SNI - Karkas Ayam Pedaging
Transcript of SNI - Karkas Ayam Pedaging
-
8/11/2019 SNI - Karkas Ayam Pedaging
1/12
i
Karkas Ayam Pedaging
Dewan Standardisasi Nasional - DSN
Standar Nasional Indonesia
SNI 01-3924-1995
-
8/11/2019 SNI - Karkas Ayam Pedaging
2/12
ii
Berdasarkan usulan dari Departemen Pertanian
standar ini disetujui oleh Dewan Standardisasi Nasional
menjadi Standar Nasional Indonesia dengan nomor :
SNI 01 - 3924 - 1995
Penerbitan standar ini dilakukan setelah memperhatikan semua data
dan masukan dari berbagai pihak. Kritik dan saran untuk penyempurnaan
standar ini, dapat disampaikan kepada :
DEWAN STANDARDISASI NASIONAL - DSN
Sekretariat : Pusat Standardisasi - LIPI, Sasana Widya Sarwono Lantai 5
Jalan Jenderal Gatot Subroto 10 - Telepon (021) 5206574, 5221687, 511542,
Pes. 296, 305, 450, Fax. 5206574, 5207226, Telex 62875 PD II IA, 62554 IA
-
8/11/2019 SNI - Karkas Ayam Pedaging
3/12
iii
Karkas Ayam Pedaging
Pendahuluan
Untuk menghindari pemasaran daging ayam yang membahayakan
konsumen, tidak layak sebagai bahan pangan dan pemalsuan, perlu disusun
standar karkas ayam pedaging yang dapat dilaksanakan oleh para produsen dan
dapat diterima oleh konsumen. Selain itu dengan adanya standar untuk karkas
ayam pedaging, konsumen akan lebih mudah menentukan pilihannya, produsen
akan meningkatkan usahanya untuk menghasilkan produk yang baik dan
memungkinkan adanya persaingan harga yang sehat.
-
8/11/2019 SNI - Karkas Ayam Pedaging
4/12
iv
Daftar Isi
Halaman
Pendahuluan
Daftar Isi .................................................................................. i
Judul .............................................................................................. 1
1 Ruang Lingkup ............................................................ 12 Diskripsi ....................................................................... 1
3 Klasifikasi ........................................................................ 1
4 Persyaratan ......................................................................... 3
5 Pengemasan .......................................................................... 6
6 Cara pengambilan contoh dan metoda analisa ............................
7
-
8/11/2019 SNI - Karkas Ayam Pedaging
5/12
v
Karkas Ayam Pedaging
1 Ruang Lingkup
Standar ini meliputi klasifikasi yang terdiri dari cara penanganan, cara
pemotongan karkas, ukuran dan mutu; persyaratan yang meliputi bahan asal,
penyiapan karkas, pengolahan pasca panen, bahan pembantu, bahan tambahan,
mutu produk akhir dan pengemasan serta cara pengambilan contoh dan
methoda analisis.
2 Diskripsi
Karkas ayam pedaging ialah bagian dari ayam pedaging hidup, setelah
dipotong, dibului, dikeluarkan jeroan dan lemak abdominalnya, dipotong
kepala dan leher serta kedua kakinya (ceker).
3 Klasifikasi
3.1 Berdasarkan cara penanganannya, dibedakan menjadi :
3.1.1 Karkas segar ialah karkas segar yang baru selesai diproses selama tidak
lebih dari 6 jam dan tidak mengalami perlakuan lebih lanjut.
3.1.2 Karkas dingin segar ialah karkas segar yang segera didinginkan setelah
selesai diproses sehingga suhu di dalam daging menjadi antara 40-50C.
3.1.3 Karkas beku ialah karkas yang telah mengalami proses pembekuan
cepat atau lambat dengan suhu penyimpanan antara 120C sampai dengan suhu
180C.
-
8/11/2019 SNI - Karkas Ayam Pedaging
6/12
vi
3.2 Berdasarkan cara pemotongan karkas dibedakan menjadi :
3.2.1 Karkas utuh
3.2.2 Potongan separuh (halves) karkas dibagi menjadi dua potong sama
besar.
3.2.3 Potongan seperempat (quartes) karkas dibagi menjadi empat potong
sama besar.
3.2.4 Potongan bagian-bagian badan (chiken partatau cut up).
3.2.5 "Debone"yaitu karkas ayam pedaging tanpa tulang atau tanpa kulit dan
tulang.
3.3 Ukuran
Ukuran karkas ditentukan berdasarkan bobotnya.
Bobot karkas individual ditentukan oleh bobot karkas itu sendiri, berdasarkan
pembagian sebagai berikut :
a) Ukuran kecil 0,8 - 1 kg
b) Ukuran sedang 1 - 1,2 kg
c) Ukuran besar 1,2 - 1,5 kg
3.4 Mutu
Tingkatan mutu karkas ayam pedaging baik yang segar, dingin segar dan beku
dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan mutu.
-
8/11/2019 SNI - Karkas Ayam Pedaging
7/12
vii
4 Persyaratan
4.1 Bahan asal atau ayam hidup
Menggunakan ayam hidup yang sehat, sesuai dengan ketentuan peraturan yang
berlaku.
4.2 Penyiapan (processing) karkas :
Penyiapan (processing) karkas perlu dilakukan dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
4.2.1 Pemotongan dilakukan ditempat yang bersih, cukup ai berasal dari
sumber berkualitas baik, dan khusus.
4.2.2 Cara pemotongan mengikuti persyaratan agama Islam.
4.2.3 Pengeluaran darah (bleeding) harus tuntas sehingga ayam benar-benar
mati.
4.2.4 Sebelum pencabutan bulu, ayam diseduh (scalding) dengan temperatur
520-600C, selama 3 - 5 menit.
4.2.5 Setelah dilakukan pencabutan bulu, kemudian karkas ayam dicuci
dengan air yang mengalir atau didinginkan (chilling) dengan temperatur 0 - 50
C.
4.2.6 Pemeriksaan kesehatan terhadap karkas dilakukan sebelum jeroan
dipisahkan dari tubuh oleh petugas yang berwenang.
4.2.7 Setelah pemeriksaan dan pencucian, karkas didinginkan.
-
8/11/2019 SNI - Karkas Ayam Pedaging
8/12
viii
4.3 Penanganan Pasca Panen
Penanganan Pasca Panen bertujuan mencegah perkembangan mikroba
pembusuk yang tergolong bakteripsychrophyl, khamirdan kapang.
a) Pencucian karkas dilakukan terpisah dari jeroan.
b) Karkas harus segera didinginkan setelah selasai diproses.
c) Untuk penyimpanan dalam jangka waktu pendek (+ 2 hari) harus
didinginkan paling tinggi pada suhu 100C.
d) Untuk penyimpanan dalam jangka waktu panjang harus dibekukan.
4.4 Bahan pembantu
Bahan pembantu harus bersifat tidak beracun, mudah larut dalam air, tidak
merubah rasa dan merusak daging, serta hilang oleh pemasakan (contoh chlor).
4.5 Bahan tambahan
Bahan tambahan harus tidak membahayakan kesehatan sebelum produk
dimasak maupun setelah dimasak (contoh : air, garam).
4.6 Mutu Produk Akhir
Mutu produk akhir ditentukan oleh :
4.6.1 Konformasi
Bentuk kerangka dan tubuh, terutama dada, paha dan punggung.
4.6.2 Perdagingan
Ketebalan daging pada tulang dada, paha, betis dan punggung.
-
8/11/2019 SNI - Karkas Ayam Pedaging
9/12
ix
4.6.3 Perlemakan
Penyebaran dan ketebalan lemak dibawah kulit.
4.6.4 Keutuhan
Ada tidaknya tulang yang patah atau hilang, persendian yang lepas, kulit yang
sobek atau daging yang sobek maupun hilang, luka maupun adanya penebalan.
4.6.5 Perubahan warna
Ada tidaknya memar, "Freezer burn"dan perubahan warna yang disebabkan
mikroba atau zat-zat kontaminan lain.
4.6.6 Kebersihan
Ada tidaknya bulu-bulu besar maupun bulu jarum yang tertinggal, atau kotoran
yang menempel.
-
8/11/2019 SNI - Karkas Ayam Pedaging
10/12
x
Tabel 1
Persyaratan tingkatan mutu
No. Faktor Mutu Tingkatan Mutu
Mutu I Mutu II Mutu III
1 2 3 4 5
1 Konformasi Sempurna Boleh ada cacat
sedikit tetapi tidak
ada pada bagian
dada dan paha
Boleh cacat sedikit
2 Perdagingan Tebal Sedang Tipis
3 Perlemakan Cukup Cukup Tipis
1 2 3 4 5
4 Keutuhan Sempurna Tulang sempurna,
kulit boleh sobek
sedikit, tetapi tidak
pada bagian dada
Tulang boleh ada
yang patah, ujung
sayap boleh
terlepas boleh
terlepas. Boleh
ada kulit yang
sobek,tetapi tidak
terlalu lebar
5 Perubahan warna Bebas dari memar
dan Frozen burn
Boleh ada memar
sedikit tetapi tidak
pada bagian dada
dan tidak Frozen
burn
Boleh ada memar
sedikit tetapi tidak
adaFrozen burn
6 Kebersihan Bebas dari bulu
jarum
Boleh ada bulu
jarum sedikit yang
menyebar, tetapi
tidak pada bagian
dada
Boleh ada bulu
jarum sedikit
-
8/11/2019 SNI - Karkas Ayam Pedaging
11/12
xi
Catatan : Bila tidak termasuk dalam persyaratan Tingkatan Mutu, dapat
dapat diperdagangkan menjadi potongan bagian-bagian badan (chiken part ataucut up).
5 Pengemasan
Pengemasan dengan menggunakan bahan yang baik sebagai pembungkus tidak
merusak daging serta tidak membahayakan kesehatan manusia.
Pada kemasan yang digunakan diwajibkan mencantumkan label :
a) Nama dan alamat perusahaan dan/atau nomor register
b) Jenis ayam
c) Bobot
d) Tingkatan mutu
e) Tanggal kadaluarsa
Bila kemasan berisi lebih dari satu potong, isinya harus seragam dalam hal
jenis tingkatan mutu dan tanggal pemanenan.
Untuk kemasan potongan bagian-bagian badan tidak dicantumkan bobot-
bobotnya tetapi dicantumkan jumlah potongannya.
6 Cara pengambilan contoh dan methoda analisa
6.1 Cara pengambilan contoh :
Pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan methoda pengambilan
contoh acak sederhana (simple random sampling) tanpa pemilihan dengan
perincian sebagai berikut :
6.1.1 Dari sejumlah pasar atau rumah potong ayam yang ada disuatu daerah
dilakukan pengambilan contoh secara acak, sebesar 5% (minimal 1 buah pasar
-
8/11/2019 SNI - Karkas Ayam Pedaging
12/12
xii
atau 1 buah rumah potong ayam). Untuk rumah potong ayam dibedakan antara
yang modern dan tradisionil *)
6.1.2 Kemudian dilakukan pendaftaran (listing) jumlah pedagang karkas
ayam yang ada ditiap-tiap pasar yang diambil sebagai contoh (sample) dan
dihitung jumlah karkas ayam yang dijual.
Untuk sejumlah rumah potong ayam yang diambil sebagai contoh (sample)
dihitung jumlah ayam yang dipotong dan/atau jumlah karkas ayam yang
disimpan (dibekukan).
6.1.3 Dari jumlah karkas ayam yang dijual ditiap-tiap pasar tersebut, atau
jumlah ayam yang dipotong dan/atau jumlah karkas ayam yang disimpan
dirumah potong ayam dilakukan pengambilan contoh secara acak sebesar 2%.
6.2 Petugas pengambil contoh
Pengambilan contoh dilakukan oleh petugas yang memenuhi syarat dan yang
ditunjuk oleh Direktur Jenderal Peternakan.
6.3 Methoda Analisa
Jenis Pemeriksaan : Methoda Pengujian Nomor :
a ) Pemeriksaan Organoleptik 008-MP/SPI-NAK
b) Pemeriksaan Uji Kebusukan 009-MP/SPI-NAK
c) Pemeriksaan Jumlah Kuman 010-MP/SPI-NAK
*) Untuk pasar dibedakan berdasarkan strata pasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku