Spesimen Urin.ppt

12
Spesimen Urin Spesimen Urin Kelompok 7: Novi Yunianti Ratna Rahmawati Renita Eka Lestari Restu Anggara

Transcript of Spesimen Urin.ppt

  • Spesimen UrinKelompok 7:Novi YuniantiRatna RahmawatiRenita Eka LestariRestu Anggara

  • Alat :Wadah Carik celup sebagai standar warnaBotol penampung sterilTabung reaksiSentrifugePipet PasteurKaca objek atau objek glassPenutup kaca atau cover glassMikroskopBahan :Sampel urin segarReagen carik celup

  • Prosedur Pemeriksaan Sediment UrinKocoklah botol urin supaya sediment bercampur dengan cairan atasMasukkanlah 7-8 ml dari urin yabg sudah diserbasamakan itu ke dalam tabung sentrifuge dan pusinglah selama 5 menit pada 1500 - 2000 rpm.Tuanglah cairan atas keluar dari tabung dengan satu gerakan yang agak cepat tetapi luwes; kemudian tegakkanlah lagi tabung hingga cairan yang masih melekat pada dinding mengalir kembali ke dasar tabung. Voluma sediment dan cairan menjadi kira-kira ml.Kocoklah tabung untuk meresuspensikan sediment.

  • Lanjutan ... .Dengan menggunakan pipet Pasteur taruhlah 2 tetes dari sediment itu terpisah di atas sebuah kaca objek dan tutuplah tetes masing-masing dengan kaca penutup.Turunkanlah kondensor mikroskop atau kecilkanlah diafragmanya, kemudian periksalah sediment itu dengan lensa objektif kecil (10 x)Periksalah kemudian sediment itu dengan memakai lensa objektif besar (40x)Laporkanlah pendapat mengenai unsur-unsur sediment

  • Prosedur Carik CelupSpesimen urin dikumpulkan pada botol yang bersih dan kering. Campur dengan baik sebelum diperiksa.Carik celup diambil dari botol lalu ditutup kembali, seluruh area reagen dari carik celup dicelupkan pada urin segar dan segera dikeluarkan untuk menghindari kerusakan reagen.

  • Lanjutan ... .Carik celup dikeluarkan dari botol sambil disapukan pada pinggiran botol penampung urin untuk membuang urin yang berlebihan dari carik celup.Kemudian baca hasil secara visual. Pembacaan secara visual dilakukan setelah 60 detik melalui membandingkan perubahan warna pada carik celup dengan skala warna yang terdapat pada botol carik celup.

  • Pengambilan SampelBahan urin untuk pemeriksaaan harus segar. Pengambilan spesimen urine dilakukan oleh penderita sendiri (kecuali dalam keadaan yang tidak memungkinkan). Sebelum pengambilan spesimen, penderita harus diberi penjelasan tentang tata cara pengambilan yang benar. Bahan urin yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang ditampung dalam wadah bermulut lebar dan steril.

  • Pemberian Identitas & LabelBerilah kepada wadah etiket yang jelas memberi keterngan: nama orang, bangsal, tanggal pengambilan sampel, jenis urine, pengawet yang dipakai, dsb.

  • Penyimpanan SampelJika urine disimpan, mungkin terjadi perubahan susunan oleh kuman-kuman. Kuman-kuman biasanya ada karna urine untuk pemeriksaan bisa tidak dikumpulkan dan ditampung secara steril.Untuk mengecilkan kemungkinan perubahan itu, simpan urine pada suhu 4C, sebaiknya dalam lemari es, dalam botol-botol tertutup.

  • Pengiriman SampelSetelah spesimen urine terkumpul masing-masing dalam wadah/botol kecil, kemudian dimasukan dalam wadah/tempat yang lebih besar dengan diberi es sebagai pengawet sementara (cool box).Wadah spesimen kecil diatur sedemikian rupa sehingga tidak mudah terbalik atau tumpah.Pengiriman harus secepat mungkin sampai ke laboratorium (tidak lebih dari 3 hari).

  • Keperluan Bahan Biologis untuk PemeriksaanTujuan dari pemeriksaan spesimen urin adalah:Untuk mengetahui adanya kelainan urin secara langsung. Urin akan diambil sebagai spesimen atau sampel laboratorium apabila diperlukan. Beberapa kasus yang memerlukan sampel urin adalah diabetes, proteinuria, dan adanya gangguan ginjal.Untuk membantu penegakan dini diagnosa awal.

  • WASSALAM ...&TERIMA KASIH