Spek Spandek

16
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta 1 BAB I. U M U M 1.1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat, gambar rencana dan detail, serta Bill of Quantity adalah bagian yang saling mengisi dan melengkapi serta dimaksud sebagai pedoman atau patokan untuk melaksanakan pekerjaan dalam usaha mewujudkan suatu hasil akhir dari proyek dengan baik dan memuaskan semua pihak. Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan material, tenaga, peralatan, perlengkapan bantu dan semua pekerjaan beserta segala sistim yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan secara sempurna sehingga menjamin kualitas pekerjaan pembangunan seperti yang disyaratkan dalam ketentuan ini dan dapat diterima memuaskan oleh Pemberi Tugas. 1.2. Setiap material, peralatan dan perlengkapan bantu yang tidak tercantum dalam gambar rencana maupun Bill of Quantity, tetapi dijelaskan dalam Rencana Kerja dan Syarat- syarat atau sebaliknya, juga setiap material, peralatan, perlengkapan dan sistim-sistim yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan sampai sempurna harus disediakan oleh Kontraktor Penanggung Jawab dan merupakan bagian dari tanggung jawab pekerjaannya. 1.3. Bila terdapat perbedaan persepsi antara Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar Rencana dan Detail maupun Bill of Quantity, maka yang berlaku adalah ketentuan urutan prioritas sebagai berikut : Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar Rencana dan Detail, serta Bill of Quantity. 1.4. Semua material dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru, dari mutu yang terbaik, bebas dari cacat akibat pembuatan, transportasi dan pemasangan, yang harus dibuktikan dan mendapat persetujuan Direksi, serta memenuhi ketentuan yang disyaratkan spesifikasi, gambar rencana dan peraturan umum yang berlaku. 1.5. Standard yang berlaku. NI - 2 (1971) Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI - 3 (1970) Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia. NI - 4 (1974) Peraturan Cement Portland Indonesia. SIOI - 0297 - 80 Baja Karbon Cor mutu dan cara uji. 1.6. Semua gambar-gambar detail yang belum tercantum dalam gambar rencana harus dilengkapi oleh Kontraktor dan harus dinyatakan pada gambar pelaksanaan untuk persetujuan Konsultan Pengawas dengan sepengetahuan Konsultan Perencana. 1.7. Kontraktor harus memeriksa kesesuaian gambar rencana dengan keadaan di lapa- ngan dan wajib melaporkan pada Konsultan Pengawas untuk persetujuan pelaksanaan. Semua kesalahan-kesalahan detail dan ketidak tepatan pada waktu pelaksanaan dan hasil pengerjaan adalah tanggung jawab Kontraktor. 1.8. Kontraktor dianggap telah memperhitungkan adanya revisi-revisi gambar detail sesuai dengan hasil pemeriksaan dilapangan tanpa adanya biaya tambahan yang mem- pengaruhi kontrak, kecuali diperhitungkan untuk pekerjaan kurang. 1.9. Apabila terjadi kesalahan gambar maupun spesifikasi atau hal-hal yang tidak mungkin didalam pelaksanaan sehubungan dengan desain maka Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk pertimbangannya. Bila Kontraktor tidak melaporkannya maka segala resiko kesalahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

description

spendek

Transcript of Spek Spandek

Page 1: Spek Spandek

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta

1

BAB I. U M U M 1.1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat, gambar rencana dan detail, serta Bill of Quantity

adalah bagian yang saling mengisi dan melengkapi serta dimaksud sebagai pedoman atau patokan untuk melaksanakan pekerjaan dalam usaha mewujudkan suatu hasil akhir dari proyek dengan baik dan memuaskan semua pihak.

Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan material, tenaga, peralatan, perlengkapan bantu dan semua pekerjaan beserta segala sistim yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan secara sempurna sehingga menjamin kualitas pekerjaan pembangunan seperti yang disyaratkan dalam ketentuan ini dan dapat diterima memuaskan oleh Pemberi Tugas.

1.2. Setiap material, peralatan dan perlengkapan bantu yang tidak tercantum dalam gambar

rencana maupun Bill of Quantity, tetapi dijelaskan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat atau sebaliknya, juga setiap material, peralatan, perlengkapan dan sistim-sistim yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan sampai sempurna harus disediakan oleh Kontraktor Penanggung Jawab dan merupakan bagian dari tanggung jawab pekerjaannya.

1.3. Bila terdapat perbedaan persepsi antara Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar

Rencana dan Detail maupun Bill of Quantity, maka yang berlaku adalah ketentuan urutan prioritas sebagai berikut : Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar Rencana dan Detail, serta Bill of Quantity.

1.4. Semua material dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru, dari mutu

yang terbaik, bebas dari cacat akibat pembuatan, transportasi dan pemasangan, yang harus dibuktikan dan mendapat persetujuan Direksi, serta memenuhi ketentuan yang disyaratkan spesifikasi, gambar rencana dan peraturan umum yang berlaku.

1.5. Standard yang berlaku.

NI - 2 (1971) Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI - 3 (1970) Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia. NI - 4 (1974) Peraturan Cement Portland Indonesia. SIOI - 0297 - 80 Baja Karbon Cor mutu dan cara uji.

1.6. Semua gambar-gambar detail yang belum tercantum dalam gambar rencana harus

dilengkapi oleh Kontraktor dan harus dinyatakan pada gambar pelaksanaan untuk persetujuan Konsultan Pengawas dengan sepengetahuan Konsultan Perencana.

1.7. Kontraktor harus memeriksa kesesuaian gambar rencana dengan keadaan di lapa- ngan

dan wajib melaporkan pada Konsultan Pengawas untuk persetujuan pelaksanaan. Semua kesalahan-kesalahan detail dan ketidak tepatan pada waktu pelaksanaan dan hasil pengerjaan adalah tanggung jawab Kontraktor.

1.8. Kontraktor dianggap telah memperhitungkan adanya revisi-revisi gambar detail sesuai

dengan hasil pemeriksaan dilapangan tanpa adanya biaya tambahan yang mem- pengaruhi kontrak, kecuali diperhitungkan untuk pekerjaan kurang.

1.9. Apabila terjadi kesalahan gambar maupun spesifikasi atau hal-hal yang tidak mungkin

didalam pelaksanaan sehubungan dengan desain maka Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk pertimbangannya.

Bila Kontraktor tidak melaporkannya maka segala resiko kesalahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Page 2: Spek Spandek

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta

2

BAB II. LINGKUP PEKERJAAN 1.1. Pekerjaan meliputi dan tidak terbatas pada :

− Pengadaan barang / material kerja − Peralatan-peralatan perlengkapan kerja − Tenaga Kerja ahli yang sesuai dengan jenis pekerjaan − Sarana dan prasarana Kerja − Penyediaan Direksi Keet, Keet Kontraktor, Los Kerja, Gudang Material dan Toilet

Sementara − Pembuatan foto-foto proyek (sesuai dengan tahapan pelaporan progress

pekerjaan) − Penyelenggaraan keamanan proyek, dalam hal ini kontraktor harus berkoordinasi

dengan Kepolisian/Keamanan setempat. − Referensi-referensi khusus dan lain-lain.

Ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan untuk pembangunan proyek ini sesuai de ngan pengarahan Konsultan Pengawas.

1.2. Sebelum setiap pekerjaan pembangunan dan pemasangan bahan / material dimulai

Kontraktor wajib dan harus menyerahkan :

1.2.1. Spesifikasi,brosur dan sample dari pabrik pembuatnya. 1.2.2. Gambar pelaksanaan (shop drawing) untuk persetujuan Konsultan Pengawas /

Konsultan Perencana. 1.2.3. Skedul Pelaksanaan dengan jangka waktu 60(enam puluh) hari kalender.

1.2.4. Contoh bahan, warna, termasuk mock-up untuk pekerjaan tertentu sesuai per

mintaan Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana untuk penelitian dan persetujuan.

1.2.5. Referensi, lisensi, sertifikat khusus dari pihak yang berwenang untuk pekerjaan

tertentu sesuai permintaan Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana. 1.2.6. Izin pelaksanaan dari Konsultan Pengawas untuk diteliti dan disetujui oleh

Konsultan Pengawas , jika tidak memenuhi syarat akan ditolak dan harus diganti sampai memenuhi persyaratan yang diminta atas biaya dan tanggung jawab Kontraktor.

1.3. Marking (tanda-tanda)

Kontraktor harus membuat semua marking (tanda-tanda) yg diperlukan antara lain : Centre Line (CL), Elevasi (peil) dan ukuran luar serta diberi tanda-tanda yang jelas. Tempat-tempat yang diperlukan diberi marking antara lain : Semua kolom, listplank, sedemikian rupa sehingga finishing akhir dapat dikerjakan setepat mungkin. Kontraktor harus membuat marking pada tempat-tempat tertentu bilamana dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas tanpa biaya tambahan.

1.4. Dalam penawaran Kontraktor harus mencantumkan merk serta brosur dari bahan bangunan yang ditawarkan.

Page 3: Spek Spandek

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta

3

BAB. III. JENIS PEKERJAAN III.A. PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. PENGUKURAN KEMBALI a. Kontraktor harus melakukan pengukuran kembali site pekerjaan meliputi batas areal

maupun terhadap bangunan existing, untuk memastikan kesesuaian antara gambar rencana dan site yang ada. Apabila Kontraktor mendapatkan hasil pengukuran yang berbeda dengan site dalam gambar rencana, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana untuk dilakukan penyesuaian.

b. Kontraktor harus mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap sebagai dasar ukuran ketinggian yang direncanakan dan bagian-bagian yang lain. Tanda tetap itu dibuat dari beton 20×20×150 cm yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan (akan ditentukan oleh Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas) dan penempatannya akan ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas dan harus dijaga serta dipelihara selama waktu pelaksanaan hingga pekerjaan selesai seluruhnya untuk penyerahan pekerjaan yang pertama.

c. Sebagai ukuran dasar awal akan ditentukan di lapangan sesuai dengan petunjuk dari Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas.

d. Untuk dasar profil pekerjaan harus dibuat papan dasar pelaksanaan (Bouwplank) yang harus dibuat dari bahan kayu Borneo tebal minimum 3 cm dengan permukaan atasnya diserut sipat datar (Waterpass).

e. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan pekerjaan berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran ulang.

2. KEET KONTRAKTOR DAN LOS PEKERJA a. Kontraktor harus membuat bangunan sementara untuk keperluan sendiri sehubungan

dengan pekerjaan pelaksanaan pekerjaan ini berupa Kantor Administrasi dan Teknis Lapangan, R.Rapat, Los pekerja dan gudang.

b. Untuk keperluan peturasan Kontraktor harus menyediakan KM/WC sementara. c. Keet Kontraktor harus dibuat dari bahan-bahan yang baik, kuat dan mudah dibongkar

kembali. d. Penataan Lay Out Kegiatan Proyek dan lokasi Keet kontraktor harus diajukan kepada

Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan, segera setelah Surat Perintah untuk Mulai Bekerja diterima Kontraktor.

3. AIR DAN DAYA LISTRIK UNTUK PEKERJA

a. Untuk memenuhi kebutuhan air, baik untuk keperluan pekerja maupun keperluan air kerja

Kontraktor dapat menggunakan sumur existing dengan menyambung pipa PVC ke site pekerjaan. Tapi kalau tidak memungkinkan Kontraktor harus membuat sumur bor sendiri.

b. Untuk kebutuhan daya listrik, baik untuk penerangan sementara maupun listrik untuk alat-alat kerja Kontraktor harus mendatangkan sendiri genset yang kapasitasnya sesuai untuk keperluan proyek tsb, dengan biaya sewa dan operasionil ditanggung Kontraktor.

4. PENGAMANAN PROYEK

Untuk penyelenggaraan keamanan proyek, Kontraktor harus menyediakan tenaga keamanan sendiri yang memenuhi kualifikasi yang diperlukan, dengan jumlah yang diperkirakan mencukupi areal pekerjaan proyek. Untuk keperluan keamanan proyek intern, Kontraktor harus membuat kartu identitas untuk semua pekerja dan pelaksana proyek. Sedangkan untuk keamanan yang menyangkut pihak luar, Kontraktor harus berkoordinasi dengan ketua Lingkungan dan kepolisian setempat.

Page 4: Spek Spandek

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta

4

5. PENGADAAN TENAGA KERJA

Untuk kelancaran jalannya pekerjaan Kontraktor harus menyediakan dan mempekerjakan tenaga kerja ahli sesuai jenis pekerjaan yang akan dikerjakan, meliputi : tukang batu ahli, tukang besi ahli, tukang finishing ahli, tukang kayu ahli dll Untuk tingkat Staff dan pimpinan proyek harus disediakan tenaga ahli sebagai berikut :

KELOMPOK AHLI (Bersertifikat)

DISIPLIN KUALIFIKASI PENGALAMAN MIN. (TAHUN)

AHLI MADYA ARSITEK S-1 5 - 8 AHLI MADYA SIPIL S-1 5 - 8 AHLI MADYA M/E S-1 5 - 8 DRAFTER STM – Bangunan 4 SUPERVISOR ARSITEK STM – Bangunan 5 SUPERVISOR SIPIL STM – Bangunan 5 SUPERVISOR M/E STM – Bangunan 5

6. PENGADAAN SARANA KERJA

Untuk kelancaran jalannya pekerjaan Kontraktor harus menyediakan sarana kerja (baik milik sendiri maupun sewa) yang meliputi :

a. Alat kerja utama seperti : mesin las, mesin potong dll. b. Alat Bantu seperti : alat komunikasi/handy talky, computer, alat transportasi dll.

6. FASILITAS KERJA DIREKSI

Untuk membantu kelancaran tugas Konsultan Pengawas, Kontraktor harus menyediakan alat bantu sebagai berikut : Handy Talky yang akan dipakai dalam rangka pengawasan dan pengendalian jalannya proyek.

III.B. PEKERJAAN LAPANGAN

1. PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN

1.1. LINGKUP PEKERJAAN

Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan pembongkaran, atas daerah pembangunan seperti yang tertera pada gambar rencana. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembongkaran atap existing dan lain-lain yang ditunjuk Konsultan Pengawas, serta pengamanan atas jaringan-jaringan listrik, air, telepon dan lain-lain yang ada.

1.2. SYARAT PELAKSANAAN

Sebelum memulai, Kontraktor harus mengumpulkan semua data mengenai kondisi-kondisi lapangan dan sifat-sifat struktur yang ada disekitar lapangan pembangunan serta gambar-gambar dan izin-izin yang diperlukan untuk bekerja. Semua kerugian pihak lain yang timbul karenanya akan menjadi tanggungan Kontraktor. Konstruksi-konstruksi sementara harus dibuat dimana perlu atas petunjuk Konsultan Pengawas tanpa menambah biaya. Semua sarana yang dipakai lagi dan / atau ditambah / dikurangi harus terpasang kembali sesuai dengan standard serta petunjuk Konsultan Pengawas , sehingga dapat berfungsi dengan baik. Keadaan sesudah selesai harus rapi / bersih siap untuk pekerjaan selanjutnya.

Page 5: Spek Spandek

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta

5

2. PEKERJAAN PERATAAN LAPANGAN

2.1. LINGKUP PEKERJAAN

2.1.1. Kontraktor akan dianggap bertanggung jawab untuk penelitian yang menyeluruh atas gambar dan persyaratan untuk Dokumen Pelaksanaan ini dan Kontrak yang berhubungan dengan Proyek ini, termasuk semua addendum, semua kondisi dari pekerjaan, memeriksa lapangan, semua fasilitas dan kondisi yang ada, melakukan semua pengukuran lapangan dari pekerjaan yang sehubungan dengan ini dan menentukan seluruh lingkup dari penyelesaian dan penyempurnaan proyek yang diisyaratkan sesuai dengan gambar-gambar dan persyaratan-persyaratan sebagai yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

2.1.2. Kontraktor bertanggung jawab penuh untuk kesimpulan yang ditariknya dari informasi yang disampaikan kepadanya sebagai hasil pemeriksaan yang dipe- rolehnya. Kontraktor diperbolehkan atas biaya sendiri melakukan pemeriksaan tambahan bilamana ia menganggapnya perlu, dan disetujui untuk menentukan lebih lanjut kondisi dari lapangan guna pembangunan yang dipersyaratkan disini.

2.1.3. Kontraktor wajib melakukan pembersihan dilapangan, meliputi pembuangan lapisan puing-puing batu-batuan yang tidak diperlukan (bila ada) dan rintangan-rintangan lain yang ada.

2.2. SYARAT PELAKSANAAN

2.2.1. Kontraktor harus mengerjakan pembersihan semua areal pekerjaan dan tempat-tempat yang akan dilaksanakan pekerjaan finishing sebagaimana diminta dan ditunjukkan dalam gambar.

2.2.2. Kontraktor harus menyediakan dan memelihara semua peralatan dan material untuk pelaksanaan sedemikian sehingga semua areal pekerjaan terjaga kelan- carannya.

2.2.3. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja dan pengawas lapangan yang te- rampil pada bidangnya.

III.C. PEKERJAAN BAJA STRUKTUR (TERMASUK PEKERJAAN PENGECATAN) a. Lingkup Pekerjaan.

01. Pekerjaan meliputi penyediaan semua tenaga-tenaga kerja, bahan konstruksi dan perlengkapan untuk pembuatan (dengan mesin) struktur baja bangunan dan pelaksanaan semua pekerjaan baja strukturil, termasuk pemasangan alat-alat (fixing) dari benda-benda yang terlekat dan pengecatan.

02. Semua pekerja untuk melaksanakan pekerjaan ini harus ahli yang berpengalaman dan

mengerti benar pekerjaannya. b. Persyaratan Bahan.

01. Baja yang dipakai harus dari baja sesuai dengan standard internasional yang telah disetujui.

Tegangan putus baja minimum 3700 kg/cm2 (Yield stress 2400 kg/cm2). Untuk setiap perubahan pemakaian baja untuk konstruksi bangunannya harus dengan

persetujuan Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan. 03. Bagian-bagian baja strukturil dan pelat-pelat harus dari baja sesuai dengan peraturan

khusus untuk konstruksi baja.

Page 6: Spek Spandek

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta

6

04. Elektroda-elektroda harus standard internasional yang disetujui dengan kwalitas besi yang digunakan.

Harus dijaga agar elektroda-elektroda tersebut tetap dalam keadaan kering. 05. Baut-baut yang dipergunakan adalah baut hitam, tidak berkarat, dan dilindungi terhadap

karat baik sebelum maupun sesudah terpasang. Hanya digunakan baut dari satu produk dengan tanda kode yang jelas terdapat pada

baut.

c. Pekerjaan Las.

01. Tempat pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan las sebanyak mungkin dilakukan di dalam bengkel. Pekerjaan las di lapangan harus cukup baik dan tidak boleh dilakukan sewaktu dalam

keadaan basah atau hujan. Semua Las-lasan harus diberi las setebal plat yang disambung kecuali bila dengan

tegas ditunjukkan lain dalam gambar. 02. Perbaikan Las. Bila las-lasan apapun memerlukan pembetulan, maka hal ini harus dilakukan sebagai-

mana diperintahkan oleh Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan tanpa biaya tambahan. d. Pembersihan.

Sebelum mengecat, semua pekerjaan harus disikat dengan sikat kawat dengan baik untuk menghilangkan segala kulit oksid besi (berasal dari pabrik) dan tanda-tanda pengaratan. Minyak, gemuk dan debu halus di permukaan harus segera dihilangkan sebelum pengeca- tan. Permukaan-permukaan yang harus dikelilingi / diselubungi dengan beton harus dibiarkan, tidak dicat.

e. Pengecatan Pekerjaan Baja Struktural.

Tidak boleh dilakukan pengecatan atas permukaan apapun yang tidak bersih atau tidak kering sama sekali atau dalam keadaan cuaca yang menurut pendapat Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan mungkin sekali menimbulkan kerusakan pada cat. Harus diberikan waktu yang cukup lama antara dua lapisan cat agar bisa menjadi kering terlebih dahulu dan waktu tunggu ini tidak kurang dari 2 hari. Baja yang berada dalam jarak 5 cm dari satu tempat las-lasan atau yang harus diselubungi dengan beton tidak boleh dicat. Untuk lapisan pertama dipakai cat meni. Setelah struktur baja didirikan, bersihkan semua tempat-tempat yang rusak dan tempat las-lasan. Kemudian dipakai satu lapisan cat yang telah disetujui. Semua cat harus buatan dari satu pabrik dan harus dipakai persis menurut anjuran dari pabrik pembuatnya. Kedua lapisan cat harus menutupi semua permukaan baja.

f. Notasi dan Toleransi.

Semua yang dinyatakan dalam gambar untuk baut adalah diameter, sedang diameter lubang baut adalah diameter baut + 2 mm. Kalau diameter lubang lebih besar dari diameter baut + 1½ mm, maka harus dilas ring yang tepat pada lubang yang kebesaran tersebut (dilas penuh) baru dipasang bautnya.

g. Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing).

Apa yang diberikan adalah gambar kerja (working drawing). Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing) yang terperinci harus dibuat oleh Kontraktor secara teliti sebelum pelaksanaan pekerjaan baja dimulai dengan memperhatikan working drawing yang diberikan dan harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan lebih dahulu sebelum dilaksanakan.

Page 7: Spek Spandek

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta

7

III.D. PEKERJAAN PENUTUP ATAP

a. Lingkup Pekerjaan.

01. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan penutup atap ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna.

02. Melaksanakan pekerjaan penutup atap hingga diperoleh hasil yang baik dan memuas-

kan. 03. Pekerjaan pemasangan penutup atap ini sesuai dengan yang dinyatakan / ditunjukkan

dalam detail gambar. 04. Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini : Pekerjaan konstruksi atap,

pekerjaan kerangka baja untuk penutup atap, pekerjaan talang, pekerjaan lisplang, pekerjaan M/E dll.

b. Persyaratan Bahan.

01. Bahan Atap Baja (Zinc Alum Steel). Bahan atap lembaran baja zinc coated (zinc alum steel) yang dibentuk dengan press

pabrik, ukuran dan segala kelengkapan peralatan fasteners, capping, flashing, dan lain-lain disesuaikan ketentuan pabrik, dengan warna yang ditetepkan Perancana.

Bahan penutup atap ini harus SPANDEK produksi Blue Scope Indonesia atau setara dengan ketebalan 0,45mm type standar, warna akan ditentukan oleh Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.

02. Bahan Glasswool. Bahan ini untuk isolasi panas dan suara terdiri dari lembaran-lembaran glasswool

dengan density 32 kg/m3. Standard kwalitas KEUMKANG ex Korea Selatan atau yang setara. 03. Bahan Aluminium Sisalation. Jenis yang digunakan dibawah ini atap baja adalah Double Sided Aluminium Sisalation,

standard kwalitas setara produksi ACI SISALATION – 436 ex Australia. 04. Bahan Wiremesh. Jenis yang digunakan adalah wiremesh dengan spacing 5 cm dan penampang 3 mm. Standard kwalitas setaraf BHP, LIONMESH atau setara.

c. Contoh Bahan.

Kontraktor jauh sebelum waktu pemasangan harus menyerahkan contoh dari bahan-bahan tersebut diatas untuk mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.

d. Syarat-syarat Pelaksanaan.

Pemasangan menurut cara-cara petunjuk serta syarat yang ditentukan pabrik dan dikerjakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dalam pemasangan jenis bahan tersebut dengan pedoman pelaksanaan sesuai dengan gambar urutan lapisan penutup ata adalah sebagai berikut (dari atas ke bawah) : atap baja, glasswool, aluminium foil dan wiremesh.

Page 8: Spek Spandek

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta

8

Untuk itu Kontraktor harus membuat shop drawing (gambar-gambar pelaksanaan) lengkap, untuk disetujui Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.

III.E. CEMENT BOARD a. UMUM

Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan penyediaan material plafond cement board dan pemasangan pada : overstek atap.

b. REFERENSI

Tidak digunakan c. MATERIAL

Material cement board adalah ex Kalsi Board atau setara, adalah merupakan produk non asbestos yang berbahan baku semen dan tepung pasir alam serta diperkuat dengan serat selulosa sebagai penulangan. − Ukuran : 1220x2440mm − Tebal : 4.5mm − Berat : 6 kg/m2

III.F. PLESTER DAN ACIAN 1. 1 U M U M

Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plester dan adukan yang disebut dalam gambar 1. 2 REFERENSI

Seluruh pekerjaan dan bahan harus sesuai dengan persyaratan dalam : NI - 2 - 1971 NI - 3 - 1970 NI - 8 - 1972

1. 3. MATERIAL

Semua pasangan dinding yang tidak mempergunakan Instan Mortar, maka bahan harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan dan kebutuhan persyaratan yang tercantum dibawah ini. 1.3.1. Pasir

Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih, bebas dari tanah liat, lumpur atau campuran-campuran lainnya sesuai dengan : NI - 3 PASAL 14 NI - 2 BAB 3.3

1.3.2. Semen Semen yang dipakai harus baru dengan type I (kwalitas I), tidak ada bagian-bagian yg membatu dalam zak yang tertutup seperti disyaratkan dalam NI – 8. Hanya sebuah merk dari satu jenis semen yang boleh digunakan dalam peker- jaan. Standar Material : Tiga Roda atau setara

1.3.3. Air Harus bersih, segar dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti, minyak, asam dan unsur organik. Kecuali dinyatakan lain, Kontraktor harus menyediakan air kerja atas biaya sendiri.

Page 9: Spek Spandek

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta

9

1. 4. PERENCANAAN

1.4.1. Campuran ("MIXES") Adukan dan Plester Catatan : Perencanaan campuran dan pengetesan dapat dilaksanakan dalam waktu 1 minggu. Tidak ada penambahan waktu yang dapat diberikan kepada Kontraktor atas perencanaan dan pengetesan campuran plester dan adukan ini. Dinding atau pasangan yang tidak pakai semen instant mengikuti ketentuan seperti diatas (1.3). Sedangkan pada listplank existing mengikuti ketentuan seperti dibawah ini

a. Plester type A : adukan semen instant ex Mortar Utama MU-100 + MU-L500 Penggunaan : Semua listplank beton existing dan dinding-dinding lain yang diharuskan memakai plester kedap air. Seperti terdapat dalam gambar.

b. Plester type B : adukan semen instant ex Mortar Utama MU-100 Penggunaan : Semua listplank beton.

NO. U R A I A N SPESIFIKASI

1. Plesteran dinding MU-100 2. Acian permukaan plesteran MU-200

1.4.2. Acian permukaan plesteran : adukan semen instant ex Mortar Utama atau setara

1. 5. PELAKSANAAN

1.5.1. U M U M Persiapkan dan bersihkan permukaan-permukaan yang akan diplester, dari kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain yang dapat merusak plesteran. Tukang-tukang plester yang dinilai tidak cakap, karena pekerjaannya yang buruk harus diganti dengan yang baik. Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis ini harus disingkir- kan dari pekerjaan. Pekerjaan plesteran harus rata pada bidang pemasangannya. Pekerjaan yang tidak rata harus diperbaiki sesuai perintah Pengawas. Tebal plesteran yang dimaksud, kecuali bila dinyatakan lain adalah 10 mm de- ngan toleransi minimum tebal 5 mm dan maximum tebal 15 mm. Bilamana ke tebalan toleransi ini ternyata dilampaui karena kondisi permukaan dinding,maka permukaan dinding harus diperbaiki.

1.5.2. Pencampuran pada adukan konvensional. a. Buat adukan dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu 45 menit.

Adukan/plesteran dapat dipakai sampai sebatas adukan/plester tersebut tidak dapat lagi diolah (lebih kurang 90 menit setelah adukan jadi).

b. Membuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dapat dilak- sanakan dengan izin Pengawas.

c. Membuat campuran adukan/plester dengan mesin pengaduk (molen),bak molen harus benar-benar bersih, isikan setengah jumlah air yang diperlukan berikut pasir, lalu tambahkan semen sementara bak pengaduk berputar, kemudian isikan air sesuai dengan kebutuhan.

1.5.3. Pemasangan Acian/plesteran

a. Acian pasangan bata : b. Plesteran

Pasangan ke permukaan beton.

Page 10: Spek Spandek

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta

10

− Bersihkan permukaan beton dari sisa-sisaplesteran lama, debu, minyak-minyak, cat dan lain bahan yang dapat mengurangi daya ikat plesteran. Basahi beton dengan air sehingga jenuh. Tunggu sampai aliran air berhenti.

− pasangkan acian setebal 2-3 mm, kasarkan permukaannya, kemudian pa- sangkan plester sebelum acian mengering.

− Ulangi b.1.2. lalu pasangkan plester dalam ketebalan/keretakan yang di- syaratkan dalam gambar.

III.G. PEKERJAAN PENGECATAN a. Lingkup Pekerjaan.

01. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini , sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

02. Melaksanakan pekerjaan pengecatan, sehingga diperoleh hasil yang baik dan

memuaskan. 03. Tahapan pekerjaan meliputi :

a) Persiapan permukaan yang akan diberi cat. b) Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan. c) Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar, dengan warna

bahan yang sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan. b. Standard Pekerjaan (Mock Up).

01. Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan.

Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan.

Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up akan ditentukan oleh Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.

02. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pemberi Tugas / Pengawas

Lapangan, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.

03. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli / aplikator yang

berpengalaman dan telah mendapat rekomendasi dari pabrik cat yang digunakan dan cara pelaksanaannya standar dari pabrik cat yang digunakan.

c. Contoh dan Bahan untuk Perawatan.

01. Jenis cat yang digunakan adalah produksi yang telah diakui Standard International, memenuhi ISO.9002.

02. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada bidang-

bidang transparan ukuran 30 × 30 cm2. Dan bidang-bidang harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan

dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai dengan lapisan akhir). 03. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan karena Pemberi Tugas / Pengawas

Lapangan untuk mendapatkan persetujuan. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis barulah Kontraktor

melanjutkan dengan pembuatan mock up.

Page 11: Spek Spandek

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta

11

d. Pekerjaan Cat Tembok.

01. Yang termasuk pekerjaan cat dinding luar adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan dan / atau bagian-bagian lain dibagian luar yang ditentukan dalam gambar rencana.

02. Untuk dinding bagian luar bangunan digunakan cat luar dari bahan Emulsi Acrylic jenis

Dulux ICI Weather shield atau yang setara. 03. Semua pekerjaan yang hendak dicat harus dibersihkan dan bebas dari kotoran lepas,

minyak dan kotoran-kotoran lainnya. 04. Cat dasar yang digunakan adalah cat dasar tembok dari merk yang sama dari cat. 05. Sebelum dinding dicat dasar, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak-

retak dan Kontraktor harus meminta persetujuan kepada Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.

06. Pada konstruksi baru dimana sifat alkali tinggi mungkin dijumpai perlu digunakan 1 lapis

Bulls Eye 123. Lapisan tersebut dibiarkan mengering selama 1 jam sebelum memakai Dulux ICI

Weather Shield. Untuk finishing akhir digunakan 2 lapis Dulux ICI Weather Shield atau setara.

07. Untuk pengecatan ulang (konstruksi lama), semua permukaan harus terlebih dulu

dibersihkan dari jamur dan cat lama yang sudah mengelupas dan setelah itu diberi Bulls Eye 123.

Sealer tersebut dibiarkan mengering selama 6 jam. Bila konstruksi lama mengalami penjamuran yang hebat, maka diperlukan khusus

(sesuai dengan ketentuan pabrik) untuk mencegah kemungkinan jamur menyerang dari bagian dasar cat.

08. Semua pekerjaan cat dinding luar (full system) harus dilaksanakan oleh orang-orang

yang ahli dan berpengalaman dalam pekerjaan ini dan mengikuti ketentuan-ketentuan dari pabrik pembuatnya.

09. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin,

tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

III.H. PEKERJAAN LAPISAN KEDAP AIR / WATERPROOFING a. Lingkup Pekerjaan.

01. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya, termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat-syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

02. Melaksanakan pekerjaan lapisan kedap air / waterproofing dengan mengikuti ketentuan-

ketentuan dari pabrik pembuatnya, hingga hasilnya memuaskan.

Page 12: Spek Spandek

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta

12

b. Bagian-bagian yang Perlu Diberi Lapisan Kedap Air.

01. Lapisan Kedap Air harus dipasang pada tempat-tempat : Plat beton atap, plat beton talang, luifel-luifel yang menjorok ke luar bangunan, teras /

balkon, serta tempat-tempat lain yang diperkirakan akan selalu berhubungan dengan air dan tanah.

c. Persyaratan Bahan

01. Persyaratan Mutu Bahan. Standar dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standar-standar

lainnya seperti : NI-3 ASTM atau standar lain yang berkaitan. 02. Waterproofing yang digunakan. Berupa lapisan kedap air bentuk lembaran atau membrane yang terdiri dari lapisan

polyethylene high density berlapis silang (cross laminated) dan lapisan aspal karet yang dapat merekat sendiri (self adhesive).

Sistem yang digunakan adalah sistem dingin (cold applied). 03. Untuk waterproofing pada atap, kanopi, digunakan waterproofing Formdeck produksi

Hitchin atau yang setara dengan ketebalan minimal 4 mm. 04. Bahan waterproofing yang digunakan dan pelaksanaan pekerjaan harus mempunyai

jaminan / garansi tertulis dari pabrik yaitu garansi 5 tahun untuk aplikasi dan 10 tahun untuk material.

d. Syarat Pelaksanaan.

01. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh aplikator yang sudah berpengalaman dan telah mendapat rekomendasi dari pabrik yang bersangkutan untuk mendapatkan jaminan / garansi aplikasinya.

Cara pelaksanaannya harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.

02. Bidang permukaan beton yang akan diberi waterproofing haruslah kering dan bersih

dari kotoran-kotoran, lubang-lubang dan celah-celah harus ditambal dengan adukan / acian terlebih dahulu, tonjolan-tonjolan harus diratakan dengan gurinda dahulu.

03. Pekerjaan yang disebut dalam butir (02) tersebut harus diperiksa terlebih dahulu oleh

Konsultan Pengawas sebelum pemasangan lapisan kedap air dilaksanakan. 04. Kalau terdapat pipa-pipa konduit atau benda-benda lain yang menembus lapisan kedap

air atau jika drain lantai keluar dari bidang waterproofing, maka pada keliling benda-benda yang sudah terpasang itu harus diberi “Flashing”.

05. Lapisan kedap air harus dipasang pula pada bidang-bidang vertikal yang mengelilingi

lantai toilet. Lantai janitor, plat beton, atap, hingga setinggi minimal 40 cm dari permukaan bidang

tersebut. 06. Hasil akhir dari pekerjaan lapisan kedap air harus merupakan suatu lapisan dengan

permukaan yang rata / tidak bergelombang serta tidak berlubang-lubang atau bercelah-celah pada sambungan-sambungannya ataupun keretakan-keretakan lainnya yang mungkin bisa menimbulkan kebocoran.

07. Hasil pekerjaan yang kurang baik, tidak mengikuti persyaratan dari pabrik pembuatan

harus dibongkar dan diperbaiki atas resiko biaya Kontraktor.

Page 13: Spek Spandek

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta

13

e. Pengujian terhadap Pekerjaan Waterproofing.

01. Kontraktor harus mengadakan pengujian terhadap pekerjaan-pekerjaan waterproofing yang telah dilaksanakan.

02. Pengujian dilaksanakan dengan cara mengisikan air ke atas bidang yang akan diujikan

tersebut hingga mencapai ketinggian minimal 5 cm, kemudian dilihat hasilnya selama 3 × 24 jam.

f. Perbaikan Pekerjaan.

01. Setiap permukaan waterproofing yang rusak harus diperbaiki dengan cara-cara yang dianjurkan oleh pabriknya.

02. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan

finishing lainnya. 03. Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan waterproofing tersebut,

maka kerusakan pekerjaan finishing tersebut harus segera diperbaiki atas biaya Kontraktor.

g. Syarat Pemeliharaan.

01. Kontraktor harus menjaga pekerjaan waterproofing yang sudah selesai dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan kerusakan.

III.I. PEKERJAAN SALURAN LUAR

01. Persyaratan Bahan.

a) Bahan yang dipergunakan adalah pipa beton precast Ø8” atau sesuai dengan gambar rencana. Ukuran yang dimaksud gambar adalah ukuran dalam.

b) Pipa terbuat dari beton yang dicetak secara mekanis, buatan pabrik dan memenuhi standard (SII, dan lain-lain).

c) Untuk memperkuat saluran, di bawah pipa buis dan beton diberi landasan beton. d) Tiap jarak 6 m dibuat bak kontrol 60x60cm dengan tutup grill besi

02. Syarat-syarat Pelaksanaan.

a) Saluran harus dibuat dalam garis lurus dengan gradasi kemiringan yang telah ditentukan sesuai dengan petunjuk dari Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.

b) Pipa-pipa beton harus disambungkan dengan baik dengan landasan beton di bawahnya.

c) Semua saluran harus bebas dari tanah, puing-puing dan rintangan-rintangan lain dan pekerjaan harus diserahkan dalam keadaan bersih.

03. Cara Pemasangan pipa dalam tanah

1. Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup, minimum 75 cm dibawah tanah, dibawah pipa air minum.

2. Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda-benda keras / tajam.

3. Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar galian dengan

adukan semen.

Page 14: Spek Spandek

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta

14

4. Urugan pasir minimum 10 cm dibawah dan 15 cm diatas pipa urug dengan tanah tanpa benda keras.

5. Dibuat blok beton setiap interval 2 meter.

6. Pengurugan bertahap dengan pasir 10 cm, tanah halus, kemudian tanah kasar tanpa

benda keras.

7. Untuk pipa yang menyebrangi jalan harus diberi pipa pengaman (selubung) baja atau beton dengan diameter minimum 2 x diameter pipa tersebut.

III.J CEMENT BOARD b. UMUM

Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan penyediaan material plafond cement board/GRC board dan pemasangan pada : listpalank atap.

d. REFERENSI

Tidak digunakan e. MATERIAL

Material cement board adalah ex Kalsi Board atau setara, adalah merupakan produk non asbes yang berbahan baku semen dan tepung pasir alam serta diperkuat dengan serat selulosa sebagai penulangan. − Ukuran : 1220x2440mm − Tebal : 6mm − Berat : 6 kg/m2

III.K Pekerjaan Louver/Grill Alumunium. a. Lingkup Pekerjaan.

01. Pekerjaan meliputi penyedian tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya dan melaksanakan pekerjaan ini, sehingga dicapai pekerjaan yang baik dan sempurna.

b. Persyaratan Bahan.

01. Aluminium profil : a) Bahan dasar Alloy B 6063 murni tanpa campuran bahan-bahan scrap yang

dilebur kembali. b) Ukuran : 91 × 101.6 mm dan profil 44.5x101.6mm c) Type : K-75672 dan K-76803 d) Standard kwalitas : produksi ex YKK atau setara. e) Ketahanan terhadap kebakaran 60 menit. f) Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap tipe harus disertai hasil test,

minimum 100 kg / m2. h) Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3 / hr dan terhadap tekanan air

15 kg / m2 yang harus disertai hasil test. i) Pewarnaan : Black Anodized. j) Tebal Anodizing : 18 micron.

02. Accessories :

a) Rangka penguat profil : Steel tube 40 × 40 mm. b) Screw assembled : Stainless Steel. c) Bahan pengikat lain : Dipakai bahan baja lapis zinc 20 micron.

Page 15: Spek Spandek

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta

15

d) Sekrup-sekrup, yang digunakan adalah sesuai dengan ketentuan pabrik pembuat alumunium.

k) Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan Louver alumunium, contoh-contoh konstruksi (mock-up) dan membuat shop drawing yang menggambarkan detail hubungan-hubungan dan sambungan-sambungan, pengangkeran, konstruksi dan pemasangan semua komponen, lengkap dengan ukuran-ukurannya.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan.

01. Pekerjaan pembuatan, penyetelan dan pemasangan louver alumunium profil harus dilaksanakan oleh ahlinya.

02. Kontraktor harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan pekerjaan tembok dan memberitahukan Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan seandainya permukaan-permukaan yang bersangkutan dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mendapatkan pembetulan-pembetulan.

03. Kontraktor harus mengukur ke tempat semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya.

Ukuran lapangan yang berbeda dengan shop drawings harus dikoreksi / diselesaikan bersama dengan Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan untuk mendapat kan kepastian.

04. Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat-syarat yang ditentukan. 05. Bahan yang dipakai sebelum diproses fabrikasi diseleksi dahulu sesuai dengan bentuk,

toleransi ukuran ketebalan yang dipersyaratkan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan kemudian dikerjakan secara maximal dengan mesin potong, mesin punch, drill, sehingga hasil yang telah dirangkai mempunyai ukuran yang presisi.

06. Hubungan antara aluminium pada sambungan-sambungannya harus diberi lapisan mastic dan pada bagian-bagian dalam sambungannya harus ditutup dengan coulking.

07. Pemasangan louver aluminium kebangunan harus dengan angkur yang kuat. 08. Antara tembok / kolom / beton dan louver aluminium harus diisi dengan “seal” yang

elastis, terutama untuk jendela-jendela luar. 09. Pemasangan kaca-kaca terhadap louver aluminium juga harus menggunakan “seal”

yang berupa alur karet. 10. Kaca yang harus dipasang lurus dan tegak lurus dan harus disetel tengah-tengah

dengan hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama. 11. Sebelum pemasangan kaca semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan,

sehingga tidak mengganggu pekerjaan perekatan. 12. Metal / aluminium harus dilindungi dari kemungkinan cacat, misalnya ; dengan clear

vinyl protective coating. 13. Kaca diidentifisir dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara lain yang

tidak membekas pada kaca setelah dibersihkan. 14. Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh pekerjaan lain

seperti cipratan cat, plesteran, noda teraso waktu memoles atau percikan las. 15. Sambungan-sambungan vertical maupun horizontal, sambungan sudut maupun silang,

demikian juga pengkombinasian profil-profil aluminium harus dipasang sempurna, bila perlu dengan sekrup-sekrup pengaku.

Sekrup-sekrup tidak boleh kelihatan. 16. Hal pemasangan dibuat oleh fabricator aluminium yang disetujui Pemberi Tugas /

Pengawas Lapangan. 17. Menjelang penyerahan pekerjaan, dilakukan pembersihan-pembersihan semua alat-alat

pelindung, tanda-tanda, label-label dibersihkan dan kaca-kaca dicuci dengan larutan acid (acid solution) ringan atau sesuai yang dianjurkan oleh manufacturer kaca.

18. Pekerjaan yang selesai, harus bebas dari noda / cacat dan kerusakan baik pada bahan maupun cara pengerjaannya dan adalah watertight dan perlu jaminan pemeliharaan.

Page 16: Spek Spandek

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Proyek : Pekerjaan Pemasangan Atap Spandek Gedung Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI – Jl.Pejambon, Jakarta

16