Slide week 1b introduction - sinyal

33
Modul ke: Fakultas Program Studi Pengolahan Sinyal Digital Pendahuluan - Sinyal Beny Nugraha, MT, M.Sc 0 1 FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ELEKTRO

Transcript of Slide week 1b introduction - sinyal

Page 1: Slide week 1b   introduction - sinyal

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Pengolahan Sinyal DigitalPendahuluan - Sinyal

Beny Nugraha, MT, M.Sc

01

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK ELEKTRO

Page 2: Slide week 1b   introduction - sinyal

Pengertian Sinyal

• Fungsi satu atau beberapa variabel yang berubah

menurut ruang dan waktu.

•Variabel-variabel tersebut mengandung informasi fisik

dari fenomena alam. Contoh: Sinyal suara.

•Memerlukan pengolahan sinyal agar bermanfaat pada

kebutuhan manusia. Contoh: ASP (Analog Signal

Processing) untuk mengolah (pemfilteran, penguatan,

dsb) sinyal analog

Page 3: Slide week 1b   introduction - sinyal

Contoh Sinyal

• Sinyal Suara:

• Tegangan listrik yang dihasilkan oleh sebuah mikrofon

sebagai respon terhadap suara “should” dan “we”.

Page 4: Slide week 1b   introduction - sinyal

Bentuk Sinyal

• Sinyal Satu Dimensi: Sinyal dengan variabel

independen tunggal. Contoh: s1(t) = 2t2 Sinyal yang

bergantung pada perubahan waktu.

• Sinyal Dua Dimensi: Sinyal dengan dua variabel

independen. Contoh: s2(x,y) = 3x2 + 5xy + 2y2 Sinyal

yang bergantung pada perubahan dua buah variabel

independen (e.g., ruang, waktu, dan kecepatan).

Page 5: Slide week 1b   introduction - sinyal

Klasifikasi Sinyal

• Sinyal Analog/Sinyal Waktu Kontinyu: Sinyal yang

bersifat kontinyu terhadap waktu (memiliki nilai untuk

setiap waktu).

•Notasi: x(t)

t ϵ (-∞,∞)•Contoh Bentuk

Sinyal Analog:

Page 6: Slide week 1b   introduction - sinyal

Klasifikasi Sinyal

• Sinyal Digital/Sinyal Waktu Diskrit: Sinyal yang bersifat

diskrit terhadap waktu (memiliki nilai pada waktu

tertentu saja).

•Notasi: x[n]

n = Integer.•Contoh Bentuk

Sinyal Digital:

Page 7: Slide week 1b   introduction - sinyal

Sampling

• Sinyal digital adalah hasil proses sampling sinyal

analog.

• Sampling Pengambilan nilai suatu sinyal analog pada

waktu tertentu (e.g., t=0, t=1, t=2, dst).

• Syarat Nyquist harus dipenuhi agar sinyal digital

mampu merepresentasikan sinyal analog aslinya.

Page 8: Slide week 1b   introduction - sinyal

Syarat Nyquist

• Syarat Nyquist: fs > 2fi .

•Di mana fs = Frekuensi sinyal sampling & fi = Frekuensi

sinyal yang akan disampling.

• Syarat Nyquist harus dipenuhi untuk mencegah

timbulnya efek aliasing Sinyal samplingnya akan

terlihat seperti sinyal yang lain/tidak

merepresentasikan sinyal aslinya.

Page 9: Slide week 1b   introduction - sinyal

Syarat Nyquist

Page 10: Slide week 1b   introduction - sinyal

Sampling

• Contoh hasil sampling:

Page 11: Slide week 1b   introduction - sinyal

Klasifikasi Sinyal

• Sinyal Riil: Sinyal yang memiliki nilai bilangan nyata.

–Contoh sinyal riil: x[n] = δ[n] + 2δ[n-1]

• Sinyal Kompleks: Sinyal yang memiliki nilai bilangan

kompleks (memiliki komponen imajiner).

–Contoh sinyal kompleks: x[n] = δ[n] + j2δ[n] + 2δ[n-

1] + j2δ[n-1]

Page 12: Slide week 1b   introduction - sinyal

Klasifikasi Sinyal

• Sinyal Genap: Suatu sinyal disebut sebagai sinyal genap

apabila memenuhi syarat berikut:

x[n] = x[-n], untuk seluruh harga n.

Fungsi polinomial dengan pangkat genap. Contoh:

Page 13: Slide week 1b   introduction - sinyal

Klasifikasi Sinyal

•Contoh bentuk sinyal genap:

• Sinyal Ganjil: Suatu sinyal disebut sebagai sinyal ganjil apabila memenuhi syarat berikut:

x[n] = -x[-n], untuk seluruh harga n.Fungsi polinomial dengan pangkat ganjil. Contoh:

Page 14: Slide week 1b   introduction - sinyal

Klasifikasi Sinyal

•Contoh bentuk sinyal ganjil:

• Sinyal Deterministik: Sinyal yang nilainya sudah

diketahui untuk setiap waktu.

• Sinyal Random: Sinyal yang nilainya random/tidak

diketahui untuk setiap waktu.

Page 15: Slide week 1b   introduction - sinyal

Contoh Sinyal Deterministik & Random•Contoh sinyal

deterministik:•Contoh sinyal random:

Page 16: Slide week 1b   introduction - sinyal

Tipe Sinyal

• Impuls:

• Step:–Waktu Diskrit:

Page 17: Slide week 1b   introduction - sinyal

Tipe Sinyal

•Waktu Kontinyu:

•Ramp:–Waktu Diskrit:

–Waktu Kontinyu:

Page 18: Slide week 1b   introduction - sinyal

Tipe Sinyal

• Sinusoida:–Waktu Diskrit:

–Waktu Kontinyu:

Page 19: Slide week 1b   introduction - sinyal

Tipe Sinyal

• Sinyal Periodik:• Sinyal dinyatakan periodik hanya jika x[n] = n[n+N],

untuk N bernilai integer positif.•Contoh: Sinyal Sinusoida

Page 20: Slide week 1b   introduction - sinyal

Konsep Frekuensi

1. Sinyal sinusoida waktu-kontinyu• Persamaan umumnya dapat ditulis:

• A adalah amplitudo, Ω adalah frekuensi dalam radian per secon (rad/s) dan θ adalah fasa dalam radian. Sebagai ganti dari Ω kita sering menggunakan frekuensi F dalam putaran persekon atau Hertz (Hz)

Page 21: Slide week 1b   introduction - sinyal

Konsep Frekuensi

1. Sinyal sinusoida waktu-kontinyu• Dengan:

• Maka:

Page 22: Slide week 1b   introduction - sinyal

Konsep Frekuensi

2. Sinyal sinusoida waktu-diskrit• Persamaan umumnya dapat ditulis:

• n adalah bilangan bulat (integer), yang dinamakan jumlah cuplikan, A adalah amplitudo sinusoida, ω adalah frekuensi dalam radian per cuplikan dan θ adalah fasa dalam radian

Page 23: Slide week 1b   introduction - sinyal

Konsep Frekuensi

2. Sinyal sinusoida waktu-diskrit• Dengan:

• Maka:

Page 24: Slide week 1b   introduction - sinyal

Operasi Dasar Pada Sinyal

•Pergeseran (Shifting): Sinyal x[n-k] adalah sinyal x[n] yang digeser sejauh k ke sebelah kanan. Sedangkan Sinyal x[n+k] adalah sinyal x[n] yang digeser sejauh k ke sebelah kiri.

Page 25: Slide week 1b   introduction - sinyal

Operasi Dasar Pada Sinyal

•Pembalikan (Reversal): Sinyal x[-n] adalah sinyal x[n] yang dibalik.

Page 26: Slide week 1b   introduction - sinyal

Operasi Dasar Pada Sinyal

•Perkalian: Perkalian dengan konstanta “a” akan mengalikan seluruh sinyal cuplikan dengan konstanta “a”.•Contoh: y[n] = 2x[n]

Page 27: Slide week 1b   introduction - sinyal

Operasi Dasar Pada Sinyal

• Amplifikasi (Penguatan): Penguatan sinyal dilakukan dengan mengalikan sebuah sinyal dengan konstanta atenuasi.• Contoh: Sinyal Sinus x(t) = 2sin(2πfst) melalui sebuah kanal

yang memiliki gain dengan konstanta amplifikasi 2.

Page 28: Slide week 1b   introduction - sinyal

Operasi Dasar Pada Sinyal

• Atenuasi (Pelemahan): Pelemahan sinyal dilakukan dengan mengalikan sebuah sinyal dengan konstanta atenuasi.• Contoh: Sinyal Sinus x(t) = 2sin(2πfst) melalui sebuah kanal yang

memiliki sifat meredam sinyal dengan konstanta atenuasi 0.5.

Page 29: Slide week 1b   introduction - sinyal

Operasi Dasar Pada Sinyal

•Penjumlahan: x[n] = x1[n] + x2[n] berarti menambahkan seluruh cuplikan sinyal dari x1[n] dengan x2[n].

•Pengurangan: x[n] = x1[n] - x2[n] berarti mengurangkan seluruh cuplikan sinyal dari x1[n] dengan x2[n].

Page 30: Slide week 1b   introduction - sinyal

PR!!!!!• Diketahui sebuah sinyal berikut:

Gambarkan sinyal yang telah:a. Diperlambat sejauh 3 satuan!b. Dikalikan dengan konstanta “2”!c. Dibalikkan (Reverse)

Page 31: Slide week 1b   introduction - sinyal

Pengolahan Sinyal Digital

•Pengolahan Sinyal Digital: Proses memanipulasi sinyal secara digital.

Page 32: Slide week 1b   introduction - sinyal

Pengolahan Sinyal Digital

•Keuntungan Pengolahan Sinyal Digital:

–Dapat disimpan pada media magnetik (berupa tape

atau disk) tanpa mengalami pelemahan.

–Fleksibel untuk dimodifikasi, hanya perlu merubah

program yang ingin dirubah.

–Lebih murah karena perangkat keras digital lebih

murah.

Page 33: Slide week 1b   introduction - sinyal

Terima KasihBeny Nugraha, MT, M.Sc