Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

53
i Laporan Praktek Kerja Lapangan USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING PETERNAKAN PLASMA PT. BINTANG SEJAHTERA BERSAMA DI KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN Oleh : Ian Roni Rezky Raja Rio M. Sigalingging I11111336 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014

description

my lecture duty

Transcript of Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

Page 1: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

i

Laporan Praktek Kerja Lapangan

USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING

PETERNAKAN PLASMA PT. BINTANG SEJAHTERA BERSAMA

DI KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN

Oleh :

Ian Roni Rezky Raja Rio M. Sigalingging

I11111336

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014

Page 2: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Ian Roni Rezky Raja Rio M. Sigalingging

Nim : I111 11 336

Judul : Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Plasma

PT. Bintang Sejahtera Bersama di Kabupaten Makassar

Sulawesi Selatan.

Makassar, Februari 2015

Telah disetujui,

Mengetahui :

Ketua Program Studi Peternakan

Prof. Dr. drh. Hj. Ratmawati Malaka, M.Sc.

NIP. 19640712 198911 2 002

Koordinator PKL

Dr. Syahdar Baba, S.Pt, M.Si

NIP. 19731217 200312 1 001

Pembimbing Utama

Prof. Dr. Ir. Djoni Prawira Rahardja, M.Sc

NIP. 19540505 198103 1 010

Page 3: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja

Lapangan yang berjudul “Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Plasma

PT. Bintang Sejahtera Bersama di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan”, sebagai

salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas dari mata kuliah Praktek Kerja

Lapangan.

Pada kesempatan ini penulis berterima kasih kepada Bapak Abdul Kadir, S.Pt

selaku pembimbing lapangan dan Bapak Prof. Dr. Ir. Djoni Prawira Rahardja, M.Sc

selaku pembimbing utama dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah

mencurahkan perhatian untuk membimbing dan mengarahkan penulis hingga dapat

menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini.

Penulis mengharapkan agar laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat

memberi wawasan yang luas bagi pembaca hingga dapat membantu dalam solusi

untuk kegiatan-kegiatan yang bersangkutan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan mungkin

masih terdapat kekurangan maupun kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran

perbaikan sangat diharapkan.

Makassar , Januari 2015

Penulis

Page 4: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vii

BAB I. PENDAHULUAN

Latar Belakang ................................................................................. 1

Maksud dan Tujuan .......................................................................... 2

BAB II. METODE PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...................................................... 3

Aspek yang Dikaji ........................................................................... 3

Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 3

Sumber Data ..................................................................................... 4

BAB IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN PETERNAKAN INTI-

PLASMA PT. BINTANG SEJAHTERA BERSAMA

A. Keadaan Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama .... 6

B. Keadaan Perusahaan Inti PT. Bintang Sejahtera Bersama ......... 9

BAB V. KEADAAN UMUM PT. BINTANG SEJAHTERA BERSAMA

Aspek Panca Usaha Ternak pada Pemeliharaan Ayam Pedaging di

Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama............................................................................................. 17

1. Bibit Ayam Pedaging ................................................................. 17

2. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ................................... 19

3. Aspek Perkandangan ................................................................... 25

4. Aspek Pemasaran ......................................................................... 31

Page 5: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

v

BAB V. MANAJEMEN PAKAN AYAM PEDAGING

Aspek Manajemen Pakan di Peternakan Plasma PT. Bintang

Sejahtera Bersama ........................................................................... 36

KESIMPULAN .......................................................................................... 45

Page 6: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

vi

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Hak dan Kewajiban Peternak sebagai Pihak Plasma ............................. 12

2. Hak dan Kewajiban Perusahaan sebagai Pihak Inti ............................... 13

3. Sarana dan Prasarana PT. Bintang Sejahtera Bersama .......................... 16

4. Program Obat dan Vaksinasi untuk 100 ekor Ayam Pedaging PT.

Bintang Sejahtera Bersama .................................................................... 23

5. Data Penjualan Ayam di Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama .................................................................................................. 33

6. Frekuensi Pemberian Pakan yang Disarankan dari Perusahaan Inti PT.

Bintang Sejahtera Bersama ..................................................................... 40

7. Program Puasa Makan yang Disarankan PT. Bintang Sejahtera

Bersama .................................................................................................. 41

8. Data Penimbangan Rata-rata Berat Badan Ayam mungguan di

Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama yang Diamati ....... 43

Page 7: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

vii

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Struktur Organisasi PT. Bintang Sejahtera Bersama ............................. 13

2. Data Label Box DOC dari PT. Satwa Utama Raya ............................... 18

3. Nekropsi pada Sampel Penyakit Kolibasilosis oleh Dokter Hewan ...... 20

4. Vaksinasi ND Clone Melalui Air Minum .............................................. 22

5. Program Sanitasi Penyemprotan Desinfentan Sevin .............................. 25

6. Konstruksi Kandang Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama .................................................................................................. 26

7. Atap Kandang Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama ...... 28

8. Berbagai Macam Tipe Atap Kandang .................................................... 29

9. Dinding Kandang Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama . 30

10. Lantai Kandang Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama .... 31

11. Proses Pemanenan Hasil ........................................................................ 32

12. Label berbagai macam Pakan di PT. Bintang Sejahtera Bersama ......... 37

13. Proses Konsumsi Pakan ......................................................................... 39

14. Kegiatan Penimbangan Berat Badan Mingguan .................................... 42

Page 8: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

viii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

1. Foto Bersama Keluarga Bapak Jumardin (Pihak Peternakan Plasma).......... 46

2. Foto Perusahaan Inti Bintang Sejahtera Bersama (Pihak Perusahaan Inti) .. 47

3. Peta Lokasi Jarak Perusahaan Inti-Peternakan Plasma PT. Bintang

Sejahtera Bersama ........................................................................................ 48

Page 9: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Seiring

dengan naiknya pendapatan perkapita penduduk Indonesia, meningkat pula

kebutuhan akan protein hewani. Masyarakat semakin menyadari akan pentingnya

protein hewani bagi pertumbuhan jaringan tubuh. Salah satu sumber protein adalah

daging ayam pedaging. Ditinjau dari nilai gizinya, daging ayam pedaging tidak kalah

dibandingkan dengan daging dari ternak lain. Selain itu daging ayam pedaging mudah

didapatkan dan harganya relatif murah, karena pemeliharaan ayam pedaging relatif

singkat yaitu 35 hari.

Ayam broiler adalah galur ayam hasil rekayasa genetik yang memiliki

karakteristik ekonomis dengan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging,

masa panen pendek dan menghasilkan daging berserat lunak, timbunan daging baik,

dada lebih besar dan kulit licin (North and Bell, 1990). Ada tiga aspek sebagai tiang

utama dalam pemeliharaan ayam pedaging yaitu aspek bibit, aspek pakan, dan aspek

manajemen. Aspek bibit menyangkut genetik dan fenotip yang diperoleh dalam

proses pembibitan untuk menghasilkan final stock. Aspek bibit dapat dipengaruhi

oleh aspek pakan yang menentukan selama proses produksi berlangsung. Aspek

pakan menyangkut kandungan nutrisi, konsumsi pakan, hingga efisiensi/konversi

pakan itu sendiri. Keseluruhan metode dari pengaruh aspek pakan disebut aspek

manajemen pakan.

Page 10: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

2

Aspek manajemen pakan merupakan tata kelola dalam pemeliharaan ayam

pedaging dengan berobjek pada pengaruh perlakuan pada aspek pakan yang bertujuan

pada keberhasilan usaha peternakan ayam pedaging. Produksi daging yang tinggi

tidak lepas dari manajemen pakan yang baik. Maka perlu mengetahui bagaimana

aspek manajemen pakan dalam pemeliharaan ayam pedaging. Hal inilah yang

melatarbelakangi dilaksanakannya praktek kerja lapangan mengenai Aspek

Manajemen Pakan pada Pemeliharaan Ayam Pedaging di Peternakan Plasma PT.

Bintang Sejahtera Bersama.

Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan mengenai aspek manajemen pakan

ayam pedaging adalah untuk mengkaji aspek manajemen pakan pada pemeliharaan

ayam pedaging, serta mengkaji aspek umum berupa aspek bibit, aspek penyakit,

aspek kandang, dan aspek pemasaran di peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama.

Tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan mengenai aspek manajemen pakan

ayam pedaging adalah untuk mengetahui aspek manajemen pakan pada pemeliharaan

ayam pedaging, serta mengetahui aspek umum berupa aspek bibit, aspek penyakit,

aspek kandang, dan aspek pemasaran di peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama.

Page 11: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

3

BAB II

METODE PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktek Kerja Lapangan mengenai pengaruh kondisi kandang dan lingkungannya

terhadap produksi ayam pedaging dilaksanakan mulai tanggal 14 November 2014

sampai tanggal 26 Desember 2014 yang bertempat di Perusahaan Peternakan Inti-

plasma Ayam Pedaging PT. Bintang Sejahtera Bersama dengan pola inti-plasma di

Dusun Tangnga, Desa Purna Karya, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros.

Aspek yang dikaji

Beberapa aspek yang dikaji pada praktek kerja lapangan ini adalah :

1. Keadaan umum dari perusahaan diantaranya sejarah perusahaan, kondisi

perusahaan, struktur organisasi, personalia perusahaan, serta sarana dan prasarana

di perusahaan dan peternakan inti-plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama.

2. Aspek Panca Usaha Ternak mencakup aspek bibit, penyakit, perkandangan, dan

pemasaran, khusus yaitu aspek manajemen pakan ayam pedaging di peternakan

plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan harus akurat sehingga tercapai keyakinan akan suatu

kebenaran untuk memperoleh data-data yang relevan. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pengamatan ( observasi )

Page 12: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

4

Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati langsung hal-hal yang

berhubungan dengan pelaksanaan magang.

2. Magang Kerja

Pengumpulan data dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan yang berlangsung di

perusahaan melalui bekerja dan berdiskusi dengan karyawan perusahaan.

3. Wawancara ( Interview)

Proses untuk mendapatkan informasi dengan cara tanya jawab secara langsung

dengan responden. Responden yang diwawancarai adalah manajer operasional,

Technical Service, maupun anak kandang perusahaan.

4. Pencatatan ( Recording ):

Proses pengumpulan data dengan cara mencatat setiap hal yang berkaitan dengan

pelaksanaan magang di perusahaan.

5. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan cara mendokumentasikan berbagai kegiatan yang

dilakukan.

6. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan cara memanfaatkan data yang tersedia, yang

berhubungan dengan kegiatan magang. Data yang dimaksud dapat berupa buku,

jurnal, arsip, dan lain sebagainya yang relevan dan informatif.

Sumber Data

Sumber data yang diperoleh berdasarkan sifat yang dikumpulkan ada dua jenis

yaitu :

Page 13: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

5

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden. Dalam

pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini data primer didapat dari

wawancara dengan Manajer Perusahaan, Technical Service, Karyawan, dan

masyarakat sekitar perusahaan.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber.

Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini menjadi sumber data sekunder yaitu

diambil dari buku, arsip, dan jurnal yang berhubungan dengan kegiatan magang.

Page 14: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

6

BAB III

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN PETERNAKAN INTI-PLASMA

PT. BINTANG SEJAHTERA BERSAMA

A. Keadaan Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

1. Letak Geografis Peternakan

Peternakan plasma ayam pedaging milik Bapak Jumardin yang bermitra dengan

PT. Bintang Sejahtera Bersama sebagai perusahaan inti ini terletak di Dusun

Tangnga, Desa Purna Karya, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Sulawesi

Selatan. Kondisi topografi Kecamatan Tanralili umunya datar dan bergelombang,

hanya sebagian kecil yang berbukit dan bergunung, dengan letak antara 119° 34'

11.9”- 119° 40' 48" BT dan 5° 2' 59.9" - 5° 10' 47.9" LS. Secara umum berada pada

tipe ekosistem dataran rendah dengan ketinggian di bawah 500 m di atas permukaan

laut (dpl).

Letak peternakan plasma yang bermitra dengan PT. Bintang Sejahtera Bersama

ini cukup strategis untuk peternakan ayam pedaging, dengan lingkungan perbukitan

yang cukup jauh dari pemukiman dan suhu kandang sekitar 31,8oC.

2. Sejarah Peternakan

Peternakan plasma ayam pedaging PT. Bintang Sejahtera Bersama milik bapak

Jumardin berlokasi di Dusun Tangnga, Desa Purna Karya, Kecamatan Tanralili,

Kabupaten Maros. Pemilik peternakan adalah Bapak Jumardin yang mulai beternak

pada tahun 2013. Pada mulanya usaha yang ditekuni merupakan usaha rumah tangga

perseorangan dengan berbagai permasalahan pribadi yang telah dialami, kemudian

Page 15: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

7

pada tahun 2013 mengalihkan usaha dari pertambangan emas ke pemeliharaan ayam

pedaging dengan kapasitas awal sebesar 4.500 ekor. Peternakan tersebut dimulai

dengan mengadakan kerjasama inti-plasma dengan PT Bintang Sejahtera Bersama.

Selain melakukan usaha ternak ayam pedaging Bapak Jumardin tidak memiliki

pekerjaan sampingan lainnya karena memilh untuk fokus di usahanya tersebut.

Peternakan plasma ayam pedaging PT. Bintang Sejahtera Bersama milik bapak

Jumardin telah melakukan pemeliharaan ayam pedaging selama 3 periode panen

dengan pembelajaran awal hingga saat ini dari bantuan teman atau keluarga di sekitar

lokasi yang sama beternak ayam pedaging.

3. Kondisi Peternakan

Peternakan ayam yang digunakan dalam kegiatan magang terletak di Desa Purna

Karya Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros. Lokasi peternakan plasma PT. Bintang

Sejahtera Bersama ini sebelah utara berbatasan dengan Desa Lekopancing, sebelah

barat berbatasan dengan Kecamatan Mandai, Sebelah timur berbatasan dengan

Kecamatan Tompo Bulu, dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa.

Lokasi peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama ini terletak kurang

lebih 8 km dari Ibu Kota Kabupaten dan jarak lokasi peternakan dengan pemukiman

kurang lebih 500 m, sedangkan jarak lokasi peternakan dengan peternakan lain

kurang lebih 300 m. Suhu lokasi peternakan adalah 27-31˚C. Pendirian peternakan ini

telah memperoleh izin dari Kepala Desa dan warga masyarakat setempat yang

menyatakan tidak keberatan adanya Usaha Peternakan ayam Broiler tersebut.

Kandang terletak bersebelahan atau 10 meter dari rumah Bapak Jumardin sebagai

pemilik kandang. Di sebelah kandang juga dibangun tempat istirahat serta untuk

Page 16: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

8

kontrol dan pengawasan kondisi kandang secara aktual. Lokasi disekitarnya dibatasi

oleh hutan dan sungai serta ladang pertanian masyarakat sekitar. Tumbuhan yang

tumbuh disekitar lokasi kandang berupa pohon jati, pohon bambu, pohon pisang,

tanaman jagung dan rerumputan. Jalan menuju desa menggunakan jalan aspal dengan

sebagian beton sehingga dapat membantu dan memudahkan dalam pengangkutan

barang dan hasil produksi, hanya saja sekitar 60 m jalanan sebelum kandang masih

berupa tanah.

4. Personalia Peternakan

Tenaga kerja sekaligus pemilik kandang di peternakan plasma PT Bintang

Sejahtera Bersama ini berjumlah 2 orang yang terdiri atas pasangan suami isteri yaitu

Ibu Rukaya dan Bapak Jumardin yang masing-masing tidak memiliki keahlian khusus

karena masih dalam tahap permulaan usahanya. Ibu Rukaya (29 tahun) adalah

penduduk asli kabupaten soppeng dengan latar belakang pendidikan SMP. Sementara

Bapak Jumardin (47 tahun) adalah penduduk asli kabupaten soppeng dengan latar

belakang pendidikan SMP.

5. Sarana dan Prasarana Peternakan

Kandang sebagai hal utama milik Bapak Jumardin dengan luas 604 m2 dengan

panjang 75,5 m dan lebar 8 m, berbahan tiang dari kayu dan alas dari bambu serta

atap dari daun rumbia. Tempat pakan dan tempat minum untuk masing-masing fase

pemeliharaan, yaitu berupa chick feeder tray 80 buah, baby chick feeder 100 buah,

round feeder 80 buah, serta tempat minum otomatis 80 buah. Dalam kandang terdapat

9 pasang brooder chick dan pemanasnya serta lampu penerang kandang 13 unit. Serta

150 karung serbuk gergaji untuk awal masa produksi broiler. Sepanjang letak tempat

Page 17: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

9

minum otomatis dialirkan air dengan pipa paralon sepanjang 76 m dengan diameter

3/4 inchi. Penampungan air minum menggunakan tong penampung air 2 buah dan

ember 60 liter 1 buah air khusus obat/vaksin dan. Tirai disekeliling kandang 2 roll

masing-masing sepanjang 166 meter dengan penyesuaian pembukaan terhadap suhu

kandang. Untuk membersihkan ada selang karet sepanjang 5 meter serta 2 sekop dan

1 cangkul.

Genset di persiapkan untuk menanggulangi pemadaman listrik dengan days 3000

watt. Timbangan gantung digital 1 unit di pakai dalam pemeliharaan ayam untuk

mengukur berat badan ayam. Lemasi es di gunakan untuk menyimpan vaksin.

B. Keadaan Perusahaan Inti PT. Bintang Sejahtera Bersama

1. Sejarah Perusahaan

PT. Bintang Sejahtera Bersama (BSB) merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak di bidang peternakan ayam pedaging yang menjadi mitra bagi para peternak

yang ingin mengembangkan usahanya, di mana perusahaan ini menyediakan segala

sesuatu yang menjadi keperluan para peternak di antaranya adalah Sapronak (Sarana

Produksi Peternakan) yang meliputi bibit (DOC), pakan, dan obat-obatan (vaksin dan

vitamin). Perusahaan ini didirikan pada bulan oktober tahun 1998, perusahaan ini

berlokasi di Jalan Kima Raya II Kav., Biring Kanaya Makassar.

Perusahaan ini melakukan pola kemitraan dengan system inti-palasma, yaitu

kerjasama yang diterapkan antara perusahaan sebagai pihak inti dan peternak sebagai

pihak plasma. Dengan pola ini, perusahaan membantu peternak kecil hingga besar

dalam menyediakan sarana produksi serta menjamin pemasaran hasil produksi berupa

Page 18: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

10

broiler. Sebelumnya, ada kontrak secara tertulis yang mengikat peternak dan

perusahaan. Prinsip ini dilakukan karena baik perusahaan, maupun peternak

mempunyai peranan yang sama dan saling ketergantungan serta saling

menguntungkan kedua belah pihak. Peternak yang sedang bergabung sebagai plasma

dari perusahaan ini berasal dari berbagai daerah di Sulawesi selatan, mulai dari pare-

pare, polman, barru, bone, bulukumba, jeneponto, luwu, palopo, makassar, serta

kendari dan palu pada devisi yang berbeda.

2. Mekanisme Kemitraan

Kemitraan usaha antara PT. Bintang Sejahtera Bersama dengan peternak

plasma merupakan suatu pengembangan hubungan hubungan bisnis dengan adanya

ikatan tanggung jawab masing-masing pihak yang bermitra dalam mewujudkan

kemitraan usaha yang saling membutuhkan, saling menguntungkan dan saling

memperkuat. Mekanisme kemitraan antara PT. Bintang Sejahtera Bersama sebagai

pihak inti dengan peternak sebagai pihak plasma adalah sebagai berikut :

a. Syarat-syarat Kermitraan

Adapun syarat-syarat untuk menjalin hubungan kemitraan dengan PT. Bintang

Sejahtera Bersama adalah sebagai berikut :

- Menyediakan kandang dan peralatan dengan ukuran teknis dan kapasitas yang

direkomendasikan oleh inti.

- Lokasi kandang mempunyai fasilitas listrik, cukup tersedia air bersih dan

dapat dijangkau oleh kendaraan roda empat untuk pengadaan sapronak dan

panen ayam.

Page 19: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

11

- Bisa bekerjasama dengan petugas lapangan inti (Technical Service) untuk

melaksanakan manajemen ayam sesuai dengan petunjuk perusahaan.

- Bersedia memberikan jaminan (sertifikat tanah/BPKB).

b. Pengadaan dan Penyediaan Sarana Produksi

PT. Bintang Sejahtera Bersama sebagai pihak inti bertugas menyediakan

sapronak kepada peternak plasma untuk usaha peternak ayam broiler yaitu DOC,

pakan, dan obat-obatan. Pola kemitraan yang dietapkan adalah system

pembayaran secara kredit atas pengadaan dan penyaluran sapronak kepada

peternak plasma untuk membantu peternak dalam mengatasi kesulitan uang tunai

maupun dalam usaha mempercepat atau mengikuti jadwal dimulainya kegiatan

budidaya.

c. Melakukan Kegiatan Budidaya dengan Bimbingan Teknis

Budidaya ayam pedaging merupakan tanggungjawab dari peternak plasma

yang dilakukan selama 32-42 hari (panen). Peranan inti melaksanakan pembinaan

berupa teknis pengelolaan budidaya, cara pencegahan penyakit, dan tata cara

pemeliharaan yang baik.

d. Penyerahan Hasil Produksi

Panen dilakukan setelah mencapai berat hidup ≥ 1,0 kg/ekor atau sesuai

permintaan konsumen. Hasil produksi dalam berntuk ayam hidup ditimbang di

kandang plasma agar plasma juga mengontrol jika terjadi penyusutan bobot badan

saat pengangkutan.

Page 20: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

12

e. Pemasaran Hasil Produksi

Dalam pemasran hasil produksi yang berupa ayam pedaging, pihak inti

membayar kepada peternak plasma sesuai dengan harga garansi dengan maksud

agar peternak plasma tidak dirugikan. Harga garansi yaitu harga yang disepakati

antara peternak dan pihak inti mengenai hasil produksi berupa broiler yang akan

tetap dibayar sesuai dengan perjanjian meskipun harga ayam di pasar naik atau

turun. Jadi, peternak tidak lagi merasa khawatir mengenai pemasaran hasil

produksinya karena pihak PT. Bintang Sejahtera Bersama yang akan menanggung

pemasarannya secara langsung.

3. Hak dan Kewajiban Pelaku Kemitraan

Untuk mencapai tujuan kemitraan antara PT. Bintang Sejahtera Bersama

dengan peternak plasma, maka tanggungjawab pelaku kemitraan harus diperhatikan.

Adapun hak dan kewajiban peternak sebagai pihak plasma dalam kemitraan ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Hak dan Kewajiban Peternak sebagai Pihak Plasma

Hak Kewajiban

1. Adanya jaminan sapronak secara

kredit.

2. Mendapat bimbingan teknis

budidaya ayam pedaging.

3. Jaminan pemasaran dari pihak

inti.

4. Penerimaan hasil penjualan ayam

pedaging dan insentive stelah

dikurangi harga sapronak.

1. Menyediakan kandang dengan

segala peralatannya.

2. Melaksanakan budidaya.

3. Menyerahkan hasil produksi.

4. Membayar biaya pembelian

sapronak kepada pihak inti.

Sedangkan hak dan kewajiban perusahaan sebagai pihak inti dalam kemitraan

adalah sebagai berikut :

Page 21: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

13

Tabel 2. Hak dan Kewajiban Perusahaan sebagai Pihak Inti

Hak Kewajiban

1. Menerima hasil produksi dari

peternak.

2. Jaminan mutu ayam pedaging

dari peternak.

3. Pembayaran kredit dari peternak.

1. Memberikan kredit modal usaha

sapronak berupa bibit ayam

(DOC), pakan, dan obat-

obatan/vaksin.

2. Melakukan pembinaan dalam

kegiatan budidaya.

3. Membeli kembali hasil produksi

dengan harga kontrak.

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dari PT. Bintang Sejahtera Bersama dapat dilihat pada

gambar berikut :

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Bintang Sejahtera Bersama

Page 22: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

14

Adapun pembagian tugas (Job Description) pada PT. Bintang Sejahtera

Bersama adalah sebagai berikut :

- Peminpin Perusahaan Pusat atau General Manager (Sub Area Head/

Production and Marketing)

Pemimpin Perusahaan Pusat (General Manager) memiliki tugas dan wewenang

utama yaitu menjalankan strategi-strategi yang telah ditetapkan oleh Head Area, serta

memberikan laporan kemajuan setiap bulan pada Head Area. General Manager juga

menerima laporan mingguan dari Branch Manager, mengontrol kerja dari masing-

masing karyawan, mengangkat dan memberhentikan karyawan, serta menentukan

target revenue (penghasilan) secara keseluruhan.

- Branch Manager

Branch Manager memiliki tugas diantaranya mengawasi berjalannya aktifitas di

kantor cabang tempat ditugaskan, memastikan kondisi Branch selalu dalam keadaan

rapi, nyaman dan aman dan pelayanan yang diberikan oleh staff cabang tersebut

memberikan kepuasan kepada plasma sehingga tidak ada keluhan, menyusun strategi

agar branch tersebut menghasilkan profit sesuai dengan target yang diberikan, serta

memberikan laporan mingguan kepada General Manager.

- Technical Service

Technical Service merupakan posisi yang paling banyak mengambil andil dalam

berhubungan langsung dengan peternak plasma. Tugas dari Technical service adalah

diantaranya melakukan bimbingan secara tekhnis pada peternak plasma,

mengumpulkan data yang relevan dan data pesaing dengan baik, membantu

Page 23: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

15

pertumbuhan produksi dan melakukan perbaikan, serta menanggapi dan menyelidiki

keluhan dari plasma.

- Sales

Tugas dari karyawan pada posisi sales adalah menentukan harga jual produk yang

akan dilaunching, membuat jadwal kunjungan serta sistem promosi untuk

memastikan tercapainya target penjualan, menganalisa dan mengembangkan strategi

marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dg target yang

ditentukan, serta melaporkan aktivitas penjualan perusahaan kepada Branch Manager.

- Admin Sales

Posisi Admin Sales seorang karyawan memiliki tugas diantaranya memeriksa

pembayaran atas produk dari tim penjualan, membuat laporan aktivitas dari

pelanggan, serta memasukkan data faktur penerimaan terakhir pada komputer setelah

memeriksa jumlah penerimaan akhir.

- Admin PIR (Perusahaan Inti Rakyat)

Seorang Admin PIR memiliki tugas diantaranya melibatkan langsung peternak

setempat dalam kegiatan budidaya, meningkatkan pengembangan SDA melalui

pemberdayaan masyarakat yang sehat di sekitar peternakan plasma, memberikan

promosi jaminan spronak bagi peternak yang berminat menjadi pihak plasma, serta

melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kelangsungan PIR tersebut.

- PTL Collector

Seorang Collectro bertugas melakukan penagihan atas piutang yang telah jatuh

tempo, mengirimkan surat peringatan kepada konsumen, serta memonitor dan

membina hubungan dengan konsumen.

Page 24: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

16

5. Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang keberhasilan perusahaan, maka sarana dan prasarana dalam

perusahaan sangat perlu diperhatikan. Adapun saran dan prasarana yang dimiliki oleh

PT. Bintang Sejahtera Bersama dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. Sarana dan Prasarana PT. Bintang Sejahtera Bersama.

No Uraian

Transportasi

1 Mobil :

Panther pick up = 10 unit

Kijang Krista = 1 unit

Nissan terrano = 1 unit

Peralatan Kantor

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Laptop = 6 unit

Computer = 22 unit

Printer = 20 unit

Fax = 6 unit

Filling cabinet = 7 unit

CCTV = 1 unit

Kulkas = 7 unit

AC = 16 unit

Kursi kantor = 11 unit

Meja kantor = 5 unit

Lemari arsip = 1 unit

Kamera digital = 1 unit

Router WiFi = 1 unit

Brankas Chubb = 4 unit

Perabotan Kantor dan Rumah

16

17

18

Generator = 2 unit

Sofa = 1 unit

Kantor dan mes karyawan = 7 unit

Peralatan Peternakan

19

20

21

22

23

24

Debeaker = 2 unit

Gasolec = 1 unit

Freezer = 3 unit

Rak Gondola = 3 unit

Thermometer = 2 unit

Timbangan digital = 4 unit

Sumber : Data Primer Praktek Kerja Lapangan di PT. Bintang Sejahtera

Bersama, 2014.

Page 25: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

17

BAB IV

KEADAAN UMUM PT. BINTANG SEJAHTERA BERSAMA

Aspek Panca Usaha Ternak pada Pemeliharaan Ayam Pedaging di

Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama.

1. Bibit Ayam Pedaging

Ayam broiler adalah galur ayam hasil rekayasa genetik yang memiliki

karakteristik ekonomis dengan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging,

masa panen pendek dan menghasilkan daging berserat lunak, timbunan daging baik,

dada lebih besar dan kulit licin (North and Bell, 1990).

Perkembangan ayam pedaging dimulai dari Great grand parents stock, Grand

parents stock, Parent stock, dan Final stock. Great grand parent stock adalah jenis

ayam yang berasal dari persilangan dan seleksi dari berbagai kelas, bangsa, atau

varietas yang dilakukan oleh pembibit dan merupakan bagian untuk membentuk

Grand parent stock, dihasilkan dari persilangan galur murni (pure line). Grand

parent stock adalah jenis ayam yang khusus dipelihara untuk menghasilkan Parent

stock. Parent stock adalah jenis ayam yang dipelihara untuk menghasilkan Final

stock. Final stock merupakan ayam yang khusus dipelihara untuk menghasilkan telur

atau daging yang telah melalui berbagai persilangan dan seleksi. Diantara ayam

jantan dan betina Final stock ini tidak boleh disilangkan karena keturunannya hanya

akan menghasilkan produksi 50 % dari induknya (Anggorodi, 1984).

Bibit yang digunakan dalam lokasi peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama yaitu galur SR 707 dari hatchery PT. Satwa Utama Raya yang merupakan

hasil persilangan antara ayam Cornish dan Playmouth Rock dengan vaksinasi ND K-

Page 26: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

18

L + IBD setelah menetas. DOC yang dipelihara sejumlah 4.500 ekor, ditempatkan

dalam brooder chick di kandang panggung. Adapun ketetapan harga jual yang

berlaku untuk peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama yaitu DOC seharga

Rp. 3.700,-/ekor. Pemilihan dan penggunaan strain ini dimaksudkan adanya

pertimbangan dalam hal produksi daging yang cukup tinggi, resistensi terhadap

penyakit dan dapat lebih tahan terhadap perubahan cuaca. Hal ini sesuai dengan

pendapat Murtidjo (1987) yang menyatakan bahwa ciri-ciri anak ayam yang sehat

antara lain memiliki kemampuan penyesuaian untuk dipelihara di lingkungan tropis,

tidak mudah mengalami cekaman, konversi pakan yang baik, memiliki tingkat

persentase mortalitas yang rendah.

Gambar 2. Data Label Box DOC dari PT. Satwa Utama Raya

Bibit yang telah menetas dari hatchery tidak langsung diangkut ke kandang

melainkan lebih dahulu dicatat data-datanya, selama pengangkutan DOC, box ditutup

agar DOC tidak kepanasan dan langsung dimasukkan dalam brooder yang sudah

disiapkan 2 hari sebelum DOC datang. Setelah DOC sampai ke kandang kemudian

DOC diberi air minum putih yang telah dicampur dengan gula merah dengan

perbandingan 100 gr gula merah dengan 5 lt air atau 2% air gula. Pemberian air gula

Page 27: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

19

tersebut dimaksudkan agar DOC memperoleh energi kembali yang diakibatkan

kelelahan DOC selama perjalanan sehingga dapat menghindari dehidrasi pada DOC

tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Murtidjo (1987) bahwa pemberian air gula

berguna untuk memberikan energi siap pakai sehingga kelelahan DOC dapat

dikurangi.

Tahapan pertumbuhan hewan akan membentuk kurva sigmoid (Anggorodi,

1984). Pada awal pertumbuhan lambat, kemudian berkembang lebih cepat dan

akhirnya perlahan lagi menjelang dewasa tubuh. Kecepatan pertumbuhan pada ayam

mempunyai variasi yang cukup besar tergantung pada tipe ayam, strain, jenis kelamin

dan makanan, disamping faktor lingkungan seperti suhu dan perlindungan terhadap

penyakit (North, 1978).

2. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Penyakit yang sering menyerang ayam secara umum dapat di kelompokkan

menjadi beberapa macam yaitu di sebabkan karena stress (cekaman), defisiensi zat

makanan, parasit penyakit karena protozoa, penyakit karena bakteri, penyakit karena

virus dan penyakit karena cendawan (Suprijatno dan Atmomarsono, 2005). Penyebab

penyakit biasanya berkaitan dengan stres (cekaman). Stres di sebabkan karena

beberapa faktor dari lingkungan dan dari manajemen pemeliharaan yang kurang baik.

Diantara faktor penyebab stres yaitu kedinginan, ventilasi yang buruk, populasi yang

tinggi, tidak cukup pakan dan minum dan pengobatan yang berlebihan. Apabila

foktor tersebut bisa di minimalisir maka kemungkinan stres sangat kecil.

Berdasarkan hasil pembedahan (nekropsi) dari beberapa sampel ayam afkir

yang telah dilakukan oleh dokter hewan pada minggu ke-3, dapat disimpulkan bahwa

Page 28: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

20

penyakit yang secara positif menjangkit ayam yang ada di peternakan plasma PT.

Bintang Sejahtera Bersama milik bapak Jumardin ini adalah Kolibasilosis yang

disebabkan kurangnya penerapan biosecurity terhadap air yang diminum ternak

sehingga bakteri yang habitatnya di air di sekitar kandang dapat menyebar dengan

cepat. Hal tersebut disebabkan karena lingkungan sekitar kandang berupa alam hutan

bebas dengan sungai di belakang kandang. Dokter hewan menyarankan agar air yang

digunakan sebaiknya dipastikan bersih dan steril dari bakteri penyebab penyakit.

Gambar 3. Nekropsi pada Sampel Penyakit Kolibasilosis oleh Dokter Hewan

Kolibasilosis (Bakteri Escherichia coli)

Kolibasilosis umumnya dianggap sebagai penyebab berbagai masalah

kesehatan unggas. Kejadian kolibasilosis belakangan ini pemunculannya sangat

menonjol pada ayam pedaging yang berumur muda, antara 1 – 2 minggu pada ayam

yang dipelihara dalam keadaan sanitasi yang sangat rendah. Bakteri E. coli akan

melimpah pada air yang kualitasnya jelek, terutama setelah turunnya hujan. Angka

Page 29: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

21

kematian bisa mencapai 10% dan akan lebih besar lagi apabila disertai infeksi lain

yang mengikutinya, seperti : ND, M. gallisepticum atau IB.

E.coli ditemukan di dalam saluran usus ternak dan manusia dan didapatkan di

dalam feses, sehingga E. coli dikenal sebagai indikator kontaminasi kotoran. Gejala

klinis kolibasilosis adalah kematian mendadak yang terjadi pada bentuk akut, tanpa

menunjukkan gejala klinis. Apabila penyakit berjalan kronis, maka gejala yang

terlihat yaitu kelesuan, napsu makan menurun serta munculnya gangguan pernafasan

berupa ngorok pada malam hari disertai pengeluaran eksudat dari hidung. Beberapa

kasus kolibasilosis terjadi pada organ reproduksi unggas sehingga agak sukar diamati.

Eksudat pada kantong hawa dan radang fibrinosa pada kantong jantung dan

permukaan hati. Gejala lain berupa radang pusar (omphalitis), septicaemia dan

enteritis.

Distribusi E. coli sangat luas, bisa ditemukan di dalam litter, kotoran ayam,

debu/kotoran lain dalam kandang serta lingkungan sekitar kandang, pakan, air minum

dan sumber air, seperti sumur. Debu dalam kandang ayam dapat mengandung 105 –

106 sel E. coli/gram. Bakteri akan tahan lama di dalam kandang, terutama keadaan

kering.

Pencegahan dilakukan dengan mentaati sanitasi. Mengusahakan pakan dan air

minum supaya tidak tercemar oleh feses, jika perlu tambahkan antibiotik dalam

pakan. Beberapa antibiotik yang termasuk kelompok aminoglikosida yang biasa

digunakan untuk mengatasi kolibasilosis adalah neomisin dan gentamisin, kelompok

aminosiklitol, yaitu spektinomisin dan kelompok polipeptida, misalnya

kolistin/polimiksin B.

Page 30: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

22

Vaksinasi yang pertama dilakukan adalah oleh petugas hatchery pada umur 0

hari sesaat setelah ayam menetas ayam menggunakan vaksin ND-KL + IBD, di

perusahaan penetasan (hatchery). Vaksin ini berguna untuk mencegah penyakit ND

dan IBD. Vaksinasi yang kedua dilakukan pada umur 14 hari, pada vaksinasi kedua

ini ayam diberi vaksin ND, jenis vaksin yang digunakan adalah jenis ND Clone

dengan metode vaksinasi yang dilakukan melalui air minum dan pelarut medimilk.

Vaksinasi ini berguna untuk mencegah penyakit ND (Newcastle Desease). Vaksinasi

dilakukan untuk menjaga kekebalan pada ayam. Hal tersebut sesuai dengan pendapat

Murtidjo (1987) yang menyatakan bahwa vaksinasi merupakan suatu usaha untuk

memberikan kekebalan pada ayam agar ayam tersebut kebal terhadap serangan

penyakit.

Gambar 4. Vaksinasi ND Clone Melalui Air Minum

Selain vaksinasi program dalam hal kesehatan ternak juga ada program Obat-

obatan yang diberikan antara lain Anasol yang berguna untuk meningkatkan

Page 31: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

23

produktifitas dan mengatasi stress, Monorox yang berguna antimikroba berspektrum

luas untuk melawan komplikasi yang timbul, Doxine sebagai Antibiotik yang ampuh

untuk infeksi saluran pernafasan seperti CRD, Coryza, Chollera maupun infeksi

saluran pencernaan seperti Collibasilosis,dan salmonellosis, serta Vitamin C yang

berguna mempertahankan daya tahan tubuh ternak.

Adapun program Obat dan Vaksinasi yang disarankan bagi peternak plasma

PT. Bintang Sejahtera Bersama adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Program Obat dan Vaksinasi untuk 100 ekor Ayam Pedaging PT.

Bintang Sejahtera Bersama.

Umur Obat/Vaksin Dosis Keterangan

1 ND-IB L, ND Killed, IBD

Pemberian di hatchery

Air gula 2% 100 gr gula merah + 5 lt. air Saat DOC tiba di kandang, selama 2 jam

Anasol 10 gr Anasol + 10 lt. air Anasol diberikan setelah air gula saat DOC tiba

2 Menorox 10 gr Menorox + 10 lt. air Menorox diberikan pagi hari

Anasol 10 gr Anasol + 10 lt. air Anasol diberikan setelah Consumix Plus habis

3 Menorox 10 gr Menorox + 10 lt. air Menorox diberikan pagi hari

Anasol 10 gr Anasol + 10 lt. air Anasol diberikan setelah Consumix Plus habis

4 Menorox 10 gr Menorox + 10 lt. air Menorox diberikan pagi hari

Anasol 10 gr Anasol + 10 lt. air Anasol diberikan setelah Consumix Plus habis

5 Anasol 10 gr Anasol + 10 lt. air Anasol diberikan pagi hari

AI Killed 0,25 cc Suntik Subcuatan (di bawah kulit leher)

6 Anasol 10 gr Anasol + 10 lt. air Anasol diberikan pagi hari

7 Anasol 10 gr Anasol + 10 lt. air Anasol diberikan pagi hari

8 Air biasa + caporit 3-5 ppm Kaporit dibungkus kaos di kran air minum ke bak air

9 Air biasa + caporit 3-5 ppm Kaporit dibungkus kaos di kran air minum ke bak air

10 Air biasa + caporit 3-5 ppm Kaporit dibungkus kaos di kran air minum ke bak air

11 Air biasa + caporit 3-5 ppm Kaporit dibungkus kaos di kran air minum ke bak air

12 Air biasa + caporit 3-5 ppm Kaporit dibungkus kaos di kran air minum ke bak air

13 Anasol 20 gr Anasol + 40 lt. Air Anasol diberikan pagi hari

14 ND Clone 1 vial 60 gr skim milk + 20 lt. Air

Vaksin jam 7 pagi, puasa minum ± 2 jam

Anasol 20 gr Anasol + 40 lt. Air Anasol diberikan pagi hari

15 Doxine 100 gr Doxine + 50 lt.Air Doxine diberikan pagi hari setelah habis anasol

16 Doxine 100 gr Doxine + 50 lt.Air Doxine diberikan pagi hari setelah habis anasol

17 Doxine 100 gr Doxine + 50 lt.Air Doxine diberikan pagi hari setelah habis anasol

18 Anasol 30 gr Anasol + 60 lt. Air Anasol diberikan pagi hari

Page 32: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

24

19 Anasol 30 gr Anasol + 60 lt. Air Anasol diberikan pagi hari

20 Air biasa + caporit 3-5 ppm Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

21 Vitamin C 10 gr Vitamin C + 50 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

22 Vitamin C 10 gr Vitamin C + 50 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

23 Vitamin C 10 gr Vitamin C + 50 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

24 Vitamin C 10 gr Vitamin C + 50 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

25 Vitamin C 10 gr Vitamin C + 50 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

26 Vitamin C 10 gr Vitamin C + 50 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

27 Vitamin C 10 gr Vitamin C + 50 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

28 Vitamin C 10 gr Vitamin C + 50 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

29 Vitamin C 20 gr Vitamin C + 100 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

30 Vitamin C 20 gr Vitamin C + 100 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

31 Vitamin C 20 gr Vitamin C + 100 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

32 Vitamin C 20 gr Vitamin C + 100 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

33 Vitamin C 20 gr Vitamin C + 100 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

34 Vitamin C 20 gr Vitamin C + 100 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

35 Vitamin C 20 gr Vitamin C + 100 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

Catatan :

1. Apabila tampak gejala sakit maka segera laporkan ke TS

2. Jika ada gejala sakit langsung diberikan antibiotic (vaksin tunda)

3. Vaksin ND standar 14 hari (vaksin ND dengan turun sekam harus +/- 2 hari atau

tidak bersamaan

4. Umur ayam lewat 35 hari program dilanjutkan vitamin sampai panen,apabila kondisi

sehat

5. Consumix Plus bias diganti dengan Menorox, Octacyn-EN

6. Anasol bisa diganti Perfexol-L, Nutri-C

7. Vitamin C bias diganti dengan Nutri-C, Orange

8. Vaksinasi AI sesuai kasus di suatu daerah atau pertimbangan Animal Health

9. Peternak wajib mengikuti program obat di atas dengan petunjuk TS (Tehnical Service).

Sumber : Data Primer Praktek Kerja Lapangan di PT. Bintang Sejahtera

Bersama, 2014.

Adapun sanitasi yang dilakukan meliputi sanitasi kandang dan pencegahan

penyakit. Sanitasi kandang mingguan dilakukan rutin dengan penyemprotan

desinfektan Sevin di kandang untuk membunuh hama dan penyakit yang dapat

menyerang ternak. Pembersihan kandang setelah ayam dipanen dilakukan dengan

Page 33: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

25

cara kotoran ayam dibersihkan, lantai dan dinding kandang dibersihkan dengan cara

disemprot air menggunakan selang. Rasyaf (1995) menyatakan bahwa tujuan dari

pencucian yang berulang-ulang untuk memastikan agar kandang steril dan bebas dari

penyakit yang pernah ada atau memutus siklus penyakit pada pemeliharaan

berikutnya.

Gambar 5. Program Sanitasi Penyemprotan melaui Desinfentan Sevin

3. Aspek Perkandangan

Kandang merupakan unsur penting dalam menentukan keberhasilan suatu

usaha peternakan ayam karena merupakan tempat hidup ayam sejak usia awal sampai

berproduksi. Dengan demikian kandang harus memenuhi segala persyaratan yang

dapat menjamin kesehatan serta pertumbuhan yang baik bagi ayam yang dipelihara.

Faktor konstruksi yang dituntut untuk kandang ayam yang baik meliputi ventilasi,

Page 34: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

26

dinding kandang, lantai, atap kandang, bahan bangunan kandang, hingga lingkungan

kandang (Priyatno, 2001).

a) Konstruksi kandang

Berdasarkan konstruksinya, kandang dapat dibedakan menjadi: Kandang

bateray, kandang postal dan kandang panggung (North, 1994).

Kandang yang dipakai pada peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama milik bapak Jumardin menggunakan sistem kandang panggung terbuka

dengan kapasitas 4.500 ekor yang terdiri atas satu kandang dengan tempat istirahat

bagi personil kandang di pertengahannya bagian pinggir. Sistem kandang pada

peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama milik bapak Jumardin

menggunakan sistem kandang panggung yang berukuran luas 604 m2 dengan panjang

75,5 m dan lebar 8 m, tiangnya dari balok kayu, alas dan dinding dari bamboo, dan

dengan pondasi beton.

Gambar 6. Konstruksi Kandang Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

Page 35: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

27

Kandang panggung adalah kandang dengan konstruksi alas yang terangkat

lebih tinggi dari tanah sekitar sehingga kandang lebih terhindar dari feses dan kondisi

berbahaya saat banjir. Akpobome dan Funguy (1992) menyatakan bahwa broiler yang

dipelihara pada kandang panggung memiliki bobot badan yang lebih rendah tetapi

konversi pakan yang lebih baik dibandingkan broiler yang dipelihara di atas lantai

sekam. Selain itu, menurut Hypes et all. (1994) kebaikan dari kandang panggung

yaitu memiliki ventilasi yang sangat baik bagi ayam di dalamnya, sebab udara bertiup

melalui seluruh bagian tubuh ayam. Keuntungan lain dari penggunaan kandang

panggung adalah kemudahan dalam mekanisme kandang dan mengurangi kontak

ayam dengan feses yang merupakan salah satu sumber bibit penyakit.

Berbeda dengan konstruksi kandang panggung, kandang bateray adalah

sangkar segi empat yang disusun secara berderet memanjang dan bertingkat dua atau

lebih berbentuk kotak menggunakan sistem alas berlubang atau kawat yang

bersambung satu dengan yang lain terbuat dari kayu, bambu atau kawat (North,1994).

Selain itu, dikenal juga konstruksi kandang postal adalah suatu tipe

pemeliharaan unggas dengan lantai kandangnya berhubungan langsung dengan lahan

atau tanah sekitarnya ditutup oleh bahan penutup lantai yang memiliki daya serap

yang tinggi, lembut sehingga tidak menyebabkan kerusakan dada, mempertahankan

kehangatan, menyerap panas, dan menyeragamkan temperatur dalam kandang seperti

sekam padi, serutan gergaji, tongkol jagung, jerami padi yang dipotong-potong, serta

dapat digunakan kapur mati yang penggunaannya dicampurkan dengan bahan litter.

Menurut Sudjarwo dan Indarto (1989), ketebalan litter pada pemeliharaan anak ayam

Page 36: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

28

(day old chicken) awalnya hanya sekitar 5 cm sampai 8 cm. secara bertahap, litter

ditambah atau diganti sampai mencapai maksimal 10 cm sampai 13 cm.

b) Atap Kandang

Atap kandang pada peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama milik

bapak Jumardin adalah atap kandang dengan tipe A dengan bahan daun rumbia agar

lebih mudah menyerap panas. Hal ini sesuai dengan pendapat Rasyaf (2000) bahwa

bahan untuk atap sebaiknya digunakan yang ringan, murah dan tidak menghantar

panas.

Gambar 7. Atap Kandang Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

Menurut Suprijatna (2005), terdapat beberapa tipe konstruksi atap, yaitu: atap

bentuk jongkok, atap bentuk A, atap gabungan bentuk A dan bentuk jongkok, atap

bentuk monitor, dan atap bentuk semimonitor.

Page 37: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

29

Gambar 8. Berbagai Macam Tipe Atap Kandang

c) Dinding kandang

Dinding kandang pada peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama milik

bapak Jumardin adalah dinding kandang dengan sifat terbuka yang terbuat dari sekat

kawat dengan tiang dinding dari balok kayu, yang ditutup dengan tirai yang terbuat

dari plastik. Pada umur 1-7 hari tidak dilakukan pembukaan tirai hal ini dilakukan

agar ayam tidak kedinginan, mulai umur 8 hari tirai dibuka setengah pada siang hari

dan pada malam hari tirai ditutup kembali untuk menjaga kondisi ternak dari suhu

yang terlalu dingin. Hal ini sesuai dengan pendapat Murtidjo (1987) yang

menyatakan bahwa dinding ayam dengan sistem terbuka sangat membantu ventilasi,

mengusir udara yang busuk dan menggantinya dengan udara yang segar serta untuk

menjaga temperatur udara dalam kandang.

Page 38: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

30

Gambar 9. Dinding Kandang Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

d) Lantai Kandang

Lantai kandang pada peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama milik

bapak Jumardin adalah terbuat dari belahan bambu yang pada fase pemeliharaan

starter ditutup dengan karung bekas pakan dan ditaburi litter serbuk gergaji. Hal ini

dilakukan supaya ayam tidak terperosok jatuh. Setelah umur 21 hari serbuk gergaji

dan karung pengalas diturunkan dari lantai panggung sehingga ayam akan mulai

beradaptasi dengan lantai aslinya berupa belahan bambu. Pada masa adaptasi ini

ayam kerap kali mengalami luka akibat kakinya terjepit di sela-sela belahan bambu.

Maka diperlukan pengawasan yang lebih efektif untuk menyelamatkan kondisi ayam

yang luka.

Bahan litter yang efektif adalah bersifat daya serap air (absorben) tinggi,

bebas debu, sukar untuk dimakan ayam, tidak beracun, murah, mudah diangkut dan

diganti, serta tersedia melimpah. Sainsburry (1995) menyatakan bahwa litter harus

Page 39: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

31

menimbulkan kenyamanan bagi unggas dan terbebas dari parasit dan bakteri yang

dapat menyebabkan infeksi pada unggas. Pengawasan terhadap kualitas litter sangat

penting untuk kesuksesan manajemen perkandangan unggas. Litter dapat

menggunakan bahan organik yang bersifat menyerap air. Contohnya, serbuk gergaji,

sekam padi, potongan jerami kering, potongan rumput kering, atau tongkol jagung

yang dihaluskan. Bahan tersebut dapat dicampur dengan bahan lain, seperti kapur dan

super fosfat.

Gambar 10. Lantai Kandang Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

4. Aspek Pemasaran

Pemasaran ayam pedaging di PT Bintang Sejahtera Bersama dengan sistem

kemitraan menjadi tanggung jawab mutlak PT Bintang Sejahtera Bersama sebagai

pihak inti sehingga plasma tidak kerepotan untuk memasarkan ayam yang sudah siap

panen. Peternak hanya menyiapkan tenaga dan surat-surat untuk proses panen, mulai

dari penangkapan ayam, penimbangan dan pengangkutan ke mobil bakul, ayam

Page 40: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

32

pedaging seluruhnya dipasarkan ke berbagai tujuan. Secara umum jalur pemasaran

ayam pedaging tidak jauh berbeda dengan jalur pemasaran produk jenis lain yang

dibudidayakan oleh peternak.

Penjualan ayam di peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama milik

bapak Jumardin sebanyak 4340 ekor dengan berat hidup 1,4-1,6 kg. Sehingga rata-

rata keseluruhan bobot badan ayam saat panen adalah 1,5 kg. Sesuai kontrak awal

dengan perusahaan inti, ayam dijual dengan berat 1,46-1,55 kg seharga Rp 15.700,-/

kg, dengan berat 1,56-1,65 kg seharga Rp. 15.600,-/kg, dan dengan berat 1,66-1,75

kg seharga Rp. 15.500,-/kg. Pemasaran ayam pedaging merupakan usaha yang

berhubungan dengan arus penyerahan barang dan jasa dari peternak ke konsumen

akhir atau pengecer atau pedagang.

Gambar 11. Proses Pemanenan Hasil

Pemanenan dan pemasaran hasil panen biasanya dilakukan pada pagi dan sore

hari. Jumlah dan ukuran ayam yang akan ditangkap harus disesuaikan dengan surat

permintaan pembelian. Berikut ini data penjualan ayam di peternakan plasma PT.

Bintang Sejahtera Bersama milik bapak Jumardin :

Page 41: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

33

Tabel 5. Data Penjualan Ayam di Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama

No Waktu Jumlah

1 09-12-2014 (Pukul 16:00) 800 ekor

2 10-12-2014 (Pukul 16:00) 900 ekor

3 11-12-2014 (Pukul 07:00) 550 ekor

4 11-12-2014 (Pukul 10:00) 900 ekor

5 11-12-2014 (Pukul 16:00) 200 ekor

6 12-12-2014 (Pukul 07:00) 200 ekor

7 13-12-2014 (Pukul 07:00) 160 ekor

8 13-12-2014 (Pukul 16:00) 400 ekor

9 18-12-2014 (Pukul 16:00) 170 ekor

10 20-12-2014 (Pukul 16:00) 50 ekor

Total penjualan 4330 ekor

Sumber : Data Primer Praktek Kerja Lapangan di PT. Bintang Sejahtera

Bersama, 2014.

Perlakuan terhadap ayam saat proses panen berlangsung hingga menuju

tujuan akhir pemasaran berlangsung dengan baik. Hal ini sangat mempengaruhi

tingkat stress pada ayam yang dapat menyebabkan mortalitas pada beberapa kasus.

Hal ini sesuai dengan pendapat Medion (2014) bahwa setelah ditimbang, masukkan

ayam ke dalam keranjang ayam dan hindari tindakan kasar untuk mengurangi resiko

banyaknya ayam yang diafkir akibat sayap atau kakinya patah. Ayam-ayam tersebut

kemudian dimasukkan dan ditata ke dalam mobil pengangkutan. Setelah semua data

benar dan sesuai dengan surat jalan penangkapan, barulah kendaraan pengangkut

ayam boleh diizinkan keluar meninggalkan lokasi kandang untuk menuju ke pengepul

atau langsung dibawa ke tempat pemotongan ayam.

Page 42: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

34

Panen dilakukan pada pagi hari pukul 07:00 dan 10:00 dan pada sore hari

pukul 16:00. Selain perlakuan secara langsung, waktu saat proses panen berlangsung

juga sangat mempengaruhi penyusutn bobot badan ayam. Maka hal ini perlu

diperhitungkan untuk menjalin hubungan kemitraan yang baik. Hal ini sesuai dengan

pendapat Medion (2014) bahwa waktu pengangkutan ayam sebaiknya dilakukan pada

malam hari dengan tujuan menghindari cuaca panas saat siang hari, serta menghindari

lalu lintas yang relatif lebih padat. Lamanya waktu antara ayam dimasukkan ke

keranjang sampai dipotong, dan tingginya suhu udara di sekitar keranjang akan

mempengaruhi banyaknya susut bobot badan dan kematian. Untuk itu, waktu

pengangkutan ayam dan lamanya jarak tempuh juga perlu diperhitungkan. Perlu

diingat susut pada saat transportasi berkisar 1-3%.

Beberapa perhitungan bonus dalam kontrak kemitraan inti-plasma yang

ditetapkan oleh PT. Bintang Sejahtera Bersama adalah sebagai berikut :

- Efisiensi FCR : FCR atau kematian lebih baik dari standar mendapat bonus

30% selisih harga.

- Efisiensi kematian : jika kematian di bawah 3 % akan dapat Rp.100,-/kg.

- Achievement : Pencapaian ≥ 90 %, bonus harga beli Rp 200,-/kg. pencapaian

≥ 100 % bonus harga beli Rp 400,-/kg

- Jika ayam sakit atau kualitasnya buruk maka pihak inti akan melakukan

pemotongan harga tergantung kondisi ayamnya. Seperti untuk CRD dan ND

dikenakan pemotongan harga Rp. 100.-/kg.

Page 43: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

35

Untuk memicu semangat produktivitas peternak, diberikan sisitem bonus

dimana bila penjualan ayam melebihi dari target perusahaan dengan perhitungan FCR

dan akan diberikan uang tambahan dari jumlah kilogram ayam yang ada. Suharno

(1997) menyatakan bahwa pamasaran merupakan usaha yang berkaitan dengan

mengalirnya barang dan jasa dari produsen ke konsumen yang bertujuan untuk

memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen dengan cara yang

paling efisien dan bertujuan untuk menciptakan permintaan yang efektif.

Page 44: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

36

BAB V

MANAJEMEN PAKAN AYAM PEDAGING

Aspek Manajemen Pakan di Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama

Pakan yang diberikan di peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

adalah produksi PT. Charoen Pokphand dengan bentuk butiran yaitu berupa pakan

Jenis S10 pada umur 0-7 hari atau 10 hari, pakan S11 pada umur 15-21 hari, dan

pakan S12 pada umur 22-panen. Suprijatna et all. (2005) menyatakan bahwa pakan

adalah campuran dari berbagai macam bahan organik maupun anorganik untuk ternak

yang berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan zat-zat makanan dalam proses

pertumbuhan.

Adapun ketetapan harga jual yang berlaku untuk peternakan plasma PT.

Bintang Sejahtera Bersama yaitu pakan S10 seharga Rp. 7.100,-/kg, pakan S11

seharga Rp. 7.000,-/kg, pakan S12 seharga Rp.6.900,-/kg, serta obat-obat dengan

daftar harga area Sulawesi + PPN 10%. Kesepakatan harga adalah harga standar yang

dapat berubah sewaktu-waktu jika ada perubahan harga DOC dan pakan.

a) Kandungan Nutrient Pakan

Pakan yang diberikan pada ternak berbeda masing-masing fase pemeliharaan

khususnya dari kandungan proteinnya. Kebutuhan nutrien secara garis besar ada 7

komponen yaitu karbohidrat, lemak, protein, serat kasar, mineral, vitamin, dan air.

Adapun label dari pakan S10, S11, S12 dapat dilihat dalam gambar brikut:

Page 45: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

37

Gambar 12. Data Label berbagai macam Pakan di PT. Bintang Sejahtera Bersama

Kebutuhan protein pada jenis pakan yang diberikan sudah mencukupi

kebutuhan ayam pada periode starter maupun finisher, karena kebutuhan protein

untuk ayam fase starter 21-23 persen dan ayam fase finisher 20 persen, terbukti

dengan produksi akhir yang baik.

Fase starter (1-21 hari) merupakan fase dimana secara fisiologis proses

pertumbuhan berlangsung paling cepat daripada fase finisher. Pada fase inilah

kebutuhan akan konsumsi protein yang optimal harus dicukupi untuk memperoleh

konversi pakan yang terbaik karena anak ayam akan cenderung lebih aktif makan dari

pada ayam dewasa. Protein optimal yang dibutuhkan ayam pedaging pada fase starter

adalah 21-23 %. Sedangkan pada fase finisher (22 hari-panen) ayam cenderung

kurang aktif makan karena proses pelepasan panas hasil metabolisme tubuh yang

Page 46: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

38

meningkat seiring umur ayam. Asupan protein untuk pembentukan daging akan

kurang efektif jika diberikan dalam kadar yang tinggi. Maka protein pakan yang

dikonsumsi harus diturunkan untuk mengefisienkan konsumsi pakan. Kadar protein

pakan yang optimal bagi ayam pedaging fase finisher adalah 19-20%. Pendapat ini

didukung oleh Rasyaf (1994) yang menyatakan bahwa kebutuhan protein untuk masa

awal ayam pedaging di daerah tropis sebesar 23 persen, namun untuk masa akhir

sebesar 20-21 persen. Protein merupakan polimer asam-asam amino esensial yang

sangat diperlukan untuk pembentukan daging serta pertambahan dan pemulihan

energi.

b) Konsumsi Pakan

Total konsumsi pakan yang dihabiskan adalah 179 karung dengan berat 50

kg/karung untuk 4.500 ekor. Pada minggu pertama konsumsi pakan sejumlah 16

karung atau 177,78 gr/ekor/hari. Pada minggu kedua ayam mengkonsumsi pakan

sebanyak 38 karung atau 424,11 gr/ekor/hari. Pada minggu ke tiga konsumsi pakan

sebanyak 54 karung atau 607,15 gr/ekor/hari. Pada minggu keempat pakan yang

dikonsumsi sebanyak 64 karung atau 726,77 gr/ekor/hari. Terakhir ayam dipelihara

pada masa panennya hingga habis bertahap seiring waktunya pada minggu kelima

dengan konsumsi pakan sebanyak 7 karung atau 350 kg.

Page 47: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

39

Gambar 13. Proses Konsumsi Pakan

Konsumsi pakan adalah jumlah pakan yang dihabiskan ayam dalam satu

minggu. Berdasarkan pengamatan dari masing-masing perlakuan, konsumsi pakan

meningkat secara kuantitatif setiap minggunya. Hal ini disebabkan karena final stock

dari segi genetiknya memiliki kemampuan tumbuh yang cepat. Dengan demikian

pakan yang dikonsumsi secara otomatis akan lebih banyak untuk mendukung

pertumbuhannya (Suharno, 2003).

Konsumsi pakan yang semakin meningkat ini sudah sewajarnya karena

kebutuhan energi sebanding dengan bobot badan dan umur ayam. Selain dari faktor

genetik dan kandungan nutrient pakan, konsumsi pakan dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya pakan yang disajikan tidak dalam keadaan rusak dan

sesuai kemauan ayam. Kebutuhan energinya tinggi dan juga karena ayam dalam

kondisi sehat. Selain itu juga dimungkinkan ada saat-saat tertentu temperatur

lingkungan dalam keadaan optimal (misalnya pada malam hari dengan tambahan

penerangan), sehingga ayam akan lebih banyak makan (Rasyaf, 1994).

Page 48: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

40

c) Frekuensi Pemberian Pakan

Pemberian pakan yang terkontrol dan teratur dapat menurunkan mortalitas

ayam dan daya hidup bertambah. Kecukupan air minum pada ayam sangat penting

diperhatikan. Ayam lebih baik mengalami kelaparan daripada kehausan dan

kehilangan air. Ayam akan mati apabila kehilangan air 5 sampai 15% berat hidup.

Rasyaf (1992) menyatakan bahwa frekuensi pemberian pakan dua sampai tiga kali

sehari akan menguntungkan secara teknis maupun ekonomis dalam pengelolaan

pakan ayam. Pemberian ransum secara adlibitum supaya pertumbuhan ayam dapat

berjalan cepat (Fadilah, 2004).

Frekuensi pemberian pakan yang disarankan dari perusahaan inti PT. Bintang

Sejahtera Bersama kepada peternak plasmanya adalah sebagai berikut :

Tabel 6. Frekuensi Pemberian Pakan yang Disarankan dari Perusahaan Inti

PT. Bintang Sejahtera Bersama

Umur

(Hari)

Frekuensi

Pemberian

Waktu Pemberian

1-3 11 kali Dikasi ½ - ¾ dari baki, tidak kelihatan dasar baki

4-6 10 kali Dikasi ½ - ¾ dari baki, tidak kelihatan dasar baki

7-10 8 kali 06:00, 09:00, 13:00, 15:00, 17:00, 21:00, 24:00, 03:00

11-15 7 kali 06:00, 10:00, 14:00, 17:00, 21:00, 24:00, 03:00

16-18 5 kali 06:00, 10:00, 15:00, 21:00, 24:00 (puasa makan siang 11:00-15:00)

19-21 4 kali 05:00, 16:00, 21:00, 24:00 (puasa makan siang 09:00 – 16:00)

22 4 kali 05:00, 16:00, 21:00, 12:00 (puasa makan siang 08:00 – 16:00)

23-dijual 4 kali 05:00, 17:00, 21:00, 01:00 (puasa makan siang 08:00 – 17:00)

Program puasa pada musim hujan maksimal 8 jam

Program puasa pada musim kemarau maksimal 10 jam

Sumber : Data Primer Praktek Kerja Lapangan di PT. Bintang Sejahtera

Bersama, 2014.

Berdasarkan tabel frekuensi pemberian pakan di atas, dapat dilihat bahwa

frekuensi pemberian pakan yang disarankan oleh PT. Bintang Sejahtera Bersama

Page 49: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

41

lebih mengutamakan pemberian berkali-kali dengan jumlah yang cukup. Hal ini

bertujuan untuk peningkatan berat badan yang optimal. Hal ini didukung hasil

penelitian Julius (2011) bahwa pemberian pakan pagi 40%, siang 20%, dan sore 40%

memberikan pertambahan bobot badan dan konversi pakan yang lebih tinggi dari

pada pemberian dengan frekuensi 2 kali sehari.

Pada program pemberian pakan, perusahaan inti PT. Bintang Sejahtera

Bersama juga menyarankan peternak plasmanya dengan program puasa sebagai

berikut :

Tabel 7. Program Puasa Makan yang Disarankan PT. Bintang Sejahtera

Bersama Hari Siang Malam

Pukul 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5

U

M

U

R

16-18

hari

4 jam puasa makan

19-21

hari

7 jam puasa makan

22 hari

8 jam puasa makan

23 -

dijual

9 jam puasa makan

Keterangan : Jadwal pemberian pakan Puasa (tempat pakan digantung setinggi-tingginya)

- Saat puasa tempat pakan diangkat dan diisi sebelum diturunkan sore untuk makan.

- Program puasa wajib dan tidak mengurangi jatah makan harian tapi hanya menggeser waktu

makan.

Sumber : Data Primer Praktek Kerja Lapangan di PT. Bintang Sejahtera

Bersama, 2014.

Program puasa dari perusahaan inti dimaksudkan demi pembentukan daging

yang lebih baik pada masa panen. Hal ini sesuai dengan pendapat Banong dan Hakim

(2011) bahwa tujuan utama dari perlakuan pemuasaan pada siang hari ialah

Page 50: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

42

mengurangi beban panas metabolik yang timbul sehubungan dengan konsumsi pakan

dengan kandungan nutrisi tinggi pada saat temperatur lingkungan maksimum pada

siang hari dimana ayam dapat mempertahankan pola aktivitas untuk menghindari

stres panas.

d) Pertambahan Berat Badan

Dalam pemeliharaan ayam pedaging pertambahan bobot badan setiap ayam perlu

diperhatikan agar produksi ayam saat pemanenan dapat dipengaruhi untuk stabil dan

baik. Menurut Sudaryani (1997) untuk mendapatkan produksi yang baik perlu

diadakan control dengan penimbangan yang teratur setiap minggunya. Apabila berat

ayam belum memenuhi standar, maka jumlah pakan dapat ditambah dengan

prosentase kekurangan berat badan dari standar. Akan tetapi bila bobot badan ayam

telah melebihi standar, maka jumlah pakan yang diberikan tetap sama dengan jumlah

pakan yang diberikan sebelumnya.

Gambar 14. Kegiatan Penimbangan Berat Badan Mingguan

Page 51: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

43

Adapun data penimbangan rata-rata berat badan ayam mingguan di peternakan

plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama milik bapak Jumardin yang diamati adalah

sebagai berikut :

Tabel 8. Data Penimbangan Rata-rata Berat Badan Ayam mungguan di

Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama yang Diamati.

Minggu ke Berat Badan Ayam Mingguan

1 94,5 gr/ekor

2 414,7 gr/ekor

3 972,5 gr/ekor

4 1.422,4 gr/ekor

5 1.611,7 gr/ekor

Sumber : Data Primer Praktek Kerja Lapangan di PT. Bintang Sejahtera

Bersama, 2014.

Hasil dari penimbangan berat badan ayam mingguan yang dilihat termasuk

baik jika dibandingkan dengan beberapa peternakan di sekitar kandang tersebut

karena bibit ayamnya memiliki kemampuan yang baik dalam mengkonversi pakan

yang dikonsumsi menjadi daging. Hal ini sesuai dengan pendapat Abidin (2002)

menyatakan bahwa, faktor yang mempengaruhi terhadap pertambahan berat badan

adalah konsumsi pakan. Pendapat ini juga didukung oleh Ichwan (2003) yang

menyatakan bahwa, secara umum penambahan berat badan akan dipengaruhi oleh

jumlah konsumsi pakan yang dimakan dan kandungan nutrisi yang terdapat dalam

pakan tersebut.

e) Konversi Pakan

Konversi pakan atau feed convertion ratio ( FCR ) adalah perbandingan antara

jumlah pakan (kg) yang dikonsumsi dengan berat hidup (kg) sampai ayam itu dijual

Page 52: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

44

(Siregar dkk., 1980). Sehingga semakin kecil angka konversi pakan menunjukkan

semakin baik efisiensi penggunaan pakan. Bila angka perbandingan kecil berarti

kenaikan berat badan memuaskan atau ayam makan tidak terlalu banyak untuk

meningkatkan berat badannya (North, 1984). Konversi pakan (FCR) dapat dihitung

dengan rumus berikut :

𝐹𝐶𝑅 =𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 (

𝑔𝑟𝑒𝑘𝑜𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖

)

𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (

𝑔𝑟𝑒𝑘𝑜𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖

)

× 100%

Dari perhitungan data yang dilakukan oleh pak Jumardin, diketahui bahwa

total konsumsi pakan yang dihabiskan adalah 8950 kg dan total berat badan ayam

yang dipanen adalah 6976 kg, sehingga diperoleh FCR 1,3. Angka ini berarti untuk

memproduksi daging 1 kg, dibutuhkan pakan sebesar 1,3 kg. Dapat juga diamati

bahwa semakin hari dengan bertambahnya umur, maka konversi pakannya akan

meningkat dan semakin tidak efisien untuk dilanjutkan pemeliharaannya Sedangkan

menurut pendapat Anggorodi (1985), konversi pakan dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu genetik, bentuk pakan, temperatur, lingkungan, konsumsi pakan, berat

badan, dan jenis kelamin. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat konsumsi

pakan ayam pedaging terhadap pertumbuhan berat badannya sudah cukup efisien dan

baik.

Page 53: Laporan PKL Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan Inti-Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

45

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian mengenai hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Sistem Inti-Plasma merupakan kemitraan yang menguntungkan kedua belah

pihak yaitu peternak sebagai plasma plasma dan perusahaan sebagai pihak

inti.

2. Manajemen pakan di peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

adalah baik karena pencapaian produksi atau berat badan akhir yang terhitung

cukup tinggi dengan konversi pakan 1,3.

Saran

Peternak ayam pedaging seharusnya dapat memberi pengaruh optimal pada

manajemen pakannya untuk memperoleh produksi yang terbaik.