Software Utk RS GIS Fahmi BAKOS Paper

6
  Gambaran Beberap a Software Murah dan Open Source untuk Remote Sensing & GIS Dr.-Ing. Fahmi Amhar Pusat Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang Badan Koordinasi Survei dan P emetaan Nasional Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong Telp. 021 -87901254 Fax. 021-87901254 email: famhar @telkom.net Workshop “Optimalisasi Pemanfaatan Open Source di idang Penginderaan Jauh” Kamis, 11 Agustus 2005 Hotel Sari Pan Pacific Jakarta

Transcript of Software Utk RS GIS Fahmi BAKOS Paper

5/16/2018 Software Utk RS GIS Fahmi BAKOS Paper - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/software-utk-rs-gis-fahmi-bakos-paper 1/6

 

Gambaran Beberapa Software Murah dan Open Sourceuntuk Remote Sensing & GIS

Dr.-Ing. Fahmi Amhar

Pusat Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata RuangBadan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional

Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 CibinongTelp. 021-87901254 Fax. 021-87901254

email: famhar @telkom.net

Workshop“Optimalisasi Pemanfaatan Open Source di Bidang Penginderaan Jauh”

Kamis, 11 Agustus 2005Hotel Sari Pan Pacific

Jakarta

5/16/2018 Software Utk RS GIS Fahmi BAKOS Paper - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/software-utk-rs-gis-fahmi-bakos-paper 2/6

  1

Gambaran Beberapa Software Murah dan Open Sourceuntuk Remote Sensing & GIS

Dr.-Ing. Fahmi Amhar

Pusat Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata RuangBadan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional

Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 CibinongTelp. 021-87901254 Fax. 021-87901254

email: [email protected]

 Abstrak 

Pekerjaan Remote Sensing dan GIS semakin hari semakin dirasakan manfaatnya di masyarakat kita. Namun  pekerjaan ini membutuhkan perangkat lunak (software) yang canggih dan mahal, sehingga sering menjadi kendala bagi para pelajar maupun pekerja RS-GIS untuk menggunakannya secara legal. Isu pembajakan atau 

 pelanggaran atas Hak Kekayaan Intelektual menjadi marak. Untuk itu gerakan untuk menggunakan software murah / free atau software Open Source menjadi sangat menarik. Berikut ini adalah gambaran beberapa software tersebut.

PermasalahanPekerjaan Remote Sensing dan GIS tidak dapatdilepaskan dari kehadiran software-software yangcukup canggih dan mahal , sehingga sering menjadikendala bagi para pelajar maupun pekerja RS-GISuntuk menggunakannya secara legal. Akibatnyapembajakan atau pelanggaran atas Hak KekayaanIntelektual menjadi marak. Indonesia dikecamkarena menjadi “juara dunia” dalam masalahpembajakan hak cipta – menyusul predikatnyasebagai “juara dunia” dalam korupsi.

Pelanggaran hak cipta mau tidak mau turutmenghambat perkembangan teknologi software ditanah air. Kekhawatiran produknya dikomersilkanorang lain tanpa seijinnya membuat motivasi paraprogrammer untuk berkarya turun. Dan kalau angka

penjualan secara legal rendah, maka pendapatannegara dari pajak juga pasti rendah.

Permasalahannya memang kadang-kadang cukupdilematis. Software yang dibajak itu mahal, karenamemiliki fungsi yang sangat banyak; sedangkan kitahanya menggunakan sebagian kecil saja dari fungsiitu – namun tetap harus membayar biaya yangsangat tinggi. Politik harga (price-polecy) dariindustri software memang perlu ditinjau ulang.

Namun ketika mengingat sebagian besar softwareadalah impor, maka penggunaan software berlisensisecara legal dalam jumlah besar juga berarti arusdevisa keluar negeri yang tinggi, yang padagilirannya akan memukul nilai tukar Rupiah ataumenaikkan Utang Luar Negeri kita.

Karena itu gerakan penggunaan software murah /free atau Open Source yang dimotori pemerintah(IGOS) menjadi sangat strategis, karena di satu sisitetap memacu kreativitas pengembangan software,namun di sisi lain tidak menguras devisa untuk pembelian software berlisensi. Biaya pengembangansoftware bebas ditanggung oleh negara, dunia bisnismelalui iklan (meniru konsep Yahoo) atau oleh paravolunteer yang bekerja demi nilai-nilai spiritual ataukemanusiaan.

Open Source vs Closed SourceSetiap kita bicara Open Source, sering dalam benak kita adalah software gratis (freeware). Hal ini tidak seluruhnya tepat. Lawan dari Open Source bukanlahFreeware, tetapi “Closed Source”.

Software Open Source adalah software dengan kodeprogram (source-code) terbuka, atau bisa dibaca,sehingga berpeluang diadaptasi, dimodifikasi dandikompilasi ulang. Ada juga sebenarnya softwareOpen Source yang mesti bayar (tidak gratis). Namunmeski membayar – bahkan bisa jadi lebih mahal -pengguna tetap diuntungkan karena punya akseslangsung terhadap mekanisme kerja software,sehingga bisa melakukan adaptasi software di masamendatang, bila ada hardware, sistem operasi atau

format data yang berbeda.

Kita harus ingat bahwa membeli software tidak samadengan membeli VCD atau membeli pesawat TV.Software perlu dirawat, dibuang bugs (kesalahan)-nya, disesuaikan dengan kebutuhan, dsb. Karena ituuntuk mendapatkan software yang baik tidak cukupadanya suatu perusahaan software atau beberapaorang programmer, tapi sinergi para ahli berbagaidisiplin ilmu – hampir mirip dengan membangunsebuah gedung bertingkat. Dan karena ituhubungan antara para pencipta dan para penggunasoftware lebih mirip hubungan “perkawinan” –artinya hubungan jangka panjang yang didasaridengan saling terbuka dan memberi.

Di sinilah, software open source tampak lebih fair,karena pengguna dapat terus memanfaatkan danmengadaptasi software itu, sekalipun programmeratau perusahaan softwarenya sudah tiada. Dalamzaman ICT yang super cepat ini, betapa banyak vendor software yang gulung tikar karena paraprogrammernya pindah ke perusahaan lain (kasusSysdeco dengan ESRI, Ashton Tate dengan Borland).

5/16/2018 Software Utk RS GIS Fahmi BAKOS Paper - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/software-utk-rs-gis-fahmi-bakos-paper 3/6

  2

Freeware vs Proprietary WareSementara itu, freeware adalah software yang olehpemilik / pembuatnya, dinyatakan sebagai softwaregratis, lepas dari soal apakah source-code-nyaterbuka (OpenSource) atau tertutup (Closed Source).

Karena itu lawan dari freeware adalah proprietarysoftware (software yang harus beli).

Jadi bisa saja, sebuah software yang diedarkansecara gratis, langsung ataupun via internet, namundia Closed Source, atau sebaliknya software OpenSource tapi tidak gratis. Karena itu perlu dicermati jenis lisensi di tiap software Open Source, yangdisinyalir mencapi 60 jenis.

Kalau tema besar kali ini adalah Open Source, makasemua software yang ditunjukkan di forum iniseharusnya ada Source-Codenya, walaupun haruskita sadari bahwa source bisa pula beranekaragama(C, Fortran, VB, Perl, …) dan belum tentu tersediacompilernya untuk jenis sistem operasi yang kitamiliki. Namun sama-sama diketahui, bahwa itu

bukan problem utamanya.Problem utamanya adalah keinginan mendapatkansoftware yang murah atau bahkan gratis, namunmemenuhi kebutuhan pengguna semuanya.

Khusus dalam forum ini yang diinginkan adalahsoftware murah dan open source dalam bidangRemote Sensing dan GIS.

Sumber Software Open SourceInternet adalah “bursa” software murah, free atauopen source. Dengan memasukkan kata kunciseperti “GIS open source” atau “GIS freeware” kemesin pencari seperti www.google.com akan didapat

listing yang sangat panjang pada ratusan jenissoftware yang terkait Remote Sensing, GIS ataupemetaan digital. Situs lain yang terkenal dengananeka software GIS adalah www.geocomm.com.

Sebagian software tersedia secara public domain(free) dan open source, sebagian yang lain hanyafree pada binaries saja, dan sebagian lagi adalahshareware – yakni software yang boleh dicoba dulusecara gratis hingga waktu tertentu atau untuk datatertentu, namun kemudian untuk pemakaian tak terbatas pengguna harus mentransfer sejumlah uangke pembuatnya.

Sumber yang lain adalah forum-forum ilmiah yangterkait dengan Computer Assisted Teaching (CAT), dimana biasanya ada semacam bursa software untuk pendidikan yang tersedia gratis, bahkan sebagianbeserta sourcenya. Salah satu forum ini adalahTechnical Comission VI dari International Society forPhotogrammetry & Remote Sensing (ISPRS). Padaacara kontes software pendidikan (CATCon) selamaISPRS Congress di Istanbul Juli 2004 lalu, penulismendapatkan beberapa software seperti ini.

Gambaran Beberapa SoftwareMurah & Open SourcePada tulisan ini diketengahkan empat jenis software:yang pertama adalah Grass, kedua adalah Idrisi  –software non profit yang juga sangat terkenal sejak awal 1990-an dan mirip Grass. Kemudian PostGISyang berbasis database PostgreSql (ini semacamcompetitor untuk Oracle Spatial), dan terakhir adalahParamiti  – ini software remote sensing dari Indiayang memenangkan Bronze Medal di Catcon ISPRSIstanbul 2004, dan terakhir

Grass Adalah program GIS free yang paling populer didunia. Saat ini Grass sudah release 6.1 sudah bisadidownload dari http://grass.baylor.edu.

Grass ditulis dalam bahasa C, dan bisa dicompileuntuk berbagai platform. Yang sudah tersediabinaries-nya antara lain untuk berbagai distro Linux

(Debian, Mandrake, dll) dan juga untuk MS-Windows. Binaries untuk Linux relatif lebih stabildan bahkan tersedia versi live-CD-nya. Beberapasample data untuk latihan juga telah disiapkan.

Grass memiliki menu yang sangat banyak. Menu inibisa dijalankan secara pull-down maupun batch,karena setiap menu akan dieksekusi oleh modul yangberbeda. Hal yang mirip juga ditemui di Idrisi. Antar modul bertukar data hanya pada file. Peluanguntuk melakukan batch-modus ini membuat di satusisi Grass (atau Idrisi) sangat terbuka untuk ditambah modul baru, dan selain itu juga sangatmudah untuk melakukan otomatisasi dengan prosesbatch. Namun bagi pengguna software berbasisMicrosoft Data Exchange seperti Mapinfo, atau juga

berbasis algorithm seperti Er-Mapper, perlu adaptasitersendiri untuk bekerja dengan Grass.

Pengguna Grass sudah sangat luas, baik yangsifatnya sekedar User maupun Active Contributor(dari soal solusi algoritma hingga programmer). Di Amerika Serikat, ratusan pemerintah lokal danpengusaha kecil menggunakan Grass dan bahkansudah terbentuk komunitas “Grass User Forum” yangmelakukan meeting secara teratur untuk shareinformasi dan solusi. Dan meski softwarenya gratis,programmer tetap mendapat rejeki dari jasakonsultasi atau membuatkan solusi. Mereka dibayardari adaptasi software open source tersebut khususuntuk membuat solusi problem yang dihadapi.

Mungkin di dunia software proprietary hal ini miripdengan customisasi software (kalau di ArcViewdengan Avenue, di Mapinfo dengan MapObject).

5/16/2018 Software Utk RS GIS Fahmi BAKOS Paper - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/software-utk-rs-gis-fahmi-bakos-paper 4/6

  3

 

Menu Operasi GIS-Raster pada Grass 

Menu Operasi GIS-Vector pada Grass 

5/16/2018 Software Utk RS GIS Fahmi BAKOS Paper - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/software-utk-rs-gis-fahmi-bakos-paper 5/6

  4

IdrisiIdrisi dikembangkan secara non profit oleh Clark University (AS) http://www.clarklabs.org/ dan dijualsangat murah karena telah mendapat sponsor dariUnited Nation for Environment Protection (UNEP).Pada versi Idrisi32 harganya hanya US$ 169 –dengan kemampuan yang setara dengan Erdas yang

berharga hampir US$ 3000-. Berbeda dengansoftware open source free, Idrisi closed source dantidak benar-benar free; namun sangat murah danada support yang sangat bagus dari Clark Universitydan dari Idirsi user group yang punya mailing list diinternet.

Website Idrisi 

PostGISPostGIS beserta PostgreSql bisa didownload darihttp://postgis.refractions.net. Sifat-sifat distribusinyasama dengan Grass, jadi full free dan opensource.

Sebelum menginstall PostGIS, pengguna perlu installPostgreSql dulu. Sejumlah pengetahuan yang setaradengan Administrator Oracle Spatial diperlukan untuk bekerja dengan PostgreSql maupun PostGIS.

Realitanya, di beberapa negara Eropa termasuk Jerman, PostgreSql+PostGIS dipakai sebagai tulangpunggung untuk sistem informasi publik, seperti diBadan Pertanahan atau Dinas Pekerjaan Umum.

Website PostGIS 

ParamitiParamiti dibuat oleh Shashikant Sharma dari India.http://www.geomsoft.com/isprs6wg2/resources.shtm Software ini relatif sederhana (belum sekompleksGrass namun cukup powerful juga). Software inimirip dengan WinASEAN yang juga mendapatkanpenghargaan CATCon pada ISPRS di Vienna 1996.Bahan open source yang terdapat sangat banyak diinternet terbukti membuat para programmer(termasuk di India) menjadi sangat kreatif.

Salah satu tampilan Paramiti 

5/16/2018 Software Utk RS GIS Fahmi BAKOS Paper - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/software-utk-rs-gis-fahmi-bakos-paper 6/6

  5

Implementasi OSS di BakosurtanalDi Bakosurtanal, khususnya di Pusat Pemetaan DasarRupabumi dan Tata Ruang, digunakan beranekasoftware dalam produksi (Amhar, 2002). Belumsemua alur produksi itu dapat dilakukan dengansoftware open source. Kalaupun ada yang mirip-mirip – seperti Grass untuk menggantikan Envi / Er-

Mapper, atau PostGIS untuk menggantikan ArcView – maka cukup banyak kebiasaan teknisi yang harusdimodifikasi. Persoalan umum bagi teknisi kadang-kadang bukan soal harga lisensi, tapi menggantihabbit. Ibaratnya, ada dua motor, satu harganyaRp. 15 juta, yang lainnya Rp. 2 juta. Sama-samacanggih, hanya motor yang lebih murah ini, gasnyadi stang sebelah kiri sedang persnelling justru di kakikanan. Tentu akan banyak pemakai motor yangtetap memilih motor yang lebih mahal, daripadananti bingung dalam operasionalnya.

Selain harus mengganti kebiasaan – kecuali adasoftware free / Open Source yang 100% sama dalampenggunaannya dengan software proprietary yangtelah populer (terutama untuk AutoCAD, Arc/Info,

 Arc/View dan FreeHand), maka masalah keduaadalah kompatibilitas data. Data adalah elemenpaling mahal dalam sistem informasi. Harus ada jaminan bahwa semua data yang telah dimiliki, bisadibaca dan diolah dalam software Open Source.Karena software Open Source tidak dijamin olehsuatu perusahaan manapun, maka harus ada upayauji coba dan benchmarking untuk mencari softwareOpen Source yang tepat dan membuktikan itu.

Karena itu di Bakosurtanal perlu dibentuk suatugugus tugas (Working Group) yang terdiri dari parainformatikawan (khususnya yang punya spesialisasiprogramming – dan tahu tentang Open Source) yangdidampingi oleh para insinyur dan operator yangsehari-hari terlibat dalam produksi peta. Merekaakan berkutat dengan beberapa komputer khusussampai seluruh alur produksi atau setidaknya alurproduksi yang paling vital terbukti bisa dilakukandengan Open Source. Setelah itu baru kita beraniramai-ramai migrasi.

Satu hal yang perlu diingat bahwa penggunaan OpenSource tidak terbatas hanya untuk substitusi sistemproprietary yang sudah ada, namun juga hendaknyauntuk memberi solusi-solusi ringan, atau sintesisbeberapa pekerjaan yang selama ini kurang efisienkarena harus melibatkan banyak software. Jadi tidak sekedar substitutif namun juga kreatif.

Masa Depan Open SourceDalam GSDI di Cairo April 2005, Software OpenSource diyakini akan merupakan tulang punggungdari Infrastruktur Data Spasial baik di tingkat Globalmaupun nasional. Bahkan tidak mungkin ada GSDI /NSDI tanpa open source.

Di Indonesia terkadang masalahnya, jangankan OSS,

software murah saja jarang diminati. Kalau tidak membajak, maka yang dibeli secara resmi adalahsoftware yang mahal, karena makin mahal software,komisi yang didapat oleh para birokrat yang korup inimakin tinggi.

Karena itu, seluruh masyarakat memang harus bahumembahu untuk mempopulerkan software murah /free dan open source. Kalangan akademisi bisaberkontribusi dengan mendorong penulisan skripsiatau tugas dengan OSS. Kalangan birokrat bisamendorong agar peserta tender yang menggunakanOSS mendapat nilai lebih tinggi – dibanding yangmenggunakan software illegal! Demikian jugadengan sektor usaha – termasuk kelompok usahakecil dan menengah. Sementara itu pemerintahtidak perlu khawatir pendapat pajak menurun,karena pada saat yang sama, penggunaan OSS akanmenghemat devisa.

Bahkan kalangan agamawan pun bisa berkontribusidalam kampanye OSS ini dengan menyebut softwareOpen Source sebagai “Software Halal” – mengingatdi sana dengan jelas tidak ada hak siapapun yangakan dilanggar; walaupun ini tidak berarti softwarenon Open Source atau software bajakan otomatisharam – karena untuk masalah ini masih perludiskusi yang cukup serius antara para ahli fiqh, ahliinformatika dan pakar hukum.

Daftar Pustaka

F. Amhar (2002): Software-software Pemetaan diPusat Pemetaan Dasar Rupabumi dan TataRuang. Berita Informatika No 2 / 2002, Jakarta.

R. Bill, P. Korduan (2004): Internet-GIS Developmentfor Municipalities and Counties Based on OpenSource Software. ISPRS Commission VI, WG VI/2.

Douglas D. Nebert (Ed, 2004): Developing SpatialData Infrastructures - The SDI Cookbook  Version 2.0. 25 January 2004