Spek Lampasi

23
Spektek 1 SPESIFIKASI UMUM DAN TEKNIS A. SPESIFIKASI UMUM 1. Uraian Singkat Rehab Daerah Irigasi Kawasan Payakumbuh ( Latinura ) Kota Payakumbuh, Propinsi Sumatera Barat adalah merupakan salah satu kegiatan Irigasi dan Rawa, SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera III Propinsi Sumatera Barat Balai Wilayah Sungai Sumatera III yang telah diprogramkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum perbaikan jaringan irigasi guna mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi seperti semula di Propinsi Sumatera Barat, khususnya untuk Kota Payakumbuh, sehingga akan terjamin ketersediaan air untuk persawahan. 2. Pencapaian ke Lokasi Lokasi pekerjaan terletak ± 120 km dari kota Padang (Ibu Kota Propinsi Sumatera Barat). Untuk pencapaian ke lokasi pekerjaan dapat ditempuh dalam waktu 3 sampai 4 jam dari kota Padang dengan kendaraan roda empat 3. Iklim dan Curah Hujan Secara umum iklim di sekitar lokasi proyek dapat diklasifikasikan beriklim tropis dengan total curah hujan setiap tahunnya berkisar antara 2.000 mm s.d. 4.300 mm. Jumlah bulan basah pertahun (curah hujan perbulan > 200 mm) berkisar antara bulan September s.d awal bulan Januari dan tidak dijumpai jumlah bulan kering (curah hujan per bulan < 100 mm) . 4. Lingkup Pekerjaan / Kontrak Pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam Kontrak ini terdiri dari Rehab Saluran dan bangunan termasuk Pemeliharaan pekerjaan-pekerjaan tersebut, dan melaksanakan perbaikan apabila terjadi kerusakan selama dalam masa pemeliharaan, semua yang tercantum dan diuraikan dalam gambar dan dokumen-dokumen lainnya merupakan bagian Dokumen Kontrak. Pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam Kontrak ini adalah : a. Pekerjaan Persiapan b. Pekerjaan Bangunan - Pekerjaan Galian Tanah - Pekerjaan Bongkaran Pasangan Lama - Pekerjaan Pasangan Batu Kali - Pekerjaan Beton c. Pekerjaan Saluran - Pekerjaan Galian Tanah

description

Spesifikasi teknis proyek lampasi irigasi dari PU

Transcript of Spek Lampasi

  • Spektek 1

    SPESIFIKASI UMUM DAN TEKNIS

    A. SPESIFIKASI UMUM

    1. Uraian Singkat

    Rehab Daerah Irigasi Kawasan Payakumbuh ( Latinura ) Kota Payakumbuh, Propinsi Sumatera

    Barat adalah merupakan salah satu kegiatan Irigasi dan Rawa, SNVT Pelaksanaan Jaringan

    Pemanfaatan Air Sumatera III Propinsi Sumatera Barat Balai Wilayah Sungai Sumatera III yang

    telah diprogramkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum

    perbaikan jaringan irigasi guna mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi seperti semula di

    Propinsi Sumatera Barat, khususnya untuk Kota Payakumbuh, sehingga akan terjamin ketersediaan

    air untuk persawahan.

    2. Pencapaian ke Lokasi

    Lokasi pekerjaan terletak 120 km dari kota Padang (Ibu Kota Propinsi Sumatera Barat). Untuk

    pencapaian ke lokasi pekerjaan dapat ditempuh dalam waktu 3 sampai 4 jam dari kota Padang

    dengan kendaraan roda empat

    3. Iklim dan Curah Hujan

    Secara umum iklim di sekitar lokasi proyek dapat diklasifikasikan beriklim tropis dengan total

    curah hujan setiap tahunnya berkisar antara 2.000 mm s.d. 4.300 mm. Jumlah bulan basah pertahun

    (curah hujan perbulan > 200 mm) berkisar antara bulan September s.d awal bulan Januari dan tidak

    dijumpai jumlah bulan kering (curah hujan per bulan < 100 mm) .

    4. Lingkup Pekerjaan / Kontrak

    Pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam Kontrak ini terdiri dari Rehab Saluran dan bangunan

    termasuk Pemeliharaan pekerjaan-pekerjaan tersebut, dan melaksanakan perbaikan apabila terjadi

    kerusakan selama dalam masa pemeliharaan, semua yang tercantum dan diuraikan dalam gambar

    dan dokumen-dokumen lainnya merupakan bagian Dokumen Kontrak. Pekerjaan yang harus

    dilaksanakan dalam Kontrak ini adalah :

    a. Pekerjaan Persiapan

    b. Pekerjaan Bangunan

    - Pekerjaan Galian Tanah

    - Pekerjaan Bongkaran Pasangan Lama

    - Pekerjaan Pasangan Batu Kali

    - Pekerjaan Beton

    c. Pekerjaan Saluran

    - Pekerjaan Galian Tanah

  • Spektek 2

    - Pekerjaan Bongkaran Pasangan Lama

    - Pekerjaan Pasangan Batu Kali

    - Pekerjaan Beton

    Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang tidak termasuk dalam lingkup di atas harus dilaksanakan sesuai

    dengan ketentuan dalam Daftar Kuantitas (BOQ) sesuai Spesifikasi Teknis, atau sebagaimana

    ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan.

    5. Jalan Menuju Lokasi / Batas Muatan Jalan

    Penyedia harus mengikuti dan melaksanakan aturan dan ketentuan yang berlaku terhadap fasilitas

    umum dan jalan-jalan umum yang digunakan menuju lokasi pekerjaan, batas muatan jalan maupun

    jembatan yang ada harus menjadi perhatian sebelum digunakan untuk keperluan pengangkutan selama

    kegiatan pekerjaan.

    Biaya perbaikan maupun penggantian yang rusak dianggap sudah termasuk dalam harga satuan

    pekerjaan yang bersangkutan dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia.

    6. Fasilitas Umum

    Penyedia harus bertanggungjawab terhadap segala kerusakan fasilitas umum akibat pelaksanaan

    pekerjaan dimaksud, biaya perbaikan maupun penggantian fasilitas umum yang rusak dianggap sudah

    termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang bersangkutan.

    7. Perlengkapan Keamanan

    Pada setiap pelaksanaan pekerjaan, Penyedia berkewajiban melindungi dan mengamankan manusia

    dan peralatan dari kemungkinan kecelakaan.

    Untuk keperluan ini, Penyedia harus membuat pagar-pagar pengaman, lampu penerangan pada

    tempat-tempat pelaksanaan dan dilengkapi dengan tanda-tanda pada tempat-tempat yang berbahaya,

    pemadam kebakaran dan lampu tanda kebakaran yang diletakkan pada tempat yang strategis dalam

    daerah pelaksanaan.

    Penyedia harus bertanggung jawab, melindungi gedung-gedung, peralatan konstruksi dan peralatan

    yang lain dari bahaya kebakaran dan harus menyediakan alat pemadam kebakaran yang portable

    seperti yang disarankan Direksi.

    Penyedia harus merawat alat pemadam kebakaran sehingga kondisinya siap pakai dan Penyedia

    harus mengisi alat pemadam kebakaran tersebut bila habis dipakai tanpa mempertimbangkan siapapun

    yang memakainya.

    Alat pemadam kebakaran dengan peralatan yang lengkap harus tetap berada didaerah lokasi pekerjaan

    sepanjang waktu sejak dimulainya pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan

  • Spektek 3

    8. Pekerjaan Sementara dan Pembersihan Lokasi

    Penyedia harus meyiapkan bangunan fasilitas sementara dilapangan termasuk menyiapkan sarana air

    dan listrik yang layak untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan, dan setelah selesai seluruh

    pekerjaan dilapangan, Penyedia harus membersihkan lokasi pekerjaan dari sisa-sisa bahan/material dan

    lainnya sebelum dilakukan Serah Terima Pekerjaan Pertama, tidak ada tambahan biaya yang timbul

    akibat kegiatan tersebut, dianggap sudah termasuk dalam harga Kontrak

    9. Standar Yang Dipakai

    Standar yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan ini, adalah semua standar-standar Indonesia yang

    masih berlaku, antara lain :

    - PBI (Peraturan Beton Indonesia), 1971/1993

    - PKKI (Persatuan Konstruksi Kayu Indonesia), 1984

    - PBBI (Persatuan Bangunan Baja Indonesia), 1984

    - SII (Standar Industri Indonesia), terutama untuk bahan bangunan keluaran pabrik

    - SK SNI (Standar Nasional Indonesia) Bidang Pekerjaan Umum, terutama SNI : 5-04-1989,

    bagian untuk bahan bangunan bukan logam.

    Penyedia dapat memakai standar-standar lain yang setara dan atau belum ada standar Indonesia seperti

    : ASTM, JIS, USBR, dan lain-lain, harus mendapat persetujuan Direksi sebelum pelaksanaan.

    10. Sumber Bahan dan Agregat Beton

    Penyedia bertanggungjawab untuk pengadaan agregat beton dan batu yang diperlukan untuk

    konstruksi beton, pasangan batu, rip-rap dan perkerasan jalan baik kuantitas maupun kualitas. Sebelum

    bahan tersebut digunakan Penyedia harus mengusulkan lokasi sumber bahan / agregat beton dengan

    melampirkan hasil uji/ tes laboratorium sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik kepada

    Direksi guna untuk dipelajari dan disetujui.

    Pengambilan contoh (sample) agregat beton dan juga contoh beton yang diambil oleh Penyedia pada

    saat proses pengecoran beton sedang berlangsung, harus disaksikan oleh Direksi dilengkapi dengan

    Foto Dokumentasi dan Berita Acara, jenis dan jumlah contoh benda uji harus sesuai dengan ketentuan

    dalam Spesifikasi Teknik dan atau perintah Direksi. Tanggapan, penilaian dan persetujuan Direksi

    terhadap hasil uji laboratorium untuk beton dan agregatnya, tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi

    Penyedia bebas dari tanggungjawabnya terhadap kualitas, daya-guna dan hasil kerja pekerjaan beton

    yang dilaksanakannya.

    Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan beton termasuk biaya izin penambangan

    galian Tipe C, Fee dan Royalti (bila ada), Uji Laboratorium dan kegiatan untuk menjamin mutu beton

    agar sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknik, dianggap sudah termasuk dalam harga satuan

    pekerjaan beton yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, sepenuhnya menjadi

    tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.

  • Spektek 4

    11. Tanah Bahan Timbunan

    Penyedia bertanggunjawab terhadap tanah bahan timbunan berikut penyediaan borrow-area dari

    mana tanah tersebut diambil, baik kuantitas maupun kualitas. Lokasi borrow-area harus terlebih

    dahulu mendapat persetujuan Direksi sebelum digunakan oleh Penyedia Jasa sebagai sumber tanah

    bahan timbunan. Lokasi borrow-area diusulkan oleh Penyedia dengan dilampiri hasil uji

    laboratorium guna memperoleh persetujuan.

    Pengambilan contoh (sample) di borrow-pit maupun pengambilan benda uji kepadatan dilokasi

    pekerjaan penimbunan tanah dilakukan oleh Penyedia harus disaksikan oleh Direksi dilengkapi dengan

    Foto Dokumentasi dan Berita Acara, jumlah dan lokasi pengambilan benda uji harus sesuai dengan

    ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan atau perintah Direksi. Penilaian dan persetujuan Direksi

    terhadap hasil uji laboratorium untuk beton dan agregatnya, tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi

    Penyedia bebas dari tanggungjawabnya terhadap kualitas dan hasil kerja pekerjaan timbunan tanah

    yang dilaksanakannya.

    Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah termasuk biaya izin

    penambangan galian Tipe C, Fee dan Royalti (bila ada), Uji Laboratorium dan kegiatan untuk

    menjamin mutu kepadatan tanah agar sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknik, dianggap sudah

    termasuk dalam harga satuan pekerjaan timbunan tanah yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan

    Harga dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.

    12. Program Pelaksanaan

    Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia harus menyerahkan program pelaksanaan

    termasuk di dalamnya jaringan CPM (Critical Path Method) dan atau bar-chart untuk mendapatkan

    persetujuan dari Direksi.

    Program pelaksanaan yang ada dalam Dokumen Lelang hanya dipakai sebagai bahan pertimbangan

    Kontraktor untuk pembuatan program pelaksanaan. Kegiatan yang ditunjukkan dalam program

    pelaksanaan harus mencakup selain dari pelaksanaan pekerjaan tetap dan sementara, selang waktu

    yang perlu untuk persiapan dan persetujuan gambar, pengadaan dan pengiriman material dan peralatan

    ke lapangan, hari-hari libur umum dan hari besar keagamaan.

    13. Dokumentasi

    Kontraktor harus menyerahkan 4 (empat) set dokumentasi berupa foto-foto berukuran postcard selama

    jangka waktu kontrak.

    Pengambilan foto tersebut dilakukan dari awal kegiatan, sedang pelaksanaan pekerjaan dan pada akhir

    kegiatan penyelesaian pekerjaan. Foto-foto tersebut harus dilampirkan pada Laporan Kemajuan

    Pekerjaan Bulanan sesuai yang tercantum dalam Kontrak. Foto tersebut harus dilengkapi keterangan

    ringkas dan tanggal pengambilan.

    Biaya untuk pembuatan foto tersebut sudah termasuk dalam biaya umum dan keuntungan.

  • Spektek 5

    14. Gambar Kontrak

    Gambar rencana yang dilampirkan dalam Dokumen Lelang adalah merupakan bagian dan menjadi

    satu kesatuan yang selanjutnya disebut Gambar Kontrak, selain gambar yang dilampirkan tersebut,

    Direksi Pekerjaan akan menyiapkan gambar-gambar lainnya dan gambar tersebut merupakan bagian

    dari Dokumen Kontrak.

    Penyedia wajib mempelajari gambar kontrak dan gambar tambahan yang diberikan Direksi dan apabila

    terdapat keraguan, perbedaan atau kesalahan terhadap gambar-gambar tersebut, segera di laporkan

    kepada Direksi sebelum pekerjaan dilaksanakan.

    15. Gambar-Gambar Yang Harus Disiapkan oleh Penyedia Jasa

    Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah diterbitkannya SPMK, Penyedia harus menyiapkan dan

    menyerahkan gambar-gambar kerja / pelaksanaan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan,

    apabila Penyedia tidak dapat memenuhi ketentuan diatas, permohonan izin untuk memulai

    pelaksanaan pekerjaan dilapangan tidak akan diberikan / disetujui dan tidak ada perpanjangan waktu

    pelaksanaan sebagai akibat dari kelalaian dimaksud.

    a. Gambar Kerja

    Penyedia harus membuat gambar kerja yang lebih detail dari gambar rencana, gambar kerja ini

    harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi untuk selanjutnya digunakan sebagai pedoman

    pelaksanaan dilapangan. Penyedia harus menyerahkan 3 (tiga) set gambar untuk pemeriksaan dan

    mendapat persetujuan dari Direksi dan selanjutnya gambar hasil pemeriksaan yang telah

    mendapat persetujuan tersebut akan dikembalikan kepada Penyedia untuk pedoman pelaksanaan

    pekerjaan.

    b. Gambar Fabrikasi / Hidromekanikal

    Penyedia harus menyerahkan gambar-gambar fabrikasi hidromekanikal kepada Direksi untuk

    mendapatkan persetujuan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum dilakukan pemesanan.

    Gambar fabrikasi ini perlu disertai dengan analisa perhitungan dan gambar-gambar detail yang

    diperlukan untuk pelaksanaannya,

    c. Gambar Pelaksanaan Terpasang (As-Built Drawing)

    Sebelum serah terima pekerjaan (PHO), Penyedia harus terlebih dahulu menyerahkan gambar As-

    Built Drawing yang dibuat berdasarkan hasil pengukuran dan Actual Check, gambar As-Built

    Drawing harus menunjukkan semua bagian pekerjaan dalam Kontrak dan telah disetujui oleh

    Direksi harus ditanda tangani bersama oleh Direksi dan Penyedia. Gambar Pelaksanaan

    Terpasang harus dibuat dari kertas yang dapat direproduksi yang bermutu tinggi agar dapat

  • Spektek 6

    dicopy dengan hasil yang dapat dibaca. Penyedia harus menyerahkan Gambar Pelaksanaan

    Terpasang kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui.

    Seluruh pekerjaan tidak dapat dinyatakan selesai dan diserah terimakan apabila Gambar

    Pelaksanaan Terpasang (As-Built Drawing) belum diserahkan dan disetujui oleh Direksi.

    d. Perhitungan Awal Kuantitas Pekerjaan (MC-0)

    Mutual Check Awal (MC-0) adalah hasil perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihitung oleh

    Penyedia berdasarkan gambar kerja yang disetujui oleh Direksi.

    Perhitungan MC-0 tersebut harus disampaikan oleh Penyedia paling lambat 15 (lima belas) hari

    sebelum pekerjaan dilaksanakan untuk mendapat persetujuan.

    Penyedia tidak dibenarkan melaksanakan pekerjaan dilapangan sebelum MC-0 disetujui dan tidak

    ada perpanjangan waktu pelaksanaan akibat kegagalan mendapat persetujuan dimaksud.

    Semua biaya yang diperlukan untuk penyiapan gambar-gambar dan Mutual Check Awal ( MC.0 )

    dimaksud sepenuhnya menjadi tanggungjawab Penyedia dan dianggap sudah termasuk dalam

    harga satuan pekerjaan terkait yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

    16. Perubahan Desain dan Gambar

    Sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi terkini dan

    kebutuhan lapangan, Direksi berwenang melakukan perubahan desain. Penyedia harus mempelajari

    dan melaksanakan pekerjaan sesuai modifikasi/perubahan desain disertai usulan perubahan metoda

    pelaksanaan.

    Item Pekerjaan yang terdapat perubahan desain dan gambar dapat dilaksanakan setelah desain dan

    gambar tersebut mendapat persetujuan dari Direksi.

    17. Laporan Kemajuan Pekerjaan Selama Pelaksanaan

    Kontraktor, sebelum tanggal 5 (lima) tiap bulan atau setiap waktu yang ditentukan Direksi harus

    menyerahkan 4 ( empat ) rangkap terdiri dari 1 ( satu ) Asli dan 3 ( tiga ) Copy Laporan Kemajuan

    Pekerjaan dalam bentuk yang dapat diterima oleh Direksi yang memberikan rincian kemajuan

    pekerjaan selama bulan sebelumnya.

    Laporan harus mencakup pada hal-hal berikut tetapi tidak terbatas pada :

    a. Gambaran pekerjaan secara umum yang dilakukan pada periode yang sedang dilaporkan pada

    setiap kegiatan utama termasuk masalah-masalah yang ada di lapangan, termasuk kondisi cuaca,

    dan kendala-kendala pelaksanaan pekerjaan.

    b. Total persentase semua pekerjaan yang telah diselesaikan sampai pada bulan yang dilaporkan dan

    juga total persentase seluruh jadwal yang diprogramkan untuk diselesaikan sampai akhir bulan

    yang dilaporkan dengan komentar seperlunya mengenai kemajuan tersebut.

  • Spektek 7

    c. Persentase sebenarnya dari setiap jenis pekerjaan utama yang diselesaikan dan juga persentase

    yang direncanakan untuk pekerjaan itu dengan komentar seperlunya mengenai kemajuan tersebut.

    d. Jadwal kegiatan yang akan dimulai 1 (satu) bulan berikutnya dengan tanggal mulai dan tanggal

    selesai kemajuan tersebut.

    e. Daftar tenaga menurut pekerjaannya dan tenaga asing menurut jabatannya yang dipekerjakan

    selama waktu laporan.

    f. Daftar peralatan dan material yang ada dilapangan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan

    termasuk yang datang atau dipindahkan dari lapangan.

    g. Hal-hal lainnya yang perlu diketahui Direksi atau dapat diminta dalam Kontrak atau pernyataan

    mengenai hal-hal yang timbul dari, atau berkaitan dengan pelaksanaan kerja selama bulan

    pelaporan.

    Laporan ini akan diperiksa oleh Direksi, dan dibicarakan bersama terutama memecahkan masalah-

    masalah, kendala dan kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan pekerjaan.

    Semua biaya yang diperlukan untuk Laporan dimaksud sepenuhnya menjadi tanggungjawab Penyedia

    dan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan terkait yang tercantum dalam Daftar

    Kuantitas dan Harga.

    18. Pengukuran dan Pematokan (Setting-Out Survey)

    Terhitung 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerka (SPMK), Penyedia Jasa

    harus sudah melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan (Setting-Out Survey) dibawah

    pengawasan Direksi termasuk pengukuran dan pematokan selama pelaksanaan sesuai kebutuhan.

    Pengukuran dan pematokan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi, dilengkapi dengan

    program dan metoda kerja pengukuran dan pematokan termasuk personil serta kondisi alat ukur

    memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknik.

    Penyedia harus menjaga patok-patok dan bench mark (BM) selama pelaksanaan, guna menjaga mutu

    hasil pengukuran dan Penyedia harus melakukan kalibrasi alat ukur secara periodik.

    Bila dalam jangka waktu berlakunya kontrak ternyata ada data pengukuran yang hilang atau tidak

    tercatat dalam pelaksanaan pengukuran diatas, Penyedia bertanggungjawab atas segala biaya yang

    diakibatkan baik langsung maupun tidak langsung oleh kesalahan tersebut.

    Semua biaya yang diperlukan untuk data pengukuran yang hilang atau tidak tercatat dalam

    pelaksanaan pengukuran dimaksud sepenuhnya menjadi tanggungjawab Penyedia dan dianggap sudah

    termasuk dalam harga satuan pekerjaan terkait yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

  • Spektek 8

    19. Mobilisasi dan Demobilisasi

    Mobilisasi dan Demobilisasi yang dimaksud adalah pengangkutan dan pengembalian semua peralatan

    dan tenaga kerja untuk pelaksanaan pekerjaan, sebelum kegiatan pelaksanaan dimulai dan setelah

    pekerjaan selesai dilapangan, Penyedia harus mengajukan rencana mobilisasi dan demobilisasi kepada

    Direksi untuk diketahui dan mendapat persetujuan terlebih dahulu.

    Biaya yang diperlukan untuk kegiatan tersebut sudah termasuk dalam Daftar Kuantitas dan Harga,

    Pembayaran dilakukan setelah Penyedia jasa menyerahkan data pendukung berupa Berita Acara yang

    telah yang telah ditanda tangani Direksi beserta Foto Dokumentasi.

    20. Pengeringan

    Penyedia harus bertanggungjawab terhadap pengeringan dilokasi pekerjaan guna menjamin mutu,

    kemudahan dan kelancaran selama pelaksanaan pekerjaan dengan membuat bangunan-bangunan

    sementara, saluran pengelak, bangunan pengaman, penyedian pompa air dan lainnya yang berguna

    untuk memindahkan aliran air sehingga tidak menggenangi lokasi pekerjaan dan membongkar /

    membersihkannya apabila pelaksanaan pekerjaan telah selesai.

    Segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan dimaksud sudah termasuk dalam Daftar Kuantitas dan

    Harga (Lump Sum) dan dibayarkan sesuai yang terpasang dan dilaksanakan dilapangan dilampiri

    dengan data-data pendukung serta foto dokumentasi.

  • Spektek 9

    B. SPESIFIKASI TEKNIS

    I. PEKERJAAN PERSIAPAN

    1. Foto Dokumentasi

    Untuk kelengkapan administrasi pelaporan diperlukan foto dokumentasi lapangan yang

    menggambarkan kondisi pada saat sebelum, sedang dan selesai pekerjaan. Foto dokumentasi

    dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :

    a. Foto diambil pada titik dan arah yang tetap/ sama.

    b. Setiap pengambilan foto harus diberi nomenklatur sebagai identitas obyek.

    c. Pengambilan foto saluran/sungai pada setiap jarak 100 meter sepanjang saluran.

    d. Pengambilan foto bangunan dilakukan pada setiap detail konstruksi.

    e. Foto dicetak sebanyak 3 (tiga) rangkap dalam album dan copy CD/ flashdisk.

    f. Ukuran foto adalah 3R dan disusun sesuai dengan titik dan arah yang tetap dan disusun

    dalam album sesuai urutannya

    g. Biaya foto dokumentasi sudah termasuk dalam biaya umum dan keuntungan.

    2. Pengukuran dan Penggambaran

    2.1. Pekerjaan Pengukuran Awal

    a. Kedudukan dan ketinggian peil referensi ditetapkan oleh Pengawas. Pengukuran

    detail seluruh bangunan harus dilaksanakan dengan teliti dan sesuai dengan arahan

    pengawas lapangan/konsultan supervisi.

    b. Titik referensi ditentukan berdasarkan titik BM yang ada atau titik referensi lokal

    yang sebelumnya mendapat persetujuan Pengawas.

    c. Uitzet saluran dan bangunan dilaksanakan oleh penyedia jasa dan harus disetujui

    Pengawas.

    d. Titik tetap bantu harus disiapkan oleh penyedia jasa untuk dipakai sebagai titik

    utama dalam pelaksanaan dan pemeriksaan. Titik tetap bantu tidak boleh berubah

    kedudukannya maupun ketinggiannya dan harus jelas dan dicat merah agar mudah

    dilihat.

    e. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur (Teodolit dan Water Pass)

    dimana sebelum digunakan harus dapat persetujuan dari Pengawas.

    f. Pengukuran awal ini mencakup :

    Pengukuran profil memanjang saluran/sungai, dengan jarak patok ke patok

    maksimum 50 meter untuk bagian yang lurus dan tikungan sesuai dengan

    keadaan lapangan.

    Pengukuran Profil melintang saluran/sungai dilaksanakan selebar dimensi

    saluran/sungai ditambah 5 s/d 10 meter di kiri kanan saluran/sungai.

  • Spektek 10

    Jumlah titik tetap bantu untuk saluran/sungai sebanyak 1 ( satu) buah untuk

    setiap 500 m dan ditempatkan pada lokasi yang aman dari aktifitas kerja, dan 1

    (satu) buah untuk setiap bangunan.

    Titik tetap bantu tersebut terdiri dari kayu keras dengan ukuran 5/10 cm atau

    diameter 10 cm dengan tinggi 50 cm diatas permukaan tanah.

    Setiap pengukuran tambahan jika diperlukan harus mendapat persetujuan

    Pengawas pekerjaan. Hasill pengukuran dicatat dalam buku ukur yang harus

    diserahkan kepada Pengawas pekerjaan.

    2.2. Pengukuran Pelaksanaan

    a. Penyedia jasa harus melakukan pengukuran selama pelaksanaan pekerjaan

    saluran/sungai dan bangunan untuk mendapatkan dimensi/elevasi dan ukuran yang

    sesuai dengan gambar rencana.

    b. Hasil pengukuran pelaksanaan digunakan sebagai dasar untuk menentukan

    perhitungan volume progres kemajuan pekerjaan (mutual check).

    c. Selama pengukuran pelaksanaan patok profil harus terjaga dan terukur sesuai pada

    kondisi awal.

    2.3. Pengukuran Akhir (AS BUILD DRAWING)

    a. Pengukuran akhir (As Build Drawing) adalah melakukan pengukuran kembali

    setelah pekerjaan dilaksanakan.

    b. Pengukuran akhir (as Build Drawing) dilaksanakan untuk mengetahui apakah galian

    telah sesuai dimensi yang telah ditentukan.

    c. Pengukuran akhir ini mencakup :

    Pengukuran profil memanjang saluran/sungai, dengan jarak patok ke patok 50

    meter untuk bagian yang lurus atau sesuai dengan gambar kerja.

    Pengukuran Profil melintang saluran/sungai dilaksanakan selebar dimensi

    saluran/sungai ditambah 5 s/d 10 meter di kiri kanan saluran.

    Setiap pengukuran tambahan jika diperlukan harus mendapat persetujuan

    Pengawas pekerjaan. Hasill pengukuran dicatat dalam buku ukur yang harus

    diserahkan kepada Pengawas pekerjaan.

    3. Pekerjaan Dewatering

    a. Pekerjaan kisdam dan Dewatering adalah pekerjaan pengeringan saluran dengan memakai

    pompa air atau konstruksi sementara yang terbuat dari kayu/cerocok kayu yang dipancang

    secara rapat, dibuat dalam 2 baris dengan jarak tertentu dan diisi tanah urug atau dari

    tumpukan karung berisi tanah urug yang berfungsi mencegah masuknya air ke dalam

    areal pekerjaan bangunan yang akan dilaksanakan.

  • Spektek 11

    b. Sebelum dilakukan pekerjaan kisdam dan pengeringan, terlebih dahulu membuat sistem

    pengendalian air saluran secara rinci untuk menentukan tingkat keberhasilan pekerjaan ini

    agar pada saat melaksanakan pekerjaan ini tidak terjadi kenaikan muka air secara tiba-

    tiba.

    c. Penyedia jasa dapat mengajukan metoda pengeringan sesuai dengan kebutuhan lapangan

    dan harus mendapat persetujuan dari pengawas.

    I. PEKERJAAN KONSTRUKSI

    1. Galian Tanah

    1.1. Dengan Tenaga Manusia (Manual),

    Yang dimaksud dengan pekerjaan galian tanah biasa adalah semua pekerjaan galian tanah

    yang ditunjukkan dalam gambar konstruksi dengan menggunakan tenaga manusia dan

    peralatan sederhana seperti cangkul, keranjang,dan hasil galian dibuang kelokasi dimana

    tempat tersebut tidak mengganggu lokasi pekerjaan konstruksi atau sesuai instruksi Direksi

    di lapangan dan hasil buangan harus dirapikan.

    1.2. Dengan Alat (Excavator),

    Yang dimaksud dengan pekerjaan galian tanah biasa dengan alat berat adalah semua

    pekerjaan galian yang ditunjukkan dalam gambar konstruksi dengan menggunakan

    peralatan mekanis/alat berat (excavator), hasil galian dibuang kelokasi dimana tempat

    tersebut tidak mengganggu lokasi pekerjaan konstruksi dan hasil buangan harus dirapikan

    sesuai instruksi Direksi di lapangan.

    Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana pelaksanaan pekerjaan galian kepada Direksi

    sebelum kegiatan di atas dilaksanakan. Apabila menurut hasil-hasil penyelidikan geologi

    menunjukkan bahwa semua material yang digali tidak cocok untuk dimanfaatkan sebagai

    bahan timbunan, maka material tersebut harus dibuang di tempat pembuangan (Disposal

    Area) yang akan ditunjukkan oleh Direksi.

    Semua galian harus dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan elevasi yang tercantum pada

    gambar atau garis dan elevasi tertentu sesuai dengan petunjuk Direksi. Kontraktor harus

    merapikan semua galian sesuai garis-garis dan elevasi yang tercantum pada gambar atau

    petunjuk Direksi.

    Bila galian berikut perapiannya telah selesai dikerjakan, Direksi harus diberitahu untuk

    melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan. Sebelum diperiksa dan disetujui Direksi, galian

    tidak diperkenankan ditimbun kembali atau ditutup dengan beton. Kontraktor boleh

    melanjutkan pekerjaan tahap berikutnya setelah mendapat ijin tertulis dari Direksi.

  • Spektek 12

    Semua akibat penggalian atau kelebihan penggalian yang dikerjakan oleh Kontraktor untuk

    tujuan dan alasan tertentu kecuali atas perintah Direksi adalah menjadi tanggung jawab dan

    beban Kontraktor. Jika diperlukan untuk mengatasi semua akibat penggalian dan kelebihan

    galian tersebut, diisi dengan tanah yang dipadatkan, pasir, kerikil atau beton atau bahan lain

    yang ditetapkan oleh Direksi atas biaya Kontraktor.

    Besarnya penggalian pada bangunan diukur sesuai dengan garis-garis dan elevasi yang

    tercantum pada gambar atau jika tidak tercantum pada gambar, sesuai dengan garis-garis

    dan elevasi berdasarkan pada ketentuan yang disebut dalam Spesifikasi Teknik atau sesuai

    petunjuk dan instruksi Direksi. Tanpa memperhatikan volume yang dikerjakan sebenarnya.

    Besarnya pembayaran penggalian atau pembongkaran material di luar ukuran yang sudah

    dijelaskan, kecuali penggalian atau pembongkaran tertentu atas perintah Direksi.

    2. Bongkaran Pasangan Lama

    Yang dimaksud dengan pekerjaan Bongkar Pasangan Lama adalah semua pekerjaan

    pembongkaran pasangan batu existing yang ditunjukkan dalam gambar konstruksi dengan

    menggunakan peralatan sederhana yang dikerjakan dengan tenaga manusia. Pekerjaan

    bongkaran ini termasuk membersihkan mortal-mortal yang melekat pada batu sehingga batu

    bekas bongkaran bersih dari mortal lama dan dapat digunakan untuk pasangan, volume batu

    bekas bongkaran dapat dinilai 60% dari total volume bongkaran, hasil bongkaran mortal

    dibuang kelokasi dimana tempat tersebut tidak mengganggu lokasi pekerjaan konstruksi dan

    hasil buangan harus dirapikan.

    3. Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Ps

    a. Batu untuk Pasangan

    Batu yang digunakan untuk pasangan berasal dari batu tempat lokasi pekerjaan atau sungai,

    batu pasangan tidak berlapis-lapis atau cacat atau dengan mutu yang disetujui oleh Direksi.

    Semua batu tersebut dikumpulkan disuatu tempat sedemikian rupa diusahakan menjadi

    sedikit basah pada saat akan digunakan dan berukuran hampir satu sama lain atau sesuai

    persetujuan direksi dan diharapkan agar tidak ada rongga yang besar diantara batu-batu

    tersebut.

    Penggunaan batu yang bulat hanya diizinkan dalam jumlah yang terbatas dicampur dengan

    batu bersudut tajam, batu yang bulat tidak boleh digunakan untuk dinding yang mempunyai

    ketebalan kurang dari 30 cm atau sesuai instruksi dan persetujuan Direksi.

    b. Pemasangan

    Batu tersebut harus dibasahi secukupnya sebelum dipasang dan harus ditempatkan dengan

    tangan sedemikian rupa sehingga tiap-tiap batu dikelilingi oleh mortar semen seluruhnya

    melekat satu sama lain sesuai gambar.

  • Spektek 13

    Batu harus disesuaikan dengan ukurannya, tiap-tiap batu harus terselubung didalam mortar.

    c. Mortar Semen Untuk Perekat

    Pasangan batu berdasarkan persyaratan campuran semen dan pasir digunakan mortar semen

    yang digunakan adalah sebagai perekat dan harus sesuai dengan tipe pasangan batu yang

    digunakan, kemudian perbandingan semen dan pasir adalah 1 bagian semen porland

    berbanding empat bagian pasir ( 1 : 4 ) digunakan untuk semua bangunan yang

    menggunakan pasangan batu dan sebagainya.

    Penggunaan mortar semen untuk pasangan batu harus sesuai dengan persyaratan atau atas

    petunjuk Direksi.

    d. Rencana Kebutuhan Bahan untuk camp 1 : 4

    Pasangan batu kali yang dipakai adalah dengan menggunakan perbandingan camp 1 : 4,

    dimana pada komposisi tersebut pada setiap kubiknya adalah :

    - 1.2 m3 batu kali

    - 0.52 m3 pasir pasang

    - 3.20 zak semen

    e. Pengukuran dan Pembayaran

    Pengukuran untuk pekerjaan pasangan batu kali berdasarkan yang sudah terpasang.

    Pembayaran pasangan batu dibuat dalam satuan per m3 seperti yang ada pada gambar dan

    tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya. Harga satuan mencakup semua biaya upah

    pekerja, material dan peralatan pelaksanaan pekerjaan termasuk pengadaan, pengangkutan,

    pasir, semen dan pembuatan mortel berikut pemasangan dan pekerjaan finishing.

    4. Plasteran 1 Pc : 3 Ps

    a. Pekerjaan plesteran memakai perbandingan campuran 1 semen portland dibanding 3 pasir

    (1Pc : 3Ps), semen Portland dan pasir disetujui oleh direksi. Bagian konstruksi bangunan

    yang harus diplester adalah sayap tegak/ miring, mercu rumah-rumah pintu air, dan linning

    saluran atau sesuai dengan sayap miring yang ditujukan dalam gambar bestek. Sayap tegak/

    diplester mulai pertemuan antara lantai dengan sayap tegak sampai permukaan dek.

    b. Bangunan dan linning diplester pada tembok miring kanan dan kiri. Semua sudut-sudut

    plesteran harus betul-betul lurus dan rapi. Sebelum dimulai pekerjaan plesteran semua

    permukaan tembok/ beton harus dibasahi dengan air semen.

  • Spektek 14

    5. Bekesting

    a. Bekisting dan perancahdibuat dari kayu, multiplex, atau baja dengan sambungan kedap

    terhadap adukan dan cukup kokoh untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama

    pengecoran, pemadatan dan perawatan.

    b. Untuk permukaan beton harus menggunakan multiplex 9 mm yang halus yang ditopang

    dengan kayu-kayu.

    c. Bekisting dan perancah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat dibongkar tanpa

    merusak beton

    d. Cetakan harus digunakan, dimana perlu untuk membatasi dan membentuk beton sesuai

    dengan keinginan. Cetakan dapat dibuat dari kayu, besi atau dari bahan lainnya yang cukup

    kuat sesuai dengan ukuran-ukuran yang ada di dalam gambar-gambar. Cetakan harus

    diperkuat dan ditopang agar mampu menahan berat sendiri adukan beton, getaran beton,

    beban konstruksi, angin dan tekanan lainnya dengan tidak berubah bentuk.

    e. Kontraktor harus menyerahkan satu set yang lengkap, gambar cetakan sesuai dengan

    ketentuan di atas, untuk mendapatkan persetujuan Direksi, sebelum memulai pekerjaan,

    walaupun demikian penyerahannya tersebut kepada Direksi untuk disetujui, tidak

    mengurangi tanggung jawab Kontraktor bagi keberhasilannya.

    f. Permukaan cetakan beton yang berhubungan dengan beton harus bebas dari sampah, paku,

    alur-alur, belahan, atau cacat-cacat lainnya. Mengisi celah-celah sambungan cetakan beton

    harus berhati-hati dan dilaksanakan sedemikian rupa agar sanggup mengembang dibawah

    pengaruh kelembaban beton tanpa menimbulkan perobahan bentuk cetakan, celah-celah

    harus diisi secukupnya untuk mencegah hilangnya air semen. Bagaimanapun penggunakan

    kertas dengan tegas dilarang.

    g. Pembuatan lubang bagian dalam cetakan untuk pemeriksaan, dan pembuangan air dapat

    dilakukan, untuk itu cetakan dapat dibuat sedemikian rupa hingga dapat dengan mudah

    ditutup sebelum pengecoran dimulai.

    h. Sebelum pengecoran beton, semua baut-baut harus dipasang pada posisinya, semua yang

    diperlukan dan alat-alat lain untuk menutup lobang harus dipasang pada cetakan. Tidak

    diperbolehkan membuat lubang didalam beton tanpa persetujuan Direksi.

    i. Penggunaan kawat yang diikat untuk menyanggah cetakan tidak diizinkan dilakukan pada

    dinding beton yang akan tampak. Lobang-lobang bekas ikatan kawat harus ditutup dengan

    beton setelah cetakan dibongkar. Jika batang lobang digunakan untuk menyanggah cetakan,

    ujungnya tidak boleh kurang dari 3 cm dari permukaan beton yang terbentuk. Semua

    permukaan cetakan yang menempel dengan beton harus dilumasi dengan oli untuk

    memastikan bahwa cetakan dapat dibuka dengan mudah.

    j. Pelumas harus diterapkan pada cetakan sebelum tulangan dipasang dan harus berhati-hati

    mencegah pelumas jangan sampai mengenai besi tulangan. Sebelum pengecoran dan

  • Spektek 15

    pembersihan, semua celah-celah cetakan yang telah diisi dengan dempul, harus dibersihkan

    dan dikeringkan.

    k. Bila cetakan beton dibuat dan disiapkan untuk pengecoran, maka harus diperiksa oleh

    Direksi. Tidak diperkenankan pengecor bila cetakan belum disetujui Direksi.

    l. Kontraktor harus memberitahukan kepada Direksi, sekurang-kurangnya 24 (dua puluh

    empat) jam sebelum cetakan siap untuk diperisksa.

    m. Kontraktor harus bertangung jawab bahwa pembongkaran cetakan pada waktu umur beton

    untuk mencapai kekuatan tekanan yang cukup sudah terlampaui. Meskipun demikian,

    cetakan tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan Direksi dan waktu pembongkaran cetakan,

    harus mengingat waktu minimum seperti yang tersebut dalam table di bawah ini :

    Lokasi Waktu Standard untuk

    Pembongkaran Persentase

    Sisi dalam

    belagar, bakok, rangka

    Plat lantai

    Dinding

    Kolam

    Sisi balok dan semen

    permukaan vertikal

    14 hari

    14 hari

    1 hari

    2 hari

    1 hari

    8 %

    70 %

    25 %

    40 %

    25

    n. Sambungan-sambungan harus dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan pembongkaran

    cetakan tanpa harus mengetuk dengan palu dan tanpa merusak permukaan beton.

    o. Bekisting yang sama dapat digunakan paling banyak untuk 2 (dua) kali pengecoran.

    6. Pembesian

    a. Besi tulangan untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambar dan memenuhi PBI-71,

    NI-2 atau SNI 0136.

    b. Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran,

    Lumpur, oil, cat, karat dan kerat, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi

    atau merusak pelekat dengan beton.

    c. Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak

    tergeser waktu operasi pengecoran.

    d. Besi tulangan bulat berulir maupun bulat biasa, harus sesuai dengan ketentuan standard,

    dalam Spesifikasi Umum dan tabel berikut ini :

    Uraian Batang Bulat Berulir Batang Bulat Biasa

    Tensile strength, kg/mm2

    Pemanjangan %

    49 - 63

    14 atau lebih

    49 - 63

    16 atau lebih

  • Spektek 16

    Yield Point kg / cm2 2400 atau lebih 2400 atau lebih

    Besi tulangan harus mempunyai diameter dan penampang melintang sama disetiap bagian

    besi tulangan itu. Diameter rata-rata besi tulangan yang digunakan di lokasi pekerjaan tidak

    boleh lebih kecil dari 2 (dua) persen diameter yang telah ditentukan. Besi tulangan harus

    bersih dari serpihan, minyak, kotoran dan cat-cat pembuatannya.

    e. Pemotongan dan pembengkokan tulangan mengikuti daftar yang dibuat terlebih dahulu

    berdasarkan gambar kerja yang sudah disetujui oleh Direksi. Pembengkokan tulangan harus

    dilakukan diatas meja pembengkokan dengan menggunakan kunci penekuk yang cocok

    dengan tiap ukuran besi tulangan serta harus mengikuti aturan dan pemasangan

    penyusunannya harus sesuai dengan gambar design / kontrak.

    Tekukan besi tidak boleh retak dan apabila pada saat pembengkokan terjadi keretakan pada

    tekukan, maka besi harus diganti. Sambungan besi / overlap ujung sambungan besi harus

    paling sedikit 40 x diameter besi.

    Selama pemotongan, pembengkokan, serta perangkaian dan besi tulangan yang telah

    disusun/dipasang sebelum pengecoran harus terlindungi dari pengaruh cuaca sampai saat

    pengecoran.

    7. Beton 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr

    Mutu beton yang digunakan adalah sesuai dengan gambar yang tertera di dalam gambar

    kontrakatau sesuai instruksi Direksi.

    a. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan tulangan dan benda lain yang harus

    dimasukkan kedalam beton harus sudah ditempatkan pada pengecoran beton,

    bekisting/cetakan harus dibasahi (dilumuri) dengan oli bekas/minyak agar permukaan beton

    halus, licin, dan tidak lengket dengan bekisting ketika bekisting dibuka. Semua peralatan

    yang digunakan dalam pengecoran dan tenaga kerja yang melakukan pengecoran harus

    benar-benar telah siap.

    b. Bahan Beton

    1) Semen

    Semen yang dipergunakan untuk pekerjaan beton haruslah semen Portland Type-II

    ASTM C 150 atau PC type ASTM C 150 dari hasil produksi pabrik yang disetujui

    direksi.

    2) Agregat

    Gradasi agregat kasar dan harus harus memenuhi syarat-syarat yang diberikan dalam

    standar Nasional Indonesia NI-2

  • Spektek 17

    3) Air

    Air yang digunakan dalam campuran, perawatan atau pemakaian lainnya harus bersih

    dan bebas dad bends yang menggangu seperti minyak, garam, asam, bass gula atau

    organis.

    c. Pencampuran

    1) Proporsi material dan berat penakaran harus ditentukan dengan mengunakan metoda

    yang disyaratkan dalam PBI-71 dan sesuai dengan spesifikasi yang diminta.

    2) Beton harus dicampur dalam mesin yang dioperasikan secara mekanikal dari tipe dan

    ukuran yang disetujui dan akan menjamin distribusi yang merata dari material

    3) Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampur, pencampuran beton dapat

    dilakukan dengan tenaga manusia, setelah mendapat izin Direksi, dan sedekat

    mungkin dengan tempat

    4) Perbandingan Campuran

    Beton harus mengandung semen, agregat bergradasi baik, air dan bahan addetive bila

    diperlukan, dicampurkan bersama-sama dan digunakan untuk menghasilkan kekuatan

    yang diharapkan. Beton diklasifikasikan berdasarkan kekuatan tekanan pada umur 28

    hari dengan ukuran maksimum agregat dibuat mengikuti tabel di bawah ini :

    Tipe

    Campuran

    Beton

    Kuat tekan

    umur 28 hari

    (kg/cm2)

    Ukuran

    Agregat

    Maksimum

    (mm)

    Nilai faktor air

    semen

    maksimum (%)

    Pasir

    ( m3)

    Kerikil

    ( m3)

    Kebutuhan

    Semen

    ( zak )

    (K-1:2:3) 225 40 50 0.54 0.82 6.80

    d. Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi

    yang telah disetujui atau sampai pekerjaan selesai. Dalam pelaksanaan pengecoran, harus

    dilakukan pemadatan beton dengan menggunakan mesin vibrator (concrete vibrator) dan

    palu karet yang bertujuan untuk mengeluarkan gelembung-gelembung udara yang

    terperangkap di dalam beton.

    e. Pengecoran tidak boleh dilaksanakan di tempat terbuka selama ada badai atau hujan lebat.

    Semua material dan peralatan pengecoran harus dilindungi terhadap pengaruh hujan lebat

    dan badai Pengecoran tidak boleh dilaksanakan di tempat terbuka selama ada badai atau

    hujan lebat. Semua material dan peralatan pengecoran harus dilindungi terhadap pengaruh

    hujan lebat dan badai.

    f. Pengecoran beton harus dibuat sedemikian rupa hingga penempatan dan penanganannya

    mudah dilakukan tanpa adanya pemisahan butiran. Adukan beton dicor lapis demi lapis

    pada ketebalan tertentu, berurutan mulai dari bawah agar lapisan yang baru dapat menyatu

  • Spektek 18

    dengan lapisan dibawahnya, adukan beton digetar dari lapisan bawah, dengan alat

    penggetar (Vibrator).

    Tidak diperkenankan melakukan pengecoran bila persiapan besi tulangan dan bagian-

    bagian yang ditanam, cetakan dan perancah belum diperiksa dan disetujui Direksi secara

    tertulis.

    Dalam pengecoran beton bertulang, harus dijaga jangan sampai terjadi pemisahan butiran.

    Apabila bentuk tulangan pada dasar cetakan cukup rapat, dicor terlebih dahulu lapisan

    selimut beton setebal 3 cm, dengan spasi yang sama dengan yang dibutuhkan oleh beton di

    atasnya. Jika pengecoran permukaan mencapai ketinggian lebih dari yang ditentukan oleh

    Direksi, kelebihan ini harus segera dibuang dengan biaya kontraktor. Semua pengecoran

    harus selesai dalam waktu 60 menit setelah keluar dari mesin pengaduk, kecuali jika

    ditentukan lain oleh Direksi.

    Pengecoran tidak boleh dilakukan di dalam atau pada aliran air kecuali jika ditentukan atau

    disetujui sebelumnya. Air yang mengumpul selama pengecoran harus segera dibuang.

    Beton yang dicor di atas beton lain yang baru saja dicor selama lebih dari 30 menit, kecuali

    jika ada konstruksi sambungan yang akan ditentukan kemudian.

    Jika pelaksanaan pengecoran dihentikan, untuk batasan panjang (per m), lokasi sambungan

    harus ditempatkan pada posisi yang diizinkan yaitu pada posisi construction joint (per jarak

    12 meter pada pekerjaan saluran). Antara beton lama dan beton baru harus dilakukan

    pemasangan elastic filler (t = 10 mm) yang materialnya terlebih dahulu harus mendapat

    persetujuan dari Direksi.

    Dalam hal batasan tinggi pengecoran, stop cor dibatasi pada bagian tertentu yang diizinkan

    direksi dan memperhitungkan kekuatan strukturnya. Permukaan beton lama harus dikasari

    sedemikian rupa agar berfungsi untuk menahan gesekan dan membentuk ikatan

    sambungan beton berikutnya, seperti instruksi oleh Direksi.

    Sebelum pengecoran berakhir permukaan beton harus dibuat kasar atau disambungkan

    untuk menyingkap agregat. Permukaan beton harus tetap lembab dan dilindungi dengan

    mortar semen (perbandingan berat) 1:2, setebal 1 cm. Semua biaya pengasaran permukaan

    dan pekerjaan yang terkait lainnya dianggap sudah tercakup di dalam harga satuan

    pekerjaan beton di dalam Rencana Anggaran Biaya.

    Beton harus dicor pada posisi dan urutan-urutan seperti yang ditunjukan dalam gambar,

    atau atas petunjuk Direksi. Beton yang dicor ditempatkan langsung pada cetakannya

    sedemikian rupa untuk menghindari pemisahan butiran dan penggeseran tulangan beton,

    acuan, atau bagian-bagian yang tertanam, serta membentuk lapisan-lapisan yang tidak lebih

    tebal dari 40 cm padat.

    Pengecoran harus secara terus menerus hingga mencapai sambungan yang ditentukan pada

    gambar atau menurut petunjuk Direksi.

  • Spektek 19

    Beton diangkut dengan peluncur atau dijatuhkan dari kereta sorong atau metoda yang

    diajukan oleh kontraktor setelah mendapat persetujuan dari Direksi.

    g. Pada Saat dicor, beton tidak boleh memiliki temperatur lebih dari 32 Derjat Celcius, jika

    cuaca sangat panas melebihi 32 derjat Celcius Kontraktor harus melakukan usaha agar

    temperatur yang diinginkan tercapai, seperti mendinginkan agregat dan melakukan

    pengecoran di malam hari. Kontraktor tidak berhak menuntut biaya tambahan untuk

    pekerjaan tersebut.

    h. Penakaran beton

    Kontraktor harus membuat dan menyediakan alat penakar material campuran beton yang

    disetujui Direksi dan harus memelihara serta mengoperasi peralatan seperti yang diperlukan

    agar secara tepat mengontrol dan menentukan jumlah dari masing-masing bahan-bahan

    yang dicampurkan, sesuai dengan petunjuk Direksi. Peralatan harus mampu memproduksi

    beton sebanyak (1) satu hingga (5) lima meter kubik atau lebih per jam secara keseluruhan

    dengan mencampurkan agregat, semen, dan air menjadi suatu campuran yang merata tanpa

    pemisahan-pemisahan. Juga mampu mengimbangi perubahan-perubahan kadar air dari

    agregat, serta merubah berat material-material yang ikut tercakup.

    Jumlah masing-masing bahan-bahan yang membentuk beton tersebut dapat ditentukan

    dengan timbangan kecuali jumlah air yang diukur dengan takaran. Meskipun demikian

    material beton dapat juga diukur secara volume, bilamana disetujui oleh Direksi.

    Kontraktor harus menyediakan penguji berat yang standard dan peralatan lain yang

    diperlukan untuk mengecek operasi dan tiap-tiap skala pengukuran pengaduk tersebut serta

    melakukan pengujian periodik terhadap perubahan pengukuran dalam pekerjaan-pekerjaan

    adukan.

    i. Mesin pengaduk beton

    Material beton harus dimasukan dalam pengaduk yang berpenakar dalam waktu yang tidak

    lebih dari satu setengah menit, kecuali sejumlah air yang diperlukan sudah ada dalam alat

    pengaduk tersebut.

    Seluruh air pencampur harus diberikan sebelum seperempat waktu pencampuran

    terlampaui. Waktu pencampuran adukan yang volumenya lebih besar dari 0,75 m3 harus

    ditambah seperempat menit pada setiap penambahan 0,5 m3

    Alat pencampur beton tidak boleh dibebani volume yang melebihi kapasitas yang

    maksimum, atau dioperasikan melebihi kecepatan yang dianjurkan pabrik pembuatnya.

    Alat tersebut dapat menghasilkan beton dengan kekentalan dan warna yang merata secara

    menerus dan disetujui Direksi.

  • Spektek 20

    Semua peralatan pencampur harus selalu dibersihkan sebelum melakukan pekerjaan.

    Pencampuran pertama setelah pembersihan, tidak boleh digunakan dalam pekerjaan. Blades

    penumbuk yang ada dalam alat pencampur perlu diganti bila telah aus menjadi 2 cm.

    j. Truk pencampur

    Material beton dapat juga dicampur di dalam sebuah truk pencampur (Truck Mixer) sesuai

    instruksi Direksi. Drum-drum yang ada pada truk pencampur harus berputar dengan

    kecepatan yang dianjurkan oleh pabrik. Operasi pencampuran dapat dimulai dalam waktu

    30 menit setelah bahan-bahan pencampur tersebut berada di dalam pencampur, setelah itu

    beton dapat diangkut menuju tempat pekerjaan dan satu jam setelah penambahan air

    pengecoran harus selesai.

    Pada saat cuaca panas atau pada kondisi adukan beton yang cepat mengeras, waktu

    pencampuran harus kurang dari satu jam sesuai dengan petunjuk Direksi.

    k. Pengangkutan beton

    Material beton dapat juga dicampur di dalam sebuah truk pencampur (Truck Mixer) sesuai

    instruksi Direksi. Drum-drum yang ada pada truk pencampur harus berputar dengan

    kecepatan yang dianjurkan oleh pabrik. Operasi pencampuran dapat dimulai dalam waktu

    30 menit setelah bahan-bahan pencampur tersebut berada di dalam pencampur, setelah itu

    beton dapat diangkut menuju tempat pekerjaan dan satu jam setelah penambahan air

    pengecoran harus selesai.

    Pada saat cuaca panas atau pada kondisi adukan beton yang cepat mengeras, waktu

    pencampuran harus kurang dari satu jam sesuai dengan petunjuk Direksi.

    l. Pemeriksaan benda uji

    Pengujian mutu material beton dapat dilakukan oleh kontraktor, menggunakan

    laboratorium dan peralatan yang menuhi standart dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

    Pemeriksaan benda uji beton yang dicor selama pekerjaan berlangsung harus dilaksanakan

    kontraktor di laboratorium. Semua biaya-biaya yang timbul adalah menjadi beban

    Kontraktor.

    Pemeriksaan material beton meliputi pengujian berat jenis, pengujian penyerapan,

    pengujian gradasi, pengujian cuci semen, pengujian kadar udara, pengujian daya tahan

    agregat kasar, pengujian agregat halus, serta analisas cuci dari beton.

    Pengujian mengenai beton selama pekerjaan berlangsung harus dilaksanakan sebagai

    berikut:

    (a) Pengujian gradasi agregat

    Untuk agregat halus sekali setiap 500 m3 dan sewaktu-waktu bila sumber tempat

    pengambilnnya diganti

  • Spektek 21

    Untuk agregat kasar, sekali setiap 500 m3 dan sewaktu-waktu bila sumber tempat

    pengambilannya diganti.

    (b) Kelembeban permukaan agregat Dua kali sehari, pagi dan sore

    (c) Slump Test :

    Dilakukan untuk setiap pengambilan benda uji beton, min. dua kali sehari, pagi dan

    sore, Nilai Slump dibatasi untuk 12 2 cm

    (d) Pengujian kandungan udara, Dua kali sehari, pagi dan sore

    (e) Pengujian kuat tekan

    Sekali setiap 5 m3 per proporsi atau setiap waktu bila diminta oleh Direksi.

    Selama pencetakan dan pengecoran beton, tidak kurang dari dua contoh setiap hari

    dan tidak kurang dari satu random contoh untuk tiap 5 m3 pekerjaan pengecoran

    yang menerus harus diambil. Benda uji kekuatan tekan beton berbentuk kubus

    ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm atau selinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm

    dari tiap contoh-contoh yang diambil, dilaksanakan pada umur 7 hari, 14 hari, dan

    pada umur 28 hari.

    Hasil tes harus dianalisa dan dievaluasi secara statistik. Evaluasi harus dibuat untuk

    lebih dari 20 kali tes dengan dasar-dasar berikut :

    (1) Kemungkinan dari pengujian kekuatan di bawah ketentuan-ketentuan dalam

    standart mutu kekuatan tidak lebih dari 25 %.

    (2) Kemungkinan dari pengujian kekuatan 80 % dari kekuatan yang ditentukan

    dalam standart mutu kekuatan bahan dapat lebih dari 5 %

    Slump test dapat dibuat segera sebelum pengecoran dimulai atau atas perintah

    Direksi. Semua pengujian-pengujian di atas harus sesuai dengan ketentuan-

    ketentuan yang ada dalam standart mutu beton yang ditetapkan

    8. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa Suling-suling (Weep Holes)

    Kontraktor harus menyediakan dan memasang pipa PVC (Poly Vinyl Cloride) untuk pipa-pipa

    lubang pembuang seperti yang tercantum pada gambar atau petunjuk Direksi. Pipa PVC untuk

    lubang pembuang harus mempunyai diameter 2 (2 inch) seperti yang tercantum pada gambar

    atau sesuai petunjuk Direksi. Pipa PVC harus dibuat dari merk dan mutu yang disetujui oleh

    Direksi dan dipasang pada posisi yang benar pada bangunan tanpa adanya perubahan selama

    pengecoran beton seperti yang tercantum pada gambar atau seperti yang diperintahkan oleh

    Direksi. Lubang untuk drainase PVC diperlukan pada drainase dinding penahan tanah atau

    bangunan yang terbuat dari Pipa PVC dengan diameter 2 inch Pipa PVC pada lubang drainase

    harus tembus air seperti terlihat pada gambar atau ditetapkan oleh Direksi. Gradasi filter

    campuran pasir dan kerikil harus sesuai dengan gambar rencana atau yang ditetapkan oleh

    Direksi. Agar tidak tersumbat pada pangkal yang menyentuh ke dinding talud/tanah diberi ijuk.

  • Spektek 22

    9. Pengadaan dan Pemasangan Elastic Filler(t = 10mm)

    Joint filler harus dipasang pada sambungan pasangan sesuai dengan gambar (per jarak 4 m) atau

    sesuai instruksi Direksi. Joint filler harus berbentuk dan ukuran sebagaimana tertera pada

    gambar rencana, terbuat dari bahan sesuai dengan persyaratan berikut :

    a. Daya rentang lebih dari 20 kg / cm2 JIS K6301

    b. Perpanjangan akhir lebih dari 100%

    c. Kekerasan / daya tahan lebih dari 50 HS JIS K6301 52

    d. Penyerapan air kecil dari 0.5% JIS A9511

    e. Pemulihasn lebih dari 90% ASTM D 544 48

    f. Kepadatan nyata lebih dari 0.3 g/cm3

    10. Pengadaan dan Pemasangan Plastik Cor untuk alas beton

    Yang dimaksud dengan pengadaan dan pemasangan plastik cor disini adalah alas dasar beton

    yang lansung bersentuh dengan tanah, hal ini mencegah agar air adukan beton tidak cepat

    mengering terserap oleh tanah dan adukan beton tidak dapat bercampur dengan lumpur. Plastik

    cor terdiri dari bahan yang berkualitas baik dan tidak mudah robek. Sebelum beton ditungkan di

    atas permukaan tanah harus diberi alas terlebih dahulu dengan plastik.

    Cara pemasangan nya sesuai dengan petunjuk direksi/pengawas.

    11. Timbunan Tanah Bekas Galian

    a. Dengan tenaga manusia (manual)

    Pekerjaan timbunan ini dilaksanakan pada bagian dibutuhkan sesuai gambar dan sesuai

    dengan petunjuk Direksi dengan memakai tanah timbunan yang memenuhi persyaratan

    teknis yang diambil dari material bekas galian.

    Pekerjaan ini dilakukan lapis per lapis, dengan ketebalan tiap lapisannya 20 cm dan

    kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat Stamper tiap lapisnya.

    Pekerjaan ini dibuat 2% - 5% lebih tinggi dari rencana pekerjaan atau sesuai petunjuk

    Direksi untuk mengantisipasi penurunan tanah timbunan.

    b. Dengan Alat (Excavator)

    Pekerjaan timbunan dengan alat berat dilaksanakan pada bagian yang dibutuhkan sesuai

    gambar dan sesuai petunjuk direksi dengan memakai bahan hasil galian yang telah mendapat

    persetujuan direksi.

    Pekerjaan timbunan dilakukan sesuai garis dan batas yang tertera pada gambar atau sesuai

    perintah Direksi. Bahan-bahan untuk timbunan tidak boleh mengandung material berupa,

    abu, alang-alang sisa akar, gumpalan dan material lain yang dapat membusuk dan akhirnya

    timbul rongga-rongga kecuali ditentukan lain oleh direksi.

  • Spektek 23

    Pekerjaan timbunan dibuat 2% - 5% lebih tinggi dari rencana atau sesuai petunjuk Direksi.

    Pekerjaan ini juga menggunakan peralatan mekanis ( excavator atau peralatan mekanis

    lainnya sesuai instruksi Direksi di lapangan ) yang gunanya juga untuk pembentukan sloof

    konstruksi dan perapiannya.

    C. PENUTUP

    Demikian persyaratan atau spesifikasi ini dibuat untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan di

    lapangan. Diluar persyaratan ini masih tetap berlaku peraturan-peraturan lainnya. Apabila dalam

    persyaratan ini ada kekurangan atau kekeliruan, Penyedia Jasa tidak boleh mengambil keuntungan dari

    hal tersebut, melainkan harus minta penjelasan dari Direksi Pekerjaan.

    Bukittinggi, Januari 2015

    Pejabat Pembuat Komitmen

    Irigasi Rawa dan Penyediaan Air Baku

    RAINUL PENAUNGAN, ST.MM

    Nip. 19650131.200701.1.002