Fisiologi Paru-paru

download Fisiologi Paru-paru

of 15

Transcript of Fisiologi Paru-paru

  • 8/18/2019 Fisiologi Paru-paru

    1/15

    Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009

    FISIOLOGI PARU

    Respirasi adalah pertukaran gas-gas antara organisme hidup di lingkungan sekitarnya.

    Pada manusia dikenal dua macam respirasi yaitu respirasi eksternal dan internal.

    Respirasi eksternal ialah pertukaran gas-gas antara darah dan udara sekitarnya.

    Pertukaran ini meliputi proses yaitu

    1. Ventilasi, proses masuk udara sekitar dan pembagian udara tersebut ke alveoli.

    2. Distribusi dan pencampuran molekul-molekul gas intrapulmoner

    3. Di usi, masuknya gas-gas menembus selaput alveolo-kapiler

    !. Per usi, pengambilan gas-gas oleh aliran darah kapiler paru yang adekuat

    Respirasi internal adalah pertukaran gas-gas antara dara dan "aringan. Pertukaran inimeliputi proses yaitu

    1. # isiensi kardiosirkulasi dalam men"alankan darah kaya oksigen

    2. Distribusi kapiler

    3. Di usi, per"alanan gas ke ruang intestitial dan menembus dinding sel

    !. $etabolisme sel yang melibatkan en%im

    &ungsi utama respirasi adalah pertukaran ' 2 dan (' 2 antara darah dan udara

    pernapasan. &ungsi tambahan adalah pengendalian keseimbangan asam basa, metabolisme

    hormon dan pembuangan partikel. Paru ialah satu-satunya organ tubuh yang menerima darah

    dari seluruh curah "antung.

    )u"uan dari respirasi adalah menyediakan oksigen bagi "aringan dan mengeluarkan

    karbondioksida. *ntuk mencapai tu"uan-tu"uan ini, respirasi dapat dibagi men"adi ! ke"adian

    ungsional mayor, yaitu+

    1. Ventilasi pulmonal, yang artinya masuk dan keluarnya udara antara atmos er dan

    alveoli paru.

    2. Di usi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah.3. )ransport oksigen dan karbondioksida di darah dan cairan tubuh ke dan dari sel-sel

    tubuh.

    !. Regulasi ventilasi dan pengaturan respirasi lain.

    1

  • 8/18/2019 Fisiologi Paru-paru

    2/15

    Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009

    MEKANISME VENTILASI PULMONAL

    Paru dapat berekspansi dan berkontraksi dalam 2 cara, yaitu+ 1

    1. Dengan pergerakan ke atas dan ke ba ah dari dia ragma untuk memperpan"ang atau

    memperpendek rongga dada2. Dengan elevasi dan depresi tulang rusuk untuk meningkatkan dan menurunkan

    diameter anteroposterior dari rongga dada

    Pernapasan normal ter"adi hampir seluruhnya karena mekanisme yang pertama, yaitu

    dengan pergerakan dia ragma. elama inspirasi, kontraksi dia ragma menarik permukaan

    ba ah paru ke arah ba ah. emudian, selama ekspirasi, dia ragma berelaksasi dan elastic

    recoil paru. Dinding dada, dan struktur abdomen menekan paru. 1

    $etode kedua untuk membuat paru berekspansi adalah untuk menaikkan sangkar

    rusuk. #kspansi paru ini karena, pada posisi istirahat natural, rusuk condong ke ba ah. 'leh

    karena itu membuat sternum "atuh ke belakang menu"u kolumna vertebral. /kan tetapi saat

    sangkar rusuk naik, rusuk diproyeksikan ke depan sehingga sternum "uga bergerak ke depan,

    men"auhi tulang belakang, membuat ketebalan anteroposterior dada lebih besar 20 selama

    inspirasi maksimum dibandingkan selama ekspirasi. 'leh karena itu, semua otot yang

    mengelevasi sangkar dada diklasi ikasikan sebagai otot inspirasi dan otot yang menekan

    sangkar dada diklasi ikasikan sebagai otot ekspirasi. 1

    2

  • 8/18/2019 Fisiologi Paru-paru

    3/15

  • 8/18/2019 Fisiologi Paru-paru

    4/15

    Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009

    4

  • 8/18/2019 Fisiologi Paru-paru

    5/15

    Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009

    Pergerakan udara masuk dan keluar paru dan tekanan ang men e!a!kan pergerakan

    Paru adalah struktur elastis yang kolaps seperti balon dan mengeluarkan semua

    udaranya melalui trakea kapanpun tidak ada tekanan untuk men"aganya tetap mengembang. 1

    Tekanan pleural adalah tekanan dari cairan di ruang sempit antara pleura paru dan

    pleura dinding dada. )ekanan pleura normal pada a al inspirasi adalah sekitar - cm 20.

    emudian selama inspirasi normal, ekspansi rongga dada menarik keluar paru dengan

    kekuatan lebih besar dan membuat tekanan negati sekitar -4, cm 20. )erdapat peningkatan

    negativitas tekanan pleura dari - sampai -4, selama inspirasi sementara volume paru

    meningkat 0, liter. emudian selama ekspirasi, ke"adian yang berlangsung adalah

    kebalikannya. 1

    Tekanan al"e#lar $intraal"e#lus% adalah tekanan dari udara di dalam alveoli paru.aat glotis terbuka dan tidak ada udara mengalir masuk atau keluar paru, tekanan di semua

    pohon respiratorik, semua "alan menu"u alveoli , adalah setara dengan tekanan atmos er, yang

    dianggap 5 zero reference pressure 6 saluran napas, yaitu 0 cm 2'. *ntuk menyebabkan aliran

    udara masuk ke alveoli selama inspirasi, tekanan di dalam alveoli mencapai nilai di ba ah

    tekanan atmos er 7di ba ah 08. elama inspirasi normal, tekanan alveolar turun sekitar -1

    cm 2'. )ekanan negati yang kecil ini cukup untuk menarik 0, liter udara ke dalam paru

    dalam 2 detik yang dibutuhkan untuk inspirasi normal. elama ekspirasi, perubahan yang

    berkebalikan ter"adi. )ekanan alveolar naik sekitar 91 cm 2' dan hal ini mendorong 0, liter

    udara yang diinsiprasi untuk keluar dari patu selama 2-3 detik ekspirasi. 1

    )erdapat perbedaan antara tekanan alveolar dan tekanan pulmonal. al ini disebut

    sebagai transpulmonary pressure . :ni adalah perbedaan tekanan antara yang ada di dalam

    alveoli dan di permukaan luar paru, dan ini mengukur elastic force paru yang menyebabkan

    kolapsnya paru selama respirasi, disebut tekanan recoil. etiap transpulmonary pressure

    meningkat 1 cm 2', volume paru bertambah 200 milimeter. 1

    Perubahan yang ter"adi selama satu siklus pernapasan , yaitu satu tarikan napas7inspirasi8 dan satu pengeluaran napas 7ekspirasi8 adalah sebagai berikut.

    ebelum inspirasi dimulai, otot-otot pernapasan melemas, tidak ada udara yang

    mengalur dan tekanan intraalveolus setara dengan tekanan atmos er. Pada a itan inspirasi,

    otot-otot inspirasi, dia ragma dan otot antariga eksternal, terangsang untuk berkontraksi,

    5

  • 8/18/2019 Fisiologi Paru-paru

    6/15

    Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009

    sehingga ter"adi pembesaran rongga toraks. 'tot inspirasi utama adalah dia ragma, suatu

    lembaran otot rangka yang membentuk dasar rongga toraks dan dipersara i oleh sara

    renikus. 'tot antariga diakti kan oleh sara interkostalis. Dia ragma yang melemas berbentuk

    kubah yang menon"ol ke atas ke dalam rongga toraks. e aktu berkontraksi karena stimulasi

    sara renikus, dia ragma bergerak ke ba ah dan memperbesar volume rongga toraks dengan

    menambah pan"ang vertikalnya. 2

    Pada saat rongga toraks mengembang, paru "uga dipaksa mengembang untuk mengisi

    rongga toraks yang membesar. e aktu paru mengembang, tekanan intraalveolus menurun

    karena molekul dalam "umlah yang sama kini menepati volume ruang yang lebih besar. Pada

    inspirasi biasa, tekanan intraalveolus men"adi 4 ; cm g. arena tekanan intraalveolus

    sekarang lebih rendah dari tekanan atmos er, udara mengalir masuk ke paru mengikuti penurunan gradient tekanan dari tekanan tinggi ke rendah. *dara terus mengalir ke dalam

    paru sampai tidak lagi terdapat gradient. Dengan demikian, pengembangan paru bukan

    disebabkan oleh perpindahan udara ke dalam paru, melainkan udara mengalir ke dalam paru

    karena turunnya tekanan intraalveolus akibat paru yang mengembang. elama inspirasi,

    tekanan intrapleura turun ke 4 ! mm g akibat pengembangan toraks. 2

    Pada akhir inspirasi, otot-otot inspirasi melemas. aat melemas, dia ragma kembali ke

    bentukny seperti kubah. e aktu otot antariga eksternal melemas, sangkar rusukyang

    terangkat turun karena adanya gravitasi, dan dinding dada dan paru yang teregang kembali

    menciut ke ukuran prainspirasi karena adanya si at elastik, seperti membuka balon yang

    sebelumnya sudah ditiup. e aktu paru menciut dan berkurang volumenya, tekanan

    intraalveolus meningkat, karena "umlah molekul udara yang lebih besar yang terkandung di

    dalam volume paru yang besar pada akhir inspirasi sekarang terkompresi ke dalam volume

    yang lebih kecil. Pada ekspirasi istirahat, tekanan intraalveolus meningkat men"adi 4

  • 8/18/2019 Fisiologi Paru-paru

    7/15

    Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009

    pengeluaran energi. ebaliknya inspirasi selalu akti karena hanya ditimbulkan oleh kontraksi

    otot inspirasi dan menggunakan energi. 2

    TRANSPORT OKSIGEN

    1. emoglobin

    'ksigen dalam darah diangkut dalam dua bentuk+

    - elarutan isik dalam plasma

    - :katan kimia i dengan hemoglobin

    :katan hemoglobin dengan tergantung pada saturasi ' 2, "umlahnya dipengaruhi oleh

    p darah dan suhu tubuh. etiap penurunan p dan kenaikkan suhu tubuh

    mengakibatkan ikatan hemoglobin dan ' 2 menurun.

    2. 'ksigen content

    =umlah oksigen yang diba a oleh darah dikenal sebagai oksigen content (Ca O 2 )

    - Plasma

    - Hemoglobin

    VENTILASI ALVEOLAR

    al yang sangat penting dari sistem ventilasi pulmonal adalah untuk memperbarui

    udara di arkade pertukaran di paru secara kontinu. /rea ini termasuk alveoli, alveolar sacs ,

    duktus alveolar, dan bronkiolus respiratorik. *kuran dimana udara baru mencapai area ini

    dinamakan ventilasi alveolar. /nehnya, selama respirasi normal, volume udara di udara tidal

    7

  • 8/18/2019 Fisiologi Paru-paru

    8/15

    Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009

    hanya cukup untuk mengisi "alur turun respiratorik sampai bronkiolus terminal, dengan hanya

    porsi kecil dari udara inspirasi yang benar-benar mengalir ke alveoli. $eskipun demikian,

    bagaimana udara bergerak mele ati "arak kecil dari bronkiolus terminal ke dalam alveoli>

    =a abannya adalah dengan di usi. Di usi disebabkan oleh pergerakan kinetik molekul, setiap

    molekul gas bergerak pada kecepatan tinggi diantara molekul lain. ecepatan pergerakan

    molekul pada udara respiratorik sangat hebat dan "araknya sanagt pendek dari bronkiolus

    terminal ke alveoli dimana gas bergerak mele ati "arak ini hanya dalam hitungan raksi

    detik. 1

    TRANSPORTASI GAS RESPIRASI

    a. Ventilasielama inspirasi udara mengalir dari atmos ir ke alveoli. elama ekspirasi

    sebaliknya yaitu udara keluar dari paru-paru. *dara yang masuk ke dalam alveoli

    mempunyai suhu dan kelembaban atmos ir. *dara yang dihembuskan "enuh dengan

    uap air dan mempunyai suhu sama dengan tubuh.

    b. Di usi

    ?aitu proses dimana ter"adi pertukaran ' 2 dan (' 2 pada pertemuan udara dengan

    darah. )empat di usi yang ideal yaitu di membran alveolar-kapiler karena

    permukaannya luas dan tipis. Pertukaran gas antara alveoli dan darah ter"adi secara

    di usi. )ekanan parsial '2 7Pa'28 dalam alveolus lebih tinggi daripada dalam

    darah ' 2 dari alveolus ke dalam darah. ebaliknya 7Pa(' 28 darah @ 7Pa(' 28

    alveolus sehingga perpindahan gas tergantung pada luas permukaan dan ketebalan

    dinding alveolus. )ransportasi gas dalam darah ' 2 perlu ditransport dari paru-paru

    ke "aringan dan (' 2 harus ditransport kembali dari "aringan ke paru-paru. Aeberapa

    aktor yg mempengaruhi dari paru ke "aringan , yaitu+

    o (ardiac out put.o =umlah eritrosit.

    o #Bercise

    o ematokrit darah, akan meningkatkan viskositas darah

    mengurangi transport ' 2 menurunkan ('.

    8

  • 8/18/2019 Fisiologi Paru-paru

    9/15

    Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009

    c. Per usi pulmonal

    $erupakan aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonal dimana ' 2 diangkut

    dalam darah membentuk ikatan 7oksi b8 C 'ksihaemoglobin 7; , 8 sedangkan

    dalam eritrosit bergabung dengan b dalam plasma sebagai ' 2 yg larut dlm plasma

    71, 8. (' 2 dalam darah ditransportasikan sebagai bikarbonat, dalam eritosit

    sebagai natrium bikarbonat, dalam plasma sebagai kalium bikarbonat , dalam

    larutan bergabung dengan b dan protein plasma. (' 2 larut dalam plasma sebesar

    E 4 , bF (' 3 (arbamoni b 7carbamate8 sebesar 1 E 20 , b 9 (' 2

    b(' bikarbonat sebesar

  • 8/18/2019 Fisiologi Paru-paru

    10/15

    Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009

    KONTROL PERNAPASAN

    Pusat pernapasan di !atang #tak menentukan p#la !ernapas ritmis

    Aernapas harus berlangsung dalam pola siklik dan kontinu. Pola ritmis bernapas

    diciptakan oleh aktivitas sara siklis ke otot-otot pernapasan. Dengan kata lain, aktivitas

    pemacu yang menciptakan ritmisitas bernapas terletak di pusat kontrol pernapasan di otak.

    Persara an ke sistem pernapasan merupakan kebutuhan mutlak untuk mempertahankan

    pernapasan dan untuk secara re leks menyesuaikan tingkat ventilasi untuk memenuhi

    kebutuhan penyerapan ' 2 dan pengeluaran (' 2 yang terus berubah-ubah. /ktivitas

    pernapasan "uga dapat dimodi ikasi secara senga"a untuk berbicara, bernyanyi, bersiul,

    memainkan instrumen tiup, atau menahan napas ketika berenang. 2

    ontrol sara atas pernapasan melibatkan 3 komponen terpisah, yaitu+ 2

    1. &aktor- aktor yang bertanggung "a ab untuk menghasilkan irama inspirasiCekspirasi

    bergantian2. &aktor- aktor yang mengatur kekuatan ventilasi 7kecepatan dan kedalaman bernapas8 agar

    sesuai dengan kebutuhan tubuh

    10

  • 8/18/2019 Fisiologi Paru-paru

    11/15

    Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009

    3. &aktor- aktor yang memodi ikasi aktivitas pernapasan untuk memenuhi tu"uan lain.

    $odi ikasi ini dapat bersi at volunter, misalnya kontrol pernapasan saat berbicara, atau

    involunter, misalnya manuver pernapasan yang ter"adi pada saat batuk atau bersin.

    Pusat kontrol pernapasan yang terletak di batang otak bertanggung "a ab untuk

    menghasilkan pola bernapas yang berirama. Pusat kontrol pernapasan primer, pusat

    pernapasan medulla 7medullary respiratory center 8, terdiri dari beberapa agregat badan sel

    sara di dalam medulla yang menghasilkan keluaran ke otot pernapasan. elain itu, terdapat

    dua pusat pernapasan lain yang lebih tinggi di batang otak, di pons, yaitu pusat apnustik dan

    pusat pneum#taksik . Pusat-pusat di pons ini mempengaruhi keluaran dari pusat pernapasan

    medula. Aagaimana pastinya berbagai daerah ini berinteraksi untuk menciptakan ritmisitas

    bernapas masih belum "elas, tetapi aktor- aktor berikut diduga berperan.2

    &' Neur#n inspirasi dan ekspirasi di pusat medulla

    ita bernapas secara berirama karena kontraksi dan relaksasi berganti-ganti otot-

    otot pernapasan, yaitu dia ragma dan otot antariga eksternal, yang masing-masing

    dipersara i oleh sara renikus dan sara interkostalis. Aadan sel dari serat-serat sara yang

    membentuk sara -sara tersebut terletak di korda spinalis. :mpuls yang berasal dari pusat

    medulla berakhir di badan sel neuron motorik ini. Pada saat diakti kan, neuron-neuron

    motorik ini kemudian merangsang otot-otot pernapasan, sehingga ter"adi inspirasiH

    se aktu neuron-neuron ini tidak akti , otot-otot inspirasi melemas dan ter"adi ekspirasi.

    Pusat pernapasan medulla terdiri dari dua kelompok neuron yang dikenal sebagai

    kelompok pernapasan dorsal dan kelompok pernapasan ventral. 2

    Kel#mp#k respirasi d#rsal 7dorsal respiratory group, DRI8 terutama terdiri dari

    neuron inspirasi yang serat-serat desendensnya berakhir di neuron motorik yang

    mempersara i otot-otot inspirasi. aat neuron-neuron inspirasi DRI membentuk potensial

    aksi, ter"adi inspirasiH ketika mereka berhenti melepaskan muatan, ter"adi ekspirasi.#kspirasi berakhir saat neuron-neuron inspirasi kembali mencapai ambang dan

    melepaskan muatan. Dengan demikian, DRI pada umumnya dianggap sebagai penentu

    irama dasar ventilasi. 2

    11

  • 8/18/2019 Fisiologi Paru-paru

    12/15

    Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009

    DRI memiliki interkoneksi penting dengan kel#mp#k respirasi "entral 7ventral

    respiratory group , !" 8. VRI terdiri dari neuron inspirasi dan neuron ekspirasi, yang

    keduanya tetap inakti selama bernapas tenang. Daerah ini diakti kan oleh DRI sebagai

    mekanisme overdrive 7penambah kecepatan8 selama periode pada saat kebutuhan akan

    ventilasi meningkat. elama bernapas tenang, tidak ada impuls yang dihasilkan di "alur-

    "alur desendens dari neuron ekspirasi. anya selama ekspirasi akti , neuron-neuron

    ekspirasi merangsang neuron motorik yang mempersara i otot ekspirasi. elain itu, neuron

    inspirasi VRI, apabila dirangsang oleh DRI, memacu aktivitas inspirasi saat kebutuhan

    akan ventilasi meningkat. 2

    Pengaru( pusat pneumatik dan apnustik' Pusat pneumotaksik mengirim impuls

    ke DRI yang membantu 5mematikan6C s#ith off neuron inspirasi, sehingga durasi inspirasidibatasi. ebaliknya, pusat apnustik mencegah neuron inspirasi dari proses s#itch off ,

    sehingga menambah dorongan inspirasi. Pusat pneumotaksik lebih dominan daripada

    pusat apnustik. 2

    Re)leks Hering-Breuer. /pabila tidal volume besar 7lebih dari 1 liter8, misalnya

    ketika berolahraga, re leks Hering$%reuer dipicu untuk mencegah pengembangan paru

    berlebihan. Reseptor regang paru 7 pulmonary stretch refle& 8 yang terletak di dalam lapisan

    otot polos saluran pernapasan diakti kan oleh peregangan paru "ika tidal volume besar. 2

    *' Pengatur !esarn a "entilasi

    eberapapun banyaknya ' 2 yang diesktraksi dari darah atau (' 2 yang

    ditambahkan ke dalamnya di tingkat "aringan, P' 2 dan P(' 2 darah arteri sistemik yang

    meninggalkan paru tetap konstan, yang menun"ukkan bah a kandungan gas darah arteri

    diatur secara ketat. Ias-gas darah arteri dipertahankan dalam rentang normal secara

    eksklusi dengan mengubah-ubah kekuatan ventilasi untuk memenuhi kebutuhan tubuh

    akan penyerapan ' 2 dan pengeluaran (' 2.2

    Pusat pernapasan medula menerima masukan yang memberi in ormasi mengenai

    kebutuhan tubuh akan pertukaran gas. emudian pusat ini berespons dengan mengirim

    sinyal-sinyal yang sesuai ke neuron motorik yang mempersara i otot-otot pernapasan

    untuk menyesuaikan kecepatan dan kedalaman ventilasi untuk memenuhi kebutuhan-

    12

  • 8/18/2019 Fisiologi Paru-paru

    13/15

    Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009

    kebutuhan tersebut. Dua sinyal yang paling "elas untuk meningkatkan ventilasi adalah

    penurunan P '2 arteri dan pengikatan P ('2 arteri. edua aktor ini memang mempengaruhi

    tingkat ventilasi, tetapi tidak dengan dera"at yang sama dan melalui "alur yang sama. =uga

    terdapat aktor ketiga, 9, yang berpengaruh besar pada tingkat aktivitas pernapasan. 2

    3. Ventilasi dapat dipengaru(i #le( )akt#r+)akt#r ang tidak !erkaitan dengan

    ke!utu(an pas#kan O * atau pengeluaran ,O *

    ecepatan dan kedalaman bernapas dapat dimodi ikasi oleh sebab-sebab di luar

    kebutuhan akan pasokan ' 2 atau pengeluaran (' 2. Re leks-re leks protekti , misalnya

    bersin dan batuk, secara temporer mengatur aktivitas pernapasan sebagai usaha untuk

    mengeluarkan bahan-bahan iritan dari saluran pernapasan. :nhalasi bahan iritan tertentu

    sering memicu penghentian ventilasi. Fyeri yang berasal dari bagian lain tubuh secara

    re leks merangsang pusat pernapasan 7sebagai contoh, seseorang 5megap-megap6 "ika

    merasa nyeri8. $odi ikasi bernapas secara involunter "uga ter"adi selama ekspresi berbagai

    keadaan emosional, misalnya terta a, menangis, bernapas pan"ang, dan mengerang. 2

    $odi ikasi yang dicetuskan oleh emosi ini diperantarai oleh hubungan-hubungan

    antara sistem limbik otak 7yang bertanggung "a ab untuk emosi8 dan pusat pernapasan.

    elain itu, pusat pernapasan secara re leks dihambat selama proses menelan, pada saat

    saluran pernapasan ditutup untuk mencegah makanan masuk ke paru. 2

    $anusia "uga memiliki kontrol volunter yang cukup besar terhadap ventilasi.

    ontrol bernapas secara volunter dilakukan oleh korteks serebrum, yang tidak beker"a

    pada pusat pernapasan di otak, tetapi melalui impuls yang dikirim secara langsung ke

    neuron-neuron motorik di korda spinalis yang mempersara i otot pernapasan. ita dapat

    secara senga"a melakukan hiperventilasi atau pada keadaan ekstrim yang lain, menahan

    napas kita, tetapi hanya untuk "angka aktu yang singkat. Perubahan-perubahan kimia iyang kemudian ter"adi di darah arteri secara langsung dan secara re leks mempengaruhi

    pusat pernapasan yang kemudian mengalahkan masukan volunter ke neuron motorik otot

    pernapasan. elain bentuk-bentuk ekstrim pengontrolan pernapasan tadi, kita "uga

    13

  • 8/18/2019 Fisiologi Paru-paru

    14/15

    Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009

    mengontrol pernapasan untuk melakukan berbagai tindakan volunter, misalnya berbicara,

    bernyanyi, dan bersiul. 2

    14

  • 8/18/2019 Fisiologi Paru-paru

    15/15

    Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009

    -AFTAR PUSTAKA

    1. Iuyton, /rthur (, =ohn #. all. 'e&tbook of edical Physiology #d. e-10. * /+ JA.

    aunders (ompany, 2001+ !32-;.

    2. her ood, Gauralee. *isiologi anusia, dari +el ke +istem #d. e-2. =akarta+ #I(,

    2001+!1 -20, !!4-