Spek

download Spek

of 42

description

310212

Transcript of Spek

  • 5/19/2018 Spek

    1/42

    SPESIFIKASI TEKNIS

    DIVISI 1. UMUM

    SEKSI 1.2MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

    1.2.1 UMUM

    1) Uraian

    Cakupan kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam Kontrak ini akan tergantung pada jenis dan

    volumepekerjaan yang harus dilaksanakan, sebagaimana disyaratkan di bagian-bagian lain dari

    DokumenKontrak, dan secara umum harus memenuhi berikut:

    a) Ketentuan Mobilisasi untuk semua Kontrak

    i) Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp

    Kontraktordankegiatanpelaksanaan.

    ii) Mobilisasi Kepala Pelaksana (General Superintendent) yang memenuhi jaminan

    kualifikasi(sertifikasi) menurut cakupan pekerjaannya (pemba-ngunan, atau peningkatan

    jalan /penggantian jembatan, atau pemeli-haraan berkala).

    iii) Mobilisasi semua staf pelaksana dan pekerja yang diperlukan dalam pelaksanaan

    danpenyelesaian pekerjaan dalam Kontrak.

    iv) Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantumdalam

    Penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan dimana peralatan tersebutakan

    digunakan menurut Kontrak ini.

    v) Penyediaan dan pemeliharaan base camp Kontraktor, jika perlu termasuk kantor

    lapangan,tempat tinggal, bengkel, gudang, dan sebagainya.

    vi) Perkuatan jembatan lama untuk pengangkutan alat-alat berat.

    b) Ketentuan mobilisasi Kantor Lapangan dan Fasilitasnya untuk Direksi PekerjaanKebutuhan ini

    akan disediakan dalam Kontrak lain.

    c) Ketentuan mobilisasi Fasilitas Pengendalian MutuPenyediaan dan pemeliharaan laboratorium

    lapangan harus memenuhi keten-tuan yangdisyaratkan dalam Seksi 1.4 dari Spesifikasi inibersama dengan peralatan laboratoriumlapangan yang tercantum dalam Lampiran 1.4.A.

    Gedung laboratorium dan peralatannya, yangdipasok menurut Kontrak ini, akan tetap menjadi

    milik Kontraktor pada waktu proyek selesai.Bilamana penyediaan suatu laboratorium lapangan

    atau peralatan laboratorium tidak secarakhusus dinyatakan sebagai bagian dari cakupan

    pemasokan dalam Kontrak ini seperti yangdisebutkan dalam Data Kontrak, maka fasilitas

    pengendalian mutu, jika perlu termasuk fasilitasatau pelayanan laboratorium seperti yang

    disyaratkan untuk memenuhi ketentuan-ketentuanpengendalian mutu dari Spesifikasi ini harus

    dipasok melalui Laboratorium yang disetujui olehDireksi Pekerjaan.

    d) Kegiatan Demobilisasi untuk semua Kontrak

    Pembongkaran tempat kerja oleh Kontraktor pada saat akhir periode Pelaksa-naan,

    termasukpemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik Pemerintah

    danpengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula sebelum Pekerjaan

    dimulai.Dalam hal ini, pemindahan peralatan dari tanah milik Pemerintah tidak akan mengurangi

  • 5/19/2018 Spek

    2/42

    kewajibanKontraktor untuk menyediakan semua sumber daya yang diperlukan selama periode

    pemeliharaanseperti keuangan, manajemen, peralatan, pekerja dan bahan.

    2) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi Ini

    a) Syarat-syarat Kontrak (Bab 3 dari Dokumen Kontrak) : Pasal-pasal yangberkaitan

    b) Kantor Lapangan dan Fasilitasnya : Seksi 1.3

    c) Pelayanan Pengujian Laboratorium : Seksi 1.4

    d) Rekayasa Lapangan : Seksi 1.9

    e) J adwal Pelaksanaan : Seksi 1.12

    f) Pekerjaan Pembersihan : Seksi 1.16

    g) Selokan dan Saluran Air : Seksi 2.1

    h) Gorong-gorong : Seksi 2.3

    i) Pemeliharaan J alan Samping dan J embatan : Seksi 10.2

    3) Periode Mobilisasi

    Mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan yang terdaftar dalam Pasal 1.2.1.(1) harus diselesaikan dalam

    jangkawaktu 60 hari terhitung mulai tanggal mulai kerja, kecuali penyediaan Fasilitas dan Pelayanan

    PengendalianMutu harus diselesaikan dalam waktu 45 hari.Bilamana Kontraktor gagal

    menyelesaikan mobilisasi Fasilitas dan Pelayanan Pengen-dalian Mutu sepertiyang diuraikan diatas,maka Kontraktor akan dikenakan pengurangan sejumlah pembayaran seperti yangdisyaratkan dalam

    Pasal 1.2.2.(2), Kontraktor juga akan dikenakan seluruh biaya aktual ditambah 10%(sepuluh persen)

    untuk semua fasilitas dan pelayanan pengendalian mutu yang dilaksanakan oleh DireksiPekerjaan

    atau pihak lainnya atas perintah Direksi Pekerjaan.

    4) Pengajuan Kesiapan Kerja

    Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan suatu program mobilisasi menurut detil dan

    waktuyang disyaratkan dalam Pasal 1.2.2 dari Spesifikasi ini.Bilamana perkuatan jembatan lama atau

    pembuatan jembatan darurat atau pembuatan timbunan daruratpada jalan yang berdekatan dengan

    proyek, diperlukan untuk memper-lancar pengangkutan peralatan,instalasi atau bahan milik

    Kontraktor, detil pekerjaan darurat ini juga harus diserahkan bersama denganprogram mobilisasi

    sesuai dengan ketentuan Seksi 10.2 dari Spesifikasi ini.

    1.2.2 PROGRAM MOBILISASI

    1) Dalam waktu 7 hari setelah Penandatangan Kontrak, Kontraktor harus melaksanakan Rapat

    PraPelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang dihadiri Pemilik, Direksi Pekerjaan, Wakil Direksi

    Pekerjaan(bila ada) dan Kontraktor untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun yang non

    teknis dalamproyek ini.

    2) Dalam waktu 15 hari setelah Rapat Pra Pelaksanaan, Kontraktor harus menyerahkan Program

    Mobilisasi(termasuk program perkuatan jembatan, bila ada) dan J adwal Kemajuan Pelaksanaan

    kepada DireksiPekerjaan untuk dimintakan persetujuannya.

  • 5/19/2018 Spek

    3/42

    3) Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi yang disyaratkan

    dalam Pasal1.2.1.(1) dan harus mencakup informasi tambahan berikut :

    a) Lokasi base camp Kontraktor dengan denah lokasi umum dan denah detil di lapangan

    yangmenunjukkan lokasi kantor Kontraktor, bengkel, gudang, mesin pemecah batu dan

    instalasipencampur aspal, serta laboratorium bilamana fasilitas tersebut termasuk dalam cakupan

    Kontrak.

    b) J adwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatan yang

    tercantumdalam Daftar Peralatan yang diusulkan dalam Penawaran, bersama dengan usulan

    carapengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di lapangan.

    c) Setiap perubahan pada peralatan maupun personil yang diusulkan dalam Pena-waran

    harusmemperoleh persetujuan dari Direski Pekerjaan.

    d) Suatu daftar detil yang menunjukkan struktur yang memerlukan perkuatan agar aman dilewati

    alat-alatberat, usulan metodologi pelaksanaan dan jadwal tanggal mulai dan tanggal selesai

    untukperkuatan setiap struktur.

    e) Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar chart) yang menunjukkan

    tiapkegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva kemajuan untuk menyatakan persentase

    kemajuanmobilisasi.

    1.2.3 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

    1) Pengukuran

    Pengukuran kemajuan mobilisasi akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan atas dasar jadwal

    kemajuanmobilisasi yang lengkap dan telah disetujui seperti yang diuraikan dalam Pasal 1.2.2.(2)

    diatas.

    2) Dasar Pembayaran

    Mobilisasi harus dibayar atas dasar lump sum menurut jadwal pembayaran yang diberikan di bawah,

    dimanapembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan

    semua peralatan, dan untuk semua pekerja, bahan, perkakas, dan biaya lainnya yang perlu untuk

    menyelesaikan pekerjaanyang diuraikan dalam Pasal 1.2.1.(1) dari Spesifikasi ini. Walaupun

    demikian Direksi Pekerjaan dapat, setiapsaat selama pelaksanaan pekerjaan, memerintahkan

    Kontraktor untuk menambah peralatan yang dianggapperlu tanpa menyebabkan perubahan harga

    lump sum untuk Mobilisasi dan Demobilisasi.Pembayaran biaya lump sum ini akan dilakukan dalam

    tiga angsuran sebagai berikut :

    a) 50 % (lima puluh persen) bila mobilisasi 50 % selesai, dan pelayanan atau fasilitas

    pengujianlaboratorium telah lengkap dimobilisasi.

    b) 20 % (dua puluh persen) bila semua peralatan utama berada di lapangan dan diterima oleh

    DireksiPekerjaan.

    c) 30 % (tiga puluh persen) bila demobilisasi selesai dilaksanakan.

    Bilamana Kontraktor tidak menyelesaikan mobilisasi sesuai dengan salah satu dari kedua batas

    waktu yangdisyaratkan dalam Pasal 1.2.1.(3) maka jumlah yang disahkan Direksi Pekerjaan

    untuk pembayaran adalahpersentase angsuran penuh dari harga lump sum Mobilisasi dan

  • 5/19/2018 Spek

    4/42

    Demobilisasi dikurangi sejumlah dari 1 %(satu persen) nilai angsuran untuk setiap keterlambatan

    satu hari dalam penyelesaian sampai maksimum 50(lima puluh) hari.

    Nomor Mata

    PembayaranUraian

    Satuan

    Pengukuran

    1.2 Mobilisasi Lump Sum

  • 5/19/2018 Spek

    5/42

    DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH

    SEKSI 3.1 GALIAN

    3.1.1 UMUM

    1) Uraian

    a) Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan

    tanahatau batu atau bahan lain dari jalan atau sekitarnya yang diperlukan untuk penyelesaian

    daripekerjaan dalam Kontrak ini.

    b) Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air dan selokan, untuk formasi

    galianatau pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan atau struktur lainnya, untuk pembuanganbahanyang tak terpakai dan tanah humus, untuk pekerjaan stabilisasi lereng dan pembuangan

    bahanlongsoran, untuk galian bahan konstruksi dan pembuangan sisa bahan galian, untuk

    pengupasandan pembuangan bahan perkerasan beraspal pada perkerasan lama, dan umumnya

    untukpembentukan profil dan penampang yang sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi

    garis,ketinggian dan penampang melintang yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana

    yangdiperintah-kan oleh Direksi Pekerjaan.

    c) Kecuali untuk keperluan pembayaran, ketentuan dari Seksi ini berlaku untuk semua jenis

    galianyang dilakukan sehubungan dengan Kontrak, dan pekerjaan galian dapat berupa :

    i) Galian Biasa

    ii) Galian Batu

    iii) Galian Struktur

    iv) Galian Perkerasan Beraspal

    d) Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasi sebagai galian batu,

    galianstruktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian perkerasan beraspal

    e) Galian Batu harus mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter kubik atau lebih

    danseluruh batu atau bahan lainnya yang menurut Direksi Pekerjaan adalah tidak praktis

    menggalitanpa penggunaan alat bertekanan udara atau pemboran, dan peledakan. Galian ini

    tidak termasukgalian yang menurut Direksi Pekerjaan dapat dibongkar dengan penggaru (ripper)

    tunggal yangditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda neto maksimum

    sebesar 180PK (Tenaga Kuda).

    f) Galian Struktur mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yangdisebut

    atau ditunjukkan dalam Gambar untuk Struktur. Setiap galian yang didefinisikan sebagaiGalian

    Biasa atau Galian Batu tidak dapat dimasukkan dalam Galian Struktur.Galian Struktur terbatas

    untuk galian lantai pondasi jembatan, tembok penahan tanah beton,dan struktur pemikul beban

    lainnya selain yang disebut dalam Spesifikasi ini.Pekerjaan galian struktur meliputi : penimbunan

    kembali dengan bahan yang disetujui olehDireksi Pekerjaan; pembuangan bahan galian yang

    tidak terpakai; semua keperluan drainase,pemompaan, penimbaan, penurapan, penyokong;

    pembuatan tempat kerja atau cofferdambeserta pembongkarannya.

    g) Galian Perkerasan Beraspal mencakup galian pada perkerasan lama dan pembuangan

    bahanperkerasan beraspal dengan maupun tanpa Cold Milling Machine (mesin pengupas

    perkerasanberaspal tanpa pemanasan) seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau

  • 5/19/2018 Spek

    6/42

    sebagaimana yangdiperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.Pemanfaatan kembali bahan galian ini

    harus mendapat persetujuan terlebih dahulu oleh DireksiPekerjaan sebelum bahan ini dipandang

    cocok untuk proses daur ulang.

    2) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi Ini

    a) Transportasi dan Penanganan. : Seksi 1.5

    b) Pemeliharaan Lalu Lintas : Seksi 1.8

    c) Rekayasa Lapangan : Seksi 1.9

    d) Bahan dan Penyimpanan : Seksi 1.11

    e) Selokan Tanah dan Saluran Air : Seksi 2.1

    f) Gorong-gorong dan Drainase Beton : Seksi 2.3

    g) Drainase Porous : Seksi 2.4

    h) Timbunan : Seksi 3.2

    i) Penyiapan Badan J alan : Seksi 3.3

    j) Beton : Seksi 7.1

    k) Pasangan Batu : Seksi 7.9

    l) Pembongkaran Struktur Lama : Seksi 7.15

    m) Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama : Seksi 8.1

    n) Pengembalian Kondisi Bahu J alan Lama Pada J alan Ber-penutupAspal : Seksi 8.2o) Pemeliharaan J alan Samping dan J embatan : Seksi 10.2

    3) Toleransi Dimensi

    a) Kelandaian akhir, garis dan formasi sesudah galian selain galian perkerasan beraspal tidak

    bolehberbeda lebih dari 2 cm dari yang ditentukan dalam Gambar atau yang diperintahkan oleh

    DireksiPekerjaan pada setiap titik, sedangkan untuk galian perkerasan beraspal tidak boleh

    berbeda lebihdari 1 cm dari yang disyaratkan.

    b) Permukaan galian tanah maupun batu yang telah selesai dan terbuka terhadap aliran

    airpermukaan harus cukup rata dan harus memiliki cukup kemiringan untuk menjamin pengaliran

    airyang bebas dari permukaan itu tanpa terjadi genangan.

    4) Pengajuan Kesiapan Kerja dan Pencatatan

    a) Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar menurut Seksi ini, sebelum memulai

    pekerjaan,Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan, gambar detil penampang

    melintangyang menunjukkan elevasi tanah asli sebelum operasi pembersihan dan pembongkaran,

    ataupenggalian dilaksanakan.

    b) Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan gambar detil seluruh struktur

    sementarayang diusulkan atau yang diperintahkan untuk digunakan, seperti penyokong (shoring),

    pengaku(bracing), cofferdam, dan dinding penahan rembesan (cutoff wall), dan gambar-gambar

    tersebutharus memperoleh perse-tujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan

    galianyang akan dilindungi oleh struktur sementara yang diusulkan.

    c) Kontraktor harus memberitahu Direksi Pekerjaan untuk setiap galian untuk tanah dasar,

    formasiatau pondasi yang telah selesai dikerjakan, dan bahan landasan atau bahan lainnya tidak

  • 5/19/2018 Spek

    7/42

    bolehdihampar sebelum kedalaman galian, sifat dan kekerasan bahan pondasi disetujui terlebih

    dahuluoleh Direksi Pekerjaan, seperti yang disebutkan dalam Pasal 3.1.2.

    d) Arsip tentang rencana peledakan dan semua bahan peledak yang digunakan, yang

    menunjukkanlokasi serta jumlahnya, harus disimpan oleh Kontraktor untuk diperiksa Direksi

    Pekerjaan.

    e) Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan suatu catatan tertulis tentang

    lokasi,kondisi dan kuantitas perkerasan beraspal yang akan dikupas atau digali. Pencatatan

    pengukuranharus dilakukan setelah seluruh bahan perkerasan beraspal telah dikupas atau digali.

    5) Pengamanan Pekerjaan Galian

    a) Kontraktor harus memikul semua tanggung jawab dalam menjamin keselamatan pekerja,

    yangmelaksanakan pekerjaan galian, penduduk dan bangunan yang ada di sekitar lokasi galian.

    b) Selama pelaksanaan pekerjaan galian, lereng sementara galian yang stabil dan mampu

    menahanpekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, harus dipertahan-kan sepanjang waktu,

    penyokong(shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai harus dipasang bilamana permukaan

    lereng galianmungkin tidak stabil. Bilamana diperlukan, Kontraktor harus menyokong atau

    mendukung strukturdi sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau

    rusak oleh pekerjaangalian tersebut.

    Untuk men jaga stabilitas lereng galian dan keamanan pekerja maka galian tanah yang lebih dari5 meterharus dibuat bertangga dengan teras selebar 1 meter atau sebagaimana yang

    diperintahkan DireksiPekerjaan

    c) Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau keperluan lainnya tidak diijinkan

    beradaatau beroperasi lebih dekat 1,5 m dari tepi galian parit untuk gorong-gorong pipa atau

    galianpondasi untuk struktur, terkecuali bilamana pipa atau struktur lainnya yang telah terpasang

    dalamgalian dan galian tersebut telah ditimbun kembali dengan bahan yang disetujui Direksi

    Pekerjaandan telah dipadatkan.

    d) Cofferdam, dinding penahan rembesan (cut off wall) atau cara lainnya untuk mengalihkan air

    didaerah galian harus dirancang sebagaimana mestinya dan cukup kuat untuk menjamin

    bahwakeruntuhan mendadak yang dapat membanjiri tempat kerja dengan cepat, tidak akan

    terjadi.

    e) Dalam setiap saat, bilamana pekerja atau orang lain berada dalam lokasi galian, dimana

    kepalamereka, yang meskipun hanya kadang-kadang saja, berada di bawah permukaan tanah,

    makaKontraktor harus menempatkan seorang pengawas keamanan di lokasi kerja yang

    tugasnya hanyamemantau keamanan dan kemajuan. Sepanjang waktu penggalian, peralatan

    galian cadangan(yang belum dipakai) serta perlengkapan P3K harus tersedia pada tempat kerja

    galian.

    f) Bahan peledak yang diperlukan untuk galian batu harus disimpan, ditangani, dan

    digunakandengan hati-hati dan di bawah pengendalian yang extra ketat sesuai dengan Peraturan

    danPerundang-undangan yang berlaku. Kontraktor harus bertanggungjawab dalam

    mencegahpengeluaran atau penggunaan yang tidak tepat atas setiap bahan peledak dan harus

    menjaminbahwa penanganan peledakan hanya dipercayakan kepada orang yang

    berpengalaman danbertanggungjawab.

  • 5/19/2018 Spek

    8/42

    g) Semua galian terbuka harus diberi rambu peringatan dan penghalang (barikade) yang cukup

    untukmencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya, dan setiap galian terbuka pada

    lokasi jalurlalu lintas maupun lokasi bahu jalan harus diberi rambu tambahan pada malam hari

    berupa drumyang dicat putih (atau yang sejenis) beserta lampu merah atau kuning guna

    menjamin keselamatanpara pengguna jalan, sesuai dengan yang diperintahkan Direksi

    Pekerjaan.

    h) Ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 1.8, Pemeliharaan Lalu Lintas harus diterapkan

    padaseluruh galian di Daerah Milik J alan.

    6) J adwal Kerja

    a) Perluasan setiap galian terbuka pada setiap operasi harus dibatasi sepadan dengan

    pemeliharaanpermukaan galian agar tetap dalam kondisi yang mulus (sound), dengan

    mempertimbangkanakibat dari pengeringan, perendaman akibat hujan dan gangguan dari

    operasi pekerjaanberikutnya.

    b) Galian saluran atau galian lainnya yang memotong jalan harus dilakukan dengan

    pelaksanaansetengah badan jalan sehingga jalan tetap terbuka untuk lalu lintas pada setiap saat.

    c) Bilamana lalu lintas pada jalan terganggu karena peledakan atau operasi-operasi

    pekerjaanlainnya, Kontraktor harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu atas jadwal

    gangguan tersebutdari pihak yang berwenang dan juga dari Direksi Pekerjaan.d) Kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan maka setiap galian perkerasan beraspal

    harusditutup kembali dengan campuran aspal pada hari yang sama sehingga dapat dibuka untuk

    lalulintas.

    7) Kondisi Tempat Kerja

    a) Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Kontraktor harus menyediakan semua

    bahan,perlengkapan dan pekerja yang diperlukan untuk pengeringan (pemompaan), pengalihan

    saluranair dan pembuatan drainase sementara, dinding penahan rembesan (cut off wall) dan

    cofferdam.Pompa siap pakai di lapangan harus senantiasa dipelihara sepanjang waktu untuk

    menjaminbahwa tak akan terjadi gangguandalam pengeringan dengan pompa.

    b) Bilamana Pekerjaan sedang dilaksanakan pada drainase lama atau tempat lain dimana air

    atautanah rembesan (seepage) mungkin sudah tercemari, maka Kontraktor harus

    senantiasamemelihara tempat kerja dengan memasok air bersih yang akan digunakan oleh

    pekerja sebagaiair cuci, bersama-sama dengan sabun dan desinfektan yang memadai.

    8) Perbaikan Terhadap Pekerjaan Galian Yang Tidak Memenuhi Ketentuan

    a) Pekerjaan galian yang tidak memenuhi toleransi yang diberikan dalam Pasal 3.1.1.(3) di atas

    sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor dan harus diperbaiki oleh Kontraktor sebagai

    berikut :

    i) Lokasi galian dengan garis dan ketinggian akhir yang melebihi garis dan ketinggian

    yangditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan

    harusdigali lebih lanjut sampai memenuhi toleransi yang disyaratkan.

  • 5/19/2018 Spek

    9/42

    ii) Lokasi dengan penggalian yang melebihi garis dan ketinggian yang ditunjukkan

    dalamGambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, atau lokasi

    yangmengalami kerusakan atau menjadi lembek, harus ditimbun kembali dengan

    bahantimbunan pilihan atau lapis pondasi agregat sebagaimana yang diperintahkan

    DireksiPekerjaan.

    iii) Lokasi galian perkerasan beraspal dengan dimensi dan kedalaman yang melebihi yangtelah

    ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, harus diperbaiki dengan menggunakan bahanbahanyang

    sesuai dengan kondisi perkerasan lama sampai mencapai elevasi rancangan.

    9) Utilitas Bawah Tanah

    a) Kontraktor harus bertanggungjawab untuk memperoleh informasi tentang keberadaan dan

    lokasiutilitas bawah tanah dan untuk memperoleh dan membayar setiap ijin atau wewenang

    lainnya yangdiperlukan dalam melaksanakan galian yang diperlukan dalam Kontrak.

    b) Kontraktor harus bertanggungjawab untuk menjaga dan melindungi setiap utilitas bawah

    tanahyang masih berfungsi seperti pipa, kabel, atau saluran bawah tanah lainnya atau

    struktur yangmungkin dijumpai dan untuk memperbaiki setiap kerusakan yang timbul akibat

    operasikegiatannya.

    10) Restribusi Untuk Bahan GalianBilamana bahan timbunan pilihan atau lapis pondasi agregat, agregat untuk campuran aspal atau

    beton ataubahan lainnya diperoleh dari galian sumber bahan di luar daerah milik jalan, Kontraktor

    harus melakukanpengaturan yang diperlukan dan membayar konsesi dan restribusi kepada

    pemilik tanah maupun pihak yangberwenang untuk ijin menggali dan mengangkut bahan-bahan

    tersebut.

    11) Penggunaan dan Pembuangan Bahan Galian

    a) Semua bahan galian tanah dan galian batu yang dapat dipakai dalam batas-batas dan

    lingkupproyek bilamana memungkinkan harus digunakan secara efektif untuk formasi timbunan

    ataupenimbunan kembali.

    b) Bahan galian yang mengandung tanah yang sangat organik, tanah gambut (peat), sejumlah

    besarakar atau bahan tetumbuhan lainnya dan tanah kompresif yang menurut pendapat

    DireksiPekerjaan akan menyulitkan pemadatan bahan di atasnya atau yang mengakibatkan

    setiapkegagalan atau penurunan (settlement) yang tidak dikehendaki, harus diklasifikasikan

    sebagaibahan yang tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai timbunan dalam

    pekerjaanpermanen.

    c) Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap bahan galian yang tidak

    disetujuioleh Direksi Pekerjaan untuk digunakan sebagai bahan timbunan, harus dibuang dan

    diratakanoleh Kontraktor di luar Daerah Milik J alan (DMJ ) seperti yang diperintahkan Direksi

    Pekerjaan.

    d) Kontraktor harus bertanggungjawab terhadap seluruh pengaturan dan biaya yang diperlukan

    untukpembuangan bahan galian yang tidak terpakai atau yang tidak memenuhi syarat untuk

    bahantimbunan, termasuk pembuangan bahan galian yang diuraikan dalam Pasal 3.1.1.(8).(ii)

  • 5/19/2018 Spek

    10/42

    dan (iii),juga termasuk pengangkutan hasil galian ke tempat pembuangan akhir dengan jarak

    tidak melebihiyang disyaratkan dalam Pasal 3.1.3.(2).(f) dan perolehan ijin dari pemilik atau

    penyewa tanahdimana pembuangan akhir tersebut akan dilakukan.

    12) Pengembalian Bentuk dan Pembuangan Pekerjaan Sementara

    a) Kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, semua struktur sementara seperti cofferdam

    ataupenyokong (shoring) dan pengaku (bracing) harus dibongkar oleh Kontraktor setelah

    strukturpermanen atau pekerjaan lainnya selesai. Pembongkaran harus dilakukan sedemikian

    sehinggatidak mengganggu atau merusak struktur atau formasi yang telah selesai.

    b) Bahan bekas yang diperoleh dari pekerjaan sementara tetap menjadi milik Kontraktor atau

    bilamemenuhi syarat dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, dapat dipergunakan untuk

    pekerjaanpermanen dan dibayar menurut Mata Pembayaran yang relevan sesuai dengan yang

    terdapatdalam Daftar Penawaran.

    c) Setiap bahan galian yang sementara waktu diijinkan untuk ditempatkan dalam saluran air

    harusdibuang seluruhnya setelah pekerjaan berakhir sedemikian rupa sehingga tidak

    mengganggusaluran air.

    d) Seluruh tempat bekas galian bahan atau sumber bahan yang digunakan oleh Kontraktor

    harusditinggalkan dalam suatu kondisi yang rata dan rapi dengan tepi dan lereng yang stabil dan

    salurandrainase yang memadai.

    3.1.2 PROSEDUR PENGGALIAN

    1) Prosedur Umum

    a) Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan

    dalamGambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup pembuangan semua

    bahandalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan

    batu danbahan perkerasan lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan permanen.

    b) Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin terhadap

    bahandi bawah dan di luar batas galian.

    c) Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi dalam

    keadaanlepas atau lunak atau kotor atau menurut pendapat Direksi Pekerjaan tidak memenuhi

    syarat,maka bahan tersebut harus seluruhnya dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan

    timbunanyang memenuhi syarat, sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.

    d) Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada garis formasiuntuk

    selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun bahu jalan, ataupada

    dasar galian pipa atau pondasi struktur, maka bahan tersebut harus digali 15 cm lebihdalam

    sampai permukaan yang mantap dan merata. Tonjolan-tonjolan batu yang runcingpada

    permukaan yang terekspos tidak boleh tertinggal dan semua pecahan batu yangdiameternya

    lebih besar dari 15 cm harus dibuang. Profil galian yang disyaratkan harusdiperoleh dengan cara

    menimbun kembali dengan bahan yang disetujui Direksi Pekerjaan dandipadatkan.

    e) Peledakan sebagai cara pembongkaran batu hanya boleh digunakan jika, menurut

    pendapatDireksi Pekerjaan, tidak praktis menggunakan alat bertekanan udara atau suatu

  • 5/19/2018 Spek

    11/42

    penggaru (ripper)hidrolis berkuku tunggal. Direksi Pekerjaan dapat melarang peledakan dan

    memerintahkan untukmenggali batu dengan cara lain, jika, menurut pendapatnya, peledakan

    tersebut berbahaya bagimanusia atau struktur di sekitarnya, atau bilamana dirasa kurang cermat

    dalam pelaksanaan-nya.

    f) Bilamana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, Kontraktor harus menyediakan anyaman

    pelindungledakan (heavy mesh blasting) untuk melindungi orang, bangunan dan pekerjaan

    selamapenggalian. J ika dipandang perlu, peledakan harus dibatasi waktunya seperti yang

    diuraikan olehDireksi Pekerjaan.

    g) Penggalian batu harus dilakukan sedemikian, apakah dengan peledakan atau cara

    lainnya,sehingga tepi-tepi potongan harus dibiarkan pada kondisi yang aman dan serata

    mungkin. Batuyang lepas atau bergantungan dapat menjadi tidak stabil atau menimbulkan

    bahaya terhadappekerjaan atau orang harus dibuang, baik terjadi pada pemotongan batu yang

    baru maupun yanglama.

    2) Galian pada Tanah Dasar Perkerasan dan Bahu Jalan, Pembentukan Berm, Selokan dan Talud.

    Ketentuan dalam Seksi 3.3, Penyiapan Badan J alan, harus berlaku seperti juga ketentuan dalam

    Seksi ini.

    3) Galian untuk Struktur dan Pipaa) Galian untuk pipa, gorong-gorong atau drainase beton dan galian untuk pondasi jembatan

    ataustruktur lain, harus cukup ukurannya sehingga memungkinkan pemasangan bahan dengan

    benar,pengawasan dan pemadatan penimbunan kembali di bawah dan di sekeliling pekerjaan.

    b) Cofferdam, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) atau tindakan lain untuk mengeluarkan

    airharus dipasang untuk pembuatan dan pemeriksaan kerangka acuan dan untuk

    memungkinkanpemompaan dari luar acuan. Cofferdam atau penyokong atau pengaku yang

    tergeser ataubergerak ke samping selama pekerjaan galian harus diperbaiki, dikembalikan

    posisinya dandiperkuat untuk menjamin kebebasan ruang gerak yang diperlukan selama

    pelaksanaan.

    Cofferdam, penyokong dan pengaku (bracing) yang dibuat untuk pondasi jembatan atau struktur

    lainnyaharus diletakkan sedemikian hingga tidak menyebabkan terjadinya penggerusan dasar,

    tebing atau bantaran

    sungai.

    c) Bila galian parit untuk gorong-gorong atau lainnya dilakukan pada timbunan baru, maka

    timbunanharus dikerjakan sampai ketinggian yang diperlukan dengan jarak masing-masing lokasi

    galian parittidak kurang dari 5 kali lebar galian parit tersebut, selanjutnya galian parit tersebut

    dilaksanakandengan sisi-sisi yang setegak mungkin sebagaimana kondisi tanahnya mengijinkan.

    d) Setiap pemompaan pada galian harus dilaksanakan sedemikian, sehingga dapat

    menghindarkankemungkinan terbawanya setiap bagian bahan yang baru terpasang. Setiap

    pemompaan yangdiperlukan selama pengecoran beton, atau untuk suatu periode paling sedikit

    24 jam sesudahnya,harus dilaksanakan dengan pompa yang diletakkan di luar acuan beton

    tersebut.

  • 5/19/2018 Spek

    12/42

    e) Galian sampai elevasi akhir pondasi untuk telapak pondasi struktur tidak boleh

    dilaksanakansampai sesaat sebelum pondasi akan dicor.

    4) Galian pada Sumber Bahan

    a) Sumber bahan (borrow pits), apakah di dalam Daerah Milik J alan atau di tempat lain, harus

    digalisesuai dengan ketentuan dari Spesifikasi ini.

    b) Persetujuan untuk membuka sumber galian baru atau mengoperasikan sumber galian lamaharus

    diperoleh secara tertulis dari Direksi Pekerjaan sebelum setiap operasi penggaliandimulai.

    c) Sumber bahan (borrow pits) di atas tanah yang mungkin digunakan untuk pelebaran

    jalanmendatang atau keperluan pemerintah lainnya, tidak diperkenankan.

    d) Penggalian sumber bahan harus dilarang atau dibatasi bilamana penggalian ini dapat

    mengganggudrainase alam atau yang dirancang.

    e) Pada daerah yang lebih tinggi dari permukaan jalan, sumber bahan harus diratakan

    sedemikianrupa sehingga mengalirkan seluruh air permukaan ke gorong-gorong berikutnya tanpa

    genangan.

    f) Tepi galian pada sumber bahan tidak boleh berjarak lebih dekat dari 2 m dari kaki setiap

    timbunanatau 10 m dari puncak setiap galian.

    5) Galian pada perkerasan aspal yang ada.(a) Pekerjaan galian pada perkerasan aspal dengan menggunakan mesin Cold Milling

    denganpengrusakan sedekit mungkin terhadap material diatas atau dibawah batas galian yang

    ditentukan.Bilamana material pada permukaan dasar hasil galian terlepas atau rusak akibat dari

    pelaksanaanpenggalian tersebut, maka material yang rusak atau terlepas tersebut harus

    dipadatkan denganmerata atau dibuang seluruhnya dan diganti dengan material yang cocok

    sesuai petunjuk DireksiPekerjaan.Setiap lubang pada permukaan dasar galian harus diisi dengan

    material yang cocok laludipadatkan dengan merata sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.

    (b) Pada pekerjaan galian pada perkerasan aspal yang ada tanpa menggunakan mesin Cold

    Milling,material yang tedapat pada permukaan dasar galian, menurut petunjuk Direksi Pekerjaan,

    adalahmaterial yang lepas, lunak atau tergumpal atau hal hal lain yang tidak memenuhi syarat,

    makamaterial tersebut harus dipadatkan dengan merata atau dibuang seluruhnya dan diganti

    denganmaterial yang cocok sesuai petunujuk Direksi Pekerjaan.

    3.1.3 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

    1) Galian Yang Tidak Diukur Untuk Pembayaran

    Sebagian besar pekerjaan galian dalam Kontrak tidak akan diukur dan dibayar menurut Seksi ini,

    pekerjaan

    tersebut dipandang telah dimasukkan ke dalam harga penawaran untuk berbagai macam bahan

    konstruksi

    yang dihampar di atas galian akhir, seperti pasangan batu (stone masonry) dan gorong-gorong pipa.

    J enis

    galian yang secara spesifik tidak dimasukkan untuk pengukuran dalam Seksi ini adalah :

  • 5/19/2018 Spek

    13/42

    a) Galian di luar garis yang ditunjukkan dalam profil dan penampang melintang yang disetujui

    tidakakan dimasukkan dalam volume yang diukur untuk pembayaran kecuali bilamana :

    i) Galian yang diperlukan untuk membuang bahan yang lunak atau tidak memenuhi

    syaratseperti yang disyaratkan dalam Pasal 3.1.2.(1).(c) di atas, atau untuk membuang batu

    ataubahan keras lainnya seperti yang disyaratkan dalam Pasal 3.1.2.(1).(d) di atas;

    ii) Pekerjaan tambah sebagai akibat dari longsoran lereng atau struktur sementara

    penahantanah atau air (seperti penyokong, pengaku, atau cofferdam) yang sebelumnya

    telahditerima oleh Direksi Pekerjaan secara tertulis.

    b) Pekerjaan galian untuk selokan drainase dan saluran air, kecuali untuk galian batu, tidak

    akandiukur untuk pembayaran menurut Seksi ini. Pengukuran dan Pembayaran harus

    dilaksanakanmenurut Seksi 2.1 dari Spesifikasi ini.

    c) Pekerjaan galian yang dilaksanakan untuk pemasangan gorong-gorong pipa, tidak akan

    diukuruntuk pembayaran, kompensasi dari pekerjaan ini dipandang telah dimasukkan ke dalam

    berbagaiharga satuan penawaran untuk masing-masing bahan tersebut, sesuai dengan Seksi 2.3

    dariSpesifikasi ini.

    d) Pekerjaan galian yang dilaksanakan dalam pengembalian kondisi (reinstatement)

    perkerasanlama tidak akan diukur untuk pembayaran, kompensasi untuk pekerjaan ini telah

    dimasukkandalam berbagai harga satuan penawaran yang untuk masing-masing bahan yang

    digunakanpada operasi pengembalian kondisi sesuai dengan Seksi 8.1 dari Spesifikasi ini.e) Galian untuk pengembalian kondisi bahu jalan dan pekerjaan minor lainnya, kecuali untuk

    galianbatu, tidak akan dibayar menurut Seksi ini. Pengukuran dan pembayaran akan

    dilaksanakan sesuaiSeksi 8.2 dari Spesifikasi ini.

    f) Galian yang diperlukan untuk operasi pekerjaan pemeliharaan rutin tidak akan diukur

    untukpembayaran, kompensasi untuk pekerjaan ini telah termasuk dalam harga penawaran

    dalam lumpsum untuk berbagai operasi pemeliharaan rutin yang tercakup dalam Seksi 10.1 dari

    Spesifikasi ini.

    g) Pekerjaan galian yang dilaksanakan untuk memperoleh bahan konstruksi dari sumber

    bahan(borrow pits) atau sumber lainnya di luar batas-batas daerah kerja tidak boleh diukur

    untukpembayaran, biaya pekerjaan ini dipandang telah dimasukkan dalam harga satuan

    penawaranuntuk timbunan atau bahan perkerasan.

    h) Pekerjaan galian dan pembuangan yang diuraikan dalam Pasal 3.1.2.(1).(a) selain untuk

    tanah,batu dan bahan perkerasan lama, tidak akan diukur untuk pembayaran, kompensasi

    untukpekerjaan ini telah dimasukkan dalam berbagai harga satuan penawaran yang untuk

    masingmasingoperasi pembongkaran struktur lama sesuai dengan Seksi 7.15 dari Spesifikasi ini.

    2) Pengukuran Galian Untuk Pembayaran

    a) Pekerjaan galian di luar ketentuan seperti di atas harus diukur untuk pembayaran sebagai

    volumedi tempat dalam meter kubik bahan yang dipindahkan, setelah dikurangi bahan galian

    yangdigunakan dan dibayar sebagai timbunan biasa atau timbunan pilihan dengan faktor

    penyesuaianberikut ini :

    i) Bahan Galian Biasa yang dipakai sebagai timbunan harus dibagi dengan

    penyusutan(shrinkage) sebesar 0,85.

  • 5/19/2018 Spek

    14/42

    ii) Bahan Galian Batu yang dipakai sebagai timbunan harus dibagi dengan factor

    pengembangan (swelling) 1,2.

    Dasar perhitungan ini haruslah gambar penampang melintang profil tanah asli sebelum

    digaliyang telah disetujui dan gambar pekerjaan galian akhir dengan garis, kelandaian dan

    elevasiyang disyaratkan atau diterima.Metode perhitungan haruslah metode luas ujung rata-

    rata,menggunakan penampang melintang pekerjaan dengan jarak tidak lebih dari 25 meter.

    b) Pekerjaan galian yang dapat dimasukkan untuk pengukuran dan pembayaran menurut Seksi

    iniakan tetap dibayar sebagai galian hanya bilamana bahan galian tersebut tidak digunakan

    dandibayar dalam Seksi lain dari Spesifikasi ini.

    c) Bilamana bahan galian dinyatakan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan dapat

    digunakansebagai bahan timbunan, namun tidak digunakan oleh Kontraktor sebagai bahan

    timbunan,maka volume bahan galian yang tidak terpakai ini dan terjadi semata-mata hanya

    untukkenyamanan Kontraktor dengan exploitasi sumber bahan (borrow pits) tidak akan dibayar.

    d) Pekerjaan galian struktur yang diukur adalah volume dari prisma yang dibatasi oleh bidang-

    bidangsebagai berikut :

    Bidang atas adalah bidang horisontal seluas bidang dasar pondasi yang melalui

    titikterendah dari terain tanah asli. Di atas bidang horisontal ini galian tanah

    diperhitungkansebagai galian biasa atau galian batu sesuai dengan sifatnya

    Bidang bawah adalah bidang dasar pondasi. Bidang tegak adalah bidang vertikal keliling pondasi.

    Pengukuran volume tidak diperhitungkan di luar bidang-bidang yang diuraikan di atas

    atausebagai pengembangan tanah selama pemancangan, tambahan galian karena

    kelongsoran,bergeser, runtuh atau karena sebab-sebab lain.

    e) Pekerjaan galian perkerasan beraspal yang dilaksanakan di luar ketentuan Seksi

    8.1Pengembalian Kondisi (Reinstatement) Perkerasan Lama, harus diukur untuk pembayaran

    sebagaivolume di tempat dalam meter kubik bahan yang digali dan dibuang.

    f) Pembuangan dan penggantian dengan material yang cocok bagi material di permukaan dasar

    hasilgalian pada perkerasan beraspal yang lepas atau rusak atau lunak atau tergumpal atau hal

    hal lainyang tidak memenuhi syarat sebagaimana yang diuraikan pada artikel 3.1.2 (5), akan

    diukur dandibayar sesuai dengan seksi dalam spesifikasi yang terkait.

    g) Pengangkutan hasil galian ke lokasi pembuangan akhir atau lokasi timbunan sebagaimanayang

    diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dengan jarak yang melebihi 5 km harus diukur

    untukpembayaran sebagai volume di tempat dalam kubik meter bahan yang dipindahkan per

    jaraktempat penggalian sampai lokasi pembuangan akhir atau lokasi timbunan dalam kilometer.

    3) Dasar Pembayaran

    Kuantitas galian yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar menurut satuan pengukuran

    denganharga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk masing-masing Mata

    Pembayaran yangterdaftar di bawah ini, dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan

    kompensasi penuh untuk seluruhpekerjaan termasuk cofferdam, penyokong, pengaku dan pekerjaan

    yang berkaitan, dan biaya yang diperlukandalam melaksanakan pekerjaan galian sebagaimana

    diuraikan dalam Seksi ini.

  • 5/19/2018 Spek

    15/42

    Bilamana cofferdam, penyokong, pengaku dan pekerjaan yang berkaitan, termasuk dalam Mata

    Pembayaranyang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka pekerjaan ini akan dibayar

    menurut HargaPenawaran dalam lump sum sesuai dengan ketentuan berikut ini; pekerjaan ini

    mencakup penyediaan,pembuatan, pemeliharaan dan pembuangan setiap dan semua cofferdam,

    penyokong, pengaku, sumuran,penurapan, pengendali air (water control), dan operasi-operasi

    lainnya yang diperlukan untuk diterimanyapenyelesaian galian yang termasuk dalam pekerjaan dari

    Pasal ini sampai suatu kedalaman yang ditentukan.

    Nomor Mata

    PembayaranUraian

    Satuan

    Pengukuran

    3.1.(1)

    3.1.(2)

    3.1.(3)

    3.1.(4)

    3.1.(5)

    3.1.(6)

    3.1.(7)

    Galian Biasa

    Galian Batu

    Galian Struktur dengan Kedalaman 0 - 2 M

    Galian Struktur dengan Kedalaman 2 - 4 M

    Galian Struktur dengan Kedalaman 4 - 6 M

    Cofferdam, Penyokong, Pengaku dan Peker-jaan

    yang

    Berkaitan

    Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling

    Machine

    Meter Kubik

    Meter Kubik

    Meter Kubik

    Meter Kubik

    Meter Kubik

    Lump Sum

    Meter Kubik

  • 5/19/2018 Spek

    16/42

    SEKSI 3.2TIMBUNAN

    3.2.1 UMUM

    1) Uraian

    a) Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah

    ataubahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan kembali galian

    pipaatau struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi

    timbunansesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan

    ataudisetujui.

    b) Timbunan yang dicakup oleh ketentuan dalam Seksi ini harus dibagi menjadi tiga jenis,

    yaitutimbunan biasa, timbunan pilihan dan timbunan pilihan di atas tanah rawa.

    Timbunan pilihan akandigunakan sebagai lapis penopang (capping layer) untuk meningkatkan

    daya dukungtanahdasar, juga digunakan di daerah saluran air dan lokasi serupa dimana bahan

    yang plastis sulitdipadatkan dengan baik. Timbunan pilihan dapat juga digunakan untuk

    stabilisasi lereng ataupekerjaan pelebaran timbunan jika diperlukan lereng yang lebih curam

    karena keterbatasanruangan, dan untuk pekerjaan timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan

    adalah faktor yangkritis.

    Timbunan pilihan di atastanah rawa akan digunakan untuk melintasi daerah yang rendah dan

    selalu tergenang oleh air,yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan tidak dapat dialirkan atau

    dikeringkan dengan carayang diatur dalam Spesifikasi ini.c) Pekerjaan yang tidak termasuk bahan timbunan yaitu bahan yang dipasang sebagai

    landasanuntuk pipa atau saluran beton, maupun bahan drainase porous yang dipakai untuk

    drainase bawahpermukaan atau untuk mencegah hanyutnya partikel halus tanah akibat proses

    penyaringan.

    Bahan timbunan jenis ini telah diuraikan dalam Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini.

    2) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi Ini

    a) Transportasi dan Penanganan : Seksi 1.5

    b) Pemeliharaan Lalu Lintas : Seksi 1.8

    c) Rekayasa Lapangan : Seksi 1.9

    d) Bahan dan Penyimpanan : Seksi 1.11

    e) Drainase Porous : Seksi 2.4

    f) Galian : Seksi 3.1

    g) Penyiapan Badan J alan : Seksi 3.3

    h) Beton : Seksi 7.1

    i) Pasangan Batu : Seksi 7.9

    j) Pemeliharaan J alan Samping Dan J embatan : Seksi 10.2

    3) Toleransi Dimensi

    a) Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi atau lebih rendah 2 cm

    dariyang ditentukan atau disetujui.

    b) Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus memiliki

    kelandaianyang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas.

  • 5/19/2018 Spek

    17/42

    c) Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari garis profil

    yangditentukan.

    d) Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau

    dalamlapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm.

    4) Standar Rujukan

    Standar Nasional Indonesia (SNI) :

    SNI 03-3422-1994 (AASHTO

    T 88 - 90) : Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah Dengan AlatHidrometer.

    SNI 03-1967-1990 (AASHTO

    T 89 - 90) : Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat Casagrande.

    SNI 03-1966-1989 (AASHTO

    T 90 - 87) : Metode Pengujian Batas Plastis.

    SNI 03-1742-1989 (AASHTO

    T 99 - 90) : Metode Pengujian Kepadatan Ringan Untuk Tanah.

    SNI 03-1743-1989 (AASHTO

    T180 - 90) : Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah.

    SNI 03-2828-1992 (AASHTO

    T191- 86) : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Alat Konus Pasir.SNI 03-1744-1989 (AASHTO

    T193 - 81) : Metode Pengujian CBR Laboratorium.

    AASHTO :

    AASHTO T145 - 73 : Classification of Soils and Soil Aggregate Mixtures for

    HighwayConstruction Purpose

    AASHTO T258 - 78 : Determining Expansive Soils and Remedial Actions

    5) Pengajuan Kesiapan Kerja

    a) Untuk setiap timbunan yang akan dibayar menurut ketentuan Seksi dari Spesifikasi ini,

    Kontraktorharus menyerahkan pengajuan kesiapan di bawah ini kepada Direksi Pekerjaan

    sebelum setiappersetujuan untuk memulai pekerjaan disetujui oleh Direksi Pekerjaan :

    i) Gambar detil penampang melintang yang menunjukkan permukaan yang telahdipersiapkan

    untuk penghamparan timbunan;

    ii) Hasil pengujian kepadatan yang membuktikan bahwa pemadatan pada permukaan yangtelah

    disiapkan untuk timbunan yang akan dihampar cukup memadai, bilamana diperlukanmenurut

    Pasal 3.2.3.(1).(b) di bawah ini.

    b) Kontraktor harus menyerahkan hal-hal berikut ini kepada Direksi Pekerjaan paling lambat 14

    harisebelum tanggal yang diusulkan untuk penggunaan pertama kalinya sebagai bahan timbunan

    :

    i) Dua contoh masing-masing 50 kg untuk setiap jenis bahan, satu contoh harus disimpanoleh

    Direksi Pekerjaan untuk rujukan selama Periode Kontrak;

  • 5/19/2018 Spek

    18/42

    ii) Pernyataan tentang asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan untuk bahantimbunan,

    bersama-sama dengan hasil pengujian laboratorium yang menunjukkan bahwasifat-sifat

    bahan tersebut memenuhi ketentuan yang disyaratkan Pasal 3.2.2.

    c) Kontraktor harus menyerahkan hal-hal berikut ini dalam bentuk tertulis kepada Direksi

    Pekerjaansegera setelah selesainya setiap ruas pekerjaan, dan sebelum mendapat persetujuan

    dari DireksiPekerjaan, tidak diperkenankan menghampar bahan lain di atas pekerjaan

    timbunansebelumnya :

    i) Hasil pengujian kepadatan seperti yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.4.

    ii) Hasil pengukuran permukaan dan data survei yang menunjukkan bahwa toleransipermukaan

    yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.1.(3) dipenuhi.

    6) J adwal Kerja

    a) Timbunan badan jalan pada jalan lama harus dikerjakan dengan menggunakan

    pelaksanaansetengah lebar jalan sehingga setiap saat jalan tetap terbuka untuk lalu lintas.

    b) Untuk mencegah gangguan terhadap pelaksanaan abutment dan tembok sayap

    jembatan,Kontraktor harus menunda sebagian pekerjaan timbunan pada oprit setiap jembatan di

    lokasilokasiyang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, sampai waktu yang cukup untuk

    mendahulukanpelaksanaan abutment dan tembok sayap, selanjutnya dapat diperkenankan

    untukmenyelesaikan oprit dengan lancar tanpa adanya resiko gangguan atau kerusakanpadapekerjaan jembatan.

    7) Kondisi Tempat Kerja

    a) Kontraktor harus menjamin bahwa pekerjaan harus dijaga tetap kering segera sebelum dan

    selamapekerjaan penghamparan dan pemadatan, dan selama pelaksanaan timbunan harus

    memilikilereng melintang yang cukup untuk membantu drainase badan jalan dari setiap curahan

    air hujandan juga harus menjamin bahwa pekerjaan akhir mempunyai drainase yang baik.

    Bilamanamemungkinkan, air yang berasal dari tempat kerja harus dibuang ke dalam sistim

    drainasepermanen.Cara menjebak lanau yang memadai harus disediakan pada sistem

    pembuangansementara ke dalam sistim drainase permanen.

    b) Kontraktor harus selalu menyediakan pasokan air yang cukup untuk pengen-dalian kadar

    airtimbunan selama operasi penghamparan dan pemadatan.

    8) Perbaikan Terhadap Timbunan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan atau Tidak Stabil

    a) Timbunan akhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui

    atautoleransi permukaan yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.1.(3) harus diperbaiki

    denganmenggemburkan permukaannya dan membuang atau menambah bahan sebagaimana

    yangdiperlukan dan dilanjutkan dengan pembentukan kembali dan pemadatan kembali.

    b) Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kadar airnya

    yangdisyaratkan dalam Pasal 3.2.2.(3).(b) atau seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan,

    harusdiperbaiki dengan menggaru bahan tersebut, dilanjutkan dengan penyemprotan air

    secukupnyadan dicampur seluruhnya dengan menggunakan "motor grader" atau peralatan lain

    yang disetujui.

  • 5/19/2018 Spek

    19/42

    c) Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan dalam batas-batas kadar

    airyang disyaratkan dalam Pasal 3.2.2.(3).(b) atau seperti yang diperintahkan Direksi

    Pekerjaan,harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut dengan penggunaan motor grader

    atau alatlainnya secara berulang-ulang dengan selang waktu istirahat selama penanganan,

    dalam cuacacerah. Alternatif lain, bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat dicapai

    dengan menggarudan membiarkan bahan gembur tersebut, Direksi Pekerjaan dapat

    memerintahkan agar bahantersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan diganti dengan bahan kering

    yang lebih cocok.

    d) Timbunan yang telah dipadatkan dan memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Spesifikasi

    ini,menjadi jenuh akibat hujan atau banjir atau karena hal lain, biasanya tidak memerlukan

    pekerjaanperbaikan asalkan sifat-sifat bahan dan kerataan permukaan masih memenuhi

    ketentuan dalamSpesifikasi ini.

    e) Perbaikan timbunan yang tidak memenuhi kepadatan atau ketentuan sifat-sifat bahan

    dariSpesifikasi ini haruslah seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan dapat

    meliputipemadatan tambahan, penggemburan yang diikuti dengan penyesuaian kadar air dan

    pemadatankembali, atau pembuangan dan penggantian bahan.

    f) Perbaikan timbunan yang rusak akibat gerusan banjir atau menjadi lembek setelah

    pekerjaantersebut selesai dikerjakan dan diterima oleh Direksi Pekerjaan haruslah seperti yang

    disyaratkandalam Pasal 3.2.1.(8).(c) dari Spesifikasi ini.

    9) Pengembalian Bentuk Pekerjaan Setelah Pengujian

    Semua lubang pada pekerjaan akhir yang timbul akibat pengujian kepadatan atau lainnya harus

    secepatnyaditutup kembali oleh Kontraktor dan dipadatkan sampai mencapai kepadatan dan

    toleransi permukaan yangdisyaratkan oleh Spesifikasi ini.

    10) Cuaca Yang Dijinkan Untuk Bekerja

    Timbunan tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan, dan pemadatan tidak

    bolehdilaksanakan setelah hujan atau bilamana kadar air bahan berada di luar rentang yang

    disyaratkan dalamPasal 3.2.3.(3).(b).

    11) Pengendalian Lalu Lintas

    Pengendalian Lalu Lintas harus sesuai dengan ketentuan Seksi 1.8, Pemeliharaan Lalu Lintas.

    3.2.2 BAHAN

    1) Sumber Bahan

    Bahan timbunan harus dipilih dari sumber bahan yang disetujui sesuai dengan Seksi 1.11 "Bahan

    danPenyimpanan" dari Spesifikasi ini.

    2) Timbunan Biasa

    a) Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa harus terdiri dari bahan galian tanah

    ataubahan galian batu yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebagai bahan yang memenuhi

  • 5/19/2018 Spek

    20/42

    syaratuntuk digunakan dalam pekerjaan permanen seperti yang diuraikan dalam Pasal 3.1.1.(1)

    dariSpesifikasi ini.

    b) Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi, yang

    diklasifikasikansebagai A-7-6 menurut AASHTO M145 atau sebagai CH menurut "Unified atau

    Casagrande SoilClassification System". Bila penggunaan tanah yang berplastisitas tinggi tidak

    dapat dihindarkan,bahan tersebut harus digunakan hanya pada bagian dasar dari timbunan atau

    pada penimbunankembali yang tidak memerlukan daya dukung atau kekuatan geser yang tinggi.

    Tanah plastisseperti itu sama sekali tidak boleh digunakan pada 30 cm lapisan langsung di

    bawah bagian dasarperkerasan atau bahu jalan atau tanah dasar bahu jalan. Sebagai tambahan,

    timbunan untuklapisan ini bila diuji dengan SNI 03-1744-1989, harus memiliki CBR tidak kurang

    dari 6 % setelahperendaman 4 hari bila dipadatkan 100 % kepadatan kering maksimum (MDD)

    seperti yangditentukan oleh SNI 03-1742-1989.

    c) Tanah sangat expansive yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25, atau derajat

    pengembanganyang diklasifikasikan oleh AASHTO T258 sebagai "very high" atau "extra high",

    tidak bolehdigunakan sebagai bahan timbunan. Nilai aktif adalah perbandingan antara Indeks

    Plastisitas / PI -(SNI 03-1966-1989) dan persentase kadar lempung (SNI 03-3422-1994).

    3) Timbunan Pilihan

    a) Timbunan hanya boleh diklasifikasikan sebagai "Timbunan Pilihan" bila digunakan pada lokasiatauuntuk maksud dimana timbunan pilihan telah ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh

    DireksiPekerjaan. Seluruh timbunan lain yang digunakan harus dipandang sebagai timbunan

    biasa (ataudrainase porous bila ditentukan atau disetujui sebagai hal tersebut sesuai dengan

    Seksi 2.4 dariSpesifikasi ini).

    b) Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau

    batuyang memenuhi semua ketentuan di atas untuk timbunan biasa dan sebagai tambahan

    harusmemiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya, seperti

    diperintahkanatau disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Dalam segala hal, seluruh timbunan pilihan

    harus, bila diujisesuai dengan SNI 03-1744-1989, memiliki CBR paling sedikit 10.% setelah 4 hari

    perendamanbila dipadatkan sampai 100.% kepadatan kering maksimum sesuai dengan SNI 03-

    1742-1989.

    c) Bahan timbunan pilihan yang akan digunakan bilamana pemadatan dalam keadaan jenuh

    ataubanjir yang tidak dapat dihindari, haruslah pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih

    lainnyadengan Indeks Plastisitas maksimum 6 %.

    d) Bahan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi timbunan atau

    padasituasi lainnya yang memerlukan kuat geser yang cukup, bilamana dilaksanakan

    denganpemadatan kering normal, maka timbunan pilihan dapat berupa timbunan batu atau

    kerikillempungan bergradasi baik atau lempung pasiran atau lempung berplastisitas rendah.

    J enis bahanyang dipilih, dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan akan tergantung pada kecuraman

    dari lerengyang akan dibangun atau ditimbun, atau pada tekanan yang akan dipikul.

  • 5/19/2018 Spek

    21/42

    4) Timbunan Pilihan di atas Tanah Rawa

    Bahan timbunan pilihan di atas tanah rawa haruslah pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih

    lainnyadengan Index Plastisitas maksimum 6 %.

    3.2.3 PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN TIMBUNAN

    1) Penyiapan Tempat Kerja

    a) Sebelum penghamparan timbunan pada setiap tempat, semua bahan yang tidak diperlukan

    harusdibuang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan Pasal 3.1.1.(11)

    dan3.1.2.(1) dari Spesifikasi ini.

    b) Bilamana tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus

    dipadatkan(termasuk penggemburan dan pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai

    15 cmbagian permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan untuk

    timbunanyang ditempatkan diatasnya.

    c) Bilamana timbunan akan ditempatkan pada lereng bukit atau ditempatkan di atas timbunan

    lamaatau yang baru dikerjakan, maka lereng lama harus dipotong bertangga dengan lebar yang

    cukupsehingga memungkinkan peralatan pemadat dapat beroperasi di daerah lereng lamasesuai sepertitimbunan yang dihampar horizontal lapis demi lapis.

    2) Penghamparan Timbunan

    a) Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam lapisan

    yangmerata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang disyaratkan dalam

    Pasal3.2.1.(3). Bilamana timbunan dihampar lebih dari satu lapis, lapisan-lapisan tersebut

    sedapatmungkin dibagi rata sehingga sama tebalnya.

    b) Tanah timbunan umumnya diangkut langsung dari lokasi sumber bahan ke permukaan yang

    telahdisiapkan pada saat cuaca cerah dan disebarkan. Penumpukan tanah timbunan untuk

    persediaanbiasanya tidak diperkenankan, terutama selama musim hujan.

    c) Timbunan di atas atau pada selimut pasir atau bahan drainase porous, harus

    diperhatikansedemikian rupa agar kedua bahan tersebut tidak tercampur. Dalam pembentukan

    drainasesumuran vertikal diperlukan suatu pemisah yang menyolok di antara kedua bahan

    tersebut denganmemakai acuan sementara dari pelat baja tipis yang sedikit demi sedikit ditarik

    saat pengisiantimbunan dan drainase porous dilaksanakan.

    d) Penimbunan kembali di atas pipa dan di belakang struktur harus dilaksanakan dengan

    sistematisdan secepat mungkin segera setelah pemasangan pipa atau struktur. Akan tetapi,

    sebelumpenimbunan kembali, diperlukan waktu perawatan tidak kurang dari 8 jam setelah

    pemberianadukan pada sambungan pipa atau pengecoran struktur beton gravity, pemasangan

    pasanganbatu gravity atau pasangan batu dengan mortar gravity. Sebelum penimbunan kembali

    di sekitarstruktur penahan tanah dari beton, pasangan batu atau pasangan batu dengan mortar,

    jugadiperlukan waktu perawatan tidak kurang dari 14 hari.

  • 5/19/2018 Spek

    22/42

    e) Bilamana timbunan badan jalan akan diperlebar, lereng timbunan lama harus disiapkan

    denganmembuang seluruh tetumbuhan yang terdapat pada permukaan lereng dan dibuat

    bertanggasehingga timbunan baru akan terkunci pada timbunan lama sedemikian sampai

    diterima olehDireksi Pekerjaan. Selanjutnya timbunan yang diperlebar harus dihampar horizontal

    lapis demi lapissampai dengan elevasi tanah dasar, yang kemudian harus ditutup secepat

    mungkin dengan lapispondasi bawah dan atas sampai elevasi permukaan jalan lama sehingga

    bagian yang diperlebardapat dimanfaatkan oleh lalu lintas secepat mungkin, dengan demikian

    pembangunan dapatdilanjutkan ke sisi jalan lainnya bilamana diperlukan.

    3) Pemadatan Timbunan

    a) Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis harus dipadatkan

    denganperalatan pemadat yang memadai dan disetujui Direksi Pekerjaan sampai mencapai

    kepadatanyang disyaratkan dalam Pasal 3.2.4.

    b) Pemadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada

    dalamrentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air optimum. Kadar air

    optimumharus didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh

    bilamanatanah dipadatkan sesuai dengan SNI 03-1742-1989.

    c) Seluruh timbunan batu harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari

    bahanbergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm serta mampumengisirongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut. Lapis penutup ini

    harusdilaksanakan sampai mencapai kepadatan timbunan tanah yang disyaratkan dalam Pasal

    3.2.4.(2)di bawah.

    d) Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang disya- ratkan,

    diujikepadatannya dan harus diterima oleh Direksi Pekerjaan sebelum lapisan berikutnya

    dihampar.

    e) Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu

    jalansedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang

    sama.Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi dapat dilewatkan di atas

    pekerjaantimbunan dan lajur yang dilewati harus terus menerus divariasi agar dapat

    menyebarkan pengaruhusaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.

    f) Bilamana bahan timbunan dihampar pada kedua sisi pipa atau drainase beton atau struktur,

    makapelaksanaan harus dilakukan sedemikian rupa agar timbunan pada kedua sisi selalu

    mempunyaielevasi yang hampir sama.

    g) Bilamana bahan timbunan dapat ditempatkan hanya pada satu sisi abutment, tembok sayap,

    pilar,tembok penahan atau tembok kepala gorong-gorong, maka tempat-tempat yang

    bersebelahandengan struktur tidak boleh dipadatkan secara berlebihan karena dapat

    menyebabkan bergesernyastruktur atau tekanan yang berlebihan pada struktur.

    h) Terkecuali disetujui oleh Direksi Pekerjaan, timbunan yang bersebelahan dengan ujung

    jembatantidak boleh ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang abutment sampai

    strukturbangunan atas telah terpasang..

    i) Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat mesin gilas,

    harusdihampar dalam lapisan horizontal dengan tebal gembur tidak lebih dari 15 cm dan

  • 5/19/2018 Spek

    23/42

    dipadatkandengan penumbuk loncat mekanis atau timbris (tamper) manual dengan berat

    minimum 10 kg.Pemadatan di bawah maupun di tepi pipa harus mendapat perhatian khusus

    untuk mencegahtimbulnya rongga-rongga dan untuk menjamin bahwa pipa terdukung

    sepenuhnya.

    j) Timbunan Pilihan di atas Tanah Rawa mulai dipadatkan pada batas permukaan air

    dimanatimbunan terendam, dengan peralatan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

    4) Penyiapan Tanah Dasar Pada Timbunan

    Ketentuan dari Seksi 3.3, Penyiapan Badan J alan harus berlaku.

    3.2.4 JAMINAN MUTU

    1) Pengendalian Mutu Bahan

    a) J umlah data pendukung hasil pengujian yang diperlukan untuk persetujuan awal mutu bahan

    akanditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi bagaimanapun juga harus mencakup seluruh

    pengujianyang disyaratkan dalam Pasal 3.2.2 dengan paling sedikit tiga contoh yang mewakili

    sumber bahanyang diusulkan, yang dipilih mewakili rentang mutu bahan yang mungkin terdapat

    pada sumberbahan.

    b) Setelah persetujuan mutu bahan timbunan yang diusulkan, menurut pendapat Direksi

    Pekerjaan,pengujian mutu bahan dapat diulangi lagi agar perubahan bahan atau sumberbahannya dapatdiamati.

    c) Suatu program pengendalian pengujian mutu bahan rutin harus dilaksanakan untuk

    mengendalikanperubahanmutu bahan yang dibawa ke lapangan. J umlah pengujian harus seperti

    yangdiperintahkan oleh Direksi Pekerjaan tetapi untuk setiap 1000 meter kubik bahan timbunan

    yangdiperoleh dari setiap sumber bahan paling sedikit harus dilakukan suatu pengujian Nilai

    Aktif,seperti yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.2.(2).(c).

    2) Ketentuan Kepadatan Untuk Timbunan Tanah

    a) Lapisan tanah yang lebih dalam dari 30 cm di bawah elevasi tanah dasar harus dipadatkan

    sampai95 % dari kepadatan kering maksimum yang ditentukan sesuai SNI 03-1742-1989. Untuk

    tanahyang mengandung lebih dari 10 % bahan yang tertahan pada ayakan , kepadatan

    keringmaksimum yang diperoleh harus dikoreksi terhadap bahan yang berukuran lebih

    (oversize)tersebut sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

    b) Lapisan tanah pada kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah dasar harus

    dipadatkansampai dengan 100 % dari kepadatan kering maksimum yang ditentukan sesuai

    dengan SNI 03-1742-1989.

    c) Pengujian kepadatan harus dilakukan pada setiap lapis timbunan yang dipadatkan sesuai

    denganSNI 03-2828-1992 dan bila hasil setiap pengujian menunjukkan kepadatan kurang dari

    yangdisyaratkan maka Kontraktor harus memperbaiki pekerjaan sesuai dengan Pasal 3.2.1.(8)

    dariSeksi ini. Pengujian harus dilakukan sampai kedalaman penuh pada lokasi yang

    diperintahkan olehDireksi Pekerjaan, tetapi harus tidak boleh berselang lebih dari 200 m. Untuk

    penimbunan kembalidi sekitar struktur atau pada galian parit untuk gorong-gorong, paling sedikit

    harus dilaksanakansatu pengujian untuk satu lapis penimbunan kembali yang telah selesai

  • 5/19/2018 Spek

    24/42

    dikerjakan. Untuktimbunan, paling sedikit satu rangkaian pengujian bahan yang lengkap harus

    dilakukan untuksetiap 1000 meter kubik bahan timbunan yang dihampar.

    3) Kriteria Pemadatan Untuk Timbunan Batu

    Penghamparan dan pemadatan timbunan batu harus dilaksanakan dengan menggunakan penggilas

    berkisi(grid) atau pemadat bervibrasi atau peralatan berat lainnya yang serupa.Pemadatan harus

    dilaksanakandalam arah memanjang sepanjang timbunan, dimulai pada tepi luar dan bergerak ke

    arah sumbu jalan, danharus dilanjutkan sampai tidak ada gerakan yang tampak di bawah peralatan

    berat.Setiap lapis harus terdiridari batu bergradasi menerus dan seluruh rongga pada permukaan

    harus terisi dengan pecahan-pecahanbatu sebelum lapis berikutnya dihampar.Batu tidak boleh

    digunakan pada 15 cm lapisan teratas timbunandan batu berdimensi lebih besar dari 10 cm tidak

    diperkenankan untuk disertakan dalam lapisan teratas ini.

    4) Percobaan Pemadatan

    Kontraktor harus bertanggungjawab dalam memilih metode dan peralatan untuk mencapai tingkat

    kepadatanyang disyaratkan. Bilamana Kontraktor tidak sanggup mencapai kepadatan yangdisyaratkan, prosedurpemadatan berikut ini harus diikuti :

    Percobaan lapangan harus dilaksanakan dengan variasi jumlah lintasan peralatan pemadat dan

    kadar airsampai kepadatan yang disyaratkan tercapai sehingga dapat diterima oleh Direksi

    Pekerjaan. Hasilpercobaan lapangan ini selanjutnya harus digunakan dalam menetapkan jumlah

    lintasan, jenis peralatanpemadat dan kadar air untuk seluruh pemadatan berikutnya.

    3.2.5 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

    1) Pengukuran Timbunan

    a) Timbunan harus diukur sebagai jumlah kubik meter bahan terpadatkan yang

    diperlukan,diselesaikan di tempat dan diterima. Volume yang diukur harus berdasarkan gambar

    penampangmelintang profil tanah asli yang disetujui atau profil galian sebelum setiap timbunan

    ditempatkandan gambar dengan garis, kelandaian dan elevasi pekerjaan timbunan akhir yang

    disyaratkan danditerima.Metode perhitungan volume bahan haruslah metode luas bidang ujung,

    denganmenggunakan penampang melintang pekerjaan yang berselang jarak tidak lebih dari 25

    m.

    b) Timbunan yang ditempatkan di luar garis dan penampang melintang yang disetujui,

    termasuksetiap timbunan tambahan yang diperlukan sebagai akibat penggalian bertangga pada

    ataupenguncian ke dalam lereng lama, atau sebagai akibat dari penurunan pondasi, tidak

    akandimasukkan ke dalam volume yang diukur untuk pembayaran kecuali bila :

    i) Timbunan yang diperlukan untuk mengganti bahan tidak memenuhi ketentuan atau

    bahanyang lunak sesuai dengan Pasal 3.1.2.(1).(c) dari Spesifikasi ini, atau untuk mengganti

    batuatau bahan keras lainnya yang digali menurut Pasal 3.1.2.(1).(d) dari Spesifikasi ini.

  • 5/19/2018 Spek

    25/42

    ii) Timbunan tambahan yang diperlukan untuk memperbaiki pekerjaan yang tidak stabil

    ataugagal bilamana Kontraktor tidak dianggap bertanggung-jawab menurut Pasal

    3.2.1.(8).(f)dari Spesifikasi ini.

    iii) Bila timbunan akan ditempatkan di atas tanah rawa yang dapat diper-kirakan

    terjadinyakonsolidasi tanah asli. Dalam kondisi demikian maka timbunan akan diukur

    untukpembayaran dengan salah satu cara yang ditentukan menurut pendapat Direksi

    Pekerjaanberikut ini :

    Dengan pemasangan pelat dan batang pengukur penurunan (settle-ment) yangharus

    ditempatkan dan diamati bersama oleh Direksi Pekerjaan denganKontraktor.

    Kuantitas timbunan dapat ditentukan berdasarkan elevasi tanah aslisetelah

    penurunan (settlement). Pengukuran dengan cara ini akan dibayar menurutMata

    Pem-bayaran 3.2.(2) dan hanya akan diperkenankan bilamana catatanpenurunan

    (settlement) didokumentasi dengan baik.

    Dengan volume gembur yang diukur pada kendaraan pengangkut

    sebelumpembongkaran muatan di lokasi penimbunan. Kuantitas timbunan dapat

    ditentukanberdasarkan penjumlahan kuantitas bahan yang dipasok, yang diukur dan

    dicatatoleh Direksi Pekerjaan, setelah bahan di atas bak truk diratakan sesuai

    denganbidang datar horisontal yang sejajar dengan tepi-tepi bak truk. Pengukuran

    dengancara ini akan dibayar menurut Mata Pembayaran 3.2.(3) dan hanyaakandiperkenankan bilamana kuantitas tersebut telah disahkan oleh Direksi

    Pekerjaan.

    c) Timbunan yang dihampar untuk mengganti tanah yang dibuang oleh Kontraktor untuk

    dapatmemasang pipa, drainase beton, gorong-gorong, drainase bawah tanah atau struktur, tidak

    akandiukur untuk pembayaran dalam Seksi ini, dan biaya untuk pekerjaan ini dipandang telah

    termasukdalam harga satuan penawaran untuk bahan yang bersangkutan, sebagaimana

    disyaratkanmenurut Seksi lain dari Spesifikasi ini. Akan tetapi, timbunan tambahan yang

    diperlukan untukmengisi bagian belakang struktur penahan akan diukur dan dibayar menurut

    Seksi ini.

    d) Timbunan yang digunakan dimana saja di luar batas Kontrak pekerjaan, atau untuk

    menguburbahan sisa atau yang tidak terpakai, atau untuk menutup sumber bahan, tidak boleh

    dimasukkandalam pengukuran timbunan.

    e) Drainase porous akan diukur menurut Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini dan tidak akan termasuk

    dalampengukuran dari Seksi ini.

    2) Dasar Pembayaran

    Kuantitas timbunan yang diukur seperti diuraikan di atas, dalam jarak angkut berapapun yang

    diperlukan,harus dibayar untuk per satuan pengukuran dari masing-masing harga yang dimasukkan

    dalam DaftarKuantitas dan Harga untuk Mata Pembayaran terdaftar di bawah, dimana harga tersebut

    harus sudahmerupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasokan, penghamparan,

    pemadatan, penyelesaianakhir dan pengujian bahan, seluruh biaya lain yang perlu atau biasa untuk

    penyelesaian yang sebagaimanamestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini.

  • 5/19/2018 Spek

    26/42

    Nomor Mata

    Pembayaran Uraian

    Satuan

    Pengukuran

    3.2.(1)

    3.2.(2)

    3.2.(3)

    Timbunan Biasa

    Timbunan Pilihan

    Timbunan Pilihan di atas Tanah Rawa

    (diukur berdasarkan volume bak truk)

    Meter Kubik

    Meter Kubik

    Meter Kubik

  • 5/19/2018 Spek

    27/42

    SPESIFIKASI UMUM 2010

    DIVISI 8

    PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

    SPESIFIKASI UMUM 2010

    SEKSI 8.2

    PENGEMBALIAN KONDISI BAHU JALAN LAMA

    PADA PERKERASAN BERPENUTUP ASPAL

    8.2.1 UMUM

    1) Uraian

    Pekerjaan yang dicakup oleh Seksi ini harus terdiri dari dari rekonstruksi, pengkerikilankembali atau perbaikan bentuk pada ruas terpisah dari bahu jalan lama yang panjangnya tidaklebih dari 50 meter (dalam satu sisi) dalam tiap kilometer dan pengisian lubang-lubang besar

    pada tiap lokasi.

    Pekerjaan rekonstruksi atau pengembalian bentuk pada ruas bahu jalan dengan panjang lebih dari

    50 meter untuk setiap ruas harus dilaksanakan sesuai dengan Seksi 4.2 dan Divisi 3 dari Spesifikasi

    ini.

    Pekerjaan harus meliputi penggalian dan persiapan bahu jalan lama untuk dikembalikankondisinya. Pemasokan, pengangkutan, penghamparan, pemadatan dan pelaburan bila-manadiperlukan, untuk bahan bahu jalan harus sesuai dengan garis dan kelandaian dan dimensi

    yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh DireksiPekerjaan.

    2) Lokasi Yang Membutuhkan Pengembalian Kondisi

    Luas bahu jalan yang memerlukan pengembalian kondisi akan ditetapkan oleh DireksiPekerjaan berdasarkan pengamatan visual yang dilaksanakan selama survei lapangan awaloleh Penyedia Jasa saat permulaan Periode Mobilisasi menurut ketentuan dari Seksi 1.9 dariSpesifikasi ini. Detil aktual baik cara maupun luas pekerjaan pengembalian kondisi untuk

    setiap lokasi yang ditetapkan akan diterbitkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan setelahsurvei lapangan memberikan sejumlah detil kondisi bahu jalan lama. Perintah tertulis Direksi

    Pekerjaan juga akan menyebutkan waktu yang pantas untuk penyelesaian pekerjaanpengembalian kondisi ini.

    3) Klasifikasi Pekerjaan Pengembalian Kondisi Bahu Jalan

    Bahu jalan yang tidak mampu mendukung beban roda normal harus direkonstruksi.Pengerikilan harus dilaksanakan pada bahu jalan yang lebih rendah dari perkerasanberpenutup aspal yang bersebelahan dengan perbedaan elevasi lebih dari 5 cm atau bahu jalan

    tersebut mempunyai banyak lubang besar.

    Lubang yang terpisah, dengan ukuran lebih dari 40 cm x 40 cm harus ditambal. Elevasi bahujalanyang lebih tinggi dari perkerasan atau merintangi drainase air yang bebas di atas perkerasan

    harus dibentuk kembali.

    Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan penebangan pohon yang menghalangi jarak pandang atau

    jika membahayakan keselamatan lalu lintas.

  • 5/19/2018 Spek

    28/42

    8 - 12

    SIFIKASI UMUM 2010

    4) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi Ini

    a) Manajemen Lalu Lintas dan Keselamatan : Seksi 1.8

    b) Rekayasa Lapangan : Seksi 1.9

    c) Bahan dan Penyimpanan : Seksi 1.11

    d) Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Seksi 1.19

    e) Penyiapan Badan Jalan : Seksi 3.3

    f) Pembersihan, Pengupasan dan Pemotongan Pohon : Seksi 3.4

    g) Bahu Jalan : Seksi 4.2

    h) Lapis Pondasi Agregat : Seksi 5.1

    i) Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat : Seksi 6.1

    j) Laburan Aspal Satu Lapis (BURTU) dan Laburan Aspal Dua : Seksi 6.2

    Lapis (BURDA)k) Pemeliharaan Rutin Perkerasan, Bahu Jalan, Drainase, : Seksi 10.1

    Perlengkapan Jalan dan Jembatan

    l) Pemeliharaan Jalan Samping dan Jembatan : Seksi 10.2

    8.2.2 BAHAN DAN PELAKSANAAN

    1) Bahan, Produksi, Toleransi, Pemeliharaan, Pengendalian Lalu Lintas, Penghamparan danPengujian Pekerjaan Pengembalian Kondisi Bahu Jalan.

    Semua ketentuan dalam Seksi 4.2 dari Spesifikasi ini harus berlaku kecuali berikut ini :

    2) Lubang-lubang

    Lubang-lubang yang terlalu kecil untuk dipadatkan dengan menggunakan alat mekanik harus

    dipadatkan secara manual.

    3) Pembentukan Kembali

    Semua bahu jalan harus dibentuk kembali agar memenuhi ketentuan berikut :

    a) Elevasi bahu jalan tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah 1 cm dari elevasi jalur lalu

    lintas (carriageway) yang bersebelahan.

    b) Bahu jalan tidak boleh merintangi drainase air melintang yang berasal dari jalur lalu

    lintas.

    c) Kelandaian lereng melintang bahu jalan tidak boleh berbeda lebih 2 % dari kelandaianrancangan.

    Bahu jalan yang tidak memerlukan rekonstruksi harus dipangkas dan dipadatkan kem-bali

    setelah pengembalian bentuk.

    4) Bahan Galian

    Semua bahan galian harus dibuang dengan rapi sampai disetujui oleh Direksi Pekerjaan, dilokasi yang tidak boleh :

    a) Menghalangi jarak pandang;

  • 5/19/2018 Spek

    29/42

    8 - 13 PESIFIKASI UMUM 2010

    b) Mengganggu tiap drainase;

    c) Menyebabkan timbulnya endapan pada drainase

    8.2.3 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

    1) Pengukuran untuk Pembayaran

    a) Rekonstruksi atau pengerikilan kembali bahu jalan pada lokasi bahu jalan lama yangditetapkan oleh Direksi Pekerjaan sebagai pekerjaan pengembalian kondisi harus diukur

    untuk pembayaran sebagai volume pekerjaan galian dan/atau bahan berbutir yang telahdipadatkan, yang aktual dihampar dan diterima dalam pekerjaan pengembalian kondisi.

    2) Dasar Pembayaran

    a) Kuantitas yang telah disahkan untuk bahan yang digunakan dalam rekonstruksi ataupengerikilan kembali pada bahu jalan lama harus dibayarkan sesuai dengan Seksi

    8.1dari Spesifikasi ini untuk bahan yang digunakan.

    b) Kuantitas yang disahkan untuk pekerjaan galian yang telah dilaksanakan, diukur sepertidi atas, harus dibayarkan menurut Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk MataPembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan

    Harga, dimana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuhuntuk penyediaan semua pekerja, perkakas, peralatan dan semua pekerjaan lainnya atau

    biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan sampai diterima DireksiPekerjaan, seperti galian, penyiapan tanah dasar atau pemangkasan dan pemadatan

    kembali formasi tersebut bila tidak terdapat bahan baru yang digunakan, untukpekerjaan pengembalian kondisi bahu jalan lama yang diuraikan dalam Seksi ini.

    Nomor Mata Uraian Satuan

    Pembayaran Pengukuran

    8.2.1 Galian untuk Bahu Jalan dan Pekerjaan Minor Meter KubikLainnya

    Jambi, 29 Februari 2012

    PT. WAHYUNATA ARSITA

    ACHMAD FAHRIDirektur

  • 5/19/2018 Spek

    30/42

    SPESIFIKASI UMUM 2010

    SEKSI 8.4

    PERLENGKAPAN JALAN DAN PENGATUR LALU LINTAS

    8.4.1 UMUM

    1) Uraian

    Pekerjaan ini meliputi memasok, merakit dan memasang perlengkapan jalan baru atau

    penggantian perlengkapan jalan lama seperti rambu jalan, patok pangarah, patokkilomater, rel pengaman, paku jalan, mata kucing, kerb, trotoar, lampu pengatur lalu lintas,

    lampu penerangan jalan dan pengecatan marka jalan baik pada permukaan perkerasan

    lama maupun yang selesai di-overlay, pada lokasi yang ditunjukkan dalam Gambar atausebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

    Pekerjaan pemasangan perlengkapan jalan harus meliputi semua penggalian, pondasi,

    penimbunan kembali, penjangkaran, pemasangan, pengencangan dan penunjangan yang

    diperlukan.

    2) Penerbitan Gambar Penempatan dan Detil Pelaksanaan

    Gambar penempatan yang menunjukkan lokasi perlengkapan jalan dan perangkat

    pengatur lalu lintas dan detil pelaksanaan semua jenis perlengkapan jalan yang tidakterdapat di dalam Dokumen Kontrak pada saat pelelangan akan disediakan oleh Direksi

    Pekerjaan setelah Penyedia Jasa menyelesaikan laporan hasil survei lapangan sesuai denganSeksi 1.9 dari Spesifikasi ini.

    3) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi Ini

    a) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas : Seksi 1.8

    b) Rekayasa Lapangan : Seksi 1.9c) Bahan dan Penyimpanan : Seksi 1.11d) Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Seksi 1.19e) Beton : Seksi 7.1

    f) Pemeliharaan Rutin Perkerasan, Bahu Jalan, Drainase, : Seksi 10.1

    Perlengkapan Jalan dan Jembatang) Pemeliharaan Jalan Samping dan Jembatan : Seksi 10.2

    4) Standar Rujukan

    a) SNI 03-2442-1991 : Spesifikasi Kerb Beton untuk Jalan

    b) SNI 06-4825-1998 : Spesifikasi Campuran Cat Marka Jalan Siap PakaiWarna Putih dan Kuning

    c) SNI 06-4826-1998 : Spesifikasi Cat Termoplastik Pemantul Warna Putih

    dan Warna Kuning Untuk Marka Jalan (BentukPadat).

    d) SNI 15-4839-1998 : Spesifikasi Manik-Manik Kaca (Glass Bead) Untuk

    Marka Jalane) Konfigurasi, ukuran dan warna marka jalan harus memenuhi Peraturan dan

    Perundang-undangan tentang Rambu Keamanan Jalan Repubik Indonesia.f) Rambu jalan harus mempunyai ukuran, warna, jenis dan luas permukaan yang

    memantul sesuai ketentuan dari Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya

    (DLLAJR). Setiap perbedaan yang terjadi antara ketentuan untuk rambu-rambu

  • 5/19/2018 Spek

    31/42

    SPESIFIKASI UMUM 2010

    tersebut dan yang ditunjukkan dalam Gambar harus diperiksa oleh Direksi

    Pekerjaan sebelum pelaksanaan dimulai.

    5) Pengajuan Kesiapan Kerja

    a) Satu liter contoh cat untuk setiap warna dan jenis cat bersama dengan datapendukung untuk setiap jenis cat berikut ini harus diserahkan kepada DireksiPekerjaan :i) Komposisi (analisa dengan berat)ii) Jenis penerapan (panas atau dingin)iii) Jenis dan jumlah maksimum bahan pengencer.

    iv) Waktu pengeringan (untuk pengecatan ulang)v) Pelapisan yang disarankanvi) Ketahanan terhadap panas

    vii) Detil cat dasar atau lapis perekat yang diperlukanviii) Umur kemasan (umur dari produk)

    ix) Batas waktu kadaluarsa

    b) Sebuah tiang dari pipa baja yang di galvanisir untuk rambu jalan harus

    diserahkan kepada Direksi Pekerjaan.

    c) Satu lembar plat rambu jalan yang telah selesai dicat harus diserahkan kepadaDireksi Pekerjaan.

    d) Sepotong rel pengaman yang telah digalvanisir sepanjang 0,20 m harus

    diserahkan kepada Direksi Pekerjaan.

    e) Satu buah paku jalan dan/atau mata kucing harus diserahkan kepada Direksi

    pekerjaan.

    f) Dua buah kerb pracetak bilamana unit-unit kerb pracetak ini dibuat di luar lokasiproyek beserta sertifikat pengujian dari pabrik pembuatnya yang membuktikanmutu bahan baku yang digunakan dan bahan olahan harus diserahkan kepadaDireksi Pekerjaan.

    g) Dua buah contoh blok beton (paving block) beserta sertifikat dari pabrik

    pembuatnya harus diajukan pada Direksi Pekerjaan.

    6) Jadwal Pekerjaan

    Agar dapat memelihara keamanan jalan lama sebaik mungkin selama PeriodePelaksanaan, pemasangan baru atau penggantian rambu jalan, patok pengaman, patok

    kilometer, patok hektometer dan rel pengaman harus dilaksanakan dan marka jalan harusdicat pada permukaan jalan dalam waktu 6 bulan pertama atau sedini mungkin dalam

    Periode Pelaksanaan.

    Untuk pengecatan marka pada permukaan perkerasan lama, Direksi Pekerjaan akan

    menerbitkan detil dan lokasi sesuai Pasal 8.4.1.(2) di atas, dilaksanakan dalam waktuenam bulan pertama periode pelaksanaan atau bilamana pekerjaan pengembalian kondisi

    perkerasan juga diperlukan, setelah operasi pekerjaan pengembalian kondisi selesaidikerjakan.

    Untuk ruas-ruas perkerasan lama yang dirancang untuk di-overlay (pelapisan ulang) telah

    diberi marka jalan pada permukaan perkerasan maka marka jalan tersebut harus dicatkembali setelah pekerjaan pelapisan ulang selesai dikerjakan dalam batas waktu yang

    8 - 22

  • 5/19/2018 Spek

    32/42

    SPESIFIKASI UMUM 2010

    disyaratkan pada Pasal 8.4.3.4).b). Dalam hal ini, Penyedia Jasa juga akan menerima

    pembayaran untuk lokasi ini, termasuk pengecatan marka jalan yang kedua.

    7) Perbaikan atas Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan

    Setiap jenis perlengkapan jalan atau pengecatan marka jalan atau perangkat pengatur lalu lintas

    yang tidak memenuhi ketentuan dari Spesifikasi ini atau menurut pendapat Direksi Pekerjaandalam segala hal tidak dapat diterima, maka harus diperbaiki atau diganti oleh Penyedia Jasa

    dengan biaya sendiri atas petunjuk Direksi Pekerjaan.

    8) Pemeliharaan Pekerjaan yang telah Diterima

    Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia Jasa untuk melaksanakan perbaikan terhadappekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan atau gagal sebagaimana disyaratkan dalamPasal 8.1.4.7) di atas, Penyedia Jasa juga harus bertanggungjawab atas pemeliharaan rutinuntuk semua perlengkapan jalan, marka jalan dan perangkat pengatur lalu lintas yang telahselesai dan diterima selama Periode Pelaksanaan. Pekerjaan pemeliharaan rutin tersebut

    harus dilaksanakan sesuai dengan Seksi 10.1 dari Spesifikasi ini dan harus dibayarterpisah menurut Pasal 10.1.7

    9) Pengendalian Lalu Lintas

    Pengendalian lalu lintas harus memenuhi ketentuan dari Seksi 1.8. Manajemen danKeselamatan Lalu Lintas.

    8.4.2 BAHAN

    1) Penyimpanan Cat

    a) Semua cat harus disimpan menurut petunjuk pabrik pembuatnya dan ketentuandari Seksi 1.11. Bahan dan Penyimpanan pada Spesifikasi ini.

    b) Semua cat harus digunakan sesuai umur kemasan untuk menjamin bahwa hanya

    produk yang masih baru digunakan dalam batas waktu yang disyaratkan oleh

    pabrik pembuatnya.

    2) Plat Rambu Jalan

    Pelat untuk Rambu Jalan harus merupakan lembaran rata dari campuran aluminium keras 5052 -H34 sesuai dengan ASTM B 209 dan harus mempunyai suatu ketebalan minimum 2 mm.

    Lembaran tersebut harus bebas dari gemuk, dikasarkan permukaannya (dietsa), dinetralisirdan diproses sebelum digunakan sebagai pelat Rambu Jalan.

    3) Kerangka dan Pengaku Rambu Jalan

    Kerangka dan pengaku harus merupakan bagian-bagian campuran aluminium alloy yangdiekstrusi dari campuran logam No. 6063-T6 sesuai dengan ASTM B221. Pelat Rambu Jalanharus diberi tambahan rangka pengaku bila ukuran melebihi 1,0 meter.

    4) Tiang Rambu

    Tiang rambu harus merupakan pipa baja berdiameter dalam minimum 40 mm,

    digalvanisir dengan proses celupan panas, sesuai dengan SNI 07-0242.1-2000. Bahan

    8 - 23

  • 5/19/2018 Spek

    33/42

    SPESIFIKASI UMUM 2010

    yang sama dipakai juga untuk pelengkap pemegang dan penutup tiang rambu. Semua ujung

    yang terbuka harus diberi tutup untuk mencegah pemasukan air.

    5) Perangkat Keras, Sekrup, Mur, Baut dan Cincin

    Perlengkapan tambahan harus berupa aluminium atau baja tahan karat yang mempunyaikekuatan tarik tinggi untuk tiang rambu.

    6) Beton dan Adukan Semen

    a) Beton yang digunakan untuk pondasi rambu jalan harus dari kelas K175 (fc 15MPa) seperti disyaratkan dalam Seksi 7.1 dari Spesifikasi ini.

    b) Beton yang digunakan untuk kerb harus dari Kelas K300 (fc 25MPa) seperti

    yang disyaratkan dalam Seksi 7.1 dari Spesifikasi ini. Jika ditunjukkan dalamGambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, maka karbon hitam (carbonblack) harus dicampurkan dengan beton.

    c) Adukan semen yang digunakan untuk pemasangan kerb harus sesuai dengan

    ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 7.8 dari Spesifikasi ini.

    7) Cat untuk Perlengkapan Jalan

    Seluruh bahan pelapisan (coating), cat dan email yang akan digunakan pada persiapan rambu,tiang dan perlengkapannya harus dari mutu yang baik, dibuat khusus untuk rambu, dan darijenis dan merk yang dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan.

    Cat untuk bagian-bagian baja harus dari oksida seng kadar tinggi, mengandung minimum 7kilogram oksida seng (acicular type) per 100 liter cat.

    Untuk kecocokan maka sebaiknya dipakai cat dasar, cat lapis awal dan cat untuk

    penyelesaian akhir dari pabrik yang sama. Seluruh bahan yang dipakai tak boleh kada-luarsa dan harus dalam batas waktu seperti yang ditetapkan oleh pabrik pembuatnya.

    8) Lembaran Pemantul

    Lembaran pemantul harus merupakan "Scotchlite" jenis Engineering Grade atau High

    Intensity Quality, dan dari bahan pemantul tahan lentur yang disetujui. Permukaan dari tiaprambu harus diberi bahan pemantul sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari DLLAJR dan

    bidang muka setiap patok pengarah harus diberi bahan pemantul.

    9) Rel Pengaman

    Bahan harus dari baja yang digalvanisasi, dibuat di pabrik dari lembaran baja yang

    memenuhi AASHTO M180 dengan ketebalan minimum 2,67 mm dan sifat-sifatnyaharus:

    a) Suatu pemanjangan yang tidak kurang daripada 12% untuk pengujian tarik pada

    sebuah baut dengan panjang kira-kira 5 cm.

    b) Mempunyai kekuatan tarik batas (ultimate) dari 4.900 kg/cm2 (70.000 psi).

    c) Lapisan seng hasil galvanisasi pada lembaran baja harus mempunyai beratminimum 550 gram/m2(pengujian satu titik) dan 610 gram/m2(pengujian tiga titik)atau mempunyai ketebalan minimum 0,08 mm.

    8 - 24

  • 5/19/2018 Spek

    34/42

    SPESIFIKASI UMUM 2010

    d) Elemen rel pengaman yang dibuat dari lebaran baja harus mempunyai lebarnominal 483 mm dengan toleransi lebar nominal minus 3,2 mm.

    10) Paku Jalan dan Mata Kucing

    Paku jalan dan mata kucing harus berupa suatu rancangan yang disetujui sesuai dengan

    contoh yang diajukan. Paku jalan dan mata kucing tersebut harus mempunyai sifat-sifat

    sebagai berikut :

    Jenis : Tidak Memantul untuk Paku Jalan dan Memantul untuk Mata Kucing

    Kepala : 100 cm, bujur sangkar

    Pasak : Ukuran panjang, penampang dan bentuk sedemikian rupa untuk

    menjamin penguncian yang kuat pada perkerasan jalan. Bahan harusdari logam cor atau logam tempaan. Kepala dan pasak harus dibuat

    sebagai kesatuan yang utuh.

    Permukaan : Muka atas dari kepala adalah satin 100 atau yang sejenis.

    11) Cat untuk Marka Jalan

    Pada pasal ini kata cat sering dikonotasikan sebagai bahan marka jalan jenis

    termoplastik sebagai cat. Cat haruslah bewarna putih atau kuning seperti yang

    ditunjukkan dalam Gambar dan memenuhi Spesifikasi menurut SNI berikut ini :

    a) Marka Jalan bukan Termoplastik : SNI 06-4825-1998

    b) Marka Jalan Termoplastik : SNI 06-4826-1998 (jenis padat, bukan serbuk)

    12) Butiran Kaca (Glass Bead)

    Butiran Kaca (glass bead) haruslah mememuhi Spesifikasi menurut SNI 15-4839-1998

    (Tipe 2).

    13) Blok Beton (Paving Block)

    Blok beton (