Sosiologi Sastra

10
SOSIOLOGI SASTRA Juga dikenal dengan nama Sosiokritik Ilmu interdisiplin (sastra dan sosiologi) Lebih mudah diterapkan pada novel Memuat ilmu budaya, sejarah, politik, psikologi, agama, dsb. Digarap sebagai tanggapan

description

poin dasar mengenai sosiologi sastra

Transcript of Sosiologi Sastra

  • SOSIOLOGI SASTRAJuga dikenal dengan nama Sosiokritik Ilmu interdisiplin (sastra dan sosiologi)Lebih mudah diterapkan pada novelMemuat ilmu budaya, sejarah, politik, psikologi, agama, dsb.Digarap sebagai tanggapan atas kekurangan teori strukturalisme

  • Menurut Jonathan Culler, karya sastra adalah sistem simbol yang tidak dapat dimaknai dengan sendirinya. Harus ada pengertian asal-usulnya (latar belakang). Tidak ada karya sastra yang murni dari pikiran penulis; pasti ada latar belakang sosio-budaya.Penulis implisitPembaca implisitKarya Sastra

  • Karya sastra ditulis oleh pengarang, diceritakan oleh tukang cerita, disalin oleh penyalin. Ketiga subjek itu adalah anggota masyarakat.Karya sastra hidup dalam masyarakat, menyerap aspek-aspek kehidupan yang terjadi dalam masyarakat, yang pada gilirannya juga digunakan masyarakat.Medium karya sastra, baik lisan maupun tulisan,dipinjam melalui kompetensi masyarakat, yang dengan sendirinya telah mengandung masalah-masalah kemasyarakatan.Kedudukan Karya Sastra

  • Berbeda dengan ilmu pengetahuan, agama, adat-istiadat, dan tradisi yang lain, dalam karya sastra terkandung estetika, etika, bahkan juga logika. Masyarakat jelas sangat berkepentingan terhadap ketiga aspek tersebut.Sama dengan masyarakat, karya sastra adalah hakikat intersubjektivitas; artinya, masyarakat menemukan citra dirinya dalam suatu karya.Kedudukan Karya Sastra

  • Proses Pembentukan Karya SastraPengarang, dengan pengetahuan intersubjektivitasnya, menggali kebudayaan masyarakat lalu memasukkan kebudayaan itu dalam karyanya. Keberhasilan pemasukan kebudayaan itu bertitik tolak pada kemampuan pengarang dalam melukiskannya.

  • Proses Pemahaman Karya SastraPembaca, dengan pengertian kebudayaan itu, memahami apa yang dibaca dengan kacamata budaya itu. Apabila pembaca tidak memahami atau berasal dari kebudayaan itu, sangat susah untuk karya sastra berhasil mengesankan pembaca.

  • Tokoh-Tokoh Sosiologi SastraHipolyte Taine (Positivisme)George Lukcs (The Theory of the Novel)Pierre Bourdieu (Les Rgles de L'Art: Genseet Structure du Champ Littraire)Lucien Goldmann (Pour une Sociologie duRoman)Jonathan Culler (Deconstructionism, tapi teorinya juga diterapkan dalam SS)Dsb

  • Konsep-KonsepHorison Harapan; Latar belakang yang diharapkan dimiliki oleh pembaca sampai karya sastra dapat dipahami sesuai dengan tujuan penulisPenulis ImplisitPenulis jamak, atau latar sosio-budaya yang membentuk karya sastra.Pembaca ImplisitPembaca yang akan membaca karya sastra; dapat merupakan siapa saja.

  • Model PenelitianMenganalisis masalah-masalah sosial yang terkandung di dalam karya sastra itu sendiri, kemudian menghubungkannya dengan kenyataan yang pernah terjadi.Sama dengan di atas, tetapi dengan cara menemukan hubungan antar struktur, bukan aspek-aspek tertentu.Menganalisis karya dengan tujuan untuk memperoleh informasi tertentu, dilakukan dengan menggunakan disiplin tertentu. Model ini mudah diterapkan dengan cara yang salah, sehingga karya sastra menjadi objek kedua.

  • Terima Kasih