Lamp8 Spek Teknis

31
RENCANA KERJA DAN SYARAT PEKERJAAN PERBAIKAN TURAP DAN PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH P.U. BALIKPAPAN

Transcript of Lamp8 Spek Teknis

Page 1: Lamp8 Spek Teknis

RENCANA KERJA DAN SYARAT PEKERJAAN

PERBAIKAN TURAP DAN PENGAMANAN

KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

P.U. BALIKPAPAN

Page 2: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

1

II.. UUMMUUMM

1.1. Ketentuan Umum

1. Apabila terjadi perubahan gambar sehubungan dengan pelaksanaan,sebelum

pekerjaan dimulai harus mendapat persetujuan tertulis dari Pengawas.

2. Proses mendapatkan persetujuan tertulis dari Pengawas harus melalui

mekanisme yang disepakati kedua belah pihak,misal dengan pengajuan

proposal tertulis tentang alternatif yang diusulkan.

3. Apabila terjadi perbedaan ukuran dalam gambar makaPelaksanaan harus

menanyakan terlebih dahulu kepada Pengawas.Ukuran yang tertulis menjadi

acuan dibanding ukuran dalam skala.

4. Apabila terjadi perbedaan antara RKS dan gambar kerja,maka Pelaksana

segera harus melaporkannya kepada Pengawas untuk mendapat

penyelesaian.

5. Segala perubahan gambar yang disetujui Pengawas dan berdampak kepada

besarnya pembiayaan ,harus diperhitungkan atas pekerjaan tambah kurang.

6. Kesalahan pelaksanaan yang berakibat pada penabamhan biaya dan waktu

pelaksanaan pekerjaan,maka seluruh biaya tsb sepenuhnya menjadi

tanggungan Pelaksana.

1.2. Ruang Lingkup

Lingkup pekerjaan ini meliputi:

1. Pekerjaan tanah

2. Pekerjaan tiang pancang

3. Pekerjaan beton

4. Pekerjaan drainage

1.3. Standard Rujukan

1. Rujukan Utama :

1. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPIUG) 1987

2. Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-

1726 2002)

Page 3: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

2

3. Tata cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03- 2847-

2002),beserta seluruh acuan yang dirujuknya.

4. Tata cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-

2002).

2. Rujukan Tambahan :

Apabila ada hal-hal yang tidak termuat dalam SNI tetapi harus dikerjakan maka

dapat dipakai Standard/Peraturan/ Pedoman yang sebelum lahirnya SNI tersebut

seperti SK SNI T-15-1991-03, bahkan bisa dari PBI 1971 NI-2 selama tidak

bertentangan dengan SNI . Standard lain yang banyak digunakan masyarakat

konstruksi juga bisa dipakai asal tidak bertentangan dengan SNI tersebut diatas,

missal seperti ACI318-99 ,UBC 1977,AISC 1994dsb, atas persetujuan Pengawas.

IIII.. PPEEKKEERRJJAAAANN TTAANNAAHH

2.1. Pekerjaan Galian

A. Uraian

1. Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, pembuangan tanah atau material

lain bila ada dari tempat kerja atau sekitarnya yang perlu untuk penyelesaian

yang memuaskan dari pekerjaan dalam kontrak ini.

2. Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan pondasi, pembuangan

material yang tidak terpakai atau humus, dan untuk pembentukan secara

umum dari tempat kerja sesuai dengan spesifikasi ini dan yang memenuhi garis,

ketinggian penampang yang ditunjukkan dalam gambar atau yang diperintahkan

oleh Direksi / Pengawas.

B. Toleransi Dimensi

1. Kelandaian akhir, arah dan formasi sesudah galian tidak boleh bervariasi dari

yang ditentukan lebih dari 2 cm dari tiap titik.

2. Permukaan galian yang telah selesai yang terbuka terhadap aliran air

permukaan harus cukup rata dan harus memiliki cukup kemiringan untuk

menjamin drainase yang bebas dari permukaan ini tanpa terjadi genangan.

Page 4: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

3

C. Perbaikan Dari Pekerjaan Galian Yang Tidak Memuaskan

Pekerjaan galian yang tidak memenuhi toleransi yang diberikan, harus diperbaiki

oleh Kontraktor sebagai berikut :

- Material yang berlebihan harus dibuang dengan menggali lebih lanjut.

- Daerah dimana digali lebih, atau daerah retak atau lepas, harus diurug kembali

dengan timbunan pilihan atau lapis pondasi agregat seperti yang diperintahkan

oleh Direksi / Pengawas.

D. Pelaporan Dan Pencatatan

1. Untuk setiap pekerjaan galian, Kontraktor harus menyerahkan kepeda Direksi /

Pengawas, sebelum memulai pekerjaan, gambar perincian potongan melintang

atau memanjang yang menunjukkan kondisi awal dari pada tanah sebelum

operasi pembabatan dan penggamgan dilakukan.

2. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi / Pengawas gambar perincian

dari seluruh struktur sementara yang diusulkannya atau yang diperintahkan

untuk digunakan, seperti skor, turap, cofferdam, dan tembok penahan dan

harus memperoleh persetujuan Direksi / Pengawas sebelum melaksanakan

pekerjaan galian yang dimaksudkan untuk dilindungi oleh struktur yang

diusulkan tersebut.

3. Setelah masing-masing galian untuk tanah dasar, formasi atau pondasi selesai,

Kontraktor harus memberitahu Direksi / Pengawas. Bahan landasan atau

material lain tidak boleh dipasang sebelum kedalaman galian disetujui oleh

Direksi / Pengawas.

E. Prosedur Penggalian

a. Penggalian harus dilaksanakan hingga garis ketinggian dan elevasi yang

ditentukan dalam gambar atau ditunjukkan oleh Direksi / Pengawas dan harus

mencakup pembuangan seluruh material dalam bentuk apapun yang dijumpai,

termasuk tanah, padas, batu bata, batu, beton dan lain-lain.

b. Pekerjaan galian harus dilakukan dengan seminimal mungkin gangguan

terhadap material dibawah dan diluar batas galian.

Page 5: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

4

F. Kondisi Tempat Kerja

Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Kontraktor harus menyediakan

seluruh material yang diperlukan, perlengkapan dan buruh untuk pengeringan,

penggalian saluran air dan pembangunan saluran sementara, tembok ujung dan

cofferdam. Pompa agar siap ditempat kerja pada setiap saat untuk menjamin tak

ada gangguan dalam prosedur pengeringan dengan pompa.

G. Jaminan Keselamatan Pekerjaan Galian

1. Kontraktor harus memikul seluruh tanggung jawab untuk menjamin

keselamatan pekerja yang melaksanakan pekerjaan galian.

2. Selama masa pekerjaan galian, Kontraktor harus menjaga setiap saat suatu

lereng yang stabil yang mampu menahan pekerjaan sekitarnya. Bila diperlukan,

Kontraktor harus menahan atau menyangga struktur di sekitarnya yang jika

tidak dilakukan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian itu.

3. Pada setiap saat di mana kedalaman galian melebihi ketinggian di atas kepala,

Kontraktor harus menempatkan pengawas keamanan pada tempat kerja yang

tugasnya hanya memonitor kemajuan dan keamanan. Pada setiap saat

peralatan galian cadangan serta perlengkapan P3K harus tersedia ditempat

kerja galian.

4. Seluruh tepi galian terbuka diberi harus diberi penghalang yang cukup untuk

mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya dan setiap galian

terbuka pada badan jalan atau bahu harus ditambah dengan bambu pada

malam hari dengan drum dicat putih atau lampu kuning sesuai dengan

ketentuan Direksi / Pengawas.

H. Penggunaan dan Pembuangan Material Galian

1. Seluruh material yang dapat dipakai yang digali dalam batas-batas dan cakupan

proyek dimana memungkinkan harus digunakan secara efektif untuk formasi

timbunan atau urugan kembali, maupun lime treatment.

2. Material galian yang mengandung tanah organis tinggi, sejumlah besar akar

atau benda tetumbuhan yang lain dan tanah yang komprensif yang menurut

Direksi / Pengawas akan menyulitkan pemadatan dari material atau yang

mengakibatkan kerusakan atau penurunan yang tidak dikehendaki, harus

diklasifikasikan tidak memenuhi untuk digunakan sebagai timbunan dalam

Page 6: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

5

pekerjaan permanen.

3. Setiap material galian yang berlebih untuk kebutuhan timbunan, atau setiap

material yang tidak disetujui oleh Direksi / Pengawas Teknik sebagai bahan

timbunan harus dibuang dan diratakan dalam lapis yang tipis oleh Kontraktor di

luar tempat kerja sesuai petunjuk Direksi / Pengawas.

4. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk seluruh pengaturan dan biaya untuk

pembuangan material yang berlebih atau tidak memenuhi syarat, termasuk

pengangkutan dan perolehan ijin dari pemilik tanah di mana pembuangan

dilakukan.

I. Pembuangan Material Pekerjaan Sementara dan Perapihan Tempat Bekas Galian

1. Terkecuali diperintahkan oleh Direksi / Pengawas, seluruh struktur sementara

seperti cofferdam atau skor dan turap harus dibongkar oleh Kontraktor setelah

selesai pekerjaan struktur permanen atau pekerjaan lain untuk mana galian

telah dilakukan. Pembongkaran harus dilakukan sedemikian sehingga tidak

mengganggu atau merusak struktur atau formasi yang telah selesai.

2. Material galian yang sementara waktu diijinkan untuk ditempatkan dalam

saluran air harus dibuang seluruhnya setelah pekerjaan selesai sedemikian rupa

sehingga tidak mengganggu saluran air.

3. Seluruh tempat bekas galian bahan atau sumber bahan yang digunakan oleh

Kontraktor harus ditinggalkan dalam keadaan rapih dengan tepi dan lereng yang

stabil.

2.2. Pekerjaan Timbunan

A. Umum

1. Uraian

Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan dan

pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui dalam konstruksi

pengurugan, untuk urugan kembali galian dan untuk urugan umum yang dibuat

untuk membuat bentuk dimensi timbunan antara lain ketinggian yang sesuai

dengan persyaratan atau penampang sesuai gambar kerja.

Page 7: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

6

2. Toleransi Dimensi

a. Permukaan dan ketinggian akhir setelah pemadatan, tidak boleh terjadi

perbedaan tinggi lebih besar dari 2 cm.

b. Seluruh permukaan akhir urugan yang terbuka harus cukup rata dan harus

memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran yang bebas dari air

permukaan.

c. Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm

dari garis profil yang ditentukan.

d. Urugan tidak boleh dipasang dalam lapis yang lebih dari 25 cm tebal padat,

kecuali ditentukan lain oleh Direksi / Pengawas.

3. Pelaporan

Untuk setiap pekerjaan urugan, Kontraktor diharuskan meyerahkan laporan dibawah

ini kepada Direksi / Pengawas sebelum ijin memulai pekerjaan disetujui :

a. Gambar detail penampang melintang atau memanjang yang menunjukkan

permukaan yang dipersiapkan untuk menempatkan urugan.

b. Hasil pengujian kepadatan yang membuktikan kepadatan yang cukup dari

permukaan yang dipersiapkan dimana urugan ditempatkan.

c. Kontraktor harus mengirim contoh-contoh bahan urugan kepada Direksi /

Pengawas minimal 7 hari sebelum tanggal yang diusulkan untuk

penggunaannya pertama kali sebagai bahan urugan.

d. Kontraktor harus menyiapkan hal-hal sebagai berikut dalam bentuk tertulis

kepada Direksi / Pengawas segera setelah selesainya satu bagian dari

pekerjaan dan sebelum mendapat persetujuan dari Direksi / Pengawas,

tidak diperkenankan material lain dipasang diatas urugan yang

bersangkutan :

Hasil dari pengujian kepadatan seperti yang disyaratkan dipenuhi.

Hasil dari pengukuran permukaan dan data survey yang menunjukkan

bahwa toleransi permukaan yang ditentukan dipenuhi.

Page 8: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

7

4. Kondisi Tempat Kerja

a. Kontraktor harus menjamin bahwa pekerjaan tetap kering sebelum dan

selama pekerjaan pemasangan dan pemadatan berlangsung, untuk itu

bahan urugan selama konstruksi harus memiliki kemiringan yang cukup

untuk membantu drainase dari aliran air hujan dan harus menjamin bahwa

pekerjaan air mempunyai drainase yang baik. Bilamana mungkin, air dari

tempat kerja harus dibuang kedalam sistem drainase permanen. Cara yang

memadai untuk menjebak lumpur harus diadakan pada bagian darurat yang

mengalir dalam sistem drainase permanen.

b. Kontraktor harus menjamin di tempat kerja tersedia air yang cukup untuk

mengendalikan kelembaban timbunan selama operasi pemasangan dan

pemadatan.

5. Perbaikan dari Urugan yang Tidak Memuaskan dan Tidak Stabil

a. Urugan akhir yang tidak memenuhi penampang yang dinyatakan atau

disetujui atau tidak memenuhi toleransi permukaan yang disyaratkan harus

diperbaiki dengan menggaru permukaan dan membuang atau menambah

material sebagaimana yang diperlukan yang dilanjutkan dengan membentuk

dan memadatkan kembali.

b. Urugan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal kadar airnya kurang

memenuhi syarat atau tidak sesuai yang diperintahkan oleh Direksi /

Pengawas, harus diperbaiki dengan menggaru material, disusul dengan

penyiraman air secukupnya dan dicampur dengan menggunakan "motor

grader" atau peralatan lain yang disetujui.

c. Urugan yang terlalu basah untuk pemadatan, dimana kadar airnya

melampaui kadar air yang disyaratkan atau sebagaimana yang diperintahkan

Direksi / Pengawas Teknik, harus diperbaiki ulang dengan menggaru

material, disusul dengan menggunakan motor grade berulang-ulang oleh

alat lainnya dengan selang waktu istirahat setelah penanganan, dalam

cuaca yang kering. Cara lain, atau jika pengeringan tidak dapat dicapai

dengan cara mengaduk atau membiarkan tanah gembur tersebut, Direksi /

Pengawas Teknik dapat memerintahkan untuk mengeluarkan bahan tersebut

dari pekerjaan dan menggantikannya dengan bahan kering yang lebih

Page 9: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

8

cocok.

d. Urugan yang menjadi jenuh akibat hujan atau banjir atau hal lain setelah

dipadatkan dalam batasan persyaratan ini biasanya tidak memerlukan

pekerjaan lainnya asal sifat material dan kerataan permukaan masih

memenuhi persyaratan spesifikasi ini.

e. Perbaikan urugan yang tidak memenuhi kepadatan atau persyaratan sifat

material dari spesifikasi ini harus seperti yang diperintahkan Direksi /

Pengawas dan dapat meliputi tambahan pemadatan, penggaruan yang

disusul dengan pengaturan kadar air dan pemadatan kembali, atau

pembuangan dan penggantian material.

f. Perbaikan dari urugan yang rusak akibat gerusan banjir atau menjadi

lembek setelah pekerjaan selesai dan diterima oleh Direksi / Pengawas

haruslah seperti apa yang ditentukan dalam spesifikasi ini.

6. Pengembalian Bentuk Pekerjaan Setelah Pengujian

Seluruh lubang pada pekerjaan akhir yang dibuat dengan pengujian kepadatan

atau yang lainnya harus diurug kembali oleh Kontraktor secepatnya dan

dipadatkan hingga mencapai kepadatan dan toleransi permukaan yang

disyaratkan oleh spesifikasi.

7. Pembatasan Oleh Cuaca

Urugan tidak boleh dipasang, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan, dan

pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan atau lainnya bila kadar air

material diluar rentang yang ditentukan.

B. Material

1. Bahan yang dipergunakan harus :

- Memenuhi spesifikasi dan standart yang berlaku.

2. Pelaporan

- Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi / Pengawas contoh bahan

untuk disetujui dari pesanan atau dan rencana tempat galian bahan, bersama

dengan perincian data dan lokasi tempat sumber bahan dan ayat spesifikasi

untuk mana contoh-contoh tersebut akan dicocokkan.

Page 10: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

9

- Pihak Kontraktor harus mengatur seluruh penempatan, pemilihan dan

pengelolaan bahan alami tersebut dengan spesifikasi dan data yang

diserahkan harus lengkap dengan usulan lokasi dari sumber bahan paling

lambat 7 hari di muka sebelum pekerjaan dimulai. Persetujuan tertulis oleh

Direksi / Pengawas atas bahan-bahan tersebut tak dapat diartikan bahwa

seluruh material dari lokasi tersebut telah disetujui untuk dipakai.

3. Penyediaan Material

- Direksi / Pengawas dapat mengidentifikasikan lokasi sumber-sumber material

yang dapat digunakan, tetapi hal ini hanya merupakan bahan informasi saja

untuk Kontraktor. Adalah menjadi tanggung jawab pihak Kontraktor untuk

mengidentifikasikan ulang dan memeriksa kembali apakah bahan tersebut

cocok untuk dapat digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

- Pemesanan material tidak boleh dilakukan sebelum mendapat persetujuan

tertulis dari Direksi / Pengawas sesuai dengan penggunaan yang dimaksud.

Material tidak boleh digunakan untuk maksud lain selain dari pemakaian yang

disetujui.

- Jika ukuran butir dan mutu dan material yang dikirim ke tempat kerja tidak

sesuai dengan ukuran butir atau mutu yang sebelumnya diamati atau diuji,

maka material tersebut akan ditolak dan harus disingkirkan dari lapangan

dalam jangka waktu 48 jam, kecuali ada persetujuan lain dari Direksi /

Pengawas.

4. Penyimpanan dan Penumpukan

- Material harus disimpan sedemikian rupa sehingga mencegah terjadinya

degradasi dan agar gradasi terjamin dan tepat serta tidak berkadar air

berlebihan. Tinggi maksimum timbunan tersebut harus dibatasi sampai 5

meter.

C. Urugan

1. Urugan yang diklasifikasikan dalam pekerjaan ini meliputi dan tidak terbatas

pada seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar, di antaranya :

- Urugan kembali bagian belakang abutmen jembatan

- Urugan untuk pembentukan profil memanjang dan melintang jalan yang

Page 11: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

10

menuju jembatan.

1. Urugan yang dispesifikasikan harus terdiri dari bahan tanah yang memenuhi

persyaratan untuk memenuhi sifat tertentu, seperti diperintahkan dan disetujui

oleh Direksi / Pengawas Teknik. Dalam segala hal, seluruh urugan harus, bila

diuji sesuai AASHTO T 193, memiliki CBR yang sesuai untuk konstruksi jalan

menurut aturan yang berlaku.

2. Bahan yang digunakan untuk urugan harus memenuhi persyaratan kelas B atau

C. Bahan tersebut terdiri dari campuran bata, kerikil pecah dengan pasir, hams

bebas dari kotoran, bahan organik dan bahan-bahan lain yang tidak

dikehendaki.

3. Bila digunakan dalam keadaan dimana kepadatan dalam keadaan jenuh atau

banjir tidak dapat dihindari, urugan pilihan haruslah pasir atau kerikil atau

bahan berbutir bersih lainnya dengan Indeks Plasitistas maksimum 6 %.

D. Penghamparan dan Pemadatan Urugan

1. Penyimpanan Tempat Kerja

− Sebelum penghamparan tanah urugan pada suatu tempat, semua bahan

tidak memenuhi harus telah dibuang sebagaimana diperintahkan oleh

Direksi / Pengawas sesuai spesifikasi.

− Bila tinggi urugan lebih satu meter, dasar pondasi dari urugan harus

dipadatkan benar-benar (termasuk penggaruan dan pengeringan atau

pembasahan bila diperlukan) sehingga 15 cm bagian atas memenuhi

persyaratan kepadatan yang ditentukan untuk urugan yang dipasang

diatasnya.

2. Penghamparan Urugan

− Material urugan harus dibawa ke permukaan yang telah disiapkan dan

dihampar merata dalam lapis yang bila dipadatkan akan memenuhi

toleransi tebal lapisan yang disyaratkan dalam spesifikasi ini. Bila lebih dari

satu lapis akan dipasang, lapis-lapis tersebut sedapat mungkin harus sama

tebalnya.

− Urugan tanah umumnya harus diangkut langsung dari lokasi sumber material

ke tempat permukaan yang telah dipersiapkan sewaktu cuaca kering dan

Page 12: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

11

disebar merata.

− Urugan kembali di belakang struktur harus dilaksanakan secara sistematis

menyusul pembuatan struktur. Periode minimal 28 hari harus diberikan

sebelum pengurugan di belakang dan di sekitar struktur abutmen.

− Bila timbunan akan diperlebar, lereng dari timbunan yang ada harus

disiapkan dengan membuang selumh tetumbuhan permukaan dan dibuat

tangga sehingga urugan yang baru terkunci kepada timbunan yang lama

sampai memuaskan Direksi / Pengawas. Selanjutnya urugan yang diperlebar

dapat digunakan oleh lalu lintas secepatnya yang memungkinkan

pembangunan dilanjutkan disisi jalan lainnya jika diperlukan.

3. Pemadatan Urugan

− Langsung setelah penghamparan. masing-masing lapis harus dipadatkan

benarbenar dengan peralatan pemadat yang memadai yang disetujui oleh

Direksi / Pengawas hingga mencapai kepadatan yang ditentukan.

− Masing-masing lapis dari urugan harus dipadatkan sesuai yang ditentukan,

diuji untuk kepadatan dan diterima oleh Direksi / Pengawas sebelum

lapisan berikutnya dipasang.

Bila bahan urugan akan dipasang pada kedua sisi dari struktur, maka operasi

harus dilakukan agar urugan selalu kira-kira sama tingginya pada kedua sisi

struktur.

− Urugan pada lokasi yang tidak dicapai dengan peralatan pemadat mesin

gilas, harus dipasang dalam lapisan horisontal yang tidak lebih dari 15 cm

tebal gembur dan secara menyeluruh dipadatkan dengan penumbuk loncat

mekanis (Tamping Rammer) minimum seberat 10 kg.

4. Persyaratan Kepadatan Untuk Urugan Tanah

− Lapisan yang lebih dari 30 cm di bawah elevasi tanah dasar harus

dipadatkan sampai 95 % dari kepadatan kering maksimum yang ditetapkan

oleh AASHTO T 99. Untuk tanah yang mengandung lebih dari 10 % bahan

yang tertahan dalam saringan 3/4 inci, kepadatan kering maksimum yang

diperoleh harus diadakan penyesuaian untuk bahan yang terlalu besar

tersebut sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi / Pengawas.

Page 13: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

12

− Lapis pada kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah dasar harus

dipadatkan sampai 100 % dari kepadatan kering maksimum yang ditetapkan

oleh AASHTO T 99.

− Pengujian kepadatan harus dilakukan pada masing-masing lapis dari urugan

yang dipadatkan sesuai dengan AASHTO T 99 dan jika hasil dari suatu

pengujian menunjukkan kepadatan kurang dari disyaratkan maka Kontraktor

harus memperbaiki pekerjaannya.

E. Pengendalian Waktu

1. Pengendalian Waktu Bahan

− Jumlah dari data pendukung hasil uji yang diperlukan untuk persetujuan

awal dari mutu bahan akan di tetapkan oleh Direksi / Pengawas, akan

tetapi akan mencakup seluruh pengujian yang disyaratkan paling sedikit

tiga contoh yang mewakili sumber bahan yang diusulkan.

− Menyusul persetujuan dari mutu bahan urugan yang diusulkan, pengujian

bahan selanjutnya akan diulangi atas dasar pertimbangan Direksi /

Pengawas, dalam hal diamati pembahan dalam bahan atau sumbernya.

− Program untuk pengendalian pengujian bahan secara rutin akan dilakukan

untuk mengendalikan perubahan yang ada dalam bahan yang dibawa ke

tempat kerja.

IIIIII.. PPEEKKEERRJJAAAANN TTIIAANNGG PPAANNCCAANNGG DDAANN SSHHEEEETTPPIILLEE

3.1. Persiapan

A. Kondisi Peralatan

Sebelum memulai pekerjaan pemancangan, kesiapan peralatan beserta

kelengkapannya harus bisa diyakini berfungsi sebagaimana mestinya,dan mendapat

persetujuan tertulis Pengawas.

B. Identifikasi

Sebelum dipindahkan dari tempat penyimpanan/gudang, tiang dalam bentuk pipa

dan sheet-pile harus diberi tanda-tanda/identifikasi. Sebelum dipancang tiang

harus diperiksa terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan untuk dipancang.

Page 14: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

13

Untuk mengetahui masuknya tiang kedalam tanah maka setiap tiang harus diberi

tanda dengan cat minimum pada setiap meternya.

3.2. Toleransi

A. Posisi Kepala Tiang.

Toleransi kesalahan pemancangan setiap tiang maksimum 100mm. Melampaui

batasan toleransi ini harus diperhitungkan terhadap dampak strukturnya,dan

penambahan biaya sebagai akibatnya ditanggung Pelaksana.

B. Kemiringan Tiang.

Penyimpangan arah vertikal atau kemiringan tiang yang disyaratkan tidak boleh

lebih besar dari 2 mm dalam 100 mm (1:50). Untuk menjaga kedudukan tiang

selalu sesuai rencana, maka selama pemancagan harus diikuti dengan pesawat

ukur, dari dua arah ,tegak lurus satu terhadap yang lain.

3.3. Urutan Pemancangan

Sebelum pemancangan dilaksanakan, Pelaksana harus mendiskusikan terlebih

dahulu urutan pemancangan yang akan dilakukan. Pergeseran kepala tiang akibat

urutan pemancangan harus dapat diprediksi sebelumnya sehingga perlu antisipasi.

3.4. Penghentian pemancangan sementara.

Pada dasarnya pemberhentian pemancangan sebelum mencapai kedalaman yang

direncanakan tidak diijinkan, kecuali ada pertimbangan khusus atas jalannya

pemancangan dan mendapat persetujuan tertulis Pengawas.

3.5. Jenis / tipe Tiang

Tiang pancang yang digunakan adalah tiang pancang dari pipa baja dengan

mutu BJ37 setara KS, berdiameter D = 500mm, dengan tebal 9mm dan sheetpile baja

dengan mutu minimum BJ37 setara KS.

Apabila dipandang perlu oleh Pengawas, pelaksana harus bisa menunjukan sertifikat

dari pabrik pembuatnya,menyangkut karakteristik yang diperlukan. Pemakaian tiang

pancang jenis/type lain dapat dilakukan asal mempunyai kemampuan setara secara

teknis dan ekonomis , serta mendapat persetujuan tertulis Pengawas. Seluruh baja

Page 15: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

14

yang dipergunakan harus memenuhi SNI atau standar lainya yang sederajat atau lebih

tinggi ( lengkap ). Sebelum mulai dengan mendatangkan bahan-bahan, kontraktor

diwajibkan untuk memberikan keterangan detail-detail seperlunya mengenai bahan-

bahan baja yang akan dipakai kepada Pengawas untuk mendapat persetujuan. Seluruh

bahan-bahan baja ini harus lurus dan tanpa cacat sebelum dikerjakan. Bahan-bahan

baja yang sudah ada cacatnya dan tidak dapat diperbaiki harus diganti / tidak

dipergunakan.

3.6. Kedalaman Tiang .

Penetapan kedalaman tiang pancang sesuai gambar (berkisar 4s/d12 meter )

mencapai tanah keras dengan konus minimum 150kg/cm² dan dikontrol dengan

“kalendering’. Besaran kalendering untuk penetapan kemampuan kedalaman tiang

disesuaikan dengan jenis/tipe mesin pancang yang dipakai,setelah mendapat

persetujuan tertulis Pengawas. Tiang dalam struktur ini berfungsi sebagai cerucuk

(dovel.

3.7. Kalendering.

Setiap menjelang akhir pemancangan harus dilakukan pencatatan atas

masuknya tiang kedalam tanah untuk 10 kali pukulan, untuk menetapkan besaran

kalenderingnya. Ketentuan pelaksanaan kalendering ini harus dituangkan dalam suatu

dokumen (standar opration prosedur/SOP) pelaksanaan yang sudah disepakati kedua

belah pihak antara pengawas dan Pelaksana.

3.8. Pemotongan dan Penutupan Kepala Tiang

A. Tiang pancang

Untuk keseragaman tampak, kepala tiang harus dipotong pada level yang

ditentukan, dengan memperhitungkan pemasangan penutup tiang dengan beton.

Mutu beton sebagai penutup harus kedap air dengan semen minimum 300kg/m³

beton, dengan syarat tambahan bahwa beton boleh menyusut minimum. Sebelum

ditutup tiang-tiang harus diisi dengan pasir sampai level tertentu,dengan

memperhitungkan tebalnya penutup.Tujuan penutupan adalah mencegah adanya

sirkulasi udara dalam pipa, agar proses oxydasi yang dapat menimbulkan karat

dapat dicegah.

Page 16: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

15

B. Sheet-pile

Bagian atas sheet-pile akan dirangkai oleh balok beton,seperti gambar. Proteksi

terhadap karat diperlakukan sama dengan tiang pancang. Agar kepala sheet-pile

dapat menyatu dengan baik dengan balok pengikat,dibeberapa bagian diberi shear

conector,seperti terlihat dalam gambar.

3.9. Proteksi bagian luar tiang/sheet-pile terhadap phenomena korosi.

Setiap tiang harus diproteksi dengan lapisan anti karat, masuk kedalam tanah

minimal sedalam 2(dua) meter. Ketentuan lebih detail harus disesuaikan dengan

produk yang akan dipakai dan harus mendapat persetujuan Pengawas. Ketentuan

lapisan anti karat juga berlaku untuk tiang yang sebagin permukaannya tampak dan

berpotensi kena pengaruh korosi.

3.10. Pekerjaan Las

Kontraktor yang melakukan pengelasan pada dasarnya harus memperhatikan

sifat mampu las ( weldability ) material baja dengan berdasarkan 3 aspek pokok :

- Sifat-sifat kimia, metalurgi dan fisik material.

- Keamanan hasil las sesuai tujuan desain konstruksi.

- Cara-cara produksi sehubungan metode pengelasan yang dipakai. Semua

pekerjaan yang berhubungan dengan las harus memenuhi standar JIS, AWS

atau DIN.

Adapun penyambungan Las pada dasarnya metode pengelasan yang dipakai

adalah las listrik ( arc welding ). Batang elektroda yang dipakai harus sesuai dengan

standar AWS : E70xx

IIVV.. PPEEKKEERRJJAAAANN SSTTRRUUKKTTUURR BBEETTOONN

4.1. Ketentuan Bahan

A. Mutu beton

Selain untuk tiang pancang,semua beton untuk struktur bemutu fc’=25 MPa,

dengan tambahan ketentuan bahwa semua unsur struktur yang berhubungan dengan

Page 17: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

16

air, campuran betonnya harus kedap air seperti pelat untuk kamar mandi dan wc,

pelat atap dsb.

B. Pengujian

1. Pengawas lapangan berhak memerintahkan diadakan pengujian pada setiap

bahan yang digunakan pada pelaksanaan konstruksi beton ini untuk

menentukan apakah bahan yang dipakai mempunyai mutu sesuai dengan mutu

yang telah ditetapkan.

2. Pengujian bahan dan beton harus dilakukan sesuai SNI 03-2847-2002

3. Tempat pengujian bahan dan beton harus dilakukan di Laboratorium

independent yang memenuhi syarat, dan mendapat persetujuan tertulis

Pengawas

4. Laporan lengkap pengujian bahan dan pengujian beton harus selalu tersedia di

lapangan (on site) untuk pemeriksaan selama pekerjaan berlangsung, dan

tersimpan selama 2(dua) tahun setelah selesainnya pekerjaan pembangunan.

C. Semen

1. Semen yang dipakai adalah semen Portland type satu,sesuai SNI 03-2847-2002

2. Merek semen yang akan dipakai harus mendapat persetujuan tertulis dari

Pengawas.Untuk mendapat persetujuan, kontraktor harus dapat menunjukan

sertifikat tentang semen yang diusulkan untuk dipakai. Sertifikat ini bisa

diproleh dari pabrik semen yang bersangkutan atau dari laboratorium yang

mempunyai kewenangan..

3. Pengawas berhak menolak semen yang dikirim ke Proyek ,jika atas dasar

pemeriksaan tidak memenuhi persyaratan .

4. Penyimpanan Semen harus memenuhi syarat :

− Terlindung dari pengaruh iklim dan kelembaban;

− Semen harus disimpan sedemikian rupa, sehingga semen yang dating /

diproduksi lebih dulu terpakai lebih awal Semen yang mempunyai gejala

membatu / terkontaminasi bahan yang dapat merusak tidak boleh

digunakan.

Page 18: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

17

− Pemakaian semen lebih dari satu merek tidak diijinkan, kecuali ada alasan

khusus dan mendapat persetujuan tertulis Pengawas

D. Agregat.

1. Agregat untuk beton harus memenuhi syarat ASTM C 33

2. Agregat kasar dapat berasal langsung dari alam(agregat alam), atau agregat

yang berasal dari batu pecah.

3. Ukuran maximum nominal agregat kasar harus tidak melebihi:

− Seperlima(1/5) jarak terkecil sisi-sisi cetakan;

− Sepertiga (1/3) ketebalan pelat lantai .

4. Penyimpanan agregat kasar dan halus harus terpisah agar memudahkan tugas

Pengawasan,tidak terintrusi bahan yang dapat merusak/menggangu.

5. Barang yang telah terkontaminasi bahan yang merusak tidak dapat digunakan

E. A i r

Air pencampur beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang dapat

merusak beton, seperti : oli, asam, alkali, garam, bahan organik.

Kecuali air yang berasal dari PDAM, maka sebelum dipakai harus diuji kelayakannya,

seperti yang ditentukan dalam SNI 03-2847-2002 PASAL 5.4.

F. Baja Tulangan

1. Semua baja tulangan yang dipakai harus baru,bebas dari karat.

2. Semua tulangan dari jenis baja ulir(BJTD) dan polos harus memenuhi

ketentuan SNI 03-2487-2002 pasal 5.5.

3. Baja ulir dipakai untuk seluruh elemen strutur, dengan mutu fy= 390 MPa

4. Baja polos dipakai hanya untuk elemen non structural dengan mutu fy=240MPa

5. Sambungan las baja tulangan tulangan tidak diijinkan, kecuali ada

pertimbangan khusus dan harus mendapat persetujuan tertulis Pengawas.

G. Bahan Tambahan

1. Penggunaan bahan tambahan untuk pembuatan beton harus mendapat

persetujuan tertulis Pengawas.

Page 19: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

18

2. Untuk keseluruhan pekerjaan, bahan tambahan yang digunakan harus mampu

secara konsisten menghasilkan komposisi dan kinerja yang sama dengan yang

dihasilkan oleh produk yang digunakan dalam menentukan komposisi beton

diawal penentuan campuran.

4.2. Ketentuan Teknik Pelaksanaan Pekerjaan Beton

Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan-pekerjaan yang

menunjang terealisasinya pekerjaan struktur beton yaitu :

a. Persiapan

b. Toleransi

c. Cetakan,pipa tertanam,dan siar pelaksanaan.

d. Penulangan

e. Pelindung beton

f. Campuran beton

g. Pengecoran

h. Perawatan

i. Evaluasi dan penerimaan mutu beton

A. Pekerjaan Persiapan.

1. Pengajuan rencana pelaksanaan.

Untuk mendapat persetujuan pelaksanaan suatu pekerjaan, Pelaksana harus

menyampaikan usulannya terlebih dahulu mencakup gambar gambar

pelaksanaan, daftar personel, kelengkapan peralatan beserta kondisinya.

2. Keamanan Proyek

Pelaksana harus melengkapi Proyek dengan system pengamanan yang

semestinya, harus atas persetujuan Pengawas.Penempatan penangkal petir,

pemakaian sabuk pengaman dsb, sesuai ketentuan ketenaga kerjaan yang

berlaku.

3. Penentuan titik –titik tetap (uitset)

Untuk pelaksanaan pekerjaan ini Pelaksana harus mendapat persetujuan

tertulis dari Pengawas.

Page 20: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

19

4. Perlindungan cuaca.

Perlu dipersiapkan atas kemungkinan adanya gangguan cuaca, lingkungan

terhadap bahan, yang dapat mengganggu mutu beton.

B. Toleransi.

1. Dimensi

− Untuk panjang sampai dengan 10 meter ±10mm

− Untuk panjang keseluruhan lebih 10 meter ±15mm

2. Kedudukan (dari titik patokan)

− Kedudukan permukaan horizontal ±10mm

− Kedudukan permukaan vertical ±10mm

3. Alinemen Vertical

− Alinement vertical listplang/sirip ±10mm

4. Penutup/selimut beton

− Selimut beton tebal sampai dengan 30mm ±5mm

5. Dimensi balok

− Ukuran sampai dengan 500mm ±5mm

− Ukuran lebih besar 500mm ±10mm

6. Lain-lain

Apabila ada toleransi yang belum disebutkan akan ditetapkan kemudian atas

persetujuanPengwas.

C. Cetakan,pipa tertanam,dan siar pelaksanaan.

1. Cetakan.

− Cetakan harus mampu menghasilkan struktur akhir yang memenuhi bentuk,

garis dan dimensi komponen struktur seperti yang disyaratkan seperti dalam

gambar.

− Cetakan harus mantap, kaku dan kuat untuk mencegah kebocoran mortar,

perubahan posisi dan perubahan bentuk elemen struktur.

− Pemasangan cetakan tidak boleh merusak struktur yang sudah terpasang

sebelumnya.

Page 21: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

20

− Perencanaan cetakan harus mempertimbangkan factor-faktor sebagai berikut:

o Kecepatan dan methode pengecoran

o Beban selama konstruksi

o Kemudahan dan kecepatan pembongkaran,

− Waktu pembongkaran cetakan harus berdasarkan analisa bahwa akibat

pembongkaran ini tidak mengakibatkan kerusakan pada elemen struktur atau

dapat mengurangi kemampuanya.

− Sebelum dimulainya pekerjaan konstruksi pelaksana harus mem buat prosedur

dan jadwal pelaksanaan pemasangan, pembongkaran cetakan untuk

mendapat persetujuan Pengawas.

2. Saluran dan pipa yang ditanam dalam beton.

− Bahan saluran dan pipa yang ditanam tidak boleh membahayakan beton dalam

waktu umur struktur,missal seperti aluminium kecua li diambil tindakan

pengamannya.Keberadaan saluran atau pipa tidak boleh dianggap mempunyai

kekuatan secara structural.

− Saluran dan pipa yang dipasang tidak boleh menurukan kekuatan struktur.Pipa

atau saluran yang ditanam dalam kolom tidak boleh melebibihi 4% luas

penampang yang diperlukan untuk kekuatan atau untuk perlindungan

terhadap korosi atau kebakaran.

− Dimensi maksimum pipa/saluran tidak boleh lebih besar dari 1/3 (sepertiga)

tebal pelat,dinding ,balok ataupun kolom,Pemasangannya tidak boleh berjarak

sumbu ke sumbu kurang dari 3(tiga) diameter/lebar

3. Siar pelaksanaan.

− Penempatan siar pelaksanaan harus dirancang sebelum pekerjaan pengecoran

dilaksanakan,dengan pertimbangan tidak mengurangi kekuatan struktur.

Perangkat untuk menyalurkan geser atau gaya lain melalui siar pelaksanaan

harus melalui analisa sebagai mana mestinya.

− Sebelum pengecoran,permukaan beton harus dibersihkan dari dari serpihan

dan kotoran,dibasahi sampai jenuh dan dibebaskan dari kemungkinan air yang

menggenang.

Page 22: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

21

− Siar pelaksanaan pada system pelat lantai harus ditempatkan dalam daerah

sepertiga bentang tengah pelat dan balok. Siar pelaksanaan balok induk harus

diletakan pada jarak minimum sebesar dua kali lebar balok yang memotongnya

dari posisi muka perpotongan tsb.

Siar pelaksanaan tidak boleh ditempatkan pada struktur yang harus kedap air,

seperti di daerah kamar mandi dan kamar kecil (KM/WC) atau pada pelat atap.

D. Penulangan

1. Pemotongan tulangan

Semua pemotongan tulangan tidak diperkenankan memakai mesin las atauyang

sejenis.

2. Pengiriman tulangan .

Semua tulangan saat pengiriman tidak boleh ditekuk kecuali untuk tulangan

berdiameter lebih kecil 19 mm.

3. Pembengkokan tulangan.

Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali disetujui

dengan cara lain oleh Pengawas.Tulangan yang sudah tertanam dalam beton tidak

boleh dibengkokkan dilapangan.

4. Permukaan tulangan.

Pada saat beton di cor,keadaan permukaan tulangan harus bersih, bebas dari

lumpur, minyak, atau segala jenis zat /benda pelapis bukan logam yang dapat

mengurangi lekatan beton terhadap tulangan.

5. Penempatan tulangan.

Semua tulangan harus ditempatkan/disetel sesuai gambar. Tulangan ditempatkan

sedemikian rupa agar tetap terjamin ditempatnya, tidak mudah tergeser

akibat adanya pekerjaan pengecoran.

6. Batasan spasi tulangan.

Jarak bersih antara dua tulangan sejajar dalam lapis yang sama tidak kurang dari

diameter tulangan yang besangkutan dengan minimal 25mm. Bila tulangan sejajar

tersebut diletakan dalam dua lapis atau lebih,tulangan pada lapis bawah harus

tepat dibawah tulangan diatasnya,dengan spasi bersih minimal 25mm.

Page 23: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

22

7. Sambungan /pengangkuran tulangan.

Sambungan lewatan tulangan yang menerus dan pengangkuran tulangan yang

berakhir pada pertemuan kolom balok harus dilindungi dengan sengkang

pengikat.Sengkang ini dapat berupa sengkang pengikat tertutup internal atau

spiral tertutup.

E. Pelindung beton.

1. Tahu beton

Tahu-tahu beton yang dipakai sebagai penahan tulangan sementara untuk

mendapatkan tebal pelindung beton yang disyaratkan harus mempunyai mutu

sama dengan betonnya sendiri.

2. Tebal pelindung beton secara umum ditetapkan sebagai berikut.

− Poer = 75mm Pelat = 20mm

− Sloof = 50mm Dinding = 20mm

− Kolom = 40mm Balok = 40m

Catatan: Untuk keadaan lingkungan khusus harus disesuaikan sesuai ketentuan

SNI

F. Campuran beton

1. Rencana campuran (mixt design)

Rencana campuran/mixt design harus dilakukan dengan methode yang disetujui

oleh Pengawas sebelum keputusan komposisi ditetapkan, untuk

mendapatkan beton dengan kelecakan dan konsistensi yang menjadikan beton

mudah untuk dicor tanpa terjadi segregasi.

2. Komposisi campuran

Komposisi campuran harus berdasarkan atas perbandingan berat.

3. Cara mencampur

Beton harus dicampur dengan menuangkan seluruh unsur pembentuknya

kedalam satu wadah pengaduk,dengan proses pengadukan secara terus menerus

selama sekurang-kurangnya 1,5 menit,setelah seluruh bahan dimasukan.

Page 24: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

23

4. Penambahan air.

Penambahan air pada beton yang sudah selesai proses pengadukannya tidak

diijinkan

G. Pengecoran.

1. Persetujuan terulis pengecoran oleh Pelaksana harus sudah selesai paling

lambat 24 jam sebelum waktu pelaksanaan.Pengecoran tidakdapat

dilaksanakan apabila tidak dihadiri oleh Pengawas.

2. Sebelum pengecoran dimulai,cetakan harus dibasahi air atau bahan bahan lain

untuk menghindari hilangnya air dalam campuran dan sekaligus untuk

mengantisipasi kemudahan pembukaan cetakan dan untukmemproleh kwalitas

permukaan beton yang disyaratkan.

3. Selama pengecoran sampai dengan proses pengerasan selesai,beton harus tetap

terlindungi oleh kemungkinan adanya gangguan external maupun internal

(hujan,getaran, tumbukan dsbnya)

4. Adukan beton harus selesai dicorkan paling lambat sebelum waktu

pengerasan (setting time berakhir).Waktu setting time harus ditetapkan secara

tertulis terlebih dahulu oleh Pengawas atas usul Pelaksana.

5. Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi

segregasi. Penuangan beton harus sedekat mungkin, tinggi jatuh bebas beton

tidak boleh melampaui 1,5 m.

6. Pemberhentian pengecoran (siar pelaksanaan) sesuai rencana yang telah

mendapat pesetujuan pengawas.

7. Tebal pengecoran harus mempertimbangkan adanya proses pemadatan,

pengaruh panas hydrasi (dengan maximum beda panastertinggi didalam beton

dan dipermukaan sebesar 20 derajat Celsius).

8. Khusus pada pemberhentian pengecoran elemen vertical misal olom, sebelum

dilakukan pengecoran sambungan berikutnya, bagian atas beton harus

dikepras setebal minimal 50mm,untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai.

9. Selama proses pengecoran harus dijaga agar tidak terjadi perubahan letak

penulangan, antisipasi terhadap hal ini harus diambil sebelum persetujuan

pengecoran dikeluarkan.

Page 25: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

24

H. Perawatan (Curing).

1. Perawatan biasa.

Segera setelah pengecoran ,beton harus dilindungi terhadap pengeringnan

dini, temperature terlalu panas,dan gangguan mekanis. Beton harus berada

dalam kondisi lembab terus menerus sekurang-kurangnya selama 7 hari

setelah pengecoran selesai, kecuali menggunakan perawatan dipercepat.

2. Perawatan dipercepat/khusus.

− Metode perawatan ini harus mendapat persetujuan tertulis pihak Pengawas.

− Perawatan dipercepat ( missal dengan uap bertekanan tinggi ) dapat

dilaksanakan asal dengan perawatan ini beton yang dihasilkan sekurang -

kurangnya mempunyai mutu sama dengan yang disyaratkan, baik kekuatan

dalam jangka pendek, jangka panjang, maupun yang menyangkut tingkat

keawetannya.

− Proses perawatan khusus dengan mengganti kehadiran air dengan material

tertentu(misal seperti curring compound), harus tetap juga memenuhi syarat

seperti pada perawatan yang dipercepat diatas yaitu beton yang dihasilkan

minimum mutunya tidak lebih rendah

− Pengawas dapat menambah jumlah benda uji dari jumlah yang disyaratkan

untuk evaluasi mutu beton,untuk menjamin bahwa proses perawatan yang

dilakukan memenuhi persyaratan.

− Selama cuaca panas maka perhatian harus lebih diberikan sejak dimulainya

proses, seperti perlindungan terhadap bahan dasar, cara produksi, serta

penangan pengecoran. Perlindungan yang merupakan bagian dari perawatan

harus dapat mencegah temperature beton melebihi yang seharusnya,

sehingga dapat memberi pengaruh negative pada mutu beton yang dihasilkan

atau kemampuan layan komponen struktur.

I. Evaluasi dan Penerimaan Mutu Beton.

Evaluasi dan penerimaan Mutu Beton sesuai dengan SNI 03-2487-

2002 ( butir 7.6 :Evaluasi dan Penerimaan Mutu Beton), kecuali pasal 7.6.2) butir

(1) diganti menjadi (diambilkan dari Peraturan Beton Indonesia 1971 /PBI 71

NI-2) yaitu:

Page 26: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

25

1. Frekwensi pengambilan benda uji.

Selama pelaksanaan mutu beton harus diperiksa secara kontinu dari hasil

pemeriksaan benda uji.Untuk masing-masing mutu beton harus dibuat 1(satu)

benda uji setiap 1 truk mixer beton dengan volume ≤ 6(enam) m3.

2. Hal-hal lain perlu diperhatikan:

a. Tenaga .

Tenaga pengujian /Teknisi lapangan yang memenuhi syarat kualifikasi,

harus melakukan pengujian beton segar di lokakasi konstruksi,

menyiapkan contoh uji silinder yang diperlukan dan mencatat segala

sesuatunya yang diperlukan seperti suhu beton segar pada saat

menyiapkan contoh uji untuk pengujian tekan. Pengujian di Laboratorium

harus dilakukan oleh tenaga Teknisi yang memenuhi persyaratan atas

persetujuan Pengawas.

b. Laboratorium.

Semua benda uji harus dites sesuai persyaratan di Laboratorium Independen

yang memenuhi kwalifikasi baik personel maupun peralatannya, atas

persetujuan tertulis Pengawas. Saat pengujian harus disaksikan oleh

Pengawas.

c. Pengujian tambahan.

Pengawas berhak memerintahkan Pelaksana untuk melakukan pengujian

tambahan apabila ada hal - hal yng meragukan.Pengujian ini harus sesuai

ketentuan yang berlaku.

J. Siar Pelaksanaan.

Siar pelaksanaan adalah siar yang terpaksa diadakan atas dasar

alasanketerbatasan pengecoran ( pemberhentian pengecoran sementara )

harusmemenuhi ketentuan sebagai berikut :

− Permukaan beton pada siar pelaksamaan, harus dibersihkan dari serpihan dan

kotoran lainnya.

− Sesaat sebelum beton baru di cor,semua siar pelaksanaan harus dibasahi, dan

jika ada air yang tergenang harus dibersihkan.

Page 27: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

26

− Siar pelaksanaan pada sistim pelat harus ditempatkan dalam daerah sepertiga

bentang tengah pelat,balobalo,balok induk.Siar pelaksanaan pada balok induk

harus diletakan pada jarak minimum sebesar dua kali lebar balok yang

memotongnya dari posisi muka perpotongan tersebut.

− Balok, balok induk, atau pelat yang ditumpu oleh kolom atau dinding tidak

boleh di cor atau dipasang hingga beton pada komponen struktur vertikal

penumpu tidak lagi bersifat plastis.

− Balok, balok induk dan kepala kolom harus dicor monolit sebagai bagian sistim

pelat lantai.

K. Kegagalan Pengecoran.

Yang dimaksud dengan kegagalan pengecoran disini antara lain :

1. Diproleh mutu beton lebih rendah dari yang dipersyaratkan. Apabila hal

semacam in terjadi ,maka penyelesiannya merujuk pada pasal 7.6.butir 5 (

Penyelidikan untuk hasil uji kuat tekan beton rendah)

2. Terjadi keropos (sarang tawon), dimana untuk menyelesaikan masalah ini harus

mendapat persetujuan Pengawas. Penyelesaian dengan cara mechanical

grouting dengan menggunakan produk sejenis Embeco Grout, Materfloow Grout

, Sika dan yang sejenisnya harus dilakukan. Kuat tekan hasil grouting harus

mencapai mutu minimal sama dengan mutu beton yang dipersyaratkan .

VV.. PPEEKKEERRJJAAAANN GGEEOOTTEEXXTTIILLEE

5.1. Umum

A. Uraian

Pada pekerjaan geotekstil ini, Kontraktor menyediakan bahan geotekstil, tenaga

kerja, peralatan, serta perlengkapan lainnya untuk melaksanakan pemasangan

geotekstil sesuai dengan persyaratan yang diuraikan berikut ini. Geotekstil yang

digunakan harus merupakan jenis Non Woven.

B. Penerbitan Detil Pelaksanaan

Detil pelaksanaan Geotekstil, yang tidak dimasukkan dalam Dokumen Kontrak pada

saat pelelangan akan disediakan oleh Direksi Pekerjaan setelah Kontraktor

menyerahkan hasil survei lapangan.

Page 28: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

27

C. Pekerjaan Lain Yang Berkaitan

1. Rekayasa Lapangan

2. Galian

3. Timbunan

D. Toleransi Dimensi

1. Angkur samping kiri dan kanan minimum sebesar 100 cm.

2. Overleaping pada tepi material sambungan minimum 10 cm sebagai tempat

jahitan.

E. Standar Rujukan

ASTM :

ASTM D 4751-95 : Metode Pengujian Pore Size O95

ASTM D 4595-94 : Metode Pengujian Strip Tensile Strength &

Elongation at Max. Load

ASTM D 4632-91 : Metode Pengujian Grap Tensile Strength &

Elongation at Max. Load

ASTM D 4533-91 : Metode Pengujian Trapezoidal Tear Strength

F. Pengajuan Kesiapan Kerja

Paling lambat 14 hari sebelum tanggal yang diusulkan untuk pemasangan setiap

bahan, contoh yang mewakili harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan.

Kontraktor diharuskan mengajukan contoh geotekstil yang akan digunakan dengan

ukuran minimum 20 cm x 15 cm beserta brosur dan spesifikasi teknis yang

dikeluarkan oleh pabrik.

Kontraktor diharuskan menunjukkan semacam Surat Referensi Kerja dengan

menyebutkan merek dan tipe geotekstil serta nama Proyek yang menggunakannya

di Indonesia.

Kontraktor diharuskan mengajukan metoda pelaksanaan pemasangan geotekstil

dengan menyertakan rencana Gambar Kerja, format-format Laporan Pekerjaan,

rencana Bagan Organisasi, rencana kapasitas produksi, perkiraan volume

pemasangan, dan sebagainya untuk dievaluasi oleh Direksi Pekerjaan.

Page 29: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

28

Kontraktor harus memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis bilamana

pemasangan bahan telah selesai dan sebelum pekerjaan tersebut ditimbun kembali

dengan bahan atau pekerjaan lainnya. Pemberitahuan akan selesainya pekerjaan

harus disertai laporan hasil pekerjaan pemasangan berdasarkan Gambar Kerja yang

telah disetujui.

G. Jadwal Kerja

Fabrikasi sambungan dimulai minimal 3 hari sebelum dipasang atau langsung saat

dihamparkan pada lahan.

Geotekstil dipasang segera setelah lahan dibersihkan (land clearing).

5.2. Bahan

1. Geotekstil yang digunakan merupakan suatu bahan berbentuk lembaran tipis

(Non Woven) dari bahan sintetis yang tembus air (porous).

2. Geotekstil jenis yang dianyam atau woven berfungsi terutama untuk

menahan tarik (gaya tarik) di dalam tanah, dan dapat juga sebagai lapisan

pemisah. Geotekstil diidentifikasikan terutama berdasarkan berat parameter

persegi luas lembaran. Geotekstil non woven tipe 300 yanhg artinya

(umumnya) memiliki berat 300 gr/m2 dengan ketebalan sesuai produksinya.

Selain beratnya, geotekstil juga dibedakan spesifikasinya, antara lain

berdasarkan berat tarik bahan, batas ulur, ketahanan terhadap coblosan

(penetrasi), kemempuan dirembesi air. Geotekstil ini dari pabriknya

didatangkan dalam bentuk gulungan.

5.3. Pemasangan Geotextile Untuk Perkuatan Tanah

Pekerjaan geotekstil meliputi penghamparan bahan geotekstil secara teratur

pada permukaan tanah yang telah diratakan dengan menghampar bahan secara

tersusun sejajar, dengan arah memanjang bahan selalu disamakan dengan arah

kemungkinan terjadinya daya tarik yang terbesar dalam tanah.

Setelah satu lapisan geotekstil terhampar, di atas geotekstil diurug dengan

tanah lapis demi lapis dan dipadatkan sesuai spesifikasi pemadatan tanah. Kemudian

diangkur pada kiri dan kanan lahan sesuai dengan toleransi dimensi sesuai spesifikasi.

Pemasangan awal lembaran geotekstil harus dibuat dalam kondisi kencang

tertarik, tidak boleh kendor sebelum bahan geotekstil diurug oleh tanah. Sambungan

Page 30: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

29

geotekstil tidak diperbolehkan searah dengan gaya tarik. Sambungan geotekstil dijahit

dengan ketentuan sebagai berikut :

Jahitan tidak untuk menahan gaya tarik, hanya sebagai penutup saja, misalnya

jahitan antara sisi overleap dari satu lajur geotekstil dengan lajur geotekstil di

sebelahnya.

Jahitan hanya untuk menutup bagian-bagian yang tidak struktural dan tidak

untuk menahan tarik.

Penyambunan geotekstil dilakukan dengan overleap yang sudah ditentukan

toleransi dimensinya dan dijahit dengan benang khusus untuk geotekstil.

Pemasangan geotekstil harus dipastikan tidak terusakkan oleh benda-benda

tajam dalam tanah dangkal dan sisa-sisa akar-akar pepohonan yang tajam menyembul

dalam tanah, kecuali bila potensi kerusakan tersebut sudah diantisipasi sebelumya dan

sudah diperhitungkan dalam perhitungan kekuatan dan ketahanan bahan.

5.4. Pemasangan Geotextile Selimut Pipa Drain

Geotextile yang dipasang untuk penutup pipa drain difungsikan sebagai

penyaring partikel tanah agar tidak masuk ke dalam pipa drain. Geotextile tersebut

harus diselimutkan keseluruh permukaan luar pipa drain yang akan dimasukkan ke

dalam tanah.

Pemasangan geotextile tersebut harus dilingkarkan dan dijahit sehingga tidak

terlepas dari permukaan luar pipa drain.

5.5. Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran

Pengukuran hasil pekerjaan geotekstil dilakukan berdasarkan luas geotekstil yang

telah terpasang dihitung seluas hamparan lahan yang dipasang geotekstil ditambah

tinggi uncompacted material serta panjang angkur kanan dan kiri pada sepanjang

ruas jalan yang dipasang geotekstil.

Pengukuran luas pemasangan geotekstil hanya berlaku pada Gambar Kerja yang

telah disetujui.

Page 31: Lamp8 Spek Teknis

Spesifikasi Teknik DED PERBAIKAN TURAP dan PENGAMANAN KONSTRUKSI GEDUNG SQUASH

30

Dasar Pembayaran

Pekerjaan yang diukur seperti yang disyaratkan di atas haruslah dibayar menurut

Harga Satuan Kontrak. Harga pembayaran tersebut telah merupakan kompensasi

penuh untuk seluruh pekerja, bahan, peralatan, dan biaya tambahan lainnya yang

diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang memenuhi ketentuan seperti yang

diuraikan dalam Seksi ini.