Sp Behaviour

27
BAB I PENDAHULUAN Gangguan kepribadian adalah gangguan psikologis kronis yang sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Memiliki gangguan kepribadian dapat mempengaruhi pekerjaan seseorang, keluarga, dan kehidupan sosial seseorang. Gangguan kepribadian ada yang kontinum sehingga terdapat gangguan dari ringan sampai berat dalam menunjukkan sejauh mana fitur gangguan kepribadian orang tertentu. Sementara kebanyakan orang dapat hidup cukup normal dengan gangguan kepribadian ringan (atau lebih sederhana ciri-ciri kepribadian), selama masa stress meningkat atau tekanan-tekanan eksternal (pekerjaan, keluarga, hubungan baru, dll). Gejala dari gangguan kepribadian akan semakin parah dan mulai serius mengganggu fungsi emosional dan psikologis mereka. Salah satu wujud dari masalah-masalah tersebut adalah apa yang kemudian dikenal sebagai perilaku antisosial. 1 Pada awalnya para ahli tidak menggolongkan perilaku antisosial sebagai bentuk dari gangguan mental. Hal ini karena mereka tidak melihat adanya gejala-gejala yang mengarah ke hal tersebut. Satu hal yang bersifat paradoksal dalam psikopatologi adalah bahwa beberapa orang yang mengalami ini secara intelektual adalah 1

description

ked jiwa

Transcript of Sp Behaviour

Page 1: Sp Behaviour

BAB I

PENDAHULUAN

Gangguan kepribadian adalah gangguan psikologis kronis yang sangat mempengaruhi

kehidupan seseorang. Memiliki gangguan kepribadian dapat mempengaruhi

pekerjaan seseorang, keluarga, dan kehidupan sosial seseorang. Gangguan

kepribadian ada yang kontinum sehingga terdapat gangguan dari ringan sampai berat

dalam menunjukkan sejauh mana fitur gangguan kepribadian orang tertentu.

Sementara kebanyakan orang dapat hidup cukup normal dengan gangguan

kepribadian ringan (atau lebih sederhana ciri-ciri kepribadian), selama masa stress

meningkat atau tekanan-tekanan eksternal (pekerjaan, keluarga, hubungan baru, dll).

Gejala dari gangguan kepribadian akan semakin parah dan mulai serius mengganggu

fungsi  emosional dan psikologis mereka. Salah satu wujud dari masalah-masalah

tersebut adalah apa yang kemudian dikenal sebagai perilaku antisosial. 1

Pada awalnya para ahli tidak menggolongkan perilaku antisosial sebagai bentuk dari

gangguan mental. Hal ini karena mereka tidak melihat adanya gejala-gejala yang

mengarah ke hal tersebut. Satu hal yang bersifat paradoksal dalam psikopatologi

adalah bahwa beberapa orang yang mengalami ini secara intelektual adalah normal,

namun disegi lain memiliki kepribadian yang abnormal. Cukup lama kondisi

paradoks ini sulit dijelaskan. Hal tersebut diterima tanpa adanya pertanyaan. Selain

itu, cukup dipahami bahwa adanya disintegrasi dari penyebab dan intelektual yang

menghasilkan gangguan mental.2

Banyak dari mereka yang antisosial tidak menunjukan gejala umum gangguan mental

seperti disorientasi, gangguan berpikir, gangguan persepsi dan bentuk lain dari

perilaku patologis. Philippe Pinel pada akhir abad ke-18 menggambarkan bahwa

orang-orang yang destruktif dan agresif tidak memiliki simptom umum seperti orang

yang terganggu mentalnya. Pada awal abad ke-19, orang-orang antisosial

1

Page 2: Sp Behaviour

digambarkan sebagai orang yang tidak bermoral. Mereka disebut moral imbesil.

Secara bertahap kondisi ini digambarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.2

Pada akhir abad ke-19, istilah psikopat mulai digunakan untuk mereka yang

berperilaku antisosial. Pada saat panduan diagnostik dari American Psychiatric

Association dipublikasikan pada awal tahun 1950-an psikopat dan sosiopat

diperkenalkan sebagai komponen stress dan sosiokultural dari perilaku dan

mengurangi peran teori konstitusional yang pada awalnya mendominasi penelahaan

tentang masalah ini. Saat edisi kedua dari panduan ini diterbitkan tahun 1968 istilah

mulai ditinggalkan dan munculah istilah antisocial personality.2

Orang dengan gangguan kepribadian antisosial (antisocial personality disorder)

secara persisten melakukan pelanggaran terhadap hak-hak orang lain dan sering

melanggar hukum. Mereka mengabaikan norma dan konvensi sosial, impulsif, serta

gagal dalam membina hubungan interpersonal dan pekerjaan. Meski demikian

mereka sering menunujukkan kharisma dalam penampilan luar mereka dan paling

tidak memiliki intelegensi rata-rata. Ciri yang paling menonjol dari mereka adalah

tingkat kecemasan yang rendah ketika berhadapan dengan situasi yang mengancam

dan kurangnya rasa bersalah dan menyesal atas kesalahan yang telah mereka lakukan.

Hukuman biasanya hanya memberi sedikit dampak dalam perilaku mereka. Meski

orang tua atau orang lain menghukum mereka untuk kesalahan yang mereka lakukan,

mereka tetap menjalani kehidupan yang tidak bertanggung jawab dan impulsif. Laki-

laki cenderung menerima diagnosis kepribadian antisosial daripada perempuan

(Robins, Locke, & Reiger, 1991). Tingkat prevalensi dalam sampel komunitas

berkisar antara 3% sampai 6% pada laki-laki dan sekitar 1% untuk perempuan. Untuk

mendiagnosis perilaku antisosial orang itu paling tidak harus berumur 18 tahun.

Survey di Amerika Serikat lebih dari 3,5% populasi memenuhi kriteria Gangguan

Kepribadian Antisosial, dengan perbandingan pria 4 kali lebih banyak daripada

wanita dan orang kulit putih lebih banyak dibandingkan dengan orang kulit hitam3,4

2

Page 3: Sp Behaviour

Secara virtual sulit untuk memperkirakan kasus antisocial personality di dalam

masyarakat. Hanya sedikit dari mereka yang dirawat dipusat rehabilitasi mental.

Dalam kenyataannya banyak rumah sakit yang secara terang-terangan menolak

mereka dengan alasan bahwa institusi tersebut tidak diperuntukkan bagi mereka.

Sejumlah besar pria dan wanita dengan kepribadian antisosial menemukan cara

sendiri untuk mengatasi permasalahannya, namun disisi lain sangat sedikit upaya

untuk menangani mereka yang berperilaku kriminal. Sejumlah orang antisosial

lainnya tetap tinggal di lingkungannya sehingga dapat mempengaruhi keluarga

maupun teman-temannya.

Pada dasarnya seorang yang memiliki kepribadian antisosial tidak mampu untuk

bersikap hangat dan membina relasi interpersonal yang baik. Mereka tidak mampu

membina persahabatan atas dasar rasa percaya dan afeksi. Pada saat pendapat atau

sikap orang yang antisosial tidak diterima mereka dapat menjadi berbahaya dan

mungkin akan melakukan kekerasan. Karena mereka tidak memiliki nurani, mereka

mampu berperilaku ekstrim seperti agresif, brutal, atau tingkah laku lain yang

menyakiti.2

3

Page 4: Sp Behaviour

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI

Gangguan kepribadian antisosial atau Antisocial Personality Disorder (ASPD)

dijelaskan oleh American Psychiatric Association's Diagnostic and Statistical

Manual , edisi keempat (DSM-IV-TR), sebagai gangguan kepribadian Axis II yang

ditandai dengan suatu pola yang mendalam dari perasaan mengabaikan dan

pelanggaran terhadap hak orang lain yang dimulai di masa kecil atau masa remaja

awal dan berlanjut sampai dewasa.5

World Health Organization's International Statistical Classification of Diseases and

Related Health Problems, edisi kesepuluh (ICD-10), menjelaskan bahwa gangguan

yang secara konseptual mirip dengan gangguan kepribadian antisosial disebut (F60.2)

gangguan kepribadian yang tidak suka bergaul dengan orang lain atau Dissocial

Personality Disorder. 6

Psikopati dan sinonimnya, sosiopati, adalah istilah yang terkait dengan ASPD.

Psikopati sekarang biasanya dilihat sebagai bagian dari ASPD.7,8 American

Psychiatric Association's Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders

memasukkan berbagai konsep psikopati / sosiopati / kepribadian antisosial dalam

versi awal. Tetapi dimulai dari DSM-III 1980, digunakan untuk menggantikan istilah

Antisocial Personality Disorder dan difokuskan pada perilaku awal daripada

menggunakan penilaian kepribadian.

2.2 EPIDEMIOLOGI

Prevalensi gangguan kepribadian antisosial adalah 3 % pada laki-laki dan 1 % pada

wanita dalam populasi umum.9 Sedangkan di antara pasien psikiatri rawat jalan,

gangguan kepribadian antisosial memiliki prevalensi sekitar 3 - 30 %.10,11 Gangguan

kepribadian antisosial lebih sering ditemukan pada laki – laki dibanding pada

4

Page 5: Sp Behaviour

perempuan. Onset dari gangguan ini umumnya sebelum umur 15 tahun. Anak

perempuan biasanya memiliki gejala sebelum pubertas dan bahkan pada laki – laki

gejala muncul lebih awal. Suatu pola familial ditemukan di mana gangguan ini lima

kali lebih sering sering pada turunan pertama dari pihak laki-laki yang juga memiliki

gangguan kepribadian antisosial dibandingkan dengan kontrol.9 Gangguan

kepribadian ini sering ditemukan pada daerah perkotaan yang miskin dan di antara

penduduk yang berpindah – pindah di area tersebut (urban).9 Prevalensi perilaku

antisosial pada populasi tertentu seperti penjara yang didominasi oleh pelaku

kekerasan ditemukan lebih tinggi. Sebuah studi tentang gangguan mental

menunjukkan bahwa 47 % narapidana pria dan 21 % narapidana wanita memiliki

gangguan kepribadian antisosial.12 Gangguan kepribadian antisosial juga lebih banyak

ditemukan pada pengguna alkohol atau penyalahgunaan obat – obatan. Hal ini

diungkapkan berdasarkan hasil studi mengenai hubungan antara penyalahgunaan dan

ketergantungan obat terhadap gangguan kepribadian antisosial.13

2.3 ETIOLOGI

Kepribadian dibentuk selama masa kanak-kanak, melalui interaksi dari faktor genetik

dan lingkungan. Gangguan kepribadian diduga disebabkan oleh kombinasi pengaruh-

pengaruh genetik dan lingkungan. Beberapa orang mungkin memiliki kerentanan

genetik untuk mengembangkan gangguan kepribadian antisosial dan disertai situasi

kehidupan yang dapat memicu perkembangan sehingga mengarah pada kepribadian

antisosial.14 Penyebab pasti gangguan kepribadian antisosial tidak diketahui. Ada

banyak teori kemungkinan penyebab gangguan kepribadian antisosial antara lain

karena faktor biologi dan genetik, faktor sosial seperti bagaimana seseorang

berinteraksi dalam perkembangan awal dengan keluarga dan lingkungan, dan faktor

psikologis. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada faktor tunggal yang bertanggung

jawab, melainkan ada faktor yang kompleks dan saling terkait dari kemungkinan

faktor tersebut. Jika seseorang memiliki gangguan kepribadian antososial, penelitian

menunjukkan bahwa adanya sedikit peningkatan risiko untuk diwariskan kepada

5

Page 6: Sp Behaviour

anak-anak mereka. Tetapi para ahli percaya bahwa kedua faktor keturunan dan

keadaan lingkungan mempengaruhi perkembangan kondisi.15

A). Faktor Genetik dan Biologi : Robins (1966) menemukan adanya kejadian

peningkatan karakteristik sosiopat dan alkoholisme dalam ayah individu dengan

gangguan kepribadian antisosial. Dimana pada keluarga orang-orang ini, saudara laki-

laki telah memperlihatkan gangguan kepribadian antisosial dan gangguan

penyalahgunaan zat, sedangkan saudara perempuan telah memperlihatkan gangguan

somatisasi. Dalam sebuah penelitian retrospektif terhadap gangguan ini, Raine et al

(1990) melaporkan bahwa indeks underarousal psychophysiological pada usia 15

adalah prediksi kriminalitas pada usia 24 tahun. Secara genetik bisa terkait dengan

pengaruh hormon dan neorutransmitter. Dimana neurotransmitter yang terkait adalah

serotonin seperti hasil sebuah meta-analisis dari 20 studi menunjukkan korelasi antara

ASPD dan metabolisme serotonin 5-hydroxyindoleacetic asam (5-HIAA). Studi ini

menemukan efek ukuran yang wajar, (p = -0.45), menunjukkan bahwa tingkat 5-

HIAA pada individu antisosial sekitar setengah standar deviasi lebih rendah daripada

mereka yang tidak memiliki karakteristik anti sosial.16

B). Faktor Psikologis (Lingkungan) : Bowlby (1944) gangguan kepribadian antisosial

berkorelasi dengan peranan ibu. Glueck dan Glueck (1968) melaporkan bahwa para

ibu dari anak-anak yang mengembangkan gangguan kepribadian menunjukkan

kurangnya disiplin yang konsisten, kurangnya kasih sayang, dan peningkatan insiden

alkoholisme dan impulsif. Kualitas ini berkontribusi terhadap kegagalan untuk

menciptakan lingkungan rumah kohesif dengan struktur yang konsisten dan batas-

batas perilaku. Dalam studi prospektif, resiko ditemukan berada pada anak usia 6

yang sering menunjukkan fitur kepribadian antisosial pada usia 18 tahun.

Gangguan ini menjadi lebih agresif dengan adanya agresi alkohol pada orang yang

bersangkutan. Orang dengan antisocial personality disorder lebih mungkin untuk

penyalahgunaan alkohol atau ketergantungan zat, dan lebih rentan terhadap agresi

6

Page 7: Sp Behaviour

yang berhubungan dengan efek alkohol dibandingkan orang tanpa gangguan

tersebut.16

2.4 DIAGNOSIS

World Health Organization's International Statistical Classification of Diseases and

Related Health Problems, edisi kesepuluh (ICD-10), menjelaskan bahwa gangguan

yang secara konseptual mirip dengan gangguan kepribadian antisosial disebut (F60.2)

gangguan kepribadian yang tidak suka bergaul dengan orang lain atau Dissocial

Personality Disorder.

Hal ini ditandai dengan sedikitnya 3 dari hal berikut ini:

1. Tidak peduli perasaan orang lain

2. Sikap tidak bertanggung jawab dan mengabaikan norma-norma sosial, aturan,

dan kewajiban

3. Ketidakmampuan untuk mempertahankan hubungan, meskipun tidak

memiliki kesulitan dalam membangun hubungan itu

4. Toleransi yang sangat rendah terhadap frustrasi dan ambang yang rendah

untuk pembuangan agresi, termasuk kekerasan

5. Ketidakmampuan untuk memiliki rasa bersalah atau untuk belajar dari

pengalaman, khususnya hukuman

6. Cenderung menyalahkan orang lain

Sedangkan American Psychiatric Association's Diagnostic and Statistical Manual ,

edisi keempat (DSM-IV-TR), mendefinisikan gangguan kepribadian antisosial (dalam

Axis II Cluster B) sebagai:

A) Adanya pola mengabaikan dan melanggar hak orang lain yang terjadi sejak usia

15 tahun, seperti ditunjukkan oleh tiga atau lebih dari berikut ini:

1. Kegagalan untuk mematuhi norma-norma sosial terhadap perilaku yang sah

seperti ditunjukkan dengan berulang kali melakukan tindakan penipuan,

berbohong, atau menipu orang lain untuk keuntungan pribadi atau

kesenangan;

7

Page 8: Sp Behaviour

2. Impulsif atau kegagalan untuk merencanakan masa depan;

3. Iritabilitas dan agresivitas, seperti ditunjukkan oleh perkelahian fisik berulang

atau serangan;

4. Sembrono mengabaikan keselamatan diri dan orang lain;

5. Tidak bertanggung jawab, seperti yang ditunjukkan oleh kegagalan berulang

untuk mempertahankan perilaku kerja yang konsisten;

6. Kurangnya penyesalan, seperti ditunjukkan dengan bersikap acuh tak acuh.

B) Individu adalah minimal berusia 18 tahun

C) Ada bukti dari gangguan perilaku dengan onset sebelum usia 15 tahun 14

D) Terjadinya perilaku antisocial ini tidak berlangsung bersamaan dengan

skizoprenia dan episode mania.

2.5 DIAGNOSIS BANDING

Antisocial personality disorder harus dibedakan dengan gangguan-gangguan

kepribadian seperti dibawah ini :

1. Histrionic personality disorder

Individu dengan Antisocial personality disorder dan Histrionic personality

disorder menunjukan kepribadian yang sama yaitu sama-sama memiliki sikap

impulsive, kegembiraan mencari sesuatu, ceroboh, menggoda dan

manipulative. Namun pada Histrionic personality disorder cenderung

memiliki rasa emosi yang berlebihan dan memiliki karakteristik tidak terdapat

sikap-sikap antisosial.

2. Borderline personality disorder

Individu dengan Borderline personality disorder bersikap manipulative

dengan tujuan mendapatkan pengasuhan, sedangkan pada Antisocial

personality disorder bersikap manipulative untuk mencari keuntungan ,

kekuatan atau bahan kepuasan lainnya.

8

Page 9: Sp Behaviour

3. Narcisistic personality disorder

Individu dengan Antisocial personality disorder dan Narcisistic personality

disorder menunjukan kepribadian yang sama yaitu sama-sama memiliki

kecenderungan keras kepala , ekploitatif dan tidak memiliki rasa empati.

Namun, pada Narcisistic personality disorder tidak terdapat karakteristik-

karakteristik seperti impulsivity, agresi maupun deceit. Selain itu, pada

Antisocial personality disorder tidak membutuhkan rasa kekaguman maupun

timbul rasa iri pada orang lain dan pada Narcisistic personality disorder

sedikit terdapat sejarah conduct disorder pada masa anak- anak dan

melakukan kegiatan kriminal pada saat dewasa. 17

2.6 JENIS

Antisosial adalah orang-orang yang memiliki "kebiasaan" untuk menyakiti orang

disekitarnya, memiliki kebiasaan mencuri dan sulit untuk berteman. Perbedaan antara

psikopat (psychopath) dan sosiopat (sociopath) tidaklah terlalu jelas, setidaknya

menurut American Psychiatric Association's Diagnostic and Statistical Manual , edisi

keempat (DSM-IV-TR) memasukkan dua definisi diatas dalam Antisocial

Personalities karena keduanya memiliki beberapa ciri umum yang sama.19

Tidak hanya adanya perbedaan pendapat apakah ada perbedaan antara sosiopat dan

psikopat, tapi juga mengenai apa saja yang menjadi pembeda diantara keduanya.

Psikopat dan sosiopat sama-sama merupakan individu yang mengabaikan perasaan

dan hak orang lain. Gejala ini sudah bisa muncul saat seeorang berusia 15 tahun yang

biasanya diiringi dengan perilaku kejam terhadap binatang.20

A). Psikopat

Seorang psikopat terlihat sangat menarik, selalu mencoba menarik perhatian orang di

awal bertemu, dan terkadang terkesan normal-normal saja. Sesungguhnya mereka

orang yang mencintai diri (narsis, egois), tidak jujur, sangat tergantung orang lain,

9

Page 10: Sp Behaviour

dan kerap menunjukkan perilaku tidak bertanggungjawab tanpa alasan yang jelas,

atau malah hanya karena merasa lucu saja. Mereka tak pernah mengaku salah, tak

punya rasa empati dan cinta, dan sering mereka terlibat hubungan cinta yang biasa

cenderung romantis. Psikopat biasanya memberikan alasan atas perilaku yang

sembarangan dan terkadang berani, bahkan menuduh orang lain melakukan kesalahan

yang ia perbuat. Mereka jarang belajar dari kesalahan dan sulit mengendalikan

keinginan spontan mereka. Kebanyakan psikopat adalah pria, walau tak diketahui

pasti alasan di belakang dominansi gender ini. Kecenderungan psikopat tak terhalang

batas geografis atau akses informasi. Itu sebab orang awam cenderung percaya

kepada seorang psikopat daripada sosiopat. Kepribadian yang nampak normal dari

psikopat diduga antara lain disebabkan oleh tingkat pendidikan yang lebih baik

daripada sosiopat. Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis) karena

seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya.

B). Sosiopat

Beberapa perilaku, sifat dan tindakan seorang sosiopat, mirip dengan psikopat.

Perbedaannya, sebagian ahli berpendapat sosiopat merupakan perilaku yang kurang

terorganisir. Sosiopat cenderung bertindak secara spontan tanpa memikirkan

konsekuensinya Dari sudut pandang kriminal, kejahatan seorang sosiopat biasanya

tidak terorganisasi dan spontan, sementara kejahatan para psikopat umumnya

direncanakan dengan baik. Untuk alasan ini, psikopat lebih sulit diidentifikasi, tidak

seperti sosiopat yang meninggalkan banyak jejak atas kejahatannya.

Psikopat dan sosiopat tidak mampu merasakan penyesalan atau rasa bersalah. Mereka

tampaknya tidak memiliki hati nurani dan hanya mementingkan diri sendiri. Mereka

sering mengabaikan aturan, adat istiadat, dan hukum, serta tidak peduli saat

tindakannya mungkin membahayakan orang lain.20

10

Page 11: Sp Behaviour

2.7 TREATMENT

Gangguan kepribadian antisosial sangat sulit untuk diobati. Orang-orang dengan

gangguan ini tidak menginginkan pengobatan dan berpikir bahwa mereka tidak

membutuhkan pengobatan. Tetapi karena gangguan kepribadian antisosial pada

dasarnya adalah sebuah cara hidup, bukan suatu kondisi yang dapat disembuhkan

seperti penyakit pada umumnya, orang yang terkena mungkin membutuhkan

pendekatan , perawatan jangka panjang dan tindak lanjut. Orang dengan gangguan

kepribadian antisosial memerlukan pengobatan untuk gangguan yang lain, seperti

gangguan depresi atau kecemasan. Penyedia layanan kesehatan medis dan mental

dengan pengalaman mengobati gangguan kepribadian antisosial adalah yang paling

mungkin untuk membantu pasien ini. Mereka yang terlibat dalam perawatan

seseorang dengan gangguan kepribadian antisocial yaitu sebuah keluarga atau dokter

perawatan primer, seorang psikiater, seorang psikoterapis, seorang apoteker, dan

anggota keluarga lainnya. Sedangkan beberapa pilihan perawatan yang tersedia untuk

gangguan kepribadian antisosial, yaitu psikoterapi, ketrampilan memanajemen stress

dan kemarahan, obat dna farmakoterapi, serta rawat Inap. Perlakuan terbaik atau

kombinasi perawatan tergantung pada situasi tertentu setiap orang dan keparahan

gejala.

A). Psikoterapi

Psikoterapi adalah cara utama untuk mengobati gangguan kepribadian antisosial.

Psikoterapi adalah istilah umum untuk proses mengobati kondisi atau keadaan mental

seseorang.Jenis psikoterapi yang digunakan untuk mengobati gangguan kepribadian

antisosial dapat meliputi:

1. Terapi perilaku kognitif. Jenis terapi ini membantu untuk mengungkap hal yang

tidak baik, keyakinan dan perilaku negatif dan menggantinya dengan perilaku,

yang positif.

11

Page 12: Sp Behaviour

2. Psikoterapi psikodinamik. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran pikiran bawah sadar dan perilaku dengan pencerahan mengubah

dampak negatif mereka.

3. Psychoeducation. Terapi pendidikan berbasis mengajarkan tentang semua aspek

kondisi, termasuk pengobatan, menguasai strategi dan kemampuan memecahkan

masalah.

Psikoterapi dapat diberikan dalam sesi individu, terapi kelompok, atau dalam sesi

yang mencakup keluarga atau bahkan teman. Hasil dari jenis psikoterapi tergantung

pada situasi setiap individu seseorang.

B). Keterampilan untuk anggota keluarga

Jika Anda memiliki orang yang dicintai dengan gangguan kepribadian antisosial,

sangat penting bahwa Anda juga mendapatkan bantuan untuk diri sendiri Psikiater

dengan pengalaman mengelola kondisi ini dapat membantu mengajarkan

keterampilan untuk melindungi diri dari tindakan agresif, kekerasan dan kemarahan

untuk gangguan kepribadian antisosial. Mereka juga dapat merekomendasikan

strategi menghadapi masalah. Mintalah orang-orang di tim pengobatan untuk

referensi. Mereka juga mungkin dapat merekomendasikan kelompok dukungan bagi

keluarga dan teman-teman yang terkena gangguan kepribadian antisosial.

C). Obat

Tidak ada obat khusus disetujui oleh Administrasi Makanan dan Obat untuk

mengobati gangguan kepribadian antisosial. Namun, beberapa jenis obat-obatan

psikiatri dapat membantu dengan kondisi tertentu kadang-kadang dikaitkan dengan

gangguan kepribadian antisosial:

1. Obat antidepresan. Antidepresan dapat membantu meningkatkan perasaan

depresi, marah, impulsif, mudah marah atau putus asa.

2. Mood stabilizer drug. Sebagaimana namanya, stabilisator suasana hati dapat

membantu bahkan keluar perubahan suasana hati atau mengurangi lekas marah,

impulsif dan agresi.

12

Page 13: Sp Behaviour

3. Obat Anti cemas. Ini dapat membantu dengan kecemasan, agitasi atau insomnia.

Namun dalam beberapa kasus, mereka dapat meningkatkan perilaku impulsif.

4. Obat Antipsikotik. Juga disebut neuroleptik, ini mungkin sangat membantu jika

gejala termasuk kehilangan sentuhan dengan kenyataan (psikosis) atau, dalam

beberapa kasus, kecemasan atau kemarahan masalah yang hadir.

D). Rawat inap dan perawatan perumahan program

Dalam beberapa kasus, gejala-gejala gangguan kepribadian antisosial mungkin begitu

parah sehingga rumah sakit psikiatris diperlukan. Rawat inap psikiatri umumnya

direkomendasikan hanya ketika orang tidak mampu merawat diri dengan baik atau

berada dalam bahaya langsung merugikan diri sendiri atau orang lain. Pilihan rawat

inap psikiatri termasuk 24-jam perawatan rawat inap, rawat inap sebagian atau hari,

atau perawatan perumahan, yang menawarkan tempat yang mendukung untuk hidup.

2.8. PROGNOSIS

Jika ganguan keperibadian anti sosial berkembang, perjalanan penyakitnya tidak

mengalami remisi, dan puncak perilaku antisosial biasanya terjadi pada masa remaja

akhir dengan prognosisnya yang bervariasi. Beberapa laporan menyatakan bahwa

gejala menurun saat pasien semakin bertambah umur. Banyak pasien memiliki

gangguan somatisasi dan keluahan fisik multiple, gangguan depresif, gangguan

penggunaan alkohol dan penyalahgunaan zat lainnya. Gangguan yang umum terjadi

pada individu dengan kepribadian antisosial adalah gangguan depresi, gangguan

alkohol, dan zat-zat tertentu (obat-obatan terlarang). Walaupun treatment terkadang

bisa sukses, perubahan tidaklah cepat bila penderita mengalami gangguan antisosial

berat. Di beberapa kasus, perhatian keluarga yang dekat dengannya mempengaruhi

prognosis pasien.

Bila prognosis tidak baik, ini dipengaruhi oleh 2 faktor. Pertama, gangguan ini akibat

kegagalan dalam menerima norma sosial sehingga sering dipenjarakan karena

tindakan kriminal. Kedua, kurangnya kemampuan untuk memahami gangguan yang

13

Page 14: Sp Behaviour

dihadapi. Orang dengan gangguan antisosial biasanya melihat dunia sebagai sumber

masalah, bukan dirinya, sehingga tidak merasa perlu untuk melakukan pengobatan.

Jika ada perbaikan, ini biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama.

14

Page 15: Sp Behaviour

BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai Gangguan Kepribadian Antisosial diatas, dapat kami

simpulkan sebagai berikut :

1. Gangguan kepribadian adalah gangguan psikologis kronis yang sangat

mempengaruhi kehidupan seseorang. Memiliki gangguan kepribadian negatif

dapat mempengaruhi pekerjaan seseorang, keluarga, dan kehidupan sosial

seseorang.

2. Pada dasarnya seorang yang memiliki kepribadian antisosial tidak mampu

untuk bersikap hangat dan membina relasi interpersonal yang baik. Mereka

tidak mampu membina persahabatan atas dasar rasa percaya dan afeksi.

3. Gangguan kepribadian antisosial atau Antisocial Personality Disorder

(ASPD) dijelaskan sesuai (DSM-IV-TR), sebagai gangguan kepribadian Axis

II yang ditandai dengan “ suatu pola yang mendalam dari perasaan

mengabaikan dan pelanggaran terhadap hak orang lain yang dimulai di masa

kecil atau masa remaja awal dan berlanjut sampai dewasa ". sedangkan

menurut WHO (ICD 10), Gangguan kepribadian antisocial merupakan

gangguan kepribadian yg tidak suka bergaul dgn orang lain.

4. Prevalensi gangguan kepribadian antisosial secara umum lebih banyak terjadi

pada laki-laki. Sedangkan di antara pasien psikiatri rawat jalan, gangguan

kepribadian antisosial memiliki prevalensi sekitar 3 - 30 %. Onset dari

gangguan ini umumnya sebelum umur 15 tahun.

5. Penyebab dari timbulnya gangguan keprtibadian antisosial masih belum bisa

dijelaskan, namun para ahli memiliki beberapa hipotesis, diantaranya faktor

keturunan dan keadaan lingkungan.

6. Diagnosis gangguan kepribadian antisocial ini bisa dibuat berdasarkan criteria

DSM-IV-TR ataupun dengan berpedoman pada ICD 10.

15

Page 16: Sp Behaviour

7. Diagnosis banding dari gangguan kepribadian antisocial diantaranya,

Histrionic personality disorder, Borderline personality disorder, Narcisistic

personality disorder.

8. Secara umum, gangguan kepribadian antisosial dibagi menjadi dua yaitu,

psikopat dan juga sosiopat.

9. Gangguan kepribadian antisosial sangat sulit untuk diobati. Orang orang

dengan gangguan ini tidak menginginkan pengobatan dan berpikir bahwa

mereka tidak membutuhkan pengobatan. Dimana pengobatan yang bisa

dilakukan seperti, psikoterapi, ketrampilan memanajemen stress dan

kemarahan, pemberian obat-obatan, dan rawat inap.

16

Page 17: Sp Behaviour

DAFTAR PUSTAKA

1. http://belajarpsikologi.com/gangguan-kepribadian/

2. http://anakpohon.wordpress.com/2011/12/22/sikap-anti-sosial/

3. http://sosbud.kompasiana.com/2010/04/04/gangguan-kepribadian-antisosial-

psikopat/

4. http://abidinblog.blogspot.com/2008/11/gangguan-kepribadian-antisosial.html

5. Antisocial Personality Disorder – Diagnostic and Statistical Manual of Mental

Disorders Fourth edition Text Revision (DSM-IV-TR) American Psychiatric

Association (2000) pp. 645–650

6. dissocial Personality Disorder – International Statistical Classification of

Diseases and Related Health Problems 10th Revision (ICD-10)

7. Robert D. Hare. Psychopathy and Antisocial Personality Disorder: A Case of

Diagnostic Confusion, Psychiatric Times. Vol. 13 No. 2 February 1, 1996

8. Antisocial Personality Disorder: European Description. Mentalhealth.com.

Retrieved on 2011-12-07.

9. Kaplan, Shadock. Gangguan Kepribadian. Sinoposis Psikiatri. Edisi Kesepuluh.

New York, USA: the Univ. of the new York Univ. medical Centre; 2007.

10. Internet Mental Health – Antisocial Personality Disorder. Mentalhealth.com.

Retrieved on 2011-12-07.

11. Antisocial Personality Disorder – Diagnostic and Statistical Manual of Mental

Disorders Fourth edition Text Revision (DSM-IV-TR) American Psychiatric

Association(2000) pp. 645–650

12. Fazel, Seena; Danesh, John (2002). "Serious Mental Disorder in 23 000

Prisoners: A Systematic Review of 62 Surveys". The Lancet 359 (9306):

545. DOI:10.1016/S0140-6736(02)07740-1

13. Moeller, F. Gerard; Dougherty, Donald M. (2006). "Antisocial Personality

Disorder, Alcohol, and Aggression". Alcohol Research & Health. National

Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism. 

17

Page 18: Sp Behaviour

14. Anne-Marin B. Cooper, M.D. Antisocial Personality Disorder (APD). Health.am ,

Health Centers , Mental Health , Mental Disorders , Personality Disorders. 2006

15. Cohen P. Child development and personality disorder. Psychiatric Clinics of

North America. 2008;31:477

16. F. Gerard Moeller, M.D., and Donald M. Dougherty, Ph.D. Antisocial Personality

Disorder,Alcohol, and Aggression. Vol. 25, No. 1, 2001

17. Maslim Rusdi dr . BUKU SAKU Diagnosis Gangguan Jiwa.

Jakarta,juni2003 .;70-74

18. J. Reid Meloy, Ph.D. Antisocial Personality Disorder.2007.;10-11

19. http://www.behavenet.com/capsules/disorders/antisocialpd.htm

20. Louis b. Schlesinger (1980) Distinctions between Psychopathic, Sociopathic and

anti-Social Personality Disorders. Psychological Reports: Volume 47, Issue , pp.

15-21.

18