SP

33
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KLIEN HDR KRONIS Nama Klien : Ruangan : No.CM : Dx. Medis : Tg l. No. Dx Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional Harga Diri Rendah Kronis SP 1: Klien dapat mengidentifi kasi kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya Setelah ... x interaksi, klien mampu mengidentifikasi: Kemampuan yang dimiliki klien Aspek positif yang dimiliki klien. 1. Diskusikan bhwa klien masih memiliki sejumlah kemampuan dan aspek positif seperti kegiatan klien di rumah, adanya keluarga dan lingkungan terdekat klien. 2. Beri pujian yang realistis/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu dengan klien yang memiliki penilaian yang negatif Aspek positif penting untuk meningkatkan percaya diri serta harga diri. SP 1: Klien dapat menilai kemampuan yang masih Setelah ... x interaksi, klien mampu menilai kemampuan yang masih dapat 1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan saat ini setelah mengalami Mencari cara yang konstruktif dan menunjukkan potensi yang

Transcript of SP

Page 1: SP

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KLIEN HDR KRONIS

Nama Klien : Ruangan :

No.CM : Dx. Medis :

Tgl.

No. Dx Diagnosa KeperawatanPerencanaan

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi RasionalHarga Diri Rendah Kronis

SP 1:Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya

Setelah ... x interaksi, klien mampu mengidentifikasi:

Kemampuan yang dimiliki klien

Aspek positif yang dimiliki klien.

1. Diskusikan bhwa klien masih memiliki sejumlah kemampuan dan aspek positif seperti kegiatan klien di rumah, adanya keluarga dan lingkungan terdekat klien.

2. Beri pujian yang realistis/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu dengan klien yang memiliki penilaian yang negatif

Aspek positif penting untuk meningkatkan percaya diri serta harga diri.

SP 1:Klien dapat menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan

Setelah ... x interaksi, klien mampu menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan

1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan saat ini setelah mengalami masalah.

2. Bantu klirn menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri yang diungkapkan klien

3. Perlihatkan respons yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif

Mencari cara yang konstruktif dan menunjukkan potensi yang dimiliki klien untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik dan berharga.

Page 2: SP

SP 1:Klien dapat menentukan kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan klien

Setelah ... x interaksi, klien mampu menentukan kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan klien

1. Diskusikan dengan klien beberapa aktivitasyang dapat dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang akan klien lakukan sehari-hari

2. Bantu klien menetapkan aktivitas mana yang dapat klien lakukan secara mandiri, mana aktivitas yang memerlukan minimal dari keluarga, dan aktivitas apa saja yang perlu bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan terdekat klien.

3. Berikan contoh cara pelaksanaan aktivitas yang dapat dilakukan klien.

4. Susun bersama klien dan buat daftar aktivitas atau kegiatan sehari-hari klien.

Menghindari adanya kehilangan/perubahan peran akibat perasaan HDR yang dialami klien serta mencari alternatif koping untuk meningkatkan harga diri. Meningkatkan pengetahuan klien akan mekanisme koping yang konstruktif dalam menghargai diri sendiri.

SP 1:Klien dapat melatih kemampuan yang dipilih

Setelah ... x interaksi, klien dapat melatih siri sesuai dengan kemampuan yang dipilih

1. Diskusikan dengan klien untuk menetapakan urutan kegiatan (yang sudah dipilih klien) yang akan dilatihkan.

2. Bersama klien dan keluarga memperagakan beberapa kegiatan yang akan dilakukan klien.

3. Berikan dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan yang

Menghargai kemampuan klien serta menunjukkan kemampuan yang klien miliki.

Page 3: SP

diperlihatkan klien.SP 1:Klien mendapatkan pujian yang wajar dari perawat untuk kegiatan yang dapat dilakukannya

Setelah ... x interaksi, klien mendapatkan pujian yang wajar dari perawat unutk kegiatan yang dapat dilakukannya

Berikan pujian yang wajar dari perawat untuk kegiatan yang dapat dilakukannya.

Pujian yang wajar akan meningkatkan harga diri klien.

SP 1:Klien memasukkan kegiatan yang dilatih ke dalam jadwal kegiatan harian

Setelah ... x interaksi, klien dapat memasukkan kegiatan yang dilatih ke dalam jaadwal kegiatan harian

Masukkan kegiatan yang dilatih ke dalam jadwal kegiatan harian

Memasukkan kegiatan ke dalam jadwal harian merupakan proses untuk membiasakan klien melakukan aktivitas rutin yang dapat meningkatkan harga diri.

SP 2:Jadwal kegiatan harian klien terevaluasi oleh perawat

Setelah ... x interaksi, klien dapat mengevaluasi kegiatan hariannya

Evaluasi jadwal harian klien oleh perawat.

Evaluasi jadwal harian klien oleh perawat akan membantu perawat untuk melihat perkembangan harga diri klien.

SP 2:Klien dapat melatih kemampuan kedua yang dapat dilakukan

Setelah ... x interaksi, klien dapat melatih kemampuan kedua yang dapat dilakukan

Latih kemampuan kedua klien yang dapat dilakukan.

Menghargai kempauan klien serta menunjukkan kemampuan yang klien miliki selain kemampuan sebelumnya

SP 2: Setelah ... x interaksi, klien Anjurkan klien untuk memasukkan Memasukkan kegiatan

Page 4: SP

Menganjurkan klien memasukkan dalam jadawal kegiatan harian

dapat memasukkandalam jdwal kegiatan harian

kemampuan kedua ke dalam jadwal kegiatan harian.

ke dalam jadwal harian merupakan proses untuk membiasakan klien melakukan aktivitas rutin yang dapat meningkatkan harga diri klien.

Page 5: SP

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KLIEN PERILAKU KEKERASAN

Nama Klien : Ruangan :

No.CM : Dx. Medis :

Tgl. No. Dx. Diagnosa Keperawatan

TujuanPerencanaan

Kriteria Evaluasi Intervensi RasionalPerilaku Kekerasan SP 1:

Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan

Setelah ... x interaksi, klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan

Identifikasi penyebab perilaku kekerasan klien.

Menentukkan mekanisme koping yang dimiliki klien dalam menghadapi masalah serta sebagai langkah awal dalam menyusun strategi berikutnya.

SP 1:Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan

Setelah ... x interaksi, klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan

Identifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan klien

Deteksi dini dapat mencegah tindakan yang dapat membahayakan klien dan lingkungan sekitar.

SP 1:Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan

Setelah ... x interaksi, klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan

Identifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan

Melihat mekanisme koping klien dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

SP 1:Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan

Setelah ... x interaksi, klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan

Identifikasi akibat perilaku kekerasan yang telah dilakukan klien

Membantu klien melihat dampak yang ditimbulkan akibat perilaku kekerasan yang dilakukan klien

SP 1:Klien dapat

Setelah ... x interaksi, klien dapat menyebutkan cara mengontrol

Dorong klien untuk menyebutkan cara

Menurunkan perilaku destruktif yang akan

Page 6: SP

menybutkan cara mengontrol perilaku kekerasan

perilaku kekerasan. mengontrol perilaku kekekrasan

mencederai klien dan lingkungan sekitar

SP 1:Klien dapat mempraktikkan latihan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik I (tarik napas dalam)

Setelah ... x interaksi, klien dapat mempraktikkan latihan cara mengoontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik I (tarik napas dalam)

Dorong klien mempraktikkan latihan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik I (tarik napas dalam)

Tarik nafas dalamdapat menguramgi keinginan klien melakukan perilaku kekerasan.

SP 1:Klien dapat memasukkan latihan cara fisik I ke dalam jadwal kegiatan harian

Setelah ... x interaksi, klien dapat memasukkan latihan cara fisik I ke dalam jadwal kegiatan harian.

Anjurkan klien untuk memasukkan latihan cara fisik I ke dalam jadwal kegiatan harian.

Memasukkan kegiatan untuk mengontrol perilaku kekerasan ke dalam jadwal kegiatan harian merupakan upaya untuk membiasakan diri melatih dan mengaplikasikan cara fisik I saat klien marah

SP 2:Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

Setelah ... x interaksi, klien dapat memasukkan latihan cara fisik I ke dalam jadwal kegiatan harian

Evaluasi jadwal kegiatan kegiatan harian klien.

Evaluasi sangat penting untuk membuat rencana selanjutnya.

SP 2:Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan fisik II (memukul bantal/benda lain yang empuk)

Setelah ... x interaksi, klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik II (memukul bantal/benda lain yang empuk)

Latih klien untuk mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik II (memukul bantal/benda lain yang empuk).

Memukul benda yang empuk berupa bantal atau guling dapat mengurangi keinginan klien untuk melakukan perilaku kekerasan

SP 2:Klien dapat memasukkan latihan perilaku kekerasan

Setelah ... x interaksi, klien dapat memasukkan latihan perilaku kekerasan cara fisik II dalam jadwal kegiatan harian

Dorong klien untuk memasukkan latihan perilaku kekerasan cara fisik

Memasukkan kegiatan untuk mengontrol perilaku kekerasan ke dalam jadwal kegiatan harian

Page 7: SP

cara fisik II dalam jadwal kegiatan harian.

II dalam jadwal kegiatan harian.

merupakan upaya untuk membiasakan diri melatih mengaplikasikan cara fisik II saat klien marah

SP 3:Klien dapat mengevaluasi latihan mengontrol perilaku kekrerasan cara fisik II ke dalam jadwal kegiatan hariannya

Setelah ... x interaksi, klien dapat mengevaluasi latihan mengontrol perilaku kekerasan cara fisik II ke dalam jadwal kegiatan hariannnya.

Dorong klien untuk mengevaluasi latihan mengontrol perilaku kekerasan cara fisik II ke dalam jadwal kegiatan hariannya

Evaluasi sangat penting untuk membuat rencana selanjutnya.

SP 3:Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal

Setelah ... x interaksi, klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal

Latih klien untuk mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal

Cara verbal (mengungkapkan/menolak dengan cara yang baik) dapat mengurangi keinginan klien untuk melakukan perilaku kekerasan

SP 3:Klien dapat memasukkan latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal ke dalam jadwal kegiatan harian

Setelah ... x interaksi, klien dapat memasukkan latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal ke dalam jadwal kegiatan harian

Dorng klien untuk memasukkan latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal ke dalam jadwal kegiatan harian

Memasukkan kegiatan untuk mengontrol perilaku kekerasan ke dalam jadwal kegiatan harian merupakan upaya untuk membiasakan diri melatih mengaplikasikan cara verbal saat klien marah.

SP 4:Klien dapat mengevaluasi latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal ke dalam jadwal kegiatan

Setelah ... x interaksi, klien dapat mengevaluasi latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal ke dalam jadwal kegiatan harian

Dorong klien untuk mengevaluasi latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal ke dalam jadwal kegiatan harian

Evaluasi sangat penting untuk membuat rencana selanjutnya

Page 8: SP

harianSP 4:Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual

Setelah ... x interaksi, klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual

Latih klien untuk mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual

Cara spiritual (berwudu atau sholat) dapat mengurangi keinginan klien untuk melakukan perilaku kekerasan

SP 4:Klien dapat mengevaluasi latuhan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual ke dalam jadwal kegiatan hariannya.

Setelah ... x interaksi, klien dapat mengevaluasi latuhan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual ke dalam jadwal kegiatan hariannya.

Dorong klien untuk mengevaluasi latuhan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual ke dalam jadwal kegiatan hariannya.

Memasukkan kegiatan untuk mengontrol perilaku kekekrasan ke dalam jadawal kegiatan harian merupakan upaya untuk membiasakan diri melatih mengaplikasikan cara spiritual saat klien marah.

SP 5:Klien dapat mengevaluasi latihanmengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual ke dalam jadwal kegiatan harian klien.

Setelah ... x interaksi, klien dapat mengevaluasi latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual ke dalam jadwal kegiatan harian klien.

Dorong klien untuk mengevaluasi latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual ke dalam jadwal kegiatan harian klien.

Evaluasi sangat penting untuk membuat rencana selanjutnya

SP 5:Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara minum obat

Setelah ... x interaksi, klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara minum obat

Latih klien untuk mengontrol perilaku kekerasan dengan cara minum obat

Meminum obat apat mengurangi keinginan klien untuk melakukan perilaku kekerasan.

SP 5:Klien dapat memasukkan latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan

Setelah ... x interaksi, klien memasukkan latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara minum obat ke dalam jadwal kegiatan harian.

Dorong klien untuk memasukkan latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara

Memasukkan kegiatan unttk mengontrol perilaku kekerasan ke dalam jadwal kegiatan harian merupakan upaya untuk

Page 9: SP

cara minum obat ke dalam jadwal kegiatan harian.

minum obat ke dalam jadwal kegiatan harian.

membiasakan diri melatih mengaplikasikan minum obat saat klien marah.

Page 10: SP

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KLIEN ISOLASI SOSIAL

Nama Klien : Ruangan :

No. CM : Dx. Medis :

Tgl.

No. Dx. Diagnosa Keperawatan TujuanPerencanaan

Kriteria Evaluasi Intervensi RasionalIsolasi Sosial SP 1:

Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri.

Setelah ...x interaksi,klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri

Dorong klien untuk mampu menyebutkan penyebab menarik diri

Dengan mengetahui penyebab klien menarik diri dapat ditemukan mekanisme koping klien dalam berinteriksi sosial, serta strategi apa yang akan diterapkan kepada klien.

SP 1:Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain

Setelah ...x interaksi,klien dapat menyebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang lain.

Diskusikan bersama klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.

Dengan mengetahui keuntungan berinterikasidengan orang lain, maka klien akan termotivasi untuk berinteraksi dengan orang lain.

SP 1:Berdiskusi dengan klien tentang kerugian tiak berinteraksi dengan orang lain

Setelah ...x interaksi,klien dapat menyebutkan kerugian berinteraksi dengan

Diskusikan bersama klien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain

Dengan mengetahui kerugia berinteraksi dengan orang lain, maka klien akan termotivasi untuk

Page 11: SP

orang lain berinteraksi dengan orang lain.

SP 1:Klien diajarkan oleh perawat tentang cara berkenalan dengan satu orang

Setelah ...x interaksi,klien mengetahui cara berkenalan dengan satu orang

Ajarkan klien cara berkenalan dengan satu orang

Melibatkan klien dalam interaksi sosial akan mendorong klien untuk melihat dan mersakan secar langsung keuntugan dari berinteraksi sosial serta meningkatakan konsep diri klien

SP 1:Klien dapat memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian.

Setelah ...x interaksi,klien dapat memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian

Masukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian.

Memasukkan kegiatan berbincang-bincang ke dalam kegiatannharian akan memabantu klien mencapai interaksi sosial secara bertahap

SP 2:Jadwal kegiatan harian klien dapat terevaluasi mengenal kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain.

Setelah ...x interaksi,klien dapat mengevaluasi kegiatan harian klien mengenai kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain.

Evaluasi kegiatan harian klien mengenai kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain.

Evaluasi sebagai upaya untuk merencanakan kegiatan selanjutnya apakah klien bisa melakukan interaksi sosial dengan dua orang atau lebih

SP 2:Klien dapat memraktikkan

Setelah ...x interaksi,klien

Dorong klien untuk mempraktekan cara

Melibatkan klien dalam interaksi

Page 12: SP

cara berkenalan dengan satu orang

dapat mempraktikan cara berkenalan dengan satu orang

berkenalan dengan satu orang.

sosial akan mendorong klien untuk melihat dan merasakan secara langsung keuntungan dari berinteraksi sosial serta meningkatkan konsep diri klien.

SP 2:Klien dapat memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.

Setelah ...x interaksi,klien dapat memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.

Masukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian

Memasukkan kegiatan berbincan-bincang dengan orang lain ke dalam kegiatan harian akan memabantu klien mencapai interaksi sosaial secara bertahap.

SP 3:Klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

Setelah ...x interaksi,klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

Evaluasi jadwal kegiatan harian klien.

Evaluasi sebagai upaya untuk merencanakan kegiatan selanjutnya apakah klien bisa melakukakn interaksi sosial dengan dua orang atau lebih

SP 3:Klien dapat berkenalan dengan dua orang atau lebih

Setelah ...x interaksi,klien dapat berkenalan dengan dua orang atau lebih

Dorong klien untuk dapat berkenalan dengan dua orang atau lebih.

Melibatkan klien dalam u=interaksi sosial akan mendorong klien untuk melihat dan

Page 13: SP

merasakan secara langsung keuntungan dari berinteraksi sosial serta meningkatkan konsep diri klien

SP 3:Klien dapat memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan dua orang atau lebih ke dalam jadwal kegiatan harian

Setelah ...x interaksi,klien dapat memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan dua orang atau lebih ke dalam jadwal kegiatan harian

Masukkan kegiatan berbincang-bincang dengan dua orang atau lebih ke dalam jadwal kegiatan harian.

Memasukkan kegiatan berbincan-bincang dengan orang lain ke dalam kegitan harian akan membantu klien mencapai interaksi sosial secara bertahap

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN UNUTK KLIEN RISIKO BUNUH DIRI

Nama Klien : Ruangan :

Page 14: SP

No.CM : Dx. Medis : Risiko Bunuh Diri

TglNo.

DiagnosaDiagnosis Keperawatan Tujuan

PerencanaanKriteria Evaluasi Intervensi Rasional

14/1/13 (00150) Risiko Bunuh Diri SP 1:Perawta dapat mengidentifikasi benda-benda yang membahayakan klien

Setelah 3x interaksi, perawat dapat mengidentifikasi benda-benda yang membahayakan klien

Identifikasi benda-benda yang membahayakan klien

Mencegah timbulnya upaya bunuh diri klien

SP1 :Perawata dapat mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan klien

Setelah 3x interaksi perawat dapat mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan klien

amankan benda-benda yang dapat membahayakan klien

Mencegah timbulnya upaya bunuh diri klien

SP 1:Perawat melakukan kontak treatment

Setelah 3x interaksi perawat melakukan kontak treatment

Lakukan kontak treatment

Mencegah terjadinya tindakan bunuh diri klien

SP 1:Perawat dapat mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri

Setelah 3x interaksi perawat dapat mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri

ajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri

Mencegah terjadinya tindakan bunuh diri klien

SP 1:perawat dapat melatih

Setelah 3x interaksi perawat dapat melatih mengendalikan

latih mengendalikan dorongan bunuh diri klien

Memberikan alternatif tindakan untuk mengendalikan

Page 15: SP

mengendalikan dorongan bunuh diri klien

dorongan bunuh diri klien

dorongan bunuh diri akan mencegah upaya klien untuk bunuh diri

SP2:klien dapat mengedentifikasi asoek positif klien

Setelah 3x interaksi, klien dapat mengidentifikasi aspek positif klien

Identifikasi aspek positif klien

Aspek positif yang diunkapkan klien akan meningkatakan harga diri sehingga dorongan bunuh diri tidak terjadi.

SP2: Klien dapat berpikir positif terhadap dirinya

Setelah 3x interaksi Klien dapat berpikir positif terhadap dirinya

Dorong klien untuk berpikir positif tentang dirinya

Bila klien senantiasa berpikir positif terhadap perjalanan hidupnya akan memberikan semangat hidup klien

SP2:Klien dapat menghargai dirinya sebagai individu

Setelah 3x interaksi, klien dapat menghargai dirinya sebagai individu

Dorng klien untuk menghargai dirinya sebahgai individu

Bila klien berpikir positif terhadap dirinya bahwa dirinya sebagai individu yang berharga akan memberikan semangay hidup klien

SP3:Klien dapat mengidentifikasi pola koping yang biasa dilakukan

Setelah 3x interaksi, klien dapat mengidentifikasi pola koping yang biaas digunakan

Identifikasi pola koping yang biasa dilakukan klien

Pola koping yang sudah teridentifikasi akan membantu perawat dalam memberikan beberapa alternatif yang dapat dilakukan klien dalam

Page 16: SP

menyelesaikan masalah.

SP3:Klien dapat menilai pola koping yang biasa dilakukan

Setelah 3x interaksi klien dapat menilai pola koping yang biasa dilakukan

Dorong klien untuk menilai pola koping yang biasa dilakukan

Bila klien dapat menilai koping dirinya dengan baik akan membantu menyelesaikan masalah dan menghambat dorongan untuk bunuh diri

SP3: Klien dapat mengidentifikasi pola koping yang konstruktif

Setelah 2x interaksi, klien dapat mengidentifikasi pola koping yang konstruktif

Dorong klien untuk mengidentifikasi pola koping yang konstruktif

Bila klien mengidentifikasi pola koping yang adaptif menjadi modal utama dalam menyelesaikan masalah lain di waktu yang lain setelah pulang dari rumah sakit jiwa

SP3:Klie dapat memilih pola koping yang konstruktif

Setelah 3x interaksi, klien dapat memilih pola koping yang konstruktif

Dorong klien untuk memilih pola koping yang konstruktif

Bila klien dapat memilh pola koping yang konstruktif, perawat akan memberikan penghargaan dan kesempatan pada klien untuk dapt menyelesakan masalh secara mandiri

SP3:Klien dapat

Setelah 3x interaksi, klien dapat menerapkan

Dorong klien untuk menerapkan pola

Bila klien dapat menerapkan pola

Page 17: SP

menerapkan pola koping konstruktif dalam kegiatan harian

pola koping konstruktif dalam kegiatan harian

kopingkonstruktif dalam kegiatan harian

koping konstruktif dalam kegiatan harian menunjukan klien dapat mengaplikasikan pola koping dalam menyelesaikan masalah

SP4:Klien dapat membuat rencana masa depan yang realistis bersama perawat

Setelah 3x interaksi, klien dapat membuat rencana masa depan yang realistis bersama perawat

Dorong klien untuk membuat rencana masa depan yang realistis bersama perawat

Rencana masa depan yang ralistis dan telah disepakati dan memberikan semangat hidup baru bagi klien

SP4:Klien dapat mengidentifikasi cara mencapai rencana masa depan yang realistis

Setelah 3x interaksi, klien dapat mengidentifikasi sara mencapai rencana masa depan yang realistis

Dorong klien untuk menidentifiaksi cara mencapai rencana masa depan yang realistis

Setelah membuat rencan yang realistik dan mengidentifikasi cara pencapaian akan membantu klien secara tekinik dalam mencapai rencana tersebut

SP4:Klien dapat melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa depan yang realistis

Setelah 3x interaksi, klien dapat melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa depan yang realistis

Dorong klien untuk melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa depan yang realistis

Dorong klien untuk melakukan kegiatan dalam rangka meraih masadepan merupakan sasaran perawat bagi klien yang mampu menyelesaikan masalahnya secara mandiri

Page 18: SP

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KLIEN WAHAM

Nama Klien : Ruangan :

Page 19: SP

No. CM : Dx. Medis :

Tgl.

No. DX Diagnosa Keperawatan TujuanPerencanaan

Kriteria Evaluasi Intervensi RasionalPerubahan proses pikir: waham SP 1:

Klien dapat mengenal orientasi realitanyaSP 1:Klien dapat menjelaskan tentang kebutuhan yang tidak terpenuhiSP 1:Klien dapat mememnuhi kebutuhannyaSP 1:Klien dapat memasukkan dalam jadwal kegiatan harianSP 2:Klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan hariannyaSP 2:Klien dapat berdiskusi tentang kemampuan yang

Page 20: SP

dimilikiSP 2:Klien dapat melatih kemampuan yang dimilikiSP 3:Klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan hariannyaSP 3:Klien mendapatkan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teraturSP 3:Klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KLIEN YANG MENGALAMI DEFISIT PERAWATAN DIRI

Nama Klien : Ruangan :

No. CM : Dx. Medis :

Tgl. No. Dx.

Diagnosa Keperawatan TujuanPerencanaan

Kriteria Evaluasi Intervensi RasionalDefisit Perawatan Diri SP 1: Setelah ...x Kaji kemampuan Kegiatan mengkaji

Page 21: SP

Dapat mengkaji kemampuan klien dalam perawatan diri yang meliputi mandi, berpakaian/berhias, makan dan minum serta BAK/BAB secara mandiri

interaksi,klien Dapat mengkaji kemampuan klien dalam perawatan diri yang meliputi mandi, berpakaian/berhias, makan dan minum serta BAK/BAB secara mandiri

klien dalam perawatan diri yang meliputi mandi, berpakaian/berhias, makan dan minum serta BAK/BAB secara mandiri

merupakan tahap awal untuk mengidentifikasi kebutuhan klien dalam perawatan diri sehingga intervensi lebih efektif.

SP 1:Klien mendapatkan latihan tentang cara melakukan mandi, berpakaian/berhias, makan dan minum serta BAK/BAB secara bertahap

Setelah ...x interaksi,klien mendapatkan latihan tentang cara melakukan mandi, berpakaian/berhias, makan dan minum serta BAK/BAB secara bertahap

Latih klien untuk melakukan mandi, berpakaian/berhias, makan dan minum serta BAK/BAB secara bertahap

Latihan yang dilakukan secara bertahap akan memudahkan perawat untuk mengevaluasi keberhasilan klien dalam perawatan diri.

SP 1:Klien dapat memasukkan latihan perawatn diri ke dalam jadwal kegiatan harian

Setelah ...x interaksi,klien dapat memasukkan latihan perawatn diri ke dalam jadwal kegiatan harian

Masukkan latihan perawatan diri ke dalam jadwal kegiatan harian

Memasukkan latihan perawatan diri dalam jadwal kegiatan harian akan mememberikan kemudahan klien dalam proses pembiasaan sehingga perawatan diri sebagai kebutuhan.

SP 2:Klien dapat mengevaluasi kegiatan

Setelah ...x interaksi,klien

Evaluasi kegiatan perawatan diri klien

Evaluasi diperlukan dalam

Page 22: SP

perawatan diri klien dalam jadwal kegiatan hariannya.

dapat mengevaluasi kegiatan perawatn diri klien dalam jadwal kegiatan hariannya.

dalam jadwal kegiatan hariannya.

menentukkan intervensi selanjutnya.

SP 2:Klien mendapatkan latihan cara melakukan mandi, berpakaian/berhias, makan dan minum serta BAB/BAK secara mandiri.

Setelah ...x interaksi,klien mendapatkan latihan cara melakukan mandi, berpakaian/berhias, makan dan minum serta BAB/BAK secara mandiri.

Latih klien untuk melakukan mandi, berpakaian/berhias, makan dan minum serta BAB/BAK secara mandiri.

Setalah dilakukan latihan perawatan diri secara bertahap perawat mampu memberikan rekomendasikan klien untuk melatih diri secara mandiri.