchial, ronkhi basah halus nyaring, egofoni, bonchofoni

Takikardi dan takipnoe

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : darah rutin: lekositosis bergeser ke kiri, LED meningkat

Radiology roentgen : bercak infiltrate menyebar atau sebagian lobus

Terapi

Rawat jalan / rawat inap

Istirahat

Medikamentosa : antibiotic, antijamur, antiviral

Fisioterapi : Drainase postural, chest fisioterapi

Penanganan penyulit

Komplikasi Empiema

Efusi pleura

Abses paru

Atelektasis

Perikarditis

Meningitis

Lama Perawatan

1-2 mingguPNEUMOTORAKDefinisiAdalah adanya udara di dalam rongga pleura antara dinding dada dan paru yang disebabkan oleh trauma thorak atau dapat terjadi secara spontan

Klasifikasi Diagnosis

Berdasarkan terjadinya : artificial, traumatic, spontan

Berdasarkan lokasi : parietalis, mediastinalis, basalis

Berdasarkan derajat kolaps : totalis, parsialKriteria DiagnosaAnamnesis

Sesak biasanya mendadak, makin lama makin berat

Nyeri dada

Dapat disertai batuk atau tidak

Pemeriksaan Fisik

Sesak ringan sampai berat

Nafas tersengal-sengal dan pendek

Tanda atau dengan sianosis

Lemah sampai syok, berkeringat dingin

Inspeksi dada : dapat terjadi pencembungan dan gerak nafas tertinggal pada sisi yang sakit

Palpasi : iktus kordis terdorong ke sisi yang sehat, stem fremitus melemah atau hilang

Perkusi hiper sonor

Auskultasi : suara nafas amporik

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : darah rutin

Radiology : roentgen thoraks

Terapi

Oksigenasi

Bila pneumothoraks sedikit dan pasien tidak sesak cukup diobservasi

Bila pasien sesak harus dipasang WSD mini

Bila penumothoraks berulang dapat dilakukan pleurodesis

Lama Perawatan

2 - 4 mingguEFUSI PELURADefinisiAdalah terkumpulnya akumulasi cairan pada cavum pleura

Etiologi :

a. Transudat

Kegagalan jantung kongestif, sindroma nefrotik

Ascites, meig syndrome

Vena cava superior sydrome

b. Eksudat

Infeksi, tuberkolusa, pneumonia, dsb

Tumor

Infark paru

c. Efusi hemoragik

Tumor

Trauma

Infeksi

Tuberkulosa

d. Defuse bilateral

Kegagalan jantung kongestif, sindroma nefrotik

Ascites, infark paru, tumor, tuberkolusa

SLE

Klasifikasi Diagnosis

Anamnesis

Nyeri pleuritik terutama pada akhir inspirasi dan dyspnoe

Nyeri bertambah pada pergerakan nafas sehingga penderita menahan nafasnya

Febris

Batuk non produktif

Pemeriksaan Fisik

KU : tampak sakit

Suara nafas menurut

Palpasi : stem fremitus tidak ada

Perkusi : redup

Auskultasi : suara nafas berkurang, ronkhi basah kasar nyaring

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : jernih kekuningan

Silotorax : putih seperti susu

Empiema : Kendal dan keruh

Empiema anaerob : bau busuk dan keruh

Malignan mesotelioma : sangat kental dan berdarah

Perhitungan sel dan sitologi

Radiology roentgen : terlihat hilangnya sudut costofrenicus dan akan terlihat gambaran radioopaque homogen dengan permukaan melengkung jika jumlah cairan efusi lebih dari 300 cc pergeseran mediastinum dapat ditemukan

Terapi

Drainase cairan jika efusi pleura menimbulkan gejala subyektif seperti nyeri, dyspnoe dan lain-lain. Cairan efusi pleura sebanyak 1-1,5 l perlu dikeluarkan segera untuk mencegah edema paru. Jika jumlah cairan efusi lebih banyak maka pegneluran cairan berikutnya 1 jam berikutnya

Antibiotic

Pleurodesis

Operasi

Komplikasi

Infeksi

Fibrosis paru

Lama Perawatan

1 2 mingguEMPIEMA THORAKDefinisiAdalah suatu proses supurasi pada rongga thorak

Etiologi :

Infeksi berasal dari paru

Pneumonia

Abses paru

Bronkhiektatis

TB paru

Aktinomikosis paru

Infeksi dari luar paru

Trauma thorak

Pembedahan thorak

Thoracosintesis

Subfrenic abses

Amuba liver abses

Klasifikasi Diagnosis

Anamnesis

Empiema akut :

Panas tinggi, sesak nafas hebat, nyeri pleuritik, bisa sampai timbul toksemia, anemia, clubbing finger

Emfisema :

Disebut empiema kronis bila terjadi selama > 30 bulan, badan terasa lemah, pucat, clubbing finger, dada datar

Pemeriksaan Fisik

Empiema akut :

Ditemukan adanya tanda-tanda cairan didalam rongga pleura

Emfisema :

Inspeksi : retraksi intercostalis, dada yang sakit tertinggal

Palpasi : stem fremitus menurun.menghilang

Perkusi : redup

Ausk : ronkhi basah tidak nyaring atau redup

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : darah rutin, analisa cairan pleura

Adanya cairan dengan atau tanpa kelaian paru yang jelas

Bila ada fluid level (permukaan cairan datar) berarti ada udara yang disebabkan : saat thoracosintesi, fistel broncopleura, atau hasil dari pembentukan gas

Bronskopi (dirasakan ke RS dengan fasilitas tersebut)

Diagnosis pasti ditegakkan dari aspirasi drainase

Terapi

Prinsip pengobatannya adalah pengosongan dari nanah, bisa dilakukan WSD bila nanah sangat kental dan sukar diaspirasi, atau drainase terbuka bila indikasi untuk empiema kronik

Medikamentosa : antibiotic

Penutupan rongga empiema dengan dekortikasi dan thoracoplasti

Pengobatan kausal

Fisioterapi : pembebasan jalan nafas

Komplikasi

Bronkopeural fistel

Syok septic

Gagal jantung kongestif

Otitis media

Lama Perawatan

2- 4 mingguPPOK

( Penyakit Paru Obtruktif Kronis )DefinisiAdalah obstruktif jalan nafas yang tidak diketahui sebabnya, umumnya bersifat progresif bisa disertai hiperaktivitas bronkus dan sebagian bersifat reversibel, sebagian lain bersifat irreversibel

PPOK terdiri atas :

Emfisema

Bronchitis kronis

Factor-faktor penyebab

Kebiasaan merokok

Polusi udara

Paparan debu, asap gas-gas kimia akibat kerja

Riwayat infeksi saluran nafas

Bersifat genetic yaitu f/defesiensi alfa-1 antitripsi

Klasifikasi Diagnosis

Anamnesis

Bronchitis kronis

Batuk-batuk hampir setiap hari disertai pengeluaran dahak sekurang-kurangnya 3 bulan berturut-turut dalam waktu 1 tahun, paling sedikit minimal 2 tahun

Emfisema :

Sesak menetap dan progresif

Pemeriksaan Fisik

Bronchitis kronis :

Kadang ditemukan ronchi kering dilapangan paru

Emfisema :

Infeksi: dada cebung

Palpasi : stem fremitus meningkat

Parkusi : hipersonor

Ausk : suara nafas melemah, mungkin disertai wheezing

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : darah rutin, sputum, diff count

Radiology roentgen

Bronchitis kronis :

Memperlihatkan tabula shadow, berupa bayangan garis-garis pararel keluar hilur, menuju apex paru dan corak paru yang bertambah

Emfisema :

Menunjukkan adanya overinplasi dengan gambaran diafragma yang rendah dan datar, penciutan pembuluh darah pulmonal, dan penambahan corakan kedistal

Pemeriksaan faal paru

Analisa gas darah EKG

Terapi

Pencegahan : mencegah kebiasaan merokok, menghindari infeksi dan polusi udara

Terapi eksaserbasi akut : rawat inap

Oksigenasi, antibiotika, bronchodilator, fisioterapi

Terapi jangna panjang

Oksigen, antibiotika, bronchodilator, fisioterapi, mukolitik, dan ekspectoran, latihan fisik, rehabilitasi psikis dan pekerjaan

Komplikasi

Intoksikasi oksigen

Cor pulmonale

Gagal nafas

Lama Perawatan

2- 4 mingguTUMOR MEDIASTINUMDefinisiAdalah tumor yang terdapat pada rongga mediastinum

a. Mediastinum adalah suatu rongga yang terletak di bagian tengah thorak yang memiliki batas-batas anatomi

b. Macam-macam tumor mediatinum

Timoma

Tumor teratoid

Rumor tiroid

Tumor perikadial

Limfoma

Kista bronkogenik

Tumor neurogenik

Klasifikasi Diagnosis

Anamnesis

Umumnya tumor tersebut tidak memberikan gejala, namun penekanan pada organ-organ disekitarnya yang menimbulkan antara lain :

Trankhea : batuk, sesak, stiidor

Nervus laringeus rekurens : suara parau

Esophagus : disfagia

Vena kava superior : sindrom vena kava superior

Jantung dan pembuluh besar : gangguan hemodinamikPemeriksaan Fisik

Terlihat benjolan ditengah dada

Palpasi : teraba benjolan

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : darah rutin

Radiology roentgen

Adanya bayanan bulat/lonjong di daerah mediastinum atau suatu pelebaran bayangan mediastinum dengan batas yang tegas tanpa disertai kelainan yang berhubungan dengan parenkim paru

Terapi

Tindakan pembedahan

Lama Perawatan

2- 4 minggu