Soal UAS Rekayasa Gempa_Unsimar Klas Non Reguler-Juni 2013
-
Upload
yoppy-soleman -
Category
Documents
-
view
178 -
download
6
description
Transcript of Soal UAS Rekayasa Gempa_Unsimar Klas Non Reguler-Juni 2013
Rekayasa Gempa
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sintuwu Maroso - Poso
Ujian Akhir Semester Tahun Ajaran 2012/2013
Nama Mata Kuliah: Struktur Bangunan Tahan Gempa
Kode Mata kuliah: 716 TS2
Dosen: Yoppy Soleman, S.T., M.T.
Tgl. Ujian: Jumat, 14 Juni 2013 (Kelas Non Reguler)
Lama Ujian: ..........................
Sifat Ujian: Take Home Exam (Kerjakan Dirumah)Selesaikan 2 dari 2 soal di bawah ini dengan Soal No. 2 mengacu pada DAFTAR BILANGAN
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Soal 1:Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan:
a. Duktilitas struktur/materialb. Konsep Kolom Kuat Balok Lemah (KKBL)c. Struktur tahan gempa (earthquake resistant structures)d. Skala Richter (SR) dan MMI (Modified Mercalli Intensity)e. Suatu perbedaan mendasar antara analisis statik dan analisis dinamik
f. PBA , PGAg. Modus getar (mode shape) struktur/bangunan (Bobot a g = 40%)
Soal 2:Gambar denah dan tampak depan struktur portal dengan data sbb:
qy = d
qx = e
Y
XGambar Denah
f meter
g meter
z
X h meter i meter j meter
Gambar Tampak
Diminta:
A. Dengan cara Muto, hitunglah ki dan mi
tiap lantai untuk arah-X
B. Hitunglah Perioda getar T1 dengan
cara Holzer untuk min. 3 percobaan
atau bilamana pondasi < 0.10 cm(Bobot A B = 60%)
Jawaban:
1. a. Kemampuan struktur/material untuk mengalami deformasi (berupa perubahan bentuk,
pertambahan panjang) pasca elastik atau melebihi batas elastisitas tanpa mengalami kegagalan atau keruntuhan secara tiba-tiba. Sifat duktilitas atau keliatan/kekenyalan ini terkandung pada struktur atau material (mis: baja, beton betulang) dan merupakan
karakteristik atau sifat bahan yang sangat berguna dalam desain-desain yang bersifat
khusus, misalnya desain struktur tahan gempa, karena selain dapat menekan biaya
konstruksi (segi ekonomis), juga mampu mencegah mekanisme keruntuhan yang
bersifat tiba-tiba.
b. Suatu konsep dimana kolom-kolom struktur bangunan harus direncanakan sebagai memiliki kapasitas momen dan kapasitas geser yang lebih besar daripada balok-balok atau dengan kata lain kolom-kolom struktur bangunan tidak boleh terlampaui batas kekuatan lentur dan kekuatan gesernya sebelum hal itu terjadi pada balok-balok. Tujuan KKBL adalah untuk menghindarkan terjadinya keruntuhan tiba-tiba akibat kegagalan geser sebagan atau beberapa kolom akibat mekanisme kolom lemah.c. Suatu struktur yang didesain untuk dapat menahan pembebanan akibat gempa bumi terbesar yang mungkin terjadi di suatu zona tertentu (tempat bangunan dibangun). Kerusakan ringan dan kerusakan sedang dapat terjadi pada struktur tahan gempa tersebut namun struktur harus tetap memiliki cadangan kekuatan yang mencegahnya dari mengalami keruntuhan (collapse) yang membahayakan jiwa manusia.
d. Skala Richter (SR) adalah suatu besaran kekuatan atau intensitas gempa yang dihitung berdasarkan estimasi energi gempa yang dilepaskan pada titik episenter atau fokus/pusat gempa. Pengukuran Skala Richter distandardisasi dengan hasil pembacaan seismograf Wood-Anderson pada jarak 100 km dari episenter.
Skala MMI adalah estimasi kekuatan gempa bumi berdasarkan dampak atau akibat yang ditimbulkannya pada obyek-obyek fisik (bangunan tembok, menara, bangunan beton bertulang) di suatu lokasi yang diamati.
e. Analisis statik adalah tipe analisis yang tidak memperhitungkan aspek waktu sedangkan analisis dinamik sangat dipengaruhi oleh parameter waktu, dengan kata lain analisis statik bersifat konstan terhadap waktu sedangkan analisis dinamik sangat bergantung pada perioda (waktu) atau berubah-ubah menurut waktu.f. PBA = Peak Base Accelleration = percepatan puncak tanah dasar = percepatan yang diukur atau dihitung pada permukaan tanah atau pada kedalaman yang kurang lebih sejajar elevasi pondasi bangunan.
PGA = Peak Ground Accelleration = percepatan puncak batuan dasar = percepatan gempa bumi pada batuan dasar (bed rock) yang keras dan berada jauh di bawah pondasi bangunan.
h. Cara suatu struktur bangunan mengalami perubahan bentuk akibat pembebanan dinamik (gempa). Banyaknya modus getar atau cara getar bergantung pada jumlah
lantai bangunan, dan bentuk modus getar tersebut sangat ditentukan oleh kekakuan,
massa atau distribusi massa, dan redaman yang terdapat pada suatu bangunan.2. Tampak depan struktur portal dengan data sbb:
qy = 2500
qx = 3100
Y
X
Gambar Denah
3.2 meter
4.0 meter
z
X 5 meter 7 meter 8 meter
Sub portal tipe-A
Sub portal tipe-B
Sub portal tipe-C
Sub portal tipe-D Untuk selanjutnya lihat file Excel: Muto dan Holzer
Dimensi Kolom:
Semua Kolom berukuran, a x a (cm)
Dimensi Balok:
Semua Balok berukuran, b x c (cm)
Koef. massa Lantai:Material, perc. grav.:
qX = d kg/m E = 2.1 x 105 kg/cm2
qY = e kg/m g = 9.81 m/s2
PAGE 3