Prof. Nas Tugas Pemeriksaan Spesimen Referensi - Copy

58
Free Powerpoint Templates Page 1 Free Powerpoint Templates PENGAMBILAN, PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI BY : ANDI SELASTRI ZAENAB DWI UJIANI BIOMEDIK MIKROBIOLOGI UNIVERSITAS HASANUDDIN

Transcript of Prof. Nas Tugas Pemeriksaan Spesimen Referensi - Copy

Free Powerpoint Templates Page 1Free Powerpoint Templates

PENGAMBILAN, PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI

BY : ANDI SELASTRI

ZAENAB DWI UJIANI

BIOMEDIK MIKROBIOLOGIUNIVERSITAS HASANUDDIN

Free Powerpoint Templates Page 2

PENDAHULUAN

Spesimen adalah material klinik yang akan

diperiksa

Tahapan pemeriksaan/pengelolaan

spesimen klinik meliputi :

Pengambilan,

Penampungan,

Penyimpanan,

Pengiriman spesimen.

Free Powerpoint Templates Page 3

TUJUAN

Spesimen tidak dicemari oleh mikroorganisme

kontaminan.

Mikroorganisme di dalam spesimen tidak mati

Agar spesimen tidak rusak dalam rentang waktu

pengiriman ke laboratorium.

Free Powerpoint Templates Page 4

PERSIAPAN PENGAMBILAN SPESIMEN

Persiapan Pasien :

Secara Umum puasa 8-10 jam, pengambilan sebaiknya

pagi hari

Menghindari obat-obatan (Antibiotik) sebelum spesimen

diambil

Menghindari aktivitas fisik/olahraga sebelm spesimen diambil.

> menyebabkan perubahan pada komponen darah dan

spesimen lain mempengaruhi parameter.

Free Powerpoint Templates Page 5

PERSIAPAN PENGAMBILAN SPESIMEN

Peralatan Sampling :

Pastikan semua peralatan siap sblm pengambilan spesimen

Semua peralatan memenuhi persyaratan sbb :

-bersih, kering

-Tidak mengandung detergen/bahan kimia

-Terbuat dari bahan yg tidak mengubah zat-zat dlm spesimen

-Steril, Sekali pakai

-wadah spesimen tdk retak / pecah, mudah dibuka/ditutup rapat,

besar/ukurannya sesuai dgn volume spesimen yg diambil

Free Powerpoint Templates Page 6

Lokasi pengambilan spesimen tidak boleh terdapat luka,

hematoma, infeksi, oedema. Untuk pengambilan spesimen

darah, selain tidak dilakukan pada tempat-tempat tersebut,

juga tidak boleh dilakukan pada daerah dimana darah

sedang ditransfusikan dan intravena lines (infus)

Free Powerpoint Templates Page 7

PERSIAPAN PENGUMPULAN SPESIMEN

Persyaratan :

Jenisnya sesuai jenis pemeriksaan

Volumenya mencukupi

Kondisi baik : tidak lisis/tidak kadalwarsa, tdk

berubah warna, tdk berubah bentuk, steril

Pemakaian antikoagulan atau pengawet yang tepat

Ditampung dalam wadah yang memenuhi syarat

Identitas benar sesuai dengan data pasien

Free Powerpoint Templates Page 8

Hal-hal yg harus diperhatikan sebelum

pengambilan spesimen

a.Periksa form permintaan laboratorium

b.Identitas pasien hrs ditulis dgn benar disertai diagnosis atau

keterangan klinis

c.Periksa apakah identitas ditulis dgn benar sesuai dgn pasien

yg akan diambil spesimen

d.Tanyakan persiapan yang dilakukan oleh pasien, mis : diet,

puasa. Tanyakan jg tentang obat-obatan yg dikonsumsi, minum

alkohol, merokok dsb.

e.Catat bila pasien telah mengkonsumsi obat-obatan tertentu,

merokok, minum alkohol dsb. Catatan ini nantinya harus

disertakan pada lembar hasil laboratorium.

Free Powerpoint Templates Page 9

PENGAMBILAN SPESIMEN

Hal-hal yang harus diperhatikan pd pengambilan spesimen :

1.Tekhnik / cara pengambilan SOP (Standard Operating

Procedure)

2.Cara menampung spesimen dalam wadah penampung

Seluruh sampel hrs masuk ke dlm wadah (sesuai kapasitas),

jangan ada yang menempel pd bagian luar tabung untuk

menghindari bahaya infeksi

Wadah harus dapat ditutup rapat dan diletakkan dlm posisi

berdiri untuk mencegah spesimen tumpah.

Free Powerpoint Templates Page 10

1. SPESIMEN DARAH

Bahan spesimen darah digunakan untuk :

Pemeriksaan Hematologi : Hemoglobin, Jumlah lekosit, Jumlah eritrosit, Jumlah trombosit

Pemeriksaan Kimia KlinikTest faal hati, test faal ginjal

Pemeriksaan Imunologi dan Serologi : Widal test (utk diagnosis demam typhoid)

Pemeriksaan Parasitologi : untuk penyakit malaria

Free Powerpoint Templates Page 11

PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH

Darah yang diambil biasanya darah vena cubiti

(dewasa) dan vena jugularis superficialis (bayi)

namun dapat juga darah arteri dan darah kapiler.

Pengambilan Darah Vena

Syring

Tabung Vakum

Free Powerpoint Templates Page 12

PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH

Pengambilan Darah Vena dengan Syring (alat suntik)

Lazim digunkan di berbagai laboratorium klinik

Ukuran jarum yang sering dipergunakan :

20-21G Dewasa

23G (Butterfly needle) anak-anak

Baik dilakukan pada pasien usia lanjut dan

pasien dengan vena yang tidak dapat diandalkan

(rapuh atau kecil).

Free Powerpoint Templates Page 13

Volume darah yang diambil :

10 – 20 ml dewasa

1 -5 ml anak-anak

1-3 ml bayi

Darah diambil saat suhu badan naik/demam tinggi mis : malaria

Darah diambil dari 2 tempat yang berbeda, yaitu pada vena

lengan kanan dan vena lengan kiri untuk menghindari false

postitive/false negative

Bersihkan tempat vena yang akan diambil dengan menggunakan

kapas yang beralkohol 70 %

Pasang torniquet pada lengan bagian atas untuk memperjelas

posisi vena

Free Powerpoint Templates Page 14

Dengan menggunakan spuit (suntik) pada posisi 45

derajat tusukkan ujung jarum sampai darah masuk

kedalam spuit dan tarik bagian spuit sampai volume

darah yang dikehendaki

Darah kemudian dimasukkan ke dalam botol berisi

media TSB (Trypticase Soy Broth)

Lepaskan torniquet kemudian tumpat daerah

pengambilan darah dengan kapas beralkohol 70%.

Tarik jarum perlahan-lahan, kemudian lengan

ditekuk/dilipat supaya darah berhenti mengalir

Free Powerpoint Templates Page 15

Free Powerpoint Templates Page 16

Pengambilan Darah Vena Dengan Vacutainer

Ketika tabung dilekatkan pada jarum, darah akan

mengalir masuk ke dalam tabung dan berhenti mengalir

ketika sejumlah volume tertentu telah tercapai.

Jarum yang digunakan terdiri dari dua buah jarum

yang dihubungkan oleh sambungan berulir. Jarum pada

sisi anterior digunakan untuk menusuk vena dan jarum

pada sisi posterior ditancapkan pada tabung

Free Powerpoint Templates Page 17

Pengambilan Darah Vena Dengan Vacutainer

Keuntungan

-tak perlu membagi-bagi sampel darah ke dalam beberapa

tabung.

-Untuk tes biakan kuman, cara ini juga lebih bagus karena

darah pasien langsung dapat mengalir masuk ke dalam

tabung yang berisi media biakan kuman.

-Kemungkinan kontaminasi selama pemindahan sampel

pada pengambilan dengan cara manual dapat dihindari.

Kekurangannya

- sulitnya pengambilan pada orang tua, anak kecil, bayi,

atau jika vena tidak bisa diandalkan (kecil, rapuh), atau jika

pasien gemuk. Untuk mengatasi hal ini mungkin bisa

digunakan jarum bersayap (winged needle).

Free Powerpoint Templates Page 18

Pengambilan Darah Kapiler

Tempat yang digunakan untuk pengambilan darah kapiler :

Dewasa : ujung jari atau anak daun telinga

Anak kecil / bayi : tumit atau ibu jari kaki

Lokasi pengambilan tidak boleh menunjukkan adanya

gangguan peredaran, seperti vasokonstriksi (pucat),

vasodilatasi (oleh radang, trauma, dsb)

Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk tes-tes yang

memerlukan sampel dengan volume kecil, misalnya untuk

pemeriksaan kadar glukosa, kadar Hb, hematokrit

(mikrohematokrit) atau analisa gas darah (capillary method).

Free Powerpoint Templates Page 19

Pengambilan Darah Kapiler

Cara pengambilan darah kapiler :

Bersihkan tempat yang akan ditusuk dengan alkohol 70%

Pengang bagian yang akan ditusuk dan tekan sedikit

Tusuklah dengan cepat menggunakan lancet steril

Jari tusuk tegak lurus pada garis sidik kulit jari

(jangan tegak lurus)

anak daun telinga tusuk pinggirnya jangan sisinya

sampai darah keluar.

Tempat tusukan ditutup dengan kapas beralkohol sampai

darah tidak keluar.

Free Powerpoint Templates Page 20

Pengambilan Darah Arteri

Menggunakan arteri radialis di daerah

pergelangan tangan

Jika tidak memungkinkan dapat dipilih arteri

brachialis di daerah lengan atau arteri

femoralis di lipat paha.

Sampel darah arteri umumnya digunakan

untuk pemeriksaan analisa gas darah.

Free Powerpoint Templates Page 21

PENYIMPANAN SPESIMEN DARAH

• Penyimpanan < 24 jam pada suhu

ruang.

• Spesimen tidak boleh disimpan dalam

lemari es.

• Bila tidak memungkinkan, gunakan

media transport berupa Stuart’s medium

atau Amies medium.

STUART’S MEDIUM

Free Powerpoint Templates Page 22

PENYIMPANAN SPESIMEN DARAH

• Bila media transport tidak tersedia, gunakan

antikoagulan SPS(Sodium Polianitol Sulfonat)

0,05%, jangan menggunakan antikoagulan lain

karena dapat membunuh viabilitas bakteri.

Free Powerpoint Templates Page 23

PENGIRIMAN SPESIMEN DARAH

• Pengiriman < 2 jam pada suhu ruang

• Bila tidak memungkinkan, teruskan

dengan media transport (Stuart’s

medium atau Amies medium)

AMIES MEDIUM

Free Powerpoint Templates Page 24

2. SPESIMEN FESES

Pemeriksaan feses dilakukan untuk:

Melihat ada tidaknya darah.

Mendeteksi telur cacing dan parasit.

Mendeteksi virus dan bakteri.

Free Powerpoint Templates Page 25

PENGAMBILAN SPESIMEN FESES

1. Spesimen berupa feses segar, jika tidak memungkinkan, lakukan usap rektal

2. Ambil spesimen dengan menggunakan sarung tangan bersih

3. Cara pengambilan feses segar :- Pasien diminta untuk berkemih terlebih dahulu- Feses segar tidak boleh bercampur dengan air kloset maupun

urin.- Feses ditampung pada pot steril bermulut lebar dan

berpenutup.- Feses dikeluarkan dan ditampung di atas kertas plastik.- Dengan lidi, ambil banyak feses yang dibutuhkan:Feses

padat: 2-5 g. Feses cair: 10-15 m

4. Cara pengambilan secara usap rektal :- Diambil dengan kapas lidi sintesis steril, putar 360° pada

mukosa rektaldengan kedalaman 1-2 cm.- Kemudian, masukkan ke dalam tabung steril, tutup rapat

Free Powerpoint Templates Page 26

PENYIMPANAN SPESIMEN FESES

Feses tahan < 1 jam pada suhu ruang

Bila 1 jam/lebih gunakan media transpot yaitu Carry and Blair, Stuart’s medium, ataupun Pepton water

Penyimpanan < 24 jam pada suhu ruang, sedangkan > 24 jam pada suhu 4°C

Free Powerpoint Templates Page 27

PENGIRIMAN SPESIMEN FESES

Transport: < 1 jam pada suhu ruang

Bila tidak memungkinkan, gunakan media

transpor atau kultur pada mediaTetra Thionate

Broth

Spesimen yang dikirim dalam pot maupun

wadah harus disertai dengan data/keterangan,

baik mengenai kriteria spesimen maupun pasien.

Free Powerpoint Templates Page 28

PENGIRIMAN SPESIMEN FESES

Ada 2 data yang harus disertakan, yaitu:

1. Botol dilabel dengan menempelkan label pada dinding luar

pot. Proses direct labelling  yang berisi data: nama, umur,

jenis kelamin, jenis spesimen, jenis tes yang diminta dan

tanggal pengambilan.

2. Formulir/kertas/buku yang berisi data keterangan klinis: dokter

yang mengirim, riwayat anamnesis, riwayat pemberian

antibiotik terakhir(minimal 3 hari harus dihentikan sebelum

pengambilan spesimen), waktu pengambilanspesimen, dan

keterangan lebih lanjut mengenai biodata pasien.Jadi, data

mengenai spesimen harus jelas: label dan formulir

Free Powerpoint Templates Page 29

PENGIRIMAN SPESIMEN FESES

Pengiriman < 1 jam pada suhu ruang

Bila tidak memungkinkan, gunakan media transport

atau kultur pada media Tetra Thionate Broth

Free Powerpoint Templates Page 30

3. SPESIMEN URINEHasil pemeriksaan urine tidak hanya dapat memberikan informasi tentang ginjal dan saluran kemih, tetapi juga mengenai faal berbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pancreas, dsb. Namun, untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat, diperlukan spesimen yang memenuhi syarat. Pemilihan jenis sampel urine, tehnik pengumpulan sampai dengan pemeriksaan harus dilakukan dengan prosedur yang benar.

Free Powerpoint Templates Page 31

Jenis Sampel Urine

Urine sewaktu @ urine yg dikeluarkan setiap saat & tidak ditentukan secara khusus. Jenis ini baik untuk pemeriksaan rutin.

Urine pagi @ urine yg pertama-tama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur. Jenis ini baik untuk pemeriksaan sediment, berat jenis, protein dll. Dan baik juga untuk test kehamilan.

Urine 24 jam @ urine yang dikeluarkan selama 24 jam terus-menerus dan dikumpulkan dalam satu wadah/botol besar bervolume 1,5 liter. Jenis ini biasanya digunakan untuk analisa kuantitatif suatu zat dalam urine.

Urine postprandial @ urine yg pertama kali dikeluarkan 1,5-3 jam sehabis makan. Jenis ini baik untuk pemeriksaan terhadap glukosuria.

Free Powerpoint Templates Page 32

Wadah Spesimen Urine

Wadah untuk menampung spesimen urine sebaiknya : - Bahan dari plastik- Tidak mudah pecah- Bermulut lebar- Menampung ± 50 ml urine - Dapat ditutup rapat - Steril & kering- Tidak mengandung bahan yang dapat mengubah komposisi zat-zat yang terdapat dalam urine

Free Powerpoint Templates Page 33

Jenis Spesimen Urine

Jenis Spesimen Urine :

1. Urine porsi tengah

2. Urine kateter

3. Urine aspirasi suprapubik

Free Powerpoint Templates Page 34

1. URINE PORSI TENGAH (‘CLEAN CATCH URINE’)

Jenis sampel urine adalah urine pagi hari; Jumlah yang diperlukan - Dewasa : 20 - 60 ml - Anak-anak : 5 – 10 ml

Alat/Bahan yang dibutuhkan : - Air hangat - Alcohol 70% - Handuk - Kasa steril - Povidone Iodine 10% - Sabun medis

Free Powerpoint Templates Page 35

PENGAMBILAN SPESIMEN URINE

Dilakukan oleh penderita sendiri (kecuali dalam keadaan yang tidak memungkinkan). Penderita diberitahu tata cara yg benar secara lisan/tertulis (Instruksi pada wanita) :Cuci tangan dgn sabun medis & lap dgn handuk.Duduk di toilet,Buka kaki/lutut ke samping selebar mungkin.Bersihkan labia & vulva dgn kasa steril dari depan ke belakang.Bilas dgn air hangat & keringkan dgn kasa steril baru.Selama proses ini, labia harus tetap terbuka lebar dan jari tangan jangan menyentuh daerah yang sudah steril.Keluarkan urine, buang urine pertama keluar; & berikutnya ditampung.Tutup segera botol & kirim ke laboratorium.

Free Powerpoint Templates Page 36

Instruksi pada Laki-laki : Pasien harus mencuci tangan terlebih dahulu memakai sabun medis.Tarik kulit preputium (‘Foreskin’ untuk yang tidak khitan). Bersihkan glans penis dgn kasa steril.Bilas dgn air hangat & keringkan dgn kasa steril baru.Selama proses ini semuanya harus steril, jari tangan jangan menyentuh daerah yang sudah steril.Keluarkan urine, buang urine pertama keluar; & berikutnya ditampung.Tutup segera botol & kirim ke laboratorium.

Free Powerpoint Templates Page 37

2. URINE KATETER

Digunakan dlm keadaan khusus, misalnya pasien dalam keadaan koma atau pasien gelisah.

Kateter resiko memasukkan bakteri

Alat/Bahan yang dibutuhkan :‒ Semprit isi 10 ml ‒ Jarum suntik nomor 21‒ Kapas alkohol

Free Powerpoint Templates Page 38

PENGAMBILAN SPESIMEN URINE

Lakukan desinfeksi dengan alcohol 70% pada bagian selang kateter yang terbuat dari karet (jangan bagian yang terbuat dari plastic).

Aspirasi urine dengan menggunakan semprit sebanyak kurang lebih 10 ml.

Masukkan ke dalam wadah steril dan tutup rapat.

Kirimkan segera ke laboratorium

Free Powerpoint Templates Page 39

3. URINE ASPIRASI SUPRAPUBIK

Urine aspirasi suprapubik harus dilakukan pada kandung kemih yang penuh

Cara ini terbebas dari pencemar uretra dan perineum

Alat/Bahan yang Dibutuhkan :‒Alcohol 70%‒Povidone Iodine 10%‒Anastesi lokal‒Semprit isi 10 ml dan jarum nomor 22‒Botol steril bertutup ulir

Free Powerpoint Templates Page 40

PENGAMBILAN SPESIMEN URINE

Lakukan anastesi lokal di daerah suprapubik .

Lakukan desinfeksi kulit di daerah suprapubik dengan

Povidone Iodine 10% kemudian bersihkan dengan kapas

alkohol 70%.

Aspirasi urine tepat di titik suprapubik menggunakan

semprit.

Ambil urine kurang lebih 20 ml dengan cara aseptik

(dilakukan oleh petugas yg berwenang).

Masukkan ke dalam wadah steril dan tutup rapat.

Kirimkan segera ke laboratorium.

Free Powerpoint Templates Page 41

4. PENGAMBILAN PADA BAYI DAN ANAK-ANAK

Penderita sebelumnya diberi minum untuk memudahkan buang air kecil

Bersihkan alat genital seperti yang telah diterangkan di atas.

Pengambilan urine dilakukan dengan cara :‒ Anak duduk dipangkuan perawat.‒ Pengaruhi anak untuk mengeluarkan urine,

tampung urine dalam wadah atau kantung plastik steril.

‒ Bayi dipasang kantung penampung urine, pada alat genital.

Free Powerpoint Templates Page 42

PEMBERIAN LABEL DAN IDENTITAS

Wadah urine diberi label yang memuat :

Tanggal pengambilan spesimen

Identitas pasien (Nama, umur, jenis kelamin,

rekam medic).

Jenis spesimen.

Free Powerpoint Templates Page 43

PENYIMPANAN SPESIMEN URINE

Spesimen urine harus sudah tiba di laboratorium dalam waktu 1 jam, bilatidak memungkinkan harus disimpan dalam lemari es (2-8ºC).

PENGIRIMAN SPESIMEN URINE

Pengiriman urine dilakukan dalam cooling box (2-8ºC) kecuali jika pengiriman dapat dilakukan kurang dari 1 jam setelah pengambilan spesimen.

Free Powerpoint Templates Page 44

4. SPESIMEN SPUTUM

Sputum/dahak/riak @ sekret mukus yang dihasilkan dari paru-paru, bronkus dan trakea.

Sputum yg baik untuk diperiksa @ sputum yg kental dan purulen, berwarna hijau kekuning-kuningan dgn volume 3-5 ml tiap pengambilan.

Individu yang sehat tidak memproduksi sputum.

Free Powerpoint Templates Page 45

Free Powerpoint Templates Page 46

WAKTU PENGAMBILAN SPUTUM

Untuk menegakkan diagnosis tuberculosis paru dari pemeriksaan mikroskopik, diperlukan 3 kali pengambilan sputum dalam 2 kali kunjungan yaitu :Sputum sewaktu (S), yaitu ketika penderita pertama kali datang.

Sputum pagi (P), keesokan harinya ketika penderita datang lagi dengan membawa sputum pagi (dikeluarkan pagi-pagi setelah bangun tidur).

Sputum sewaktu (S), pada saat penderita tiba di laboratorium, penderita diminta mengeluarkan sputumnya lagi.

Free Powerpoint Templates Page 47

Sebelum pengambilan, pasien diberi penjelasan mengenai perbedaan sputum dengan ludah agar spesimen yg diperoleh @ sputum sejati.

Bila pasien mengalami kesulitan mengeluarkan sputum, pada malam hari sebelumnya diminta minum teh manis atau diberi obat expectorant.

Sebelum pengambilan spesimen, pasien diminta untuk berkumur dengan air. Bila memakai gigi palsu, sebaiknya dilepas.

Sputum diambil dari batukkan pertama(first cough). Cara membatukkan sputum:Tarik nafas dalam dan kuat

(dengan pernafasan dada) batukkan kuat sputum dari bronkus trakea mulut wadah penampung.

Amati keadaan sputum. Sputum yang berkualitas baik akan tampak kental purulen dengan volume cukup 3-5 ml.

Tutup wadah dengan rapat dan segera kirim ke laboratorium

Free Powerpoint Templates Page 48

PEMBERIAN LABEL DAN IDENTITAS

Wadah sputum diberi label yang memuat :

Tanggal pengambilan spesimen

Identitas pasien (Nama, umur, jenis kelamin,

rekam medic).

Jenis spesimen.

Free Powerpoint Templates Page 49

PENYIMPANAN SPESIMEN SPUTUM

Penyimpanan pada pot steril berpenutup.

Semua specimen harus dikirim ke laboratorium secepat

mungkin segera setelah pengambilan. Bila hal ini tidak dapat

dilakukan simpan dalam “cool box” (2-8 C) jangan lebih dari 1

malam.

PENGIRIMAN SPESIMEN SPUTUM

Pengiriman spesimen ke laboratorium harus secepat

mungkin. Bila tidak memungkinkan, pengiriman sputum

dilakukan dalam “cool box” (2-8oC) kecuali pengiriman kurang

dari 1 jam.

Free Powerpoint Templates Page 50

SALURAN NAPAS ATASUSAP TENGGOROKTekan lidah dengan spatula lidah, usap lidi kapas pada kedua tonsil dan faring belakang, jangan menyentuh lidah dan uvulaPemeriksaan Difteri(pada tonsil, bakteri membentuk selaput, ketika di swap akan berdarah) pseudomembran

Free Powerpoint Templates Page 51

LUKA ATAU ABSESCara : biopsi(jar. Luka diambil sedikit) (terbaik), aspirasi(disedot)(ex, bisul yg tertutup), dan swabAnaerob : biopsi dan aspirasiAspirasi untuk :

Abses tertutupLuka bergaung dengan cairan di dalamnya yang tertutup debris superfisial

Swab :Pus diluar dibersihkan terlebih dahulu dengan swab yang telah dicelupkan dengan NaCl steril dengan swab baru buat usapan dari dasar ulkus

Tidak dianjurkan untuk mengambil pus yang berasal dari drain

Free Powerpoint Templates Page 52

BIOPSI DAN ASPIRASIAspirasi untuk :

•Abses tertutup•Luka bergaung dengan cairan di dalamnya yang tertutup debris superfisial

Free Powerpoint Templates Page 53

SWAB

Free Powerpoint Templates Page 54

Penyimpanan spesimen

Wadah: steril dan bisa ditutup rapat (botol bertutup sekrup).

Waktu penyimpanan : harus segera diproses, tdk boleh lebih dari 24 jam.

Temperatur : tergantung bakteri yg dicurigai: 4oC, suhu kamar.

Free Powerpoint Templates Page 55

Transportasi spesimen Harus dalam lingkungan yang cocok untuk

bakteri yang dicurigai.- med. Transport- Suhu kamar /termos berisi es

Wadah tidak boleh dibawa dengan tangan telanjang.

Jarak jauh : “ BERISI BAHAN YG MENGANDUNG PENYEBAB PENYAKIT “.

Free Powerpoint Templates Page 56

REFERENSI

• Fachrizal, Dimas Nanda.” Cara Pengambilan Spesimen Sputum.” http://dhimazfahry.blogspot.com/2012/03/cara-pengambilan-spesimen-sputum.html (diakses tanggal 17 september 2012)

• Fayaopun, Sakinah, Nurul.”Pengambilan Sampel Urine dan Pemeriksaan Urine Lengkap”. http://www.inha-blu3-sky.blogspot.com/2011/10/pengambilan-sampel-urine-dan pemeriksaan-urine-lengkap.html (diakses tanggal 17 september 2012)

• Rahma.”Tata cara mengambil sampel feces, darah kapiler dan vena, pengambilan urine pada anak.” http://www.rahmaniestblog.blogspot.com/2011/10/tata-cara-mengambil-sampel-darah.html (diakses tanggal 17 september 2012)

• Riswanto. “Persiapan Pengambilan Spesimen.” http://labkesehatan.blogspot.com/2009/11/pengambilan-spesimen.html (diakses tanggal 17 september 2012)

• Shanan. “Transport Spesimen.” http://shananaz-shanan.blogspot.com/2011/01/transpor-spesimen.html (diakses tanggal 17 september 2012)

Free Powerpoint Templates Page 57

REFERENSI

• Vivanaliz .”Pengambilan sampel darah untuk pmeriksaan Hematologi Kimia Klinik dan Imunoserologi.” http://www. wordpress.com (diakses tanggal 17 september 2012)

• Verhaengan. J., dan J.Pandipitte.,2010, Prosedur Laboratorium Dasar untuk Bakteriologi Klinis (Basic Laboratory Prosedures in Clinical Bacteriology)., Penerbit Buku Kedokteran.

Free Powerpoint Templates Page 58

TERIMA KASIH