Penganggaran Sp

50
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu organisasi maupun perusahaan pasti memiliki anggaran, baik operasional ataupun modal/investasi. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam satuan moneter. Anggaran digunakan untuk mengendalikan biaya dan menentukan bidang-bidang masalah dalam organisasi tersebut dengan membandingkan hasil kinerja yang telah dianggarkan secara periodik. Agar anggaran itu tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan kerja sama yang baik antara bawahan dan atasan, pegawai dengan manajer dalam penyusunan anggaran. Pada sektor publik, anggaran harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan. Anggaran pada sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter yang menggunakan dana milik rakyat. Tahap penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif 1

Transcript of Penganggaran Sp

Page 1: Penganggaran Sp

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam suatu organisasi maupun perusahaan pasti memiliki anggaran,

baik operasional ataupun modal/investasi. Anggaran merupakan pernyataan

mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu

tertentu yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Anggaran digunakan untuk mengendalikan biaya dan menentukan

bidang-bidang masalah dalam organisasi tersebut dengan membandingkan

hasil kinerja yang telah dianggarkan secara periodik. Agar anggaran itu tepat

sasaran dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan kerja sama yang baik

antara bawahan dan atasan, pegawai dengan manajer dalam penyusunan

anggaran.

Pada sektor publik, anggaran harus diinformasikan kepada publik

untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan. Anggaran pada sektor

publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap

program dan aktivitas dalam satuan moneter yang menggunakan dana milik

rakyat. Tahap penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran yang

tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan

perencanaan yang telah disusun.

Fungsi anggaran adalah sebagai alat perencanaan yang salah satunya

digunakan untuk menentukan indikator kinerja. Dalam UU Nomor 32 Tahun

2004 Tentang Pemerintah Daerah dan UU Nomor 33 tahun 2004 Tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,

membuka peluang yang luas bagi daerah untuk mengembangkan dan

membangun daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan prioritas masing-

masing. Dengan berlakunya UU tersebut di atas akan membawa

konsekuensi bagi pemerintah daerah dalam bentuk pertanggungjawaban atas

pengalokasian dana yang dimiliki dengan cara yang efektif dan efisien,

1

Page 2: Penganggaran Sp

khususnya dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan pelayanan umum

kepada masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalahanya adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan penganggaran sektor publik?

2. Apa pentingnya anggaran sektor publik?

3. Apa fungsi anggaran sektor publik?

4. Apa saja jenis-jenis anggaran sektor publik?

5. Apa prinsip anggaran sektor publik?

6. Bagaimana proses penyusunan anggaran sektor publik?

7. Apa prinsip pokok dalam siklus anggaran sektor publik?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian penganggaran sektor publik

2. Untuk mengetahui dan memahami pentingnya anggaran sektor publik

3. Untuk mengetahui fungsi anggaran sektor publik

4. Untuk mengetahui jenis-jenis anggaran sektor publik

5. Untuk mengetahui dan memahami prinsip anggaran sektor publik

6. Untuk mengetahui proses penyusunan anggaran sektor publik

7. Untuk mengetahui prinsip pokok dalam siklus anggaran sektor publik

1.4. Manfaat

1.4.1. Bagi Mahasiswa

1. Dapat mengetahui mengenai penganggaran sektor publik.

2. Dapat melatih kemampuan menulis demi kelancaran penyusunan

makalah-makalah berikutnya.

1.4.2. Bagi Universitas Negeri Surabaya

1. Memberi masukan pada penyusunan kurikulum program studi

dalam menyiapkan lulusan yang kompeten.

2

Page 3: Penganggaran Sp

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian dan Konsep Anggaran Sektor Publik

Istilah sektor publik memiliki pengertian yang bermacam-macam, hal

tersebut merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga

setiap disiplin ilmu (ekonomi, politik dan sosial) memiliki cara pandang

yang berbeda-beda.

Menurut Mardiasmo (2004:2) dijelaskan mengenai pengertian sektor

publik dilihat dari sudut pandang ilmu ekonomi yaitu sebagai berikut:

”Sektor publik adalah suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan

usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka

memenuhi kebutuhan dan hak publik.”

Jadi, sektor publik merupakan suatu wadah pemerintah untuk

menghasilkan barang dan pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan

publik dengan mengutamakan kesejahteraan masyarakat. Dalam

menjalankan segala aktivitasnya sektor publik menyusun seluruh kegiatan

dan program kerjanya dalam sebuah anggaran.

Anggaran pada sektor publik memiliki fungsi yang sama dengan

anggaran pada perusahaan komersil, yaitu sebagai pernyataan mengenai

rencana kerja yang akan dilakukan pada periode waktu tertentu. Anggaran

sektor publik menurut Mardiasmo (2004:62) yaitu sebagai berikut:

”Anggaran sektor publik merupakan suatu rencana kegiatan yang

dipresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan balanja

dalam satuan moneter.”

Anggaran sektor publik merupakan rincian seluruh aspek kegiatan

yang akan dilaksanakan yang tersusun atas rencana pendapatan dan

pengeluaran yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun.

Menurut National Committee on Governmental Accounting (NCGA),

saat ini Governmental Accounting Standarts Board (GASB), definisi

anggaran (budget) sebagai berikut:

3

Page 4: Penganggaran Sp

“…. Rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang

diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya

dalam periode waktu tertentu.”

Anggaran publik berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan dalam

bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter.

Anggaran berisi estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi di

masa yang akan datang.

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang

hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam

ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk

mempersiapkan anggaran. Penganggaran dalam organisasi sektor publik

merupakan tahapan yang cukup rumit dan mengandung nuansa politik yang

tinggi. Hal tersebut berbeda dengan penganggaran sektor swasta yang relatif

kecil nuansa politisnya. Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari

rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik, namun sebaliknya pada

sektor publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik untuk

dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan. Anggaran sektor publik

merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan

pelaksanan program-program dibiayai dengan uang publik.

Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah

alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter.

Anggaran merupakan artikulasi dari hasil perumusan strategi dan

perencanaan strategik yang telah dibuat. Penganggaran sektor publik harus

diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.

Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik

meliputi:

1. Aspek perencanaan

2. Aspek pengendalian

3. Aspek akuntabilitas publik

4

Page 5: Penganggaran Sp

2.2. Pentingnya Anggaran Sektor Publik

Tidak semua aspek kehidupan masyarakat tercakup oleh anggaran

sektor publik. Terdapat beberapa aspek kehidupan yang tidak tersentuh oleh

anggaran sektor publik, baik skala nasional maupun lokal. Anggaran sektor

publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat.

Tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh keputusan yang diambil

oleh pemerintah melalui anggaran yang mereka buat.

Anggaran dan Kebijakan Fiskal Pemerintah

Kebijakan fiskal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk

mempengaruhi keadaan ekonomi melalui sistem pengeluaran atau sistem

perpajakan untuk mencapai tujuan tertentu. Alat utama kebijakan fiskal

adalah anggaran. Anggaran sektor publik harus dapat memenuhi kriteria

berikut:

1. Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat.

2. Menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen

pemerintah, provinsi, dan pemerintah daerah.

Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu:

1) Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan

pembangunan sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan, dan

meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

2) Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan

masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber

daya yang ada terbatas. Anggaran diperlukan karena adanya masalah

keterbatasan sumber daya, pilihan, dan trade offs.

3) Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah

bertanggung jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik

merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-

lembaga publik yang ada.

5

Page 6: Penganggaran Sp

2.3. Fungsi Anggaran Sektor Publik

Menurut Elmi (2002), penganggaran adalah suatu proses menyusun

rencana keuangan, yaitu pendapatan dan pembiayaan, kemudian

mengalokasikan dana tersebut ke masing-masing kegiatan sesuai dengan

fungsi dan sasaran yang hendak dicapai. Penganggaran sektor publik (publik

budgeting) menurut Lynch (dalam Rubenstein:2002) adalah a plan for

introducing programs deal with objectives and goals within a period,

including an estimate of resources required, usually compared with past

periods and showing future requirements.

Dalam upaya pemberdayaan pemerintahan daerah, maka perspektif

perubahan yang diinginkan dalam pengelolaan keuangan daerah dan

anggaran daerah adalah sebagai berikut (Mardiasmo:2002):

1. Pengelolaan keuangan harus bertumpu pada kepentingan publik (publik

oriented)

2. Kejelasan tentang misi pengelolaan keuangan daerah dan kejelasan peran

para partisipan yang terkait dalam pengelolaan anggaran, seperti Kepala

Daerah, DPRD, Sekda dan perangkat lainnya.

3. Prinsip pengadaan dan pengelolaan barang daerah yang lebih

profesional.

4. Ketentuan tentang bentuk dan struktur anggaran, anggaran kinerja dan

anggaran yang multi tahunan

5. Prinsip akuntansi pemerintah daerah, laporan keuangan daerah , peran

DPRD dan akuntansi publik dalam pngawasan, pemberian opini dan

rating kinerja anggaran dan transparansi informasi anggaran kepada

publik

6. Aspek pembinaan dan pengawasan yang meliputi batasan pembinaan,

peran asosiasi dan peran anggota masyarakat guna pengembangan

profesionalisme aparat pemerintah daerah

7. Pengembangan sistem informasi keuangan daerah untuk menyediakan

informasi anggaran yang akurat dan pengembangan komitmen

6

Page 7: Penganggaran Sp

pemerintah daerah terhadap penyebarluasan informasi sehingga

memudahkan pelaporan, pengendalian dan mendapatkan informasi.

Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu :

1. Sebagai alat perencanaan (Planning Tool)

Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai

tujuan organisasi.

Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa

yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan,

dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.

Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk:

Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi

dan misi yang ditetapkan;

Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai

tujuan organisasi dan merencanakan alternatif sumber

pembiayaannya;

Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang

telah disusun; dan

Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.

2. Alat pengendalian (Control Tool)

Anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan

pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat

dipertanggung jawabkan kepada publik. Tanpa anggaran, pemerintah

tidak dapat mengendalikan pemborosan-pemborosan pengeluaran.

Anggaran sektor publik dapat digunakan untuk mengendalikan

(membatasi kekuasaan) eksekutif.

Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk

menghindari adanya over spending, underspending, dan salah sasaran

(misappropriation) dalam pengalokasian anggaran pada bidang lain yang

bukan merupakan prioritas. Anggaran merupakan alat untuk memonitor

kondisi keuangan dan pelaksanaan operasional program atau kegiatan

pemerintah.

7

Page 8: Penganggaran Sp

Sebagai alat pengendalian manajerial, anggaran sektor publik

digunakan untuk meyakinkan bahwa pemerintah mempunyai uang yang

cukup untuk memenuhi kewajibannya. Selain itu, anggaran digunakan

untuk memberi informasi dan meyakinkan legislatif bahwa pemerintah

bekerja secara efisien, tanpa ada korupsi dan pemborosan.

Pengendalian anggaran publik dapat dilakukan melalui empat cara,

yaitu:

1. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan;

2. Menghitung selisih anggaran;

3. Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat

dikendalikan atas suatu varians; dan

4. Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.

3. Alat kebijakan fiskal (Fiscal Tool)

Angaran digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong

pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut dapat diketahui

arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi-

prediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk

mendorong, menfasilitasi, dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi

masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

4. Alat politik (Political Tool)

Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan

kebutuhan keuangan, yaitu sebagai bentuk komitmen eksekutif dan

legislatif atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu. Oleh

karena itu, pembuatan anggaran publik membutuhkan political skill,

coalition bulding, keahlian bernegosiasi dan pemahaman prinsip

manajemen keuangan sektor publik.

5. Alat koordinansi dan komunikasi (Coordination and Communication

Tool)

Anggaran publik merupakan alat koordiansi antar bagian, terlihat

ketika penyusunan anggaran. Anggaran publik yang disusun dengan baik

akan mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dalam

8

Page 9: Penganggaran Sp

pencapaian tujuan organisasi. Di samping itu, anggaran publik juga

berfungsi sebagai alat komunikasi antara unit kerja dalam lingkungan

eksekutif. Anggaran harus dikomunikasikan ke seluruh bagian organisasi

untuk dilaksanakan.

6. Alat penilaian kinerja (Performance Measurement Tool)

Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder

(eksekutif) kepada pemberi wewenang (legislatif). Kinerja eksekutif

akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi

anggaran. Kinerja manajer publik dinilai berdasarkan berapa yang

berhasil dicapai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan.

Anggaran merupakan alat yang efektif untuk pengendalian dan penilaian

kerja.

7. Alat motivasi (Motivation Tool)

Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer

dan stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif dan efisien dalam

mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Agar dapat

memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifat cveablehallenging

but attainable atau demanding but achieveable. Maksudnya adalah target

anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi,

namun juga jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk dicapai.

8. Alat untuk menciptakan ruang publik (publik sphere)

Anggaran publik tidak boleh diabauikan oleh kabinet, birokrat, dan

DPR/DPRD. Masyarakat, LSM, perguruan tinggi, dan berbagai

organisasi kemasyarakatan harus lerlibat dalam proses penganggaran

publik. Kelompok masyarakat yang terorganisir akan mencoba

mempengaruhi anggaran pemerintah untuk kepentingan mereka.

Kelompok lain dari masyarakat yang kurang terorganisir akan

mempercayakan aspirasinya melalui proses politik yang ada.

Pengangguran, tuna wisma dan kelompok lain yang tidak terorganisir

akan dengan mudah dan tidak berdaya mengikuti tindakan pemerintah.

Jika tidak ada alat untuk menyapaikan suara mereka, maka mereka akan

9

Page 10: Penganggaran Sp

mengambil tindakan dengan jalan lain, seperti dengan tindakan massa,

melakukan boikot, vandalisme, dan sebagainya.

2.4. Jenis Anggaran Sektor Publik

Anggaran sektor publik dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Anggaran Operasional

Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan

sehari-hari dalam menjalankan pemerintah. Pengeluaran pemerintah

yang dapat dikategorikan dalam anggaran operasional adalah "belanja

rutin". Belanja rutin adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk

satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi

penmerintah. Disebut "rutin" karena sifat pengeluaran tersebut

berulang-ulang ada setiap tahun. Secara umum, pengeluaran yang

masuk kategori anggaran operasional antara lain belanja Administrasi

Umum dan Belanja Operasi dan pemeliharaan.

2. Anggaran Modal atau Investasi

Anggaran modal menunjukan rencana jangka panjang dan

pembelanjaan atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan,

perabot, dan sebagainya. Pengeluaran modal yang besar biasanya

dilakukan dengan menggunakan pinjaman. Belanja investasi atau

modal adalah pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu

tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan pemerintah,

dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya

operasional dan pemeliharaan. Anggaran berfungsi sebagai alat politis

yang digunakan untuk memutuskan prioritas dan kebutuhan keuangan

pada sektor tersebut.

Pada dasarnya, pemerintah tidak mempunyai uang yang dimiliki

sendiri, sebab seluruhnya adalah milik publik. Dalam sebuah masyarakat

demokratis, rakyat member mandat kepada pemerintah melalui proses

pemilihan umum. Politisi mentranslasikan mandat tersebut dalam bentuk

kebijakan publik dan program yang memberi manfaat bagi pemilih yang

direlflesikan dalam anggaran. Adanya keterbatasan sumber daya,

10

Page 11: Penganggaran Sp

menyebabkan anggaran mempunyai trade-offs, sebagian uang tidak dapat

dialokasikan untuk suatu bidang tanpa mengurangi jumlah alokasi pada

bidang yang lain, atau adanya penambahan jumlah pajak yang dibayar

publik. Pemerintah tidak mungkin memenuhi permintaan seluruh

stakeholder-nya secara simultan. Pemerintah memutuskan bidang mana

yang akan didahulukan atau diprioritaskan. Anggaran berfungsi sebagai alat

politis yang digunakan untuk memutuskan prioritas dan kebutuhan keuangan

pada sektor tersebut.

2.5. Prinsip Anggaran Sektor Publik

Prinsip-prinsip anggaran sektor publik adalah:

1. Otorisasi oleh legislatif

Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif dahulu

sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.

2. Komprehensif

Anggaran harus menunjukan semua penerimaan dan pengeluaran

pemerintah. Oleh karena itu, dana non-budgetair pada dasarnya

menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif.

3. Keutuhan anggaran

Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana

umum.

4. Nondiscretionary Appropriation

Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara

ekonomis, efisien dan efektif.

5. Periodik

Anggaran merupakan suatu proses yang periodik dapat bersifat tahunan

maupun multitahunan.

6. Akurat

Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang

tersembunyi yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan

11

Page 12: Penganggaran Sp

dan inefisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya

underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran.

2. Jelas

Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masa masyarakat dan

tidak membingungkan.

3. Diketahui Publik

Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

2.6. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik

Proses penyusunan anggaran memiliki 4 tujuan, yaitu:

1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan

koordinasi antarbagian dalam lingkungan pemerintah.

2. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan

barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan.

3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.

4. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada

DPR/DPRD dan masyarakat luas.

Faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah:

1. Tujuan dan target yang hendak dicapai

2. Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang dimiliki

pemerintah)

3. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target

4. Faktor lain, seperti munculnya peraturan pemerintah yang baru, fluktuasi

pasar, perubahan sosial dan politik, bencana alam, dan sebagainya.

Pengelolaan keuangan publik melibatkan beberapa aspek, yaitu aspek

penganggaran, aspek akuntansi, aspek pengendalian dan aspek auditing.

Aspek penganggaran mengantisipasi pendapatan dan belanja (revenues and

expenditures), sedangkan aspek akuntansi terkait dengan proses mencatat,

mengolah dan melaporkan segala aktivitas penerimaan dan pengeluaran

(receipts and disbursments) atas dana pada saat anggaran dilaksanakan.

12

Page 13: Penganggaran Sp

Kedua aspek tersebut dianggap penting dalam manajemen keuangan

publik. Namun, di antara kedua aspek tersebut dianggap sebagai isu sentarl

bila dipandang dari sisi waktu. Kalau aspek akuntansi lebih bersifat

“retrospective” (pencatatan masa lalu), maka aspek penganggaran lebih

bersifat “prospective” atau “anticipatory” (perencanaan masa yang akan

datang). Karena aspek penganggaran dianggap sebagai isu sentral, maka

para manajer publik perlu mengetahui prinsip-prinsip pokok yang ada pada

siklus anggaran.

2.7. Prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran Sektor Publik

Prinsip-prinsip pokok siklus anggaran perlu diketahui dan dikuasai

dengan baik oleh penyelenggara pemerintahan. Pada dasarnya prinsip-

prinsip dan mekanisme penganggaran relatif tidak berbeda antara sektor

swasta dengan sektor publik (Henley et al.:1990). Siklus anggaran meliputi

empat tahap yang terdiri atas:

1. Tahap persiapan anggaran (preparation)

Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pendapatan yang

tersedia. Tetapi sebelum menyetujui taksiran pengeluaran terlebih dahulu

dilakukan penaksiran pendapatan secara akurat. Selain itu, harus disadari

adanya masalah yang cukup berbahaya jika anggaran pendapatan

diestimasi pada saat bersamaan dengan pembuatan keputusan tentang

anggaran pengeluaran.

Dalam persoalan estimasi, yang perlu mendapat perhatian adalah

faktor “uncertainly” (tingkat ketidakpastian) yang cukup tinggi. Oleh

sebab itu, manajer keuangan publik harus memahami betul dalam

menentukan besarnya suatu mata anggaran.

2. Tahap ratifikasi (approval)

Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang

cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya

memiliki “managerial skill” namun juga “political skill”,

“salesmanship”, dan “coalition building” yang memadai. Hal tersebut

13

Page 14: Penganggaran Sp

penting karena dalam tahap ini pimpinan eksekutif harus mempunyai

kemampuan untuk menjawab dan memberikan argumentasi yang

rasional atas segala pertanyaan-pertanyaan dan bantahan-bantahan dari

pihak legislatif.

3. Tahap implementasi (implementation);

Dalam tahap ini hal terpenting yang harus diperhatikan oleh manajer

keuangan publik adalah dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan

sistem pengendalian manajemen. Manajer keuangan publik dalam hal ini

bertanggung jawab untuk menciptakan sistem akuntansi yang memadai

dan handal untuk perencanaan dan pengendalian anggaran yang telah

disepakati, dan bahkan dapat diandalkan untuk tahap penyusunan

anggaran periode berikutnya. Sistem akuntansi yang baik meliputi pula

dibuatnya sistem pengendalian intern yang memadai.

4. Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting and evaluation).

Tahap akhir ini terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap

implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem

pengendalian manajemen yang baik, maka diharapkan tahap budget

reporting dan evaluation tidak akan menemui banyak masalah.

14

Page 15: Penganggaran Sp

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Prosedur Penyusunan APBD

Proses penyusunan APBD meliputi tahap perencanaan, penyusunan

kebijakan umum APBD, dan penyusunan strategi dan prioritas APBD.

Berikut ini penjelasan masing – masing proses penyusunan APBD.

1. Tahap Perencanaan

Perencanaan daerah diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu:

a) Rencana jangka panjang (lima tahunan)

b) Rencana jangka menengah (tiga tahunan)

c) Rencana jangka pendek (satu tahunan)

Perencanaan anggaran daerah termasuk kategori rencana jangka

pendek sebagai bagian dari perencanaan jangka menengah dan

perencanaan jangka panjang. Perencanaan anggaran daerah terdiri atas

formulasi kebijakan anggaran (budget policy formulation) yang

berkaitan dengan analisis fiskal dan perencanaan operasional anggaran

(budget operational planning) yang lebih ditekankan pada alokasi

sember daya. Penyusunan kebijakan umum APBD termasuk kategori

formulasi kebijakan anggaran yang menjadi acuan dalam perencanaan

operasional anggaran.

2. Penyusunan Kebijakan Umum APBD

Penyusunan kebijakan umum APBD dilakukan sebelum menyiapkan

rancangan APBD. Kebijakan umum APBD memuat petunjuk dan

ketentuan umum yang disepakati sebagai pedoman dalam penyusunan

APBD.

15

Page 16: Penganggaran Sp

a. Pengertian dan Ruang Lingkup

APBD disusun berdasarkan anggaran kinerja, yaitu suatu sistem

anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (output)

dari perencanaan alokasi biaya dan input yang ditetapkan. APBD

disusun pada sasaran tertentu yang hendak dicapai dalam satu tahun

anggaran. Oleh karena itu, dalam rangka menyiapkan rancangan

APBD, pemerintah daerah bersama DPRD menyusun kebijakan

umum APBD yang memuat petunjuk dan ketentuan-ketantuan umum

yang disepakati sebgai pedoman dalam penyusunan APBD.

Kebijakan umum APBD memuat komponen-kompenen

pelayanan dan tingkat pencapaian yang diharapkan pada setiap

bidang kewenangan pemerintah daerah yang akan dilaksanakan

dalam satu tahun anggaran. Komponen dan kinerja pelayanan yang

diharapkan tersebut disusun berdasarkan aspirasi masyarakat dengan

mempertimbangkan kondisi dan kemampuan daerah, termasuk

kinerja pelayanan yang telah dicapai dalam tahun-tahun anggaran

sebelumnya.

Penyusunan kebijakan umum APBD pada dasarnya merupakan

dari upaya pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah

ditetapkan dalam rencana strategis daerah. Adapun yang dimaksud

dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran adalah sebagai berikut:

1) Visi menyatakan pandangan jauh ke depan mengenai cita dan

citra yang ingin diwujudkan unit kerja pada masa yang akan

datang. Visi memberikan gambaran kearah mana unit kerja akan

dibawa dan bagaimana agar unit kerja tersebut tetap eksis,

konsisten, antisipatif, inovatif, dan produktif.

2) Misi menyatakan sesuatu yang harus diemban oleh unit kerja

sesuai dengan visinya.

16

Page 17: Penganggaran Sp

3) Tujuan merupakan penjabaran dari misi yang menyatakan

sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka waktu satu tahun sampai

dengan lima tahun.

4) Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang teridentifikasi

dengan jelas dan terukur mengenai sesuatu yang ingin dicapai

dalam satuan waktu bulanan, triwulanan, semesteran, atau

tahunan.

5) Program merupakan sekumpulan kegiatan yang direncanakan

untuk merealisasikan sasaran yang ditetapkan.

6) Kegiatan merupakan tindakan yang akan dilaksanakan sesuai

dengan program yang direncanakan untuk memperoleh hasil

tertentu yang diinginkan dengan memanfaatkan sumber – sumber

yang tersedia.

b. Mekanisme Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA)

Pemerintah daerah bersama-sama DPRD menyusun konsep

kebijakan umum APBD dengan dasar sebagai berikut:

1) Pemerintah daerah bersama-sama DPRD menggunakan rencana

strategis daerah dan dokumen perencanaan lainnya sebagai dasar

penyusunan KUA.

2) Pemerintah daerah bersama DPRD mengadakan penjaringan

aspirasi masyarakat untuk mengidentifikasi perkembangan

kebutuhan dan keinginan masyarakat melalui pendekatan dengar

pendapat, turun lapangan, kuesioner, dialog interaktif, kotak

saran, kotak pos, telepon bebas pulsa, website, dan inspeksi

mendadak. Penjaringan aspirasi masyarakat dimaksudkan untuk

memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi

dan terlibat dalam proses penganggaran daerah berupa ide,

pendapat, saran, dan masukan.

3) Mempertimbangkan data historis, yaitu berupa evaluasi kinerja

APBD mengenai pencapaian kinerja pelayanan, permasalahan,

17

Page 18: Penganggaran Sp

dan kendala yang dihadapi pada tahun-tahun anggaran

sebelumnya.

4) Memperhatikan pokok-pokok pikiran DPRD.

5) Memperhatikan pokok-pokok kebijakan pengelolaan keuangan

daerah dari pemerintah atasan.

6) Melibatkan masyarakat pemerhati, tenaga ahli, para akademisi,

tokoh masyarakat.

Mekanisme penyusunan kebijakan umum APBD bisa dilihat

pada gambar berikut ini:

18

Kebijakan Pemerintah Atasan

Renstra/Dokumen perencanaan lainnya

Data Historis

Masyarakat: Tokoh Masyarakat, LSM, Ormas, Asosiasi Profesi, Perguruan Tinggi

Pokok-pokok pikiran APBD

Pemda Arah dan Kebijakan Umum APBD DPRD

Page 19: Penganggaran Sp

c. Penyusunan Strategi dan Prioritas APBD

Penyusunan strategi dan prioritas APBD digunakan untuk

memberikan arahan dalam mencapai tujuan, kebijakan, program,

kegiatan, dan alokasi sumber daya pemerintah atau suatu entitas.

a) Pengertian dan Ruang Lingkup

1) Strategi dapat dipandang sebagai suatu pendekatan, metode,

atau teknik pemanfaatan sumber daya manusia, dana, dan

teknologi untuk mencapai suatu target kinerja melalui

hubungan yang efektif antara sumber daya manusia,

teknologi, dan lingkungannya. Strategi berkaitan dengan

suatu tujuan, kebijakan, program, kegiatan dan alokasi

sumber daya yang menyatakan suatu yang akan dikerjakan

dan mengapa hal tersebut harus dikerjakan. Strategi

mengandung beberapa karakteristik, yakni (a) Pendekatan

atau metode untuk mencapai arah dan kebijakan umum yang

ditetapkan, (b) Dimaksudkan untuk menghadapi perubahan

lingkungan, dan (c) Diarahkan menuju pada kondisi yang

lebih menguntungkan.

2) Prioritas merupakan suatu upaya mendahulukan atau

mengutamakan sesuatu daripada yang lain. Prioritas adalah

suatu proses dinamis dalam pembuatan keputusan atau

tindakan yang ada pada saat tertentu dinilai paling penting

dengan dukungan komitmen untuk melaksanakan keputusan

tersebut.

b) Mekanisme Penyusunan Strategi dan Prioritas APBD

1) Berdasarkan kebijakan umum APBD, pemerintah daerah

melalui tim anggaran eksekutif menyusun strategi dan

prioritas APBD.

19

Page 20: Penganggaran Sp

2) Tim penyusunan anggaran eksekutif dalam mengembangkan

strategi dan prioritas APBD dapat melibatkan tim ahli.

3) Strategi dan prioritas APBD yang telah disusun tim anggaran

eksekutif disampaikan kepada panitia anggaran legislatif

untuk dikonfirmasi kesesuaiannya dengan kebijakan umum

APBD (KUA) yang telah disepakati sebelumnya.

4) KUA tersebut dijadikan pedoman bagi tim anggaran

eksekutif bersama-sama unit organisasi perangkat daerah

untuk menyiapkan RAPBD.

3.2. Tahap Penyusunan Rancangan APBD

Penyusunan rancangan APBD dengan pendekatan kinerja mencakup

dua hal, yaitu Penyusunan rancangan anggaran unit kerja dan Penyusunan

rancangan APBD pemerintah daerah.

1. Penyusunan Rancangan Anggaran Unit Kerja

Pemerintah daerah bersama DPRD menyusun kebijakan umum

APBD berpedoman pada renstrada, penjaringan aspirasi masyarakat,

laporan kinerja tahun anggaran sebelumnya, pokok-pokok pikiran

DPRD, dan kebijakan keuangan daerah. Penjaringan aspirasi masyarakat

dimulai bulan Mei dan kesepakatan pemerintah daerah dan DPRD

20

Pemda

Tim Anggaran

Kebijakan Umum APBD

Strategi dan Prioritas APBD

DPRD

Panitia Anggaran Legislatif

Pemda

Tim Anggaran

Page 21: Penganggaran Sp

mengenai KUA dilaksanakan bulan Juni dan Juli. Berdasarkan KUA,

pemerintahdaerah menyusun strategi dan prioritas APBD.

Selanjutnya, kepala daerah menerbitkan surat edaran kepada kepala

unit kerja untuk menyusun rancangan anggaran sesuai dengan tugas,

pokok, dan fungsinya. Penyusunan tersebut berpedoman pada rencana

strategis kerja dan surat edaran kepala daerah. Surat edaran tersebut

memuat:

a. Kebijakan umum APBD

b. Strategi dan prioritas APBD

c. Standar biaya

d. Formulir pernyataan anggaran (PA)

Adapun pernyataan anggaran (PA) merupakan dokumen penyusunan

rancangan anggaran unit kerja yang antara lain memuat pernyataan

mengenai visi, misi, dan deskripsi tugas poko dan fungsi, rencana

program, dan kegiatan unit kerja berikut tolok ukur dan target

kinerjanya. Berdasarkan surat edaran kepala daerah, kepala unit kerja

mengisi formulir pernyataan anggaran yang dilengkapi rincian besaran

dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan program dan kegiatan unit

kerja. Pernyataan anggaran yang dilengkapi dengan rencana anggaran

tersebut selanjutnya disebut Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK).

2. Penyusunan Rancangan APBD

Dalam menentukan rincian besaran dana yang tercantum dalam

RASK, unit kerja menentukan program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam tahun anggaran yang akan dating dengan mengacu

pada renstra, kebijakan umum serta strategi, dan prioritas APBD yang

telah ditetapkan. Selanjutnya RASK dari unit kerja disampaikan kepada

satuan kerja yang bertanggung jawab menyusun anggaran untuk dibahas

dalam rangka penyusunan RAPBD. Berikut contoh blangko RASK.

RASK memuat rancangan anggaran masing-masing unit kerja dan

disampaikan kepada tim anggaran eksekutif untuk dievaluasi. Jika hasil

evaluasi tersebut telah dinyatakan benar dan sesuai dengan kebijakan

21

Page 22: Penganggaran Sp

umum APBD, strategi, dan prioritas APBD serta standar biaya, maka

berdasarkan RASK masing-masing unit kerja tersebut dibuat menjadi

RAPBD. Rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta lampiran-

lampiran disampaikan oleh kepala daerah kepada DPRD untuk

mendapati persetujuan. Berikut ini adalah gambar proses penyusunan

rancangan APBD:

Penyusunan RASK dituangkan dalam pernyataan anggaran,

pengajuan PA kepada tim anggaran eksekutif, evaluasi PA, dan

penyusunan rancangan APBD dilaksanakan pada bulan September dan

Oktober. Pengajuan RAPBD kepada DPRD dan pembahasan RAPBD

antara tim anggaran eksekutif dengan panitia anggaran legislative

22

Renja Pemda (RKPD)

Kebijakan Umum APBD

Strategi & Prioritas APBD

Rancangan APBD

Pernyataan Anggaran :

Visi, Misi, Tupoksi, Tujuan serta Sasaran Unit Kerja

Program dan Kegiatan unit Kerja

Rancangan Anggaran Unit Kerja

APBD

Renja Pemda (RKPD)

Kebijakan Umum APBD

Renja Pemda (RKPD)

Kebijakan Umum APBD

Renja Pemda (RKPD)Renja Pemda (RKPD)

Page 23: Penganggaran Sp

dilaksanakan pada bulan Oktober dan November. RAPBD tersebut

menjadi Perda APBD sekitar bulan November dan Desember.

3.3. Struktur APBD

Struktur APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari:

1. Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah adalah semua penerimaan uang melalui rekening

kas umum daerah, yang menambah ekuitas dana, merupakan hak daerah

dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah.

Pendapatan daerah dirinci menurut urusan pemerintahan, organisasi,

kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek pendapatan

Struktur pendapatan daerah terdiri dari:

a. Pendapatan Asli Daerah, meliputi:

1) Pajak daerah

2) Retribusi daerah

3) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

4) Lain-lain PAD yang sah

b. Dana Perimbangan, meliputi:

1) Dana bagi hasil

2) Dana alokasi umum

3) Dana alokasi khusus

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah, meliputi:

1) Hibah

2) Dana darurat

3) Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah

lainnya

4) Dana penyesuaian dan dana OTSUS

5) Bantuan keuangan dari provinsi atau pemda lainnya

23

Page 24: Penganggaran Sp

2. Belanja Daerah

Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi dan

kabupaten/kota yang terdiri dari:

a. Urusan wajib

b. Urusan pilihan, dan

c. Urusan fungsi yang digunakan untuk tujuan keselarasan dan

keterpaduan pengelolaan keuangan negara.

Belanja penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk

melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam

upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk

peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan

fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.

Struktur belanja daerah terdiri dari:

a. Belanja Tidak Langsung

Merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara

langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Terdiri dari

belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi

hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga.

b. Belanja Langsung

Merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara

langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Terdiri dari

belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal.

Jenis-jenis belanja daerah, antara lain:

a. Belanja pegawai, digunakan untuk menganggarkan belanja

penghasilan pimpinan dan anggota DPRD, gaji pokok dan tunjangan

kepala daerah dan wakil kepala daerah serta gaji pokok dan

tunjangan pegawai negeri sipil, tambahan penghasilan, serta honor

atas pelaksanaan kegiatan.

b. Belanja bunga, digunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga

utang yang dihitung atas kewajiban pokok utang (principal

24

Page 25: Penganggaran Sp

outstanding) berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka

menengah, dan jangka panjang..

c. Belanja subsidi, digunakan untuk menganggarkan subsidi kepada

masyarakat melalui lembaga tertentu yang telah diaudit, dalam

rangka mendukung kemampuan daya beli masyarakat untuk

meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Lembaga penerima belanja subsidi wajib menyampaikan laporan

pertanggungjawaban penggunaan dana subsidi kepada kepala daerah.

d. Belanja hibah, untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam

bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pihak-pihak tertentu yang

tidak mengikat/tidak secara terus menerus yang terlebih dahulu

dituangkan dalam suatu naskah perjanjian antara pemerintah daerah

dengan penerima hibah, dalam rangka peningkatan penyelenggaraan

fungsi pemerintahan di daerah, peningkatan pelayanan kepada

masyarakat, peningkatan layanan dasar umum, peningkatan

partisipasi dalam rangka penyelenggaraan pembangunan daerah.

e. Bantuan sosial, untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam

bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yang tidak secara

terus menerus/berulang dan selektif untuk memenuhi instrumen

keadilan dan pemerataan yang bertujuan untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Termasuk bantuan untuk PARPOL.

f. Belanja bagi hasil, untuk menganggarkan dana bagi hasil yang

bersumber dari pendapatan provinsi yang dibagihasilkan kepada

kabupaten/kota atau pendapatan kabupaten/kota yang dibagihasilkan

kepada pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan.

g. Belanja bantuan keuangan, untuk menganggarkan bantuan keuangan

yang bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada

kabupaten/kota, pemerintah desa, dan kepada pemerintah daerah

lainnya atau dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah desa

dan pemerintah daerah lainnya dalam rangka pemerataan dan/atau

peningkatan kemampuan keuangan.

25

Page 26: Penganggaran Sp

h. Belanja tidak terduga, untuk menganggarkan belanja atas kegiatan

yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti

penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak

diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan

penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.

i. Belanja barang dan jasa, digunakan untuk menganggarkan belanja

barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas) bulan

dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan.

j. Belanja modal, digunakan untuk menganggarkan belanja yang

digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka

pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang

mempunyai nilai manfaatnya lebih dari 12 (duabelas) bulan.

Honorarium panitia dalam rangka pengadaan dan administrasi

pembelian/pembangunan untuk memperoleh aset dianggarkan dalam

belanja pegawai dan/atau belanja barang dan jasa.

Surplus atau (defisit) APBD merupakan selisih antara anggaran

pendapatan daerah dan anggaran belanja daerah. Surplus anggaran

terjadi bila anggaran pendapatan daerah diperkirakan lebih besar dari

anggaran belanja daerah.

Surplus, diutamakan untuk pembayaran pokok utang yang jatuh

tempo, penyertaan modal (investasi) daerah, pemberian pinjaman kepada

pemerintah pusat atau pemerintah daerah lain, dan/atau pendanaan

belanja peningkatan jaminan sosial.

Defisit anggaran terjadi bila anggaran pendapatan daerah

diperkirakan lebih kecil dari anggaran belanja daerah. Apabila defisit,

ditetapkan sumber-sumber pembiayaan untuk menutup defisit, meliputi

sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya, pencairan

dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan,

penerimaan pinjaman, penerimaan kembali pemberian pinjaman atau

piutang daerah.

26

Page 27: Penganggaran Sp

3. Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk

menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus, yang dirinci menurut

urusan pemerintahan daerah, organisasi, kelompok, jenis, obyek dan

rincian obyek pembiayaan.

Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan

pengeluaran pembiayaan.

Struktur pembiayaan daerah terdiri dari:

a. Penerimaan pembiayaan, meliputi:

1) Selisih Lebih Perhitungan (SiLPA) anggaran tahun sebelumnya

2) Pencairan dana cadangan

3) Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan

4) Penerimaan pinjaman daerah

5) Penerimaan kembali pemberian pinjaman

6) Penerimaan piutang daerah.

b. Pengeluaran pembiayaan, meliputi:

1) Pembentukan dana cadangan

2) Penyertaan modal pemerintah daerah

3) Pembayaran utang pokok

4) Pemberian pinjaman.

c. Pembiayaan Neto (A – B)

3.4. Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD

Kepala SKPD menyusun laporan realisasi semester pertama anggaran

pendapatan dan belanja SKPD sebagai hasil pelaksanaan anggaran yang

menjadi tanggung jawabnya. Laporan tersebut disiapkan oleh PPK SKPD

dan disampaikan kepada pejabat pengguna anggaran untuk ditetapkan

sebagai laporan realisasi semester pertama anggaran pendapatan dan dan

belanja SKPD serta prognosis untuk enam bulan berikutnya, paling lama

tujuh hari setelah semester pertama tahun anggaran berakhir. Pejabat

pengguna anggaran menyampaikan laporan realisasi tersebut kepada PPKD

sebagai dasar penyusunan laporan realisasi semester pertama APBD (LRSP

27

Page 28: Penganggaran Sp

APBD) paling lambat 10 hari kerja setelah semester pertama tahun anggaran

bersangkutan berakhir.

PPKD menyusun LRSP APBD dengan cara menggabungkan seluruh

LRSP APBD dengan cara menggabungkan seluruh LRSP SKPD paling

lambat minggu kedua bulan juli tahun anggaran bersangkutan dan

disampaikan kepada sekda selaku coordinator pengelolaan keuangan daerah.

Selanjutnya, LRSP APBD tersebut disampaikan kepada kepala daerah

paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun anggaran bersangkutan.

Kepala daerah menyampaikan LRSP APBD kepada DPRD paling lambat

akhir bulan Juli.

Laporan keuangan SKPD disampaikan kepada kepala Daerah melalui

PPKD paling lambat dua bulan setelah tahun anggran berakhir. Laporan

keuangan SKPD terdiri atas laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan

atas laporan keuangan. Selanjutnya PPKD menyusun laporan keuangan

pemerintah daerah dengan menggabungkan laporan keuangan SKPD palimg

lambat tiga bulan setelah tahu anggaran berakhir. Laporan keuangan tersebut

terdiri atas laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan

atas laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut disampaikan oleh kepala

daerah kepada BPK untuk dilakukan pemeriksaan paling lambat tiga bulan

setelah tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan setelah diaudit oleh

BPK wajib dipublikasikan oleh pemerintah Daerah.

28

Page 29: Penganggaran Sp

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Anggaran sektor publik merupakan rincian seluruh aspek kegiatan

yang akan dilaksanakan yang tersusun atas rencana pendapatan dan

pengeluaran yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun.

Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu:

1. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan

pembangunan sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan, dan

meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

2. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan

masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber

daya yang ada terbatas.

3. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah

bertanggung jawab terhadap rakyat.

Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu

sebagai alat perencanaan, alat pengendalian, alat kebijakan fiskal, alat

politik, alat koordinansi dan komunikasi, alat penilaian kinerja, alat

motivasi, dan alat untuk menciptakan ruang publik.

Jenis-jenis anggaran publik, antara lain anggaran operasional dan

anggaran modal.

Prinsip anggaran sektor publik adalah otorisasi oleh legislatif,

komprehensif, keutuhan anggaran, nondiscretionary appropriation,

periodik, akurat, jelas, dan diketahui publik.

Proses anggaran memiliki 4 tujuan, yaitu membantu pemerintah

mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antarbagian dalam

lingkungan pemerintah, membantu menciptakan efisiensi dan keadilan

29

Page 30: Penganggaran Sp

dalam menyediakan barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan,

memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja, dan

meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada

DPR/DPRD dan masyarakat luas.

Siklus anggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas tahap persiapan

anggaran (preparation), tahap ratifikasi (approval), tahap implementasi

(implementation), dan tahap pelaporan dan evaluasi (reporting and

evaluation).

30

Page 31: Penganggaran Sp

DAFTAR PUSTAKA

http://shintyadewi.blogspot.com/2010/04/struktur-apbd-dan-kode-rekening.html

(Diakses pada tanggal 6 November 2011)

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/388/jbptunikompp-gdl.doc (Diakses pada

tanggal 6 November 2011)

www. etd.eprints.ums.ac.id/12093/2/BAB_I.pdf (Diakses pada tanggal 8

November 2011)

www. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18958/4/Chapter%20I.pdf

(Diakses pada tanggal 8 November 2011)

http://icukranggabawono.com/jurnal/Manajemen.pdf (Diakses pada tanggal 6

November 2011)

www.id.wikipedia.org/wiki/Anggaran_Sektor_Publik (Diakses pada tanggal 6

November 2011)

www.images.shiddiqnr.multiply.multiplycontent.com (Diakses pada tanggal 6

November 2011)

www.catatankuh.blogspot.com/2010/03/anggaran-sektor-publik.html (Diakses

pada tanggal 6 November 2011)

www.siswidya.blogspot.com/2010/11/anggaran-sektor-publik.html (Diakses pada

tanggal 6 November 2011)

http://rohmadyuliantoro.files.wordpress.com/2011/03/bab-v-asp (Diakses pada

tanggal 6 November 2011)

Andayani, Wuryan. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Malang: Bayumedia

Publishing.

Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Offset.

31